JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) 1

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) 1"

Transkripsi

1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) 1 ANALISIS PENGARUH PERCEPATAN INSTALASI HULL OUTFITTINGS DALAM PEMBANGUNAN MARINE DISASTER PREVENTION SHIP DENGAN PENERAPAN CRITICAL PATH METHOD Viranti Sulistyoningrum, Imam Rochani, Mas Murtedjo Jurusan Teknik Kelautan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya imamr@oe.its.ac.id Abstrak Jurnal ini membahas mengenai analisis pengaruh percepatan waktu pada pembangunan Hull Outfittings Marine Disater Prevention Ship. Hal yang melatarbelakangi analisis ini adalah dikarenakan adanya keterlambatan penyelesaian order selama 60 hari, sedangkan proyek maksimall harus selesai sesuai kontrak. Dengan demikian penulis akan mempercepat waktu pembangunan awal sebesar 240 hari menjadi 180 hari, dengan asumsi tidak ada keterlambatan lagi pada fabrikasi komponen-komponen kapal yang lain. Metode yang digunakan dalam analisis ini adalah critical path method. Melalui penerapan metode ini maka akan diperoleh aktivitas-aktivitas yang termasuk dalam lintasan kritis. Pada analisis ini tidak semua aktivitas pada lintasan kritis mengalami percepatan durasi. Hal ini dikarenakan adanya prioritas pemampatan waktu terhadap aktivitas yang memiliki total biaya yang paling murah. Perhitungan biaya pada analisis ini hanya difokuskan pada biaya tenaga kerja langsung. Total biaya dengan durasi 240 hari membutuhkan dana Rp ,-. Dengan adanya pemampatan waktu pembangunan, maka didapatkan 2 solusi yaitu dengan menambah pekerja atau dengan menerapkan lembur. Total biaya dengan penerapan menambahkan pekerja senilai Rp ,- dengan durasi 180 hari dan total biaya dengan penerapan lembur senilai Rp ,- dengan durasi 180 hari. Kata kunci : Critical Path Methode, Hull Outfittings, Network Planning I. PENDAHULUAN Dalam suatu proyek pembangunan kapal, langkah yang diambil pada umumnya adalah mempertajam prioritas dengan mengusahakan peningkatan efisiensi dan efektifitas pengelolaan agar dicapai hasil yang maksimal. Variabelvariabel yang ditinjau dalam manajemen proyek ini adalah waktu, sumber daya manusia, dan biaya. Mengingat macam dan jumlah bagian dari hull outfittings yang cukup banyak maka di dalam proses instalasi hull outfitting tersebut perlu dilakukan Analisis Percepatan Instalasi Hull Outfittings dalam pembangunan Marine Disaster Prevention Ship dengan menggunakan Critical Path Method agar diperoleh output sumber daya manusia, waktu dan biaya produksi yang optimal dan efisien. Critical Path Method (CPM) adalah teknik membuat diagram jaringan kerja yang digunakan untuk memperkirakan durasi proyek secara total dan merupakan serangkaian aktivitas yang menentukan waktu tersingkat untuk penyelesaian suatu proyek. Metode ini merupakan metode bagaimana mengorganisir suatu proyek yang melibatkan berbagai aktivitas yang harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu. Atas dasar tersebut penulis berharap dapat memberikan solusi dalam jadwal pembangunan Hull Outfittings pada kapal melalui Critical Path Method. II. URAIAN PENELITIAN A. Data Analisis ini dilakukan dengan mencari literatur dan mengumpulkan data-data terlebih dahulu. Data mengenai dimensi kapal, aktivitas, durasi, dan beban kerja diperoleh dari PT Citra Mas. Untuk data mengenai standar jam kerja, standar jam orang (JO), dan tarif pekerja diperoleh dari PT Dumas. Objek yang digunakan dalam analisis ini adalah Marine Disaster Prevention Ship. Armada ini memiliki fungsi yang sama seperti Patrol Boat pada umumnya dan juga memiliki bow thruster. Bow thruster pada Marine Disaster Prevention Ship memiliki fungsi yaitu dapat melakukan maneuver tajam dengan radius belok lebih kecil. Berikut ukuran kapal yang akan dianalisis: Ship s name : Marine Disaster Prevention Ship Length Over All (LOA) : m Length Between Perpendiculars (LPP) : m Breadth Moulded (B) : 8.50 m Depth Moulded (H) : 4.50 m Draught (T) : 3.00 m Berikut adalah data-data yang digunakan untuk analisis.

2 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) 2 Tabel 1. Pengelompokan Aktivitas, Durasi Aktivitas, Berat Tiap Aktivitas dan Ketergantungan MDPS diperoleh critical path yaitu A-C-F-J-K-L-M-N-T-U-V- W-X-Y. D. PEMAMPATAN DURASI Pada network diagram dengan jadwal awal yang memiliki total durasi 240 hari, selanjutnya dilakukan pemampatan waktu 60 hari sehingga menjadi 180 hari. Pemampatan dilakukan dengan menggunakan durasi yang baru. Durasi baru diperoleh dengan melakukan beberapa perhitungan, yaitu perhitungan mengenai total float dan perhitungan mengenai durasi baru. 1. Perhitungan Total Float B. NETWORK DIAGRAM Keterangan: Gambar 1. Sebuah aktivitas j = peristiwa akhir aktivitas X i = peristiwa awal aktivitas X L = durasi aktivitas X yang diperkirakan X = aktivitas EETi = earliest even time peristiwa awal EETj = earliest even time peristiwa akhir LETi = saat paling lambat peristiwa awal LETj = saat paling lambat peristiwa akhir Dari informasi yang tertera pada Tabel 1, maka langkah awal yang bisa dilakukan adalah dengan membuat network diagram awal pembangunan Marine Disaster Prevention Ship dengan susunan yang sesuai dengan dependency (ketergantungan). Pada jadwal ini durasi pengerjaan proyek untuk instalasi Hull Outfittings adalah 240 hari. Langkah selanjutnya adalah menganalisis durasi tiap aktivitas dengan tujuan untuk mengetahui EET (Earliest Even Time) dan LET (Latest Even Time) secara menyeluruh dari network diagram yang telah dibuat sebelumnya Perhitungan total float dilakukan pada seluruh aktivitas. Misalnya dalam perhitungan untuk aktivitas Y. Berdasarkan data yang telah diperoleh dari PT. Citra Mas, telah diketahui bahwa pada aktivitas Y dikerjakan selama 54 hari. Dan telah diketahui pula bahwa aktivitas Y merupakan salah satu aktivitas yang termasuk dalam lintasan kritis. Aktivitas-aktivitas yang termasuk pada lintasan kritis memiliki pengaruh dalam pemampatan waktu. Dengan kata lain, aktivitas-aktivitas yang tidak termasuk pada lintasan kritis, jika dilakukan pemampatan maka tidak akan berpengaruh pada aktivitas-aktivitas yang lain. Oleh karena itu dalam upaya mempersingkat waktu, aktivitas Y mengalami pemampatan durasi sebesar 18 hari. Sehingga pada aktivitas Y yang semula adalah 54 hari, memiliki durasi yang baru yaitu 36 hari. Berikut dapat dilihat perhitungan mengenai total float. TF = LET L EET (1) = = -60 Dimana, TF = Total Float LET = Peristiwa paling lama EET = Peristiwa paling awal L = Durasi awal Setelah nilai total float diperoleh, langkah selanjutnya adalah dengan melakukan perhitungan untuk memperoleh durasi yang baru. Perolehan nilai total float untuk seluruh aktivitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 2. Nilai Total Folat Tiap Aktivitas C. Penentuan Critical Path Prosedur yang dilakukan sebelum melakukan aplikasi Critical Path Method adalah menentukan lintasan kritis pada network diagram awal yang telah dibuat sebelumnya. Dengan cara melihat aktivitas yang memiliki harga EET dan LET yang sama. Melalui cara tersebut maka dapat

