BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. PT. BM merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri textile yang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. PT. BM merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri textile yang"

Transkripsi

1 BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. BM merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri textile yang khusus menghasilkan kain untuk pakaian berupa kaos dan T-Shirt. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 05 November 1979 berdasarkan akte notaris No. 45 dari Herman Raharja, SH dan telah disyahkan oleh Menteri Kehakiman dengan S.K Menteri Kehakiman RI. No. C HT pada tanggal 06 April Mendapat sertifikat domisili No pada tanggal 12 Januari 1980 dengan Izin Usaha Tetap No. 107/DJAI/IUT-III/NONPMA_PMDN/I/1990. Dalam akte perusahaan dicantumkan bahwa perusahaan didirikan dengan modal dasar sebesar Rp 9,000,000,000,- yang terbagi atas 90,000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 100,000,-. Dewan komisaris dijabat oleh Handoko Soedarman, direktur utama dijabat oleh Antonius Halim, direktur operasional dijabat oleh Paulus Sutanto sedangkan direktur keuangan dan akuntansi dijabat oleh Chandra Gunawan. PT. BM mempunyai fasilitas produksi yang berlokasi di Jakarta Utara dengan luas tanah 4 hektar yang sebagian besar digunakan untuk fasilitas produksi dan berkantor pusat di Petojo Utara. Proses produksi dilakukan berdasarkan pesanan dengan bahan baku berupa benang yang dipasok oleh PT. BTP yang beralamat di Serang dan oleh PT. Argo Pantes Manunggal yang beralamat di Kebon Nanas, Tangerang. Bahan baku benang berupa kapas, plastik dan serat kayu di impor dari Amerika dan Australia Perusahaan ini dapat menyerap tenaga kerja yang terdiri dari tenaga pria dan wanita. Meskipun dalam proses produksinya menggunakan mesin-mesin modern, namun 32

2 tenaga manusia masih dipertahankan dikarenakan fungsinya sebagai perusahaan nasional yang berperan serta membantu program pemerintah untuk mengatasi pengangguran. Dimana penyerapan tenaga kerja yang dilakukan PT. BM, diprioritaskan untuk masyarakat lingkungan pabrik, sehingga keberadaan PT. BM, dirasa cukup penting oleh masyarakat penghuni sekitar lokasi pabrik. Dengan dukungan dari kurang lebih 700 karyawan dan ditunjang oleh mesinmesin yang berteknologi canggih, perusahaan ini mampu menghasilkan produk-produk yang berkualitas, karena misi dari perusahaan ini sendiri adalah menghasilkan produk berkualitas dengan desain yang menarik, bahan baku yang bermutu, pengerjaan yang tepat waktu dan pengelolaan distribusi yang tepat waktu sehingga pada akhirnya dapat memberikan kepuasan bagi pelanggan. Sejumlah konsumen tetap yang dimiliki oleh PT. BM antara lain produsen kaos dengan merek ternama seperti Polo Ralphlaurent, Calvin Clein dan Country Fiesta. III.2. Tujuan dan Kegiatan Perusahaan III.2.1. Tujuan Perusahaan Setiap perusahaan pasti memiliki tujuan yang ingin diraihnya, dimana tujuan perusahaan ini dijadikan sebagai arah untuk melakukan kegiatan usahanya. Selain untuk memaksimalkan laba yang diperoleh, PT. BM juga bertujuan untuk memenuhi kebutuhan tekstil yang berkualitas untuk industri garmen, berperan aktif dalam industri tekstil di Indonesia dengan melakukan kerjasama baik dengan industri tekstil yang ada di Indonesia maupun di luar negeri, meningkatkan kelangsungan hidup perusahaan dan meningkatkan kesejahteraan karyawaan baik dari segi materi maupun non materi dengan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk menambah pengetahuan dan ilmu dari 33

3 pekerjaannya serta turut melaksanakan kebijaksanaan dan program pemerintah dibidang ekonomi dan pembangunan nasional dalam hal mengatasi pengangguran. III.2.2 Kegiatan Usaha Perusahaan PT. BM adalah perusahaan yang sudah telah lama berdiri dan bergerak dibidang tekstil khusus untuk bahan pakaian berupa kaos dan T-Shirt dengan bahan baku yang berkualitas dan didukung oleh mesin-mesin berteknologi canggih dan tenaga kerja yang handal. Dibawah ini akan dijabarkan lebih detail pola benang yang akan dirajut, pola rajutan yang dihasilkan, corak rajutan yang dapat dibuat dan jenis produk yang dihasilkan sehingga dapat diketahui secara singkat kegiatan usaha dari PT. BM. Pola benang yang akan dirajut, adalah sebagai berikut : a) Benang yarn dyed adalah benang sebelumnya diberi warna kemudian baru dirajut, sehingga warna yang dihasilkan dalam satu rajutan beragam. b) Benang piece dyed adalah benang yang dirajut dahulu kemudian baru diberi warna, sehingga warna yang dihasilkan dalam satu rajutan sama. Pola rajutan yang dihasilkan, adalah sebagai berikut : a) Rajutan tunggal (single net) adalah pola rajutan satu kali, sehingga bentuk rajutan bagian luar berbeda dengan bagian dalam, proses pengerjaannya dilakukan oleh mesin khusus yang disebut mesin single net. b) Rajutan ganda (double net) adalah pola rajutan dua kali, sehingga bentuk rajutan bagian luar sama dengan bagian dalam. Proses pengerjaannya dilakukan oleh mesin khusus yang disebut mesin double net. 34

4 Corak rajutan yang dapat dibuat, adalah sebagai berikut : a) Corak lakos adalah corak rajutan dengan bentuk sedikit dalam. b) Corak piqe adalah corak rajutan yang lebih dalam dari corak lakos. c) Corak textur adalah corak rajutan dengan bolong berbentuk kotak. d) Corak pop corn adalah corak rajutan dengan bentuk timbul seperti jagung (corn). e) Corak larisa adalah corak rajutan dengan bolong berbentuk kotak lebih besar. Jenis produk yang dihasilkan oleh PT BM, adalah sebagai berikut : a) Cotton adalah kain rajutan dari benang yang 100% berasal dari kapas. Kain ini berkualitas baik karena pakaian yang dihasilkan dari kain jenis cotton mempunyai kemampuan daya serap yang baik terhadap keringat sehingga harga kain ini pun lebih mahal dibandingkan dengan harga kain lainnya. Selain itu juga, jenis kain ini lebih banyak diminati oleh garmen dibanding kain lain. b) Polyester adalah kain rajutan dari benang yang 100 % berasal dari plastik. Kain jenis ini mempunyai kemampuan yang kurang baik dalam menyerap keringat sehingga hanya perusahaan garmen tertentu yang memesan atau menggunakan produk ini. c) Poly cotton (PC) adalah kain rajutan dari benang dengan komposisi 65 % polyester dan 35 % cotton. d) Cheap variable cotton (CVC) adalah kain rajutan dari benang dengan komposisi 55 % cotton dan 45 % polyester. e) Tetoron rayon (TR) adalah kain rajutan dari benang yang 100 % berasal dari serat kayu. Jenis kain ini memiliki kemampuan yang kurang baik dalam menyerap keringat sama seperti polyester. 35

5 III.3. Struktur Organisasi Perusahaan Setiap perusahaan sangat membutuhkan struktur organisasi yang jelas yang dapat menggambarkan garis wewenang dan tanggung jawab masing-masing fungsi dalam organisasi sehingga setiap fungsi dapat mengetahui dengan pasti tugas, wewenang serta tanggung jawabnya. Struktur organisasi mempunyai peranan yang sangat penting karena strategi yang telah ditetapkan oleh perusahaan akan diimplementasikan oleh struktur organisasi perusahaan. Struktur organisasi itu sendiri adalah suatu bagan yang disusun secara sistematis untuk mencapai tujuan perusahaan dimana dalam bagan-bagan tersebut menjelaskan urutan tugas, wewenang dan tanggung jawab setiap fungsi. Struktur organisasi setiap perusahaan tidak akan selalu sama, karena stuktur organisasi setiap perusahaan disusun berdasarkan kebijakan intern perusahaan tersebut yang kemudian dikembangkan sesuai kebutuhan masing-masing fungsi atau bagian. Perbedaan tersebut tergantung pada besar kecilnya ukuran perusahaan. Semakin besarnya suatu perusahaan maka akan semakin kompleks struktur organisasinya karena memiliki divisi/bagian yang lebih banyak. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan manajer personalia PT. BM, dapat diketahui bahwa struktur organisasi yang disusun oleh perusahaan adalah struktur organisasi fungsional, karena didalamnya setiap manajer bertanggung jawab atas fungsifungsi yang terspesialisasi seperti produksi, pemasaran dan terlihat juga bahwa terdapat pembagian atau pengelompokan bagian-bagian dalam perusahaan sesuai dengan fungsi masing-masing. Dalam struktur organisasi PT. BM, tiap atasan mempunyai bawahan yang masing-masing memberi pertanggung jawaban atas pelaksanaan fungsinya. Struktur organisasi PT. BM secara lebih jelas akan digambarkan sebagai berikut : 36

