BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan adalah cara suatu kelompok atau seseorang dalam mengorganisasi suatu kondisi sehingga mereka dapat mempelajari pengalaman mereka dapat diakses oleh orang lain (Sukardi, 2003). Ciri utama dalam penelitian tindakan kelas yaitu adannya tindakantindakan (aksi) tertentu serta adanya siklus untuk memperbaiki proses pembelajaran di kelas. Model penelitian tindakan kelas jnj mengacu dari Hopkins yaitu berbentuk spiral dari sklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus 1 dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan. Siklus spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar berikut: Gambar 3.1 Model Penelitian Stephen Kemmis dan Robin Mc. Taggart.. 25

2 26 Penjelasan alur di atas adalah: a. Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk di dalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran. b. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya model pembelajaran tipe STAD. c. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat. d. Rancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya. Lokasi penelitian ini di SD Negeri Wonomerto 03 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang. SD Negeri Wonomerto 03 berdiri sejak tahun 1984 di atas tanah bengkok desa seluas sekitar m2, dipilih sebagai tempat penelitian karena peneliti sebagai guru di sekolah tersebut, sehingga mempermudah dalam mencari data, mengolah data, peluang waktu yang luas dan mengenal karateristik siswa. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 4 SDN Wonomerto 03, Kecamatan Bandar Kabupaten Batang.Terdiri dari 12 siswa perempuan dan 8 siswa laki-laki sehingga jumlahnya 20 siswa.penelitian ini dilaksanakan pada semester 1 tahun pelajaran , antara bulan Juli sampai dengan bulan Oktober Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan PTK No Kegiatan Waktu pelaksanaan 1 Penulisan Proposal 2 Perencanaan Instrumen 3 Pelaksanaan Siklus I 4 Analisis Refleksi I 5 Pelaksanaan Siklus II 6 Analisis Refleksi II 7 Penulisan Laporan Juli Agustus September Oktober

3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan.dalam penelitian ini peneliti mengadakan penelitian dari dua variabel yaitu satu variabel bebes, dan satu variabel terikat. Variable bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi penyebab timbulnya variabel terikat, sedangkan variable terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat adanya variabel bebas. a. Variabel bebas dalam penelitian ini berupa model pembelajaran STAD yang digunakan untuk membelajarkan siswa. b. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar Matematika. Hasil belajar siswa diukur dengan alat tes, yang diambil dari nilai tes pada setiap akhir pembelajaran Definisi Operasional Berikut definisi operasional dari variabel penelitian menjadi sub variabel. Tabel 3.2 Definisi Operasional dari Variabel Hasil Belajar Variabel Aspek Indikator Observas 1. Mengamati kelompok belajar diskusi siswa i 2. Memberikan tugas kepada kelompok Hasil Belajar Diskusi Test 3. Mengerjakan tugas dengan 4 anggota kelompok. 4. Mengerjakan lembar kerja siswa 5. Mengevaluasi hasil belajar. 6. Memberikan kesimpulan Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa dalam menerima pengalaman diukur dengan angka-angka melalui postest. Untuk meningkatkan hasil belajar tersebut diperlukan suatu media yang mempengaruhinya. Jadi pada penelitian ini hasil belajar dipengaruhi oleh model pembelajaran Student Teams Achievment D4isions (STAD).

4 28 Tabel 3.3 Definisi Operasional dari Variabel model pembelajaran STAD Variabel Aspek Indikator Penggunaan model pembelajaran STAD Belajar kelompok Diskusi kelompok 1. Membagi kelas menjadi kelompokkelompok belajar. 2. Guru memberikan tugas yang harus dikerjakan secara berkelompok. 3. Guru membimbing siswa dalam kelompok 4. Anggota kelompok yang mengerti tentang materi menjelaskan materi pada anggota yang lain dalam kelompok itu sendiri sampai anggota yang lain mengerti. 5. Memberikan penghargaan hasil belajar ind4idu dan kelompok. Langkah-langkah dalam penerapan model pembelajaran Student Teams Achievment Divisions (STAD) antara lain: a. Menyampaikan semua tujuan pelajaran dan memot4asi siswa belajar. b. Menyajikan informasi atau menjelaskan materi kepada siswa dengan jalan mendemonstrasikannya. c. Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar. d. Memberikan tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota-anggota kelompok. e. Membimbing kelompok-kelompok belajarpada saat mereka mengerjakan tugas. f. Anggota kelompok yang mengerti tentang materi menjelaskan materi kepada anggota yang lain dalam kelompok itu sendiri sampai anggota yang lain mengerti. g. Guru memberikan kuis atau pertanyaan kepada siswa. Pada saat menjawab kuis siswa tidak boleh bekerja sama. h. Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah diajarkan atau masingmasing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.

