PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS TEKS EKSPOSISI BERBASIS STRATEGI PEMODELAN UNTUK SISWA KELAS X SMA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS TEKS EKSPOSISI BERBASIS STRATEGI PEMODELAN UNTUK SISWA KELAS X SMA"

Transkripsi

1 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS TEKS EKSPOSISI BERBASIS STRATEGI PEMODELAN UNTUK SISWA KELAS X SMA Konradus Silvester Jenahut Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana Unisma silvesterjenahut@gmail.com Abstrak:Penelitian dan pengembangan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk menghasilkan bahan ajar menulis teks eksposisi berbasis strategi pemodelan untuk siswa kelas X SMA yang telah teruji kelayakannya, baik dari aspek isi, penyajian, bahasa dan kegrafikan,serta mampu membantu siswa untuk dapat menulis teks eksposisi yang utuh dan menarik. Penelitian ini merupakan jenis penelitianreseacrhand Development (R&D),dengan mengadapatasi model pengembangan yang digagas oleh Borg &Gall. Model Borg &Gallkemudian disederhanakan menjadi empat tahapan prosedur pengembangan, yaitu: (1) studi pendahuluan, (2) pengembangan produk, (3) validasi produk, dan (4) uji coba lapangan. Berdasarkan analisis data dari hasil uji validasi produk, diperoleh persentase kelayakan bahan ajar dari ahli isi dan bahasasebesar 77%, dari ahli bahan ajar sebesar 85%, dari ahli desain pembelajaran sebesar 91%, dandari praktisi mendapatpersentase kelayakan sebesar 76%. Selanjutnya, analisis data dari hasil uji coba produk yang melibatkan 21 siswa kelas X SMA, diperoleh persentase kelayakan bahan ajar sebesar 93%. Berdasarkan hasil uji validasi dan hasil uji coba produk, dapat disimpulkan bahwa produk bahan ajar menulis teks eksposisi berbasis strategi pemodelan dikategorikan layak dan dapat digunakan dalam proses pembelajaran menulis teks eksposisi. Kata-Kata Kunci: pengembangan, bahan ajar, teks eksposisi, strategi pemodelan PENDAHULUAN Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang telah diatur dalam struktur kurikulum 2013 di jenjang pendidikan sekolah dasar dan sekolah menengah. Pembelajaran bahasa Indonesia pada umumnya diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis. Pada jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) kelas X, bahasa Indonesia dijadikan sebagai mata pelajaran wajib yang diajarkan kepada siswa (Permendikbud No.24 tahun 2016). Pembelajaran bahasa Indonesia di jenjang SMA kelas X bertujuan untuk mengasah keterampilan berbahasa siswa agar siswa mampu menerapkan atau mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Keterampilan berbahasa yang hendak dikuasai oleh siswa terdiri dari empat aspek keterampilan, yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. keempat keterampilan tersebut tertuang dalam setiap kompetensi dasar yang diajarkan kepada siswa. Kompetensi dasar yang termuat dalam mata pelajaran bahasa Indonesia

2 di jenjang SMA kelas X pada kurikulum 2013, ditekankan pada pembelajaran berbasis teks. Artinya bahwa: (1) bahasa hendaknya di pandang sebagai teks, bukan semata-mata kumpulan kata-kata atau kaidah-kaidah kebahasaan, (2) penggunaan bahasa merupakan proses pemilihan bentukbentuk kebahasaan untuk mengungkapkan makna, (3) bahasa bersifat fungsional, yaitu penggunaan bahasa yang tidak pernah dapat dilepaskan dari konteks karena bentuk bahasa yang digunakan itu mencerminkan ide, sikap, nilai, dan ideologi penggunanya, dan (4) bahasa merupakan sarana pembentukan kemampuan berpikir manusia, dan cara berpikir seperti itu direalisasikan melalui struktur teks (Kemendikbud, 2013). Melihat prinsip pembelajaran bahasa Indonesia seperti yang sudah diuraikan sebelumnya, maka pembelajaran bahasa Indonesia pada jenjang SMA diarahkan agar siswa dapat menggunakan dan memproduksi teks, baik lisan maupun tulisan sesuai dengan tujuan dan fungsi sosialnya. Keterampilan berbahasa yang perlu dikuasai sehingga siswa dapat mengonstruksi teks adalah keterampilan menulis. Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang produktif dan ekspresif yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung dan tidak secara tatap muka dengan pihak lain (Tarigan, 2008:3). Untuk dapat menghasilkan atau memproduksi sebuah teks tentunya siswa dituntut untuk berlatih secara terus menerus. Salah satu kompetensi dasar yang berkaitan dengan keterampilan menulis pada jenjang SMA kelas X, yakni mengonstruksikan teks eksposisi dengan memerhatikan isi (permasa - lahan, argumen, pengetahuan, dan rekomendasi), struktur dan kebahasaan. dibuat baik secara lisan maupun tulisan. Teks eksposisi merupakan salah satu jenis teks yang di dalamnya memaparkan atau menjelaskan sejelasjelasnya mengenai sejumlah informasi tertentu kepada para pembaca, sehingga dengan membaca teks eksposisi maka pembaca akan mendapatkan pengetahuan secara rinci dari suatu hal atau kejadian (Yunus dkk, 2014:6.5).Oleh karena itu, teks ini sangat penting untuk dipahami oleh siswa. Dalam materi menulis teks eksposisi siswa diharapkan memahami konsep teks eksposisi dengan struktur pembentuknya yang terdiri atas pembukaan (tesis), isi (argumentasi) dan penegasan ulang. Selain itu, pada materi ini siswa diharapkan juga dapat memahami unsur-unsur kebahasaan yang ada di dalam teks eksposisi. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara awal dengan guru mata pelajaran bahasa Indonesia di SMA Negeri 3 Malang, dapat diketahui bahwa siswa sering merasa kesulitan dalam menuangkan ide atau gagasan menjadi sebuah bentuk tulisan. Hal ini dapat disebabkan oleh faktor dalam diri siswa, seperti sikap malas dalam menulis ataupun faktor yang berasal dari luar, seperti kurangnya pembinaan kemampuan menulis dari orang tua maupun guru, kurangnya materi atau bahan untuk menulis, dan kurangnya latihan. Melihat fenomena permasalahan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengembangan kemampuan menulis teks eksposisi siswa SMA belum dapat dilakukan secara optimal. Oleh karena itu, diperlukan berbagai upaya untuk mewujudkan proses pengembangan kemampuan menulis teks eksposisi siswa secara lebih baik. Selain dengan cara menerapkan berbagai strategi pembelajaran yang bervariatif, upaya peningkatan kemampuan menulis teks eksposisi siswa juga dapat dilakukan

