RESUME HASIL PENILIKAN KE-2 VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PT SUMATERA SYLVA LESTARI

Transkripsi

1

2 RESUME HASIL PENILIKAN KE-2 VERIFIKASI LEGALITAS KAYU PT SUMATERA SYLVA LESTARI (1) Identitas LVLK a. Nama Lembaga : b. Nomor Akreditasi : LVLK-003-IDN c. Alamat : Jl. Raya Bogor Km. 33,5 No. 19 Cimanggis, Depok Website: d. Nomor Telepon/Faks/ (021) , Fax. (021) forestry@mutucertification.com e. Presiden Direktur : Ir. H. Arifin Lambaga, MSE f. Tim Audit : Ir. Artamur (Lead Auditor) Ir. Bandang Ajiono (Auditor) Andri Pradhika Wicaksono, S.hut (Auditor) g. Tim Pengambil Keputusan : Hera Hendrasana, S.hut (2) Identitas Auditee a. Nama Pemegang Izin : PT Sumatera Sylva Lestari b. Nomor & Tanggal SK : Keputusan Menteri Kehutanan No. 82/Kpts- II/2001 tanggal 15 Maret 2001 c. Luas dan Lokasi : Blok Pasir Pangaraian, Prov. Riau (±9.140 ha), Blok Padang Lawas, Prov. Sumatera Utara (± ha) d. Alamat Kantor : Jl. Sei Duku No. 333 Tanjung Rhu, Pekanbaru e. Nomor Telepon/Faks/ , f. Pengurus : Syamsul Bahri g. Nomor S-LK : LVLK-003/MUTU/LK-098 h. Masa Berlaku S-LK : 04 Februari Februari 2016

3 (3) Ringkasan Tahapan Pertemuan Pembukaan Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan Verifikasi Dokumen dan Observasi Lapangan Pertemuan Penutupan Pengambilan Keputusan (4) Resume Hasil Penilaian: 26/01/15 di Kantor blok padang lawas dan 29/01/15 di Kantor blok Pasir Pangaraian 26-31/01/15, di Kantor blok padang lawas dan Pasir Pangaraian 01/02/15, di Kantor blok Pasir Pangaraian 13/02/15, Kantor LVLK PT Mutuagung Lestari. 1. Perkenalan Tim Auditor yang akan melakukan verifikasi legalitas kayu. 2. Penjelasan mengenai penilikan Legalitas Kayu. 3. Konfirmasi ruang lingkup pelaksanaan penilikan. 4. Konfirmasi rencana verifikasi. 5. Penyampaian metode, sumberdaya dan fasilitas yang diperlukan dalam pelaksanaan verifikasi. 6. Konfirmasi tentang ketersediaan data yang dibutuhkan oleh tim auditor. 7. Konfirmasi tentang kebutuhan akan personil dari Auditee yang dapat mendampingi kegiatan verifikasi. Verifikasi dokumen dan observasi lapang dilakukan dengan menghimpun, mempelajari data dan dokumen auditee, dan menganalisis menggunakan kriteria dan indikator VLK. Tim Audit memaparkan hasil penilaian dan melakukan konfirmasi hasil dan temuan di lapangan. Pengambilan keputusan penilikan dilakukan oleh 1 orang yang berwenang dan menyimpulkan hasil penilaian TETAP MEMENUHI standar VLK. Indikator/ / Tidak / Non Indikator Pemegang izin mampu menunjukkan keabsahan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) dan izin lain yang berada dalam kawasan hutan yang dikelola IUPHHK a. Dokumen legal terkait perizinan usaha (SK IUPHHK). b. Bukti pemenuhan kewajiban Iuran Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu. (IIUPHHK). Tidak ada perubahan ijin dari penilaian sebelumnya. Ijin pengusahaan hutan tanaman PT Sumatera Sylva Lestari berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 82/KPTS-II/2001 tentang Pemberian Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Kayu Pertukangan kepada PT Sumatera Sylva Lestari atas Areal Hutan Seluas Ha di Propinsi Sumatera Utara dan Propinsi Riau. PT Sumatera Sylva Lestari telah memenuhi kewajiban Iuran IUPHHK sesuai SPP yang diterbitkan. SPP Nomor /IV-PPHH/1998, pembarayan dilakukan pada tanggal 8 April 1998 sesuai dengan SPP yang terbit.

