BAB IV PERAWATAN REM CAKRAM TIPE ABS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PERAWATAN REM CAKRAM TIPE ABS"

Transkripsi

1 BAB IV PERAWATAN REM CAKRAM TIPE ABS 4.1. Tujuan Perawatan Perawatan dan perbaikan merupakan suatu hal yang sangat penting agar suatu alat atau mesin dapat bekerja dengan baik. Karena dengan sistem perawatan dan perbaikan yang terencana dengan baik, maka kelancaran suatu alat atau mesin pun dapat berjalan dengan lancar dan kinerjanya pun akan menjadi baik. Pemeliharaan atau perawatan dapat didefinisikan sebagai suatu kombinasi atau langkah-langkah dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang atau fasilitas untuk dirawat dan diperbaiki sampai pada kondisi yang diharapkan. Adapun tujuan perawatan yang dilakukan dalam bahasan ini, antara lain: Universitas Mercu Buana 26

2 Untuk memperpanjang usia kegunaan dari suatu alat atau mesin. Untuk menjaga agar alat atau mesin tersebut tetap dapat bekerja sebagaimana mestinya. Untuk meningkatkan faktor keamanan, karena semakin baik perawatan yang dilakukan maka faktor keamanan pun akan semakin baik atau tinggi 4.2. Pemeriksaan Sebelum melakukan pemeriksaan pada ABS, terlebih dahulu harus ditentukan apakah kerusakan terjadi di ABS atau dalam sistem rem. Pada prinsipnya, ABS yang dilengkapi dengan fungsi fail-safe, bila terjadi kerusakan didalam ABS, ECU ABS dengan segera menghentikan bekerjanya ABS dan memindahkan ke sistem pengereman yang normal. Karena ABS menyangkut fungsi diagnostik, maka lampu-lampu peringatan ABS akan menyala untuk memberitahukan pengemudi bila terjadi kerusakan. Untuk menentukan sumber kerusakan harus menggunakan service connector. Bila ternyata kerusakan terjadi didalam sistem rem, dan lampu peringatan ABS tidak akan menyala, maka pemeriksaan berikut harus dilakukan : Tenaga Pengereman Tidak Mencukupi : Periksa kebocoran minyak pada saluran rem (brake line) atau kebocoran udara kedalamnya. Periksa rem kemungkinan terlampau besar kebebasannya. Universitas Mercu Buana 27

3 Periksa ketebalan bantalan rem (brake pad) dan oli atau gemuk yang melekat pada sepatu rem. Periksa keadaan booster remnya. Periksa master silinder kemungkinan rusak. Hanya Satu Rem Yang Bekerja Atau Rem Menarik : Periksa keausan pada bantalan dan sepatu rem kemungkinan persentuhannya tidak merata. Periksa keadaan master silinder. Periksa keadaan silinder roda. Periksa penyetelan rem tangan yang tidak benar atau pengembalian rem parkirnya yang salah. Periksa Proportioning Valve kemungkinan keadaannya rusak. Pedal Rem Bergetar ( Bila ABS Tidak Bekerja ) : Periksa kebebasan rotor piringan rem (brake disc rotor). Periksa kebebasan poros (axle hub). Lain-Lain : Periksa wheel alignment. Periksa kemungkinan ada kerusakan pada suspensi. Periksa keausan ban yang tidak merata. Periksa kelonggaran pada sambungan kemudi (steering linkage). Lakukanlah pemeriksaan seperti diatas ini terlebih dahulu. Universitas Mercu Buana 28

4 Periksalah ABS, hanya bila sudah dipastikan bahwa kerusakan tidak terdapat pada bagian tersebut. CATATAN : Gejala unik pada kendaraan-kendaraan ABS, walau tidak satupun yang merupakan tanda kerusakan,. Kendaraan-kendaraan yang dilengkapi dengan ABS dapat memperlihatkan gejala unik sebagai berikut : Selama pemeriksaan pertama, aktuator dapat mengeluarkan suara berisik. Ini adalah hal biasa. Selama ABS bekerja, body kendaraan mungkin bergetar sedikit, tetapi ini menunjukan bahwa ABS bekerja normal Sistem Diagnostik Fungsi Pemeriksaan Pertama Periksa Suara Berisik Pada Saat Aktuator Bekerja a. Hidupkan mesin dan jalankan dengan kecepatan diatas 6 km/jam. b. Periksa apakah terdengar suara berisik saat kerjanya actuator. Bila tidak ada suara berisik yang ditimbulkan pastikan bahwa aktuator terhubung. Bila tidak ada problem, periksalah aktuator itu sendiri Fungsi Diagnostik Baca Kode-Kode Diagnostik 1. Periksa Tegangan Baterai Periksa bahwa tegangan baterai kira-kira 12 V. 2. Periksa Bahwa Lampu Peringatan Nyala Universitas Mercu Buana 29

5 a. Putarkan kunci kontak ke ON. b. Periksa bahwa lampu peringatan ABS nyala selama 3 detik. Bila tidak, periksa, perbaiki, atau ganti sekring meteran (gauge fuse), bola lampu peringatan atau wire harness. 3. Baca Kode-Kode Diagnostik a. Putarkan kunci ke kontak ON b. Lepaskan Service Connector c. Dengan menggunakan SST, hubungkan terminal Tc dan E1 pada check connector. d. Bila sistem ini bekerja normal (tidak ada kegagalan) lampu peringatan akan berkedip pada setiap 0.5 detik. e. Bila terjadi kegagalan, setelah 4 detik lampu peringatan akan mulai berkedip-kedip. Hitung berapa kali ia berkedip. PETUNJUK : Kedipan kelompok pertama akan sama dengan angka pertama (first digit) dari kode diagnostik yang terdiri dari dua angka. Setelah selama 1.5 detik ia akan berkedip lagi. Banyaknya kedipan yang kedua kali ini akan sama dengan angka dua dari kode itu. Bila terdapat dua kode ataupun lebih, akan terjadi tenggang (pause) 2.5 detik antara masing-masing kode, dan informasi kode akan mulai lagi setelah istirahat 40 detik. Kode-kode akan diperlihatkan dalam urutan meningkat, dari nilai yang lebih kecil ke nilai yang lebih besar. f. Perbaiki sistem/jaringan Universitas Mercu Buana 30

6 g. Setelah komponen-komponen yang gagal diperbaiki, hilangkan kode-kode diagnostic yang tersimpan didalam ECU. h. Lepaskan SST dari terminal Tc dan E1 dari check connector. i. Sambungkan service connector. j. Nyalakan kunci kontak dan periksa bahwa lampu peringatan akan mati setelah menyala selama 3 detik. Tabel 4.1. Permasalahan Universitas Mercu Buana 31

7 Tabel 4.2. Kode-Kode Diagnostik Universitas Mercu Buana 32

8 Fungsi Kontrol Sensor Tindakan Pencegahan Saat fungsi kontrol sensor sedang diperiksa, ABS tidak akan bekerja dan sistem pengereman akan berfungsi seperti sistem pengereman normal. Fungsi Kontrol Sensor Kecepatan 1. Periksa Tegangan Baterai Tegangan baterai harus kira-kira 12 V. 2. Periksa Lampu Peringatan a. Putarkan kunci kontak ke ON. b. Perksa bahwa lampu peringatan ABS nyala selama 3 detik. Bila tidak terjadi demikian, periksa dan perbaiki atau ganti sekring, bola lampu atau wire harness. c. Periksa bahwa lampu peringatan ABS mati. d. Matikan kunci kontak. e. Dengan menggunakan SST, hubungkan terminal E1 dengan terminal TC dan TS pada check connector. f. Pasang tuas rem tangan dan hidupkan mesin. PETUNJUK : Jangan menekan pedal rem. g. Periksa bahwa lampu peringatan berkedip kira-kira empat kali tiap detik. 3. Periksa Sensor Sinyal Level Jalankan kendaraan lurus kedepan dengan kecepatan 4 sampai 6 km/jam ( 2.5 sampai 3.7 mil/jam ) dan periksa apakah lampu peringatan akan menyala Universitas Mercu Buana 33

