UJI KELAYAKAN BUS ANTAR KOTA ANTAR PROVINSI (AKAP) DI INDONESIA. Humisar Nainggolan
|
|
- Ade Iskandar
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 UJI KELAYAKAN BUS ANTAR KOTA ANTAR PROVINSI (AKAP) DI INDONESIA TUGAS SARJANA Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Mesin Oleh Humisar Nainggolan PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK MESIN DAN DIRGANTARA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2008
2 Tugas Sarjana Judul Uji Kelayakan Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) di Indonesia Humisar Nainggolan Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung Abstrak Data kecelakaan angkutan jalan di Indonesia dari tahun menunjukkan peningkatan. Hal ini mengindikasikan bahwa DISHUB, selaku organisasi yang bertugas untuk menguji kelayakan kendaraan bermotor, belum sepenuhnya melakukan pengujian secara benar sesuai dengan ketentuan yang ada. Dengan melihat fakta di atas, penelitian ini dicetuskan untuk menyempurnakan uji kelayakan kendaraan atau bus di Indonesia. Adapun metodologi yang dipakai adalah studi literatur, pengumpulan data, membandingkan uji kelayakan kendaraan antara Indonesia, Irlandia dan Australia kemudian menganalisis kekurangan pengujian kelayakan kendaraan bermotor atau bus di Indonesia serta menyusun uji kelayakan bus AKAP. Pada penelitian ini, analisis dilakukan dengan cara membandingkan pengujian kelayakan kendaraan dari ketiga negara tersebut. Melalui hasil analisis, ada beberapa item terutama item yang dapat mengakibatkan konsekuensi kegagalan paling besar sangat spesifik dilakukan pada uji kelayakan kendaraan di Australia dan Irlandia. Pada penelitian ini juga akan menghasilkan suatu usulan prosedur pengujian kelayakan bus untuk Indonesia. Kesimpulan yang didapat adalah uji kelayakan kendaraan atau bus di Indonesia belum efektif, uji kelayakan kendaraan di Irlandia dan Australia sangat efektif dan berkualitas, usulan prosedur uji kelayakan untuk bus AKAP pada tugas akhir ini dapat diterapkan secara bertahap di Indonesia dengan harapan akan mengurangi tingkat kecelakan di jalan raya.
3 Final Project Title Roadworthiness Tests on AKAP buses In Humisar Nainggolan Indonesia Department Mechanical Engineering Mechanical and Aerospace Engineering Faculty Bandung Institute of Technology Abstract Traffic accident numbers in Indonesia was occurred increasing. It indicates that DISHUB, an organization that has responsibility to inspect roadworthiness tests, does not yet exactly do tests appropriately with good procedures. Based on the fact above, this research is triggered to complete the existing roadworthiness tests in Indonesia. The methodology of this research is study of literature, gathering data, comparing roadworthiness tests in Indonesia, Ireland and Australia then analyze the weaknesses of roadworthiness tests in Indonesia and arrange roadworthiness tests on AKAP bus for Indonesia. On this research, analysis is conducted by comparing roadworthiness tests from the third countries above. Results from the analysis are some items especially items that can cause high consequence of failure, are very specific when they inspected vehicles. This research also will produce a procedure of roadworthiness tests on bus for Indonesia. Conclusions of this research are the roadworthiness test in Indonesia is not yet do effectively, roadworthiness tests in Ireland and Australia are very effective, suggestion of roadworthiness test procedure for AKAP bus on this final project can be applied step by step in Indonesia and it can decrease traffic accident numbers.
4 KATA PENGANTAR Penulis mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas rahmat dan berkat-nya, penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian yang berjudul Uji Kelayakan Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) di Indonesia. Laporan penelitian ini disusun sebagai salah satu syarat kelulusan Sarjana Teknik Mesin di Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara, Institut Teknologi Bandung. Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1. Orang tua saya J. Nainggolan dan M. Lumban Toruan serta Amang Boru M. Rumahorbo dan Namboru R. Nainggolan yang telah mendoakan dan mendukung saya. 2. Dr.Ir.I Wayan Suweca sebagai pembimbing yang telah memberikan banyak nasehat serta membimbing saya hingga selesainya tugas akhir ini. 3. Kakak, Abang dan Adik (Kak Pinta, Bang Beng, Kak O on, Bang Hotlan, Alamsa dan Melva) yang selalu mendukung dan mendoakan saya. 4. Keluarga besar saya yang selalu mendukung dan mendoakan saya. 5. Ir. Asep Koswara sebagai pembimbing di DISHUB Bandung yang telah membantu saya selama saya melakukan penelitian. 6. Semua dosen Teknik Mesin ITB atas bimbingan, pelajaran dan nasehat sewaktu menjalani kuliah. 7. Teman-teman Mesin 2003 khususnya Adhicahyo, Idris, Labib serta Genk Batakers yang telah menghibur dan memberi dukungan. Saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan, agar diperoleh hasil yang lebih baik di masa yang akan datang. Harapan terbesar penulis adalah semoga tugas sarjana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak Humisar Nainggolan iii
