HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DI SMA N 16 PADANG JURNAL

Transkripsi

1 HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DI SMA N 16 PADANG JURNAL PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2013

2 HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PENYESUAIAN DIRI PESERTA DIDIK DI SMA N 16 PADANG Oleh: Debi Putra Utama* Asmaiwaty Arief** Gusneli** *Mahasiswa Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera Barat **Dosen Pembimbing ABSTRACT Family is the main principle in forming children s act. Walking on their live, children need their parents support like parenting and support to a better live. In this case, to form well students self adjustment in school, it is also need well parenting of parents at home. Because of that, this research was conducted to discover how the parents parenting was able to build up students self adjustment. This research was designed by descriptive correlation. The population was students of XI class in Senior High School 16 Padang. The sampling was taken by using random sampling, which the total number of sampling was 70 students. The instrument of the research was questionnaire. To analyze the data, the researcher used pattern of product moment correlation coefficient, which issued by Karl Pearson, in form of windows release 17.0 program, called statistical product and service solution. Generally, the result of research showed that there was a significant relationship between parents parenting with students self adjustment in school. Thus, as the conclusion, it can be said that the parents parenting and students self adjustment were on powerful level of significance. Keyword: parents, parenting. self-adjustment, learners PENDAHULUAN Salah satu potensi yang harus dimiliki oleh seorang individu agar dapat diterima di lingkungan dan dapat berkembang sebagaimana mestinya adalah ia harus mampu menyesuaikan diri di lingkungannya. Menurut Sofyan S. Willis (2005: 55) penyesuaian diri merupakan kemampuan seseorang untuk hidup dan bergaul secara wajar terhadap lingkungannya, sehingga ia dapat merasa puas terhadap dirinya dan lingkungannya. Sekolah merupakan salah satu lingkungan sosial dimana peserta didik dapat berinteraksi dan berhubungan secara langsung dengan warga sekolah. Dengan demikian,

3 peserta didik dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan baik agar dapat mengembangkan diri dalam mencapai kesuksesan. Untuk memaksimalkan tuntutan yang ada peserta didik memerlukan penyesuaian diri yang dapat membuat peserta didik memiliki kekuatan dan kemauan yang kuat untuk menjalani tuntutan yang di hadapinya. Adapun bentuk penyesuaian diri yang akan dihadapi peserta didik di sekolah adalah penyesuaian diri peserta didik dengan lingkungan sosial seperti penyesuaian diri peserta didik dengan teman sebaya, guru, lingkungan sekolah, mengerjakan tugas, memperhatikan guru, berkomunikasi, disiplin sekolah, aturan-aturan yang ada sekolah, serta penyesuaian diri peserta didik terhadap pengembangan nilai dan norma yang ada di sekolah. Ketidakmampuan peserta didik dalam menyesuaikan diri ini disebabkan oleh berbagai faktor yang memiliki pengaruh terhadap perilaku peserta didik diantaranya adalah keluarga terutama orang tua. Menurut Hurlock (1980: 215) faktorfaktor yang mempengaruhi penyesuaian diri peserta didik di sekolah yaitu lingkungan tempat peserta didik dibesarkan yaitu kehidupan keluarga, model yang diterima anak di rumah, pengalaman sosial yang baik dari rumah, dan bimbingan dalam proses penyesuaian diri. Hasil wawancara peneliti dengan Guru BK di SMA N 16 Padang, diperoleh gambaran ada sebagian siswa yang kurang disiplin saat di sekolah, melanggar peraturan sekolah dengan datang tidak tepat waktu, bermain keluar kelas jika ada guru yang tidak datang, siswa tidak memakai pakaian seragam sesuai dengan tata tertib dan ada siswa yang cabut pada jam pelajaran tertentu. Selain itu, mereka juga tidak mampu berinteraksi dengan baik dengan teman-teman sesamanya karena adanya stratifikasi sosial di lingkungan belajarnya di sekolah misalnya adanya geng orang tertentu di sekolah. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini untuk melihat bagaimana pola asuh orang tua terhadap anak, bagaimana penyesuaian peserta didik di sekolah dan melihat hubungan antara pola