9 setelah padam 1 detik. Bila lampu peringatan menyala tanpa berkedip ketika kecepatan kendaraan tidak berada dalam jarak kecepatan yang ditentukan diatas, hentikan kendaraan dan bacalah kode, dan perbaiki bagian-bagian yang tidak berfungsi. PETUNJUK : Bila lampu peringatan menyala pada kecepatan 4 sampai 6 km/jam (2.5 sampai 3.7 mil/jam) berarti pemeriksaan itu telah lengkap. Bila kecepatan kendaraan melampaui 6 km/jam (3.7 mil/jam) lampu peringatan akan berkedip lagi. Dalam hal ini, sensor-sensor kecepatan roda menandakan dalam keadaan baik. CATATAN : Pada waktu lampu peringatan mati, usahakan agar tidak terjadi goncangan pada kendaraan, misalnya pertambahan kecepatan, mengurangi kecepatan, pengereman, pemindahan perseneling, kemudi atau goncangan yang diakibatkan dari benjolan jalan. 4. Periksa Perubahan Sinyal Sensor Pada Kecepatan Rendah Jalankan kendaraan lurus ke depan dengan kecepatan 45 km/jam sampai 55 km/jam (28.0 mil/jam sampai 34.2 mil/jam) dan periksa apakah lampu peringatan menyala setelah padam 1 detik. Bila lampu peringatan menyala tanpa berkedip ketika kendaraan tidak berada dalam jarak kecepatan yang ditentukan diatas, hentikan kendaraan dan bacalah kode diagnostik. Selanjutnya perbaikilah bagian-bagian yang tidak berfungsi. Universitas Mercu Buana 34

10 PETUNJUK : Bila lampu peringatan menyala ketika kendaraan berjalan dengan kecepatan seperti ditentukan diatas, berarti pemeriksaan itu telah selesai. Bila kecepatan kendaraan tidak berada dalam jarak kecepatan yang ditentukan, lampu peringatan akan berkedip lagi. Dalam keadaan seperti ini, rotor-rotor kecepatan roda menandakan dalam keadaan baik. CATATAN : Ketika lampu peringatan mati, usahakan agar tidak terjadi goncangan pada kendaraan, misalnya pertambahan kecepatan, mengurangi kecepatan, pengereman, pemindahan verseneling, kemudi atau goncangan yang diakibatkan dari benjolan jalan. 5. Periksa Perubahan Sinyal Sensor Dalam Kecepatan Tinggi (2 WD) Periksalah dengan cara yang sama pada kecepatan km/jam ( mil/jam). (4WD) Periksalah dengan cara yang sama pada kecepatan km/jam ( mil/jam). 6. Bacalah Kode Diagnostik Hentikan kendaraan dan lampu peringatan mulai berkedip-kedip. Hitung banyaknya kedipan. CATATAN : Jangan tekan pedal rem lebih dari 16 kali setelah sistem diagnostik mulai bekerja karena kode-kode diagnostik yang disimpan di dalam ECU akan hilang. 7. Perbaiki Bagian-Bagian Yang Rusak Perbaiki atau ganti bagian-bagian yang rusak. Universitas Mercu Buana 35

11 8. Kembalikan Sistem Ke Normal a. Putar kunci kontak ke Off. b. Lepaskan SST dari terminal E!, TC dan TS pada check connector Aktuator ABS Pemeriksaan 1. Periksa tegangan Baterai Tegangan baterai kira-kira 12 V 2. Lepaskan Tutup Aktuator 3. Lepaskan Sambungan-Sambungan (Connector) Lepaskan sambungan ke empat connector dari aktuator dan relay pengontrol (relay control). 4. Sambungkan Aktuator Checker (SST) Ke Aktuator a. Sambungkan aktuator checker (SST) ke aktuator kontrol relay dan body side wire harness melalui sub-wire harness (SST). b. Hubungkan kabel merah checker pada terminal positif baterai dan kabel hitam dihubungkan pada terminal negatif. Hubungkan kabel hitam sub-wire harness pada terminal negatif baterai atau body kendaraan. c. Tempatkan sheet A (SST) diatas aktuator checker. 5. Periksa Kerja Aktuator Rem a. Hidupkan mesin dan hidupkan ditempat. Universitas Mercu Buana 36

12 b. Putar saklar selector dari aktuator ke posisi FRONT RH. c. Tekan dan tahan di dalam switch motor untuk beberapa detik. d. Tekan pedal rem dan tahan sampai langkah selesai. e. Tekan power switch dan periksa bahwa pedal rem tidak turun kebawah. CATATAN : Jangan menekan power switch lebih dari 10 detik. f. Lepaskan power switch dan periksa bahwa kendaraan pedal turun. g. Tekan dan tahan switch motor untuk beberapa detik dan periksa bahwa pedal kembali. h. Lepaskan pedal rem. i. Tekan dan tahan switch motor untuk beberapa detik. j. Tekan pedal rem dan tahan selama kira-kira 15 detik waktu anda menahan pedal rem ditekan ke bawah tekan switch motor untuk beberapa detik. Periksa bahwa pedal rem tidak bergetar. 6. Periksa Roda-Roda Lainnya a. Putar saklar selector ke posisi FRONT LH. b. Ulangi (c) sampai (j) pada langkah 5, guna memeriksa pekerjaan aktuator. c. Periksa roda-roda belakang dengan saklar seleksi pada posisi REAR RH dan REAR LH dengan mengikuti prosedur yang sama. 7. Tekan Swicth Motor Tekan dan tahan swicth motor untuk beberapa detik. 8. Lepasakan Sambungan Checker Aktuator (SST) Dari Aktuator Universitas Mercu Buana 37

13 Keluarkan sheet A (SST) dan lepaskan sambungan aktuator checker (SST) dan sub-wire harness (SST) dan aktuator, relay kontrol dan body side wire harness. SST , , dan Sambungkan Aktuator Connector Sambungkan keempat connector pada relay aktuator dan kontrol relay. 10. Pasang Connector Pasangkan semua connector diatas bantalan aktuator. 11. Pasangkan Tutup Aktuator 12. Hapus Kode Diagnostik 4.5. Sistem Kontrol Elektronik Sensor Kecepatan Roda Depan Pemeriksaan 1. Periksa Sensor Kecepatan Roda a. Lepaskan baut dari kleman (clamp) pipa pada wire harness. b. Lepaskan sambungan connector sensor kecepatan. c. Ukurlah tahanan antara terminal-terminal. Resistance : kω. Bila tahanannya tidak sesuai dengan spesifikasinya gantilah sensor. d. Periksa kontinuitas antara tiap terminal dan body sensor. Bila terdapat kontinitas, gantilah sensor. e. Sambungkan connector sensor kecepatan. Universitas Mercu Buana 38

14 f. Pasanglah baut kleman (clamp) pipa. 2. Periksa Pemasangan Sensor a. Periksalah Agar pemasangan baut sensor dikeraskan dengan benar. Momen (Torque) 7.8 N-m (80 kgf-cm 69 In-lbf) b. Periksalah agar tidak ada kerenggangan antara sensor dan poros belakang. 3. Periksa Dengan Teliti Gerigi (Serrations) Rotor Pada Sensor. a. Lepaskan poros penggerak (drive shaft). b. Periksa gerigi rotor pada sensor bila terdapat goresan, retak, bengkok, atau ada gigi-gigi yang hilang. c. Pasang kembali poros penggerak. CATATAN : Untuk mencegah kerusakan pada gerigi usahakan agar poros penggerak tidak menyentuh benda-benda lain Sensor Kecepatan Roda Belakang Pemeriksaan 1. Periksa Sensor Kecepatan Roda a. Lepaskan bantalan tempat duduk belakang (rear seat cushion). b. Lepaskan sambungan sensor kecepatan. c. Ukurlah tahanan antara terminal-terminal. Resistance : kω. Bila tahanannya tidak sesuai dengan spesifikasinya gantilah sensornya. Universitas Mercu Buana 39

