BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Perusahaan PT. Mandom Indonesia Tbk didirikan dalam rangka undang-undang
|
|
|
- Liana Makmur
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Data Umum Perusahaan Pendirian dan Informasi Umum Perusahaan Perusahaan PT. Mandom Indonesia Tbk didirikan dalam rangka undang-undang penanaman modal asing No.1 tahun 1967 jo. Undang-undang No 11 tahun 197 berdasarkan akta No. 14 tanggal 5 Nopember Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusannya No.J.A.5/15/18 tanggal 8 Nopember 197 serta diumumkan dalam berita negara Republik Indonesia No.4 tanggal 3 Maret Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan pabrik berlokasi di Jakarta dan kawasan industri MM1, Cibitung, Jawa Barat. Kantor pusat perusahaan terletak di Jl. Yos Sudarso By Pass, Jakarta. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar perusahaan, ruang lingkup kegiatan perusahaan terutama meliputi produksi dan perdagangan kosmetika, wangi-wangian, bahan pembersih dan kemasan plastik. Perusahaan mulai berproduksi secara komersial
2 pada bulan april Hasil produksi perusahaan dipasarkan di dalam dan ke luar negeri, termasuk ke Uni Emirat Arab, Jepang, Malaysia dan Filipina Riwayat Singkat Perusahaan November 1969 : Perseroan berdiri dengan nama PT. Tancho Indonesia Co. Ltd. April 1971 : Dimulai produksi komersial pabrik perseroan di sunter, Jakarta Januari 199 September 1993 : Nama perseroan di ubah menjadi PT. Tancho Indonesia : Perseroan mencatatkan semua sahamnya di bursa efek Jakarta. Mei 1995 : Peresmian bangunan baru di sunter yang digunakan untuk pabrik kosmetik dan kantor pusat perseroan. Mei 1997 : Nama perseroan diubah menjadi PT. Tancho Indonesia Tbk. Januari 1 : Nama perseroan berubah menjadi PT. Mandom Indonesia Tbk dengan logo baru. Maret 1 : Peresmian pabrik baru kemasan plastik di kawasan MM1 kawasan industri cibitung, Bekasi, Jawa Barat. Februari 6 Maret 7 Desember 7 : Dimulai pembangunan pabrik II/Logistic Center Cibitung : Peresmian pabrik dan pusat logistik cibitung : Pencapaian target penjualan Rp. 1 triliun
3 Gambar 4.1. PT Mandom Indonesia Tbk, Jakarta Stuktur Organisasi PT. Mandom Indonesia Tbk Pengambilan keputusan tertinggi di dalam PT. Mandom Indonesia Tbk, dipegang oleh rapat para pemegang saham. Berikut ini beberapa tugas atau tanggung jawab pemimpin yang ada di PT. Mandom: Dewan Komisaris Komposisi Tugas :5 orang termasuk orang komisaris independen. :Mengawasi direksi dalam pengelolaan perseroan serta memberikan nasehat kepada direksi. Direksi Komposisi Tugas : 11 orang termasuk 5 orang direktur tidak terafiliasi. : Memimpin dan mengurus perseroan sesuai dengan tujuan Perseroan serta menguasai, memelihara, dan mengurus kekayaan Perseroan.
4 Komite Audit Komposisi Tugas : 3 orang : Komite audit menunjang tugas Dewan komisaris Corporate Secretary Komposisi Tugas : 1 orang : Melaksanakan tugas dan kewajiban sesuai dengan peraturan Bapepam- Internal Audit LK, Bursa Efek Indonesia, dan Peraturan-peraturan terkait lainnya Komposisi Tugas : orang : Tugas utama internal audit adalah membuat Standard Operating Procedure (SOP).
5 4.. Proses Produksi Pembuatan produk minyak rambut Gatsby styling wax (Proses Produksi) terdiri dari beberapa tahapan proses dibawah ini yaitu: Mixing (Pencampuran) Pada tahap pencampuran ini bahan baku di campur menjadi satu ke dalam satu tank pencampuran bahan. Adapun bahan-bahan yang dicampurkan dalam pembuatan produk minyak rambut Gatsby styling wax ini, yaitu: Untuk Gatsby styling wax Ultimate & Shaggy: Water. Euphorbia cerifera (candelilla) wax. Petrolatum. Propylene glycol Ceteth-. Sorbitan stearate. Stearic acid. Thiethanolamine. Phenoxyethanol. Dimethicone. Stearyl alcohol. Carbomer. Fragrance.
6 Untuk Gatsby styling wax tough & shine: Water Mineral oil Butylene glycol Euphorbia cerifera (candelilla) wax Microcrystalline wax Pentaerythrityl tetraethylhexanoate Petrolatum Lyceryl stearate Stearic acid Triethanolamine Polysorbate 6 Phenoxyethanol fragrance Carbomer Untuk Gatsby styling wax Hard & Free: Water. Polyquaternium-11. Propylene glycol Glyceryl stearate Petrolatum Peg-6 hdrogenated castor oil Sd alcohol 4-B Myristyl myristate
7 Cetyl alcohol Isononyl isononanoate Dimethicone Sorbitan stearate Fragrance Methylparaben Propylparaben Untuk Gatsby styling wax mat & hard: Water Butylene glycol Microcrystalline wax Beeswax Copernica cerifera (carnauba) wax Mineral oil Dimethicone Simmondsia chinensis (jojoba) seed oil Polyethylene Polysorbate 6 Glyceryl stearate Stearic acid Cetyl ethylhexanoate Myristyl alkohol Phenoxyethanol
8 Potassium hydroxide Fragrance Methylparaben Propylparaben Carbomer Filling (Pengisian) Proses Filling adalah proses pengisian, setelah bahan baku tercampur sesuai dengan komposisinya maka larutan dimasukkan kedalam kemasan botol yang berukuran 5 gr setelah larutan tercampur sesuai dengan hasil yang diinginkan. Larutan tersebut lalu di isi ke dalam kemasan botol berukuran 5gr, proses pengisian masih dilakukan secara manual. Setelah kemasan terisi kemudian tahapan selanjutnya yaitu dibawa ke proses pemasangan Pump. Produk dialirkan ke pemasangan pump menggunakan conveyor berjalan. Pump (pemasangan pump) Setelah proses pengisian selanjutnya kemasan botol tersebut di pasangkan pump (pemompa). Pada bagian ini produk diperiksa dahulu apakah ada volume yang kurang, bila volume yang di isi sesuai standar, tahapan selanjutnya dapat dilanjutkan yaitu pump, tetapi bila volume kurang atau volume lebih maka kembali ke tahap proses pengisian, untuk melakukan perbaikan isi kemasan.
9 Proses Pelabelan Setelah proses pemasangan Pump lalu masuk kedalam mesin label, pada proses pelabelan sebagian besar ditemukan kerusakan (Reject) pada kemasan gatsby yaitu:hasil cetakan miring & tidak bagus (goresan pada botol gatsby, label rusak (kurang sesuai standar), penyok. Hal itu dipengaruhi karena mesin label panasnya kurang konstan, pekerja kurang trampil dalam mengoprasikan mesin label (mengatur suhu pada mesin label). Proses Pemasangan Tray Proses pemasangan tray adalah penyatuan produk ke dalam satu tempat. Tray adalah berupa alas untuk tempat penyatuan produk bentuknya sejenis dengan karton putih. Dalam satu tray dapat dimasukkan 1 (dua belas) buah botol Gatsby wax styling. Proses Shrink Film Proses shrink film adalah proses pemasangan atau pembungkusan. Botol yang sudah dimasukkan ke dalam tray lalu di bungkus Shrink Film agar terkunci supaya terlihat rapih dan mudah dalam pengemasan ke dalam box. Shrink Film berbentuk plastik. Proses Pengemasan ke dalam Box Proses terakhir yang dilakukan adalah penyatuan produk Gatsby stayling wax dengan dimasukkan ke dalam box-box. Setelah itu produk disimpan ke dalam gudang penyimpanan.
