Oleh J U A N D A NIM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Oleh J U A N D A NIM"

Transkripsi

1 1 LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) BUDIDAYA KELAPA SAWIT DI PT. PERKEBUNAN KALTIM UTAMA I KECAMATAN MUARA JAWA KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Oleh J U A N D A NIM PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN JURUSAN PENGELOLAAN HUTAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA SAMARINDA 2009

2 2 HALAMAN PENGESAHAN Laporan ini disusun berdasarkan hasil kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) yang telah dilaksanakan di PT. Perkebunan Kaltim Utama I, Kecamatan Muara Jawa, Kabupaten Kutai Kartanegara Propinsi Kalimantan Timur mulai tanggal 2 Maret sampai dengan 2 Mei Menyetujui, Dosen Pembimbing, Dosen Penguji, Rusli Anwar, SP, MSi. NIP Roby, SP NIP Mengesahkan, Direktur Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Ir. Wartomo, MP NIP Lulus pada tanggal :

3 3 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas-tugas selama melaksanakan Praktek Kerja Lapang (PKL) di PT. Perkebunan Kaltim Utama hingga tersusunnya laporan ini. Keberhasilan dan kelancaran dalam pelaksanaan PKL ini juga tidak terlepas dari peran serta dan bantuan dari beberapa pihak, untuk ini segala kerendahan hati dan sikap hormat penulis ucapkan terima kasih kepada : 1. Keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan baik secara moril maupun materil. 2. Bapak Ir. Wartomo, MP selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. 3. Ibu Ir. Budi Winarni, M. Si selaku Ketua Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan. 4. Bapak Rusli Anwar, SP. M. Si selaku dosen pembimbing PKL. 5. Bapak Roby, SP selaku dosen penguji PKL. 6. Bapak F. Hendrik H. Sinaga selaku manager PT. Perkebunan Kaltim Utama I 7. Bapak Bram selaku asisten pembimbing lapangan PT. Perkebunan Kaltim Utama I 8. Bapak-bapak asisten dan mandor yang telah memberikan motivasi dan dukungan kepada penulis 9. Rekan-rekan mahasiswa yang membantu didalam penyusunan laporan PKL ini. Penyusunan laporan ini sebagai salah satu persyaratan bagi Penulis untuk menyelesaikan Studi Diploma III di Politeknik Pertanian Negeri Samarinda, penulis berharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Kampus Sei Keledang.,2 Mei 2009 Penulis

4 4 DAFTAR ISI Halama HALAMAN PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR LAMPIRAN... ii iii iv v I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Maksud dan Tujuan... 2 C. Hasil Yang Diharapkan... 2 II. III. KEAADAAN UMUM PERUSHAAN A. Tinjauan Umum PT Perkebunan Kaltim Utama I... 3 B. Iklim dan Keadaan Tanah... 3 C. Manajemen Perusahan... 4 D. Lokasi dan Waktu Kegiatan PKL... 5 HASIL PRAKTEK KERJA LAPANG A. Pembukaan Lahan Penanaman Tanaman Penutup Tanah... 6 B. Pembibitan Memancang Jarak Tanam Pengisian Tanah ke Polybag Pembuatan Lubang Tanam di Polybag Penanaman Bibit Pemupukan Pengendalian Gulma Secara Khemis Pengendalian Gulma Secara Mekanis Pengendalian Hama dan Penyakit C. Penanamam Menyiapkan Bibit Memancang Pembuatan Lubang Tanam Menanam Bibit Kelapa Sawit... 23

5 5 D. Pemeliharaan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM Konsolidasi Perawatan Piringan Pemupukan Kastrasi IV. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

6 6 DAFTAR LAMPIRAN No Tubuh Utama Halaman 1. Peta PT. Perkrbunan Kaltim Utama I Kegiatan Peraktek Kerja Lapang... 34

7 7 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komoditas kelapa sawit dalam perekonomian Indonesia cukup memegang peranan penting dan strategis karena komoditas ini mempunyai prospek yang cerah sebagai sumber devisa. Permintaan minyak kelapa sawit di samping digunakan sebagai bahan mentah industri pangan juga digunakan sebagai bahan mentah industri non pangan. Jika dilihat dari biaya produksinya, komoditas kelapa sawit jauh lebih baik daripada minyak nabati lainnya. Minyak kelapa sawit merupakan produk perkebunan yang memiliki prospek yang cerah di masa mendatang. Potensi tersebut terletak pada keragaman kegunaan dari minyak sawit. Kelapa sawit di Indonesia dewasa ini merupakan komoditas primadona, luasnya terus berkembang dan tidak hanya merupakan monopoli perkebunan besar negara atau perkebunan swasta. Saat ini perkebunan rakyat sudah berkembang pesat. Perkebunan kelapa sawit yang semula hanya di Sumatera Utara dan di Daerah Istimewa Aceh saat ini sudah berkembang di beberapa propinsi, antara lain Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Riau, Irian Jaya, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan dan khususnya Kalimantan Timur yang sedang dalam tahap perluasan daerah budidaya tanaman kelapa sawit. Banyaknya perkebunan kelapa sawit mampu pula menciptakan kesempatan kerja yang luas namun diperlukan sumberdaya manusia (SDM)

8 8 yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan perkebunan. Sehubungan dengan hal tersebut maka Politeknik Pertanian Negeri Samarinda mempunyai program Praktek Kerja Lapang ke perkebunan dengan harapan agar para alumnusnya memiliki keterampilan yang bisa diandalkan untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya selama PKL di dunia kerja khususnya perkebunan nantinya.. B. Tujuan Tujuan dari kegiatan Peraktek Kerja Lapang (PKL) adalah sebagai berikut : 1. Menambah pengetahuan mahasiswa agar mampu berpikir secara praktis. 2. Meningkatkan keterampilan mengelola bahan dan tenaga kerja di lapangan. 3. Memahami perinsip kerja kegiatan budidaya tanaman kela sawit. C. Hasil Yang Diharapkan Adapun hasil yang di harapkan dari kegiatan Peraktek Kerja Lapang (PKL) antara lain : 1. Agar mahasiswa mengetahui dan mampu secara teknis melakukan kegiatan yang dilaksanakan oleh perusahaan. 2. Dalam melakukan kegiatan mahasiswa menjadi tenaga kerja yang terlatih dan terampil. 3. Menambah wawasan berpikir sebagai bekal apabila akan bekerja.

9 9 II. KEADAAN UMUM PERUSAHAAN A. Tinjauan Umum PT. Perkebunan Kaltim Utama I. PT. Perkebunan Kaltim Utama I merupakan perkebunan yang bergerak dibidang kelapa sawit, yang terletak di kecamatan Muara Jawa, Sanga-Sanga, dan Loa Janan Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur. PT. Perkebunan Kaltim Utama I merupakan perusahaan daerah yang berdiri pada tanggal 1 Mei 2004 berdasarkan akta notaris Achmad Dahlan, SH, Nomor 01. luas areal yang disetujui Ha dan luas areal yang dibuka 3 divisi dimana masing-masing divisi dibagi 500 Ha per divisi. B. Iklim dan Keadaan Tanah 1. Topografi Berdasarkan hasil survey yang dilakukan dapat diketahui kondisi lahannya adalah bertopografi berbukit dan sebagian lagi dataran dengan kemiringan antara 0 15%, ketinggian tempat berkisar antara mdpl. 2. Curah Hujan Data curah hujan tahunan yang didasarkan dari data curah hujan Kalimantan Timur lokasi proyek memiliki curah hujan berkisar mm/tahun, jumlah hari hujan rata-rata 8 hari/bulan. Dari data curah hujan tersebut menurut koppen lokasi proyek diklasifikasikan sebagai tipe Afa atau tipe A karena hujan merata sepanjang tahun dengan periode kering sangat pendek.

10 10 3. Keadaan Tanah Jenis tanah di PT. Perkebunan Kaltim Utama didominasi jenis tanah podsolik merah kuning. Tanah memiliki kedalaman efektif diperkirakaan cm atau lebih, bertekstur halus, tergenang periodik, dan kemungkinan terjadi erosi. C. Manajemen Perusahaan 1. General Manager Plantation Sebagai pimpinan dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepada direktur utama dan dibantu oleh estate manager/ manager kebun, dengan membawahi Estate Manager, Asisten Kepala, Kepala tata usaha, Asisten divisi, Mandor, Humas, Satpam (keamanan) dan karyawan. 2. Estate Manager Membawahi Asisten Kepala, Asisten Lapangan, Kepala Tata usaha, Mandor, Kepala kerja, Bengkel, Humas, Satpam (keamanan) dan Karyawan. 3. Kepala Tata Usaha Membawahi departemen personalia, departemen keuangan, departemen pergudangan dan kerani. 4. Asisten Kepala Jabatan ini dipercayakan memimpin dalam suatu bidang kerja, atau lokasi kerja yang membawahi mandor.

11 11 5. Asisten Kebun Membawahi beberapa afdeling/divisi (pembagin wilayah operasional). 6. Humas Mempunyai kegiatan dalam urusan kemasyarakatan. 7. Mandor Wilayah Bertanggung jawab penuh pada tiap-tiap wilayah kerja yang dipimpinnya dalam beberapa karyawan. 8. Kepala Kerja Bertanggung jawab atas semua kegiatan perawatan tanaman di lapangan. 9. Karyawan Bhl ( Buruh harian lepas) Karyawan yang berstatus ketenaga kerjaannya tidak terikat dengan kontrak kerja atau perjanjian kerja lainnya. D. Lokasi dan Waktu Kegiatan PKL Praktek Kerja Lapang (PKL) ini dilaksanakan di Perusahaan Perkebunan PT. Perkebunan Kaltim Utama I tepatnya di: Desa Kecamatan Kabupaten Provinsi : Teluk dalam : Muara Jawa : Kutai Kartanegara : Kalimantan Timur Waktu pelaksanaan PKL selama 2 bulan yang dimulai dari tanggal 2 Maret sampai tanggal 2 Mei 2009 di PT. Perkebunan Kaltim Utama I.