15 d. Tidak ada hubungan (kontinuitas) antara masing-masing terminal dan body sensor. Bila terdapat kontinitas, gantilah sensor. e. Lepaskan sambungkan sensor kecepatan. f. Pasanglah kembali sandaran tempat duduk (seta back) dan sandaran (seat cushion). 2. Periksa Pemasangan Sensor a. Periksalah Agar pemasangan baut sensor dikeraskan dengan benar. Momen (Torque) 7.8 N-m (80 kgf-cm 69 In-lbf) b. Periksalah agar tidak ada kerenggangan antara sensor dan poros belakang. 3. Periksa Dengan Teliti Gerigi (Serrations) Rotor Pada Sensor. a. Lepaskan axle hub (2WD) atau poros penggerak (4WD). b. Periksalah gerigi rotor pada sensor bila terdapat goresan, retak, bengkok, atau ada gigi-gigi yang hilang. CATATAN : Untuk mencegah kerusakan pada gerigi usahakan agar axle hubassembly tidak menyentuh benda-benda lain Relay Kontrol (Control Relay) Pemeriksaan 1. Periksa Hubungan Pada Relay Motor a. Pastikan agar ada hubungan antara terminal 9 dan 10. b. Pastikan agar tidak ada hubungan antara terminal 7 dan 8. Bila tidak sesuai dengan spesifikasi gantilah relay. Universitas Mercu Buana 40

16 2. Periksa Kerja Sirkuit Relay Motor a. Sambungkan lead positif ke terminal 10 dan lead negatif ke terminal 9. b. Pastikan agar ada hubungan antara terminal 7 dan 8. Bila ternyata tidak sesuai dengan spesifikasi gantilah relay. 3. Periksa Hubungan Pada Sirkuit Solenoid Relay a. Pastikan agar ada hubungan antara terminal 1 dan 9. b. Pastikan agar tidak ada hubungan antara terminal 2 dan 5. c. Pastikan agar ada hubungan antara terminal 5 dan 6. d. Sambungkan lead positif ohmmeter ke terminal 5 dan lead negatifnya ke terminal 4. Pastikan agar ada hubungan antara terminal-terminal itu. e. Putar balikan pasangan kedua lead itu dan pastikan agar tidak terdapat hubungan antara terminal-terminal. Bila terdapat hubungan tidak sesuai dengan spesifikasi gantilah relay. 4. Periksa Kerja Solenoid Relay Circuit a. Sambungkan lead positif dari baterai ke terminal 1 dan lead negatifnya ke terminal. b. Pastikan agar ada hubungan antara terminal 2 dan 5. Bila relay tidak sesuai dengan spesifikasinya gantilah relay. Universitas Mercu Buana 41

17 Sircuit ECU ABS Pemeriksaan 1. Periksa Sistem Sirkuit Dengan Connector Terpasang a. Lepaskan ECU ABS. b. Ukur tegangan antara tiap terminal dan body ground dengan voltmeter dengan impedansi tinggi (1- kω/v minimum). Bila nilai-nilai tidak sesuai dengan spesifikasi, periksa dan perbaiki atau gantilah bagian-bagian yang rusak. 2. Periksa Sistem Sirkuit Dengan Connector Yang Tidak Terpasang a. Lepaskan connector-connector dari ECU dan periksalah. Bila nilai-nilai tidak sesuai dengan spesifikasi, periksa dan perbaiki atau gantilah bagian yang rusak. b. Lepaskan connector-connector dan pasang kembali pada lokasi yang benar. Universitas Mercu Buana 42

BAB IV PEMBAHASAAN 4.1 PENGERTIAN DAN FUNGSI KOPLING Kopling adalah satu bagian yang mutlak diperlukan pada truk dan jenis lainnya dimana penggerak utamanya diperoleh dari hasil pembakaran di dalam silinder

Lebih terperinci

JUDUL UNIT KOMPETENSI : REM PIRINGAN DAN BOSTER REM

JUDUL UNIT KOMPETENSI : REM PIRINGAN DAN BOSTER REM JUDUL UNIT KOMPETENSI : REM PIRINGAN DAN BOSTER REM Diskripsi Unit Kompetensi: Kompetensi ini meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap pada pekerjaan melepas, memeriksa dan menyetel komponen rem piringan

Lebih terperinci

BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN

BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN BAB 12 INSTRUMEN DAN SISTEM PERINGATAN 12.1. Pendahuluan Bab ini berisi sistem kelistrikan bodi yang berhubungan dengan suatu pengukur bagi pengemudi yang sebagian atau keseluruhannya berada pada panel

Lebih terperinci

Oleh : Eko Prasetiawan FT Otomotif UNY. Standar Kompetensi : Komponen-Komponen ABSHydraulic Control Unit (HCU)

Oleh : Eko Prasetiawan FT Otomotif UNY. Standar Kompetensi : Komponen-Komponen ABSHydraulic Control Unit (HCU) Oleh : Eko Prasetiawan FT Otomotif UNY 13 Program Keahlian Mata Diklat : Sitem Manajemen Chasis : Sitem Manajemen Chasis Standar Kompetensi : Komponen-Komponen ABSHydraulic Control Unit (HCU) HCU berfungsi

Lebih terperinci

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Sebuah modifikasi dan aplikasi suatu sistem tentunya membutuhkan

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Sebuah modifikasi dan aplikasi suatu sistem tentunya membutuhkan BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH A. Aspek Perancangan Dalam Modifikasi Sebuah modifikasi dan aplikasi suatu sistem tentunya membutuhkan perencanaan, pemasangan dan pengujian. Dalam hal tersebut timbul

Lebih terperinci

Gambar Lampu kepala

Gambar Lampu kepala BAB 10 SISTEM PENERANGAN (LIGHTING SYSTEM) 10.1. Pendahuluan Penerangan yang digunakan di kendaraan diklasifikasikan berdasarkan tujuannya: untuk penerangan, untuk tanda atau informasi. Contoh, lampu depan

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No. JST/OTO/OTO410/14 Revisi : 02 Tgl : 6 Februari 2014 Hal 1 dari 10 I. Kompetensi : Setelah melaksanakan praktik, mahasiswa diharapkan dapat : 1. Mengidentifikasi komponen sistem bahan bakar, kontrol

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No. JST/OTO/OTO410/13 Revisi: 03 Tgl: 22 Agustus 2016 Hal 1 dari 10 I. Kompetensi: Setelah melaksanakan praktik, mahasiswa diharapkan dapat: 1. Mengidentifikasi komponen sistem bahan bakar, kontrol udara

Lebih terperinci

TEST KEMAMPUAN AUTOMATIC TRANSMISSION

TEST KEMAMPUAN AUTOMATIC TRANSMISSION TEST KEMAMPUAN AUTOMATIC TRANSMISSION Tes Jalan Berfungsi untuk memeriksa tingkat kecepatan yang digunakan pada posisi L, 2 atau D saat sistem pengontrolan perpindahkan gigi tidak berfungsi. Lakukan tes

Lebih terperinci

SUSUNAN KOMPONEN SISTEM REM

SUSUNAN KOMPONEN SISTEM REM Brake System (REM) SUSUNAN KOMPONEN SISTEM REM SISTEM REM ( BRAKE SYSTEM) Fungsi Utama: 1. Mengurangi kecepatan dan menghentikan kendaraan 2. Memungkinkan parkir pada tempat yang menurun 3. Sebagai alat

Lebih terperinci

AUTOMATIC TRANSMISSION (A/T)

AUTOMATIC TRANSMISSION (A/T) AUTOMATIC TRANSMISSION (A/T) TRANSMISI OTOMATIS KENDARAAN TIPE FR BAGIAN UTAMA A/T 1. Torque Converter ( bagian depan) 2. Planetary Gear Unit (bagian tengah) 3. Hydraulic Control Unit (bagian bawah) Torque

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN PRAKTIK. dilakukan setiap 1000 km (1 bulan), 5000 km (3 bulan), km (6 bulan),