3 dengan cara memanfaatkan bahan ajar sebagai sumber belajar untuk berlatih menulis terkhususnya menulis teks eksposisi. Pada umumnya, saat ini siswa kelas X dan guru di SMAN 3 Malang telah menggunakan buku teks yang didistribusikan dari pusat sebagai sumber belajar utama. Buku teks yang didistribusikan dari pusat memuat seluruh kompetensi dasar yang akan dipelajari siswa pada setiap kelas. Untuk SMA kelas X, kompetensi dasar menulis teks eksposisi juga termuat di dalamnya. Melalui buku itulah siswa memperoleh pengetahuan tentang menulis teks eksposisi selain dari penjelasan gurunya. Akan tetapi, keberadaan buku teks sering kali tidak mencukupi kebutuhan akan pengembangan menulis teks eksposisi peserta didik. Buku teks tersebut sering kali hanya menyajikan materi dasar tentang menulis teks eksposisi, dan tidak memfokuskan pada satu aspek keterampilan saja, sehingga siswa merasa bingung dan kurang mampu berlatih sendiri dalam meningkatkan keterampilan menulis teks eksposisi. Bertolak dari persoalan yang sudah diuraikan sebelumnya, peneliti tertarik untuk mengembangkan sebuah produk pendidikan berbentuk bahan ajar terkait keterampilan menulis teks eksposisi. Pengembangan produk bahan ajar pada dasarnya memiliki tujuan penting dalam menunjang proses pembelajaran. Seperti yang dikemukakan oleh Prastowo (2015:26), bahwa dengan adanya pembuatan bahan ajar, maka tentunya dapat membantu siswa dalam mempelajari sesuatu, memudahkan siswa dalam melaksanakan pembelajaran, dan dapat dipastikan kegiatan pembelajaran akan menjadi lebih menarik. Produk bahan ajar yang akan dikembangkan oleh peneliti, dirancang dan didesain dengan mengintegrasikan salah satu strategi pembelajaran, yaitu strategi pemodelan. Strategi pemodelan merupakan rangkaian kegiatan belajar dengan cara mendemonstrasikan atau memberi contoh mengenai cara melakukan sesuatu. Dalam hal menulis, strategi pemodelan dapat diterapkan dengan menjadikan sebuah contoh teks yang dijadikan sebagai model sehingga siswa dapat berlatih menulis teks eksposisi dengan model teks yang sudah dicontohkan. Menurut Bandura dalam Dahar (2011:28), ada empat fase belajar dari strategi pemodelan, yaitu fase perhatian (attentional phase), fase retensi (retention phase), fase reproduksi (reproduction phase), dan fase motivasi (motivational phase). Keempat fase ini secara prinsip diintegrasikan di dalam setiap komponen materi di dalam produk bahan ajar yang akan dikembangkan. Dengan mengintegrasikan empat fase tersebut, maka akan dihasilkan bahan ajar menulis teks eksposisi yang berkualitas karena dapat memotivasi siswa untuk lebih aktif dan kreatif dalam mengembangkan sebuah teks eksposisi yang utuh dan menarik. METODE Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sebagaimana yang diungkapkan Gay dkk (dalam Emzir 2016:263), bahwa jenis penelitian dan pengembangan pada dasarnya bertujuan untuk mengembangkan produk-produk yang efektif untuk digunakan di sekolahsekolah, baik itu bahan ajar, media pembelajaran, ataupun produk pendidikan lainnya.

4 Dalam penelitian dan pengembangan ini, produk yang dikembangkan oleh peneliti yaitu bahan ajar menulis teks eksposisi berbasis strategi pemodelan untuk siswa kelas X SMA. Produk bahan ajar ini dikembangkan dengan mengadaptasi model pengembangan yang digagas oleh Borg & Gall (dalam Setyosari, 2015: ). Pemilihan model ini didasarkan atas beberapa pertimbangan peneliti; pertama, model Borg &Gall merupakan model pengembangan yang sering digunakan untuk menghasilkan produk-produk pendidikan termasuk bahan ajar untuk keperluan pembelajaran. Kedua, model ini merupakan model prosedural; artinya model ini memiliki alur berupa urutan langkah-langkah prosedural yang diikuti secara bertahap, lengkap dan jelas dari awal sampai akhir. Sebagai model prosedural, model pengembangan yang digagas dan dikembangkan oleh Borg&Gall (dalam Sukmadinata, 2016: ) terdiri atas sepuluh langkah pengembangan, yaitu: (1) penelitian dan pengumpulan data (research and information collecting), (2) perencanaan (planning), (3) pengembangan draf produk (develop preliminary form of product), (4) uji coba lapangan awal (preliminary field testing), (5) merevisi hasil uji c oba (main product revision), (6) uji coba lapangan (main field testing), (7) revisi produk hasil uji lapangan (operasional product revision), (8) uji pelaksanaan lapangan (operasional field testing), (9) revisi produk akhir (final product revision), dan ( 10) diseminasi dan implementasi (dissemination and implementation). Kesepuluh langkah pengembangan tersebut disederhanakan kembali oleh peneliti menjadi empat tahapan pengembangan, dan kemudian dijadikan sebagai prosedur dalam pengembangan produk bahan ajar. Keempat tahapan pengembangan tersebut, di antaranya: (1) studi penda - huluan, (2) pengembangan produk, (3) validasi produk, dan (4) uji coba lapangan. Hasil pengembangan produk berupa bahan ajar kemudian diujicobakan. Uji coba produk dalam penelitian ini dilakukan dalam dua kategori, kategori pertama, yaitu uji coba produk dengan melibatkan para ahli dan praktisi, dan kategori yang kedua, yaitu uji coba lapangan dengan melibatkan siswa sebagai pengguna produk bahan ajar. Uji coba produk pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui tingkat kelayakan produkberdasarkan empat aspek kelayakan, yaitu:(1) kelayakan pada aspek isi, (2) aspek penyajian, (3) aspek bahasa, dan (4) aspek kegrafikan. Subjek uji coba dalam penelitian dan pengembangan ini melibatkan ahli isi dan bahasa, ahli bahan ajar, ahli desain pembelajaran, guru sebagai praktisi, dan 21 siswa kelas X SMA Negeri 3 Malang sebagai pengguna produk bahan ajar. Jenis data yang diperoleh berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif yakni data verbal berupa catatan, masukan, pendapat tertulis, dan juga hasil wawancara yang diperoleh melalui lembar instrumen penelitian. Sedangkan data kuantitatif diperoleh dari lembar angket yang diberikan kepada para ahli, praktisi dan siswa sebagai pengguna bahan ajar. Sesuai dengan jenis data yang ingin diperoleh, maka instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan ini, yaitu: (1) pedoman wawancara yang digunakan untuk mewawancarai guru mata pelajaran bahasa Indonesia pada saat melakukan analisis kebutuhan guru,(2) angket analisis kebutuhan yang