6 Gambar 3.1. STRUKTUR ORGANISASI PT BM RUPS Dewan Komisaris Direktur Utama Sekretaris Direktur Operasional Direktur Keuangan & Akuntansi Manajer Pemasaran Manajer Produksi Manajer Personalia Bagian Pembelian Manajer Keuangan Manajer Akuntansi Kabag Gudang Kabag PPIC Kabag Lab. Kabag Celup Kabag Rajut Manual Kabag Rajut Komp uter Kabag Wangky Kabag Finishing QC Kabag Mainte nance Staf Keuangan Staf Akuntansi Staf Pemasaran Staf Personalia Sumber : Profil Perusahaan Tahun

7 III.4. Uraian Tugas Dan Tanggung Jawab Uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab yang terdapat dalam PT. BM, adalah sebagai berikut : A. RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham). RUPS merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam perusahaan. Tugas dan tanggung jawab RUPS diantaranya adalah : a) Menetapkan, merubah dan mengesahkan anggaran rumah tangga perusahaan. b) Memilih, mengangkat dan memberhentikan dewan komisaris. c) Berhak untuk mengambil keputusan yang sah dan mutlak. B. Dewan Komisaris. Dewan komisaris diangkat oleh RUPS. Tugas dan tanggung jawab dewan komisaris diantaranya adalah : a) Bertanggung jawab terhadap Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan kelangsungan hidup perusahaan b) Menetapkan kebijakan umum, tujuan jangka panjang dan jangka pendek, strategi dan mengawasi kepengurusan perusahaan. c) Memeriksa, menilai dan menyetujui rencana kerja dan rancangan anggaran perusahaan. d) Mengevaluasi hasil-hasil yang dicapai perusahaan. e) Memilih, menerima dan memberhentikan direktur. C. Direktur Utama. Direktur utama bertanggung jawab kepada dewan komisaris dan langsung membawahi dua direktur yaitu direktur operasional dan direktur keuangan dan akuntansi. Tugas dan tanggung jawab direktur utama diantaranya adalah : 38

8 a) Membuat laporan pertanggungjawaban atas kegiatan perusahaan kepada dewan komisaris. b) Menerima, memeriksa dan menilai laporan yang diberikan dari direktur operasional dan direktur keuangan dan akuntasi. c) Memelihara hubungan yang baik dengan perusahaan-perusahaan lain serta melakukan pengembangan perusahaan secara keseluruhan. Dalam menjalankan tugasnya, direktur utama dibantu oleh sekretaris. Dimana tugas sekretaris diantaranya adalah mengatur rapat dan pertemuan direktur utama dengan pihak lain, mengingatkan direktur atas jadwal kegiatan, membuat notulen rapat, melakukan sistem pengarsipan yang rapi dan teratur untuk dokumentasi serta menangani korespondensi baik internal dan eksternal. D. Direktur Operasional. Direktur operasional bertanggung jawab kepada direktur utama. Tugas dan tanggung jawab direktur operasional, diantaranya adalah : a) Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan operasional perusahaan dan mengawasi semua pelaksanaan tugas oleh setiap bagian dalam perusahaan. b) Membuat rencana dan keputusan untuk kegiatan operasional. c) Membuat laporan setiap tahun atas pelaksanaan operasional perusahaan kepada direktur utama. d) Membuat rancangan atau jenis produk yang akan di produksi serta melakukan inovasi akan produk baru. Direktur Operasional membawahi : 1) Manajer Pemasaran bertanggung jawab untuk memasarkan produk yang dihasilkan kepada pelanggan. Tugas dari manajer pemasaran diantaranya adalah : 39

9 a. Menyusun target penjualan, merencanakan strategi pemasaran dengan cara melakukan promosi. b. Melakukan evaluasi dan analisa terhadap perubahan yang terjadi di pasar. c. Melakukan pemantauan dan mengevaluasi terhadap kegiatan operasional pemasaran dan penjualan secara menyeluruh d. Dalam menjalankan tugasnya Manajer Pemasaran dibantu oleh Staff pemasaran yang bertugas membuat laporan penjualan secara berkala, membuat jadwal pengiriman barang. Dalam menjalankan tugasnya, manajer pemasaran dibantu oleh staff pemasaran. Dimana tugas staff pemasaran diantaranya adalah membuat laporan penjualan, membuat jadwal pengiriman barang sesuai dengan permintaan pelanggan, membuat konfirmasi order dan delivery order untuk bagian keuangan dan bagian gudang serta selalu melakukan komunikasi dengan pelanggan maupun calon pelanggan. 2) Manajer Produksi bertanggung jawab atas proses produksi untuk menghasilkan produk perusahaan. Tugas dari manajer produksi diantaranya adalah : a. Membuat rencana produksi yang telah dijadwalkan oleh bagian PPIC. b. Mengawasi jalannya proses produksi. c. Mengevaluasi hasil produksi dengan cara membandingkan rencana produksi dengan hasil produksi. d. Mengawasi dan mengarahkan kegiatan kerja masing-masing kepala bagian agar dapat bekerja dengan optimal dan baik. Manajer produksi membawahi : a. Kepala bagian gudang.bertugas untuk memberikan laporan posisi stock bahan baku, bahan pembantu dan barang jadi kepada manajer produksi, mengatur 40

10 pengiriman barang jadi sesuai jadwal pengiriman yang telah ditentukan dan bertanggung jawab penuh atas penyimpanan seluruh bahan baku, bahan pembantu dan barang jadi. b. Kepala bagian PPIC (Planning Production Inventory Control) bertugas untuk merencanakan dan mengendalikan persediaan bahan sesuai dengan kebijakan perusahaan, merencanakan bahan baku apa saja yang akan digunakan dalam proses produksi, membuat dan mengawasi jadwal produksi, dan membuat laporan secara periodik mengenai kegiatan dalam PPIC. c. Kepala bagian laboratorium.bertugas untuk melaksanakan pengujian semua bahan yang digunakan untuk proses produksi, seperti benang dan pewarna agar menghasilkan kain rajutan berkualitas sesuai dengan standar yang ditetapkan. d. Kepala bagian celup bertugas untuk mengatur kombinasi warna untuk benang yang akan dirajut, memberikan warna terhadap benang yang sudah dirajut dan menyediakan jenis dan kualitas warna sesuai dengan spesifikasi. e. Kepala bagian rajut manual bertugas untuk mengerjakan proses perajutan dengan menggunakan mesin yang akan dikomputerisasi, untuk setiap pola rajutan mesin disesuaikan dengan cara manual. f. Kepala bagian rajut komputer bertugas untuk mengerjakan proses perajutan dengan menggunakan mesin yang sudah dikomputerisasi, untuk setiap pola rajutan mesin disesuaikan secara otomatis, rajutan yang dihasilkan lebih baik. g. Kepala bagian wangky bertugas membuat rajutan untuk kerah dengan menggunakan mesin rib. h. Kepala bagian finishing bertugas untuk menyelesaikan proses perajutan dan mempersiapkan kain rajutan untuk diserahkan ke bagian quality control 41