BAB IV PELAKSANAAN PRAKTIK. dilakukan setiap 1000 km (1 bulan), 5000 km (3 bulan), km (6 bulan), BAB IV PELAKSANAAN PRAKTIK A. Umum Service berkala adalah perawatan kendaraan yang terdiri dari pemeriksaan, penyetelan, dan penggantian suku cadang sesuai kebutuhan yang dilakukan setiap 1000 km (1 bulan),

Lebih terperinci

BAB 13 SISTEM KELISTRIKAN TAMBAHAN (ASESORIS)

BAB 13 SISTEM KELISTRIKAN TAMBAHAN (ASESORIS) BAB 13 SISTEM KELISTRIKAN TAMBAHAN (ASESORIS) 13.1. Pendahuluan Sistem kelistrikan tambahan merupakan sistem di luar sistem utama namun memiliki fungsi yang tidak kalah penting. Faktor keamanan dan kenyamanan

Lebih terperinci

PEMANFAATAN ON BOARD DIAGNOSTIC (OBD) PADA KENDARAAN BERBASIS ENGINE MANAGEMENT SYSTEM. Oleh : Sutiman Otomotif, FT UNY

PEMANFAATAN ON BOARD DIAGNOSTIC (OBD) PADA KENDARAAN BERBASIS ENGINE MANAGEMENT SYSTEM. Oleh : Sutiman Otomotif, FT UNY 1 PEMANFAATAN ON BOARD DIAGNOSTIC (OBD) PADA KENDARAAN BERBASIS ENGINE MANAGEMENT SYSTEM Oleh : Sutiman Otomotif, FT UNY Pendahuluan Elektronik Control Unit (ECU) atau Electronic Control Modul (ECM) pada

Lebih terperinci

1. EMISI GAS BUANG EURO2

1. EMISI GAS BUANG EURO2 1. EMISI GAS BUANG EURO2 b c a Kendaraan Anda menggunakan mesin spesifikasi Euro2, didukung oleh: a. Turbocharger 4J 4H Turbocharger mensuplai udara dalam jumlah yang besar ke dalam cylinder sehingga output

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KASUS. Table 3.1 Gangguan Pada Sistem Windshield Wiper. Gangguan Kemungkinan kerusakan Cara perbaikan. 2. Kontak logam ke logam

BAB III ANALISIS KASUS. Table 3.1 Gangguan Pada Sistem Windshield Wiper. Gangguan Kemungkinan kerusakan Cara perbaikan. 2. Kontak logam ke logam BAB III ANALISIS KASUS A. Temuan Masalah Bab ini mengemukakan tentang gangguan dan perbaikan tentang windshield wiper dimulai dari pembongkaran, pemeriksaan, penggantian dan pemasangan. Table 3.1 Gangguan

Lebih terperinci

Bersihkan Socket. Pengetesan Socket

Bersihkan Socket. Pengetesan Socket Pemecahan Auto Light Mari kita asumsikan mobil atau truk ringan terkendala dengan lampu atau dua yang tidak bekerja. Di mana tepatnya Anda mulai? Mari kita mulai dari awal dan meneliti bagaimana pencahayaan

Lebih terperinci

SISTEM KEMUDI & WHEEL ALIGNMENT

SISTEM KEMUDI & WHEEL ALIGNMENT SISTEM KEMUDI & WHEEL ALIGNMENT SISTEM KEMUDI I. URAIAN Fungsi sistem kemudi adalah untuk mengatur arah kendaraan dengan cara membelokkan roda depan. Bila steering wheel diputar, steering column akan meneruskan

Lebih terperinci

1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH )

1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH ) 1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH ) Memuat berlebihan tidak hanya memperpendek usia kendaraan anda, tetapi juga berbahaya, oleh sebab itu hindarkanlah. Berat muatan harus dibatasi oleh GVM ( berat kotor

Lebih terperinci

KELISTRIKAN BODI SISTEM KELISTRIKAN BODY

KELISTRIKAN BODI SISTEM KELISTRIKAN BODY KELISTRIKAN BODI Komponen-komponen kelistrikan bodi adalah komponen kelistrikan yang dilengkapi dalam bodi kendaraan termasuk komponen sistem penerangan, meter kombinasi, sistem wiper dan washer dan komponen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Proses Analisis Sistem EFI Yamaha Vixion.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Proses Analisis Sistem EFI Yamaha Vixion. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Proses Analisis Sistem EFI Yamaha Vixion. Setelah melakukan Proses Analisis dilakukan dengan membongkar komponen-komponen dari sistem EFI, mengindentifikasi kerusakan,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN PERAWATAN REM 4.1 PENGERTIAN PERAWATAN Perawatan adalah segala sesuatu yang dilakukan untuk mencegah kerusakan terhadap suatu obyek, sehingga diharapkan dapat berfungsi secara maksimal

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM REM BELAKANG PADA KIJANG INNOVA TYPE V TAHUN A. Perbaikan Rem Yang Tidak Bekerja Maksimal

BAB III ANALISIS SISTEM REM BELAKANG PADA KIJANG INNOVA TYPE V TAHUN A. Perbaikan Rem Yang Tidak Bekerja Maksimal 34 BAB III ANALISIS SISTEM REM BELAKANG PADA KIJANG INNOVA TYPE V TAHUN 2004 A. Perbaikan Rem Yang Tidak Bekerja Maksimal Sebelum melakukan perbaikan diharuskan melakukan pemeriksaan terhadap komponen-komponen

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 30 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES Gambar 4.1 Alur Proses Perawatan 31 1. Customer mengambil nomor antrian pada mesin antrian. 2. Customer memberikan data mobil beserta keluhannya kepada

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM SUSPENSI DEPAN

BAB III ANALISIS SISTEM SUSPENSI DEPAN 35 BAB III ANALISIS SISTEM SUSPENSI DEPAN 3.1. Daftar Spesifikasi Kendaraan 1) Spesifikasi Kendaraan Toyota Kijang Innova 2.0 V M/T Tahun 2004 Tabel 3.1. Spesifikasi Kendaraan Toyota Kijang Innova 2.0

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM REM DAN PERHITUNGAN. Tahap-tahap perancangan yang harus dilakukan adalah :

BAB III PERANCANGAN SISTEM REM DAN PERHITUNGAN. Tahap-tahap perancangan yang harus dilakukan adalah : BAB III PERANCANGAN SISTEM REM DAN PERHITUNGAN 3.1 Metode Perancangan Metode yang dipakai dalam perancangan ini adalah metode sistematis. Tahap-tahap perancangan yang harus dilakukan adalah : 1. Penjabaran

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH. 3.1 Cara Kerja Sisten Starter Pada Kijang Innova. yang diamati pada Toyota Kijang Innova Engine 1 TR-FE masih bekerja

BAB III ANALISIS MASALAH. 3.1 Cara Kerja Sisten Starter Pada Kijang Innova. yang diamati pada Toyota Kijang Innova Engine 1 TR-FE masih bekerja BAB III ANALISIS MASALAH 3.1 Cara Kerja Sisten Starter Pada Kijang Innova Setelah melakukan pengamatan di pada objek cara kerja sistem starter yang diamati pada Toyota Kijang Innova Engine 1 TR-FE masih

Lebih terperinci

BAB 24 SISTEM EPS, WIPER, KURSI ELECTRIK

BAB 24 SISTEM EPS, WIPER, KURSI ELECTRIK BAB 24 SISTEM EPS, WIPER, KURSI ELECTRIK 24.1 Sistem EPS (ELEKTRONIK POWER STEERING) Elektronik Power Steering merupakan sistem yang membantu pengoperasian stering waktu dibelokkan dengan menggukan motor

Lebih terperinci

PERAWATAN FORKLIFT FD20ST-3

PERAWATAN FORKLIFT FD20ST-3 PERAWATAN FORKLIFT FD20ST-3 PERAWATAN FORKLIFT Oleh FD20ST-3 Ady Prasetya (210345025) Hasan Basri (210345035) Muhamad Maulana (210345039) Apa itu forklift??? Forklift adalah sebuah alat bantu berupa kendaraan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH. ditemukan sistem pengisian tidak normal pada saat engine tidak dapat di start