5 digunakan untuk mengetahui minat, motivasi, dan kendala siswa dalam pembelajaran menulis teks eksposisi, (3) angket validasi bahan ajar yang dibagikan kepada para ahli dan praktisi, dan (4) angket penilaian bahan ajar yang juga dibagikan kepada siswa. Data-data yang diperoleh dari hasil uji coba produk kemudian dianalisis dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. data berupa catatan, masukan, pendapat dan hasil wawancara dari para ahli, praktisi dan siswa dianalisis dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Sedangkan data dari hasil angket dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kuantitatif. Analisis deskriptif kuantitatif disajikan dalam distribusi skor dan persentase terhadap kategori skala penilaian yang telah ditentukan. Setelah penyajian dalam bentuk persentase, langkah selanjutnya mendeskripsikan dan mengambil kesimpulan tentang masingmasing aspek penilaian. Produk bahan ajar menulis teks eksposisi berbasis strategi pemodelan untuk siswa kelas XSMA Inidikatakan layak dan dapat digunakan apabila mencapaikriteria kelayakan dengan rentang skala persentase 75%-100%. HASIL PENGEMBANGAN Studi Pendahuluan Studi pendahuluan dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh informasi awal berkaitan dengan produk bahan ajar yang akan dikembangkan. Kegiatan yang dilakukan pada tahap studi pendahuluan, yaitu melakukan analisis kebutuhan siswa terkait minat, motivasi, dan kendala siswa terhadap proses pembelajaran menulis teks eksposisi, dan melakukan analisis kebutuhan guru terkait proses pengajaran materi menulis teks eksposisi dan sumber belajar yang digunakan. Berdasarkan hasil analisis angket kebutuhan siswa, dapat disimpulkanbeberapa hal sebagai berikut: (1) siswa merasa pembelajaran menulis teks eksposisi menarik dan menyenangkan, (2) siswa memahamidengan baik pengertian, tujuan, struktur, ciri kebahasaan dan langkah-langkah dalam menulis teks eksposisi, (3) siswa masih merasa kesulitan dalam menentukan topik yang menarik ketika menulis teks eksposisi, (4) siswa juga masih merasa kesulitan dalam mengembangkan tesis, argumentasi dan penegasan ulang ketika menulis teks eksposisi, (5) siswa merasa sumber belajar yang digunakan sekarang ini belum membantu merekauntuk menulis teks eksposisi, dan (6) siswa setuju jika ada sumber belajar (bahan ajar) khusus menulis teks eksposisi yang dapat dijadikan sebagai panduan atau sumber belajar. Selain analisis kebutuhan siswa, analisis kebutuhan juga dilakukan dengan mewawancarai guru mata pelajaran bahasa Indonesia terkait proses pengajaran materi menulis teks eksposisi, dan sumber belajar yang digunakan. Berdasarkan hasil analisis kebutuhan guru, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: (1) proses pembelajaran menulis teks eksposisi di kelas pada dasarnya berjalan dengan baik, walaupun ada beberapa siswa yang mengalami kesulitan dalam menulis tapi bisa dibimbing, dan juga dengan memberikan tugas atau latihan di rumah, (2) guru dan siswa kelas X SMA Negeri 3 Malang, pada dasarnya menggunakan buku paket terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebu-dayaan Republik Indonesia sebagai sumber belajar utama dalam pembel-ajaran menulis teks eksposisi, (3) guru dan siswa juga memanfaatkan sumber belajar lain

6 sebagai penunjang, seperti LKS dan buku-buku pembelajaran lainnya, (4) guru memberikan tanggap-an bahwa setuju jika ada sumber belajar atau bahan ajar lain yang lebih spesifik membahas tentang praktek menulis teks eksposisi. Di samping dapat membantu siswa untuk belajar, bahan ajar yang dikembangkan bisa memberikan kontribusi positif dalam dunia pendidikan, dan (5) guru menegaskan bahwa jika bahan ajar yang ingin dikembangkan dengan strategi pembelajaran tertentu, sekiranya sesuai dengan kurikulum 2013, dan dapat memfasilitasi siswa untuk belajar sesuai kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD) yang sudah diatur. Deskripsi Produk Hasil Pengembangan Deskripsi Produk pada Aspek Isi Pengembangan bahan ajar menulis teks eksposisi berbasis strategi pemodelan untuk siswa kelas X SMA, dikembangkan sesuai kompetensi dasar (KD) yang tertuang dalam silabus mata pelajaran bahasa Indonesia kelas X kurikulum 2013, yaitu mengonstruksikan teks eksposisi dengan memerhatikan isi (permasalahan, argu - men, pengetahuan, dan rekomendasi), struktur dan kebahasaan. Produk bahan ajar ini dikem-bangkan sebagai salah satu alternatif sumber belajar yang dapat digunakan oleh siswa untuk mempelajari materi menulis teks eksposisi. Di dalam produk bahan ajar ini, terdapat tiga unit atau bab yang perlu dipelajari oleh siswa untuk dapat menulis teks eksposisi, yaitu (1) berkenalan dengan teks eksposisi, (2) ayo menulis teks eksposisi, dan (3) menyunting dan memublikasi teks eksposisi. Pada unit pertama, materi berisikan tentang kegiatan pemodelan teks eksposisi dan pemahaman terhadap pengertian, tujuan, struktur, dan fitur bahasa teks eksposisi. Pada unit dua, materi berisikan tentang langkahlangkah dalam menulis teks eksposisi. Mulai dari menyusun tesis, argumentasi, penegasan ulang, dan pada akhirnya menyusun teks eksposisi yang utuh dan menarik. Sedangkan pada unit tiga, materi berisikan tentang langkahlangkah dalam menyunting teks eksposisi dan memublikasikan teks eksposisi di berbagai media. Di setiap awal unit, diawali dengan apersepsi. Apersepsi berfungsi untuk menarik perhatian dan membangkitkan minat siswa terhadap materi yang akan dipelajari. Model-model teks yang terdapat di dalam bahan ajar semuanya bertemakan tentang pentingnya menjaga kesehatan. Terdapat tiga contoh teks yang dijadikan sebagai model yang akan dicermati oleh siswa; teks yang pertama berjudul Selamatkan Generasi Penerus Bangsa dari Bahaya Narkoba, teks yang kedua berjudul Bahaya Kabut Asap bagi Kesehatan, dan teks yang ketiga berjudul Dampak Negatif Penggunaan Gadget terhadap Perkembangan Anak. Ketiga model teks tersebut dilengkapi dengan gambar ilustrasi yang sekiranya dapat menarik perhatian siswa untuk membaca teks tersebut. Bahan ajar juga dilengkapi dengan dua fitur tambahan. Pertama, fitur Tahukah kalian? yang terdapat pada setiap awal unit atau bab. Fitur tersebut berfungsi untuk menambah pengetahuan siswa terhadap topik yang dibahas dalam bahan ajar. Kedua, fitur tambahan berupa ungkapan atau motivasi. Ungkapan atau motivasi tersebut berkaitan dengan topik pada setiap model teks yang dibaca oleh siswa.