11 i. Quality control bertugas memeriksa kualitas produk yang dihasilkan apakah produk yang dihasilkan sesuai dengan standar yaitu mencapai kualitas yang ditentukan sebelum dikirim ke konsumen, membuat laporan kepada manajer produksi bila terdapat produk yang cacat atau rusak dan bertanggung jawab apabila ada keluhan dari pelanggan atas kualitas produk yang telah dikirm kepada pelanggan tersebut. j. Kepala bagian maintenance bertugas untuk merawat mesin-mesin yang dilakukan untuk proses perajutan seperti mesin single net, double net dan mesin rib dan memperbaiki mesin-mesin apabila mengalami kerusakan serta memastikan bahwa mesin dapat beroperasi dengan baik sehingga proses produksi dapat berjalan dengan lancar. 3) Manajer Personalia bertanggung jawab atas ketenaga kerjaan. Tugas dari manajer personalia diantaranya adalah : a) Merekrut dan memberhentikan karyawan. b) Mengawasi kedisiplinan karyawan dan memberikan sangsi yang tegas kepada karyawan yang telah melanggar peraturan perusahan. c) Melakukan penilaian atas kinerja karyawan dalam rangka pemberian kenaikan gaji atau kompensasi. d) Menjaga komunikasi yang baik dengan karyawan dan selalu memperhatikan keluhan dari karyawan serta memberikan hak cuti kepada karyawan. e) Membina hubungan yang baik dengan masyarakat atau pihak lain di luar perusahaan. Dalam menjalankan tugasnya, manajer personalia dibantu oleh staff personalia. Dimana tugas staff personalia adalah memeriksa absent karyawan setiap hari, 42

12 menghitung jam lembur karyawan berdasarkan kartu absensi, mengawasi perilaku dan sikap karyawan serta membantu dalam proses perekrutan dan pelatihan kepada karyawan baru. E. Bagian Pembelian. Dalam struktur organisasi PT. BM, bagian pembelian berada langsung dibawah pengawasan direktur utama sehingga bagian pembelian bertanggung jawab kepada direktur utama. a) Mencari tahu dan melakukan penawaran harga tentang bahan baku dan bahan penolong atau barang yang akan dibeli dan menyeleksi pemasok yang sesuai dengan kriteria. b) Melaporkan dan meminta persetujuan dari direktur utama tentang bahan atau barang yang akan di beli. c) Membuat order pembelian, mengawasi dan mengotorisasi pembelian bahan baku dan bahan penolong yang dibutuhkan dalam produksi. d) Memastikan pembelian tersebut sesuai dengan yang dibutuhkan untuk produksi. e) Membuat laporan pembelian untuk direktur utama, bagian akuntansi dan bagian keuangan. F. Direktur Keuangan dan Akuntansi. Direktur keuangan dan akuntasi bertanggung jawab kepada direktur utama dalam hal laporan keuangan dan keuangan perusahaan. Tugas dari direktur keuangan dan akuntansi diantaranya adalah : a) Mengawasi pelaksanaan pekerjaan dari manajer keuangan dan manajer akuntansi. 43

13 b) Menerima, memeriksa dan menandatangani laporan keuangan dan laporan lainnya yang diserahkan oleh manajer keuangan dan manajer akuntansi. c) Memeriksa dan menandatangani semua pengeluaran kas kecil maupun bank. d) Membuat anggaran pendapatan dan pengeluaran perusahaan dan penyajian perbandingan anggaran. Direktur keuangan dan akuntansi membawahi dua manajer yaitu : 1) Manajer keuangan bertanggung jawab atas keuangan perusahaan. Tugas dari manajer keuangan diantaranya adalah : a) Mencari sumber dana untuk pembiayaan operasional maupun non operasional perusahaan dengan cara melakukan perjanjian kredit atau melakukan penjualan asset perusahaan. b) Membuat anggaran kas dan melakukan perbandingan pengeluaran maupun penerimaan kas dengan anggaran yang telah dibuat guna mengetahui penyimpangan yang terjadi dan berusaha mencari solusi. c) Mengelola dana perusahaan dengan mengawasi setiap pengeluaran kas dan bank. d) Membuat laporan arus kas perusahaan dan membuat laporan rekonsiliasi bank setiap bulan dan mencocokannya dengan pencatatan dalam pembukuan akuntansi. Dalam menjalankan tugasnya, manajer keuangan dibantu oleh staff keuangan. Staff keuangan bertugas melakukan penagihan kepada pelanggan yang belum melunasi pembayaran yang telah jatuh tempo, melakukan pembayaran atas hutang perusahaan yang telah jatuh tempo, membayar gaji karyawan, membayar pajak yang terutang. 2) Manajer akuntansi bertanggung jawab atas laporan keuangan maupun laporanlaporan lainnya. Tugas dari manajer akuntansi diantaranya adalah : 44

14 a) Menganalisis data-data yang masuk dalam perusahaan. b) Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan perusahaan kepada direktur keuangan dan akuntansi secara rutin dan tepat waktu. c) Menangani bidang perpajakan perusahaan secara menyeluruh diantaranya melakukan perhitungan pajak secara benar, membuat dan menyampaikan SPT sebelum batas waktu serta menyusun laporan keuangan fiskal.. Dalam menjalankan tugasnya, manajer akuntansi dibantu staff akuntansi. Staff akuntansi bertugas untuk memeriksa faktur-faktur yang telah jatuh tempo, menyelenggarakan pembukuan sesuai dengan bukti-bukti pendukung yang ada dan pencatatan atas pelaksanaan sistem dan prosedur akuntansi, menginput data-data yang masuk ke dalam perusahaan yang kemudian dikelola untuk menghasilkan laporan, membuat laporan akuntansi secara rutin (setiap bulan dan setiap tahun), Membuat dokumentasi yang rapi dan teratur dengan menata sistem pengarsipan yang baik atas bukti-bukti transaki dan laporan-laporan tertulis mengenai jalannya pekerjaan. III.5. Kebijakan Akuntansi Pajak Perusahaan Untuk mengetahui dan mengevaluasi perkembangan usaha dan posisi keuangan perusahaan, langkah yang perlu ditempuh oleh perusahaan adalah melakukan pembukuan atas transaksi-transksi yang terjadi setiap saat yang tentunya berhubungan dengan usahanya. Perusahaan melakukan pembukuan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan, tetapi untuk memenuhi kewajiban perpajakan, ada beberapa kebijakan akuntansi perusahaan yang harus disesuaikan dengan ketentuan peraturan perundangundangan perpajakan yang berlaku. 45

15 Adapun beberapa kebijakan akuntansi pajak yang telah diterapkan oleh PT. BM, dalam penyusunan laporan keuangan fiskalnya adalah sebagai berikut : 1) Metode Pembukuan. Metode pembukuan yang diterapkan oleh PT. BM yaitu dengan menggunakan basis akrual (accrual basis) dalam mencatat transaksi-transaksi yang terjadi. Metode basis akrual (accrual basis) adalah metode dimana penghasilan diakui pada waktu diperoleh dan biaya diakui pada waktu terutang. Jadi tidak tergantung kapan penghasilan itu diterima dan kapan biaya itu dibayar tunai. 2) Metode Penilaian Persediaan. PT. BM menggunakan metode rata-rata (average) dalam melakukan penilaian terhadap persediaannya. 3) Pemilihan Sumber Dana dalam Pengadaan Aktiva Tetap. PT. BM memperoleh aktiva tetapnya secara langsung yaitu dengan melakukan pembelian baik secara tunai maupun kredit, sehingga PT. BM hanya dapat melakukan pembebanan atas perolehan aktiva tetap tersebut secara bertahap yaitu dengan metode penyusutan. 4) Penilaian Aktiva Tetap. Aktiva tetap dibukukan berdasarkan harga perolehan. Metode penyusutan yang digunakan oleh PT. BM untuk aktiva tetap kecuali bangunan adalah metode saldo menurun (declining balance method) sedangkan metode penyusutan yang digunakan untuk bangunan adalah metode garis lurus (straight line method). Metode penyusutan saldo menurun akan menghasilkan beban penyusutan lebih besar pada awal periode dan menurun pada periode-periode berikutnya sedangkan metode penyusutan saldo garis lurus akan menghasilkan beban penyusutan yang sama setiap 46