4 Indikator/ c. Penggunaan kawasan yang sah di luar kegiatan IUPHHK (jika ada). / Tidak / Non Di areal blok Pasir Pengaraian tidak terdapat kegiatan yang sah diluar sektor kehutanan, yang ada adalah kegiatan perambahan/ klaim lahan oleh masyarakat sekitar dan ditanami sawit. Terdapat pendataan perambahan dan sudah dilaporkan ke instansi terkait. Perusahaan telah melakukan kegiatan pendataan Kegiatan lain di luar kehutanan. Hasil pendataan terdapat kebun perkebunan sawit dan karet yang merupakan areal okupasi dan tumpang tindih. Selain itu di dalam areal PT Sumatera Sylva Lestari terdapat areal ijin tambang minyak PT MOSESA PETROLIUM. Indikator RKUPHHK/RPKH dan Rencana Kerja Tahunan (RKT/Bagan Kerja/RTT) disahkan oleh yang berwenang a. PT Sumatera Sylva Lestari telah memiliki Dokumen RKUPHHK/RPKH, dokukemen RKUPHH dan lampiran peta sesuai RKT/Bagan Kerja/RTT beserta Keputusan Menteri Kehutanan No: SK.14/VIlampirannya yang telah disahkan BUHT/2013 tanggal 01 April oleh pejabat yang berwenang, meliputi : - Dokumen RKUPHHK/RPKH & Terdapat persetujuan SK Dinas Kehutanan lampirannya yang disusun Provinsi Riau No: 522.2/Pemhut/957 tanggal 15 berdasarkan IHMB/risalah hutan April 2014 Perihal Persetujuan RKT Tahun 2014 dan dilaksanakan oleh Ganis dan SK Dinas Kehutanan Provinsi Riau No: PHPL Timber Cruising dan/atau Canhut - Dokumen RKT/RTT yang disusun 522.2/Pemhut/01 tanggal 02 Januari 2015 Perihal Persetujuan RKT Tahun Perencanaan dokumen RKT telah sesuai dengan berdasarkan RKU/RPKH dan dokumen RKU. disahkan oleh pejabat yang berwenang atau yang disahkan secara self approval Terdapat persetujuan SK Dinas Kehutanan - Peta rencana penataan areal kerja yang dibuat oleh Ganis PHPL Canhut Provinsi Sumatera Utara No: /4195 tanggal 23 Mei 2014 Perihal Persetujuan RKT Tahun Perencanaan dokumen RKT telah sesuai b. Peta areal yang tidak boleh ditebang pada RKT/ Bagan Kerja/ RTT dan bukti implementasinya di lapangan dengan dokumen RKU. Areal yang tidak boleh ditebang pada Blok RKT Tahun 2014 telah mengacu pada Lampiran Peta Revisi RKUPHHK-HTI Periode Tahun Selain itu, areal yang tidak boleh ditebang tergambar pada peta operasional berupa Peta Survey Terestrial Kawasan Sempadan Sungai Skala 1 : dan Peta Harvesting Skala 1 : 5000.

