BAB III METODE PENILITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENILITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENILITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Pendekatan Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Disebut PTK karena merupakan penelitian yang memerlukan tindakan untuk menanggulangi masalah dalam bidang pendidikan dan dilaksanakan dalam kelas atau sekolah dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas pembelajaran. PTK yang dilaksanakan merupakan PTK kolaboratif, merupakan PTK kolaboratif karena peneliti yaitu mahasiswa tidak memiliki akses langsung, artinya mahasiswa belum memiliki kelas. Yuliawati (2012:34) menyatakan oleh karena dosen LPTK (peneliti) tidak memiliki akses langsung, maka PTK diselenggarakan secara kolaboratif dengan tenaga pendidik yang kelasnya menjadi subjek PTK. Peneliti berperan sebagai praktisi yang tidak secara langsung terjun di kelas untuk melakukan tindakan, hal tersebut diperjelas oleh Yuliawati (2012:34) yang menyatakan bahwa Dosen LPTK (peneliti) yang berminat melakukan PTK dapat berperan sebagai praktisi karena tidak memiliki kelas sebagai subjek PTK PTK yang dilaksanakan mengadaptasi model Kemmis dan McTaggart, dimana dalam satu siklus terdapat empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi, untuk komponen tindakan dan observasi dijadikan sebagai satu kesatuan, disatukannya kedua komponen tersebut menurut Yuliawati (2012:36) disebabkan oleh adanya kenyataan bahwa antara implementasi acting dan observing merupakan dua kegiatan yang tidak terpisahkan. Maksudnya dua kegiatan haruslah dilakukan dalam satu kesatuan waktu, begitu berlangsung satu tindakan begitu pula observasi juga harus dilaksanakan. PTK berbeda dengan penelitian biasa, yang biasanya tidak disertai dengan perlakuan yang berupa siklus. Ciri ini merupakan ciri khas penelitian tindakan, yaitu adanya tindakan yang berulang-ulang sampai didapat hasil yang terbaik yaitu pencapaian hasil belajar siswa sebanyak 100% dengan KKM 62 dan keaktifan siswa yang meningkat dengan skor minimal (15 skor < 22) dengan kriteria baik dan skor maksimal (22 skor 28) dengan kriteria sangat baik. 26

2 27 Berikut tabel desain penelitian tindakan Model Kemmis dan McTaggart (Yuliawati: 2012:36) Identifikasi Refleksi Observasi Perencanaan I Pelaksanaan Refleksi Hasil Refleksi Observasi Perencanaan II Pelaksanaan dst Gambar 3.1 Desain Penelitian Tindakan Model Kemmis dan McTaggart Keterangan : kegiatan : hasil kegiatan : kegiatan berlangsung bersamaan : urutan pelaksanaan kegiatan

3 Setting dan Subjek Penelitian Setting Penelitian Penelitian akan dilaksanakan di SDN 1 Jeruk, yang terletak di Desa Jeruk, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali pada bulan Maret-Mei Subyek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIB SDN 1 Jeruk yang berjumlah 22 siswa, terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. 3.3 Variabel Penelitian Jenis penelitian adalah jenis penelitian tindakan kelas kolaborasi. Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel yang mencakup tiga bagian seperti yang dijelaskan diatas dan diklasifikasikan dalam variabel bebas dan veriabel terikat sebagai berikut Variabel bebas (X) Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab munculnya variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif metode two stay two stray. Model pembelajaran kooperatif metode two stay two stray mengajak siswa untuk berperan aktif dalam kelomok dan antar kelompok untuk memudahkan memahami materi yang disajikan oleh guru Variabel terikat (Y) Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau variabel yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar dan keaktifan siswa. Hasil belajar adalah kemampuankemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar dapat diukur melalui tes evaluasi. Sedangkan keaktifan siswa merupakan segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi positif siswa dengan guru dan/atau antar siswa pada kegiatan pembelajaran dalam rangka mencapai tujuan belajar. Keaktifan belajar siswa dapat diukur melalui lembar observasi.

4 Prosedur Penelitian Perencanaan Penelitian 1. Siklus I a. Permintaan izin Permintaan izin di SDN 1 Jeruk kepada Kepala Sekolah SD tersebut. b. Observasi dan wawancara Kegiatan observasi dan wawancara dilakukan untuk mendapatkan gambaran awal tentang SDN 1 Jeruk secara keseluruhan dan keadaan proses belajar mengajar pada mata pelajaran IPS di kelas VIB. c. Menyusun rencana penelitian Pada tahap ini peneliti menyusun serangkaian kegiatan secara menyeluruh yang berupa siklus tindakan kelas. d. Menyusun lembar observasi untuk setiap tahapan penelitian. Tahapan Siklus I Tabel 3.1 Tahapan Siklus I Pertemuan 1 Pertemuan 2 Perencanaan 1. Persiapan a. Mempersiapkan silabus kelas VI SD pada pokok bahasan globalisasi pada kompetensi dasar menjelaskan peranan Indonesia pada era global dan dampak positif serta negatifnya terhadap kehidupan bangsa Indonesia. Pertemuan 1 membahas indikator pertama yaitu menjelaskan pengertian globalisasi dan menyebutkan perubahan perilaku masyarakat, sedangkan pertemuan 2 membahas dampak globalisasi dalam kehidupan masyarakat. b. Menyiapkan materi pembelajaran atau sumber belajar yang akan digunakan. c. Merancang skenario pembelajaran dan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran(rpp) dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif metode TSTS. d. Menyiapkan sarana dan prasarana serta membuat alat peraga untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran. e. Menyiapkan lembar kegiatan siswa. f. Menyiapkan lembar observasi keaktifan siswa, lembar observasi kegiatan guru, dan lembar aktivitas siswa.

