PENGEMBANGAN APLIKASI BACKPACKER DENGAN KONSEP JEJARING SOSIAL BERBASIS WEB

Transkripsi

1 PENGEMBANGAN APLIKASI BACKPACKER DENGAN KONSEP JEJARING SOSIAL BERBASIS WEB Aryatama Krishna Putra; Dwi Mashito R; Albert Daniel Aditya Kurniawan, S.Kom., MMSI Jurusan Teknik Informatika, School of Computer Science, Universitas Bina Nusantara Jln. K.H. Syahdan No. 9, Kemanggisan, Jakarta Barat ABSTRACT The purpose of this research is to develop backpacker website in Indonesia by adding new features or repair the existing features. The research method used in this thesis is analysis method and design method. By analysis method the researcher identified the problem and in design method the researcher use waterfall and UML (Unified Modelling Language). The result of this thesis is a new website called Maplan, which is a backpacker website with social media concept. The result concluded that this website has helped backpackers to share their story or their backpacking experience and to read other backpackers story. Keywords: backpacker, website, social media.

2 ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan website backpacker di Indonesia dengan cara menambahkan dan memperbaiki fitur fitur yang sudah ada. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode analisis dan metode perancangan. Metode analisis yaitu dengan cara identifikasi masalah serta pengumpulan data melalui pembagian kuisioner dan metode perancangan menggunakan metodologi waterfall dan UML (Unified Modelling Language). Hasil yang dicapai adalah terbentuknya website Maplan, yaitu website backpacker dengan konsep jejaring sosial. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa website Maplan membantu para backpacker untuk berbagi cerita atau pengalaman perjalanan wisata mereka dan membaca cerita dan pengalaman backpacker lain. Kata kunci : backpacker, website, jejaring sosial. PENDAHULUAN Perjalanan wisata dalam negeri sebelumnya banyak didominasi oleh wisatawan mancanegara, namun sekarang wisatawan nusantara juga sudah mulai tertarik untuk melakukan perjalanan wisata dalam negeri. Para wisatawan nusantara banyak memilih untuk melakukan perjalanan wisata dengan cara backpacker untuk menghemat biaya perjalanan mereka. Dalam jurnal Backpacker Motivations: A Travel Career Approach oleh Cody Morris Paris dan Victor Teye (2010), istilah backpacker sudah banyak digunakan untuk mendeskripsikan keragaman segmen turis dan merepreentasikan sebuah kelompok yang mempunyai dampak perluasan ekonomi yang kuat. Hal ini menunjukkan bahwa dampak ekonomi pada pasar backpacker tidak sepenuhnya disadari (Richard & Wilson, 2004a). Backpacker sendiri banyak diminati karena selain menghemat biaya perjalanan juga sebagai ajang pencarian teman baru sesama backpacker dari berbagai daerah bahkan dari berbagai negara. Sebagai backpacker tentunya banyak kesulitan yang dihadapi dalam melakukan perjalanan wisata khususnya untuk para backpacker pemula. Luasnya wilayah Indonesia dan banyaknya tempat pariwisata yang bisa dikunjungi baik tempat wisata yang sudah terkenal maupun tempat wisata yang belum pernah dikunjungi membuat para backpacker sulit menentukan tempat wisata mana yang akan dikunjungi, jarak yang ditempuh, transportasi yang digunakan, dan berapa biaya perjalanan yang akan mereka habiskan. Untuk mendapatkan informasi tempat wisata tersebut mereka perlu mencari ke berbagai sumber yang akan banyak memakan waktu. Para backpacker banyak mencari informasi mengenai tempat tujuan wisata melalui internet dengan mengakses berbagai website travel dan aplikasi sosial media. Dalam jurnal "Social Media Impact on Holiday Travel Planning: The Case of the Russian and the FSU Markets" oleh John Fotis, Dimitrios Buhalis, dan Nicos Rossides (2011) perilaku konsumen pada pariwisata selalu dipengaruhi oleh kemajuan di bidang teknologi informasi dan komunikasi. Di beberapa kasus sosial media, dampaknya pada industri travel diprediksikan akan luar biasa. Beberapa hal yang mendukung argumen tersebut : (a) The European Travel Monitor menyatakan 6 dari 10 orang Eropa yang pergi berlibur

