BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. III.1.1 Sejarah dan Bentuk Badan Hukum Perusahaan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. III.1.1 Sejarah dan Bentuk Badan Hukum Perusahaan"

Transkripsi

1 BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Latar Belakang Perusahaan III.1.1 Sejarah dan Bentuk Badan Hukum Perusahaan Pada awal bab ini, penulis akan menguraikan secara singkat tentang pendirian PT Simran Jaya, yaitu perusahaan yang penulis jadikan obyek penelitian dalam penyusunan skripsi ini. PT Simran Jaya yang berlokasi di Kompleks Sunter Paradise 22 A No , Jakarta, didirikan berdasarkan Akte Notaris No. 1 tanggal 5 Maret 1996 di kantor Notaris Nyonya Sri Artati, SH., di Jakarta. Pada awalnya, maksud dan tujuan didirikan perseroan tersebut adalah menjalankan perdagangan umum, industri agro bisnis, pengadaan barang, transportasi, pembangunan, dan desain interior. Namun pada beberapa bulan kemudian, yaitu pada bulan Agustus 1996, perseroan mengubah tujuan usaha secara keseluruhan dari akte yang lama mengenai usaha pengadaan barang, transportasi dan pembangunan diuraikan secara tersendiri. Melalui Akte Notaris No. 23 tanggal 3 Agustus 1996, dengan Notaris yang sama, ketiga bidang usaha tersebut digabung menjadi satu bidang usaha, yaitu bidang produksi pakaian jadi atau garmen dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. C HT Th. 96 pada tanggal 19 September

2 Berdasarkan Akte Notaris Nyonya Sri Artati SH, Akte No. l tanggal 05 Maret 1996 susunan pengurus perseroan adalah sebagai berikut : - Direktur : Tuan Manohar Bhagwandas Dasinghani - Komisaris : Tuan Heru Tri Mulyana Untuk menunjang jalannya perseroan tersebut maka para pemegang saham menetapkan anggaran modal dasar usaha sebesar Rp ,- ( enam ratus juta rupiah ) yang terbagi atas 600 ( enam ratus ) lembar saham, masing-masing bernilai Rp ,- ( satu juta rupiah ). Dari jumlah tersebut telah ditempatkan sebanyak 300 ( tiga ratus ) lembar saham atau sebesar Rp ,- ( tiga ratus juta rupiah ) dan disetor penuh sebesar Rp ,- (seratus lima puluh juta rupiah) dengan komposisi kepemilikan sebagai berikut : - Tn. Manohar Bhagwandas Dasinghani : 100 lembar = Rp ,- - Tn. Heru Tri Mulya : 150 lembar = Rp ,- Jumlah : 150 lembar = Rp ,- Berdasarkan penjelasan pemegang saham, telah dilakukan perubahan atas modal yang belum ditempatkan dan disetor, dimana perubahan tersebut belum dibuatkan akte perubahan modal oleh Notaris. Perubahan atas modal yamg belum ditempatkan dan disetor adalah sebagai berikut : 1. Sisa modal yang belum disetor telah disetor penuh oleh masing-masing pemegang saham yaitu sebanyak 100 lembar atau Rp ,- oleh Tn. Manohar 36

3 Bhagwandas Dasinghani sebanyak 50 lembar atau Rp ,- oleh Tn. Heru Tri Mulya. 2. Sisa saham yang belum ditempatkan telah diambil seluruhnya dan disetor penuh oleh Tn. Manohar Bhagwandas Dasinghani yaitu sebanyak 300 lembar atau Rp ,-. Dengan adanya perubahan tersebut di atas maka posisi permodalan perseroan menjadi sebagai berikut : - Tn. Manohar Bhagwandas Dasinghani : 100 lembar = Rp ,- - Tn. Heru Tri Mulya : 150 lembar = Rp ,- Jumlah : 150 lembar = Rp ,- III.1.2 Operasi Perusahaan PT Simran Jaya merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan umum, argo industri bisnis, pengadaan barang, transportasi, dan desain interior. Namun perusahaan lebih cenderung kepada perusahaan industri yang memproduksi pakaian jadi yang berupa ladies dress, ladies slips, dan mens t'shirts. Sampai saat ini, PT Simran Jaya telah mempekerjakan sekitar 438 orang karyawan, dengan rincian sebagai berikut : 350 orang karyawan bagian produksi dan 88 orang karyawan bagian non produksi. PT Simran Jaya menjalankan produksi sendiri berdasarkan job order costing dengan orientasi pasaran ekspor, khususnya ke Dubai, Sudan, dan Ethiopia. Negara- 37

4 negara ini adalah pelanggan tetap perusahaan. Namun ada kalanya perusahaan harus melaksanakan Cutting-Makking-Trading (CMT) ke perusahaan lain, yaitu proses produksi yang ketika job order diterima, lalu proses produksi dilakukan dengan terlebih dahulu melihat kapasitas produksi yang ada, jika job order yang diterima melebihi kapasitas produksi perusahaan, maka kelebihan tersebut dipindahkan ke perusahaan lain, yang ditetapkan oleh manajemen perusahaan untuk kerja sama produksi. Jadi dengan kata lain PT Simran Jaya menghasilkan produk dengan dua cara, yaitu : a. Memproduksi sendiri. b. Dialihkan ke perusahaan lain, yang telah ditetapkan oleh manajemen perusahaan. Dalam melaksanakan proses produksi, PT Simran Jaya membeli persediaan bahan baku serta mesin untuk kegiatan produksi dari pemasok dalam negeri yang jumlahnya kurang lebih 45 pemasok yang berkedudukan di wilayah Pulau Jawa. Persediaan bahan baku disimpan di dalam gudang tertutup dengan cara diletakkan pada rak-rak besi yang disusun dan dirancang sedemikian rupa dengan memakai triplek berukuran tebal sehingga penyimpanan menjadi efektif dan efisien. Penyimpanan digolongkan berdasarkan besar kecilnya bentuk persediaan bahan baku dan jenis barang yang digunakan selama proses produksi. Selain itu, setiap rak diberikan keterangan tempat atau lokasi dan dilengkapi dengan nomor persediaan barang yang bersangkutan. Produksi pakaian jadi ditujukan khusus untuk orang dewasa, yaitu meliputi pria dewasa maupun wanita dewasa. Ukuran yang digunakan untuk masing-masing jenis pakaian jadi tersebut adalah sama, yaitu : small (S), medium (M), large (L), dan extra large (XL). Model pakaian yang telah disediakan oleh perusahaan, untuk jenis ladies dress dan ladies slips ada tiga macam, yaitu model tiga perempat atau panjangnya 38