3 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) 3 2. Perhitungan Untuk Durasi Baru Dalam perhitungan untuk mencari durasi baru, nilai total float merupakan salah satu variable dalam perhitungan ini. Berdasarkan perhitungan sebelumnya telah diperoleh total float dengan nilai -60. Berikut perhitungan durasi baru pada Aktivitas Y. Ln (baru) = Ln (lama)+ Ln (lama) x (UREN-UPER) (2) Li = x ( ) 180 = 36 hari Dimana; Ln (baru) = durasi aktivitas baru Ln (lama) = durasi aktivitas lama Li = durasi pada satu lintasan yang harus dipercepat UREN = Umur rencana proyek UPER = Umur perkiraan proyek TF = UREN UPER Pada network diagram dengan jadwal awal yang memiliki total durasi 240 hari, selanjutnya dilakukan pemampatan waktu 60 hari sehingga menjadi 180 hari. Dari perhitungan tersebut dapat ditarik kesimpulan yaitu untuk aktivitas Y dapat dilakukan pemampatan minimal dengan durasi 36 hari. Perhitungan pada aktivitas yang lainnya dilakukan dengan cara yang sama. Sehingga pada akhirnya tiap aktivitas memiliki durasi baru. Namun setelah diperoleh durasi baru, hanya aktivitas yang berada di jalur kritis yang bisa diubah. Hal ini dikarenakan hanya aktivitasaktivitas yang berada di jalur kritis yang memiliki pengaruh terhadap percepatan total durasi dari suatu proyek. Perolehan nilai durasi baru untuk seluruh aktivitas disajikan pada tabel sebagai berikut: penambahan suatu waktu kerja (lembur) atau penambahan tenaga kerja pada aktivitas-aktivitas yang mengalami percepatan durasi. Pada tahap ini dilakukan perhitungan mengenai biaya serta jumlah tenaga kerja langsung yang dibutuhkan dalam pembangunan Marine Disaster Prevention Ship dengan mensubstitusikan durasi awal dan durasi setelah pemampatan. Semua perhitungan ini diaplikasikan terhadap seluruh aktivitas. Namun dalam pembahasan ini contoh perhitungan yang diambil adalah pada aktivitas Y. 1. Perhitungan Untuk Durasi Awal Untuk menentukan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan maka dalam perhitungan ini memerlukan adanya jam orang. Perhitungan jam orang dapat dilihat melalui pembahasan sebagai berikut: a. Perhitungan Jam Orang (JO) Diketahui standar JO PT Dumas adalah 125 JO/Ton, karena satuan berat pekerjaan adalah dalam kilogram (Kg) maka 125 = 0,125 JO/kg. Rumus yang 1000 digunakan adalah JO = Standar JO (PT Dumas) x Berat pekerjaan (3) Sehingga perhitungannya, JO = Standar JO (PT Dumas) x Berat pekerjaan = 0,125 X 6150 = 768,75 jam orang Standar yang dimaksud adalah tiap pekerja memiliki 125 jam untuk beban tiap 1 ton. Hasil perhitungan JO untuk seluruh aktivitas disajikan pada tabel sebagai berikut: Tabel 4. Nilai Jam Orang Tiap Aktivitas Tabel 3. Durasi baru tiap Aktivitas E. PERHITUNGAN JUMLAH TENAGA KERJA DAN BIAYA Percepatan waktu terhadap pembangunan proyek memiliki pengaruh terhadap tenaga kerja yang dipekerjakan dan biaya yang dikeluarkan untuk upah pekerja. Hal tersebut dikarenakan karena adanya b. Perhitungan Durasi dalam Satuan Jam Untuk mengetahui jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan, dalam perhitungan ini diperlukan adanya variable durasi. Namun durasi awal yang telah diketahui adalah durasi dalam bentuk satuan hari. Durasi diubah ke dalam bentuk jam karena juga akan berpengaruh terhadap perhitungan biaya. Hal ini dikarenakan tarif

4 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) 4 yang digunakan adalah dengan sistem per jam. Pembahasan mengenai perhitungan durasi disajikan sebagai berikut: Diketahui: Jumlah jam kerja pada Hari Senin s/d Kamis = 8 jam Jumlah jam kerja pada Hari Jumat = 7,5 jam Jumlah total durasi pada kegiatan Y = 54 hari Jumlah hari Jumat pada kegiatan Y = 11 hari Sehingga durasi dalam satuan jam adalah, Durasi (jam) = 8(54-11) + (7,5 x 11) = 426,5 jam Hasil perhitungan durasi dalam satuan jam untuk seluruh aktivitas disajikan pada tabel sebagai berikut: Pekerja = Jam Orang (5) Durasi (hari) x Rata-rata (jam/hari) = 768,750 54x 8 = 1,8 orang = 2 orang Berikut adalah hasil perhitungan mengenai berapa jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan untuk seluruh aktivitas. Tabel 6. Jumlah Tenaga Kerja untuk Durasi Awal Tabel 5. Aktivitas dengan Durasi (jam) c. Perhitungan Jumlah Pekerja yg dibutuhkan Langkah selanjutnya adalah menghitung rata-rata jam kerja efektif tiap minggu. Hal ini perlu dilakukan karena tiap jumlah jam kerja efektif pada hari Senin sampai dengan hari Kamis adalah 8 jam, sedangkan pada hari Jumat jumlah jam kerja efektif adalah 7,5 jam. Jumlah jam kerja efektif pada hari jumat berbeda dikarenakan adanya kegiatan Sholat Jumat. Sehingga pihak galangan memberi toleransi durasi istirahat dengan penambahan 30 menit durasi istirahat. Perhitungan ratarata jam efektif tidak perlu dilakukan apabila jumlah jam kerja efektif per harinya dari hari Senin samapai dengan hari Jumat adalah 8 jam. Pembahasan mengenai perhitungan rata-rata jumlah jam kerja efektif disajikan sebagai berikut: Rata-rata dalam sehari = Durasi (jam) (4) Durasi (hari) = 426,5 jam 54 hari = 7,90 jam/hari = 8 jam/hari Setelah nilai jumlah jam kerja efektif diketahui, perhitungan mengenai jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan dapat dilaksanakan. Pembahasan mengenai perhitungan jumlah tenaga kerja yang diperlukan serta rumus yang digunakan disajikan sebagai berikut: d. Perhitungan Biaya yang Dikeluarkan untuk Pekerja Pembagian pekerja berdasarkan beban kerja yang telah ada. Karena pada kegiatan Y tidak membutuhkan welder maka pembagian pekerjanya adalah sebagai berikut: Fitter = 1orang Helper = 1 orang Telah diketahui bahwa standar per jamtarif pekerja di PT Dumas adalah sebagai berikut: Biaya Pekerja = pekerja x durasi (jam) x tarif /jam = {( fitter x tarif per jam) + ( helper x tarif per jam)} x durasi (jam) (6) = {(1 x Rp ,-) + (1 x Rp ,-)} x 426,5 = Rp ,- Berikut adalah hasil perhitungan mengenai total biaya yang dikeluarkan untuk tiap aktivitas serta keseluruhan biaya yang harus dikeluarkan.

5 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) 5 Tabel 7. Perhitungan Biaya Durasi Awal Tabel 8. Jumlah Tenaga Kerja untuk Durasi Baru 2. Perhitungan Untuk Durasi Baru Dalam penentuan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan maka dalam perhitungan ini memerlukan adanya jam orang. Perhitungan jam orang serta hasil perhitungan jam orang sama dengan perhitungan jam orang pada durasi awal, sehingga tidak perlu dilakukan perhitungan jam orang lagi. 2.1 Perhitungan untuk Penambahan Pekerja a. Perhitungan Durasi dalam Satuan Jam Dalam penentuan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan maka dalam perhitungan ini memerlukan adanya jam orang. Perhitungan jam orang serta hasil perhitungan jam orang sama dengan perhitungan jam orang pada durasi awal, sehingga tidak perlu dilakukan perhitungan jam orang lagi. Pada aktivitas Y mengalami pemampatan waktu, sehingga membuat jumlah hari Jumat pada aktivitas Y mengalami perubahan. Pembahasan mengenai perhitungan durasi disajikan sebagai berikut: Diketahui: Jumlah jam kerja pada Hari Senin s/d Kamis = 8 jam Jumlah jam kerja pada Hari Jumat = 7,5 jam Jumlah total durasi pada kegiatan Y = 36 hari Jumlah hari Jumat pada kegiatan Y = 7 hari Sehingga durasi dalam jam adalah, b. Perhitungan Biaya yang Dikeluarkan untuk Pekerja Pembagian pekerja berdasarkan beban kerja yang telah ada. Karena pada kegiatan Y tidak membutuhkan welder maka pembagian pekerjanya adalah sebagai berikut: Fitter = 2 orang Helper = 1 orang Biaya untuk Pekerja = pekerja x durasi (jam) x tarif per jam ={( fitter x tarif per jam) + ( helper x tarif per jam)}x durasi (jam) ={(2xRp ,-)+(1xRp ,- )}x 284,5 = Rp ,- Berikut adalah hasil perhitungan mengenai total biaya yang dikeluarkan untuk tiap aktivitas serta keseluruhan biaya yang harus dikeluarkan. Tabel 9. Perhitungan Biaya dengan Penambahan Pekerja Durasi (jam) = 8(36-7) + (7,5x 7) = 284,5 jam Hasil perhitungan durasi dalam satuan jam untuk seluruh aktivitas disajikan pada tabel sebagai berikut:

6 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) Perhitungan untuk Lembur a. Perhitungan Durasi dalam Satuan Jam Tabel Perhitungan Biaya dengan Lembur Perbedaan dalam perhitungan ini adalah dari segi waktu (jumlah jam kerja). Hal ini dikarenakan adanya waktu lembur, namun untuk jumlah pekerja Tidak mengalami penambahan, sehingga jumlah pekerja serta pembagian pekerja untuk welder, fitter dan helper sama seperti perhitungan dengan durasi awal. Durasi lembur (hari) diperoleh dengan melakukan perhitungan seperti dibawah ini: Durasi Lembur = Durasi awal durasi baru (7) = 54 hari 36 hari = 18 hari Untuk menghitung durasi lembur dalam satuan jam maka, 18 hari X 8 jam = 144 jam, dimana 1 hari = 8 jam durasi dengan lembur = Durasi lembur + durasi baru (8) = ,5 = 428, 5 jam Hasil perhitungan durasi dengan lembur dalam satuan jam untuk seluruh aktivitas disajikan pada tabel sebagai berikut. Tabel 10. Durasi dengan Lembur Tiap Aktivitas Dari analisis yang telah dilakukan, faktor jumlah jam kerja dan biaya tenaga kerja langsung merupakan faktor yang paling sensitive terhadap adanya penerapan critical path method. Agar pencapaian target waktu terlaksana maka dibutuhkan tambahan jumlah jam kerja bagi para tenaga kerja yang terlibat. Maka dengan adanya penambahan jam kerja, serta penambahan jumlah pekerja akan memiliki dampak terhadap pengeluaran biaya tenaga kerja yang dibutuhkan. III. KESIMPULAN/RINGKASAN b. Perhitungan Biaya yang Dikeluarkan untuk Pekerja Jumlah pekerja yang dibutuhkan sama dengan jumlah pekerja pada durasi awal. Sehingga pada sub bab perhitungan lembur tidak dilakukan perhitungan jumlah tenaga kerja yang diperlukan. Biaya untuk Pekerja = pekerja x durasi (jam) x tarif per jam ={( fitter x tarif per jam) + ( helper x tarif per jam)}x durasi (jam) ={(1xRp ,-) + (1xRp ,-)} x 428,5 = Rp ,- Berikut adalah hasil perhitungan mengenai total biaya yang dikeluarkan untuk tiap aktivitas serta keseluruhan biaya yang harus dikeluarkan. Berdasarkan analisis terhadap studi kasus yang telah dilakukan maka ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil analisis terhadap network planning diagram menunjukkan bahwa aktivitas yang termasuk dalam lintasan kritis adalah aktivitas A-C-F-J-K-L-M-N-T-U- V-W-X-Y dengan total durasi 240 hari. 2. Lintasan kritis tidak berubah meski sudah dilakukan pemampatan durasi sebesar 60 hari. 3. Pemampatan durasi hanya memiliki pengaruh terhadap jumlah jam kerja masing-masing pekerja di tiap aktivitas, jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan, serta berpengaruh terhadap pengeluaran biaya untuk tenaga kerja. 4. Adanya pemampatan durasi pembangunan selama 60 hari terjadi perbedaan kebutuhan akan tenaga kerja. Pada durasi awal yaitu selama 240 hari membutuhkan tenaga kerja sejumah 138 orang. Sedangkan pada durasi yang mengalami pemampatan membutuhkan tambahan tenaga kerja sejumlah 25 orang. Sehingga total keseluruhan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk megerjakan proyek dengan durasi 180 hari tanpa lembur adalah sejumlah 163 orang. Namun untuk pengerjaan proyek dengan lembur tidak terjadi penambahan tenaga kerja, sehingga total keseluruhan tenaga kerja yang dibutuhkan adalah sama dengan total

7 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) 7 keseluruhan tenaga kerja yang dibutuhkan pada durasi awal yaitu 138 orang. 5. Pada pengeluaran biaya untuk tenaga kerja juga ikut terpengaruh oleh adanya pemampatan durasi proyek. Pada total biaya untuk durasi awal akan menghabiskan biaya sejumlah Rp ,-. Untuk total biaya dengan durasi yang mengalami pemampatan dengan penambahan tenaga kerja tanpa lembur membutuhkan biaya pengeluaran sebesar Rp ,-. Sedangkan untuk total biaya dengan durasi yang mengalami pemampatan dengan lembur tanpa penambahan tenaga kerja akan mengeluarkan biaya sebesar Rp ,-. 6. Dari segi jumlah rupiah yang akan dikeluarkan, total biaya dari aktivitas-aktivitas yang mengalami pemampatan durasi dengan penambahan tenaga kerja tanpa lembur merupakan total biaya termurah. Hal ini dikarenakan pihak galangan PT Dumas tidak membuat perbedaan tarif baik dari segi lembur ataupun dari segi tarif untuk penambahan tenaga kerja. Selain itu hal ini juga disebabkan adanya faktor penghitungan jumlah jam yang berbeda pada hari Jumat. Maka dari itu terjadilah perbedaan pada perhitungan total jumlah jam kerja. Pengaruhnya Terhadap Sumber Daya Galangan. Penelitian. Institut Teknologi Sepuluh Nopember. [8] Soeharto, Imam Manajemen Proyek Jilid 1 (Konsep, Studi Kelayakan, dan Jaringan Kerja). Erlangga: Jakarta. IV. UCAPAN TERIMA KASIH Dalam pengerjaan penelitian ini tidak terlepas dari bantuan serta dorongan moral maupun material dari banyak pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada kedua orang tua yang tak perna lelah mendoakan penulis dalam keadaan apapun, kepada Bapak Ir. Imam Rochani, M.Sc. dan Bapak Ir. Mas Murtedjo, M.Eng. yang telah bersedia membimbing dan memberikan saran untuk membantu menyelesaikan tugas akhir ini. Dan tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada PT Citra Mas dan PT Dumas sebagai pihak yang telah memberikan data dan bimbingan kepada penulis. Daftar Pustaka [1] Citra Mas, PT Documents and Drawings of MDPS. Surabaya. [2] Ervianto, Wulfran I Manajemen Proyek Konstruksi (Edisi Revisi). Andi: Yogyakarta. [3] GÖksu, Ali Implementation of Critical Path Method And Project Evaluation And Review Technique. Sarajevo [4] Harold, Kerzner Project Management: A System Approach to Planning Scheduling, and Controlling. New York. Internatinal Thomson Publishing Inc. [5] H. A. Tubagus, 1986, Prinsip-prinsip network planning Jakarta : Gramedia [6] Herjanto, Eddy Manajemen Operasi. Edisi Ketiga. Jakarta: Grasindo. [7] Ni mah, Lilik Hidayatun Analisa PenerapanMetode Crash Program Untuk Percepatan Pembangunan Hull Construction LCU 300DWT Dan

Analisa Penerapan Metode Crash Program Untuk Percepatan Pembangunan Hull Constraction LCU 300 DWT dan Pengaruhnya Terhadap Sumberdaya Galangan

Analisa Penerapan Metode Crash Program Untuk Percepatan Pembangunan Hull Constraction LCU 300 DWT dan Pengaruhnya Terhadap Sumberdaya Galangan JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Analisa Penerapan Metode Crash Program Untuk Percepatan Pembangunan Hull Constraction LCU 300 DWT dan Pengaruhnya Terhadap Sumberdaya Galangan Lilik H Ni

Lebih terperinci

Analisa Waktu dan Biaya Pekerjaan Instalasi Machinery dan Electrical Outfitting pada Pembangunan Landing Craft Utility (LCU) 300 DWT