5 DAFTAR ISI ABSTRAK i ABSTRACT ii KATA PENGHANTAR iii DAFTAR ISI iv DAFTAR GAMBAR vi DAFTAR TABEL ix BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Tujuan Penelitian Batasan Masalah Metoda Penelitian Sistematika Penulisan 6 BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Siklus Produk dan Maintenance Siklus Produk Maintenace Perawatan (Maintenance) Bus Saringan Udara (Air Filter) Sabuk (Drive Belts) Cek Level Fluida (Checking Fluid Level) Saringan Bahan Bakar (Fuel Filter) Pelumasan Bodi (Body Lubricant) Rem (Brakes) Ban (Tires) 29 BAB III PERBANDINGAN UJI KELAYAKAN BUS DI IRLANDIA, AUSTRALIA DAN INDONESIA 3.1 Uji Kelayakan Kendaraan di Irlandia Review NCT 22 iv
6 3.1.2 Perbandingan Uji Kelayakan Bus di Irlandia terhadap Uji Kelayakan Bus di Australia dan Indonesia Uji Kelayakan Kendaraan di Australia Review Vicroad Perbandingan Uji Kelayakan Bus di Australia terhadap Uji kelayakan Bus di Irlandia dan Indonesia Uji Kelayakan Kendaraan di Indonesia Review DISHUB Bandung Perbandingan Uji Kelayakan Bus di Australia terhadap Uji Kelayakan Bus di Irlandia dan Indonesia Kelemahan Uji Kelayakan Bus di DISHUB Bandung secara Teknis Resume Perbandingan Pengujian Kelayakan Bus di Indonesia, Irlandia dan Australia 81 BAB IV USULAN UJI KELAYAKAN BUS ANTAR KOTA ANTAR PROVINSI UNTUK INDONESIA 4.1 Prosedur Uji Kelayakan Bus AKAP Panduan Teknis Pengujian Bus AKAP Peralatan Sistem Penerangan Sistem Kemudi As dan Suspensi Ban dan Pelek Rangka dan Bodi Sistem Rem Mesin/Transmisi Lain-lain 114 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Saran 115 DAFTAR PUSTAKA 117 LAMPIRAN (Uji Kelayakan Kendaraan di Australia) 118 v
7 DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Kecelakaan angkutan jalan per tahun Gambar 1.2 Jumlah kumulatif kendaraan bermotor tahun Gambar 1.3 Prasarana pengujian kendaraan bermotor tahun Gambar 2.1 Siklus Produk 7 Gambar 2.2 Struktur perawatan 8 Gambar 2.3 Saringan udara (air filter) 10 Gambar 2.4 Drive belt 12 Gambar 2.5 Lampu peringatan oli mesin 13 Gambar 2.6 Dipstick 14 Gambar 2.7 Posisi filler plug dan drain plug 14 Gambar 2.8 Lampu peringatan sistem pendingin 15 Gambar 2.9 Level coolant dan pengisian ulang 15 Gambar 2.10 Lampu peringatan rem 16 Gambar 2.11 Power steering oil reservoir 17 Gambar 2.12 Saringan bahan bakar 18 Gambar 2.13 Disc brake 19 Gambar 2.14 Drum brake 19 Gambar 2.15 Arah rotasi ban 1 20 Gambar 2.16 Arah rotasi ban 2 21 Gambar 3.1 Prosedur uji kelayakan kendaraan bermotor di Irlandia 23 Gambar 3.2 Jumlah kendaraan di Irlandia 25 Gambar 3.3 Laju kecelakaan yang terjadi di Irlandia 25 Gambar 3.4 European type headlamp 29 Gambar 3.5 British-American type headlamp (check on dip beam) 30 Gambar 3.6 British-American type headlamp (check on mean beam) 30 Gambar 3.7 Letak atau posisi pemasangan lampu tambahan utama 31 Gambar 3. 8 Pengujian suspensi depan 33 vi
8 Gambar 3.9 Tindakan pengujian suspensi depan 34 Gambar 3.10 Chasis jenis tangga 34 Gambar 3.11 Surface corrosion 36 Gambar 3.12 Advanced corrosion 36 Gambar 3.13 Extensive corrosion 36 Gambar 3.14 Model penampang windscreen 37 Gambar 3.15 Prosedur uji kelayakan kendaraan bermotor di Australia 39 Gambar 3.16 Beam axle pada heavy vehicle 46 Gambar 3.17 Steering linkage pada heavy vehicle 46 Gambar 3.18 Suspensi pada rigid beam 47 Gambar 3.19 Load area pada chasis 47 Gambar 3.20 Dimensi jarak tempat duduk 48 Gambar 3.21 Dimensi tempat duduk 48 Gambar Zona primary area 49 Gambar 3.23 Mekanisme dan pengujian kendaraan bermotor di Indonesia 52 Gambar 3.24 Alat uji suspensi 53 Gambar 3.25 Slide slip tester 53 Gambar 3.26 Roller braker tester 54 Gambar 3.27 Alat uji speedometer 54 Gambar 3.28 Spot uji cek kolong 54 Gambar 3.29 Uji efek silau 62 Gambar 3.30 High light tester tampak depan 62 Gambar 3.31 High light tester tampak atas 62 Gambar 3.32 Posisi membaca display high light tester 63 Gambar 3.33 Garis batas cahaya lampu pada high light tester 63 Gambar 3.34 Sorotan dip asimetris jenis eropa (baik) 64 Gambar 3.35 Sorotan dip asimetris jenis amerika (baik) 64 Gambar 3.36 Salah setel pada posisi tinggi (jenis eropa) 64 Gambar 3.37 Salah setel pada posisi atas (jenis amerika) 65 Gambar 3.38 Salah setel pada posisi samping (jenis eropa) 65 Gambar 3.39 salah setel pada posisi samping (jenis amerika) 65 vii