10 Mixing Filling Pump Proses Pelabelan Proses Pemasangan Tray Proses Shrink Film Proses Pengemasan ke dalam box Gambar 4.3. Bagan Alir Proses Produksi Gatsby
11 4.3. Jenis Reject Pada produk Gatsby stayling wax ini terdapat 4 jenis cacat yaitu: bintik hitam, cetak, sobek dan gores.dibawah ini adalah gambar dari jenis cacat produk tersebut antara lain: Cacat Cetak Gambar 4.4. Produk Gatsby yang tidak cacat Gambar 4.5. Gatsby yang cacat cetak Cacat Sobek
12 Gambar 4.6. Gatsby yang tidak cacat Gambar 4.7. Gatsby yang cacat sobek pada label 4.4. Pengumpulan Data
13 Berdasarkan dari hasil pengamatan dan pemeriksaan yang telah dilakukan pada proses produksi, maka diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.1. Data Pengamatan NO Tanggal Jenis produk (Botol) Produksi Bintik hitam Cetak Sobek Gores 1 1/7/9 Gatsby ultimate & shaggy /7/9 Gatsby ultimate & shaggy /7/9 Gatsby ultimate & shaggy /7/9 Gatsby ultimate & shaggy /7/9 Gatsby ultimate & shaggy /7/9 Gatsby ultimate & shaggy /7/9 Gatsby tough & shine /7/9 Gatsby tough & shine /7/9 Gatsby tough & shine /7/9 Gatsby tough & shine /7/9 Gatsby tough & shine /7/9 Gatsby tough & shine /7/9 Gatsby tough & shine /7/9 Gatsby tough & shine /7/9 Gatsby tough & shine /7/9 Gatsby tough & shine /7/9 Gatsby hard & free /7/9 Gatsby hard & free /7/9 Gatsby hard & free /7/9 Gatsby hard & free /7/9 Gatsby hard & free /7/9 Gatsby hard & free /7/9 Gatsby hard & free /7/9 Gatsby hard & free /7/9 Gatsby hard & free /7/9 Gatsby mat & hard /7/9 Gatsby mat & hard /8/9 Gatsby mat & hard /8/9 Gatsby mat & hard /8/9 Gatsby mat & hard /8/9 Gatsby mat & hard /8/9 Gatsby mat & hard /8/9 Gatsby ultimate & shaggy /8/9 Gatsby ultimate & shaggy /8/9 Gatsby ultimate & shaggy /8/9 Gatsby ultimate & shaggy /8/9 Gatsby ultimate & shaggy /8/9 Gatsby ultimate & shaggy /8/9 Gatsby tough & shine
14 4 14/8/9 Gatsby tough & shine /8/9 Gatsby tough & shine /8/9 Gatsby tough & shine /8/9 Gatsby tough & shine /8/9 Gatsby tough & shine /8/9 Gatsby tough & shine /8/9 Gatsby tough & shine /8/9 Gatsby hard & free /8/9 Gatsby hard & free /8/9 Gatsby hard & free /8/9 Gatsby hard & free /8/9 Gatsby hard & free /8/9 Gatsby hard & free /8/9 Gatsby hard & free /8/9 Gatsby mat & hard /8/9 Gatsby mat & hard /8/9 Gatsby mat & hard /9/9 Gatsby mat & hard /9/9 Gatsby mat & hard /9/9 Gatsby mat & hard /9/9 Gatsby ultimate & shaggy /9/9 Gatsby ultimate & shaggy /9/9 Gatsby ultimate & shaggy /9/9 Gatsby ultimate & shaggy Total
15 4.5. Pengolahan Data Pengelompokan Data Jenis Produksi Tabel 4.. Pengelompokan Data Jenis Produksi (Gatsby Ultimate & Shaggy) NO Tanggal Jenis produk (Botol) Produksi Bintik hitam Cetak Sobek Gores Total 1 1/7/9 Gatsby ultimate & shaggy /7/9 Gatsby ultimate & shaggy /7/9 Gatsby ultimate & shaggy /7/9 Gatsby ultimate & shaggy /7/9 Gatsby ultimate & shaggy /7/9 Gatsby ultimate & shaggy /8/9 Gatsby ultimate & shaggy /8/9 Gatsby ultimate & shaggy /8/9 Gatsby ultimate & shaggy /8/9 Gatsby ultimate & shaggy /8/9 Gatsby ultimate & shaggy /8/9 Gatsby ultimate & shaggy /9/9 Gatsby ultimate & shaggy /9/9 Gatsby ultimate & shaggy /9/9 Gatsby ultimate & shaggy /9/9 Gatsby ultimate & shaggy Total Tabel 4.3. Pengelompokan Data Jenis Produksi (Gatsby Tough & Shine) NO Tanggal Jenis produk (Botol) Produksi Bintik hitam Cetak Sobek Gores Total 1 9/7/9 Gatsby tough & shine /7/9 Gatsby tough & shine /7/9 Gatsby tough & shine /7/9 Gatsby tough & shine /7/9 Gatsby tough & shine /7/9 Gatsby tough & shine /7/9 Gatsby tough & shine /7/9 Gatsby tough & shine /7/9 Gatsby tough & shine /7/9 Gatsby tough & shine /8/9 Gatsby tough & shine /8/9 Gatsby tough & shine /8/9 Gatsby tough & shine /8/9 Gatsby tough & shine /8/9 Gatsby tough & shine
16 16 19/8/9 Gatsby tough & shine /8/9 Gatsby tough & shine /8/9 Gatsby tough & shine Total Table 4.4. Pengelompokan Data Jenis Produksi (Hard & Free) NO Tanggal Jenis produk (Botol) Produksi Bintik hitam Cetak Sobek Gores Total 1 /7/9 Gatsby hard & free /7/9 Gatsby hard & free /7/9 Gatsby hard & free /7/9 Gatsby hard & free /7/9 Gatsby hard & free /7/9 Gatsby hard & free /7/9 Gatsby hard & free /7/9 Gatsby hard & free /7/9 Gatsby hard & free /8/9 Gatsby hard & free /8/9 Gatsby hard & free /8/9 Gatsby hard & free /8/9 Gatsby hard & free /8/9 Gatsby hard & free /8/9 Gatsby hard & free /8/9 Gatsby hard & free Total Table 4.5. Pengelompokan Data Jenis Produksi (Gatsby Mat & Hard) NO Tanggal Jenis produk (botol) Produksi Bintik hitam Cetak Sobek Gores Total 1 3/7/9 Gatsby mat & hard /7/9 Gatsby mat & hard /8/9 Gatsby mat & hard /8/9 Gatsby mat & hard /8/9 Gatsby mat & hard /8/9 Gatsby mat & hard /8/9 Gatsby mat & hard /8/9 Gatsby mat & hard /8/9 Gatsby mat & hard /8/9 Gatsby mat & hard /9/9 Gatsby mat & hard /9/9 Gatsby mat & hard /9/9 Gatsby mat & hard Total
17 4.5.. Uji Kecukupan Data Uji kecukupan data ini dipengaruhi oleh tingkat kepercayaan yang diasumsikan dengan 9% dan tingkat ketelitian 1% dan dirumuskan sebagai berikut: N 1 = z s N Xj Xj ( Xj ) Dimana: Z = Tingkat kepercayaan yang diasumsikan = 9% maka Z = 1,65 S = Tingkat Ketelitian =1% S = 1% = 1/1 = 1/1 Z/s = 1,65: 1/1 = 1,65x 1 = 16,5 Uji kecukupan data untuk Gatsby (Ultimate & Shaggy) Table 4.6. Uji Kecukupan Data Gatsby (Ultimate & Shaggy) Data ke Produksi (botol) Produk Reject (Xi) (Xi) Total
18 N 1 = z s N Xj ( Xj Xj ) N ' 16,5 = 16(5684) (986) ,5 N ' = =5,36 N <N (5,36<16) maka jumlah data dianggap cukup Uji kecukupan data untuk Gatsby (Tough & Shine) Table 4.7. Uji Kecukupan Data Gatsby (Tough & Shine) Data ke Produksi (botol) Produk Reject (Xi) (Xi) N 1 = z s N Total Xj ( Xj Xj )
19 N ' 16,5 = 18(6338) (3336) ,5 N ' = =6,69 N <N (6,69<18) maka jumlah data dianggap cukup Uji kecukupan data untuk Gatsby (Hard & Free) Table 4.8. Uji Kecukupan Data Gatsby (Hard & Free) Data ke Produksi (botol) Produk Reject (Xi) (Xi) Total N 1 = z s N Xj ( Xj Xj ) ' 16,5 N = 16(56338) (978) 978
20 16,5 N ' = =4,469 N <N (4,469<16) maka jumlah data dianggap cukup. Uji kecukupan data untuk Gatsby (Mat & Hard) Table 4.9. Uji Kecukupan Data Gatsby (Mat & Hard) Data ke Produksi (botol) Produk Reject (Xi) (Xi) Total N 1 = z s N Xj ( Xj Xj ) N ' 16,5 = 13(5311) (597) ,5 N ' = =6,41 N <N (6,41<1) maka jumlah data dianggap cukup.
