BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. nilai rata-rata (mean), simpangan baku (standard deviation), nilai minimum (min),

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. nilai rata-rata (mean), simpangan baku (standard deviation), nilai minimum (min),"

Yulia Kusuma
6 tahun lalu
Tontonan:

1 1 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif merupakan penjabaran jawaban responden yang bertujuan untuk memberikan jawaban atau deskriptif suatu data yang ditinjau dari nilai rata-rata (mean), simpangan baku (standard deviation), nilai minimum (min), dan nilai maksimum (max). Dalam penelitian ini mean adalah nilai rata-rata dari keseluruhan responden sedangkan standar deviasi merupakan variasi dari jawaban responden. Apabila nilai standar deviasi yang diberikan mendekati nol maka semakin tidak bervariasi jawaban responden, namun apabila standar deviasi yang diberikan menjauhi nol maka jawaban responden semakin bervariasi. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Attitude Indikator Mean Standar Deviasi Saat ini terdapat banyak perhatian tentang perlindungan dari lingkungan Telah banyak hal yang dilakukan untuk perlindungan/pelestarian lingkungan hidup Attitude

2 2 Dari nilai statistik deskriptif untuk variabel attitude dapat diketahui nilai rata-rata untuk variabel attitude memiliki nilai 3,9800 yang menunjukan bahwa responden memiliki attitude yang baik terhadap pelestarian lingkungan. Hal ini menunjukan bahwa responden merasa bahwa saat ini telah terdapat perhatian tentang perlindungan lingkungan dan merasa bahwa telah banyak hal yang dilakukan untuk perlindungan dan pelestarian lingkungan. Tabel 4.2 Statistik Deskriptif Personal Norms Indikator Mean Standar Deviasi Saya lebih memilih untuk membeli dari produsen yang menggunakan bahan-bahan organik Saya akan membeli produk regional dikarenakan jarak transportasi yang dekat Saya lebih memilih untuk membeli produk yang diproduksi berdasarkan peraturan yang standar Personal Norms

3 3 Dari nilai statistik deskriptif untuk variabel personal norms, nilai rata-rata untuk sebesar 4,0822. Berdasarkan angka tersebut maka dapat dikatakan responden memiliki personal norms yang baik. Hal ini dapat diartikan bahwa responden dalam penelitian ini memiliki kecenderungan yang baik untuk membeli dari produsen yang menggunakan bahan organik, lebih memiliki produk regional dan juga memilih untuk membeli produk yang diproduksi sesuai dengan aturan. Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Willingness to Pay Indikator Mean Standar Deviasi Saya bersedia membayar lebih untuk produk yang ramah lingkungan Saya bersedia untuk membayar lebih mahal untuk produk dengan kemasan ramah lingkungan Saya bersedia untuk membayar lebih mahal untuk produk yang bebas dari bahan kimia berbahaya Wilingness to Pay

4 4 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui nilai rata-rata untuk variabel willingness to pay adalah sebesar 3,944 dimana hal ini menunjukan responden memiliki kecenderungan membayar lebih untuk membeli produk ramah lingkungan. Hal ini menunjukan bahwa responden dalam penelitian ini mau untuk membayar lebih untuk produk regional, mau untuk membayar lebih mahal untuk produk dengan kemasan ramah lingkungan dan mau untuk membayar lebih mahal untuk produk yang bebas dari bahan kimia berbahaya. Tabel 4.4 Statistik Deskriptif Green Purchasing Behavior Indikator Mean Standar Deviasi Saya mencari informasi tentang produsen mana yang tidak ramah lingkungan dan tidak akan membeli produk dari produsen tersebut lagi Saya memberikan perhatian pada kompatabilitas lingkungan dari produk perawatan tubuh/ kosmetik ketika berbelanja Saya sering kali menghindari membeli produk yang memiliki dampak lingkungan yang rendah Green Purchasing Behavior

5 5 Berdasarkan tabel statistik deskriptif untuk variabel behavior dapat diketahui nilai rata-rata adalah sebesar 3,9378 yang menunjukan responden memiliki perilaku yang baik terhadap produk ramah lingkungan. Hal ini dapat diartikan bahwa responden dalam penelitian ini berupaya mencari informasi tentang produsen yang ramah lingkungan, memberikan perhatian pada kompatabilitas lingkungan dari produk perawatan tubuh/ kosmetik ketika berbelanja dan sering kali menghindari membeli produk yang memiliki dampak lingkungan yang rendah. 4.2 Hasil Pengujian Hipotesis dan Pembahasan Analisis hasil dan interpretasi dilakukan berdasarkan hasil pengujian terhadap hipotesis. Tujuan dari pengujian hipotesis ini adalah untuk menolak hipotesis nol (Ho) sehingga hipotesis alternatif (Ha) dapat diterima. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis model persamaan struktural (SEM) yang merupakan suatu metode statistik yang paling sesuai untuk penelitian ini. Tujuan dari metode ini adalah untuk memprediksi perubahan perubahan dalam variabel terikat (dependent / criterion variable) dikaitkan dengan perubahan-perubahan yang terjadi dalam sejumlah variabel bebas (independent / predictor variable) (Sekaran.,2003). Adapun batas toleransi kesalahan yang digunakan adalah 5% (0,05). Hasil pengujian hipotesis disusun dalam tabel.4.5

6 6 Tabel. 4.5 Hasil pengujian hipotesis Hipotesis Estimate p-value Keputusan H1. Terdapat pengaruh postif attitude terhadap green purchasing behavior Ho1 Ditolak H2. Terdapat pengaruh positif Personal Norms terhadap Green purchasing behavior Ho2 Ditolak H3.Terdapat pengaruh positif willingness to pay (WTP) terhadap Green purchasing behavior Ho3 Ditolak Hipotesa 1 Hipotesa pertama menguji pengaruh attitude terhadap green purchasing behavior, dimana bunyi hipotesa nol (Ho) dan hipotesa alternatif (Ha) adalah sebagai berikut : H 01: Tidak terdapat pengaruh positif attitude terhadap green purchasing behavior H a1: Terdapat pengaruh positif attitude terhadap green purchasing behavior

7 7 Dari hasil pengujian hipotesa diketahui bahwa nilai signifikan untuk hubungan antara variabel attitude terhadap green purchasing behavior adalah sebesar 0,015 < 0,05 yang dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh positif dari attitude terhadap green purchasing behavior. Sementara nilai estimate adalah yang menunjukan bahwa arah dari pengaruh dari variabel attitude terhadap green purchasing behavior adalah positif. Ketika terjadi kenaikan pada attitude maka green purchasing behavior ikut meningkat. Hipotesa 2 Hipotesa kedua menguji pengaruh personal norms terhadap green purchasing behavior, dimana bunyi hipotesa nol (Ho) dan hipotesa alternatif (Ha) adalah sebagai berikut : H 02: Tidak terdapat pengaruh positif personal norms terhadap green purchasing behavior H a2: Terdapat pengaruh positif personal norms terhadap green purchasing behavior Dari hasil pengujian hipotesa diketahui bahwa nilai signifikan untuk hubungan antara variabel personal norms terhadap green purchasing behavior adalah sebesar 0,034 < 0,05 yang dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh positif dari attitude terhadap green purchasing behavior. Sementara nilai estimate adalah yang menunjukan arah dari pengaruh dari variabel personal norms terhadap green purchasing

8 8 behavior adalah positif. Ketika terjadi kenaikan pada personal norms maka green purchasing behavior ikut meningkat. Hipotesa 3 Hipotesa ketiga menguji pengaruh willingness to pay terhadap green purchasing behavior, dimana bunyi hipotesa nol (Ho) dan hipotesa alternatif (Ha) adalah sebagai berikut : H 02: Tidak terdapat pengaruh positif willingnessto pay terhadap green purchasing behavior H a2: Terdapat pengaruh positif willingness to pay terhadap green purchasing behavior Dari hasil pengujian hipotesa diketahui bahwa nilai signifikan untuk hubungan antara variabel willingness to pay terhadap green purchasing behavior adalah sebesar 0,016 < 0,05 yang dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh positif dari attitude terhadap green purchasing behavior. Sementara nilai estimate adalah yang menunjukan bahwa arah dari pengaruh dari variabel willingness to pay terhadap green purchasing behavior adalah positif. Ketika terjadi kenaikan pada willingness to pay maka green purchasing behavior ikut meningkat.

9 9 Pembahasan Hasil Penelitian Hipotesa 1 Hipotesa pertama menguji pengaruh dari attitude terhadap green purchasing behavior. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari attitude terhadap green purchasing behavior. Hal ini menunjukan bahwa ketika konsumen memiliki attitude yang baik terhadap lingkungan maka dapat meningkatkan green purchasing behavior dari konsumen. Hasil dari penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Tanner and Wölfing Kast (2003) yang menunjukan sikap positif dari konsumen terhadap pelestarian lingkungan akan mendorong perilaku pembelian ramah lingkungan. Hipotesa 2 Hipotesa kedua menguji pengaruh dari personal norms terhadap green purchasing behavior dan hasil penelitian menunjukan bahwa personal norms memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap green purchasing behavior. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa konsumen dengan personal norms yang baik terhadap kelestarian lingkungan akan dapat meningkatkan green purchasing behavior. Hasil dari penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Moser et al., 2015)

10 10 yang menunjukan adanya pengaruh dari personal norms terhadap perilaku dari konsumen Hipotesa 3 Hipotesa ketiga menguji pengaruh dari willingness to pay terhadap green purchasing behavior. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari willingness to pay terhadap green purchasing behavior. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa ketika konsumen memiliki willingness to pay yang baik untuk produk ramah lingkungan dapat meningkatkan green purchasing behavior yang tinggi juga. Hasil dari penelitian ini mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Moser (2015) yang menunjukan bahwa willingness to pay merupakan faktor paling kuat yang dapat mempengaruh perilaku dari konsumen

dokumen-dokumen yang mirip

BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB 4 PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 41 Hasil Uji Statistik 411 Statistik Deskriptif Pada bagian ini akan dibahas mengenai hasil pengolahan data statistik deskriptif dari variabel-variabel yang diteliti Langkah