16 tahun. Aktiva tetap yang tidak digunakan lagi atau dijual, akan dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap beserta akumulasi penyusutannya. Sedangkan keuntungan atau kerugian yang diperoleh dari penjualan aktiva tetap tersebut akan dibukukan dalam laporan laba rugi untuk periode yang bersangkutan. Adapun golongan kelompok dan estimasi masa manfaat dari aktiva tetap perusahaan adalah sebagai berikut : Aktiva tetap Kelompok Estimasi Masa Manfaat Kendaraan bermotor 1 dan 2 4 dan 8 tahun Inventaris pabrik & kantor 2 8 tahun Mesin 3 16 tahun Bangunan 4 20 tahun 5) Pengelolaan Transaksi Yang Berkaitan Dengan Pemberian Kesejahteraan Karyawan. Dalam meningkatkan kesejahteraan karyawan yang merupakan sumber daya yang penting, perusahan memberikan tunjangan dan fasilitas antara lain sebagai berikut : a) Memberikan Tunjangan Hari Raya dan lembur kepada karyawan. b) Perusahaan mendirikan poliklinik dan menggunakan sistem reimbursement. c) Memberikan bingkisan kepada karyawan pada saat menjelang hari raya Idul fitri. d) Perusahaan menyediakan fasilitas transportasi untuk antar jemput karyawan. Selain memberikan tunjangan dan fasilitas, perusahaan juga menanggung semua PPh Pasal 21 karyawan, perusahaan memberikan seragam kerja kepada karyawan dan perusahaan juga menyediakan jasa catering untuk para karyawan. 6) Biaya pemeliharan baik untuk biaya pemeliharaan inventaris pabrik dan kantor, kendaraan bermotor, bangunan pabrik dan kantor, pengolahan limbah dibebankan pada periode terjadinya. 47

17 III.6. Laporan Keuangan Perusahaan Dalam melakukan pengumpulan data, selain melakukan observasi dan dokumentasi penulis juga melakukan wawancara dengan manajer akuntansi dan keuangan untuk memperoleh penjelasan yang lebih detail atas data-data khususnya data keuangan yang telah diberikan. Dari hasil wawancara tersebut, penulis akhirnya memperoleh beberapa informasi mengenai kebijakan akuntansi fiskal perusahaan, penerapan perpajakan, perencanaan pajak yang telah diterapkan oleh perusahaan. Menurut undang-undang No.16 tahun 2000 tentang Ketentusan Umum dan Tatacara Perpajakan menyatakan bahwa Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas dan Wajib Pajak badan di Indonesia wajib menyelenggarakan pembukuan. Pembukuan atau pencatatan tersebut harus diselenggarakan dengan memperhatikan itikad baik dan mencerminkan keadaan atau kegiatan usaha yang sebenarnya, dimana pembukuan yang dibuat sekurang-kurangnya terdiri dari catatan mengenai harta, kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta penjualan dan pembelian, sehingga dapat dihitung besarnya pajak yang terutang. Tahap akhir dari proses pembukuan adalah penyusunan laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan laporan laba rugi. Dari sisi manajemen laporan keuangan dapat digunakan untuk mengetahui posisi keuangan dan perkembangan kegiatan usaha perusahaan, sedangkan dilihat dari sisi perpajakan laporan keuangan dapat digunakan untuk mempermudah Wajib Pajak dalam mengisi Surat Pemberitahuan dan untuk mempermudah penghitungan besarnya Penghasilan Kena Pajak. Selain itu juga laporan keuangan dapat digunakan oleh pihak ekstern maupun intern untuk pengambilan keputusan. PT. BM menyusun laporan keuangan sesuai dengan PSAK dan sesuai dengan ketentuan peraturan perpajakan yang berlaku umum. 48

18 Tabel 3.1. PT. BM NERACA PER 31 DESEMBER 2006 (Rupiah) AKTIVA Aktiva Lancar Kas & Bank Piutang Usaha Persediaan Pajak Dibayar Dimuka Aktiva Tetap Tanah Bangunan Mesin-mesin Inventaris Pabrik Inventaris Kantor Kendaraan Bermotor Nilai Perolehan Akumulasi penyusutan Aktiva Tetap ( ) Nilai Buku JUMLAH AKTIVA KEWAJIBAN DAN MODAL SAHAM Kewajiban Lancar Hutang Usaha Hutang Bank Pajak yang masih harus dibayar Kewajiban Jangka Panjang Hutang Pembelian Mesin Modal Saham Modal Saham Laba Ditahan Laba Tahun Berjalan JUMLAH KEWAJIBAN & MODAL SAHAM Sumber : Laporan keuangan PT. BM tahun

19 Tabel 3.2. PT BM PERHITUNGAN LABA RUGI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2006 (Rupiah) Penjualan Penjualan Kain Rajut Penjualan Benang Rajut Penjualan Kain Rajut BS Penjualan Jasa Makloen Harga Pokok Penjualan Laba (Rugi) Kotor Biaya Usaha Gaji dan tunjangan Makan (Catering) Seragam kantor Bingkisan Fasilitas antar jemput karyawan Biaya pengobatan karyawan Biaya pemeliharaan inventaris kantor Biaya pemeliharaan kendaran bermotor Biaya pemeliharaan bangunan kantor Telekomunikasi Biaya iklan Listrik Gas dan PAM Transportasi Alat tulis dan cetakan (fotocopy) Asuransi Biaya pajak, PBB PPh psl PPh psl Konsultan pajak Biaya entertainment Administrasi bank Penyusutan aktiva tetap Rupa-rupa alat kantor Surat kabar dan majalah Rumah Tangga Sumbangan Kebersihan Keamanan Laba(Rugi) dari Usaha Pendapatan (Biaya) Lain-lain Bunga pinjaman ( ) Pendapatan bunga (jasa giro) Selisih Kurs ( ) Selisih Kas (19.382) ( ) Laba Bersih Sebelum Pajak Pajak Penghasilan Laba bersih Setelah Pajak Sumber : Laporan keuangan PT. BM tahun 2006

20 Tabel 3.3 PT. BM PERHITUNGAN HARGA POKOK PENJUALAN UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2006 (Rupiah) Pemakaian Bahan Baku Persediaan Awal Pembelian Bahan Baku Tersedia untuk Digunakan Persediaan Akhir Pemakaian Bahan Pembantu Bahan Kimia dan Dyestuff Minyak Solar dan Diesel Bahan Bakar Batu Bara Jarum Rajut Upah Langsung dan tunjangan Biaya Produksi Tak Langsung Gaji dan tunjangan Seragam pabrik PAM dan Gas Alat Bantu Biaya pemeliharaan bangunan Biaya pemeliharaan inventaris pabrik Biaya pengolahan limbah Ongkos angkut Listrik Plastik Sparepart Biaya rajut Penyusutan aktiva tetap Total Biaya Produksi Persediaan BDP Awal Persediaan BDP Akhir Harga Pokok Produksi Persediaan Awal Barang Jadi Barang Tersedia untuk Dijual Persediaan Akhir Barang Jadi Harga Pokok Penjualan Sumber : Laporan keuangan PT. BM tahun

21 Berdasarkan hasil wawancara serta observasi yang telah dilakukan oleh penulis atas data-data keuangan yang terdapat pada PT. BM, maka penulis dapat mengetahui gambaran masalah yang dihadapi oleh PT. BM sehubungan dengan perencanaan pajaknya. Gambaran masalah secara garis besar yang dihadapi oleh PT. BM antara lain adalah sebagai berikut : Dari segi manajemen. Perusahaan tidak memiliki pegawai yang mempunyai keahlian dan sertifikasi di bidang perpajakan sehingga menyebabkan perencanaan pajak yang dapat diterapkan belum maksimal. Selain itu juga, perusahaan tidak melibatkan jasa konsultan pajak yang digunakan oleh perusahaan dalam perencanaan pajak. Dari segi kebijakan. Perusahaan banyak memberikan natura atau kenikmatan kepada karyawan, perusahaan juga menanggung PPh Psl 21 atas karyawan dan perusahaan juga tidak memotong PPh Pasal 23 atas pengolahan limbah dan catering, sehingga yang harus menanggung pembayaran PPh Pasal 23 tersebut kepada Negara adalah perusahaan. Pemberian natura atau kenikmatan kepada karyawan, menanggung PPh Pasal 21 dan PPh Pasal 23 merupakan biaya komersial yang harus dikoreksi fiskal positif. Dari segi teknik/perhitungan. Dilihat dari daftar akun laporan laba rugi dan perhitungan harga pokok penjualan di atas, penulis mampu menyimpulkan bahwa PT. BM belum maksimal dalam melakukan perencanaan pajaknya, karena dalam laporan tersebut, terdapat banyak biayabiaya komersial yang harus dikoreksi fiskal positif. Banyaknya koreksi positif atas akun biaya komersial akan menyebabkan jumlah penghasilan kena pajak menjadi besar sehingga jumlah beban pajak yang harus dibayar oleh PT. BM juga menjadi besar. 52

Klein, Country Fiesta, dan lain-lain.