3 selama 2009 menggunakan internet 48% melakukan pemesanan perjalanan liburan dan 12% hanya mencari tempat pilihan untuk liburan; (b) TripAdvisor, sebuah website yang menyediakan ulasan travel, lebih dari 40 juta pengguna setiap bulan yang mencari saran untuk rencana perjalanan dan lebih dari 40 juta ulasan travel dan opini; dan (c) emarketer (2008) menemukan bahwa 82% konsumen di Amerika Serikat memeriksa ulasan online, blog, dan online feedback lainnya untuk perjalanan mereka yang terkait dengan keputusan pemesanan perjalanan. Berdasarkan permasalahan diatas maka muncul ide untuk membuat sebuah aplikasi yang dapat mempermudah para backpacker untuk melakukan berbagi cerita atau pengalaman pariwisata mereka secara online serta memperkaya pengetahuannya backpacker dalam berwisata khususnya ke tempat yang belum pernah di datangi. Tujuan dan manfaat: Tujuan dari perancangan aplikasi ini adalah untuk mengembangkan website backpacker Indonesia dengan memperbaiki fitur-fitur yang ada seperti berbagi cerita/pengalaman perjalanan, ulasan tempat wisata, dan timeline. Serta menambahkan fitur yang belum ada seperti rincian aktivitas perjalanan, rincian biaya perjalanan, penambahan lokasi wisata, dan user achievement. Sedangkan manfaat dari perancangan aplikasi ini adalah sebagai berikut : 1. Memudahkan pengguna dalam mencari informasi transportasi ke kota tujuan wisata dengan disertai biaya dan waktu perjalanan. 2. Memberikan pengguna informasi mengenai tempat wisata, tempat makan, dan penginapan yang ada di kota tujuan. 3. Pengguna dapat membaca pengalaman pengguna lain yang telah membagikan cerita perjalanan wisata mereka. 4. Pengguna mendapatkan informasi yang diperbaharui secara realtime dari pengalaman langsung pengguna. 5. Pengguna dapat menghitung biaya perjalanan dan waktu tempuh yang dibutuhkan untuk merencanakan perjalanan wisata mereka.

4 METODOLOGI Kerangka Berpikir: Communication 1. Identifikasi Masalah 2. Pengumpulan Data Planning 1. Jadwal Kerja 2. Menentukan rincian tugas Modelling 1. Analisis Data 2. Perancangan UML 3. Perancangan Layar Construction 1. Coding 2. Implementasi 3. Software Testing Deployment 1. Implementasi aplikasi kepada user dan user memberikan feedback. Gambar 1 Diagram Kerangka Berpikir Diagram kerangka berpikir pada Gambar 1 menggunakan tahapan metode Waterfall. Di dalam metode Waterfall, setiap proses yang dilewati tidak bisa untuk dikerjakan kembali. Berikut penjelasan dari tiap tahapannya : 1. Communication Pada tahap ini dimulai dengan menentukan masalah dan mencoba untuk menemukan solusi yang tepat untuk masalah yang ada. Selain itu, pengumpulan data juga dilakukan dengan pembuatan kuisioner yang dibagikan kepada responden.

