STUDI TENTANG PETANI PISANG DI DESA MONGANPOULA KECAMATAN SIBERUT UTARA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI JURNAL

Transkripsi

1 STUDI TENTANG PETANI PISANG DI DESA MONGANPOULA KECAMATAN SIBERUT UTARA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1) T. ROSMALIA HESTI SAGURUNG Pembimbing I Pembimbing II Slamet Rianto, M.Pd Rika Despica, S.Pd. M.Si PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2015

2 ABSTRACT T. ROSMALIA HESTI SAGURUNG. (NIM: ), STUDY ABOUT FARMER OF BANANA IN COUNTRYSIDE OF MONGANPOULA DISTRICT OF SIBERUT NORTH SUB-PROVINCE ARCHIPELAGO OF LAUGH, SKRIPSI, PROGRAM STUDY EDUCATION OF GEOGRAFI STKIP PGRI WEST SUMATRA, FIELD This research aim to to get Study information or data About Farmer Of Banana In Countryside of Monganpoula District Of Siberut North Sub-Province Archipelago of divided Laugh of 1) earnings 2) Transportation appliance 3) marketing location distance and side job. This Research type pertained at descriptive research. Research population is Countryside society of Monganpoula District Of Siberut North Sub-Province Archipelago of Laugh. Sampel Research taken with technique of proportional sampling random with proportion 50%, sampel amount to 59 people. Data collecting use enquette guided, analysis the used is descriptive statistic by wearing percentage formula. Result of research indicate that: 1). Earnings of farmer of banana in countryside of Monganpoula District Of Siberut North Sub-Province Archipelago of Laugh which is its dominant earnings in one months that is Rp Rp ( 76,2%), and generally below the mark Minimum Wage of Regional ( UMR) West Sumatra 2) Appliance Transportation used to market result of Society countryside banana of Monganpoula District Of Siberut North Sub-Province Archipelago of Laugh generally that is by foot ( 76,27 3) gone through by Location distance farmer of banana in countryside of monganpoula district of north siberut of sub-province archipelago of laugh generally that is 7 km ( 76,27%). And in general banana price of pertandan in selling at the price of Rp ( 62,71 %) and banana price of persisir that is Rp ( 67,79%).4). Side job of farmer of banana in countryside of monganpoula district of north siberut of sub-province archipelago of laugh is little jualan or open small shop. countryside banana crop focus of monganpoula district of north siberut of subprovince archipelago of laugh in general that is there [is] is other ( 64,40%). Keywords : Study About Farmer Of Banana

