BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sangat strategis dan mudah dijangkau untuk melaksanakan penelitian, subjek

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sangat strategis dan mudah dijangkau untuk melaksanakan penelitian, subjek"

Transkripsi

1 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 7 Bonepantai, Kabupaten Bone Bolango. Sekolah ini dipilih oleh peneliti karena dianggap sangat strategis dan mudah dijangkau untuk melaksanakan penelitian, subjek dalam peneletian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV dengan jumlah siswa sebanyak 25 orang siswa. Adapun fokus peneltian adalah meningkatkan kemampuan siswa mengapresiasi cerita fiksi melalui model STAD pada siswa kelas VI yang terdiri dari 15 orang siswa laki-laki dan 10 orang siswa perempuan. SDN 7 Bonepantai terletak di Desa Tongo Kecamatan Bonepantai, merupakan salah satu sekolah yang ada di desa tongo yang dipimpin oleh Bapak Armando R.M. Pakaya S.Pd. yang berdiri sejak tahun 1955 dengan luas bangunan 399 M 2 dan luas tanah 630 M 2. Terletak di jalan Trans Sulawesi Pantai Selatan, Sebelah barat berbatasan dengan jalan desa, sebelah timur berbatasan dengan TK Mawar Indah, sebelah utara berbatasan dengan perkebunan penduduk, dan sebelah selatan berbatasan dengan jalan raya. Lokasi sekolah ini memiliki tempat strategi, jauh dari lokasi keramaian dengan jumlah guru 13 orang bersama dengan kepala sekolah, dengan jumlah siswa keseluruhan adalah 231 orang siswa yang terdiri dari 115 orang siswa lakilaki dan 116 orang siswa perempuan dan berasal dari berbagai tingkatan ekonomi orang tua. 45

2 46 SDN 7 Bonepantai memiliki bangunan yang memadai serta beberapa fasilitas lainnya yang menunjang proses pembelajaran serta keadaan bangun tersebut dalam kondisi baik dan terawat Perencanaan Pembelajaran Perencanaan Pembelajaran dan penelitian tindakan kelas ini sebelum masuk pada Siklus I maka diadakan pelaksanaan obeservasi awal yang dilaksanakan pada hari Kamis 29 November 2012, dari jam ( ). Adapun pelaksanaan pembelajaran dalam setiap siklus dilakukan 1 kali pertemuan. Pelaksanaan tindakan kelas Siklus I dilaksanakan pada hari selasa 4 desember 2012 dari jam ( ), untuk pelaksanaan tindakan kelas Siklus II dilaksanakan pada hari selasa 18 desember 2012, dari jam ( ) Pelaksanaan Pembelajaran Observasi Awal Observasi dalam pembelajaran dilakukan secara individual selama pembelajaran berlangsung oleh peneliti yang dilaksanakan pada hari kamis 29 desember 2012 dari jam ( ). Berdasarkan pengamatan observasi awal yang dilaksanakan oleh penelti dengan memperhatikan data hasil kegiatan belajar pada obeservasi awal, menunjukan bahwa pengelolaan belajar yang dilaksanakan guru belum memenuhi target yang diharapkan dapat terlihat, dari 25 siswa hanya terdapat 11 orang siswa ( 44 %) yang mampu, 6 orang siswa (24%) yang kurang mampu dan 8 orang siswa (32%) yang tidak mampu. Untuk itu temuan pada obeservasi awal ini menunjukan bahwa kemampuan siswa mengapresiasi cerita fiksi masih sangat rendah.

3 Pelaksanaan Pembelajaran pada Siklus I a. Tahap Persiapan Setelah ditetapkan untuk menerapkan model STAD dalam pembelajaran mengapresiasi cerita fiksi pada murid kelas VI SDN 7 Bonepantai pada hari Selasa tanggal 4 Desember 2012 dari jam ( ), maka kegiatan selanjutnya adalah menyiapkan beberapa hal yang diperlukan pada saat pelaksanaan tindakan. Setelah peneliti berkonsultasi dengan guru bidang studi Bahasa Indonesia, adapun rencana kegiatannya adalah sebelum guru melakukan pembelajaran, guru/peneliti melakukan apersepsi dan memancing pengetahuan siswa yang berkaitan dengan materi mengapresiasi cerita fiksi dengan perencanaan pembelajaran ini mengambil tema sesuai dengan pengetahuan masing-masing murid, yang sesuai dengan kurikulum pada mata pelajaran bahasa indonesia kelas VI SD Semester I dengan perencanaan satu kali pertemuan. Pada pembelajaran pertama siklus I pada kemampuan mengapresiasi cerita fiksi, kompetensi dasar yang ingin dicapai adalah Mengidentifikasi latar, tema, amanat, pokok pikiran dan gagasan dari cerita anak yang dibaca.. Diantaranya menentukan Tema, Latar/suasana, amanat, pokok pikiran dan gagasan yang disampaikan melalui cerita fiksi. Sedangkan rumusan tujuan yang hendak dicapai yaitu: 1) Siswa dapat mendengarkan cerita anak. 2) Siswa dapat menjawab pertanyaan sesuai dengan cerita yang didengar. 3)Siswa dapat menentukan tema cerita. 4)Siswa dapat menentukan latar cerita. 5)Siswa dapat menentukan amanat cerita. 6) Siswa dapat menentukan pokok pikiran. 7) siswa dapat menentukan gagasan. 8) Siswa dapat menceritakan kembali cerita yang didengar

4 48 b. Tahap Pelaksanaan Siklus I Pada tahap ini, kegiatan pembelajaran kemampuan mengapresiasi cerita melalui model STAD dilaksanakan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan sebelumnya, sebagaimana terdapat pada lampiran 2. Pertemuan pada siklus I. Pembelajaran tindakan ini diberikan berdasarkan hasil refleksi tes awal yang dalam hal ini belum dapat mengaprersiasi cerita fiksi. Pelaksanaan siklus I dilaksanakan selama satu pertemuan, pertemuan ini dilaksanakan selama satu kali tatap muka, dengan materi yang diberikan mengapresiasi cerita fiksi dengan tema sesuai dengan pengetahuan siswa. Tindakan yang dilakukan adalah pembelajaran kemampuan mengapresiasi cerita fiksi melalui model STAD. Pada pertemuan siklus I difokuskan pada tahap pembangkitan minat siswa, pengaitan dan pendeskripsian cerita. Pada tahap ini guru/peneliti mulai pelajaran dengan memberitahukan kepada murid standar kompetensi yang ingin dicapai dalam pembelajaran. Selanjutnya guru menjelaskan materi sesuai dengan tema pembelajaran. Kemudian murid dibagi menjadi Lima kelompok, masing-masing kelompok beranggotakan 5 orang, guru membagikan teks cerita kepada masingmasing siswa sesuai dengan kelompoknya, semua siswa membaca dalam hati teks cerita yang telah dibagikan. Hal ini, dilakukan agar siswa termotivasi untuk belajar. Setelah siswa selesai membaca cerita, guru/peneliti memberi tugas kepada masing-masing kelompok untuk menanggapi cerita yang telah dibaca dengan menggunakan kata-kata sendiri, tetapi siswa masih ragu-ragu karena masih kurang kerjasama dalam kelompoknya.