7 Deskripsi Produk pada Aspek Penyajian Produk bahan ajar menulis teks eksposisi berbasis strategi pemodelan dibagi atas tiga bagian penyajian, yaitu bagian pembuka, bagian inti dan bagian penutup. Pada bagian pembuka, terdiri atas halaman sampul sepan, halaman francis, kata pengantar, dan daftar isi. Pada bagian inti, memuat materi tentang pemahaman terhadap teks eksposisi, praktik menulis teks eksposisi, menyunting, dan memublikasikan teks eksposisi. Sedangkan pada bagian penutup, terdiri atas glosarium, daftar pustaka, biodata penulis, dan halaman sampul belakang. Pada bagian inti bahan ajar terdiri atas tiga unit pembelajaran. Judul pada unit satu, yaitu berkenalan dengan teks eksposisi. pada unit ini, kegiatan pembelajaran diawali dengan menyajikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai oleh siswa. Kemudian disajikan apersepsi dan fitur tahukah kalian? sebagai pemicu perhatian (atensi dan retensi) dan minat siswa terhadap materi yang akan dipelajari. Untuk mencapai tujuan pembelajaran, disajikan tiga sub materi yang akan dipelajari oleh siswa, yaitu: (1) mengamati model teks eksposisi, (2) memahami struktur dan fitur bahasa teks eksposisi, dan (3) menemukan struktur dan fitur bahasa teks eksposisi. Sub materi 1 dan 2 merupakan implementasi dari fase atensi dan retensi pada strategi pemodelan. Selanjutnya, di akhir sub materi terdapat tugas dan latihan yang harus dikerjakan oleh siswa. Pada pembelajaran unit dua, berjudul ayo menulis teks eksposisi. Secara keseluruhan, pembelajaran pada unit dua merupakan implementasi dari fase reproduksi pada strategi pemodelan. Kegiatan awal pada unit ini sama dengan pembelajaran unit satu, yaitu menyajikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai oleh siswa, apersepsi, dan fitur tahukah kalian?. Selanjutnya untuk mencapai tujuan pembelajaran, disajikan dua sub materi yang akan dipelajari oleh siswa, yaitu: (1) menyusun tesis, argumentasi, dan penegasan ulang. dan (2) menulis teks eksposisi yang utuh dan menarik. Di setiap akhir sub materi terdapat tugas dan latihan yang harus dikerjakan oleh siswa. Pada pembelajaran unit tiga, berjudul menyunting dan memublikasikan teks eksposisi. Kegiatan awal pada unit ini, hampir sama dengan pembelajaran unit satu dan unit dua. Perbedaannya terletak pada fitur tahukah kalian? yang sengaja tidak dicantumkan. Hal ini dikarenakan pembelajaran pada unit tiga berfokus pada kegiatan penyuntingan dan publikasi teks eksposisi. Pada unit ini, disajikan dua sub materi yang akan dipelajari oleh siswa, yaitu: (1) memahami langkah-langkah dalam menyunting teks eksposisi, dan (2) memublikasikan teks eksposisi di berbagai media. Penambahan sub materi memublikasikan teks eksposisi merupakan implementasi dari fase motivasi pada strategi pemodelan. Selanjutnya, di setiap akhir sub materi juga terdapat tugas dan latihan yang harus dikerjakan oleh siswa. Deskripsi Produk pada Aspek Bahasa Bahan ajar menulis teks eksposisi berbasis strategi pemodelan untuk siswa kelas X SMA dikembangkan dengan kriteria kebahasaan, yaitu (1) kalimatnya sederhana, singkat, dan mudah dipahami, dan (2) tidak menggunakan kata-kata yang mengandung SARA, jorok dan kasar. Kalimat sederhana yang dimaksud adalah kalimat pendek tetapi jelas dan

8 sesuai dengan perkembangan pembaca yakni siswa SMA sederajat. Bahan ajar ini menggunakan ragam bahasa formal komunikatif, baik dalam pemaparan teori, penjelasan instruksi, penyajian contoh, latihan, dan tugas. Penggunaan bahasa dalam bahan ajar ini juga mencerminkan komunikasi langsung dengan siswa. siswa dalam bahan ajar ini diposisikan sebagai orang pertama dan kedua, yakni menggunakan sapaan kita, kamu dan kalian. Hal ini dilakukan agar tampak keakraban ketika siswa membaca bahan ajar tersebut. Deskripsi Produk pada Aspek Kegrafikan Produk bahan ajar yang dikembangkan dicetak pada kertas berukuran B5 (17.6cm x 25cm). Ukuran ini disesuaikan dengan standar ISO ukuran buku teks. Selain itu, pemilihan ukuran B5 juga dikarenakan ukurannya yang relatif kecil, sehingga dari segi kepraktisannya mudah dibawa oleh siswa. Pada aspek tampilan, desain sampul luar dan isi bahan ajar diarahkan pada keharmonisan, keselarasan, dan ketepatan unsur letak, komposisi warna, dan huruf. Bahan ajar menulis teks eksposisi berbasis strategi pemodelan memiliki desain sampul luar yang harmonis dan menarik. Peneliti memilih warna hijau muda sebagai warna dasar dalam mendesain sampul luar bahan ajar, dan menggunakan jenis huruf Boogaloo untuk menulis judul bahan ajar. Selain itu, desain isi bahan ajar memiliki tingkat keseimbangan yang baik dengan paduan warna yang harmonis dan menarik. Penulis menggunakan beberapa ornamen dan variasi warna pada setiap judul unit dan sub materi sehingga dapat menarik minat dan perhatian siswa ketika membaca bahan ajar. Jenis huruf yang digunakan dalam penulisan judul unit, sub materi, dan isi materi bahan ajar menggunakan beberapa variasi jenis huruf. Pada bagianjudul unit, penulis menggunakan jenis huruf arial dengan ukuran 14 poin, sedangkan pada bagian sub materi dan isi materi, penulis menggunakan jenis huruf mryad pro dengan ukuran 12 poin. Analisis Data Hasil Uji Validasi Produk hasil pengembangan berupa bahan ajar, kemudian divalidasi dengan melibatkan ahli isi dan bahasa, ahli bahan ajar, ahli desain pembelajaran, dan guru sebagai praktisi. Hasil validasi produk kemudian dianalisis untuk mengetahui tingkat kelayakan produk, baik pada aspek isi, aspek bahasa, aspek penyajian, maupun pada aspek kegrafikan. Analisis Data Hasil Uji Validasi Produk oleh Ahli Isi dan Bahasa Ahli isi dan bahasa (selanjutnya disebut A1) memberikan memberikan penilaian terhadap tiga aspek kelayakan produk, yaitu: kelayakan pada aspek isi, aspek penyajian, dan aspek bahasa. Pada aspek kelayakan isi, A1 memberikan penilaian dengan perolehan persentase kelayakansebesar 70%. Selanjutnya, pada aspek kelayakan penyajian, A1 memberikan penilaian dengan dengan perolehan persentase kelayakan sebesar 89%. Sedangkan pada aspek kelayakan bahasa, A1 memberikan penilaian dengan perolehan persentase kelayakansebesar 78%. Dari ketiga aspek yang telah dinilai oleh A1, diperoleh persentase kelayakan produk secara keseluruhan sebesar 77%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa produk bahan ajar menulis teks eksposisi berbasis strategi