5 30 Tindakan Pertemuan 1 Pertemuan 2 2. Presentasi Guru 1) Guru menyampaikan indikator pembelajaran. 2) Membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan masing-masing anggota 4 siswa dan setiap anggota kelompok harus heterogen berdasarkan prestasi akademik siswa. 3. Kegiatan Kelompok 1) Guru memberikan permasalahan kepada setiap kelompok berupa lembar kegiatan agar siswa lebih mendalami tentang pengertian globalisasi dan perubahan perilaku akibat globalisasi. 2) Setelah menerima lembar kegiatan yang berisi permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan pengertian dan perubahan perilaku akibat globalisasi, siswa mendiskusikan masalah dengan anggota kelompoknya. 3) Masing-masing kelompok menyelesaikan atau memecahkan masalah yang diberikan dengan cara mereka sendiri. 4) 2 dari 4 anggota dari masingmasing kelompok meninggalkan kelompoknya dan bertamu ke kelompok lain untuk melihat dan memberikan komentar kepada hasil kerja kelompok yang dikunjungi. 5) 2 anggota yang tinggal 2. Presentasi Guru 1) Guru menyampaikan indikator pembelajaran. 2) Membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan masing-masing anggota 4 siswa dan setiap anggota kelompok harus heterogen berdasarkan prestasi akademik siswa. 3. Kegiatan Kelompok 1) Guru memberikan permasalahan kepada setiap kelompok berupa lembar kegiatan agar siswa lebih mendalami tentang buktibukti globalisasi. 2) Setelah menerima lembar kegiatan yang berisi permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan bukti globalisasi, siswa mendiskusikan masalah dengan anggota kelompoknya. 3) Masing-masing kelompok menyelesaikan atau memecahkan masalah yang diberikan dengan cara mereka sendiri. 4) 2 dari 4 anggota dari masingmasing kelompok meninggalkan kelompoknya dan bertamu ke kelompok lain untuk melihat dan memberikan komentar kepada hasil kerja kelompok yang dikunjungi. 5) 2 anggota yang tinggal dalam kelompok bertugas

6 31 dalam kelompok bertugas menyampaikan hasil kerja dan informasi kepada tamu. 6) Setelah memperoleh informasi dari dua anggota yang tinggal, tamu mohon diri dan kembali ke kelompok masing-masing. 7) Tamu melaporkan temuannya serta mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka kepada kelompok. 4. Formalisasi 1) Kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya untuk didiskusikan /dikomunikasikan dengan kelompok lainnya. 2) Guru membahas dan mengarahkan siswa ke bentuk formal. menyampaikan hasil kerja dan informasi kepada tamu. 6) Setelah memperoleh informasi dari dua anggota yang tinggal, tamu mohon diri dan kembali ke kelompok masing-masing. 7) Tamu melaporkan temuannya serta mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka kepada kelompok. 4. Formalisasi 1) Kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya untuk didiskusikan /dikomunikasikan dengan kelompok lainnya. 2) Guru membahas dan mengarahkan siswa ke bentuk formal. 5. Evaluasi Kelompok dan Penghargaan 1) Masing-masing siswa mengerjakan kuis yang berisi pertanyaanpertanyaan dari hasil pembelajaran dengan metode TSTS. 2) Pemberian penghargaan kepada kelompok yang mendapat skor rata-rata tertinggi. Observasi Refleksi Tahap observasi dilakukan bersama dengan tahap tindakan. Setiap tindakan atau aktivitas yang dilakukan oleh siswa diamati oleh observer dengan menggunakan lembar observasi keaktifan siswa, dan mengamati jalannya pembelajaran yang dilakukan oleh guru dalam menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS guna mendapatkan saran dan masukan dari observer serta mengamati kondisi lingkungan kelas yang dimaksudkan untuk mengetahui situasi yang ada di dalam kelas. Pada tahap ini melakukan evaluasi dari pelaksanaan tindakan pembelajaran dan dilaksanakan analisis data untuk mengetahui sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan, sehingga dapat ditentukan apakah diperlukan siklus berikutnya atau tidak. Kelemahan dan kekurangan yang terjadi pada siklus I akan diperbaiki pada siklus II.

7 32 2. Siklus II Siklus kedua dirancang apabila Siklus pertama belum berhasil. Kegiatan yang dilakukan pada Siklus II merupakan penyempurnaan dari kelemahan atau kekurangan pada Siklus sebelumnya. Tahapan Siklus I Tabel 3.2 Tahapan Siklus II Pertemuan 1 Pertemuan 2 Perencanaan 1. Persiapan a. Mempersiapkan silabus kelas VI SD pada pokok bahasan globalisasi pada kompetensi dasar menjelaskan peranan Indonesia pada era global dan dampak positif serta negatifnya terhadap kehidupan bangsa Indonesia. Pertemuan 1 membahas indikator pertama yaitu menjelaskan sikap terhadap globalisasi, sedangkan pertemuan 2 membahas peran Indonesia pada era globalisasi. b. Menyiapkan materi pembelajaran atau sumber belajar yang akan digunakan. c. Merancang skenario pembelajaran dan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran(rpp) dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif metode TSTS. d. Menyiapkan sarana dan prasarana serta membuat alat peraga untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran. e. Menyiapkan lembar kegiatan siswa. f. Menyiapkan lembar observasi keaktifan siswa, lembar observasi kegiatan guru, dan lembar observasi aktivitas siswa. Tindakan Pertemuan 1 Pertemuan 2 2. Presentasi Guru 1) Guru menyampaikan indikator pembelajaran. 2) Membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan masing-masing anggota 4 siswa dan setiap anggota kelompok harus heterogen berdasarkan prestasi akademik siswa. 3. Kegiatan Kelompok 2. Presentasi Guru 1) Guru menyampaikan indikator pembelajaran. 2) Membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan masing-masing anggota 4 siswa dan setiap anggota kelompok harus heterogen berdasarkan prestasi akademik siswa. 3. Kegiatan Kelompok

