PENGUMUMAN HASIL PELAKSANAAN AUDIT LAPANGAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK)

Transkripsi

1 PENGUMUMAN HASIL PELAKSANAAN AUDIT LAPANGAN VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK) Bersama ini disampaikan rencana Verifikasi Legalitas Kayu (VLK), sebagai berikut: I. Nama LP-PHPL Alamat Telpon/Fax Website PT. SARBI INTERNATIONAL CERTIFICATION Jl. Raya Pagelaran No. 2 Ciomas Bogor , / sic.sertifikasi@yahoo.co.id Telah selesai melaksanakan audit lapangan Verifikasi Legalitas Kayu (VLK), terhadap II. Nama IUPHHK-HTI SK IUPHHK-HTI Luas Lokasi Alamat Kantor Pusat PT Swadaya Perkasa SK. 592/Menhut-II/2011, Tanggal 11 Oktober Ha Kabupaten Berau Provinsi Kalimantan Timur Apartemen Mediterania Lantai G1#R3/M-10 Jl. Gajah Mada No. 174 Jakarta Barat Alamat Cabang Jl. H.M. Abdulah Tanjung Redeb Berau III. Waktu Pelaksanaan Tanggal 22 Mei 2014 s/d 29 Mei 2014 IV. Hasil Penilaian Berdasarkan hasil Verifikasi Legalitas Kayu, bahwa PT. Swadaya Perkasa dinyatakan " LULUS" karena telah memenuhi norma penilaian untuk setiap verifier pada Standar Verifikasi Legalitas Kayu Sesuai Perdirjen Bina Usaha Kehutanan No. P8/VI-BPPHH/2012, Sehingga berhak diberikan SERTIFIKAT VLK Demikian, agar pihak yang berkepentingan maklum. Bogor, Juni 2014 PT. SARBI INTERNATIONAL CERTIFICATION Ir. Iin Indasah Direktur Utama

2 RESUME HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PT. SWADAYA PERKASA, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 1) Identitas LVLK : (a) Nama Lembaga : PT. SARBI INTERNATIONAL CERTIFICATION (b) Nomor Akreditasi : LVLK-007-IDN (c) Alamat : Jl. Raya Taman Pagelaran No. 2 Lt 2 Ciomas-Bogor (d) Nomor telepon/faks/ Telp. (0251) , Fax. (0251) sic.sertifikasi@yahoo.co.id (e) Direktur Utama : Ir. Iin Indasah (f) Tim Audit : Ir. Amril Abuzar (Lead Auditor Merangkap Auditor VLK) Yudi Wahyudin, S.Hut (Auditor VLK) Yus Agus Tresna, S.Hut (Auditor VLK) (g) Tim Pengambil Keputusan : Ir. Gusdaji 2) Identitas Auditee : (a) Nama Pemegang Izin : PT. SWADAYA PERKASA (b) Nomor & Tanggal SK : Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 592/Menhut-II/2011 (c) Luas dan Lokasi : ± Ha, terletak di Kabupaten Berau Provinsi Kalimantan Timur (d) Alamat kantor Pusat : Apartemen Mediterania Lantai G1#R3/M-10 Jalan Gajah Mada Nomor 174 Jakarta Barat - Telp (021) Telp (021) Halaman - 1

3 (e) Alamat Kantor Cabang : Jalan HM. Abdullah Tanjung Redeb, Berau Telp. (0554) Telp. (0554) Dewan Komisaris (1) Komisaris Utama : Wijaya (2) Komisaris : Johnky, SH (3) Komisaris : Winky Arnando Dewan Direksi (1) Direktur Utama : Erwin (2) Direktur : Edy Wahyudi, S.Hut (3) Direktur : Santo, SE 3) Ringkasan Tahapan: Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan Audit Tahap I Bogor, 19 s/d 21 Mei 2014 Melakukan kontrak kerja antara auditor dan LP PHPL PT. SIC Melakukan verifikasi terhadap dokumen-dokumen Auditee, mengumpulkan informasi dan melakukan komunikasi dengan Auditee Menetapkan metodologi Penilaian Membuat perencanaan untuk pelaksanaan Audit Tahap II Berdasarkan pemenuhan standar dokumen dalam Audit Tahap I, disimpulkan Auditee telah memenuhi minimal jenis dokumen yang harus dimiliki IUPHHK-HTI maka Auditee telah siap untuk dilakukan Verifikasi Legalitas Kayu pada Audit Tahap II (penilaian lapangan) Halaman - 2

4 Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan Audit Tahap II Koordinasi dengan Instansi Kehutanan Kantor BP2HP Wilayah XIII Samarinda, tanggal 22 Mei Kantor Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur, tanggal 22 Mei 2014 Pertemuan Pembukaan Base Camp Batu Putih, Ju mat 23 Mei 2014 Verifikasi Dokumen dan Observasi Lapangan Base Camp Batu Putih dan Areal Kerja PT. Swadaya Perkasa tanggal 24 s/d 26 Mei 2014 Menyampaikan audit VLK rencana kegiatan Informasi utama yang diperoleh dari BP2HP adalah terkait tenaga teknis di PT. Swadaya Perkasa, di informasikan berkenaan dengan kesiapan auditee untuk mengimplementasikan SIPUH ONLINE, dan terkait tenaga Ganis yang ada perlu diuji kembali Informasi dari Dinas Kehutanan terkait dengan tata waktu penilaian harus sesuai dan selesai melaksanakan penilaian harus melaporkan kembali ke Dinas Kehutanan Auditor menyampaikan tujuan, ruang lingkup, jadwal, metodologi sertifikasi dan memperkenalkan Tim Auditor kepada Auditee. Auditee mengkoordinasikan karyawan dan kesiapan Penilikan penilaian kinerja selama di lapangan. Auditee memberikan pengantar tentang kondisi terkini Auditee. Menyepakati jadwal rencana verifikasi lapangan Mengkoordinasi personil pendamping dari auditee untuk setiap VLK Menghimpun, mempelajari data dan dokumen Auditee di lapangan serta melakukan analisis untuk pemenuhan terhadap Prinsif, Kriteria, indicator dan Verifier dalam verifikasi legalitas kayu Melakukan uji kebenaran data Auditee di lapangan melalui pengamatan, pencatatan, uji petik dan analisis; termasuk di dalamnya melakukan validasi informasi yang diperoleh pada saat konsultasi public Halaman - 3