9 pemodelan menurut A1 layak dan dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Analisis Data Hasil Uji Validasi Produk oleh Bahan Ajar Ahli bahan ajar (selanjutnya disebut A2) memberikan memberikan penilaian terhadap tiga aspek kelayakan produk, yaitu: kelayakan pada aspek isi, aspek penyajian, dan aspek bahasa. Pada aspek kelayakan isi, A2 memberikan penilaian dengan perolehan persentase kelayakan sebesar 84%. Selanjutnya, pada aspek kelayakan penyajian, A2 memberikan penilaian dengan dengan perolehan persentase kelayakan sebesar 96%. Sedangkan pada aspek kelayakan bahasa, A2 memberikan penilaian dengan perolehan persentase kelayakan sebesar 78%. Dari ketiga aspek yang telah dinilai oleh A2, diperoleh persentase kelayakan produk secara keseluruhan sebesar 85%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa produk bahan ajar menulis teks eksposisi berbasis strategi pemodelan menurut A2 sangat layak dan dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Analisis Data Hasil Uji Validasi Produk oleh Ahli Desain Pembelajaran Ahli desain pembelajaran (selanjutnya disebut A3) memberikan penilaian terhadap aspek kegrafikan produk bahan ajar yang meliputi kelayakan kegrafikan pada sampul buku dan kelayakan kegrafikan pada isi buku. Pada aspek kelayakan kegrafikan sampul buku, A3 memberikan penilaian dengan perolehan persentase kelayakan sebesar 88%, dan pada aspek kelayakan kegrafikan isi buku, A3 memberikan penilaian dengan dengan perolehan persentase kelayakan sebesar 94%. Dari kedua aspek kegrafikan yang telah dinilai oleh A2, diperoleh persentase kelayakan produk secara keseluruhan sebesar 91%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa produk bahan ajar menulis teks eksposisi berbasis strategi pemodelan menurut A3sangat layak dan dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Analisis Data Hasil Uji Validasi Produk oleh Praktisi Guru sebagai praktisi (selanjutnya disebut A4) memberikan memberikan penilaian terhadap empataspek kelayakan produk, yaitu: kelayakan pada aspek isi, aspek penyajian, aspek bahasa, dan aspek kegrafikan Pada aspek kelayakan isi, A4memberikan penilaian dengan perolehan persentase kelayakan sebesar 73%. Pada aspek kelayakan penyajian, A4 memberikan penilaian dengan dengan perolehan persentase kelayakansebesar 92%. Selanjutnya, pada aspek kelayakan bahasa, A4 memberikan penilaian dengan perolehan persentase kelayakan sebesar 66%.Sedangkan pada aspek kelayakan kegrafikan, A4 memberikan penilaian dengan perolehan persentase kelayakan sebesar 79%. Dari keempat aspek yang telah dinilai oleh A4, diperoleh persentase kelayakan produk secara keseluruhan sebesar 76%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa produk bahan ajar menulis teks eksposisi berbasis strategi pemodelan menurut A4 layak dan dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Analisis Data Hasil Uji Coba Lapangan Produk Bahan ajar yang telah divalidasi oleh para ahli dan praktisi, kemudian diujicobakan secara terbatas dengan melibatkan 21 siswa kelas X

10 SMA Negeri 3 Malang. Uji coba terbatas ini dilakukan untuk meminta tanggapan dan penilaian siswa terhadap produk bahan ajar. Penilaian yang dilakukan siswa mencakup empat aspek penilaian, yaitu aspek isi, bahasa, penyajian dan kegrafikan Pada aspek isi bahan ajar, siswa memberikan penilaian dengan total persentase kelayakan sebesar 91%. Pada aspek penyajian, siswa memberikan penilaian dengan total persentase kelayakan sebesar 91%. Selanjutnya, pada aspek bahasa bahan ajar, siswa memberikan penilaian dengan total persentase kelayakan sebesar 92%. Sedangkan pada aspek kegrafikan, siswa memberikan penilaian dengan total persentase kelayakan sebesar 96%. Dari empat aspek yang dinilai oleh siswa, diperoleh persentase kelayakan produk secara keseluruhan sebesar 93%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa produk bahan ajar menulis teks eksposisi berbasis strategi pemodelan menurut siswa sangat layak dan dapat digunakan dalam proses pembelajaran. KAJIAN PRODUK DAN SARAN Kajian Produk Penelitian dan pengembangan ini menghasilkan produk bahan ajar menulis teks eksposisi berbasis strategi pemodelan. Produk Bahan ajar ini dikembangkan sebagai salah satu alternatif sumber belajar bagi siswa untuk membantu mereka dalam menulis teks eksposisi yang memiliki kelengkapan struktur dan fitur bahasa. Setiap komponen materi pada bahan ajar ini diintegrasikan dengan strategi pemodelan, sehingga siswa dapat terbantu untuk berlatih menulis dengan mengamati model-model teks yang ada. Bahan ajar yang telah dikembangkantelah memenuhi kriteria kelayakan, baik kelayakan pada aspek isi, aspek penyajian, aspek bahasa, dan aspek kegrafikan. Hasil Analisis data validasi produk oleh para ahli dan praktisi menunjukkan bahwa bahan ajar menulis teks eksposisi berbasis strategi pemodelan dapat digunakan dalam proses pembelajaran, terkhususnya pada pembelajaran menulis teks eksposisi. Selain itu, produk bahan ajar juga diujicobakan secara terbatas dengan melibatkan siswa sebagai pengguna bahan ajar. Hasil uji coba lapangan menunjukkan bahwa produk bahan ajar menurut siswa sangat layak untuk digunakan. Saran Pemanfaatan Produk bahan ajar yang sudah dikembangkan pada dasarnya dapat dimanfaatkan oleh guru dan siswa. Bagi guru, bahan ajar ini dapat dijadikan sebagai salah satu sumber referensi dalam pengajaran materi menulis teks eksposisi. Sedangkan bagi siswa, bahan ajar ini dapat digunakan sebagai alternatif sumber belajar terkhususnya pada materi menulis teks eksposisi. Bahan ajar ini memiliki struktur penyajian yang runtut dan tersistematis. Oleh karena itu, untuk mendapatkan hasil pembelajaran yang maksimal, siswa diharapkan mempelajari setiap sajian materi yang ada pada bahan ajar ini. DAFTAR RUJUKAN Dahar, R. W Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga. Departemen Pendidikan Nasional Pedoman Memilih dan Menyusun Bahan Ajar. Jakarta:

11 Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Emzir Metodologi Penelitian Pendidikan Kualitatif dan Kuantitatif. Jakarta: Rajawali Pers. Kemendikbud Bahasa Indonesia Ekspresi Diri dan Akademik. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Prastowo, A Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Setyosari, P Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan. Jakarta: Prenadamedia Group. Sukmadinata, N. S Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Tarigan, H G Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Yunus, M, dan dkk Keterampilan Menulis. Tanggerang: Universitas Terbuka.

12 Halaman 12

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (01: 407) penelitian dan pengembangan adalah

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah guru dan siswa di tiga SMA Negeri dan tiga SMA Swasta di Bandar Lampung

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah guru dan siswa di tiga SMA Negeri dan tiga SMA Swasta di Bandar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 57 BAB III METODE PENELITIAN Ada beberapa hal yang dibahas dalam metode penelitian, diantaranya adalah () lokasi dan subyek penelitian, () metode penelitian, (3) instrumen penelitian, dan (4) teknik analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan Research and Development (R&D) yang dikembangkan

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan Research and Development (R&D) yang dikembangkan 39 BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 3.1 Model Penelitian Pengembangan Penelitian yang dilakukan berupa penelitian dan pengembangan, model yang akan dikembangkan dalam pengembangan penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS Ike Evi Yunita Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek uji coba lapangan awal. Subjek penelitian studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Menurut Sugiyono, metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu merupakan jenis penelitian pengembangan (Research & Development). Untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini diuraikan mengenai metode penelitian yang digunakan, langkah-langkah penelitian yang dilakukan, sumber data, instrumen penelitian dan pengolahan data. Pembahasan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek uji coba lapangan awal. Subjek studi lapangan adalah 6 guru kimia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Ada beberapa hal yang dibahas dalam metode penelitian, diantaranya adalah lokasi dan subyek penelitian, metode penelitian, diagram alir penelitian, instrumen penelitian, teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (educational research and development) yang mengembangkan bahan ajar