Klein, Country Fiesta, dan lain-lain. 44 BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT BM merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri tekstil yang memproduksi dan

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. pesat guna meningkatkan standar hidup berbangsa dan bernegara. Semua pihak baik

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. pesat guna meningkatkan standar hidup berbangsa dan bernegara. Semua pihak baik BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1 Sejarah Perusahaan Pembangunan di berbagai bidang yang terjadi di Indonesia berlangsung dengan pesat guna meningkatkan standar hidup berbangsa dan bernegara. Semua

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB III METODOLOGI ANALISIS 59 BAB III METODOLOGI ANALISIS 3.1 Kerangka Pemikiran Pembahasan tesis ini, didasarkan pada langkah-langkah pemikiran sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi objek pajak perusahaan dan menganalisis proses

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire Vennotschap/ Perseroan Komanditer). Perusahaan ini didirikan oleh

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK ATAS BIAYA KOMERSIAL UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK PADA PT. BM

BAB IV EVALUASI PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK ATAS BIAYA KOMERSIAL UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK PADA PT. BM BAB IV EVALUASI PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK ATAS BIAYA KOMERSIAL UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK PADA PT. BM IV.1. Evaluasi Pelaksanaan PPh Badan PT. BM Menurut UU No. 16 Tahun 2000 tentang Ketentuan Umum

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada PT. DS. Penulis melakukan observasi dan wawancara langsung ke perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT. DS. Pada prinsipnya terdapat perbedaan pengakuan penghasilan dan beban antara

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT. DS. Pada prinsipnya terdapat perbedaan pengakuan penghasilan dan beban antara BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT. DS Pada prinsipnya terdapat perbedaan pengakuan penghasilan dan beban antara laporan keuangan komersial dengan peraturan perpajakan. Hal

Lebih terperinci

EVALUASI ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT SNI. Dalam rangka pemanfaatan Undang undang Perpajakan secara optimal untuk

EVALUASI ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT SNI. Dalam rangka pemanfaatan Undang undang Perpajakan secara optimal untuk BAB IV EVALUASI ATAS PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT SNI Dalam rangka pemanfaatan Undang undang Perpajakan secara optimal untuk meningkatkan efisiensi perusahaan pada PT SNI, penulis akan menguraikan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Agustus 1996, di Jakarta. Lokasi pabrik dan kantor perusahaan ini terletak di jalan

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Agustus 1996, di Jakarta. Lokasi pabrik dan kantor perusahaan ini terletak di jalan BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan. PT LAM didirikan dengan akte notaris Samsul Hadi S.H, nomor 10, tanggal 4 Agustus 1996, di Jakarta. Lokasi pabrik dan kantor perusahaan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA III.1 Gambaran Umum Perusahaan III.1.1 Riwayat PT.Groovy Mustika Sejahtera PT.Groovy Mustika Sejahtera adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Penyajian Data 4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Fajar Lestari Abadi Surabaya adalah perusahaan yang bergerak di bidang usaha distribusi consumer goods, khususnya

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1. Riwayat Perusahaan PT. Sinar Buana adalah sebuah perusahaan dagang yang bergerak dalam bidang distribusi permesinan dan bahan kimia industri. PT. Sinar Buana

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. PENYAJIAN DATA 4.1.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa PT. Sehat Sukses Sentosa merupakan subjek pajak yang telah didaftar dan memiliki Nomor Pokok

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat PT. Kencana Megah Logistik PT. Kencana Megah Logistik didirikan oleh Ibu Anggrek Meice pada tahun 2005 dan mulai menjalankan bisnis

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. pembahasan mengenai perbandingan dan perhitungan PPh pasal 21 Metode

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. pembahasan mengenai perbandingan dan perhitungan PPh pasal 21 Metode BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data Pada bab empat ini akan dijelaskan mengenai sejarah perusahaan, struktur organisasi, serta tujuan perusahaan. Dalam bab ini dilakukan juga pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Metrokom Jaya berdiri pada tahun 2007, telah menjadi pemimpin dalam bidang penjualan komputer bekas. Memulai bisnis di

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. III.1.1 Sejarah dan Bentuk Badan Hukum Perusahaan

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. III.1.1 Sejarah dan Bentuk Badan Hukum Perusahaan BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Latar Belakang Perusahaan III.1.1 Sejarah dan Bentuk Badan Hukum Perusahaan Pada awal bab ini, penulis akan menguraikan secara singkat tentang pendirian PT Simran

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA dengan akta notaris Adri Dwi Purnomo, SH. Nomor 24/2006. Yang

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA dengan akta notaris Adri Dwi Purnomo, SH. Nomor 24/2006. Yang BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan PT. Ragam Anugerah Mandiri didirikan pada tanggal 20 April 2006 dengan akta notaris Adri Dwi Purnomo, SH. Nomor

Lebih terperinci

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN. UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 dan 2010 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT INDO EVERGREEN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER dan DAFTAR ISI Halaman LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Laporan Posisi Keuangan... 1. Laporan Laba Rugi Komprehensif...

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI PERENCANAAN PAJAK UNTUK MENGEFISIENSIKAN BIAYA PAJAK BADAN PADA PT. UB. IV.1. Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT.

BAB IV EVALUASI PERENCANAAN PAJAK UNTUK MENGEFISIENSIKAN BIAYA PAJAK BADAN PADA PT. UB. IV.1. Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT. BAB IV EVALUASI PERENCANAAN PAJAK UNTUK MENGEFISIENSIKAN BIAYA PAJAK BADAN PADA PT. UB IV.1. Analisis Biaya Pada Laporan Laba Rugi PT. UB Pada prinsipnya terdapat perbedaan pengakuan penghasilan dan beban

Lebih terperinci

TUGAS PRAKTIK AUDITING MODUL 1 DISUSUN OLEH : DAULAT HASIBUAN AKBAR ANWARI LUBIS MUCHTI WIRAHADINATA

TUGAS PRAKTIK AUDITING MODUL 1 DISUSUN OLEH : DAULAT HASIBUAN AKBAR ANWARI LUBIS MUCHTI WIRAHADINATA TUGAS PRAKTIK AUDITING MODUL 1 DISUSUN OLEH : DAULAT HASIBUAN 130522063 AKBAR ANWARI LUBIS 130522064 MUCHTI WIRAHADINATA 130522065 DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan Akta Pendirian Nomor 12 yang dibuat oleh notaris Monica, SH. PT Prima

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. dan bergerak dalam bidang industri dan distribusi tali kipas (v-belt & fan belt) untuk

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. dan bergerak dalam bidang industri dan distribusi tali kipas (v-belt & fan belt) untuk BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1 Sejarah Perusahaan PT Adiliman Makmur merupakan perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas dan bergerak dalam bidang industri dan distribusi tali kipas (v-belt &

Lebih terperinci

Contoh laporan keuangan koperasi

Contoh laporan keuangan koperasi Contoh laporan keuangan koperasi Koperasi merupakan badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya atas dasar prinsip koperasi dan kaidah ekonomi

Lebih terperinci

BAB 3. perusahaan manufaktur sekaligus eksportir yang bergerak di bidang furniture. rotan, enceng gondok, pelepah pisang dan sebagainya.