5 Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan Pertemuan Penutupan Base Camp Batu Putih, 27 Mei 2014 Menyampaikan kembali hal-hal sebagai berikut : 1. Menyampaikan hasil verifikasi lapangan 2. Permintaan tanggapan dari auditee atas hasil verifikasi yang disampaikan 3. Konfirmasi temuan lapangan dan pemenuhan bukti audit 4. Menyepakati target waktu pemenuhan bukti audit yang kurang, alamat pengiriman ; jasa pengiriman, dan lain-lain 5. Menginformasikan target waktu penyelesaian dan penyampaian laporan hasil audit. 6. Penandatanganan taly sheet berdasarkan kesepakatan bersama. 7. Meminta umpan balik atau klarifikasi hasil potret/verifikasi penilaian yang disampaikan oleh auditor Pengambilan Keputusan Bogor, 10 Juni 2014 Berdasarkan Hasil Verifikasi Legalitas Kayu bahwa PT. Swadaya Perkasa dinyatakan Lulus Karena Telah Memenuhi Stándar Norma Penilaian untuk setiap Verifier pada Standar Verifikasi Legalitas Kayu sesuai dengan Perdirjen Bina Usaha Kehutanan No. P.8./VI- BPPHH/2012 4) Resume Hasil Penilaian PRINSIP/ P1. Kepastian areal dan hak pemanfaatan K1.1. Areal unit manajemen hutan terletak di kawasan hutan produksi Pemegang izin mampu menunjukkan keabsahan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK). a. Dokumen legal terkait perizinan usaha (SK IUPHHK- HA/HT/RE/Pemegang Hak Kelengkapan dan Terdapat kelengkapan dan keabsahan dokumen legal dan administrasi SK Halaman - 4

6 Pengelolaan keabsahan SK IUPHHKHA/HT/RE/ Pemegang Hak Pengelolaan dipenuhi seluruhnya. IUPHHK-HTI PT. Swadaya Perkasa beserta lampirannya berupa peta areal kerja sesuai dengan aturan yang berlaku, ditandatangani dan disahkan oleh pejabat yang berwenang. PT. Swadaya Perkasa diberikan Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri untuk jangka waktu 60 (enam puluh) tahun atas areal hutan yang terletak di wilayah Provinsi Kalimantan Timur melalui Keputusan Menteri Kehutanan No. SK.592/Menhut-II/2011 tanggal 11 Oktober 2011 tentang Pemberian IUPHHK-HTI kepada PT. Swadaya Perkasa Atas Areal Hutan Seluas ± Ha di Kabupaten Berau Provinsi Kalimantan Timur. Surat Keputusan pemberian ijin ditetapkan di Jakarta tanggal 11 Oktober 2011 oleh Menteri Kehutanan RI : Zulkifli Hasan dilengkapi dengan Lampiran Keputusan Menteri Kehutanan berupa Peta Areal Kerja Skala 1 : Salinan sesuai dengan aslinya ditandatangani oleh Kepala Biro Hukum dan Organisasi (Krisn a Rya). Fungsi hutan pada areal kerja IUPHHK-HTI PT. Swadaya Perkasa berdasarkan Peta Lampiran Keputusan Menteri Kehutanan No. SK.592/Menhut-II/2011 tanggal 11 Oktober 2011 berada pada fungsi Hutan Produksi Tetap (HP). Fungsi hutan untuk PT. Swadaya Perkasa adalah Hutan Produksi (HP). Peta Areal Kerja IUPHHK-HTI PT. Swadaya Perkasa, Skala 1 : (Lampiran Surat Keputusan Menteri Kehutanan RI No. SK.592/Menhut-II/2011 tanggal 11 Oktober 2011). Peta Telaahan Permohonan IUPHHK-HTI PT. Swadaya Perkasa Skala 1 : (Lampiran Surat Direktur Jenderal Planologi Kehutanan No. S.223/VII-PW/2009 tanggal 13 Maret 2009). Berdasarkan Peta Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi Kalimantan Timur Skala 1 : sesuai dengan Halaman - 5

7 Keputusan Menteri Kehutanan No. 79/Kpts- II/2001 tanggal 15 Maret 2001, kawasan IUPHHK-HTI PT. Swadaya Perkasa dengan total luas ± Ha termasuk dalam Kawasan Hutan Produksi Tetap (HP). Dengan demikian berdasarkan fungsi hutannya, areal kerja IUPHHK-HTI PT. Swadaya Perkasa seluas ± Ha telah sesuai dengan peruntukkannya. b. Bukti pemenuhan kewajiban Iuran Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IIUPHHK). Tidak berlaku untuk Pemegang Hak Pengelolaan IIUPHHK telah dibayarkan sesuai SPP. Berdasarkan bukti Aplikasi Setoran Pembayaran IIUPHHK Bank Mandiri, PT. SWADAYA PERKASA telah membayar dan/atau melunasi IIUPHHK-HTI sesuai dengan Surat Perintah Pembayaran Iuran Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Tanaman Industri (SPP IUPHHK -HTI) Nomor : S.1049/VI-BIKPHH/2011 tanggal 02 Desember 2011 yang telah mengacu kepada SK Pemberian IUPHHK-HTI Nomor : SK.592/Menhut- II/2011, Tanggal 11 Oktober PT. Swadaya Perkasa dapat menunjukan bukti pemenuhan kewajiban membayar Iuran IUPHHK-HTI berupa dokumen SPP dan bukti setor IUPHHK-HTI dengan tarif IIUPHHK-HTI sebesar Rp ,- per hektar dengan jumlah nominal pelunasan IIUPHHK-HTI sejumlah Rp ,- untuk luasan areal HTI seluas ± Ha tertanggal 23 Desember P2. Memenuhi sistem dan prosedur penebangan yang sah K2.1. Pemegang izin memiliki rencana penebangan pada areal tebangan yang disahkan oleh pejabat yang berwenang RKUPHHK/RPKH dan Rencana Kerja Tahunan (RKT/ Bagan Kerja/RTT) disahkan oleh yang berwenang. a. Dokumen RKUPHHK/RPKH, RKT/Bagan Kerja/RTT beserta lampirannya yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang, meliputi : 1. Dokumen RKUPHHK/RPKH & lampirannya yang disusun berdasarkan IHMB/risalah hutan dan dilaksanakan oleh Ganis PHPL Timber Cruising 2. Dokumen RKT/RTT yang disusun berdasarkan Kelengkapan dan keabsahan dokumen RKUPHHK/RPKH, RKT/Bagan Kerja/RTT beserta lampirannya dipenuhi seluruhnya. Auditee telah memiliki dokumen RKUPHHK-HTI Untuk Jangka Waktu 10 (sepuluh) Tahun Periode yang telah dibuat dan telah disetujui dan disahkan berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.52/VI-BUHT/2012 tanggal 1 Agustus 2012 Atas Nama PT. Swadaya Perkasa Di Provinsi Kalimantan Timur. Dokumen RKUPHHK-HTI Untuk Jangka Waktu 10 (sepuluh) Tahun Periode yang telah dibuat dan telah disetujui dan disahkan berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.52/VI-BUHT/2012 tanggal 1 Agustus Halaman - 6

