BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Transkripsi

1 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Untuk mengetahui waktu dan tempat diadakannya penelitian, serta subjek dan karakteristik dari subjek penelitian, berikut akan dipaparkan keterangannya sebagai berikut: Seting Penelitian a. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini diperkirakan akan dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai dengan bulan Mei 2013 dan dilakukan secara bertahap yaitu sebagai berikut: Tabel 3.1 Jadwal PTK di SDN Harjosari 01 No Tahapan Februari Maret April Mei 1 Persiapan 2 Pelaksanaan 3 Analisis data 4 Pelaporan I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV Dari perkiraan tabel jadwal penelitian di atas dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Tahap persiapan penelitian (Februari - Maret 2013) Tahap ini mencakup penyusunan judul, penyusunan proposal penelitian, permohonan izin serta survei di sekolah yang direncanakan sebagai tempat penelitian.

2 22 2) Tahap pelaksanaan penelitian (April 2013) Tahap ini mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah yang meliputi uji coba instrumen penelitian dan pengambilan data dan dokumentasi. 3) Tahap analisis data penelitian (Mei 2013) Tahap ini menganalisis dan pengelolaan data dari pelaksanaan penelitian serta menyimpulkan hasil penelitian tersebut. 4) Tahap pelaporan penelitian (Mei 2013) Tahap ini penyusunan laporan dan melengkapi lampiran serta persiapan ujian. b. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Harjosari 01 yang berada di Kelurahan Harjosari Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang, terletak pada jalur strategis dan dekat dengan pusat pemerintahan kecamatan, lingkungan industri, perdagangan, sarana peribadatan, dan sarana prasarana lainnya sangat mendukung perkembangan sekolah. Hal ini berdampak dengan meningkatnya minat dan partisipasi masyarakat untuk memasukkan putra-putrinya di SD Negeri Harjosari 01, ditunjukkan dengan banyaknya siswa yang mendaftarkan diri pada setiap awal tahun Karakteristik Subjek Penelitian Pada awal berdirinya SD Negeri Harjosari 01, keadaan lingkungan dan sosial masyarakat masih terbatas pada sektor pertanian. Dari tahun ke tahun perubahan cukup pesat. Kondisi sosial masyarakat pada saat ini dengan adanya pusat industri, perdagangan, pemerintahan, dan mutasi penduduk membawa perubahan terhadap keadaan sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat setempat. Subjek penelitian adalah siswa kelas 4 SD Negeri Harjosari 01 yang berjumlah 36 siswa terdiri dari 16 siswa perempuan dan 20 siswa laki-laki. Saat

3 23 pembelajaran berlangsung, anak cenderung dalam keadaaan ramai. Jika ditegur maka akan hening, tetapi setelah beberapa saat kembali ramai lagi. Untuk siswa putri masih bisa diatur, sedangkan siswa putra cenderung semaunya sendiri. Jika ada siswa putra yang berbuat salah kemudian ditegur dan dinasehati, mereka selalu menjawab dan membantah. Tetapi pada saat diberikan soal evaluasi, siswa dapat bersikap diam dan tenang. Berdasarkan data yang ada sebelum diadakan penelitian, diperoleh hasil nilai ulangan harian dari 36 siswa yang mendapat nilai 65 sebanyak 15 siswa dan yang mendapat nilai 65 sebanyak 21 siswa. Sehingga hasil belajar Bahasa Indonesia siswa harus ditingkatkan agar mereka berminat dalam mengikuti pembelajaran di kelas. Cara meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa dengan menggunakan model pembelajaran Example Non-Examples. 3.2 Jenis dan Desain Penelitian Berikut ini akan diuraikan mengenai jenis dan desain yang digunakan dalam penelitian, adalah sebagai berikut: Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah termasuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Disebut PTK karena penelitian hanya dilakukan oleh guru di dalam kelas yang sedang berlangsung kegiatan belajar dan mengajar, atau dalam proses pembelajaran. PTK timbul atau dilaksanakan karena ada kesenjangan atau perbedaan antara harapan dan kenyataan sehingga setelah PTK ini dilaksanakan diharapkan terjadi keadaan yang ideal Desain Penelitian Model PTK John Elliot ini detail dan rinci. Dikatakan demikian, karena di dalam setiap siklus dimungkinkan terdiri dari 3-5 aksi. Sementara itu, setiap aksi terdiri dari beberapa langkah yang terealisasi dalam bentuk kegiatan belajar mengajar. Maksud disusunnya secara terinci pada PTK model John Elliot agar terdapat kelancaran yang lebih tinggi antara taraf-taraf di dalam pelaksanaan aksi