BAB III ANALISIS MASALAH. ditemukan sistem pengisian tidak normal pada saat engine tidak dapat di start BAB III ANALISIS MASALAH A. Tinjauan masalah Umumnya, pengemudi akan menyadari bahwa pada sistem pengisian terjadi gangguan bila lampu tanda pengisian menyala. Sebagai tambahan, sering ditemukan sistem

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PERAWATAN DI PT. ASTRA DAIHATSU CILEDUG

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PERAWATAN DI PT. ASTRA DAIHATSU CILEDUG 30 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PERAWATAN DI PT. ASTRA DAIHATSU CILEDUG Gambar 4.1, Alur proses perawatan 31 Mulai Masukkan Mobil ke stall Diteksi sistem yang mengalami kerusakan Pembongkaran

Lebih terperinci

LAMPIRAN A Pohon Keputusan

LAMPIRAN A Pohon Keputusan 72 LAMPIRAN A Pohon Keputusan Identifikasi Kerusakan pada motor Yamaha V-ixion B010 B020 B030 B040 B050 B060 B070 B080 B090 B100 B110 B120 B130 B140 B010 B020 B030 B040 B050 B060 B070 B080 B090 B100 B110

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN

UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN DOKUMEN NEGARA UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN Satuan Pendidikan Kompetensi Keahlian Kode Soal Alokasi Waktu Tanggal Bentuk Soal Jumlah Soal Paket Soal Sekolah Menengah Kejuruan

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN

UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN DOKUMEN NEGARA UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN Satuan Pendidikan Kompetensi Keahlian Kode Soal Alokasi Waktu Tanggal Bentuk Soal Jumlah Soal Paket Soal Sekolah Menengah Kejuruan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUN PUSTAKA

BAB III TINJAUN PUSTAKA 15 BAB III TINJAUN PUSTAKA 3.1 Perawatan (Maintenance) Perawatan atau maintenance adalah aktivitas agar suatu komponen atau sistem yang rusak dikembalikan atau diperbaiki dalam suatu kondisi tertentu pada

Lebih terperinci

MELAKUKAN PERBAIKAN RINGAN PADA RANGKAIAN/SISTEM KELISTRIKAN OTO.KR

MELAKUKAN PERBAIKAN RINGAN PADA RANGKAIAN/SISTEM KELISTRIKAN OTO.KR MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR OTOMOTIF SUB SEKTOR KENDARAAN RINGAN MELAKUKAN PERBAIKAN RINGAN PADA RANGKAIAN/SISTEM KELISTRIKAN BUKU KERJA DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERHITUNGAN. laju kendaraan dan juga memungkinkan parkir ditempat yang menurun.

BAB III ANALISIS DAN PERHITUNGAN. laju kendaraan dan juga memungkinkan parkir ditempat yang menurun. 21 BAB III ANALISIS DAN PERHITUNGAN A. SISTEM REM DEPAN KIJANG INNOVA Rem sebagai salah satu sistem dari sebuah kendaraan yang memegang peranan penting yaitu sebagai alat keselamatan yang difungsikan untuk

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF SMK...

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF SMK... RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PROGRAM KEAHLIAN SMK... Mata Pelajaran : Motor otomotif Kelas/Semester : XI/2 Pertemuan Ke- : 1,2,3,4,5,6,7,8. Alokasi Waktu : 32 x 45 menit Standar Kompetensi : Perbaikan

Lebih terperinci

BAB III BALANS RODA/BAN

BAB III BALANS RODA/BAN BAB III BALANS RODA/BAN 3.1 TUJUAN Peserta didik dapat : 1. Dapat mengidentifikasi gangguan pada roda / ban 2. Dapat memahami dan menjelaskan balans static dan balans dinamik 3. Dapat membalans roda pada

Lebih terperinci

Lampiran. Struktur Pohon Keputusan K0010 K0060

Lampiran. Struktur Pohon Keputusan K0010 K0060 Lampiran Struktur Pohon Keputusan K0010 K0060 A0010 B0010 C0010 C0020 C0030 C0040 C0050 C0060 K0010 K0020 K0030 K0040 K0050 K0060 Mesin motor mati Tidak ada api pada busi Ujung elektroda rata dengan keramik

Lebih terperinci

MODUL SISTEM KEMUDI DPKJ OLEH : KHUSNIADI PROGRAM STUDI TEKNIK KENDARAAN RINGAN JURUSAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF SMK NEGERI 1 BUKITTINGGI 2011

MODUL SISTEM KEMUDI DPKJ OLEH : KHUSNIADI PROGRAM STUDI TEKNIK KENDARAAN RINGAN JURUSAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF SMK NEGERI 1 BUKITTINGGI 2011 1 MODUL SISTEM KEMUDI DPKJ OLEH : KHUSNIADI PROGRAM STUDI TEKNIK KENDARAAN RINGAN JURUSAN TEKNIK MEKANIK OTOMOTIF SMK NEGERI 1 BUKITTINGGI 2011 2 SISTEM KEMUDI Kompetensi : Menjelaskan pengertian prinsip

Lebih terperinci

Bahan Sistem. Umum. Sistem. 2level

Bahan Sistem. Umum. Sistem. 2level mesin wajar dari tidak 2. Pedoman Pemeliharaan Vehicle Untuk Kendaraan Rapid Intervention terdapat di dalam kendaraan RIV adalah Mesin, Elektronik, Pengereman (Breaking System), Kemudi (Steering System),

Lebih terperinci

Struktur dari Center Brake

Struktur dari Center Brake BAB I PENDAHULUAN Brake system dan ABS dipasang gunanya adalah untuk mencegah terjadinya cedera akibat kecelakaan karena kendaraan tidak bisa dihentikan pada saat melaju. Saat kendaraan bergerak, meskipun

Lebih terperinci

Proses Memperbaiki Gangguan Motor Starter pada Sepeda Motor Honda Astrea Grand Tahun Suprihadi Agus

Proses Memperbaiki Gangguan Motor Starter pada Sepeda Motor Honda Astrea Grand Tahun Suprihadi Agus Proses Memperbaiki Gangguan Motor Starter pada Sepeda Motor Honda Astrea Grand Tahun 1997 Suprihadi Agus Teknik Mesin D3. Politeknik Harapan Bersama Tegal. ABSTRAK Suatu mesin tidak dapat hidup dengan

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR PENANGANAN KERUSAKAN PADA SEPEDA MOTOR

SISTEM PAKAR PENANGANAN KERUSAKAN PADA SEPEDA MOTOR P a g e 1 SISTEM PAKAR PENANGANAN KERUSAKAN PADA SEPEDA MOTOR Nama : Dedi Andika NIM : 11111066 Prodi : Teknik Informatika Universitas Mercubuana Yogyakarta Fakultas Teknologi Informatika 2014 P a g e

Lebih terperinci

Petunjuk : Berilah Tanda Silang (X) pada salah satu jawaban yang paling tepat

Petunjuk : Berilah Tanda Silang (X) pada salah satu jawaban yang paling tepat Petunjuk : Berilah Tanda Silang (X) pada salah satu jawaban yang paling tepat 1. Menurut gambar di bawah ini jaket air (water jacket) ditunjukkan oleh 1 5 7 2 8 9 6 3 4 a. No. 1 b. No. 2 c. No. 3 d. No.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA DENPASAR DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PANITIA PELAKSANA LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKRETARIAT : SMK NEGERI 1 DENPASAR

PEMERINTAH KOTA DENPASAR DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PANITIA PELAKSANA LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKRETARIAT : SMK NEGERI 1 DENPASAR TUGAS : ENGINE TUNE UP NO ASPEK PENILAIAN YES NO ACTUAL COMMENT 1 PERSIAPAN 1.1 Periksa semua perlengkapan yang ada 10 0 1.2 Periksa semua instruksi 10 0 1.3 Pilih peralatan pengetesan yang benar 20 0