3 PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang, sehingga itu tidak terlepas dari berbagai masalah. Salah satu masalah yang dihadapi adalah tentang kesejahteraan masyarakat. Kesejahteraan hidup lahir dari batin bagi seluruh rakyat Indonesia merupakan harapan dan cita-cita yang luhur dan perjuangan bangsa Indonesia sejak proklamasi kemerdekaan. Taraf hidup yang rendah baik jasmani maupun rohani diubah kearah kehidupan yang layak sederajat dengan bangsa maju di dunia. Sejak awal tahun 2005, Indonesia mengalami masalah perekonomian yang cukup serius yaitu rendahnya nilai tukar rupiah yang disebabkan oleh kenaikan harga minyak dunia. Hal ini menyebabkan perekonomian Indonesia semakin merosot. Selain itu permasalahan tersebut juga membawa dampak pada peningkatan jumlah pengangguran dan penduduk miskin di daerah perkotaan maupun pedesaan. Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah mengupayakan berbagai cara. Salah satunya program pemerintah adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat. Masalah perluasan lahan di Indonesia masih tetap di bicarakan sepanjang sektor pertanian, karena masih memegang peranan utama dan sepanjang kebijakan pembangunan pertanian masih di arahkan untuk menciptakan pertanian modern, meningkatkan produksi pertanian dan pendapatan petani. Hasil pertanian diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat terutama masyarakat petani. Pisang merupakan salah satu tanaman buah-buahan di Indonesia.Tanaman pisang banyak di jumpai di pekerangan rumah dan ladang. Ada pula yang ditanam dengan rapi dan dirawat dengan baik, ada pula yang ditanam asal hidup saja sehingga tidak dapat menghasilkan buah dengan kualitas baik. Pisang merupakan salah satu komoditas buah tropis yang sangat populer dan cukup berpotensi di Indonesia. Buah pisang merupakan hasil tanaman pertanian dari kelompok hortikultura dan termasuk salah satu tanaman pangan penting di Indonesia. Produk buah pisang di perkirakan rata-rata ton per tahun. Sebagai komoditi hasil pertanian, buah pisang merupakan produk yang bersifat mudah rusak. Sedangkan umur simpannya juga terbatas, sehingga diperlukan penggunaan teknologi yang tepat guna untuk mengolah buah pisang menjadi produk makanan yang lebih meningkat nilai tambah dan daya tahannya. (http// budidaya pisang.com) Sumatera merupakan salah satu wilayah yang memiliki perekonomian terbesar kedua setelah Jawa, yakni sebesar 22% tahun Sumatera dikaruniai dengan berbagai macam potensi sumber daya alam baik di darat maupun di laut, seperti hutan yang luas dan lebat serta berbagai jenis bahan tambang seperti batubara, emas, besi, dan lain-lain. Semua itu harus dimanfaatkan untuk kemakmuran dan kesejahteraan rakyat guna kepentingan generasi yang akan datang. Sumatera Barat merupakan salah satu propinsi di Sumatera, juga memiliki berbagai potensi sumber daya alam. Salah satu potensi yang sangat terkenal adalah hutan. ( ian-dari-pisang) Kabupaten Mentawai merupakan salah satu kabupaten yang termasuk di propinsi Sumatera Barat. Kabupaten Kepulauan Mentawai terdiri dari empat kelompok pulau yaitu Pulau Siberut, Pulau Sipora, Pulau Pagai Utara dan Pagai Selatan, yang dihuni oleh mayoritas suku Mentawai. Membicarakan masalah studi tentang petani pisang suatu kelompok masyarakat maka pembicaraan tidak akan lepas dari masalah yang berkaitan dengan pendapatan,alat transportasi,jarak lokasi pemasaran dan pekerjaan sampingan. Buah pisang merupakan buah yang sangat digemari masyarakat. Bukan hanya para petani yang gemar menanam tanaman ini tetapi juga kalangan masyarakat. Hal ini di sebabkan karena pisang merupakan tanaman yang mudah ditanam,cepat tumbuh,cepat berkembang biak,dan hanya di butuhkan waktu sekitar bulan untuk berproduksi. Selain itu, pisang dapat tumbuh dimana-mana baik sebagai tanaman sela maupun batas pagar sekitar rumah dan pekarangan termasuk kebun. Pisang juga sangat digemari,bukan saja karena rasanya yang enak, namun juga mengandung gizi serta manfaatnya. Selain memberikan kontribusi gizi tinggi, pisang juga dapat menyediakan cadangan energi dengan cepat bila dibutuhkan. Termasuk ketika otak mengalami keletihan. ( Jarak lokasi pemasaran pisang yang dilakukan adalah, dari desa monganpoula ke kecamatan dengan menempuh jarak 7 km.dan itupun dilihat dari alat transportasi yang dilakukan Sistem pemasaran adalah cara menjual Pisang yang dilakukan oleh Petani langsung kepedagang yang ada didesa tempat menjual pisang. Dan apabilah harga Pisang turun pedagang tidak bisa menampung hasil panen pisang tersebut dengan sangat terpaksa para petani menjual kembali kepasar dan ketempat penampungan pisang dengan harga yang tidak sesuai yang telah di tentukan dan di hargai. METODOLOGI PENETIAN Metode penelitian merupakan hal yang penting dalam penelitian karena membantu mengarahkan penelitian. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk menerangkan, menggambarkan gejala-gejala, fakta-fakta, dan