5 29 i. Memberikan kesimpulan. j. Memberikan penghargaan hasil belajar ind4idu dan kelompok Rencana Tindakan Rencana tindakan dalam penelitian ini dilaksanakan sebanyak dua siklus. Siklus I bertujuan untuk mengetahui kondisi awal siswa terhadap hasil belajar matematika materi Kelipatan Persekutuan Terkecil dan Faktor Persekutuan Terbesar dengan menerapkan model pembelajaran STAD. Setelah dilakukan refleksi siklus I tentunya akan muncul permasalahan dalam pembelajaran di kelas, sehingga untuk memecahkan masalah tersebut perlu dilakukan pengulangan perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi pada siklus ke II. Siklus II bertujuan untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar matematika, setelah diadakan perbaikan pada siklus I, seperti terlihat pada skema gambar berikut: KONDISI AWAL Guru belum menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD Hasil belajar matematika siswa rendah TINDAKAN Guru menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD SIKLUS I Pembelajaran STAD tentang mengenal &mengurutkan KONDISI AKHIR Melalui penerapan pembelajaran model STAD dapat meningkatkan hasil belajar matematika KD: sifat operasi hitung bilangan SIKLUS II : Pembelajaran STAD tentang operasi hitung perkalian dan pembagian bilangan Gambar 3.2 Skema Prosedur Penelitian Matematika siswa kelas 4 SD Negeri Wonomerto 03 Semester I Tahun Pelajaran 2013/2014.

6 30 Penelitian tindakan kelas ini direncanakan sebanyak 2 siklus. Tiap siklus prosedur terdiri dari 4 komponen kegiatan pokok yaitu : 1) perencanaan, 2) tindakan, 3) observasi, dan 4) refleksi. SIKLUS I I. Perencanaan 1.Merencanakan pembelajaran 2.Menentukan kompetensi dasar 3.Mengembangkan skenario pembelajaran 4.Menyusun lembar kerja siswa 5.Menyiapkan sumber belajar 6.Mengembangkan format penilaian II. Tindakan 1. Melaksanakan tindakan sesuai skenario pembelajaran Kegiatan awal Aper ersepsi 1) Guru mengawali kelas dengan berdoa dan presensi siswa 2) Guru memberitahukan bahwa hari ini akan mempelajari materi operasi hitung bilangan cacah melanjutkan pertemuan sebelumnya 3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 4) Guru menjelaskan tentang metode belajar yang akan digunakan(stad). 5) Guru menanyakan tentang materi yang dibahas pada minggu lalu. Kegiatan Inti Eksplorasi 1) Guru menjelaskan kembali tentang materi pecahan pada pertemuan sebelumnya 2) Guru memberikan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan materi operasi hitung bilangan cacah. 3) Guru menegaskan apa yang telah dijawab oleh siswa tentang bilangan pecahan 4) Guru meminta siswa untuk kembali bergabung dengan kelompoknya masingmasing. 5) Guru membagikan LKS berisi materi yang akan dibahas dan dikerjakan

7 31 6) Guru menjelaskan materi operasi hitung bilangan cacah dan meneruskan pertemuan sebelumnya. 7) Guru meminta siswa untuk mendiskusikan materi yang telah dibahas dalam kelompok, dan mencatat materi yang belum dipahami untuk ditanyakan 8) Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya mengenai materi yang belum dipahami 9) Guru bersama dengan siswa membahas satu persatu materi yang belum dipahami oleh siswa Kegiatan akhir Konfirmsi 10) Guru menegaskan kembali materi yang telah dijelaskan hari ini serta membuat rangkuman pembelajaran Elaborasi 11) Guru memberi penguatan positif dan menutup pertemuan, serta menginformasikan pada pertemuan selanjutnya siswa akan mendapatkan tes ind4idu dari materi bilangan pecahan III. Pengamatan 1. Melakukan observasi sesuai format yang telah disiapkan 2. Menilai hasil tindakan ssesuai format yang telah disediakan IV. Refleksi 1. Melakukan evaluasi mutu, jumlah, waktu dari setiap tindakan 2. Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evaluasi tentang skenario pembelajaran dan LKS 3. Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk digunakan pada siklus berikutnya SIKLUS II. I.Perencanaan 1. Identitas dan penentuan alternatif pemecahan masalah 2. Pengembangan program tindakan kedua.

8 32 II. Tindakan Melaksanakan tindakan tindakan kedua Kegiatan awal Apersepsi 1) Guru mengawali kelas dengan berdoa dan presensi siswa 2) Guru memot4asi siswa untuk mengerjakan kuis dengan jujur dan sungguh-sungguh. Kegiatan Inti Eksplorasi 1) Guru mengingatkan kembali agar kuis dikerjakan dengan jujur dan sungguhsungguh untuk menunjang nilai kelompok 2) Guru membagikan lembar kerja siswa Elaborasi 3) Guru mengawasi jalannya diskusi kelompok belajar Kegiatan akhir Konfirmasi 1) Siswa mengumpulkan jawaban dari LKS yang diberikan 2) Guru memberikan mot4asi dan penguatan positif 3) Guru menutup pembelajaran tentang opersi hitung bilangan cacah III. Pengamatan Pengumpulan dan analisis data tindakan kedua IV. Refleksi Evaluasi tindakan kedua 3.4. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan teknik tes dan non tes. Teknik tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar matematika setelah proses belajar dengan penerapan pembelajaran kooperatif model STAD. Adapun teknik non tes berupa lembar observasi yang digunakan untuk mengetahui perubahan sikap atau perilaku siswa setelah diadakan proses pembelajaran matematika dengan menerapkan pembelajaran kooperatif model STAD.