BAB III METODE PENELITIAN. (educational research and development) yang mengembangkan bahan ajar BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan pendidikan (educational research and development) yang mengembangkan bahan ajar pada mata pelajaran IPS

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) 46 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) pada penelitian ini digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan (Research and Development). Menurut Borg and Gall (2003),

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan (Research and Development). Menurut Borg and Gall (2003), III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Menurut Borg and Gall (2003),

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode dan Desain Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian, maka peneltian ini menggunakan pendekatan metode penelitian dan pengembangan (Research and Develompment), yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 29 3.1 METODE PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam pengembangan media pembelajaran berbasis komik ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan membahas tentang jenis penelitian yang digunakan, subjek penelitian, desain pengembangan yang dilakukan, teknik dan instrumen pengumpulan data, serta teknik analisis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Ada beberapa hal yang dibahas dalam metode penelitian, diantaranya adalah (1) lokasi dan subyek penelitian, (2) metode penelitian, (3) sumber data, (4) diagram alir penelitan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Research and Development (Penelitian dan Pengembangan). Hal ini dikarenakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Langkah-langkah Penelitian Langkah penelitian yang dilakukan pada penelitian ini ditujukan untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Berdasarkan jenis masalah dan tujuan penelitian yang hendak dicapai, maka penelitian ini akan memanfaatkan metode penelitian dan pengembangan (research and development). 3.1.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian dalam Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Kecerdasan Jamak ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/R&D)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian dan pengembangan merupakan metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memenuhi tujuan penelitian, maka penelitian ini didesain dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memenuhi tujuan penelitian, maka penelitian ini didesain dengan 67 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Untuk memenuhi tujuan penelitian, maka penelitian ini didesain dengan pendekatan penelitian pengembangan (Research & Development). Pendekatan ini mengacu

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011)

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011) III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011) mengatakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini secara umum merupakan penelitian yang bertujuan untuk

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini secara umum merupakan penelitian yang bertujuan untuk BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Metode dan Langkah-langkah Penelitian Penelitian ini secara umum merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan suatu aplikasi mobile learning berbasis WAP. Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENGEMBANGAN BAB III METODE PENGEMBANGAN Pada bab III ini, peneliti akan menguraikan tentang model pengembangan, prosedur pengembangan dan uji coba produk. Dalam butir uji coba produk terdapat desain uji coba, jenis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan dan berlangsung secara terus menerus dari generasi ke generasi. Pendidikan merupakan sesuatu yang universal, bersifat umum karena

Lebih terperinci

Triyas Kusumawardhani*, Widjianto, Sulur** Universitas Negeri Malang.

Triyas Kusumawardhani*, Widjianto, Sulur** Universitas Negeri Malang. PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA POKOK BAHASAN ALAT-ALAT OPIK BERORIENASI MULTIPLE INTELLIGENCES BILINGUAL BERBANTUAN KOMPUTER UNTUK SISWA SMA KELAS X Triyas Kusumawardhani*, Widjianto, Sulur** Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Menurut Sugiyono (2008),

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan bahan ajar workshop tentang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan bahan ajar workshop tentang 53 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan mengembangkan bahan ajar workshop tentang pendidikan kesehatan reproduksi bagi siswa pada jenjang sekolah menengah. Metode dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk mengembangkan produk yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. satu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan dan menguji

BAB III METODE PENELITIAN. satu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan dan menguji BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian dan Pengembangan Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian dan pengembangan merupakan salah satu

Lebih terperinci

III.METODE PENGEMBANGAN. A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan. Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian

III.METODE PENGEMBANGAN. A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan. Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian 50 III.METODE PENGEMBANGAN A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D).

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan merupakan metode penelitian dan pengembangan pendidikan (Educational Research & Development). Menurut Sukmadinata (2009)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian pengembangan atau research and development. Metode ini digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development) karena dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development) atau yang sering disebut penelitian R & D. Penelitian Pengembangan adalah metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan yaitu Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development. Penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC. Norma Dewi Shalikhah

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC. Norma Dewi Shalikhah PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC Norma Dewi Shalikhah ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengembangkan LKS IPA berbasis pendekatan scientific pada materi

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research &

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research & BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research & Development (R & D). Metode penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN GEOGRAFI BER- BASIS PENDEKATAN SAINTIFIK.

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN GEOGRAFI BER- BASIS PENDEKATAN SAINTIFIK. TERSEDIA SECARA ONLINE http://journal2.um.ac.id/index.php /jpg/ JURNAL PENDIDIKAN GEOGRAFI: Kajian, Teori, dan Praktek dalam Bidang Pendidikan dan Ilmu Geografi Tahun 22, No. 1, Januari 2017 Halaman: 10-15

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi proses belajar pada diri siswa. Secara implisit, di dalam pembelajaran, ada

BAB I PENDAHULUAN. terjadi proses belajar pada diri siswa. Secara implisit, di dalam pembelajaran, ada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan segala upaya yang dilakukan oleh guru (pendidik) agar terjadi proses belajar pada diri siswa. Secara implisit, di dalam pembelajaran,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL

PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana oleh Puput Ambaryuni

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab III tesis ini bertujuan menjelaskan metode dan prosedur atau tahapan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bab III tesis ini bertujuan menjelaskan metode dan prosedur atau tahapan 62 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab III tesis ini bertujuan menjelaskan metode dan prosedur atau tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu mulai persiapan hingga akhir penelitian serta instrumen

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Penelitian ini menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode penelitian dan pengembangan (Research and Development).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Metode penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BROSUR SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SMP KELAS VII DENGAN MATERI KEADAAN ALAM DAN AKTIVITAS PENDUDUK INDONESIA

PENGEMBANGAN BROSUR SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SMP KELAS VII DENGAN MATERI KEADAAN ALAM DAN AKTIVITAS PENDUDUK INDONESIA PENGEMBANGAN BROSUR SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SMP KELAS VII DENGAN MATERI KEADAAN ALAM DAN AKTIVITAS PENDUDUK INDONESIA RINGKASAN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas

Lebih terperinci

Tim Uji Jumlah Karateristik sampel Proses dan orientasi produk

Tim Uji Jumlah Karateristik sampel Proses dan orientasi produk BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Cihampelas Jln. Raya Sayuran Desa Mekarmukti Kec. Cihampelas, Kab. Bandung Barat 40562. Dipilihnya lokasi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. LKS ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research

III. METODOLOGI PENELITIAN. LKS ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research 33 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan LKS berbasis representasi kimia yang meliputi representasi makroskopik, submikroskopik dan simbolik. Pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). PTK atau yang biasa dikenal dengan classroom action research

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development. 77 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan Research and Development. Pendekatan Research and Development yang merujuk pada teori Borg and Gall