5 Indikator/ c. Penandaan lokasi blok tebangan/ blok RKT/petak RTT yang jelas di peta dan terbukti di lapangan / Tidak / Non Tersedia Peta RKT Tahun 2014 (Skala 1:50.000), dibuat oleh Ganis PHPL Canhut a.n. Suranto dengan No. Register /CANHUT/III/2013, serta disahkan oleh Kepala Dinas Kahutanan Provinsi Riau. Berdasarkan hasil pemeriksaan peta Blok RKT Tahun 2014 ditemukan bahwa batas blok dan batas petak tebangan RKT Tahun 2014 telah terdeliniasi di peta dan terlihat jelas. Tersedia Peta RKT Tahun 2014 (Skala 1:50.000), dibuat oleh Ganis PHPL Canhut a.n. Wasman Harianto Hrp, SP., No. Register /CANHUT/ II/2012, serta disahkan oleh Kepala Dinas Kahutanan Provinsi Sumatera Utara. Berdasarkan hasil pemeriksaan peta Blok RKT Tahun 2014 ditemukan bahwa batas blok dan batas petak tebangan RKT Tahun 2014 telah terdeliniasi di peta dan terlihat jelas. Indikator Pemegang Izin mempunyai rencana kerja yang sah sesuai dengan peraturan yang berlaku a. Dokumen Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (RKUPHHK) (bisa dalam proses) dengan lampiran-lampirannya. b. Kesesuaian lokasi dan volume pemanfaatan kayu hutan alam pada areal penyiapan lahan yang diizinkan untuk pembangunan hutan tanaman industri Tidak dinilai Persetujuan RKUPHHK-HTI melalui Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.14/VI-BUHT/2013 tentang Persetujuan Revisi Rencana Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman Industri (RKUPHHK-HTI) untuk Jangka Waktu Periode Tahun atas nama PT Sumatera Sylva Lestari di Provinsi Sumatera Utara dan Provinsi Riau. PT Sumatera Sylva Lestari dan Padang Lawas tidak melakukan kegiatan pemanfaatan hutan alam.

6 Indikator/ / Tidak / Non Indikator Seluruh kayu bulat yang ditebang/dipanen atau yang dipanen/dimanfaatkan telah di LHP-kan Dokumen LHP yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang. Perusahaan melakukan pencatatan data penebangan pohon pada dokumen Laporan Produksi Kayu Hasil Pemanenan (LP-KHP). Dalam periode 12 bulan (Januari - Desember 2014) diketahui petugas pembuat LHP PT SSL Unit Pasir Pengaraian telah menerbitkan sebanyak 44 dokumen LP-KHP dengan total stacking kayu. Hasil uji petik diketahui tidak ada perbedaan volume dan jenis kayu yang terdapat pada dokumen Buku ukur dengan LP-KHP. Perusahaan melakukan pencatatan data penebangan pohon pada dokumen Laporan Produksi Kayu Hasil Pemanenan (LP-KHP). Dalam periode 12 bulan (Januari - Desember 2014) diketahui petugas pembuat LHP telah menerbitkan sebanyak 44 dokumen LP-KHP dengan total stacking kayu. Hasil uji petik diketahui tidak ada perbedaan volume dan jenis kayu yang terdapat pada dokumen Buku ukur dengan LP-KHP. Indikator Seluruh kayu yang diangkut keluar areal izin dilindungi dengan surat keterangan sahnya hasil hutan Pengangkutan kayu bulat PT Sumatera Sylva Surat keterangan sahnya hasil Lestari, mengikuti prosedur SOP-TUK-001 tentang hutan dan lampirannya dari : - TPK hutan ke TPK Antara, - TPK hutan ke industri primer Tata Usaha Kayu Revisi 2 tanggal 05 Januari SOP tersebut menjelaskan Pembuatan dan Pengesah LP-KHP, Pengangkutan Hasil Hutan, dan/atau penampung kayu Pemeriksaan Penerimaan Kayu, dan Pengukuran terdaftar, Kayu. - TPK Antara ke industri primer hasil hutan dan/atau penampung kayu terdaftar Dokumen angkutan kayu yang dipakai berupa FAKB. Dalam 1 tahun terakhir (Januari-Desember 2014), PT SSL telah menerbitkan dokumen angkutan kayu FAKB sebanyak lembar. Dokumen tersebut telah dibuat oleh petugas yang berwenang. Dokumen angkutan kayu yang dipakai berupa FAKB. Dalam 1 tahun terakhir (Januari-Desember 2014), PT SSL telah menerbitkan dokumen angkutan kayu FAKB sebanyak lembar. Dokumen tersebut telah dibuat oleh petugas yang berwenang.

