UPAYA ORANGTUA MENDIDIK ANAK USIA DINI DALAM KELUARGA DI RW XV KELURAHAN LUBUK BUAYA PADANG. Oleh:

Transkripsi

1

2 UPAYA ORANGTUA MENDIDIK ANAK USIA DINI DALAM KELUARGA DI RW XV KELURAHAN LUBUK BUAYA PADANG Oleh: Student * Lectures ** Devia * Drs. Indra Ibrahim, M.Si.,Kons ** Ryan Hidayat Rafiola, M.Pd.,Kons ** Student Guidance and Counseling, STKIP PGRI Sumatera Barat Abstract This research was background by parent who are busy on their jobs and lack of effort in teaching their children. Based on interview and observation which researcher done in RW XV District Lubuk Buaya Padang in May that there was still parent who get effort in teaching children well, based on that phenomenon researcher take the problem about :1) Introduce Islam value, 2) asking children to speak, 3) give curious push, 4) minimize information and negative statement which can be heard by children, 5) give chance for children to do positive things. This research was descriptive quantitative research. The population of this research was all parent in RW XV District Lubuk Buaya Padang 94 parents. Sample taken was using total sampling. The quantity of sample in this research was 94 parent in RW XV. The data was gotten through questioner. Data was cultivated using interval score technique. The result of research and data analysis which was done gotten that 1) the effort of parent in teaching children in family at sub variable introduce islam value in good enough category, 2) Parent effort t in teaching children in family was in variable good enough, 3) the effort of parent in teaching student in sub variable give curios push in good enough category, 4) the effort of parent in sub variable minimize information and negative statement from children hearing was in good enough category, 5) the effort of parent in teaching children at family sub variable giving chance to children to do positive thing was in good enough category. Keyword: Parent effort, teaching Children. Pendahuluan. Pendidikan harus dimulai sejak dini, dalam hal ini mendidik tidak harus dilakukan oleh guru di sekolah saja melainkan keluarga juga sangat berpengaruh dalam proses mendidik anak, karena keluarga merupakan tempat pendidikan yang pertama dan utama bagi setiap anak. Anak yang sejak lahir selalu berada disamping orangtuanya dan mendapatkan kasih sayang dan perhatian orangtuanya sehingga kemudian anak akan meniru atau menuruti segala yang didapatkannya. Apa yang ditanamkan oleh orangtua sejak kecil maka sampai dewasa kebiasaan itu akan terus diingatnya dan mungkin terus dilaksanakan. Menurut Shochib (2000: 19) pengertian keluarga dapat ditinjau dari dimensi hubungan darah dan hubungan sosial.keluarga dalam dimensi hubungan darah merupakan suatu kesatuan sosial yang diikat oleh hubungan darah antara satu dengan yang lainnya. Keluarga adalah unit kecil yang terdiri dari ayah, ibu dan anak.setiap anggota keluarga tersebut memiliki peran tertentu sesuai dengan kedudukannya. Berikut diuraikan peranan dari orangtua dalam mendidik anak menurut Purwanto (Sadulloh, 2011: ): 1. Peranan ibu a.sumber dan pemberi rasa kasih sayang b. Pengasuh dan pemelihara. c.tempat mencurahkan isi hati d. Pengatur dalam kehidupan berumah tangga e.pembimbing hubungan pribadi f. Pendidik dalam segi-segi emosional 2. Peranan ayah a.sumber kekuasaan dalam keluarga. b. Penghubung intern antara keluarga dengan masyarakat atau dunia luar. c.pemberi rasa aman bagi seluruh anggota keluarga. d. Pelingdung dari ancaman dari luar e.hakim atau yang mengadili jika terjadi perselisihan f. Pendidik dalam segi-segi rasional.