Lebih terperinci

Informasi Pendiagnosaan Sendiri Sistem EFI atau PGM-FI

Informasi Pendiagnosaan Sendiri Sistem EFI atau PGM-FI Informasi Pendiagnosaan Sendiri Sistem EFI atau PGM-FI Prosedur Pendiagnosaan Sendiri (Self Diagnosis) a. Letakkan sepeda motor pada standar utamanya. Catatan: Malfunction indicataor lamp (MIL) akan berkedip-kedip

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.2 TUJUAN RUMUSAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.2 TUJUAN RUMUSAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Makalah ini di susun sebagai persyaratan untuk menyelesaikan mata kuliah Sistem Pemindah Tenaga. di mana Dosen yang mengajar mata kuliah ini menuntun siswanya agar

Lebih terperinci

POROS PENGGERAK RODA

POROS PENGGERAK RODA SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI SISTEM PEMINDAH TENAGA (SPT) POROS PENGGERAK RODA 34 PEMELIHARAAN / SERVICE POROS PENGGERAK RODA A. URAIAN Fungsi axle shaft adalah sebagai penumpu beban roda atau dudukan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KASUS

BAB III ANALISIS KASUS A. Analisis BAB III ANALISIS KASUS Penulis mengumpulkan data-data teknis pada mobil Daihatsu Gran Max Pick Up 3SZ-VE dalam menganalisis sistem suspensi belakang untuk kerja pegas daun (leaf spring), dimana

Lebih terperinci

Bisnis Jual Beli Mobil Bekas. Karya Ilmiah Tentang Bisnis. Oleh ; Ardhi Fadli Adi NIM : Kelas ; SI TI 1K

Bisnis Jual Beli Mobil Bekas. Karya Ilmiah Tentang Bisnis. Oleh ; Ardhi Fadli Adi NIM : Kelas ; SI TI 1K Bisnis Jual Beli Mobil Bekas Karya Ilmiah Tentang Bisnis Oleh ; Ardhi Fadli Adi NIM : 10.11.4331 Kelas ; SI TI 1K STIMIK AMIKOM JOGYAKARTA 2011 Kata pengantar Dan Tujuan karya ilmiah ini dengan penuh kemudahan.

Lebih terperinci

Membongkar Sistem Kemudi Tipe Recirculating Ball

Membongkar Sistem Kemudi Tipe Recirculating Ball Jobsheet Membongkar Sistem Kemudi Tipe Recirculating Ball 1. Tujuan Siswa mengenal komponen sistem kemudi Tipe Recirculating Ball Siswa memahami cara kerja sistem kemudi Tipe Recirculating Ball Siswa mampu

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL. pembongkaran overhoul differential dengan keadaan tutup oli berkarat spare. Gambar 4.1 Differential cover belakang.

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL. pembongkaran overhoul differential dengan keadaan tutup oli berkarat spare. Gambar 4.1 Differential cover belakang. BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL 4.1 Data Awal setelah Overhoul differential Berikut adalah penampakan differential awal sebelum dilakukan pembongkaran overhoul differential dengan keadaan tutup oli berkarat

Lebih terperinci

Spesifikasi Oli dan Cairan Pendingin Untuk Kendaraan RIV

Spesifikasi Oli dan Cairan Pendingin Untuk Kendaraan RIV N o Spesifikasi Oli dan Cairan Pendingin Untuk Kendaraan RIV Tipe Lubricant Temperatur Kerja dan Spesifikasi Lubricant Di atas 0 C 0 C sampai - 8 C -8 C sampai 0 C Grease, Automotive, dan artilery NLGI

Lebih terperinci

Sistem Rem. diklat sistem rem meliputi pengertian, prinsip rem, jenis-jenis rem, mekanismen. keselamatan dan menjamin pengendaraan yang aman.

Sistem Rem. diklat sistem rem meliputi pengertian, prinsip rem, jenis-jenis rem, mekanismen. keselamatan dan menjamin pengendaraan yang aman. Sistem Rem Sistem rem merupakan salah satu mata diklat yang dipelajari di sekolah menengah kejuruan (SMK) pada kelas XI. Berdasarkan kurikulum KTSP mata diklat sistem rem meliputi pengertian, prinsip rem,

Lebih terperinci

LAPORAN PROYEK AKHIR

LAPORAN PROYEK AKHIR LAPORAN PROYEK AKHIR REKONDISI DAN MODIFIKASI SISTEM PENGGERAK, SISTEM REM DAN SISTEM KEMUDI MOBIL LISTRIK Disusun guna memenuhi sebagian syarat Untuk menyelesaikan studi dan mendapatkan gelar Ahli Madya

Lebih terperinci

Standar Keselamatan Sepeda Motor Roda Tiga

Standar Keselamatan Sepeda Motor Roda Tiga Standar Keselamatan Sepeda Motor Roda Tiga Daftar Isi Daftar Isi.. i Prakata. ii 1. Ruang Lingkup 1 2. Acuan Normatif 1 3. Istilah Dan Definisi.. 1 4. Komponen Keselamatan 2 4.1. Peralatan.. 2 4.2. Sistem

Lebih terperinci

BAB III PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN KOMPONEN MESIN XENIA DI KM

BAB III PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN KOMPONEN MESIN XENIA DI KM BAB III PEMERIKSAAN DAN PERAWATAN KOMPONEN MESIN XENIA DI 10.000 KM DAIHATSU 3.1 Pengertian perawatan mesin Perawatan mesin adalah suatu usaha yang dilakukan untuk menjaga, memelihara, mempertahankan dan

Lebih terperinci

Smart Driving - Pedoman Mengemudi Aman dan Efisien

Smart Driving - Pedoman Mengemudi Aman dan Efisien BERKENDARA YANG BAIK Sustainability Engineering Design Biogas Power Compressed Renewable Methane Smart Driving - Pedoman Mengemudi Aman dan Efisien 1. Pengecekan Bagian Luar Mobil Sebelum menggunakan mobil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 9.1 Spesifikasi Komponen Kopling Mekanis mesin ATV 2 Tak Toyoco

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 9.1 Spesifikasi Komponen Kopling Mekanis mesin ATV 2 Tak Toyoco 29 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 9.1 Spesifikasi Komponen Kopling Mekanis mesin ATV 2 Tak Toyoco G16ADP 2 langkah 160cc Dari pembongkaran yang dilkukan didapat spesifikasi komponen kopling kering mekanis

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL ANALISIS KOPLING KIJANG INNOVA TYPE V TAHUN 2004

BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL ANALISIS KOPLING KIJANG INNOVA TYPE V TAHUN 2004 22 BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL ANALISIS KOPLING KIJANG INNOVA TYPE V TAHUN 2004 3.1 Tempat Dan Objek Analisis Tempat untuk melakukan analisis dan perbaikan pada tugas akhir ini, adalah workshop otomotif

Lebih terperinci

SISTEM GARDAN / DIFFERENTIAL

SISTEM GARDAN / DIFFERENTIAL SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI SISTEM PEMINDAH TENAGA (SPT) SISTEM GARDAN / DIFFERENTIAL 27 PEMELIHARAAN / SERVICE UNIT FINAL DRIVE ( SISTEM GARDAN / DIFFERENTIAL) URAIAN. FUNGSI DIFFERENTIAL. 1. Menyesuaikan

Lebih terperinci

BAB IV CARA PERAWATAN REM TROMOL PADA BUS HINO RK1J DI PT. SAFARI DHARMA SAKTI. Perawatan rem yang dilakukan. Memeriksa Drum Tromol

BAB IV CARA PERAWATAN REM TROMOL PADA BUS HINO RK1J DI PT. SAFARI DHARMA SAKTI. Perawatan rem yang dilakukan. Memeriksa Drum Tromol BAB IV CARA PERAWATAN REM TROMOL PADA BUS HINO RK1J DI PT. SAFARI DHARMA SAKTI Perawatan rem yang dilakukan Memeriksa Drum Tromol Memeriksa Ketebalan Kanvas Memeriksa Pegas Pengembali Memeriksa Penahan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 PROSES PERAWATAN DAN PERBAIKAN KOPLING Berikut diagram alir proses perawatan dan perbaikan kopling

