BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Setting penelitian adalah setting kelas dan kelompok, pelaksanaan penelitian dan pengambilan data diperoleh pada saat proses kegiatan pembelajaran yaitu hasil tes evaluasi yang dilakukan pada akhir pembelajaran. Sumber data utama dalam penelitian ini siswa kelas 5 hasil observasi selama pelaksanaan tindakan kelas dan hasil tes. Penelitian dilakukan di kelas 5 SD Negeri Salatiga 12 yang dilaksanakan pada Semester 2 Tahun Pelajaran 2015/2016. Penelitian ini dilaksankan pada 21 Maret 2016 sampai dengan 7 April 2016 mulai dari Siklus I dan Siklus II. Jumlah siswa Sebanyak 38 siswa yang terdiri dari 15 perempuan dan 23 laki-laki. Kondisi fisik siswa terutama siswa kelas 5 seimbang antara berat badan dan tinggi badannya. Semua siswa normal dalam arti tidak ada siswa yang mempunyai kebutuhan khusus Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel dalam penelitian terdiri dari 2 variabel yaitu variabel bebas yakni model pembelajaran group investigation sedangkan variabel terikat hasil belajar siswa kelas 5. Pembelajaran dengan mengunakan model grup investigation yang digunakan dalam pembelajaran matematika dengan dua Kompetensi Dasar yaitu KD 6.2 Mengidentifikasi Sifat-sifat Bangun Rang dan KD 6.3 Menentukan Jaring-jaring Berbagai bangun Ruang Sederhana, dengan langkah-langkah model pembelajaran group investigation yakni membentuk kelompok secara heterogen, menentukan ketua kelompok, memilih sub topik, mengambil LKS didepan, menginvestigasi sub topik yang dipilih bersama kelompok, mencatat hasil investigasi, perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi, member tanggapan, mengklarifikasi dan evaluasi. 20

2 Prosedur Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Reserach). PTK ini menggunakan model spiral yang dikemukan oleh C. Kemmis dan Mc. Taggart dalam Arikunto, (2013). Prosedur penelitian ini terdiri dari 2 siklus. Setiap siklus memiliki 3 tahap yaitu: Planning (Perencanaan tindakan), Acting (tindakan) dan Observasing (observasi), serta Reflecting (refleksi). Prosedur penelitian ini dapat dijelasakan pada gambar 3.1 berikut ini: Gambar 3.1 PTK Model Spiral dari Kemmis dan Mc Taggart Rincian penjelasan dari gambar PTK model spiral dari C. Kemmis dan Mc. Taggart adalah sebagai berikut: Siklus I 1. Tahap Perencanaan Pada tahap perencanaan siklus I berdasarkan hasil yang diperoleh dari nilai tes matematika siswa kelas 5 SD Negeri Salatiga 12. Desain pembelajaran group investigation, kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan ini menyusun rancangan pelaksanaan pembelajaran (RPP) matematika dengan KD 6.2 Mengidentifikasi Sifat-sifat Bangun Ruang untuk siklus I, indikator, tujuan pembelajaran, menyiapkan alat peraga, lembar observasi, materi pembelajaran,

3 22 skenario pembelajaran, metode, pendekatan, sumber belajar, jenis penilaian, membuat lembar kerja siswa dan instrumen penilaian. peneliti melakukan kolaborasi dengan teman, guru untuk mengetahui hasil belajar siswa 2. Tahap Tindakan dan Observasi Tahap ini merupakan implementasi RPP yang telah disusun sesuai dengan perencanaan awal menggunakan model group investigation. Pelaksanaan tindakan siklus I ini dilaksanakan 2 kali pertemuan, kegiatan observasi ini dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung sebagai pemantauan aktivitas guru dan siswa berdasarkan model group investigation yang diamati oleh observer dengan mengisi lembar observasi yang telah disediakan. a) Kegiatan awal 1) Guru mengajak siswa berdoa bersama berdoa. 2) Guru menyapa dan menanyakan kabar siswa 3) Mengecek kehadiran siswa. 4) Guru Memberikan apersepsi kepada siswa (sesuai dengan materi). 5) Menyampaikan tujuan Pembelajaran b) Kegiatan Inti Eksplorasi 1) Guru menunjukkan beberapa contoh bangun ruang sederhana 2) Guru meminta siswa untuk menyebutkan macam-macam contoh bangun ruang sisi datar dan sisi lengkung. 3) Guru meminta siswa untuk menunjukan dan membedakan anatara sisi, rusuk dan titik sudut pada bangun 4) Guru menjelaskan materi tentang sifaf-sifat bangun ruang 5) Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang materi sifaf-sifat bangun ruang kubus, balok, prisma, limas. Elaborasi 1) Guru membagikan jumlah siswa menjadi 9 kelompok heterogen yang terdiri dari 4-5 orang. 2) Guru meminta untuk setiap kelompok menunjukkan ketua kelompoknya

4 23 3) Guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk memilih topik yang sudah disiapkan 4) Ketua kelompok maju kedepan untuk mengambil tugas LKS yang akan dikerjakan bersama kelompok. 5) Setiap kelompok membahas materi tugas berdasarkan topik yang dipilih secara kooperatif. 6) Siswa mengerjakan LKS, bertukar ide dan pendapat dengan teman kelompoknya. 7) Siswa membuat laporan tertulis mengenai hasil kerjanya, menentukan siapa yang akan menyajikan laporan hasil diskusi. 8) Masing-masing perwakilan kelompok secara bergantian mempresentasikan hasil diskusinya didepan kelas. 9) Kelompok lain menyimak dan memberikan tanggapan terhadap presentasi kelompok. Konfirmasi 1) Guru memberikan penjelasan singkat (klarifikasi) jika ada terjadi kesalahan konsep. 2) Guru bersama siswa bertanya jawab tentang materi yang belum diketahui siswa. 3) Guru memberikan penguatan dan kesimpulan mengenai materi yang sudah disampaikan c. Kegiatan Penutup 1) Guru menanyakan pengalaman siswa selama pembelajaran berlangsung 2) Guru memberikan refleksi mengenai materi yang telah disampaikan. 3) Guru menutup pembelajaran 4) Salam penutup

5 24 Pertemuan Kedua Siklus I a) Kegiatan Awal 1) Guru mengajak siswa berdoa bersama berdoa. 2) Guru menyapa dan menanyakan kabar siswa 3) Mengecek kehadiran siswa. 4) Apersepsi : Guru bertanya jawab tentang materi pada pertemuan pertama 5) Menyampaikan tujuan Pembelajaran b) Kegiatan Inti Eksplorasi 1) Guru menunjukkan bangun ruang 2) Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai sifat-sifat bangun ruang 3) Guru menjelasakan materi Elaborasi 1) Guru membagi jumlah Siswa menjadi 9 kelompok heterogen, masingmasing kelompok terdiri dari 4-5 orang. 2) Guru meminta untuk setiap kelompok menunjukan ketua kelompoknya. 3) Guru memberikan kesempatan untuk setiap kelompok memilih topik yang sudah disiapkan. 4) Ketua kelompok maju kedepan untuk mengambil tugas (LKS) yang akan dikerjakn bersama-sama kelompok. 5) Siswa mendengarkan prosedur guru mengenai tugas yang akan dikerjakan bersama kelompok. 6) Masing-masing kelompok membagi tugas kerja untuk setiap anggota kelompok. 7) Siswa membuat laporan tertulis mengenai hasil kerjanya, menentukan siapa yang akan menyajikan laporan hasil diskusi. 8) Siswa mengerjakan LKS, bertukar ide dan pendapat dengan teman kelompoknya untuk menemukan sifat-sifat bangun ruang.

6 25 9) Masing-masing perwakilan kelompok secara bergantian mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. 10) kelompok lain menyimak dan memberikan tanggapan terhadap presentasi kelompok. Konfirmasi 1) Guru memberikan penjelasan singkat (klarifiksi) jika ada kesalan konsep. 2) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami 3) Guru menanyakan kesulitan yang dihadapi siswa selama pembelajaran berlangsung. Penutup 1) Guru memberikan evaluasi dengan membagikan lembar tes formatif untuk dikerjakan secara individu 2) Guru berpesan kepada siswa untuk lebih giat lagi belajar 3) Guru menutup pembelajaran 4) Salam penutup Tahap Refleksi Setelah dilakukan proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran group investigation maka, akan dilakukan refleksi. Terhadap proses pembelajaran yang telah berlangsung untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pelaksanaan model group investigation. yaitu dengan mengkaji, melihat, mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang telah dilakukan, data-data yang terkumpul baik dari hasil tes. Berdasarkan hasil dari refleksi maka perlu diperbaiki guna persiapan untuk rencana tindakan selanjutnya. Deskripsi Siklus II 1. Tahap Perencanaan Tahap dalam kegiatan siklus II ini adalah sama dengan siklus I, yaitu diawali dengan menyusun RRP dua kali pertemuan dengan KD 6.3 Menentukan