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. (Research and Development). Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. (Research and Development). Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian 36 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (Research & Development). Menurut Sukmadinata (2009)

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (Research & Development). Menurut Sukmadinata (2009) 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan merupakan metode penelitian dan pengembangan (Research & Development). Menurut Sukmadinata (2009) penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa model

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa model 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk berupa model pembelajaran Sains Teknologi Masyarakat (STM) yang dapat membantu siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 JENIS PENELITIAN Jenis penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (RnD). Pengembangan atau RnD merupakan perbatasan dari pendekatan kualitatif dan kuantitatif dan terutama

Lebih terperinci

Dina Merdeka Citraningrum. Pengembangan Bahan Ajar... Halaman Volume 1, No. 2, September 2016

Dina Merdeka Citraningrum. Pengembangan Bahan Ajar... Halaman Volume 1, No. 2, September 2016 Dina Merdeka Citraningrum. Pengembangan Bahan Ajar... Halaman 130 139 Volume 1, No. 2, September 2016 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENYIMAK-BERBICARA UNTUK SISWA SMP DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL Dina Merdeka

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BUKU BERJENDELA SEBAGAI PENDUKUNG IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI JURNAL KHUSUS

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BUKU BERJENDELA SEBAGAI PENDUKUNG IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI JURNAL KHUSUS PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BUKU BERJENDELA SEBAGAI PENDUKUNG IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI JURNAL KHUSUS Elvas Sugianto Efendhi Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA mencakup beberapa prosedur pengembangan. Langkah-langkah. pengembangan bahan ajar adalah sebagai berikut:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA mencakup beberapa prosedur pengembangan. Langkah-langkah. pengembangan bahan ajar adalah sebagai berikut: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Cara Pengembangan Penelitian pengembangan modul Hidrosfer sebagai Sumber Kehidupan dengan pendekatan saintifik untuk pembelajaran geografi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keterampilan menulis menjadi keterampilan berbahasa yang sangat penting bagi siswa, baik selama mereka mengikuti pendidikan di sekolah maupun dalam kehidupannya

Lebih terperinci

ANALISIS KESESUAIAN BUKU SISWA KELAS V TEMA PERISTIWA DALAM KEHIDUPAN DENGAN KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN TEMATIK DAN PENDEKATAN SAINTIFIK

ANALISIS KESESUAIAN BUKU SISWA KELAS V TEMA PERISTIWA DALAM KEHIDUPAN DENGAN KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN TEMATIK DAN PENDEKATAN SAINTIFIK ANALISIS KESESUAIAN BUKU SISWA KELAS V TEMA PERISTIWA DALAM KEHIDUPAN DENGAN KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN TEMATIK DAN PENDEKATAN SAINTIFIK (1) Nilamsari Damayanti Fajrin, (2) Sa dun Akbar, dan (3) Sutarno.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN O 1 X O 2. Gambar 3.1 Desain Penelitian One-Group Pretest-Posttest.

BAB III METODE PENELITIAN O 1 X O 2. Gambar 3.1 Desain Penelitian One-Group Pretest-Posttest. 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di salah satu SMA negeri di Kota Bandung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA pada tahun

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN HANDOUT MATEMATIKA BERBASIS LEARNING CYCLE-5E PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS XI SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN HANDOUT MATEMATIKA BERBASIS LEARNING CYCLE-5E PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS XI SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN HANDOUT MATEMATIKA BERBASIS LEARNING CYCLE-5E PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS XI SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI OLEH SUSIARTUN NIM RRA1C209027 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi atau Sampel Penelitian Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah salah satu SMA Negeri di kota Bandung, yaitu SMA Negeri 15 Bandung. Populasi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian 30 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan pada pendidikan di Indonesia. Kurikulum 2013 menempatkan

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan pada pendidikan di Indonesia. Kurikulum 2013 menempatkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu pembelajaran yang wajib dilaksanakan pada pendidikan di Indonesia. Kurikulum 2013 menempatkan Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan secara terperinci mengenai metode penelitian, termasuk beberapa komponen lainnya, yaitu : Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan, penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEKS ULASAN FILM/DRAMA BERBASIS WEB UNTUK SISWA KELAS XI SMA/MA. Yulli Hariyani Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEKS ULASAN FILM/DRAMA BERBASIS WEB UNTUK SISWA KELAS XI SMA/MA. Yulli Hariyani Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEKS ULASAN FILM/DRAMA BERBASIS WEB UNTUK SISWA KELAS XI SMA/MA Yulli Hariyani Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Teks ulasan film/drama merupakan teks yang

Lebih terperinci

Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 57126

Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 57126 SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN SAINS Strategi Pengembangan Pembelajaran dan Penelitian Sains untuk Mengasah Keterampilan Abad 21 (Creativity and Universitas Sebelas Maret Surakarta, 26 Oktober 2017 ANALISIS

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG Ratri Agustina, Kadim Masjkur, dan Subani Universitas Negeri Malang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEMATIK TEMA INDAHNYA KEBERSAMAAN KELAS IV SD SEMESTER I

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEMATIK TEMA INDAHNYA KEBERSAMAAN KELAS IV SD SEMESTER I PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEMATIK TEMA INDAHNYA KEBERSAMAAN KELAS IV SD SEMESTER I Lilik Suhartatik Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Fenomena mengenai rendahnya tingkat kemampuan siswa terhadap

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Beberapan hasil kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Beberapan hasil kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian 112 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Beberapan hasil kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian pengembangan bahan ajar workshop pendidikan kesehatan ini antara lain adalah : 1.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN. experiential learning ini termasuk ke dalam jenis penelitian Research and

BAB III METODE PENGEMBANGAN. experiential learning ini termasuk ke dalam jenis penelitian Research and 24 BAB III METODE PENGEMBANGAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian pengembangan modul pembelajaran menulis puisi berbasis experiential learning ini termasuk ke dalam jenis penelitian Research and Development

Lebih terperinci

Penelitian dan Pengembangan R&D

Penelitian dan Pengembangan R&D Penelitian dan Pengembangan R&D Content Definisi R & D Konsep Dasar R & D Tujuan R & D Karakteristik R & D R & D dalam penelitian Metode R & D Langkah-Langkah Penelitian R & D Contoh Penelitian R & D Sistematika

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENULIS TEKS EKSPOSISI DENGAN STRATEGI THINK-TALK-WRITE (TTW) UNTUK SISWA SMK KELAS X

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENULIS TEKS EKSPOSISI DENGAN STRATEGI THINK-TALK-WRITE (TTW) UNTUK SISWA SMK KELAS X PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENULIS TEKS EKSPOSISI DENGAN STRATEGI THINK-TALK-WRITE (TTW) UNTUK SISWA SMK KELAS X Muhammad Yusuf Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dipertanggungjawabkan (Nana Syaodih Sukmadinata, 2009: ).