9 33 Data yang diambil diperoleh dengan cara sebagai berikut: 1.Observasi dilakukan dengan menggunakan instrumen pengukuran, lembar penilaian dan lembar observasi. Observasi diperoleh dari proses pembelajaran. 2.Hasil Tes digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menguasai, menyerap materi pembelajaran pada ranah kognitif, serta mengukur tingkat pencapaian indikator kinerja. Hasil tes diperoleh melalui tes tertulis. 3.Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis,gambar maupun elektronik. Dokumen yang telah diperoleh kemudian dianalisis (diurai), dibandingkan dan dipadukan (sintesis) membentuk satu hasil kajian yang sistematis, padu dan utuh Teknik Tes Soal tes dikembangkan berdasarkan SK dan KD mata pelajaran Matematika kelas 4 Semester I. Pada post tes siklus 1 dan siklus 2 menggunakan soal uraian dengan alasan untuk mengukur pencapaian indikator hasil belajar dalam Kompetensi Dasar, yaitu siswa dapat mengerjakan operasi berbagai macam operasi hitung bilangan cacah Sehingga soal yang cocok dengan indikator adalah soal uraian. Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar Matematika kelas 4 SD Wonomerto 03 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2013/2014 Siklus I Standar Kompetensi 1.Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah Kompetensi dasar 1.2.Mengurut kan bilangan Indikator Meulis lambang bilangan kurang dari dengan huruf. Menuliskan lambing bilangan yang ditulis dengan angka. Menuliskan bentuk panjang bilangan puluh ribuan Menentukan nilai tempat salah satu angka yang mewakili suatu Item soal No. Jum Item lah soal , 5

10 34 bilangan Menentukan selisih dua angka yang menempati nilai tempat sebuah bilangan puluh ribuan Membandingkan besar dua bilangan dengan memasang tanda perbandingan yang tepat. Mengurutkan beberapa bilangan yang beda besarnya mulai dari yang terkecil atau sebaliknya Tabel 3.5 Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar Matematika kelas 4 SD Wonomerto 03 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2013/2014 Siklus II Item soal Standar Kompetensi 1.Memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah Kompetensi dasar 1.3. Melakukan operasi perkalian dan pembagian Indikator Mengerjakan operasi hitung perkalian bilangan cacah dengan cara bersusun pendek bilangan ratusan dan puluhan. Mengerjakan operasi hitung perkalian bilangan cacah dengan cara bersusun pendek bilangan ratusan dan ratusan Mengerjakan operasi hitung perkalian bilangan cacah dengan cara bersusun pendek bilangan ribuan dan ratusan Membagi bilangan dengan dua bilangan lain secara berturutturut. Membagi bilangan dengan Pembagian Bilangan dengan Sisa No. Item soal Jum lah , 1 5

11 Teknik Non Tes Obsevasi atau Pengamatan Obsevasi atau Pengamatan meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra ( Arikunto, 2006:156). Dalam observasi penelitian ini digunakan untuk mengamati dan akt4itas siswa dalam pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STADmenurut para ahli adalah sebagai berikut: Nur Asma ( 2008 : 51 ) kegiatan pembelajaran model STAD ini memiliki 6 tahap: a.penyajian kelas Pada tahap ini di gunakan waktu menit untuk penyajian materi oleh guru.sebelum menyajikan materi pelajaran guru dapat menjelaskan tujuan pelajaran, memberi mot4asi untuk berkooperatif, menggali pengetahuan siswa. Dalam Penyajian materi dapat menggunakan metode ceramah, tanya jawab, diskusi. Pada tahap ini guru memulai materi dengan menyampaikan indikator, dilanjutkan dengan apersepsi dan penyajian materi tentang pengolahan data. b.kegiatan belajar kelompok Siswa belajar dalam kelompok mengerjakan LKS tentang materi operasi hitung dengan sifat pertukaran, pengelompokan dan penyebaran, c. Pemeriksaan terhadap hasil kegiatan kelompok Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok ke depan kelas dan meminta tanggapan serta masukan dari kelompok lain. d.siswa mengerjakan soal-soal tes secara ind4idu Melakukan evaluasi secara ind4idu untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan belajar yang di capai. e.pemeriksaan hasil tes Pemeriksaan hasil tes di lakukan oleh guru. Pada tahap ini juga di adakan perhitungan skor perkembangan ind4idu. Perhitungan skor ind4iodu di maksudkan agar siswa terpacu untuk memperoleh prestasi terbaik sesuai dengan kemampuannya. f. Penghargaan kelompok Penghargaan kelompok berdasarkan dengan skor rata-rata kelompok dengan kualifikasi super, hebat dan baik.