4 asuh orang tua dengan penyesuaian diri peserta didik di sekolah. Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah untuk mengungkapkan dan mendeskripsian tentang: Pola asuh orang tua terhadap anak dalam mengembangkan hubungan sosial yang baik di lingkungan sekolahnya, penyesuaian diri peserta didik di sekolah, dan hubungan antara pola asuh orang tua dengan penyesuaian diri peserta didik di sekolah. METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif korelasional, maksudnya penelitian ini menggambarkan suatu keadaan atau situasi tertentu sebagaimana adanya secara sistematis, aktual, akurat, kemudian ditentukan hubungan antar variabel yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian in adalah peserta didik kelas XI SMA N 16 Padang yang berjumlah 238 Orang peserta didik, Keseluruhan populasi penelitian dapat dilihat pada tabel 1 berikut: Tabel 1 Populasi Penelitian No Kelas Jumlah 1 XI IPA 1 34 Orang 2 XI IPA 2 35 Orang 3 XI IPA 3 35 Orang 4 XI IPS 1 31 Orang 5 XI IPS 2 35 Orang 6 XI IPS 3 35 Orang 7 XI IPS 4 33 Orang Jumlah 238 Orang Sumber Tata Usaha SMA N 16 Padang Tahun Ajaran 2012/2013 Menurut A. Muri Yusuf (2007:191), besaran ukuran sampel hendaklah mempertimbangkan tingkat kesalahan sampel yang dapat ditolerir dan tingkat kepercayaan yang dapat diterima secara statistik. Berdasarkan hal itu maka ditetapkanlah teknik penarikan sampel yang digunakan yaitu simple random sampling, Jadi yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI IPA 2 dan kelas XI IPS 2 yang berjumlah 70 orang, dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

5 Tabel 2 Jumlah Sampel Penelitian no Kelas Jumlah Siswa 1 XI IPA 2 35 Orang 2 XI IPS 2 35 Orang Jumlah 70 Orang Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan product moment yaitunya r xy = rumus korelasi xy x y 2 2 x N y 2 2 N x y N Keterangan: r xy :Koefisien product moment (korelasi antara x dan y) N : Jumlah subjek X : Jumlah skor item y : Jumlah skor total xy: Jumlah perkalian antara skor item dengan skor total x 2 : Jumlah kuadrat skor item y 2 : Jumlah kuadrat skor total HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Temuan penelitian menunjukkan bahwa; (1) pola asuh orang tua terhadap anak berada pada kategori baik dengan persentase sebesar 31,43%, dan rendah dengan pola asuh orang tua terhadap anak masih tergolong lemah karena pada hasil temuan penelitian masih menunjukkan kategori kuat dan rendah, seharusnya orang tua dapat lebih menerapkan pola asuh yang sesuai dengan karakteristik anak dengan cara tidak mengabaikan keinginan dan pendapat anak, memberika kesempatan kepada anak untuk menetukan pilihan dan mengontrol segala perilaku dan kegiatan anak serta memberikan contoh-contoh yang baik kepada anak. Menurut Shochib (1998:39) pola asuh pada dasarnya diciptakan oleh adanya interaksi antara orang tua dan anak dalam hubungan seharihari yang berevolusi sepanjang waktu, sehingga orang tua akan menghasilkan anak-anak sealiran, karena orang tua tidak hanya persentase sebesar 25,7 %. Pada mengajarkan dengan kata-kata tetapi dasarnya hal ini menunjukkan bahwa juga dengan contoh-contoh. (2)

