BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
|
|
- Sudomo Sutedja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data Statistik deskriptif bertujuan untuk memberikan deskripsi atau gambaran dari suatu variabel. Nilai mean digunakan untuk menjelaskan statistik deskriptif dari penelitian. Nilai mean adalah nilai rata rata keseluruhan responden terhadap variabel yang diteliti. Moral Awareness Tabel 4.1 Statistik Deskriptif untuk Variabel Moral Awareness No Item pernyataan N Mean Std. Deviation 1. Terdapat aspek etika dalam perdagangan barang bajakan 120 4,71 0, Perdagangan barang bajakan jelas tidak melibatkan masalah etika atau moral (R) 120 2,70 0, Perdagangan barang bajakan bisa digambarkan sebagai masalah moral 120 4,68 0, Saya sadar bahwa dengan membeli barang bajakan dapat merugikan pencipta 120 5,37 0,634 atau pengarang 5. Saya sadar bahwa dengan membeli barang bajakan secara tidak langsung 120 4,37 0,733 merupakan sebuah tindakan kriminal Rata-rata Moral Awareness 120 4,37 0,786 Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS (Lampiran) 38
2 39 Pada tabel 4.1 menunjukkan bahwa jawaban responden pada variabel moral awareness memiliki nilai rata rata keseluruhan sebesar 4,37. Hal ini berarti bahwa rata rata konsumen memiliki tingkat kesadaran etika yang tinggi mengenai isu barang bajakan yang ada di lingkungan mahasiswa. Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa konsumen memiliki kesadaran etika yang tinggi mengenai perdagangan barang bajakan dan dapat digambarkan sebagai masalah moral, konsumen dapat menyadari bahwa dengan membeli barang bajakan, maka akan merugikan pencipta atau pengarang serta konsumen sadar bahwa membeli barang bajakan merupakan suatu tindakan kriminal. Standar deviasi pada variabel moral awareness adalah sebesar 0,786 yang artinya jawaban responden cukup bervariasi. Moral Judgement Tabel 4.2 Statistik Deskriptif untuk Variabel Moral Judgement No Item pernyataan N Mean Std. Deviation 1. Saya menganggap dengan membeli barang bajakan dapat diterima secara 120 2,73 0,799 moral (R) 2. Membeli barang bajakan merupakan kesalahan moral 120 4,82 0, Menurut saya tindakan membeli barang bajakan salah 120 4,84 0,722 Dengan beredarnya barang bajakan, 4. pemasukan pemerintah dari bea masuk 120 5,33 0,537 import berkurang Rata-rata Moral Judgement 120 4,43 0,692 Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS (Lampiran)
3 40 Pada tabel 4.2 menunjukkan bahwa jawaban responden pada variabel moral judgement memiliki nilai rata rata keseluruhan sebesar 4,43. Hal ini berarti bahwa rata rata konsumen memiliki tingkat penilaian yang tinggi mengenai barang bajakan. Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa konsumen menganggap perilaku membeli barang bajakan dinilai salah secara etika dan dapat mengurangi pemasukan pemerintah dari bea masuk import. Standar deviasi pada variabel moral judgement adalah sebesar 0,692 yang artinya jawaban responden cukup bervariasi. Moral Emotions Tabel 4.3 Statistik Deskriptif untuk Variabel Moral Emotions No Item pernyataan N Mean Std. Deviation 1. Saya merasa bersalah dengan membeli barang bajakan 120 5,14 0, Saya akan merasa kesal, jika saya membeli barang bajakan 120 5,17 0, Saya merasa bersyukur dengan membeli barang bajakan 120 3,03 0,814 Rata-rata Moral Emotions 120 4,45 0,784 Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS (Lampiran) Pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa jawaban responden pada variabel moral emotions memiliki nilai rata rata keseluruhan sebesar 4,45. Hal ini berarti bahwa rata rata perasaan yang dihasilkan konsumen pada saat melihat isu barang bajakan tinggi. Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa konsumen cenderung memiliki perasaan bersalah, kesal dan bersyukur ketika dihadapkan pada etika
4 41 barang bajakan. Standar deviasi pada variabel moral emotions adalah sebesar 0,784 yang artinya jawaban responden cukup bervariasi. Perceived Price Tabel 4.4 Statistik Deskriptif untuk Variabel Perceived Price No Item pernyataan N Mean Std. Deviation 1. Menurut pendapat saya harga merupakan faktor yang penting dalam keputusan membeli barang bajakan 120 4,53 1, Menurut pendapat saya harga barang bajakan masuk akal bagi pembeli 120 4,52 1, Harga barang bajakan lebih murah dibandingkan harga barang asli 120 4,68 1, Saya dapat menghemat lebih banyak uang dengan membeli barang bajakan 120 5,07 0,932 Rata-rata Perceived Price 120 4,70 1,039 Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS (Lampiran) Pada tabel 4.4 menunjukkan bahwa jawaban responden pada variabel perceived price memiliki nilai rata rata keseluruhan sebesar 4,70. Hal ini berarti bahwa rata rata konsumen merasa harga yang ditawarkan oleh penjual terjangkau oleh konsumen. Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa konsumen menganggap harga merupakan faktor yang penting dalam pengambilan keputusan, karena harga barang bajakan lebih murah dibandingkan dengan barang asli, masuk akal bagi konsumen serta dengan membeli barang bajakan, konsumen dapat menghemat lebih banyak uang. Standar deviasi pada variabel perceived price adalah sebesar 1,039 yang artinya jawaban responden cukup bervariasi.
5 42 Purchase Intention Tabel 4.5 Statistik Deskriptif untuk Variabel Purchase Intention No Item pernyataan N Mean Std. Deviation 1. Saya memiliki niat untuk membeli barang bajakan 2. Saya memiliki minat yang tinggi untuk membeli barang bajakan 3. Saya akan membeli barang bajakan 120 2,49 0, ,68 0, ,74 0, Saya mungkin akan membeli barang bajakan 120 2,52 0,869 Rata-rata Purchase Intention 120 2,11 0,823 Sumber : Hasil Pengolahan Data SPSS (Lampiran) Pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa jawaban responden pada variabel purchase intention memiliki nilai rata rata keseluruhan sebesar 2,11. Hal ini berarti bahwa rata rata konsumen memiliki niat beli yang rendah terhadap barang bajakan. Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa konsumen cenderung tidak memiliki niat beli yang tinggi pada barang bajakan dan memiliki kemungkinan yang rendah untuk membeli barang bajakan. Standar deviasi pada variabel niat beli adalah 0,823 yang artinya jawaban responden cukup bervariasi. 4.2 Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan dengan: 1. Merubah hipotesis penelitian menjadi H 0 dan H a.
6 43 2. Tingkat signifikasi dari setiap hubungan (level of significance) yang ditetapkan sebesar 0,95% yang berarti bahwa batas toleransi tingkat kesalahan (α) adalah sebesar 5%. 3. Alat analisa yang digunakan dalam pengujian hipotesis adalah alat analisis statistik Structural Equation Modelling (SEM). Alat analisis SEM digunakan karena model penelitian ini mengandung variabel intervening, yaitu moral judgement dan moral emotions. Untuk menentukan hipotesis didukung atau tidak dengan membandingkan besarnya ρ value dengan α sebesar 0,05. Dasar pengambilan keputusan hipotesis adalah sebagai berikut: a. Jika ρ value 0,05 maka Ho ditolak, Hipotesis di dukung b. Jika ρ value > 0,05 maka Ho gagal ditolak, Hipotesis tidak di dukung Hasil pengujian hipotesis dapat dilihat pada Tabel 4.6 Berikut ini: Tabel 4.6 Hasil Pengujian Hipotesis Hipotesis Coefficient β P-value Keputusan H1: Moral awareness berpengaruh positif terhadap moral judgement H2: Moral judgement berpengaruh negatif terhadap purchase intention H3: Moral emotions berpengaruh negatif terhadap purchase intention H 4 : Moral emotions berpengaruh positif terhadap moral judgement 0,050 0,021 H1 didukung -0,026 0,006 H2 didukung -0,107 0,014 H3 didukung 0,047 0,006 H4 didukung
7 44 Hipotesis Coefficient β P-value Keputusan H5: Moral awareness berpengaruh positif terhadap moral emotions H6: Perceived price berpengaruh negatif terhadap purchase intention 0,087 0,006 H5 didukung -0,097 0,011 H6 didukung Sumber : Hasil Pengolahan Data AMOS (Lampiran) Hipotesis 1 Hipotesis pertama menguji moral awareness berpengaruh positif terhadap moral judgement. Berikut adalah bunyi hipotesis null (Ho) dan hipotesis alternative (Ha) adalah sebagai berikut: Ho1 : Moral awareness tidak berpengaruh positif terhadap moral judgement H1 : Moral awareness berpengaruh positif terhadap moral judgement Hasil pengujian hipotesis menunjukkan nilai p-value sebesar 0,021 ( 0,05) dan nilai coefficient β bernilai positif sebesar 0,050. Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil tersebut adalah Ho1 ditolak, yang artinya moral awareness berpengaruh positif terhadap moral judgement. Hipotesis 2 Hipotesis kedua menguji moral judgement berpengaruh negatif terhadap purchase intention. Berikut adalah bunyi hipotesis null (Ho) dan hipotesis alternative (Ha) adalah sebagai berikut: Ho2 : Moral judgement tidak berpengaruh negatif terhadap purchase intention H2 : Moral judgement berpengaruh negatif terhadap purchase intention
8 45 Hasil pengujian hipotesis menunjukkan nilai p-value sebesar 0,006 ( 0,05) dan nilai coefficient β bernilai negatif sebesar -0,026. Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil tersebut adalah Ho2 ditolak, yang artinya moral judgement berpengaruh negatif terhadap purchase intention. Hipotesis 3 Hipotesis ketiga menguji moral emotions berpengaruh negatif terhadap purchase intention. Berikut adalah bunyi hipotesis null (Ho) dan hipotesis alternative (Ha) adalah sebagai berikut: Ho3 : Moral emotions tidak berpengaruh negatif terhadap purchase intention H3 : Moral emotions berpengaruh negatif terhadap purchase intention Hasil pengujian hipotesis menunjukkan nilai p-value sebesar 0,014 ( 0,05) dan nilai coefficient β bernilai negatif sebesar -0,107. Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil tersebut adalah Ho3 ditolak, yang artinya moral emotions berpengaruh negatif terhadap purchase intention. Hipotesis 4 Hipotesis keempat menguji moral emotions berpengaruh positif terhadap moral judgement. Berikut adalah bunyi hipotesis null (Ho) dan hipotesis alternative (Ha) adalah sebagai berikut: Ho4 : Moral emotions tidak berpengaruh positif terhadap moral judgement H4 : Moral emotions berpengaruh positif terhadap moral judgement Hasil pengujian hipotesis menunjukkan nilai p-value sebesar 0,006 ( 0,05) dan nilai coefficient β bernilai positif sebesar 0,047. Kesimpulan yang dapat
9 46 diambil dari hasil tersebut adalah Ho4 ditolak, yang artinya moral emotions berpengaruh positif terhadap moral judgement. Hipotesis 5 Hipotesis kelima menguji moral awareness berpengaruh positif terhadap moral emotions. Berikut adalah bunyi hipotesis null (Ho) dan hipotesis alternative (Ha) adalah sebagai berikut: Ho5 : Moral awareness tidak berpengaruh positif terhadap moral emotions H5 : Moral awareness berpengaruh positif terhadap moral emotions Hasil pengujian hipotesis menunjukkan nilai p-value sebesar 0,006 ( 0,05) dan nilai coefficient β bernilai positif sebesar 0,087. Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil tersebut adalah Ho5 ditolak, yang artinya moral awareness berpengaruh positif terhadap moral emotions. Hipotesis 6 Hipotesis ketiga menguji perceived price berpengaruh negatif terhadap purchase intention. Berikut adalah bunyi hipotesis null (Ho) dan hipotesis alternative (Ha) adalah sebagai berikut: Ho6 : Peceived price tidak berpengaruh negatif terhadap purchase intention H6 : Perceived price berpengaruh negatif terhadap purchase intention Hasil pengujian hipotesis menunjukkan nilai p-value sebesar 0,011 ( 0,05) dan nilai coefficient β bernilai negatif sebesar -0,097. Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil tersebut adalah Ho6 ditolak, yang artinya perceived price berpengaruh negatif terhadap purchase intention.
10 Pembahasan Hasil Penelitian Hipotesis 1: Moral Awareness berpengaruh positif terhadap Moral Judgement Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa moral awareness berpengaruh positif signifikan terhadap moral judgement (coefficient β= 0,050 dan p-value = 0,021). Semakin tinggi moral awareness konsumen, maka semakin tinggi moral judgement konsumen. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen memiliki kesadaran etika yang tinggi pada barang bajakan, sehingga konsumen menganggap perilaku membeli barang bajakan dinilai salah secara etika. Dari hasil penelitian ini didapat bahwa konsumen memiliki pengetahuan yang tinggi mengenai etika yang telibat pada barang bajakan, karena konsumen paham dan sadar mengenai aspek etika dan moral yang terlibat pada barang bajakan (Reynolds, 2006). Konsumen menyadari berbagai macam isu isu etika yang terlibat dalam barang bajakan, karena konsumen menyadari bahwa dengan membeli barang bajakan secara tidak langsung merupakan sebuah tindakan kriminal (Martinez dan Jaeger, 2016). Hal tersebut dapat dibuktikan bahwa konsumen sadar dengan membeli barang bajakan, maka dapat merugikan pencipta atau pengarang (mean = 5,37). Hasil penelitian ini mendukung dan sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Martinez dan Jaeger (2016) sebelumnya. Hipotesis 2: Moral Judgement berpengaruh negatif terhadap Purchase Intention Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa moral judgement berpengaruh negatif signifikan terhadap purchase intention (coefficient β= - 0,026
11 48 dan p-value = 0,006). Semakin tinggi moral judgement konsumen, maka semakin rendah niat beli konsumen terhadap buku literatur (text book) bajakan dan atau software bajakan. Hal ini menunjukkan bahwa tingginya penilaian konsumen mengenai etika yang terlibat pada barang bajakan akan mempengaruhi minimnya niat beli konsumen terhadap buku literatur (text book) bajakan dan atau software bajakan. Hal tersebut dibuktikan bahwa kosumen dapat menilai dengan baik, karena dengan beredarnya barang bajakan, maka pemasukan pemerintah dari bea masuk import berkurang (mean = 5,33). Hal ini terjadi karena, ketika individu sedang dihadapkan pada dilema etika, maka seorang individu akan mengandalkan penilaian kognitif untuk memutuskan apakah individu harus terlibat atau tidak dalam perilaku pembelian pada barang bajakan, sehingga mempengaruhi niat beli seseorang (Tan, 2002). Penelitian ini didukung oleh beberapa peneliti yang mengatakan bahwa mahasiswa percaya membeli barang bajakan dinilai salah secara etika, sehingga tidak memiliki niat untuk membeli barang bajakan (Ha dan Lennon, (2006), Moores & Chang (2006), Wagner dan Sanders (2001)). Hasil penelitian ini mendukung dan sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Martinez dan Jaeger (2016) sebelumnya. Hipotesis 3: Moral Emotions berpengaruh negatif terhadap Purchase Intention Hasil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa moral emotions berpengaruh negatif signifikan terhadap purchase intention (coefficient β= - 0,107 dan p-value = 0,014). Semakin tinggi moral emotions konsumen, maka semakin rendah niat beli konsumen pada buku literatur (text book) bajakan dan atau
12 49 software bajakan. Hal ini menunjukkan bahwa perasaan konsumen yang dihasilkan dari isu etika pada barang bajakan akan mempengaruhi minimnya niat beli konsumen terhadap buku literatur (text book) bajakan dan atau software bajakan. Hal ini terjadi karena konsumen mempunyai perasaan campur aduk saat membeli barang bajakan. Konsumen yang memahami isu etika dalam barang bajakan, mungkin akan cenderung merasa kesal ketika ingin membeli barang bajakan (Kim et al., 2009). Emosi seperti rasa kesal muncul ketika konsumen mengetahui bahwa barang bajakan merupakan masalah etika. Ketika konsumen sedang dihadapkan pada masalah etika, maka konsumen akan melihat bahwa dengan membeli barang bajakan dapat merugikan pemerintah serta pencipta atau pengarang (Fernandes, 2013). Dengan mengetahui etika tersebut, maka akan mendorong perasaan konsumen menjadi kesal dan bersalah, ketika mengetahui bahwa barang bajakan melibatkan masalah etika. Hasil penelitian ini mendukung dan sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Martinez dan Jaeger (2016) sebelumnya. Hipotesis 4: Moral Emotions berpengaruh positif terhadap Moral Judgement Hasil pengujian hipotesis keempat menunjukkan bahwa moral emotions berpengaruh positif signifikan terhadap moral judgement (coefficient β= 0,047 dan p-value = 0,006). Semakin tinggi moral emotions konsumen, maka semakin tinggi moral judgement konsumen. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen cenderung merasa bersalah apabila dihadapkan pada suatu etika khususnya barang bajakan, karena konsumen mengetahui bahwa barang bajakan dinilai salah secara etika. Konsumen menganggap perilaku membeli barang bajakan dinilai salah
13 50 secara etika. Konsumen akan cenderung mempunyai perasaan bersalah, karena individu mengetahui bahwa membeli barang bajakan akan menciptakan rasa bersalah (Kim et al., 2009). Hasil evaluasi diri seseorang pada barang bajakan akan menghasilkan emosi seperti rasa bersalah, apabila seseorang membeli barang bajakan. Oleh sebab itu, emosi seperti rasa bersalah muncul ketika konsumen memahami etika yang terlibat pada barang bajakan, sehingga konsumen cenderung merasa bersalah, karena konsumen menganggap perilaku membeli barang bajakan dinilai salah secara etika. Hasil penelitian ini mendukung dan sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Martinez dan Jaeger (2016) sebelumnya. Hipotesis 5: Moral Awareness berpengaruh positif terhadap Moral Emotions Hasil pengujian hipotesis kelima menunjukkan bahwa moral awareness berpengaruh positif signifikan terhadap moral emotions (coefficient β= 0,087 dan p-value = 0,006). Semakin tinggi moral awareness konsumen, maka semakin tinggi moral emotions konsumen. Hal ini menunjukkan bahwa ketika konsumen sadar bahwa barang bajakan merupakan masalah etika, maka konsumen akan merasa malu jika tindakan membeli barang bajakan diketahui oleh orang lain (Penz dan Stöttinger, 2005). Dalam hal ini konsumen memiliki tingkat kesadaran yang tinggi mengenai aspek etika dan moral yang terlibat pada barang bajakan, karena semakin konsumen memiliki moral awareness yang tinggi, maka semakin konsumen menunjukkan perasaan kesal dan bersalah. Di sisi lain, jika konsumen memiliki tingkat kesadaran etika yang rendah, maka konsumen akan menunjukkan perasaan bersyukur. Hal ini terjadi karena konsumen lebih
14 51 mengutamakan kebutuhan utamanya dari pada etika itu sendiri, Oleh sebab itu, hal ini menunjukkan bahwa sampai sejauh mana konsumen menghubungkan perasaannya dengan pembelian pada barang bajakan melalui kesadaran etika (Penz dan Stöttinger, 2005). Hasil penelitian ini mendukung dan sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Martinez dan Jaeger (2016) sebelumnya. Hipotesis 6: Perceived Price berpengaruh negatif terhadap Purchase Intention Hasil pengujian hipotesis keenam menunjukkan bahwa perceived price berpengaruh negatif signifikan terhadap purchase intention (coefficient β= - 0,097 dan p-value = 0,011). Semakin rendah perceived price, maka semakin tinggi niat beli konsumen terhadap barang bajakan. Hal ini menunjukkan bahwa harga barang bajakan yang ditawarkan oleh penjual sangat terjangkau, sehingga niat beli konsumen terhadap barang bajakan tinggi. Konsumen merasa bahwa harga adalah faktor utama yang dapat memicu niat beli seseorang terhadap barang bajakan (Wee et al., 1995). Dalam hal ini buku literatur (text book) bajakan dan atau software bajakan merupakan kebutuhan utama yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa, oleh sebab itu barang bajakan menjadi salah satu pilihan, karena harga yang lebih murah (Wee et al., 1995). Hal tersebut terbukti bahwa dengan membeli barang bajakan, maka konsumen dapat menghemat lebih banyak uang serta harga yang ditawarkan pun lebih murah dan masuk akal bagi pembeli, sehingga banyak konsumen mempunyai niat beli yang tinggi dalam membeli buku literatur (text book) bajakan dan atau software bajakan. Hasil penelitian ini mendukung dan
15 52 sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Angkouw dan Rumokoy (2016) sebelumnya.
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Statistik Deskriptif. terhadap pernyataan-pernyataan didalam kuesioner. Deskripsi Data bertujuan untuk
50 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Deskripsi Data merupakan ringkasan jawaban yang diberikan responden terhadap pernyataan-pernyataan didalam kuesioner. Deskripsi Data bertujuan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Data. mengenai variabel yang digunakan dalam penelitian, dengan melihat nilai mean dan
50 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data Pengujian statistik deskriptif dilakukan untuk memberikan gambaran mengenai variabel yang digunakan dalam penelitian, dengan melihat nilai mean dan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Variabel Brand Association Produk dan merek Telkom speedy mempunyai daya tarik sendiri. 200 3.57 0.865 Produk dan merek Telkom speedy berbeda
Lebih terperinciBAB III METODA PENELITIAN. Rancangan Penelitian. Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
BAB III METODA PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Porral dan Mangin (206) dengan judul Food Private Labels Brands:The Role Of Consumer
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Statistik Deskriptif. Tabel 6. Statistik Deskriptif Impulse Buying Behavior, Excitement, Esteem, New product
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Tabel 6 Statistik Deskriptif Impulse Buying Behavior, Excitement, Esteem, New product knowledge. Items Mean Standard Deviation 1. Impulse Buying
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Karakteristik Responden Penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui penyebaran kuesioner
48 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Penelitian Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada 34 responden, yang merupakan pengguna produk
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. diketahui bahwa masing-masing dari dua variabel dalam penelitian memiliki
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini menguji tingkat consumer ethnocentrism dari penggemar Korean wave di Indonesia serta persepsi dari para penggemar Korean wave tersebut terhadap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. data. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing sub bahasan tersebut.
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang desain penelitian, metode pengambilan sampel, definisi operasional, sumber data, metode pengumpulan data, dan metode analisis data. Berikut adalah
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
63 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Statistik deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang ditinjau dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, nilai minimum dan nilai maksimum.
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif bertujuan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang ditinjau dari nilai rata-rata (mean) dan standar deviasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini sangat banyak produk-produk yang baru bermunculan, baik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini sangat banyak produk-produk yang baru bermunculan, baik produk makanan, pakaian, perhiasan dan lain sebagainya. Produk bermerek dan tidak bermerek memiliki
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PENGGUNA JASA ANGKUTAN TRANSPORTASI KRL EKONOMI JURUSAN DEPOK - JAKARTA NOVIA TRI UTAMI
ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PENGGUNA JASA ANGKUTAN TRANSPORTASI KRL EKONOMI JURUSAN DEPOK - JAKARTA NOVIA TRI UTAMI 16209419 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan
Lebih terperinciBAB IV. HASIL dan PEMBAHASAN
BAB IV HASIL dan PEMBAHASAN 4.1 Analisa Deskriptif Untuk memperoleh data dari responden digunakan lembar kuesioner yang harus diisi oleh para responden tersebut. Untuk selengkapnya kuesioner yang digunakan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil analisa data Pengaruh Customer Experience dan Perceived Quality terhadap Brand Trust Guna Meningkatkan Customer Loyalty dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini bertujuan untuk memberikan landasan yang valid dan reliabel dalam menghasilkan data yang dapat diyakini kebenarannya, sehingga informasi yang dihasilkan dapat dipercaya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Lopez (2010). Rancangan penelitian ini menggunakan metode hypothesis testing,
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Camison dan Lopez (2010). Rancangan penelitian ini menggunakan metode hypothesis testing,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Model Konseptual dan Hipotesis Untuk model konseptual penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 3.1. Gambar 3.1 Model Konseptual Dari model konseptual pada Gambar 3.1, hipotesis
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Won-
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Won- Moo Hur et al. (2011), Unit analisa dalam penelitian ini adalah individu
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. nilai rata-rata (mean), simpangan baku (standard deviation), nilai minimum (min),
1 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan penjabaran jawaban responden yang bertujuan untuk memberikan jawaban atau deskriptif suatu data yang ditinjau dari
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab 4 ini akan dipaparkan mengenai gambaran demografis responden, gambaran tingkat self-esteem dan faktor yang mempengaruhi konformitas, hasil utama penelitian dan analisa
Lebih terperinciJenis Pekerjaan 39 Pengeluaran Rata Rata Responden Per Bulan 39 Kunjungan Ke Coffee shop Lain 40 Waktu Berkunjung Rata Rata 40 Belanja Rata Rata 41
DAFTAR ISI DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN 1 PENDAHULUAN 1 Latar belakang 1 Rumusan Masalah 3 Tujuan Penelitian 5 Ruang Lingkup Penelitian 6 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. hipotesis-hipotesis penelitian yang telah dirumuskan dalam BAB I yaitu efektif
76 BAB IV ANALISIS DATA Analisis data hasil penelitian dimaksudkan untuk mengetahui kebenaran hipotesis-hipotesis penelitian yang telah dirumuskan dalam BAB I yaitu efektif atau tidaknya Bimbingan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam meningkatkan kehidupan manusia di berbagai bidang. Bidang-bidang
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Era globalisasi memberi berbagai bentuk perubahan dan kemajuan dalam meningkatkan kehidupan manusia di berbagai bidang. Bidang-bidang tersebut saling
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jooyeon Ha dan Soo Cheong Jang (2009). Rancangan yang digunakan dalam
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Jooyeon Ha dan Soo Cheong Jang (2009). Rancangan yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yang rasional, empiris, dan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Menurut Sugiyono (2005;01), Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu, dan penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITAN DAN PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM OBYEK/SUBYEK PENELITIAN 1. Obyek dan Subyek Penelitian Objek dalam penelitian ini yaitu Centro yang ada di Mall Ambarrukmo Plaza Jl. Laksda Adisucipto
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan tujuannya penelitian ini termasuk applied research atau penelitian terapan yang mana didalamnya terdapat solusi atas suatu permasalahan
Lebih terperinciBAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. membantu dalam menyelesaikan penelitian ini.
BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Studi Literatur Dalam menyelesaikan laporan tugas akhir ini harus sesuai dengan Metode penelitian, langkah awal yaitu melakukan studi literatur dan jurnal yang
Lebih terperinciRara Ayu Riandari B ABSTRAK
1 PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN VARIABEL KEPUASAN PELANGGAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA BEE S RESTO CABANG CITRALAND MALL SEMARANG Rara Ayu Riandari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini menjelaskan tahap yang dilakukan mulai dari proses awal penelitian hingga proses akhir penelitian. Tahapan dari penelitian dapat dilihat dari Gambar 3.1 dibawah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN UKDW. baik yang berskala besar maupun yang berskala kecil, mereka berlomba-lomba untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era yang semakin maju saat ini didukung perkembangan teknologi yang semakin pesat membuat persaingan yang ketat antar industri perdagangan ekonomi baik yang berskala
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi
23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi adalah kelompok subyek yang hendak digeneralisasikan oleh hasil penelitian (Sugiyono, 2014). Sedangkan Arikunto (2010) menjelaskan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas (kepribadian, pengaruh teman,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan kepuasan konsumen pada CV. Mufidah yang difokuskan
29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan sebelumnya maka yang menjadi objek penelitian ini adalah kualitas pelayanan terkait dengan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Sebelum melakukan penelitian ini, penulis terlebih dahulu melakukan wawancara terhadap 38 konsumen Bloop Endorse untuk menanyakan seberapa besar keinginan mereka
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jenis Kelamin N Presentase (%) Laki-laki % Perempuan 90 45% Jumlah %
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Deskripsi Subyek Pada bagian ini, peneliti akan mendeskripsikan skor budaya organisasi dan keterikatan kerja. Peneliti mendeskripsikan skor budaya organisasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam penelitian ini, penilitian yang menjadi acuan adalah hasil penelitian Chahal
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Berikut ini hasil penelitian terdahulu yang akan dijadikan sebagai referensi dalam melakukan penelitian ini. 2.1.1 Chahal et al (2014) Dalam penelitian
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
41 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus yang menganalisis tanggapan konsumen
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN jiwa terletak di bagian Jawa Timur yang hampir
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. DESKRIPSI SUBJEK Peneliti mengambil lokasi penelitian di daerah kelurahan pakis kecamatan sawahan kota Surabaya. Daerah yang mempunyai jumlah penduduk + 4708 jiwa
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengujian hipotesis, yaitu untuk menguji hipotesis yang umumnya menjelaskan tentang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendahuluan Bagian ini membahas jenis dan sumber data, kerangka sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional, teknik pengujian dan pengukuran instrument penelitian,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bursa Efek Indonesia pada periode diperoleh jumlah sampel
1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Hasil pemilihan sampel pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2013-2016 diperoleh jumlah
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Polonsky (dalam Wu and Chen, 2014) mendefinisikan green marketing
BAB II A. Landasan Teori TINJAUAN PUSTAKA 1. Green marketing Polonsky (dalam Wu and Chen, 2014) mendefinisikan green marketing sebagai semua kegiatan yang dirancang oleh perusahaan dalam rangka memenuhi
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 5.1 Analisis Statistik Deskriptif Model-Model Konstruk
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Statistik Deskriptif Model-Model Konstruk Analisis statistik deskriptif dilakukan terhadap 7 variabel laten yang terdiri atas: subjective norm (SNORM), image
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil pengujian hipotesis dan pembahasan, maka kesimpulan yang dapat dijelaskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Berdasarkan jawaban responden
Lebih terperinci3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi 3.2. Jenis Penelitian 3.3. Teknik Pengambilan Sampel
3. METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Waktu dan Lokasi Penelitian dilaksanakan pada 12 Februari 2016 hingga13 April 2016 di Desa Kenteng, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang. Pemilihan lokasi dilakukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bisnis ritel atau eceran mengalami perkembangan cukup pesat, ditandai dengan semakin banyaknya bisnis ritel tradisional yang mulai membenah diri menjadi bisnis
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai data-data deskriptif yang
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1 Deskriptif Subjek Penelitian Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai data-data deskriptif yang diperoleh dari responden. Data deskriptif menggambarkan keadaan
Lebih terperinciAnalisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Tingkat Penerimaan Website Imigrasi Kota Surabaya Dengan Kerangka Technology Acceptance Model
Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Tingkat Penerimaan Website Imigrasi Kota Surabaya Dengan Kerangka Technology Acceptance Model (TAM) dan Metode Structural Equation Modeling (SEM) Dosen
Lebih terperinciAnnisa Rafida Manajemen Ekonomi 2016 Darmadi, SE. MM
Annisa Rafida 11213152 Manajemen Ekonomi 2016 Darmadi, SE. MM ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN J.CO DONUTS & COFFEE CABANG CIBUBUR JUNCTION TAHUN
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Landasan Teori diperlukan agar penelitian ini dapat
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS Landasan Teori diperlukan agar penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya secara teoritikal. Oleh karena itu ada beberapa sub bab yang akan mendukung penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok
20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Populasi (population) yaitu wilayah generalisasi yang terdiri atas sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, IMPLIKASI DAN SARAN. melakukan whistleblowing. Penelitian ini mengacu pada penelitian Liyanarachchi
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, IMPLIKASI DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh penalaran moral, retaliasi, rasa bersalah dan rasa malu terhadap kecenderungan
Lebih terperinciBAB IV BAB ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Kuisioner yang disebar kepada responden sebanyak 120 buah. Pada saat
BAB IV BAB ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4. Profil Responden Penelitian Kuisioner yang disebar kepada responden sebanyak 20 buah. Pada saat pengembalian hanya kembali 3 kuesioner, dimana terdapat 4 kuesioner
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. nilai rata-rata (mean) dan standar deviasi. Nilai mean menunjukkan rata-rata
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data Analisis statistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data. Pada penelitian ini statistik deskriptif yang digunakan adalah
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN BRAND EQUITY ES KRIM WALL S DENGAN ES KRIM CAMPINA
ANALISIS PERBANDINGAN BRAND EQUITY ES KRIM WALL S DENGAN ES KRIM CAMPINA Nama : Nova Evlyn NPM : 16213506 Pembimbing : Dr. Widyatmini, SE., MM BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1. Suatu perusahaan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini.berikut hasil analisis
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang sudah dikumpulkan dalam penelitian ini.berikut hasil analisis
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini peneliti menguraikan kesimpulan berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis. Selain itu, bab ini juga dilengkapi dengan implikasi manajerial, keterbatasan
Lebih terperincipenelitian, saran untuk penelitian selanjutnya dan implikasi penelitian.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini membahas mengenai kesimpulan hasil penelitian, keterbatasan penelitian, saran untuk penelitian selanjutnya dan implikasi penelitian. 5.1 Simpulan Simpulan yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN. lainnya secara lengkap. Bapak Hilman, pemilik dari toko busana muslim
BAB IV HASIL PENELITIAN A. GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN 1. Sejarah Dannis Collection Sejarah berdirinya toko busana muslim Dannis Collection di Royal Plaza Surabaya tak lepas dari kondisi dan situasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. dari antisipasi teknologi baru. Rancangan penelitian yang disajikan berbentuk
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Finger et al (203) yang bertujuan untuk mengetahui anteseden dan konsekuensi
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN HASIL PENELITIAN
BAB IV ANALISA DAN HASIL PENELITIAN 4.1 Instrumen dan Responden Hasil penelitian didapatkan dari kuesioner-kuesioner yang disebarkan secara acak langsung kepada para responden melalui hardcopy dan softcopy
Lebih terperinciDAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... ABSTRAKSI... ABSTRACT...
viii DAFTAR ISI HALAMAN HALAMAN JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... ABSTRAKSI... ABSTRACT... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii
Lebih terperinciBAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden
BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden Pada penelitian ini, peneliti telah menyusun profile responden yang dibagi kedalam beberapa macam, yakni berdasarkan: 1. Nama pusat kebugaran langganan responden
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan Abnormal Return (AR) dan
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan Abnormal Return (AR) dan Trading Volume Activity (TVA) yang terjadi dalam perusahan perusahaan yang sudah melakukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Internet saat ini telah menjadi kebutuhan sehari-hari. Pengguna internet di Indonesia telah mengalami peningkatan yang signifikan, yakni mencapai 82 juta orang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Swasta di Semarang yang memiliki akreditasi A.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Objek yang diteliti adalah mahasiswa ekonomi dan bisnis jurusan akuntansi dan non-akuntansi pada Universitas Negeri
Lebih terperinciBAB 2 KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
BAB 2 KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Pemasaran (Marketing) Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasimengenai barang atau jasa dalam kaitannya
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bagian ini bertujuan untuk mengungkap hasil penelitian dan pembahasannya. Tahapan awal dalam menganalisis data yang dilakukan yaitu dimulai dengan
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pedagang batik yang populasinya berjumlah 1000 pedagang batik. Sampel penelitiam
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas Instrumen dan Data 1. Uji Statistik Deskriptif Penelitian ini dilakukan di area Pasar Beringharjo Yogyakarta yang di dalamnya terdapat beberapa pedagang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Populasi merupakan jumlah keseluruhan elemen yang diteliti (Cooper dan
III. METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi merupakan jumlah keseluruhan elemen yang diteliti (Cooper dan Schindler, 2003). Dengan demikian populasi adalah individu yang memiliki informasi
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Kebijakan harga, keputusan pembelian.
i ABSTRAK Saat ini peran kebijakan harga sebagai salah satu faktor penentu keberhasilan persaingan mendapat tumpuan perhatian dalam perusahaan hal ini ditandai dengan banyaknya literatur pemasaran dan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. statistik Kolmogorov- Smirnov (uji K-S). Dasar untuk pengambilan
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Uji Normalitas Pengujian normalitas distribusi data populasi dilakukan dengan menggunakan statistik Kolmogorov- Smirnov (uji K-S). Dasar untuk pengambilan keputusan yaitu
Lebih terperinciAnalisis Pengaruh Kepuasan Konsumen Serta Dampaknya
Analisis Pengaruh Kepuasan Konsumen Serta Dampaknya Terhadap Loyalitas Jasa Kereta Api X Ray Farandy 15209111 Fitriansyah Hambali, SE, MM Latar Belakang Pada jaman sekarang ini sarana transportasi merupakan
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN
27 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Data dan Sumber Data 3.1.1 Data Primer Data primer adalah data yang pertama kali dicatat dan dikumpulkan oleh peneliti Sanusi ( 2014 : 104). Data primer dalam penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Lebih terperinciAbstrak. Universitas Kristen Maranatha
Abstrak Seiring dengan kemajuan alat transportasi sepeda motor adalah salah satu alternative kendaraan yang cukup efisien dan terjangkau harganya oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Selera konsumen
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengambil sampel atau satu populasi dengan mengunakan kuesioner
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini bersifat kuantitatif yaitu penelitian yang mengambil sampel atau satu populasi dengan mengunakan kuesioner sebagai
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran merupakan pola pikir keseluruhan dari permasalahan yang dihadapi yang dijabarkan dalam skema. Dalam yang penelitian ini menjabarkan
Lebih terperinciBAB 5 ANALISIS HASIL STUDI. responden yang berada di Sumatera Utara. Karakteristik responden merupakan
BAB 5 ANALISIS HASIL STUDI 5.1 Deskripsi Umum Sampel Penelitian Setelah dilakukan penyebaran kuesioner kepada responden maka hasil kuesioner yang layak dan secara penuh mengisi kuesioner berjumlah 134
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh
40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan tujuan untuk memperoleh gambaran mengenai pengaruh persepsi atas suatu harga (price
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai bulan Agustus 2016. Tempat pelaksanaan kegiatan penelitian berada di Kecamatan Getasan, Kabupaten
Lebih terperinciUjian Nasional merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah
A. PENDAHULUAN Ujian Nasional (UN) merupakan salah satu sumber penyebab kecemasan pada siswa. Menurut sebagian siswa, Ujian Nasional adalah proses biasa yang wajib dilalui oleh siswa kelas XII, namun bagi
Lebih terperinciNanik Zuliana B ABSTRAK
PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, KUALITAS PRODUK DAN NILAI PELANGGAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DENGAN VARIABEL KEPUASAN PELANGGAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA KENTUCKY FRIED CHICKEN CABANG PANDANARAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Lokasi penelitian ini tepatnya di Universitas Mercu Buana Jakarta Barat, provinsi DKI Jakarta. Objek penelitian ini adalah Mahasiswa Jurusan Akuntansi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. terdaftar di Badan Pusat Statistik (BPS) sejak sampel. Berikut jumlah perusahaan yang berpartisipasi:
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek dan Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini, objek penelitian adalah karyawan-karyawan dengan jabatan manajer pada perusahaan manufaktur yang ada di kota Semarang yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Penggunaan internet sekarang ini menjadi sebuah alat penyediaan informasi serta pembelian produk. Kemajuan dalam teknologi internet ini memungkinkan konsumen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Tahap Awal. 1. Studi Literatur 2. Pengumpulan Data Awal (Observasi dan Wawancara) 3. Identifikasi dan Analisis Masalah
BAB III METODE PENELITIAN Pada subbab ini menjelaskan tentang tahapan yang dilakukan dari proses awal sampai akhir dalam penelitian. Secara singkat tahapan penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1 Tahap
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
37 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk meneliti adanya pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Citra Merek Terhadap Kepuasan Pelanggan PT PLN (Persero) pada Perumahan Pondok Bahar
Lebih terperinciBAB 3 DESAIN PENELITIAN
BAB 3 DESAIN PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan desain yang dipergunakan dalam penelitian antara lain : jenis penelitian, populasi dan sampel, pengukuran konsep, jenis data
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu
32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan kesadaran merek, asosiasi
Lebih terperinciABSTRAK UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
iv ABSTRAK Penjualan merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan. Penjualan yang dilakukan secara kredit dapat mengakibatkan timbulnya piutang, yang berarti pendapatan perusahaan
Lebih terperinciPENGARUH KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DIBUTIK VIOALE
PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DIBUTIK VIOALE Disusun oleh: Nama : Yurika Oktavira NPM : 18210794 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Tuti Eka Asmarani LATAR BELAKANG Peradaban
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. didirikan oleh Bapak Yoce Pateda pada bulan Mei tahun 2008 yang beralamat di
45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian CV. Intertech Computer Gorontalo adalah perusahaan milik sendiri yang didirikan oleh Bapak Yoce Pateda pada bulan Mei tahun 2008
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah pelanggan yang mengkonsumsi Luwak White Koffie dari kalangan masyarakat luas.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. para anggota komunitas tersebut karena adanya kesamaan interest atau value. (Pengertian Komunitas Menurut Para Ahli, 2014)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berjalannya waktu semakin beragam pula kebutuhan manusia. Oleh karena itu, banyak perusahaan yang berusaha memenuhi kebutuhan manusia yang sangat beragam. Dari
Lebih terperinciStudi Empiris Penentu Purchase Intention: Studi Kasus Situs Belanja Lazada
Studi Empiris Penentu Purchase : Studi Kasus Situs Belanja Lazada Hananiel M. Gunawan Business School, UPH Surabaya Surabaya, Indonesia (hananiel.gunawan@uph.edu) Abstrak Globalisasi telah membawa dampak
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PENGARUH PENGASUHAN ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN KEMANDIRIAN ANAK DALAM PERSPEKTIF
BAB IV ANALISIS PENGARUH PENGASUHAN ORANG TUA TERHADAP PEMBENTUKAN KEMANDIRIAN ANAK DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM DI DESA TEGALSARI KANDEMAN BATANG A. Analisis Pendahuluan Pada analisis pendahuluan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang perekonomiannya. Pertumbuhan ekonomi di Indonesia pada tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan pondasi dari setiap negara, salah satunya adalah negara Indonesia. Indonesia adalah negara yang sedang berkembang perekonomiannya. Pertumbuhan
Lebih terperinciBAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN
88 BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN 1. Penyajian dan Analisis Data A. Penyajian data tentang hasil evaluasi siswa ketika menggunakan media flash dan evaluasi secara tulis. Table 4.1 Hasil nilai siswa saat
Lebih terperinci