BAB I PENDAHULUAN. galangan kapal yang ada di Provinsi Kalimantan Timur. Perusahaan galangan ini

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Galangan Benua Raya Kariangau adalah salah satu perusahaan galangan kapal yang ada di Provinsi Kalimantan Timur. Perusahaan galangan ini bergerak di bidang pembangunan dan reparasi kapal. Metode yang digunakan untuk pembangunan kapal atau proses pembentukan badan kapal masih menggunakan metode kerangka terpisah (komponen), dimana bagian bagian konstruksi dari lambung kapal di rangkai komponen demi komponen, seperti terlihat pada gambar 1.1 Gambar 1.1a Gambar 1.1b Gambar 1.1 Metode Pembangunan Kapal Tunda Antasena Dengan Sistem Komponen. (Sumber : Laporan Kerja Praktek Ahmadi dan Syarif buana, 2009) Hal ini berbeda dengan industri galangan kapal dunia yang sudah mengalami kemajuan teknologi, yang selalu mengembangkan teknologi baik itu 1

2 teknologi pembangunan kapal, fasilitas dan sarana pendukung maupun teknologi manajemen galangan. Pembangunan kapal dengan sistem PWBS pertama kali dikembangkan oleh Ishikawajima-Harima Heavy Industries Co, Ltd (IHI) Jepang. Seperti terlihat pada gambar 1.2 Gambar 1.2a Gambar 1.2b Gambar 1.2 Metode PWBS dengan tipe Hull Block Construction Method (HBCM) (Sumber : http/ bangunan kapal) Untuk mewujdkan pembangunan kapal dengan metode Product Work Breakdown Structure (PWBS), dimana PWBS adalah proses pembangunan kapal, dimana proses produksi dititik beratkan pada bengkel-bengkel yang menghasilkan produk antara (interim production). Tipe pekerjaan dari Product Oriented Work Breakdown Structure (PWBS), adalah dengan metode Hull Block Construction Method (HBCM). Maka PT. Benua Raya karingau harus mempunyai jaringan kerja sesuai dengan metode HBCM untuk pembangunan kapal, agar galangan PT. Benua Raya Karingau tidak ketinggal jaman dalam pembangunan, karena PT. Galangan Benua Raya Karingau membangun kapal dengan sistem komponen. 2

3 Sistem komponenu adalah pembangunan kapal dengan cara merangkai komponen demi komponen, dimulai dengan mendahulukan pembangunan komponen badan kapal yang sulit misalnya bagian kamar mesin dan ketel, dilanjutkan ke segala arah yaitu kedepan menuju haluan kapal dan kebelakang menuju buritan kapal serta ke atas ke geladak kapal dan diikuti bangunan atas (superstruktur). Pembangunan kapal dengan sistem komponen memerlukan waktu lebih lama, dimana perakitan lambung kapal dilakukan per komponen serta biaya menjadi lebih besar, karena penyambungan komponen-komponen badan kapal dikerjakan di atas landasan pembangunan (Building Berth). PT. Benua Raya Karingau mempunyai lama pembangunan kapal hanya pada struktur kapaladalah 119 hari dengan jumlah tenaga kerja 82 orang dengan item pekerjaan yang sama yaitu assembly. Karena PT. Galangan Benua Raya Kariangau, tidak mempunyai jaringan kerja sesuai dengan metode Hull Block Construction Method (HBCM). Penulis mengambil contoh kasus apakah dengan menggunakan metode Hull Block Construction Method (HBCM) dalam pembangunan kapal membutuhkan waktu yang relative singkat dari metode perakitan dengan sistem komponen, yang dituangkan dalam penelitian dengan judul : PERENCANAAN JARINGAN KERJA KAPAL TUNDA ANTASENA BERDASARKAN METODE PERAKITAN SEKSI BLOK. 1.2 Rumusan Masalah Dari penjelasan di latar belakang bahwa lama pembangunan kapal membutuhkan waktu selama 119 hari dengan jumlah tenaga kerja 82 orang, dengan 3

4 menggunakan metode perakitan seksi blok maka timbul pertanyaan berapa sumber daya yang di butuhkan pada proses perakitan struktur lambung kapal? 1.3 Batasan Masalah masalah : Untuk lebih memfokuskan pada tujuan penulisan, maka penulis membatasi 1. Urutan perakitan pekerjaan berdasarkan metode seksi blok berasarkan metode Product Work Breakdown Structure (PWBS) untuk Jaringan Kerja dengan metode CPM (Critical Path Method). 2. Perencanaan dan penjadwalan hanya pada perakitan struktur lambung kapal. 3. Penentuan jam kerja orang (JO) dengan menggunakan data JO referensi PT. PAL. Surabaya, karena data JO dari PT. Galangan Benua Raya Karingau tidak tersedia. 4. Kapasitas peralatan produksi yang dimiliki PT. Galangan Benua Raya Karingau 5. Accurasi Control tidak di perhitungkan dalam penelitian ini. 1.4 Hasil dan Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penulisan ini adalah menghitung durasi pemanbangunan kapal dengan pendekatan seksi blok 4

5 1.5 Manfaat Penelitian Dari hasil dan tujuan penelitian, manfaat yang ingin dicapai dalam penulisan ini adalah : 1. Tersedianya informasi jadwal induk atau Master Scedule pada proses perakitan kapal sebagai pusat informasi untuk mengetahui hubungan ketergantungan tiap pekerjaan dan informasi durasi pembagunan tiap pekerjaan. 2. Mendapatkan informasi jumlah tenaga kerja yang digunakan 3. Mendapatkan informasi beban pekerjaan,sebagai informasi berapa banyak pekerjaan yang terjadi selama proses pembangunan kapal. 4. Tersedianya S-curve yang dapat dijadikan sebagai pengontrol pekerjaan pada saat pembangunan kapal. 5