Pengendalian Harga Pokok Makanan dan Minuman BY: EVADA EL UMMAH KHOIRO, S.AB., M.AB.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pengendalian Harga Pokok Makanan dan Minuman BY: EVADA EL UMMAH KHOIRO, S.AB., M.AB."

Transkripsi

1 Pengendalian Harga Pokok Makanan dan Minuman BY: EVADA EL UMMAH KHOIRO, S.AB., M.AB. PERTEMUAN 3 PRODI HOTEL SMT 4, TH AJARAN 2016/2017

2 Capaian Pembelajaran 1. Mampu memahami pengertian harga pokok makanan dan minuman 2. Mampu menjelaskan tujuan pengendalian harga pokok makanan dan minuman 3. Mampu menjelaskan fungsi fungsi yang terlibat dalam pengendalian harga pokok 4. Mampu menjelaskan struktur biaya pada bisnis hotel dan restoran

3 Pendahuluan (menurut Wiyasha, I.B.M F&B Cost Control untuk Hotel dan Restoran edisi dua. Yogyakarta: Andi Offset) PENDAPATAN HOTEL HARGA POKOK RESTO HOTEL Pendapatan Hotel 40% Penjualan dr Sisi Harga Pokok 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Pendapatan Jasa Kamar 65% F&B 30% 30% 20% 10% 0% HARGA POKOK DR PENJUALAN Harga Pokok dr Penjualan Makanan 40% Minuman 30% Jasa Kamar F&B Makanan Minuman

4 Data tersebut diperoleh dari hasil kajian laporan keuangan beberapa hotel di kawasan wisata Bali Kisaran (%) harga pokok tergantung dari: 1. Jenis hotel 2. Kelas hotel dan restoran 3. Target laba yang ditentukan oleh manajemen hotel dan restoran Sasaran pengendalian harga pokok F & B adalah: 1. Konsistensi cita rasa 2. Konsistensi takaran 3. Konsistensi penampilan 4. Konsistensi mutu bahan baku

5 Sasaran Pengendalian HP F&B 1. Mengendalikan mutu produk F&B yang ditawarkan Dengan mengendalikan mutu atas bahan makanan, maka akan dicapai mutu produk yang sesuai dengan sasaran yang ditentukan. 2. Mengendalikan harga pokok F&B Hal ini dapat dikendalikan bila punya ukuran-ukuran baku (standar) melaui resep baku (standard recipe) dan takaran baku (portion size), meliputi: harga pokok baku makanan (standard food cost) harga pokok baku minuman (standard beverage cost) penjualan baku (potential sales) alat alat baku (standard glassware), dll

6 3. Mencapai target laba yang ditentukan Target laba dapat dicapai melalui pengendalian harga pokok yg baik con: HP/porsi nasgor Rp 5.000,- Harga menu: Rp ,- 4. Melakukan tindakan koreksi yg diperlukan Koreksi diperlukan bila terjadi penyimpangan (misal 5%) dari target laba/hp. Koreksi perlu agar laba, mutu produk, dan HP yang dicapai sesuai target yg ditentukan. 5. Meningkatkan efisiensi operasional bagian F&B Dapat diketahui jenis F&B yang tidak populer bagi tamu. F&B ini mengakibatkan bahan2nya terlalu lama disimpan (slow moving items) sehingga mutunya turun/rusak. Sehingga menu tersebut dapat segera diganti untuk optimalisasi pendapatan.

7 Fungsi yang Terlibat: Target HP F&B merupakan hasil koordinasi antar berbagai fungsi: 1. Pembelian 2. Penerimaan 3. Penyimpanan dan pengeluaran 4. Pra-penyiapan dan penyiapan 5. Penjualan 6. Laporan penjualan Tiap fungsi memiliki standar/ukuran baku yang telah ditetapkan, melalui survei, lalu disepakati dan distandarisasi oleh pihak hotel.

8 Kualifikasi SDM untuk Cost Control F&B SDM harus tahu kualitas bahan baku yang baik Manajemen melakukan sosialisasi Cost Control F&B sehingga tidak ada kesenjangan pemahaman antara manajemen dan karyawan. Bila kesepahaman telah dilakukan maka target laba restoran hotel dapat dicapai.

9 Tahapan Cost Control F&B Perencanaan Ukuran baku: segala sesuatu yang seharusnya terjadi Pelaksanaan Koreksi Evaluasi Dalam melaksanakan ditentukan penyimpangan (lazimnya 1%) Koreksi dilakukan bila terjadi penyimpangan atas HP baku dan HP aktual Dilakukan secara menyeluruh, berkelanjutan, dan berkesinambungan, karena merupakan satu kesatuan siklus

10 Pengertian Pengendalian Harga Pokok

11 Struktur Biaya Bisnis Hotel&Restoran Secara garis besar, diklasifikasikan: Dibebankan ke harga pokok produk & penjualan 1. Harga pokok makanan dan minuman: bahan utama pembentuk produk jadi 2. Biaya tenaga kerja: tenaga kerja yang mengubah bahan baku jadi finished product Dibebankan ke biaya operasional Dept. F&B /akhir bulan 3. Biaya overhead a) Biaya bahan tidak langsung: bahan yg digunakan untuk menyelesaikan produk, tapi jumlahnya sedemikian kecil. Con: garam, gula, dll b) Biaya tenaga kerja tidak langsung: tenaga kerja yang tidak langsung mempengaruhi finished product c) Biaya tidak langsung lainnya: biaya telepon, listrik,dll

12 Penghasilan Pendapatan Penghasilan vs Pendapatan? Dari kegiatan operasional perusahaan Penjualan jasa kamar Makanan Minuman Spa Unit Terjual X Harga Jual/unit Q x P

13 Format Laporan Keuangan Restoran Berdasarkan Uniform System of Accounts for Restaurant Laba Bruto = Penjualan Harga Pokok Laba Bersih = Penjualan (Total Biaya operasional + Pajak Penghasilan) Total Biaya Operasional = biaya operasional + biaya sewa + biaya depresiasi + biaya bunga (bila ada) + penambahan(pengurangan)laba Click here=>

14 Berdasarkan Uniform System of Account for Hotel Laba Bruto = Penjualan Total Biaya Operasional Laba Bersih = Penjualan Total Biaya operasional Total Biaya Operasional = Harga Pokok Penjualan + Total By. Departemen+ Biaya Lain-lain HP makanan dijual = Harga pokok makanan yg dikonsumsi - Harga pokok makanan karyawan Atau HP makanan dijual = xx(%) dari Penjualan Makanan Catt: Biaya lain2 seperti by.pemeliharaan, administrasi&umum, pemasaran, depresiasi, telekomunikasi, listrik, dll dibebankan ke hotel (undistributed operating expenses) Click here+>

15 THANK YOU for ur attention Any Questions???

Pengendalian Aktivitas Fungsi Terkait Harga Pokok Makanan BY: EVADA EL UMMAH KHOIRO, S.AB., M.AB. PERTEMUAN 4 PRODI HOTEL SMT 4, TH AJARAN 2016/2017

Pengendalian Aktivitas Fungsi Terkait Harga Pokok Makanan BY: EVADA EL UMMAH KHOIRO, S.AB., M.AB. PERTEMUAN 4 PRODI HOTEL SMT 4, TH AJARAN 2016/2017 Pengendalian Aktivitas Fungsi Terkait Harga Pokok Makanan BY: EVADA EL UMMAH KHOIRO, S.AB., M.AB. PERTEMUAN 4 PRODI HOTEL SMT 4, TH AJARAN 2016/2017 CAPAIAN PEMBELAJARAN Mahasiswa dapat menentukan ukuran

Lebih terperinci

PENGENDALIAN AKTIVITAS FUNGSI TERKAIT HARGA POKOK MINUMAN. By: Evada El Ummah Khoiro, S.AB., M.AB. Pertemuan 5 Prodi Hotel Smt 4, th ajaran 2016/2017

PENGENDALIAN AKTIVITAS FUNGSI TERKAIT HARGA POKOK MINUMAN. By: Evada El Ummah Khoiro, S.AB., M.AB. Pertemuan 5 Prodi Hotel Smt 4, th ajaran 2016/2017 PENGENDALIAN AKTIVITAS FUNGSI TERKAIT HARGA POKOK MINUMAN By: Evada El Ummah Khoiro, S.AB., M.AB. Pertemuan 5 Prodi Hotel Smt 4, th ajaran 2016/2017 CAPAIAN PEMBELAJARAN Mahasiswa dapat menentukan ukuran

Lebih terperinci

By: Evada El Ummah Khoiro, S.AB., M.AB. Pertemuan 2 Prodi Hotel Smt 4, th ajaran 2016/2017

By: Evada El Ummah Khoiro, S.AB., M.AB. Pertemuan 2 Prodi Hotel Smt 4, th ajaran 2016/2017 By: Evada El Ummah Khoiro, S.AB., M.AB. Pertemuan 2 Prodi Hotel Smt 4, th ajaran 2016/2017 Mahasiswa dapat membedakan penganggaran dan peramalan biaya Mahasiswa dapat memahami Revenue Forecast Mahasiswa

Lebih terperinci

PENGENDALIAN BIAYA (COST CONTROL) Evada El Ummah Khoiro, S.AB., M.AB. Prodi D3 Perhotelan Smt 4

PENGENDALIAN BIAYA (COST CONTROL) Evada El Ummah Khoiro, S.AB., M.AB. Prodi D3 Perhotelan Smt 4 PENGENDALIAN BIAYA (COST CONTROL) Evada El Ummah Khoiro, S.AB., M.AB. Prodi D3 Perhotelan Smt 4 Tentang MK Pengendalian Biaya SKS Semester : 2 SKS : 4 (empat) Dosen Pengampu : Evada El Ummah Khoiro, S.AB.,

Lebih terperinci

Dasar Pengendalian Biaya Tenaga Kerja. Evada El Ummah Khoiro, M.AB Prodi Perhotelan Semester 4

Dasar Pengendalian Biaya Tenaga Kerja. Evada El Ummah Khoiro, M.AB Prodi Perhotelan Semester 4 Dasar Pengendalian Biaya Tenaga Kerja Evada El Ummah Khoiro, M.AB Prodi Perhotelan Semester 4 Pendahuluan Industri Hospitality merupakan industri yang terkait dengan Food Service, Lodging, Tourism and

Lebih terperinci

Kalkulasi Biaya Persediaan Makanan

Kalkulasi Biaya Persediaan Makanan Kalkulasi Biaya Persediaan Makanan By. Evada El Ummah Khoiro., M.AB Prodi Perhotelan smt 4 PENDAHULUAN Persedian (Inventory) akan secara langsung mempengaruhi laba, arus kas, produksi, dan pelayanan kepada

Lebih terperinci

KONFLIK DAN STRES KERJA

KONFLIK DAN STRES KERJA KONFLIK DAN STRES KERJA PERTEMUAN XIV A. KONFLIK KERJA - Pengertian, bentuk, jenis, penyebab, dan cara mengelola konflik B. STRES KERJA - Pengertian, pendekatan, dan cara mengelola stres kerja Pengertian

Lebih terperinci

E VA D A E L U M M A H K H O I R O, M. A B. P E R T E M U A N 4HT

E VA D A E L U M M A H K H O I R O, M. A B. P E R T E M U A N 4HT PENGELOL A AN BIAYA PRODUKSI F&B E VA D A E L U M M A H K H O I R O, M. A B. P E R T E M U A N 4HT PENDAHULUAN Aktivitas produksi makanan merupakan aktivitas yang penting dalam pengendalian Harga Pokok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata juga dapat menjadi pemasukan devisa negara, memperluas

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata juga dapat menjadi pemasukan devisa negara, memperluas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul Industri pariwisata juga dapat menjadi pemasukan devisa negara, memperluas lapangan kerja, mendorong pembangunan daerah serta memperkenalkan nilai dan budaya

Lebih terperinci

ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI MAKANAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA KOTOR DEPARTEMEN FOOD AND BEVERAGE PT. NIKKI CULINARY TAHUN 2007

ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI MAKANAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA KOTOR DEPARTEMEN FOOD AND BEVERAGE PT. NIKKI CULINARY TAHUN 2007 ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI MAKANAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP LABA KOTOR DEPARTEMEN FOOD AND BEVERAGE PT. NIKKI CULINARY TAHUN 2007 Oleh: ANAK AGUNG UTARA WANGSA NIM:0615351013 PROGRAM EKSTENSI FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi biaya Akuntansi biaya merupakan bagian dari akuntansi keuangan yang membahas mengenai penentuan harga pokok produk. Akuntansi biaya secara khusus berkaitan dengan biaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepulauan yang terbesar di dunia yang memiliki kira-kira dua puluh delapan ribu

BAB I PENDAHULUAN. kepulauan yang terbesar di dunia yang memiliki kira-kira dua puluh delapan ribu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini industri pariwisata adalah industri yang mengalami perkembangan pertumbuhan yang sangat pesat dan cepat. Indonesia adalah salah satu negara kepulauan yang terbesar

Lebih terperinci

Kearsipan Sistem Subyek (Subject Filing System) Evada El Ummah Khoiro, S.AB., M.AB Hajar Cherry Puspalillah, S.AB., M.AB

Kearsipan Sistem Subyek (Subject Filing System) Evada El Ummah Khoiro, S.AB., M.AB Hajar Cherry Puspalillah, S.AB., M.AB Kearsipan Sistem Subyek (Subject Filing System) Evada El Ummah Khoiro, S.AB., M.AB Hajar Cherry Puspalillah, S.AB., M.AB Pengertian Sistem subjek adalah kode penyimpanan berdasarkan pokok isi atau masalah.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dari definisi biaya tersebut mengandung empat unsur penting biaya yaitu: 1. Pengorbanan sumber-sumber ekonomi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dari definisi biaya tersebut mengandung empat unsur penting biaya yaitu: 1. Pengorbanan sumber-sumber ekonomi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Biaya Pengertian biaya menurut Supriyono (1999:252) adalah pengorbanan sumbersumber ekonomi yang sudah terjadi atau akan terjadi yang dinyatakan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. UCAPAN TERIMA KASIH... iv. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. UCAPAN TERIMA KASIH... iv. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii_toc339410529 BAB I PENDAHULUAN A. Latar

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Kopi Progo. Penelitian ini mengenai penghitungan harga menu berdasarkan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Kopi Progo. Penelitian ini mengenai penghitungan harga menu berdasarkan BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian dilakukan disalah satu cafe di kota Bandung yaitu Cafe. Penelitian ini mengenai penghitungan harga menu berdasarkan pengadaan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. 2.1 Pentingnya Sistem Laporan Pendataan F&BCost Control. Systema, yang dalam bahasa inggris dikenal dengan system.

BAB II URAIAN TEORITIS. 2.1 Pentingnya Sistem Laporan Pendataan F&BCost Control. Systema, yang dalam bahasa inggris dikenal dengan system. BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Pentingnya Sistem Laporan Pendataan F&BCost Control Dari segi etimologi, kata sistem sebenarnya berasal dari bahasa Yunani yaitu Systema, yang dalam bahasa inggris dikenal dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Food and Beverage Product Department adalah salah satu departemen

BAB I PENDAHULUAN. Food and Beverage Product Department adalah salah satu departemen BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Food and Beverage Product Department adalah salah satu departemen yang sangat penting di sebuah hotel, karena Food and Beverage Product Departement bertanggung jawab

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia yang turut serta menjadi pundi pundi devisa terbesar setelah migas.

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia yang turut serta menjadi pundi pundi devisa terbesar setelah migas. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu bagian dari lokomotif ekonomi Negara Indonesia yang turut serta menjadi pundi pundi devisa terbesar setelah migas. Beragam potensi

Lebih terperinci

a. Direct production cost Komponen biaya Direct production cost terdiri dari: Raw Material, Utility, Operating Labor dan Operating Supervision

a. Direct production cost Komponen biaya Direct production cost terdiri dari: Raw Material, Utility, Operating Labor dan Operating Supervision BIAYA P R O D U K S I Untuk menaksir atau menghitung ongkos produksi perlu diperhatiakan factor-faktor yang mempengaruhi suatu proses produksi. Ongkos produksi ada yang berhubungan langsung dengan produksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber-sumber ekonomi yang dimilikinya. Tujuan tersebut dapat dituangkan di

BAB I PENDAHULUAN. sumber-sumber ekonomi yang dimilikinya. Tujuan tersebut dapat dituangkan di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang didirikan selalu berorientasi pada pencapaian tujuan. Tujuan utama perusahaan adalah pencapaian laba dengan menggunakan sumber-sumber

Lebih terperinci

Perpustakaan Unika LAMPIRAN

Perpustakaan Unika LAMPIRAN LAMPIRAN Pertanyaan Wawancara untuk Pemilik Resto Pesaing 1. Terkait dengan Ide dan Konsep Bisnis a. Pada awalnya, peluang apa yang Anda lihat sehingga tertarik untuk membuka usaha resto ini? b. Ide bisnis

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Manajemen, kontroler, dan Akuntansi Biaya. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis

Akuntansi Biaya. Manajemen, kontroler, dan Akuntansi Biaya. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis Akuntansi Modul ke: Manajemen, kontroler, dan Akuntansi Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis Program Studi Akuntansi Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI www.mercubuana.ac.id Manajemen dan Proses produksi

Lebih terperinci

Penentuan Harga Jual Donat Toping Keju LAPORAN LABA RUGI BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN

Penentuan Harga Jual Donat Toping Keju LAPORAN LABA RUGI BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR LAMPIRAN... ix ABSTRACT... x INTISARI... xi BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang Masalah... 1 1.2. Rumusan Masalah... 4

Lebih terperinci

TEMUTIGA. Dosen anto.kuddy. Phone

TEMUTIGA. Dosen anto.kuddy. Phone TEMUTIGA Dosen anto.kuddy E-mail kuddy.jr@gmail.com Phone +62 12 8913 3955 HARGA POKOK PRODUKSI & LAPORAN LABA-RUGI Harga Pokok Penjualan (HPP) adalah seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh barang

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN FOOD COST PADA GTBV HOTEL & CONVENTION - BALI

ANALISIS PENGENDALIAN FOOD COST PADA GTBV HOTEL & CONVENTION - BALI ANALISIS PENGENDALIAN FOOD COST PADA GTBV HOTEL & CONVENTION - BALI Wayan Hesadijaya Utthavi 1)* dan I Gede Agus Sumerta 2) 1,2) Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bali, Jl. Kampus Bukit Jimbaran, Kuta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh pendapatan daerah yang bersumber dari pajak hotel dan restoran,

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh pendapatan daerah yang bersumber dari pajak hotel dan restoran, BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Pulau Bali sebagai salah satu tujuan wisata dunia merupakan sumber devisa negara yang telah banyak memberikan sumbangan dan turut memajukan perekonomian nasional.

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. method atau cara, hak kekayaan intelektual, logo, merek (dagang) atas franchise

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. method atau cara, hak kekayaan intelektual, logo, merek (dagang) atas franchise BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian Penelitian dilakukan pada Restoran TTD di Jakarta Barat. Dimana Restoran TTD ini sebagai pihak penerima konsep, sistem, penemuan proses, method

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan,

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan, bahkan dapat dipercaya sebagai salah satu usaha untuk meningkatkan pendapatan nasional

Lebih terperinci

HANDLING TAMU EVADA EL UMMAH KHOIRO, S.AB.,M.AB PERTEMUAN 5 PRODI D3 ADM. NIAGA SMT 2 TH AJARAN 2016/2017

HANDLING TAMU EVADA EL UMMAH KHOIRO, S.AB.,M.AB PERTEMUAN 5 PRODI D3 ADM. NIAGA SMT 2 TH AJARAN 2016/2017 HANDLING TAMU EVADA EL UMMAH KHOIRO, S.AB.,M.AB PERTEMUAN 5 PRODI D3 ADM. NIAGA SMT 2 TH AJARAN 2016/2017 A. Pengertian Tamu Kantor Adalah Seseorang atau kelompok yang datang ke sebuah perusahaan untuk

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 31 3.1 Objek Penelitian BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN Penelitian ini menganalisis mengenai bagaimana penerapan menu engineering di The Centrum dan pengaruhnya terhadap upaya meningkatkan volume penjualan.

Lebih terperinci

APLIKASI KESEKRETARIATAN. Evada El Ummah Khoiro, S.AB.,M.AB Prodi D3 Adm. Niaga Smt 2

APLIKASI KESEKRETARIATAN. Evada El Ummah Khoiro, S.AB.,M.AB Prodi D3 Adm. Niaga Smt 2 APLIKASI KESEKRETARIATAN Evada El Ummah Khoiro, S.AB.,M.AB Prodi D3 Adm. Niaga Smt 2 TENTANG MK APLIKASI KESEKRETARIATAN SKS Semester Dosen Pengampu : 3 SKS : 2 (DUA) : Evada El Ummah Khoiro, S.AB., M.AB.

Lebih terperinci

BABI PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BABI PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BABI PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul Hotel merupakan salah satu jenis akomodasi bagi orang-orang yang melakukan perjalanan untuk berbagai tujuan. Sebagaimana keputusan mentri pariwisata Pos dan

Lebih terperinci

AGENDA PERJALANAN PIMPINAN. By: Evada El Ummah Khoiro, M.AB Prodi Administrasi Bisnis Semester 2

AGENDA PERJALANAN PIMPINAN. By: Evada El Ummah Khoiro, M.AB Prodi Administrasi Bisnis Semester 2 AGENDA PERJALANAN PIMPINAN By: Evada El Ummah Khoiro, M.AB Prodi Administrasi Bisnis Semester 2 PERJALANAN BISNIS/DINAS Perjalanan dinas adalah perjalanan ke luar tempat kedudukan yang jaraknya sekurang-kurangnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. misalnya, Front Office, Housekeeping, Accounting, Enginering, Food and

BAB I PENDAHULUAN. misalnya, Front Office, Housekeeping, Accounting, Enginering, Food and BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hotel adalah salah satu contoh akomodasi, hotel tidak hanya menyediakan jasa penginapan saja akan tetapi jasa makan, minum dan pelayanan. Dalam suatu hotel terdapat

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISA KEUANGAN

BAB 5 ANALISA KEUANGAN BAB 5 ANALISA KEUANGAN 5.1 Ekuitas (Equity) Tiga elemen penting dari bisnis adalah aset, hutang, dan ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan. Menurut Weygandt, Kimmel, dan Kieso (2011:12), terdapat hubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ini belum memenuhi harapan. Salah satu penyebabnya adalah karena masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ini belum memenuhi harapan. Salah satu penyebabnya adalah karena masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepariwisataan di Indonesia telah bertumbuh dan berkembang menjadi suatu industri yang berdiri sendiri semenjak beberapa tahun terakhir ini. Namun ada pendapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan perlu untuk menyusun

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan perlu untuk menyusun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan perlu untuk menyusun anggaran. Berbicara mengenai anggaran perusahaan, berkaitan erat dengan tujuan perusahaan

Lebih terperinci

MEASURING PERFORMANCE AND PROVIDING FEEDBACK MSDM 4-AN-A PERTEMUAN 8 EVADA EL UMMAH KHOIRO, M.AB

MEASURING PERFORMANCE AND PROVIDING FEEDBACK MSDM 4-AN-A PERTEMUAN 8 EVADA EL UMMAH KHOIRO, M.AB MEASURING PERFORMANCE AND PROVIDING FEEDBACK MSDM 4-AN-A PERTEMUAN 8 EVADA EL UMMAH KHOIRO, M.AB CAPAIAN PEMBELAJARAN 1. Mendeskripsikan bagaimana sistem manajemen kinerja berbasis-guna dan berbasis-keseimbangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi menyebabkan benturan antara konsep lama dengan pandanganpandangan. mempertahankan dan meningkatkan posisi pasarnya.

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi menyebabkan benturan antara konsep lama dengan pandanganpandangan. mempertahankan dan meningkatkan posisi pasarnya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini arus globalisasi semakin mempengaruhi kehidupan bangsa Indonesia, khususnya di bidang ekonomi dan sektor bisnis. Dengan adanya arus globalisasi yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Penyajian Laporan Keuangan Hotel The Acacia

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Penyajian Laporan Keuangan Hotel The Acacia 29 BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Laporan Keuangan Hotel The Acacia Sesuai dengan ruang lingkup pembahasan, maka penulis hanya akan membahas permasalahan laporan keuangan yang berupa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam memenuhi kebutuhan pokok tamu yang menginap dihotel.

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam memenuhi kebutuhan pokok tamu yang menginap dihotel. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul Hotel di dalam pengoperasiannya harus menyediakan fasilitas atau saranasarana yang mendukung sistem operasional kerja di dalam hotel. Salah satu fasilitas yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi biaya merupakan salah satu pengkhususan dalam akuntansi, sama halnya dengan akuntansi keuangan, akuntansi pemerintahan, akuntansi pajak, dan sebagainya.

Lebih terperinci

PENENTUAN HARGA JUAL KAMAR HOTEL SAAT LOW SEASON DENGAN METODE COST-PLUS PRICING PENDEKATAN VARIABEL COSTING

PENENTUAN HARGA JUAL KAMAR HOTEL SAAT LOW SEASON DENGAN METODE COST-PLUS PRICING PENDEKATAN VARIABEL COSTING PENENTUAN HARGA JUAL KAMAR HOTEL SAAT LOW SEASON DENGAN METODE COST-PLUS PRICING PENDEKATAN VARIABEL COSTING (Studi kasus pada Hotel Puri Artha Yogyakarta) Nama : Hesti Triyanto Dosen Pembimbing : H. Y.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara yang kaya akan objek wisata. Berbagai objek wisata yang dimiliki merupakan potensi negara yang perlu digali dan dikembangkan.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Penjelasan mengenai akun akun dalam laporan keuangan PT Mitra Wisata Permata

BAB IV PEMBAHASAN. Penjelasan mengenai akun akun dalam laporan keuangan PT Mitra Wisata Permata BAB IV PEMBAHASAN Penjelasan mengenai akun akun dalam laporan keuangan PT Mitra Wisata Permata dan beberapa kebijakan akuntansi dan fiskal dalam menjalankan kegiatan bisnisnya yang perlu diketahui agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan jasa yang mampu menyerap banyak tenaga kerja. Pada dasarnya

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan jasa yang mampu menyerap banyak tenaga kerja. Pada dasarnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul. Industri jasa perhotelan merupakan bagian dari pariwisata yang menjual jasa pelayanan akomodasi, sedangkan makanan dan minuman sebagai sarana pendukung di

Lebih terperinci

MODUL 6 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN LABA (COST VOLUME PROFIT ANALYSIS)

MODUL 6 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN LABA (COST VOLUME PROFIT ANALYSIS) MODUL 6 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN LABA (COST VOLUME PROFIT ANALYSIS) Ir. Betrianis MSi Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Indonesia DEPOK 2006 PENDAHULUAN Manajemen dituntut untuk

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan 1. Sumber pendapatan Hotel Grand Sahid Jaya dibagi menjadi 3, yaitu Food & Beverage, Room dan Space Rental. Pendapatan food & beverage berasal dari 6 outlet restoran

Lebih terperinci

5. Google Slide. Evada El Ummah Khoiro, S.AB., M.AB Hajar Cherry Puspalillah, S.AB., M.AB

5. Google Slide. Evada El Ummah Khoiro, S.AB., M.AB Hajar Cherry Puspalillah, S.AB., M.AB 5. Google Slide Evada El Ummah Khoiro, S.AB., M.AB Hajar Cherry Puspalillah, S.AB., M.AB Introduction Google Slide adalah spreadsheet berbasis web yang dapat digunakan dimana saja Bisa digunakan dari berbagai

Lebih terperinci

II. RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN. 2.1 Ruang Lingkup Penghitungan Pendapatan Regional

II. RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN. 2.1 Ruang Lingkup Penghitungan Pendapatan Regional II. RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN 2.1 Ruang Lingkup Penghitungan Pendapatan Regional Dalam penerbitan buku tahun 2013 ruang lingkup penghitungan meliputi 9 sektor ekonomi, meliputi: 1. Sektor Pertanian

Lebih terperinci

Mengelola Rapat (Handling Meeting) By: Evada El ummah Khoiro, S.AB., M.AB Prodi Administrasi Niaga 2

Mengelola Rapat (Handling Meeting) By: Evada El ummah Khoiro, S.AB., M.AB Prodi Administrasi Niaga 2 Mengelola Rapat (Handling Meeting) By: Evada El ummah Khoiro, S.AB., M.AB Prodi Administrasi Niaga 2 Apa itu komunikasi kelompok? Adalah proses penyampaian informasi dari 1 pihak ke pihak lain untuk maksud

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan analisa deskriptif dan kualitatif strategi pengembangan bisnis berbasis menu engineering Restoran

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Tempat dan Obyek Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Hotel Kuta Puri Bungalows yang berlokasi di Jalan Poppies Lane 1, Kecamatan Kuta, Kabupaten

Lebih terperinci

Managing Employee Retention & Separation. Evada El Ummah Khoiro, M.AB. (Pertemuan 7)

Managing Employee Retention & Separation. Evada El Ummah Khoiro, M.AB. (Pertemuan 7) Managing Employee Retention & Separation Evada El Ummah Khoiro, M.AB. (Pertemuan 7) Learning Objectives Menjelaskan bagaimana mempertahankan karyawan dan memutuskan hubungan dengan karyawan yg disejajarkan

Lebih terperinci

PENCATATAN TRANSAKSI DENGAN PERKIRAAN

PENCATATAN TRANSAKSI DENGAN PERKIRAAN BAB 5 PENCATATAN TRANSAKSI DENGAN PERKIRAAN Tujuan Pengajaran: Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Menjelaskan dasar pencatatan transaksi dengan perkiraan. Membandingkan pencatatan

Lebih terperinci

Analisis Biaya BIAYA TPPHP. distribusi dan merupakan pengorbanan. produksi-distribusi COST. Contoh:

Analisis Biaya BIAYA TPPHP. distribusi dan merupakan pengorbanan. produksi-distribusi COST. Contoh: Analisis Biaya TPPHP BIAYA Uang yang dikeluarkan untuk melakukan proses produksi-distribusi distribusi dan merupakan pengorbanan serta mengurangi profit perusahaan. COST a resource sacrificed or foregone

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hotel terhadap pelanggannya misalnya fasilitas kolam renang, restoran, fitness center,

BAB I PENDAHULUAN. hotel terhadap pelanggannya misalnya fasilitas kolam renang, restoran, fitness center, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin banyaknya perusahaan jasa terutama yang bergerak di bidang pariwisata dan perhotelan menyebabkan semakin ketatnya persaingan antar hotel. Keberhasilan

Lebih terperinci

ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii

ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii ABSTRAK Industri jasa sekarang ini semakin banyak berkembang dengan berjalannya waktu. Hotel Permata bidakara merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa. Untuk dapat bersaing dengan hotel

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam ruang lingkup perbisnisan saat ini, bisnis di bidang jasa semakin berkembang, salah satunya adalah bisnis restoran. Bisnis restoran mengalami kemajuan pesat dan mempunyai peranan yang penting

Lebih terperinci

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING. AKUNTANSI BIAYA EKA DEWI NURJAYANTI, S.P., M.Si

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING. AKUNTANSI BIAYA EKA DEWI NURJAYANTI, S.P., M.Si METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING AKUNTANSI BIAYA EKA DEWI NURJAYANTI, S.P., M.Si SIKLUS AKUNTANSI Siklus akuntansi biaya dalam perusahaan dipengaruhi oleh siklus kegiatan usaha perusahaan tsb. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah 2.1.1 Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2, dan 3 Tahun 2008 tentang

Lebih terperinci

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA PIU KABUPATEN KUBU RAYA TAHUN 2014 BUSINESS PLAN INFRASTRUKTUR KOMPONEN 2 RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA A. LATAR BELAKANG Business Plan (Rencana Bisnis) adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perhotelan merupakan hospitality industry yang menjual jasa

BAB 1 PENDAHULUAN. Perhotelan merupakan hospitality industry yang menjual jasa 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul Perhotelan merupakan hospitality industry yang menjual jasa keramahtamahan berupa pelayanan penginapan, pelayanan makanan serta minuman.selain menginap, tamu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam industri pariwisata, hotel bukan satu-satunya bentuk akomodasi bagi wisatawan akan tetapi masih banyak jenis akomodasi tambahan seperti biro perjalanan

Lebih terperinci

Pembuatan Laporan Aplikasi Kesekretariatan By: Evada El Ummah K., M.AB

Pembuatan Laporan Aplikasi Kesekretariatan By: Evada El Ummah K., M.AB Pembuatan Laporan Aplikasi Kesekretariatan By: Evada El Ummah K., M.AB Pengertian laporan Tujuan pembuatan laporan Peran/Fungsi Laporan Syarat syarat laporan Jenis jenis laporan Persiapan pembuatan laporan

Lebih terperinci

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING

METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING METODE HARGA POKOK PESANAN FULL COSTING 1 Pengertian Metode Harga Pokok Pesanan Metode ini digunakan oleh perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan. Dalam metode ini biaya-biaya produksi dikumpulkan

Lebih terperinci

Analisis Perbandingan Penentuan Harga Pokok pissn : X Kamar Hotel Antara Full Costing Dengan pissn :

Analisis Perbandingan Penentuan Harga Pokok pissn : X Kamar Hotel Antara Full Costing Dengan pissn : ANALISIS PERBANDINGAN PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL ANTARA FULL COSTING DENGAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM (Studi Kasus Pada Hotel Istana Hapsari Sukoharjo) Arofah Nur Sholihah, Endang Masitoh, Siti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia dan sembilan negara anggota ASEAN telah menyepakati perjanjian Masyarakat Ekonomi ASEAN yang akan menjadi tujuan integrasi ekonomi regional pada

Lebih terperinci

Presented by : M Anang Firmansyah. Pemasaran Jasa. Menurut Kotler (2003:444) "service is any act or performance

Presented by : M Anang Firmansyah. Pemasaran Jasa. Menurut Kotler (2003:444) service is any act or performance Presented by : M Anang Firmansyah Pemasaran Jasa Menurut Kotler (2003:444) "service is any act or performance that one party can offer to another that is essentially intangible and does not result in the

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata sebagai suatu jenis usaha yang memiliki nilai ekonomi, maka

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata sebagai suatu jenis usaha yang memiliki nilai ekonomi, maka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata sebagai suatu jenis usaha yang memiliki nilai ekonomi, maka pariwisata adalah sebagai suatu proses yang dapat menciptakan nilai tambah barang atau jasa sebagai

Lebih terperinci

Hotel, Tourism and Leisure. Memahami Perjanjian Pengelolaan Hotel INDONESIA

Hotel, Tourism and Leisure. Memahami Perjanjian Pengelolaan Hotel INDONESIA Hotel, Tourism and Leisure Memahami Perjanjian Pengelolaan Hotel INDONESIA Memahami Perjanjian Pengelolaan Hotel DAFTAR ISI 1.1 Pengantar 3 1.2 Uniform System of Accounts for the Lodging Industry 3 1.3

Lebih terperinci

% ,938,800 21,341,838 11,024, , % 77,474,150 5,423,191

% ,938,800 21,341,838 11,024, , % 77,474,150 5,423,191 Lampiran 1 Jenis aktivitas Tenaga kerja Jam tenaga kerja Jumlah jam tenaga kerja Persentase Total Gaji Gaji Uniform Uniform Training Linen Linen Linen Laundry & dry Laundry & dry Laundry & dry cleaning

Lebih terperinci

Semua expense adalah cost, tetapi tidak semua cost adalah expense.

Semua expense adalah cost, tetapi tidak semua cost adalah expense. Carter and Usry: Cost Accounting 13 th ed. Ch 2 Cost Concepts and the Cost Acc. Information System Hal 2-1 CHAPTER 2 COST CONCEPTS AND THE COST ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM A. The Cost Concept Cost: Harga

Lebih terperinci

START TIMER. By: Evada El U.K MANAJEMEN PRODUKSI

START TIMER. By: Evada El U.K MANAJEMEN PRODUKSI START TIMER By: Evada El U.K MANAJEMEN PRODUKSI Produksi Produksi Sesuatu yg dihasilkan perusahaan berupa barang/jasa yg memberikan nilai tambah perusahaan Manajemen Produksi Menunjukkan kemampuan manajer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkungan industri perhotelan yang semakin kompetitif, organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkungan industri perhotelan yang semakin kompetitif, organisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam lingkungan industri perhotelan yang semakin kompetitif, organisasi sekarang ini dituntut meningkatkan nilai perusahaan dan menjaga keberlangsungan organisasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sarana akomodasi, objek wisata, biro perjalanan usaha, restaurant, dan lain

BAB I PENDAHULUAN. sarana akomodasi, objek wisata, biro perjalanan usaha, restaurant, dan lain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya arus kunjungan wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara, fasilitas penunjang kepariwisataan juga meningkat seperti sarana akomodasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan telah berkembang menjadi industri besar yang memiki

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan telah berkembang menjadi industri besar yang memiki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepariwisataan telah berkembang menjadi industri besar yang memiki peran strategis dalam pembangunan Kota Bandung. Posisi Kota Bandung sebagai pusat bisnis, pemerintahan,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. beberapa pihak yang berkompeten menyatakan bahwa sukses usaha di bidang

I. PENDAHULUAN. beberapa pihak yang berkompeten menyatakan bahwa sukses usaha di bidang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri restoran merupakan salah satu bentuk usaha ekonomi yang memiliki prospek yang bagus, bahkan dalam kondisi krisis sekalipun. Menurut beberapa pihak yang berkompeten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri jasa perhotelan yang juga dinamakan hospitality industry menjual

BAB I PENDAHULUAN. Industri jasa perhotelan yang juga dinamakan hospitality industry menjual BAB I PENDAHULUAN I. 1 Alasan Pemilihan Judul Industri jasa perhotelan yang juga dinamakan hospitality industry menjual jasa keramah-tamahan seperti akomodasi dan food and beverage service. Maju mundurnya

Lebih terperinci

II. RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN. 2.1 Ruang Lingkup Penghitungan Pendapatan Regional

II. RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN. 2.1 Ruang Lingkup Penghitungan Pendapatan Regional II. RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN 2.1 Ruang Lingkup Penghitungan Pendapatan Regional Dalam penerbitan buku Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Tegal Tahun 2012 ruang lingkup penghitungan meliputi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi biaya adalah suatu kegiatan yang ditunjukkan untuk menyediakan informasi biaya bagi manajemen yang merupakan alat dalam merencanakan, mengorganisir,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menjawab rumusan masalah adalah sebagai berikut:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. menjawab rumusan masalah adalah sebagai berikut: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan dibahas kesimpulan berdasarkan pengamatan dan pengujian yang telah dilakukan serta saran yang dihasilkan dari penelitian ini agar dapat berguna bagi perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mengambil tindakan yang tepat agar dapat. mempertahankan eksistensinya sesuai dengan konsep going concern.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mengambil tindakan yang tepat agar dapat. mempertahankan eksistensinya sesuai dengan konsep going concern. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan dalam dunia bisnis yang makin ketat, mengharuskan perusahaan untuk mengambil tindakan yang tepat agar dapat mempertahankan eksistensinya sesuai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. disebut wisata MICE (Meeting, Incentive, Conference/Convention, Exhibition). MICE

BAB 1 PENDAHULUAN. disebut wisata MICE (Meeting, Incentive, Conference/Convention, Exhibition). MICE BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini industri kepariwisataan Indonesia berkembang semakin pesat terutama dalam sektor industri perhotelan dan sektor wisata konvensi, atau yang biasa disebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Keseluruhan biaya yang dikeluarkan

BAB I PENDAHULUAN. baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Keseluruhan biaya yang dikeluarkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang kegiatan utamanya mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Keseluruhan biaya yang dikeluarkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan analisa deskriptif dan verifikatif serta teknik analisis regresi berganda, antara service

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 32 BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan Hotel Bumi Karsa merupakan salah satu hasil yang telah diwujudkan oleh para pendiri PT. Mekar Prana Indah. PT. Mekar Prana Indah didirikan

Lebih terperinci

Manajemen Modal Kerja

Manajemen Modal Kerja Development Manajemen Modal Kerja Oleh: Evada El Ummah Khoiro, S.AB., M.AB. Analysis Concept Testing Memahami pengertian modal kerja, Memahami bentuk-bentuk modal kerja, Memahami permasalahanpermasalahan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KETENAGAKERJAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG KEPUTUSAN JABATAN YANG DAPAT DIDUDUKI OLEH TENAGA KERJA ASING PADA KATEGORI PENYEDIAAN AKOMODASI DAN PENYEDIAAN MAKAN MINUM GOLONGAN POKOK PENYEDIAAN AKOMODASI DAN PENYEDIAAN MAKANAN DAN MINUMAN DENGAN

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI D3 TATA HIDANG SIKAP

PROGRAM STUDI D3 TATA HIDANG SIKAP PROGRAM STUDI D3 TATA HIDANG SIKAP a. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius b. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian pertama dari Ni Made Sri Ayu Damayanti (2006) yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian pertama dari Ni Made Sri Ayu Damayanti (2006) yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Hasil Penelitian Sebelumnya Penelitian pertama dari Ni Made Sri Ayu Damayanti (2006) yang berjudul Analisis Pengendalian Biaya Food And Beverage Pada Amanusa Resort di Nusa

Lebih terperinci

ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL PADA UKM RASA BAKERY DENGAN MENGGUNAKAN METODE COST PLUS PRICING DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING PADA BULAN AGUSTUS,

ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL PADA UKM RASA BAKERY DENGAN MENGGUNAKAN METODE COST PLUS PRICING DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING PADA BULAN AGUSTUS, ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL PADA UKM RASA BAKERY DENGAN MENGGUNAKAN METODE COST PLUS PRICING DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING PADA BULAN AGUSTUS, SEPTEMBER, DAN OKTBER 2016 Nama : Ellin Taufanny NPM :

Lebih terperinci

Minggu 9: TI4002-Manajemen Rekayasa Industri. Teknik Industri, FTI ITB

Minggu 9: TI4002-Manajemen Rekayasa Industri. Teknik Industri, FTI ITB Minggu 9: Controlling TI4002-Manajemen Rekayasa Industri Teknik Industri, FTI ITB TUJUAN KULIAH Setelah mengikuti kuliah ini, mahasiswa diharapkan dapat: 1. Menjelaskan elemen-elemen penting untuk membuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Kunjungan Wisatawan Ke Kota Bandung. Sumber : Disbudpar Kota Bandung 2015

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Kunjungan Wisatawan Ke Kota Bandung. Sumber : Disbudpar Kota Bandung 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan industri pariwisata di Indonesia pada saat ini dimana dunia usaha berkembang pesat, pengusaha dituntut untuk bekerja lebih efisien dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai kawasan wisata, kearifan budaya lokal yang mampu melestarikan tradisi

BAB I PENDAHULUAN. sebagai kawasan wisata, kearifan budaya lokal yang mampu melestarikan tradisi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang terdiri dari berbagai kepulauan dan memiliki keindahan alam yang masih sangat terjaga kealamiannya yang difungsikan sebagai kawasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. klien atau operator hotel atas investasinya. Keuntungan terbesar diperoleh dari

BAB I PENDAHULUAN. klien atau operator hotel atas investasinya. Keuntungan terbesar diperoleh dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul Hotel dirancang dan dibangun untuk mendapatkan keuntungan finansial bagi pemilik, klien atau operator hotel atas investasinya. Keuntungan terbesar diperoleh

Lebih terperinci

CHAPTER 2 COST CONCEPTS AND THE COST ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM. i. The Cost Concept Cost: Harga perolehan (pengorbanan) untuk mendapatkan manfaat.

CHAPTER 2 COST CONCEPTS AND THE COST ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM. i. The Cost Concept Cost: Harga perolehan (pengorbanan) untuk mendapatkan manfaat. Hal 2-1 CHAPTER 2 COST CONCEPTS AND THE COST ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM i. The Cost Concept Cost: Harga perolehan (pengorbanan) untuk mendapatkan manfaat. Expense: Jumlah penurunan asset / kenaikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya 1. Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi berkaitan dengan hal pengukuran, pencatatan dan pelaporan informasi keuangan kepada pihak-pihak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah tujuan pariwisata dan hotel di berbagai daerah semakin bertambah

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah tujuan pariwisata dan hotel di berbagai daerah semakin bertambah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jumlah tujuan pariwisata dan hotel di berbagai daerah semakin bertambah banyak. Situasi yang sama juga tampak di kota kota besar seperti kota Medan. Hotel dan bisnis

Lebih terperinci