INTERAKSI SOSIAL PESERTA DIDIK BERPRESTASI DALAM BELAJAR DI SMP NEGERI 4 PAYAKUMBUH JURNAL MARISA NANDA

Transkripsi

1 INTERAKSI SOSIAL PESERTA DIDIK BERPRESTASI DALAM BELAJAR DI SMP NEGERI 4 PAYAKUMBUH JURNAL MARISA NANDA PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2013

2 INTERAKSI SOSIAL PESERTA DIDIK BERPRESTASI DALAM BELAJAR DI SMP NEGERI 4 PAYAKUMBUH Oleh: Marisa Nanda* Fitria Kasih** Nofrita** *Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat **Dosen Pembimbing ABSTRACT This research was based on students problem, which was top rank students and have lack of social skill, in Junior High School 4 Payakumbuh like; they tended to be quiet, arrogant, and through instrument of discovering common problems was found that they had problems in social interaction. This research was conducted in Junior High School 4 Payakumbuh by using descriptive design. The population of this research was all the top rank students of Junior High School 4 Payakumbuh. The sampling was taken by using purposive sampling which was only top rank student of VII and IX class. The total sampling was 54 top rank students or all of students which was on 1 st rank until 3 rd of 18 classes in Junior High School 4 Payakumbuh. According to data analysis, it was concluded that the interaction social of top rank students to individual and group was well. Interaction social of top rank students to individuals was well with percentage of 74.53%, beside the interaction social of top rank students to group was well with percentage of 74.24%. Keyword: interaction social, top rank, social contacts, communication PENDAHULUAN Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial. Hubungan manusia sebagai makhluk sosial, terkandung suatu maksud bahwa manusia bagaimanapun juga tidak dapat terlepas dari individu yang lain. Interaksi sosial sangat dibutuhkan manusia agar bisa menjalani kehidupannya sehari-hari, contohnya untuk memenuhi kebutuhannya saja manusia harus berhubungan dengan manusia lain. Soerjono Soekanto (2012:55) menyatakan interaksi sosial merupakan hubungan sosial timbal balik yang dinamis, yang menyangkut hubungan antara orangorang secara perorangan, antara kelompok-kelompok manusia

3 ataupun antara perorangan dengan kelompok. Interaksi ini tidak hanya terjadi di lingkungan masyarakat saja tetapi juga di lingkungan pendidikan. Pendidikan merupakan modal awal perubahan suatu bangsa. Melalui pendidikan, manusia memperoleh ilmu pengetahuan yang berguna demi kelangsungan hidupnya. Sebagai peserta didik di sekolah, peserta didik dituntut untuk mampu berhasil dalam belajar dan sebagai remaja peserta didik diharuskan mampu menyelesaikan tugas perkembangannya. Keberhasilan belajar peserta didik secara garis besar dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor yang ada pada diri individu dan faktor yang berasal dari luar diri individu. Sebagai remaja, peserta didik diminta mampu menyelesaikan tugas perkembangannya. Ketercapaian interaksi sosial sangat penting bagi remaja, karena tanpa interaksi sosial remaja tidak akan melakukan hubungan sosial. Jika remaja tidak melakukan hubungan sosial maka tugas perkembangan remaja tidak terpenuhi. Peserta didik yang berhasil dalam belajar bisa dikatakan sebagai seseorang yang berprestasi. Menurut Syaiful Bahri Djamarah (1994:24) bahwa prestasi belajar merupakan hasil belajar peserta didik dan semua itu terlihat dalam rapor. Berdasarkan pengertian prestasi belajar tersebut, dapat disimpulkan bahwa peserta didik yang berprestasi dalam belajar adalah peserta didik yang memiliki nilai tinggi. Peserta didik yang paling tinggi nilainya di suatu kelas dinyatakan sebagai peringkat1. Peserta didik berprestasi akan membutuhkan interaksi sosial dengan peserta didik lain dalam menjalani kehidupannya sehari-hari di sekolah. Interaksi sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk, yaitu individu dengan individu sebagai bentuk pertama, bentuk kedua individu dengan kelompok dan bentuk ketiga adalah kelompok dengan kelompok. Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan di SMP Negeri 4 Payakumbuh dari tanggal 8-10 Februari 2013, masih ditemukan peserta didik berprestasi belajar mengalami masalah interaksi sosial seperti dikucilkan dalam bermain

4 ataupun belajar oleh peserta didik tertentu ataupun kelompok tertentu. Selain itu, dari wawancara dengan lima orangpeserta didik di SMP Negeri 4 Payakumbuh(2 peserta didik laki-laki dan 3 perempuan) pada tanggal 9 Februari 2013 diketahui kalau peserta didik berprestasi juga dinilai sebagai pribadi yang lebih mementingkan pendidikan atau proses belajarnya dibandingkan dengan hubungan sosialnya sehingga mereka dianggap sombong, mementingkan diri sendiri, menganggap rendah orang lain dan kurang pergaulan. Hasil wawancara dengan guru BK di SMP Negeri 4 Payakumbuh juga berpendapat kalau ada peserta didikberprestasi memiliki konsep diri yang rendah dan kurangnya keterampilan sosial dalam berinteraksi sosial seperti kurang mampu berkomunikasi dengan baik seperti berbicara kurang sopan dan kurang bisa akrab dengan orang lain sehingga mereka dijauhi dalam pergaulan. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini untuk melihat interaksisosial peserta didik beprestasi dalam belajar dengan individu lain, dan Interaksisosial peserta didik beprestasi dalam belajar dengan kelompok. Tujuan yang ignin dicapai pada penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: Interaksi sosial peserta didik berprestasi dalam belajar dengan individu lain Interaksi sosial peserta didik berprestasi dalam belajar dengan kelompok. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini merupakan salah satu jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif yang bertujuan mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai faktafakta dan sifat-sifat populasi tertentu, atau mencoba menggambarkan fenomena secara detail. Populasi dalam penelitian ini adalah semua peserta didik berprestasi atau semua peserta didik peringkat 1 sampai peringkat 3 pada18 kelas di SMP Negeri 4 Payakumbuh pada Tahun Ajaran 2012/2013 yang terlihat dari table berikut:

5 NO Tabel 1. Populasi Penelitian KELAS JUMLAH SISWA BERPRESTASI 1 VII VII VII VII VII VII VII VII VII VII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII IX IX IX IX IX IX IX IX IX-9 3 TOTAL 84 Sumber : Kantor Tata Usaha SMP Negeri 4 Payakumbuh 2013 Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dilandasi tujuan atau pertimbanganpertimbangan tertentu, dengan demikian pengambilan sampel didasarkan pada maksud yang telah ditetapkan sebelumnya (A. Muri Yusuf, 2007:205). Berdasarkan hal tersebut maka ditetapkanlah sampel dari penelitian ini yaitu: Tabel2. Sampel Penelitian NO KELAS JUMLAH SISWA BERPRESTAS I 1 VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII VIII IX IX IX IX IX IX IX IX IX-9 3 TOTAL 54 Teknik yang digunakan untuk menganalisis data adalah secara deskriptif dengan menggunakan persentase. A. Muri Yusuf (2003:365). P = 100

6 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian akan dibahas berdasarkan batasan masalah penelitian yang diajukan, maka hasil yang didapatkan pada penelitian ini adalah: 1. Interaksi sosial peserta didik berprestasi dalam belajar dengan individu termasuk dalam kategori baik yaitu dengan persentase 74,24%. Hal ini dapat dilihat dari: a. Berdasarkan hasil penelitian, terungkap bahwa secara umum peserta didik berprestasi belajar di SMP Negeri 4 Payakumbuh telah melakukan kontak sosial dengan individu secara baik dengan persentase 73,48%. 1) Kontak sosial positif yang diperlihatkan peserta didik berprestasi dengan individu sudah mulai terlihat baik dengan persentase 78,89%. 2) Kontak sosial negatif diterapkan peserta didik berprestasi dengan ratarata baik dengan persentase umum 71,23%. 3) Kontak sosial primer secara rata-rata dilakukan peserta didik berprestasi terhadap individu dengan baik, meskipun masih ada yang kurang baik dengan persentase 80%. 4) Kontak sosial sekunder rata-rata dilakukan oleh peserta didik berprestasi terhadap individu dengan baik dengan persentase 61,60%. Meskipun tidak semua peserta didik berprestasi melakukan dengan baik karena masih ada peserta didik yang menerapkannya dengan cukup baik dan kurang baik. b. Berdasarkan hasil penelitian, terungkap bahwa secara umum peserta didik berprestasi belajar di SMP Negeri 4 Payakumbuh telah melakukan komunikasi dengan individu secara baik dengan persentase 75,7%. 1) Komunikasi verbal diterapkan oleh peserta