12 12 III. HASIL PRAKTEK KERJA LAPANG A. Pembukaan Lahan 1. Penanaman tanaman penutup tanah a. Tujuan Tujuan penanaman adalah menghindarkan tanah dari bahaya erosi karena tetesan air hujan tidak langsung menerpa tanah, dapat memberi tambahan unsur hara nitrogen pada tanah, bahan organiknya dapat menghasilkan keseburan tanah dan menekan pertumbuhan gulma. b. Dasar Teori Menurut Pahan (2006), Penanaman tanaman penutup tanah baik yang dilakukan sebelum maupun sesudah bibit ditanam, merupakan usaha yang sangat dianjurkan di perkebunan kelapa sawit. Jenis tanaman penutup tanah biasanya dipilih dari jenis kacangkacangan (LCC). Jenis tanaman penutup tanah yang biasa ditanam di kebun kelapa sawit adalah Calopogonium mucunoides, Pureira japanica, Centrocema pubescent, Calopogonium caeralium, dan Pureira Triloba (Kudzu).

13 13 c. Pelaksanaan di lapangan c.1. Alat dan bahan Alat : Ember, parang, timbangan, tugal (kayu bulat panjang 1 meter) Bahan : Calopogonium mucunoides (CM), Pureira japanica (PJ), Pureira japanica (PJ), Pureira japanica (PJ) dan Pupuk Rock Phosphat (RP). c.2. Prosedur kerja 1) Untuk keperluan 1 Ha dilakukan penimbangan benih Lcc jenis Calopogonium mucunoides (CM) sebanyak 4 kg, Pureira japanica (PJ) sebanyak 2 kg dan pupuk Rock phosphat (RP) sebanyak 6 kg. 2) Benih Calopogonium mucunoides (CM) sebanyak 4 kg, Pureira japanica (PJ) sebanyak 2 kg tersebut dicampur kedalam karung dan di rendam kedalam air mengalir selama 20 menit. 3) Benih Tersebut diangkat dan dicampur sampai rata dengan pupuk Rock phosphat sebanyak 6 kg. 4) Penanaman dilakukan dengan cara ditugal jarak antar lubang tanam yaitu 40 cm. 5) Setelah lubang tanam siap, benih ditabur kedalam lubang tanam sekitar 20 gram.

14 14 c.3. Hasil kerja Penanaman benih kacangan jenis Pueraria Javaica (PJ) dan Colopoganium Moconoides (CM) dilakukan 1 hari kerja (HK) didapat 4 Ha untuk jumlah karyawan 16 orang dengan sistem pembagian kerja, untuk 12 orang khusus sebagai penebas gawangan dan pembuat tanda patok di tengah gawangan dengan mengunakan tali (agar lurus) yang akan dibuat jalur atau larikan, selanjutnya 4 orang sebagai pembuat jalur larikan dengan batas tajuk sawit cm ke tengah gawangan mengunakan cangkul, dan 4 orang sebagai penebar dan penutup benih kacangan dengan mengunakan sapu lidi. Hasil kerja mahasiswa dalam 1 HK hanya 2 jalur kacangan dalam 1 gawangan. d. Pembahasan Penanaman kacangan atau penutup tanah yang dilakukan oleh PT Perkebunan Kaltim Utama I adalah pada lahan yang telah ditanami kelapa sawit padahal pada teorinya sebaiknya tanaman Lcc ditanam setelah Rumpukan dirapikan dan setelah penanaman. Dari hasil kegiatan praktek yang didapat selama kegiatan penanaman kacang-kacangan di lapangan, sudah sesuai dengan Standar Operasional Perusahaan (SOP), hanya waktu penanaman yang dilakukan terlambat seharusnya di awal pembukaan lahan (land clearing).

15 15 B. Pembibitan 1. Memancang pengaturan jarak tanam di pembibitan a. Tujuan Tujuannya adalah untuk mengukur dan menentukan letak serta jarak tanam yang sesuai untuk tanaman kelapa sawit. b. Dasar Teori Menurut Sastrosayono (2003), polibag dalam pembibitan utama diatur berbentuk segitiga sama sisi dengan jarak 90 cm x 90 cm x 90 cm atau sesuai dengan keinginan. c. Pelaksanaan di lapangan c.1. Alat dan bahan Alat Bahan : Kompas dan Kawat pancang : Areal yang telah disiapkan untuk pemancangan c.2. Prosedur kerja 1) Menentukan tempat yang akan diukur. 2) Arah pemancangan diawali dari satu jalur utara ke selatan. 3) Menggunakan metode pemancangan segitiga sama sisi. 4) Dilakukan pengukuran dengan jarak 69 cm x 80 cm. 5) Kemudian ditandai dengan anak bambu pada setiap titik. c.3. Hasil kerja Kegiatan ini tidak diberikan target karena pemancangan jarak tanam diserahkan kepada borongan.

16 16 d. Pembahasan Kegiatan yang dilakukan sudah sesuai dengan teori, karena pemancangan dilakukan segitiga sebelum tanaman ditanam. 2. Pengisian Tanah Ke Polybag a. Tujuan Tujuannya adalah agar tanah untuk pembibitan siap digunakan sebelum penanaman. b. Dasar Teori Menurut Sastrosayono (2003), tanah yang sudah bersih dimasukkan kedalam polibag besar berukuran 40 x 50 cm yang dapat menampung 25 Kg tanah. Pengisian tanah dalam polybag jangan terlalu penuh, cukup sampai 2 cm dari bagian atas polibag. Tujuannya agar air dan pupuk tidak melimpah keluar. c. Pelaksanaan di lapangan c.1. Alat dan bahan Alat Bahan : Cangkul. : Tanah, Polybag. c.2. Prosedur kerja 1) Mencangkul tanah. 2) Menggemburkan tanah topsoil. 3) Memasukkan tanah tersebut ke dalam polibag tetapi tidak terlalu penuh.

17 17 c.3. Hasil kerja Dari kegiatan ini tidak mematok target karena dalam pekerjaan ini sistem kerja yang digunakan bersifat borongan. d. Pembahasan Pengisian tanah ke dalam polybag yang dilakukan di Perusahaan sudah sesuai dengan teori yang ada karena polybag diisi sesuai dengan ukuran tidak terlalu penuh agar pupuk yang diaplikasikan tidak rembes keluar pada saat pemupukan. 3. Pembuatan Lubang Tanam di Polybag a. Tujuan Tujuannya adalah untuk penggalian lubang untuk penanaman bibit kelapa sawit. b. Dasar Teori Menurut Setyamidjaja (2002), ukuran lubang tanam harus sedikit lebih besar daripada ukuran polybag, tanah dilubangi ditengahtengah polibag yang besarnya sama dengan ukuran polybag kecil atau lebih besar dari polibag kecil. c. Pelaksanaan di lapangan c.1. Alat dan bahan Alat : Silinder besi tipis (alat bor). Bahan : Polibag yang berisi tanah.

18 18 c.2. Prosedur kerja 1. Alat berupa bor tanam dalam polybag dipisahkan dahulu setelah kegiatan pengeboran dilakukan. 2. Silinder besi ditekan dan diputar-putar dua sampai tiga kali putaran kemudian. 3. Diangkat sehingga tanah dalam alat tersebut terangkat atau terbawa didalam alat. c.3. Hasil kerja Dari kegiatan yang telah dilakukan diperoleh hasil kerja dengan jumlah 3000 polybag/hk. d. Pembahasan Pelaksanaan pembuatan lubang tanam pada polybag dengan menggunakan selinder dari besi tidak berbeda dengan teori yang menyatakan bahwa pembuatan lubang tanam pada polybag dapat dilakukan menggunakan bor.agar ukuran dan cara kerja melubang tanam lebih efektif dan efisien. 4. Penanaman Bibit a. Tujuan Tujuannya adalah agar bibit dapat menghasilkan tanaman berkualitas dengan daya tahan tinggi. b. Dasar Teori Menurut Fauzi dkk (2002), Pembibitan utama yang menggunakan plastik polibag besar dilakukan selama 9 bulan, pada

19 19 prinsipnya penanaman bertujuan untuk menghasilkan tanaman yang berkualitas dan mempunyai kemampuan adaptasinya besar. c. Pelaksanaan di lapangan c.1. Alat dan bahan Alat Bahan : Tenaga manusia. : Bibit yang telah diseleksi. c.2. Prosedur kerja 1) Menyiapkan alat dan bahan. 2) Sehari sebelum dilakukan pemindahan bibit-bibit yang siap ditanam disiram dengan air. 3) Lubang tanam yang telah disiapkan diberi pupuk rock phospat sebanyak 35 gram. 4) Bibit yang berada dalam polibag kecil diputar dan dibalik hingga terlepas dari polibag 5) Bibit ditanam dalam lubang. 6) Lubang tersebut ditutup tanah, batas sampai dengan leher sawit. c.3. Hasil kerja Dari kegiatan yang telah dilakukan diperoleh hasil kerja dengan jumlah 5000 bibit/hk. d. Pembahasan Penanaman bibit kelapa sawit yang dilakukan menggunakan polybag besar yang dilakukan diperusahaan bertujuan untuk

20 20 mendapatkan pertumbuhan yang optimal di mainursery, hal ini sesuai dengan teori Fauzi (2002) yang menyatakan bahwa penggunaan polybag besar mampu meningkatkan kualitas tanaman. 5. Pemupukkan Pemupukan sangat dianjurkan dengan menggunakan pupuk majemuk yang mengandung unsur N, P, K dan Mg.Seperti pupuk dan pupuk a. Tujuan Tujuannya adalah untuk menmbah unsur hara pada tanaman serta merangsang produktivitas tanaman. b. Dasar Teori Menurut Setyamidjaja (2002), Permupukan bibit sangat penting dilaksanakan agar diperoleh bibit yang sehat, tumbuh cepat, sehat dan subur. Pupuk yang diberikan ialah urea dalam bentuk larutan dan pupuk majemuk. c. Pelaksanaan di lapangan c.1. Alat dan bahan Alat Bahan : Ember : Pupuk Urea. c.2. Prosedur kerja 1) Menyiapkan alat dan bahan. 2) Untuk umur dua minggu setelah tanam digunakan urea dengan dosis 3,5 gram/pokok tanaman.