5 49 Pada tahap selanjutnya guru/peneliti mengajukan pertanyaan kepada siswa mengenai materi yang diajarkan. Namun pada tahap ini guru/peneliti kurang memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukan pertanyaan tentang materi yang kurang dipahami. Setelah itu siswa menentukan unsur-unsur cerita dengan diskusi kelompok. Kegiatan selanjutnya, melaksanakan kegiatan akhir yakni guru/peneliti bersama siswa menyimpulkan hasil pelajaran. Pada akhir pertemuan siklus I, siswa diberi tes akhir dengan soal sesuai dengan materi tentang mengapresiasi cerita fiksi yang telah diajarkan, sehingga murid dapat mengembangkan kemampuan mengapresiasi cerita fiksi melalui model STAD. c. Tahap Pemantauan dan Evaluasi Untuk Meningkatkan pelaksanaan pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan mengapresiasi cerita fiksi melalui model STAD pada siklus I menggunakan format hasil observasi siswa dan hasil observasi guru. Dari pelaksanaan siklus I diperoleh beberapa hasil pengamatan yakni : (1) Siswa sudah memperhatikan penjelasan guru dengan baik. (2) siswa masih raguragu dalam menanggapi isi cerita. (3) Guru kurang memberikan kesempatan pada setiap siswa untuk mengajukan pertaanyaan yang sesuai dengan materi pelajaran. (4) siswa kurang kerjasama dalam kelompoknya untuk menafsirkan cerita fiksi sehingga masih banyak murid yang mengalami kesulitan. (5) siswa sudah dapat menentukan unsur-unsur cerita yang telah dibaca. (6) siswa sudah dapat memberikan penilaian terhadap cerita yang telah dibaca secara berkelompok. (7)

6 50 Guru memberikan bimbingan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada uraian kegiatan siswa dan kegiatan guru berikut ini : Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa dalam Proses Pembelajaran pada Siklus I Adapun hasil yang di capai pada hasil pangamatan kegiatan siswa dalam proses pembelajaran untuk siklus I disajikan pada tabel 1 berikut ini : Tabel 1. Hasil Rekapitulasi kemampuan siswa dalam mengapresiasi cerita fiksi melalui model STAD Aspek Siswa Pada Siklus I No Kriteria Aspek Yang Kurang Tidak diamati Mampu % % % Mampu Mampu 1 Tema 17 68% 6 24% 2 8% 2 Latar 15 60% 7 28% 3 12% 3 Amanat 16 64% 6 24% 3 12% 4 Pokok Pikiran 16 64% 6 24% 3 12% 5 Gagasan 16 64% 5 20% 4 16% Berdasarkan pengamatan yang dilaksanakan oleh guru mitra dengan memperhatikan data hasil kegiatan belajar pada siklus 1 sebagaimana tercantum dalam tabel 2 tersebut menunjukan bahwa pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan guru belum memenuhi target yang diharapkan. Dari tabel di atas dapat terlihat bahwa aspek kemampuan menentukan tema cerita dari 25 orang siswa hanya terdapat 17 orang siswa atau 68% yang mampu, 6 orang siswa atau 24% yang kurang mampu dan 2 orang siswa atau 8% yang tidak mampu. Kemudian pada aspek kemampuan menentukan latar cerita

7 51 melalui model STAD dari 25 orang siswa hanya terdapat 15 orang siswa atau 60% yang mampu, 7 orang siswa atau 28% yang kurang mampu dan 3 orang siswa atau 12% yang tidak mampu, kemudian pada aspek menentukan amanat cerita dari 25 orang siswa hanya terdapat 16 orang siswa atau 64% yang mampu, 6 orang siswa atau 24% yang kurang mampu dan 3 orang siswa atau 12% yang tidak mampu, selanjutnya pada aspek menentukan pokok pikiran cerita dari 25 orang siswa hanya terdapat 16 orang siswa atau 64% yang mampu, 6 orang siswa atau 24% yang kurang mampu dan 3 orang siswa atau 12% yang tidak mampu, dan selanjutnya terakhir pada aspek menentukan gagasan cerita dari 25 orang siswa hanya terdapat 16 orang siswa atau 64% yang mampu, 5 orang siswa atau 20% yang kurang mampu dan 4 orang siswa atau 16% yang tidak mampu. Hasil Pengamatan Kegiatan Guru dalam proses Pembelajaran Pada Siklus I Format pengamatan kegiatan belajar mencakup 24 aspek baik dari pra pembelajaran sampai dengan penutup pembelajaran. Adapun hasil yang dicapai pada obeservasi aktifitas guru untuk siklus I disajikan pada tabel 2 berikut ini :

8 52 Tabel 2. Hasil Pengamatan Kegiatan guru dalam proses pembelajaran Pada Siklus I No Indikator / Aspek yang diamati Kualifikasi P1 P2 I PRA PEMBELAJARAN 1 Mempersiapkan siswa untuk belajar 2 Melakukan kegiatan apersepsi II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN A Penguasaan Materi Pembelajaran 3 Menunjukan penguasaan materi pembelajaran 4 Mengaitkan materi dengan pengetahun yang lain yang relevan Menyampaikan materi dengan jelas, sesuai dengan khiraki belajar dan karakteristik 5 siswa 6 Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan B Pendekatan / Strategi Pembelajaran Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan yang akan dicapai dan 7 karakteristik siswa 8 Melaksanakan pembelajaran secara runtut 9 Menguasai kelas 10 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual 11 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif 12 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan C Pemanfaatna Sumber Belajar / Media Pembelajaran 13 Menggunakan media secara efektif dan efisien 14 Menghasilkan pesan yang menarik 15 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media D Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa 16 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 17 Menunjukan sikap terbuka terhadap respon siswa 18 Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalam belajar E Penilaian Proses dan hasil belajar 19 Memantau kemajuan belajar selama proses 20 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan) F Penggunaan Bahasa 21 Menggunakan bahasa lisan dan tulisan secara jelas, baik dan benar 22 Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai III PENUTUP 23 Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan atau kegiatan atau tugas 24 sebagai bahan remidial / pengayaan Total Presentase 66,6% 62,5% Aspek-aspek yang kurang pada guru mitra sesuai penilaian oleh pengamat antara lain : (1) menunjukan pengusaan materi pembelajaran; pada kegiatan inti

9 53 dalam proses pembelajaran masih sebagian besar siswa yang tidak memahami materi karena guru lebih banyak menulis dipapan tulis. (2) mengaitkan materi dengan pengetahuan yang lain yang relevan; dalam kegiatan pembelajaran tidak mengaitkan materi dengan pengatahuan yang lain yang relecan sehingga tidak nampak pembelajaran. (3) Mengaitkan materi dengan jelas, sesuai dengan hirarki belajar dan karekteritik siswa ; hal ini terlihat pada proses pembelajaran, guru tidak menyampaikan materi dengan jelas sesuai dengan hirarki belajar dan karakteritik siswa, sehingga siswa kurang memahami penjelasan guru. (4) Mengaitkan materi dengan realita kehidupan ; pada kegiatan pembelajaran siswa belum memahami penjelasan guru, disebabkan guru yang kurang mengaitkan materi dengan realitas kehidupan. (5) Melaksanakan pembelajaran secara runtut ; dalam pendekatan atau strategi tidak terlaksana secara runtut. (6) menguasai kelas ; guru tidak menguasai kelas, hal ini disebabkan oleh jumlah siswa yang terlalu banyak. (7) menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran ; hal ini terlihat dari proses pembelajaran siswa yang kurang bertanya tentang materi yang diajarkan. (8) menumbuhkan keceriaan atau antusisme siswa dalam belajar; tidak adanya keceriaan dan atusisme siswa dalam belajar. Adapun aspek-aspek yang kurang pada guru mitra sesuai penilaian pengamat II antara lain : (1) menunjukan penguasaan materi dalam proses pembelajaran siswa kurang memahami materi karena guru lebih banyak menulis dipapan tulis. (2) mengaitkan materi dengan pengetahuan yang lain yang relevan; pada proses pembelajaran berlangsung guru tidak mengaitkan materi dengan proses pengetahuan yang lain yang relevan (3) menyampaikan materi dengan

10 54 jelas, sesuai dengan hirarki belajar dan karakteritik siswa ; guru tidak menyampaikan materi dengan jelas sesuai dengan hirarki belajar dan karakteristik siswa, sehingga siswa kurang memahami penjelasan guru. (4) mengaitkan materi dengan realitas kehidupan ; pada kegiatan pembelajaran siswa belum memahami penjelasan guru disebabkan guru yang kurang mengaitkan materi dengan realitas kehidupan. (5) melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan yang akan dicapai dan karakteristik siswa ; hal ini terlihat dari kurangnya pemahaman siswa pada siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru. (6) melaksanakan pembelajaran secara runtut; dalam pendekatan atau strategi pembelajaran tidak terlaksana secara runtut. (7) menguasai kelas; guru tidak menguasai kelas, hal ini disebabkan oleh jumlah siswa yang terlalu banyak. (8) melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan ; pada pelaksanaan pembelajaran guru tidak melaksanakan sesuai dengan alokasi waktu yang direncakanan disebabkan karena keadaan siswa yang ribut sehingga guru langsung memberikan tugas LKS untuk dikerjakan siswa. (9) menggunakan bahasa lisan atau tulisan secara jelas, baik dan benar; dalam penguasaan bahasa guru biasanya menggunakan bahasa daerah sehingga dalam proses pembelajaran sebahagian besar siswa tidak mengerti penjelasan guru. Berdasarkan pengamatan yang dilaksanakan oleh guru mitra dengan memperhatikan data hasil kegiatan belajar pada siklus I sebagaimana tercantum pada tabel 2 tersebut, menunjukan bahwa pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan guru belum memenuhi target yang diharapkan. Data perbandingan hasil pengamatan yang diperoleh guru mitra sebanyak 16 aspek atau 66,6%

11 55 sedangkan peneliti mencapai 15 aspek atau 62,5%, sehingga pelaksanaan kegiatan belajar mengajar masih perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya d. Tahap Analisis Data dan Refleksi Analisis hasil pengamatan kemampuan siswa Aspek kemampuan siswa yang harus dicapai berupa kemampuan mengapesiasi cerita fiksi ditekankan pada hal-hal sebagai berikut : (a) Kemampuan menentukan tema cerita, (b) Kemampuan Menentukan Latar cerita, (c) Kemampuan menentukan amanat cerita, (d) Kemampuan menentukan pokok pikiran, dan (e) Kemampuan menentukan gagasan cerita. Refleksi Pelaksanaan Siklus I Setelah melaksanakan pembelajaran siklus I, peneliti melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran dengan pihak terkait. Refleksi dilakukan untuk memperoleh kesimpulan dari kegiatan tindakan kelas yang dilakukan pada siklus I apakah telah sesuai dengan rencana program pembelajaran dan apakah kegiatan tindakan kelas dapat memberikan dampak terhadap peningkatan kemampuan siswa mengapresiasi cerita fiksi melalui model STAD di kelas VI SDN 7 Bonepantai Kabupaten Bone Bolango. Dari hasil refleksi dapat disimpulkan bahwa tindakan kelas siklus I belum dapat mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan sebelumnya, karena dari beberapa aspek pembelajaran yang meliputi kegiatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran masih terdapat beberapa aspek yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan pelaksanaannya. Hal ini berarti bahwa tindakan kelas siklus I belum mencapai indikator kinerja sehingga harus dilanjutkan ke tindakan kelas siklus II.

12 Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Kegiatan pelaksanaan tindakan pada siklus II merupakan tindak lanjut dari siklus I, dalam hal ini kekurangan pada siklus I diantisipasi pada siklus diupayakan untuk memecahkan masalah yang ditemui baik oleh peneliti maupun guru pengamat, selama proses pembelajaran berlangsung. Sebagaimana telah dikatakan sebelumnya bahwa untuk pelaksanaan tindakan kelas siklus II dilaksanakan pada hari selasa 18 Desember 2012, dari jam ( ). adapun prosedur pelaksana sama seperti siklus I dengan tahapantahapan pelaksanaan sebagai berikut : a. Tahap Persiapan Pada tahap ini, untuk meningkatkan kemampuan mengapresiasi cerita fiksi melalui model STAD pada pembelajaran bahasa Indonesia peneliti menyusun rancangan kegiatan perbaikan untuk mengatasi kendala-kendala yang ditemui selama pembelajaran pada siklus I dengan melakukan variasi kegiatan. Berdasarkan hasil pada tindakan siklus I, maka peneliti bersama dengan guru merencanakan tindakan siklus II agar kekurangan atau kelemahankelemahan pada siklus I dapat diperbaiki. Pelaksanaan tindakan pembelajaran pada siklus II penekanannya yaitu pada pada tahap pembangkitan minat dan tahap penafsiran. Pada siklus II ini, penekanan utamanya adalah memotivasi siswa untuk memberikan tanggapan tanpa ragu-ragu, dan melakukan penafsiran terhadap cerita yang telah dibaca, namun tahap-tahap yang lain juga tetap jadi perhatian.

13 57 Adapun tujuan yang diharapkan adalah agar siswa memahami tujuan mengapresiasi cerita yang telah dibaca. Kemudian dalam pembelajaran ini diharapkan murid dapat memahami kemampuan mengapresiasi crerita fiksi, antara lain menentukan unsur-unsur cerita dengan tepat sehingga siswa dapat meningkatkan kemampuanya. Metode yang digunakan adalah metode ceramah, tanya jawab, dan metode pemberian tugas. Evaluasi yang dilakukan adalah soal dalam bentuk individual untuk dikerjakan. b. Tahap Pelaksanaan Siklus II Pelaksanaan tindakan pada siklus II ini dilaksanakan satu kali pertemuan sama halnya dengan siklus I. Pelaksanaan pembelajaran mengapresiasi cerita fiksi melalui model STAD kembali dilakukan dengan mengikuti rencana pembelajaran yang sudah dibuat sebelumnya, yang terlampir pada lampiran 7. Kegiatan yang dilakukan pada siklus II yaitu, diawali dengan mempersiapkan siswa mengikuti pembelajaran, menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi dasar yang akan dicapai pada akhir proses pembelajaran, memberikan motivasi kepada murid agar bersemangat dalam belajar dan melakukan apersepsi (tanya jawab tentang materi yang telah diajarkan) Pada tahap awal guru/peneliti kembali menjelaskan materi pelajaran untuk merangsang pengetahuan siswa tentang pelajaran minggu lalu. Kemudian siswa kembali membaca teks cerita yang telah dibagikan. Pada tahap selanjutnya siswa kerja kelompok untuk menefsirkan rangkaian cerita dan menyimpulkan maksud

14 58 cerita dengan kata-kata sendiri. Setelah itu siswa melakukan penilaian terhadap rangkaian cerita yang telah dibaca. Pada akhir pembelajaran siswa diberikan tugas dan mengerjakn soal-soal yang berkaitan dengan materi pelajaran. Soal-soal yang diberikan murid pada siklus II ini masih sama dengan soal-soal pada siklus I. Pemberian tes ini untuk memastikan apakah ada peningkatan kemampuan mengapresiasi cerita fiksi pada siswa yang telah diajarkan dari siklus sebelumnya. Dan hasil dari tes tersebut menunjukan bahwa penggunaan model STAD Dalam Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Mengapresiasi Cerita Fiksi Di SDN 7 Bonepantai pada siklus II ini dapat dikatakan sudah berhasil dan tuntas. c. Tahap Pemantauan dan Evaluasi Untuk menilai pelaksanaan pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan mengapresiasi cerita fiksi melalui model STAD pada siklus II sama seperti penilaian pada siklus I yakni menggunakan format hasil obeservasi aktifitas siswa dan hasil aktifitas guru. Dari pelaksanaan siklus II diperoleh beberapa hasil pengamatan yakni : (1) Siswa sudah memperhatikan penjelasan guru dengan baik. (2) Siswa sudah dapat menanggapi cerita dengan menggunakan kata-katanya sendiri. (3) Guru sudah memberikan kesempatan pada murid untuk mengajukan pertanyaan tentang materi yang kurang dipahami. (4) Siswa sudah dapat menentukan unsur-unsur cerita atas bimbingan guru/peneliti. (5) Siswa sudah dapat menafsirkan dan memberikan penilaian terhadap cerita yang telah dibaca. (6) Terjadi peningkatan yang signifikan terhadap hasil yang diamati/dinilai.

15 59 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada uraian kegiatan siswa dan kegiatan guru berikut ini Hasil Pengamatan Kegiatan Siswa dalam proses Pembelajaran Pada Siklus II Adapun hasil yang telah dicapai pada hasil pengamatan siswa dalam proses pembelajaran untuk siklus II disajikan pada tabel 3 berikut ini : Tabel 3. Hasil Rekapitulasi Kemampuan Siswa dalam mengapresiasi cerita Fiksi Melalui Model STAD Aspek Siswa Pada Siklus II No Kriteria Aspek Yang Kurang Tidak diamati Mampu % % % Mampu Mampu 1 Tema 23 92% 2 8% 0 0% 2 Latar 22 84% 3 12% 0 0% 3 Amanat 22 88% 3 12% 0 0% 4 Pokok Pikiran 21 84% 4 16% 0 0% 5 Gagasan 22 88% 3 12% 0 0% Berdasarkan pengamatan yang dilaksanakan oleh guru mitra dengan memperhatikan data hasil kegiatan belajar pada siklus II sebagaimana tercantum dalam tabel 4 tersebut menunjukan bahwa pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan guru telah memenuhi target yang telah dilaharapkan. Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari aspek kemampuan menentukan tema cerita dari 25 orang siswa sudah terdapat 23 orang siswa atau 92% yang mampu, 2 orang siswa atau 8% yang kurang mampu dan sudah tidak ada lagi siswa yang tidak mampu atau 0%. Kemudian pada aspek kemampuan menentukan latar cerita melalui model STAD dari 25 orang siswa sudah terdapat 22 orang siswa atau 88% yang mampu, 3 orang siswa atau 12% yang kurang mampu dan

16 60 sudah tidak ada lagi siswa yang tidak mampu atau 0%. Kemudian pada aspek menentukan amanat cerita dari 25 orang siswa sudah terdapat 22 orang siswa atau 88% yang mampu, 3 orang siswa atau 12% yang kurang mampu dan dan sudah tidak ada lagi siswa yang tidak mampu atau 0%. Selanjutnya pada aspek menentukan pokok pikiran cerita dari 25 orang siswa sudah terdapat 21 orang siswa atau 84% yang mampu, dan 4 orang siswa atau 16% yang kurang mampu dan sudah tidak ada lagi siswa yang tidak mampu atau 0%. Dan selanjutnya terakhir pada aspek menentukan gagasan cerita dari 25 orang siswa siswa sudah terdapat 22 orang siswa atau 88% yang mampu, dan 3 orang siswa atau 12% yang kurang mampu dan sudah tidak ada lagi siswa yang tidak mampu atau 0% Hasil Pengamatan Kegiatan Guru dalam Proses Pembelajaran Pada Siklus II Kegiatan guru dalam proses pembelajaran siklus II diamati dan dinilai dengan menggunakan lembar obeservasi yang telah disiapkan. Adapun hasil yang telah dicapai pada observasi aktifitas guru untuk siklus II disajikan pada tabel 4 berikut ini : Tabel 4. Hasil Aktifitas Guru dalam Proses Pembelajaran Siklus II No Indikator / Aspek yang diamati Kualifikasi P1 P2

17 61 I PRA PEMBELAJARAN 1 Mempersiapkan siswa untuk belajar 2 Melakukan kegiatan apersepsi II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN A Penguasaan Materi Pembelajaran 3 Menunjukan penguasaan materi pembelajaran 4 Mengaitkan materi dengan pengetahun yang lain yang relevan 5 Menyampaikan materi dengan jelas, sesuai dengan khiraki belajar dan karakteristik siswa 6 Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan B Pendekatan / Strategi Pembelajaran 7 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi (tujuan yang akan dicapai dan karakteristik siswa 8 Melaksanakan pembelajaran secara runtut 9 Menguasai kelas 10 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual 11 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif 12 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan C Pemanfaatna Sumber Belajar / Media Pembelajaran 13 Menggunakan media secara efektif dan efisien 14 Menghasilkan pesan yang menarik 15 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media D Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa 16 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 17 Menunjukan sikap terbuka terhadap respon siswa 18 Menumbuhkan keceriaan dan antusisme siswa dalam belajar E Penilaian Proses dan hasil belajar 19 Memantau kemajuan belajar selama proses 20 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan) F Penggunaan Bahasa 21 Menggunakan bahasa lisan dan tulisan secara jelas, baik dan benar 22 Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai III PENUTUP 23 Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan siswa 24 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan atau kegiatan atau tugas sebagai bahan remidial / pengayaan Total Presentase 91,6% 96% Berdasarkan pengamatan yang dilaksanakan oleh guru mitra dengan memperhatikan data hasil kegiatan guru mitra dengan memperhatikan data hasil kegiatan belajar siklus II sebagaimana tercantum dalam tabel 4 tersebut,

18 62 menunjukan bahwa pengelolaan pembelajaran yang dilaksanakan guru telah memenuhi targer yang diharapkan. Data perbandingan hasil pengamatan yang diperoleh guru mitra sebanyak 22 aspek atau 91,6% sedangkan peneliti mencapai aspek 96% sehingga pelaksanaan kegiatan belajar mengajar tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya. d. Tahap Analisis Data dan refleksi Analisis Hasil Pengamatan Kemampuan Siswa Data hasil pengamatan yang dilakukan diketahui bahwa perkembangan kemampuan siswa mengapresiasi cerita fiksi melalui model STAD pada Kelas VI SDN 7 Bonepantai Kabupaten Bone Bolango lebih meningkat dibandingkan dari siklus I. Refleksi Pelaksanaan siklus II Kegiatan refleksi dilaksanakan melalui diskusi dengan guru pengamat. Refleksi ini dilakukan untuk meninjau kembali target yang hendak dicapai yang telah diperoleh. Berdasarkan evaluasi proses dan hasil tindakan sebagaimana yang telah dikemukakan pada bagian terdahulu, maka dapat disimpulkan bahwa hasil yang diperoleh pada siklus II telah menunjukan adanya peningkatan yang sangat signifikan dibandingkan hasil yang diperoleh pada siklus I. Bahkan berdasarkan hasil penelitian guru pengamat menyatakan bahwa proses pembelajaran telah terlaksana dengan baik dan berhasil. Menurut data penilaian yang diberikan oleh guru pengamat menunjukan bahwa kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru berlangsung sesuai rencana dan memperoleh hasil sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Dapat disimpulkan

19 63 bahwa kegiatan pembelajaran telah terlaksana dengan memperoleh hasil yang sangat memuaskan. Sehingga tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya. 1.2 Pembahasan Berdasarkan standar yang telah ditetapkan pada indikator kinerja yaitu 80% maka peneltian tindakan kelas menunjukan hasil seperti di bawah ini : Tabel 5 : Perbandingan Presentase Kemampuan Siswa Hasil Tindakan Mampu Kriteria Kurang Mampu Tidak Mampu Total Observasi Awal 44% 24% 32% 100% Siklus I 64% 24% 12% 100% Siklus II 88% 12% 0% 100% Dari tabel 5 di atas penelitian pada observasi awal memiliki kemampuan mengapresiasi cerita fiksi 11 orang (44%), siklus I mengalami peningkatan menjadi 16 orang (64%),siklus II menjadi 22 orang (88%). Adapun hasil pelaksanaan pada siklus I mencapai 64% atau meningkat 20% dari hasil obeservasi awal, dan siklus II mencapai 88% meningkat menjadi 24% dari hasil siklus I. Data perbandingan hasil pengamatan aktifitas guru pada siklus I yang diperoleh guru mitra sebanyak 16 aspek atau 66,6%. Sedangkan peneliti mencapai 15 aspek atau 62,5%. Selanjutnya data perbandingan hasil pengamatan aktifitas guru pada siklus II yang diperoleh guru mitra sebanyak 22 aspek atau 91,6%, sedangkan peneliti

20 64 menjadi 23 aspek atau 96% sehingga pelaksanaan kegiatan belajar mengajar tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya. Mencermati temuan pelaksanaan tindakan yang diperoleh melalui siklus I dan siklus II, maka terlihat jelas adanya peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran bahasa indonesia khusunya kemampuan mengapresiasi cerita fiksi siswa kelas VI SDN 7 Bonepantai Kabupaten Bone Bolango melalui model STAD. Hal ini terlihat pada semua aspek baik dalam aktifitas guru dan aktifitas siswa dalam hasil belajar pada kompetensi mengapresiasi cerita. Jika dikaji lebih lanjut bahwa peningkatan hasil belajar ini erat kaitannya dengan strategi yang digunakan guru dalam pembelajaran. Dalam konteks ini penggunaan model STAD dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam pembelajaran. Kondisi tersebut dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Dari hasil yang dicapai pada siklus II maka dapat disimpulkan bawah hipotesis tindakan yang menyatakan bahwa : Jika guru menggunakan model STAD maka kemampuan siswa mengapresiasi cerita fiksi dikelas VI SDN 7 Bonepantai Kabupaten Bone Bolango akan meningkat, dapat diterima.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Bone Bolango. Adapun tujuan didirikan sekolah ini adalah sebagai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Bone Bolango. Adapun tujuan didirikan sekolah ini adalah sebagai 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di Kelas II SDN 3 Bulawa Kabupaten Bone Bolango. Adapun tujuan didirikan sekolah ini

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN 25 Limboto

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN 25 Limboto BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SDN 25 Limboto Kecamatan Limboto. Sekolah ini dipilih oleh peneliti karena dianggap sangat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus I

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus I BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus I a. Tahapan Persiapan Kegiatan persiapan tindakan siklus I dilaksanakan pada hari Sabtu, 25

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN 10 Tenilo koata Barat Kota Gorontalo kelas V dengan jumlah 20 siswa. Peneliti adalah guru kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menggunakan model think pair share sebagai upaya meningkatkan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menggunakan model think pair share sebagai upaya meningkatkan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Pelaksanaan tindakan kelas melalui pemberian tugas menyusun huruf menjadi kata, dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas dengan menggunakan model STAD dalam upaya meningkatkan kemampuan menulis karangan narasi pada siswa kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penerapan model Think Pair Share melalui peningkatan menuli isi cerita.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penerapan model Think Pair Share melalui peningkatan menuli isi cerita. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango. Sekolah ini dipilih oleh peneliti karena dianggap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pemberian tugas menceritakan kembali cerita dengan menggunakan model picture and

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pemberian tugas menceritakan kembali cerita dengan menggunakan model picture and BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitan Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Pelaksanaan tindakan kelas melalui pemberian tugas menceritakan kembali cerita dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. PTK merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang

BAB III METODE PENELITIAN. PTK merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian Pada penelitian ini, rancangan penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Saryono, (dalam Yanti dan Munaris, 0:) PTK merupakan

Lebih terperinci

INSTRUMEN SUPERVISI GURU MENGAJAR

INSTRUMEN SUPERVISI GURU MENGAJAR INSTRUMEN SUPERVISI GURU MENGAJAR A. BIODATA GURU YANG DISUPERVISI 1. Nama Guru Yang Disupervisi : 2. NIP / NBM : 3. Pangkat / Golongan : - 4. Jenis Kelamin : 5. Tempat, tgl lahir : 6. Pendidikan Terakhir

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilaksanakan dari bulan Maret sampai bulan Mei 2012.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilaksanakan dari bulan Maret sampai bulan Mei 2012. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN No. 29 Kota Selatan Kota Gorontalo tempat peneliti bertugas dengan rentan waktu diperkirakan selama

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Indonesia dikelas III SDN 1 Tolinggula Ulu Kabupaten Gorontalo Utara. Sebelum

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Indonesia dikelas III SDN 1 Tolinggula Ulu Kabupaten Gorontalo Utara. Sebelum 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Pelaksanaan tindakan kelas melalui pemberian tugas dengan menggunakan media gambar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action research.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Ruang lingkup penelitian ini adalah pembelajaran yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran berlangsung 2 x 35 menit, selama 2 x pertemuan yang diikuti

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran berlangsung 2 x 35 menit, selama 2 x pertemuan yang diikuti 33 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Siklus I Siklus I dilaksanakan pada hari Senin tanggal 25 Maret 2013, pertemuan kedua hari Sabtu tanggal 30 Maret 2013 dengan materi Arti Pecahan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Alkhairat Lobu Kecamatan Moutong Kabupaten Parigi Moutong. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN. A. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III. METODE PENELITIAN. A. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian 1 BAB III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian 1. Setting Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan bukan pada input kelas, seperti silabus dan materi.

BAB III METODE PENELITIAN. dan bukan pada input kelas, seperti silabus dan materi. 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Menurut Kunandar, (2010 : 66) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas berfokus pada kelas atau proses belajar mengajar yang terjadi di dalam kelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) 15 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Model Penelitian Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action research,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas.

III. METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. III. METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu bentuk penelitian yang ruang lingkupnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan di SDN 4 Bone Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan di SDN 4 Bone Kecamatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan di SDN 4 Bone Kecamatan Bone Kabupaten Bone Bolango Provinsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan kesulitan tindakan kelas. Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan kesulitan tindakan kelas. Penelitian 17 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pada bagian ini peneliti akan menyajikan tentang hasil penelitian mengenai data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan kesulitan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Mekarsari Kecamatan Mekarsari Kabupaten Barito Kuala tahun pelajaran 2012/2013

BAB IV HASIL PENELITIAN. Mekarsari Kecamatan Mekarsari Kabupaten Barito Kuala tahun pelajaran 2012/2013 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Mekarsari Kecamatan Mekarsari Kabupaten Barito Kuala tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian tindakan adalah cara suatu kelompok atau seseorang dalam mengorganisasi suatu kondisi sehingga mereka

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Inpres Mootilango yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Inpres Mootilango yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Inpres Mootilango yang terletak di wilayah Kabupaten Pohuwato Sekolah ini di pimpin

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja

III. METODE PENELITIAN. adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja 23 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik (Kusuma, 2009:141).

III. METODE PENELITIAN. berdampak pada peningkatan hasil belajar peserta didik (Kusuma, 2009:141). 26 III. METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK), ruang lingkup penelitian ini adalah pembelajaran di dalam

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan (action research) yang

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan (action research) yang 27 BAB III PROSEDUR PENELITIAN.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan (action research) yang diimplementasikan dalam proses pembelajaran membaca teks berita siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran Pelaksanaan penelitian tindakan kelas pada pembelajaran bahasa Indonesia khususnya dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kelas II yang berjumlah 26 orang yang terdiri dari 10 orang laki-laki dan 16 orang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kelas II yang berjumlah 26 orang yang terdiri dari 10 orang laki-laki dan 16 orang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di MIN Thaibah Raya Kecamatan Tatah Makmur Kabupaten Banjar. Subjek penelitian adalah siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di MTs. Ubudiyah Kec. Bati-

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di MTs. Ubudiyah Kec. Bati- BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di MTs. Ubudiyah Kec. Bati- Bati. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII yang berjumlah 31 siswa. Adapun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 7 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dari pelaksanaan tindakan perbaikan yang dilakukan penulis di kelas SD Negeri Kluwih 0 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang diperoleh data yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar (2011: 46) PTK adalah suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Action Research ) terhadap proses pembelajaran IPA SD

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas. Action Research ) terhadap proses pembelajaran IPA SD BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research ) terhadap proses pembelajaran IPA SD dikelas V dengan kajian berdaur

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Penelitian 24 III. METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas (PTK) adalah penelitian tindakan (actin reseach) yang dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilanjutkan dengan tindakan siklus I dan siklus II. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilanjutkan dengan tindakan siklus I dan siklus II. Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1Deskripsi Hasil Penelitian Hasil penelitian yang diuraikan meliputi kegiatan guru dan kegiatan siswa. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 2 Telaga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 24 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Secara singkat pelaksanaan penelitian tindakan kelas dilakukan di kelas V SDN I Kabila Kabupaten Bone Bolango

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Banjarmasin Utara tahun pelajaran 2008/2009 dengan jumlah siswa sebanyak 32

BAB IV HASIL PENELITIAN. Banjarmasin Utara tahun pelajaran 2008/2009 dengan jumlah siswa sebanyak 32 30 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Sungai Miai I Banjarmasin Utara tahun pelajaran 2008/2009 dengan jumlah siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research,

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research, 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research, yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini telah berlangsung dalam dua siklus

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini telah berlangsung dalam dua siklus 30 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Hasil Penelitian Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan dalam upaya meningkatkan kemampuan mengelompokkan bangun ruang sederhana melalui pendekatan kontekstual

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Beruntung Baru Kabupaten Banjar. Subjek penelitian adalah siswa siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Beruntung Baru Kabupaten Banjar. Subjek penelitian adalah siswa siswa BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas MIN Muara Halayung Kecamatan Beruntung Baru Kabupaten Banjar. Subjek penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini ditujukan terutama terhadap efektifitas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini ditujukan terutama terhadap efektifitas BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini ditujukan terutama terhadap efektifitas penggunaan media kartu kata dalam pembelajaran bahasa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif artinya metode yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif artinya metode yang dilakukan 66 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif artinya metode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Badariyah terletak di Desa Tatah Layap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Badariyah terletak di Desa Tatah Layap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Identitas dan Lokasi Madrasah Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Badariyah terletak di Desa Tatah Layap Kecamatan Tatah Makmur Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SDN No. 30 Kota Selatan, kelas IV dengan jumlah 24 siswa. Peneliti adalah guru kelas dan menjadi mitra

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Badariyah terletak di Desa Tatah Layap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Badariyah terletak di Desa Tatah Layap BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Identitas dan Lokasi Madrasah Madrasah Ibtidaiyah Swasta Al Badariyah terletak di Desa Tatah Layap Kecamatan Tatah Makmur Kabupaten

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENILAIAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN

INSTRUMEN PENILAIAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN INSTRUMEN PENILAIAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN Nama Nim Tempat Praktek :... Kelas :... Mata Pelajaran :... Tanggal :... Berilah skor pada butir-butir perencanaan pembelajaran dengan cara melingkari angka

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah merosotnya moral siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah merosotnya moral siswa BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di MIN Teluk Dalam Banjarmasin. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III yang berjumlah

Lebih terperinci

perbaikan pada siklus kedua, berdasarkan hasil diskusi, kemudian RPP yang telah

perbaikan pada siklus kedua, berdasarkan hasil diskusi, kemudian RPP yang telah I. Kegiatan Siklus II 1. Perencanaan Siklus II Pembahasan RPP Teman-teman yang diperoleh pada saat kegiatan siklus pertama kemudian didiskusikan dengan supervisor untuk dijadikan sebagai dasar menyusun

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. (planning), penerapan tindakan (action), mengobservasi dan mengevaluasi proses

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. (planning), penerapan tindakan (action), mengobservasi dan mengevaluasi proses 27 BAB III PROSEDUR PENELITIAN 3. Rancangan Penelitian Adapun rancangan penelitian yang digunakan penulis adalah pendekatan daur ulang. Daur ulang dalam penelitian tindakan diawali dengan perencanaan tindakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi sumber daya alam dan lingkungan di kelas IV SDN 3 Tapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Seting dan Karakteristik Subyek Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Dalam melakukan penelitian ini guru sekaligus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. PRA SIKLUS Pembelajaran pra siklus dilaksanakan pada tanggal 18 Maret 2013 dengan alokasi waktu 3 x 35 menit, dengan materi ajar menggapi cerita

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research (Wardhani, dkk.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK). PTK dalam Bahasa Inggris diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Subjek Penelitian 3.1.1 Setting penelitian 3.1.1.1 Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Sidorejo Lor 04 Salatiga yang terletak di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu penelitian 5 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu penelitian yang mendeskripsikan atau menggambarkan tentang Implementasi

Lebih terperinci

BAB III. terdiri dari 15 laki-laki dan 10 perempuan. Adapun permasalahan dalam penelitian ini

BAB III. terdiri dari 15 laki-laki dan 10 perempuan. Adapun permasalahan dalam penelitian ini 48 BAB III HASIL PENELITIAN TENTANG KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR BAHASA ARAB DENGAN MENERAPKAN METODE ROLE PLAYING (Bermain Peran) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN HIWAR SISWA DALAM BAHASA ARAB A. Deskripsi Setting

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. di SDN 2 Tapa Kecamatan Tapa Kabupaten Bone Bolango. Siswa yang dikenai

BAB III METODE PENELITIAN. di SDN 2 Tapa Kecamatan Tapa Kabupaten Bone Bolango. Siswa yang dikenai BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar dan Karakteristik Penelitian 3.1.1 Latar penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan di SDN 2 Tapa Kecamatan Tapa Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pada bagian ini di sajikan hasil penelitian tentang data yang diperoleh dalam pelaksanaan tindakan. Penelitian tindakan kelas ini di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Data Pratindakan Kegiatan pratindakan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keadaan awal objek penelitian sebelum diberi tindakan. Kegiatan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan mempergunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau disebut

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan mempergunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau disebut III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mempergunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau disebut juga Classroom Action Research (CAR) dengan kajian berdaur ulang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperoleh dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperoleh dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan pada BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pada bagian ini peneliti menyajikan tentang hasil penelitian mengenai data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Lokasi penelitian ini adalah MIN Ilung yang beralamat di Jalan H. Damanhuri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Lokasi penelitian ini adalah MIN Ilung yang beralamat di Jalan H. Damanhuri 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah MIN Ilung yang beralamat di Jalan H. Damanhuri Ilung Kecamatan Batang Alai Utara Kabupaten Hulu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunkan dalam penelitian ini menggunakan metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunkan dalam penelitian ini menggunakan metode Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunkan dalam penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Pohuwato Kecamatan Marisa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Pohuwato Kecamatan Marisa BAB IV HASIL PENELIIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1 Pengamatan awal a. ahap perencanaan Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Pohuwato Kecamatan Marisa Kabupaten Pohuwato, pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini diuraikan tentang hasil penelitian mengenai data-data yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini diuraikan tentang hasil penelitian mengenai data-data yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Deskripsi Hasil Penelitian Pada bagian ini diuraikan tentang hasil penelitian mengenai data-data yang diperoleh dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas (PTK).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN 2 Padang Ratu Kecamatan Gedung

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN 2 Padang Ratu Kecamatan Gedung 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SDN 2 Padang Ratu Kecamatan Gedung Tataan Kabupaten Pesawaran 2. Subjek Penelitian Subjek dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 51 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan dalam penelitian ini karena data yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 63 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif artinya metode yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil dari penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan merupakan pendeskripsian yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil dari penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan merupakan pendeskripsian yang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil dari penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan merupakan pendeskripsian yang mencakup seluruh temuan dan pembahasan hasil pada peserta

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN SAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian di SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung tahun

BAB V SIMPULAN SAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian di SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung tahun 85 BAB V SIMPULAN SAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian di SMA Al-Azhar 3 Bandar Lampung tahun pelajaran 2013/2014 dapat disimpulkan bahwa pembelajaran membaca teks pidato pada siswa kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini berlokasi di Madrasah Ibtidaiyah Hidayatuddiniyah yang beralamat Jalan Jambu Burung Keramat RT. 7 Desa Jambu Burung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN 1 Limboto Barat Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo dengan fokus penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN 1 Limboto Barat Kecamatan Limboto Barat Kabupaten Gorontalo dengan fokus penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pada bab terdahulu telah dikemukakan bahwa penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 1 Limboto Barat Kecamatan Limboto Barat Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. a. Latar Belakang Berdirinya Madrasah. oleh H. Mar ie beserta tokoh masyarakat Desa Malintang pada tahun 1973.