21 4.5.3.Pareto dan Peta Kendali (P-Chart) pada Jenis Gatsby Ultimate & Shaggy Diagram Pareto Tabel 4.1. Data Produk Reject Gatsby Ultimate & Shaggy No Jenis Rejact Kumulatif Persentase % Kumulatif 1 Cetak ,9 7,9 Bintik Hitam ,9 55,19 3 Sobek ,99 81,18 4 Gores ,8 1 Total Pareto Chart Gatsby Ultimate & Shaggy Reject Cetak Bintik Hitam Sobek Gores Jenis Reject Gambar 4.8. Diagram Pareto Produk Reject Gatsby Ultimate & Shaggy Peta kendali P-Chart Dari diagram pareto di atas penyebab khusus (assignable cause) jenis reject yang paling banyak terjadi adalah Cetak, berikut adalah peta kendali untuk mengontrol jenis reject dari Cetak apakah data tersebut terkendali atau tidak. Tabel Perhitungan Proporsi Reject Cetak Gatsby (Ultimate & Shaggy)
22 Data Ke Produksi Produk Reject Proporsi Produk Reject UCL CL LCL Perhitungan ,4,51.365, 19 79,7,54.365, ,31,5.365, ,1,51.365, ,15,5.365, ,63,53.365, ,6,5.365, ,41, ,64,51.365, ,3,54.365, ,3,5.365, ,39,5.365, ,5,5.365, ,56,55.365, ,13,5.365, ,63,5.365,1 Total ,64 CL p = p = =,365 Data ke-1:,365(1,365) UCL =, =, ,365(1,365) LCL =,365 3 =, 1543 Dan seterusnya sampai data ke-16. Adapun peta kendali (P-Chart) dari hasil tabel di atas adalah sebagai berikut:
23 Peta Kendali (P-Chart) Gatsby Ultimate & Shaggy UCL CL LCL Proporsi Cacat Gambar 4.9. Peta Kendali (p-chart) untuk Reject Cetak Gatsby Ultimate & Shaggy Peta diatas menunjukkan bahwa pada data ke-, 4, 5, 6, 9, 13, 14, 15 dan ke-16 berada diluar batas control bawah (LCL) dan batas control atas (UCL). Kondisi ini disebabkan karena karyawan kurang terampil dan terlalu lambat dalam menyelesaikan pekerjaan. Agar proses tersebut tetap dalam pengendalian control, maka perlu adanya revisi dengan cara mengeluarkan nilai pada data ke-, 5, 6, 9, 13, 15 dan ke-16. kemudian dilakukan perhitungan ulang. Perhitungan tersebut dirangkum dalam tabel 4.1. Tabel 4.1. Perhitungan Proporsi Reject Cetak Gatsby Ultimate & Shaggy (Revisi) Data Ke Produksi Produk Reject Proporsi Produk Reject UCL CL LCL ,4,51.365, ,31,5.365, ,6,5.365, ,41, ,3,54.365, ,3,5.365, ,39,5.365,3 Total ,39
24 Revisi Peta Kendali (P-Chart) Gatsby Ultimate & Shaggy UCL CL LCL Proporsi Cacat Gambar 4.1. Peta Kendali (p-chart) untuk Reject Cetak Gatsby Ultimate & Shaggy (Revisi) Pareto dan Peta Kendali (P-Chart) pada Jenis (tough & shine) Diagram Pareto Tabel Data Produk Reject Gatsby Tough & Shine No Jenis Rejact Kumulatif Persentase % Kumulatif 1 Cetak ,59 9,59 Gores ,63 55, 3 Sobek ,11 78,33 4 Bintik Hitam ,67 1 Total Pareto Chart Gatsby Tough & Shine Reject Cetak Bintik hitam Sobek Gores Jenis Reject Persen Gambar Peta Kendali (p-chart) untuk Reject Cetak Gatsby Tough & Shine Peta kendali P-Chart
25 Dari diagram pareto di atas penyebab khusus (assignable cause) jenis reject yang paling banyak terjadi adalah cetak, berikut adalah peta kendali untuk mengontrol jenis reject dari cetak apakah data tersebut terkendali atau tidak. Data Ke Tabel Perhitungan Proporsi Reject Cetak Gatsby (Tough & Shine) Produksi Produk Reject Proporsi Produk Reject UCL CL LCL ,31,54,39, ,64,56,39, ,66,58,39, ,6,55,39, ,5,55,39, ,3,53,39, ,71,56,39, ,1,54,39, ,37,54,39, ,1,54,39, ,54,58,39, ,49,56,39, ,1,54,39, ,39,56,39, ,,53,39, ,55,54,39, ,48,55,39, ,45,58,39, Total ,745 Perhitungan CL p = p = =,39 Data ke-1:,39(1,39) UCL =, =, ,39(1,39) LCL =,39 3 =, Dan seterusnya sampai data ke-18. Adapun peta kendali (P-Chart) dari hasil tabel di atas adalah sebagai berikut:
26 Peta Kendali (P-Chart) Gatsby Tough & Shine UCL CL LCL Proporsi Cacat Gambar 4.1. Peta Kendali (p-chart) untuk Reject Cetak Gatsby Tough & Shine Peta diatas menunjukkan bahwa pada data ke-, 3, 4, 7, 8, 1, 13, 15 dan16 berada diluar batas control bawah (LCL) dan batas control atas (UCL). Kondisi ini disebabkan karena karyawan kurang terampil dan terlalu lambat dalam menyelesaikan pekerjaan. Agar proses tersebut tetap dalam pengendalian control, maka perlu adanya revisi dengan cara mengeluarkan nilai pada data ke-, 3, 4, 7, 8, 1, 13 dan15. kemudian dilakukan perhitungan ulang. Perhitungan tersebut dirangkum dalam Tabel Tabel Perhitungan Proporsi Reject Cetak Gatsby Tough & Shine (Revisi) Data Ke Produksi Produk Reject Proporsi Produk Reject UCL CL LCL ,31,54,39, ,5,55,39, ,3,53,39, ,37,54,39, ,54,58,39, ,49,56,39, ,39,56,39, ,48,55,39, ,45,58,39, Total ,36
27 Revisi Peta Kendali (P-Chart) Gatsby Tough & Shine UCL CL LCL Proporsi Cacat Gambar Peta Kendali (p-chart) untuk Reject Cetak Gatsby Tough & Shine (Revisi) Pareto dan Peta Kendali (P-Chart) pada Jenis (Hard & Free) Diagram Pareto Tabel Data Produk Reject Gatsby Hard & Free no Jenis Rejact Kumulatif Persentase % Kumulatif 1 Cetak ,58 8,58 Gores ,9 53,5 3 Bintik Hitam ,94 77,44 4 Sobek ,56 1 Total Pareto Chart Gatsby Hard & Free Reject Cetak Gores Bintik Hitam Sobek Jenis Reject Persen Gamb ar Peta Kendali (p-chart) untuk Reject Cetak Gatsby Hard & Free Peta kendali P-Chart
28 Dari diagram pareto di atas penyebab khusus (assignable cause) jenis reject yang paling banyak terjadi adalah cetak, berikut adalah peta kendali untuk mengontrol jenis reject dari cetak apakah data tersebut terkendali atau tidak. Tabel Perhitungan Proporsi Reject Cetak Gatsby (hard & free) Data Ke Produksi Produk Reject Proporsi Produk Reject UCL CL LCL ,33,53,37, ,6,53,37, ,6,55,37, ,41,51,37, ,11,5,37, ,44,5,37, ,37,5,37, ,45,51,37, ,4,51,37, ,45,5,37, ,33,53,37, ,85,55,37, ,54,55,37, ,14,51,37, ,,51,37, ,58,5,37, Total ,61 Perhitungan CL p = p = =,37 Data ke-1:,37(1,37) UCL =, =,53 136,37(1,37) LCL =,37 3 =,1 136 Dan seterusnya sampai data ke-16. Adapun peta kendali (P-Chart) dari hasil tabel di atas adalah sebagai berikut:
29 Peta Kendali (P-Chart) Gatsby Hard & Free UCL CL LCL Proporsi Cacat Gambar Peta Kendali (p-chart) untuk Reject Cetak Gatsby Hard & Free Peta diatas menunjukkan bahwa pada data ke-, 3, 5, 1, 14, 15 dan 16 berada diluar batas control bawah (LCL) dan batas control atas (UCL). Kondisi ini disebabkan karena karyawan kurang terampil dan terlalu lambat dalam menyelesaikan pekerjaan. Agar proses tersebut tetap dalam pengendalian control, maka perlu adanya revisi dengan cara mengeluarkan nilai pada data. data ke-, 3, 5, 1, 14, 15 dan 16 kemudian dilakukan perhitungan ulang. Perhitungan tersebut dirangkum dalam table Tabel Perhitungan Proporsi Reject Cetak Gatsby Hard & Free (Revisi) Data Ke Produksi Produk Reject Proporsi Produk Reject UCL CL LCL ,33,53,37, ,41,51,37, ,44,5,37, ,37,5,37, ,45,51,37, ,4,51,37, ,45,5,37, ,33,53,37, ,54,55,37,19 Total ,356
30 Peta Kendali (P-Chart) Gatsby Hard & Free UCL CL LCL Proporsi Cacat Gambar Peta Kendali (p-chart) untuk Reject Cetak Gatsby Hard & Free (Revisi) Pareto dan Peta Kendali (P-Chart) pada Jenis (Mat & Hard) Diagram Pareto Tabel Data Produk Reject Gatsby Mat & Hard no Jenis Rejact Kumulatif Persentase % Kumulatif 1 Cetak ,73 8,73 Gores ,18 54,91 3 Bintik Hitam ,7 78,63 4 Sobek ,37 1 Total Pareto Chard Gatsby Mat & Hard Reject Cetak Gores Bintik Hitam Sobek Jenis Reject Gambar Peta Kendali (p-chart) untuk Reject Cetak Gatsby Mat & Hard Peta kendali P-Chart
31 Dari diagram pareto di atas penyebab khusus (assignable cause) jenis reject yang paling banyak terjadi adalah cetak, berikut adalah peta kendali untuk mengontrol jenis reject dari Cetak apakah data tersebut terkendali atau tidak. Tabel 4.. Perhitungan Proporsi Reject Cetak Gatsby (Mat & Hard) Data Ke Produksi Produk Reject Proporsi Produk Reject UCL CL LCL ,38,54,39, ,6,54,39, ,35,54,39, ,18,57,39, ,41,53,39, ,37,55,39, ,6,54,39, ,36,54,39, ,43,55, ,46,54,39, ,36,54,39, ,44,55,39, ,36,55,39,3 Total ,496 Perhitungan CL p = p = =,39 Data ke-1: UCL =,39 + 3,39(1,39) =, LCL =,39 3,39(1,39) =, Dan seterusnya sampai data ke-13. Adapun peta kendali (P-Chart) dari hasil tabel di atas adalah sebagai berikut:
32 Peta Kendali (P-Chart) Gatsby Mat & Hard UCL CL LCL Proporsi Cacat Gambar Peta Kendali (p-chart) untuk Reject Cetak Gatsby Mat & Hard Peta diatas menunjukkan bahwa pada data ke- dan 4 berada diluar batas control bawah (LCL) dan batas control atas (UCL). Kondisi ini disebabkan karena karyawan kurang terampil dan terlalu lambat dalam menyelesaikan pekerjaan. Agar proses tersebut tetap dalam pengendalian control, maka perlu adanya revisi dengan cara mengeluarkan nilai pada data. data ke-, dan 4 kemudian dilakukan perhitungan ulang. Perhitungan tersebut dirangkum dalam tabel 4.1. Tabel 4.1. Perhitungan Proporsi Reject Cetak Gatsby Mat & Hard (Revisi) Data Ke Produksi Produk Reject Proporsi Produk Reject UCL CL LCL ,38,54,39, ,35,54,39, ,41,53,39, ,37,55,39, ,6,54,39, ,36,54,39, ,43,55, ,46,54,39, ,36,54,39, ,44,55,39, ,36,55,39,3 Total ,418
33 Revisi Peta Kendali (P-Chart) Gatsby Mat & Hard UCL CL LCL Proporsi Cacat Gambar Peta Kendali (p-chart) untuk Reject Cetak Gatsby Mat & Hard (Revisi)
34 Pengujian Data dengan Peta Kendali untuk Total Produk yang Ditolak Peta Kendali (P-Chart)untuk Total Produk Gatsby Ultimate & Shaggy Tabel 4.. Perhitungan Proporsi dari Total Reject Jenis Gatsby Ultimate & Shaggy Data Ke Produksi (Botol) Produk Reject Proporsi Produk Reject UCL CL LCL ,98,158,131, ,165,164,131, ,114,157,131, ,18,159,131, ,19,16,131, ,13,161,131, ,138,157,131, ,146,16,131, ,17,158,131, ,16,164,131, ,14,16,131, ,136,157,131, ,16,157,131, ,168,165,131, ,16,16,131, ,118,159,131,13 Total ,133 CL p = p = 986 = 781,131 Data ke-1: UCL =,131+ 3,131(1,131) =, LCL =,131 3,131(1,131) =, Dan seterusnya sampai data ke-16 Adapun peta kendali (P-Chart) dari hasil tabel di atas adalah sebagai berikut:
35 Peta Kendali (P-Chart) Gatsby Ultimate & Shaggy UCL CL LCL Proporsi Cacat Gamb ar 4.. Peta Kendali (p-chart) untuk Total Reject Jenis Gatsby Ultimate & Shaggy Peta diatas menunjukkan pada data ke-1,, 14 dan 15 berada diluar batas kontrol bawah (LCL) dan batas control atas (UCL). Agar proses tersebut tetap dalam pengendalian kualitas, maka perlu adanya revisi dengan cara mengeluarkan nilai pada data ke-1,, 14, dan 15. Kemudian dilakukan perhitungan ulang. Perhitungan tersebut dirangkum dalam tabel 4. Tabel 4.1. Perhitungan Proporsi Reject Jenis Gatsby Ultimate & Shaggy (Revisi) Data Ke Produksi (Botol) Produk Reject Proporsi Produk Reject UCL CL LCL ,114,157,131, ,18,159,131, ,19,16,131, ,13,161,131, ,138,157,131, ,146,16,131, ,17,158,131, ,16,164,131, ,14,16,131, ,136,157,131, ,16,157,131, ,118,159,131,13 Total ,154
36 Revisi Peta Kendali (P-Chart) Gatsby Ultimate & Shaggy UCL CL LCL Proporsi Cacat Gambar 4.1. Peta Kendali (p-chart) untuk Total Reject Jenis Ultimate & Shaggy (Revisi) Peta Kendali (p-chart) untuk Total Produk Gatsby Tough & Shine yang ditolak. Tabel 4.. Perhitungan Proporsi dari Total Reject Jenis Gatsby Tough & Shine Data Ke Produksi (Botol) Produk Reject Proporsi Produk Reject UCL CL LCL ,137,16,134, ,19.166,134, ,167,168,134, ,11,163,134, ,16,164,134, ,17,16,134, ,136,165,134, ,94,161,134, ,13,16,134, ,17,16,134, ,16,168,134, ,169,165,134, ,15,163,134, ,153,165,134, ,15,161,134, ,155,161,134, ,118,163,134, ,181,168,134,1 Total ,46 CL p = p = 3336 = 4898,134
37 Data ke-1:,134(1,134) UCL =, =, ,134(1,134) LCL =,134 3 =, Dan seterusnya sampai data ke-18 Adapun peta kendali (p-chart) dari hasil tabel di atas adalah sebagai berikut: Peta Kendali (P-Chart) Gatsby Tough & Shine UCL CL LCL Proporsi Cacat Gambar 4.. Peta Kendali (p-chart) untuk Total Reject Jenis Gatsby Tough & Shine Peta diatas menunjukkan pada data ke-8, 9, 1, 1 dan 18 berada diluar batas kontrol bawah (LCL) dan batas control atas (UCL). Agar proses tersebut tetap dalam pengendalian kualitas, maka perlu adanya revisi dengan cara mengeluarkan nilai pada data ke-8, 9, 1, 1 dan 18. Kemudian dilakukan perhitungan ulang. Perhitungan tersebut dirangkum dalam tabel 4.3.