5 sebatas lutut, model di bawah lutut, dan model gaun atau panjangnya sampai dengan mata kaki. Mengenai jenis bahan, corak bahan, model sampai dengan ukuran pakaian telah ditetapkan terlebih dahulu oleh perusahaan. Sebelumnya, perusahaan membuat sampel atau contoh produk jadi kemudian ditawarkan kepada pelanggan atau konsumen. Setelah pelanggan memilih jenis produk yang diinginkan berdasarkan sampel produk jadi tersebut, perusahaan baru akan memproduksi sesuai kapasitas yang diinginkan oleh pelanggan. Dalam memenuhi kebutuhan pelanggan, perusahaan menentukan harga jual yang berbeda-beda, tergantung dari hubungan yang telah mereka jalin. Untuk menangani masalah surat pesanan dari pembeli atau pelanggan, bagian penjualan terlebih dahulu memeriksa persediaan dengan melihat kartu barang jadi dan mengajukan daftar mengenai nomor dan nama barang serta dilengkapi dengan harga penawaran. Setelah barang jadi ada dan harga disetujui maka bagian penjualan membuat invoice atau faktur penjualan. 39

6 III.1.4 Struktur Organisasi Perusahaan STRUKTUR ORGANISASI PT SIMRAN JAYA RUPS Komisaris Direktur Utama Internal Audit Manager Pembelian Manager Produksi Manager Penjualan Manager F & A Manager Personalia Keterangan : 1. Ka. Pembelian 5. Ka. Pemasaran / Salesman 2. Ka. Pabrik 6. Keuangan 3. Ka. Quality Control 7. Akuntansi dan Perpajakan 4. Ka. Gudang Sumber : PT Simran Jaya 40

7 Salah satu cara untuk mencapai kemampuan mengelola suatu perusahaan yang baik adalah menentukan struktur formal dari organisasi tersebut. Berdasarkan fungsi, struktur organisasi ini diharapkan memberikan kejelasan dan ketegasan perihal tugas, garis wewenang dari jalur tanggung jawab di antara setiap jabatan yang terlihat dalam hubungan kerja. Hal ini dimaksudkan agar pengelolaan organisasi dapat dilaksanakan secara terpadu dan efektif dengan mendayagunakan potensi yang ada. Unit-unit organisasi yang ada diarahkan untuk menangani kegiatan-kegiatan sesuai dengan fungsi-fungsi kerjanya. Secara garis besar uraian tugas dan fungsi dari struktur organisasi PT Simran Jaya adalah sebagai berikut : 1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan pemegang kekuasaan tertinggi pada perusahaan. Dalam menentukan kebijakan RUPS yang diadakan sekali dalam setiap tahun ini berhak untuk menentukan siapa yang akan memegang kedudukan dan menjadi anggota dewan komisaris dan direktur dalam perusahaan. Selain itu, dalam RUPS juga diputuskan hal-hal lain seperti pembagian deviden atas laba perusahaan serta pembentukan modal perusahaan. 2. Dewan Komisaris Dewan komisaris mempunyai fungsi sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam arti mewakili dalam RUPS, baik di dalam maupun di luar perusahaan dan sebagai sumber pokok pemikiran dan kebijakan perusahaan. Dewan ini mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut : 41

8 a. Menetapkan pokok-pokok kebijakan dalam pengambilan keputusan untuk dijadikan pedoman dalam pelaksanaan seluruh aktivitas perusahaan. b. Mengawasi pelaksanaan terhadap keputusan yang telah diambil perusahaan agar sesuai dengan serangkaian kebijakan yang telah ditetapkan. c. Mengangkat, memberhentikan dan mengawasi direksi atau direktur utama. 3. Direktur Utama Direktur Utama merupakan pimpinan tertinggi dalam operasi perusahaan sehari-hari. Direktur Utama mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut : a. Menyusun rencana kerja serta anggaran untuk mencapai tujuan perusahaan. b. Memimpin dan mengkoordinir seluruh kegiatan perusahaan. c. Menandatangani cheque dan giro. d. Menyetujui pembelian dan penjualan inventaris perusahaan. e. Mengambil keputusan dan tindakan tegas, yang dianggap perlu untuk kebaikan dan kemajuan perusahaan. 4. Internal Audit Tugas dan tanggung jawab Internal Audit antara lain : a. Melakukan pemeriksaan terhadap operasional perusahaan, diantaranya fungsional, dan organisasional perusahaan. b. Melakukan penelaahan keandalan dan integritas informasi keuangan, informasi dan sarana-sarana yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, mengklasifikasi dan melaporkan informasi, sarana pengamatan aktiva dan juga perlu melakukan vertifikasi keberadaan aktiva. 42

9 c. Mempertimbangkan nilai ekonomi dan efesiensi dalam menggunakan sumber daya. 5. Manajer Pembelian Tugas dan tanggung jawab Manajer Pembelian antara lain : a. Mengawasi dan bertanggung jawab atas pelaksanaan transaksi pembelian bahan baku dan bahan pembantu sesuai dengan rencana dan prosedur yang berlaku. b. Mengumpulkan informasi mengenai harga, kualitas barang dan jangka waktu pengiriman. c. Memeriksa kualitas barang yang dibeli apakah sudah sesuai dengan pesanan. 6. Manajer Produksi Tugas dan tanggung jawab Manajer Produksi antara lain : a. Memberikan pembinaan dan pengerahan dalam pelaksanaan teknis pekerjaan masing-masing bagian. b. Mengkoordinasi pelaksanaan tugas tiap bagian yang berada di bawahnya, yaitu kepala produksi dan kepala gudang. c. Membantu Direktur Utama dalam menetapkan ketentuan-ketentuan pokok di lingkungan perusahaan. d. Membuat laporan kepada Direktur Utama sehubungan dengan tugas-tugas yang dilakukannya. Manajer Produksi ini membawahi tiga bagian yaitu: (1). Bagian Produksi, tugas-tugasnya meliputi : (a). Memenuhi permintaan pesanan 43

10 (b). Menyusun rencana produksi serta melakukan usaha untuk meningkatkan..prestasi kerja dalam rangka mencapai target yang telah ditetapkan. (c). Mempersiapkan bahan-bahan baku dan bahan-bahan pembantu lainnya..yang diperlukan untuk proses produksi. (d). Melaksanakan kontrol mengenai mutu produk dan memelihara serta..mengawasi alat-alat produksi dan perlengkapan produksi lainnya. (2). Bagian Gudang, tugas-tugasnya meliputi : (a). Menerima atau menyimpan barang produksi jadi di gudang. (b). Mengeluarkan barang produksi berdasarkan permintaan. (c). Menyiapkan barang-barang produksi yang akan di ekspor. (d). Menyiapkan surat-surat yang berhubungan dengan ekspor. (e). Menimbang atau menghitung barang produksi yang akan di ekspor. (3). Bagian Quality Control (QC), tugas-tugasnya meliputi : (a). Mengecek sample untuk buyer. (b). Mengecek barang masuk. (c). Mengecek cutting. (d). Mengecek sewing per person. (e). Mengecek di sewing depan sebelum ke finishing. (f). Mengecek catatan antara administrasi sewing dan administrasi finishing. (g). Mengecek barang jadi. (h). Periksa akhir sebelum dikirim ke pembeli. 44