9 Gambar 3.40 Sorotan lampu terpuntir (jenis eropa) 66 Gambar 3.41 Sorotan lampu yang benar 66 Gambar 3.42 Sorotan lampu salah pada arah tinggi 66 Gambar 3.43 Sorotan lampu salah pada arah samping 67 Gambar 3.44 Sorotam lampu terpuntir 67 Gambar 3.45 Arah gerak pelat pada uji suspensi 68 Gambar 3.46 Pelat bergerak arah samping 68 Gambar 3.47 Objek pengujian 68 Gambar 3.48 Prakondisi untuk gerak arah memanjang 69 Gambar 3.49 Pelat bergerak arah memanjang yang searah 69 Gambar 3.50 Objek pengujian 69 Gambar 3.51 Prakondisi 70 Gambar 3.52 Pelat bergerak arah berlawanan 70 Gambar 3.53 Objek pengujian 70 Gambar 3.54 Prakondisi dan pelat bergerak berlawanan untuk uji tambahan 71 Gambar 3.55 Objek pengujian 71 Gambar 3.56 Syarat daerah jangkau bayangan pada kaca spion dalam 73 Gambar 3.57 Syarat daerah jangkau bayangan pada kaca spion luar 74 Gambar 4.1 Usulan prosedur uji kelayakan 86 Gambar 4.2 Bidang pandang kaca spion dalam 91 Gambar 4.3 Bidang pandang kaca spion luar 91 Gambar 4.4 Garis batas cahaya lampu pada high light tester 98 viii
10 DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Kecelakaan angkutan jalan pertahun Tabel 1.2 Jumlah kumulatif kendaraan bermotor tahun Tabel 1.3 Prasarana pengujian kendaraan bermotor Tabel 3.1 Sistem pengujian kelayakan kendaraan berbagai negara di Eropa 22 Tabel 3.2 Kecelakaan fatal tahun Table 3.3 Kategori korosi 35 Tabel 3.4 Jumlah kecelakaan di Victoria 41 Tabel 3.5 Rem utama 44 Tabel 3.6 Rem parkir 44 Tabel 3.7 Inspeksi yang terlewatkan pada pengujian peralatan 75 Tabel 3.8 Inspek yang terlewatkan pada pengujian sistem penerangan 75 Tabel 3.9 Inspek yang terlewatkan pada pengujian sistem kemudi 76 Tabel 3.10 Inspek yang terlewatkan pada pengujian AS dan suspensi 76 Tabel 3.11 Inspek yang terlewatkan pada pengujian ban dan pelek 76 Tabel 3.12 Inspek yang terlewatkan pada pengujian rangka dan bodi 77 Tabel 3.13 Inspek yang terlewatkan pada pengujian mesin/transmisi 77 Tabel 3.14 Inspek yang terlewatkan pada pengujian lain-lain 77 Tabel 3.15 Inspek yang terlewatkan pada pengujian sistem rem 78 Tabel 3.16 Daftar ketetapan standar dan dimensi yang tidak ada pada buku pedoman pengujian kendaraan bermotor 80 Tabel 3.17 Resume perbandingan uji kelayakan di Indonesia, Australia dan Irlandia 82 Tabel 4.1 Peralatan 88 Tabel 4.2 Sistem Penerangan 93 Table 4.3 Sistem kemudi 99 Tabel 4.4 As dan Suspensi 102 Tabel 4.5 Ban dan Pelek 104 ix
11 Tabel 4.6 Rangka dan Bodi 106 Tabel 4.7 Sistem rem 109 Tabel 4.8 Mesin atau transmisi 112 Table 4.9 Lain-lain 11 x
BAB III PERBANDINGAN UJI KELAYAKAN BUS DI IRLANDIA, AUSTRALIA DAN INDONESIA
BAB III PERBANDINGAN UJI KELAYAKAN BUS DI IRLANDIA, AUSTRALIA DAN INDONESIA 3.1 Uji Kelayakan Kendaraan di Irlandia 3.1.1 Review NCT Uji kelayakan kendaraan bermotor di Irlandia dilakukan oleh satu badan
Lebih terperinciBAB II STUDI PUSTAKA
BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 Siklus Produk dan Maintenance 2.1.1 Siklus Produk Tujuan utama siklus produk adalah untuk mengumpulkan segala ilmu pengetahuan yang dapat dipergunakan kembali pada produk lain
Lebih terperinciBAB IV USULAN UJI KELAYAKAN BUS AKAP (ANTAR KOTA ANTAR PROVINSI) UNTUK INDONESIA
BAB IV USULAN UJI KELAYAKAN BUS AKAP (ANTAR KOTA ANTAR PROVINSI) UNTUK INDONESIA 4.1 Prosedur Uji Kelayakan Bus AKAP Prosedur uji kelayakan bus AKAP ataupun kendaraan bermotor lain akan mengikutsertakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Kecelakaan angkutan jalan pertahun (www.dishub.co.id/info darat)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan adanya uji kelayakan kendaraan di Indonesia yang dilakukan oleh DISHUB, angka kecelakaan angkutan jalan seharusnya menurun atau minimal tidak mencapai
Lebih terperinciSpesifikasi Oli dan Cairan Pendingin Untuk Kendaraan RIV
N o Spesifikasi Oli dan Cairan Pendingin Untuk Kendaraan RIV Tipe Lubricant Temperatur Kerja dan Spesifikasi Lubricant Di atas 0 C 0 C sampai - 8 C -8 C sampai 0 C Grease, Automotive, dan artilery NLGI
Lebih terperinciBAB III PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN KOMPONEN MESIN XENIA DI KM
BAB III PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN KOMPONEN MESIN XENIA DI 10.000 KM DAIHATSU 3.1 Pengertian perawatan mesin Perawatan mesin adalah suatu usaha yang dilakukan untuk menjaga, memelihara, mempertahankan dan
Lebih terperincimengikuti petunjuk yang diberikan oleh pihak
