NOTULEN WORKSHOP KURIKULUM PROGRAM D3 KEPERAWATAN AIPDiKI REGIONAL 6 JAWA TIMUR SURABAYA, AGUSTUS 2014

Transkripsi

1 SambutanKetua PPNI PropinsiJawaTimur Oleh: Setiadi, M.Kep Pesan PPNI pengembangankurikulum, masukkanmateri-materi yang terkaitdengankebijakandan yang sedangberkembang 1. TelahditerbitkanAlogaritmaremajauntukmengetahuiperkembangan 2. Community emergency (ebola, dll) Terkaitorganisasi, diharapkanperawatuntukdapatmemenuhi KUM 25 agar tidakujiankompetensilagi. Lulusanmemperolehijasah, transkrip, sertifikatkompetensi, dansuratketeranganpendampingijasah yang menjelaskanmaterikurikulum. SambutanKetuaAIPDiKIPusat Oleh: YupiSuparti, SKp.MSc SejarahpembentukanAIPDiKImulaitahun 2011, karenaada program HPEQ yang untuk D3 belumadasaluran, sehinggaterbentuklahaipdikibulan April Banyakmanfaatdalamberhimpundalamasosiasi, terkaitdengankurikulum, ukomdll Tingkatkankegiatandanperanparaanggotamisaldalam item dev, review di rayon, regional dannasionalsertapengawaspusat Ketentuandalam SNPT point 7 apabilatidakmemberlakukankurikulumpadatahun 2014 akanditutup Terkaitujikompetensiakanadapeninjauan blue print sehinggaperludisesuaikandalamkurikulum. Telahadapengelompokan program studi: sehatsdpembinaan (stadium 1-5) danpembinasaan (stadium 4-5) Telahberedarsuratedarandiktiterkait: sertifikatkompetensi, reteker (adasuratketeranganpembinaan)

2 Pemateri : Yupi Suprapti, SKp.MSc Moderator : Supanik, S.Kep.Ns.MPd Materi Bu Yupi: Peran AIPDiKI dalam mengkawal mutu lulusan D3 Keperawatan Together we can Akan ada award untuk institusi terbaik dengan hadiah 25 juta, dan hibah penelitian bagi dosen D3 Keperawatan bagi 5 dosen terpilih yang akan diumukan pada kongres di makasar tahun Data jumlah institusi pendidikan keperawatan di jatim ada 50 institusi (data AIPDiKI), beda dengan PPNI Jatim yang lebih banyak. Perlu ada telaah peran perawat D3 dan Ners di lapangan terkait dengan kurikulum Peninjauan kurikulum, makro (5 tahun), Meso (3 tahun), Mikro/dosen (1 tahun) LO (learning outcome) / Capaian Pembelajaran (CP) telah ditetapkan oleh DIKTI Dalam akreditasi prodi, masih diperlukan banyak asesor akreditasi, syarat Lektor, sudah mengirim 24 orang, tapi yang lolos hanya 5 orang krn tidak lulus uji psikologis Tim UI Tanya Jawab Diyah Widodo (Poltekes Malang) 1. Masukan: Belum adanya pengesahan dalam buku kurikulum yang dikeluarkan AIPDiKI termasuk tanda tangan pada pengantar. 2. Model KTI seperti apa? Mata kuliah langsung P, dalam buku bahan regional ada UTS dan UAS 3. Mata kuliah tanpa T tapi langsung P atau K, bagaimana bentuknya? Jawaban Masih dibahas terkait pengesehan kurikulum dari AIPDiKI karena masih memperhatikan perudangan yang bberlaku

3 Pemateri : Faridz Rifai, MPH Moderator : Abdul Ghofar, S.Kep.Ns.MPd Materi Pak Farid Menurut SNPT, SKS minimal program diploma sebesar 108 SKS. Modul dengan pendekatan Blok atau RPS. Endang S (Poltekes Sby) 1. Dalam pasal 16, 1 SKS terdiri dari 50 menit tatap muka, penugasan 50 menit, belajar 60 menit belajar mandiri. Apakah dalam silabus tertulis waktu2 tersebut, dan mata kuliah seminar Susi (Poltekes Malang) 1. Sikap, pengetahuan, ketrampilan umum dan khusus, untuk sikap apakah juga dievaluasi 2. Bagaimana dalam pembobotan terkait kognitif untuk D3, D4, S1terkait kedalaman 3. Dalam menentukan Bobot SKS perlu menjabarkan seluruh materi terlebih dahulu Jawaban: Penjadwalan dalam silabus harus dituliskan terkait waktu, untuk tugas bisa dijelaskan dalam RPS penugasan mandiri, kelompok. Sebaikanya semua aspek dilakukan penilaian. Juga dijelaskan dalam SNPT, ada alat ukurnya Dalam menentukan pembobotan bahan kajian. Tidak ada patokan khusus terkait kedalaman materi, tapi tergantung dengan capaian pembelajaran dan KKNI, sehingga bisa beraneka regam, sehingga perlu adanya pembicaraan dari berbagai elemen untuk menentukan itu.

4 Pemateri : Anas Tamsuri, S.Kep.Ns.M.Kes Moderator : Hilmi Yumni, M.Kep.Sp.Mat Materi Pak Anas 1. Buku kurikulum itu bukan kurikulum regional jatim tapi, bahan untuk mengembangkan kurikulum institusi 2. Kurikulum dibuat di institusi 3. Perlu disepakati tentang kajian atau mata kuliah yang mencirikan regional sebagai bagaian kurikulum institusional Edi Siswantoro (Dian Husada) 1. Dari 108 SKS tersebut, bagaimana dengan yang alih jenjang, sejauh mana pengakuan ketika ada alih jengajang Radith (RKZ Sby) 1. Dalam buku terdapat perbedaan cetak antara yang depan dan belakang 2. Perawat komunitas, muncul dalam kurikulum. Keperawatan keluarga 3. Evaluasi pembelajaran, muncul sebelumnya, namun dalam SNPT tidak ada, sehingga bagaimana penyusunan evaluasi pembelajarannya. Jawaban Edi Siswantoro Adanya konversi mata kuliah sesuai dengan kurikulum yang ada. Tapi untuk alaih jenjang terdapat perbedaan kedalam, sehingga memerlukan penyesuaian, tapi memerlukan penelakahan kembali. Radith Keperawatan Kel dan Gerontik, ada perbedaan secara persepsional. Klinik Keperawatan terpadu, ada perbedaan dengan jabaran dan RPS nya. Tambahan Bu Yupi

5 1. Keperawatan komunitas masih dibutuhkan dalam tatanan pelayanan terutama diisi oleh lulusan D3 Keperawatan 2. Mata kuliah yang mencirikan regional perlu disepakati 3. Selain visi misi, dalam kurikulum juga memperhatikan kearifan local, isu global yang perlu dijawab dengan kurikulum, 4. Kurikulum inti tidak mendorong kesalah satu (integerated modul atau subjek matter) diserahkan kepada institusi (dalam kurikulum institusi). 5. Dipersilahkan membuat kurikulum sendiri juga boleh 6. Alih jenjang masih ada pembahasan antara Dikti dan Profesi tentang dari D3 ke S1 Tambahan Bu Tri Anjaswarni 1. Yang diperlukan adalah mencermati bahan kajian 2. Adanya warna regional yang perlu disepakati, dan adanya paparan yang diberikan oleh stakeholder untuk lebih melangkapi bahan kajian. 3. Adanya jabaran waktu: tidak lebih dari 48 jam perminggu untuk yang 8 jam, dan 52 jam untuk yang 9 jam 4. Adanya RPL (Rekognisi pengalaman lampau) sedang dalam pembahasan yang berwenang 5.