7 26 jaring-jaring bangun ruang, dan alat peraga yaitu gambar jaring-jaring bangun ruang yang terbuat dari kertas karton, menyiapkan lembar observasi aktivitas guru dan siswa, menyiapkan soal tes evaluasi. 2. Tahap Tindakan dan Observasi Tahap tindakan siklus II ini merupakan implementasi RPP yang telah disusun berdasarkan perencanaan dengan menggunakan model group investigation pelaksanaan tindakan siklus II ini dilaksanakan 2 kali pertemuan. Kegiatan observasi ini dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung sebagai pemantauan aktivitas guru dan siswa berdasarkan model group investigation yang diamati oleh observer dengan mengisi lembar observasi yang telah disediakan. Pertemuan Pertama siklus II 1) Kegiatan awal 1) Guru mengajak siswa berdoa bersama berdoa. 2) Guru menyapa dan menanyakan kabar siswa 3) Mengecek kehadiran siswa. 4) Guru Memberikan apersepsi kepada siswa (sesuai dengan materi). 5) Menyampaikan tujuan Pembelajaran c) Kegiatan Inti Eksplorasi 1) Guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang pengertian jariingjaring bangun ruang 2) Guru menjelasakan pengertian jaring-jaring bangun ruang 3) Guru meminta dua orang siswa untuk maju kedepan kelas, dan memintanya untuk membuka kota sabun dan kotak kapur 4) Guru menanyakan dua perbedaan dari jaring-jaring balok dan kubus Elaborasi 1) Guru membagikan jumlah siswa menjadi 9 kelompok heterogen yang terdiri dari 4-5 orang. 2) Guru meminta untuk setiap kelompok menunjukkan ketua kelompoknya

8 27 3) Guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk memilih topik yang sudah disiapkan 4) Ketua kelompok maju kedepan untuk mengambil tugas LKS yang akan dikerjakan bersama kelompok. 5) Siswa mendengarkan prosedur mengenai tugas yang akan dikerjakan bersama kelompok. 6) Setiap kelompok membahas materi tugas berdasarkan topik yang dipilih secara kooperatif. 7) Siswa membuat laporan tertulis mengenai hasil kerjanya, menentukan siapa yang akan menyajikan laporan hasil diskusi. 8) Siswa mengerjakan LKS, bertukar ide dan pendapat dengan teman kelompoknya. 9) Masing-masing perwakilan kelompok secara bergantian mempresentasikan hasil diskusinya didepan kelas. 10) Kelompok lain menyimak dan memberikan tanggapan terhadap presentasi kelompok. Konfirmasi 1) Guru memberikan penjelasan singkat (klarifikasi) jika ada terjadi kesalahan konsep. 2) Guru bersama siswa bertanya jawab tentang materi yang belum diketahui yang belum diketahui siswa 3) Guru memberikan umpan balik dan penguatan terhadap kerja siswa. d. Kegiatan Penutup 1) Guru bersama-sama Siswa menyimpulkan pembelajaran 2) Guru menanyakan pengalaman siswa selama pembelajaran berlangsung 3) Guru memberikan refleksi mengenai materi yang telah disampaikan. 4) Guru menutup pembelajaran 5) Salam penutup Pertemuan dua siklus II

9 28 a. Kegiatan Awal 1) Guru mengajak siswa berdoa bersama berdoa. 2) Guru menyapa dan menanyakan kabar siswa 3) Mengecek kehadiran siswa. 4) Guru Memberikan apersepsi : 5) Guru bertanya jawab tentang kesulitan materi pada pertemuan pertama 6) Menyampaikan tujuan Pembelajaran b. Kegiatan Inti Eksplorasi 1) Guru menunjukkan beberapa contoh gambar jaring-jaring bangun ruang 2) Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai jaring-jaring bangun ruang 3) Guru menjelasakan materi Elaborasi 1) Guru membagi jumlah Siswa menjadi 9 kelompok heterogen, masingmasing kelompok terdiri dari 4-5 orang. 2) Guru meminta untuk Setiap kelompok menunjukan ketua kelompoknya. 3) Guru memberikan kesempatan untuk setiap kelompok memilih topik yang sudah disiapkan. 4) Ketua kelompok maju kedepan untuk mengambil tugas (LKS) yang akan dikerjakn bersama-sama kelompok. 5) Siswa mendengarkan penjelasan guru mengenai tugas yang akan dikerjakan bersama kelompok. 6) Masing-masing kelompok membagi tugas kerja untuk setiap anggota kelompok.\siswa mengerjakan LKS, bertukar ide dan pendapat dengan teman kelompoknya untuk menemukan sifat-sifat bangun ruang,guru berperan sebagai fasilitator. 7) Siswa membuat laporan tertulis mengenai hasil kerjanya, menentukan siapa yang akan menyajikan laporan hasil diskusi.