BAB III METODE PENELITIAN. dipertanggungjawabkan (Nana Syaodih Sukmadinata, 2009: ). BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau langkah untuk mengembangkan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KAMUS BERGAMBAR BERWAWASAN CINTA INDONESIA BERBASIS APLIKASI ANDROID SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BAGI MAHASISWA PENUTUR ASING

PENGEMBANGAN KAMUS BERGAMBAR BERWAWASAN CINTA INDONESIA BERBASIS APLIKASI ANDROID SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BAGI MAHASISWA PENUTUR ASING PENGEMBANGAN KAMUS BERGAMBAR BERWAWASAN CINTA INDONESIA BERBASIS APLIKASI ANDROID SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BAGI MAHASISWA PENUTUR ASING Nike Aditya Putri dan Tommi Yuniawan Jurusan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sangat pesat, tidak hanya berorientasi pada penelitian dasar (basic research) dan

BAB III METODE PENELITIAN. sangat pesat, tidak hanya berorientasi pada penelitian dasar (basic research) dan 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Pengertian Penelitian Pengembangan (R & D) Penelitian bidang pendidikan saat ini sudah mengalami perkembangan yang sangat pesat, tidak hanya berorientasi pada penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Dalam pembelajaran bahasa Indonesia menulis merupakan salah satu keterampilan bahasa yang harus dikuasai oleh siswa. Menulis adalah keterampilan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. pengembangan berbasis industri, yang temuan-temuannya dipakai untuk

BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN. pengembangan berbasis industri, yang temuan-temuannya dipakai untuk BAB III METODE PENELITIAN PENGEMBANGAN A. Model Penelitian Pengembangan Pengertian penelitian pengembangan menurut Borg & Gall adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. prosedur pengembangan Borg dan Gall. Adapun langkah-langkah yang digunakan

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. prosedur pengembangan Borg dan Gall. Adapun langkah-langkah yang digunakan 42 BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengembangan Penelitian dan pengembangan yang dilakukan peneliti menggunakan prosedur pengembangan Borg dan Gall. Adapun langkah-langkah yang digunakan

Lebih terperinci

Research and Development

Research and Development Research and Development Metode Penelitian dan pengembangan Edit your company slogan Contents Definisi Research and Development R & D dalam Penelitian R & D Sebagai Penghubung Metode dalam R & D Langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa serta memiliki peranan yang penting

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa serta memiliki peranan yang penting 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Indonesia secara umum merupakan bahasa resmi negara Indonesia yang digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa serta memiliki peranan yang penting dalam dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan keterampilan menulis dan hasil dari produk menulis itu.

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan keterampilan menulis dan hasil dari produk menulis itu. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Keterampilan menulis dapat kita klasifikasikan berdasarkan dua sudut pandang yang berbeda. Sudut pandang tersebut adalah kegiatan atau aktivitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan (research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan (research and 28 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan (research and development), karena penelitian bertujuan untuk menghasilkan atau mengembangkan suatu produk bukan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi siswa dalam bidang-bidang tertentu. Penguasaan keterampilan dalam

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi siswa dalam bidang-bidang tertentu. Penguasaan keterampilan dalam 21 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang pesat. Berbagai pendekatan, strategi, metode, dan media pembelajaran bahasa Indonesia yang inovatif

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. peta pikiran mata pelajaran fisika kelas X pada salah satu sekolah menengah atas

III. METODE PENELITIAN. peta pikiran mata pelajaran fisika kelas X pada salah satu sekolah menengah atas 29 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan instrumen penugasan yang berbasis peta pikiran mata pelajaran fisika kelas X pada salah satu sekolah menengah

Lebih terperinci

pembelajaran berbahasa dan kegiatan berbahasa dalam kehidupan sehari-hari karena antara satu dengan yang lainnya memiliki keterkaitan yang erat.

pembelajaran berbahasa dan kegiatan berbahasa dalam kehidupan sehari-hari karena antara satu dengan yang lainnya memiliki keterkaitan yang erat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses memanusiakan manusia. Melalui pendidikan, manusia yang tidak tahu apa-apa menjadi tahu segalanya, manusia yang tidak bisa apa-apa

Lebih terperinci

BAB III BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan produk berupa mobile

BAB III BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan produk berupa mobile BAB III BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan produk berupa mobile learning berbasis Android untuk menunjang pembelajaran mahasiswa di dalam kelas.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penilitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini meninjau pertimbangan dari kesesuaian tujuan penelitian adalah penelitian dan pengembangan atau Research

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bagian ini akan diuraikan masalah metodologi yang digunakan dalam penelitian, mulai dari metode, desain, prosedur, paradigma, subjek dan sumber data, teknik pengumpulan

Lebih terperinci

Keywords: scientific approach, constructivist, Environmental Education, module.

Keywords: scientific approach, constructivist, Environmental Education, module. PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK BERORIENTASI KONSTRUKTIVISME UNTUK SISWA SMAN 1 KEPANJEN KELAS XI Oleh Mohammad Charisun 1, Mimien Henie Irawati

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau yang biasa lebih dikenal sebagai penelitian R&D (Research and

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau yang biasa lebih dikenal sebagai penelitian R&D (Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian dan Pengembangan Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau yang biasa lebih dikenal sebagai penelitian R&D

Lebih terperinci

THE DEVELOPMENT OF LEARNING MEDIA BASED ON MULTILEVEL INTERACTIVE QUIZ FOR EXERCISING AL-QUR AN LETTER READING ON STUDENTS WITH HEARING IMPAIRMENT

THE DEVELOPMENT OF LEARNING MEDIA BASED ON MULTILEVEL INTERACTIVE QUIZ FOR EXERCISING AL-QUR AN LETTER READING ON STUDENTS WITH HEARING IMPAIRMENT THE DEVELOPMENT OF LEARNING MEDIA BASED ON MULTILEVEL INTERACTIVE QUIZ FOR EXERCISING AL-QUR AN LETTER READING ON STUDENTS WITH HEARING IMPAIRMENT (Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Kuis Interaktif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan yang telah dirumuskan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan yang telah dirumuskan dalam 61 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan yang telah dirumuskan dalam bab 1, penelitian ini secara umum bertujuan mengembangkan software untuk tes kemampuan membaca pemahaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 11 KOTA JAMBI. Nia Budianti, Herman Budiyono, Imam Suwardi FKIP Universitas Jambi ABSTRAK

KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 11 KOTA JAMBI. Nia Budianti, Herman Budiyono, Imam Suwardi FKIP Universitas Jambi ABSTRAK KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 11 KOTA JAMBI Nia Budianti, Herman Budiyono, Imam Suwardi FKIP Universitas Jambi ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kemampuan

Lebih terperinci

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA Berbasis Multiple Intelligences Pada Materi Suhu dan Perubahannya di Kelas VII

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA Berbasis Multiple Intelligences Pada Materi Suhu dan Perubahannya di Kelas VII Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA Berbasis Multiple Intelligences Pada Materi Suhu dan Perubahannya di Kelas VII Maria Silalahi 1), Hidayat ), Wawan Kurniawan 3) 1 Mahasiswa S1 Pendidikan Fisika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi penelitian, populasi dan sampel Lokasi penelitian yang dipilih dalam penelitian ini adalah di Kabupaten Bandung, dan kota Bandung. Untuk kota Bandung peneliti memilih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan tidak pernah lepas dari kegiatan menyimak, berbicara,

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan tidak pernah lepas dari kegiatan menyimak, berbicara, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia pendidikan tidak pernah lepas dari kegiatan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan berbahasa ini diajarkan dan dikembangkan di lingkungan

Lebih terperinci