8 33 1) Guru memberikan permasalahan kepada setiap kelompok berupa lembar kegiatan agar siswa lebih mendalami tentang sikap terhadap globalisasi. 2) Setelah menerima lembar kegiatan yang berisi permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan sikap terhadap globalisasi, siswa mendiskusikan masalah dengan anggota kelompoknya. 3) Masing-masing kelompok menyelesaikan atau memecahkan masalah yang diberikan dengan cara mereka sendiri. 4) 2 dari 4 anggota dari masingmasing kelompok meninggalkan kelompoknya dan bertamu ke kelompok lain untuk melihat dan memberikan komentar kepada hasil kerja kelompok yang dikunjungi. 5) 2 anggota yang tinggal dalam kelompok bertugas menyampaikan hasil kerja dan informasi kepada tamu. 6) Setelah memperoleh informasi dari dua anggota yang tinggal, tamu mohon diri dan kembali ke kelompok masing-masing. 7) Tamu melaporkan temuannya serta mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka kepada kelompok. 4. Formalisasi 1) Kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya untuk didiskusikan 1) Guru memberikan permasalahan kepada setiap kelompok berupa lembar kegiatan agar siswa lebih mendalami tentang peran Indonesia pada era global. 2) Setelah menerima lembar kegiatan yang berisi permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan peran Indonesia pada era global, siswa mendiskusikan masalah dengan anggota kelompoknya. 3) Masing-masing kelompok menyelesaikan atau memecahkan masalah yang diberikan dengan cara mereka sendiri. 4) 2 dari 4 anggota dari masingmasing kelompok meninggalkan kelompoknya dan bertamu ke kelompok lain untuk melihat dan memberikan komentar kepada hasil kerja kelompok yang dikunjungi. 5) 2 anggota yang tinggal dalam kelompok bertugas menyampaikan hasil kerja dan informasi kepada tamu. 6) Setelah memperoleh informasi dari dua anggota yang tinggal, tamu mohon diri dan kembali ke kelompok masing-masing. 7) Tamu melaporkan temuannya serta mencocokkan dan membahas hasil-hasil kerja mereka kepada kelompok. 4. Formalisasi 1) Kelompok mempresentasikan

9 34 /dikomunikasikan dengan kelompok lainnya. 2) Guru membahas dan mengarahkan siswa ke bentuk formal. hasil diskusi kelompoknya untuk didiskusikan /dikomunikasikan dengan kelompok lainnya. 2) Guru membahas dan mengarahkan siswa ke bentuk formal. 5. Evaluasi Kelompok dan Penghargaan 1) Masing-masing siswa mengerjakan kuis yang berisi pertanyaanpertanyaan dari hasil pembelajaran dengan metode TSTS. 2) Pemberian penghargaan kepada kelompok yang mendapat skor rata-rata tertinggi. Observasi Refleksi Tahap observasi dilakukan bersama dengan tahap tindakan. Setiap tindakan atau aktivitas yang dilakukan oleh siswa diamati oleh observer dengan menggunakan lembar observasi keaktifan siswa, dan mengamati jalannya pembelajaran yang dilakukan oleh guru dalam menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS guna mendapatkan saran dan masukan dari observer serta mengamati kondisi lingkungan kelas yang dimaksudkan untuk mengetahui situasi yang ada di dalam kelas. Pada tahap ini melakukan evaluasi dari pelaksanaan tindakan pembelajaran dan dilaksanakan analisis data untuk mengetahui sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan, sehingga dapat ditentukan apakah diperlukan siklus berikutnya atau tidak Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang sudah dipersiapkan Analisis dan Refleksi Setiap tahap diakhiri dengan refleksi. Data yang diperoleh dari pengamatan dianalis dan dimaknai dengan menggunakan analisis deskriptif ratarata atau persentase. Untuk mengetahui perubahan atas tindakan yang telah diberikan, diadakan perbandingan dengan data hasil tindakan sebelumnya.

10 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Adapun teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan keaktifan dan prestasi belajar khususnya tentang pemahaman konsep pada mata pelajaran IPS sebelum dan sesudah diberi tindakan, peneliti menggunakan: dilampirkan. 1. Dokumentasi Studi dokumenter merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik metode ini peneliti menggunakan untuk memperoleh data awal tentang nama siswa, dan nilai hasil ulangan siswa kelas VIB di SDN 1 Jeruk. 2. Tes Tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan proses belajar mengajar yang dilakukan akhir kegiatan tiap-tiap siklus (post-tes) dengan memberikan sejumlah soal tes kepada subjek penelitian. Dalam pengumpulan data alat yang digunakan berupa soal test sesuai dengan materi. 3. Observasi Observasi digunakan untuk mengukur sejauh mana keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Alat yang digunakan berupa lembar observasi yang terdiri dari lembar observasi keaktifan siswa. 3.6 Instrumen Pengumpulan Data a. Soal Tes Soal tes diberikan kepada siswa melalui uji validitas soal-soal, validasi yang digunakan adalah menggunakan validasi uji pakar yang melibatkan guru kelas dan pembimbing apakah soal yang akan diberikan kepada siswa sudah sesuai atau belum melalui konsultasi yang dilakukan.