BAB 3. perusahaan manufaktur sekaligus eksportir yang bergerak di bidang furniture. rotan, enceng gondok, pelepah pisang dan sebagainya. BAB 3 Analisis Sistem Pembelian Bahan Baku yang Sedang Berjalan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Siaga Ratindotama, yang didirikan pada tanggal 12 Maret 1992 di Jakarta

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1. Penyajian Data 4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT Wijaya Prima Baja Indonesia berdiri sejak tahun 2007 oleh Bpk Oei Robby Wijaya dengan nomer izin 019-07/437-56/1/2007,

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS III.1 Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan PT MMS didirikan di Jakarta berdasarkan Akta No.14 tanggal 4 Oktober 1989 dari Notaris Winnie Hadiprojo, SH., notaris

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan CV. Maju Jaya Bersama merupakan badan usaha yang bergerak di bidang industri tekstil dan konfeksi yang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Perencanaan pajak (tax planning) merupakan proses pengorganisasian yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Perencanaan pajak (tax planning) merupakan proses pengorganisasian yang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Perencanaan pajak (tax planning) merupakan proses pengorganisasian yang dilakukan wajib pajak. Dengan sedemikian rupa sehingga hutang pajak penghasilannya berada

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Pada Laporan Laba Rugi PT Rysban Jaya Agung

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Pada Laporan Laba Rugi PT Rysban Jaya Agung BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Evaluasi Pada Laporan Laba Rugi PT Rysban Jaya Agung Dalam menghitung laporan laba rugi perusahaan, terdapat perbedaan antara laporan laba rugi berdasarkan peraturan yang sesuai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permintaan produk yang tinggi dari pelanggan akan membuat perusahaan semakin giat untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat memenuhi permintaan tersebut. Banyak

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. penjualan maka berdasarkan peraturan perpajakan PT SCE yang telah

BAB III OBJEK PENELITIAN. penjualan maka berdasarkan peraturan perpajakan PT SCE yang telah BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Pemilihan Objek Penelitian Penulis memilih PT SCE sebagai objek penelitian skripsi ini. Dimana PT SCE adalah perusahaan perdagangan dibidang distributor alat kontrol listrik

Lebih terperinci

DEWAN KOMISARIS DIREKTUR UTAMA MANAJER UMUM MANAJER PERSONALIA MANAJER KEUANGAN MANAJER MANAJER MANAJER PENJUALAN MANAJER PEMASARAN PEMBELIAN

DEWAN KOMISARIS DIREKTUR UTAMA MANAJER UMUM MANAJER PERSONALIA MANAJER KEUANGAN MANAJER MANAJER MANAJER PENJUALAN MANAJER PEMASARAN PEMBELIAN Struktur Organisasi Perusahaan Setiap perusahaan mempunyai struktur organisasi tersendiri. Struktur organisasi merupakan suatu rangkaian hubungan antara individu dengan individu, dan individu dengan kelompok.

Lebih terperinci

Berkas Permanen. dengan Nomor 1882/1984 tanggal 5 Mei 1984 dan diumumkan dalam Tambahan Nomor 32 pada Berita Negara Nomor 1001 tanggal 18 Mei 1984.

Berkas Permanen. dengan Nomor 1882/1984 tanggal 5 Mei 1984 dan diumumkan dalam Tambahan Nomor 32 pada Berita Negara Nomor 1001 tanggal 18 Mei 1984. Berkas Permanen SEJARAH DAN LATAR BELAKANG PERUSAHAAN PT PETA didirikan tanggal 23 April 1984 dengan akta notaries James, SH Nomor 30372 di Jakarta. Akte ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan Nomor

Lebih terperinci

BAB IV REKONSILIASI FISKAL UNTUK MENGHITUNG PAJAK TERUTANG PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR PT. MANDIRI CIPTA

BAB IV REKONSILIASI FISKAL UNTUK MENGHITUNG PAJAK TERUTANG PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR PT. MANDIRI CIPTA BAB IV REKONSILIASI FISKAL UNTUK MENGHITUNG PAJAK TERUTANG PADA PERUSAHAAN KONTRAKTOR PT. MANDIRI CIPTA IV. 1 Penerapan Akuntansi dalam Perhitungan Laba Kena Pajak dan Pajak yang Terutang Laba adalah selisih

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN 3.1. Latar Belakang Perusahaan PT. Niagatama Cemerlang adalah sebuah perusahaan yang berdiri sejak

Lebih terperinci

ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Suatu organisasi merupakan satu wadah kerjasama untuk mencapai tujuan

ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Suatu organisasi merupakan satu wadah kerjasama untuk mencapai tujuan BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Struktur Organisasi Suatu organisasi merupakan satu wadah kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu harus mempunyai struktur organisasi yang menyatakan berbagai fungsi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah perusahaan PD. Karya Delitama adalah perusahaan yang didirikan pada 6 Maret 1997. Perusahaan ini bergerak dalam bidang distribusi alat-alat teknik,

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT Mitra Makmurjaya Mandiri adalah sebuah perusahaan yang bergerak di

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT Mitra Makmurjaya Mandiri adalah sebuah perusahaan yang bergerak di BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Mitra Makmurjaya Mandiri adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan produk sepeda motor Honda yang didirikan pada tanggal

Lebih terperinci

PT SIANTAR TOP Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT)

PT SIANTAR TOP Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT) PT SIANTAR TOP Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT) 1 PT SIANTAR TOP Tbk NERACA PER TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT) Catatan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. perusahaan perlu mendapat perhatian khusus dalam penetapan kebijakan baik

BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN. perusahaan perlu mendapat perhatian khusus dalam penetapan kebijakan baik BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PENELITIAN A. Metode Perolehan Aktiva Tetap Aktiva tetap berwujud sebagai salah satu aktiva penting yang dimiliki perusahaan perlu mendapat perhatian khusus dalam penetapan

Lebih terperinci

BAB IV. Analisis Hasil Dan Pembahasan

BAB IV. Analisis Hasil Dan Pembahasan 65 BAB IV Analisis Hasil Dan Pembahasan A. Koreksi Fiskal Dalam Penentuan Pajak Penghasilan Badan PT. Anugerah Kemas Indah. Telah diketahui bahwa Laporan Keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK)

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1. Penyajian data 4.1.1.Gambaran Umum Perusahaan Awal mulanya pada tahun 2006 perusahaan ini didirikan oleh dua pemegang saham dengan nama PT Citra Profoam Indonesia.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENJUALAN, PENAGIHAN PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PT RACKINDO SETARA PERKASA

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENJUALAN, PENAGIHAN PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PT RACKINDO SETARA PERKASA 41 BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENJUALAN, PENAGIHAN PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PT RACKINDO SETARA PERKASA 3.1 Profile Perusahaan PT Rackindo Setara Perkasa merupakan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Organisasi PT PANCAYASA PRIMATANGGUH berdiri pada awal tahun 1990 oleh Budi Arifandi, Yohanes Kaliman dan Soegiarto Simon. PT PANCAYASA

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT NANO INFORMATION TECHNOLOGY

BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT NANO INFORMATION TECHNOLOGY BAB IV EVALUASI PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT NANO INFORMATION TECHNOLOGY Pada bab ini penulis akan mengevaluasi atas keadaan perpajakan seperti yang telah diuraikan dalam Bab 3. Evaluasi

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. dengan direktur bernama FENNY PHITOYO yang beralamat di jalan HR.

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. dengan direktur bernama FENNY PHITOYO yang beralamat di jalan HR. BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Sejarah Singkat Perusahaan CV. XPRESS CLEAN BER$SAUDARA berdiri pada tahun 1995 dengan direktur bernama FENNY PHITOYO yang beralamat di jalan HR. Muhammad 373-383

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Peraturan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang bertujuan untuk menyajikan

BAB IV PEMBAHASAN. Peraturan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang bertujuan untuk menyajikan BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perhitungan Laba Rugi Secara Komersial Laporan keuangan komersial adalah laporan keuangan yang disusun berdasarkan Peraturan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Perencanaan Pajak Penghasilan Pada PT Multi Indocitra Tbk

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Penerapan Perencanaan Pajak Penghasilan Pada PT Multi Indocitra Tbk BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Perencanaan Pajak Penghasilan Pada PT Multi Indocitra Tbk Penerapan perencanaan pajak yang dilakukan oleh PT Multi Indocitra Tbk, tidak dapat dipisahkan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Penjelasan mengenai akun akun dalam laporan keuangan PT Mitra Wisata Permata

BAB IV PEMBAHASAN. Penjelasan mengenai akun akun dalam laporan keuangan PT Mitra Wisata Permata BAB IV PEMBAHASAN Penjelasan mengenai akun akun dalam laporan keuangan PT Mitra Wisata Permata dan beberapa kebijakan akuntansi dan fiskal dalam menjalankan kegiatan bisnisnya yang perlu diketahui agar

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PPH BADAN PT LAM. diwajibkan untuk memenuhi kewajiban perpajakannya. Sebagai Wajib Pajak badan, PT

BAB IV EVALUASI PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PPH BADAN PT LAM. diwajibkan untuk memenuhi kewajiban perpajakannya. Sebagai Wajib Pajak badan, PT BAB IV EVALUASI PENERAPAN PERENCANAAN PAJAK PPH BADAN PT LAM IV.1. Evaluasi Pelaksanaan PPh Badan PT LAM Sesuai dengan Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, setiap Wajib Pajak diwajibkan untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri.