10 29 8) Masing-masing perwakilan kelompok secara bergantian mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. 9) kelompok lain menyimak dan memberikan tanggapan terhadap presentasi kelompok. Konfirmasi 1) Guru memberikan penjelasan singkat (klarifiksi) jika ada kesalanhan konsep. 2) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok maupun individu yang aktif selama mengikuti pembelajaran 3) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami 4) Guru menanyakan kesulitan yang dihadapi siswa selama pembelajaran berlangsung. Penutup 1) Guru melasanakan evaluasi dengan membagikan lembar tes formatif untuk dikerjakan secara individu 2) Guru berpesan kepada siswa untuk lebih giat lagi belajar 3) Guru menutup pembelajaran 4) Salam penutup Tahap Refleksi Siklus II ini perencanaan dilakukan dengan mempertimbangkan hasil refleksi siklus I. Tindakan pada siklus I dan siklus II dibandingkan serta membuat kesimpulan berdasarkan hasil observasi yang terkumpul, dianalisis dan diharapkan terjadi peningkatan terhadap hasil belajar siswa 3.4. Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data, dan Alat Pengumpulan Data Jenis data penelitian mengunakan data yang berupa data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari subyek penelitian Teknik Pengumpulan data yag digunakan berupa teknik tes dan non tes (lembar observasi).

11 30 Instrumen pengumpulan data berupa lembar observasi. Adapun Kisi-kisi instrumen penilaian hasil belajar terdapat pada tabel 3.1 dan tabel 3.2 berikut ini: Tabel 3. 1 Kisi-Kisi Instrumen Butir Soal Penilaian Siklus I Standar Kompotensi Indikator Item Tes Kompetensi Dasar No Jumlah Item soal 6.Memahami sifatsifat bangun dan hubungan antar bangun 6.2Mengide ntifikasi sifat-sifat bangun ruang Menyebutkan macam-macam bangun ruang sisi datar dan sisi lengkung Membedakan sisi, rusuk, dan titik sudut bangun ruang 1, Mengidentifikasi sifat-sifat balok 8,2 2 dan kubus 6.2.4Mengidentifikasi prisma dan limas sifat-sifat 6, Mengidentifikasi tabung dan kerucut dan bola. sifat-sifat 5,7,1 0 3 Jumlah soal 10 Sumber: Olahan Data Primer

12 31 Tabel 3. 2 Kisi-Kisi Instrumen Butir Soal Penilaian Siklus II Standar Kompetensi Kompotensi Dasar Indikator No soal Item Soal Jumlah soal 6.Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antar bangun 6.3Menentuka n jaring-jaring berbagai bangun ruang sederhana Menjelasakan pengertian jaring-jaring bangun ruang Mengetahui jaring-jaring bangun ruang sederhana , 4,6,3, Membedakan jaring-jaring bangun ruang sederhana 5,7, Jumlah Soal 10 Sumber: Olahan Data Primer 3.5 Syarat Soal yang Baik Instrument soal test diberikan terlebih dulu diuji cobakan pada siswa yang bukan merupakan subjek penelitian. Instrument diuji cobakan pada siswa kelas 5 SD Negeri Kutowinangun 04 dengan jumlah siswa 24 siswa. Tujuan dari pelaksanaan uji coba instrument adalah mengetahui kelayakan item soal yang nantinya akan dipergunakan untuk pengukuran variabel penelitian. Uji Validitas Instrumen Penelitian Uji validitas instrumen dalam penelitian ini digunakan untuk menguji instrumen pada tiap item soal yang nantinya akan digunakan dalam tes individual untuk mengetahui validitas, instrumen terlebih dahulu diuji cobakan di kelas 5 SD Negeri Kutowinangun 04. Validitas berkenaan dengan ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga benar-benar menilai apa yang seharusnya dinilai, untuk mengetahui tingkat validitas dengan melihat angka pada (Corrected

13 32 Item To Total Correlation).Validitas menurut Sudijono,A., (2001) dalam Wardani Naniek Sulistya, dkk (2012:342), adalah ketepatan mengukur yang dimiliki oleh sebutir soal untuk mengukur apa yang seharusnya. Sebutir soal dapat dikatakan telah validitas yang tinggi atau valid, apabila skor pada butir soal yang bersangkutan memiliki kesesuaian atau kesejajaran dengan skor totalnya, atau ada korelasi pasif yang signifikan antara skor soal dengan skor totalnya. Hasil uji validitas siklus I dan siklus II yang diolah melalui SPSS 20,0 Kriteria untuk koofesien validitas instrument Wardani Naniek Sulistya, dkk (2012:344), memberikan rentang indeks validitas, secara rinci disajikan dalam tabel berikut : Tabel 3.3 Kriteria Indeks Validitas No Indeks Kriteria 1 0,81 1,00 Sangat tinggi 2 0,61 0,80 Tinggi 3 0,41 0,60 Cukup 4 0,21 0,40 Rendah 5 0,00 0,20 Sangat rendah Sumber : Wardani Naniek dan Slameto (2012: 89)