12 36 Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe STAD menurut Slavin (dalam Kamdi, 2009: 5) adalah sebagai berikut: 1. Langkah 1 Menyampaikan tujuan dan memot4asi murid. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan mengomunikasikan kompetrensi dasar yang akan dicapai serta memot4asi murid. 2. Langkah 2 Menyajikan informasi. Guru menyajikan informasi kepada murid. 3. Langkah 3 Mengorganisasikan murid ke dalam kelompok-kelompok belajar. Guru menginformasikan pengelompokan murid. 4. Langkah 4 Membimbing kelompok belajar. Guru memot4asi serta memfasilitasi kerja murid untuk materi pembelajaran dalam kelompok-kelompok belajar. 5. Langkah 5 Evaluasi. Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi pembelajaran yang telah dilaksanakan. 6. Langkah 6 Memberikan penghargaan. Guru memberi penghargaan hasil belajar ind4idu dan kelompok. Menurut Rachmadiarti (2001), terdapat 6 langkah utama atau tahapan di dalam pelajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif, yaitu: 1. Fase 1 Menyampaikan tujuan dan memot4asi siswa: Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memot4asi siswa belajar. 2. Fase 2 Menyajikan informasi: Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bacaan. 3. Fase 3 Mengkoordinasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar: Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok. 4. Fase 4 Membimbing kelompok bekerja dan belajar: Guru membimbing kelompokkelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas. 5. Fase 5 Evaluasi: Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. 6. Fase 6 Memberikan penghargaan: Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar ind4idu dan kelompok.

13 37 Dari berbagai sintaks pembelajaran kooperatif tipe STAD tersebut ada bagian pokok dalam pembelajaran yaitu mengajar, belajar kelompok, tes dan penghargaan. Ada pun observasi atau penganatan dalam penelitian ini model pembelajaran kooperatif tipe STAD difokuskan dalam langkah-langkah sebagai berikut: Fase 1: Menyampaikan indikator pencapaian hasil belajar dan memot4asi siswa. Guru menyampaikan indikator pencapaian hasil belajar yang akan dicapai dalam pembelajaran dan memot4asi siswa untuk mempelajari materi pembelajaran dengan baik. Fase 2: Menyajikan materi, guru menyampaikan dan menyajikan materi pelajaran secara klasikal. Fase 3: Mengelompokkan siswa ke dalam kelompok-kelompok. Kegiatan-kegiatan dalam fase ini diantaranya adalah sebagai berikut: Membentuk lima kelompok kecil, tiap kelompok terdiri dari 4 siswa secara heterogen yang telah ditentukan oleh guru berdasarkan skor awal. Menginformasikan pada siswa untuk mengerjakan tugas secara berkelompok dan setiap anggota kelompok bertanggungjawab pada kelompok masing-masing dan terhadap diri sendiri. Menyuruh siswa mengerjakan soal dalam LKS secara berkelompok. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya siswa mengerjakan secara mandiri dan selanjutnya dicocokkan dan didiskusikan ketepatan jawabannya dengan teman sekelompok. Jika ada anggota kelompok yang belum memahami, maka teman sekelompoknya yang sudah faham menjelaskan, sebelum meminta bantuan kepada guru. Fase 4:Membimbing siswa dalam belajar dan bekerja dalam kelompok. Guru bertindak sebagai fasilitator mengawasi, mengamati, dan membimbing siswa yang mengalami kesulitan. Fase 5:Evaluasi. Evaluasi digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa dalam menyerap materi pembelajaran dan indikator pencapaian hasil belajar. Fase 6: Penghargaan kelompok. Penghargaan kelompok dilakukan dalam dua tahap perhitungan, yaitu: 1) Menghitung skor ind4idu dan skor kelompok Cara pemberian skor pada pembelajaran kooperatif tipe STAD sangat berperan untuk memot4asi siswa bekerja sama dan saling membantu dalam menguasai materi pelajaran yang diberikan. Setelah siswa mempelajari materi secara berkelompok, setiap

14 38 siswa mengerjakan kuis secara ind4idual dan memperoleh skor kuis serta nilai perkembangan. Nilai perkembangan bergantung pada kemajuan yang dicapai siswa dengan memperhatikan skor kuis atau skor dasar siswa. Skor dasar siswa adalah rata-rata skor siswa yang bersangkutan untuk kuis-kuis terdahulu, dengan syarat materi yang diujikan pada kuis-kuis tersebut masih berada dalam satu topik. Jika belum pernah diadakan kuis untuk topik tersebut, maka skor dasar siswa adalah skor tes awal. 2) Menghargai prestasi kelompok Kemudian berkaitan dengan banyaknya tingkat penghargaan kelompok, menurut (Muslimin dkk,2000) kriteria untuk status kelompok meliputi: cukup, baik, sangat baik dan sempurna. Kisi-kisi Tidakan Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement D4isions) pada mata pelajaran matematika kompetensi dasar memahami dan menggunakan sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah Kelas 4 Semester I Tahun Pelajaran 2013/2014 adalah sebagai berikut: Tabel 3.6 Kisi - Kisi Pengembangan Instrumen Penilaian Penerapan Model STAD dalam Pembelajaran Matematika Siswa Kelas 4 SDN Wonomerto 03 Tahun Pelajaran 2013/2014 Langkah Indikator Tingkah laku guru Langkah 1 Menyampaikan tujuan dan memot4asi siswa Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan mengkomunikasikan KD yang akan dicapai serta memot4asi siswa Langkah 2 Menyajikan informasi Guru menyajikan informasi kepada siswa Langkah 3 Mengorganisasi siswa ke dalam kelompok belajar Guru menginformasikan pengelompokan siswa Langkah 4 Membimbing kelompok belajar Guru memvasilitasi kerja siswa dalam kelompok belajar Langkah 5 Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar materi sifat-sifat operasi hitung bilangan dalam pemecahan masalah Langkah 6 Memberikan Penghargaan Guru memberikan penghargaan hasil belajar ind4idual dalam kelompok