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 PROSES PERAWATAN DAN PERBAIKAN KOPLING Berikut diagram alir proses perawatan dan perbaikan kopling 28 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 PROSES PERAWATAN DAN PERBAIKAN KOPLING Berikut diagram alir proses perawatan dan perbaikan kopling Gambar 4.1 Diagram Proses Perawatan dan Perbaikan Kopling 29

Lebih terperinci

AUTOMOBILE TECHNOLOGY TINGKAT PROVINSI

AUTOMOBILE TECHNOLOGY TINGKAT PROVINSI KISI KISI LOMBA KETERAMPILAN SISWA AUTOMOBILE TECHNOLOGY TINGKAT PROVINSI TAHUN 2012 TUGAS A : TUNE UP MOTOR BENSIN WAKTU : 1. Persiapan ( 5 Menit) Tune Up Motor bensin pada kendaran Kijang 7K tahun 2007

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM REM TROMOL PADA TRAINER SISTEM REM MOBIL SUZUKI FUTURA TAHUN 2003

ANALISIS SISTEM REM TROMOL PADA TRAINER SISTEM REM MOBIL SUZUKI FUTURA TAHUN 2003 ANALISIS SISTEM REM TROMOL PADA TRAINER SISTEM REM MOBIL SUZUKI FUTURA TAHUN 2003 Ludy Andrianto DIII Teknik Mesin Politeknik Harapan Bersama Jln. Mataram No.09 Tegal Telp/Fax (0283) 352000 ABSTRAK Perkembangan

Lebih terperinci

STEERING. Komponen Sistem Kemudi/ Steering

STEERING. Komponen Sistem Kemudi/ Steering STEERING Fungsi sistem kemudi adalah untuk mengatur arah kendaraan dengan cara membelokkan roda-roda depan. Bila roda kemudi diputar, steering column akan meneruskan tenaga putarnya ke steering gear. Steering

Lebih terperinci

Set Roda. Panduan Dealer JALANAN MTB SM-RIMTAPE WH-6700 WH-RS80-C50 WH-RS80-A-C24 WH-RS30-A WH-RS10-A WH-R WH-R501

Set Roda. Panduan Dealer JALANAN MTB SM-RIMTAPE WH-6700 WH-RS80-C50 WH-RS80-A-C24 WH-RS30-A WH-RS10-A WH-R WH-R501 (Bahasa Indonesia) DM-WH0004-01 Set Roda Panduan Dealer JALANAN WH-6700 WH-RS80-C50 WH-RS80-A-C24 WH-RS30-A WH-RS10-A WH-R501-30 WH-R501 MTB WH-M785-F WH-M785-R WH-M788-R WH-M785-F15 WH-M788-F15 SM-RIMTAPE

Lebih terperinci

SISTEM PENGISIAN SIRKUIT SISTEM PENGISIAN

SISTEM PENGISIAN SIRKUIT SISTEM PENGISIAN SISTEM PENGISIAN SIRKUIT SISTEM PENGISIAN PEMERIKSAAN PADA KENDARAAN Periksa komponen-komponen system berikut: 1. Penyimpangan (defleksi) tali kipas: Defleksi tali kipas: 7 11 mm dengan gaya tekan 10 kg.

Lebih terperinci

Rem parkir (parking brake) untuk memarkir kendaraan. Rem tambahan (auxiliary brake) untuk membantu rem kaki dan digunakan pada kendaraan besar.

Rem parkir (parking brake) untuk memarkir kendaraan. Rem tambahan (auxiliary brake) untuk membantu rem kaki dan digunakan pada kendaraan besar. SISTEM REM URAIAN Rem berfungsi untuk : Mengurangi kecepatan (memperlambat) dan menghentikan kendaraan. Memungkinkan parkir pada tempat yang menurun. Sebagai alat pengaman dan menjamin pengendaraan yang

Lebih terperinci

Standar Keselamatan Sepeda Motor Roda Dua

Standar Keselamatan Sepeda Motor Roda Dua Standar Keselamatan Sepeda Motor Roda Dua Daftar Isi Daftar Isi.. i Prakata. ii 1. Ruang Lingkup 1 2. Acuan Normatif 1 3. Istilah Dan Definisi.. 1 4. Komponen Keselamatan 2 4.1. Peralatan.. 2 4.2. Sistem

Lebih terperinci

BAB IV PERAWATAN KOMPRESOR AC PADA TOYOTA FORTUNER

BAB IV PERAWATAN KOMPRESOR AC PADA TOYOTA FORTUNER Laporan Kerja Praktek 34 BAB IV PERAWATAN KOMPRESOR AC PADA TOYOTA FORTUNER 4.1 Tahapan-Tahapan Perawatan Sebelum mobil diberikan perawatan, mobil tersebut terlebih dahulu harus diperiksa di WO ( Working

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 24 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES Gambar 4.1, Alur proses perawatan (Sumber: Astrido group. 2016) 25 1 Customer mengambil nomor antrian pada mesin antrian. 2 Customer memberikan data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. memperbaiki kerusakan pada Honda Beat PGM-FI. Adapun diperoleh hasil

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. memperbaiki kerusakan pada Honda Beat PGM-FI. Adapun diperoleh hasil 59 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Proses Analisis Sistem EFI Honda Beat. Setelah melakukan proses analisis dilakukan dengan membongkar komponen-komponen dari sistem EFI mengidentifikasi kerusakan

Lebih terperinci

PERAWATAN & PERBAIKAN SISTEM KOPLING

PERAWATAN & PERBAIKAN SISTEM KOPLING SMK KARTANEGARA WATES KAB. KEDIRI SISTEM PEMINDAH TENAGA (SPT) PERAWATAN & PERBAIKAN SISTEM KOPLING 39 PRAKTEK PERAWATAN DAN PERBAIKAN KOPLING ( Toyota Kijang KF 40 ). 1. Memeriksa dan Menyetel Pedal Kopling.

Lebih terperinci

mengikuti petunjuk yang diberikan oleh pihak

mengikuti petunjuk yang diberikan oleh pihak Jenis Kendaraan Kode Kendaraan Bandara Tahun Form Checklist Tahunan untuk Foam Tender a No Pekerjaan Lakukan inspeksi pada fuel filter eksterior untuk mengetahui ada/tidaknya kebocoran yang terjadi pada

Lebih terperinci

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK

BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK BAB II LINGKUP KERJA PRAKTEK 2.1 Lingkup Kerja Praktek di PT. Safari Dharma Sakti Lingkup kerja praktek di PT.Safari Dharma Sakti pemeliharaan secara berkala kendaraan bus Mercedes Benz dan Hino meliputi

Lebih terperinci

Analisis Gaya Pada Rem Tromol (drum brake) Untuk Kendaraan Roda Empat. Ahmad Arifin

Analisis Gaya Pada Rem Tromol (drum brake) Untuk Kendaraan Roda Empat. Ahmad Arifin Analisis Gaya Pada Rem Tromol (drum brake) Untuk Kendaraan Roda Empat Ahmad Arifin Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100 Depok Jawa Barat INDONESIA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Hasil pengukuran kelistrikan bodi Yamaha Mio. No. Pengukuran Hasil / Kondisi Standar

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1. Hasil pengukuran kelistrikan bodi Yamaha Mio. No. Pengukuran Hasil / Kondisi Standar BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pemeriksaan Tabel 4.1. Hasil pengukuran kelistrikan bodi Yamaha Mio No. Hasil / Kondisi Standar 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 tahanan sekering voltase battery Tegangan pada

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PANITIA PELAKSANA LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKRETARIAT : SMK NEGERI 1 DENPASAR

PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PANITIA PELAKSANA LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKRETARIAT : SMK NEGERI 1 DENPASAR TUGAS : ENGINE TUNE UP NO ASPEK PENILAIAN YES NO ACTUAL COMMENT 1 PERSIAPAN 1.1 Periksa semua perlengkapan yang ada 10 0 1.2 Periksa semua instruksi 10 0 1.3 Pilih peralatan pengetesan yang benar 20 0

Lebih terperinci

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA TURBOCHARGER URAIAN Dalam merancang suatu mesin, harus diperhatikan keseimbangan antara besarnya tenaga dengan ukuran berat mesin, salah satu caranya adalah melengkapi mesin dengan turbocharger yang memungkinkan

Lebih terperinci

BAB I MENGENAL SISTEM KEMUDI MANUAL PADA MOBIL

BAB I MENGENAL SISTEM KEMUDI MANUAL PADA MOBIL BAB I MENGENAL SISTEM KEMUDI MANUAL PADA MOBIL Fungsi sistem kemudi Sistem kemudi pada kendaraan berfungsi untuk merubah arah gerak kendaraan melalui roda. Sistem kemudi harus dapat memberikan informasi

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2013/2014 SOAL TEORI KEJURUAN

UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2013/2014 SOAL TEORI KEJURUAN DOKUMEN NEGARA UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2013/2014 SOAL TEORI KEJURUAN Satuan Pendidikan Kompetensi Keahlian Kode Soal Alokasi Waktu Tanggal Bentuk Soal Jumlah Soal Paket Soal Sekolah Menengah Kejuruan

Lebih terperinci

SISTEM GARDAN / DIFFERENTIAL

SISTEM GARDAN / DIFFERENTIAL SMK KRTNEGR TES K. KEDIRI SISTEM PEMINDH TENG (SPT) SISTEM GRDN / DIFFERENTIL 27 PEMELIHRN / SERVICE UNIT FINL DRIVE ( SISTEM GRDN / DIFFERENTIL) URIN. FUNGSI DIFFERENTIL. 1. Menyesuaikan putaran roda

Lebih terperinci

BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF PERBAIKAN KENDARAAN RINGAN

BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF PERBAIKAN KENDARAAN RINGAN BAHAN PELATIHAN NASIONAL OTOMOTIF PERBAIKAN KENDARAAN RINGAN GENERAL SISTEM UTAMA KENDARAAN RINGAN DAN FUNGSINYA 10 001 1 BUKU INFORMASI Daftar Isi Halaman Bagian - 1 2 Pendahuluan 2 Definisi Pelatih,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM POWER WINDOW. yang berhubungan dengan sistem power window yang terdapat pada kendaraan

BAB III ANALISIS SISTEM POWER WINDOW. yang berhubungan dengan sistem power window yang terdapat pada kendaraan 40 BAB III ANALISIS SISTEM POWER WINDOW A. Kronologi masalah Pada penyusunan laporan tugas akhir ini, penulis mendapat suatu masalah yang berhubungan dengan sistem power window yang terdapat pada kendaraan

Lebih terperinci

SISTEM START SIRKUIT SISTEM START JENIS BIASA PENGETESAN KEMAMPUAN KERJA STARTER

SISTEM START SIRKUIT SISTEM START JENIS BIASA PENGETESAN KEMAMPUAN KERJA STARTER SISTEM START SIRKUIT SISTEM START JENIS BIASA PENGETESAN KEMAMPUAN KERJA STARTER PENGETESAN KERJA TANPA BEBAN Jepitlah starter dengan catok untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. 1. Hubungkan starter

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA MOBIL TOYOTA DENGAN BEST FIRST SEARCH BERBASIS WAP

SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA MOBIL TOYOTA DENGAN BEST FIRST SEARCH BERBASIS WAP SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA MOBIL TOYOTA DENGAN BEST FIRST SEARCH BERBASIS WAP Muhammad Syahrizal Dosen Tetap Program Studi Teknik Informatika STMIK Budi Darma Medan Jl. Sisingamangaraja

Lebih terperinci

KOPLING. Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis: 1. Kopling Tetap 2. Kopling Tak Tetap

KOPLING. Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis: 1. Kopling Tetap 2. Kopling Tak Tetap KOPLING Defenisi Kopling dan Jenis-jenisnya Kopling adalah suatu elemen mesin yang berfungsi untuk mentransmisikan daya dari poros penggerak (driving shaft) ke poros yang digerakkan (driven shaft), dimana

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Masalah Tahap analisis masalah akan memberikan data dan opini atas permasalahan yang dibidik dan dicarikan solusinya. Pada tahap ini kita melibatkan beberapa

Lebih terperinci

UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN

UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN DOKUMEN NEGARA UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kompetensi Keahlian : Teknik Sepeda Motor Kode Soal : 1316 Alokasi Waktu

Lebih terperinci

telah aus 3) Penggantian Komponen {Discard Task) dan Intervalnya Pekerjaan Penggantian

telah aus 3) Penggantian Komponen {Discard Task) dan Intervalnya Pekerjaan Penggantian nspeksi Interval Sistem 2level.3 dilakukan yang J3 pemeliharaan Pekerjaan 635 d CO CO diatur sudah stop screw tepat yang steering Inspeksi gears mengetahui untuk oli ada/tidaknya tie dan link drag Inspeksi

Lebih terperinci

Nexus. Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman SG-3R40 SG-3R45 SG-3R75 SG-3R75-A SG-3R75-B SG-3D55 SG-3C41

Nexus. Panduan Dealer. JALANAN MTB Trekking. Keliling Kota/ Sepeda Nyaman SG-3R40 SG-3R45 SG-3R75 SG-3R75-A SG-3R75-B SG-3D55 SG-3C41 (Indonesian) DM-SG0005-01 Panduan Dealer JALANAN MTB Trekking Keliling Kota/ Sepeda Nyaman URBAN SPORT E-BIKE Nexus SG-3R40 SG-3R45 SG-3R75 SG-3R75-A SG-3R75-B SG-3D55 SG-3C41 SL-3S35-E SL-3S41-E SL-3S42-E

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengereman Modifikasi pengereman dan kemudi ini berlandaskan pada tinjauan pustaka yang mendukung terhadap cara kerja dari sistem pengereman dan kemudi. Rem adalah salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan sistem transportasi dan teknologi pada saat ini telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, sehingga semua hal yang mendukung kemajuan dunia ini dituntut

Lebih terperinci

BAB III PERAWATAN PADA MESIN MOBIL KIA RIO TIPE SF DAN JB

BAB III PERAWATAN PADA MESIN MOBIL KIA RIO TIPE SF DAN JB BAB III PERAWATAN PADA MESIN MOBIL KIA RIO TIPE SF DAN JB 3.1. Pengertian Perawatan Perawatan adalah suatu proses perawatan semua perlengkapan meliputi perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian. Perawatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tio Agustian, 2014 Analisis front wheel alignment (fwa) pada kendaraan Daihatsu Gran Max Pick Up

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tio Agustian, 2014 Analisis front wheel alignment (fwa) pada kendaraan Daihatsu Gran Max Pick Up BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan Industri mobil di Indonesia ini sangatlah maju, dalam penggunaannya mobil digunakan sebagai sarana yang dapat membantu kebanyakan orang untuk memindahkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS POROS RODA BELAKANG PADA DAIHATSU GRAN MAX PICK-UP 1500CC

BAB III ANALISIS POROS RODA BELAKANG PADA DAIHATSU GRAN MAX PICK-UP 1500CC BAB III ANALISIS POROS RODA BELAKANG PADA DAIHATSU GRAN MAX PICK-UP 1500CC 26 A. Daftar Spesifikasi Mobil Daihatsu Gran Max Pick-Up 1500cc Tabel 3.1 Spesifikasi Mobil Daihatsu Gran Max (Sumber : http://counterdaihatsu.files.wordpress.com/2011/12/spek-gmpu.jpg)

Lebih terperinci

STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL

STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL NO. KODE JUDUL 1. WLO 01 ETOS KERJA 2. WLO 02 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) 3. WLO 03 STRUKTUR DAN FUNGSI WHEEL LOADER 4. WLO 04 PEMELIHARAAN (MAINTENANCE) 5.

Lebih terperinci