8 RKU/RPKH dan disahkan oleh pejabat yang berwenang atau yang disahkan secara self approval 3. Peta rencana penataan areal kerja yang dibuat oleh Ganis PHPL Canhut b. Peta areal yang tidak boleh ditebang pada RKT/Bagan Kerja/RTT dan bukti implementasinya di lapangan c. Penandaan lokasi blok tebangan/blok RKT/petak RTT yang jelas di peta dan terbukti Tersedia peta lokasi yang tidak boleh ditebang yang dibuat dengan prosedur yang benar dan terbukti keberadaannya di lapangan. Peta blok/petak tebangan disahkan 2012 Atas Nama PT. Swadaya Perkasa Di Provinsi Kalimantan Timur lengkap dengan lampirannya berupa peta RKUPHHK-HTI. Ketersediaan dokumen RKUPHHK-HTI ini selanjutnya digunakan untuk menyusun rencana pengaturan kelestarian hasil hutan yang dijabarkan dalam bentuk pengaturan blok-blok tebangan dan disajikan pada peta penataan areal kerja yang telah mempertimbangkan aspek produksi, ekologi dan sosial. Dokumen RKT-IUPHHK Pada Hutan Tanaman Industri Tahun 2012 PT. Swadaya Perkasa lengkap dengan lampiran peta skala 1 : yang berada dalam wilayah Provinsi Kalimantan Timur dibuat berdasarkan dokumen RKUPHHK- HTI telah disahkan/disetujui oleh pejabat yang berwenang yakni Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur berdasarkan Surat Keputusan No. : 7055/Kpts/DK-V/2012 tanggal 21 Desember 2012 tentang Pengesahan RKTUPHHK-HTI a.n PT. Swadaya Perkasa. Dokumen RKT-IUPHHK Pada Hutan Tanaman Industri Tahun 2013 PT. Swadaya Perkasa lengkap dengan lampiran peta skala 1 : yang berada dalam wilayah Provinsi Kalimantan Timur dibuat berdasarkan dokumen RKUPHHK- HTI telah disahkan/disetujui oleh pejabat yang berwenang yakni Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur berdasarkan Surat Keputusan No. : 6570/Kpts/DK-V/2013 tanggal 12 Nopember 2013 tentang Pengesahan RKTUPHHK-HTI a.n PT. Swadaya Perkasa. Sumber data dan peta-peta yang digunakan dalam penyusunan perencanaan sesuai dengan standar yang berlaku. PT. Swadaya Perkasa telah melakukan penataan areal kerjanya berdasarkan pembagian dan/atau penandaan pada kawasan yang dilindungi dan/atau tidak boleh ditebang pada Peta Kerja RKTUPHHK- HTI Tahun 2012 dan RKTUPHHK-HTI Tahun 2013 yang mengacu pada RKUPHHK-HTI jangka waktu tahun dan terbukti keberadaannya di lapangan berdasarkan hasil uji petik. PT. Swadaya Perkasa telah memiliki RKTUPHHK- HTI Tahun 2012 dan RKTUPHHK-HTI Tahun 2013 yang disahkan oleh instansi yang berwenang dan Halaman - 7

9 di lapangan (dicap), posisi blok tebangan benar dan terbukti di lapangan. dilampiri peta RKTUPHHK-HTI yang memuat blok dan petak tebangan/kompartemen/penanaman. Hasil verifikasi menunjukkan keberadaan Blok Tebang, Petak Tebang/Kompartemen dan Petak Penanaman dapat dibuktikan di lapangan dan telah sesuai dengan Peta Lampiran RKTUPHHK-HTI Tahun 2012 dan RKTUPHHK-HTI Tahun 2013 yang telah disahkan oleh instansi dan pejabat yang berwenang (Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur). K2.2. Adanya rencana kerja yang sah Pemegang izin mempunyai rencana kerja yang sah sesuai dengan peraturan yang berlaku a. Dokumen Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (RKUPHHK) (bisa dalam proses) dengan lampiran-lampirannya b. Kesesuaian lokasi dan volume pemanfaatan kayu hutan alam pada areal penyiapan lahan yang diizinkan untuk pembangunan hutan tanaman industri. Keabsahan dan kelengkapan dokumen RKUPHHK dipenuhi seluruhnya. Memenuhi : Volume pemanfaatan kayu hutan alam dan lokasi penyiapan lahannya sesuai Auditee dalam pengelolaan hutannya berdasarkan dan berpedoman pada Rencana Pengelolaan IUPHHK-HTI tertuang dalam buku RKUPHHK-HTI yang telah disahkan dan disetujui Kementerian Kehutanan melalui Surat Keputusan Nomor : SK.52/VI-BUHT/2012 tanggal 1 Agustus Rencana penataan areal kerja pada seluruh areal Hutan Tanaman Industri (HTI) yang ditata merupakan areal Hutan Produksi Tetap (HP). Dalam menyusun rencana penataan areal kerja Auditee telah mempertimbangkan aspek kelola produksi, kelola ekologi, dan kelola sosial sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Lokasi dan volume pemanfaatan kayu hutan alam pada areal penyiapan lahan yang diizinkan untuk pembangunan hutan tanaman industri sesuai dengan yang diizinkan dalam dokumen RKT IUPHHK-HTI Tahun 2012 yang telah disetujui dan disahkan oleh instansi yang berwenang. Lokasi dan volume pemanfaatan kayu hutan alam pada areal penyiapan lahan yang diizinkan untuk pembangunan hutan tanaman industri sesuai dengan yang diizinkan dalam dokumen RKT IUPHHK-HTI Tahun 2013 yang telah disetujui dan disahkan oleh instansi yang berwenang. Areal penyiapan lahan untuk pembangunan HTI adalah areal hutan produksi sesuai dengan izin yang diberikan oleh instansi berwenang. Berdasarkan hasil uji petik di lapangan terbukti bahwa tanda-tanda batas lokasi penyiapan lahan (blok RKT 2012 dan RKT 2013) terpasang dan terpelihara dengan baik dan terdapat papan Halaman - 8