21 21 3) Pupuk ditabur disekitar pinggir polibag. c.3. Hasil kerja Dari kegiatan yang telah dilakukan diperoleh hasil kerja 6000 pokok/hk. e. Pembahasan Pemupukan dimain nursery berdasrkan rekomendasi perusahaan yang dilakukan dilapangan sesuai dengan teori karena sesuai dengan kebutuhan bibit akan unsur hara pada masa pertumbuhan. 6. Pengendalian Gulma Secara Chemis a. Tujuan Tujuannya adalah untuk menmbah unsur hara pada tanaman serta merangsang produktivitas tanaman b. Dasar Teori Menurut Fauzi dkk (2002), pemberantasan gulma atau tanamn liar dalam arti sempit disebut penyiangan. Gulma yang tumbuh disekitar bibit atau tanaman kelapa sawit perlu diberantas sebab dapat merugikan tanaman pokok bahkan menurunkan produksi. Gulma menjadikan tanaman pokok berkompetisi dalam memperoleh unsur hara.

22 22 c. Pelaksanaan di lapangan c.1. Alat dan bahan Alat Bahan : Solo sprayer, Ember penakar : Supremo dan Air c.2. Prosedur kerja 1) Menyiapkan alat dan bahan. 2) Menakar herbisida supremo sebanyak 80 ml/15liter air. 3) Menyemprot gulma pada areal yang telah ditentukan. c.3. Hasil kerja Dari kegiatan yang telah dilakukan diperoleh hasil kerja 16 kep X 250 pokok = 4000 Pokok Hk. c. Pembahasan Pelaksanaan pekerjaan pengendalian gulma secara khemis tidak berbeda dengan dasar teori yang ada akan tetapi hanya waktu pengendaliannya saja yang sering terlambat. Hal ini desebabkan oleh penrencanaan yang disusun tidak sinkron dengan pelaksanaan dilapangan. 7. Pengendalian Gulma Secara Mekanis a. Tujuan Tujuannya adalah untuk membersihkan polibag dari gulma dan mengurangi perebutan unsur hara pada tanaman.

23 23 b. Dasar Teori Menurut Pahan (2006), Pengendalian gulma dilakukan 1 bulan sesudah penanaman di pembibitan utama dan dilakukan terusmenerus sampai bibit berumur 11 bulan, dimana pertumbuhan gulma sudah tertekan oleh pengaruh naungan bibit. Pengendalian gulma secara manual dilakukan 2 rotasi perbulan. c. Pelaksanaan di lapangan c.1. Alat dan bahan Alat Bahan : Dongkel yang terbuat dari kayu. : Gulma c.2. Prosedur kerja a. Menyiapkan alat dan bahan. b. Mencabut gulma disekitar polibag. c.3. Hasil kerja Dari kegiatan yang telah dilakukan diperoleh hasil kerja untuk satu orang 1500 polibag/hk. d. Pembahasan Pengendalian gulma secara mekanis atau manual yang ada diperusahaan tidak berbeda dengan teori yang seharusnya diterapkan untuk pembibitan kelapa sawit.

24 24 8. Pengendalian Hama dan Penyakit a. Tujuan Tujuannya adalah untuk membasmi hama dan penyakit agar produksi dan pertumbuhannya menjadi maksimal. b. Dasar Teori Menurut Pahan (2006), Penyemprotan pestisida untuk mengendalikan hama dan penyakit dipersemaian sangat tida dianjurkan, apalagi dengan pestisida yang mengandung logam berat, seperti tembaga (Cu), air raksa (Hg), dan ditambah Pb, hama dan penyakit penting di persemaian umumnya hampir sama dengan di pembibitan. c. Pelaksanaan di lapangan c.1. Alat dan bahan Alat Bahan : Solo sprayer, Ember, Penakar : Fungisida jenis dithane dan Air. c.2. Prosedur kerja 1) Menentukan areal penyemprotan. 2) Menakar dan mencampur dithane 10 gram/15liter air. 3) Menyemprot pada areal yang telah ditentukan. c.3. Hasil kerja Dari kegiatan yang telah dilakukan dalam 7 jam diperoleh hasil 16 kep x 600 pokok = 9600 pokok/hk.

25 25 d. Pembahasan Pengendalian yang dilakukan tidak berbeda dengan teori hal ini ditunjukan dengan penyemprotan fungisida untuk mengendalikan hama di pembibitan utama atau main nursery. C. Penanaman 1. Menyiapkan bibit a. Tujuan Tujuannya adalah memilih dan menyiapkan bibit yang berkualitas dan siap untuk ditanam kelapangan. b. Dasar teori Menurut Rizsa (1994), Bibit harus tersedia cukup dalam kondisi umur yang sesuai, bibit yang normal untuk dipindahtanamkan ke lapangan adalah umur bulan. Khusus untuk areal tanaman baru (TB) bekas hutan, bibit umur bulan lebih baik, karena bibit yang lebih tua kurang disenangi tikus, babi dan landak. c. Pelaksanaan di lapangan c.1. Alat dan bahan Alat : Linggis, Parang, Arit. Bahan : Bibit kelapa sawit yang sudah di seleksi c.2. Prosedur kerja 1) Menyiapkan alat dan bahan. 2) Menentukan lokasi yang akan dilakukan pengambilan bibit. 3) Memilih bibit yang bagus untuk ditanam ke lapangan.

26 26 4) Membersihkan atau memotong sebagian pelepah atau daun bibit tanaman kelapa sawit sehingga mudah dalam pengangkutan. c.3. Hasil kerja Dari kegiatan yang dilakukan tidak di tentukan target karena dikerjakan oleh orang borongan. d. Pembahasan Pelaksanaan penanaman bibit dilapangan sesuai dengan teori karena bibit yang ditanam adalah bibit yang berumur mencukupi untuk transplanting kelapangan. 2. Memancang a. Tujuan Tujuannya adalah untuk mengukur dan menentukan letak serta jarak tanam yang sesuai untuk tanaman kelapa sawit. b. Dasar teori Menurut Sastrosayono (2003), buat pancang tempat meletakkan bibit (supply point) tiap 5 baris untuk tanah rata atau beberapa teresan untuk tanah miring, sehari sebelum penanaman. c. Pelaksanaan di lapangan c.1. Alat dan bahan Alat : Kompas,Pita,Bambu.

27 27 c.2. Prosedur kerja 1) Menyiapkan alat serta bahan yang akan diperlukan dalam pemancangan. 2) Menentukan letak atau lokasi yang akan dipancang 3) Arah pemancangan diawali dari satu jalur utara ke selatan. 4) Menggunakan metode pemancangan segitiga sama sisi. 5) Dilakukan pengukuran dengan jarak 8,8 x 8,8 x 8,8 meter. 6) Kemudian ditandai dengan di pancangkan bambu pada setiap titik. c.3. Hasil kerja Dari kegiatan yang telah dilakukan dalam pemancangan tidak ditargetkan karena dikerjakan dengan orang borongan. d. Pembahasan Pemancangan yang ada di perusahaan mengunakan alat kompas dan bambu sebagai ajir sesuai dengan teori yang ada. 3. Pembuatan lubang tanam a. Tujuan Tujuannya adalah untuk membuat lubang penanaman bibit tanaman kelapa sawit. b. Dasar teori Menurut Setyamidjaja (2002), Membuat lubang tanam ukuran lubang tanaman harus sedikit lebih besar dari pada ukuran polibag, yaitu 60 x 60 x 60 x 50 cm. Pada waktu penggalian lubang tanah

28 28 lapisan atas dipisah diletakaan disebelah kanan lubang dan tanah lapisan bawah diletakaan disebelah kiri lubang. Lubang sebaiknya dibuat bersamaan dengan waktu tanam karena akan lebih terjamin kualitasnya. c. Pelaksanaan di lapangan c.1. Alat dan bahan Alat Bahan : Cangkul : Bibit kelapa sawit yang telah diseleksi,pupuk rock poshpat. c.2. Prosedur kerja 1) Menyiapkan alat dan bahan. 2) Menentukan lokasi yang akan dilakukan penggalian lubang tanam 3) Mencangkul tanah, tanah topsoil diletakkan disebelah kanan dan tanah subsoil disebelah kiri 4) Lakukan pemberian pupuk rock phospat sebanyak 250 gram /lubang tanam dan 250 gram pada tanah topsoil dan subsoil. c.3. Hasil kerja Kegiatan ini tidak diberikan target karena pembuatan lubang tanam diserahkan kepada borongan. d. Pembahasan Pelaksanaan pembuatan lubang tanam tidak berbeda dengan teori karena ukuran dan cara pembuatannya tidak berbeda.

29 29 4. Menanam bibit kelapa sawit a. Tujuan Tujuannya adalah agar tanaman tumbuh dengan baik dan menghasilkan tanaman yang produktif. b. Dasar teori Menurut Pahan (2006), Sehari sebelum penanaman, bibit Sudah diecer ke dalam blok bersama-sama dengan kantong yang berisi 150gram pupuk Tsp dan 300gram pupuk meister. Pemberian pupuk posfat pada dasar dan dinding lubang tanam harus ditimbun dengan lapisan tanah bawah dan dipadatkan dengan cara di injak-injak. c. Pelaksanaan di lapangan c.1. Alat dan bahan Alat : Cangkul, Parang. Bahan : Bibit kelapa sawit yang siap tanam. c.2. Prosedur kerja 1) Menentukan lokasi penanaman. 2) Menyiapkan alat dan bahan. 3) Menanam bibit ke dalam lubang tanam yang telah siap, sebelum ditanami terlebih dahulu polybagnya dilepas. 4) Kemudian ditimbun kembali dengan tanah topsoil kemudian dilanjutkan dengan tanah subsoil hingga batas leher pokok.