5 2. Planning Pada tahap ini dilakukan pembagian tugas dalam merancang sistem sehingga semua mempunyai peran masing-masing dalam pengerjaan sistem. Jadwal kerja juga dirancang untuk menjaga agar pengerjaan sistem dapat terlaksana tepat waktu. Tabel 0.1 Hasil dari Planning No Kegiatan 1 Communication - Identifikasi Masalah - Pengumpulan Data 2 Modelling - Analisis Data - Perancangan UML - Perancangan Layar 3 Construction - Coding - Testing 4 Deployment September 2014 Oktober 2014 November 2014 Desember 2014 Januari X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X 3. Modelling Pada tahap ini mulai masuk ke dalam perancangan sistem yaitu mulai merancang UML. UML yang digunakan adalah use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram. Perancangan layar juga dilakukan pada tahap ini dengan memperhatikan teori 8 aturan emas (8 golden rules) dan lima faktor manusia terukur. Perbandingan aplikasi sejenis dilakukan sebagai input data untuk mengetahui fitur dari aplikasi sejenis yang sudah ada. Hasil dari pengumpulan data berupa kuisioner dan perbandingan aplikasi sejenis kemudian dianalisis untuk mulai merancang sistem.

6 4. Construction Tahap ini program mulai dibangun atau tahap coding. Setelah coding selesai akan dilakukan uji coba sehingga dapat mengetahui seberapa jauh program dapat berjalan dan bekerja. 5. Deployment Pada tahap deployment aplikasi diberikan kepada pengguna untuk diuji coba dan meminta feedback dari para pengguna terhadap kinerja aplikasi apakah aplikasi ini sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna. Selanjutnya, maintenance akan dilakukan sesuai dengan hasil dari feedback pengguna. HASIL DAN PEMBAHASAN Evaluasi Berdasarkan Teori 8 Golden Rules (8 Aturan Emas) 1. Berusaha Untuk Konsisten Penggunaaan warna konsisten dengan didominasi warna biru dan putih, jenis tulisan yang sama di semua halaman dan peletakan menu bar disebelah kanan pada layar. Gambar 0.33 Contoh 8 Golden Rules Nomor 1

7 2. Melayani Usability Universal Pada halaman search user profile terdapat keterangan search user profile dan dua ikon pilihan search user profile dan search journal. Bagi pengguna baru tersedia keterangan bahwa ini adalah halaman search user profile dan bagi pengguna yang sudah ahli (expert) terdapat ikon untuk shortcuts. Gambar 0.34 Contoh 8 Golden Rules Nomor 2 3. Memberikan Umpan Balik yang Informatif Pada halaman followers tombol follow antar member berwarna biru dan jika ingin unfollow member lain maka tombol follow berganti warna menjadi merah dan berganti status menjadi unfollow. Gambar 0.35 Contoh 8 Golden Rules Nomor 3

8 4. Merancang Dialog yang Memberikan Penutupan (Keadaan Akhir) Pada halaman change password, ada urutan yang dimulai dari pengisian pergantian password, selanjutnya memilih tombol save changes dan member akan mendapatkan konfirmasi bahwa password sudah berhasil diganti. Halaman ini menunjukkan bahwa aksi yang dilakukan member sudah selesai. Gambar 0.36 Contoh 8 Golden Rules Nomor 4 5. Memberikan Pencegahan Kesalahan dan Penanganan Kesalahan yang Sederhana Jika pengguna salah dalam memasukkan data akan ada pesan yang memberitahu kesalahan tersebut dan pengguna tahu apa yang harus dilakukan untuk membenarkannya. Contoh, ketika pengguna ingin login dan field password tidak terisi atau salah memasukkan password, maka akan muncul pesan bahwa field tersebut harus diisi dengan benar. Gambar 0.37 Contoh 8 Golden Rules Nomor 5

9 6. Memungkinkan Pembalikan Aksi yang Mudah Ketika pengguna melakukan kesalahan dalam pengisian register, maka pengguna dapat menggunakan tombol undo pada browser yang dapat kembali ke aksi sebelumnya untuk melakukan pengisian yang benar. Gambar 0.38 Contoh 8 Golden Rules Nomor 6 7. Mendukung Pusat Kendali Internal Pada fitur search user profile ini, pencarian dilakukan berdasarkan nama dari member lain. Jika nama yang dimasukkan ada maka akan ditampilkan profil dari member tersebut, jika tidak ada maka tidak akan muncul profil dengan nama yang dimasukkan. Gambar 0.39 Contoh 8 Golden Rules Nomor 7