7 didik berprestasi belajar dengan rata-rata perlakuan baik dan sangat baik.secara rata-rata mereka tidak memiliki masalah tentang koleksi kosa kata komunikasi verbal. 2) Komunikasi non verbal dilakukan oleh peserta didik berprestasi belajar di SMP Negeri 4 Payakumbuh sudah sangat bagus. 2. Interaksi sosial peserta didik berprestasi dalam belajar dengan kelompok termasuk kategori baik dengan persentase 71,34%. Hal ini dapatdilihat dari: a. Secara rata-rata kontak sosial yang dilakukan peserta didik berprestasi belajar terhadap kelompok sangat baik dengan persentase 73,14%. 1) Kontak sosial negatif dilakukan peserta didik berprestasi dengan persentase 88% dan dikategorikan sangat baik, ini berarti peserta didik berpretasi tidak melakukan kontak sosial negatif sebesar 88%. 2) Kontak sosial positif dilakukan peserta didik berprestasi dengan persentase 80,18% dan dikategorikan sangat baik, 3) Kontak sosial primer ratarata dilakukan peserta didik berprestasi terhadap kelompok dengan baik yakni dengan rata-rata 73,14%. 4) Rata-rata kontak sosial sekunder dilakukan oleh peserta didik berprestasi terhadap kelompok bisa dikategorikan baik dengan persentase 64,6%. b. Secara rata-rata komunikasi yang dilakukan peserta didik berprestasi belajar terhadap kelompok baik dengan persentase 79,63%. 1) Komunikasi verbal diterapkan peserta didik berprestasi belajar terhadap kelompok dengan persentase 75,8% sehingga bisa dikategorikan baik.

8 2) Komunikasi non verbal dilakukan oleh peserta didik berprestasi belajar di SMP Negeri 4 Payakumbuh sudah baik. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tentang interaksi sosial peserta didik berprestasi dalam belajar secara umum nilainya adalah 74,4% dengan kriteria baik. 1. Interaksi sosial peserta didik berprestasi dalam belajar dengan individu termasuk dalam kategori baik. Hal ini dapat dilihat dari: a. Secara keseluruhan, kontak social peserta didik berprestasi belajar terhadap individu dikategorikan baik dengan persentase 73,48%. b. Secara umum komunikasi yang diperlihatkan peserta didik berprestasi belajar terhadap individu sudah bias dikategorikan baik dengan persentase 75,7%. 2. Interaksi sosial peserta didik berprestasi dalam belajar dengan kelompok termasuk kategori baik. Hal inidapatdilihat dari: a. Secara keseluruhan, kontak sosial yang diperlihatkan peserta didik berprestasi belajar terhadap kelompok dikategorikan baik dengan persentase 71,34%. b. Secara umum, komunikasi yang diperlihatkan peserta didik berprestasi belajar adalah baik yaitu 79,63% Saran 1. Peserta didik agar lebih meningkatkan lagi kemampuan nya khususya yang berkaiatan dengan interaksi sosial peserta didik baik dengan individu lain maupun dengan kelompok, agar lebih menunjang pengembangan dan pengaktualan kemampuan hubungan sosial yang akan berguna nantinya bagi peserta didik di masyarakat luas. 2. Personil sekolah, membantu sebagai bahan acuan untuk mendukung dan meningkatkan program untuk peserta didik berprestasi belajar dalam berinteraksi sosial. 3. Guru BK, sebagai masukan untuk menuyusun program pelayanan bimbingan dan kegiatan pendukung bimbingan

9 konseling yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan peserta didik sehingga peserta didik mampu meningkatkan atau mempertahankan interaksisosialnya. 4. Bagi peneliti selanjutnya, mungkin bias diteliti lebih lanjut mengenai konsep diri peserta didik berprestasi belajar. 5. Orang lain, agar lebih meningkatkan kemampuan bersosialiasi karena sebagai hakekat manusia sebagai makhluk sosial yang membutuhkan individu lain. KEPUSTAKAAN Djamarah, Syaiful Bahri Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru.Surabaya: Usaha Nasional. Soekanto, Soerjono Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: RajawaliPers. Yusuf, A.Muri Metodologi Penelitian. Padang: UNP Press. Yusuf, A.Muri Metodologi Penelitian. Padang: UNP Press.