11 7. Manajer Penjualan Tugas dan tanggung jawab Manajer Penjualan antara lain : a. Membuat rencana penjualan. b. Menetapkan harga jual. c. Membimbing dan memberi pengarahan kepada salesmen. d. Mengawasi dan mengambil tindakan yang perlu terhadap pembeli atau pelanggan yang menunda pelunasan hutang-hutangnya setelah mendapat laporan dari bagian penagihan. Manajer Penjualan ini membawahi : (1). Salesmen, tugas-tugasnya meliputi : (a). Menawarkan dan menjual produk yang dimiliki oleh perusahaan kepada konsumen. (b). Memenuhi target penjualan yang telah dibuat oleh manajer penjualan. 8. Manajer Keuangan dan Akuntansi Manajer Keuangan dan Akuntansi membawahi dua bagian, yang terdiri dari : a. Bagian Keuangan / kasir Bagian keuangan / kasir bertugas untuk mengecek tagihan-tagihan yang dimiliki perusahaan apakah telah jatuh tempo pembayaran dan melakukan penerimaan dan pembayaran dari semua kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. b. Bagian Akuntansi Bagian akuntansi bertugas mengurusi dan mengawasi pencatatan transaksi dan harta kekayaan perusahaan untuk menyusun neraca, perhitungan laba rugi, 45

12 menyusun anggaran dan bertanggung jawab atas pelaksanaan seluruh tugas di bidang akuntansi. c. Bagian Administrasi Bagian administrasi bertugas membuat invoice dan mengecek kelengkapan invoice dan dokumen pendukungnya, setelah itu dicatat ke masing-masing buku besar serta mengarsipkan invoice tersebut sesuai dengan kode yang telah diberikan. d. Bagian Perpajakan Bagian perpajakan ini bertanggung jawab atas pelaksanaan seluruh kegiatan dalam bidang perpajakan. 9. Manajer Personalia Tugas dan tanggung jawab Manajer Produksi antara lain : a. Mencari, menerima, menempatkan dan memberhentikan karyawan. b. Melakukan pengawasan terhadap pencatatan waktu kehadiran karyawan. c. Mengatur serta menanggulangi masalah-masalah personil perusahaan. d. Membina dan menjalin terciptanya hubungan kerja sama yang baik dengan lembaga-lembaga pemerintah maupun swasta untuk keperluan operasional perusahaan melaporkan secara periodik mengenai pelaksanaan tugasnya kepada Direktur Utama. 46

13 III.2 Laporan Keuangan III.2.1 Kebijakan Akuntansi Kebijakan-kebijakan akuntansi yang diterapkan pada PT Simran Jaya disesuaikan dengan Prinsip-prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum dan Standar Akuntansi Keuangan. Kebijakan - kebijakan Akuntansi yang diterapkan tersebut adalah sebagai berikut : a. Penyajian Laporan Keuangan. Laporan keuangan perusahaan disusun berdasarkan konsep biaya perolehan. b. Pengakuan pendapatan dan beban. Pengakuan pendapatan dan beban, perusahaan menggunakan metode akrual (accrual basis). Pendapatan dari penjualan barang atau jasa diakui pada saat penyerahan barang atau jasa, sedangkan biaya diakui saat beban tersebut terjadi. c. Piutang Usaha. Piutang usaha dengan transaksi mata uang asing dicatat berdasarkan konvesrsi kurs yang telah ditetapkan oleh perusahaan dengan pihak Bank sehingga besarnya piutang usaha sesuai dengan realisasi yang ada pada rekening koran Bank. Penetapan nilai kurs tidak dinyatakan dalam perjanjian secara tertulis. d. Persediaan Pencatatan penilaian persediaan berdasarkan harga perolehan dengan menggunakan metode FIFO. e. Aktiva Tetap Aktiva tetap dicatat berdasarkan harga perolehan, penyusutan aktiva tetap dibebankan berdasarkan masa manfaatnya dan dihitung dengan metode persentase tetap dari nilai buku declining balance method", kecuali bangunan dan prasarana disusutkan 47

14 dengan persentase tetap dari harga perolehan "straight lines method". Biaya perbaikan dan pemeliharaan aktiva tetap dibebankan dalam perhitungan laba rugi pada saat terjadinya. Pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar yang menambah umur aktiva tetap dikapitalisasi pada aktiva yang bersangkutan. 48

15 III.2.2 Laporan Keuangan PT Simran Jaya 49

16 50

17 III.3 Sistem dan Prosedur Penjualan dan Piutang Usaha PT Simran Jaya III.3.1 Sistem dan Prosedur Penjualan PT Simran Jaya Prosedur penjualan PT Simran Jaya untuk pelanggan baru secara garis besar yaitu bagian pemasaran memasarkan produknya ke luar negeri atau pelanggan dari luar negeri langsung datang ke perusahaan. Bagian pemasaran memperlihatkan contoh produknya kepada pelanggan dan memberikan penjelasan dari kualitas bahan yang digunakan, model, ukuran produk, dan memberitahukan bahwa contoh produknya telah diekspor ke beberapa negara. Apabila pelanggan tertarik, maka bagian pemasaran akan memberitahukan kepada direktur. Direktur akan membuat keputusan apakah order dari pelanggan tersebut dapat disetujui atau tidak. Bagi pelanggan baru yang disetujui order pembeliannya, maka perjanjian dilakukan dengan membuat surat kontrak. Untuk meminimalisir kerugian yang terjadi, maka jumlah produk yang dipesan akan dibatasi. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari pelanggan baru yang tidak dapat melunasi hutangnya. Sedangkan prosedur penjualan PT Simran Jaya untuk pelanggan lama secara garis besar yaitu proses penjualan dilakukan dengan mengirimkan daftar harga atas produk yang dipesan oleh pelanggan. Apabila harga tersebut disetujui, maka bagian pemasaran akan melaporkan pesanan tersebut kepada direktur. Direktur akan memberikan keputusan atas pesanan dari pelanggan tersebut apakah pesanan disetujui atau tidak. Pesanan disetujui apabila pelanggan tersebut telah melunasi kewajibannya kepada PT Simran Jaya atas pesanan yang telah dilakukan sebelumnya. Adapun proses penjualan yang dilakukan oleh PT Simran Jaya, mulai dari pemesanan barang hingga barang tersebut sampai kepada pelanggan secara garis besar yaitu : 51