6 penyesuaian diri peserta didik terhadap peraturan sekolah berada pada kategori baik dengan pesentase sebesar 37,14%, dan sedang dengan persentase sebesar 28,57%. Penyesuaian diri peserta didik terhadap peraturan sekolah dari hasil penelitian masih tergolong lemah karena belum mencapai sangat baik, seharusnya benar-benar mampu menyesuaiakan diri terhadap peraturan yang diterapkan oleh pihak sekolah agar peserta didik dapat merasakan kenyamanan dan ketenangan dalam menjalani aktivitas sekolah, dan hal itu dapat direalisasikan dengan cara mematuhi semua tata tertib yang ada di sekolah, seperti: memakai pakaian seragam yang telah ditentukan sekolah, tidak terlambat datang ke sekolah, menjaga kebersihan lingkungan sekolah, dan disiplin terhadap aturan (2005: 62) menyatakan bahwa: penyesuaian diri terhadap lingkungan fisik dan sosial di sekolah meliputi hal kondisi gedung sekolah, alat-alat sekolah, fasilitas belajar, aturan sekolah, dan lingkungan sosial lainnya. Jika sekolah memiliki kekurangan dalam pelengkapan fasilitas belajar atau alat-alat untuk membantu kelancaran pendidikan maka murid akan mengalami kesulitan dalam belajar. (3) terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua dengan penyesuaian diri siswa di sekolah dengan pearson correlation sebesar 0,525 dan taraf signifikansi 0,000, dan nilai t hitung sebesar 5,016 > t tabel sebesar 2,650 pada taraf signifikan 5% menunjukkan H 0 ditolak dan H 1 diterima berarti terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh orangtua dengan penyesuaian diri sekolah. Menurut Sofyan S willis

7 peserta didik terhadap peraturan sekolah. Secara umum hasil temuan penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh orangtua otoriter, demokratis dan permisif dengan penyesuaian diri peserta didik terhadap peraturan sekolah. Jadi dengan demikian dapat disimpulkan bahwa peran orang tua sangat vital dalam pengembangan kehidupan sosial peserta didik. Ketika orang tua mampu memberikan pola asuh yang baik terhadap anak dalam menjalani kehidupan sosialnya, maka dengan sendirinya pengembangan kehidupan sosial anak akan dapat berkembang kearah yang lebih baik lagi. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulakn sebagai berikut; 1. Pola asuh orang tua terhadap anak di SMA N 16 Padang terkategori kuat, hal ini menunjukkan bahwa orang tua telah memberikan pola asuh yang baik terhadap anak. 2. Hasil temuan mengenai masingmasing bentuk pola asuh menunjukkan bahwa, pola asuh otoriter diberikan orang tua terhadap anak terkategori kuat, pola asuh demokratis yang diberikan orang tua terhadap anak terkategori kuat, sedangkan untuk pola asuh permisif yang diberikan orang tua terhadap anak terkategori. 3. Hasil temuan penelitian tentang penyesuaian diri peserta didik kelas XI IPA 2 dan kelas XI IPS 2 di SMA N 16 Padang terkategori kuat, menunjukkan bahwa peserta didik sudah memiliki kemampuan yang baik dalam menyesuaikan dirinya terhadap peraturan yang diterapkan di sekolah. 4. Secara umum hasil temuan menunjukkan bahwa, terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua dengan penyesuaian diri peserta didik di SMA N 16 Padang.

8 SARAN 1. Orang tua, agar mampu menerapkan pola asuh yang lebih baik dan sesuai dalam mendukung pengembangan kepribadian anak. 2. Guru BK, agar membantu peserta didik dalam mengembangkan penyesuaian diri yang baik di sekolah yaitu dengan memprogram kegiatan sesuai kebutuhan peserta didik. 3. Pimpinan dan Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling, sebagai bahan masukan untuk meningkatkan mutu lulusan dalam mengaplikasikan ilmu di lapangan dan masukan dalam pengembangan mata kuliah yang berhubungan dengan pola asuh dan penyesuaian diri peserta didik. 4. Peneliti selanjutnya, sebagai bahan masukan untuk mengembangkan aspek kajiannya pada bidang-bidang lain misalnya pada bidang penerimaan diri peserta didik dalam belajar, motivasi peserta didik, dan hal lainnya sehingga penelitian ini dapat berkembang lebih lanjut. KEPUSTAKAAN Hurlock, E.B Psikologi Perkembangan. Jakarta : Erlangga Shochib Pola Asuh Orang Tua. Jakarta: Rineka Cipta. Willis, Sofyan S Remaja dan Masalahnya.Bandung: Alfabeta Yusuf, A Muri Dasar-dasar Metodologi Penelitian. Padang: UNP Press.