30 30 c.3. Hasil kerja Dari kegiatan yang telah dilakukan diperoleh hasil sebanyak bibit 40 bibit yang ditanam 3,7 Hk/Ha. d.pembahasan Penanaman bibit dilapangan berbeda dengan teori yang ada kerena penanaman lagsung dilakukan tanpa pemberian pupuk terlebih dahulu sebagai pupuk dasar. D. Pemeliharaan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) Menurut Fauzi dkk (2002) perawatan tanaman merupakan salah satu tindakan yang sangat penting dan menentukan masa produktif tanaman. Perawatan bukan hanya ditujukkan terhadap tanaman, tetapi juga pada media tumbuh (tanah). Walaupun tanaman dirawat dengan baik, tetapi perawatan tanah diabaikan maka tidak akan banyak memberi manfaat. Menurut Risza (1995), yang dimaksud tanaman belum menghasilkan (TBM) adalah mulai penanaman sampai tanaman berumur 36 bulan (3 tahun). Kegiatan dari pemeliharaan tanaman belum menghasilkan (TBM) yaitu garuk piringan pokok, pemeliharan gulma di gawangan, membuat dan memelihara pasar kontrol, membuat dan memelihara pasar pikul, wiping lalang, kastrasi, tunas pasir, konsolidasi pokok, inventarisasi pokok dan penyisipan di TBM. Tujuan dari perawatan TBM (Tanaman Belum Menghasilkan) yaitu : 1. Mendorong pertumbuhan vegetatif 2. Menjamin tanaman yang homogen 3. Menjamin blok tuntas

31 31 4. Mempercepat fase Tanaman Menghasilkan (TM). 1. Konsolidasi Untuk menegakan tanama yang kelapa sawit yang miring di lakukan penegakkan (konsulidasi).pada saat umur tanaman bulan. a. Tujuan Tujuannya adalah agar tanaman yang rusak setelah ditanam diganti dan tanaman yang miring diperbaiki. b. Dasar teori Menurut Pahan (2006), Konsolidasi merupakan suatu kegiatan penting di perkebunan kelapa sawit supaya semua titik tanam hidup dan menghasilkan produksi per hektar yang maksimal serta menekan pertumbuhan lalang dan gulma lainnya, konsolidasi harus dilakukan sedini mungkin. c. Pelaksanaan di lapangan c.1. Alat dan bahan Alat : Cangkul,Parang. Bahan : Pohon kelapa sawit c.2. Prosedur kerja 1) Mencari pohon kelapa sawit yang miring 2) Gulma yang ada disekitar tanaman di bersihkan terlebih dahulu 3) Memperbaiki tanaman yang miring, rusak dan mengganti tanaman yang mati.

32 32 c.3. Hasil kerja Konsolidasi dilakukan selama satu hari kerja mendapat pokok sawit/karyawan. Frekuensi biasanya lebih besar apabila keaadan cuaca mendukung dalam pekerjaan konsolidasi. d.pembahasan Pelaksanaan konsolidasi pokok sawit dilapangan dilakukan sesuai dengan rekomendasi perusahaan. Hal ini juga tidak berbeda dengan teori yang seharusnya dilakukan. 2. Perawatan piringan Perawatan yang dilakukan pada saat Praktek Kerja Lapang, berupa rawat piringan manual pada saat tanaman berumur 24 bulan. a. Tujuan Tujuannya adalah untuk memudahkan dalam perawatan, pemupukan dan mengurangi perebutan unsur hara tanaman dan memudahkan dalam pemanenan. b. Dasar teori Menurut Anonim (1995), Salah satu hal yang terpenting dalam perawatan adalah perawatan piringan, hal ini perlu agar memudahkan dalam pemupukan, mengurangi perebutan unsur hara yang disebabkan oleh gulma, mengurangi timbulnya hama dan penyakit.

33 33 c. Pelaksanaan di lapangan c.1. Alat dan bahan Alat : Parang, arit dan cangkul. Bahan : Gulma yang ada di piringan pokok sawit. c.2. Prosedur kerja 1) Menentukan lokasi pembuatan piringan. 2) Menyiapkan alat dan bahan. 3) Membersihkan sekitar pokok tanaman dengan jarak dari pokok sampai sepanjang ujung tajuk tanaman. c.3. Hasil kerja Dari kegiatan yang dilakukan dalam 2,5 Hk diperoleh 1,5 Ha. d. Pembahasan Pengendalian gulma dipiringan yang dilakukan untuk memudahkan dalam pemupukan dan perawatan tanaman yang lainya. Hal ini sesuai dengan teori yang ada perawatan piringan kelapa sawit untuk memudahkan dalam segi pemupukan. 3. Pemupukan a. Tujuan Tujuannya adalah agar tanaman tumbuh dengan baik dan menghasilkan tanaman yang produktif

34 34 b. Dasar teori Menurut Pahan (2006), Pemupukan memberikan kontribusi yang sangat luas dalam meningkatkan produksi dan kualitas produk yang dihasilkan. Salah satu efek pemupukn yang sangat bermanfaat yaitu meningkatnya kesuburan tanah yang menyebabkan tingkat produksi tanaman menjadi relatif stabil serta meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit serta pengaruh iklim yang tidak menguntungkan. c. Pelaksanaan dilapagan c.1. Alat dan bahan Alat : Ember, Mangkuk penakar. Bahan : Pupuk N, P, K c.2. Prosedur kerja 1) Menentukan lokasi pemupukan. 2) Menyiapkan alat dan bahan. 3) Menaburkan pupuk disekitar piringan dengan jarak 50 cm dari tanaman atau sepanjang ujung tajuk tanaman. c.3. Hasil kerja Dari kegiatan yang telah dilakukan ditarget 0,3 Hk/Ha. d. Pembahasan Penebaran pupuk merata mengelilingi piringan pokok kelapa sawit mengunakan mangkok tabur yang sudah di kalibrasi sesuai dengan dosis yang direkomendasikan untuk TBM dan disesuaikan

35 35 dengan kebutuhan tanaman berdasarkan usia tanam. Hal ini sesuai dengan teori pemupukan yang ada. 4. Kastrasi a. Tujuan Tujuannya untuk mendorong pertumbuhan vegetatif tanaman, mendorong pembuahan yang lebih sempurna dan menghilangkan dari sumber infeksi (penyakit mayang). b. Dasar teori Menurut Setyamidjaja (1991), Kastrasi adalah memotong bunga jantan maupun bunga betina yang telah tumbuh pada tanaman yang berumur bulan bunga jantan dan bunga betina dan buahbuah yang ditunas (bila tidak busuk) dikumpulkan pada gawangan.(lahan diantara barisan tanaman kelapa sawit). Alat yang digunakan adalah dodos. c. Pelaksanaan di lapangan c.1. Alat dan bahan Alat : Dodos berukuran 5 cm. Bahan : Bunga jantan dan betina c.2. Prosedur kerja 1) Menentukan tanaman yang akan dikastrasi 2) Menyiapkan alat dan bahan. 3) Membuang bunga jantan dan bunga betina dengan menggunakan dodos.

36 36 c.3. Hasil kerja Penebaran kelerat ini dilakukan masing-masing karyawan selama 1 hari kerja (HK) dengan frekuensi 30 Ha/20 kg kelerat. d. Pembahasan Pemberian umpan klerat untuk pengendalian hama tikus di TBM yang di lakukan di Bengkirai Estate di lapangan tidak berbeda dengan teori. Pengendalian hama tikus adalah hal yang paling penting dilakukan karena hama tikus dapat mengurangi produksi dan menyebabkan tanaman menjadi mati. Oleh sebab itu pengendalian harus segera dilakukan apabila terdapat gejala gejala dari serangan hama tikus.

37 37 IV. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Kegiatan praktek kerja lapang yang dilakukan disalah satu perusahaan perkebunan PT. Perkebunan Kaltim Utama I dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Pembukaan lahan Pembukaan lahan dengan penanaman tanaman penutup tanah yang dilakukan di PT Perkebunan Kaltim Utama I mengalami keterlambatan yang dikarenakan tidak sesuainya perencanaan dan pelaksanaan dilapangan 2. Pembibitan Pembibitan yang dilaksanakan dilapangan dengan beberapa item sudah sesuai dengan teori karena pelaksanaannya mengikuti rekomendasi perusahaan dan tidak berbeda dengan teori pembibitan dan sub-sub itemnya. 3. Penanaman Dalam item penanaman dari empat sub kegiatan (menyiapkan bibit, memancang, pembuatan lubang tanam dan menanam bibit kelapa sawit) yang dilakukan ada satu hal yang yaitu penanaman bibit kelapa sawit yang seharusnya di beri pupuk dasar telebih dahulu akan tetapi dilapangan bibit langsung ditanam tanpa pemupukan dasar terlebih dahulu.

38 38 4. Kegiatan pemeliharaan yang penting untuk tanaman belum menghasilkan (TBM) konsolidasi, rawat piringan, pemupukan dan kastrasi merupakan semua kegiatan tersebut merupakan kegiatan pokok dalam budidaya kelapa sawit karena hubunganya dengan produktivitas tanaman menjelang masa panen. B. Saran Menambahkan jam mata kuliah khususnya kelapa sawit dalam 1 semester penuh agar mahasiswa bisa lebih mengerti tentang komoditi kelapa sawit serta budaya kebun. Sebaiknya ada ikatan kerja sama antara kampus dengan instansi-instansi khususnya yang berkaitan dengan bidang perkebunan sehingga dalam pelaksanaan praktek kerja lapang nantinya mahasiswa tidak mengalami kesulitan. Semua ilmu yang diperoleh dilapangan dan teori, Semua kegiatan pemeliharaan tanaman belum menghasilkan (TBM) yang dilakukan di Perkebunan Kaltim Utama I sudah cukup baik hanya saja perlu beberapa perbaikan dalam sistem pelaksanaan kerja yang harus disesuaikan dengan urutan proses budidaya kelapa sawit yang telah ada dalam literatur, diantaranya : 1. Penanaman kacangan (legume cover crop) harus dilakukan secepat mungkin setelah pembukaan lahan (land clearing) dengan tujuan untuk menekan pertumbuhan gulma, mencegah erosi, serta menjaga kelembaban tanah 2. Pada saat proses penyisipan sebaiknya lubang tanam diberi pupuk dasar untuk merangsang pertumbuhan akar tanaman.

39 39 Selain teknis budidaya yang harus dibenahi penulis menyarankan kepada pihak Perusahaan PT. Perkebunan Kaltim Utama I : 1. Administrasi harus betul-betul teliti terutama untuk buku kerja mandor (BKM) karena merupakan data awal dilapangan yang menyangkut prestasi kerja karyawan dan upah yang akan dibayarkan, sehingga tidak terjadi kesalah pahaman antara karyawan dan perusahaan. 2. Melakukan penambahan jumlah tenaga kerja dalam proses setiap kegiatan dilapangan, untuk menunjang efektif dan efisiensi proses kegiatan dilapangan 3. Sarana transportasi yang masih kurang dan sangat perlu ada perbaikan, untuk menunjang kelancaran dalam proses pengangkutan 4. Tenaga kerja atau karyawan perlu meningkatkan kinerjanya dalam bekerja untuk mencapai hasil yang maksimal 5. Perlu adanya penambahan alat-alat seperti masker, sarung tangan untuk menunjang keselamatan dan kesehatan kerja para karyawan khususnya pada karyawan pemupukan dan penyemprotan 6. Sebaiknya dalam divisi dibuatkan gudang divisi guna mempercepat proses dalam mengunakan bahan yang diperlukan dalam kegiatan lapangan.

40 40 DAFTAR PUSTAKA Anonim, Brevat Dasar I Tanaman Kelapa Sawit. Astra Agro Niaga. Jakarta. Fauzi, Budidaya Kelapa sawit. Penebar swadaya. Jakarta. Pahan, Kelapa Sawit. Penebar Swadaya. Jakarta. Rizsa, S Budidaya Kelapa Sawit. Kanisius. Yogyakarta Rizsa, S Panen dan Pengangkutan. Kanisius. Yogyakarta Sastrosayono, Budidaya Kelapa Sawit. Agromedia Jakarta Setyamidjaja, D Pupuk dan Pemupukan. CV. Simlek Jakarta

41 LAMPIRAN 41

42 Lampiran 1. Peta PT. Perkebunan Kaltim Utama I 42

43 43 Lampiran 2. Kegiatan Peraktek Kerja Lapang Fhoto 1. Penanaman Bibit Fhoto 2. Penyemprotan hama penyakit tanaman

44 44 Fhoto 3.Terasan Fhoto 4. Bibit Kelapa Sawit

I. PENDAHULUAN. dapat tumbuh di luar daerah asalnya, termasuk Indonesia. Kelapa sawit

I. PENDAHULUAN. dapat tumbuh di luar daerah asalnya, termasuk Indonesia. Kelapa sawit 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelapa sawit merupakan tumbuhan tropis yang tergolong dalam famili palmae dan berasal dari Afrika Barat. Meskipun demikian kelapa sawit juga dapat tumbuh di luar daerah

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN JURUSAN PENGELOLAAN HUTAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA SAMARINDA 2009

PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN JURUSAN PENGELOLAAN HUTAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA SAMARINDA 2009 1 LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG BUDIDAYA KELAPA SAWIT DI PT. PERKEBUNAN KALTIM UTAMA I DESA TELUK DALAM KEC. MUARA JAWA KAB. KUTAI KARTANEGARA KALIMANTAN TIMUR Oleh RONI ROSIAN NIM. 060500078 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI PT. ANUGERAH UREA SAKTI KECAMATAN MUARA KAMAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI PT. ANUGERAH UREA SAKTI KECAMATAN MUARA KAMAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA 1 LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI PT. ANUGERAH UREA SAKTI KECAMATAN MUARA KAMAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Oleh : MEJISON NIM. 070500084 PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN JURUSAN MANAJEMEN

Lebih terperinci

Oleh ABDURRAHMAN NIM

Oleh ABDURRAHMAN NIM 1 LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) BUDIDAYA KELAPA SAWIT DI PT. JAYA MANDIRI SUKSES BANGKIRAI ESTATE DESA PRIAN, KECAMATAN MUARA MUNTAI, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Oleh ABDURRAHMAN NIM. 060500063 PROGRAM

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN JURUSAN PENGELOLAAN HUTAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA SAMARINDA 2009

PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN JURUSAN PENGELOLAAN HUTAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA SAMARINDA 2009 1 LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG BUDIDAYA KELAPA SAWIT DI PT. PERKEBUNAN KALTIM UTAMA I DESA TELUK DALAM KEC. MUARA JAWA KAB. KUTAI KARTANEGARA KALIMANTAN TIMUR Oleh JARKANI NIM. 050500009 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

Oleh RIDWAN HARYONO NIM

Oleh RIDWAN HARYONO NIM 1 LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) BUDIDAYA KELAPA SAWIT DI PT. RAJAWALI PLANTATION BANGKIRAI ESTATE DESA PERIAN, KECAMATAN MUARA MUNTAI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Oleh RIDWAN

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG BUDIDAYA KELAPA SAWIT DI PT. BW.PLANTATION DESA SENYIUR KEC.MUARA ANCALONG KAB. KUTAI TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG BUDIDAYA KELAPA SAWIT DI PT. BW.PLANTATION DESA SENYIUR KEC.MUARA ANCALONG KAB. KUTAI TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 1 LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG BUDIDAYA KELAPA SAWIT DI PT. BW.PLANTATION DESA SENYIUR KEC.MUARA ANCALONG KAB. KUTAI TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Oleh M. JOHAN SAIMAMI NIM. 070 500 110 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

M. HAJI FARHAN NIM

M. HAJI FARHAN NIM 1 LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) BUDIDAYA KELAPA SAWIT DI PT. RAJAWALI PLANTATION ANGSANA ESTATE (ASNE) DESA PERIAN KAMPUNG BETO KEC. MUARA MUNTAI KAB. KUTAI KARTANEGARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Oleh

Lebih terperinci

Oleh : MARIAH NIM PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN JURUSAN PENGELOLAAN HUTAN

Oleh : MARIAH NIM PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN JURUSAN PENGELOLAAN HUTAN 1 LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG BUDIDAYA KELAPA SAWIT DI PT.PP LONDON SUMATRA. TBK DESA ISUY, KECAMATAN JEMPANG, KABUPATEN KUTAI BARAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Oleh : MARIAH NIM. 070 500 083 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

TUGAS I. MANAJEMEN PEMELIHARAAN KELAPA SAWIT

TUGAS I. MANAJEMEN PEMELIHARAAN KELAPA SAWIT TUGAS I. MANAJEMEN PEMELIHARAAN KELAPA SAWIT NAMA INSTANSI FASILITATOR : MU ADDIN, S.TP : SMK NEGERI 1 SIMPANG PEMATANG : Ir. SETIA PURNOMO, M.P. Perencanaan pemeliharaan merupakan tahapan awal yang sangat

Lebih terperinci

KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.)

KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) I. SYARAT PERTUMBUHAN 1.1. Iklim Lama penyinaran matahari rata rata 5 7 jam/hari. Curah hujan tahunan 1.500 4.000 mm. Temperatur optimal 24 280C. Ketinggian tempat

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI PT. BUDIDUTA AGROMAKMUR KECAMATAN LOAKULU KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA PROPINSI KALIMANTAN TIMUR

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI PT. BUDIDUTA AGROMAKMUR KECAMATAN LOAKULU KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA PROPINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI PT. BUDIDUTA AGROMAKMUR KECAMATAN LOAKULU KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA PROPINSI KALIMANTAN TIMUR Oleh YESSI AFRILLA NIM. 070500120 PROGAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) BUDIDAYA KELAPA SAWIT DI PT. ANUGERAH UREA SAKTI FELIZA ESTATE KECAMATAN MUARA KAMAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) BUDIDAYA KELAPA SAWIT DI PT. ANUGERAH UREA SAKTI FELIZA ESTATE KECAMATAN MUARA KAMAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) BUDIDAYA KELAPA SAWIT DI PT. ANUGERAH UREA SAKTI FELIZA ESTATE KECAMATAN MUARA KAMAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Oleh ROHANI NIM.080 500 131 PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN

Lebih terperinci

BUDIDAYA KELAPA SAWIT

BUDIDAYA KELAPA SAWIT KARYA ILMIAH BUDIDAYA KELAPA SAWIT Disusun oleh: LEGIMIN 11.11.5014 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMUNIKASI AMIKOM YOGYAKARTA 2012 ABSTRAK Kelapa sawit merupakan komoditas yang penting karena

Lebih terperinci

PERKIRAAN BIAYA PEMBUKAAN LAHAN PER HEKTAR

PERKIRAAN BIAYA PEMBUKAAN LAHAN PER HEKTAR PERKIRAAN PEMBUKAAN LAHAN PER HEKTAR PEKERJAAN HK URIAN VOLUME 1. Lahan Bekas Hutan : Survey dan Blocking (Manual) 3 Peralatan, Bahan dll (PO) Babat - Imas (Manual) 1 o Excavator 6 JK 25, 1,5, 25 1,5,

Lebih terperinci

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI PROSEDUR PEMELIHARAAN TANAMAN NO. PSM/AGR-KBN/05 Status Dokumen No. Distribusi DISAHKAN Pada tanggal 15 Februari 2013 Dimpos Giarto Valentino Tampubolon Direktur Utama Hal

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) BUDIDAYA KELAPA SAWIT DI PT. LEMBAH SAWIT SUBUR DESA BIGUNG BARU KECAMATAN LINGGANG BIGUNG KABUPATEN KUTAI BARAT

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) BUDIDAYA KELAPA SAWIT DI PT. LEMBAH SAWIT SUBUR DESA BIGUNG BARU KECAMATAN LINGGANG BIGUNG KABUPATEN KUTAI BARAT LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) BUDIDAYA KELAPA SAWIT DI PT. LEMBAH SAWIT SUBUR DESA BIGUNG BARU KECAMATAN LINGGANG BIGUNG KABUPATEN KUTAI BARAT OLEH: KONRARDUS DONI KELEN NIM. 120500057 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) BUDIDAYA KELAPA SAWIT DI PT. BUDIDUTA AGROMAKMUR DESA JAHAB KECAMATAN LOA KULU, KABUPATEN KUTAI KARTENEGARA

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) BUDIDAYA KELAPA SAWIT DI PT. BUDIDUTA AGROMAKMUR DESA JAHAB KECAMATAN LOA KULU, KABUPATEN KUTAI KARTENEGARA 1 LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) BUDIDAYA KELAPA SAWIT DI PT. BUDIDUTA AGROMAKMUR DESA JAHAB KECAMATAN LOA KULU, KABUPATEN KUTAI KARTENEGARA Oleh SITI KHOMARIAH NIM. 070500115 PROGRAM STUDI BUDIDAYA

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG BUDIDAYA KELAPA SAWIT DI PT

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG BUDIDAYA KELAPA SAWIT DI PT LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG BUDIDAYA KELAPA SAWIT DI PT. PRADIKSI GUNATAMA DESA KERANG, KECAMATAN BATU ENGAU, KABUPATEN PASER, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Oleh MUHAMMAD ALIS NIM. 080 500 162 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

Percobaan 4. Tumpangsari antara Jagung dengan Kacang Tanah

Percobaan 4. Tumpangsari antara Jagung dengan Kacang Tanah Percobaan 4. Tumpangsari antara Jagung dengan Kacang Tanah Latar Belakang Di antara pola tanam ganda (multiple cropping) yang sering digunakan adalah tumpang sari (intercropping) dan tanam sisip (relay

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. rahmat dan hidayah-nya penulis dapat menyelesaikan tugas-tugas selama

KATA PENGANTAR. rahmat dan hidayah-nya penulis dapat menyelesaikan tugas-tugas selama 1 KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat, rahmat dan hidayah-nya penulis dapat menyelesaikan tugas-tugas selama melaksanakan Kegiatan Praktek Kerja Lapang

Lebih terperinci

Oleh M. ALVIANSYAH NIM

Oleh M. ALVIANSYAH NIM 1 LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG BUDIDAYA KELAPA SAWIT DI PT. RAJAWALI PLANTATIONS GAHARU ESTATE DESA LEBAK MANTAN KECAMATAN MUARA WIS KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA PROPINSI KALIMANTAN TIMUR Oleh M. ALVIANSYAH

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. 9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Lembar Isian Kerja ini baik langsung maupun tidak langsung.

KATA PENGANTAR. 9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Lembar Isian Kerja ini baik langsung maupun tidak langsung. KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Lembar Isian Kerja yang berjudul Manajemen Penyiapan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-nya jualah

KATA PENGANTAR. Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-nya jualah 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat-nya jualah sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Praktek Kerja Lapang (PKL) dengan tepat pada waktunya. Dalam kesempatan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG DI PT. KOTA BANGUN PLANTATION DESA JEMBAYANKECAMATANLOA KULU KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG DI PT. KOTA BANGUN PLANTATION DESA JEMBAYANKECAMATANLOA KULU KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG DI PT. KOTA BANGUN PLANTATION DESA JEMBAYANKECAMATANLOA KULU KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Oleh : YAYUK AQIDAH NIM. 110500097 PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN JURUSAN

Lebih terperinci

Percobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda

Percobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda Percobaan 3. Pertumbuhan dan Produksi Dua Varietas Kacang Tanah pada Populasi Tanaman yang Berbeda Latar Belakang Untuk memperoleh hasil tanaman yang tinggi dapat dilakukan manipulasi genetik maupun lingkungan.

Lebih terperinci

PELAKSANAAN TEKNIS MAGANG

PELAKSANAAN TEKNIS MAGANG PELAKSANAAN TEKNIS MAGANG Pelaksanaan teknis magang yang dilakukan di PT National Sago Prima meliputi persiapan lahan (Land clearing), pengambilan anakan, persemaian, sensus, penanaman dan penyulaman,

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG DI PT. TRITUNGGAL SENTRA BUANA DESA SALIKI, KECAMATAN MUARA BADAK KABUPATEN KUTAI KERTANEGARA, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG DI PT. TRITUNGGAL SENTRA BUANA DESA SALIKI, KECAMATAN MUARA BADAK KABUPATEN KUTAI KERTANEGARA, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG DI PT. TRITUNGGAL SENTRA BUANA DESA SALIKI, KECAMATAN MUARA BADAK KABUPATEN KUTAI KERTANEGARA, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Oleh DONNI RIKKI RICARDO LUMBANRAJA NIM. 090 500 060

Lebih terperinci

Oleh Heri Gunawan Nim

Oleh Heri Gunawan Nim 1 LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI PT. PP. LONDON SUMATRA INDONESIA TBK. DESA MUARA NAYAN, KEC. JEMPANG KAB. KUTAI BARAT PROPINSI KALIMANTAN TIMUR Oleh Heri Gunawan Nim. 070500105

Lebih terperinci

PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG

PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG Aspek Teknis Pelaksanaan kegiatan teknis yang dilakukan di PT. National Sago Prima adalah kegiatan pembibitan, persiapan lahan, sensus tanaman, penyulaman, dan pemeliharaan

Lebih terperinci

Oleh : Kardiansyah Nim

Oleh : Kardiansyah Nim 1 LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) DI PT. SAWIT PRIMA NUSANTARA (SPN) KECAMATAN KAUBUN KABUPATEN KUTAI TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Oleh : Kardiansyah Nim. 070500108 PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia minyak kelapa sawit (MKS) merupakan komoditas. yang mempunyai nilai strategis karena merupakan bahan baku utama

I. PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia minyak kelapa sawit (MKS) merupakan komoditas. yang mempunyai nilai strategis karena merupakan bahan baku utama I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komoditas kelapa sawit memegang peranan yang cukup strategis dalam perekonomian Indonesia minyak kelapa sawit (MKS) merupakan komoditas yang mempunyai nilai strategis karena

Lebih terperinci

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI NO. ISK/AGR-KBN/12 Status Dokumen Distribusi DISAHKAN Pada tanggal 15 Februari 2013 Dimpos Giarto Valentino Tampubolon Direktur Utama Hal 1 dari 6 FRM/JKO-WKM/15-00 07 Mei 2012 SEJARAH PERUBAHAN DOKUMEN

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI PT

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI PT LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI PT. KOTA BANGUN PLANTATION DESA JEMBAYAN KECAMATAN LOA KULU KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Oleh : Mardiantini NIM. 110500088 PROGRAM STUDI BUDIDAYA

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Sumber daya manusia di Indonesia yang beraneka ragam merupakan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Sumber daya manusia di Indonesia yang beraneka ragam merupakan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber daya manusia di Indonesia yang beraneka ragam merupakan sebagian kecil dari kurnia Tuhan Yang Maha Esa. pada jaman sekarang ini kemajuan dan perkembangan teknologi

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG DI PT

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG DI PT LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG DI PT. MULTI PACIFIK INTERNATIONAL MUARA BULAN ESTATE DESA BA'AY KECAMATAN KARANGAN KABUPATEN KUTAI TIMUR KALIMANTAN TIMUR Oleh : DONNY SETIAWAN NIM. 100 500 103 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Pemupukan

TINJAUAN PUSTAKA Pemupukan TINJAUAN PUSTAKA Pemupukan Pupuk adalah penyubur tanaman yang ditambahkan ke tanah untuk menyediakan unsur-unsur yang diperlukan tanaman. Pemupukan merupakan suatu upaya untuk menyediakan unsur hara yang

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN HERBISIDA KONTAK TERHADAP GULMA CAMPURAN PADA TANAMAN KOPI

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN HERBISIDA KONTAK TERHADAP GULMA CAMPURAN PADA TANAMAN KOPI 1 EFEKTIVITAS PENGGUNAAN HERBISIDA KONTAK TERHADAP GULMA CAMPURAN PADA TANAMAN KOPI Oleh NUR AYSAH NIM. 080500129 PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sumber daya manusia di Indonesia yang beraneka ragam merupakan

I. PENDAHULUAN. Sumber daya manusia di Indonesia yang beraneka ragam merupakan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber daya manusia di Indonesia yang beraneka ragam merupakan sebagian kecil dari karunia Tuhan Yang Maha Esa. Pada jaman sekarang ini kemajuan dan perkembangan teknologi

Lebih terperinci

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung.

I. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung. I. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung. Waktu penelitian dilaksanakan sejak bulan Mei 2010 sampai dengan panen sekitar

Lebih terperinci

Oleh ABDUL RAHIM NIM

Oleh ABDUL RAHIM NIM LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG BUDIDAYA KELAPA SAWIT DI PT KUTAI MITRA SEJAHTERA ESTATE DESA SENYIUR, KECAMATAN MUARA ANCALONG KABUPATEN KUTAI TIMUR PROPINSI KALIMANTAN TIMUR Oleh ABDUL RAHIM NIM. 100500096

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) BIDIDAYA TANAMAN KELAPA SAWIT DI PT.

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) BIDIDAYA TANAMAN KELAPA SAWIT DI PT. LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) BIDIDAYA TANAMAN KELAPA SAWIT DI PT. TELADAN PRIMA GROUP KECAMATAN KAUBUN KABUPATEN KUTAI TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Oleh : JUNITA NIM. 090500067 PROGRAM STUDI BUDIDAYA

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE 12 III. BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan mulai bulan April sampai November 2009 di PTP Nusantara VI pada unit usaha Rimbo Satu Afdeling IV (Gambar Lampiran 5), Rimbo Dua Afdeling

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG BUDIDAYA KELAPA SAWIT DI PT

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG BUDIDAYA KELAPA SAWIT DI PT LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG BUDIDAYA KELAPA SAWIT DI PT. TRITUNGGAL SENTRA BUANA DESA SALIKI KECAMATAN MUARA BADAK KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Oleh DT. JAPARUDIN NIM. 090500061

Lebih terperinci

Teknik Penyediaan Bibit Kelapa

Teknik Penyediaan Bibit Kelapa Teknik Penyediaan Bibit Kelapa Engelbert Manaroinsong, Novalisa Lumentut dan Maliangkay, R.B. BALAI PENELITIAN TANAMAN KELAPA DAN PALMA LAIN PENDAHULUAN Usaha perbaikan produktifitas tanaman kelapa harus

Lebih terperinci

MODUL BUDIDAYA KELAPA SAWIT

MODUL BUDIDAYA KELAPA SAWIT MODUL BUDIDAYA KELAPA SAWIT I. PENDAHULUAN Agribisnis kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.), baik yang berorientasi pasar lokal maupun global akan berhadapan dengan tuntutan kualitas produk dan kelestarian

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA SAMARINDA 2015

PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA SAMARINDA 2015 1 LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT PT. LEMBAH SAWIT SUBUR DESA BIGUNG BARU KECAMATAN LINGGANG BIGUNG KABUPATEN KUTAI BARAT PROVINSI KALIMANTAR TIMUR Oleh : RISTA ABRI KRISTIYANI

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG BUDIDAYA KELAPA SAWIT DI PT

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG BUDIDAYA KELAPA SAWIT DI PT LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG BUDIDAYA KELAPA SAWIT DI PT. NIAGAMAS GEMILANG DESA JONGGON JAYA KECAMATAN LOA KULU KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Oleh MIA WARDHANITA NIM. 120500072

Lebih terperinci

PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG

PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG Aspek Teknis Ubikayu Persiapan lahan. Pengolahan lahan dilakukan dengan traktor. Pembajakan dilakukan dua sampai tiga kali. Pembajakan dilakukan pada saat cuaca sedang cerah.

Lebih terperinci

BAB II PROSES BISNIS PERUSAHAAN

BAB II PROSES BISNIS PERUSAHAAN BAB II PROSES BISNIS PERUSAHAAN Bisnis utama PT Paya Pinang saat ini adalah industri agribisnis dengan menitikberatkan pada industri kelapa sawit diikuti dengan karet. Proses bisnis baik tanaman karet

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI PT. SAWIT PRIMA NUSANTARA (SPN) KECAMATAN KAUBUN KABUPATEN KUTAI TIMUR PROPINSI KALIMANTAN TIMUR.

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI PT. SAWIT PRIMA NUSANTARA (SPN) KECAMATAN KAUBUN KABUPATEN KUTAI TIMUR PROPINSI KALIMANTAN TIMUR. 1 LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI PT. SAWIT PRIMA NUSANTARA (SPN) KECAMATAN KAUBUN KABUPATEN KUTAI TIMUR PROPINSI KALIMANTAN TIMUR Oleh MULYADI NIM. 060500056 PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN

Lebih terperinci

percobaan pemupukan, berdasarkan jumlah dan macam unsur hara yang diangkut hasil panen, berdasarkan ketersediaan unsur hara dalam tanah (analisis

percobaan pemupukan, berdasarkan jumlah dan macam unsur hara yang diangkut hasil panen, berdasarkan ketersediaan unsur hara dalam tanah (analisis PEMBAHASAN Tujuan pemupukan pada areal tanaman kakao yang sudah berproduksi adalah untuk menambahkan unsur hara ke dalam tanah supaya produktivitas tanaman kakao tinggi, lebih tahan terhadap hama dan penyakit,

Lebih terperinci

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

Peluang Usaha Budidaya Cabai? Sambal Aseli Pedasnya Peluang Usaha Budidaya Cabai? Tanaman cabai dapat tumbuh di wilayah Indonesia dari dataran rendah sampai dataran tinggi. Peluang pasar besar dan luas dengan rata-rata konsumsi cabai

Lebih terperinci

PADLAN NIM :

PADLAN NIM : 1 LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI PT. SAWIT PRIMA NUSANTARA KECAMATAN KAUBUN KABUPATEN KUTAI TIMUR PROPINSI KALIMANTAN TIMUR OLEH : PADLAN NIM : 060500057 PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN

Lebih terperinci

Menanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai

Menanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai Menanam Laba Dari Usaha Budidaya Kedelai Sebagai salah satu tanaman penghasil protein nabati, kebutuhan kedelai di tingkat lokal maupun nasional masih cenderung sangat tinggi. Bahkan sekarang ini kedelai

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian

TATA CARA PENELITIN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. B. Bahan dan Alat Penelitian III. TATA CARA PENELITIN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan di areal perkebunan kelapa sawit rakyat di Kecamatan Kualuh Hilir Kabupaten Labuhanbatu Utara, Provinsi Sumatera Utara.

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Konsep Pemupukan (4T) BPE Jenis Pupuk

HASIL DAN PEMBAHASAN Konsep Pemupukan (4T) BPE Jenis Pupuk 62 HASIL DAN PEMBAHASAN Konsep Pemupukan (4T) BPE Pemupukan bertujuan untuk meningkatkan kandungan dan menjaga keseimbangan hara di dalam tanah. Upaya peningkatan efisiensi pemupukan dapat dilakukan dengan

Lebih terperinci

PEMBAHASAN Manajemen Panen Teluk Siak Estate

PEMBAHASAN Manajemen Panen Teluk Siak Estate 48 PEMBAHASAN Manajemen Panen Teluk Siak Estate Dalam kegiatan agribisnis kelapa sawit dibutuhkan keterampilan manajemen yang baik agar segala aset perusahaan baik sumberdaya alam, sumberdaya manusia,

Lebih terperinci

SEMINAR TUGAS AKHIR DISUSUN OLEH : NAMA :HENRIK FRANSISKUS AMBARITA NIM : : BUDIDAYA PERKEBUNAN PEMBIMBING : Ir. P.

SEMINAR TUGAS AKHIR DISUSUN OLEH : NAMA :HENRIK FRANSISKUS AMBARITA NIM : : BUDIDAYA PERKEBUNAN PEMBIMBING : Ir. P. SEMINAR TUGAS AKHIR DISUSUN OLEH : NAMA :HENRIK FRANSISKUS AMBARITA NIM : 0901618 JURUSAN : BUDIDAYA PERKEBUNAN PEMBIMBING : Ir. P. Sembiring STIP-AP Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Agrobisnis Perkebuan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG DI PT

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG DI PT LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG DI PT. KALPATARU SAWIT PLANTATION DESA SALO CELLA KECAMATAN MUARA BADAK KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA PROPINSI KALIMANTAN TIMUR Oleh RIA LENA SINAGA NIM. 120500080 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

Oleh : Iskandar Z. Siregar

Oleh : Iskandar Z. Siregar 3 MODULE PELATIHAN PERSEMAIAN Oleh : Iskandar Z. Siregar ITTO PROJECT PARTICIPATORY ESTABLISHMENT COLLABORATIVE SUSTAINABLE FOREST MANAGEMENT IN DUSUN ARO, JAMBI Serial Number : PD 210/03 Rev. 3 (F) FACULTY

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG BUDIDAYA TANAMAN KELAPA SAWIT DI PT

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG BUDIDAYA TANAMAN KELAPA SAWIT DI PT LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG BUDIDAYA TANAMAN KELAPA SAWIT DI PT. SENTOSA KALIMANTAN JAYA DESA TANJUNG BATU KECAMATAN KEPULAUAN DERAWAN KABUPATEN BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Oleh AYU MEGASARI NIM.

Lebih terperinci

Oleh : EMILIANA HULAU LIMAN NIM :

Oleh : EMILIANA HULAU LIMAN NIM : 1 LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG DI PT. KALPATARU SAWIT PLANTATION DESA BATU-BATU KECEMATAN MUARA BADAK KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Oleh : EMILIANA HULAU LIMAN NIM : 110 500 053

Lebih terperinci

MAGANG PROGRAM UNGGULAN INSTIPER

MAGANG PROGRAM UNGGULAN INSTIPER SILABUS MAGANG PROGRAM UNGGULAN INSTIPER INSTIPER YOGYAKARTA TAHUN 2018 1 M a g a n g I N S T I P E R 1. Budidaya Kelapa Sawit (Kultur Teknik) 2. Pabrik Kelapa Sawit (PKS) 3. Administrasi (Kebun, Gudang,

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG DI PT. WIRA INOVA NUSANTARA DAN PT

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG DI PT. WIRA INOVA NUSANTARA DAN PT LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANG DI PT. WIRA INOVA NUSANTARA DAN PT. MULTI PACIPIC INTERNATIONAL DESA SUSUK DALAM KECAMATAN SANGKULIRANG KABUPATEN KUTAI TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Oleh EDY NUANSYAH NIM.

Lebih terperinci

Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag

Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag Cara Sukses Menanam dan Budidaya Cabe Dalam Polybag Oleh : Tatok Hidayatul Rohman Cara Budidaya Cabe Cabe merupakan salah satu jenis tanaman yang saat ini banyak digunakan untuk bumbu masakan. Harga komoditas

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG DI PT. SAWIT SUKSES SEJAHTERA DESA SENYIUR KECAMATAN MUARA ANCALONG KABUPATEN KUTAI TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG DI PT. SAWIT SUKSES SEJAHTERA DESA SENYIUR KECAMATAN MUARA ANCALONG KABUPATEN KUTAI TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG DI PT. SAWIT SUKSES SEJAHTERA DESA SENYIUR KECAMATAN MUARA ANCALONG KABUPATEN KUTAI TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Oleh : SONI SETIAWAN NIM. 120 500 086 PROGRAM STUDI BUDIDAYA

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI PT. SAWIT PRIMA NUSANTARA (SPN) KECAMATAN KAUBUN KABUPATEN KUTAI TIMUR PROPINSI KALIMANTAN TIMUR.