15 39 Tabel 3.7 Rubrik Penilaian Observasi Guru NO ASPEK YANG DIAMATI SKOR Menyampaikan tujuan Menyampaikan Menyampaikan Guru tidak menyampaikan pembelajaran tujuan pembelajaran sebagian dari tukah- disertai langjuan pembela- tujuan langkahnya jaran pembelajaran 2 Memotivasi siswa Motivasi guru membangkitkan semangat moti- Memberi vasi Tidak memberi motivasi 3 Penguasaan materi Sangat menguasai pembelajaran materi 4 Penggunaan alat peraga Menggunakan alat peraga secara maksimal Menguasi materi Menggunakan sebagian alat peraga yang telah dipersiapkan Kurang menguasai materi Tidak meng- Gunakan alat peraga 5 Membagi siswa dalam kelompok Membagi siswa Dengan kemam puan yang heterogen Membagi siswa berdasarkan kemampuan Membagi kelomok berdasarkan tempat duduk 7 Menyimpulkan materi pembelajaran 6 Membimbing diskusi kelompok Membimbing secara menyeluruh Membimbing sebagian kelompok Menyimpulkan materi dan memberi contoh konkrit pada penerapan kehidupan seharihari Menyimpulkan materi pembelajaran Tidak memberikan bimbingan Tidak memberi kesimpulan Dari data hasil observasi pembelajaran matematika yang dilakukan guru dengan penerapan model STSD dinilai dengan rumus : Nilai = Skor yang diperoleh X 100 Skor maksimum Dengan kriteria nilai: =Sangat baik = Baik = Cukup = Kurang

16 40 Tabel 3.8 Kisi-kisi Observasi Aktvitas dalam Pembelajaran Kooperatif tipe STAD (Student Team Achievement Divisions) SDN Wonomerto 03 Tahun Pelajaran 2013/2014 Variabel Indikator Su Alat/ Aktifitas siswa dalam pembelajaran Bilangan Pecahan dalam Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 1. Perhatian siswa pada materi pembelajaran 2. Keakt4an siswa dalam melakukan diskusi kelompok 3. Partisipasi siswa dalam menjawab pertanyaan dalam diskusi kelompok 4. Keberanian siswa dalam mengungkapkan pendapat 5. Kerjasama siswa dalam menyelesaikan lembar kerja mb Siswa er Foto Instrumen Lembar Observasi Catatan Lapangan Angket NO Tabel 3.9 Rubrik Penilaian Lembar Observasi Aktivitas Siswa ASPEK YANG SKOR DIAMATI Perhatian siswa fokus pada Sebagian besar materi pembelajaran ditandai siswa memperhatikan dengan banyaknya siswa materi yang menjawab pertanyaan pembelajaran guru 1 Perhatian siswa pada materi pembelajaran 2 Keaktivan siswa dalam melakukan diskusi kelompok 3 Partisipasi siswa dalam Menjawab pertanyaan dalam diskusi kelompok Seluruh anggota kelompok terlibat dalam mengerjakan lembar kerja Seluruh anggota kelompok berpartisipasi dalam menjawab pertanyaan Sebagian siswa saja yang aktif mengerjakan lembar kerja Sebagian besar Siswa menjawab pertanyaan Siswa tidak memperhatikan Lembar kerja dikerjakan oleh salah satu siswa yang pandai Hanya satu siswa yang menjawab pertanyaan

17 41 4 Keberanian siswa dalam Mengungkapkan pendapat Siswa berani mengungkapkan pendapat Mengungkapkan pendapat hanya jika diminta Tidak berani Mengungkap kan pendapat. 5 Kerjasama siswa dalam Menyelesaikan lembar kerja Semua siswa aktif bekejasama dalam kelompok Hanya sebagian siswa yang bekerjasama Belum ada keerjasama antar kelompok 3.5. Uji Validitas dan Reabilitas Instumen Uji Validitas Instrumen Setelah menyusun instrument selanjutnya peneliti melakukan (try out). Uji coba ini dilakukuan untuk mengetahui apakah instrumen atau alat ukur yang telah disusun benarbenar merupakan instrumen yang baik dan memadai. Karena baik dan buruknya instrumen akan berpengaruh terhadap data yang akan diperoleh sehingga sangat menentukan kualitas hasil penelitian. Uji coba akan dilaksanakan pada kelas 4 SD Negeri Wonomerto 03 (SD dan kelas yang tidak digunakan untuk penelitian). Menurut Singgih Santoso (2003) dalam bukunya yang berjudul Mengatasi Berbagai Masalah Statistik dengan SPSS versi 16,0, suatu item instrumen penelitian dianggap valid jika memiliki koefisien corrected item to total correlation 0,1. Pada penelitian ini direncanakan akan membuat 30 item yang akan diuji validitas dan reliabilitas. Sampai instrumen dapat diterima sebagai alat ukur, Sehingga dilakukan pengolahan data yang kedua. Uji Reliabilitas Instrumen Kemudian untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrument atau tingkat keajegan jawaban siswa terhadap pernyataan-pernyataan dalam item instrumen digunakan metode Alpha (Cronbach s). Besarnya koofesien alpha merupakan tolok ukur dari tingkat reliabilitasnya. Tahapan uji validitad dan reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 13 for windows. Uji reliabilitas penelitian adalah dengan menggunakan teknik Alpha yang dikembangkan oleh George dan Mallery (1995) untuk menentukan tingkat reabilitas menggunakan kriteria sebagai berikut :