11 36 Tabel 3.3 Kisi-kisi Tes Akhir Siklis I Kompetensi Dasar Indikator Pembelajaran No Soal 3.1 Menjelaskan peranan Indonesia pada era global dan dampak positif serta negatifnya terhadap kehidupan bangsa Indonesia. 1. Menjelaskan pengertian globalisasi. 2. Menjelaskan proses terjadinya globalisasi 3. Menyebutkan perubahan perilaku masyarakat akibat globalisasi. 4. Menyebutkan buktibukti globalisasi. 1, 17, 18, 19 2, 11, 14, 20 3, 4, 5, 10, 16 6, 7, 8, 9, 12, 13, 15 Tabel 3.4 Kisi-kisi Tes Akhir Siklus II Kompetensi Dasar Indikator Pembelajaran No Soal 3.1 Menjelaskan peranan Indonesia pada era global dan dampak positif serta negatifnya terhadap kehidupan bangsa Indonesia. 1. Menjelaskan sikap siswa terhadap globalisasi. 2. Peranan Indonesia pada era globalisasi yang berupa pendirian perusahaan asing di Indonesia 3. Menyebutkan keuntungan dan kerugian adanya perusahaan asing. 1, 2, 3, 6, 8, 16 5, 12, 14, 18 4, 7, 9, 10, 11, 15, 19, 20 b. Lembar Observasi Penelitian ini terdapat tiga lembar observasi, yaitu lembar observasi keaktifan siswa, lembar observasi kegiatan guru dan lembar observasi aktivitas belajar siswa. Lembar observasi digunakan sebagai pedoman dalam melakukan observasi guna memperoleh data yang diinginkan.

12 37 Tabel 3.5 Keaktifan Siswa Aspek Indikator Sumber Data Alat/Instrumen Keaktifan siswa dalam pembelajaran IPS melalu metode two stay two stray 1. Mempersiapkan diri dalam menerima pembelajaran (listening activities) 2. Memperhatikan media yang digunakan guru (Visual activities) 3. Melaksanakan perintah guru (listening activities) 4. Bekerja dalam kelompok (motor and writting activities) 5. Menanyakan hal-hal yang belum dipahami (oral activities) 6. Menyimpulkan materi bersama guru (writting and oral activities) 7. Mengerjakan soal evaluasi (writting activities) 1. Siswa 2. Foto 1. Lembar observasi Tabel 3.6 Kisi-kisi Observasi Keterampilan Guru Aspek Indikator Nomor Pernyataan Sumber Data Alat/Instrumen Keterampilan guru dalam pembelajaran IPS melalui metode two stay two stray 1. Membuka pelajaran 1,2,3,4,5 1. Guru 2. Foto 2. Menggali pengetahuan 7,8,9,10, siswa 11,12 3. Membimbing siswa kedalam kelompok heterogen melalui penerapan metode two stay 6,13 1. Lembar observasi

13 38 two stray 4. Guru menyajikan persoalan untuk didiskusikan 5. Membimbing siswa dalam diskusi kelompok melalui metode two stay two stray. 6. Memberikan penguatan dan evaluasi 14 15,16,17, 18,19,20, 21,22,23, 24 25,26 7. Menutup pelajaran 27 Tabel 3.7 Kisi-kisi Observasi Aktivitas Siswa Aspek Indikator Nomor Pernyataan Sumber Data Alat/Instrumen Aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS melalui metode two stay two stray 1. Pra Pembelajaran 1,2,3 1. Siswa 2. Foto 2. Membuka 4,5,6,7, Pelajaran 3. Kegiatan inti 8,9,10,11,12,13, 14,15,16,17,18,1 9,20, 4. Kegiatan akhir 21,22 1. Lembar observasi

14 Indikator Kerja Untuk mengukur keberhasilan tiap-tiap siklus dalam penelitian tindakan kelas ini, tolak ukurnya adalah sistem belajar tuntas yaitu pencapaian nilai KKM 62. Keberhasilan belajar diukur apabila setiap siswa telah mencapai nilai 62 maka dikatakan berhasil tuntas dan secara klasikal apabila sebanyak 100% siswa telah mencapai nilai KKM. Peningkatan keaktifan siswa dengan kriteria keberhasilannya yaitu meningkat dengan skor minimal (15 skor < 22) dengan kriteria baik dan skor maksimal (22 skor 28) dengan kriteria sangat baik Uji Validitas, Reliabilitas dan Tingkat Kesukaran Soal Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan suatu instrumen. Sebuah instrumen dinyatakan valid apabila mampu mengukur apa yang hendak diukur dan apakah sebuah tes telah dapat digunakan untuk membuat suatu keputusan tentang pengambil tes. (Surapranata, 2004:49). Teknik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran adalah teknik korelasi product moment yang dikemukakan Pearson (Surapranata, 2004:56). Rumus korelasi product moment dengan angka kasar. rxy = ( )( ) ( ) ( ) Keterangan: rxy= koefisien korelasi pearson x = variabel bebas y = variabel terikat n = jumlah data Uji validitas dilakukan oleh bantuan SPSS 16,0. Tentang kriteria tinggi rendahnya validitas setiap butir instrumen, ada berbagai pendapat. Kriteria instrumen menurut Saifuddin Azwar dalam Wardani (2010:35) menyatakan bahwa suatu item instrumen dianggap valid jika memiliki koefissien corrected item to total correlation 0,20. Kategori inilah yang digunakan untuk