BAB IV PEMBAHASAN. CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun laporan keuangannya sendiri. BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Manfaat Implementasi SAK ETAP Dengan mengimplementasikan SAK ETAP di dalam laporan keuangannya, maka CV Scala Mandiri akan memperoleh beberapa manfaat, antara lain: 1. Dapat menyusun

Lebih terperinci

BAB III OBYEK PENELITIAN

BAB III OBYEK PENELITIAN BAB III OBYEK PENELITIAN III.1. Gambaran Umum Perusahaan III.1.1. Sejarah Perusahaan PT. Multi Megah Mandiri merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri garmen. Perusahaan ini memiliki dua

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PD. Cahaya Fajar adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur. Perusahaan ini menjalankan usahanya dalam

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam rangka pemanfaatan Undang-Undang Perpajakan secara optimal untuk

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam rangka pemanfaatan Undang-Undang Perpajakan secara optimal untuk BAB IV PEMBAHASAN Dalam rangka pemanfaatan Undang-Undang Perpajakan secara optimal untuk meningkatkan efisien PT.KBI, penulis akan menguraikan perencanaan pajak yang berhubungan dengan kegiatan yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. maksud agar perkembangan usaha pada akhir periode tertentu dapat diketahui.

BAB IV PEMBAHASAN. maksud agar perkembangan usaha pada akhir periode tertentu dapat diketahui. BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Penyajian Data Agar penyajian data dapat diketahui setiap kurun waktu (periode akuntansi) tertentu perusahaan perlu menyusun laporan keuangan. Penyusunan laporan keuangan adlah tahap

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan :

LAMPIRAN. Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan : L1 LAMPIRAN Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan : 1. Ya, artinya sistem dan prosedur telah diterapkan serta dilaksanakan dengan baik sebagaimana

Lebih terperinci

BAB III. Penelitian merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sitematis, logis

BAB III. Penelitian merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sitematis, logis BAB III METODE PENELITIAN III.1 Pemilihan Objek Penelitian Penelitian merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan secara sitematis, logis dan objektif untuk menemukan solusi atas suatu masalah yang

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. Pada bab empat ini akan dijelaskan mengenai sejarah

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. Pada bab empat ini akan dijelaskan mengenai sejarah 34 BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data Pada bab empat ini akan dijelaskan mengenai sejarah perusahaan, struktur organisasi, serta tujuan perusahaan. Dalam bab ini dilakukan juga pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV REKONSILIASI KEUANGAN FISKAL UNTUK MENGHITUNG PAJAK. TERUTANG PADA PT. KERAMIKA INDONESIA ASSOSIASI. Tbk

BAB IV REKONSILIASI KEUANGAN FISKAL UNTUK MENGHITUNG PAJAK. TERUTANG PADA PT. KERAMIKA INDONESIA ASSOSIASI. Tbk BAB IV REKONSILIASI KEUANGAN FISKAL UNTUK MENGHITUNG PAJAK TERUTANG PADA PT. KERAMIKA INDONESIA ASSOSIASI. Tbk IV.1 Laba Rugi Secara Komersial Keuntungan (laba) atau kerugian adalah salah satu tolak ukur

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT TGS

BAB IV EVALUASI PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT TGS BAB IV EVALUASI PAJAK PENGHASILAN PASAL 25 PADA PT TGS Pada laporan rugi laba yang telah dibuat oleh PT TGS yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2003 menunjukkan adanya unsur penjualan yang telah berhasil

Lebih terperinci

Lampiran 1. Struktur Organisasi PT Barata Indonesia (Persero) UUM Medan

Lampiran 1. Struktur Organisasi PT Barata Indonesia (Persero) UUM Medan Lampiran 1 Struktur Organisasi PT Barata Indonesia (Persero) UUM Medan GENERAL MANAGER BAGIAN OPERASIONAL BAGIAN PENJUALAN & ENJ. PENGADAAN PPP ENJINIRING AKUNTANSI BENGKEL & DALTAS PENJ. & ADPEM ADMIKUM

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan Keuangan Fiskal Sebagai Dasar Penghitungan Penghasilan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Laporan Keuangan Fiskal Sebagai Dasar Penghitungan Penghasilan 42 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Laporan Keuangan Fiskal Sebagai Dasar Penghitungan Penghasilan Wajib Pajak Badan PT. MBPK. Laporan laba rugi yang dibuat oleh PT. MBPK bertujuan untuk informasi

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan perorangan Speed Power Racing adalah perusahaan yang bergerak dalam industri pembuatan spare parts (perlengkapan) kendaraan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Beban dan Pendapatan Perusahaan Langkah pertama yang dilakukan penulis adalah dengan melakukan koreksi fiskal atas laporan laba rugi perusahaan sesuai dengan undang-undang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi, sama halnya dengan akuntansi keuangan, akuntansi pemerintahan, akuntansi pajak, dan sebagainya.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Berikut ini adalah laporan laba rugi PT XYZ tahun 2009 :

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Berikut ini adalah laporan laba rugi PT XYZ tahun 2009 : 33 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Penerapan Perencanaan Pajak Penghasilan atas Pendapatan dan Beban PT. XYZ PT. XYZ adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pengelolaan gedung dan jasa lainnya.

Lebih terperinci

BAB III OBYEK PENELITIAN. Perubahan akta terakhir dengan akta No. 13 yang dibuat diihadapan notaris

BAB III OBYEK PENELITIAN. Perubahan akta terakhir dengan akta No. 13 yang dibuat diihadapan notaris BAB III OBYEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT PARINDO PERMAI didirikan dengan akta notaris No. 52, tertanggal 24 Desember 1980 dengan akta yang dibuat dihadapan Notaris Hobropoerwanto, SH.,

Lebih terperinci

PRAKTIKUM PENGAUDITAN & PDE MODUL 1: KERTAS KERJA NERACA, KERTAS KERJA LABA RUGI, SURAT PERIKATAN, RENCANA PEMERIKSAAN

PRAKTIKUM PENGAUDITAN & PDE MODUL 1: KERTAS KERJA NERACA, KERTAS KERJA LABA RUGI, SURAT PERIKATAN, RENCANA PEMERIKSAAN PRAKTIKUM PENGAUDITAN & PDE MODUL : KERTAS KERJA NERACA, KERTAS KERJA LABA RUGI, SURAT PERIKATAN, RENCANA PEMERIKSAAN OLEH: EKO ARIE WICAKSONO 5366 STAR PRO BPKP BATCH UNIVERSITAS LAMPUNG 6 ASET Keterangan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT TARGET MAKMUR SENTOSA merupakan sebuah perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas yang bergerak di bidang produksi dan distribusi

Lebih terperinci

JUMLAH AKTIVA

JUMLAH AKTIVA NERACA 31 DESEMBER 2007 AKTIVA AKTIVA LANCAR Kas dan bank 3 866.121.482 3.038.748.917 Piutang usaha - bersih Hubungan istimewa 2b, 2c, 4, 5, 8 2.635.991.416 328.548.410 Pihak ketiga - setelah dikurangi

Lebih terperinci

BAB. 1V MANAJEMEN PAJAK SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN PADA PERUSAHAAN PI

BAB. 1V MANAJEMEN PAJAK SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN PADA PERUSAHAAN PI BAB. 1V MANAJEMEN PAJAK SEBAGAI UPAYA UNTUK MEMINIMALKAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN PADA PERUSAHAAN PI Pajak merupakan salah satu beban yang sangat material. Oleh karena itu, manajemen pajak harus dilakukan

Lebih terperinci

SURAT PERNYATAAN. Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Lastari Maryani Sutiono NRP :

SURAT PERNYATAAN. Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Lastari Maryani Sutiono NRP : SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Lastari Maryani Sutiono NRP : 0251234 Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tugas Akhir/Skripsi ini adalah hasil karya sendiri dan bukan duplikasi

Lebih terperinci

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN

MEMBACA LAPORAN KEUANGAN MEMBACA LAPORAN KEUANGAN Denny S. Halim Jakarta, 31 Juli 2008 1 Outline Pengertian Akuntansi Proses Akuntansi Laporan Keuangan Neraca Laporan Rugi Laba Laporan Arus Kas Pentingnya Laporan Keuangan Keterbatasan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Tujuan Evaluasi. Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mengetahui pengendalian internal

BAB IV PEMBAHASAN. Tujuan Evaluasi. Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mengetahui pengendalian internal BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Tujuan Evaluasi Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mengetahui pengendalian internal atas siklus pendapatan pada PT Kartina Tri Satria sudah baik atau belum, dan mengetahui kelemahan-kelemahannya

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 30 BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan Pada awalnya PT. Jabatex adalah sebuah industri rumah tangga yang didirikan oleh Effendi Gunawan pada tahun 1964. Pertamakali beroperasi perusahaan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Kuesioner

Lampiran 1. Hasil Kuesioner Lampiran 1. Hasil Kuesioner No Pertanyaan Ada Tidak Ada 1. Lingkungan Pengendalian Apakah perusahaan memiliki prosedur atau kebijakan secara tertulis mengenai a. Prosedur Pengiriman? 33.30% 66.60% b. Pencatatan

Lebih terperinci

Perpustakaan Unika LAMPIRAN A

Perpustakaan Unika LAMPIRAN A LAMPIRAN A LAMPIRAN B LAMPIRAN C LAMPIRAN D LAMPIRAN E LAMPIRAN F Kuesioner Sistem Pengendalian Keuangan Perusahaan Pertanyaan Ya Tidak 1. Umum a. Apakah perusahaan berjalan dengan baik? b. Apakah perusahaan

Lebih terperinci

Mentoring Perpajakan 1. PT ABC memiliki rincian aset tetap pada tahun 2014 sebagai berikut: Biaya Perolehan

Mentoring Perpajakan 1. PT ABC memiliki rincian aset tetap pada tahun 2014 sebagai berikut: Biaya Perolehan Mentoring Perpajakan 1 Soal 1 Pajak atas Asset PT ABC memiliki rincian aset tetap pada tahun 2014 sebagai berikut: No. Deskripsi Bulan Perolehan Biaya Perolehan Nilai Sisa Masa Manfaat Kelompok Fiskal

Lebih terperinci

AKUNTANSI BIAYA. Lukita Tri Permata, SE., M.SI, Ak, CA

AKUNTANSI BIAYA. Lukita Tri Permata, SE., M.SI, Ak, CA AKUNTANSI BIAYA BAGIAN III SISTEM ADMINISTRASI PABRIK DAN AKUMULASI BIAYA Lukita Tri Permata, SE., M.SI, Ak, CA ARUS BIAYA PERUSAHAAN PABRIKASI a. Tahap pencatatan dan klasifikasi biaya b. Tahap pengelompokkan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan PT TGS didirikan di Jakarta berdasarkan Akta Notaris dengan No Akte 145 tanggal 23 April 1996. Akta pendirian tersebut

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dibidang jasa industri vulkanisir ban, yang bahan bakunya

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dibidang jasa industri vulkanisir ban, yang bahan bakunya BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Sejahtera Panca Jaya Pekanbaru adalah perusahaan swasta yang didirikan pada tanggal 2 Januari 2001, yang berlokasi di Jalan Tuanku Tambusai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 76 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pajak Penghasilan Pasal 21 Sesuai dengan Undang-undang Perpajakan yang berlaku, PT APP sebagai pemberi kerja wajib melakukan pemotongan, penyetoran, dan pelaporan

Lebih terperinci

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 1. UMUM a. Pendirian Perusahaan PT. Akbar Indo Makmur Stimec Tbk ( Perusahaan ) didirikan pada tanggal

Lebih terperinci

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk Laporan Keuangan Dan Laporan Auditor Independen Untuk Tahun yang Berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2008 dan 2007 DAFTAR ISI Halaman Laporan Auditor Independen i Neraca 1 Laporan Laba Rugi 2 Laporan

Lebih terperinci

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang BAB III Objek Penelitian III.1. Sejarah singkat Perusahaan PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang furniture / meubel. Kegiatan utama dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III.1. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III.1. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari PT Kurnia Mulia Citra Lestari adalah perusahaan swasta yang didirikan berdasarkan akta notaris no.67 dihadapan Emmy Halim.SH,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Perencanaan Pajak Penghasilan Dalam Rangka Meminimalkan Beban

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Perencanaan Pajak Penghasilan Dalam Rangka Meminimalkan Beban BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Perencanaan Pajak Penghasilan Dalam Rangka Meminimalkan Beban Pajak pada PT. Malta Printindo. Perencanaan pajak yang dilakukan oleh perusahaan tidak dapat dipisahkan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PT. AROMATECH INTERNATIONAL

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PT. AROMATECH INTERNATIONAL BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PT. AROMATECH INTERNATIONAL 3.1 Analisis Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Piutang Usaha PT. Aromatech International

Lebih terperinci

PDF created with pdffactory Pro trial version

PDF created with pdffactory Pro trial version Daftar Lampiran : (terlampir) Lampiran 1 : Struktur organisasi dan Job-Description Lampiran 2 : Siklus Penjualan Lampiran 3 : Siklus Pembelian Lampiran 4 : Siklus Sumber Daya Manusia Lampiran 5 : Siklus

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan bagian dari akuntansi keuangan yang membahas mengenai penentuan harga pokok produk. Akuntansi biaya secara khusus berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan

BAB IV PEMBAHASAN. Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan BAB IV PEMBAHASAN Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan keekonomisan suatu perusahaan. Untuk memulai suatu pemeriksaan, seorang auditor harus terlebih dahulu mengadakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yayasan Dana Pensiun PT. Merpati Nusantara Airlines. Yayasan tersebut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yayasan Dana Pensiun PT. Merpati Nusantara Airlines. Yayasan tersebut BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Sejarah Berdirinya Perusahaan Dana Pensiun Merpati Nusantara Airlines merupakan kelanjutan dari Yayasan Dana Pensiun PT. Merpati Nusantara Airlines. Yayasan tersebut didirikan

Lebih terperinci

BAB III DATA PERUSAHAAN. Sejarah Pegadaian penuh warna. Berasal dari Bank Van Leening yang didirikan

BAB III DATA PERUSAHAAN. Sejarah Pegadaian penuh warna. Berasal dari Bank Van Leening yang didirikan BAB III DATA PERUSAHAAN III.1. Sejarah perusahaan Sejarah Pegadaian penuh warna. Berasal dari Bank Van Leening yang didirikan VOC pada tanggal 20 Agustus 1976 di Batavia. VOC dibubarkan bersama dengan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. PT. Masa Manunggal Mandiri yang menjadi subjek dalam penelitian

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. PT. Masa Manunggal Mandiri yang menjadi subjek dalam penelitian BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan PT. Masa Manunggal Mandiri yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah salah satu perusahaan yang bergerak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan Prosedur Akuntansi Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki sistem dan prosedur yang dilaksanakan sesuai dengan standar operasional perusahaan tersebut.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Laporan Laba Rugi Fiskal Dalam Menentukan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan Pada PT. XYZ PT. XYZ menyajikan informasi yang menyangkut hasil kegiatan operasinya

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. penyelenggara pembuatan rumah, gedung, jalanan, jembatan, dan lainnya. Perusahaan

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. penyelenggara pembuatan rumah, gedung, jalanan, jembatan, dan lainnya. Perusahaan BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT PIBS adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang pemborong bangunan dan kontraktor umum (general contractor) sebagai perencana,

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN UMUM

BAB III TINJAUAN UMUM BAB III TINJAUAN UMUM Dalam penyusunan skripsi ini yang menjadi obyek penelitian adalah sebuah perusahaan dagang yang bergerak di bidang perdagangan telepon seluler. Dalam pengumpulan data untuk penulisan

Lebih terperinci

I. UMUM II. PASAL DEMI PASAL. Pasal 1. Cukup jelas. Pasal 2

I. UMUM II. PASAL DEMI PASAL. Pasal 1. Cukup jelas. Pasal 2 I. UMUM PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94 TAHUN 2010 TENTANG PENGHITUNGAN PENGHASILAN KENA PAJAK DAN PELUNASAN PAJAK PENGHASILAN DALAM TAHUN BERJALAN Dengan diundangkannya

Lebih terperinci