14 33 Tabel 3.4 Distribusi Validitas Butir Soal Siklus I dan Siklus II Siklus I Siklus II Indeks Kriteria No Butir Soal F % No Butir Soal F % 0,81 1,00 Sangat tinggi ,8, ,61 0,80 Tinggi 1,3,6,8,10,11,12,13, 15, ,4,5,6,11,14, ,41 0,60 Cukup ,3,9, ,21 0,40 Rendah 4,5,7,9,14,16,17,19, ,00 0,20 Sangat Rendah ,15,17, 19, Jumlah Sumber: Olahan Data Primer Hasil uji validitas siklus I dari 20 butir soal diperoleh butir soal yang valid sebanyak 14 butir soal (1,2,3,6,8,9,10,11,12,13,15,17,18,20) sedangkan 6 butir soal yang tidak valid (4,5,7,14,16,19) memiliki Correlated item-total correlation dengan kriteria sangat rendah atau tidak digunakan. 10 butir soal yang dipilih yang akan digunakan pada Siklus I. Hasil uji validitas siklus II dari 20 soal diperoleh hasil butir soal yang valid sebanyak (1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,14,16,18) sedangkan 6 butir soal tidak valid (12,13,15,17,19,20) dengan Correlated item-total correlation diatas 0,30 dengan kriteria valid. Sedangkan 1 butir soal yang tidak valid (6) memiliki Correlated item-total correlation dibawah 20,0 tidak akan digunakan atau dibuang, 10 soal yang telah dipilih akan digunakan untuk soal Siklus II.

15 34 Uji reliabilitas dimaksudkan untuk menjamin instrumen yang digunakan merupakan sebuah instrumen yang handal, konsisten, dan stabil, sehingga bila digunakan berkali-kali akan menghasilkan data yang sama. Pengukuran tingkat reliabilitas digunakan berkali-kali akan menghasilkan data yang sama. Pengukuran tingkat reliabilitas alat pengumpulan data dalam penelitian ini dengan menggunakan Ilpha Croncbrach. Besarnya KoefisienAlpha merupakan tolak ukur dari tingkat reliabitas. Tahapan uji validitas dan reliabilitas ini dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 20,0. Menurut Azwar Saifudin (2012:346) menyatakan bahwa realibilitas merupakan pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil suatu konsep dapat dipercaya keajegan, kestabilan, dan konsistensinya. Kriteria pengukuran koefisien reliabilitas instrument dalam penelitian ini menurut Wardani Naniek Sulistya dkk (2012:346), dapat dilihat pada tabel dibawah ini, sebagai berikut : Tabel 3.5 Kriteria Indeks Reliabilitas Rentang Kriteria 0,80 1, 00 Sangat Reliabel Reliabel Cukup Reliabel Agak Reliabel Kurang Reliabel Sumber : Wardani Naniek dan Slameto (2012: 92) dengan modifikasi Hasil uji reliabilitas butir soal berbentuk pilihan ganda, terdiri dari 20 butir soal dilakukan pada 38 siswa kelas 5 SD Negeri Salatiga 12. Distribusi reabilitas butir soal siklus I dan siklus II secara rinci dapat disajikan melalui tabel 3.6 sebagai berikut :

16 35 Tabel 3.6 Distribusi Reliabititas Instrumen Butir Soal Siklus I dan Siklus II No. Urut Siklus Jumlah Butir Soal Cronboach s Alpha Kriteria 1 I 20 0,826 Sangat Reliabel 2 II 20 0,839 Sangat Reliabel Sumber: Olahan Data Primer Berdasarkan tabel 3.6 Cronboach s Alpha yang diperoleh dari siklus I sebesar 0,826 dan siklus II sebesar 0,839. Kedua angka tersebut berada dinterval indeks antara 0,81 1,00, dengan demikian reliabilitas instrumen soal untuk siklus I dan II, dapat digunakan dalam penelitian. Tingkat Kesukaran Soal Menurut Slameto dalam Wardani Naniek Sulistya dan Slameto (2012: 82) menyatakan bahwa, tingkat kesukaran butir soal adalah angka yang menunjukkan proporsi peserta didik yang menjawab benar. Semakin besar tingkat kesukaran butir soal, berarti butir soal semakin mudah, demikian juga sebaiknya semakin rendah tingkat kesukaran butir soal, berarti butir soal itu semakin sukar. Indeks tingkat kesukaran (P) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Keterangan : P = Proporsi peserta didik yang menjawab dengan benar B = Jumlah peserta didik yang menjawab benar N = Jumlah peserta didik Tingkat kesukaran dibagi menjadi 3 kategori yaitu soal sukar, soal sedang dan soal mudah. Berikut ini adalah kriteria tingkat kesukaran burir soal yang dikemukakan oleh Wardani Naniek Sulistya dan Slameto (2012: 83) dapat disajikan dalam tabel 3.7 berikut ini:

17 36 Tabel 3.7 Kriteria Tingkat Kesukaran Butir Soal Skor Tingkat Kesukaran 0,00 0,25 Sukar 0,26 0, 75 Sedang 0,76 1,00 Mudah Sumber : Wardani Naniek dan Slameto (2012: 92) Distribusi tingkat kesukaran butir soal siklus I dan siklus II secara rinci dapat disajikan melalui tabel 3.8 distribusi tingkat kesukaran butir soal berikut ini: Tabel 3.8 Distribusi Evaluasi Tingkat Kesukaran Butir Soal Siklus I dan II Skor Tingkat Kesukaran Siklus I Siklus II No Soal F % No Soal F % 0,00 0,25 Sukar 4,5,7,14, 16, ,12,15,17,19, ,26 0, 75 Sedang 1,2,3,6,8,9, 11,13,15,1 7,18, ,2,3,5,6,9, 10,11,14, ,76 1,00 Mudah 10, ,7,8, Jumlah Sumber : Olahan Data Primer Hasil uji tingkat kesukaran pada siklus 1 dari 20 soal, menunjukkan 6 soal yang memiliki tingkat kesukaran (4,5,7,14,16,19), 12 soal menunjukkan tingkat kesukaran sedang (1,2,3,6,8,9,11,13,15,17,18,20) dan 2 soal menunjukkan tingkat kesukaran mudah (10,12). Sedangkan hasil uji tingkat kesukaran siklus II

18 37 menunjukkan 6 soal sukaran (13,12,15,17,19,20), 10 soal menunjukkan tingkat kesukaran sedang (13,12,15,17,19,20) dan 4 soal menunjukkan tingkat kesukaran mudah ( 4,7,8,16). Dari beberapa butir soal yang memiliki kesukaran sedang hanya 10 yang akan dipilih untuk tes siklus I dan II sedangkan butir soal yang masih tersisa akan dipilih untuk tugas kelompok. 3.6 Indikator Kinerja Indikator keberhasilan dalam penelitian ini apabila jumlah siswa yang mencapai KKM 70 tuntas sebanyak 80% dari jumlah keseluruahan siswa kelas 5 SD Negeri Salatiga 12 tahun pelajaran 2015/ Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif komperatif dengan menggunkan persentase yaitu membandingkan hasil belajar matematika berdasarkan ketuntasan antar siklus. Adapun rumus yang digunakan adalah: 1. Menghitung ketuntasan belajar Data yang diperoleh dari nilai hasil belajar siswa dapat ditentukan ketuntasan belajar menggunakan analisis deskriptif persentase dengan perhitungan: Ketuntasan = x Menghitung ketuntasan indikator kinerja Data yang diperoleh dari nilai hasil belajar siswa dapat ditentukan ketuntasan indikator kinerja menggunakan analisis deskriptif persentase dengan perhitungan: Ketuntasan = x 100 Keberhasilan kelas dilihat dari jumlah siswa yang mampu menyelesaikan atau mencapai minimal dari nilai KKM yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 70.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK kalaboratif) dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Sidomukti 04, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah.SD Negeri Sidomukti

Lebih terperinci

LAMPIRAN I SURAT KETERANGAN PENELITIAN

LAMPIRAN I SURAT KETERANGAN PENELITIAN LAMPIRAN I SURAT KETERANGAN PENELITIAN 60 61 62 63 LAMPIRAN 2 VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN 64 Data Mentah Siklus I 65 Siklus II 66 Siklus 1 Case Processing Summary N % Valid 24 100,0 Cases Excluded

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Setting penelitian yaitu tempat dan waktu penelitian serta subjek penelitian yang menjelaskan tentang karakteristik kelas yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali pada semester genap tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian a. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Tegalrejo 05 Jalan Dhamar No. Magersari Tegalrejo Kecamatan Argomulyo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan karakteristik Subjek Penelitian Setting penelitian tindakan kelas ini mencakup tempat penelitian, subjek penelitian dan waktu pelaksanaan penelitian 1. Tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bulan Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN. Bulan Februari Maret April Mei 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 1. Tempat Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Regunung 01, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang pada semester 2 tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus SD Negeri Salatiga 12 teletak di jalan Domas Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. Jumlah total Siswa di SD Negeri Salatiga 12 sebanyak 200 siswa,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas Kolaborasi. Salah satu ciri khas adalah adanya kolaborasi (kerjasama) antara praktisi (guru,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Kegiatan penelitian bertempat di SD Negeri Jebeng Plampitan yang terletak di Jl. Gunung Karang Desa Jebeng Plampitan Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif yaitu penelitian yang dilaksanakan peneliti yang bekerjasama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tukang 02 Kabupaten Semarang pada mata pelajaran matematika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Kelas II SD N Panerusan Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan dalam bidang pendidikan dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas pelajaran. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Seting Penelitian dan Karakteristik Penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester II tahun pelajaran 2013/2014 di kelas IV SDN Jatijajar 02 Bergas Semarang.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif yaitu penelitian bersama antara peneliti dengan pihak lain (guru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Peneletian ini dilakukan di SD Negeri Bawen 03 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang pada Kelas II Tahun Ajaran 2013/2014. SD Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada sub judul seting dan karakteristik subjek penelitian ini akan diuraikan mengenai setting penelitian, variabel penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau dalam bahasa inggris biasa disebut dengan Classroom

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) untuk mata pelajaran IPS yang dilaksanakan di kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian Tempat Penelitian ini berlokasi di SD Negeri 01 Sraten Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Penelitian dilakukan di

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran Matematika yang dilaksanakan pada siswa kelas 5 SD Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan subyek penelitian 3.1.1. Setting Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian akan dilakukan di SD Negeri Tolokan 01, Desa Tolokan, Kecamatan Getasan, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri Bendar Kabupaten Pati. Letak desa Bendar berada di pesisir

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan peneliti adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III SDN Sidorejo Lor 06 Salatiga yang beralamatkan di jalan Imam Bonjol Gang Menur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mata pelajaran IPA yang dilakukan di SD Negeri 02 Kupen Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V semester II tahun Pelajaran 2013/2014 di SDN Bugel 02 Salatiga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) yang digunakan peneliti adalah jenis PTK Kolaboratif. PTK kolaboratif yaitu kerja sama antara peneliti dengan guru kelas ide

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Salatiga 12 Jalan Domas No. 54 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga pada semester 2 tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 15 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian 3.1.1. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SDN Purwodadi Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati terletak di pinggir jalan raya antar Kota Pati-Jepara,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang digunakan peneliti adalah jenis PTK kolaboratif. PTK kolaboratif yaitu kerja sama antara peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian praktis yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR) yang dilakukan secara kolaboratif, artinya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 3 SD Negeri Blotongan 02 Salatiga. Peneliti merencanakan penelitian pada semester II tahun pelajaran 2013/2014 3.1.1

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang dilaksanakan di kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Februari Maret April Observasi Penyusunan proposal dan 2 soal-soal untuk uji validitas 3

BAB III METODE PENELITIAN. Februari Maret April Observasi Penyusunan proposal dan 2 soal-soal untuk uji validitas 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 2 Tegalrejo yang terletak di Jalan Jumprit Km 4 Desa Tegalrejo Kecamatan Ngadirejo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren,

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten. Pada semester II tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitan PTK kolaborasi, dimana peneliti melakukan penelitian melalui kerja sama antara peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR) yang dilakukan secara kolaboratif, artinya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Lembaga pendidikan yang akan dijadikan tempat pelaksanaan penelitian yaitu SD Kumpulrejo 03 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. 4.2

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan untuk memperbaiki kondisi pembelajaran serta meningkatkan kualitas pembelajaran.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Ujung-ujung 03 yang terletak di Dusun Mukus Desa Ujung-ujung Kecamatan Pabelan Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN PENELITIAN

BAB III PENDEKATAN PENELITIAN BAB III PENDEKATAN PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran IPA, pelaksanaan penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Tempat Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jepon yang terletak di Kelurahan Jepon, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Subyek Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada Bab III tentang model penelitian ini, berturut-turut akan dibahas mengenai setting penelitian, subyek penelitian, prosedur penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah berupa penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Kusumah dan Dwitagama (2010:9) penelitian tindakan kelas (PTK) adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SD Negeri Kutoharjo 01 Pati yang dilaksanakan pada semester 1 tahun 2013/2014. Subjek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 SETTING DAN KARAKTERISTIK SUBJEK PENELITIAN Berikut ini akan dipaparkan mengenai setting tempat, setting waktu, dan karakteristik subjek penelitian. Setting tempat akan membahas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada bagian ini akan diuraikan mengenai seting tempat, seting waktu, dan karakteristik subjek penelitian. Seting tempat akan membahas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Setting Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan oleh guru dalam memperbaiki kualitas dalam proses belajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang digunakan peneliti adalah jenis PTK kolaboratif. PTK kolaboratif yaitu kerja sama antara peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bersifat mencari umpan balik bagi penyempurnaan metode pembelajaran.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Arikunto (2008) penelitian tindakan kelas adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD N Binangun 01, Kecamatan Bandar Kabupaten Batang pada semester 2tahun 2011/2012. Subjek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), peneliti akan menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Kemmis Mc. Taggart. 3.2 Seting