15 40 menentukan apakah item valid atau tidak. Menghitung validitas bertujuan untuk menilai ketepatan instrument tersebut dalam mengukur kemampuan siswa Reliabilitas Suatu alat ukur dikatakan reliabel bila mampu menunjukkan sejauh mana alat ukur tersebut memberikan hasil yang relatif tidak berbeda bila dilakukan kembali terhadap subjek yang sama. (Wardani, 2010:37). Rumus reliabilitas dengan metode Alpha adalah: α = ] Keterangan: α k : koefisien realibilitas alpha : jumlah item Σ x 2 : jumlah varians item Σ s tot : jumlah varians total Kriteria untuk menentukan tingkat reliabilitas instrument digunakan pedoman yang dikemukakan oleh George dan Mallery (Wardani: 2010) sebagai berikut: α 0,7 : tidak dapat diterima 0,7 < α 0,8 : dapat diterima 0,8 < α 0,9 : reliabilitas bagus α > 0,9 : reliabilitas memuaskan Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen soal tes siklus I yang berjumlah 25 soal (lampiran 15), terdapat 20 soal valid dan 5 soal tidak valid sebagai berikut: Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas Soal Siklus I Jumlah soal Soal valid Soal tidak valid 25 1, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 10, 11, 13, 14, 16, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25 2, 8, 12, 15, 17 Jumlah 20 5

16 41 Tabel 3.9 Hasil Uji Reliabilitas Siklus I Keterangan Reliabilitas soal Kriteria Sebelum diambil soal reliabilitas bagus yang tidak valid Setelah diambil soal yang tidak valid reliabilitas bagus Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen soal tes siklus II yang berjumlah 25 soal (lampiran 15), terdapat 21 soal valid dan 4 soal tidak valid sebagai berikut: Tabel 3.10 Hasil Uji Validitas Soal Siklus I Jumlah soal Soal valid Soal tidak valid 25 1, 2, 3, 4, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 21, 22, 23, 24, 5, 7, 20, 25 Jumlah 21 4 Tabel 3.11 Hasil Uji Reliabilitas Siklus I Keterangan Reliabilitas soal Kriteria Sebelum diambil soal reliabilitas bagus yang tidak valid Setelah diambil soal yang tidak valid reliabilitas bagus Tingkat Kesukaran Surapranata (2004:12) menyatakan roporsi jawaban benar (p), yaitu jumlah peserta tes yang menjawab benar pada butir soal yang dianalisis dibandingkan dengan jumlah peserta tes seluruhnya merupakan tingkat kesukaran yang paling umum digunakan. Persamaan yang digunakan untuk menentukan tingkat kesukaran dengan proporsi menjawab benar adalah:

17 42 p = proporsi menjawab benar atau tingkat kesukaran = banyaknya peserta tes yang menjawab benar Sm = skor maksimum N = jumlah peserta tes Menurut Surapranata (2004:21) Tingkat kesukaran biasanya dibedakan menjadi tiga kategori seperti nampak pada tabel 3.8. Tabel 3.12 Kategori Tingkat Kesukaran Nilai p Kategori p 0.3 Sukar 0.3 p 0.7 Sedang p 0.7 Mudah Surapranata (2004) Tabel 3.13 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Siklus I Soal x Jml (p) 0,9 0,8 0,7 0,8 0,4 0,8 0,4 0,6 0,5 0,5 Soal x Jml (p) 0,3 0,3 0,8 0,9 0,9 0,5 0,8 0,5 0,5 0,3 Berdasarkan tabel 3.9 hasil analisis tingkat kesukaran soal pada siklus I maka kategori tingkat kesukaran soal dapat dilihat pada tabel Tabel 3.14 Tingkat Kesukaran Soal Tes Siklus I Kategori Nomor soal Sukar - Sedang 5,7,8,9,10,11,12,16,18,19,20 Mudah 1,2,3,4,6,13,14,15,17,

18 43 Tabel 3.15 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal Siklus I Soal x Jml (p) 0,7 0,6 0,7 0,7 0,6 0,7 0,7 0,7 0,7 0,7 Soal x Jml (p) 0,8 0,8 0,7 0,6 0,7 0,7 0,5 0,8 0,8 0,6 Berdasarkan tabel 3.11 hasil analisis tingkat kesukaran soal pada siklus I maka kategori tingkat kesukaran soal dapat dilihat pada tabel Kategori Tabel 3.16 Tingkat Kesukaran Soal Tes Siklus II Nomor soal Sukar - Sedang 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,13,14,15,16,17,20 Mudah 11,12,18, 3.9 Teknik Analisis Data Analisis data yang digunakan yaitu menggunakan analisis deskriptif komparatif, karena untuk membandingkan kondisi awal pra siklus, siklus I dan siklus II serta antar siklus maupun dengan indikator kinerja. Analisis data dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu: 1. Analisis hasil belajar siswa Untuk menentukan ketuntasan hasil belajar siswa, dapat dianalisis dengan menggunakan rumus: Ketuntasan belajar: B = Banyaknya butir yang djawab benar N = Banyaknya butir soal (Poerwanti, 2008:6-3)