7 Indikator/ / Tidak / Non Indikator Pembuktian asal usul kayu bulat (KB) dari Pemegang IUPHHKHA a. Tanda-tanda PUHH/ barcode pada kayu bulat dari pemegang IUPHHK-HA bisa dilacak balak Berdasarkan data mutasi kayu dan hasil wawancara dengan staf TUK, diketahui tidak terdapat stok kayu di lapang pada saat dilakukan kegiatan verifikasi, sehingga tidak dapat memeriksa cara pemberian identitas pada tumpukan kayu. Uji lacak balak dilakukan pada 5 tumpukan kayu terhadap dokumen LHP dan FAKB menunjukan bahwa stacking kayu tersebut dapat dilacak sampai asal petak tebangnya. b. Identitas kayu diterapkan secara konsisten oleh pemegang izin Tidak dinilai Berdasarkan hasil pengamatan dilapang, pemberian identitas pada Tumpukan Kayu bulat Kecil (KBK) menggunakan label yang memuat informasi tanggal penebangan, tanggal pengukuran, nomor petak, nomor tumpukan, panjang ukuran tumpukan, lebar ukuran tumpukan, dan tinggi rata-rata tumpukan. Uji lacak balak dilakukan pada 5 tumpukan kayu terhadap dokumen LHP dan FAKB menunjukan bahwa stacking kayu tersebut dapat dilacak sampai asal petak tebangnya. Tidak terdapat stok kayu di lapang pada saat dilakukan kegiatan verifikasi, sehingga tidak dapat memeriksa cara pemberian identitas pada tumpukan kayu. Pemberian identitas pada tumpukan kayu menggunakan label yang memuat informasi tanggal penebangan, tanggal pengukuran, nomor petak, nomor tumpukan, panjang ukuran tumpukan, lebar ukuran tumpukan, dan tinggi ratarata tumpukan. Penandaan tersebut memungkinkan penelusuran stacking kayu sampai ke petak tebang.

8 Indikator/ / Tidak / Non Indikator Pemegang Izin mampu membuktikan adanya catatan angkutan kayu ke luar TPK Arsip SKSKB dan dilampiri Daftar Hasil Hutan (DHH) untuk hutan alam, dan arsip FAKB dan lampirannya untuk hutan tanaman. Dokumen Angkutan Kayu yang digunakan berupa FAKB dengan dilampiri DKHP. Selama periode Januari-Desember 2014, PT SSL unit Pasir Pengaraian telah menerbitkan sebanyak lembar FAKB. Dokumen Angkutan Kayu yang digunakan berupa FAKB dengan dilampiri DKHP. Selama periode Januari-Desember 2014, PT SSL unit Padang Lawas telah menerbitkan sebanyak lembar FAKB. Indikator Pemegang Izin menunjukkan bukti pelunasan Dana Reboisasi (DR) dan/atau Provisi Sumberdaya Hutan (PSDH) a. Dokumen SPP (Surat Perintah Pembayaran) DR dan/atau PSDH telah diterbitkan Total surat Perintah Pembayaran (SPP) dan bukti setor PSDH dalam periode 1 tahun (Januari Desember 2014) adalah sebagai berikut: -Jumlah SPP PSDH = 46 dokumen. -Penerima setoran PSDH: Bendahara penerima setoran PSDH pada Bank MandiriCabang Jakarta Gedung Pusat Kehutanan No. Rekening (Rp). -Total pembayaran untuk PSDH sebesar Rp b. Bukti Setor DR dan/atau PSDH Total surat Perintah Pembayaran (SPP) dan bukti setor PSDH dalam periode 1 tahun (Januari Desember 2014) adalah sebagai berikut: -Jumlah SPP PSDH = 48 dokumen. -Penerima setoran PSDH: Bendahara penerima setoran PSDH pada Bank MandiriCabang Jakarta Gedung Pusat Kehutanan No. Rekening (Rp). -Total pembayaran untuk PSDH sebesar Rp Perusahaan telah membayar kewajiban PSDH sesuai dengan jumlah yang tercantum dalam SPP, baik kelompok jenis, volume, dan tarif. Sebagai contoh adalah bukti setor pembayaran PSDH pada Surat Perintah Pembayaran (SPP) PSDH.