10 nama blok RKT 2012 dan RKT 2013 dalam rangka pembangunan hutan tanaman industri Seluruh peralatan yang dipergunakan dalam kegiatan pemanenan telah memiliki izin penggunaan peralatan dan dapat dibuktikan kesesuaian fisik di lapangan (tidak berlaku untuk Pemegang Hak Pengelolaan) Izin peralatan dan mutasi Peralatan sesuai dengan izin yang diberikan. Auditee dalam hal ini PT. Swadaya Perkasa telah mengadakan peralatan yang lebih memadai dan memiliki kemampuan yang tinggi untuk mengatasi faktor cuaca dan fisiografi lahan. PT. Swadaya Perkasa berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan Nomor : SK.52/VI-BUHT/2012 tentang Izin Pemasukan dan Penggunaan Peralatan untuk Kegiatan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Tanaman Industri. Jumlah dan jenis peralatan tercantum pada Lampiran Keputusan dimaksud. PT. Swadaya Perkasa telah memiliki izin pemasukan dan penggunaan peralatan sebanyak 52 unit sebagaimana tercantum dalam Surat Keputusan tersebut di atas. Selanjutnya izin peralatan PT. Swadaya Perkasa tahun 2012 menjadi satu kesatuan (paket) dengan pengesahan RKT 2012 yang telah mendapat persetujuan dari Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur Nomor : 7055/Kpts/DK-V/2012 tanggal 21 Desember Selanjutnya izin peralatan PT. Swadaya Perkasa tahun 2013 menjadi satu kesatuan (paket) dengan pengesahan RKT 2013 yang telah mendapat persetujuan dari Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur Nomor : 6570/Kpts/DK-V/2013 tanggal 12 Nopember Telah dilakukan uji petik keberadaan serta kebenaran nomor register peralatan yang digunakan di lapangan. Berdasarkan Daftar Rekapitulasi Alat Berat, jumlah alat yang digunakan pada kegiatan pemanenan RKT 2013 sebanyak 52 unit. Halaman - 9

11 P3. Keabsahan perdagangan atau pemindahtanganan kayu bulat. K3.1. Pemegang izin menjamin bahwa semua kayu yang diangkut dari Tempat Penimbunan Kayu (TPK) hutan ke TPK Antara dan dari TPK Antara ke industri primer hasil hutan (IPHH)/pasar, mempunyai identitas fisik dan dokumen yang sah Seluruh kayu bulat yang ditebang /dipanen atau yang dipanen/ dimanfaatkan telah di LHP-kan Dokumen LHP yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang. a. LHP dibuat dan disahkan oleh petugas yang berwenang b. LHP dengan fisik kayu sesuai c. Nomor batang di LHP dapat ditemukan di lapangan Dokumen yang menjadi obyek kajian verifikasi adalah data hasil kegiatan selama 12 bulan terakhir, yakni selama periode Mei 2013 s/d Mei 2014 (Periode I tanggal 15 Mei 2014). Seluruh kayu bulat yang ditebang telah di-lhpkan dan telah disahkan oleh pejabat yang berwenang. Pengecekan dokumen LHP dan Buku Ukur diperoleh hasil bahwa telah sesuai dengan peraturan yang berlaku. Hasil uji petik nomor stapel meter di LHP dengan fisik kayu sesuai. Berdasarkan data Laporan Rekapitulasi LHP dan Mutasi Kayu Bulat (LMKB) selama periode Mei 2013 s/d Mei 2014 (Periode I tanggal 15 Mei 2014), jumlah penambahan (produksi) kayu adalah sebesar ,83 M 3, dan jumlah produksi kayu yang telah dipilirkan adalah ,98 M 3 dengan stock kayu hasil produksi adalah 8.782,85 M 3 (sampai dengan Periode I tanggal 15 Mei 2014). Seluruh dokumen LHP dibuat oleh petugas yang ditetapkan oleh Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur dan disahkan oleh petugas yang berwenang yakni oleh P2LHP yang ditetapkan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Timur untuk periode RKT 2012 dan RKT Seluruh kayu yang diangkut keluar areal izin dilindungi dengan surat keterangan sahnya hasil hutan. Surat keterangan sahnya hasil hutan dan lampirannya dari : - TPK hutan ke TPK Antara, - TPK hutan ke industri primer dan/atau penampung kayu terdaftar, - TPK Antara ke industri primer hasil hutan dan/atau penampung kayu terdaftar Kayu yang diangkut dari TPK hutan ke TPK Antara serta ke tujuan pengiriman kayu lainnya dilindungi dengan surat keterangan sahnya hasil hutan sesuai Rute pergerakan kayu dari blok/kompartemen tebangan sampai dengan keluar dari areal konsesi PT. Swadaya Perkasa adalah sebagai berikut : Blok/petak/kompartemen tebangan (TPn) TPK Hutan (Pos Faktur) TPK Antara Industri. Blok/petak/kompartemen tebangan (TPn) dan Pos Faktur berada dalam areal konsesi IUPHHK- HTI PT. Swadaya Perkasa, sedangkan TPK Antara berada di luar areal konsesi. Halaman - 10

12 ketentuan. Dokumen resmi yang menyertai pergerakan kayu dari areal konsesi (Pos Faktur) ke TPK Antara dan dari TPK Antara ke Industri adalah FA-KB. Sedang dokumen dari TPn ke Pos Faktur adalah Ticket Bon Trip. Dokumen SKSKB diterbitkan oleh P2SKSKB dari Dinas Kehutanan Kabupaten Berau berasarkan Surat Tugas dari Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Berau. Dokumen FA-KB diterbitkan oleh petugas penerbit FA-KB yang ditetapkan oleh Kepala Balai Pemantauan Pemanfaatan Hutan Produksi (BPPHP) Wilayah XIII Samarinda. Berdasarkan telaahan dokumen surat keterangan sahnya hasil hutan dan lampirannya dapat dinyatakan bahwa kayu yang diangkut dari TPK hutan ke TPK Antara dan dari TPK Antara ke industri primer hasil hutan dilindungi dengan surat keterangan sahnya hasil hutan dan sesuai dengan ketentuan yang belaku Pembuktian asal usul kayu bulat (KB) dari pemegang IUPHHK-HA/ IUPHHK-HT/ IUPHHK- RE/Pemegang Hak Pengelolaan a. Tanda-tanda PUHH/ barcode pada kayu dari pemegang IUPHHK-HA/ IUPHHK-HT/ IUPHHK-RE/Pemegang Hak Pengelolaan bisa dilacak balak. b. Identitas kayu diterapkan secara konsisten oleh pemegang izin. Memenuhi : Tanda-tanda legalitas hasil hutan kayu telah sesuai dengan dokumen. Ada sistem yang dapat ditelusuri dan identitas kayu diterapkan secara konsisten. PT. Swadaya Perkasa sudah melaksanakan sesuai ketentuan dan prosedur yang diatur dalam Permenhut P.55/Menhut-II/2006, khususnya mengenai tanda-tanda legalitas sejak di blok tebangan, TPn sampai kayu diangkut ke industri. Berdasarkan pengamatan tanda legalitas pada KB dan KBK serta pemeriksaan dokumen LHP, FAKB dan DKB dan DKBK menunjukkan bahwa tanda legalitas pada KB dan KBK telah sesuai dengan dokumen. Berdasarkan telaahan dokumen asal usul kayu bulat yang diproduksi PT. Swadaya Perkasa memperlihatkan bahwa telah sesuai dan diterapkan secara konsisten. Dari hasil penelusuran identitas kayu di TPK Antara, TPK Hutan, TPn, identitas kayu diterapkan secara konsisten dan dapat ditelusuri sampai ke petak tebang. Identitas kayu yang digunakan adalah berupa label plastik warna merah yang menunjukkan : Nomor Petak, Nomor Batang, Jenis Kayu, Panjang dan Diameter. Hasil uji petik di lapangan terhadap PT. Swadaya Perkasa telah melakukan Halaman - 11

13 penandaan/pemasangan label secara konsisten mulai dari kayu di TPn sesuai dengan LHP. Penelusuran asal-usul kayu sampai ke petak/kompartemen ditunjukkan oleh adanya link information pada dokuemen SKSKB, FA-KB, DKB, DKBK Pemegang izin mampu membuktikan adanya catatan angkutan kayu ke luar TPK Arsip SKSKB dan dilampiri Daftar Hasil Hutan untuk hutan alam, dan arsip FAKB dan lampirannya untuk hutan tanaman Dokumen SKSKB dan FAKB lengkap dan sah (dibuat oleh petugas yang berwenang). Berdasarkan pemeriksaan dokumen FA-KB dan DKB/DKBK menunjukkan bahwa seluruh dokumen FA-KB beserta lampiran DKB/DKBK tersedia lengkap dan telah disahkan oleh penerbit FA-KB yang telah ditetapkan oleh Kepala BPPHP Wilayah XIII Samarinda. Dengan demikian, kelengkapan dan keabsahan dokumen (SKSKB dan FAKB) dibuat oleh petugas yang telah mendapatkan pengesahan dan diangkat oleh pejabat yang berwewenang K3.2. Pemegang izin telah melunasi kewajiban pungutan pemerintah yang terkait dengan kayu Pemegang izin menunjukkan bukti pelunasan Dana Reboisasi (DR) dan atau Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH a. Dokumen SPP (Surat Perintah Pembayaran) DR dan/atau PSDH telah diterbitkan b. Bukti Setor DR dan/atau PSDH c. Kesesuaian tarif DR dan PSDH atas kayu hutan alam (termasuk hasil kegiatan penyiapan lahan untuk pembangunan hutan tanaman) dan kesesuaian tarif PSDH untuk kayu hutan tanaman Dokumen SPP (kelompok jenis, volume dan tarif) sesuai dengan LHP yang disahkan DR dan/atau PSDH telah dibayarkan lunas dan sesuai dengan dokumen SPP. Pembayaran DR dan/atau PSDH sesuai dengan persyaratan ukuran dan dibayar sesuai dengan tarif. PT. Swadaya Perkasa telah membayar DR dan/atau PSDH sesuai dengan SPP DR dan/atau PSDH yang diterbitkan setiap LHP yang telah disahkan Hasil verifikasi PT. Swadaya Perkasa telah membayar DR dan/atau PSDH sesuai SPP yang dikeluarkan oleh Pejabat Penagih DR dan/atau PSDH terhadap hasil produksi dalam rangka penyiapan lahan untuk hutan tanaman industri; dan tidak ada tunggakan Dari hasil pemeriksaan dokumen SPP dan bukti setor, seluruh kayu yang telah di LHP-kan telah diterbitkan SPP DR dan/atau PSDH sesuai dengan tarif yang berlaku; dan telah dibayar lunas Halaman - 12

14 K3.3. Pengangkutan dan perdagangan antar pulau Pemegang izin yang mengirim kayu bulat antar pulau memiliki pengakuan sebagai Pedagang Kayu Antar Pulau Terdaftar (PKAPT). Dokumen PKAPT Memenuhi : Terdapat dokumen PKAPT yang diterbitkan oleh instansi Yang berwenang Not Aplicable (NA) PT. Swadaya Perkasa telah mendapat pengakuan sebagai Pedagang Kayu Antar Pulau Terdaftar a.n. Menteri Perdagangan, Koordinator dan Pelaksana Pengganti Unit Pelayanan Perdagangan, Pengakuan Sebagai Pedagang Kayu Antar Pulau Terdaptar Nomor : 308/UPP/PKAPT/8/2012 Tanggal 7 Agustus 2012 dengan nomor PKAPT : berlaku sampai dengan 5 Agustus Berdasarkan dokumen kontrak penjualan kayu bahwa sistem penjualan dilakukan secara FOB. Dengan demikian tidak dilakukan verifikasi terhadap verifier tentang dokumen PKAPT (Pedagang Kayu Antar Pulau Terdaftar) Pengangkutan kayu bulat yang menggunakan kapal harus kapal yang berbendera Indonesia dan memiliki izin yang sah. Dokumen yang menunjukkan identitas kapal. Memenuhi : Setiap kapal pengangkut kayu adalah kapal berbendera Indonesia Not Aplicable (NA) Pengangkutan kayu yang dilakukan oleh PT. Swadaya Perkasa untuk mengangkut kayu dari TPK Antara ke industri terdapat identitas kapal yang digunakan yakni kapal berbendera Indonesia. Terdapat Surat Persetujuan Berlayar No. T.7- Kp.V/178/05/2014 tanggal 20 Mei 2014 yang ditandatangani oleh Syahbandar, Nama kapal TK. Arwana Kapal berbendera Kebangsaan Republik Indonesia. Terdapat Surat Persetujuan Berlayar No. T.7- Kp.V/177/05/2014 tanggal 20 Mei 2014 yang ditandatangani oleh Syahbandar, Nama kapal TK. Arwana Kapal berbendera Kebangsaan Republik Indonesia. Berdasarkan dokumen kontrak penjualan kayu bahwa sistem penjualan dilakukan secara FOB. Dengan demikian tidak dilakukan verifikasi terhadap verifier tentang dokumen yang menunjukkan identitas kapal. Halaman - 13

15 P4. Pemenuhan aspek lingkungan dan sosial yang terkait dengan penebangan K4.1. Pemegang izin telah memiliki Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)/ Dokumen Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (DPPL)/ Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) & melaksanakan kewajiban yang dipersyaratkan dalam dokumen lingkungan tersebut Pemegang izin telah memiliki Dokumen AMDAL/DPPL/UKL-UPL meliputi Analisa Dampak Lingkungan (ANDAL), Rencana Kelola Lingkungan (RKL), dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) yang telah disahkan sesuai peraturan yang berlaku meliputi seluruh areal kerjanya. Dokumen AMDAL/DPPL/UKL- UPL/RKL-RPL Tersedia Dokumen AMDAL/DPPL/UKLUPL yang lengkap dan telah disahkan. PT. Swadaya Perkasa telah memiliki dokumen AMDAL, RKL dan RPL yang telah memperoleh persetujuan sesuai SK Gubernur Kalimantan Timur No /K.237/2010 tanggal 26 April 2010 tentang Kelayakan Lingkungan Hidup ANDAL, RKL dan RPL Pemegang izin memiliki laporan pelaksanaan RKL dan RPL yang menunjukkan penerapan tindakan untuk mengatasi dampak lingkungan dan menyediakan manfaat sosial a. Dokumen RKL dan RPL Tersedia dokumen RKL dan RPL yang disusun mengacu pada dokumen AMDAL/DPPL/UKL- UPL yang telah disahkan. Dokumen RKL dan RPL telah disusun yang merupakan penjabaran dokumen AMDAL dan telah disahkan oleh instansi terkait yang berwenang. Dokumen RKL dan RPL telah mengacu kepada dokumen AMDAL yang telah disetujui berdasarkan SK Gubernur Kalimantan Timur Nomor : 668.1/K.237/2010 Tanggal 26 April 2010 tentang Kelayakan Lingkungan Hidup ANDAL, RKL dan RPL. Dengan demikian dokumen RKL dan RPL yang dimiliki PT. Swadaya Perkasa dinyatakan sah dan konsistensi dengan dokumen perencanaan dalam konteks keseluruhan aspek fisik-kimia, biologi dan sosial. b. Bukti pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan dampak penting aspek fisikkimia, biologi dan sosial Pengelolaan dan pemantauan lingkungan dilaksanakan sesuai dengan rencana dan dampak penting yang terjadi di lapangan. Pengelolaan dan pemantauan lingkungan sesuai dengan isi dokumen RKL dan RPL yang telah disusun dan disahkan yang merupakan penjabaran dokumen AMDAL PT. Swadaya Perkasa selaku pemegang IUPHHK-HTI di Provinsi Kalimantan Timur telah dilaksanakan sesuai dengan rencana dan dampak penting yang terjadi di lapangan baik dari segi aspek fisik-kimia, biologi maupun aspek sosial. PT. Swadaya Perkasa telah melakukan penandaan batas serta pemasangan tanda (sign board) di areal KPPN dan Sempadan Sungai, Halaman - 14

16 tata batas di lapangan dipasang pal yang dicat merah dan batang pohon yang diberi poletan juga dengan cat warna merah PT. Swadaya Perkasa juga telah melakukan pemantauan flora fauna di areal KPPN. Beberapa sign board/larangan/himbauan telah dipasang di beberapa lokasi antara lain : kawasan sempadan sungai dan areal KPPN Dalam bidang sosial, PT. Swadaya Perkasa telah memberikan beberapa bantuan kepada masyarakat sekitar, yang dibuktikan dengan adanya Program Kegiatan CD PT. Swadaya Perkasa tahun 2013 beserta bukti berita acara serah terima bantuan Terdapat Laporan Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Semester II Tahun 2013 IUPHHK- HTI PT. SWADAYA PERKASA. Laporan tersebut disampaikan kepada Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Kabupaten Berau Nomor 007/SP/BRU-I/2014 tanggal 15 Januari P5. Pemenuhan terhadap peraturan ketenaga kerjaan K.5.1. Pemenuhan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Prosedur dan Implementasi K3 a. Implementasi prosedur K3 Terdapat prosedur K3 dalam kegiatan operasional lapangan b. Ketersediaan peralatan K3 Tersedia peralatan K3 sesuai ketentuan dan kebutuhan serta berfungsi baik PT. Swadaya Perkasa telah memiliki SOP K3 dalam operasional lapangan. Penggunaan APD atau Alat Pelindung Diri digunakan sesuai dengan jenis pekerjaan dan lokasi bekerja. Setiap pekerja/karyawan baru termasuk kontraktor diberikan safety induction untuk memberikan informasi tata tertib atau peraturan K3 yang berlaku di PT. Swadaya Perkasa PT. Swadaya Perkasa telah memiliki struktur organisasi P2K3, dan implementasi prosedur K3 dituangkan dalam Peraturan Perusahaan yang disahkan oleh instansi yang berwenang. Peralatan K3 yang dimiliki PT. Swadaya Perkasa ada tersedia sesuai dengan kebutuhan dan petugas yang bertanggung jawab terhadap peralatan K3 adalah Kepala Bagian Logistik. Peralatan K3 yang dimiliki Auditee sesuai ketentuan dan berfungsi dengan baik. PT. Swadaya Perkasa telah menyediakan Halaman - 15

17 peralatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja, baik kelengkapan APD maupun perlengkapan untuk perlindungan hutan. Ada penggantian APD (Alat -alat Pelindung Diri) kepada semua karyawan PT. Swadaya Perkasa setiap tahun sekali. Terdapat kotak P3K yang ditempatkan di beberapa lokasi tertentu misalnya; kantor, workshop, base camp dan tempat-tempat lokasi kerja lainnya. Terdapat bukti laporan hasil pengecekan peralatan periode Desember 2013, dan dapat ditemukan bukti daftar request APD tahun 2013 (masker, safety shoes, helmet dan kaca mata) Berdasarkan SOP K3, prosedur ini ditetapkan untuk memberikan arahan dalam pelaksanaan operasi kegiatan kerja pembangunan Hutan Tanaman Industri (HTI) dalam up aya mencegah dan meminimalkan kecelakaan kerja. Secara umum, prosedur ini bersisikan tentang; a) tata cara operasi kerja yang dimulai dengan menjelaskan praktek kerja dan melakukan HIRADC ( Hazard Identification Risk Assessment and Determining Control) atau penilaian resiko bahaya, b) cara penggunaan alat kerja dan APD (Alat Pelindung Diri) yang sesuai dengan jenis pekerjaannya, c) penyediaan obat-obatan untuk P3K dan d) tindakan pemberian pertolongan pertama bila terjadi kecelakaan. Jenis-jenis APD dituangkan dalam SOP Pengadaan dan Pendistribusian Alat Pelindung Diri (APD). Berdasarkan SOP tersebut, jenis - jenis APD yang digunakan adalah sebagai berikut; helm warna putih, safety shoes, safety boats, sepatu karet/sepatu gambir, face shield, ear plug, sarung tangan kain, sarung tangan karet/kulit, masker debu ( dust musk), masker kimia, jas hujan, apron, spectacle, chain saw chap. c. Catatan kecelakaan kerja Terdapat catatan setiap kejadian kecelakaan kerja secara lengkap dan upaya menekan tingkat kecelakaan kerja dalam bentuk PT. Swadaya Perkasa telah memiliki catatan kecelakaan yang dibuat dalam bentuk form isian mencakup : jenis kecelakaan, nama korban, lokasi kejadian, jam dan lain sebagainya Form isian sudah terdapat pada SOP Pelaporan dan Investigasi Insiden Kerja serta Kronologis Kecelakaan Implementasi K3 di lokasi IUPHHK-HTI PT. Halaman - 16

18 program K3. Swadaya Perkasa berupa Pelaporan dalam bentuk : Laporan Kecelakaan Tahap I, Laporan Kecelakaan Tahap II, Surat Keterangan Dokter Bentuk KK4 K.5.2. Pemenuhan hak-hak tenaga kerja Kebebasan berserikat bagi pekerja Ada serikat pekerja atau kebijakan perusahaan yang membolehkan untuk membentuk atau terlibat dalam kegiatan serikat pekerja Terdapat serikat pekerja atau pernyataan tertulis mengenai kebijakan perusahaan yang membolehkan untuk membentuk atau terlibat dalam kegiatan serikat pekerja. Kebijakan PT. Swadaya Perkasa yang membolehkan karyawannya untuk membentuk atau terlibat dalam kegiatan serikat pekerja tertuang dalam Peraturan Perusahaan Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP) Ketersediaan Dokumen KKB atau PP Tersedia dokumen KKB atau PP PT. Swadaya Perkasa telah membuat Peraturan Perusahaan yang mengacu kepada Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. PER.16/MEN/XI/2011 tentang Tata Cara Pembuatan dan Pengesahan Peraturan Perusahaan serta Pembuatan dan Pendaftaran Perjanjian Kerja Bersama. Perjanjian Kerja Bersama sebagaimana dimaksud di atas, mulai berlaku pada tanggal 1 Agustus 2013 sampai dengan 31 Juli 2015 dan telah terdaftar pada Kementarian Tenaga Kerja dan Transmigrasi c.q. Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Selanjutnya dalam SK sebagaimana tersebut di atas menjelaskan juga, bahwa apabila Perjanjian Kerja Bersama yang telah didaftarkan tersebut dilakukan perubahan dan/atau masa berlakunya diperpanjang, harus berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak dan selanjutnya didaftarkan oleh Pengusaha pada Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi c.q. Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Halaman - 17

19 Sosial Tenaga Kerja Perusahaan tidak mempekerjakan anak di bawah umur Tidak ada pekerja yang masih di bawah umur Tidak terdapat pekerja yang masih di bawah umur Sesuai dengan hasil penelaahan terhadap daftar karyawan di PT. Swadaya Perkasa per Mei 2014, tidak ditemukan tenaga kerja/karyawan yang berumur di bawah 18 tahun. Ada sosialisasi oleh Unit Manejemen PT. Swadaya Perkasa tentang larangan mempekerjakan karyawan di bawah usia 18 tahun berupa pemasangan papan pengumuman/larangan mempekerjakan anak di bawah umur. PT. Swadaya Perkasa tidak mempekerjakan tenaga kerja di bawah umur sesuai dengan Laporan Bulanan Tenaga Kerja Indonesia. Nilai Hasil VLK : Penilaian VLK pada IUPHHK-HTI PT. Swadaya Perkasa menggunakan prinsip, kriteria dan indikator yang tertuang dalam Peraturan Dirjen BUK Nomor P.8/VI-BPPHH/2012 tentang Standard dan Pedoman Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu, dengan hasil Verifikasi Legalitas Kayu (VLK) adalah : 1. Jumlah Verifier yang dinilai sebanyak : 25 Verifier 2. Jumlah Verifier yang tidak dinilai sebanyak : 2 Verifier 3. Jumlah Verifier yang memenuhi standar sebanyak : 25 Verifier 4. Jumlah Verifier yang tidak memenuhi standar sebanyak : - Verifier Rekomendasi : Berdasarkan hasil penilaian legalitas kayu sebagaimana dijelaskan pada Bab IV Hasil Verifikasi Legalitas Kayu dan Analisis di IUPHHK-HTI PT. SWADAYA PERKASA direkomendasikan untuk : 1. Agar UM lebih memperhatikan terjaganya keberadaan kawasan lindung dalam areal IUPHHK-HTI PT. SWADAYA PERKASA, dan agar lebih meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya kebakaran hutan dan lahan khususnya pada musim kemarau. Halaman - 18

20 2. Agar UM lebih menertibkan pengarsipan dokumen sehingga lebih memudahkan penelusuran dokumen (Sistim Informasi Manajemen). 3. Meningkatkan kemampuan karyawan terutama untuk bidang perencanaan hutan dan Tata Usaha Kayu. Halaman - 19

21 S^rbi International Certification KEPUTUSAN SERTIFIKASI NO.12A/LK/DIRSERTFA/I/2014 Tentang PENGUMUMAN HASIL VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PADA PEMEGANG IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU PADA HUTAN TANAMAN INDUSTRI (IUPHHK-HTI) PT. SWADAYA PERKASA, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR SK Menhut Nomor. 592/Menhut-l 1/2011, Tanggal 11 Oktober 2011 Menimbang : 1. Hasil verifikasi dari Tim Auditor VLK 2. Masukan dari Narasumber Mengingat : 1. Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 6067/Menhut-VI/BPPHH/2012 Tanggal 5 November 2012 tentang Penetapan Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (LP-PHPL) dan Lembaga Verifikasi Legalitas Kayu (LV-LK) sebagai Lembaga Penilai dan Verifikasi Independen (LP&VI) 2. Peraturan Menteri Kehutanan No.P.38/Menhut-ll/2009 Jo P.68/Menhut- 11/2011 Jo P.45/Menhut-ll/2012 Jo P.42/Menhut-ll/2013 tentang Standar dan Pedoman Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu Pada Pemegang Izin atau Hutan Hak. 3. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan, Nomor P.8A/I- BPPHH/2012 tanggal 17 Desember 2012, tentang Standar dan Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu. 4. Pedoman Mutu Sertifikasi PHPL dan VLK No. SIC-PHPL.VLK-PM dan Standar Operasional Prosedur Proses Sertifikasi PHPL No. SIC- PHPL.VLK-SOP dan Verifikasi Legalitas Kayu No. SIC-PHPLVLK- SOP Memperhatikan Surat Perjanjian Kerja Nomor : 007/SPKA/LK/SIC/IV/2014, Tanggal Dua Puluh Enam Bulan April Tahun Dua Ribu Empat Belas ( ). j

22 Memutuskan Menetapkan : 1. Memberikan Sertifikat VLK kepada Pemegang Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Tanaman Industri (IUPHHK-HTI) PT. Swadaya Perkasa di Provinsi Kalimantan Timur dengan predikat "LULUS" karena telah memenuhi standar Verifikasi Legalitas Kayu. Peraturan Direktur Jenderal Bina Usaha Kehutanan, Nomor P.8/VI-BPPHH/2012 tanggal 17 Desember 2012 tentang Standar dan Pedoman Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dan Verifikasi Legalitas Kayu dengan masa berlaku selama 3 (Tiga) tahun, dari tanggal 10 Juni 2014 sampai dengan tanggal 09 Juni Dilakukan kegiatan penilikan (surveillance) berkala setiap 1 (satu) tahun sekali selama masa berlaku sertifikat dan dilakukan selambat lambatnya 12 (dua belas) bulan sejak terbitnya Sertifikat oleh LVLK PT SARBI INTERNATIONAL CERTIFICATION 3. Hasil Verifikasi Legalitas Kayu (VLK) PT. Swadaya Perkasa di Provinsi Kalimantan Timur, seperti terlampir dalam keputusan ini. 4. Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan. Ditetapkan di : Bogor Tanggal : 10 Juni 2014 Mengetahui, 6 Ir. lin Indasah Direktur Utama Ir. Gusdaji Direktur Sertifikasi

23 YKAN KOMITE AKRED1TASI NASIONAL PT.SARBI INTERNATIONAL CERTIFICATION LVLK-007-IDN Tanggal terbit : _ / II 11-SIC / Sjirbi JL. RAYA PAGELARAN NO. 2 CIOMAS BOGOR Tanggal berakhir : PT. SARBI INTERNATIONAL CERTIFICATION (PT. SIC) dengan ini memberikan sertifikat VERIFIKASI LEGALITAS KAYU (VLK) kepada: PT. SWADAYA PERKASA SELAKU PEMEGANG IZIN USAHA PEMANFAATAN HASIL HUTAN KAYU HUTAN TANAMAN SK Menhut No. 592/MENHUT-II/2011 Tanggal 11 Oktober 2011 LuasAreal Hektar di Kabupaten Berau Provinsi Kalimantan Timur Predikat LULUS Ir. UN INDASAH Direktur Utama Ir. GUSDAJI * Direktur Sertifikasi Perusahaan tersebut telah memenuhi Standar Verifikasi Legalitas Kayu Sesuai dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.38/Menhut-ll/2009 Jo P68/Menhut-11/2011 Jo P45/Menhut-ll/2012 Jo P42/Menhut-ll/2013; Peraturan Direktur Jenderaf Bina Usaha Kehutanan No.P8/VI-BPPHH/2012 Lampiran 2.1