4 24 atau proses belajar mengajar. Selanjutnya, dijelaskan pula olehnya bahwa terincinya setiap aksi sehingga menjadi beberapa langkah oleh karena suatu pelajaran terdiri dari beberapa sub pokok bahasan atau materi pelajaran. Di dalam kenyataan praktik di lapangan setiap pokok bahasan biasanya tidak akan dapat diselesaikan dalam satu langkah, tetapi akan diselesaikan dalam beberapa langkah. Itulah yang menyebabkan John Elliot menyusun model PTK yang berbeda secara skematis dengan model lain. Gambar 3.1 Desain model PTK John Elliot 3.3 Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini ada dua yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). a. Variabel Bebas (X) Variabel bebas adalah variabel yang keberadaannya tidak dipengaruhi oleh variabel yang lain. Variabel bebas kedudukannya tidak tergantung oleh variabel yang lain dan sebagai penyebab variabel yang lain. Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Example Non- Examples.

5 25 b. Variabel Terikat (Y) Variabel terikat adalah unsur yang keberadaannya dipengaruhi oleh variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar Bahasa Indonesia. Variabel yang digunakan mengandung arti bahwa model pembelajaran Example Non-Examples mempengaruhi hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas 4 SD Negeri Harjosari Rencana Tindakan Penelitian ini merupakan penelitian berbasis kelas kolaboratif. Jadi, pelaksanaan penelitian akan dilakukan secara kolaborasi yaitu penulis sebagai guru yang mengajar di dalam kelas, sedangkan guru kelas 4 sebagai observer yang melakukan pengamatan jalannya pelaksanaan pembelajaran di kelas. Berikut adalah rincian rencana tindakan yang akan dilaksanakan yang terdiri dari dua siklus, yaitu: Siklus I a. Perencanaan (planning) Adapun kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan ini adalah: 1) Menyusun RPP. 2) Merencanakan membagi kelompok-kelompok siswa. 3) Menyiapkan materi ajar berupa buku paket Bahasa Indonesia kelas 4. 4) Menyiapkan alat peraga yang dibutuhkan dalam kegiatan kelompok. 5) Menyiapkan instrumen penelitian berupa lembar observasi untuk melihat bagaimana suasana belajar mengajar di kelas ketika proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran Examples Non-Examples menggunakan alat peraga dilaksanakan. 6) Menyiapkan instrumen penilaian hasil belajar yang berupa lembar evaluasi untuk melihat apakah materi Bahasa Indonesia telah dikuasai siswa. b. Tindakan (acting) Sesuai dengan standar proses bahwa pembelajaran dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu awal, kegiatan inti, dan akhir. Dalam kegiatan inti masih dijabarkan lagi ke dalam eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

6 26 c. Observasi (observing) Tahap ini peneliti melakukan observasi selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Peneliti melakukan pengamatan kepada keterlaksanaan tindakan guru dalam pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran Example Non- Examples. Observasi ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan proses pembelajaran berlangsung dan terhadap hasil evaluasi. d. Refleksi (reflecting) Pada tahap ini peneliti melakukan refleksi terhadap proses kegiatan belajar. Refleksi dilakukan atas dasar hasil pengamatan yang telah dilakukan oleh peneliti sebagai observer terhadap keterlaksanaan tindakan guru kelas sesuai dengan model pembelajaran Example Non-Examples menggunakan alat peraga dengan materi karangan dan pengumuman. Setelah tahap refleksi dan siklus I selesai dilaksanakan, maka akan diketahui hasilnya. Hasil tersebut akan dianalisis apakah sudah sesuai dengan perencanaan atau belum, serta kelemahan-kelemahan apa saja yang menghambat proses pembelajaran. Apabila hasil yang diperoleh belum mencapai ketuntasan belajar yang diharapkan, maka dilanjutkan pada siklus II. Siklus II Siklus II akan dilaksanakan jika kegiatan siklus I belum berhasil. Kegiatan pembelajaran akan dilakukan sama seperti pada siklus I, tetapi waktu pelaksanaan akan disesuaikan dengan alokasi waktu yang tersedia di SD tempat dilakukannya penelitian dengan Kompetensi Dasar yang berbeda pula. Siklus II merupakan penyempurnaan dari kelemahan dan kekurangan pada siklus I. 3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data Data dikumpulkan baik secara manual maupun melalui foto, khususnya untuk data langsung proses. Data ini digunakan untuk melihat proses pelaksanaan model pembelajaran Example Non-Examples akan digunakan sebagai dasar penilaian pada siklus I dan siklus II dalam meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia siswa kelas 4 SD Negeri Harjosari 01.