18 42 Alpha 0,7 : tidak dapat diterima 0,7 < alpha 0,8 : dapat diterima 0,8 < alpha 0,9 : reliabilitas bagus Alpha > 0,9 : reliabilitas memuaskan Hasil uji validitas dari 10 item soal semuanya valid. Untuk selanjutnya akan digunakan dalam penelitian ini. Untuk reliabilitas diperoleh angka koofisien alpha 0,842 yang artinya instrument memiliki tingkat reliabilitas bagus. Dengan demikian instrument tes yang penulis susun dapat dipergunakan dalam penelitian ini Teknik Analisis Data Teknik analisis data yaitu menggunakan data kuantitatif sederhana menggunakan analisis diskriptif komparatif yaitu membandingkan hasil tes siklus 1 dengan hasil tes siklus 2. Untuk mengetahui keberhasilan tiap siklus yang telah digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini, yaitu dengan ketuntasan belajar siswa dengan pencapaian KKM (65). Hasil belajar dapat diukur apabila setiap siswa telah mencapai nilai KKM (65) maka dinyatakan tuntas dan berhasil. Untuk mengetahui hasil belajar matematika siswa dianalisis dengan cara menghitung ketuntasan belajarnya sebagai berikut: Persentase = ah x 100% ah Dikatakan tuntas belajar secara klasikal jika 80% populasi kelas telah tuntas belajar. Berdasarkan data yang terkumpul, maka analisis data yang dapat dilakukan adalah hasil observasi dan hasil tes. 1. Hasil observasi akan dianalisis dengan langkah sebagai berikut: a. Reduksi Reduksi data meliputi proses memilih, memusatkan, menyederhanakan, meringkas, dan mengubah data yang terekam atau tertulis

19 43 di lapangan. Tidak hanya merangkum data saja, tapi juga harus mengubah data untuk dimengerti sesuai pokok masalah yang akan dituju. b. Pemaparan Data. Data-data hasil reduksi kemudian dipaparkan dalam bentuk paragraf-paragraf yang saling berhubungan (narasi) yang diperjelas melalui matriks, grafik atau diagram. Pemaparan data berfungsi untuk membantu kita merencanakan tindakan selanjutnya. Data hasil tes akan dianalisis dengan statistik diskriptif, yaitu membandingkan, verifikasi dan dihubungkan dengan penelitian data sebelum tindakan dan data nilai tes setelah dilaksanakan tindakan (siklus 1 dan nilai tes setelah siklus 2). Setelah melalui tahapan-tahapan penelitian, maka untuk selanjutnya penarikan kesimpulan merupakan upaya pencarian makna data, mencatat keteraturan dan penggolongan data. Data yang terkumpul disajikan secara sistematis dan diberi makna. Untuk mengetahui nilai rata-rata kelas pada pre test maupun pos test tiap siklus digunakan rumus: X : N = R X = jumlah nilai siswa dalam satu kelas N = jumlah siswa dalam satu kelas R = nilai rata-rata 3.7. Indikator Kinerja Penelitian ini dikatakan berhasil jika: 1. 75% siswa secara klasikal mendapat nilai 65 (telah mencapai KKM, nilai KKM=65), artinya 15 dari 20 jumlah anak kelas 4 telah tuntas belajar. 2. Model pembelajaran koperatif tipe STAD dilakukan dengan langkah-langkah sesuai rencana dengan kategori baik.

20 44

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dimulai dengan penyusunan proposal penelitian yang dimulai pada bulan Februari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren,

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten. Pada semester II tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Setting dalam penelitian ini menggunakan setting kelas di mana data yang diperoleh berasal dari pengamatan saat proses pembelajaran berlangsung di dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan karakteristik Subjek Penelitian Setting penelitian tindakan kelas ini mencakup tempat penelitian, subjek penelitian dan waktu pelaksanaan penelitian 1. Tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Setting dalam penelitian ini menggunakan setting kelas, di mana data yang diperoleh berasal dari pengamatan saat proses pembelajaran berlangsung di dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2013 di SDN Pati Wetan 01 Kecamatan Pati. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Ujung-ujung 03 yang terletak di Dusun Mukus Desa Ujung-ujung Kecamatan Pabelan Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitan PTK kolaborasi, dimana peneliti melakukan penelitian melalui kerja sama antara peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Kelas II SD N Panerusan Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga yang beralamatkan di jalan Imam Bonjol Gang Menur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Kritig yang berlokasi di desa Kritig, Kecamatan Petanahan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif. Menurut Zainal Aqib (2006:13), penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar (2008)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester 2 tahun pelajaran 2011/2012. Dari tahap persiapan hingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas II SDN Sumur 03 Kecamatan Cluwak Kabupaten Pati pada semester ganjil bulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) untuk mata pelajaran Matematika yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu upaya mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN.