4 sifat-sifat populasi pada daerah penelitian, menerangkan variabel-variabel yang telah diajukan dengan maksud memberikan gambaran mengenai keadaan yang ada pada daerah penelitian. Arikunto (2006), bahwa penelitian deskriptif adalah mengemukakan fenomena sebagaimana adanya sesuai dengan kenampakannya dan bertujuan mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat populasi tertentu atau mencoba menggambarkan fenomena secara detail. Populasi Populasi adalah Kumpulan unit-unit yang menjadi objek penelitian. penelitian ini adalah seluruh Kepala keluarga yang memiliki perkebunan Pisang di Desa Monganpoula Kecamatan Siberut Utara Kabupaten Kepulauan Mentawai yang berjumlah 116 KK yang tersebar di 3 (tiga) dusun. Sampel Besarnya populasi penelitian ini hanya dibatasi pada KK petani pisang saja. Dengan memperhatikan ketentuan populasi dalam sampel responden, maka dilakukan teknik proporsional random sampling dengan memperoleh proporsi 50% sehingga jumlah responden 59 orang cukup mewakili populasi. Arikunto (2006) menyatakan bahwa jika objeknya kurang dari 100 lebih baik diambil seluruhnya. Tetapi jika jumlah subjeknya lebih besar 100 diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih. Teknik Analisis Data Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah diajukan maka data yang dikumpulkan akan dianalisis dengan analisis statistik deskriptif yaitu menggunakan formulasi presentasi. Analisis deskriptif digunakan dengan maksud, melihat kecenderungan penyeberan data, melihat secara umum penyeberan data untuk setiap variabel. Arikunto (2010) menyatakan bahwa penelitian deskriptif tertuju kepada pengungkapan masalah mengenai fakta-fakta yang ada dilapangan, dan untuk mengetahui nilai akhir harus dibagi dengan banyaknya responden yang menjawab angket tersebut. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: Keterangan: P= Persentase yang diperoleh F= Frekuensi jawaban Responden N= Jumlah Responden HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Daerah Penelitian Desa Mongan Poula merupakan salah satu desa di Kecamatan Siberut Utara. Secara astronomis, Desa Mongan Poula terletak pada pada LS dan BT. Desa Mongan Poula merupakan salah satu desa terisolir di Kecamatan Siberut Utara, terletak 7 km dari pusat kecamatan Siberut Utara yaitu Muara Sikabaluan. Desa Mongan Poula memiliki batasbatas sebagai berikut: a. Sebelah Utara bebatasan dengan Desa Sirilangga b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Sotboyak c. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Sotboyak d. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Sikabaluan B. Pembahasan Pada pembahasan ini akan dibahas hasil penelitian studi tentang petani pisang di desa monganpoula kecamatan siberut utara kabupaten kepulauan mentawai. Pertama, berdasarkan penelitian yang telah di lakukan di lapangan bahwa tingkat pendapatan yang pada umumnya pendapatan petani pisang di desa Monganpoula Kecamatan Siberut Utara Kabupaten Kepulauan Mentawai, 45 orang (76,2%) berpendapatan Rp Rp per bulan, 9 orang (15,3%) berpendapatan Rp Rp per bulan dan 5 orang (8,5%) berpendapatan Rp Rp per bulan. Dan pada umumnya pendapatan petani pisang sebanyak Rp Rp dan pengeluarannya 46 orang (77,96%) Rp Rp Purba (2011 :11) pendapatan adalah kemampuan suatu rumah tangga ataupun perorangan untuk memperoleh barang atau jasa. Kemampuan untuk memperoleh barang dan jasa tersebut di nilai atas harga yang berlakunya pada suatu rumah atau perorangan, Selanjutnya. Sheraden (2006) pendapatan adalah gambaran yang lebih tepat tentang posisi ekonomi keluarga yang merupakan jumlah keseluruhan pendapatan atau kekayaan keluarga termasuk semua barang atau hewan peliharaan dipakai dan membagi pendapatan menjadi tiga kelompok yaitu pendapatan tinggi, sedang dan rendah, dinyatakan bahwa pendapatan seseorang diartikan sebagai jumlah uang atau barang yang diterima sebagai hasil kerja yang dilakukan.

5 Kedua, alat transportasi yang digunakan untuk memasarkan hasil pisang Masyarakat desa MonganPoula Kecamatan Siberut Utara Kabupaten Kepulauan Mentawai, 45 responden (76,27%) mengatakan jalan kaki (menarik gerobak), 5 responden (8,47%) menyatakan dengan vhiar, 5 responden (8,47%) dengan sepeda motor dan 4 orang responden (6,77%) menyatakan dengan kendaraan umum dan pada umumnya alat transportasi masyarakat petani pisang di desa monganpoulanya adalah dengan berjalan kaki (menarik gerobak). Ketiga, jarak lokasi pemasaran petani pisang di desa monganpoula jarak yang ditempuh petani pisang di desa monganpoula kecamatan siberut utara kabupaten kepulauan mentawai, 45 orang (76,27%) menyatakan 7 km, 8 orang (13,55%) menyatakan 8 km, 4 orang (6,77%)menyatakan 9 km dan 2 orang (3,38%) menyatakan 10 km dan pada umunya jarak lokasi yang di tempuh adalah se jauh 7 Km. Pemasaran menurut Alwi (2003) merupakan proses, cara memasarkan suatu hal barang dagangan atau perihal penyebarluaskan sesuatu ketengah- tengah masyarakat. Pemasaran adalah sebuah proses dalam memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Jadi segala kegiatan dalam hubungannya dengan pemuasan kebutuhan dan keinginan manusia merupakan bagian dan konsep pemasaran. Sukirno (2010), menambahkan bahwa pemasaran merupakan teori permintaan dan penawaran dalam analisis mengenai kelakuan konsumen dalam interaksi diantara penjual dan pembeli dalam menentukan jenis barang. Keempat, pekerjaan sampingan petani pisang desa monganpoula kecamatan siberut utara kabupaten kepulauan mentawai, dari 40 orang (67,79%) petani, 9 orang (15,25%) pedagang, 6 orang (10,16%) mengumpulkan bahan material dan 4 orang (6,77%) tidak ada dan pada umumnya pekerjaan sampingan petani pisang di desa monganpoula kecamatan siberut utara kabupaten kepulauan mentawai adalah petani. Soekanto (1983) mengatakan bahwa mata pencarian adalah pekerjaan/usaha yang di lakukan dan mendatangkan hasil penghidupan dan pekerjaan itu ada yang merupakan pekerjaan pokok dan ada yang merupakan pekerjaan sampingan.pekerjaan sampingan adalah suatu jenis usaha atau pekerjaan yang dikerjakan oleh seseorang di luar pekerjaan aslinya yang selama ini telah digeluti dan di kerjakan. Jadi dengan kata lain Pekerjaan sampingan adalah sebuah usaha atau kegiatan yang menghasilkan keuntungan secara finansial di luar pekerjaan rutin yang harus dikerjakan sehari hari,sehingga terkadang tidak terbatas waktu,tempat. KESIMPULAN A. Kesimpulan Berdasarkan temuan dan pembahasan di bagian terdahulu maka diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Pendapatan petani pisang di desa Monganpoula Kecamatan Siberut Utara Kabupaten Kepulauan Mentawai yang pendapatannya dominan dalam satu bulan yaitu Rp Rp (76,2%), dan umumnya di bawah standar Upah Minimum Regional (UMR) Sumatera Barat. 2. Alat transportasi yang digunakan untuk memasarkan hasil pisang Masyarakat desa MonganPoula Kecamatan Siberut Utara Kabupaten Kepulauan Mentawai umumnya yaitu jalan kaki (76,27%). Dan umumnya di kategorikan jenis alat yang di gunakan masih sangat sederhana. 3. Jarak lokasi yang ditempuh petani pisang di desa monganpoula kecamatan siberut utara kabupaten kepulauan mentawai umumnya yaitu 7 km (76,27%). Dan pada umumnya harga pisang pertandan di jual dengan harga Rp (62,71 %) dan harga pisang persisir yaitu Rp (67,79%). Dan umumnya jarak lokasinya masih di kategorikan jauh. Dan harga jual hasil pisang masih sangat di bawah standar. 4. Pekerjaan sampingan petani pisang di desa monganpoula kecamatan siberut utara kabupaten kepulauan mentawai adalah jualan kecil-kecil atau membuka kedai kecil. fokus tanaman pisang desa monganpoula kecamatan siberut utara kabupaten kepulauan mentawai pada umumnya yaitu ada yang lain (64,40%). Dan umumnya di kategorikan sederhana. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharni. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rikne Cipta. Arikunto, Suharni. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rikne Cipta. Harian_haluan.com/2013, diaksese 17 September tanggal akses : 03 November, Soekanto. (1983). Mata Pencaharian. Jakarta: PT Bumi Aksara.

6 Soerjono, Soekanto. (1979). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Soekanto. (1986). Sosiologi. Jakarta :PT Raja Grafindo Parsada Sheraden. (2006). Pengukuran Tingkat Pendapatan. Jakarta : CV Raja Yrama Widya. (2008). Pedoman Bertanam Pisang. Bandung: Tim Bina Karya Tani.