19 44 2. Analisis keaktifan belajar siswa Data kualitatif berupa data hasil observasi keaktifan peserta didik dan ketrampilan guru. Data kualitatif dipaparkan dalam kalimat yang dipisahpisahkan menurut kategori untuk memperoleh kesimpulan. Data kualitatif ini diperoleh dari pengolahan data yang didapat dari instrument pengamatan keaktifan pserta didik dan instrument pengamatan keterampilan guru. Menurut Poerwanto (dalam Aminah, 2011:114) menerangkan cara untuk mengolah data skor sebagai berikut: 1) Menentukan skor terendah; 2) Menentukan skor tertinggi; 3) Mencari median 4) Membagi rentang nilai menjadi 4 kategori (sangat baik, baik, cukup, kurang). Kemudian setelah langkah ditentukan dapat dihitung data skor dengan cara sebagai berikut: n = (T-R) + 1 keterangan : R = skor rendah T= skor tertinggi n= banyaknya skor Q2 = median Letak Q2 = (n +1) untuk data ganjil atau genap Q1 = kuartil pertama Letak Q1 = (n+2) untuk data genap Q1 = (n+1) untuk data ganjil Q3 = kuartil ketiga Letak Q3 = (3n+2) untuk data genap Q3= (n+1) untuk data ganjil Q4 = kuartil keempat = T

20 45 Nilai yang didapat dari lembar observasi kemudian dimasukkan dalam tabel kriteria ketuntasan data kualitatif. Skor Tabel 3.17 Kriteria Data Kualitatif Kriteria Q3 skor T Q2 skor < Q3 Q1 skor < Q2 R skor < Q1 Sangat Baik (A) Baik (B) Cukup (C) Kurang (D) Poerwanto (dalam Aminah, 2011:114) Indikator keaktifan siswa yang hendak di teliti pada penelitian ini sebanyak 7 indikator adalah sebagai berikut : 1) mempersiapkan diri dalam menerima pembelajaran. (listening activities); 2) memperhatikan media digunakan guru (visual activities); 3) melaksanakan perintah guru (listening activities); 4) melakukan pembelajaran dengan metode two stay two stray. (motor and writting activities), 5) Menanyakan hal-hal yang belum dipahami. (oral activities); 6) menyimpulkan materi bersama guru dan melakukan refleksi terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan. (writting and oral activities); 7) mengerjakan soal evaluasi. (writing activities). Setiap indikator aktivitas siswa tersebut memiliki nilai maksimal 4 (sesuai dengan descriptor). Maka untuk menentukan skor tingkatan nilai pada keaktifan siswa menggunakan perhitungan sebagai berikut: Skor maksimal : 7 x 4 = 28 Skor minimal : 7 x 0 = 0 n=(28 0 ) + 1 = 29 Q2 = median, Q2 = (n +1) = x30 = 15 Q1 = Kuartil pertama, letak Q1 = (n+1) = (29+2) = 7,75 = 8

21 46 Q3 = Kuartil ketiga, letak Q3 = (n+1) = (3.29+2)=22,75= 22 Q4 = Kuartil keempat =T=28 Tabel 3.18 Kriteria skor keaktifan siswa Skor Kriteria 22 skor 28 Sangat Baik (A) 15 skor < 22 Baik (B) 8 skor < 15 Cukup (C) 0 skor < 8 Kurang (D) Terdapat 27 pernyataan dalam lembar observasi aktifitas guru dengan kriteria penilaian jika melaksanakan mendapat skor 1 dan jika tidak melaksanakan mendapat skor 0. Maka untuk menentukan skor tingkatan nilai pada aktivitas guru menggunakan perhitungan sebagai berikut: Skor maksimal : 27 x 1 = 28 Skor minimal : 27 x 0 = 0 n=(27 0 ) + 1 = 28 Q2 = median, Q2 = (n +1) = x29 = 14,5 =14 Q1 = Kuartil pertama, letak Q1 = (n+1) = (28+1) = 7,25 = 7 Q3 = Kuartil ketiga, letak Q3 = (n+1) = (28+1)=21,25= 21 Q4 = Kuartil keempat =T=27

22 47 Skor Tabel 3.19 Kriteria Skor Aktivitas guru Kriteria 21 skor 27 Sangat Baik (A) 14 skor < 21 Baik (B) 7 skor < 14 Cukup (C) 0 skor < 7 Kurang (D) kriteria: Terdapat 22 pernyataan dalam lembar observasi aktifitas siswa dengan Skor 1: jika pernyataan tersebut dilakukan oleh kurang dari 10% dari seluruh jumlah siswa yang ada. (1-2 siswa) Skor 2: jika pernyataan tersebut dilakukan antara 11% - 40% dari seluruh jumlah siswa yang ada. (3-8 siswa) Skor 3: jika pernyataan tersebut dilakukan antara 41% - 70% dari seluruh jumlah siswa yang ada. (9-15 siswa) Skor 4: jika pernyataan tersebut dilakukan lebih dari 71% dari seluruh jumlah siswa yang ada. (16-22 siswa) Maka untuk menentukan skor tingkatan nilai pada aktivitas siswa menggunakan perhitungan sebagai berikut: Skor maksimal : 22 x 4 = 88 Skor minimal : 1 n=(88 1 ) + 1 = 88 Q2 = median, Q2 = (n +1) = x 89 = 44,5 =14 Q1 = Kuartil pertama, letak Q1 = (n+1) = (89+1) = 22,5 Q3 = Kuartil ketiga, letak Q3 = (3xn+2) = (3x88+2)=66,5

23 48 Q4 = Kuartil keempat =T=88 Tabel 3.20 Kriteria Skor Aktivitas Siswa Skor Kriteria 66,5 skor 88 Sangat Baik (A) 44,5 skor < 66,5 Baik (B) 22,5 skor < 44,5 Cukup (C) 0 skor < 22,5 Kurang (D)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah PTK. Menurut Arikunto (2008), Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dibentuk dari 3 kata, yang memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang digunakan peneliti adalah jenis PTK kolaboratif. PTK kolaboratif yaitu kerja sama antara peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Bergaskidul 01 Bergas Kabupaten Semarang. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada semester

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran Matematika yang dilaksanakan pada siswa kelas 5 SD Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang digunakan peneliti adalah jenis PTK kolaboratif. PTK kolaboratif yaitu kerja sama antara peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) untuk mata pelajaran IPS yang dilaksanakan di kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif yaitu penelitian bersama antara peneliti dengan pihak lain (guru

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteritik Subjek Penelitian Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Muncar 02 Kecamatan susukan, Kabupaten Semarang pada semerter II

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V semester II tahun Pelajaran 2013/2014 di SDN Bugel 02 Salatiga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren,

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten. Pada semester II tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Peneliti menggunakan jenis PTK kolaboratif. PTK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Salatiga 12 Jalan Domas No. 54 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga pada semester 2 tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga yang beralamatkan di jalan Imam Bonjol Gang Menur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penilaian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Lewin (dalam Tahir 2012:77),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian a. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Pojoksari Ambarawa Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Di dalam Seting dan Karakteristik subjek penelitian ini akan dipaparkan tentang tempat penelitian, subjek yang akan diteliti dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran IPA yang dilaksanakan di SD Negeri Samban 02 Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran IPS yang dilaksanakan pada siswa kelas V SD N 1 Ngambakrejo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran IPA yang dilaksanakan di SDN 1 Ringinharjo, kelas 5 Semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2013 di SDN Pati Wetan 01 Kecamatan Pati. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Peneletian ini dilakukan di SD Negeri Bawen 03 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang pada Kelas II Tahun Ajaran 2013/2014. SD Negeri

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN PENELITIAN

BAB III PENDEKATAN PENELITIAN BAB III PENDEKATAN PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran IPA, pelaksanaan penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR) yang dilakukan secara kolaboratif, artinya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitan PTK kolaborasi, dimana peneliti melakukan penelitian melalui kerja sama antara peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif yaitu penelitian yang dilaksanakan dengan berkerjasama bersama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Setting Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 JENIS DAN LOKASI PENELITIAN 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono (2010:107) penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Seting Penelitian dan Karakteristik Penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester II tahun pelajaran 2013/2014 di kelas IV SDN Jatijajar 02 Bergas Semarang.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan September Nopember tahun 2012. dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi di SD

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian akan dilakukan di SD Negeri Kumesu 01 Reban Batang Semester II tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas atau sering disebut dengan CAR (Classroom Action Research). Penelitian Tindakan kelas merupakan suatu pencermatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Tempat yang digunakan untuk penelitian adalah kelas 4 SD N Kemambang 02 Kecamtan Banyubiru Kabupaten

Lebih terperinci

3.2 Variabel Penelitian Variabel dalam Penelitian Tindakan Kelas ini, yaitu :

3.2 Variabel Penelitian Variabel dalam Penelitian Tindakan Kelas ini, yaitu : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas 4 SD Negeri 2 Pilang Kecamatan Randublatung Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian a. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Tegalrejo 05 Jalan Dhamar No. Magersari Tegalrejo Kecamatan Argomulyo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang digunakan peneliti adalah jenis PTK kolaboratif. PTK kolaboratif yaitu kerja sama antara peneliti dengan guru kelas,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis, Setting, dan Karakteristik Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan secara kolaboratif dan partisipatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Kelas II SD N Panerusan Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali pada semester genap tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 4SDN Regunung 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Peneliti merencanakan penelitian padasemester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri I Tleter Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung. Subyek dari penelitian tindakan kelas adalah siswa Kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kluwan 01. Lokasi sekolah tersebut berada di Kecamatan Penawangan Kabupaten Grobogan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan di kelas 6 SD Negeri 1 Buayan, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen pada semester 2 Tahun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah suatu bentuk penelitian yang dilaksanakan oleh guru untuk memecahkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Tejosari yang teletak di Kelurahan Tejosari, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Peneliti menggunakan jenis PTK kolaboratif. PTK kolaboratif yaitu kerja sama antara peneliti dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 5 di SD Negeri 1 Jiken Kecamatan Jiken Kabupaten Blora pada mata pelajaran IPS semester genap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif yaitu penelitian yang dilaksanakan peneliti yang bekerjasama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rencana Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian di SMK Negeri 1 Cikalongkulon Desa Cinangsi, Kecamatan Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur. 3.1.2. Subjek Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK merupakan suatu penelitian yang mengangkat masalahmasalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karekteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangunsari 05 kelas 5 semeter II. Sekolah ini dipilih berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada bagian ini akan diuraikan mengenai seting tempat, seting waktu, dan karakteristik subjek penelitian. Seting tempat akan membahas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Sukorejo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang terletak di Desa Glagahombo Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang mengacu pada tindakan-tindakan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada sub judul setting dan karakteristik subjek penelitian ini akan menguraikan mengenai setting tempat, setting waktu dan karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Setting penelitian adalah setting kelas dan kelompok, pelaksanaan penelitian dan pengambilan data diperoleh pada saat proses kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Rejowinangun Utara 03 Kota Magelang. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas 5 tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK kolaborasi.yaitu penerapan penelitian tindakan di dalam dunia pendidikan yang dilakukan oleh seorang peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Jenis Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian a. Tempat penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 1 Colo Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus pada peserta didik kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sidorejo Lor 06, kelurahan Sidorejo Lor kecamatan Sidorejo kota Salatiga. Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY SISWA KELAS X-AK SMK BHUMI PAHALA PARAKAN TEMANGGUNG