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK kolaborasi. Yaitu penerapan penelitian tindakan di dalam dunia pendidikan terutama di kelas yang memposisikan guru sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ledok 04 Desa Ringinanom Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. Waktu penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Agungmulyo yang terletak di Desa Agungmulyo, Kecamatan Juwana Kabupaten Pati, pada semester I,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru kelas atau di sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Arikunto, Suharsimi (2006:3) PTK adalah suatu pencermatan terhadap pencermatan terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada Bab. III tentang penelitian ini, berturut-turut akan dibahas mengenai setting penelitian, subyek penelitian, variabel dalam PTK, prosedur penelitian, data dan cara pengumpulannya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada Bab III metode penelitian ini, berturut-turut dan dibahas setting penelitian, desain dalam PTK, Prosedur penilaian, teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas atau PTK (Classroom Action Research), sebuah penelitian yang dilakuakan oleh guru di kelasnya sendiri.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Di dalam Seting dan Karakteristik subjek penelitian ini akan dipaparkan tentang tempat penelitian, subjek yang akan diteliti dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. di Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. 9 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kopeng 02 yang terletak di Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Masing-masing kelas memiliki 1 ruang kellas.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Kauman Lor 01 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas yaitu penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Tanjung 01 Kecamatan Bringin pada siswa kelas 4 semester II tahun pelajaran 2012/2013. Jumlah siswa kelas 4 adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Arikunto (2008) penelitian tindakan kelas adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada sub judul ini diuraikan tentang setting waktu penelitian, setting tempat penelitian dan karakteristik subjek penelitian. 3.1.1

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Peneliti menggunakan jenis PTK kolaboratif. PTK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis, Setting, dan Karakteristik Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan secara kolaboratif dan partisipatif.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian a. Waktu penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada hari hari efektif dalam kegiatan belajar mengajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Latar Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian akan dilakukan di SD Negeri Kumesu 01 Reban Batang Semester II tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Kramat Semester 2 tahun 2012/2013 yang terletak di Desa Kramat Kecamatan Penawangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan di kelas 6 SD Negeri 1 Buayan, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen pada semester 2 Tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas atau sering disebut dengan CAR (Classroom Action Research). Penelitian Tindakan kelas merupakan suatu pencermatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Setting dalam penelitian ini menggunakan setting kelas, di mana data yang diperoleh berasal dari pengamatan saat proses pembelajaran berlangsung di dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2013 di SDN Pati Wetan 01 Kecamatan Pati. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas Kolaborasi. Dimana peneliti bekerjasama dengan guru kelas. Peneliti sebagai perencana kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian tindakan adalah cara suatu kelompok atau seseorang dalam mengorganisasi suatu kondisi sehingga mereka dapat mempelajari pengalaman mereka dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITAN BAB III METODE PENELITAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V SD Kristen 1 Kabupaten Wonosobo pada semester 2 tahun pelajaran 2013/2014. Subjek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sidorejo Lor 06, kelurahan Sidorejo Lor kecamatan Sidorejo kota Salatiga. Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Jenis Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian a. Tempat penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 1 Colo Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus pada peserta didik kelas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah suatu bentuk penelitian yang dilaksanakan oleh guru untuk memecahkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Seting dan karakteristik subjek penelitian akan menguraikan mengenai setting penelitian dan juga karakteristik dari subjek penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN.

BAB III METODE PENELITIAN. 2 BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian dilakukan di kelas V SD N 2 Kembaran Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo. Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 4SDN Regunung 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Peneliti merencanakan penelitian padasemester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) untuk mata pelajaran Matematika yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai bulan September 2013 di SD Negeri Ngemplak Kidul 03 Kabupaten Pati. Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Tempat penelitian ini berlokasi di SD Negeri 2 Ngenden Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali. Letak Sekolah Dasar Negeri 2 Ngenden

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran IPA yang dilaksanakan di SD Negeri Samban 02 Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan September Nopember tahun 2012. dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi di SD

Lebih terperinci