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI PT. SAWIT PRIMA NUSANTARA (SPN) KECAMATAN KAUBUN KABUPATEN KUTAI TIMUR PROPINSI KALIMANTAN TIMUR. LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI PT. SAWIT PRIMA NUSANTARA (SPN) KECAMATAN KAUBUN KABUPATEN KUTAI TIMUR PROPINSI KALIMANTAN TIMUR Oleh : SURYA MARJUANSYAH NIM : 060500061 PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN

Lebih terperinci

Lampiran 1 Curahan Tenaga Kerja (HK) Tanaman Tebu Per Ha Per Musim

Lampiran 1 Curahan Tenaga Kerja (HK) Tanaman Tebu Per Ha Per Musim Lampiran 1 Curahan Tenaga Kerja (HK) Tanaman Tebu Per Ha Per Musim Tanam 2009/2010 No Uraian Kegiatan Norma 1 Persiapan Lahan pembersihan lahan 25 Hk pembukaan jaringan drainase 10 Hk 2 Menanam Menanam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Kelurahan Hepuhulawa, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo. Penelitian dilaksanakan selama 3 bulan, terhitung sejak bulan

Lebih terperinci

PENANAMAN KACANGAN. Oleh : Sri Hartono Area Controller 4. Pundu Learning Centre

PENANAMAN KACANGAN. Oleh : Sri Hartono Area Controller 4. Pundu Learning Centre PENANAMAN KACANGAN Oleh : Sri Hartono Area Controller 4 Pundu Learning Centre Struktur Penulisan SOP Penanaman Kacangan Pundu Learning Centre SOP Penanaman Kacangan Strukturisasi SOP Penanaman Kacangan

Lebih terperinci

PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1

PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1 PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1 Wahyu Asrining Cahyowati, A.Md (PBT Terampil Pelaksana) Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Surabaya I. Pendahuluan Tanaman kakao merupakan

Lebih terperinci

PENANAMAN KELAPA SAWIT

PENANAMAN KELAPA SAWIT PENANAMAN KELAPA SAWIT Pundu Learning Centre - 2013 Struktur Penulisan SOP Penanaman Kelapa Sawit Pundu Learning Centre - 2013 STRUKTURISASI SOP Penanaman KS Pedoman Teknis Strukturisasi Filosofi, Kebijakan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) BUDIDAYA KELAPA SAWIT DI PT. SENABANGUN ANEKA PERTIWI DI KECAMATAN BATU ENGAU KABUPATEN PASER KALIMANTAN TIMUR

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) BUDIDAYA KELAPA SAWIT DI PT. SENABANGUN ANEKA PERTIWI DI KECAMATAN BATU ENGAU KABUPATEN PASER KALIMANTAN TIMUR 1 LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) BUDIDAYA KELAPA SAWIT DI PT. SENABANGUN ANEKA PERTIWI DI KECAMATAN BATU ENGAU KABUPATEN PASER KALIMANTAN TIMUR Oleh: AMRAN NIM:060500060 PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN

Lebih terperinci

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN 6.1. Analisis Budidaya Kedelai Edamame Budidaya kedelai edamame dilakukan oleh para petani mitra PT Saung Mirwan di lahan persawahan.

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI PT. PP LONDON SUMATRA INDONESIA TBK KECEMATAN JEMPANG,KABUPATEN KUTAI BARAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI PT. PP LONDON SUMATRA INDONESIA TBK KECEMATAN JEMPANG,KABUPATEN KUTAI BARAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR 1 LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI PT. PP LONDON SUMATRA INDONESIA TBK KECEMATAN JEMPANG,KABUPATEN KUTAI BARAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Oleh SUWARDI NIM. 070500090 PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN

Lebih terperinci

Sumber : Setiadi (2005) Oleh : Ulfah J. Siregar. ITTO Training Proceedings, Muara Bulian 4 th -6 th May

Sumber : Setiadi (2005) Oleh : Ulfah J. Siregar. ITTO Training Proceedings, Muara Bulian 4 th -6 th May 10 MODULE PELATIHAN PENANAMAN DURIAN Oleh : Ulfah J. Siregar ITTO PROJECT PARTICIPATORY ESTABLISHMENT COLLABORATIVE SUSTAINABLE FOREST MANAGEMENT IN DUSUN ARO, JAMBI Serial Number : PD 210/03 Rev. 3 (F)

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas 16 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian III. BAHAN DAN METODE Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan Percut

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman padi (Oriza sativa) adalah salah satu jenis serealia yang umumnya dibudidayakan melalui sistem persemaian terlebih dahulu. Baru setelah bibit tumbuh sampai

Lebih terperinci

Oleh SUPANDI NIM

Oleh SUPANDI NIM 1 LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) BUDIDAYA TANAMAN KELAPA SAWIT DI PT. CAHAYA ANUGERAH PLANTATION KECAMATAN MUARA KAMAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Oleh SUPANDI NIM. 090500074

Lebih terperinci

METODOLOGI Waktu dan Tempat Metode Pelaksanaan Kerja Praktek Langsung di Kebun

METODOLOGI Waktu dan Tempat Metode Pelaksanaan Kerja Praktek Langsung di Kebun METODOLOGI Waktu dan Tempat Kegiatan magang ini dilaksanakan sejak tanggal 14 Februari 2008 hingga tanggal 14 Juni 2008 di perkebunan kelapa sawit Gunung Kemasan Estate, PT Bersama Sejahtera Sakti, Minamas

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu penelitian dilaksanakan sejak bulan Mei 2011 sampai dengan panen sekitar

Lebih terperinci

SISTEM BUDIDAYA PADI GOGO RANCAH

SISTEM BUDIDAYA PADI GOGO RANCAH SISTEM BUDIDAYA PADI GOGO RANCAH 11:33 PM MASPARY Selain ditanam pada lahan sawah tanaman padi juga bisa dibudidayakan pada lahan kering atau sering kita sebut dengan budidaya padi gogo rancah. Pada sistem

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Unit Percobaan Natar, Desa Negara Ratu, Kecamatan Natar,

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 50 HASIL DAN PEMBAHASAN Produktivitas Kebun Air sangat diperlukan tanaman untuk melarutkan unsur-unsur hara dalam tanah dan mendistribusikannya keseluruh bagian tanaman agar tanaman dapat tumbuh secara

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI PT. BUDIDUTA AGROMAKMUR KECAMATAN LOAKULU KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA PROPINSI KALIMANTAN TIMUR

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI PT. BUDIDUTA AGROMAKMUR KECAMATAN LOAKULU KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA PROPINSI KALIMANTAN TIMUR 1 LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI PT. BUDIDUTA AGROMAKMUR KECAMATAN LOAKULU KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA PROPINSI KALIMANTAN TIMUR Oleh WAWAN SETIAWAN NIM. 070500091 PROGAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) BUDIDAYA KELAPA SAWIT DI PT.

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) BUDIDAYA KELAPA SAWIT DI PT. LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) BUDIDAYA KELAPA SAWIT DI PT. YUDHA WAHANA ABADI DESA MERAPUN KECAMATAN KELAI KABUPATEN BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Oleh : INDAH RUSDIANA NIM. 120500052 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum, Geografis, dan Iklim Lokasi Penelitian Desa Ciaruten Ilir merupakan desa yang masih berada dalam bagian wilayah Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten

Lebih terperinci

SYARAT TUMBUH TANAMAN KAKAO

SYARAT TUMBUH TANAMAN KAKAO SYARAT TUMBUH TANAMAN KAKAO Sejumlah faktor iklim dan tanah menjadi kendala bagi pertumbuhan dan produksi tanaman kakao. Lingkungan alami tanaman cokelat adalah hutan tropis. Dengan demikian curah hujan,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. pertanian. Kenyataan yang terjadi bahwa sebagian besar penggunaan lahan di. menyangkut kesejahteraan bangsa (Dillon, 2004).

PENDAHULUAN. pertanian. Kenyataan yang terjadi bahwa sebagian besar penggunaan lahan di. menyangkut kesejahteraan bangsa (Dillon, 2004). PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan sektor pertanian sebagai sumber mata pencaharian dari mayoritas penduduknya. Dengan demikian, sebagian besar penduduknya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dorong oleh meningkatnya kebutuhan CPO dan turunannya untuk bahan makanan, industri dan

I. PENDAHULUAN. dorong oleh meningkatnya kebutuhan CPO dan turunannya untuk bahan makanan, industri dan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ekspansi perkebunan kelapa sawit di Indonesia, bahkan di dunia saat ini begitu pesat di dorong oleh meningkatnya kebutuhan CPO dan turunannya untuk bahan makanan, industri

Lebih terperinci

METODE MAGANG. Tempat dan Waktu

METODE MAGANG. Tempat dan Waktu 10 METODE MAGANG Tempat dan Waktu Kegiatan magang ini dilaksanakan di PT Socfindo, Perkebunan Bangun Bandar Medan, Sumatera Utara, dimulai pada tanggal 13 Februari 2012 sampai 12 Mei 2012. Metode Pelaksanaan

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate, III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM LOKASI DAN KARAKTERISTIK PETANI

V GAMBARAN UMUM LOKASI DAN KARAKTERISTIK PETANI V GAMBARAN UMUM LOKASI DAN KARAKTERISTIK PETANI 5.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 5.1.1. Kabupaten Banyuasin Kabupaten Banyuasin merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Sumatera Selatan.

Lebih terperinci

APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR GREEN PANTAS PADA BIBIT KOPI ROBUSTA (Coffea sp) Oleh

APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR GREEN PANTAS PADA BIBIT KOPI ROBUSTA (Coffea sp) Oleh 1 APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR GREEN PANTAS PADA BIBIT KOPI ROBUSTA (Coffea sp) Oleh YUHAYATI NIM. 070 500 092 PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN JURUSAN PENGELOLAAN HUTAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan 21 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran dan Laboratorium Agronomi Fakultas Pertanian Universitas

Lebih terperinci

Agro inovasi. Inovasi Praktis Atasi Masalah Perkebunan Rakyat

Agro inovasi. Inovasi Praktis Atasi Masalah Perkebunan Rakyat Agro inovasi Inovasi Praktis Atasi Masalah Perkebunan Rakyat 2 AgroinovasI PENANAMAN LADA DI LAHAN BEKAS TAMBANG TIMAH Lahan bekas tambang timah berupa hamparan pasir kwarsa, yang luasnya terus bertambah,

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL

BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL BAB V ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL Bab ini berisi tentang analisis dan interpretasi hasil penelitian. Pada tahap ini akan dilakukan analisis permasalahan prosedur budidaya kumis kucing di Klaster Biofarmaka

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG BUDIDAYA TANAMAN KELAPA SAWIT DI PT

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG BUDIDAYA TANAMAN KELAPA SAWIT DI PT 1 LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG BUDIDAYA TANAMAN KELAPA SAWIT DI PT. AGRI EASTBORNEO KENCANA KECAMATAN MUARA KAMAN KABUPATEN KUTAI TIMUR PROPINSI KALIMANTAN TIMUR Oleh : SAPRIANSYAH NIM:110500094 PROGRAM

Lebih terperinci