3 Munculnya potensi (kemampuan) anak memang bergantung pada rangsangan yang diberikan orangtua.karena itu, wajib bagi orangtua untuk mendidik anaknya sekaligus mengembangkan potensi anak sejak dini. Makin dini anak menerima stimulasi akan makin baik. Menurut Djamarah (2014: 76) anak usia dini adalah anak yang berusia dari 0-5 tahun. Masa ini disebut dengan golden age, yaitu masa keemasan yang merupakan masa penting yang tidak bisa diulangi.dalam masa ini kemampuan otak anak untuk menyerap informasi sangat tinggi. Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui pendidikan formal dan informal. Pendidikan dalam jalur formal dapat ditempuh melalui pendidikan Taman Kanakkanak (TK) atau Raudatul Athfal (RA).Sedangkan dengam pendidikan informal yaitu pendidikan yang dilakukan di dalam keluarga, dimana orangtua (ayah dan ibu) berperan dalam memberikan pendidikan kepada anaknya. Pendidikan anak usia dini dalam keluarga sangatlalah penting. Penyelenggaraan pendidikan usia dini harus diorientasikan pada pemenuhan kebutuhan anak, yaitu pendidikan yang berdasarkan pada minat, kebutuhan, dan kemampuan sang anak. Oleh karena itu, peran pendidik sangatlah penting.pendidik harus mampu memfasilitasi aktifitas anak dengan material yang beragam. Orangtua yang terdiri dari ibu dan ayah memegang peranan penting dalam pendidikan informal yaitu pendidikan dalam keluarga untuk perkembangan anak. Pada umumnya pendidikan dalam keluarga bukan berpangkal tolak dari kesadaran dan pengertian yang lahir dari pengetahuan mendidik, melainkan karena secara kodrati suasana dan strukturnya memberikan kemungkinan alami membangun situasi pendidikan Oleh karena itu, pendidikan anak usia dini menjadi sangat penting mengingat potensi kecerdasan dan dasar-dasar perilaku seseorang terbentuk pada rentang usia ini. Sedemikian pentingnya masa ini sehingga usia dini sering disebut sebagai golden age (usia emas). Orangtua memiliki upaya dalam mendidik anak usia dini. Hal ini diungkapkan oleh Djamarah (2014: 78-91) sebagai berikut : 1. Memperkenalkan Nilai Islam Mendidik anak tidak selalu berjalan dengan mulus untuk mencapai tujuan yang dicita-citakan.ketika pendidikan sedang berlangsung selalu saja ditemukan rintangan yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, perlunya orangtua memperkenalkan nilai-nilai islam kepada anak sedini mungkin agar anak nantinya memiliki arah yang jelas untuk mencapai kehidupan yang lebih baik. 2. Mengajak Anak Berbicara Membiarkan anak seorang diri tanpa ditemani adalah tindakan yang tidak bijaksana.kesibukan yang mendera tidak harus membiarkan anak dengan kesibukannya sendiri.suatu ketika orangtua perlu meluangkan waktu dan kesempatan, menemani anak, duduk bersama dan berbincang-bincang tentang sesuatu yang bermanfaat. 3.Melibatkan Anak ketika Beribadah Membiarkan anak tidak melakukan sholat sementara orangtua melakukannya adalah tindakan yang tidak bijaksana.perilaku sholat bukan untuk diteladankan semata, tetapi harus menjadi kebiasaan, betul-betul fungsional di dalam diri anak.meka mengajak menegakkan sholat adalah kewajiban bagi orangtua. 4.Membina Hubungan Baik dengan Anak Anak adalah makhluk sosial yang haus kebersamaan. Anak akan merasa tersiksa apabila diasingkan dari pergaulan dan kebersamaan, sebaliknya anak akan merasa damai ketika hubungan baik telah terjalin antara orangtua dan anak. 5. Memberi Dorongan Rasa InginTahu Anak memilik potensi untuk selalu ingin tahu terhadap segala sesuatu.karena dahsyatnya rasa ingin tahu anak sehingga selalu ingin mengatahui sesuatu di balik sesuatu. 6. Membimbing Anak Belajar Bahasa Orangtua sebaiknya selalu bersama anak dan berbicara dengannya untuk membantu anak belajar bahasa.hal ini penting agar perkembangan bahasa anak berkembang dengan pesat dengan penguasaan kosakata yang banyak sebagai bekal untuk berbicara.perbedaan anak dalam kemampuan berbicara sangat bervariasi.ada anak yang mulai mengerti beberapa kata dan menggunakannya berulang kali. Ada juga anak yang belajar banyak kata dulu sebelum ia mulai berbicara ia akan mengucapkan kata-kata sekaligus. 7. Meminimalkan Informasi dan Ungkapan Negatif dari Pendengaran Anak Mengumbar-ngumbar ungkapan negatif dan menyampaikan informasi yang tidak benar adalah perbuatan yang sangat tidak baik.oleh karena itu, semua orangtua menolaknya. Sikap orangtua yang melakukan penolakan terhadap pemutaran

4 lagu atau video tentang seks adalah suatu kebijaksanaan dalam meminimalkan informasi serta ungkapan negatif yang akan diterima oleh anak. 8. Beri Kesempatan Anak Melakukan Hal-hal Positif Orangtua harus membiasakan anaknya untuk melakukan hal-hal yang positif. Dalam suatu kesempatan suruhlah anak untuk mengambilkan sesuatu agar suatu saat nanti akan tumbuh kesadaran di dalam dirinya bahwa hidup ini saling tolong menolong antar sesama. 9. Memahami Perasaan Anak Berhasilnya usaha mendidik anak bermula dari kemampuan orangtua dalam memahami perasaan anak.maka memahami perasaan anak adalah kunci utama berhasilnya pendidikan.bila tidak dipahami, maka gagallah orangtua mendidik anak.tidak sedikit orangtua yang gagal dalam mendidik anak disebabkan mendidiknya dengan paksa. 10. Meluruskan Perilaku Negatif Anak Perilaku negatif merupakan perilaku yang tidak terpuji. Kalau dibiarkan berlarutlarut tentu akan membawa dampak buruk terhadap anak. Melakukan pembenaran terhadap perilaku negatif tidak dibenarkan oleh agama.itulah sebabnya kebiasaan buruk ini sebaiknya dihilangkan sehingga tidak terbawa hingga dewasa. Jadi, dapat disimpulkan bahwa orangtua wajib memberikan pendidikan yang baik kepada anak-anaknya dimulai dari usia sedini mungkin, karena pendidikan yang baik dalam usia dini dapat membantu tumbuh kembang anak dengan baik dan dapat mempengaruhi perkembangan pada tahap selanjutnya. Dengan adanya upaya yang baik dari orangtua maka diharapkan anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik hingga dia dewasa nantinya. Peneliti telah melakukan observasi di RW XV Kelurahan Lubuk Buaya Padang. Berdasarkan hasil obsevasi yang telah peneliti lakukan pada hari Minggu tanggal 3 Mei 2015 jam 14.00, peneliti melihat adanya 6 (enam) orangtua yang melarang anaknya bermain di luar rumah, adanya 8 (delapan) orangtua yang berbicara kasar di depan anak, adanya 13 (tiga belas) orangtua yang kurang memperhatikan tontonan anak ditelevisi, adanya 3 (tiga) orangtua yang memarahi anaknya dengan katakata kasar. Selain dari observasi, peneliti juga melakukan wawancara dengan ketua RW XV Kelurahan Lubuk Buaya Padang yang berinisial WN pada hari Senin, tanggal 4 Mei 2015 jam Dari wawancara yang telah dilakukan peneliti memperoleh informasi bahwa adanya 2 (dua) orangtua yang bertengkar di depan anak-anaknya, tidak hanya didengar oleh anak tetapi juga didengar oleh tetangga-tetangga. Peneliti juga melakukan wawancara dengan salah seorang ibu rumah tangga di RW XV Kelurahan Lubuk Buaya Padang yang berinisial AT. Peneliti melakukan wawancara pada hari Selasa tanggal 5 Mei 2015 jam Dari hasil wawancara ini peneliti memperoleh informasi bahwa adanya orangtua yang tidak mengajak anaknya ketika melaksanakan sholat dan mengaji, serta adanya orangtua yang memakai jasa pengasuh anak dikarenakan orangtua sibuk bekerja diluar rumah. Hal ini menyebabkan anak lebih dekat dengan pengasuhnya, daripada orangtuanya sendiri. Berdasarkan permasalahan yang terjadi, maka peneliti tertarik mengadakan penelitian mengenai upaya 0rangtua mendidik anak usia dini dalam keluarga di RW XV Kelurahan Lubuk Buaya Padang Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka batasan masalah pada penelitian ini yaitu 1.Memperkenalkan nilai islam. 2. Mengajak anak berbicara. 3. Memberi dorongan rasa ingin tahu. 4. Meminimalkan informasi dan ungkapan negatif dari pendengaran anak. 5. Memberi kesempatan anak melakukan halhal positif Berdasarkan permasalahan yang terdahulu, adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah upaya 0rangtua mendidik anak usia dini dalam keluarga di RW XV Kelurahan Lubuk Buaya Padang? Berdasarkan permasalahan di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya orangtua mendidik anak usia dini dalam keluarga dilihat dari : 1. Memperkenalkan nilai islam. 2. Mengajak anak berbicara. 3. Memberi dorongan rasa ingin tahu. 4. Meminimalkan informasi dan ungkapan negatif dari pendengaran anak. 5. Memberi kesempatan anak melakukan halhal positif. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Menurut Yusuf (2005: 83) Penelitian deskriptif adalah salah satu penelitian yang bertujuan mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat populasi tertentu. Sedangkan menurut Lufri (2007: 56) Penelitian deskriptif adalah penelitian yang

5 mendeskripsikan suatu gejala, fakta, peristiwa atau kejadian yang sedang atau sudah terjadi. Dengan kata lain penelitian deskriptif mengambil masalah atau memusatkan perhatian kepada masalah-masalah aktual yang sedang atau sudah terjadi dan diungkapkan sebagaimana adanya atau tanpa manipulasi. Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan mendeskripsikan fakta dan fenomena serta menganalisis dan menyajikan fakta yang ada. Dalam penelitian ini yang akan dideskripsikan adalah upaya orangtua dalam mendidik anak usia dini dalam keluarga di RW XV Kelurahan Lubuk Buaya Padang. Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 30 sampai 31 januari Adapun penelitian ini dilaksanakan di RW XW Kelurahan Lubuk Buaya Padang. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh orangtua yang ada di RW XV Kelurahan Lubuk Buaya sebanyak 94 orangtua. Menurut Yusuf (2005: 180) Populasi adalah salah satu hal yang esensial dan perlu mendapatkan perhatian dengan seksama,dan sampel dalam penelitian ini sebanyak94 orangtua dengan teknik pengambilan sampel yaitu total sampling. Jenis data dalam penelitian ini adalah data interval. Riduwan (2010: 85) mengungkapkan bahwa Data interval adalah data yang menunjukkan jarak antara satu data dengan data lain dan mempunyai bobot yang sama. Adapun data yang akan diintervalkan dalam penelitian ini adalah data tentang upaya orangtua dalam mendidik anak usia dini dalam keluarga di RW XV Kelurahan Lubuk Buaya Padang. Data ini diperoleh langsung dari responden yang diteliti dengan cara penyebaran angket yang disusun sesuai permasalahan yang diteliti. Adapun langkah-langkah dalam penyusunan angket tersebut adalah sebagai berikut: 1. Melakukan studi kepustakaan untuk mendalami teori-teori yang berkaitan dengan dampak pola perlakuan orangtua pada perilaku remaja. 2. Membuat kisi-kisi instrumen 3. Menyusun atau merumuskan item pernyataan. 4. Angket disusun dengan lima alternatif jawaban, dimana jawaban menggunakan tanda check list ( ) pada salah satu jawaban yang telah tersedia, maka skala pengukuran yang akan digunakan peneliti adalah dengan menggunakan Skala Likert. Menurut Riduwan (2010: 16) skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial, dengan menggunakan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi dimensi, dimensi dijabarkan menjadi sub variabel kemudian sub variabel dijabarkan lagi menjadi indikator yang dapat diukur.penentuan alternatif pilihan jawaban adalah dengan menggunakan angket, maka karena itu peneliti menggunakan lima alternatif jawaban yang disediakan dalam penelitian ini yaitu Selalu, Sering, Kadang-kadang, Jarang dan Tidak Pernah. 5. Angket di judge oleh 3 orang Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling (Prodi BK STKIP PGRI Sumbar), yaitu Bapak Yuzarion Zubir, S.Ag.,S.Psi., M.Si, Bapak Suryadi, M.Pd. dan Bapak Ahmad Zaini.S.Ag.,M.Pd. Dari 80 item, setelah dilakukan analisis hasil judge ternyata semua item diterima, jadi item yang diterima berjumlah Setelah di judge ada beberapa hal yang mungkin perlu diperbaiki, kemudian angket diperbaiki dan dikonsultasikan kembali kepada dosen pembimbing. 