BAB III METODE PENELITIAN. 2 BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian dilakukan di kelas V SD N 2 Kembaran Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo. Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD N Binangun 01, Kecamatan Bandar Kabupaten Batang pada semester 2tahun 2011/2012. Subjek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian tindakan adalah cara suatu kelompok atau seseorang dalam mengorganisasi suatu kondisi sehingga mereka dapat mempelajari pengalaman mereka dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan dalam bidang pendidikan dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas pelajaran. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan di kelas 6 SD Negeri 1 Buayan, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen pada semester 2 Tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 4 Rencana Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 4 Rencana Penelitian BAB III METODE PENELITIAN No 1 2 3 4 5 6 7 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD Negeri Mangunsari 07 yang terletak di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Di dalam Seting dan Karakteristik subjek penelitian ini akan dipaparkan tentang tempat penelitian, subjek yang akan diteliti dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian ini, membahas tentang (1) Setting dan karakteristik penelitian, (2) Tindakan yang dilakukan, (3) Teknik dan alat pengumpulan data, (4) Indikator kinerja, (5)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan untuk memperbaiki kondisi pembelajaran serta meningkatkan kualitas pembelajaran.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Kemmis (dalam Rochiati, 2008) menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas adalah sebuah bentuk inkuiri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada bagian ini akan diuraikan mengenai seting tempat, seting waktu, dan karakteristik subjek penelitian. Seting tempat akan membahas

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (SIKLUS I)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (SIKLUS I) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (SIKLUS I) Lampiran 1 Sekolah : SD Negeri Wonomerto 03 Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : IV/I Waktu : 6 x 35 menit (3 x pertemuan) A. Standar Kompetensi 1. Memahami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

Lebih terperinci

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah

BAB IV. Nilai Rata-rata < Belum Tuntas 52, Tuntas Jumlah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Kondisi Awal Penelitian ini berawal dari rendahnya hasil belajar matematika siswa SDN Wonomerto 03 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang, berdasarkan observasi awal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bersifat mencari umpan balik bagi penyempurnaan metode pembelajaran.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian a. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Tegalrejo 05 Jalan Dhamar No. Magersari Tegalrejo Kecamatan Argomulyo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Rejowinangun Utara 03 Kota Magelang. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas 5 tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Seting Tempat Penelitian Seting tempat dalam penelitian ini menggunakan setting kelas dengan data yang diperoleh berasal

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I

LAMPIRAN 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I LAMPIRAN 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SIKLUS I Sekolah : SDN 3 Mrisi Mata Pelajaran : Matematika Kelas/ semester : IV/1 Pokok Bahasan : Kelipatan dan Faktor Alokasi Waktu : 6 x 35 menit (3 x pertemuan)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis, Setting, dan Karakteristik Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan secara kolaboratif dan partisipatif.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Tempat yang digunakan untuk penelitian adalah kelas 4 SD N Kemambang 02 Kecamtan Banyubiru Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Setting penelitian adalah setting kelas dan kelompok, pelaksanaan penelitian dan pengambilan data diperoleh pada saat proses kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 3 SD Negeri Blotongan 02 Salatiga. Peneliti merencanakan penelitian pada semester II tahun pelajaran 2013/2014 3.1.1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 5 semester II tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri Candirejo 02 yang terletak di Jl.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kutowinangun 4 Salatiga Semester 1 Tahun 2015/2016. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Arikunto, Suharsimi (2006:3) PTK adalah suatu pencermatan terhadap pencermatan terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada sub judul seting dan karakteristik subjek penelitian ini akan diuraikan mengenai setting penelitian, variabel penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Lodoyong 03 Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang. Subjek dari penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 4SDN Regunung 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Peneliti merencanakan penelitian padasemester

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V semester II tahun Pelajaran 2013/2014 di SDN Bugel 02 Salatiga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting & Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V Sekolah Dasar Negeri Keboromo, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati. Waktu pelaksanaan dimulai pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR) yang dilakukan secara kolaboratif, artinya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK kolaborasi.yaitu penerapan penelitian tindakan di dalam dunia pendidikan yang dilakukan oleh seorang peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Belakang dan Karakteristik Subyek Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif yang diterapkan pada Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaborasi dengan guru kelas. Peneliti secara kolaborasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK merupakan suatu penelitian yang mengangkat masalahmasalah

Lebih terperinci

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Tlogowero Kecamatan Bansari Kabupaten Temanggung pada kelas 4

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Arikunto (2008) penelitian tindakan kelas adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Seting Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK), karena penelitian yang dilakukan bertujuan untuk memecahkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut I G A K Wardani dan Kuswaya Wihardit (2009: 1.4), penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakter Subjek Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2012/2013 menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pelaksanaan perbaikan pembelajaran dilaksanakan di kelas 6 semester I SD Negeri Pungangan 02 Kecamatan Limpung Kabupaten Batang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang digunakan peneliti adalah jenis PTK kolaboratif. PTK kolaboratif yaitu kerja sama antara peneliti dengan guru kelas,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas kolaborasi. Penelitian ini memiliki salah satu ciri khas yaitu adanya kolaborasi (kerjasama)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Timbang 01 Kecamatan Banyuputih Kabupaten Batang,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran IPA yang dilaksanakan di SDN 1 Ringinharjo, kelas 5 Semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Mangunharjo 01 Kecamatan Subah Kabupaten Batang Provinsi Jawa Tengah,

Lebih terperinci

3.2 Variabel Penelitian Variabel dalam Penelitian Tindakan Kelas ini, yaitu :

3.2 Variabel Penelitian Variabel dalam Penelitian Tindakan Kelas ini, yaitu : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas 4 SD Negeri 2 Pilang Kecamatan Randublatung Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian ini, membahas tentang (1) Setting dan karakterlistik penelitian, (2) Tindakan yang dilakukan, (3) Teknik dan alat pengumpulan data, (4) Analisis data, (5) Indikator

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut.

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus, dimana setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu Pelaksanaan September Oktober November Ket 1 Penulisan Proposal 5 September 2012

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu Pelaksanaan September Oktober November Ket 1 Penulisan Proposal 5 September 2012 5 BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.. Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Katekan, Kecamatan Brati, Kabupaten Grobogan Kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis, Setting, Subyek dan Obyek Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang peneliti gunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian praktis yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Februari Maret April Observasi Penyusunan proposal dan 2 soal-soal untuk uji validitas 3

BAB III METODE PENELITIAN. Februari Maret April Observasi Penyusunan proposal dan 2 soal-soal untuk uji validitas 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 2 Tegalrejo yang terletak di Jalan Jumprit Km 4 Desa Tegalrejo Kecamatan Ngadirejo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas Kolaborasi. Salah satu ciri khas adalah adanya kolaborasi (kerjasama) antara praktisi (guru,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 5 di SD Negeri 1 Jiken Kecamatan Jiken Kabupaten Blora pada mata pelajaran IPS semester genap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa inggris biasa disebut dengan Classroom

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah penelitian tindakan kelas, sebagaimana diungkapkan oleh Trianto (2010 : 13), penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bentuk Penelitian Metode adalah cara yang teratur dan terorganisir dengan baik yang hendak ditempuh untuk mencapai suatu tujuan. Metode penelitian merupakan cara yang ditempuh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran IPA yang dilaksanakan di SD Negeri Samban 02 Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. sistematis, terencana, dan dengan sikap mawas diri. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menerapkan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang merupakan penelitian model Kemmis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas Kolaborasi. Dimana peneliti bekerjasama dengan guru kelas. Peneliti sebagai perencana kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENILITIAN

BAB III METODE PENILITIAN BAB III METODE PENILITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Pendekatan Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Disebut PTK karena merupakan penelitian yang memerlukan tindakan untuk menanggulangi

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney Insani, Samsurizal M. Suleman, dan Fatma Dhafir Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Tempat Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jepon yang terletak di Kelurahan Jepon, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Kauman Lor 01 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran Matematika yang dilaksanakan pada siswa kelas 5 SD Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian 3.1.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kualitatif ini digunakan untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Sukorejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang terletak di Desa Glagahombo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah PTK. Penelitian dilakukan di kelas IV SDN Kutowinangun 09 Kota Salatiga. Waktu penelitian dimulai pada awal semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SD Negeri 1 Pandanharum Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan Tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Alokasi Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Alokasi Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kutowinangun 01 Salatiga. Pelaksanaan penelitian dan pengambilan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD merupakan model pembelajaran

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD merupakan model pembelajaran BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD merupakan model pembelajaran kooperatif yang digunakan pada pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Subyek Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada Bab III tentang model penelitian ini, berturut-turut akan dibahas mengenai setting penelitian, subyek penelitian, prosedur penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK kalaboratif) dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting 3.1.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Surabaya yang terletak di jalan Danau Towuti Kecamatan Kedaton Kota Bandar Lampung.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif yaitu penelitian bersama antara peneliti dengan pihak lain (guru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Jenis Penelitian Jenis penelitian yang peneliti gunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Calssroom Action Research. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Bendar Kabupaten Pati. Letak desa Bendar berada di pesisir

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan karakteristik subjek penelitian Berikut ini akan dijelaskan mengenai setting dan karakteristik pada penelitian ini diantaranya tempat penelitian, karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang mengacu pada tindakan-tindakan yang

Lebih terperinci

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Diskripsi Siklus 1 1) Perencanaan Tindakan Bab IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Perencanaan tindakan didasarkan pada hasil studi pendahuluan yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci