BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. bergerak di bidang farmasi yang didirikan oleh Bapak Drs. Hendrajaya Sugeng berdasarkan Surat Ijin Usaha No.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. bergerak di bidang farmasi yang didirikan oleh Bapak Drs. Hendrajaya Sugeng berdasarkan Surat Ijin Usaha No."

Transkripsi

1 BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data Sejarah Singkat PT. Novapharin PT. Novapharin adalah sebuah badan usaha Industri yang bergerak di bidang farmasi yang didirikan oleh Bapak Drs. Hendrajaya Sugeng berdasarkan Surat Ijin Usaha No. PO tahun 1977, terletak di Jl. Walikota Mustajab Surabaya dengan nama PT. Nomefa. Sehubungan dengan perkembangan industri farmasi yang diharuskan dengan menggunakan pedoman CPOB (cara pembuatan obat yang baik) oleh BPOM RI maka pada tahun 1997 perusahaan ini dipindahkan ke Jl. Raya Kepatihan No. 112, Menganti Gresik dengan nama PT. Novapharin. Pada tahun 1998 perusahaan ini dibeli oleh Bapak Tjomo Tjengundoro untuk dilanjutkan pembangunannya. Berdasarkan Keputusan Jendral Pengawasan Obat dan Makanan No /A/SK/XII/89 tahun 2009 PT. Novapharin mendapatkan izin untuk memproduksi beberapa produk obat-obatan dalam bentuk 4 sediaan, yaitu: 1. Sediaan Tablet/Kaplet ada 83 Nama Dagang dan Nama Generik. 50

2 51 2. Sediaan Syrup ada 23 Nama Dagang dan Nama Generik 3. Sediaan Injeksi ada 10 Nama Dagang dan Nama Generik 4. Sediaan Kapsul ada 15 Nama Dagang dan Nama Generik PT. Novapharin mempunyai 3 gedung produksi, yaitu gedung produksi Non betalaktam, gedung produksi betalaktam, gedung produksi PKRT dan 4 bangunan gudang, yaitu gudang barang jadi, gudang bahan baku, gudang bahan pembantu, dan gudang bahan kemas. Kantor administrasi berada didalam lokasi pabrik. Pada awal bulan juli 2013 PT. Novapharin membangun fasilitas gedung Sefalosphorin. PT. Novapharin mempunyai logo lima daun dengan warna kuning emas yang melambangkan kejayaan dan Panca Abdi Perusahaan. Panca Abdi perusahaan meliputi Share holder (pemegang saham), Employees (karyawan), Customers (pelanggan), Community (masyarakat), Country (Negara Kesatuan RI). PT. Novapharin menerapkan budaya kerja yang professional, integrity, quality, fast and accurate, continous improvement,dan improvement Lokasi PT. Novapharin Untuk mendirikan suatu usaha terlebih mendirikan sebuah perusahaan, lokasi memiliki pengaruh yang dapat menentukan keberhasilan suatu perusahaan. PT. Novapharin berlokasi di jalan Raya Kepatihan No. 112 Kecamatan Menganti Kota Gresik. Secara

3 52 umum lokasi tersebut memberikan beberapa keuntungan yang mempengaruhi kemajuan suatu usaha. Keuntungan tersebut dapat dilihat dari: 1. Segi Ekonomi Lokasi strategis terletak di jalan raya yang berada di daerah perbatasan Surabaya-Gresik. Transportasi mudah dijangkau karena letak perusahaan yang strategis yaitu dekat dengan tol Rumokalisari. 2. Segi Sosial Lokasi terletak di daerah yang tidak padat pemukiman, sehingga keberadaannya tidak menggangu penduduk karena limbah perusahaan Visi dan Misi PT. Novapharin Visi Memproduksi Obat-obatan dengan harga terjangkau dan mendistribusi secara merata dengan kualitas yang memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh BPOM RI Misi a. Mengembangkan Produk baru b. Mengembangkan Pangsa Pasar c. Menghemat Biaya

4 53 d. Meningkatkan Produktivitas Sumber Daya Manusia Tujuan PT. Novapharin Dalam mendirikan suatu perusahaan dan menjalankan aktivitas perusahaan. Setiap perusahaan pasti mempunyai tujuan terlebih dahulu. Adapun tujuan yang akan dicapai oleh PT. Novapharin adalah sebagai berikut: 1. Tujuan Jangka Pendek a. Memperluas lapangan pekerjaan b. Meningkatkan volume penjualan 2. Tujuan Jangka Panjang a. Mengembangkan dan memproduksi obat-obatan dengan kualitas yang baik sesuai ketentuan BPOM RI. b. Mendistribusikan obat-obatan secara merata di seluruh Indonesia. c. Memperluas pemasaran Motto PT. Novapharin Quality and Price is the First

5 4.1.6 Struktur Organisasi PT. Novapharin 54

6 55 Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan yang di harapkan dan di inginkan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa, jadi ada satu pertanggung jawaban apa yang akan di kerjakan. Berdasarkan struktur organisasi pada PT. Novapharin berikut deskripsi uraian tugas wewenang dan tanggung jawab masing-masing bagian adalah sebagai berikut : 1. Komisaris Komisaris mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain : a. Pelaksanaan rapat secara berkala tiga bulan sekali. b. Memberikan nasehat, tanggapan dan/atau persetujuan secara tepat waktu dan berdasarkan pertimbangan yang memadai. c. Wajib melakukan pengawasan terhadap kebijakan direksi dalam menjalankan perseroan. d. Memberikan nasihat kepada direksi.

7 56 2. Direktur Direktur mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain : 1.1 Menangani dan bertanggung jawab dalam mengoperasikan aktifitas perusahaan. 1.2 Mengambil inisiatif dan kebijaksanaan dalam perusahaan. 1.3 Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan operasi perusahaan. 1.4 Mencari ide-ide baru dalam perkembangan perusahaan. 1.5 Bertanggung jawab kepada komisaris atas setiap pengambilan keputusan yang di ambil serta bertanggung jawab penuh terhadap keberhasilan dan kegagalan atas penerapan strategi perusahaan. 3. Manager Pabrik Manager Pabrik mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain: Bertanggung jawab atas kegiatan produksi Mengawasi kegiatan proses produksi Merancang sistem produksi dan operasionalnya Membuat kinerja disetiap bagian lancar dan terarah 4. Manager SDM Manager SDM atau yang sering disebut manager personalia mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain:

8 57 a. Penerimaan dan kontrak Tenaga Kerja karyawan baru b. Bertanggung jawab atas perjanjian karyawan c. Melaporkan data absensi karyawan ke bagian payroll d. Membina, memperingati dan PHK terhadap karyawan 5. Manager Akuntansi Manager Akuntansi adalah orang yang bertanggung jawab atas: a. Laporan Keuangan Perusaahaan b. Mengawasi, memonitor dan mengevaluasi sistem kerja administrasi akuntansi keuangan dan pajak c. Membuat Tax Planning d. Memproses data dan informasi keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan yang akurat dan tepat waktu 6. Manager Niaga Manager Niaga mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain: a. Memasarkan produk b. Menerima dan membuat surat pesanan c. Mengawasi dan memonitor sistem kerja administrasi penjualan dn produksi d. Menganalisis dan merekomendasi permintaan kredit barang

9 58 e. Melaporkan semua pelaksanaan segala kebutuhan barang kepada komisaris 7. Manager Mutu Manager mutu mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain: a. Perencanaan mutu b. Pengujian Produk Akhir c. Bertanggung jawab atas mutu dan kualitas produk jadi 4.2 Analisis Data Sebab dan Akibat Masalah PT. Novapharin adalah industri farmasi yang ditunjuk atau diberi wewenang untuk menghitung dan melakukan pemungutan pajak penghasilan pasal 22 terhitung sejak tanggal 24 Februari Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 224/PMK.011/2012 bahwa pengenaan pajak penghasilan pasal 22 yang dipungut oleh industri farmasi atas penjualan hasil produksi diakui pada saat penjualan. Besarnya tarif pemungutan yang dikenakan adalah 0,3% dari dasar pengenaan pajak atas penjualan semua jenis obat. PT. Novapharin wajib menyetor hasil pemungutan pajak penghasilan pasal 22 ke kas negara melalui Bank Persepsi atau Kantor Pos dengan batas akhir tanggal 10 bulan berikutnya. Setiap melakukan penjualan PT. Novapharin wajib menerbitkan Bukti Pemungutan Pajak Penghasilan pasal 22 dalam rangkap 3 yaitu, lembar kesatu untuk wajib pajak yang dipungut

10 59 (customer), lembar kedua sebagai lampiran laporan bulanan kepada kantor pelayanan pajak (SPT Masa), lembar ketiga sebagai arsip PT. Novapharin. Untuk pelaporan PPh pasal 22, PT. Novapharin wajib melaporkan SPT Masa pajak penghasilan pasal 22 ke KPP dengan batas akhir tanggal 20 bulan berikutnya. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu staf administrasi pajak PT. Novapharin yaitu Ibu Trisnawati Dewi sartika, SE. mengatakan bahwa PT. Novapharin masih menggunakan Peraturan Dirjen Pajak No. PER-57/PJ/2010, yaitu apabila ada retur pada masa pajak yang sama, PT. Novapharin mengurangkan Pajak Penghasilan pasal 22 yang telah dipungut dengan Pajak penghasilan pasal 22 atas pengembalian barang (retur). PT. Novapharin selaku pemungut Pajak Penghasilan pasal 22 mengakui bahwa mereka masih belum paham jelas tentang perlakuan Pajak Penghasilan pasal 22 atas pengembalian barang (retur), serta bagaimana prosedur dan tatacara pemungutan dan pelaporan PPh pasal 22. Mereka menilai bahwa pihak KPP masih kurang jelas dalam mensosialisasikan tatacara dan pemungutan pajak penghasilan pasal 22 atas industri farmasi tersebut dan selagi tidak ada komplain atau surat teguran dari KPP, PT. Novapharin mengabaikan apabila ada kekeliruan jumlah pajak yang dilapor.

11 60 Tabel 4.1 PPH PSL 22 MASA JUNI 2013 ATAS NAMA PT. IGM - KUPANG (Perhitungan PPh 22 atas penjualan dikurangkan PPh 22 atas pengembalian barang retur) TGL BPP NO BPP TGL INV NO INV DPP DPP STLH DIROUND PPH PSL 22 (0,3%) 31 Agus /VIII/ Agus /VIII/ , , ,00 RETUR : 29 Jul /VII/13 ( ,28) ( ,00) ( ,00) , , ,00 Sumber: Piutang PPh psl 22 PT. Novapharin Tahun Pemecahan Masalah Pemungutan Pajak Penghasilan pasal 22 hanya dikenakan pada saat penjualan saja dan apabila terjadi pengembalian barang (retur) Pajak Penghasilan pasal 22 yang telah dipungut tidak dapat dikurangkan dari Pajak Penghasilan pasal 22 terutang walaupun dalam Masa Pajak yang sama. Tabel 4.2 PPH PSL 22 MASA JUNI 2013 ATAS NAMA PT. IGM - KUPANG (Perhitungan PPh 22 atas penjualan tanpa dikurangkan PPh 22 atas pengembalian barang retur) TGL BPP NO BPP TGL INV NO INV DPP DPP STLH DIROUND PPH PSL 22 (0,3%) 31 Agus /VIII/ Agus /VIII/ , , ,00 Sumber: Piutang PPh psl 22 PT. Novapharin Tahun 2013, data diolah penulis , , , Mekanisme Pemungutan, Penyetoran dan Pelaporan Pajak Penghasilan pasal 22 Flowchart Mekanisme Pemungutan, Penyetoran dan Pelaporan Pajak Penghasilan 22 pada PT. Novapharin.

12 61 Pemungutan Penyetoran Pelaporan ADM Penjualan Sales Order Surat Jalan Faktur/Invoice Faktur Pajak SSP SSP SSP SSP SSP BG BPP DBP SSP SPT Masa Out Put ADM Pajak BANK Validasi dokumen dan membuat BPS Laporan Penjualan Rekap Lap. Penjualan Percustomer Daftar Bukti Pungut Bukti Pungut SSP SSP SSP BPP DBP SPT Masa BPS Gambar 4.2 Flowchart Mekanisme Pemungutan, Penyetoran, Pelaporan PPh pasal 22. Sumber Administrasi Pajak PT. Novapharin diolah oleh penulis A. Narasi Bagian Alir Pemungutan Pajak Penghasilan Pasal Bagian ADM Penjualan menerima surat pesanan (Purcashing Order) dari cutomer. Cross-check Surat Pesananan tersebut dengan stok barang digudang. Jika Surat pesanan sudah bisa dipenuhi kemudian mengentry Surat Jalan, Invoice/faktur, dan Faktur Pajak dengan menggunakan aplikasi Novapharin Information System. Kemudian hasil inputan tersebut dicetak masing-masing 3 rangkap dan diserahkan ke bagian ADM Pajak. 2. Bagian ADM pajak mengambil data hasil inputan ADM penjualan dalam periode satu bulan dengan menggunakan aplikasi Novapharin Information

13 62 System yaitu dengan cara mengeksport data penjualan total perbulan ke dalam bentuk excel. 3. Cek total penjualan tiap bulan dan jika sudah benar, dari setiap transaksi penjualan kemudian dipungut Pajak Penghasilan pasal 22 sebesar 0,3% dari nilai dasar pengenaan pajak (DPP) dengan menggunakan cara manual yaitu merumus data dengan excel. selanjutnya merekap total penjualan per customer selama satu bulan. 4. Dari data Rekap Total Penjualan percustomer selama satu bulan dibuatlah Bukti Pungut Pajak Penghasilan pasal 22 dengan menggunakan program e- SPT. Berikut langkah-langkah pembuatan Bukti Pungut PPh 22 pada program e-spt: 1. Tahap pertama buka aplikasi e-spt (Surat Pemberitahuan Elektronik) Pajak Penghasilan Masa Pasal 22, setelah membuka aplikasi tersebut selanjutnya memilih program, dbpph 22 kemudian ok. Setelah itu login. 2. Setelah login ke program e-spt langkah selanjutnya memilih program, buat baru, buat, atur masa pajak penghasilan pasal Tahap selanjutnya pilih SPT PPh, Bukti Pungut PPh pasal 22 (untuk Industri/Ekportir Tertentu). Kemudian pada form BPP diisi NPWP Wajib Pajak yang dipungut, Nama Wajib Pajak yang dipungut, Alamat Wajib Pajak yang dipungut, Nomor Bukti Pemungutan PPh pasal 22, Tanggal pemungutan, Jenis Industri, Penjualan DPP, Tarif, kemudian klik simpan.

14 63 4. Setelah Proses tersebut selesai selanjutnya pilih Daftar Bukti Pungut kemudian cetak. Dalam penerapan pajak penghasilan pasal 22 fungsi aplikasi e-spt tersebut hanya bisa digunakan sebatas untuk mencetak bukti pungut PPh pasal 22 dan untuk pelaporan SPT Masa ke KPP. Untuk perhitungan besarnya nilai pajak penghasilan pasal 22, PT. Novapharin masih menggunakan sistem secara manual. Sistem e-spt ini cukup membantu karena PT. Novapharin masih melakukan penyesuaian terhadap program Novapharin Information System yang masih belum mensupport peraturan pajak terbaru yaitu tentang pemungutan pajak penghasilan pasal 22. B. Narasi Bagian Alir Penyetoran Pajak Penghasilan Pasal Dari file rekap transaksi Pajak Penghasilan pasal 22, maka dibuat Surat Setoran Pajak yang diketik pada form SSP rangkap 5 dan disaat yang sama dibuat juga bilyet giro. 2. Selanjutnya jumlah Pajak Penghasilan Pasal 22 yang akan disetor ke Bank atau Kantor Pos agar terlebih dahulu dilakukan cross-check dengan rekening yang ada di pembukuan dan disahkan oleh Manager Keuangan. 3. Penyetoran atas Pajak Penghasilan pasal 22 ke Bank atau Kantor Pos dengan menyerahkan Bilyet Giro dan Surat Setoran Pajak (5 lembar). Dari Bank, Bagian administrasi Pajak menerima Surat Setoran Pajak lembar kesatu,ketiga dan kelima, Bukti Penerimaan Negara 1 (satu) lembar yang telah diberi Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN) dan Nomor

15 64 Transaksi Bank (NTB) serta dibubuhi tanda tangan/paraf pejabat bank, cap dari bank, tanggal dan waktu/jam penyetoran sebagai bukti. 4. Bukti Penerimaan Negara dari Bank diarsipkan beserta Surat Setoran Pajak lembar kesatu, ketiga dan kelima. Bukti Penerimaan Negara dicopy 1 lembar dan Surat Setoran Pajak lembar ketiga dipersiapkan untuk pelaporan. 5. Penyetoran Pajak Penghasilan pasal 22 dilakukan pada bulan berikutnya selambat-lambatnya tanggal 10. C. Narasi Bagan Alir Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal Dalam pelaporan pajak penghasilan pasal 22, PT. Novapharin menggunakan sistem e-spt. 2. Sebelum melaporkan ke Kantor Pelayanan Pajak, bagian administrasi pajak melakukan proses data impor dari sistem yang dimiliki kedalam aplikasi e- SPT. 3. Mencetak Surat Pemberitahuan Masa (SPT Masa) dan ditanda tangani oleh manager keuangan. 4. Melakukan pelaporan PPh 22 ke Kantor Pelayanan Pajak dengan melampirkan : - Copy Bukti Penerimaan Negara dari Bank Persepsi - Bukti Pungut lembar kedua - Daftar Bukti Pungut lembar kedua - Surat Setoran Pajak lembar ketiga - Surat Pemberitahuan Masa (2 eksemplar)

16 65 5. Dari Kantor Pelayanan Pajak, bagian administrasi pajak mendapat : - Bukti Pungut lembar kedua - Bukti Penerimaan Surat - Surat Pemberitahuan Masa yang telah ditanda tangani dan diberi stempel dari petugas Kantor Pelayanan Pajak. Bukti Penerimaan Surat itu menjadi bukti bahwa PT. Novapharin telah melaporkan Pajak Penghasilan Pasal Bukti Penerimaan Surat Pemberitahuan Masa kemudian diarsip. Batas waktu pelaporan selambat-lambatnya tanggal 20 bulan berikutnya Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 22 Sehubungan dengan adanya PERMENKEU No. 224/PMK.011/2012 yang efektif diberlakukan tanggal 24 februari 2013, dimana industri farmasi di tunjuk sebagai pemungut pajak penghasilan pasal 22 atas penjualan semua jenis obat, maka PT. Novapharin wajib memungut Pajak Penghasilan pasal 22 sebesar 0,3% dari dasar pengenaan pajak. Berikut ini contoh perhitungan pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22 pada PT. Novapharin: 1. Pada tanggal 8 Maret 2013 PT. Novapharin melakukan transaksi penjualan kepada PT. Kimia Farma Trading & Distribution Yogyakarta yaitu Tramodol kapsul sebanyak 30 dus dengan harga Rp /dus dengan diskon 50%.

17 66 Perhitungan PPh 22 = 0,3% x DPP DPP = (30 x Rp ) 50% = Rp ,- PPh 22 = Rp x 0,3% = Rp. 675,- 2. Pada tanggal 26 Maret 2013 PT. Novapharin melakukan transaksi penjualan kepada PT. Kimia Farma Trading & Distribution Yogyakarta yaitu Omeprazole kapsul sebanyak 67 dus dengan harga Rp ,36/dus dengan diskon 35%. Perhitungan PPh 22 = 0,3% x DPP DPP = (67 x Rp ,36) 35% = Rp ,48,- PPh 22 = Rp x 0,3% = Rp ,- Tabel 4.3 TOTAL PPH PSL 22 MARET 2013 YANG HARUS DIBAYAR PT. KIMIA FARMA TRADING & DISTRIBUTION YOGYAKARTA TGL BPP NO BPP TGL INV NO INV DPP DPP STLH DIROUND PPH PSL 22 (0,3%) 08 Maret /VI/ Maret /III/13 225, , Maret Maret /III/13 484, , , , , , Sumber : Data piutang pph psl 22 PT. Novapharin tahun Pada tanggal 29 Juni 2013 PT. Novapharin melakukan transaksi penjualan kepada PT. Forta Mitra Sejati yaitu

18 67 Prednisone Tablet Pot sebanyak dus dengan harga Rp ,09/pot. Perhitungan PPh 22 = 0,3% x DPP DPP = (2.000 x Rp ,09) = Rp ,- PPh 22 = Rp x 0,3% = Rp ,- 4. Pada tanggal 8 Juni 2013 PT. Forta Mitra Sejati melakukan Retur kepada PT. Novapharin yaitu Prednisone Tablet Pot sebanyak dus dengan harga Rp ,09/pot. Perhitungan PPh 22 = 0,3% x DPP DPP = (2.000 x Rp ,09) = Rp ,20,- PPh 22 = Rp x 0,3% = Rp ,- Tabel 4.4 TOTAL PPH PSL 22 JUNI 2013 YANG HARUS DIBAYAR PT. FORTA MITRA SEJATI- BANDUNG TGL BPP NO BPP TGL INV NO INV DPP DPP STLH DIROUND PPH PSL 22 (0,3%) 29 Jun /VI/ Jun /III/13 101,818, ,818, , RETUR : 08 Jun (12,627,270.20) (12,627,270.00) ( 37,882.00) 89,190, ,190, , Sumber : Data piutang pph psl 22 PT. Novapharin tahun 2013

19 68 Dalam Perhitungan Pajak Penghasilan pasal 22 PT. Novapharin menghitung dengan cara mengakumulasikan semua transaksi penjualan per customer selama satu bulan yang kemudian baru dilakukan perhitungan atas pajak penghasilan pasal 22, dengan tarif pungutan sebesar 0,3% dari DPP Perhitungan Sanksi Akibat Keterlambatan Pembayaran Pajak Penghasilan pasal 22 Penulis akan memberikan ilustrasi contoh sanksi keterlambatan pembayaran pajak penghasilan pasal 22 pada PT. Novapharin. Apabila PPh pasal 22 pada PT. Novapharin masa pajak Februari dibayar pada tanggal 26 Maret 2013 dimana tanggal terkahir penyetoran adalah pada tanggal 10, maka atas keterlambatan pembayaran tersebut mendapatkan sanksi sebesar 2%. Jumlah masa pajak Penghasilan pasal 22 pada PT. Novapharin sebesar Rp dari kasus di atas sanksi yang harus dibayar = Rp x 2% = Rp Sehingga PT. Novapharin harus membayar 2% lebih banyak dari jumlah PPh Pasal 22 yang harus disetor. Hal ini berarti Laba PT. Novapharin akan berkurang yang berdampak pada penilaian kerja perusahaan.

20 Interpretasi PT. Novapharin merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi obat-obatan. PT. Novapharin merupakan subjek pajak PPh pasal 22 seperti yang diatur dalam pasal 22 ayat (1) Undang Undang Pajak Penghasilan Nomor 36 Tahun Subjek Pemungut PPh pasal 22 pada dasarnya wajib untuk melakukan pemungutan PPh pasal 22 dan menyetorkannya ke negara serta diwajibkan untuk melaporkan PPh pasal 22 tersebut melalui SPT Masa. Dalam menghitung besarnya pajak harus diketahui jenis objek pajak PPh pasal 22, berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan (PERMENKEU) Nomor 224/PMK.011/2012 tentang perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan No. 154/PMK.03/2010 tentang pemungutan Pajak Penghasilan (PPh) pasal 22 sehubungan dengan pembayaran atas penyerahan barang dan kegiatan di bidang Impor atau kegitan usaha di bidang lain. Dalam hasil penelitian dapat dilihat tahap-tahap perhitungan dan pelaporan pajak penghasilan pasal 22 atas industri farmasi pada PT. Novapharin yang meliputi : 1. Proses Perhitungan Berikut tabel perbandingan perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 22 atas industri farmasi menurut PT. Novapharin dan

21 70 PERMENKEU No. 224/PMR.011/2012 sesuai Peraturan Dirjen Pajak yang terbaru No. PER-06/PJ/2013. Tabel 4.5 PT. NOVAPHARIN Laporan Rekap Penjualan Tahun 2013 Tarif Pajak Penghasilan pasal 22 Penjualan Retur Penjualan No Bulan PPh (224/PMK.011/ (PT. Selisih DPP DPP ) Novapharin) 1 Januari - - 0,3% Februari ,38-0,3% , ,00-3 Maret ,67 ( ,00) 0,3% , ,00-4 April ,22 ( ,15) 0,3% , , ,00 5 Mei ,65 ( ,00) 0,3% , , ,00 6 Juni ,10 ( ,14) 0,3% , , ,00 7 Juli ,74 ( ,72) 0,3% , ,00 503,00 8 Agustus ,43 ( ,28) 0,3% , , ,00 9 September ,68 ( ,00) 0,3% , , ,00 10 Oktober ,75 ( ,48) 0,3% , ,00 5,00 11 November ,05 ( ,93) 0,3% , , ,00 12 Desember ,20 ( ,00) 0,3% , ,00 328, Total ,87 ( ,70) 0,3% , , ,00 Sumber : Laporan Penjualan Total PT. Novapharin Tahun 2013 data diolah peneliti Berdasarkan tabel perbandingan di atas, dapat dilihat beberapa perbedaan perhitungan antara peneliti (sesuai PERMENKEU No. 224/MK.011/2012) dan PT. Novapharin, yaitu sebagai berikut: 1. Pada bulan April ditemukan selisih Rp. 26,687. Selisih tersebut berasal dari perhitungan Bukti Pungut No. 0009/IV/2013 atas nama Wajib Pajak PT. Tijara Anugrah Farma dan No. 0004/IV/2013 atas Nama Wajib Pajak PT. Forta Mitra Sejati. Dimana PT. Novapharin mengurangi PPh pasal 22 atas penjualan selama satu bulan dengan PPh pasal 22 atas pengembalian barang (retur) dalam masa pajak

22 71 yang sama pada perhitungan Pajak Penghasilan pasal 22 atas WP tersebut. 2. Pada bulan Mei ditemukan selisih Rp Selisih tersebut berasal dari perhitungan Bukti Pungut No. 0023/V/2013 atas nama Wajib Pajak PT. Tijara Anugrah Farma, dimana PT. Novapharin mengurangi PPh pasal 22 atas penjualan selama satu bulan dengan PPh pasal 22 atas pengembalian barang (retur) dalam masa pajak yang sama pada perhitungan Pajak Penghasilan pasal 22 atas WP tersebut. 3. Pada bulan Juni ditemukan selisih Rp Selisih tersebut berasal dari perhitungan Bukti Pungut No. 0022/VI/2013 atas nama Wajib Pajak PT. Forta Mitra Sejati, No. 0004/VI/2013 atas nama Wajib Pajak PT. Tijara Anugrah Farma, dan No. 0007/VI/2013 atas nama Wajib Pajak PT. Kimia Farma Trading & Distribution - Aceh, dimana PT. Novapharin mengurangi PPh pasal 22 atas penjualan selama satu bulan dengan PPh pasal 22 atas pengembalian barang (retur) dalam masa pajak yang sama pada perhitungan Pajak Penghasilan pasal 22 atas WP tersebut. 4. Pada bulan Juli ditemukan selisih Rp Selisih tersebut berasal dari Bukti Pungut No. 0058/VII/2013 atas nama Wajib Pajak PT. Bintang Kharisma Makmur dan Bukti Pungut No. 0002/VII/2013 atas nama Wajib Pajak PT. Andalas Medikal Sukses, dimana PT. Novapharin mengurangi PPh pasal 22 atas penjualan selama satu

23 72 bulan dengan PPh pasal 22 atas pengembalian barang (retur) dalam masa pajak yang sama pada perhitungan Pajak Penghasilan pasal 22 atas WP tersebut. 5. Pada bulan Agustus ditemukan selisih Rp Selisih tersebut berasal dari Bukti Pungut No. 0011/VIII/2013 atas nama Wajib Pajak PT. Indofarma Global Medika Kupang dan Bukti Pungut No. 0014/VIII/2013 atas nama Wajib Pajak PT. Rajawali Nusindo Kupang, dimana PT. Novapharin mengurangi PPh pasal 22 atas penjualan selama satu bulan dengan PPh pasal 22 atas pengembalian barang (retur) dalam masa pajak yang sama pada perhitungan Pajak Penghasilan pasal 22 atas WP tersebut. 6. Pada bulan September ditemukan selisih Selisih tersebut berasal dari Bukti Pungut No. 0070/IX/2013 atas nama Wajib Pajak PT. Indofarma Global Medika Kupang, Bukti Pungut No. 0020/IX/2013 atas nama Wajib Pajak PT. Kimia Farma JakartaPusat dan Bukti Pungut No. 0057/IX/2013 atas nama PT. Rajawali Nusindo Denpasar, dimana PT. Novapharin mengurangi Pajak Penghasilan atas penjualan satu bulan dengan PPh pasal 22 atas pengembalian barang (retur) dalam masa pajak yang sama pada perhitungan Pajak Penghasilan pasal 22 atas WP tersebut. 7. Pada bulan November ditemukan selisih Rp Selisih tersebut berasal dari Bukti Pungut No. 0065/XI/2013 atas nama PT. Forta Mitra Sejati, No. 0081/XI/2013 atas nama PT. Indofarma

24 73 Global Medika Jakarta, No. 0019/XI/2013 atas nama PT. Rajawali Nusindo Banjarmasin, No. 0038/XI/2013 atas nama WP PT. Dwi Mustika, No. 0052/XI/2013 atas nama PT. Tijara Anugrah Farma, dimana PT. Novapharin mengurangi Pajak Penghasilan pasal 22 atas penjulan selama satu bulan dengan PPh pasal 22 atas pengembalian barang (retur) dalam masa pajak yang sama pada perhitungan Pajak Penghasilan pasal 22 atas WP tersebut. 8. Pada bulan Desember ditemukan selisih Rp. 328,190. Selisih tersebut berasal dari Bukti Pungut No. INP/1312/ dan INP/1312/ atas nama Wajib Pajak PT. Prima Farma Lestari Faktur Penjualan tersebut ada revisi dan PT. Novapharin sudah melakukan pembetulan 1 untuk melapor kekurangan nilai Pajak Penghasilan pasal 22 tersebut. Tata cara perhitungan Pajak Penghasilan pasal 22 pada PT. Novapharin tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan terbaru yaitu PMK No. 224/PMK.011/2012. Dimana ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara dan prosedur pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22 sehubungan dengan pembayaran atas penyerahan barang dan kegiatan di bidang impor atau kegiatan usaha di bidang lain diatur dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak yang terbaru yaitu Nomor PER 06/PJ/2013 yaitu tentang perubahan kedua atas Peraturan Direktur Jendral Pajak No. PER-57/PJ/2010 sebagaimana Peraturan Menteri Keuangan No. 154/PMK.03/2010 yang telah diubah terakhir

25 74 dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 224/PMK.011/2012 tentang tata cara dan prosedur pemungutan pajak penghasilan pasal 22 sehubungan dengan pembayaran atas penyerahan barang dan kegiatan di bidang impor atau kegiatan usaha dibidang lain. 2. Proses Penyetoran dan Pelaporan Tabel 4.6 Penyetoran dan Pelaporan PPh pasal 22 atas industri farmasi pada PT. Novapharin No Tanggal Tanggal Batas Akhir sesuai Undang-undang Bulan Penyetoran Pelaporan Penyetoran Pelaporan 1 Januari Februari 26-Mar Mar Mar Mar-13 3 Maret 09-Apr Apr Apr Apr-13 4 April 08-Mei Mei Mei Mei-13 5 Mei 10-Jun Jun Juni Juni-13 6 Juni 08-Jul Jul Juli Juli-13 7 Juli 01-Agust Agust Agus Agust-13 8 Agustus 09-Sep Sep Sept Sept-13 9 September 09-Okt Okt Okt Okt Oktober 07-Nop Nov Nov Nov November 09-Des Des Des Des Desember 09-Jan Jan Jan Jan-14 Sumber : Data diolah peneliti Berdasarkan Tabel diatas dapat dilihat penyetoran dan pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 22 yang dilakukan oleh PT. Novapharin disetor dan dilaporkan sebelum batas ketentuan berakhir sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 224/PMK.011/2012. Dimana tanggal 10 bulan berikutnya merupakan batas akhir penyetoran dan tanggal 20 bulan berikutnya merupakan batas akhir untuk melakukan pelaporan. Pengecualian untuk masa Februari dimana PT. Novapharin menyetor dan melaporkan hasil pungutan PPh pasal 22 tersebut melewati batas

26 75 akhir penyetoran yaitu tanggal 26 Maret 2013, akan tetapi keterlambatan tersebut tidak dikenakan denda oleh KPP karena merupakan toleransi kepada Pemungut yang baru ditunjuk oleh Menteri Keuangan dalam PERMENKEU No. 224/PMK.011/2012 untuk memungut Pajak Penghasilan pasal 22 atas penjualan hasil produksinya tersebut.

PEDOMAN OBSERVASI. Jadwal kegiatan Penelitian

PEDOMAN OBSERVASI. Jadwal kegiatan Penelitian PEDOMAN OBSERVASI Jadwal kegiatan Penelitian No Bentuk Kegiatan Minggu I II III IV 1 Pengenalan Lingkungan X 2 Pengamatan kerja X X 3 Wawancara X X 4 Analisis data X X X Keterangan tabel: 1. Minggu pertama,

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan CV. Mitra Sinergi merupakan salah satu bentuk perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan pipa dan bahan bangunan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. PT. Novapharin Pharmaeutical Industries merupakan salah satu perusahaan

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. PT. Novapharin Pharmaeutical Industries merupakan salah satu perusahaan BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Deskripsi Singkat Perusahaan PT. Novapharin Pharmaeutical Industries merupakan salah satu perusahaan industri yang bergerak dibidang farmasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Penerapan Pajak Pertambahan Nilai pada PT. Perkebunan Nusantara III Medan dengan Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (SPPKP) No: PEM- 00025/WPJ.19/KP.0303/2013

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Penyajian Data 4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Fajar Lestari Abadi Surabaya adalah perusahaan yang bergerak di bidang usaha distribusi consumer goods, khususnya

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. oleh pelanggan untuk di jadikan sepatu atau sandal.

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. oleh pelanggan untuk di jadikan sepatu atau sandal. BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Penyajian Data 4.1.1. Sejarah singkat perusahaan PT Cahaya Terang Abadi didirikan pada tanggal 30 November 2009 sampai dengan sekarang perusahaan ini bergerak dibidang

Lebih terperinci

PENERAPAN PAJAK PENGHASILAN (PPH) PASAL 22 ATAS INDUSTRI FARMASI TERHADAP PERMENKEU NO. 224/PMK.011/2012 PADA PT. NOVAPHARIN DI GRESIK SKRIPSI

PENERAPAN PAJAK PENGHASILAN (PPH) PASAL 22 ATAS INDUSTRI FARMASI TERHADAP PERMENKEU NO. 224/PMK.011/2012 PADA PT. NOVAPHARIN DI GRESIK SKRIPSI PENERAPAN PAJAK PENGHASILAN (PPH) PASAL 22 ATAS INDUSTRI FARMASI TERHADAP PERMENKEU NO. 224/PMK.011/2012 PADA PT. NOVAPHARIN DI GRESIK SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. HAJ adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perusahaan dagang

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. HAJ adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perusahaan dagang BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai PT. HAJ adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perusahaan dagang yakni barang IT yang telah dikukuhkan menjadi Pengusaha

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. bergerak di bidang teknologi Access Management yang dapat memudahkan konsumen

BAB IV PEMBAHASAN. bergerak di bidang teknologi Access Management yang dapat memudahkan konsumen BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai merupakan salah satu perusahaan di Jakarta yang bergerak di bidang teknologi Access Management yang dapat memudahkan konsumen dalam melakukan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Analisis Mekanisme Pajak Penghasilan Pasal 22 di PT. KAS

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Analisis Mekanisme Pajak Penghasilan Pasal 22 di PT. KAS BAB IV PEMBAHASAN IV. 1 Analisis Mekanisme Pajak Penghasilan Pasal 22 di PT. KAS Semua badan merupakan Wajib Pajak tanpa terkecuali, mulai saat didirikan atau saat melakukan kegiatan usaha atau memperoleh

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. hewan) yang telah dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak (PKP) pada

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. hewan) yang telah dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak (PKP) pada BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai PT. Biotek Indonesia adalah perusahaan yang bergerak di bidang farmasi (obatobatan hewan) yang telah dikukuhkan menjadi Pengusaha

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 1.1 Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. menyediakan pembuatan alat untuk pembangunan beton di jalan tol.

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 1.1 Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. menyediakan pembuatan alat untuk pembangunan beton di jalan tol. BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 1.1 Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai PT.DDT merupakan perusahaan yang bergerak dibidang alat berat yang menyediakan pembuatan alat untuk pembangunan beton di jalan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai. IV.1.1 Analisis Perolehan Barang Kena Pajak (Pajak Masukan)

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai. IV.1.1 Analisis Perolehan Barang Kena Pajak (Pajak Masukan) BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai IV.1.1 Analisis Perolehan Barang Kena Pajak (Pajak Masukan) Pajak Masukan adalah pajak yang harus dibayarkan oleh Pengusaha Kena Pajak

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. di bidang perdagangan eceran khusus untuk pelumas/oli industri.

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. di bidang perdagangan eceran khusus untuk pelumas/oli industri. BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Limanindo Kawan Sejati adalah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan eceran khusus untuk pelumas/oli industri.

Lebih terperinci

BAB 4. Pembahasan Hasil Penelitian

BAB 4. Pembahasan Hasil Penelitian BAB 4 Pembahasan Hasil Penelitian 4.1 Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai Sebagai pajak atas konsumsi dalam negeri maka PPN hanya dikenakan atas barang atau jasa yang dikomsumsi di dalam daerah

Lebih terperinci

Evaluasi Pelaksanaan Pajak Pertambahan Nilai di PT IO

Evaluasi Pelaksanaan Pajak Pertambahan Nilai di PT IO Evaluasi Pelaksanaan Pajak Pertambahan Nilai di PT IO ABSTRAK Dari segi ekonomi, pajak merupakan pemindahan sumber daya dari sektor perusahaan ke sektor publik. Salah satu pajak yang sangat mempengaruhi

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA dengan akta notaris Adri Dwi Purnomo, SH. Nomor 24/2006. Yang

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA dengan akta notaris Adri Dwi Purnomo, SH. Nomor 24/2006. Yang BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan PT. Ragam Anugerah Mandiri didirikan pada tanggal 20 April 2006 dengan akta notaris Adri Dwi Purnomo, SH. Nomor

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Perhitungan Pajak Masukan dan Pajak Keluaran

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Perhitungan Pajak Masukan dan Pajak Keluaran BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Perhitungan Pajak Masukan dan Pajak Keluaran PT. Citra Inti Garda Sentosa (CIGS) dalam melakukan transaksi penjualan ataupun pembelian yang dalam hal ini

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. dan bergerak dalam bidang industri dan distribusi tali kipas (v-belt & fan belt) untuk

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. dan bergerak dalam bidang industri dan distribusi tali kipas (v-belt & fan belt) untuk BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.1 Sejarah Perusahaan PT Adiliman Makmur merupakan perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas dan bergerak dalam bidang industri dan distribusi tali kipas (v-belt &

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam analisa penghitungan dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai, penulis

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam analisa penghitungan dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai, penulis BAB IV PEMBAHASAN Dalam analisa penghitungan dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai, penulis melakukan pemeriksaan pajak dengan menguji dan memeriksa ketaatan perpajakan, serta kebenaran jumlah dalam SPT

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. dan dry clean. CV. Xpress Clean Bersaudara berdiri pada tahun 1995 dengan akta

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. dan dry clean. CV. Xpress Clean Bersaudara berdiri pada tahun 1995 dengan akta BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Penyajian Data 4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan CV. Xpress Clean Bersaudara adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa pada umumnya. Jasa yang diberikan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Evaluasi Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. Mejoi merupakan perusahaan distributor yang bergerak dalam

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Evaluasi Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. Mejoi merupakan perusahaan distributor yang bergerak dalam BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1. Evaluasi Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai PT. Mejoi merupakan perusahaan distributor yang bergerak dalam bidang nutrisi anak yang telah dikukuhkan pada tanggal

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. pembahasan mengenai perbandingan dan perhitungan PPh pasal 21 Metode

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. pembahasan mengenai perbandingan dan perhitungan PPh pasal 21 Metode BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data Pada bab empat ini akan dijelaskan mengenai sejarah perusahaan, struktur organisasi, serta tujuan perusahaan. Dalam bab ini dilakukan juga pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Data Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Karya Sejahtera Pratama Cabang Surabaya, berdiri pada bulan Oktober 2012 yang merupakan perluasan dari PT. Karya

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. Pengusaha Kena Pajak, maka PT. PP (Persero) Tbk mempunyai hak dan

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. Pengusaha Kena Pajak, maka PT. PP (Persero) Tbk mempunyai hak dan BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai PT. PP (Persero) Tbk merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa konstruksi. PT. PP (Persero) Tbk menyediakan berbagai jasa dan solusi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Perhitungan PPN Keluaran Dalam hal menghitung Pajak Pertambahan Nilai atau PPN khusunya Pajak Keluaran yang diterbitkan dan dipungut oleh perusahaan merupakan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. PENYAJIAN DATA 4.1.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Sehat Sukses Sentosa PT. Sehat Sukses Sentosa merupakan subjek pajak yang telah didaftar dan memiliki Nomor Pokok

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. Pada bab empat ini akan dijelaskan mengenai sejarah

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. Pada bab empat ini akan dijelaskan mengenai sejarah 34 BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data Pada bab empat ini akan dijelaskan mengenai sejarah perusahaan, struktur organisasi, serta tujuan perusahaan. Dalam bab ini dilakukan juga pembahasan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. kewajiban perpajakannya, khususnya atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. kewajiban perpajakannya, khususnya atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN). BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1 Simpulan PT IO merupakan Pengusaha Kena Pajak (PKP) yang wajib menjalankan kewajiban perpajakannya, khususnya atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Berdasarkan analisa dan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 72 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Kesiapan Wajib Pajak saat dilakukan Pemeriksaan Pajak 1. Kelengkapan dokumen umum, dokumen perpajakan dan dokumen pembukuan. Kelengkapan dokumen umum, dokumen

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN PADA PT SM ANUGRAH RAYA TAMA

ANALISIS PENERAPAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN PADA PT SM ANUGRAH RAYA TAMA ANALISIS PENERAPAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN PADA PT SM ANUGRAH RAYA TAMA Wilianto Taufik, Yunita Anwar Universitas Bina Nusantara Jl. K. H. Syahdan No.9 Kemanggisan/Palmerah Jakarta Barat 11480 Phone

Lebih terperinci

PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. Pada bab empat akan dijelaskan mengenai sejarah singkat perusahaan,

PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA. Pada bab empat akan dijelaskan mengenai sejarah singkat perusahaan, B A B IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data Pada bab empat akan dijelaskan mengenai sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi dan tujuan perusahaan serta kebijaksanaan perusahaan, sehingga

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan Akta Pendirian Nomor 12 yang dibuat oleh notaris Monica, SH. PT Prima

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Keuangan Sub. Bidang Perpajakan pada PT. INTI (Persero) Bandung.

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Keuangan Sub. Bidang Perpajakan pada PT. INTI (Persero) Bandung. 24 BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Pelaksanaan kerja praktek yang dilakukan penulis yaitu di bidang Keuangan Sub. Bidang Perpajakan pada PT. INTI

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah PT. Dunlopillo Indonesia PT. Dunlopillo Indonesia merupakan perusahaan manufaktur. Perusahaan ini bergerak di bidang industri pembuatan kasur Latex. Bahan

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. atau saat melakukan kegiatan usaha atau memperoleh penghasilan. Tidak

BAB 4 PEMBAHASAN. atau saat melakukan kegiatan usaha atau memperoleh penghasilan. Tidak BAB 4 PEMBAHASAN Semua badan merupakan Wajib Pajak tanpa terkecuali, mulai saat didirikan atau saat melakukan kegiatan usaha atau memperoleh penghasilan. Tidak dipersoalkan apakah badan tersebut mengalami

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM. Analisis sistem adalah penguraian dari sistem informasi yang utuh kedalam

BAB III ANALISIS SISTEM. Analisis sistem adalah penguraian dari sistem informasi yang utuh kedalam BAB III ANALISIS SISTEM Analisis sistem adalah penguraian dari sistem informasi yang utuh kedalam bagian bagian dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan permasalahan dan hambatan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1. Riwayat Perusahaan PT. Sinar Buana adalah sebuah perusahaan dagang yang bergerak dalam bidang distribusi permesinan dan bahan kimia industri. PT. Sinar Buana

Lebih terperinci

ANALISIS TERHADAP SISTEM DAN PROSEDUR PELAPORAN PERPAJAKAN (Studi Kasus PT SRIWIJAYA, BANDUNG)

ANALISIS TERHADAP SISTEM DAN PROSEDUR PELAPORAN PERPAJAKAN (Studi Kasus PT SRIWIJAYA, BANDUNG) ANALISIS TERHADAP SISTEM DAN PROSEDUR PELAPORAN PERPAJAKAN (Studi Kasus PT SRIWIJAYA, BANDUNG) DISUSUN OLEH : Lusy Suprajadi, SE, Ak., M.Ak, CPA Elvy Maria Manurung, SE., Ak., MT Sylvia Kumala Dewi, SE,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Mekanisme Pemungutan PPh Ps. 22, PPN, dan Bea Masuk Atas Impor BKP PT. Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry merupakan perusahaan yang bergerak di bidang

Lebih terperinci

Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak 7 JULI 2015

Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak 7 JULI 2015 Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak 7 JULI 2015 SURAT KETERANGAN FISKAL surat yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Pajak yang berisi keterangan mengenai pemenuhan kewajiban perpajakan

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Ketentuan Formal Pajak Pertambahan Nilai PT TRT 4.2 Analisis Faktur Pajak

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Ketentuan Formal Pajak Pertambahan Nilai PT TRT 4.2 Analisis Faktur Pajak BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Ketentuan Formal Pajak Pertambahan Nilai PT TRT PT. TRT adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang produsen bahan kimia yang telah dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak (PKP)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis perkembangan Tingkat Kepatuhan Pajak Pertambahan Nilai Pengusaha Kena Pajak Badan dilihat dari penyampaian SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai dan Surat Ketetapan

Lebih terperinci

No Nama PNS Golongan. Tarif PPh Ps 21

No Nama PNS Golongan. Tarif PPh Ps 21 PPh Pasal 2 A. Data Bendahara Nama Satker : Bendahara Pengeluaran Biro Umum Setjen Kemenkes NPWP : 00.44.97.2-063.000 Alamat : Jalan HR Rasuna Said Blok X5 Kav 4-9, Kuningan Timur, Jakarta Nama Bendahara

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pajak Pertambahan Nilai-nya sebagai Pengusaha Kena Pajak dengan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pajak Pertambahan Nilai-nya sebagai Pengusaha Kena Pajak dengan BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis atas pelaksanaan kewajiban Pajak Pertambahan Nilai Pada PT SCE, maka dapat disimpulkan PT SCE telah memenuhi kewajiban Pajak Pertambahan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 69 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan UD. Sri Rejeki adalah usaha dagang yang bergerak dalam bidang ceramics houseware. Berawal dari keinginan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PADA PT PANCA KEMAS KRIDA MANUNGGAL

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PADA PT PANCA KEMAS KRIDA MANUNGGAL 73 BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN PADA PT PANCA KEMAS KRIDA MANUNGGAL 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Implementasi SKB CV. MMC Sehubungan dengan PP Nomor 46 Tahun 2013 CV. MMC merupakan perusahaan dalam bidang jasa konsultan bisnis yang berdiri pada tahun 2005. Perusahaan

Lebih terperinci

SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (SPT MASA PPN) BAGI PEMUNGUT PPN

SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (SPT MASA PPN) BAGI PEMUNGUT PPN DEPARTEMEN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL PAJAK Nama Pemungut : Alamat : No. Telp : Usaha : SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (SPT MASA PPN) BAGI PEMUNGUT PPN Bacalah terlebih dahulu Buku

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN PENGENAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS TRANSAKSI EKSPOR IMPOR JASA FREIGHT FORWARDING (Studi Kasus PT.Welgrow Indopersada)

ANALISIS PENERAPAN PENGENAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS TRANSAKSI EKSPOR IMPOR JASA FREIGHT FORWARDING (Studi Kasus PT.Welgrow Indopersada) ANALISIS PENERAPAN PENGENAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS TRANSAKSI EKSPOR IMPOR JASA FREIGHT FORWARDING (Studi Kasus PT.Welgrow Indopersada) Siti Bolivia Malvi, Drs.Sudarmo,MM Universitas Bina Nusantara

Lebih terperinci

PENYAJIAN DAN ANALISA DATA. Pada bab empat akan dijelaskan mengenai sejarah singkat perusahaan,

PENYAJIAN DAN ANALISA DATA. Pada bab empat akan dijelaskan mengenai sejarah singkat perusahaan, B A B IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Penyajian Data Pada bab empat akan dijelaskan mengenai sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi dan tujuan perusahaan serta kebijaksanaan perusahaan, sehingga

Lebih terperinci

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-85809/PP/M.IIB/12/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2012

SEKRETARIATPENGADILAN PAJAK. Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-85809/PP/M.IIB/12/2017. Jenis Pajak : PPh Pasal 23. Tahun Pajak : 2012 Putusan Pengadilan Pajak Nomor : Put-85809/PP/M.IIB/12/2017 Jenis Pajak : PPh Pasal 23 Tahun Pajak : 2012 Pokok Sengketa Menurut Terbanding : bahwa nilai sengketa terbukti dalam banding ini adalah koreksi

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III.1. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III.1. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III.. Sejarah Singkat PT Kurnia Mulia Citra Lestari PT Kurnia Mulia Citra Lestari adalah perusahaan swasta yang didirikan berdasarkan akta notaris no.67 dihadapan Emmy Halim.SH,

Lebih terperinci

00BAB IV PEMBAHASAN. perusahaan memiliki banyak kesamaan seperti persamaan tarif dan sama-sama

00BAB IV PEMBAHASAN. perusahaan memiliki banyak kesamaan seperti persamaan tarif dan sama-sama 00BAB IV PEMBAHASAN IV. 1 Analisis Perbandingan Perlakuan Pajak Pertambahan Nilai Antara Perusahaan Milik Negara (Pemungut) dan Perusahaan Swasta. Pada dasarnya perlakuan untuk Pajak Pertambahan Nilai

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Objek Penelitian 1. Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas Struktur organisasi Firma RR adalah bentuk garis dan staff yang berhasil penulis susun dan berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. IO. Penulis akan melakukan observasi dan wawancara secara langsung ke

BAB III OBJEK PENELITIAN. IO. Penulis akan melakukan observasi dan wawancara secara langsung ke BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Gambaran Umum Perusahaan III.1.1 Sejarah Perusahaan Dalam penulisan skripsi ini, penulis akan melakukan penelitian pada PT IO. Penulis akan melakukan observasi dan wawancara

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. MRC adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa konstruksi.

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. MRC adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa konstruksi. BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai PT. MRC adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa konstruksi. Perusahaan ini telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Berdirinya Perusahaan Pembangunan sektor perumahan di kota Gresik khususnya dan Jawa timur pada umumnya sedang ramai-ramainya

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN PEMOTONGAN DAN PENYETORAN SERTA PELAPORAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 DAN PASAL 26 TAHUN (STUDI KASUS: PERUM PERURI)

ANALISIS PENERAPAN PEMOTONGAN DAN PENYETORAN SERTA PELAPORAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 DAN PASAL 26 TAHUN (STUDI KASUS: PERUM PERURI) ANALISIS PENERAPAN PEMOTONGAN DAN PENYETORAN SERTA PELAPORAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 23 DAN PASAL 26 TAHUN 2010-2012 (STUDI KASUS: PERUM PERURI) Anggraini Larasati, Hanggoro Pamungkas Universitas Bina

Lebih terperinci

SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (SPT MASA PPN) BAGI PEMUNGUT PPN Bacalah terlebih dahulu Buku Petunjuk Pengisian SPT Masa PPN

SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (SPT MASA PPN) BAGI PEMUNGUT PPN Bacalah terlebih dahulu Buku Petunjuk Pengisian SPT Masa PPN Perhatian Sesuai dengan ketentuan Pasal 3 ayat (7) UU Nomor 6 Tahun 1983 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan UU Nomor 16 Tahun 2000, apabila SPTMasa yang Saudara sampaikan tidak ditandatangani

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Analisis terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Analisis terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Analisis terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai PT Healthy World adalah perusahaan distributor berupa alat-alat kesehatan untuk keperluan tumah tangga berupa kursi pijat, pijat

Lebih terperinci

EVALUASI MEKANISME PPh PASAL 21 PADA PT AIN TAHUN PAJAK Iramaulina Damanik Rachmat Kurniawan Fharel Hutajulu

EVALUASI MEKANISME PPh PASAL 21 PADA PT AIN TAHUN PAJAK Iramaulina Damanik Rachmat Kurniawan Fharel Hutajulu EVALUASI MEKANISME PPh PASAL 21 PADA PT AIN TAHUN PAJAK 2011 Iramaulina Damanik Rachmat Kurniawan Fharel Hutajulu Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Indonesia, Jakarta, Indonesia Abstrak Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. dan sesudah perubahan Undang-undang No.42 Tahun 2009, penulis melakukan

BAB IV PEMBAHASAN. dan sesudah perubahan Undang-undang No.42 Tahun 2009, penulis melakukan BAB IV PEMBAHASAN Dalam evaluasi penerapan dan perbandingan Pajak Pertambahan Nilai sebelum dan sesudah perubahan Undang-undang No.42 Tahun 2009, penulis melakukan penelusuran atas laporan laba rugi, neraca,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Pajak Pertambahan Nilai, perencanaan pajak, PPN terutang. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: Pajak Pertambahan Nilai, perencanaan pajak, PPN terutang. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pajak Pertambahan Nilai merupakan suatu hal yang penting bagi perusahaan yang kegiatan operasionalnya melakukan transaksi jual beli Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak. Perencanaan Pajak Pertambahan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam evaluasi penerapan dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai pada PT

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam evaluasi penerapan dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai pada PT BAB IV PEMBAHASAN Dalam evaluasi penerapan dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai pada PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk. Divre II, penulis melakukan pemeriksaan pajak dengan menguji dan memeriksa ketaatan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR DIREKTUR JENDERAL PAJAK

KATA PENGANTAR DIREKTUR JENDERAL PAJAK KATA PENGANTAR DIREKTUR JENDERAL PAJAK Para Pemungut PPN yang terhormat, Setiap bulan setelah Masa Pajak berakhir, Pemungut PPN harus melaksanakan kewajiban untuk melaporkan kegiatan pemungutan PPN yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERHITUNGAN DAN PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA CV.GRAHA ALFA SAKTI. Evaluasi Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai

BAB IV ANALISIS PERHITUNGAN DAN PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA CV.GRAHA ALFA SAKTI. Evaluasi Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai BAB IV ANALISIS PERHITUNGAN DAN PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA CV.GRAHA ALFA SAKTI IV.1 Evaluasi Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai CV.Graha Alfa Sakti adalah sebuah perusahaan penjualan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PD. Cahaya Fajar adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur. Perusahaan ini menjalankan usahanya dalam

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI PPH PASAL 22 BENDAHARAWAN PEMERINTAH PADA PPPTMGB LEMIGAS. Mekanisme PPh Pasal 22 Bendaharawan Pemerintah di LEMIGAS

BAB 4 EVALUASI PPH PASAL 22 BENDAHARAWAN PEMERINTAH PADA PPPTMGB LEMIGAS. Mekanisme PPh Pasal 22 Bendaharawan Pemerintah di LEMIGAS BAB 4 EVALUASI PPH PASAL 22 BENDAHARAWAN PEMERINTAH PADA PPPTMGB LEMIGAS IV.1. Mekanisme PPh Pasal 22 Bendaharawan Pemerintah di LEMIGAS LEMIGAS merupakan Satuan Kerja yang melakukan pemungutan PPh Pasal

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI ATAS PENGHITUNGAN DAN PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PT JMU

BAB IV EVALUASI ATAS PENGHITUNGAN DAN PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PT JMU BAB IV EVALUASI ATAS PENGHITUNGAN DAN PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PT JMU IV.1 Evaluasi atas Penyerahan Barang Kena Pajak Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, perusahaan mengelompokkan penjualan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Metrokom Jaya berdiri pada tahun 2007, telah menjadi pemimpin dalam bidang penjualan komputer bekas. Memulai bisnis di

Lebih terperinci

C. PKP Rekanan PKP Rekanan adalah PKP yang melakukan penyerahan BKP dan atau JKP kepada Bendaharawan Pemerintah atau KPKN

C. PKP Rekanan PKP Rekanan adalah PKP yang melakukan penyerahan BKP dan atau JKP kepada Bendaharawan Pemerintah atau KPKN Lampiran I Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor : KEP-382/PJ/2002 Tanggal : 13 Agustus 2002 A. Singkatan 1. APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2. APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 76 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pajak Penghasilan Pasal 21 Sesuai dengan Undang-undang Perpajakan yang berlaku, PT APP sebagai pemberi kerja wajib melakukan pemotongan, penyetoran, dan pelaporan

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan perorangan Speed Power Racing adalah perusahaan yang bergerak dalam industri pembuatan spare parts (perlengkapan) kendaraan

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-39/BC/2008 TENTANG TATALAKSANA PEMBAYARAN DAN PENYETORAN PENERIMAAN NEGARA

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG USAHA DAN PENERIMAAN KAS YANG SEDANG BERJALAN 3.1. Latar Belakang Perusahaan PT. Niagatama Cemerlang adalah sebuah perusahaan yang berdiri sejak

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DI LEMIGAS. IV. 1 Objek Penelitian dan Evaluasi mekanisme PPN di LEMIGAS

BAB IV EVALUASI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DI LEMIGAS. IV. 1 Objek Penelitian dan Evaluasi mekanisme PPN di LEMIGAS BAB IV EVALUASI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DI LEMIGAS IV. 1 Objek Penelitian dan Evaluasi mekanisme PPN di LEMIGAS LEMIGAS merupakan Instansi Pemerintah yang tidak bertujuan untuk mencari keuntungan, LEMIGAS

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu cat dan aneka furniture.

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu cat dan aneka furniture. BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan PT. Tirtakencana Tatawarna adalah perusahaan yang bergerak dalam distribusi produk. Ada dua jenis produk yang didistribusikan, yaitu

Lebih terperinci

Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak PJ.091/PL/S/006/

Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak PJ.091/PL/S/006/ Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Pajak PJ.091/PL/S/006/2014-00 Apa yang dimaksud Emas Perhiasan? Emas perhiasan adalah perhiasan dalam bentuk apapun yang bahannya sebagian atau seluruhnya dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Lokasi Penelitian Penelitian untuk skripsi ini dilakukan di PT. Esstar Indorim yang beralamat di Jl. Yos Sudarso No. 1 Tegal Jawa Tengah

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan Berikut adalah gambaran tentang PT. Phanovindo Suksestama meliputi sejarah perusahaan, struktur, pembagian tugas dan tanggung jawab di

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pengenaan Pajak atas Penghasilan PT PIBS. PT PIBS adalah perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi.

BAB IV PEMBAHASAN. Pengenaan Pajak atas Penghasilan PT PIBS. PT PIBS adalah perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi. BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Pengenaan Pajak atas Penghasilan PT PIBS PT PIBS adalah perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi. Selain mendapat imbalan atas jasa pelaksanaan konstruksi yang diberikan, PT

Lebih terperinci

SURAT PERNYATAAN. Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Lastari Maryani Sutiono NRP :

SURAT PERNYATAAN. Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Lastari Maryani Sutiono NRP : SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Lastari Maryani Sutiono NRP : 0251234 Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Tugas Akhir/Skripsi ini adalah hasil karya sendiri dan bukan duplikasi

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 12 BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang pelaksanaan kerja praktek Selama melaksanakan praktek kerja lapangan penulis di tempatkan di bagian pemasaran dan bagian umum. Di bagian ini pula penulis

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. SURYAPRABHA JATISATYA merupakan suatu perusahaan swasta yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA

Lebih terperinci

Self assessment : WP membayar pajak sesuai UU tidak tergantung SKP

Self assessment : WP membayar pajak sesuai UU tidak tergantung SKP Self assessment : WP membayar pajak sesuai UU tidak tergantung SKP Pajak pada prinsipnya terutang pada saat timbulnya objek pajak yang dapat dikenai pajak, tetapi untuk kepentingan administrasi perpajakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Kebijakan Akuntansi Perusahaan. Dalam pelaksanaan kebijakan akuntansi yang mana diterapkan oleh perusahaan untuk mengetahui penentuan posisi keuangan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan pengamatan dan evaluasi penelusuran atas fungsi penjualan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Setelah melakukan pengamatan dan evaluasi penelusuran atas fungsi penjualan BAB V SIMPULAN DAN SARAN V.1. Simpulan Setelah melakukan pengamatan dan evaluasi penelusuran atas fungsi penjualan dan penerimaan kas PT Kurnia Mulia Citra Lestari, dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem

Lebih terperinci

REKAPITULASI DATA SSP NTPN

REKAPITULASI DATA SSP NTPN LAMPIRAN I SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : SE-81/PJ/2010 TENTANG : PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-26/PJ/2010 TENTANG TATA CARA PENELITIAN SURAT SETORAN PAJAK

Lebih terperinci

Pasal II Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 30 Maret 2009 DIREKTUR JENDERAL,

Pasal II Peraturan Direktur Jenderal ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 30 Maret 2009 DIREKTUR JENDERAL, DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-05/BC/2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR: PER- 43 /BC/2011

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR: PER- 43 /BC/2011 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR: PER- 43 /BC/2011 TENTANG PERUBAHAN KEDUA PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisa Pelaksanaan Pemotongan / Pemungutan PPh Pasal 23 PT DEF

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisa Pelaksanaan Pemotongan / Pemungutan PPh Pasal 23 PT DEF BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa Pelaksanaan Pemotongan / Pemungutan PPh Pasal 23 PT DEF Selama Tahun 2016 PT.DEF merupakan anak perusahaan yang bergerak dalam bidang Garmen dan bukan merupakan

Lebih terperinci

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap :

Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap : : Put-44250/PP/M.VIII/16/2013 Maia Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : PPN JLN Tahun Pajak : 2008 Pokok Sengketa : bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah pengajuan banding terhadap : Menurut Terbanding

Lebih terperinci

Soal Kasus Pembukuan atau Pencatatan( contoh ini menggunakan aturan lama untuk ptkpnya lebih baik lihat aturan terbaru)

Soal Kasus Pembukuan atau Pencatatan( contoh ini menggunakan aturan lama untuk ptkpnya lebih baik lihat aturan terbaru) Soal Kasus Pembukuan atau Pencatatan( contoh ini menggunakan aturan lama untuk ptkpnya lebih baik lihat aturan terbaru) Tuan Wahyudi (PKP) seorang pengusaha garmen yang memiliki 5 kios di Jakarta, Bandung,

Lebih terperinci

SURAT SETORAN PABEAN, CUKAI, DAN PAJAK (SSPCP)

SURAT SETORAN PABEAN, CUKAI, DAN PAJAK (SSPCP) LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-39/BC/2008 TENTANG TATALAKSANA PEMBAYARAN DAN PENYETORAN PENERIMAAN NEGARA DALAM RANGKA IMPOR, PENERIMAAN NEGARA DALAM RANGKA EKSPOR, PENERIMAAN

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Surat Permohonan Banding atas Surat Ketetapan Pajak Kurang

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. IV.1 Analisis Surat Permohonan Banding atas Surat Ketetapan Pajak Kurang BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN IV.1 Analisis Surat Permohonan Banding atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) PPh Badan Perbedaan dalam pengakuan pendapatan dan beban antara perlakuan akuntansi

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA III.1 Gambaran Umum Perusahaan III.1.1 Riwayat PT.Groovy Mustika Sejahtera PT.Groovy Mustika Sejahtera adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT. Hero Mandiri Indonesia didirikan sejak tahun 2004 dengan nama Hero Plasindo. Pada tahun 2005, perusahaan ini berganti nama

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Kondisi yang Melatarbelakangi Kesalahan atas Kewajiban Pemotongan PPh 23

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Kondisi yang Melatarbelakangi Kesalahan atas Kewajiban Pemotongan PPh 23 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Kondisi yang Melatarbelakangi Kesalahan atas Kewajiban Pemotongan PPh 23 PT. AMK merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa ekspor impor barang. Kewajiban perpajakan PT.

Lebih terperinci

LAMPIRAN INTERNAL CONTROL QUESTIONER PROSES PENJUALAN

LAMPIRAN INTERNAL CONTROL QUESTIONER PROSES PENJUALAN LAMPIRAN INERNAL CONROL QUESIONER PROSES PENJUALAN P INCOSANI PRIMA No. Pertanyaan a Jawaban idak Keterangan 1 Apakah perusahaan memmiliki target penjualan setiap tahunnya? 2 Apakah fungsi penjualan terpisah

Lebih terperinci