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY SISWA KELAS X-AK SMK BHUMI PAHALA PARAKAN TEMANGGUNG UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015 MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY SISWA KELAS X-AK SMK BHUMI PAHALA PARAKAN TEMANGGUNG

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Arikunto (2008) penelitian tindakan kelas adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 15 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV sebanyak 25 siswa yang terdiri dari 10 siswa laki-laki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian tindakan adalah cara suatu kelompok atau seseorang dalam mengorganisasi suatu kondisi sehingga mereka dapat mempelajari pengalaman mereka dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bersifat mencari umpan balik bagi penyempurnaan metode pembelajaran.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian 3.1.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kualitatif ini digunakan untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Peneliti PTK BAB III METODE PENELITIAN penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Kemmis ( Rochiati, 2008) menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 3 SD Negeri Blotongan 02 Salatiga. Peneliti merencanakan penelitian pada semester II tahun pelajaran 2013/2014 3.1.1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang dilaksanakan di kelas 4 SD

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaborasi dengan guru kelas. Peneliti secara kolaborasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Kebowan 01 yang berlokasi di Dusun Jombor, Desa Kebowan, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang. Penelitian dilakukan dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Jenis dan Setting Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah termasuk Penelitian Tindakan Kelas atau PTK. Di bidang pendidikan, khususnya kegiatan pembelajaran,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK kalaboratif) dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Tempat Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jepon yang terletak di Kelurahan Jepon, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kalasan, Bogem, Tamanmartani, Kalasan, Kabupaten Sleman Yogyakarta. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai bulan September 2013 di SD Negeri Ngemplak Kidul 03 Kabupaten Pati. Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2013 di SD Kertomulyo 02 Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati. Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2012/2013 di kelas IV SDN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN Tombo 01 Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang semester 2 pada tahun 2011/2012. Dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Setting dalam penelitian ini menggunakan setting kelas, di mana data yang diperoleh berasal dari pengamatan saat proses pembelajaran berlangsung di dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis, Setting, Subyek dan Obyek Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang peneliti gunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Pada sub bahasan setting dan karakteristik subyek penelitian ini di dalamnya akan diurankan beberapa sub pokok bahasan yaitu tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Arikunto (2008) penelitian tindakan kelas adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SDN Tambaharjo 02 Kecamatan Pati, Kabupaten Pati. Peneliti melakukan penelitian di kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan karakteristik Subjek Penelitian Setting penelitian tindakan kelas ini mencakup tempat penelitian, subjek penelitian dan waktu pelaksanaan penelitian 1. Tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Subyek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN Subyek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Subyek Penelitian Subjek penelitian ditetapkan pada siswa kelas IV semester 1 SD Negeri Tambahrejo 02, Kecamatan Bandar,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran IPA yang dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sebelum diberikan pembelajaran dengan metode cooperative learning tipe STAD, langkah awal yang dilakukan adalah menguji instrument yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK).Pengertian Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) menurut Arikunto (2011), penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Dalam Seting penelitian tindakan kelas ini akan dibahas mengenai waktu penelitian dan tempat penelitian. 3.1.1 Seting 1). Waktu

Lebih terperinci

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas SD Negeri Mangunsari 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas SD Negeri Mangunsari 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Waktu Penelitian 3.1.1Tempat Penelitian Tempat Penelitian dilaksanakannya kegiatan ini mengambil lokasi yang akan diteliti yaitu dikelas II SD Negeri Mangunsari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan dalam bidang pendidikan dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas pelajaran. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting & Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V Sekolah Dasar Negeri Keboromo, Kecamatan Tayu, Kabupaten Pati. Waktu pelaksanaan dimulai pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada awal semester 2 tahun ajaran 2012/2013, yaitu dari bulan Januari 2013 sampai April 2013 di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Setting dalam penelitian ini menggunakan setting kelas di mana data yang diperoleh berasal dari pengamatan saat proses pembelajaran berlangsung di dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri 2 Kalongan Jl. Tentara Pelajar No. 37 Kelurahan Kalongan Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas kolaborasi. Penelitian ini memiliki salah satu ciri khas yaitu adanya kolaborasi (kerjasama)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Ujung-ujung 03 yang terletak di Dusun Mukus Desa Ujung-ujung Kecamatan Pabelan Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian. Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian. Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian 3.1.1.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Seting Tempat Penelitian Seting tempat dalam penelitian ini menggunakan setting kelas dengan data yang diperoleh berasal

Lebih terperinci