Jenis Kendaraan Kode Kendaraan Bandara Tahun Form Checklist Tahunan untuk Foam Tender a No Pekerjaan Lakukan inspeksi pada fuel filter eksterior untuk mengetahui ada/tidaknya kebocoran yang terjadi pada
Lebih terperinciINSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
PERANCANGAN AWAL PAPAN LUNCUR LAYANG (Preliminary Design of the Hoverboard) TUGAS SARJANA Karya ilmiah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik dari Institut Teknologi Bandung Oleh
Lebih terperinciAUTOMOBILE TECHNOLOGY TINGKAT PROVINSI
KISI KISI LOMBA KETERAMPILAN SISWA AUTOMOBILE TECHNOLOGY TINGKAT PROVINSI TAHUN 2012 TUGAS A : TUNE UP MOTOR BENSIN WAKTU : 1. Persiapan ( 5 Menit) Tune Up Motor bensin pada kendaran Kijang 7K tahun 2007
Lebih terperinciBahan Sistem. Umum. Sistem. 2level
mesin wajar dari tidak 2. Pedoman Pemeliharaan Vehicle Untuk Kendaraan Rapid Intervention terdapat di dalam kendaraan RIV adalah Mesin, Elektronik, Pengereman (Breaking System), Kemudi (Steering System),
Lebih terperinci1. EMISI GAS BUANG EURO2
1. EMISI GAS BUANG EURO2 b c a Kendaraan Anda menggunakan mesin spesifikasi Euro2, didukung oleh: a. Turbocharger 4J 4H Turbocharger mensuplai udara dalam jumlah yang besar ke dalam cylinder sehingga output
Lebih terperinciD E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N
RANCANGAN PERSIAPAN PENYUSUNAN DATABASE UNTUK KEGIATAN MAINTENANCE OVERHAUL REPAIR (STUDI KASUS DI CV. MORIA) TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Pelaksanaan Pengujian Berkala Kendaran Bermotor
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1. Pengertian Pelaksanaan Pengujian Berkala Kendaran Bermotor Pelaksanaan berasal dari kata laksana yang berarti perbuatan untuk melakukan suatu kegiatan, sedangkan arti dari
Lebih terperinciBUPATI SLEMAN. PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR : 8 /Per.Sup/2005 TENTANG PROSEDUR PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR BUPATI SLEMAN,
BUPATI SLEMAN PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR : 8 /Per.Sup/2005 TENTANG PROSEDUR PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR BUPATI SLEMAN, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 8 Peraturan Daerah Nomor
Lebih terperinciINSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
PENGEMBANGAN PEMODELAN 3D PRODUK BERBASIS FEATURE BERDASARKAN ALGORITMA FEATURE PENGURANGAN TUGAS SARJANA Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Oleh Faizal Wahyu Prabowo
Lebih terperinciSILABUS. I. IDENTITAS MATA KULIAH Nama Mata Kuliah : Body Otomotif Nomor Kode : OT 471. Semester : 6 Kelompok Mata Kuliah : MKKK
DESKRIPSI OT471, Bodi Otomotif: S-1, 3 SKS, Semester 7 Mata kuliah ini merupakan Mata kuliah bidang keahlian S-1 Pendidikan teknik mesin FPTK UPI. Tujuan Kurikuler mata kuliah ini adalah mahasiswa memahami
Lebih terperinciLAPORAN TUGAS AKHIR PENGEMBANGAN KRITERIA PENILAIAN JEMBATAN YANG DIDASARKAN ATAS KRITERIA DARI BMS BINA MARGA. Oleh: NIM : NIM :
LAPORAN TUGAS AKHIR PENGEMBANGAN KRITERIA PENILAIAN JEMBATAN YANG DIDASARKAN ATAS KRITERIA DARI BMS BINA MARGA Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan kelulusan Tahap Sarjana pada Departemen Teknik
Lebih terperinciBisnis Jual Beli Mobil Bekas. Karya Ilmiah Tentang Bisnis. Oleh ; Ardhi Fadli Adi NIM : Kelas ; SI TI 1K
Bisnis Jual Beli Mobil Bekas Karya Ilmiah Tentang Bisnis Oleh ; Ardhi Fadli Adi NIM : 10.11.4331 Kelas ; SI TI 1K STIMIK AMIKOM JOGYAKARTA 2011 Kata pengantar Dan Tujuan karya ilmiah ini dengan penuh kemudahan.
Lebih terperinciLaporan Kondisi Kendaraan Tanggal inspeksi: 04/05/2017
Laporan Kondisi Kendaraan Tanggal inspeksi: 04/05/2017 No. Polisi: B 1296 TIN Warna Eksterior/Interior: Abu-abu/Hitam Merk: Mazda Bahan Interior: Kain Model/Tipe: 2 Limited Bahan bakar: Bensin Transmisi:
Lebih terperinciPERTAMINA ATF MINYAK TRANSMISI OTOMATIS
PERTAMINA ATF MINYAK TRANSMISI OTOMATIS PERTAMINA ATF is a high quality transmission fluid for automatic transmission. PERTAMINA ATF has very high viscosity index which is made from oil base with high
Lebih terperinciKELALAIAN MANUSIA DALAM KECELAKAAN PENERBANGAN, STUDI KASUS MENGGUNAKAN SWISS CHEESE MODEL
KELALAIAN MANUSIA DALAM KECELAKAAN PENERBANGAN, STUDI KASUS MENGGUNAKAN SWISS CHEESE MODEL Tugas Akhir Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Sarjana Oleh : YAFIS AFI 13602013 Pembimbing :
Lebih terperinciVolvo Trucks. Driving Progress INFORMASI GARANSI. Warranty Department Volvo Truck Corporation
Volvo Trucks. Driving Progress INFORMASI GARANSI Warranty Department Volvo Truck Corporation Garansi Garansi Volvo dapat dianggap sebagai perlindungan untuk pelanggan yang membeli produk berkualitas premium.
Lebih terperinciBAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK
BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK 2.1 Lingkup Kerja Praktek di PT. Safari Dharma Sakti Lingkup kerja praktek di PT.Safari Dharma Sakti pemeliharaan secara berkala kendaraan bus Mercedes Benz dan Hino meliputi
Lebih terperinciLaporan Kondisi Kendaraan Tanggal inspeksi: 09/02/2017
Laporan Kondisi Kendaraan Tanggal inspeksi: 09/02/2017 No. Polisi: B 1484 PAF Warna Eksterior/Interior: Marun/Coklat Merk: Toyota Bahan Interior: Kulit Model/Tipe: Vios G Bahan bakar: Bensin Transmisi:
Lebih terperinciRANCANG BANGUN ALAT PEMADAT TANAH (COMPACTOR) KAPASITAS 450 KG DENGAN PENGGERAK MOTOR BENSIN (PROSES PEMBUATAN)
RANCANG BANGUN ALAT PEMADAT TANAH (COMPACTOR) KAPASITAS 450 KG DENGAN PENGGERAK MOTOR BENSIN (PROSES PEMBUATAN) Diajukan untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Teknik Mesin
Lebih terperinciMEKANISME KERJA MESIN TOE TESTER DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PLANT TAMBUN II
MEKANISME KERJA MESIN TOE TESTER DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PLANT TAMBUN II PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Mesin Toe Tester misalnya, penyetelan seperti ini banyak sekali digunakan umumya pada pabrik
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN PRAKTIK. dilakukan setiap 1000 km (1 bulan), 5000 km (3 bulan), km (6 bulan),
BAB IV PELAKSANAAN PRAKTIK A. Umum Service berkala adalah perawatan kendaraan yang terdiri dari pemeriksaan, penyetelan, dan penggantian suku cadang sesuai kebutuhan yang dilakukan setiap 1000 km (1 bulan),
Lebih terperinciLaporan Kondisi Kendaraan Tanggal inspeksi: 03/05/2017
Laporan Kondisi Kendaraan Tanggal inspeksi: 03/05/2017 No. Polisi: B 1106 TZK Warna Eksterior/Interior: Hitam/Coklat Merk: Honda Bahan Interior: Sarung Jok Model/Tipe: Jazz RS Bahan bakar: Bensin Transmisi:
Lebih terperinciMEKANISME PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR UNTUK PENERBITAN REKOMENDASI KENDARAAN WAJIB UJI BARU
UNTUK PENERBITAN REKOMENDASI KENDARAAN WAJIB UJI BARU PENDAFTARAN PENERBITAN REKOMENDASI KENDARAAN WAJIB UJI BARU Surat permohonan penerbitan identitas uji kendaraan baru KTP/Identitas pemilik kendaraan
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL
BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 22 Tahun : 2011 Seri : E PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 33 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN
Lebih terperinciLaporan Kondisi Kendaraan Tanggal inspeksi: 22/03/2017
Laporan Kondisi Kendaraan Tanggal inspeksi: 22/03/2017 No. Polisi: B 1020 TRL Warna Eksterior/Interior: Silver/Coklat Merk: Suzuki Bahan Interior: Sarung Jok Model/Tipe: Ertiga GX Bahan bakar: Bensin Transmisi:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tio Agustian, 2014 Analisis front wheel alignment (fwa) pada kendaraan Daihatsu Gran Max Pick Up
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan Industri mobil di Indonesia ini sangatlah maju, dalam penggunaannya mobil digunakan sebagai sarana yang dapat membantu kebanyakan orang untuk memindahkan
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Identifikasi Kendaraan Gambar 4.1 Yamaha RX Z Spesifikasi Yamaha RX Z Mesin : - Tipe : 2 Langkah, satu silinder - Jenis karburator : karburator jenis piston - Sistem Pelumasan
Lebih terperinciINSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN REAKTOR GASIFIKASI DENGAN BAHAN BAKAR BIOMASSA (BONGGOL JAGUNG) TUGAS SARJANA Karya ilmiah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik dari Institut Teknologi
Lebih terperinciSmart Driving - Pedoman Mengemudi Aman dan Efisien
BERKENDARA YANG BAIK Sustainability Engineering Design Biogas Power Compressed Renewable Methane Smart Driving - Pedoman Mengemudi Aman dan Efisien 1. Pengecekan Bagian Luar Mobil Sebelum menggunakan mobil
Lebih terperinciFR. SHINTA PARAMITA KD
ANALISIS EMISI GAS BUANG KENDARAAN RINGAN YANG DIUJI DI DINAS PERHUBUNGAN KOTA YOGYAKARTA Laporan Tugas Akhir Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Lebih terperinciLaporan Kondisi Kendaraan Tanggal inspeksi: 08/02/2017
Laporan Kondisi Kendaraan Tanggal inspeksi: 08/02/2017 No. Polisi: B 1553 SOZ Warna Eksterior/Interior: Ungu/Coklat Merk: Ford Bahan Interior: Kulit Model/Tipe: Fiesta Sport Bahan bakar: Bensin Transmisi:
Lebih terperinciKISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN TEKNIK ALAT BERAT
KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN TEKNIK ALAT BERAT No Guru Mata (IPK) 1 Pedagogik Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual.
Lebih terperinciLAPORAN PROYEK AKHIR PROSES PEMBUATAN KOMPONEN MODIFIKASI YAMAHA F1Z
LAPORAN PROYEK AKHIR PROSES PEMBUATAN KOMPONEN MODIFIKASI YAMAHA F1Z Oleh: IBNU HADI PRATAMA NIM. I8610013 PROGRAM DIPLOMA TIGA TEKNIK MESIN OTOMOTIF JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS
Lebih terperinciInterval Perawatan. Ganti setiap 2,500 km (1.500 miles) Ganti setiap 5,000 km (3,000 miles) Periksa setiap 5,000 km (3,000 miles)
JADUAL PERAWATAN UNTUK KONDISI KHUSUS TB-SERIES (PANTHER & PICKUP) A: Menempuh jarak pendek berulang kali B: Menempuh jalan yang buruk C: Menempuh jalan berdebu D: Menempuh medan yang dingin/ atau medan
Lebih terperinciLaporan Kondisi Kendaraan Tanggal inspeksi: XX/XX/XXXX
Laporan Kondisi Kendaraan Tanggal inspeksi: XX/XX/XXXX No. Polisi: B XXX XX Warna Eksterior/Interior: Hitam/Abu-abu Merk: MercedesBenz Bahan Interior: Kulit Model/Tipe: E240 2.6 Bahan bakar: Bensin Transmisi:
Lebih terperinciTeam project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis
Lebih terperinciTUGAS AKHIR - RM.1522 PERANCANGAN KENDARAAN PEMBAWA ALAT PEMBERSIH CEROBONG RAHADIAN CHRISTYANTO NRP Dosen Pembimbing Ir.
TUGAS AKHIR - RM.1522 PERANCANGAN KENDARAAN PEMBAWA ALAT PEMBERSIH CEROBONG RAHADIAN CHRISTYANTO NRP 2101 100 038 Dosen Pembimbing Ir. J Lubi JURUSAN TEKNIK MESIN Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi
Lebih terperinciKepala Unit PKP-PK (NIP)
Shift Disiapkan Oleh, 2 Shift Disiapkan Oleh, 3 Jenis Kelidaraan Kode Kendaraan Bandara Minggu Ke Form Checklist Mingguan untuk Foam Tender $. No Elektrik Pekerjaan Periksa kondisi kabel dan koneksinya
Lebih terperinciCASIS GEOMETRI RODA. Sistem starter, pengapian, sistem penerangan, sistem tanda dan sistem kelengkapan tambahan
Rangka CASIS GEOMETRI RODA 1. Komponen kendaraan Motor : Blok motor dan kepala silinder serta perlengkapannya sistem bahan bakar bensin atau diesel Casis : 1. Sistem kemudi 2. Pegas dan peredam getaran
Lebih terperinciSTANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL
STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL NO. KODE JUDUL 1. WLO 01 ETIKA PROFESI DAN ETOS KERJA 2. WLO 02 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) 3. WLO 03 STRUKTUR DAN FUNGSI WHEEL LOADER 4. WLO 04 PEMELIHARAAN
Lebih terperinciDisusun Oleh : IBNU WIBOWO
PENGGUNAAN GASOHOL DENGAN KOMPOSISI ETANOL SAMPAI DENGAN 20% SEBAGAI BAHAN BAKAR PADA MOTOR BENSIN 2 LANGKAH TUGAS AKHIR Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Mencapai Derajat Sarjana Strata-1 Pada
Lebih terperinciTUGAS AKHIR. Akurasi Pengujian Oli Metode Cepat Dengan Laboratorium Oli. Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat
TUGAS AKHIR Akurasi Pengujian Oli Metode Cepat Dengan Laboratorium Oli Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : Nama : Abdurrazaq Noufal Medina
Lebih terperinci1) Pekerjaan Pemeliharaan Inspeksi Beserta Interval
* seperlunya d. Sistem Pneumatik {Air System) 1) Pekerjaan Pemeliharaan Inspeksi Beserta Interval Pelaksanaanya s«cd ' +J CD > Pekerjaan pemeliharaan dilakukan Interval Inspeksi o i CD. d So b G 59 < tekanan
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN UNJUK KERJA MOBIL BERTRANSMISI MANUAL MENGGUNAKAN BAHAN BAKAR LIQUEFIED GAS FOR VEHICLE (LGV)
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS UDAYANA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN Kampus Bukit Jimbaran Telp/Faks: 0361-703321, Email; mesin@me.unud.ac.id LEMBAR PENGESAHAN UNJUK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. commit to user
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, asumsi yang dipergunakan dalampenelitian, dan
Lebih terperinciPERAWATAN FORKLIFT FD20ST-3
PERAWATAN FORKLIFT FD20ST-3 PERAWATAN FORKLIFT Oleh FD20ST-3 Ady Prasetya (210345025) Hasan Basri (210345035) Muhamad Maulana (210345039) Apa itu forklift??? Forklift adalah sebuah alat bantu berupa kendaraan
Lebih terperinciSIMULASI DAN ANALISA LINTASAN KENDARAAN RODA TIGA REVERSE TRIKE DENGAN PENERAPAN PID CONTROLLER
SIMULASI DAN ANALISA LINTASAN KENDARAAN RODA TIGA REVERSE TRIKE DENGAN PENERAPAN PID CONTROLLER Gilang Pratama Putra Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Abstrak Tujuan penelitian
Lebih terperinciJUDUL UNIT KOMPETENSI : REM PIRINGAN DAN BOSTER REM
JUDUL UNIT KOMPETENSI : REM PIRINGAN DAN BOSTER REM Diskripsi Unit Kompetensi: Kompetensi ini meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap pada pekerjaan melepas, memeriksa dan menyetel komponen rem piringan
Lebih terperinciKEPUTUSAN KEPALA DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN TEGAL NOMOR : 050/0781 TENTANG
PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Alamat : Jl. Cut Nyak Dien No. 3 Slawi Telp / Fax (0283) 6197540 Kode Pos Slawi 52417 KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN PENUMPANG ANGKUTAN UMUM
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN PENUMPANG ANGKUTAN UMUM (Studi Kasus di PERUM DAMRI Cabang Kota Bandung) TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, di Program
Lebih terperinciSKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN BAKAR PERTALITE TERHADAP AKSELERASI DAN EMISI GAS BUANG PADA SEPEDA MOTOR BERTRANSMISI OTOMATIS
SKRIPSI PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN BAKAR PERTALITE TERHADAP AKSELERASI DAN EMISI GAS BUANG PADA SEPEDA MOTOR BERTRANSMISI OTOMATIS Oleh : ANAK AGUNG WIRA KRESNA NINGRAT NIM : 1104305040 JURUSAN TEKNIK MESIN
Lebih terperinci15. Teknik Pengoperasian Kendaraan Rapid Intervention Vehicle Type IV / Rescue Tender
15. Teknik Pengoperasian Kendaraan Rapid Intervention Vehicle Type IV / Rescue Tender Modul Diklat Basic PKP-PK 15.1 Prosedur pengoperasian Rapid Intervention Vehicle Type IV 15.1.1 Sebelum mesin kendaraan
Lebih terperinciUsulan Pengujian Berkala oleh Gaikindo
Usulan Pengujian Berkala oleh Gaikindo Education Background 1988 Bachelor Degree of Product Design Trisakti University Pradipto Sugondo Work Experience +62 811 811705 pradipto.sugondo@daihatsu.astra.co.id
Lebih terperinciStandar Keselamatan Sepeda Motor Roda Dua
Standar Keselamatan Sepeda Motor Roda Dua Daftar Isi Daftar Isi.. i Prakata. ii 1. Ruang Lingkup 1 2. Acuan Normatif 1 3. Istilah Dan Definisi.. 1 4. Komponen Keselamatan 2 4.1. Peralatan.. 2 4.2. Sistem
Lebih terperinciTahun: 2004 No. Rangka: PE4ETXXXXXKAXXXXX. Merk: Mazda No. Mesin: YFMXXXXX. Model/Tipe: Tribute 2.0 L Odometer: 76,XXX km
Laporan Kondisi Kendaraan Tanggal inspeksi: XX/XX/XXXX Tahun: 2004 No. Rangka: PE4ETXXXXXKAXXXXX Merk: Mazda No. Mesin: YFMXXXXX Model/Tipe: Tribute 2.0 L Odometer: 76,XXX km Tipe body: SUV Kapasitas mesin:
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengereman Modifikasi pengereman dan kemudi ini berlandaskan pada tinjauan pustaka yang mendukung terhadap cara kerja dari sistem pengereman dan kemudi. Rem adalah salah satu
Lebih terperinciBAB IV PERAWATAN REM CAKRAM TIPE ABS
BAB IV PERAWATAN REM CAKRAM TIPE ABS 4.1. Tujuan Perawatan Perawatan dan perbaikan merupakan suatu hal yang sangat penting agar suatu alat atau mesin dapat bekerja dengan baik. Karena dengan sistem perawatan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. PT DHL Supply Chain Indonesia adalah salah satu perusahaan layanan jasa
BAB IV HASIL PENELITIAN PT DHL Supply Chain Indonesia adalah salah satu perusahaan layanan jasa logistik. Dalam Proses kerjanya PT DHL Supply Chain Indonesia Project P&G tidak terlepas dari penggunaan
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN BAHAN BAKAR PERTALITE TERHADAP UNJUK KERJA DAYA, TORSI DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA SEPEDA MOTOR BERTRANSMISI OTOMATIS
iii iv v PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN BAKAR PERTALITE TERHADAP UNJUK KERJA DAYA, TORSI DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA SEPEDA MOTOR BERTRANSMISI OTOMATIS Oleh Dosen Pembimbing : I Wayan Budi Ariawan : Prof.
Lebih terperinciBAB III PEMILIHAN TRANSMISI ATV DENGAN METODE PAHL AND BEITZ. produk yang kebutuhannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Setelah
BAB III PEMILIHAN TRANSMISI ATV DENGAN METODE PAHL AND BEITZ 3.1 MetodePahldanBeitz Perancangan merupakan kegiatan awal dari usaha merealisasikan suatu produk yang kebutuhannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
Lebih terperinciStandar Keselamatan Sepeda Motor Roda Tiga
Standar Keselamatan Sepeda Motor Roda Tiga Daftar Isi Daftar Isi.. i Prakata. ii 1. Ruang Lingkup 1 2. Acuan Normatif 1 3. Istilah Dan Definisi.. 1 4. Komponen Keselamatan 2 4.1. Peralatan.. 2 4.2. Sistem
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada jaman sekarang minyak masih menjadi kebutuhan bahan bakar yang utama bagi manusia. Minyak sangat penting untuk menggerakkan kehidupan dan roda perekonomian.
Lebih terperinciUraian. Uraian. Efisiensi Pengoperasian
Uraian Uraian Untuk perawatan berkala, teknisi terutama memeriksa fungsi-fungsi yang diperlukan untuk memastikan pengoperasian kendaraan yang aman. Pemeriksaan dilakukan sebagai berikut: 1. Pemeriksaan
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.2574/AJ.403/DRJD/2017
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT NOMOR : SK.2574/AJ.403/DRJD/2017 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN INSPEKSI KESELAMATAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR
Lebih terperinci2012, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN DAN PENINDAKAN PELANGGARAN LALU
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.187, 2012 TRANSPORTASI. Kendaraan Bermotor. Pelanggaran. Pemeriksaan. Tata Cara. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5346) PERATURAN
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR : 523 TAHUN : 2001 SERI : B PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 19 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciKAJIAN TARIF ANGKUTAN KOTA (Studi Kasus Kota Bandung)
KAJIAN TARIF ANGKUTAN KOTA (Studi Kasus Kota Bandung) ABSTRAK KAJIAN TARIF ANGKUTAN KOTA (Studi Kasus Kota Bandung) Oleh Desmon Manurung Departemen Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung Sebagian besar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu cepat, serta semakain meningkatnya kebutuhan manusia yang berhubungan dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alur Penelitian Dalam bab ini menguraikan tentang alur jalannya penelitian analisa power loss pada engine bus Hino R260 yang diakibatkan kesalahan pemindahan gigi
Lebih terperinciKAJIAN PEMBUATAN KELISTRIKAN BODI PADA CHOPPER ELECTRIC MOTORCYCLE
KAJIAN PEMBUATAN KELISTRIKAN BODI PADA CHOPPER ELECTRIC MOTORCYCLE PROYEK AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Disusun oleh: NURSILA AMINUDIN NIM. I 8610023 PROGRAM
Lebih terperinciANALISIS PERFORMANSI MOTOR BAKAR DIESEL SWD 8FG PLTD AYANGAN TAKENGON ACEH TENGAH
ANALISIS PERFORMANSI MOTOR BAKAR DIESEL SWD 8FG PLTD AYANGAN TAKENGON ACEH TENGAH LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Year Production Wholesales Export
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sepeda motor merupakan alat transportasi yang sering digunakan oleh karyawan untuk pergi menuju tempat kerja dan pulang ke rumah, baik berada di kota ataupun di tempat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor di Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mobil sudah menjadi kebutuhan untuk menjawab permasalahan akan kemudahan dalam perpindahan dari suatu tempat ke tempat lain. Tiap tahunnya jumlah kendaraan khususnya
Lebih terperinciJl. Prof. Sudharto, SH., Tembalang-Semarang 50275, Telp * Abstrak
PENGARUH VARIASI PUTARAN MESIN DAN WAKTU PENGEREMAN TERHADAP TEMPERATUR DAN KOEFISIEN GESEK PADA BRAKE PADS DAN BRAKE SHOE DENGAN ALAT UJI BERBASIS REMOTE MONITORING SYSTEM *Muhammad Fachry Ramadhany 1,
Lebih terperinciMUDIK BERLEBARAN MERUPAKAN FENOMENA TERBESAR MASYARAKAT MUSLIM DIDUNIA DAN ADA DI INDONESIA
MUDIK BERLEBARAN MERUPAKAN FENOMENA TERBESAR MASYARAKAT MUSLIM DIDUNIA DAN ADA DI INDONESIA TAHUN 2009 PEMERINTAH MEMPREDIKSI ADA SEKITAR 16,25 JUTA PEMUDIK ATAU NAIK 15% DIBANDINGKAN 2008 SEBANYAK 15,3
Lebih terperinciStandard Operating Procedure STANDAR KENDARAAN SARANA (LIGHT VEHICLE)
KAPAN DIGUNAKAN Prosedur ini digunakan pada saat akan memasukkan atau menggunakan kendaraan sarana (light vehicle) di seluruh area kerja PT ABB TUJUAN Tujuan dari prosedur ini adalah untuk menjelaskan
Lebih terperinciJadwal Penggantian Oli/Filter/Komponen Kendaraan Foam Tender 35
DAFTAR ISI DAFTAR ISI 1 DAFTAR ISTILAH 3 FORM CHEKLIST PERAWATAN 21 Petunjuk Pengisian Form Checklist 22 Form Checklist Shift untuk Foam Tender 23 Form Checklist Mingguan untuk Foam Tender 26 Form Checklist
Lebih terperinciSTANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL
STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL NO. KODE JUDUL 1. WLO 01 ETOS KERJA 2. WLO 02 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) 3. WLO 03 STRUKTUR DAN FUNGSI WHEEL LOADER 4. WLO 04 PEMELIHARAAN (MAINTENANCE) 5.
Lebih terperinciPERANCANGAN MEKANISME ANGKAT PADA FORKLIFT MENGGUNAKAN HIDROLIK DENGAN KAPASITAS ANGKUT 500 KG TUGAS AKHIR
PERANCANGAN MEKANISME ANGKAT PADA FORKLIFT MENGGUNAKAN HIDROLIK DENGAN KAPASITAS ANGKUT 500 KG TUGAS AKHIR Diajaukan kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciPENJADWALAN PERAWATAN PREVENTIF PADA MESIN BUBUT (Studi Kasus Pada PT. Aneka Adhilogam Karya Ceper, Klaten, Jawa Tengah) SKRIPSI
No. Skripsi : 122 66 2/1148/2013 PENJADWALAN PERAWATAN PREVENTIF PADA MESIN BUBUT (Studi Kasus Pada PT. Aneka Adhilogam Karya Ceper, Klaten, Jawa Tengah) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENGUJIAN STUDI PUSTAKA KONDISI MESIN DALAM KEADAAN BAIK KESIMPULAN. Gambar 3.1. Diagram alir metodologi pengujian
BAB III PROSEDUR PENGUJIAN 3.1 Diagram alir Metodologi Pengujian STUDI PUSTAKA PERSIAPAN MESIN UJI DYNO TEST DYNOJET PEMERIKSAAN DAN PENGETESAN MESIN SERVICE MESIN UJI KONDISI MESIN DALAM KEADAAN BAIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. signifikan tiap tahunnya (Dirjen, 2014). Transportasi ini sebagian besar terdiri dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan transportasi di Indonesia mengalami kenaikan yang cukup signifikan tiap tahunnya (Dirjen, 2014). Transportasi ini sebagian besar terdiri dari kendaraan
Lebih terperinciABSTRAK. Optimisasi Proses Freis dengan Nicholas Baskoro. Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Bandung
ABSTRAK Judul Optimisasi Proses Freis dengan Nicholas Baskoro Metode Taguchi Program Studi Teknik Mesin 13102099 Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Bandung Abstrak Dalam dunia Industri manufaktur,
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2012 TENTANG KENDARAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2012 TENTANG KENDARAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 48 ayat
Lebih terperinciDAFTAR ISI KATA PENGANTAR
Judul Tugas Sarjana Perbaikan Proses Pembuatan Pola Volute Agus Susilo B.S Casing Pompa Sentrifugal Program Studi Teknik Mesin 13103148 Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung Ringkasan
Lebih terperinciANALISIS AERODINAMIKA PADA MOBIL SEDAN DENGAN VARIASI SUDUT DIFFUSER DAN SUDUT BOAT TAIL MENGGUNAKAN CFD (COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS)
ANALISIS AERODINAMIKA PADA MOBIL SEDAN DENGAN VARIASI SUDUT DIFFUSER DAN SUDUT BOAT TAIL MENGGUNAKAN CFD (COMPUTATIONAL FLUID DYNAMICS) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Lebih terperinciMETODE PEMILIHAN PADA PENINGKATAN KAPASITAS SIMPANG CILEUNYI DI KABUPATEN BANDUNG
METODE PEMILIHAN PADA PENINGKATAN KAPASITAS SIMPANG CILEUNYI DI KABUPATEN BANDUNG TUGAS AKHIR diajukan sebagai syarat untuk menyelesaikan pendidikan tingkat sarjana (S1) di Jurusan Teknik Sipil Institut
Lebih terperinciOleh : Bimo Arindra Hapsara Dosen Pembimbing : Ir. J. Lubi. Proposal Tugas Akhir. Tugas Akhir
Proposal Tugas Akhir Tugas Akhir Oleh : Bimo Arindra Hapsara 2106 100 047 Dosen Pembimbing : Ir. J. Lubi Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kecelakaan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Tahapan tahapan yang akan dilakukan dalam menentukan tarif pada bus Mayasari Bakti patas 98A Trayek Pulogadung Kampung Rambutan dapat dilihat pada
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2012 TENTANG KENDARAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2012 TENTANG KENDARAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 48 ayat
Lebih terperinciPERHITUNGAN INDEKS POLARISASI PADA TRANSFORMATOR 18 MVA DI GARDU INDUK KERAMASAN PT.PLN (PERSERO) PEMBANGKITAN SEKTOR KERAMASAN
PERHITUNGAN INDEKS POLARISASI PADA TRANSFORMATOR 18 MVA DI GARDU INDUK KERAMASAN PT.PLN (PERSERO) PEMBANGKITAN SEKTOR KERAMASAN LAPORAN AKHIR Disusun Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma
Lebih terperinciJENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
LAMPIRAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN JENIS DAN TARIF ATAS JENIS
Lebih terperinciBAB III PERAWATAN BERKALA PADA MOBIL MAZDA
BAB III PERAWATAN BERKALA PADA MOBIL MAZDA 3.1 Proses Perawatan Berkala Kelipatan 5.000 Kilometer atau 3 bulan Dalam perawatan berkala kelipatan 5.000 kilometer ini ada beberapa pekerjaan yang harus dilakukan
Lebih terperinci