18 1. Bagian penjualan membuat konfirmasi penjualan yang berisi jenis barang yang akan dimuat, jumlah barang, dan harga barang. 2. Bagian penjualan membuat jadwal mengenai waktu pengiriman kepada pelanggan. 3. Setelah mendapatkan nomor booking, maka bagian penjualan akan memberikan nomor booking kepada perusahaan jasa EMKL (Expedisi Muatan Kapal Laut). 4. Perusahaan EMKL akan mengambil kontainer untuk pengangkutan barang yang akan diekspor oleh PT Simran Jaya. 5. Setelah itu perusahaan akan membuat PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang) yang ditujukan kepada Bea Cukai. 6. Bea Cukai akan mengeluarkan PE (Pemberitahuan Ekspor) dan diberikan kepada perusahaan EMKL. 7. Perusahaan EMKL akan membawa barang serta kartu masuk ke JICT (Jakarta Internasional Container Terminal), setelah itu akan mendapatkan SI (Shipping Interaction) sebagai tanda bahwa barang sudah siap untuk diberangkatkan. 8. Proses selanjutnya, untuk keberangkatan kapal harus dilengkapi dengan BL (Bill of Loading). 9. Setelah itu perusahaan akan melengkapi dengan invoice, packing list dan CO (Certificate of Original) dari Departemen Perdagangan. III.3.2 Sistem dan Prosedur Piutang Usaha PT Simran Jaya PT Simran Jaya melakukan penjualan secara kredit. Dengan sistem penjualan yang dilakukan perusahaan secara kredit, maka perusahaan akan melakukan pencatatan atas transaksi penjualan tersebut dengan menimbulkan perkiraan akun piutang usaha. Akun piutang usaha timbul karena transaksi penjualan telah disetujui oleh pimpinan 52

19 perusahaan dan barang yang di pesan oleh pelanggan telah dikirim oleh perusahaan, akan tetapi perusahaan belum menerima pembayaran dari pelanggan sehingga untuk mencatat terjadinya proses penjualan tersebut perusahaan mencatat ke dalam akun piutang usaha. Pada saat transaksi penjualan disetujui oleh perusahaan, maka perusahaan memberikan syarat pembayaran piutang usaha tersebut dalam jangka waktu dua minggu sampai dengan dua bulan setelah terjadinya transaksi penjualan tersebut. Dalam melakukan penagihan atas piutang usaha tersebut, perusahaan hanya mengingatkan kepada pelanggan untuk segera membayar kewajibannya dengan cara menelpon kepada pelanggan. Hal ini dilakukan oleh perusahaan apabila pelanggan belum membayar kewajibannya pada tanggal yang telah disepakati bersama saat melakukan transaksi penjualan. Dalam melunasi kewajibannya, pelanggan harus men-transfer uang tersebut ke rekening bank yang telah ditunjuk oleh perusahaan. Hal ini dikarenakan perusahaan tidak memiliki rekening giro dalam mata uang asing, sehingga dalam menerima pembayaran dari pelanggan, perusahaan melakukan perjanjian kepada pihak bank dengan menjaminkan faktur penjualan beserta dokumen ekspor lainnya yang di dalam faktur tersebut menggunakan mata uang asing. Setelah itu pihak perusahaan dan bank akan menentukan kurs pembayaran yang telah disetujui untuk digunakan dalam penukaran mata uang asing ke dalam mata uang rupiah. Pada setiap menentukan kurs pembayaran piutang dagang dari mata uang asing ke mata uang rupiah, pihak bank dan perusahaan memutuskan secara lisan tidak dinyatakan secara tertulis. Hal tersebut dikarenakan kejadian sudah berlangsung secara rutin. Dengan perusahaan melakukan perjanjian kepada pihak bank, maka perusahaan akan menerima pembayaran dari pelanggan dengan mata uang rupiah. Sehingga saat melakukan pencatatan atas pelunasan 53

20 piutang dan penerimaan kas tidak menimbulkan adanya biaya atau pendapatan selisih kurs. PT Simran Jaya tidak pernah membuat analisis umur piutang terhadap akun piutang usaha. Hal tersebut tidak dilakukan oleh perusahaan karena sampai saat ini perusahaan tidak pernah mengalami kesulitan dalam menagih piutang usaha dan perusahaan tidak mengalami adanya piutang usaha yang tidak dapat ditagih kepada pelanggan. Dari pengalaman tersebut, maka perusahaan tidak penah membuat analisis umur piutang usaha dan tidak mencadangkan piutang tak tertagih, sampai saat ini pembayaran yang dilakukan oleh pelanggan kepada perusahaan tidak pernah lebih dari dua bulan. 54

BAB III METODOLOGI ANALISIS

BAB III METODOLOGI ANALISIS 59 BAB III METODOLOGI ANALISIS 3.1 Kerangka Pemikiran Pembahasan tesis ini, didasarkan pada langkah-langkah pemikiran sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi objek pajak perusahaan dan menganalisis proses

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire Vennotschap/ Perseroan Komanditer). Perusahaan ini didirikan oleh

Lebih terperinci

DEWAN KOMISARIS DIREKTUR UTAMA MANAJER UMUM MANAJER PERSONALIA MANAJER KEUANGAN MANAJER MANAJER MANAJER PENJUALAN MANAJER PEMASARAN PEMBELIAN

DEWAN KOMISARIS DIREKTUR UTAMA MANAJER UMUM MANAJER PERSONALIA MANAJER KEUANGAN MANAJER MANAJER MANAJER PENJUALAN MANAJER PEMASARAN PEMBELIAN Struktur Organisasi Perusahaan Setiap perusahaan mempunyai struktur organisasi tersendiri. Struktur organisasi merupakan suatu rangkaian hubungan antara individu dengan individu, dan individu dengan kelompok.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Organisasi PT PANCAYASA PRIMATANGGUH berdiri pada awal tahun 1990 oleh Budi Arifandi, Yohanes Kaliman dan Soegiarto Simon. PT PANCAYASA

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK/DESAIN PENELITIAN. PT. Valindo Global didirikan pada Juni 2010 yang berkedudukan di BSD City,

BAB 3 OBJEK/DESAIN PENELITIAN. PT. Valindo Global didirikan pada Juni 2010 yang berkedudukan di BSD City, BAB 3 OBJEK/DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat PT. Valindo Global didirikan pada Juni 2010 yang berkedudukan di BSD City, menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. pesat guna meningkatkan standar hidup berbangsa dan bernegara. Semua pihak baik

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. pesat guna meningkatkan standar hidup berbangsa dan bernegara. Semua pihak baik BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1 Sejarah Perusahaan Pembangunan di berbagai bidang yang terjadi di Indonesia berlangsung dengan pesat guna meningkatkan standar hidup berbangsa dan bernegara. Semua

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT TARGET MAKMUR SENTOSA merupakan sebuah perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas yang bergerak di bidang produksi dan distribusi

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS III.1 Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan PT MMS didirikan di Jakarta berdasarkan Akta No.14 tanggal 4 Oktober 1989 dari Notaris Winnie Hadiprojo, SH., notaris

Lebih terperinci

I. UMUM II. PASAL DEMI PASAL. Pasal 1. Cukup jelas. Pasal 2

I. UMUM II. PASAL DEMI PASAL. Pasal 1. Cukup jelas. Pasal 2 I. UMUM PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94 TAHUN 2010 TENTANG PENGHITUNGAN PENGHASILAN KENA PAJAK DAN PELUNASAN PAJAK PENGHASILAN DALAM TAHUN BERJALAN Dengan diundangkannya

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. dan bergerak dalam bidang industri dan distribusi tali kipas (v-belt & fan belt) untuk

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. dan bergerak dalam bidang industri dan distribusi tali kipas (v-belt & fan belt) untuk BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1 Sejarah Perusahaan PT Adiliman Makmur merupakan perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas dan bergerak dalam bidang industri dan distribusi tali kipas (v-belt &

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. dilakukan penulis untuk mengetahui jenis usaha yang dijalankan oleh perusahaan,

BAB IV PEMBAHASAN. dilakukan penulis untuk mengetahui jenis usaha yang dijalankan oleh perusahaan, BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Survei Pendahuluan Sebelum melaksanakan audit keuangan pada PT Simran Jaya, penulis terlebih dahulu melakukan survei pendahuluan kepada perusahaan yang akan di audit. Hal ini dilakukan

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA

STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA Tugas 4 STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA Berikut ini adalah salah satu contoh struktur organisasi. Organisasi Lini adalah bentuk

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya jasa yang dilayani sendiri adalah

BAB 3 OBJEK PENELITIAN. menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya jasa yang dilayani sendiri adalah BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Valindo Global didirikan pada Juni 2010 yang berkedudukan di BSD City, menempati lahan seluas 200 meter persegi. Diantaranya jasa yang dilayani

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN 3.1. Latar Belakang Perusahaan PT. Niagatama Cemerlang adalah sebuah perusahaan yang berdiri sejak

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENJUALAN, PENAGIHAN PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PT RACKINDO SETARA PERKASA

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENJUALAN, PENAGIHAN PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PT RACKINDO SETARA PERKASA 41 BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENJUALAN, PENAGIHAN PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PT RACKINDO SETARA PERKASA 3.1 Profile Perusahaan PT Rackindo Setara Perkasa merupakan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada PT. DS. Penulis melakukan observasi dan wawancara langsung ke perusahaan

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III.1. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III.1. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari PT Kurnia Mulia Citra Lestari adalah perusahaan swasta yang didirikan berdasarkan akta notaris no.67 dihadapan Emmy Halim.SH,

Lebih terperinci

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang BAB III Objek Penelitian III.1. Sejarah singkat Perusahaan PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang furniture / meubel. Kegiatan utama dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA III.1 Gambaran Umum Perusahaan III.1.1 Riwayat PT.Groovy Mustika Sejahtera PT.Groovy Mustika Sejahtera adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian I. Implementasi Sistem Informasi atas Pembelian dan Penjualan pada CV. Barezky Total CV. Barezky Total adalah termasuk dalam Usaha Mikro, Kecil,

Lebih terperinci

BAB 3. perusahaan manufaktur sekaligus eksportir yang bergerak di bidang furniture. rotan, enceng gondok, pelepah pisang dan sebagainya.

BAB 3. perusahaan manufaktur sekaligus eksportir yang bergerak di bidang furniture. rotan, enceng gondok, pelepah pisang dan sebagainya. BAB 3 Analisis Sistem Pembelian Bahan Baku yang Sedang Berjalan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Siaga Ratindotama, yang didirikan pada tanggal 12 Maret 1992 di Jakarta

Lebih terperinci

ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Suatu organisasi merupakan satu wadah kerjasama untuk mencapai tujuan

ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Suatu organisasi merupakan satu wadah kerjasama untuk mencapai tujuan BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Struktur Organisasi Suatu organisasi merupakan satu wadah kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu harus mempunyai struktur organisasi yang menyatakan berbagai fungsi

Lebih terperinci

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 30 Juni 2010 dan 2009

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 30 Juni 2010 dan 2009 1. UMUM a. Pendirian dan Informasi Umum PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk. (Perusahaan) didirikan di Bandung berdasarkan Akta No. 7 tanggal 1 Juli 1988 dan Notaris Nany Sukarja, S. H. Akta Pendirian

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada Bab V Simpulan dan Saran 116 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan terhadap pengendalian intern siklus penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan :

LAMPIRAN. Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan : L1 LAMPIRAN Lampiran 1. - Internal Control Questionaire (ICQ) Pertanyaan dalam kuesioner dapat dijawab dengan : 1. Ya, artinya sistem dan prosedur telah diterapkan serta dilaksanakan dengan baik sebagaimana

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.161, 2010 KEUANGAN NEGARA. Pajak Penghasilan. Penghitungan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5183) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Agustus 1996, di Jakarta. Lokasi pabrik dan kantor perusahaan ini terletak di jalan

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Agustus 1996, di Jakarta. Lokasi pabrik dan kantor perusahaan ini terletak di jalan BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan. PT LAM didirikan dengan akte notaris Samsul Hadi S.H, nomor 10, tanggal 4 Agustus 1996, di Jakarta. Lokasi pabrik dan kantor perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan perorangan Speed Power Racing adalah perusahaan yang bergerak dalam industri pembuatan spare parts (perlengkapan) kendaraan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 26 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data 1. Unsur-Unsur Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagang a. Lingkungan Pengendalian Lingkungan pengendalian internal pada PT.

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. PENYAJIAN DATA 4.1.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa PT. Sehat Sukses Sentosa merupakan subjek pajak yang telah didaftar dan memiliki Nomor Pokok

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan Akta Pendirian Nomor 12 yang dibuat oleh notaris Monica, SH. PT Prima

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Kuesioner

Lampiran 1. Hasil Kuesioner Lampiran 1. Hasil Kuesioner No Pertanyaan Ada Tidak Ada 1. Lingkungan Pengendalian Apakah perusahaan memiliki prosedur atau kebijakan secara tertulis mengenai a. Prosedur Pengiriman? 33.30% 66.60% b. Pencatatan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM. perusahaan serta akibat yang ditimbulkan masalah tersebut. dimana masih berstatus sewaan dari orang lain.

BAB 3 ANALISIS SISTEM. perusahaan serta akibat yang ditimbulkan masalah tersebut. dimana masih berstatus sewaan dari orang lain. BAB 3 ANALISIS SISTEM 3.1 Gambaran Umum Perusahaan Dalam sub bab ini membahas mengenai situasi perusahaan dan sistem yang sedang berjalan, deskripsi masalah yang dihadapi perusahaan serta akibat yang ditimbulkan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. terlaksananya pengiriman, pengangkutan dan penerimaan barang dengan

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. terlaksananya pengiriman, pengangkutan dan penerimaan barang dengan BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Latar Belakang Perusahaan PT. Inti Duta Dwitama Transindo adalah perusahaan yang dapat memberikan jasa pelayanan/pengurusan atas seluruh kegiatan yang diperlukan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94 TAHUN 2010 TENTANG PENGHITUNGAN PENGHASILAN KENA PAJAK DAN PELUNASAN PAJAK PENGHASILAN DALAM TAHUN BERJALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

SIKLUS PENDAPATAN. By: Mr. Haloho

SIKLUS PENDAPATAN. By: Mr. Haloho SIKLUS PENDAPATAN By: Mr. Haloho Sifat Siklus Pendapatan Siklus pendapatan terdiri dari aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan pertukaran barang dan jasa dengan pelanggan dan penagihan pendapatan dalam

Lebih terperinci

Berkas Permanen. dengan Nomor 1882/1984 tanggal 5 Mei 1984 dan diumumkan dalam Tambahan Nomor 32 pada Berita Negara Nomor 1001 tanggal 18 Mei 1984.

Berkas Permanen. dengan Nomor 1882/1984 tanggal 5 Mei 1984 dan diumumkan dalam Tambahan Nomor 32 pada Berita Negara Nomor 1001 tanggal 18 Mei 1984. Berkas Permanen SEJARAH DAN LATAR BELAKANG PERUSAHAAN PT PETA didirikan tanggal 23 April 1984 dengan akta notaries James, SH Nomor 30372 di Jakarta. Akte ini disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan Nomor

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab V Simpulan dan Saran BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, penulis menyimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Penerapan sistem informasi

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 143 TAHUN 2000 (143/2000) TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1983 TENTANG PAJAK PERTAMBAHAN NILAI BARANG DAN JASA DAN PAJAK PENJUALAN ATAS

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Sejarah perusahaan PD. Hutama Waserda merupakan perusahaan berbadan hukum yang bergerak di bidang retail dan didirikan pada tanggal 8 oktober 1993 oleh Bpk. Wendy

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah perusahaan PD. Karya Delitama adalah perusahaan yang didirikan pada 6 Maret 1997. Perusahaan ini bergerak dalam bidang distribusi alat-alat teknik,

Lebih terperinci

KUESIONER EFEKTIFITAS ATAS PENJUALAN VARIABEL DEPENDEN

KUESIONER EFEKTIFITAS ATAS PENJUALAN VARIABEL DEPENDEN LAMPIRAN KUESIONER EFEKTIFITAS ATAS PENJUALAN VARIABEL DEPENDEN Jawaban Kuesioner No Pertanyaan SS S RR TS STS. Pemrosesan Order Penjualan. Permintaan barang dagang oleh pelanggan diterima melalui telepon,

Lebih terperinci

BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 TATA LAKSANA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan CV. Kurnia Agung adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan alat alat tulis untuk digunakan oleh konsumen akhir. CV. Kurnia Agung

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 35 BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Sagateknindo Sejati adalah perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang perdagangan atau jual beli berbagai

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. pembahasan mengenai perbandingan dan perhitungan PPh pasal 21 Metode

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. pembahasan mengenai perbandingan dan perhitungan PPh pasal 21 Metode BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data Pada bab empat ini akan dijelaskan mengenai sejarah perusahaan, struktur organisasi, serta tujuan perusahaan. Dalam bab ini dilakukan juga pembahasan

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN :

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN : PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 143 TAHUN 2000 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1983 TENTANG PAJAK PERTAMBAHAN NILAI BARANG DAN JASA DAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH SEBAGAIMANA

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1. Riwayat Perusahaan PT. Sinar Buana adalah sebuah perusahaan dagang yang bergerak dalam bidang distribusi permesinan dan bahan kimia industri. PT. Sinar Buana

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. (17/10/2008) Nomor 30, yang dibuat dihadapan Hj. YULFITA RAHIM Sarjana

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. (17/10/2008) Nomor 30, yang dibuat dihadapan Hj. YULFITA RAHIM Sarjana BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Berdirinya Perusahaan PT Mitra Beton Mandiri berkedudukan di Pekanbaru yang anggaran dasarnya termuat dalam akta tertanggal tujuh belas Oktober dua ribu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009)

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009) BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Piutang 2.1.1 Definisi Piutang Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009) adalah: Menurut sumber terjadinya, piutang digolongkan dalam dua kategori

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Indonesia yang didirikan pada tanggal 10 Mei Perusahaan didirikan oleh Endang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Indonesia yang didirikan pada tanggal 10 Mei Perusahaan didirikan oleh Endang BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat PT. BERLIAN TECHPRINT INDONESIA merupakan salah satu perusahaan di Indonesia yang didirikan pada tanggal 10 Mei 2007. Perusahaan didirikan oleh

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN UMUM

BAB III TINJAUAN UMUM BAB III TINJAUAN UMUM Dalam penyusunan skripsi ini yang menjadi obyek penelitian adalah sebuah perusahaan dagang yang bergerak di bidang perdagangan telepon seluler. Dalam pengumpulan data untuk penulisan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. Pada bab empat ini akan dijelaskan mengenai sejarah

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. Pada bab empat ini akan dijelaskan mengenai sejarah 34 BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data Pada bab empat ini akan dijelaskan mengenai sejarah perusahaan, struktur organisasi, serta tujuan perusahaan. Dalam bab ini dilakukan juga pembahasan

Lebih terperinci

PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008

PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 Halaman 8 PT. INTANWIJAYA INTERNASIONAL, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2009 DAN 2008 1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN a. Pendirian Perusahaan PT. Intanwijaya Internasional Tbk. (Perusahaan) didirikan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94 TAHUN 2010 TENTANG PENGHITUNGAN PENGHASILAN KENA PAJAK DAN PELUNASAN PAJAK PENGHASILAN DALAM TAHUN BERJALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT GITA MANDIRI TEHNIK Audit operasional dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektifitas dan ekonomis suatu perusahaan.

Lebih terperinci

: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan?

: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan? Nama Perusahaan Dilengkapi oleh Jabatan : PT. PP LONDON SUMATRA INDONESIA TBK : PROCUREMENT & HUMAN RESOURCES : MANAGER & STAFF FUNGSI PEMBELIAN A. Umum Ya Tidak Ket. 1 Apakah struktur organisasi telah

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Penyajian Data 4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Fajar Lestari Abadi Surabaya adalah perusahaan yang bergerak di bidang usaha distribusi consumer goods, khususnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan Prosedur Akuntansi Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki sistem dan prosedur yang dilaksanakan sesuai dengan standar operasional perusahaan tersebut.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Lokasi Penelitian Penelitian untuk skripsi ini dilakukan di PT. Esstar Indorim yang beralamat di Jl. Yos Sudarso No. 1 Tegal Jawa Tengah

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 143 TAHUN 2000 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 143 TAHUN 2000 TENTANG PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 143 TAHUN 2000 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1983 TENTANG PAJAK PERTAMBAHAN NILAI BARANG DAN JASA DAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH SEBAGAIMANA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94 TAHUN 2010 TENTANG PENGHITUNGAN PENGHASILAN KENA PAJAK DAN PELUNASAN PAJAK PENGHASILAN DALAM TAHUN BERJALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. pengendalian intern siklus penjualan pada PT. Sukabumi Trading Coy serta

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. pengendalian intern siklus penjualan pada PT. Sukabumi Trading Coy serta BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian terhadap pengauditan internal atas pengendalian intern siklus penjualan pada PT. Sukabumi Trading Coy serta berdasarkan pembahasan

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek. marketing. Adapun fungsi bidang ekspor ini adalah melakukan pengurusan

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek. marketing. Adapun fungsi bidang ekspor ini adalah melakukan pengurusan BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Bidang pelaksanaan kuliah kerja praktek, penulis lakukan di PT. Alenatex Bandung. Disana penulis ditempatkan pada bidang ekspor, dibawah

Lebih terperinci

Evaluasi sistem dan prosedur pembelian bahan baku. pada perusahaan j rot galery. di Klaten. Oleh : Riasti F BAB I PENDAHULUAN

Evaluasi sistem dan prosedur pembelian bahan baku. pada perusahaan j rot galery. di Klaten. Oleh : Riasti F BAB I PENDAHULUAN Evaluasi sistem dan prosedur pembelian bahan baku pada perusahaan j rot galery di Klaten Oleh : Riasti F.3302181 BAB I PENDAHULUAN A. Sejarah Berdirinya Perusahaan Perusahaan J ROT GALERY adalah perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN PROSES BISNIS BIDANG USAHA

BAB 3 GAMBARAN PROSES BISNIS BIDANG USAHA BAB 3 GAMBARAN PROSES BISNIS BIDANG USAHA 3.1 Pembatasan Area Bisnis Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada perusahaan kontraktor terdapat beberapa pembatasan pada area bisnis. Pembatasan area bisnis

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. oleh pelanggan untuk di jadikan sepatu atau sandal.

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. oleh pelanggan untuk di jadikan sepatu atau sandal. BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Penyajian Data 4.1.1. Sejarah singkat perusahaan PT Cahaya Terang Abadi didirikan pada tanggal 30 November 2009 sampai dengan sekarang perusahaan ini bergerak dibidang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Informasi Perusahaan 3.1.1. Sejarah Perusahaan PT Mulia Dharma Sejahtera adalah perusahaan yang bergerak di bidang ekspedisi. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 2009

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan.

BAB IV PEMBAHASAN. perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan. BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Kegiatan Audit Operasional Sebelum memulai pemeriksaan operasional terhadap salah satu fungsi dalam perusahaan, seorang auditor seharusnya menyususun perencanaan pemeriksaan.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Struktur Organisasi Perusahaan. merupakan salah satu dari unsur pengendalian internal. Struktur organisasi

BAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Struktur Organisasi Perusahaan. merupakan salah satu dari unsur pengendalian internal. Struktur organisasi BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Evaluasi Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas merupakan salah satu dari unsur pengendalian internal. Struktur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Sistem Akuntansi.1.1 Pengertian Sistem Suatu perusahaan, dalam sistem akuntansi memegang peranan penting dalam mengatur arus pengolahan data akuntansi untuk menghasilkan informasi

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal Evaluasi pengendalian internal adalah suatu kegiatan untuk menilai dan mengevaluasi pengendalian internal perusahaan dan

Lebih terperinci

RIWAYAT HIDUP PENULIS. Alamat : Kp. Cisitu no.66. Padalarang Bandung.

RIWAYAT HIDUP PENULIS. Alamat : Kp. Cisitu no.66. Padalarang Bandung. RIWAYAT HIDUP PENULIS Nama : Jeffry Horison Tempat / Tanggal Lahir : Jakarta, 30 Juni 1981 Agama : Katholik Alamat : Kp. Cisitu no.66. Padalarang Bandung. PENDIDIKAN 1987-1993 SD St. Bellarminus, Jakarta

Lebih terperinci

. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang

. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang 43. BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur dalam Sistem Penjualan Kredit. 1. Prosedur Penjualan Kredit dan Piutang Dagang Jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan kredit pada PT.Triteguh

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan CV. Mitra Sinergi merupakan salah satu bentuk perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan pipa dan bahan bangunan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Tujuan Evaluasi. Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mengetahui pengendalian internal

BAB IV PEMBAHASAN. Tujuan Evaluasi. Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mengetahui pengendalian internal BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Tujuan Evaluasi Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mengetahui pengendalian internal atas siklus pendapatan pada PT Kartina Tri Satria sudah baik atau belum, dan mengetahui kelemahan-kelemahannya

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT PRIMA JABAR STEEL

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT PRIMA JABAR STEEL BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS PADA PT PRIMA JABAR STEEL Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional pada PT Prima Jabar Steel.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Umumnya setiap perusahaan, baik perusahaan besar maupun kecil pasti mempunyai kas. Kas merupakan alat pembayaran atau pertukaran yang siap dan bebas digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. SURYAPRABHA JATISATYA merupakan suatu perusahaan swasta yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Penjualan Unsur Pengendalian Internal Pada PT. Tiga Putra Adhi Mandiri

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Penjualan Unsur Pengendalian Internal Pada PT. Tiga Putra Adhi Mandiri BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Penjualan 4.1.1 Unsur Pengendalian Internal Pada PT. Tiga Putra Adhi Mandiri Penulis mempunyai kriteria tersendiri untuk menilai unsur pengendalian internal dalam perusahaan. Kriteria

Lebih terperinci

TUGAS PRAKTIK AUDITING MODUL 1 DISUSUN OLEH : DAULAT HASIBUAN AKBAR ANWARI LUBIS MUCHTI WIRAHADINATA

TUGAS PRAKTIK AUDITING MODUL 1 DISUSUN OLEH : DAULAT HASIBUAN AKBAR ANWARI LUBIS MUCHTI WIRAHADINATA TUGAS PRAKTIK AUDITING MODUL 1 DISUSUN OLEH : DAULAT HASIBUAN 130522063 AKBAR ANWARI LUBIS 130522064 MUCHTI WIRAHADINATA 130522065 DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA

Lebih terperinci

Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Masing-Masing Jabatan di. PT. Intan Suar Kartika. 1. Menentukan visi dan misi perusahaan

Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Masing-Masing Jabatan di. PT. Intan Suar Kartika. 1. Menentukan visi dan misi perusahaan L-1 Lampiran 1 Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Masing-Masing Jabatan di PT. Intan Suar Kartika Di bawah ini diuraikan masing-masing pembagian tugas dan tanggung jawab tiap jabatan yaitu sebagi berikut:

Lebih terperinci

Dewan Komisaris merupakan kedudukan tertinggi dalam perusahaan dan. merupakan pemegang saham perusahaan, serta berwenang untuk menetapkan

Dewan Komisaris merupakan kedudukan tertinggi dalam perusahaan dan. merupakan pemegang saham perusahaan, serta berwenang untuk menetapkan Penjelasan gambar: 1. Dewan Komisaris Dewan Komisaris merupakan kedudukan tertinggi dalam perusahaan dan merupakan pemegang saham perusahaan, serta berwenang untuk menetapkan kebijaksanaan perusahaan secara

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN MENGENAI PENGARUH AUDIT INTERN (VARIABEL INDEPENDEN) NO PERTANYAAN Y N T Independensi

DAFTAR PERTANYAAN MENGENAI PENGARUH AUDIT INTERN (VARIABEL INDEPENDEN) NO PERTANYAAN Y N T Independensi DAFTAR PERTANYAAN MENGENAI PENGARUH AUDIT INTERN (VARIABEL INDEPENDEN) NO PERTANYAAN Y N T Independensi 1 2 3 4 5 6 Apakah internal auditor memiliki kedudukan yang independen dalam melakukan pemeriksaan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT Mitra Makmurjaya Mandiri adalah sebuah perusahaan yang bergerak di

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT Mitra Makmurjaya Mandiri adalah sebuah perusahaan yang bergerak di BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Mitra Makmurjaya Mandiri adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penjualan produk sepeda motor Honda yang didirikan pada tanggal

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. penjualan maka berdasarkan peraturan perpajakan PT SCE yang telah

BAB III OBJEK PENELITIAN. penjualan maka berdasarkan peraturan perpajakan PT SCE yang telah BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Pemilihan Objek Penelitian Penulis memilih PT SCE sebagai objek penelitian skripsi ini. Dimana PT SCE adalah perusahaan perdagangan dibidang distributor alat kontrol listrik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. miliki kepada bangsa lain atau negara asing dengan mengharapkan

BAB II LANDASAN TEORI. miliki kepada bangsa lain atau negara asing dengan mengharapkan A. Ekspor BAB II LANDASAN TEORI 1. Pengertian Ekspor Ekspor merupakan upaya melakukan penjualan komoditi yang kita miliki kepada bangsa lain atau negara asing dengan mengharapkan pembayaran dalam valuta

Lebih terperinci

BUKTI PENERIMAAN KAS BUKTI SETORAN KAS

BUKTI PENERIMAAN KAS BUKTI SETORAN KAS L1 BUKTI PENERIMAAN KAS BUKTI SETORAN KAS L2 BUKTI TIMBANG SURAT JALAN L3 SURAT JALAN BATAL NOTA DEBIT NOTA KREDIT L4 FAKTUR PENJUALAN L5 L6 PT CHAROEN POKPHAND INDONESIA INTERNAL CONTROL QUESTIONNARIES

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1.1 Internal Control Questioner Penjualan

LAMPIRAN 1.1 Internal Control Questioner Penjualan LAMPIRAN 1.1 Internal Control Questioner Penjualan NO PERTANYAAN YA TIDAK JIKA TIDAK, MOHON BERI ALASAN 01 Apakah setiap penerimaan pesanan dicatat dengan baik dan benar? 02 Apakah pencatatan penjualan

Lebih terperinci

BAB III OBYEK PENELITIAN. III.1. Sejarah Singkat PT. Swasti Makmur Sejahtera

BAB III OBYEK PENELITIAN. III.1. Sejarah Singkat PT. Swasti Makmur Sejahtera BAB III OBYEK PENELITIAN III.1. Sejarah Singkat PT. Swasti Makmur Sejahtera PT. Swasti Makmur Sejahtera adalah sebuah perusahaan berbadan hukum Perseroan Terbatas (PT). PT. Swasti Makmur Sejahtera didirikan

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Sistem Akuntansi Untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi pihak luar maupun pihak perusahaan, maka disusunlah suatu sistem akuntansi. Sistem ini direncanakan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 1. UMUM a. Pendirian Perusahaan PT. Akbar Indo Makmur Stimec Tbk ( Perusahaan ) didirikan pada tanggal

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA Audit operasional adalah audit yang dilaksanakan untuk menilai efisiensi, efektivitas,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisa Perlakuan Akuntansi pada Penggabungan Usaha

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisa Perlakuan Akuntansi pada Penggabungan Usaha BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisa Perlakuan Akuntansi pada Penggabungan Usaha 1. Bentuk Penggabungan Usaha Penggabungan usaha yang dilakukan oleh PT MB Tbk, PT KS, PT MS dan PT TS, merupakan

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah PT. Dunlopillo Indonesia PT. Dunlopillo Indonesia merupakan perusahaan manufaktur. Perusahaan ini bergerak di bidang industri pembuatan kasur Latex. Bahan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan Berikut ini adalah informasi tentang perusahaan dan sistem yang berjalan di dalamnya : 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. XYZ adalah sebuah perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV. Hasil Praktek Kerja dan Analisis. 4.2 Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem pembelian impor komponen

BAB IV. Hasil Praktek Kerja dan Analisis. 4.2 Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem pembelian impor komponen BAB IV Hasil Praktek Kerja dan Analisis 4.1 Sistem Komputerisasi yang digunakan Perusahaan ini telah menggunakan sistem yang terkomputerisasi sebagai kegiatan operasional kerja. Database yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Kuesioner Pengendalian Intern atas Fungsi Penjualan, Piutang dan. Penerimaan Kas

BAB IV PEMBAHASAN. Kuesioner Pengendalian Intern atas Fungsi Penjualan, Piutang dan. Penerimaan Kas BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Kuesioner Pengendalian Intern atas Fungsi Penjualan, Piutang dan Penerimaan Kas Sebelum melakukan analisa dan ealuasi mengenai pengendalian intern pada PT. Grahadaya Nusaprima menurut

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Internal Control Questioner. Penjualan. No Pernyataan Y = Ya

LAMPIRAN 1. Internal Control Questioner. Penjualan. No Pernyataan Y = Ya LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Internal Control Questioner Penjualan No Pernyataan Y = Ya Otorisasi atas transaksi dan kegiatan Setiap transaksi penjualan telah diotorisasi pejabat 1 yang berwenang. Dalam pemberian

Lebih terperinci

BAB 3 DAN PEN ERIMAAN KAS PADA S IS TEM YANG BERJALAN. di Bandung. PT Gemilang Elektrik Indonesia telah mendapat Surat Keputusan

BAB 3 DAN PEN ERIMAAN KAS PADA S IS TEM YANG BERJALAN. di Bandung. PT Gemilang Elektrik Indonesia telah mendapat Surat Keputusan 52 BAB 3 ANALIS IS S IS TEM INFORMAS I AKUNTANS I PENJUALAN JAS A, PIUTANG DAN PEN ERIMAAN KAS PADA S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Profil Perusahaan PT Gemilang Elektrik Indonesia didirikan pada tahun 2000

Lebih terperinci

2012, No.4 2 telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2002 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 143 Tahun 2000 tentang Pel

2012, No.4 2 telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2002 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 143 Tahun 2000 tentang Pel No.4, 2012 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERPAJAKAN. PAJAK. PPN. Barang dan Jasa. Pajak Penjualan. Barang Mewah. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5271) PERATURAN

Lebih terperinci