38 Tabel 4.3. Perhitungan Proporsi Reject Gatsby Jenis Tough & Shine (Revisi) Data Ke Produksi (Botol) Produk Reject Proporsi Produk Reject UCL CL LCL ,137,16,134, ,19.166,134, ,167,168,134, ,11,163,134, ,16,164,134, ,17,16,134, ,136,165,134, ,16,168,134, ,15,163,134, ,153,165,134, ,15,161,134, ,155,161,134, ,118,163,134,15 Total ,186 Revisi Peta Kendali (P-Chart) Gatsby Tough & Shine UCL CL LCL Proporsi Cacat Gambar 4.3. Peta Kendali (p-chart) untuk Total Reject Jenis Gatsby Tough & Shine (Revisi)
39 Peta Kendali (p-chart) untuk Total Produk Gatsby Hard & Free yang ditolak Data Ke Tabel 4.4. Perhitungan Proporsi dari Total Reject Jenis Gatsby Hard & Free Produksi (Botol) Produk Reject Proporsi Produk Reject UCL CL LCL ,13,159,13, ,14,16,13, ,184,164,13, ,13,156,13, ,18,158,13, ,11,158,13, ,17,157,13, ,95,156,13, ,115,156,13, ,158,158,13, ,13,159,13, ,188,164,13, ,155,164,13, ,13,156,13, ,13,157,13, ,13,158,13,1 Total ,134 CL p = p = 978 = 896,13 Data ke-1:,13(1,13) UCL =, =, ,13(1,13) LCL =,13 3 =, Dan seterusnya sampai data ke-16 Adapun peta kendali (p-chart) dari hasil tabel di atas adalah sebagai berikut:
40 Peta Kendali (P-Chart) Gatsby Hard & Free UCL CL LCL Proporsi Cacat mbar 4.4. Peta Kendali (p-chart) untuk Total Reject Jenis Gatsby Hard & Free Ga Peta diatas menunjukkan pada data ke-3, 8, dan 1 berada diluar batas kontrol bawah (LCL) dan batas control atas (UCL). Agar proses tersebut tetap dalam pengendalian kualitas, maka perlu adanya revisi dengan cara mengeluarkan nilai pada data ke-3, 8, dan 1. Kemudian dilakukan perhitungan ulang. Perhitungan tersebut dirangkum dalam tabel 4.5. Tabel 4.5. Perhitungan Proporsi Reject Jenis Gatsby Hard & Free (Revisi) Data Ke Produksi (Botol) Produk Reject Proporsi Produk Reject UCL CL LCL ,13,159,13, ,14,16,13, ,13,156,13, ,18,158,13, ,11,158,13, ,17,157,13, ,115,156,13, ,158,158,13, ,13,159,13, ,155,164,13, ,13,156,13, ,13,157,13, ,13,158,13,1 Total ,1667
41 Revisi Peta Kendali (P-Chart) Gatsby Hard & Free UCL CL LCL Proporsi Cacat Gambar 4.5. Peta Kendali (p-chart) untuk Total Reject Jenis Gatsby Hard & Free (Revisi) Peta Kendali (p-chart) untuk Total Produk Gatsby Mat & Hard yang ditolak Data Ke Tabel 4.6. Perhitungan Proporsi dari Total Reject Jenis Gatsby Mat & Hard Produksi (Botol) Produk Reject Proporsi Produk Reject UCL CL LCL ,11,164,135, ,1,16,135, ,13,163,135, ,147,168,135, ,1,16,135, ,161,165,135, ,171,163,135, ,1,16,135, ,15,164,135, ,118,16,135, ,155,16,135, ,159,164,135, ,131,164,135,16 Total ,1769 CL p = p = 597 = 19441,135 Data ke-1:,135(1,135) UCL =, =,
42 ,135(1,135) LCL =,135 3 =, Dan seterusnya sampai data ke-13 Adapun peta kendali (p-chart) dari hasil tabel di atas adalah sebagai berikut: Peta Kendali (P-Chart) Gatsby Mat & Hard UCL CL LCL Proporsi Cacat 4.6. Peta Kendali (p-chart) untuk Total Reject Jenis Gatsby Mat & Hard Gambar Peta diatas menunjukkan pada data ke-,dan 7. berada diluar batas kontrol bawah (LCL) dan batas control atas (UCL). Agar proses tersebut tetap dalam pengendalian kualitas, maka perlu adanya revisi dengan cara mengeluarkan nilai pada data ke- dan 7. Kemudian dilakukan perhitungan ulang. Perhitungan tersebut dirangkum dalam tabel 4.7. Tabel 4.7. Perhitungan Proporsi Reject Jenis Gatsby Mat & Hard (Revisi) Data Ke Produksi (Botol) Produk Reject Proporsi Produk Reject UCL CL LCL ,11,164,135, ,13,163,135, ,147,168,135, ,1,16,135,18
43 ,161,165,135, ,1,16,135, ,15,164,135, ,118,16,135, ,155,16,135, ,159,164,135, ,131,164,135,16 Total ,1496 Revisi Peta Kendali (P-Chart) Gatsby Mat & Hard UCL CL LCL Proporsi Cacat Gambar 4.7. Peta Kendali (p-chart) untuk Total Reject Jenis Gatsby Mat & Hard (Revisi) Diagram Sebab Akibat (Fishbone)
44 Dari hasil pengolahan di atas, jenis reject yang sering terjadi adalah cetak. Oleh karena itu diagram sebab akibat menjadi alat yang baik untuk mengetahui dimana letak permasalahan produk menjadi reject, dalam hal ini reject cetak yang paling besar terjadi. Berikut ini penyebab utama terjadinya reject cetak. Dapat terlihat pada gambar 4.8. Lingkungan Metode Bau menyengat Sistem Kerja Sirkulasi udara kurang Tidak Sesuai SOP Mesin Cetak Bermasalah Kesehatan Pusing Cetak Suhu Mesin Belum Stabil Lelah Kurang Terampil Mesin Manusia Gambar 4.8. Diagram Sebab Akibat Reject Cetak Diagram sebab akibat di atas dapat dianalisa bahwa faktor-faktor penyebab yang mempengaruhi terjadinya reject yang diakibatkan oleh proses pengisian ke dalam kemasan. Faktor-faktor penyebabnya yaitu: 1.Faktor Manusia.Faktor Mesin 3.Faktor Lingkungan 4 Faktor Metode
BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH 5.1. Analisa Hasil Data Dari pengolahan data pada bab sebelumnya diperoleh hasil bahwa data yang telah dikumpulkan layak untuk diolah. Dalam proses pengolahan data terdapat
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. kualitatif. Proses pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan data. 1. Produk : Cairan Rem DOT 3
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Data Umum Perusahaan Pada bab ini dilakukan pengumpulan data yang berkaitan dengan penelitian, baik yang berkaitan dengan data kuantitatif maupun data yang bersifat
TUGAS AKHIR. Disusun Oleh : : Hayu Kartika. Disusun Oleh : NIM : FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS MERCU BUANA
TUGAS AKHIR Analisa Kualitas Dalam Mengurangi Produk Reject Pada Proses Produksi Di PT.Mandom Indonesia Tbk Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menyelesaikan Studi Strata Satu (S1) Gelar Sarjana
ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Ketatnya persaingan dalam usaha textil akhir-akhir ini membuat banyak perusahaan textil bekerja keras untuk bertahan dalam persaingan. Faktor kualitas menjadi point yang paling diperhatikan agar
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengambilan data yang dilakukan penulis menggunakan data primer dan sekunder yang didapatkan pada Lini 2 bagian produksi Consumer Pack, yang
PT MANDOM INDONESIA Tbk PUBLIC EXPOSE 27 JULI 2010
PT MANDOM INDONESIA Tbk PUBLIC EXPOSE 27 JULI 2010 SAMBUTAN PRESIDEN DIREKTUR/CEO TATSUYOSHI KITAMURA PUBLIC EXPOSE PT MANDOM INDONESIA TBK 27 JULI 2010 SAMBUTAN PRESIDEN DIREKTUR/CEO 2008 2010 MID-2 TEMA
ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Dewasa ini tuntutan pelanggan terhadap kualitas produk semakin meningkat, sehingga perusahaan perlu memperhatikan kualitas produk yang dihasilkannya agar mampu bersaing di pasar dan mempertahankan
DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGSAHAN... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGSAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... x DAFTAR LAMPIRAN... xi ABSTRAK... xii BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan beberapa metode penelitian untuk pengumpulan dan pengolahan data yang diperlukan, hingga analisa
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Berdasarkan dari hasil pengamatan dan pemeriksaan yang telah dilakukan pada proses produksi wafer stick selama 3 bulan. Maka diketahui data sebagai
BAB V ANALISA HASIL. membandingkan jumlah kecacatan produk proses produksi Lightening Day Cream
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Histogram Histogram pada tahap ini digunakan untuk mengidentifikasi peluang cacat, membandingkan jumlah kecacatan produk proses produksi Lightening Day Cream 30gr dan Lightening
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek penelitian untuk penelitian ini adalah PT Mandom Indonesia, Tbk. PT Mandom Indonesia Tbk, dahulu bernama PT Tancho Indonesia, Tbk, didirikan pada
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah perusahaan yang bergerak di industry
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah perusahaan yang bergerak di industry garmen, dimana perusahaan memproduksi kemeja pria dewasa. Bahan dasar untuk produksi
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analisa Hasil Data Dari hasil pembahasan pada bab pengumpulan dan pengolahan data, dapat diketahui beberapa point penting dalam mengetahui jenis-jenis cacat yang terjadi
ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT Djarum adalah salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia. Untuk tetap mempertahankan predikatnya, PT Djarum berusaha untuk selalu memberikan produk yang bermutu dan memiliki karakteristik
ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Pengetahuan, teknologi dan pertumbuhan ekonomi pada sektor industri Pangan di Indonesia menyebabkan persaingan antara industri-industri yang menghasilkan produk sejenis harus lebih kreatif dan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini dijelaskan mengenai tahapan tahapan yang dilakukan oleh penulis dalam proses penelitian. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir
BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisa dan Pembahasan Produksi dan Defect Produk Dari data yang diambil, diketahui bahwa defect yang terjadi pada proses filling liquid produk obat sirup penurun panas
BAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu ilmu pengetahuan yang memuat berbagai cara kerja di dalam melaksanakan penelitian dari awal hingga akhir. Metode penelitian juga merupakan suatu
III. METODE PENELITIAN
35 A. Metode Dasar Penelitian III. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode dasar analisis deskriptif analitis. Metode ini berkaitan dengan pengumpulan data yang berguna untuk memberikan gambaran
Oleh : Miftakhusani
USULAN MINIMASI CACAT PRODUK PERALATAN MAKANAN GARPU ART 401 DENGAN METODE SIX SIGMA DI PT. INDOMETAL SEDJATI ENT. LTD. JAKARTA Oleh : Miftakhusani 2010-21-012 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Analisa Pengendalian Kwalitas Produk Untuk Meningkatkan Produkstivitas dan Efesiensi Dengan Menggunakan Metode SPC
Analisa Pengendalian Kwalitas Produk Untuk Meningkatkan Produkstivitas dan Efesiensi Dengan Menggunakan Metode SPC Erry Rimawan Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana ABSTRAK
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PADA PROSES PRODUKSI POMPA MINYAK MENGGUNAKAN METODE DMAIC
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PADA PROSES PRODUKSI POMPA MINYAK MENGGUNAKAN METODE DMAIC Nama : Ilham Maulana NPM : 33412606 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing 1 : Rossi Septy Wahyuni, ST., MT. Pembimbing
PENULISAN ILMIAH MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK STEP FLOOR BEAT K25 DI PT. ASTRA HONDA MOTOR
PENULISAN ILMIAH MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK STEP FLOOR BEAT K25 DI PT. ASTRA HONDA MOTOR Nama : Ichsan Saputro NPM : 33411449 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Ainul Haq Parinduri, ST.,MMSI
Analisis Pengendalian Kualitas Coca-Cola Kaleng Menggunakan Statistical Process Control pada PT CCAI Central Java
Analisis Pengendalian Kualitas Coca-Cola Kaleng Menggunakan Statistical Process Control pada PT CCAI Central Java Arkan Addien 1), Pringgo Widyo Laksono 2) 1,2) Program Studi Teknik Industri, Fakultas
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN METODE SPC PADA PT. TOP UNION WIDYA BOX INDUSTRIES
Universitas Bina Nusantara Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 - Semester Ganjil tahun 2006 / 2007 ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN METODE SPC PADA PT. TOP UNION WIDYA BOX INDUSTRIES
ANALISIS PENGAWASAN MUTU DALAM USAHA MENINGKATKAN MUTU PRODUK PADA PT ANUGRAH PLASTINDO LESTARI
Universitas Bina Nusantara Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 - Semester Ganjil tahun 2005 / 2006 ANALISIS PENGAWASAN MUTU DALAM USAHA MENINGKATKAN MUTU PRODUK PADA PT ANUGRAH PLASTINDO
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat yang mempunyai variasi tertentu
SKRIPSI ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) PADA PT. NGK
SKRIPSI ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) PADA PT. NGK Disusun Oleh : Nama : Asep Suryadi NPM : 201210215039 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS
BAB V HASIL DAN ANALISA DATA
60 BAB V HASIL DAN ANALISA DATA 5.1 Analisa Hasil Data Dari hasil pembahasan pada bab pengumpulan dan pengolahan data, dapat diketahui beberapa point penting dalam mengetahui jenis-jenis reject yang terjadi
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Penelitian Pendahuluan Identifikasi Masalah Studi Pustaka Tujuan Penelitian Pengumpulan Data : - Data Produksi Pembuatan Diagram Alir Produksi Hitung Proporsi Cacat proses
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK SEPATU DAN SANDAL WANITA DENGAN METODE SPC (STATISTICAL PROCESS CONTROL) PADA PT.
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK SEPATU DAN SANDAL WANITA DENGAN METODE SPC (STATISTICAL PROCESS CONTROL) PADA PT. GRAMIDO SKRIPSI Oleh : Chrestella - 0900794800 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1. Analisa Hasil Data Dari pengolahan data pada bab sebelumnya di peroleh hasil bahwa data yang telah di kumpulkan layak untuk di olah dalam proses pengolahan data, dan
ANALISIS PENGENDALIAN PROSES PRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN MUTU PRODUK PADA PT. SHARP ELECTRONICS INDONESIA
ANALISIS PENGENDALIAN PROSES PRODUKSI UNTUK MENINGKATKAN MUTU PRODUK PADA PT. SHARP ELECTRONICS INDONESIA Shelviana 0700696341 ABSTRAK Dalam menghadapi era globalisasi, persaingan dalam dunia bisnis bukanlah
4 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Data Jenis Cacat PT. Duta Abadi Primantara adalah perusahan yang memproduksi jenis kasur spring bed dengan type King Koil. Pada tipe
PIAGAM KOMITE AUDIT PT INTERMEDIA CAPITAL, Tbk.