7 Teknik Pengumpulan Data Sesuai dengan PTK dan sumber data, maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Tes Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan siswa dalam mengerjakan evaluasi soal dengan materi karangan dan pengumuman. Tes digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran. b. Observasi Untuk mengatahui perkembangan aktivitas belajar siswa dilakukan teknik observasi. Observer bertugas untuk melakukan pengamatan dan penilaian melalui pengisian lembar aktivitas siswa dan kegiatan mengajar guru dalam proses pembelajaran. c. Dokumentasi Dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan data yang diperlukan sebagai data awal penelitian yang berupa jumlah siswa, daftar nama siswa, dan daftar nilai siswa kelas 4 SD Negeri Harjosari 01 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang Instrumen Pengumpulan Data Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan hasil belajar Bahasa Indonesia adalah: a. Tes Hasil tes yang diperoleh juga digunakan untuk mengetahui kemampuan peserta didik sehingga peneliti dapat merencanakan tindakan yang akan diambil dalam memperbaiki proses pembelajaran. Pemberian tindakan dilakukan melalui dua siklus dan evaluasi dilakukan di akhir siklus untuk mengetahui kemampuan siswa pada setiap siklus. Dalam penyusunan soal tes, diawali dengan penyusunan kisi-kisi yang mencakup sub pokok bahasan, kemampuan yang diukur, indikator, serta sejumlah

8 28 butir soal. Setelah membuat kisi-kisi soal, dilanjutkan dengan menyusun soal beserta kunci jawaban, serta aturan pemberian skor untuk masing-masing butir soal. Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar Soal Siswa Siklus I Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Pembelajaran Nomor Soal 8. Menulis. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi secara tertulis dalam bentuk pantun anak Menyebutkan pengertian karangan. Menyebutkan jenis-jenis karangan. 1 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16 22, 23, Menyusun karangan tentang berbagai topik sederhana dengan memperhatikan penggunaan ejaan (huruf besar dan tanda baca) Menyebutkan langkahlangkah dalam menyusun karangan Menyusun kerangka karangan Mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan yang padu berdasarkan rangkaian gambar. Tabel 3.3 Kisi-kisi Lembar Soal Siswa Siklus II 25, 26, 27, 30 17, 18, 19, 20, 21, 28, 29 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Pembelajaran Nomor Soal 8. Menulis. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi secara tertulis dalam bentuk pantun anak Menyebutkan pengertian pengumuman. Menyebutkan jenis-jenis pengumuman. 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16 17, 18, 19, Menulis pengumuman dengan bahasa yang baik dan benar serta memperhatikan penggunaan ejaan Menyebutkan pokokpokok dalam membuat pengumuman Menulis keterangan dari setiap rangkaian gambar Menulis naskah pengumuman sendiri dengan bahasa yang baik dan memperhatikan penggunaan ejaan yang sesuai. 21, 22, 23, 24, 25 26, 27, 28, 29, 30

9 29 b. Observasi Observasi atau pengamatan adalah cara pengumpulan data untuk memperoleh informasi melalui pengamatan langsung terhadap bidang pengembangan pembiasaan (agama, moral, sosial, emosional, dan kemandirian) dan bidang pengembangan kemampuan dasar (kemampuan berbahasa, kognitif, motorik, dan seni) yang dilakukan sehari-hari secara terus menerus (dalam Model Penilaian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, 2006). Menurut Gulo (2009), mengatakan bahwa observasi adalah metode pengumpulan data dimana peneliti atau kolabolatornya mencatat informasi sebagaimana yang mereka saksikan selama pengamatan. Observasi adalah metode atau cara-cara yang menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat dan mengamati individu atau kelompok secara langsung (Rizky Fajar). Menurut Prof. Heru (2006), mengemukakan observasi dalam penelitian ilmiah adalah studi yang disengaja dan dilakukan secara sistematis, terencana, dan terarah pada suatu tujuan dengan mengamati dan mencatat fenomena atau perilaku satu atau sekelompok orang dalam konteks kehidupan sehari-hari dan memperhatikan syarat-syarat ilmiah. Observasi ialah metode atau cara-cara yang menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok secara langsung (Wawan Junaidi, 2009). Dalam melaksanakan pembelajaran, selalu saja kita temukan berbagai kelemahan baik dari segi pemecahan, pelaksanaan, maupun penilaiannya. Sebaik apapun kita mengajar selalu ada kelemahan dimana-mana. Tanpa adanya refleksi, tidak mudah bagi kita untuk bagian-bagian atau aspek-aspek mana dalam pembelajaran yang kita lakukan masih salah atau lemah. Pedoman lembar observasi dengan model pembelajaran Example Non-Examples, ditunjukkan dengan tabel di bawah ini:

10 30 Tabel 3.4 Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru No Hal yang Diamati Indikator 1 Pra pembelajaran. Kesiapan ruang, alat, dan media pembelajaran. Memeriksa kesiapan siswa. 2 Membuka pembelajaran. Melakukan kegiatan apersepsi. Menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai dan rencana kegiatan. 3 Penguasaan materi. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan. Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar. Mengaitkan materi dengan realita kehidupan. 4 Pendekatan/strategi pembelajaran. 5 Pemanfaatan media pembelajaran. 6 Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran Example Non-Examples Melaksanakan pembelajaran secara runtut. Menguasai kelas. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif dengan menggunakan model Example Non- Examples. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah dialokasikan. Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media. Menghasilkan pesan yang menarik. Menggunakan media secara efektif dan efesien. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran dengan menggunkan model pembelajaran Example Non- Examples. Merespon positif partisipasi siswa. Memfasilitasi terjadinya interaksi guru, siswa, dan sumber belajar. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa. Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif. Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar untuk menganalisis gambar. 7 Penilaian proses dan hasil belajar. Mamantau siswa dalam kegiatan belajar kelompok. 8 Penggunaan bahasa. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai. 9 Penutup. Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa. Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa. Melakukan penilaian akhir dan tindak lanjut.

11 31 Tabel 3.5 Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa No Hal yang Diamati Indikator 1 Pra pembelajaran. Siswa menempati tempat duduknya masing-masing. Kesiapan menerima pelajaran. 2 Membuka pembelajaran. Siswa mampu menjawab apersepsi. Memperhatikan secara seksama ketika dijelaskan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. 3 Penjelasan materi. Memperhatikan dengan serius ketika dijelaskan materi. Aktif bertanya ketika proses penjelasan materi. Adanya interaksi positif antara siswa-guru, siswa-materi. Siswa memiliki pemahaman yang sama tentang materi pelajaran yang dijelaskan. 4 Pendekatan/strategi pembelajaran. 5 Pemanfaatan media pembelajaran. 6 Penilaian proses dan hasil belajar. Siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Siswa memberikan pendapatnya ketika diberikan kesempatan. Aktif mencatat berbagai penjelasan yang diberikan. Siswa termotivasi dalam mengikuti proses pembelajaran. Siswa dalam mengikuti proses pembelajaran dengan santai dan tidak penuh tekanan. Adanya interaksi positif antara siswa dengan model pembelajaran Example Non-Examples yang digunakan guru. Siswa merasa senang ketika belajar kelompok dengan menggunakan model Example non-examples. Siswa tertarik terhadap pembelajaran yang disajikan dengan model pembelajaran Example Non-Examples. Siswa bersemangat untuk menganalisis gambar. Siswa dapat bersosialisasi dan bekerjasama dalam kegiatan kelompok. Adanya interaksi positif saat media pembelajaran disajikan. Keterkaitan siswa terhadap materi yang disajikan meningkat saat media pembelajaran disajikan. Siswa semakin jelas dan konkret saat penjelasan materi yang disajikan dengan media pembelajaran. Siswa mampu berinteraksi dengan kelompok belajarnya. Siswa mampu menganalisis gambar. Siswa mampu menggunakan waktu dengan baik untuk mencari menganalisis gambar sesuai dengan waktu yang dialokasikan. Siswa merasa terbimbing. Mampu menjawab pertanyaan guru dengan benar. 7 Penggunaan bahasa. Penjelasan dapat dengan mudah dimengerti oleh siswa. Siswa tidak menemui kesulitan dalam pemahaman ketika dijelaskan materi pelajaran. 8 Penutup. Siswa secara aktif membuat rangkuman. Siswa mengerjakan evaluasi dengan baik. 3.6 Validitas dan Reliabilitas Data Sebelum soal diberikan kepada siswa, maka untuk menguji valid dan tidaknya suatu item maka menggunakan validitas instrumen berkaitan dengan

12 32 sejauh mana suatu instrumen sesuai atau tepat untuk mengukur tujuan. Untuk menentukan suatu item tertentu valid atau tidak digunakan pedoman dari Priyatno. Menurut Priyatno (2010: 95-97) menyatakan suatu item instrumen penelitian dianggap valid jika pada output Item-Total Statistics pada kolom Corrected Item- Total Correlation nilainya nilai r tabel. r tabel dicari pada signifikansi 0,05 dan jumlah data (n) siklus I = 27 sedangkan jumlah data (n) siklus II = 30, maka didapat r tabel siklus I sebesar 0,381 sedangkan r tabel siklus II sebesar 0,361. Validitas dihitung dengan menggunakan penghitungan SPSS 18.0 for Windows. Reliabilitas instrumen dimaksudkan untuk mengetahui tingkat keajegan instrumen dari variabel yang hendak diukur. Pengukuran reliabilitas instrumen dalam penelitian ini dengan menggunakan Sekaran dalam Priyatno (2010: 98) sebagai berikut: < 0,6 : kurang baik 0,6 < 0,8 : dapat diterima > 0,8 : baik Dari hasil penghitungan validitas item pada soal siklus I dengan menggunakan SPSS 18.0 for Windows yang berdasarkan Corrected Item-Total Correlation berdasarkan tabel r yang dikemukakan oleh Priyatno (2010: 95-97), maka nomor item 1, 4, 12, 13, 14, 15, 17, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 26, 27, 29, 30 dinyatakan tidak valid karena nilai Corrected Item-Total Correlation < 0,381. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian validitas dari 30 item yang diuji ada 13 item yang valid dan 17 item yang tidak valid (terlampir). Adapun hasil uji tingkat reliabilitasnya dapat dilihat bahwa Cronbach`s Alpha sebesar 0,692 dari 30 item yang diuji (terlampir). Sekaran dalam Priyatno (2010: 98), Cronbach`s Alpha 0,692 termasuk memiliki tingkat reliabilitas yang dapat diterima. Ini berarti bahwa instrumen reliabel sudah dapat digunakan untuk penelitian. Sedangkan dari hasil penghitungan validitas item pada instrumen soal siklus II dengan menggunakan SPSS 18.0 for Windows yang berdasarkan Corrected Item-Total Correlation berdasarkan tabel r yang dikemukakan oleh Priyatno (2010: 95-97), maka nomor item 2, 3, 9, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 20, 28 dinyatakan

13 33 tidak valid karena nilai Corrected Item-Total Correlation < 0,361. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian validitas dari 30 item yang diuji ada 19 item yang valid dan 11 item yang tidak valid (terlampir). Instrumen soal setelah dikurangi item yang tidak valid diuji tingkat reliabilitasnya. Adapun hasil uji tingkat reliabilitasnya dapat dilihat bahwa Cronbach`s Alpha sebesar 0,752 dari 21 item yang diuji. Menurut Sekaran dalam Priyatno (2010: 98), Cronbach`s Alpha 0,752 termasuk memiliki tingkat reliabilitas yang baik. Ini berarti bahwa instrumen reliabel sudah dapat digunakan untuk penelitian. 3.7 Tingkat Kesukaran Instrumen Untuk memperoleh kualitas soal yang baik, di samping memenuhi validitas dan reliabilitas juga harus memperhatikan keseimbangan dari tingkat kesukaran soal tersebut. Tingkat kesukaran soal dipandang dari kesangggupan atau kemampuan siswa dalam menjawab soal, bukan dilihat dari sudut guru sebagai pembuat soal. Persoalan yang penting dalam melakukan analisis tingkat kesukaran soal adalah penentuan proporsi dan kriteria soal yang termasuk mudah, sedang, dan sukar. Menurut Sudjana (1989: 137) cara melakukan analisis untuk menentukan tingkat kesukaran soal adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut: I = I = indeks kesukaran untuk setiap butir soal B = banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal N = banyaknya siswa yang memberikan jawaban pada soal yang dimaksudkan Kriteria indeks kesulitan soal adalah sebagai berikut: 0 0,30 = soal kategori sukar 0,31 0,70 = soal kategori sedang 0,71 1,00 = soal kategori mudah

14 34 Hasil penghitungan tingkat kesukaran dapat dilihat pada tabel yaitu: Tabel 3.6 Tingkat Kesukaran Soal Siklus I No. Indeks Kesukaran Nomor Soal Jumlah Soal 1 Mudah 2, 3, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 21, 22, 23, 25, 28, 29, 30 2 Sedang 1, 4, 20, 24, Sukar 5, 12, 14, 26 4 Jumlah Dari tabel 3.6 dapat dilihat bahwa tingkat kesukaran soal pada siklus I dari 30 soal yang termasuk kategori mudah sejumlah 21 soal, yang termasuk kategori sedang sejumlah 5 soal, dan yang termasuk kategori sukar sejumlah 4 soal. Soal pada siklus I yang termasuk dalam kategori mudah terdiri dari nomor 2, 3, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 13, 15, 16, 17, 18, 19, 21, 22, 23, 25, 28, 29, 30 dan yang termasuk kategori sedang terdiri dari nomor 1, 4, 20, 24, 27 sedangkan yang soal yang termasuk kategori sukar terdiri dari nomor 5, 12, 14, 26. Pada soal siklus II hasil penghitungan tingkat kesukaran dapat dilihat pada tabel 3.7. Tabel 3.7 Tingkat Kesukaran Soal Siklus II No. Indeks Kesukaran Nomor Soal Jumlah Soal 1 Mudah 1, 4, 5, 6, 7, 18, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28 2 Sedang 3, 8, 11, 12, 13, 17, 20, 3 Sukar 2, 9, 10, 14, 15, 16, 19, Jumlah Dari tabel 3.7 dapat dilihat bahwa tingkat kesukaran soal pada siklus II dari 30 soal yang termasuk kategori mudah sejumlah 14 soal, yang termasuk kategori sedang sejumlah 8 soal, dan yang termasuk kategori sukar sejumlah 8 soal. Soal

15 35 pada siklus II yang termasuk dalam kategori mudah adalah soal nomor 1, 4, 5, 6, 7, 18, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28 dan yang termasuk kategori sedang terdiri dari nomor 3, 8, 11, 12, 13, 17, 20, 29 sedangkan yang soal yang termasuk kategori sukar adalah nomor 2, 9, 10, 14, 15, 16, 19, Indikator Kinerja Untuk mengukur keberhasilan tiap-tiap siklus dalam penelitian tindakan kelas ini, tolok ukurnya adalah ketuntasan belajar yaitu pencapaian nilai KKM 65. Keberhasilan belajar diukur apabila setiap siswa telah mencapai nilai 65 maka dikatakan berhasil atau tuntas dan apabila sebanyak 85% siswa telah mencapai nilai 65 maka dikatakan tuntas secara klasikal. 3.9 Teknik Analisis Data Data yang telah diperoleh akan dianalisis menggunakan deskriptif komparatif untuk data kuantitatif yaitu membandingkan nilai tes kondisi awal, nilai tes setelah siklus I, dan nilai tes setelah siklus II. Data kualitatif dianalisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif berdasarkan hasil observasi dan refleksi dari tiap-tiap siklus. Analisis data terhadap hasil penelitian dijelaskan sebagai berikut: a. Data Kuantitatif Analisis data hasil penelitian yang tergolong data kuantitatif berupa hasil belajar (pre test dan post test) dengan cara persentase yaitu dengan menghitung peningkatan ketuntasan belajar siswa secara individual jika siswa tersebut mampu mencapai skor minimal 65 dan ketuntasan klasikal jika siswa yang memperoleh nilai 65 ini jumlahnya sekitar 85% dari jumlah seluruh siswa dan masing-masing dihitung dengan menggunakan rumus. Analisis tersebut dilakukan dengan menghitung ketuntasan individual dan ketuntasan klasikal dengan rumus sebagai berikut: Ketuntasan individual = Jumlah nilai Jumlah nilai maksimal x 100% Ketuntasan klasikal = Jumlah siswa yang tuntas belajar Jumlah seluruh siswa x 100%

16 36 Keterangan: Ketuntasan indiviual : Jika siswa mencapai ketuntasan skor >65 Ketuntasan klasikal : Jika >85% dari seluruh siswa mencapai ketuntasan skor >65

BAB III Metode Penelitian

BAB III Metode Penelitian BAB III Metode Penelitian 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Setting dan karakteristik subjek penelitian mengenai tempat penelitian dan waktu penelitian. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

Lebih terperinci

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Tlogowero Kecamatan Bansari Kabupaten Temanggung pada kelas 4

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Seting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Dalam melakukan penelitian ini guru sekaligus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Kramat Semester 2 tahun 2012/2013 yang terletak di Desa Kramat Kecamatan Penawangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Seting Tempat Penelitian Seting tempat dalam penelitian ini menggunakan setting kelas dengan data yang diperoleh berasal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Setting penelitian 3.1.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Sidorejo Lor 04 Salatiga yang terletak di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang mengacu pada tindakan-tindakan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri Tuntang 02 yang terletak di Jalan Merak No. 2 Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada bagian ini akan diuraikan mengenai seting tempat, seting waktu, dan karakteristik subjek penelitian. Seting tempat akan membahas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren,

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Setting penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SD negeri 2 Ngaren, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten. Pada semester II tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan secara kolaboratif, artinya peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Tempat Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jepon yang terletak di Kelurahan Jepon, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) untuk mata pelajaran Matematika yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK).Pengertian Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) menurut Arikunto (2011), penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian Tempat Penelitian ini berlokasi di SD Negeri 01 Sraten Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Penelitian dilakukan di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), peneliti akan menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Kemmis Mc. Taggart. 3.2 Seting

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Kauman Lor 01 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian Februari Maret April Mei BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN Rejowinangun Utara 03 Kota Magelang. Subjek dalam penelitian ini adalah kelas 5 tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri I Tleter Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung. Subyek dari penelitian tindakan kelas adalah siswa Kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif yaitu penelitian yang dilaksanakan peneliti yang bekerjasama

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Classroom Action Research (CAR) atau sering disebut dengan penelitian tindakan kelas (PTK).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada Bab III tentang metode penelitian ini, berturut-turut akan dibahas mengenai setting penelitian, karakteristik subjek penelitian, variabel dalam PTK, prosedur penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitan PTK kolaborasi, dimana peneliti melakukan penelitian melalui kerja sama antara peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Seting dan karakteristik subjek penelitian akan menguraikan mengenai setting penelitian dan juga karakteristik dari subjek penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN.

BAB III METODE PENELITIAN. 2 BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian dilakukan di kelas V SD N 2 Kembaran Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo. Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ledok 04 Desa Ringinanom Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. Waktu penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 5 semester II tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri Candirejo 02 yang terletak di Jl.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Dalam Seting penelitian tindakan kelas ini akan dibahas mengenai waktu penelitian dan tempat penelitian. 3.1.1 Seting 1). Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research,

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research, 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research, yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK kolaborasi.yaitu penerapan penelitian tindakan di dalam dunia pendidikan yang dilakukan oleh seorang peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian a. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Kelas II SD N Panerusan Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action research). (David Hopkins dalam Trianto 2012:15) menyebutkan bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2013 di SDN Pati Wetan 01 Kecamatan Pati. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Ujung-ujung 03 yang terletak di Dusun Mukus Desa Ujung-ujung Kecamatan Pabelan Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah suatu bentuk penelitian yang dilaksanakan oleh guru untuk memecahkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah suatu upaya mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Jenis Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian a. Tempat penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 1 Colo Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus pada peserta didik kelas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK kalaboratif) dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN Agungmulyo yang terletak di Desa Agungmulyo, Kecamatan Juwana Kabupaten Pati, pada semester I,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian tindakan Kelas ini akan dilaksanakan pada hari hari efektif dalam kegiatan belajar mengajar semester 2 tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas 5 di SD Negeri 1 Jiken Kecamatan Jiken Kabupaten Blora pada mata pelajaran IPS semester genap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Peneliti menggunakan jenis PTK kolaboratif. PTK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru kelas atau di sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai bulan September 2013 di SD Negeri Ngemplak Kidul 03 Kabupaten Pati. Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester 2 tahun pelajaran 2011/2012. Dari tahap persiapan hingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Sekolah Dasar Negeri Clapar terletak di Desa Clapar, wilayah Kecamatan Karanggayam bagian utara. Berjarak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Kadirejo 03 Kecamatan Pabelan, siswa SDN Kadirejo 03 berjumlah 154 anak yang tediri darikelas I sampai kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian tindakan dalam bidang pendidikan dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas pelajaran. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 3.1.1 Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas III SD Tegalrejo 04 Salatiga yang berjumlah 38 siswa, yang terdiri dari 21 perempuan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Setting dalam penelitian ini menggunakan setting kelas di mana data yang diperoleh berasal dari pengamatan saat proses pembelajaran berlangsung di dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan karakteristik Subjek Penelitian Setting penelitian tindakan kelas ini mencakup tempat penelitian, subjek penelitian dan waktu pelaksanaan penelitian 1. Tempat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja

III. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja 23 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) yang digunakan peneliti adalah jenis PTK Kolaboratif. PTK kolaboratif yaitu kerja sama antara peneliti dengan guru kelas ide

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V semester II tahun Pelajaran 2013/2014 di SDN Bugel 02 Salatiga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada bagian ini diuraikan tentang setting waktu penelitian setting penelitian dan karakteristik subjek penelitian. Penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian a. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SD Negeri Tegalrejo 05 Jalan Dhamar No. Magersari Tegalrejo Kecamatan Argomulyo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK atau Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Jean Me Niff di kutip dalam

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK atau Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Jean Me Niff di kutip dalam BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK atau Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Jean Me Niff di kutip dalam (Suroso 2009:29) Penelitian Tindakan Kelas merupakan bentuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang dilaksanakan di kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di ruang kelas IV di SD Negeri Dukuh 01 Salatiga pada mata pelajaran IPA tentang Gaya semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan peneliti adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan bukan pada input kelas, seperti silabus dan materi.

BAB III METODE PENELITIAN. dan bukan pada input kelas, seperti silabus dan materi. 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Menurut Kunandar, (2010 : 66) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas berfokus pada kelas atau proses belajar mengajar yang terjadi di dalam kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar (2011: 46) PTK adalah suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab III ini akan dibahas tentang metodologi penelitian, yang mencakup setting penelitian, karakteristik subjek penelitian, variabel dalam penelitian tindakan kelas (PTK),

Lebih terperinci

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas SD Negeri Mangunsari 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas SD Negeri Mangunsari 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2014 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Waktu Penelitian 3.1.1Tempat Penelitian Tempat Penelitian dilaksanakannya kegiatan ini mengambil lokasi yang akan diteliti yaitu dikelas II SD Negeri Mangunsari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahun Pelajaran 2013/2014. Tabel rencana pelaksanaan penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tahun Pelajaran 2013/2014. Tabel rencana pelaksanaan penelitian 47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai bulan Juni Tahun Pelajaran 2013/2014. Tabel rencana pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran IPA yang dilaksanakan di SD Negeri Samban 02 Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada awal semester 2 tahun ajaran 2012/2013, yaitu dari bulan Januari 2013 sampai April 2013 di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam melakukan penelitian adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian praktis yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. PTK merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang

BAB III METODE PENELITIAN. PTK merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian Pada penelitian ini, rancangan penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Saryono, (dalam Yanti dan Munaris, 0:) PTK merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bersifat mencari umpan balik bagi penyempurnaan metode pembelajaran.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2013 di SD Kertomulyo 02 Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati. Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK merupakan suatu penelitian yang mengangkat masalahmasalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Seting Penelitian dan Karakteristik Penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester II tahun pelajaran 2013/2014 di kelas IV SDN Jatijajar 02 Bergas Semarang.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah berupa penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Kusumah dan Dwitagama (2010:9) penelitian tindakan kelas (PTK) adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karekteristik Subjek Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di kelas III SD Negeri 2 Kuripan yang beralamat di Kelurahan Kuripan Kecamatan Purwodadi Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Setting dalam penelitian ini menggunakan setting kelas, di mana data yang diperoleh berasal dari pengamatan saat proses pembelajaran berlangsung di dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif yaitu penelitian bersama antara peneliti dengan pihak lain (guru

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 4SDN Regunung 01 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang. Peneliti merencanakan penelitian padasemester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis Penelitian yang dilaksanakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR) yang dilakukan secara kolaboratif, artinya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali pada semester genap tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas kolaborasi. Penelitian ini memiliki salah satu ciri khas yaitu adanya kolaborasi (kerjasama)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Kegiatan penelitian bertempat di SD Negeri Jebeng Plampitan yang terletak di Jl. Gunung Karang Desa Jebeng Plampitan Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai tempat, waktu dan subjek penelitian tindakan kelas (PTK). Adapun mengenai hal tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah termasuk Penelitian Tindakan Kelas atau PTK. Disebut PTK karena penelitian ini hanya dilakukan oleh guru di dalam kelas pada saat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Setting penelitian ini akan membahas tentang waktu dan tempat penelitian ini akan dilaksanakan. Karakteristik subjek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan pada hari hari efektif dalam kegiatan belajar mengajar semester 2 tahun pelajaran 2013/2014. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Pendekatan Penelitian Pendekatan dalam dalam penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), menurut Susilo ( 2007 : 6 ) PTK adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas untuk mata pelajaran IPA yang dilaksanakan di SDN 1 Ringinharjo, kelas 5 Semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1.Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SD Negeri Medayu 01 Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang pada semester II Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Di dalam Seting dan Karakteristik subjek penelitian ini akan dipaparkan tentang tempat penelitian, subjek yang akan diteliti dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Seting Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK), karena penelitian yang dilakukan bertujuan untuk memecahkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas Kolaborasi. Dimana peneliti bekerjasama dengan guru kelas. Peneliti sebagai perencana kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Lodoyong 03 Kecamatan Ambarawa Kabupaten Semarang. Subjek dari penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Peneletian ini dilakukan di SD Negeri Bawen 03 Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang pada Kelas II Tahun Ajaran 2013/2014. SD Negeri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Jenis dan Setting Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah termasuk Penelitian Tindakan Kelas atau PTK. Di bidang pendidikan, khususnya kegiatan pembelajaran,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action research.

Lebih terperinci

Tabel 3.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian

Tabel 3.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di kelas IV SDN Mukiran 03, Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Semarang. Adapun dipilihnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah PTK. Penelitian dilakukan di kelas IV SDN Kutowinangun 09 Kota Salatiga. Waktu penelitian dimulai pada awal semester

Lebih terperinci