9 Indikator/ c. Kesesuaian tarif DR dan PSDH atas kayu hutan alam (termasuk hasil kegiatan penyiapan lahan untuk pembangunan hutan tanaman) dan kesesuaian tarif PSDH untuk kayu hutan tanaman. / Tidak / Non Dalam rentang waktu Januari-Desember 2014 terjadi 3 kali perubahan harga patokan PSDH. Yaitu Rp (Januari-Maret 2014), Rp (Mei-September 2014), dan Rp (Oktober- Desember 2014). Harga patokan tersebut telah sesuai dengan peraturan yang ada. Indikator Pemegang Izin yang mengirim kayu bulat antar pulau memiliki pengakuan sebagai Pedagang Kayu Antar Pulau Terdaftar (PKAPT). Dokumen PKAPT. Tidak dinilai PT Sumatera Sylva Lestari tidak melakukan perdagangan kayu antar pulau Indikator Pengangkutan kayu bulat yang menggunakan kapal harus kapal yang berbendera Indonesia dan memiliki izin yang sah Dokumen yang menunjukkan identitas kapal Indikator Implementasi tanda V-Legal Tanda V-Legal yang dibubuhkan sesuai ketentuan Tidak dinilai PT Sumatera Sylva Lestari tidak melakukan perdagangan kayu antar pulau PT SSL unit Pasir Pengaraian dan unit Padang Lawas dapat menunjukan perjanjian sub-lisensi penggunaan Tanda V-Legal dan telah menerapkan tanda V-Legal pada dokumen DKHP. Penggunaan tanda telah sesuai dengan yang dipersyaratkan pada peraturan. Indikator Pemegang Izin telah memiliki dokumen lingkungan yang telah disahkan sesuai peraturan yang berlaku meliputi seluruh areal kerjanya Dokumen AMDAL/DPPL/UKL- UPL/RKL-RPL kelengkapan dokumen KA ANDAL, AMDAL dan RKL-RPL PT Sumatera Sylva Lestari Unit Pasir Pengaraian merupakan AMDAL yang disusun atas nama pemilik izin sebelumnya PT Sumatera Riang Lestari - PT INHUTANI IV yang telah disetujui oleh Dirjen. Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam/Ketua Komisi Pusat AMDAL Departemen Kehutanan.

10 Indikator/ / Tidak / Non Indikator Pemegang Izin memiliki laporan pelaksanaan RKL dan RPL yang menunjukkan penerapan tindakan untuk mengatasi dampak lingkungan dan menyediakan manfaat sosial a. Dokumen RKL dan RPL b. Bukti pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan dampak penting aspek fisik-kimia, biologi dan sosial Indikator Prosedur dan Implementasi K3 a. Pedoman/ prosedur K3. Keabsahan dokumen RKL-RPL PT Sumatera Sylva Lestari merupakan satu kesatuan dengan pengesahan Dirjen Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam/Ketua Komisi Pusat AMDAL Departemen Kehutanan Nomor 05/DJ- VI/AMDAL/99 tanggal 26 Januari komponen yang dikaji adalah fisik kimia, biologi, dan sosial ekonomi budaya pada kegiatan penyiapan lahan, pengadaan bibit, penanaman, pemeliharaan tanaman muda/tegakan, perlindungan dan pengamanan hutan, pemanenan, pengadaan tenaga kerja, dan kegiatan sosial/pmdh. PT SSL dan Padang Lawas telah melakukan kegiatan pengelolaan dan pemantauan lingkungan sesuai dengan dokumen rencana lingkungan (AMDAL dan RKL&RPL). Hasil kegiatan dimasukkan dalam Laporan Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Semester I dan II tahun PT Sumatera Sylva Lestari telah memiliki 14 SOP terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Personel yang bertanggung jawab masalah K3 yaitu Manajer Estate, Mandor, dan Fire Control Health Safety Environment (FCHSE) Department. PT Sumatera Sylva Lestari telah memiliki 10 SOP terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Personel yang bertanggung jawab masalah K3 yaitu Manajer Estate, Mandor, dan Fire Control Health Safety Environment (FCHSE) Department.

11 Indikator/ b. Ketersediaan peralatan K3. c. Catatan kecelakaan kerja. / Tidak / Non Pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa sebagian karyawan lapangan baik PT Sumatera Sylva Lestari maupun kontraktor telah menggunakan APD berupa helm, safety shoes, kaos tangan, masker dalam menjalankan tugasnya. Terdapat beberapa kotak P3K dan APAR pada setiap unit bangunan di base camp. Tersedia mobil ambulan 1 (satu) unit dan klinik di base camp dengan peralatan medis dan obat-obatan yang memadai. Terdapat dokumen Distribusi APD (safety shoes) kepada karyawan pada tanggal 26 Agustus APD tersebut dibagikan kepada petugas lapangan yaitu mandor dan asisten. Terdapat tabung pemadam kebakaran (APAR) 6 kg pada setiap unit bangunan di base camp sebanyak 14 buah. Tersedia dokumen Data Base Incident Dokumen tersebut mencatat kronologis kejadian kecelakaan secara detail antara lain lokasi kejadian, departemen, kegiatan/aktivitas, waktu kejadian, dll. Terdapat penurunan jumlah korban kecelakaan dari tahun sebelumnya tercatat 14 korban, tahun ini tercatat 5 korban kecelakaan ringan. PT Sumatera Sylva Lestari telah melakukan evaluasi dan upaya pencegahan terhadap kejadian kecelakaan kerja yang telah terjadi melalui program K3. Sebagai contoh Safety induction karyawan kontraktor, training defensive driving, pelaksanaan safety talk.

12 Indikator/ Indikator Kebebasan berserikat bagi pekerja Ada serikat pekerja atau kebijakan perusahaan yang membolehkan untuk membentuk atau terlibat dalam kegiatan serikat pekerja / Tidak / Non Karyawan PT Sumatera Sylva Lestari Unit Pasir Pengaraian telah membentuk serikat pekerja Perjuangan Rimba Lestari sebagai ranting serikat pekerja PT Sumatra Riang Lestari. Terdapat tanda bukti pencatatan tanggal 15 Januari 2015, di Dinas Sosial Tenaga Kerja dantransmigrasi Kabupaten Rokan Hulu. PT Sumatera Sylva Lestari belum terbentuk organisasi serikat pekerja atau berpartisipasi pada serikat pekerja diluar lingkungan perusahaan. Jaminan kebebasan berserikat untuk para pekerja diketahui berdasarkan Surat Pernyataan dari Direktur PT Sumatera Sylva tanggal 02 Januari Indikator Adanya Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP) yang mengatur hak-hak pekerja Ketersediaan Dokumen KKB atau PP Karyawan PT Sumatera Sylva Lestari Unit Pasir Pengaraian sebagai ranting SP Perjuangan Rimba Lestari PT Sumatra Riang Lestari memiliki Perjanjian Kerja Bersama yang telah terdaptar di Dirjen. Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Nomor Kep. 135/PHIJSK-PKKAD/PKB/IX/2013 tanggal 10 September PT Sumatera Sylva Lestari telah memiliki Peraturan Perusahaan Periode yang mengatur hak dan kewajiban karyawan dan perusahaan.

13 Indikator/ / Tidak / Non Indikator Tidak mempekerjakan anak di bawah umur (diluar ketentuan) Pekerja yang masih di bawah umur Berdasarkan Laporan Tenaga Kerja Bulan Desember 2014, PT Sumatera Sylva Lestari Unit Pasir Pengaraian tercatat mempunyai sebanyak 55 orang tenaga tetap. Sementara itu, jumlah tenaga kerja kontraktor 192 orang. Hasil telaah dokumen tersebut menunjukkan bahwa tidak ada karyawan yang dibawah umur. Terdapat data Man Power PT Sumatera Sylva Lestari periode Januari 2015 sebanyak 62 orang dan tenaga kontraktor sebanyak 355 orang. Hasil telaah dokumen tersebut menunjukkan bahwa tidak ada karyawan yang dibawah umur.