PIAGAM KOMITE AUDIT PT INTERMEDIA CAPITAL Tbk. PIAGAM KOMITE AUDIT PT INTERMEDIA CAPITAL, Tbk. 1. Definisi a. Komite Audit adalah komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris dalam rangka membantu pelaksanaan
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
38 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Untuk mendukung perhitungan statistikal pengendalian proses maka diperlukan data. Data adalah informasi tentang sesuatu, baik yang bersifat kualitatif
Seminar Nasional IENACO 2014 ISSN
Seminar Nasional IENACO 204 ISSN 2337-4349 PENGENDALIAN KUALITAS PADA MESIN INJEKSI PLASTIK DENGAN METODE PETA KENDALI PETA P DI DIVISI TOSSA WORKSHOP Much. Djunaidi *, Rachmad Adi Nugroho 2,2 Jurusan
ABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
ABSTRAK PT Sahabat Buana adalah perusahaan yang memproduksi bijih-bijih plastik dimana terdapat banyak pesaing, untuk itu perusahaan harus mempertahankan dan meningkatkan kualitas produknya yang semakin
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil Perusahaan CV. Multi Karya Prima adalah perusahaan yang bergerak dibidang industri yang memproduksi pagar beton (panel). Ukuran panel yang diproduksi adalah
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN METODE SPC PADA PT. AUTUM ELECTRONIC JAKARTA
Universitas Bina Nusantara Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Skripsi Strata 1 - Semester Genap tahun 2006 / 2007 ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK DENGAN METODE SPC PADA PT. AUTUM ELECTRONIC JAKARTA
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Flow Chart Pemecahan Permasalahan Langkah-langkah dalam pernulisan skripsi ini dapat diperhatikan pada gambar flow chart pemecahan masalah sebagai berikut: Start Observasi
PEDOMAN KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT SINAR MAS AGRO RESOURCES & TECHNOLOGY Tbk.
PEDOMAN KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI PT SINAR MAS AGRO RESOURCES & TECHNOLOGY Tbk. 2015 1 BAB I DASAR PEMBENTUKAN 1.1 PT Sinar Mas Agro Resources & Technology Tbk (selanjutnya disebut PT SMART Tbk atau
BAB III METODE PENELITIAN. dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan Sanggar Pusaka
BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian 1. Obyek Penelitian. Penelitian ini akan dilakukan pada proses bahan baku, proses produksi, dan juga produk jadi Crude Palm Oil (CPO) PT Kalimantan
BAB III PENGUMPULAN DATA
BAB III PENGUMPULAN DATA 3. FASE PENDEFINISIAN 3.. Sekilas tentang Perusahaan PT Batman Kencana merupakan perusahaan manufaktur nasional yang bergerak di bidang produksi balon dan permen. Jenis produk
PETA KENDALI ATRIBUT. 9 Pengendalian Kualitas. Semester Genap 2017/2018
PETA KENDALI ATRIBUT 9 Pengendalian Kualitas Semester Genap 2017/2018 2 Outline Peta Kendali Variabel 3 PETA KENDALI (CONTROL CHART) Metode Statistik untuk menggambarkan adanya variasi atau penyimpangan
PIAGAM KOMITE AUDIT (Audit Committee Charter)
PIAGAM KOMITE AUDIT (Audit Committee Charter) PT MIDI UTAMA INDONESIA Tbk TANGERANG 1 PIAGAM KOMITE AUDIT (Audit Committee Charter) I. PENDAHULUAN Komite Audit PT Midi Utama Indonesia Tbk ( Perseroan )
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1. Analisa Hasil Data Dari pengolahan data pada bab sebelumnya diperoleh hasil mengenai jumlah produk, jumlah produk cacat, dan jenis cacat yang ada antara lain : gosong,
CONTROL CHARTS UNTUK DATA ATRIBUT. Lely Riawati, ST., MT
CONTROL CHARTS UNTUK DATA ATRIBUT Lely Riawati, ST., MT PETA KENDALI DATA ATRIBUT Besterfield (1998) karakteristik kualitas : sesuai dengan spesifikasi atau tidak sesuai dengan spesifikasi. Atribut : goresan,
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Ekstraksi Hasil Pengumpulan Data Pengumpulan data di perusahaan PT. Jasa Putra Plastik dilakukan dari bulan Juli 004 sampai bulan Desember 004. Data yang diperoleh dalam
ABSTRAK ABSTRAK. Kata Kunci : Pengendalian Kualitas, Peta kendali P, Histogram, Pareto, diagram sebab- akibat. vii. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK ABSTRAK PD Jaya Sentosa adalah perusahaan manufaktur yang harus berjuang untuk mempertahankan produknya laku dipasaran. Upaya yang dilakukan selama ini adalah dengan mempertahankan kualitas produk
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode dapat diartikan sebagai cara yang tepat. Kemudian, penelitian merupakan kegiatan ilmiah untuk memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. Langkah langkah
KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI. PT. ERAJAYA SWASEMBADA TBK ( Perseroan ) Berkedudukan di Jakarta, Indonesia
KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI PT. ERAJAYA SWASEMBADA TBK ( Perseroan ) Berkedudukan di Jakarta, Indonesia KEGIATAN USAHA UTAMA: Distribusi dan pedagang ritel produk dan layanan
BAB I PENDAHULUAN. baik itu perusahaan jasa, perusahaan dagang maupun perusahaan industri. Pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini dunia usaha semakin berkembang dengan pesatnya, baik itu perusahaan jasa, perusahaan dagang maupun perusahaan industri. Pada perusahaan
STATISTICAL PROCESS CONTROL
STATISTICAL PROCESS CONTROL Sejarah Statistical Process Control Sebelum tahun 1900-an, industri AS umumnya memiliki karakteristik dengan banyaknya toko kecil menghasilkan produk-produk sederhana, seperti
Prosiding Manajemen ISSN:
Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Analisis Pengendalian Kualitas dengan Menggunakan Metode Statistical Quality Control (SQC) Produk Kue Astor untuk Meminimumkan Produk Rusak Pada PT. Prima Jaya A.M.
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. pembuatan buku, observasi dilakukan agar dapat lebih memahami proses pembuatan
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Pengumpulan data Observasi dilakukan pada lantai Produksi dan dikhususkan pada proses pembuatan buku, observasi dilakukan agar dapat lebih memahami proses pembuatan buku,
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Ganjil 2006/2007 PENGENDALIAN PROSES PEMBUATAN CHAIN APPRON CONVEYOR SECARA STATISTIK GUNA MEMINIMASI JUMLAH CACAT DI PT.
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Agronesia Divisi Industri Plastik
47 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Agronesia Divisi Industri Plastik (Agroplas). Variabel yang diteliti adalah metode pengendalian kualitas yang diterapkan
BAB 5 PENUTUP. Penelitian ini menguji pengaruh mekanisme good corporate governance. komisaris independen, dan komite audit terhadap nilai perusahaan.
BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Penelitian ini menguji pengaruh mekanisme good corporate governance yang diproksikan dengan kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, komisaris independen, dan komite
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Chart Pemecahan Masalah Flow Chart Pemecahan Masalah adalah sebagai berikut : Gambar 3.1 Flowchart Pemecahan Masalah Penjelasan langkah-langkah flow diagram
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini dijelaskan mengenai tahapan tahapan yang dilakukan oleh penulis dalam proses penelitian. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penyusunan penelitian ini
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BAKERY BOX MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (STUDI KASUS PT. X)
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BAKERY BOX MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (STUDI KASUS PT. X) Rika Gracia *), Arfan Bakhtiar Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas
PT MANDOM INDONESIA Tbk PUBLIC EXPOSE 20 APRIL 2011
PT MANDOM INDONESIA Tbk PUBLIC EXPOSE 20 APRIL 2011 SAMBUTAN: BP. TAKESHI HIBI PRESIDEN DIREKTUR/CEO PUBLIC EXPOSE PT MANDOM INDONESIA TBK 20 APRIL 2011 SAMBUTAN PRESIDEN DIREKTUR/CEO 2011 TEMA 2013 MID-3
ANALISIS PETA KENDALI ATRIBUT DALAM MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA PRODUK BATANG KAWAT PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk
228 Seminar Nasional Teknik Industri [SNTI2017] ANALISIS PETA KENDALI ATRIBUT DALAM MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA PRODUK BATANG KAWAT PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) Tbk Heri Wibowo 1, Sulastri 2 dan Ahmad
BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis dan Pembahasan Pengendalian Kualitas Statistik Pada PT. X Graphy Semarang mempunyai bagian Quaility Control yang bertugas melakukan pengecekan terhadap hasil produksi.
USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK DUDUKAN MAGNET DENGAN METODE ENAM SIGMA
USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK DUDUKAN MAGNET DENGAN METODE ENAM SIGMA Moh. Umar Sidik Daryanto (Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Industri, Universitas Gunadarma) ABSTRAK PT. Teknik Makmur
PT DUTA ANGGADA REALTY TBK. PIAGAM KOMITE AUDIT
PT DUTA ANGGADA REALTY TBK. PIAGAM KOMITE AUDIT Piagam Komite Audit 1 I. Dasar Pembentukan a. Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta Nomor: Kep-305/BEJ/07-2004 tanggal 19 Juli 2004 Tentang Peraturan Nomor
BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA
23 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA 4.1 Sejarah Perusahaan Pertama berdirinya PT. Tri Tunggal Bangun Sejahtera di Tangerang adalah melalui tahapan yang begitu kecil. Dalam awal pendiriannya
III Control chart for variables. Pengendalian Kualitas TIN-212
III Control chart for variables Pengendalian Kualitas TIN-212 Common dan Assignable causes of variation Variabilitas dapat dibagi ke dalam dua kategori: 1. Common causes of variation. Variasi ini merupakan
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT. (Audit Committee Charter)
PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT 28 November 2013 PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT DAFTAR ISI A. PENDAHULUAN... 1 A.1. Latar Belakang Penyusunan... 1 A.2. Tujuan
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1. Analisa Hasil Data Dari hasil pengolahan data telah diperoleh bahwa data yang telah dikumpulkan layak untuk diolah. Untuk itu hasil akhir dara data yang telah diproses
V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Produksi gula kelapa merupakan proses pengubahan bahan baku menjadi
V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Produksi Gula Kelapa 1. Alur produksi Produksi gula kelapa merupakan proses pengubahan bahan baku menjadi gula kelapa siap konsumsi dengan melalui beberapa tahapan. Produksi
Oleh : Dewi Taurusyanti 1) dan Anida Ovalia Kurniadewi 2) ABSTRAK
PENGGUNAAN DIAGRAM PARETO, DIAGRAM SEBAB AKIBAT DAN METODE SQC SEBAGAI ALAT BANTU UNTUK MENGEVALUASI KINERJA PRODUKSI TERHADAP TINGKAT MUTU PRODUK YANG DIHASILKAN PADA PT. KERAMIKA INDONESIA ASSOSIASI
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. PIMS Indonesia, Jl. Ciputat Raya No. 5, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, 12240, Indonesia.
BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA
64 BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data yang telah dilakukan kemudian diolah menjadi informasi untuk mengetahui berapa besar jumlah produksi dan jumlah cacat. Ada berbagai
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di PT. CITRA ABADI SEJATI yang beralamat di jalan raya Cileungsi-Jonggol Km: 2.5 kp.sawah, kecamatan Cileungsi Kabupaten
BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang
BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang memproduksi kemeja pria dewasa dengan harga Rp. 41.000 Rp. 42.500 perkemeja.
BAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan produksi kemasan makanan dari kertas karton CV. Yogyakartas yang berlokasi di Jl. Nyi Ageng Nis No. 20 B,
BAB IV PENGUMPULAN DATA DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DATA DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Sapta Lautan Rejeki Adalah perusahaan yang bergerak dibidang Furniture, khususnya pembuatan meja kerja untuk perkantoran. Perusahaan
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Chart Pemecahan Masalah Flow Chart Pemecahan Masalah adalah sebagai berikut : 43 Gambar 3.1 Flowchart Pemecahan Masalah Penjelasan langkah-langkah flow diagram
BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
80 N < N, (25.69 < 30 ) maka jumlah data dianggap cukup karena jumlah data atau pengamatan yang teoritis sudah dilampaui oleh jumlah data yang sebenarnya atau aktual. BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH 5.1.
BAB III METODE PENELITIAN
34 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2009, hlm.38), menyatakan bahwa objek penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai
BAB 2 LANDASAN TEORI
23 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi mengenai Kualitas Saat kata kualitas digunakan, kita mengartikannya sebagai suatu produk atau jasa yang baik yang dapat memenuhi keinginan kita. Menurut ANSI/ASQC Standard
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Karya Indah Bersama adalah sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang packaging, seperti membuat bungkusan dari suatu produk seperti, chiki,
Proses pembuatan roti lebih didominasi oleh pekerjaan manual seperti membuat adonan
PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK CONSUMER GOODS Studi Kasus di Royal Bakery Oleh: I Wayan Sukania, Anita Stacia,Hanny Natalia Defianna Mariam,Tri Multi iwayansukania@tarumanagara.ac.id iwayansukania@yahoo.com
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan gambaran dari tahapan yang dilalui dalam menyelesaikan suatu masalah yang ditemui dalam sebuah penelitian, dimana dibuat berdasarkan latar
ANALISA CACAT PADA KEMASAN GARAM MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL
ANALISA CACAT PADA KEMASAN GARAM MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL Dwi Hadi Sulistyarini 1) 1) Teknik Industri, Universitas Brawijaya Jl. M.T. Haryono 167 Email : dwihadi@ub.ac.id Abstrak. UD Podo
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Genap tahun 2005/2006
Abstrak UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Genap tahun 2005/2006 ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUKSI BUKU MATEMATIKA DENGAN METODE SPC DI PT. PRATASEJATI MANDIRI
Penanganan Barang Tolakan pada Perusahaan XYZ di Lembang Jawa Barat
Penanganan Barang Tolakan pada Perusahaan XYZ di Lembang Jawa Barat Ananda Oktaria 1,Marlinda Apriyani 2, Cholid Fatih 3 Mahasiswa 1, Dosen Politeknik Negeri Lampung 1 2, Dosen Politeknik Negeri Lampung
BAB I PENDAHULUAN. atau kualitas. Dalam dunia industri, kualitas barang yang dihasilkan merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi yang semakin kompetitif ini, setiap pelaku bisnis yang ingin memenangkan persaingan akan memberikan perhatian penuh pada mutu atau kualitas.
Pengendalian Kualitas Produk Kantong Plastik dalam Menurunkan Tingkat Kegagalan Produk Jadi
Petunjuk Sitasi: Suliawati, & Gumay, V. S. (2017). Pengendalian Kualitas Produk Kantong Plastik dalam Menurunkan Tingkat Kegagalan Produk Jadi. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. D70-75). Malang: Jurusan
BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat yang mempunyai variasi tertentu yang
BAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah suatu ilmu pengetahuan yang memuat berbagai cara kerja di dalam melaksanakan penelitian dari awal hingga akhir. Metode penelitian juga merupakan suatu
PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN METODE STATISTIK PADA PRODUK KACA LEMBARAN DI PT. MULIA GALSS FLOAT DIVISION
PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN METODE STATISTIK PADA PRODUK KACA LEMBARAN DI PT. MULIA GALSS FLOAT DIVISION MEDIA ASMAJAYA DAN HARI MOEKTIWIBOWO Program Studi S1 Teknik Industri, Universitas
Ditulis Guna Melengkapi Sebagian Syarat Untuk Mencapai Jenjang Sarjana Strata Satu (S1) Jakarta 2016
UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PENINGKATAN KUALITAS PRODUK BOTOL SIRUP ABC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ENAM SIGMA DI PT. MULIA GLASS CONTAINER Nama Disusun Oleh : : Frans Surya Hadinata
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Statistika Deskriptif
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Statistika Deskriptif Bulan Jumlah hari kerja Mean Minimum Maximum Varians November 27 5,63 20 82 205,32 Desember 27 5, 32 88 20,8 Januari 23 48,48 29 65 0,90 Diagram Batang
BAB V HASIL DAN ANALISA
BAB V HASIL DAN ANALISA 5.1 Analisa Hasil Perhitungan Data Berdasarkan hasil dari pengumpulan dan pengaolahan data menggunakan metode peta kendali P di atas, maka diperoleh hasil dari data yang telah diproses
BAB V ANALISA HASIL. PT. XYZ selama ini belum pernah menerapkan metode Statistical Process
70 BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Hasil control chart PT. XYZ selama ini belum pernah menerapkan metode Statistical Process Control. Sebagai langkah awal penulis mencoba menganalisa data volume produk
LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT. IGLAS (PERSERO) DISUSUN OLEH : 1. ANDREAS JONATHAN LIBERTY SOPAHELUWAKAN
LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT. IGLAS (PERSERO) DISUSUN OLEH : 1. ANDREAS JONATHAN 5303012020 2. LIBERTY SOPAHELUWAKAN 5303012032 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA