FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 10 PADANG JURNAL

Transkripsi

1 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HUBUNGAN SOSIAL PESERTA DIDIK DI SMP NEGERI 10 PADANG JURNAL FERA ARDANTI. Z NPM PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2014

2 Faktor yang Mempengaruhi Hubungan Sosial Peserta Didik di SMP Negeri 10 Padang Fera Ardanti Z * Asrul Said ** Gusneli ** *Mahasiswa ** Dosen Pembimbing Mahasiswa Bimbingan dan Konseling, STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACK This research staris at the unhormany social relationship among the students. Its purpose is to describe the factors which in influence the students social relationship in SMP Negeri 10 Padang, with the limited problem are 1) internal factor which influence the students social relationship and, 2) external which influence the students social relationship. This research is a kind of quantitative descriptive. Research population sample is the entire of SMP Negeri 10 Padang students that those are 810 students. The sampling used is simple random sampling that takes 100 students. The instrument of the research uses questionaite. Furthemore, for data analysis the research using presentage technique. The result of the research tells that generally the factors which influence students social relationship is plural criterion. The research result relies on sub variabel, that are 1) internal factor which influences students social relationship is on plural criterion, 2) external factor which influences students social relationship is on plural criterion as well. In conclusion more factors which influence students social relationship so that better social relationship among students will develop. Key word: students social relationship Pendahuluan Setiap bayi yang lahir dikaruniai potensi sosialitas, adanya dorongan untuk saling menerima dan memberi akan terasa mulai masa bayi, remaja, dewasa, hingga tua. Menurut Kartono, (2007:44) bahwa anak manusia itu menurut kodratnya adalah makhluk sosial dapat dibuktikan pula bahwa ketidak-berdayaannya (terutama pada usia bayi dan kanak-kanak) itu menuntut adanya perlindungan dan bantuan orang tua. Manusia sebagai makhluk sosial tentunya memiliki dimensi kesosialan. Hubungan sosial individu berkembang karena adanya dorongan rasa ingin tahu terhadap segala sesuatu yang ada di dunia sekitarnya. Setiap individu ingin tahu bagaimanakah cara melakukan hubungan secara baik dan aman dengan dunia sekitarnya, baik yang bersifat fisik maupun sosial. Menurut Alisyahbana (Ali dan Asrori, 2011: 85) hubungan sosial adalah cara-cara individu bereaksi terhadap orang-orang di sekitarnya dan bagaimana pengaruh hubungan itu terhadap dirinya. Sosialisasi pada dasarnya merupakan proses penyesuaian diri terhadap kehidupan sosial, yaitu bagaimana seharusnya seseorang hidup dalam kelompoknya, baik dalam kelompok primer (keluarga) maupun kelompok sekunder (masyarakat). Proses sosialisasi dan interaksi sosial dimulai sejak manusia lahir dan berlangsung hinggga ia dewasa. Saat ini banyak sekali terlihat permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam proses hubungan sosial akibat dari tidak mengertinya remaja terhadap peran dalam interaksi sosial. Untuk itu, peneliti harus mengerti terlebih dahulu tentang faktor-faktor yang mempengaruhi hubungan sosial dan bagaimana proses hubungan sosial itu seharusnya terjadi. Menurut Sunarto dan Agung, (2002: 130) faktor yang mempengaruhi hubungan sosial dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain: 1. Faktor internal meliputi fisik dan kapasitas mental: emosi dan inteligensi, dan 2. faktor eksternal meliputi Keluarga, Status sosial ekonomi, Pendidikan. Berdasarkan observasi peneliti pada tanggal 8 november 2013 masih ditemukan beberapa peserta didik yang melakukan tindakan yang kurang bersosialisasi seperti adanya peserta didik tidak dapat bekerja sama dan kurang bijaksana dalam berteman, kecenderungan membentuk kelompok, mengganggu dan menggertak teman, sebagian peserta didik kurang menjalin dan memelihara hubungan dengan teman sebaya atau orang lain, dan ada peserta didik keluar masuk pada saat pembelajaran di mulai.

3 Berdasarkan wawancara peneliti pada tanggal 27 dan 28 Januari 2014 dengan Guru BK terungkap permasalahan di lapangan bahwa masih ditemukan beberapa peserta didik yang melakukan tindakan hubungan sosial yang kurang bagus, diantaranya ada peserta didik yang emosinya tidak stabil sehingga menimbulkan konflik dengan sesama teman, peserta didik yang terisolir di dalam kelas, peserta didik suka menyendiri, melamun dan pendiam, peserta didik yang tidak patuh kepada orang tua, hubungan peserta didik dengan orang tua yang kurang harmonis, peserta didik suka membantah perkataan yang disampaikan oleh orang tua, adanya pembicaraan guru yang tidak diindahkan oleh peserta didik, sebagian peserta didik kurang berpartisipasi dalam kegiatan sekolah. Berdasarkan hasil yang peneliti dapat saat mewawancarai peserta didik pada tanggal 24 Juni 2014 yang mana permasalahan yang sering terjadi di dalam hubungan sosial adalah peserta didik lebih mementingkan diri sendiri, ada peserta didik yang merasa minder dalam berhubungan dengan temannya karena status ekonominya di bawah rata-rata, sebagian peserta didik kurang mentaati peraturan sekolah, peserta didik cenderung memilih-milih teman, adanya peserta didik yang merasa terasingkan dalam belajar karena dianggap kurang pergaulan oleh temannya. Hal ini akan berdampak pada hubungan sosial peserta didik kurang tumbuh dan berkembang menjadi tidak baik dan menjadi individu yang tidak mempunyai sosialitas yang tinggi sesuai aturan yang berlaku di dalam kehidupan ini. Adapun judul penelitian ini adalah Faktor yang Mempengaruhi Hubungan Sosial Peserta Didik di SMP Negeri 10 Padang. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah a) faktor internal yang didik, b)faktor eksternal yang didik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: a) faktor internal yang didik, b) faktor eksternal yang didik. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: faktor apa saja yang didik di SMP Negeri 10 Padang? Sunarto dan Hartono (Saefullah, 2012:349) Hubungan sosial (sosialisasi) merupakan hubungan antarmanusia yang saling membutuhkan. Hubungan sosial dimulai dari tingkat yang sederhana dan terbatas, yang didasari oleh kebutuhan yang sederhana. Puspita (Sandi, 2013: 25) menyatakan Hubungan sosial adalah jalinan interaksi yang terjadi antara perorangan dengan orang lain atau kelompok dengan kelompok atas dasar status (kedudukan). Menurut Robinson (Syamsu, 2009:123) bahwa Sosialisasi itu sebagai proses belajar yang membimbing anak ke arah perkembangan kepribadian sosial sehingga dapat menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab dan efektif. Sedangkan Brim (Mudjiran, 2007: 116) merumuskan bahwa Sosialisasi adalah proses memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang memungkinkan seseorang berpartisipasi secara proaktif dalam kelompok atau masyarakat. Sunarto dan Agung (2002:126) beberapa teori tentang perkembangan manusia telah mengungkapkan bahwa Manusia tumbuh dan berkembang dari masa bayi ke masa dewasa melalui beberapa langkah dan jenjang. Faktor yang mempengaruhi hubungan sosial menurut Sunarto dan Agung (2002: 130) dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain: a. Faktor Internal 1) Kematangan 2) Kapasitas mental: emosi dan inteligensi b. Faktor eksternal 1) Keluarga 2) Status sosial ekonomi 3) pendidikan Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Yusuf (2007:83) mengemukakan bahwa penelitian deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang bertujuan mendeskripsikan secara sisitematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat populasi tertentu atau mencoba menggambarkan fenomena secara detail. Tempat penelitian di SMP Negeri 10 Padang dengan populasi sebanyak 810 orang dan teknik pengambilan sampel adalah simpled random sampling, jumlah sampel sebanyak 100 orang. Jenis data dalam penelitian ini adalah data interval, sumber

4 data yang digunakan data primer yaitu dari peserta didik dan data sekunder dari lapangan. Teknik pengumpulan data adalah angket. Teknik analisis data dengan menggunakan rumus persentase yang dikemukakan oleh Yusuf (2005:365) sebagai berikut: P = x 100 Keterangan: P = Persentase F = Frekuensi yang sedang dicari pengentasannya N = Number of cases (jumlah frekuensi/ banyak individu) 100 = Jumlah angka mutlak Hasil dan Pembahasan Penelitian 1. Faktor Internal yang Mempengaruhi Hubungan Sosial Peserta Didik di SMP Negeri 10 Padang a. Faktor Internal yang Mempengaruhi Hubungan Sosial Peserta Didik Terkait dengan Aspek Fisik. dikumpulkan dari 100 orang peserta didik mengenai faktor internal yang mempengaruhi hubungan sosial peserta didik di SMP Negeri 10 Padang Terkait dengan Aspek Fisik yang berada pada kriteria banyak ada 30 orang peserta didik dengan persentase 30,00%. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor internal yang mempengaruhi hubungan sosial peserta didik dilihat dari aspek fisik masih banyak dipengaruhi oleh faktor fisik peserta didik. Menurut Sunarto & Agung (2002:131) bersosialisasi memerlukan kematangan fisik untuk mampu mempertimbangkan dalam proses sosial, memberikan dan menerima pendapat orang lain, memerlukan kematangan intelektual dan emosional. b. Faktor Internal yang Mempengaruhi Hubungan Sosial Peserta didik Terkait dengan Aspek Kapasitas Mental (Emosi). internal yang mempengaruhi dengan aspek kapasitas mental (emosi) yang berada pada kriteria banyak ada 53 peserta didik dengan persentase 53,00%. Dapat disimpulkan bahwa hubungan sosial peserta didik banyak di pengaruhi oleh faktor emosi peserta didik. Sikap saling pengertian dan kemampuan memahami orang lain merupakan modal utama dalam kehidupan sosial dan hal ini akan dengan mudah dicapai oleh remaja yang berkemampuan intelektual tinggi Agung dan Sunarto (2002: 132). 2. Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Hubungan Sosial Peserta Didik di SMP Negeri 10 Padang a. Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Hubungan Sosial Peserta didik Terkait dengan Aspek Keluarga eksternal yang mempengaruhi dengan aspek keluarga yang berada pada kriteria banyak ada 67 peserta didik dengan persentase 67,00%. Dapat disimpulkan bahwa hubungan sosial pesrta didik sangat banyak dipengaruhi oleh faktor keluarga. Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh terhadap berbagai aspek perkembangan anak, termasuk perkembangan sosialnya. Kondisi dan tata cara kehidupan keluarga merupakan lingkungan yang kondusif bagi sosialisasi anak Agung dan Sunarto (2002:131). b. Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Hubungan Sosial Peserta Didik Terkait dengan Pendidikan eksternal yang mempengaruhi dengan pendidikan berada pada kriteria banyak ada 59 orang peserta didik dengan persentase 59,00%. Menurut Tafsir (Gunawan, 2012:21) menyatakan pendidikan adalah usaha meningkatkan diri dalam segala aspeknya. Pendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang terarah. Hakikat pendidikan sebagai proses pengoperasian ilmu yang normatif, akan memberikan warna kehidupan sosial anak di dalam masyarakat dan kehidupan

5 mereka di masa yang akan datang. Pendidikan dalam arti luas harus diartikan bahwa perkembangan anak dipengaruhi oleh kehidupan keluarga, masyarakat, dan kelembagaan. Penanaman norma perilaku yang benar secara sengaja diberikan kepada peserta didik yang belajar di kelembagaan pendidikan seperti sekolah Agung dan Sunarto (2002:132). c. Faktor Eksternal yang Mempengaruhi Hubungan Sosial Peserta Didik Terkait dengan Status Sosial Ekonomi eksternal yang mempengaruhi dengan status sosial ekonomi yang berada pada kriteria cukup banyak ada 45 orang peserta didik dengan persentase 45,00%. Dapat disimpulkan bahwa banyak faktor eksternal yang mempengaruhi hubungan sosial peserta didik cukup banyak dipengaruhi oleh faktor status sosial ekonomi. Kehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh kondisi atau status kehidupan sosial keluarga dalam lingkungan masyarakat. Menurut Agung dan Sunarto (2002:132) masyarakat akan memandang anak, bukan sebagai anak yang independen, akan tetapi akan dipandang dalam konteksnya yang utuh dalam keluarga anak itu. ia anak siapa. Secara tidak langsung dalam pergaulan sosial anak, masyarakat dan kelompoknya dan memperhitungkan norma yang berlaku di dalam keluarganya. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan analisis data dan pembahasan dapat diambil kesimpulan mengenai faktor yang mempengaruhi hubungan sosial peserta didik, yaitu: 1. Faktor internal yang mempengaruhi hubungan sosial peserta didik termasuk pada kategori banyak. 2. Faktor eksternal yang mempengaruhi hubungan sosial peserta didik termasuk pada kategori banyak. Berdasarkan kesimpulan di atas maka dalam penelitian ini, saran peneliti adalah kepada : 1. Peserta didik, agar dapat meningkatkan hubungan sosialnya yang lebih baik lagi untuk kedepannya sehingga mampu beradaptasi dengan lingkungannya dan mencapai pola hubungan yang baik dengan teman sebaya. 2. Guru BK, agar dapat membantu dan mengarahkan peserta didik dan dapat memberikan layanan BK terkait dengan hubungan sosial sehingga peserta didik dapat menciptakan hubungan sosial yang baik dan aman dengan dunia atau lingkungan sekitarnya. 3. Kepala Sekolah, agar dapat memberikan arahan kepada personil sekolah sehingga dapat memberikaan bimbingan dan arahan kepada peserta didik, sehingga mempunyai hubungan sosial yang harmonis dan memberikan bantuan berupa beasiswa kepada peserta didik yang kurang mampu. 4. Pengelola Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat, agar hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi sehingga dapat membentuk calon konselor profesional, sehingga setelah terjun di lapangan dapat membantu peserta didik dalam meningkatkan hubungan sosialnya kearah yang lebih baik. 5. Peneliti selanjutnya, penulis mengharapkan skripsi ini bisa bermanfaat sebagai pedoman dalam melakukan penelitiaan selanjutnya dengan meneliti berbagai variabel yang berbeda dengan variabel penelitian ini. Daftar Pustaka Ali, Mohammad & Mohammad Asrori Psikologi Remaja: Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Bumi Aksara. Kartono, Kartini Psikologi Anak (Psikologi Perkembangan). Bandung: CV Mandar Maju. Mudjiran, dkk Perkembangan Peserta Didik. Padang: UNP Press.

6 Saefullah Psikologi Perkembangan dan Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia. Sandi Melli. (2013). Faktor Penyebab Masalah Hubungan Sosial Peserta Didik Dalam Belajar Kelas VIII di SMP N 25 Padang. Skripsi tidak diterbitkan.stkip PGRI SUMBAR. Sunarto & Agung, H Pengembangan Peserta Didik. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI. Syamsu, LN Yusuf Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Walgito, Bimo. 2010, ( 3/01/05/hubungan-sosial/, diakses 11 Juni 2014). Yusuf, A. Muri Metodologi Penelitian. Padang: UNP Press.