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. a. Latar Belakang Berdirinya Madrasah. oleh H. Mar ie beserta tokoh masyarakat Desa Malintang pada tahun 1973. BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Gambaran Umum Madrasah a. Latar Belakang Berdirinya Madrasah Madrasah Ibtidaiyah Al Bustanussaniyah Kecamatan Gambut didirikan oleh

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 29 III. METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Pada penelitian ini rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Ruang lingkup penelitian ini adalah pembelajaran yang

Lebih terperinci

Negeri 2 Teupah Barat Kabupaten Simeulue Tahun Pelajaran 2014/2015. Oleh: PARIOTO, S.Pd 1 ABSTRAK

Negeri 2 Teupah Barat Kabupaten Simeulue Tahun Pelajaran 2014/2015. Oleh: PARIOTO, S.Pd 1 ABSTRAK 145 Upaya Meningkatkan Kualitas Guru Melalui Konsep Pembelajaran Learning Together Di Sma Negeri 2 Teupah Barat Kabupaten Simeulue Tahun Ajaran 2014/ /2015 Oleh: PARIOTO, S.Pd 1 ABSTRAK Pembelajaran learning

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Sekolah Dasar Negeri Clapar terletak di Desa Clapar, wilayah Kecamatan Karanggayam bagian utara. Berjarak

Lebih terperinci

Lampiran I. Hasil Observasi RPP Berpendekatan Saintifik pada Materi Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII CI di SMP Negeri 1 Kota Jambi.

Lampiran I. Hasil Observasi RPP Berpendekatan Saintifik pada Materi Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII CI di SMP Negeri 1 Kota Jambi. Lampiran I Hasil Observasi RPP Berpendekatan Saintifik pada Materi Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VII CI di SMP Negeri 1 Kota Jambi. NO Aspek yang diamati Ada ( ) 1. Nama Institusi / Sekolah Keterangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Karang Mekar 7

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Karang Mekar 7 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Karang Mekar 7 Banjarmasin. Subjek penelitian adalah siswa kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di TK. Tunas Mekar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di TK. Tunas Mekar BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di TK. Tunas Mekar /Al-Ikhlas Banjarmasin Timur. Subjek penelitian ini adalah anak

Lebih terperinci

BAB III Metode Penelitian

BAB III Metode Penelitian BAB III Metode Penelitian 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Setting dan karakteristik subjek penelitian mengenai tempat penelitian dan waktu penelitian. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri 10 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Krengseng 04 Kec Gringsing Kab Batang semester II

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. indikator indikator penelitian yang telah ditetapkan sebagaimana dikemukakan pada bahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. indikator indikator penelitian yang telah ditetapkan sebagaimana dikemukakan pada bahasan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Pelaksanaan Tindakan Berdasarkan data yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan kelas ini menunjukkan bahwa indikator indikator penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bone Bolango. Sekolah ini dipilih sebagai lokasi penelitian karena dianggap

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bone Bolango. Sekolah ini dipilih sebagai lokasi penelitian karena dianggap 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 8 Tilongkabila Kabupaten Bone Bolango. Sekolah ini dipilih sebagai lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Gorontalo Utara. dengan jumlah siswa sebanyak 16 orang. Dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kabupaten Gorontalo Utara. dengan jumlah siswa sebanyak 16 orang. Dalam BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kelas IV SDN 2 Titidu Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara. dengan jumlah siswa sebanyak 16

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Sekolah ini berdiri pada tanggal 1 Februari 1965 dengan nomor akte No. 359/I-003/KS-65/1977. Dengan Luas tanah 128 m². 1. Letak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1Deskriptif Kondisi Awal Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Plobangan Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo, dalam hal ini siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berjumlah 27 orang yang terdiri dari 15 orang laki-laki dan 12 orang perempuan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berjumlah 27 orang yang terdiri dari 15 orang laki-laki dan 12 orang perempuan. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 6 Kota Gorontalo Profinsi Gorontalo dengan subyek penelitian adalah siswa kelas VIII.3,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Tajau Landung I

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Tajau Landung I BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Tajau Landung I Kecamatan Sungai Tabuk. Subjek Penelitian ini adalah siswa

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. ulang atau siklus model yang dikemukakan oleh Wardani (2006 : 2.16). Beliau

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. ulang atau siklus model yang dikemukakan oleh Wardani (2006 : 2.16). Beliau BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Rancangan Penelitian Adapun rancangan penelitian yang digunakan penulis adalah pendekatan daur ulang atau siklus model yang dikemukakan oleh Wardani (006 :.6). Beliau menyatakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tokoh masyarakat, pembelian tanahnya hasil dari warung amal dan sumbangan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tokoh masyarakat, pembelian tanahnya hasil dari warung amal dan sumbangan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Sejarah berdirinya MIN Walatung MIN Walatung dibangun pada tahun 1965 atas dasar inisiatif warga dan tokoh masyarakat, pembelian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat SD Inpres Padengo Kabupaten Pohuwato

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat SD Inpres Padengo Kabupaten Pohuwato BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 4.1.1. Sejarah Singkat SD Inpres Padengo Kabupaten Pohuwato SD Inpres Padengo terletak di jalan Bendungan Padengo Desa Padengo

Lebih terperinci

Penggunaan Metode Demontrasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Puisi Murid Kelas II SD Taba

Penggunaan Metode Demontrasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Puisi Murid Kelas II SD Taba Penggunaan Metode Demontrasi Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Puisi Murid Kelas II SD Taba Desak Made Sriwulandari, Efendi, dan Yun Ratna Lagandesa Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian yang berbasis kelas dan bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran. Penelitian ini menerapkan konsep

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 31

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Sungai Bilu 2 Banjarmasin Timur, subjek penelitian adalah siswa kelas V yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Seting dan Karakteristik Subjek Penelitian Untuk mengetahui waktu dan tempat diadakannya penelitian, serta subjek dan karakteristik dari subjek penelitian, berikut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 32 BAB I HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penelitian Berdasarkan pembelajaran yang telah dilaksanakan oleh peneliti sebanyak dua siklus, yang selanjutnya akan disampaikan hasil perbaikan

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode NHT (Numbered Head Together) Pada Pokok Bahasan Gaya Kelas V SDN 6 Tambun Hildayanti Anwar Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. siklus dapat dihentikan meskipun masih ada siklus kedua. Hubungan keempat

BAB III METODE PENELITIAN. siklus dapat dihentikan meskipun masih ada siklus kedua. Hubungan keempat 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas dengan empat tahap yang lazim dilalui, yaitu (1) perencanaan,

Lebih terperinci