Analisa Waktu dan Biaya Pekerjaan Instalasi Machinery dan Electrical Outfitting pada Pembangunan Landing Craft Utility (LCU) 300 DWT JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Analisa Waktu dan Biaya an Instalasi Machinery dan Electrical Outfitting pada Pembangunan Landing Craft Utility (LCU) 300 DWT Ulfah Rahmadan, Imam Rochani,

Lebih terperinci

KAJIAN PERCEPATAN PENJADWALAN PEMBANGUNAN LANDING CRAFT UTILITY (LCU) DENGAN METODE SIMULASI MONTE CARLO

KAJIAN PERCEPATAN PENJADWALAN PEMBANGUNAN LANDING CRAFT UTILITY (LCU) DENGAN METODE SIMULASI MONTE CARLO KAJIAN PERCEPATAN PENJADWALAN PEMBANGUNAN LANDING CRAFT UTILITY (LCU) DENGAN METODE SIMULASI MONTE CARLO Maulidya Octaviani Bustamin 1) dan Nadjadji Anwar 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi,

Lebih terperinci

Analisa Perhitungan Waktu dan Biaya Pada Pembangungan Hull Outfitting LCU 300 DWT

Analisa Perhitungan Waktu dan Biaya Pada Pembangungan Hull Outfitting LCU 300 DWT JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 Analisa Perhitungan Waktu dan Biaya Pada Pembangungan Hull Outfitting LCU 300 DWT Rizka W Kusuma, Imam Rochani, Mas Murtedjo Jurusan Teknik Kelautan, Fakultas

Lebih terperinci

Critical path methode (CPM)/Program Evaluation and Review Tecnique (PERT)

Critical path methode (CPM)/Program Evaluation and Review Tecnique (PERT) Critical path methode (CPM)/Program Evaluation and Review Tecnique (PERT) Dapat digunakan untuk pengawasan, penjadwalan dan perencanaan suatu proyek untuk menentukan waktu dan biaya pelaksanaan proyek

Lebih terperinci

STUDI PERENCANAAN WAKTU DAN BIAYA BLOCK OFFICE PEMERINTAH KOTA BATU MALANG ABSTRAK

STUDI PERENCANAAN WAKTU DAN BIAYA BLOCK OFFICE PEMERINTAH KOTA BATU MALANG ABSTRAK STUDI PERENCANAAN WAKTU DAN BIAYA BLOCK OFFICE PEMERINTAH KOTA BATU MALANG ABSTRAK Perusahaan dalam menjalankan proyek seringkali mengalami kesulitan atau kendala-kendala seperti tanah yang tidak labil,

Lebih terperinci

ANALISIS PERENCANAAN JARINGAN KERJA (NETWORK PLANNING)

ANALISIS PERENCANAAN JARINGAN KERJA (NETWORK PLANNING) ANALISIS PERENCANAAN JARINGAN KERJA (NETWORK PLANNING) Metode Kuantitatif. 102 POKOK BAHASAN VIII ANALISIS PERENCANAAN JARINGAN KERJA (NETWORK PLANNING) Sub Pokok Bahasan : Perencanaan dan Pengendalian

Lebih terperinci

ANALISIS KONSEP CADANGAN WAKTU PADA PENJADWALAN PROYEK DENGAN CRITICAL PATH METHOD (CPM) (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Rumah Sakit Prima)

ANALISIS KONSEP CADANGAN WAKTU PADA PENJADWALAN PROYEK DENGAN CRITICAL PATH METHOD (CPM) (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Rumah Sakit Prima) ANALISIS KONSEP CADANGAN WAKTU PADA PENJADWALAN PROYEK DENGAN CRITICAL PATH METHOD (CPM) (Studi Kasus : Proyek Pembangunan Rumah Sakit Prima) Gea Geby Aurora Syafridon 1 dan Syahrizal 2 1 Departemen Teknik

Lebih terperinci

ABSTRAK ABSTRACT. Fatoni Azis Teknik Industri, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya

ABSTRAK ABSTRACT. Fatoni Azis Teknik Industri, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya PERBANDINGAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN LIFT BARANG DUA LANTAI DENGAN METODE CRITICAL PATH METHOD (CPM) (Studi Kasus : CV. Prisma Tehnik Gemilang Gresik) Fatoni Azis Teknik Industri, Universitas 17

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 8 BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumberdaya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan

Lebih terperinci

SISTEM PENGENDALIAN WAKTU PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI JALAN RAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE CPM

SISTEM PENGENDALIAN WAKTU PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI JALAN RAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE CPM SISTEM PENGENDALIAN WAKTU PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI JALAN RAYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE CPM Petrus Maranresy Bonny F. Sompie, Pingkan Pratasis Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Sam Ratulangi

Lebih terperinci

Analisa Time Cost-Trade Off Pada Pembangunan Perluasan Rumah Sakit Petrokimia Gresik

Analisa Time Cost-Trade Off Pada Pembangunan Perluasan Rumah Sakit Petrokimia Gresik 1 Analisa Time Cost-Trade Off Pada Pembangunan Perluasan Rumah Sakit Petrokimia Gresik Hendrawan Martha Pradikta, Yusroniya Eka Putri Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut

Lebih terperinci

Analisa Perbaikan Penjadwalan Perakitan Panel Listrik Dengan Metode CPM dan PERT (Studi Kasus : PT. Mega Karya Engineering) ABSTRAK

Analisa Perbaikan Penjadwalan Perakitan Panel Listrik Dengan Metode CPM dan PERT (Studi Kasus : PT. Mega Karya Engineering) ABSTRAK Analisa Perbaikan Penjadwalan Perakitan Panel Listrik Dengan Metode CPM dan PERT (Studi Kasus : PT. Mega Karya Engineering) Tubagus Irwan Julkarnaen 1, Lely Herlina 2, Kulsum 3 1,2, 3 Jurusan Teknik Industri

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan

Lebih terperinci

ANALISIS PERCEPATAN DURASI PEMBANGUNAN DERMAGA: STUDI KASUS PT. MULTI BAJA INDUSTRI

ANALISIS PERCEPATAN DURASI PEMBANGUNAN DERMAGA: STUDI KASUS PT. MULTI BAJA INDUSTRI TUGAS AKHIR MO 141326 ANALISIS PERCEPATAN DURASI PEMBANGUNAN DERMAGA: STUDI KASUS PT. MULTI BAJA INDUSTRI FAJAR SYUHADA NRP. 4310 100 037 Dosen Pembimbing: Silvianita, ST., M.Sc., Ph.D Ir. Arief Suroso,

Lebih terperinci

Analisa Kebutuhan Tenaga Kerja Terampil untuk Mendukung Peningkatan Produksi Pembangunan Kapal Baru di Galangan- Galangan Kapal di Surabaya

Analisa Kebutuhan Tenaga Kerja Terampil untuk Mendukung Peningkatan Produksi Pembangunan Kapal Baru di Galangan- Galangan Kapal di Surabaya JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1(Sept. 2012) ISSN: 2301-9271 G-331 Analisa Kebutuhan Tenaga Kerja Terampil untuk Mendukung Peningkatan Produksi Pembangunan Kapal Baru di Galangan- Galangan Kapal di Surabaya

Lebih terperinci

BAB II STUDI PUSTAKA

BAB II STUDI PUSTAKA BAB II STUDI PUSTAKA 2.1. MANAJEMEN PROYEK Manajemen proyek adalah ilmu dan seni yang berkaitan dengan memimpin dan mengkoordinir sumber daya yang terdiri dari manusia dan material dengan menggunakan tehnik

Lebih terperinci

ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KERJA LANGSUNG PADA PEMBANGUNAN KAPAL PERINTIS 1200GT DI PT. ADILIHUNG SARANA SEGARA INDONESIA

ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KERJA LANGSUNG PADA PEMBANGUNAN KAPAL PERINTIS 1200GT DI PT. ADILIHUNG SARANA SEGARA INDONESIA ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KERJA LANGSUNG PADA PEMBANGUNAN KAPAL PERINTIS 1200GT DI PT. ADILIHUNG SARANA SEGARA INDONESIA M. Jamirin Bakti 1,*), Minto Basuki 2), Soejitno 3) 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Perkapalan

Lebih terperinci

Analisa Kebutuhan Tenaga Kerja Untuk Pembangunan Blok Pada Kapal Tanker LTDW Di PT. Daya Radar Utama Unit Lamongan

Analisa Kebutuhan Tenaga Kerja Untuk Pembangunan Blok Pada Kapal Tanker LTDW Di PT. Daya Radar Utama Unit Lamongan Analisa Kebutuhan Tenaga Kerja Untuk Pembangunan Blok Pada Kapal Tanker 17500 LTDW Di PT. Daya Radar Utama Unit Lamongan Frizka Safitri 1, Aang Wahidin 2, Ruddianto 3 Program Studi Teknik Desain Dan Manufaktur,Jurusan

Lebih terperinci

ANTISIPASI KETERLAMBATAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE WHAT IF DITERAPKAN PADA MICROSOFT PROJECT

ANTISIPASI KETERLAMBATAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE WHAT IF DITERAPKAN PADA MICROSOFT PROJECT ANTISIPASI KETERLAMBATAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE WHAT IF DITERAPKAN PADA MICROSOFT PROJECT Saifoe El Unas*, M. Hamzah Hasyim, Kartika Puspa Negara Dosen / Jurusan Teknik Sipil / Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK (Perencanaan Waktu-3 : CPM)

PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK (Perencanaan Waktu-3 : CPM) PENGELOLAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK (Perencanaan Waktu-3 : CPM) Pertemuan ke-7 Dosen: Ir. Bambang Herumanta, M.T. / Suwardo, S.T., M.T., Ph.D. UNIVERSITAS GADJAH MADA SEKOLAH VOKASI PROGRAM DIPLOMA TEKNIK

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Proyek Manajemen konstruksi (construction management), adalah bagaimana agar sumber daya yang terlibat dalam proyek konstruksi dapat diaplikasikan oleh Manajer proyek

Lebih terperinci

PENGARUH PERCEPATAN DURASI TERHADAP BIAYA PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS: TOKO MODISLAND MANADO)

PENGARUH PERCEPATAN DURASI TERHADAP BIAYA PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS: TOKO MODISLAND MANADO) PENGARUH PERCEPATAN DURASI TERHADAP BIAYA PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS: TOKO MODISLAND MANADO) Gaswelly Simangunsong Deane R. O. Walangitan, Pingkan A. K. Pratasis Fakultas Teknik Jurusan Sipil

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1 Analisa Kebutuhan Tenaga Kerja Terampil untuk Mendukung Peningkatan Produksi Pembangunan Kapal Baru di Galangan-galangan Kapal di Surabaya Dicky Hari Traymansah,

Lebih terperinci

Sejarah : Henry L. Gantt ( 9 ) menciptakan Bar Chart untuk mengontrol kegiatan dalam proyek, namun tidak menjelaskan urutan kegiatannya Booz, Allen da

Sejarah : Henry L. Gantt ( 9 ) menciptakan Bar Chart untuk mengontrol kegiatan dalam proyek, namun tidak menjelaskan urutan kegiatannya Booz, Allen da ANALISA PERANCANGANSISTEM INFORMASI PERT DAN PCM PERTEMUAN IR. H.SIRAIT, MT Analisis Sistem Model Perencanaan Jaring Kerja Network Planning ( NWP ) adalah metode untuk perencanaan, monitoring dan pengendalian

Lebih terperinci

ANALISIS URUTAN AKTIVITAS PADA PROSES PENGGANTIAN BEARING MOVEABLE ROLLER HYDRAULIK ROLLER PRESSURE (HRP) UNTUK MENGURANGI DOWN TIME

ANALISIS URUTAN AKTIVITAS PADA PROSES PENGGANTIAN BEARING MOVEABLE ROLLER HYDRAULIK ROLLER PRESSURE (HRP) UNTUK MENGURANGI DOWN TIME ANALISIS URUTAN AKTIVITAS PADA PROSES PENGGANTIAN BEARING MOVEABLE ROLLER HYDRAULIK ROLLER PRESSURE (HRP) UNTUK MENGURANGI DOWN TIME Syamsir, Andi Pawennari, Nadzirah Ikasari Jurusan Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN WAKTU

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN WAKTU PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN WAKTU I. DIAGRAM JARING / CRITICAL PATH METHODE (CPM) A. PENDAHULUAN Diagram jaring atau Network Planning atau Critical Path Methode (CPM) adalah salah satu metode yang digunakann

Lebih terperinci

ANALISIS WAKTU DAN BIAYA PENYELESAIAN PRODUKSI KAPAL AKIBAT KETIDAKSESUAIAN GAP DAN MISALIGNMENT BLOK PADA TAHAP EREKTION

ANALISIS WAKTU DAN BIAYA PENYELESAIAN PRODUKSI KAPAL AKIBAT KETIDAKSESUAIAN GAP DAN MISALIGNMENT BLOK PADA TAHAP EREKTION ANALISIS WAKTU DAN BIAYA PENYELESAIAN PRODUKSI KAPAL AKIBAT KETIDAKSESUAIAN GAP DAN MISALIGNMENT BLOK PADA TAHAP EREKTION Oleh : Jansumarno 4103.100.047 Dosen Pembimbing : Ir. Heri Supomo, M.Sc LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

Penjadwalan Berdasarkan Analisis Faktor- Faktor Penyebab Keterlambatan Proyek Reparasi Kapal: Studi Kasus MV. Blossom

Penjadwalan Berdasarkan Analisis Faktor- Faktor Penyebab Keterlambatan Proyek Reparasi Kapal: Studi Kasus MV. Blossom JURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 1 (2018), 2337-3520 (2301-928X Print) G 1 Penjadwalan Berdasarkan Analisis Faktor- Faktor Penyebab Keterlambatan Proyek Reparasi Kapal: Studi Kasus MV. Blossom Laura Karennina

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Agar proyek dermaga dapat selesai tepat waktu, diperlukan suatu metode penjadwalan yang dapt menjelaskan urutan kegiatan, hubungan kegiatan, durasi kegiatan yang sangat berguna dalam penentuan durasi total

Lebih terperinci

Kata kunci: optimum, percepatan, lembur, least cost analysis.

Kata kunci: optimum, percepatan, lembur, least cost analysis. ABSTRAK Dalam pelaksanaan proyek konstruksi berbagai hal dapat terjadi, salah satunya ketidaksesuaian antara jadwal pelaksanaan (time schedule) dengan realisasi di lapangan. Proyek pembangunan Six Senses

Lebih terperinci

APLIKASI INTEGER PROGRAMMING UNTUK PEMERATAAN PENGGUNAAN TENAGA KERJA PROYEK

APLIKASI INTEGER PROGRAMMING UNTUK PEMERATAAN PENGGUNAAN TENAGA KERJA PROYEK B-10-1 APLIKASI INTEGER PROGRAMMING UNTUK PEMERATAAN PENGGUNAAN TENAGA KERJA PROYEK * Iswanto, Abdullah Shahab Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Teknologi e-mail : * iswan_bwi@yahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 1 (SeNaTS 1) Tahun 2015 Sanur - Bali, 25 April 2015 ANALISIS KEUNTUNGAN KONTRAKTOR AKIBAT VARIASI SISTEM PEMBAYARAN DAN JADWAL PELAKSANAAN PADA PROYEK KONSTRUKSI

Lebih terperinci

PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SENI DAN BUDAYA (EX. GEDUNG MITRA) KOTA SURABAYA

PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SENI DAN BUDAYA (EX. GEDUNG MITRA) KOTA SURABAYA PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SENI DAN BUDAYA (EX. GEDUNG MITRA) KOTA SURABAYA Disusun oleh: Tomy Andrianto NRP : 3106 100 626 Dosen Pembimbing : Supani. ST. MT Farida Rachmawati

Lebih terperinci

PERCEPATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK JALAN SERUA RAYA DEPOK DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF

PERCEPATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK JALAN SERUA RAYA DEPOK DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PERCEPATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK JALAN SERUA RAYA DEPOK DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF Imay Zulkasa 1), Budiono 2),dan Budi Arief 3) ABSTRAK Berbagai hal dapat terjadi dalam pelaksanaan proyek

Lebih terperinci

Kata kunci: PERT, penambahan jam kerja (lembur), lintasan kritis, Time Cost Trade Off.

Kata kunci: PERT, penambahan jam kerja (lembur), lintasan kritis, Time Cost Trade Off. ABSTRAK Pelaksanaan proyek dengan penggunaan bahan-bahan, tenaga kerja, dan teknologi yang semakin canggih sehingga perkembangan dunia konstruksi bangunan semakin hari semakin pesat. Proyek dikatakan berhasil

Lebih terperinci

APLIKASI ANALISIS NETWORK PLANNING PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN DENGAN METODE CPM

APLIKASI ANALISIS NETWORK PLANNING PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN DENGAN METODE CPM APLIKASI ANALISIS NETWORK PLANNING PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN DENGAN METODE CPM (Critical Path Method) dan PERT (Project Evaluation and Review Technique) Dadang Haryanto Prodi Sistem Informasi STMIK

Lebih terperinci

3.11. Program Microsoft Project BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Tahap dan Prosedur Penelitian

3.11. Program Microsoft Project BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi Penelitian Tahap dan Prosedur Penelitian DAFTAR ISI Halaman Judul... i Lembar Pengesahan... ii Halaman Motto dan Persembahan... iii Intisari... v Kata Pengantar... vi Daftar Isi... viii Daftar Gambar... x Daftar Tabel... xi Daftar Lampiran...

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Proyek 2.1.1. Pengertian Proyek Proyek merupakan Suatu kegiatan bersifat sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Dari hasil analisa dan pembahasan dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut 1. Penggambaran suatu diagram jaringan kerja dengan metode CPM (Critical Path

Lebih terperinci

APLIKASI MICROSOFT PROJECT DALAM PENGENDALIAN WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK

APLIKASI MICROSOFT PROJECT DALAM PENGENDALIAN WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK APLIKASI MICROSOFT PROJECT DALAM PENGENDALIAN WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK Fransisko Noktavian Wowor B. F. Sompie, D. R. O. Walangitan, G. Y. Malingkas Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas

Lebih terperinci

PERCEPATAN WAKTU PADA SUATU PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE JALUR KRITIS

PERCEPATAN WAKTU PADA SUATU PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE JALUR KRITIS PERCEPATAN WAKTU PADA SUATU PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE JALUR KRITIS Chandra Karnadi NRP : 9421016 NIRM : 41077011940269 Pembimbing : Maksum Tanubrata, Ir., M.T. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Umum Dalam suatu proyek konstruksi, waktu merupakan salah satu faktor yang sangat penting. Oleh karena itu, sebisa mungkin pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. Dari hasil pengolahan data kegiatan proyek modifikasi silo powder plant di

BAB V ANALISA HASIL. Dari hasil pengolahan data kegiatan proyek modifikasi silo powder plant di BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa jaringan kerja Dari hasil pengolahan data kegiatan proyek modifikasi silo powder plant di PT.Sayap Mas Utama Jakarta, dapat diketahui network diagram dan lintasan kritisnya,

Lebih terperinci

STUDI PERCEPATAN DURASI PENGERJAAN PROYEK PEMBANGUNAN KAPAL NIAGA DI PT. PAL INDONESIA

STUDI PERCEPATAN DURASI PENGERJAAN PROYEK PEMBANGUNAN KAPAL NIAGA DI PT. PAL INDONESIA Tugas Akhir MO141326 STUDI PERCEPATAN DURASI PENGERJAAN PROYEK PEMBANGUNAN KAPAL NIAGA DI PT. PAL INDONESIA Reza Hervindra Amirulloh NRP. 4309 100 081 Dosen Pembimbing: Prof. Daniel M. Rosyid, Ph.D., M.RINA.

Lebih terperinci

REKAYASA SISTEM BAB I PENDAHULUAN

REKAYASA SISTEM BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1. UMUM REKAYASA SISTEM Pada tahun 1957 didirikan sebuah proyek milik angkatan laut Amerika Serikat yang diberi nama proyek Polaris, yaitu sebuah proyek pembuatan peluru kendali yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengorganisasian suatu kegiatan untuk mencapai sasaran yang efektif dan efisien. Dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengorganisasian suatu kegiatan untuk mencapai sasaran yang efektif dan efisien. Dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Manajemen Proyek Konstruksi Manajemen adalah suatu ilmu tentang tata cara pengelolaan, perencanaan, pengorganisasian suatu kegiatan untuk mencapai sasaran yang efektif dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jasa konstruksi saat ini di Indonesia sudah mulai berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jasa konstruksi saat ini di Indonesia sudah mulai berkembang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan jasa konstruksi saat ini di Indonesia sudah mulai berkembang dengan ditandai banyaknya pembangunan. Dalam bidang konstruksi, penjadwalan sangat penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan proyek dapat diartikan sebagai satu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu dan dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN A. Kajian Pustaka 1. Proyek 1.1 Pengertian Proyek Proyek dalam analisis jaringan kerja adalah serangkaian kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI digilib.uns.ac.id BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Gede Dedy Aryawan (2011) melakukan penelitian dengan judul Perbandingan Penambahan Waktu Kerja (Jam Lembur) dan Penambahan

Lebih terperinci

PERCEPATAN PROYEK PADA SEBUAH GEDUNG BERTINGKAT

PERCEPATAN PROYEK PADA SEBUAH GEDUNG BERTINGKAT PERCEPATAN PROYEK PADA SEBUAH GEDUNG BERTINGKAT Natalia Ranti Yunus NRP : 0521043 Pembimbing : Maksum Tanubrata, Ir.MT FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG ABSTRAK

Lebih terperinci

ANTISIPASI KETERLAMBATAN PROYEK PG. SUMBER HARJO MENGGUNAKAN METODE WHAT IF DITERAPKAN PADA MICROSOFT PROJECT

ANTISIPASI KETERLAMBATAN PROYEK PG. SUMBER HARJO MENGGUNAKAN METODE WHAT IF DITERAPKAN PADA MICROSOFT PROJECT ANTISIPASI KETERLAMBATAN PROYEK PG. SUMBER HARJO MENGGUNAKAN METODE WHAT IF DITERAPKAN PADA MICROSOFT PROJECT Ikhya Fahmi Khasani *1), Muhammad Ajidimulya 2), Aigih Maulana 3), Aenu Riski 4), Anggi Catur

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE CPM PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PEMBANGUNAN GEDUNG BARU KOMPLEKS EBEN HAEZAR MANADO)

PENERAPAN METODE CPM PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PEMBANGUNAN GEDUNG BARU KOMPLEKS EBEN HAEZAR MANADO) PENERAPAN METODE CPM PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS PEMBANGUNAN GEDUNG BARU KOMPLEKS EBEN HAEZAR MANADO) Ezekiel R. M. Iwawo Jermias Tjakra, Pingkan A. K. Pratasis Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi merupakan rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Dalam rangkaian kegiatan tersebut,

Lebih terperinci

ANALISIS PERENCANAAN WAKTU DENGAN METODE LINTASAN KRITIS (CPM) PADA PROYEK PENGURUGAN DASAR JALAN RING ROAD KOTA SIDOARJO. Djamin

ANALISIS PERENCANAAN WAKTU DENGAN METODE LINTASAN KRITIS (CPM) PADA PROYEK PENGURUGAN DASAR JALAN RING ROAD KOTA SIDOARJO. Djamin ANALISIS PERENCANAAN WAKTU DENGAN METODE LINTASAN KRITIS (CPM) PADA PROYEK PENGURUGAN DASAR JALAN RING ROAD KOTA SIDOARJO Djamin ABSTRAKSI Dalam pelaksanaan proyek, tuntutan outputnya adalah ketepatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Menurut Ervianto (2002) proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Dalam rangkaian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. perusahaan selain manajemen sumber daya manusia, manajemen pemasaran dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. perusahaan selain manajemen sumber daya manusia, manajemen pemasaran dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Definisi Manajemen Operasi Manajemen operasi adalah salah satu fungsi bisnis yang penting di dalam perusahaan selain manajemen sumber daya manusia, manajemen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1 Pekerjaan Persiapan 3.2 Pengumpulan Data 3.3 Analisa Data

BAB III METODOLOGI 3.1 Pekerjaan Persiapan 3.2 Pengumpulan Data 3.3 Analisa Data BAB III METODOLOGI 3.1 Pekerjaan Persiapan Pada tahap ini meliputi kegiatan kegiatan survey pendahuluan ke lokasi untuk mendapatkan gambaran umum kondisi lapangan, penyelesaian persyaratan administrasi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Menurut Kerzner dalam Soeharto (1999), manajemen proyek didefinisikan sebagai : Project management is the planning, organizing, directing, and controlling of

Lebih terperinci

OPTIMASI PROYEK PEMBANGUNAN KAPAL FIBER UKURAN 8m DENGAN METODA PENGENDALIAN BIAYA DAN JADWAL TERPADU DI POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA ABSTRAK

OPTIMASI PROYEK PEMBANGUNAN KAPAL FIBER UKURAN 8m DENGAN METODA PENGENDALIAN BIAYA DAN JADWAL TERPADU DI POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA ABSTRAK OPTIMASI PROYEK PEMBANGUNAN KAPAL FIBER UKURAN 8m DENGAN METODA PENGENDALIAN BIAYA DAN JADWAL TERPADU DI POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA Arie Indartono; Indung Sudarso Program Pascasarjana, Magister

Lebih terperinci

JALUR KRITIS (Critical Path)

JALUR KRITIS (Critical Path) Manajemen Proyek TKS 4208 JALUR KRITIS (Critical Path) Prepared by Dr. AZ PENDAHULUAN Untuk aktivitas brainstorming, diagram AOA sangat berguna saat perencanaan team di awal proyek karena diagram ini jauh

Lebih terperinci

Analisis Waktu dan Pembiayaan Untuk Proses Loadout Jacket Structure Menggunakan Dolly dan Skidway

Analisis Waktu dan Pembiayaan Untuk Proses Loadout Jacket Structure Menggunakan Dolly dan Skidway JURNAL TEKNIK POMITS Vol.,, (0) -5 Analisis Waktu dan Pembiayaan Untuk Proses Loadout Jacket Structure Menggunakan Dolly dan Skidway Dhini Amelia Barlian, Imam Rochani, dan Soegiono Jurusan Teknik Kelautan,

Lebih terperinci

STUDI KASUS PENERAPAN METODE PERT PADA PROYEK GUDANG X

STUDI KASUS PENERAPAN METODE PERT PADA PROYEK GUDANG X STUDI KASUS PENERAPAN METODE PERT PADA PROYEK GUDANG X Christian 1, Cefiro 2 dan Sentosa 3 ABSTRAK : Pembangunan yang sedang marak terjadi pada saat ini ialah pembangunan gudang khususnya di Surabaya.

Lebih terperinci

(Studi Kasus : Proyek Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II Universitas Negeri Malang, Jl Semarang 5, Malang)

(Studi Kasus : Proyek Pembangunan Gedung Rektorat Tahap II Universitas Negeri Malang, Jl Semarang 5, Malang) Naskah Seminar Tugas Akhir Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta STUDI OPTIMASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE TIME COST TRADE OFF PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG 1 (Studi

Lebih terperinci

LAPORAN RESMI MODUL VII PERT DAN CPM

LAPORAN RESMI MODUL VII PERT DAN CPM FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR LAPORAN RESMI MODUL VII PERT DAN CPM I. Pendahuluan A. Latar Belakang (Min. 1 lembar) B. Rumusan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek adalah semua perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan koordinasi suatu proyek dari awal (gagasan) hingga berakhirnya proyek untuk menjamin

Lebih terperinci

DAFTAR ISI JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR ISI JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR ISI JUDUL i HALAMAN PENGESAHAN ii PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI iii KATA PENGANTAR iv DAFTAR ISI vi DAFTAR TABEL ix DAFTAR GAMBAR x DAFTAR LAMPIRAN xi ABSTRAK xii ABSTRACT xiii BAB I PENDAHULUAN 1 1.1

Lebih terperinci

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) GARIS BESAR PROGRAM (GBPP) Mata Kuliah : Manajemen Konstruksi Kode Mata Kuliah : KT 411307 Semester/SKS : V/2 Penanggung Jawab Mata Kuliah : Murdini, Ir, MT Deskripsi Singkat : Mata kuliah ini membahas

Lebih terperinci

Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 2009

Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 2009 Konferensi Nasional Teknik Sipil 3 (KoNTekS 3) Jakarta, 6 7 Mei 2009 PENGARUH JAM KERJA LEMBUR TERHADAP BIAYA PERCEPATAN PROYEK DENGAN TIME COST TRADE OFF ANALYSIS (Studi Kasus: Proyek Rehabilitasi Ruang

Lebih terperinci

Tugas Akhir HENDRAWAN MARTHA PRADIKTA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014

Tugas Akhir HENDRAWAN MARTHA PRADIKTA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014 Tugas Akhir HENDRAWAN MARTHA PRADIKTA 3110100032 JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014 Gambar Eksisting Gambar Rencana Jadi A. LATAR

Lebih terperinci

APLIKASI PENENTUAN WAKTU DAN BIAYA DALAM MANAJEMEN PROYEK MENGGUNAKAN METODE CPM

APLIKASI PENENTUAN WAKTU DAN BIAYA DALAM MANAJEMEN PROYEK MENGGUNAKAN METODE CPM TUGAS AKHIR CI1599 APLIKASI PENENTUAN WAKTU DAN BIAYA DALAM MANAJEMEN PROYEK MENGGUNAKAN METODE CPM SAID AHMAD SAUD NRP 5102 100 081 Dosen Pembimbing I Bilqis Amaliah, S.Kom, M.Kom Dosen Pembimbing II

Lebih terperinci

MONITORING DAN ANALISIS JADWAL PROYEK MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE INTENSITY DAN CPM PADA PROYEK HOTEL

MONITORING DAN ANALISIS JADWAL PROYEK MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE INTENSITY DAN CPM PADA PROYEK HOTEL MONITORING DAN ANALISIS JADWAL PROYEK MENGGUNAKAN METODE PERFORMANCE INTENSITY DAN CPM PADA PROYEK HOTEL Ivan Pratama Setiadi 1, Andi 2 ABSTRAK: Ada sebuah metode penjadwalan baru yang dikembangkan tahun

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan

Lebih terperinci

PENERAPAN PENJADWALAN PROBABILISTIK PADA PROYEK PENGEMBANGAN GEDUNG FSAINTEK UNAIR

PENERAPAN PENJADWALAN PROBABILISTIK PADA PROYEK PENGEMBANGAN GEDUNG FSAINTEK UNAIR TUGAS AKHIR PENERAPAN PENJADWALAN PROBABILISTIK PADA PROYEK PENGEMBANGAN GEDUNG FSAINTEK UNAIR WINDIARTO ABISETYO NRP 3106100105 DOSEN PEMBIMBING Farida Rachmawati, ST., MT. JURUSAN TEKNIK SIPIL Fakultas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Proyek Proyek adalah suatu tugas yang perlu didefinisikan dan terarah ke suatu sasaran yang dituturkan secara konkrit serta harus diselesaikan dalam kurun waktu tertentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jasa konstruksi adalah layanan jasa konsultansi perencanaan pekerjaan

BAB I PENDAHULUAN. Jasa konstruksi adalah layanan jasa konsultansi perencanaan pekerjaan BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Pendahuluan Jasa konstruksi adalah layanan jasa konsultansi perencanaan pekerjaan konstruksi, layanan jasa pelaksanaan pekerjaan konstruksi, dan layanan jasa konsultansi pengawasan

Lebih terperinci

PROJECT PLANNING AND CONTROL. Program Studi Teknik Industri Universitas Brawijaya

PROJECT PLANNING AND CONTROL. Program Studi Teknik Industri Universitas Brawijaya PROJECT PLANNING AND CONTROL Program Studi Teknik Industri Universitas Brawijaya PENDAHULUAN Benyamin Franklin time is money, time is money. modern finance, mengukur nilai sebuah proyek dengan menentukan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan proyek konstruksi saat ini menjadikan suatu proyek semakin kompleks dan rumit, karena dalam proyek yang besar dan kompleks membutuhkan sumber daya yang digunakan

Lebih terperinci

PENJADWALAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN METODE FLASH (FUZZY LOGIC APPLICATION FOR SCHEDULING)

PENJADWALAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN METODE FLASH (FUZZY LOGIC APPLICATION FOR SCHEDULING) PENJADWALAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN METODE FLASH (FUZZY LOGIC APPLICATION FOR SCHEDULING) M. Hamzah H., Saifoe El Unas, Widiarsa Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Brawijaya e-mail : mohammadhamzah_hasyim@yahoo.co.au

Lebih terperinci

PENJADWALAN WAKTU PROYEK CONTRUCTION CIVIL FOUNDATION ALFAMART DENGAN MENGGUNAKAN CRITICAL PATH METHOD (CPM) : JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK

PENJADWALAN WAKTU PROYEK CONTRUCTION CIVIL FOUNDATION ALFAMART DENGAN MENGGUNAKAN CRITICAL PATH METHOD (CPM) : JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK PENJADWALAN WAKTU PROYEK CONTRUCTION CIVIL FOUNDATION ALFAMART DENGAN MENGGUNAKAN CRITICAL PATH METHOD (CPM) : JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK Deni Permana, Muhammad Kholil Program Studi Teknik

Lebih terperinci

PENERAPAN TIME COST TRADE OFF

PENERAPAN TIME COST TRADE OFF PENERAPAN TIME COST TRADE OFF DALAM OPTIMALISASI BIAYA DAN WAKTU TERHADAP PERBANDINGAN PENAMBAHAN TENAGA KERJA DAN SHIFT KERJA ( STUDI KASUS PROYEK PEMBANGUNAN KELURAHAN KETELAN SURAKARTA ) Widi Hartono

Lebih terperinci

OPTIMASI PROYEK PEMBANGUNAN KAPAL FIBER UKURAN 8 m DENGAN METODA PENGENDALIAN BIAYA DAN JADWAL TERPADU DI POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI

OPTIMASI PROYEK PEMBANGUNAN KAPAL FIBER UKURAN 8 m DENGAN METODA PENGENDALIAN BIAYA DAN JADWAL TERPADU DI POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI TESIS PM 092315 OPTIMASI PROYEK PEMBANGUNAN KAPAL FIBER UKURAN 8 m DENGAN METODA PENGENDALIAN BIAYA DAN JADWAL TERPADU DI POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA ARIE INDARTONO NRP. 9107 201 302 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB II Tinjauan Pustaka

BAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Manajemen Proyek 2.1.1 Pengertian Manajemen Proyek BAB II Tinjauan Pustaka Manajemen proyek secara harfiah terdiri dari dua kata, yaitu manajemen dan proyek. Sehubungan dengan itu maka sebaiknya kita

Lebih terperinci

Penjadwalan Proyek dengan Menggunakan Metode Jalur kritis Project Scheduling Using Critical Path Method (CPM)

Penjadwalan Proyek dengan Menggunakan Metode Jalur kritis Project Scheduling Using Critical Path Method (CPM) Abstrak Penjadwalan Proyek dengan Menggunakan Metode Jalur kritis Project Scheduling Using Critical Path Method (CPM) Madchan Anis ( J2A008043 ) Jurusan Matematika FMIPA, Universitas Diponegoro Jl. Prof.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA TIME COST TRADE OFF

BAB IV ANALISA TIME COST TRADE OFF waktu penyelesaian proyek dapat dikurangi sehingga biaya yang dikeluarkan akibat keterlambatan tersebut dapat ditekan seminimum mungkin. Aktivitas-aktivitas sisa yang ada kemudian diidentifikasi berdasarkan

Lebih terperinci

Manajemen Proyek. Teknik Industri Universitas Brawijaya

Manajemen Proyek. Teknik Industri Universitas Brawijaya Manajemen Proyek Teknik Industri Universitas Brawijaya Lecture 16 Outline: Manajemen Proyek References: Azlia, Wifqi. PPT: Organisasi dan Manajemen Industri. PSTI- UB. 2011. Pendahuluan Proyek : kombinasi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk

BAB III LANDASAN TEORI. mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk 9 BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan

Lebih terperinci

ANALISA PERHITUNGAN PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA (TCTO) PADA PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH UNIVERSITAS NEGERI MALANG

ANALISA PERHITUNGAN PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA (TCTO) PADA PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH UNIVERSITAS NEGERI MALANG ANALISA PERHITUNGAN PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA (TCTO) PADA PEMBANGUNAN GEDUNG KULIAH UNIVERSITAS NEGERI MALANG HARDIAN BUDI SANTOSO NRP. 3108.040.611 Dosen Pembimbing Ir. IMAM PRAYOGO PROGRAM STUDI DIPLOMA

Lebih terperinci

OPTIMASI BIAYA DAN DURASI PROYEK MENGGUNAKAN PROGRAM LINDO (STUDI KASUS: PEMBANGUNAN DERMAGA PENYEBERANGAN SALAKAN TAHAP II)

OPTIMASI BIAYA DAN DURASI PROYEK MENGGUNAKAN PROGRAM LINDO (STUDI KASUS: PEMBANGUNAN DERMAGA PENYEBERANGAN SALAKAN TAHAP II) OPTIMASI BIAYA DAN DURASI PROYEK MENGGUNAKAN PROGRAM LINDO (STUDI KASUS: PEMBANGUNAN DERMAGA PENYEBERANGAN SALAKAN TAHAP II) Kristi Elsina Leatemia R. J. M. Mandagi, H. Tarore, G. Y. Malingkas Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan proyek konstruksi merupakan rangkaian dari kegiatan yang saling bergantung antara satu pekerjaan dengan pekerjaan yang lainya. Perkembangan proyek konstruksi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Menurut Widiasanti (2013) manajemen diartikan sebagai kemampuan untuk memperoleh hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan sekelompok orang. Pengertian

Lebih terperinci

Analisa Penerapan Bulbous Bow pada Kapal Katamaran untuk Meningkatkan Efisiensi Pemakaian Bahan Bakar

Analisa Penerapan Bulbous Bow pada Kapal Katamaran untuk Meningkatkan Efisiensi Pemakaian Bahan Bakar JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 3, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) F-13 Analisa Penerapan Bulbous Bow pada Kapal Katamaran untuk Meningkatkan Efisiensi Pemakaian Bahan Bakar Prasetyo Adi dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ABSTRAK Permasalahan konstruksi yang sering terjadi adalah keterlambatan pelaksanaan proyek. Sebagai objek dari penelitian ini adalah Pembangunan Gedung Puskesmas I Abiansemal yang dalam pelaksanaan dilapangan

Lebih terperinci

Latar Belakang Peningkatan Produksi Pembangunan Kapal baru hingga tahun Sering terjadinya overload job yang mengakibatkan seringnya terjadi kete

Latar Belakang Peningkatan Produksi Pembangunan Kapal baru hingga tahun Sering terjadinya overload job yang mengakibatkan seringnya terjadi kete ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KERJA TERAMPIL UNTUK MENDUKUNG PENINGKATAN PRODUKSI PEMBANGUNAN KAPAL BARU DI GALANGAN GALANGAN KAPAL DI SURABAYA Oleh : Dicky Hari Traymansah Dosen Pembimbing : Sri Rejeki Wahyu

Lebih terperinci

3 Jurusan Teknik Sipil Universitas Tama Jagakarsa Jalan Letjen TB Simatupang No. 152 Jakarta

3 Jurusan Teknik Sipil Universitas Tama Jagakarsa Jalan Letjen TB Simatupang No. 152 Jakarta Konferensi Nasional Teknik Sipil 11 Universitas Tarumanagara, 26-27 Oktober 2017 PERCEPATAN PEKERJAAN KONSTRUKSI DENGAN METODE PERTUKARAN WAKTU DAN BIAYA (STUDI KASUS: PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG SEKOLAH

Lebih terperinci

Dian Rahayu Rose Marini

Dian Rahayu Rose Marini PERHITUNGAN DAN PERENCANAAN PENGENDALIAN WAKTU DAN BIAYA PADA PEMBANGUNAN GEDUNG ASRAMA TRAINING CENTER IAIN SUNAN AMPEL SURABAYA Oleh: Dian Rahayu Rose Marini 3109.030.015 Dosen Pembimbing: Ir. Sukobar,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek

BAB III LANDASAN TEORI. A. Manajemen Proyek BAB III LANDASAN TEORI A. Manajemen Proyek Manajemen proyek konstruksi adalah merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan

Lebih terperinci

PERCEPATAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK GEDUNG PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI DENGAN METODE LEAST COST ANALYSIS

PERCEPATAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK GEDUNG PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI DENGAN METODE LEAST COST ANALYSIS Jurnal Info Manpro PERCEPATAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK GEDUNG PERPUSTAKAAN POLITEKNIK NEGERI BANYUWANGI DENGAN METODE LEAST COST ANALYSIS Dimas Aji Purnomo (1) Lalu Mulyadi (2) Edi Hargono (3) (1)(2)(3)

Lebih terperinci