10 8. Mengurangi Beban Ingatan Jangka Pendek Menu pada aplikasi selalu berada pada posisi kanan atas website, hal itu memudahkan pengguna untuk mengingat bahwa posisi menu tidak berubah walaupun berpindah halaman. Gambar 0.40 Contoh 8 Golden Rules Nomor 8 Evaluasi Berdasarkan Lima Faktor Manusia Terukur 1. Waktu belajar Berdasarkan hasil kuisioner evaluasi pertanyaan nomor 1 : Kesimpulan : Sebanyak 60% responden memilih langsung bisa mengetahui bagaimana menggunakan website Maplan dan dengam mudah mempelajari fitur dan ikon yang tersedia dalam website Maplan. 2. Kecepatan kinerja Berdasarkan hasil kuisioner evaluasi pertanyaan nomor 2 : Kesimpulan : Sebanyak 60% responden hanya butuh 15 menit untuk membuat sebuah journal dengan aktivitas yang tidak banyak dari cerita dan pengalaman berwisata mereka. 3. Tingkat kesalahan pengguna Berdasarkan hasil kuisioner evaluasi pertanyaan nomor 3 : Kesimpulan : Sebanyak 60% dari responden tidak melakukan kesalahan dalam penggunaan website ini sehingga website ini memiliki tingkat kesalahan yang rendah. 4. Daya ingat jangka panjang Berdasarkan hasil kuisioner evaluasi pertanyaan nomor 4 : Kesimpulan : Sebanyak 100% dari responden langsung bisa menguasai kembali penggunaan website ini setelah lama tidak menggunakannya karena, website ini mudah digunakan sehingga waktu belajar yang digunakan singkat.

11 5. Kepuasan subjektif Berdasarkan hasil kuisioner evaluasi pertanyaan nomor 5 : Kesimpulan : Sebanyak 100% dari responden terbantu dengan adanya website Maplan ini yang berguna untuk berbagi cerita dan pengalaman perjalanan wisata, website ini juga mudah digunakan. Evaluasi Berdasarkan Perbandingan Aplikasi Sejenis Tabel 0.1 Evaluasi Hasil Perbandingan Aplikasi Sejenis Fitur Maplan Tripadvisor Valadoo Tripit Keanggotaan Ada Ada Ada Ada Ulasan Wisata Tempat Ada Ada Ada Tidak ada Unggah Foto Ada Ada Ada Tidak ada Profil Ada Ada Ada Ada Pertemanan Ada Ada Ada Ada Timeline Ada Ada Ada Tidak ada Penilaian Ulasan Cerita Ada Ada Tidak ada Tidak ada Berbagi Cerita/Pengalaman Perjalanan User Achievement Rincian Aktivitas Perjalanan Rincian Biaya Perjalanan Penambahan Lokasi Ada Tidak Ada Ada Tidak ada Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Ada Tidak Ada Tidak Ada Tidak Ada Ada Tidak Ada Tidak ada Tidak ada