7. Selanjutnya dilakukan uji coba angket kepada 30 orang responden di luar dari sampel penelitian untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen. 8. Selanjutnya melakukan uji validitas dan reliabilitas. 9. Reliabel menunjukan suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dikumpulkan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik mencari reabilitas. Angket yang telah dikumpulkan dari orangtua yang menjadi sampel penelitian lalu diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Memeriksa kelengkapan isi angket yang telah diterima dari sampel penelitian. 2. Membuat pengolahan berdasarkan item pernyataan penelitian. 3. Mencari dan menghitung jumlah serta memasukkan ke dalam tabel pengolahan. 4. Mencariintelval masing-masing frekuensi yang diperoleh dengan menggunakan teknik Interval Skor Skor ideal tertinggi Skor ideal terendah alternatif jawaban

6 Hasil Penelitian dan Pembahasan Berdasarkan data yang telah diperoleh dari penyebaran angket kepada responden maka diperoleh hasil mengenai upaya orangtua mendidik anak usia dini dalam keluarga di RW XV Kelurahan Lubuk Buaya kategori cukup baik dengan jumlah persentase sebesar 63,83%.Hasil penelitian ini akan dibahas berdasarkan sub variabel sebagai berikut: 1. Upaya orangtua mendidik anak usia dini dalam keluarga dilihat dari memperkenalkan nilai islam. dalam keluarga ditinjau dari memperkenalkan nilai islam terungkap bahwa upaya orangtua berada pada kriteria cukup baik sebanyak 57 responden dengan persentase 60,64%. Jika dilihat dari masingmasing indikator yaitu: 1) orangtua mengajarkan anak berakhlak kepada TUHAN berada pada kriteria cukup baik yaitu dengan responden sebanayak 56 dengan persentase 59,57%, 2) orangtua mengajarkan anak berakhlak kepada diri sendiri berada pada kriteria cukup baik yaitu dengan 53 responden dengan persentase 56,38%, 3) Orangtua mengajarkan anak berakhlak kepada hewan dan tumbuhan berada pada kategori cukup baik yaitu 52 responden dengan persentase 55,32%. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di lapangan peneliti menemukan bahwa dalam keluarga ditinjau dari segi memperkenalkan nilai islam dengan hasil cukup baik. Hal ini menunjukkan bahwa orangtua belum sepenuhnya berupaya mendidik anak usia dini dalam keluarga terutama pada memperkenalkan nilai islam, baik itu berupa mengajarkan anak berakhlak kepada TUHAN, berakhlak kepada diri sendiri maupun berakhlak kepada hewan dan tumbuhan. Sebaiknya orangtua lebih mengenalkan lagi nilai-nilai islam kepada anak-anaknya sedini mungkin, seperti mengajak anak berpuasa, mengajak anak ketika sholat serta mengajarkan anak merawat diri sendiri maupun lingkungan sekitar. Menurut Djamarah (2014: 79) nilainilai islam itu tidak hanya beraksentuasi pada dimensi individual, tetapi juga bersentuhan dengan dimensi sosial. Sentuhan-sentuhan nilai akhlak mulia yang diajarkan oleh islam melingkupi seluruh aspek kehidupan dengan klarifikasi yang jelas. 2. Upaya orangtua mendidik anak usia dini dalam keluarga dilihat dari mengajak anak berbicara. dalam keluarga ditinjau dari mengajak anak berbicara terungkap bahwa upaya orangtua berada pada kriteria cukup baik sebanyak 59 responden dengan persentase 62, 77%. Jika dilihat dari masing-masing indikator yaitu: 1) orangtua membiasakan ucapanucapan yang baik kepada anak berada pada kriteria cukup baik yaitu 50 responden dengan persentase 53, 19%, 2) Orangtua meluangkan waktu bersama anak berada pada kriteria cukup baik yaitu 45 responden dengan persentase 47, 87%. Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan upaya orangtua mendidik anak usia dini dalam keluarga dilihat dari mengajak anak berbicara berada pada kategori cukup baik. Hal ini menunjukkan bahwa orangtua belum sepenuhnya berupaya dalam mendidik anak usia dini. Sebaiknya orangtua lebih meluangkan waktu lagi untuk anak, dengan adanya waktu luang orangtua bisa bercerita, dan mengajarkan anak dalam berbahasa yang baik dan sopan. Menurut menurut Djamarah (2014: 81) tidak bijaksana membiarkan anak seorangdiri tanpa ditemani.kesibukan yang mendera siang dan malamtidak harus membiarkan anak dengan kesibukannya sendiri.orangtua perlu meluangkan waktu dan kesempatan bersama anak, menemani anak, bermain bersama anak, berbincangbincang bersama anak. Djamarah (2014: 81) mengatakan mengajak anak berbicara adalah langkah yang tepat untuk mencairkan kebekuan hubungan orangtua dananak.menjadi pendengar yang baik ketika anak berbicara adalah adalah langkah yang bijaksana. 3. Upaya orangtua mendidik anak usia dini dalam keluarga dilihat dari memberi dorongan rasa ingin tahu. dalam keluarga ditinjau dari memberi dorongan rasa ingin tahu terungkap bahwa upaya orangtua berada pada kriteria cukup baik dengan hasil sebanyak 61 responden dengan persentase 64,90%. Jika dilihat dari masing-masing indikator yaitu: 1) Orangtua membelikan mainan anak berada pada kriteria cukup baik yaitu 52 responden

7 dengan persentase 55, 32%, 2) Orangtua membiasakan anak dekat dengan alam berada pada kriteria cukup baik yaitu 75 responden dengan persentase 79,78%. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di lapangan peneliti menemukan bahwa dalam keluarga ditinjau dari segi memberi dorongan rasa ingin tahu dengan kategori cukup baik. Hal ini menunjukkan bahwa orangtua belum sepenuhnya berupaya mendidik anak usia dini dalam keluarga terutama pada memberi dorongan rasa ingin tahu, baik itu berupa membelikan mainan anak dan membiasakan anak dekat dengan alam. Djamarah (2014: 83-84) mengatakan sebagai manusia anak memiliki potensi untuk selalu ingin tahu terhadap segala sesuatu. Karena dahsyatnya rasa ingin tahu anak sehingga ingin mengetahui sesuatu dibalik sesutu. Hal ini harus disalurkan oleh orangtua. Jangankan memarahinya, menghalanginya saja kurang bijaksana, sebab bisa memandulkan keinginan anak untuk ingin selalu tahu. 4. Upaya orangtua mendidik anak usia dini dalam keluarga dilihat dari meminimalkan informasi dan ungkapan negatig dari pendengaran anak. dalam keluarga ditinjau dari meminimalkan informasi dan ungkapan negatif pada pendengaran anak terungkap bahwa upaya orangtua berada pada kriteria cukup baik sebanyak43 responden dengan persentase 45,74%. Jika dilihat dari masing-masing indikator yaitu: 1) Orangtua sebagai contoh bagi anak berada pada kriteria cukup baik yaitu 41 responden dengan persentase 43,62%, 2) Orangtua memperhatikan tontonan anak berada pada kriteria cukup baik yaitu 51 responden dengan persentase 54,26%. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di lapangan peneliti menemukan bahwa dalam keluarga ditinjau dari meminimalkan informasi dan ungkapan negatif dari pendengaran anak dengan kategori cukup baik. Hal ini menunjukkan bahwa orangtua belum sepenuhnya berupaya mendidik anak usia dini dalam keluarga terutama pada meminimalkan informasi dan ungkapan negatif dari pendengaran anak, baik itu berupa orangtua sebagai contoh bagi anak dan orangtua memprhatikan tontonan anak. Menurut Djamarah (2014: 87) perkataan yang kasar dengan nada yang tinggi berakibat kurang baik bagi perkembangan jiwa anak.menyuruh atau meminta bantuan kepada anak dengan kekerasan cenderung mendapat penolakan dari anak. Selain itu orangtua juga harus memperhatikan tontonan anak ditelevisi. Sikap dan perilaku orangtua yang melakukan penolakan terhadap pemutaran lagu dan film porna adalah suatu langkah yang sangat bijaksana. 5. Upaya orangtua mendidik anak usia dini dalam keluarga dilihat dari memberi kesempatan anak melakukan hal-hal positif. dalam keluarga ditinjau dari beri kesempatan anak melakukan hal-hal positif terungkap bahwa upaya orangtua berada pada kriteria cukup baik sebanyak44 responden dengan persentase 46,81%. Jika dilihat dari masing-masing indikator yaitu: 1) Orangtua Sebagai Pembimbing berada pada kriteria cukup baik yaitu 44 responden dengan persentase 46,81%, 2) Orangtua memberikan ruang untuk tumbuhnya sifat sosial anak berada pada kriteria cukup baik yaitu 50 responden dengan persentase 53,19%. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di lapangan peneliti menemukan bahwa dalam keluarga ditinjau dari segi beri kesempatan anak melakukan hal-hal positif dengan kategori cukup baik. Hal ini menunjukkan bahwa orangtua belum sepenuhnya berupaya mendidik anak usia dini dalam keluarga terutama pada memperkenalkan nilai islam, baik itu berupa mengajarkan anak berakhlak kepada TUHAN, diri sendiri maupun hewan dan tumbuhan. Menurut Djamarah (2014: 87-88) untuk menumbuhkambangkan kecerdasan emosi anak orangtua perlu memberikan ruang untuk hidup dengan suburnya sifatsifat sosial anak.dalam memberikan sedekah tidak perlu orangtua langsung yang memberikannya, tapi suruhlah anak memberikannya sendiri. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan analisis data dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan mengenai Upaya Orangtua Mendidik Anak Usia Dini dalam Keluarga di RW XV Kelurahan Lubuk Buaya Padang. Temuan

8 penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Upaya Orangtua Mendidik Anak Usia Dini Lubuk Buaya Padang termasuk pada katerori cukup baik. Hal ini dapat dikatakanbahwa upaya yang dilakukan oleh orangtua belum maksimaltermasuk ke dalam kategori kurang baik. 2. Upaya Orangtua Mendidik Anak Usia Dini Lubuk Buaya Padang pada sub variabel memperkenalkan nilai islam termasuk ke dalam kategori cukup baik. 3. Upaya Orangtua Mendidik Anak Usia Dini Lubuk Buaya Padang pada sub variabel mengajak anak berbicara termasuk ke dalam kategori cukup baik 4. Upaya Orangtua Mendidik Anak Usia Dini Lubuk Buaya Padang pada sub variabel memberi dorongan rasa ingin tahu termasuk ke dalam kategori cukup baik 5. Upaya Orangtua Mendidik Anak Usia Dini Lubuk Buaya Padang pada sub variabel meminimalkan informasi dan ungkapan negatif dari pendengran anak termasuk ke dalam kategori cukup baik Berdasarkan kesimpulan di atas maka dalam penelitian ini, peneliti ingin mengajukan beberapa saran kepada: 1. Orangtua, diharapkan orangtua dapat berupaya lebih maksimal dalam mendidik anak-anaknya, terutama pada anak usia dini, orangtua diharapkan lebih mengenalkan nilai-nilai islam, meluangkan waktu bersama anak serta mengajarkan kebaikan kepada anak sedini mungkin. 2. Anak, diharapkan anak dapat mengenal islam dari usia dini, memiliki jiwa sosial yang baik, bisa berbicara dengan baik dan sopan serta memiliki kepribadian yang baik. 3. Masyarakat, diharapkan masyrakat juga dapat memberikan pendidikan yang baik kepada anak-anaknya. 4. Ketua RW, diharapkan ketua RW dapat menjadi contoh yang baik bagi warganya dan memberikan berbagai informasi menganai upaya dalam mendidik anak bagi warga terutama bagi yang mempunyai anak usia dini. 5. Pengelola Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat, sebagai bahan masukan dalam rangka meningkatkan program perkuliahan untuk menyiapkan tenaga-tenaga konselor di sekolah dan dimasyarakat, khususnya untuk. 6. Peneliti, peneliti sendiri bisa menambah wawasan dan pengetahuan terutama mengenai upaya orangtua mendidik anak usia dini dalam keluarga. 7. Peneliti selanjutnya, direkomendasikan kepada peneliti selanjutnya agar dapat meneliti lima upaya orangtua mendidik anak usia dini dalam keluarga yang lainnya. Kepustakaan Djamarah, Syaiful Bahri Pola Asuh Orangtua dan Komunikasi dalam Keluarga: Upaya Membangun Citra Membentuk Pribadi Anak. Jakarta: Rineka Cipta. Lufri Kiat Memahami dan Melakukan Penelitian. Padang: UNP Press. Riduwan Rumus dan Data dalam Aplikasi Statistik. Bandung: Alfabeta. Sadulloh, Uyoh Pedagogik (Ilmu Mendidik). Bandung: Alfabeta. Shochib, Moh Pola Asuh Orangtua Dalam Membantu Anak Mengembangkan Disiplin Diri. Jakarta: Rineka Cipta. Yusuf, A Muri Metodologi Penelitian. Padang: UNP Press.