12 SIMPULAN Berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan pada website Maplan, dapat disimpulkan bahwa: 1. Website backpacker ini dibuat dengan konsep jejaring sosial berbasis web dengan melihat hasil evaluasi requirement sebanyak 29% pengguna mengetahui informasi tempat wisata yang ingin dikunjungi melalui media sosial. 2. Pengembangan website dilakukan dengan menambahkan fitur-fitur baru yaitu: fitur journal, fitur activity, rincian biaya perjalanan, dan fitur penambahan lokasi wisata baru. 3. Sebanyak 60% dari pengguna dapat memahami langsung bagaimana menggunakan website Maplan dan dengan mudah mempelajari fitur dan ikon yang tersedia di dalamnya. 4. Seluruh responden merasa terbantu dengan adanya website Maplan ini yang berguna untuk berbagi cerita dan pengalaman perjalanan wisata. SARAN lain : Saran yang dipertimbangkan untuk pengembangan lanjut dari aplikasi ini antara 1. Fitur peta lokasi dikembangkan dengan menambahkan line antar pointer. 2. Penambahan login dan like memakai Facebook API. 3. Penambahan fungsi message agar dapat berkomunikasi secara privasi antar member. REFERENSI 1. Anonymous. (2014). Facebook API. Retrieved November 13, 2014, dari ProgrammableWeb: 2. Anonymous. (2014). Google Maps JavaScript API v3. Dipetik November 13, 2014, dari Google Developers : 3. Anonymous. (2014). Home: What is jquery? Dipetik November 13, 2014, dari jquery Web site: 4. Anonymous. (2014). What is Backpacker? Dipetik October 14, 2014, dari Tourism Western Australia: is a Backpacker 08LOW.pdf 5. Connolly, T. M., & Begg, C. E. (2010). Database Systems: A Practical Approach to Design, Implementation and Management (5th Edition). Boston: Pearson Education. 6. Delisle, M. (2012). Mastering phpmyadmin 3.4 for Effective MySQL Management. United of Kingdom: Packt Publishing.

13 7. Fotis, J., Dimitrios, B., & Rossides, N. (2011). International Journal of Online Marketing (IJOM) Social Media Impact on Holiday Travel Planning: The Case of the Russian and the FSU Markets. Dipetik Januari 15, 2015, dari 8. Ibnu Daqiqil ld, M. (2011). Framework Codeigniter: Sebuah Panduan dan Best Practice. Dipetik September 15, 2014, dari Academia.edu: 9. Meloni, J. C. (2012). Sams Teach Yourself HTML, CSS, and JavaScript All in One. United States of America: Pearson Education, Inc. 10. Nandi. (2008, April 01). Jurnal "GEA" Jurusan Pendidikan Geografi Vol. 8 Pariwisata dan Pengembangan Sumberdaya Manusia. Dipetik Maret 04, 2015, dari NANDI/artikel%20jurnal/Artikel_di_Jurnal_GEA.pdf Pariwisata_dan_Sumber_day a_manusia.pdf 11. Paris, C. M., & Teye, V. (2010, Maret 02). Journal of Hospitality Marketing & Management "Backpacker Motivations: A Travel Career Approach". Dipetik Januari 15, 2015, dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia: Pressman, R. S. (2010). Software Engineering: A Practitioners Approach. New York: McGraw Hill, Inc. 13. Shneiderman, B., & Plaisant, C. (2010). Designing The User Interface: Strategies for Effective Human-Computer Interaction. United States of America: Pearson Addison Wesley. 14. Sommerville, I. (2011). Software Engineering (9th Edition). United States of America: Pearson Addison-Wesley. 15. Wicaksono, K. C. (2013). Pengertian Social Media. MENGUKUR EFEKTIVITAS SOCIAL MEDIA BAGI PERUSAHAAN, Welling, L., & Thomson, L. (2009). PHP and MySQL Web Development (4th Edition). United States of America: Pearson Education, Inc. RIWAYAT PENULIS Aryatama Krishna Putra lahir di kota Jakarta pada tanggal 10 Agustus Penulis menamatkan pendidikan S1 di Bina Nusantara dalam bidang Teknik Informatika pada tahun Dwi Mashito R lahir di kota Jakarta pada tanggal 19 Maret Penulis menamatkan pendidikan S1 di Bina Nusantara dalam bidang Teknik Informatika pada tahun 2015 Albert Daniel lahir di kota Jakarta pada tanggal 11 Agustus Penulis menamatkan pendidikan S1 di Bina Nusantara dalam bidang Teknik Informatika pada tahun 2015