BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Persiapan Penelitian. dengan Surat Keputusan Dirjen DIKTI No. 3002/D/T/2004.

Transkripsi

1 digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah Penelitian ini mengambil tempat di Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Pendirian Program Studi Psikologi Universitas Sebelas Maret pada tahap awal akan menginduk di Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Pada tahun 2004 Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret berdiri dengan Surat Keputusan Dirjen DIKTI No. 3002/D/T/2004. Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret memiliki visi yaitu sebagai pusat pendidikan dan pengembangan keilmuan Psikologi, menghasilkan sarjana psikologi yang kompeten, berwawasan kebudayaan dan kewirausahaan, bereputasi di tingkat nasional dan internasional. Adapun misi Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, yaitu: a. Menyelenggarakan pendidikan dan bimbingan untuk menghasilkan sarjana psikologi yang kompeten, berwawasan kebudayaan dan kewirausahaan. b. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan keilmuan psikologi yang menghasilkan inovasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 58

2 digilib.uns.ac.id 59 c. Menyelenggarakan tata kelola program studi berbasis good governance, menuju reputasi nasional dan internasional. Lebih lanjut, Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret juga memiliki tujuan sebagai berikut : a. Terwujudnya lulusan sarjana psikologi yang memiliki kompetensi sesuai dengan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). b. Terlaksananya penelitian-penelitian psikologi indigenous berorientasi pada publikasi nasional dan internasional. c. Terlaksananya program-program pengabdian yang berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. d. Tercapainya akreditasi A dari BAN-PT dan ISO 9001 untuk tata kelola. 2. Persiapan Administrasi dan Alat Ukur Penelitian a. Persiapan Administrasi Persiapan administrasi merupakan segala urusan perizinan yang dilakukan oleh peneliti untuk dapat diperbolehkan melaksanakan penelitian pada pihak atau tempat yang bersangkutan. Tahap yang dilakukan oleh peneliti dalam proses administrasi, yaitu: 1) Peneliti meminta surat pengantar dari Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan nomor 5276/UN /PP/2015 agar dapat melakukan penelitian kepada mahasiswa Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

3 digilib.uns.ac.id 60 2) Menyerahkan surat ijin ke bidang tata usaha Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. 3) Setelah mendapatkan ijin dari pihak Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, peneliti baru dapat melaksanakan penelitian sesuai jadwal yang telah ditentukan. b. Persiapan Alat Ukur Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan dua skala, yaitu skala stres dalam menyusun skripsi dan skala resiliensi. 1) Skala stres dalam menyusun skripsi Skala stres dalam penelitian ini untuk mengungkapkan sejauh mana tingkat stres yang dimiliki mahasiswa dalam menyusun skripsi. Skala dalam penelitin ini dimodifikasi oleh peneliti berdasarkan aspek-aspek yang kemukakan oleh Sarafino (1998), yaitu: aspek biologis dan aspek psikososial meliputi gejala kognitif, gejala emosi, dan gejala sistem sosial atau tingkah laku. Skala stres dalam menyusun skripsi berjumlah 56 aitem yang terdiri dari 28 aitem favourable dan 28 aitem non favourable. Penyusunan alternatif jawaban menggunakan penskalaan model Likert. Pada setiap aitem disediakan empat alternatif jawaban, antara lain SS (Sangat Sesuai), S (Sesuai), TS (Tidak Sesuai), dan STS (Sangat Tidak Sesuai). Berikut blueprint skala stres dalam menyusun skripsi sebelum dilaksanakan penelitian dapat dilihat pada tabel 4:

4 digilib.uns.ac.id 61 Tabel 4 Blueprint Skala Stres dalam Menyusun Skripsi Sebelum Penelitian Nomer Aitem Aspek Indikator Non Jumlah Favourable favourable Biologis/fisik Sakit kepala 2,40 46,54 4 Gangguan tidur 5,25 39,44 4 Gangguan pencernaan 8,48 10,45 4 Gangguan makan 12,36 14,24 4 Gangguan kulit 16,51 29,56 4 Produksi keringat berlebihan 20,42 17,21 4 Gejala kognisi Gangguan daya ingat Gangguan perhatian dan konsentrasi 22,37 4, ,28 31,49 4 Gejala emosi Cemas 33,53 11,35 4 Kesedihan yang berlebihan 38,55 1,41 4 Marah 6,43 3,47 4 Gejala Kurang perilaku bersosialisasi 30,50 15,52 4 Suka mencari kesalahan orang lain 23,27 13,34 4 Perilaku negatif 9,32 7,19 4 meningkat TOTAL ) Skala resiliensi Skala resiliensi dalam penelitian ini untuk mengungkapkan sejauh mana tingkat resiliensi yang dimiliki mahasiswa dalam menyusun skripsi. Skala dalam penelitin ini dimodifikasi oleh peneliti berdasarkan aspekaspek yang kemukakan oleh Reivich dan Shatte (2002), meliputi: pengaturan emosi, kontrol terhadap impuls, optimisme, kemampuan

5 digilib.uns.ac.id 62 Aspek Pengaturan emosi Kontrol terhadap impuls menganalisis masalah, empati, efikasi diri, dan pencapaian. Skala resiliensi berjumlah 60 aitem yang terdiri dari 30 aitem favourable dan 30 aitem non favourable. Penyusunan alternatif jawaban menggunakan penskalaan model Likert. Pada setiap aitem disediakan empat alternatif jawaban, antara lain SS (Sangat Sesuai), S (Sesuai), TS (Tidak Sesuai), dan STS (Sangat Tidak Sesuai). Berikut adalah blueprint skala resiliensi sebelum dilaksanakan penelitian dapat dilihat pada tabel 5: Tabel 5 Blueprint Skala Resiliensi Sebelum Penelitian Nomer Aitem Indikator Non Jumlah Favourable favourable Mampu kontrol emosi 1,48 20,31 4 Tenang dan fokus 3,60 10,33 4 Perasaan senang, sedih, cemas, khawatir 5,54 16,51 4 Kebutuhan 7,42 28,37 4 Perilaku 9,34 18,56 4 Optimisme Percaya diri 11,32 8,41 4 Mampu mengontrol ke arah tujuan 13,39 14,43 4 Kemampuan Faktor masalah 15,36 24,45 4 menganalisis Mampu masalah menyelesaikan 17,40 2,47 4 masalah Empati Toleransi terhadap orang lain 19,44 30,49 4 Interaksi dengan orang lain 21,52 12,35 4 Efikasi diri Yakin dengan tujuan 23,46 6,53 4 Komitmen dalam memecahkan masalah 25,58 22,55 4 Pencapaian Keberanian mengatasi masalah 27,38 4,57 4 Mencapai tujuan 29,50 26,59 4 TOTAL

6 digilib.uns.ac.id Penentuan Sampel Penelitian B. Pelaksanaan Penelitian Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret sejumlah 40 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi populasi yang melibatkan semua individu dalam populasi sebagai responden yang sesuai dengan karakteristik responden penelitian yaitu mahasiswa yang sedang menyusun skripsi dengan masa studi lebih dari 4 tahun. Berdasarkan kriteria yang ditentukan, yang menjadi subjek penelitian adalah mahasiswa Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret angkatan yang sedang menyusun skripsi dengan masa studi lebih dari 4 tahun. 2. Pengumpulan Data Penelitian Pengumpulan data penelitian dilaksanakan di Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret dimulai pada tanggal 16 Maret 2015 hingga 20 Maret Sehubungan dengan terbatasnya jumlah responden, maka penelitian ini menerapkan prosedur studi populasi. Oleh sebab itu, pengambilan data pada penelitian ini dilakukan satu kali yang digunakan untuk dua analisis, yaitu uji validitas dan reliabilitas alat ukur, serta uji hipotesis. Sebelumnya pada tanggal 9 Maret 2015, peneliti meminta ijin untuk menyebarkan skala psikologi dan berdiskusi tentang kriteria dan jumlah mahasiswa yang dijadikan subjek penelitian kepada pihak tata usaha Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

7 digilib.uns.ac.id 64 Selanjutnya, pada tanggal 16 Maret 2015, peneliti menyerahkan alat ukur skala psikologi yang terdiri dari skala stres dan resiliensi kepada mahasiswa Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret angkatan 2008 sampai 2010 yang sedang menyusun skripsi. Tahap terakhir yaitu peneliti mengambil skala yang telah diisi dan terkumpul sebagian pada tanggal 18 Maret Sisa skala dapat diambil semua pada tanggal 20 Maret Adapun dari 46 eksemplar skala yang telah diisi oleh subjek, hanya 40 eksemplar skala yang memenuhi syarat kelayakan untuk dilakukan skoring dan dianalisis. Jumlah 40 eksemplar skala sudah memenuhi batas minimal sampel untuk melakukan skoring, uji alat ukur, dan analisis data penelitian. Hal tersebut sesuai dengan penjelasan Roscoe (dalam Sugiyono, 2011) bahwa ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500 serta jumlah sampel minimal 10 kali lebih besar dari jumlah variabel yang diteliti dalam penelitian multivariat (termasuk korelasi). 3. Pelaksanaan Skoring Setelah data penelitian terkumpul, tahap selanjutnya yaitu memberikan skor untuk keperluan uji kualitas alat ukur dan analisis data penelitian. Skor skala stres dalam menyusun skripsi dan resiliensi bergerak dari angka 1 (satu) hingga 4 (empat) dengan memperhatikan sifat aitem antara pernyataan favourable dan non favourable. Skor aitem favourable adalah 4 untuk pilihan jawaban (SS), 3 untuk (S), 2 untuk (TS), dan 1 untuk pilihan jawaban (STS), sedangkan skor aitem non favourable adalah 1 untuk

8 digilib.uns.ac.id 65 pilihan jawaban (SS), 2 untuk (S), 3 untuk (TS), dan 4 untuk pilihan jawaban (STS). Selanjutnya, skor yang diperoleh masing-masing responden penelitian ini terlebih dahulu digunakan dalam uji validitas dan reliabilitas. 4. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas Uji validitas dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan teknik korelasi product moment dari Pearson, dengan menggunakan bantuan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi Hasil uji validitas untuk tiap-tiap skala adalah sebagai berikut: 1) Skala stres dalam menyusun skripsi Keseluruhan aitem dalam skala stres dalam menyusun skripsi sebelum diuji validitasnya berjumlah 56 butir, yang terdiri dari 28 pernyataan favourable dan 28 pernyataan non favourable. Setelah dilakukan uji validitas, terdapat 22 aitem yang dinyatakan gugur yaitu aitem pada nomor 6, 8, 12, 21, 25, 26, 28, 29, 32, 34, 36, 41, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 50, 51, 52, 56. Jumlah aitem yang dinyatakan valid berjumlah 34 butir, yang terdiri dari 17 pernyataan favourable dan 17 pernyataan non favourable dengan indeks daya beda aitem sebesar 0,305 sampai dengan 0,659. Distribusi aitem skala stres dalam menyusun skripsi yang valid dan gugur dapat dilihat pada tabel 6.

9 digilib.uns.ac.id 66 Tabel 6 Distribusi Butir Aitem Valid dan Gugur Skala Stres dalam Menyusun Skripsi Nomer Aitem Aspek Indikator Non Jumlah Favourable favourable Valid Gugur Valid Gugur Valid Gugur Biologis/fisik Sakit kepala 2,40-46, Gangguan tidur Gangguan pencernaan - 8, Gangguan makan - 12,36 14, Gangguan kulit , Produksi keringat berlebihan 20, Gejala kognisi Gangguan daya ingat Gangguan perhatian dan Konsentrasi 22, Gejala emosi Cemas 33,53-11, Kesedihan yang berlebihan 38, Gejala perilaku Marah - 6, Kurang bersosialisasi Suka mencari kesalahan 23, orang lain Perilaku negatif meningkat , TOTAL

10 digilib.uns.ac.id 67 Blueprint skala dalam menyusun skripsi yang digunakan sebagai data penelitian adalah 34 butir aitem yang telah dinyatakan valid dengan penomoran baru, dapat dilihat pada tabel 7. Tabel 7 Distribusi Skala Stres dalam Menyusun Skripsi Sebagai Data Penelitian Aspek Indikator Nomer Aitem Favourable Non favourable Biologis/fisik Sakit kepala 2,40(32)* 46(28)*,54(21)* Gangguan tidur 5 39 (25)* Gangguan pencernaan - 10 Gangguan makan - 14,24 Gangguan kulit 16 - Produksi keringat 20,42(12)* 17 berlebihan Gejala Gangguan daya kognisi ingat 22,37(29)* 4 Gangguan perhatian dan konsentrasi Gejala emosi Cemas 33,53(6)* 11,35(34)* Kesedihan 38(26)*, yang 55(8)* berlebihan 1 Gejala perilaku Marah - 3 Kurang bersosialisasi Suka mencari kesalahan 23,27 13 orang lain Jumlah (Persen) 8 Perilaku negatif 9 7,19 meningkat TOTAL Keterangan : * Nomor dalam tanda kurung (...) dan dicetak tebal adalah nomor baru untuk aitem yang valid pada skala stres dalam menyusun skripsi

11 digilib.uns.ac.id 68 2) Skala resiliensi Keseluruhan aitem dalam skala resiliensi sebelum diuji validitasnya berjumlah 60 butir, yang terdiri dari 30 pernyataan favourable dan 30 pernyataan non favourable. Setelah dilakukan uji validitas, terdapat 20 aitem yang dinyatakan gugur yaitu aitem pada nomor 7, 9, 13, 14, 24, 31, 34, 39, 42, 43, 44, 45, 48, 49, 50, 51, 55, 56, 58, 60. Jumlah aitem yang dinyatakan valid berjumlah 40 butir, yang terdiri dari 20 pernyataan favourable dan 20 pernyataan non favourable dengan indeks daya beda aitem sebesar 0,300 sampai dengan 0,653. Distribusi aitem skala resiliensi yang valid dan gugur dapat dilihat pada tabel 8.

12 digilib.uns.ac.id 69 Aspek Pengaturan emosi Kontrol terhadap impuls Tabel 8 Distribusi Butir Aitem Valid dan Gugur Skala Resiliensi Nomer Aitem Jumlah Non Indikator Favourable favourable Valid Gugur Valid Gugur Valid Gugur Mampu kontrol emosi Tenang dan fokus Perasaan senang, sedih, cemas, 5, khawatir Kebutuhan - 7,42 28, Perilaku - 9, Optimisme Percaya diri 11,32-8, Mampu mengontrol ke arah tujuan , Kemampuan Faktor menganalisis masalah 15, , masalah Mampu menyelesaikan 17,40-2, masalah Empati Toleransi terhadap orang lain Interaksi dengan orang 21,52-12, lain Efikasi diri Yakin dengan tujuan 23,46-6, Komitmen dalam memecahkan masalah Pencapaian Keberanian mengatasi 27,38-4, masalah Mencapai tujuan , TOTAL commit 20 to 10 user

13 digilib.uns.ac.id 70 Blueprint skala resiliensi yang digunakan sebagai data penelitian adalah 40 butir aitem yang telah dinyatakan valid dengan penomoran baru, dapat dilihat pada tabel 9. Aspek Pengaturan emosi Kontrol terhadap impuls Optimisme Tabel 9 Distribusi Skala Resiliensi Sebagai Data Penelitian Nomer Aitem Indikator Favourable Non favourable Mampu kontrol emosi 1 20 Tenang dan fokus 3 10 Perasaan senang, 5, sedih, cemas, 54(31)* khawatir 16 Kebutuhan 28,37 Perilaku 18 Percaya diri 11,32 8, 41(39)* Jumlah Mampu mengontrol ke arah tujuan 13 Kemampuan Faktor masalah 15,36 menganalisis Mampu 2, 6 masalah menyelesaikan 17,40 47(33)* masalah Empati Toleransi terhadap orang lain Interaksi dengan 21, 12,35 orang lain 52(34)* 6 Efikasi diri Yakin dengan tujuan 23, 46(9)* 6, 53(24)* Komitmen dalam 6 memecahkan masalah Pencapaian Keberanian 57(4)*, 27,38 mengatasi masalah 14 Mencapai tujuan 26, 29 59(7)* 7 TOTAL Keterangan : * Nomor dalam tanda kurung (...) dan dicetak tebal adalah nomor baru untuk aitem yang valid pada skala resiliensi 7 3 5

14 digilib.uns.ac.id 71 a. Uji Reliabilitas Peneliti menggunakan uji reliabilitas dengan formula Alpha Cronbach menggunakan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memiliki nilai Alpha Cronbach lebih dari 0,6 (Ghozali, 2009). Berikut adalah hasil uji reliabilitas dari masing-masing skala: 1) Skala stres dalam menyusun skripsi Hasil uji reliabilitas skala stres dalam menyusun skripsi dari 34 aitem valid menunjukkan sebesar 0,746. Hal ini berarti bahwa nilai koefisien reliabilitas skala ini termasuk dalam kategori sangat tinggi, sehingga skala stres dalam menyusun skripsi dianggap baik, andal, dan reliabel untuk digunakan sebagai alat ukur suatu penelitian. Hasil perhitungan dan perincian reliabilitas dapat dilihat pada tabel 10. Tabel 10 Reliabilitas Skala Stres dalam Menyusun Skripsi Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items ) Skala resiliensi Hasil uji reliabilitas skala resiliensi dari 40 aitem valid menunjukkan sebesar 0,805. Hal ini berarti bahwa nilai koefisien reliabilitas skala ini termasuk dalam kategori sangat tinggi, sehingga skala resiliensi dianggap baik, andal, dan reliabel untuk digunakan

15 digilib.uns.ac.id 72 sebagai alat ukur suatu penelitian. Hasil perhitungan dan perincian reliabilitas dapat dilihat pada tabel 11. Tabel 11 Reliabilitas Skala Resiliensi Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items C. Hasil Analisis Data Penelitian Proses analisis data dilakukan setelah uji asumsi. Penghitungan dalam analisis ini dilakukan dengan bantuan komputer program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi Uji Asumsi Dasar a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui populasi data berdistribusi normal atau tidak. Jika analisis data akan menggunakan metode statistik parametrik, maka persyaratan normalitas harus terpenuhi sehingga hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada populasi (Priyatno, 2008). Peneliti dalam hal ini menggunakan metode uji One Sample Kolmogorov-Smirnov dengan taraf signifikansi p = 0,05. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 0,05 (Priyatno, 2008). Hasil uji normalitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0 dapat dilihat pada tabel 12.

16 digilib.uns.ac.id 73 Tabel 12 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Stres dalam Menyusun Resiliensi Skripsi N Normal Parameters a,,b Mean 112, Std. Deviation Most Extreme Absolute Differences Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Berdasarkan tabel di atas, pada kolom Kolmogorov-Smirnov dapat diketahui bahwa nilai asymp. sig. stres dalam menyusun skripsi sebesar 0,753 > 0,05 dan nilai asymp. sig. resiliensi sebesar 0,841 > 0,05. Nilai asymp. sig. kedua variabel penelitian menunjukkan nilai di atas 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data penelitian tersebut terdistribusi secara normal. b. Uji Linearitas Uji linearitas digunakan untuk mengetahui bentuk linearitas hubungan antara variabel bebas dengan variabel tergantung. Pengujian linearitas dalam penelitian ini menggunakan Test for Linearity dengan program SPSS versi Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear bila signifikansi (pada baris Linearity) kurang dari 0,05

17 digilib.uns.ac.id 74 (Priyatno, 2008). Hasil uji linearitas dapat dilihat pada output ANOVA table berikut : Tabel 13 Hasil Uji Linearitas antara Stres dalam Menyusun Skripsi dengan Resiliensi Stres dalam Menyusun Skripsi * Resiliensi Between Groups ANOVA Table Sum of Squares df Mean Square F Sig. (Combined) Linearity Deviation from Linearity Within Groups Total Berdasarkan tabel 13, hasil uji linearitas untuk variabel stres dalam menyusun skripsi dengan resiliensi diperoleh nilai sig. pada linearity sebesar 0,003. Nilai signifikansi variabel bebas dengan variabel tergantung adalah kurang dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antara stres dalam menyusun skripsi dengan resiliensi bersifat linier. 2. Uji Hipotesis Setelah dilakukan uji asumsi, langkah selanjutnya adalah melakukan penghitungan untuk menguji hipotesis yang diajukan dengan teknik korelasi product moment Pearson. Pengujian dilakukan untuk mengetahui keeratan serta arah hubungan antara variabel bebas (X) dengan variabel tergantung (Y) dalam penelitian. Menurut Priyatno (2008) bahwa nilai korelasi (r) berkisar antara 1 sampai -1, nilai semakin mendekati 1 atau -1 berarti hubungan antar dua variabel makin kuat, sebaliknya nilai mendekati 0 berarti hubungan antar dua variabel semakin lemah. Nilai positif menunjukkan hubungan yang

18 digilib.uns.ac.id 75 searah (X naik maka Y naik) dan nilai negatif menunjukkan hubungan terbalik (X naik maka Y turun). Pedoman interpretasi koefisien korelasi menurut Sugiyono (2011) dapat dilihat pada tabel 14. Tabel 14 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi No. Interval Koefisien Korelasi Interpretasi 1. 0,000 0,199 Sangat Lemah 2. 0,200 0,399 Lemah 3. 0,400 0,599 Sedang 4. 0,600 0,799 Kuat 5. 0,800 1,000 Sangat Kuat Hasil uji hipotesis ditunjukkan melalui output program SPSS versi 16.0 yang dapat dilihat pada tabel 15. Stres dalam Menyusun Skripsi Resiliensi Tabel 15 Hasil Analisis Korelasi Bivariate Pearson Correlations Stres dalam Menyusun Resiliensi Skripsi Pearson ** Correlation Sig. (2-tailed).006 N Pearson ** 1 Correlation Sig. (2-tailed).006 N **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Berdasarkan hasil penghitungan di atas, didapatkan nilai korelasi (r) antara variabel resiliensi dengan stres dalam menyusun skripsi sebesar -0,427 dengan nilai signifikansi sebesar 0,006 (p < 0,05). Artinya hipotesis yang

19 digilib.uns.ac.id 76 diajukan dalam penelitian ini diterima, yaitu terdapat hubungan yang negatif dan signifikan antara resiliensi dengan stres dalam menyusun skripsi. Nilai r yang negatif (-) menunjukkan arah hubungan ini yang bersifat negatif, berarti semakin tinggi resiliensi maka semakin rendah stres yang dialami oleh mahasiswa. Sebaliknya, semakin rendah resiliensi maka semakin tinggi tingkat stres yang dialami mahasiswa dalam menyusun skripsi. 3. Sumbangan Pengaruh Resiliensi terhadap Stres dalam Menyusun Skripsi Besarnya persentase sumbangan pengaruh resiliensi secara serentak terhadap stres dalam menyusun skripsi dapat diketahui dengan menggunakan analisis determinasi. Pada output model summary juga didapatkan nilai koefisien determinasi R 2 (R Square) untuk mengetahui persentase sumbangan pengaruh variabel bebas (X) secara serentak terhadap variabel tergantung (Y). Apabila nilai R 2 (R Square) adalah 0 maka tidak ada sedikit pun persentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel bebas terhadap variabel tergantung dan sebaliknya, apabila nilai R 2 (R Square) mendekati 1 maka persentase sumbangan pengaruh yang diberikan variabel bebas terhadap variabel tergantung adalah mendekati sempurna (Priyatno, 2008).

20 digilib.uns.ac.id 77 Tabel 16 Hasil Sumbangan Pengaruh Resiliensi terhadap Stres dalam Menyusun Skripsi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate a a. Predictors: (Constant), Resiliensi b. Dependent Variable: Stres dalam Menyusun Skripsi Berdasarkan output model summary pada tabel 16 di atas, koefisien determinasi untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variasi variabel bebas yang digunakan, yaitu resiliensi mampu menjelaskan variasi variabel tergantung stres dalam menyusun skripsi yang ditunjukkan oleh nilai R square sebesar 0,183 yang berarti bahwa 18,3% stres dalam menyusun skripsi yang dialami mahasiswa Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret dapat dijelaskan resiliensi. Dapat pula dikatakan, bahwa hal ini menunjukkan persentase sumbangan pengaruh variabel resiliensi memiliki hubungan negatif dengan variabel stres dalam menyusun skripsi sebesar 18,3%. Sisanya sebesar 81,7% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel atau faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Variabel lain tersebut misalnya motivasi, konsep diri, lingkungn keluarga, atau tingginya tuntutan akademik. 4. Analisis Deskriptif Tujuan analisis deskriptif untuk memberikan gambaran umum mengenai responden penelitian berdasarkan data dari variabel yang diperoleh dari kelompok responden yang commit diteliti. to user Analisis deskriptif menggambarkan

21 digilib.uns.ac.id 78 keadaan atau kondisi responden yang perlu diperhatikan sebagai informasi tambahan untuk memahami hasil-hasil penelitian dari variabel resiliensi dan stres dalam menyusun skripsi. Deskripsi responden penelitian dijelaskan sebagai berikut : a. Deskripsi karakteristik demografik responden penelitian Responden penelitian ini adalah 40 mahasiswa Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret yang memiliki masa studi lebih dari 4 tahun dan sedang menyusun skripsi. Deskripsi dikategorikan berdasarkan karakteristik demografik meliputi jenis kelamin dan tahun angkatan. 1) Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin Deskripsi demografik responden penelitian berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 17 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No. Jenis Kelamin Responden Jumlah Persentase (%) 1. Laki-laki 5 12,5 % 2. Perempuan 35 87,5 % Jumlah % Berdasarkan tabel 17 di atas, diketahui bahwa sebagian besar responden dalam penelitian ini berjenis kelamin perempuan dengan persentase sebesar 87,5 % dan sisanya 12,5 % adalah laki-laki. Mayoritas mahasiswa Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret adalah perempuan.

22 digilib.uns.ac.id 79 2) Deskripsi Responden Berdasarkan Tahun Angkatan Responden penelitian ini dikelompokkan menjadi tiga yaitu angkatan 2008, angkatan 2009, dan angkatan Deskripsi demografik responden penelitian berdasarkan tahun angkatan disajikan pada tabel 18. Tabel 18 Deskripsi Responden Berdasarkan Tahun Angkatan No. Tahun Angkatan Responden Jumlah Persentase (%) ,5 % ,5 % % Jumlah % Berdasarkan tabel 18, diketahui bahwa 12,5% responden penelitian ini diperoleh dari mahasiswa angkatan 2008, 32,5% mahasiswa angkatan 2009, dan angkatan 2010 diperoleh responden terbanyak sebesar 55%. Alasan banyaknya mahasiswa angkatan 2010 adalah karena mahasiswa 2010 lebih mudah ditemui dan beberapa dari mereka masih ada yang menyelesaikan perkuliahan. b. Hasil analisis deskriptif 1) Analisis deskriptif berdasarkan kategorisasi skor skala penelitian Gambaran umum data dalam penelitian ini, meliputi variabel stres dalam menyusun skripsi dan resiliensi. Data penelitian tersebut dikategorikan berdasarkan mean hipotetik dan mean empirik. Mean hipotetik dimaksudkan untuk melihat posisi relatif individu berdasarkan norma skor ideal skala, sedangkan mean empirik

23 digilib.uns.ac.id 80 dimaksudkan untuk melihat posisi relatif individu berdasarkan norma skor dari subjek penelitian. Deskripsi data empirik penelitian ini melalui program SPSS versi 16.0 pada tabel 19. Tabel 19 Deskripsi Data Empirik Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Stres dalam Penyusunan Skripsi Resiliensi Valid N (listwise) 40 Skala Stres dalam Menyusun Skripsi Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa skor minimum yang diperoleh responden pada skala stres dalam menyusun skripsi adalah 96 dan skor maksimumnya yaitu 121, dengan rerata empirik sebesar 112,90. Skor minimum yang diperoleh responden pada skala resiliensi adalah 55 dan skor maksimumnya 106, dengan rerata empirik 86,08. Selain deskripsi data empirik, terdapat pula deskripsi data penelitian mencakup data hipotetik dan empirik yang dapat dilihat pada tabel 20. N Tabel 20 Deskripsi Data Penelitian Data Hipotetik Skor Min Skor Maks MH SD Data Empirik Skor Min Skor Maks ME ,90 17 Resiliensi ,08 20 SD

24 digilib.uns.ac.id 81 Keterangan : N : Jumlah Responden Min : Minimal Maks : Maksimal MH : Mean Hipotetik ME : Mean Empirik SD : Standar Deviasi Dari tabel 20, diketahui skor minimal yang dapat diperoleh responden pada skala stres dalam menyusun skripsi adalah (34 x 1) = 34, sedangkan skor maksimal yang dapat diperoleh yaitu (34 x 4) = 136. Jarak sebarannya (136 34) = 102. Setiap satuan deviasi standarnya bernilai (102 : 6,0) = 17, sedangkan nilai rerata hipotetiknya sebesar ( ) : 2 = 17. Skor minimal yang diperoleh responden pada skala resiliensi adalah (40 x 1) = 40, skor maksimal yang dapat diperoleh yaitu (40 x 4) = 160. Jarak sebarannya sebesar (160 44) = 120. Setiap satuan deviasi standarnya bernilai (120 : 6,0) = 20. Nilai rerata hipotetiknya, yaitu ( ) : 2 = 100. Berdasarkan tabel 20 yang telah diuraikan sebelumnya, dapat dilakukan kategorisasi responden secara normatif guna memberikan interpretasi terhadap skor skala. Kategorisasi yang digunakan adalah kategorisasi jenjang berdasarkan model distribusi normal. Tujuan kategorisasi ini adalah menempatkan subjek ke dalam kelompokkelompok yang terpisah secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasarkan atribut yang diukur (Sugiyono, 2011). Kontinum jenjang ini akan dibagi menjadi commit lima kategori, to user yang terdiri dari sangat rendah,

25 digilib.uns.ac.id 82 rendah, sedang, tinggi, dan sangat tinggi. Pengkategorisasian tersebut digunakan untuk menghindari risiko kesalahan yang cukup besar. Berikut adalah kategorisasi masing-masing skala dalam penelitian ini. a) Skala stres dalam menyusun skripsi Rumus Standar Deviasi Kategorisasi pada skala stres dalam menyusun skripsi dilakukan dengan mengasumsikan skor populasi terdistribusi secara normal, sehingga skor hipotetik didistribusi menurut model normal. Apabila responden digolongkan dalam lima kategori, maka diperoleh distribusi pada tabel 21. Perhitungan dan perincian secara lebih lengkap diuraikan pada lampiran. Tabel 21 Kategorisasi Skala Stres dalam Menyusun Skripsi Norma Standar Deviasi Kategorisasi Responden f % (MH 3SD) X < (MH 1,8SD) 31 X < 54,4 Sangat Rendah - - (MH 1,8SD) X < (MH 0,6SD) 54,4 X < 74,8 Rendah - - (MH 0,6SD) X < (MH+0,6SD) 74,8 X < 95,2 Sedang 1 2,5% Rerata Empirik (MH+0,6SD) X < (MH+1,8SD) 95,2 X < 115,6 Tinggi 22 55% 112,90 (MH+1,8SD) X < (MH+3SD) 115,6 X < 136 Sangat Tinggi 17 42,5% Jumlah % Keterangan : MH : Mean Hipotetik SD : Standar Deviasi X : Skor Total Tiap-Tiap Responden f : Jumlah Responden % : Persentase Jumlah Responden Berdasarkan kategorisasi skala stres dalam menyusun skripsi di atas dapat diketahui bahwa dari 40 responden penelitian, terdapat 1 orang (2,5%) memiliki tingkat stres dalam

26 digilib.uns.ac.id 83 menyusun skripsi pada kategori sedang, 22 orang (55%) pada kategori tinggi, 17 orang (42,5%) pada kategori sangat tinggi. Nilai rerata empirik stres dalam menyusun skripsi sebesar 112,90. Hal ini berarti bahwa secara umum responden memiliki tingkat stres dalam menyusun skripsi pada kategori tinggi. b) Skala resiliensi Kategorisasi pada skala resiliensi dilakukan dengan mengasumsikan skor populasi terdistribusi secara normal, sehingga skor hipotetik didistribusi menurut model normal. Apabila responden digolongkan dalam lima kategori, maka diperoleh distribusi pada tabel 22. Perhitungan dan perincian secara lebih lengkap diuraikan pada lampiran. Tabel 22 Kategorisasi Skala Resiliensi Rumus Norma Responden Kategorisasi Standar Deviasi Standar Deviasi f % (MH 3SD) X < (MH 1,8SD) 40 X < 64 Sangat Rendah 2 5% (MH 1,8SD) X < (MH 0,6SD) 64 X < 88 Rendah 20 50% (MH 0,6SD) X < (MH+0,6SD) 88 X < 112 Sedang 18 45% (MH+0,6SD) X < (MH+1,8SD) 112 X < 136 Tinggi - - (MH+1,8SD) X < (MH+3SD) 136 X < 160 Sangat Tinggi - - Jumlah % Keterangan : MH : Mean Hipotetik SD : Standar Deviasi X : Skor Total Tiap-Tiap Responden f : Jumlah Responden % : Persentase Jumlah Responden Rerata Empirik 86,08

27 digilib.uns.ac.id 84 Berdasarkan kategorisasi skala resiliensi diketahui bahwa dari 40 responden penelitian, terdapat 2 orang (5%) memiliki tingkat resiliensi sangat rendah, 20 orang (50%) pada kategori rendah, dan 18 orang (45%) pada kategori sedang. Nilai rerata empirik resiliensi sebesar 86,08. Hal ini berarti bahwa secara umum responden memiliki tingkat resiliensi pada kategori rendah. 2) Analisis deskriptif berdasarkan karakteristik demografik responden Selain hasil analisis deskriptif mengenai kategorisasi skor tiaptiap skala, dalam penelitian ini dipaparkan pula hasil analisis deskriptif mengenai tingkat stres dalam menyusun skripsi pada mahasiswa Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret berdasarkan karakteristik demografik responden penelitian meliputi jenis kelamin dan tahun angkatan. a) Deskripsi stres dalam menyusun skripsi berdasarkan jenis kelamin Deskripsi skor stres dalam menyusun skripsi yang diperoleh responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat dalam output group statistics melalui program SPSS versi Tabel 23 Deskripsi Skor Stres dalam Menyusun Skripsi Berdasarkn Jenis Kelamin Stres dalam Menyusun Skripsi Group Statistics Jenis Kelamin N Mean Std. Deviation Std. Error Mean Laki-laki Perempuan

28 digilib.uns.ac.id 85 Dari tabel 23 dapat diketahui, bahwa skor rata-rata stres dalam menyusun skripsi pada 5 responden laki-laki sebesar 110,80 yang lebih rendah daripada skor rata-rata stres dalam menyusun skripsi pada 35 responden perempuan sebesar 113,20. Selanjutnya, dilakukan uji homogenitas dengan levene s test untuk mengetahui ada atau tidaknya kesamaan varians dari kedua kelompok jenis kelamin. Varians populasi dinyatakan sama (homogen) apabila nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 (Ghozali, 2009). Jika varians sama, maka dilakukan uji independent samples t test untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan tingkat stres dalam menyusun skripsi pada mahasiswa ditinjau dari jenis kelamin. Hasilnya dinyatakan ada perbedaan apabila nilai -t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel dengan signifikansi kurang dari 0,05 (Priyatno, 2008).

29 digilib.uns.ac.id 86 Tabel 24 Hasil Uji Homogenitas dan Uji Beda Rata-Rata pada Varians Stres dalam Menyusun Skripsi Ditinjau dari Jenis Kelamin Independent Samples Test Stres dalam Menyusun Skripsi Equal variances assumed Equal variances not assumed Levene's Test for Equality of Variances F Sig. t df Sig. (2- tailed) t-test for Equality of Means Mean Difference Std. Error Difference 95% Confidence Interval of the Difference Lower Upper Berdasarkan output independent samples t test pada tabel 24, diketahui bahwa nilai Sig. dari levene s test pada equal variances assumed sebesar 0,041 (p < 0,05). Hal ini berarti bahwa varians laki-laki dan perempuan adalah tidak sama. Dengan demikian, analisis uji beda t-test menggunakan equal variances not assumed. Hasil output SPSS diperoleh nilai t hitung sebesar 0,788 dengan Sig. (2-tailed) sebesar 0,466. Nilai t tabel yang diperoleh dari tabel distribusi t dengan ketentuan df = 38 pada uji 2 sisi (0,05) adalah 1,6859. Oleh karena nilai t hitung lebih kecil dari t tabel maka berlaku t tabel t hitung t tabel yaitu 1,6859 0,788 1,6859 (p > 0,05). Hal ini menunjukkan secara statistik, tidak terdapat perbedaan tingkat stres dalam menyusun skripsi antara mahasiswa laki-laki dengan perempuan.

30 digilib.uns.ac.id 87 b) Deskripsi stres dalam menyusun skripsi berdasarkan tahun angkatan Deskripsi skor stres dalam menyusun skripsi yang diperoleh responden berdasarkan tahun angkatan dapat dilihat dalam output group statistics melalui program SPSS versi Tabel 25 Deskripsi Skor Stres dalam Menyusun Skripsi Berdasarkn Tahun Angkatan Descriptives Skor stres dalam menyusun skripsi 95% Confidence Interval for Mean N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum Total Dari tabel 25 diketahui, bahwa skor rata-rata stres dalam menyusun skripsi tertinggi adalah responden mahasiswa tahun angkatan 2010 yaitu 115,14, kemudian mahasiswa tahun angkatan 2008 sbesar 110,80, dan terendah adalah responden tahun 2009 sebesar 109,92. Selanjutnya, dilakukan uji homogenitas dengan levene s test untuk mengetahui ada atau tidaknya kesamaan varians dari ketiga kelompok tahun angkatan. Varians populasi sama (homogen) jika signifikansi lebih besar dari 0,05 (Ghozali, 2009).

31 digilib.uns.ac.id 88 Tabel 26 Hasil Uji Homogenitas pada Varians Stres dalam Menyusun Skripsi Ditinjau dari Tahun angkatan Test of Homogeneity of Variances Stres dalam Menyusun Skripsi Levene Statistic df1 df2 Sig Berdasarkan output independent samples test pada tabel 26, diperoleh nilai signifikansi (pada kolom Sig.) adalah 0,445 lebih besar dari 0,05. Hal ini berarti bahwa varians mahasiswa tahun angkatan 2008, 2009, dan 2010 adalah sama (homogen). Oleh karena varians sama, maka dapat dilakukan One-Way ANOVA untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan tingkat stres dalam menyusun skripsi pada mahasiswa ditinjau dari tahun angkatan. Dinyatakan terdapat perbedaan jika nilai F hitung > F tabel dengan signifikansi kurang dari 0,05 (Priyatno, 2008). Tabel 27 Hasil Uji One-Way ANOVA pada Varians Stres dalam Menyusun Skripsi Ditinjau dari Tahun angkatan ANOVA Stres dalam Menyusun Skripsi Sum of Squares df Mean Square F Sig. Between Groups Within Groups Total Berdasarkan output ANOVA pada tabel 27 di atas, diperoleh nilai F commit hitung sebesar 3,929 dengan signifikansi (pada to user

32 digilib.uns.ac.id 89 kolom Sig.) sebesar 0,001. Nilai F tabel dengan ketentuan df1 = 2 dan df2 = 39, pada taraf signifikansi 0,05 adalah 3,23. Oleh karena F hitung lebih besar dari F tabel maka berlaku F hitung > F tabel yaitu 3,929 > 3,23 dan p < 0,05 (0,028 < 0,05). Hal ini menunjukkan secara statistik, terdapat perbedaan tingkat stres dalam menyusun skripsi antara mahasiswa tahun angkatan 2008, 2009, dan Perbedaan tersebut dapat dilihat pada output Tukey test berikut ini: Tabel 28 Hasil Uji Tukey HSD pada Varians Stres dalam Menyusun Skripsi Ditinjau dari Tahun angkatan Multiple Comparisons Dependent Variable: Stres dalam Menyusun Skripsi Tukey HSD (I) Pendidikan Terakhir (J) Pendidikan Terakhir Mean Difference (I-J) Std. Error Sig. 95% Confidence Interval Lower Bound Upper Bound * * *. The mean difference is significant at the 0.05 level. Hasil Tukey HSD menunjukkan bahwa terdapat perbedaan tahun angkatan antara mahasiswa angkatan 2008, tahun 2009, dan tahun Nilai rata-rata antara mahasiswa angkatan 2008 dengan tahun 2009 adalah 0,877 dan secara statistik tidak signifikan (p=0,053). commit Sedangkan to user nilai rata-rata untuk mahasiswa

33 digilib.uns.ac.id 90 tahun angkatan 2008 dengan 2010 adalah 4,336, perbedaan tersebut besar dan secara statistik signifikan (p=0,005), jauh di bawah 0,05. Rata-rata perbedaan untuk mahasiswa tahun angkatan 2009 dengan tahun 2010 adalah 5,213 dan secara statistik signifikan (p=0,030). Selain itu, perbedaan nilai rata-rata dapat dilihat lebih jelas lagi melalui hasil Tukey HSD a,,b berikut: Tabel 29 Hasil Uji Tukey HSD a,,b pada Varians Stres dalam Menyusun Skripsi Ditinjau dari Tahun angkatan Stres dalam Menyusun Skripsi Pendidikan Terakhir Tukey HSD a,,b N Subset for alpha = Sig Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = b. The group sizes are unequal. The harmonic mean of the group sizes is used. Type I error levels are not guaranteed. Tukey test memberikan informasi tambahan melalui tabel subset. Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilai rata-rata mahasiswa angkatan 2008 dengan tahun 2009 berada dalam subset yang sama yaitu pada subset satu, sehingga keduanya tidak berbeda secara statistik. Selanjutnya nilai rata-rata mahasiswa pada tahun 2010 terletak di subset dua (berbeda dengan 2008 dan 2009), sehingga secara statistik nilai rata-rata mahasiswa tahun

34 digilib.uns.ac.id 91 angkatan 2010 berbeda dibandingkan dengan mahasiswa tahun angkatan 2008 dan tahun D. Pembahasan Berdasarkan penghitungan analisis hasil penelitian yang telah peneliti lakukan, didapat hasil uji korelasi product moment dari Pearson antara resiliensi dengan stres dalam menyusun skripsi diperoleh koefisien korelasi (r) sebesar -0,427 dengan nilai signifikansi sebesar 0,006 (p < 0,05), artinya hubungan antara resiliensi dengan stres dalam menyusun skripsi adalah signifikan. Hubungan kedua variabel yang terbentuk masuk dalam kategori sedang. Arah hubungan adalah negatif karena nilai r negatif, artinya semakin rendah resiliensi maka semakin tinggi pula tingkat stres dalam menyusun skripsi pada mahasiswa Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Hasil penelitian tersebut mendukung penelitian yang pernah dilakukan oleh Vesdiawati (2008) dengan subjek yang berbeda. Kesimpulan penelitian yaitu ada hubungan negatif antara resiliensi dengan stres pada anggota Polri di wilayah Poltabes Yogyakarta dapat diterima. Hasil analisis korelasi dengan menggunakan teknik korelasi product moment dari Pearson menunjukkan koefisien korelasi (r) sebesar -0,314 dengan p = 0,002 (p < 0,05), dengan hasil tersebut dapat diartikan bahwa ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara resiliensi dengan stres pada anggota Polri. Semakin tinggi resiliensi maka semakin rendah stres yang dialami anggota Polri.

35 digilib.uns.ac.id 92 Berdasarkan hasil analisis determinasi, diperoleh nilai R Square sebesar 0,183. Hasil ini menunjukkan stres dalam menyusun skripsi sebagai variabel tergantung dapat dijelaskan oleh resiliensi sebagai variabel bebas sebesar 18,3%. Dapat dikatakan pula bahwa resiliensi secara bersama-sama mampu memberikan kontribusi pengaruh terhadap stres dalam menyusun skripsi pada mahasiswa Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret sebesar 18,3%. Sisanya 81,7% dipengaruhi variabel atau faktor yang berasal dari dalam maupun dari luar diri subjek. Dijelaskan oleh Sarafino (1998), bahwa faktor dari dalam individu dapat muncul melalui penyakit. Tingkatan stres yang muncul tergantung pada keadaan rasa sakit dan umur individu, motivasi, konsep diri. Sedangkan faktor eksternal antara lain dapat muncul dari keluarga, tempat kerja, dan lingkungan di sekitarnya. Lingkungan fisik yang dapat menyebabkan stres antara lain kesesakan, suhu yang terlalu panas, kecelakaan lalu lintas, bencana alam, dan sebagainya. Hal ini juga dikuatkan dengan penelitian dari NIOSH (National Institute For Occupational Safety and Health) (dalam Mochtar, 2004), yang menyatakan bahwa penyebab stres dapat berasal dari dalam diri individu yaitu usia, kondisi fisik, dan faktor kepribadian maupun dari luar individu baik dari lingkungan keluarga, lingkungan kerja, cita-cita maupun ambisi. Setiap individu dalam menghadapi stres berbeda-beda, tergantung diri individu dalam memaknai stresnya. Hasil analisis deskriptif stres dalam menyusun skripsi berdasarkan karakteristik demografik responden penelitian menunjukkan terdapat perbedaan

36 digilib.uns.ac.id 93 skor rata-rata tingkat stres dalam menyusun skripsi pada tiap-tiap kelompok dalam setiap karakteristik demografik, yang meliputi jenis kelamin dan tahun angkatan. Skor rata-rata stres dalam menyusun skripsi pada mahasiswa perempuan (113,20) lebih tinggi daripada laki-laki (110,80). Ditinjau dari tahun angkatan, mahasiswa angkatan 2010 memiliki skor rata-rata lebih tinggi (115,14) dibandingkan mahasiswa angkatan 2009 (109,92) dan mahasiswa angkatan 2008 (110,80). Berdasarkan uji Independent samples test dan One-Way ANOVA diperoleh hasil bahwa secara statistik tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara stres dalam menyusun skripsi ditinjau dari karakteristik demografik yaitu jenis kelamin, sedangkan terdapat perbedaan pada tahun angkatan. Pada uji independent samples test untuk jenis kelamin terhadap stres dalam menyusun skripsi diperoleh bahwa nilai t hitung lebih kecil daripada t tabel yaitu sebesar 1,6859 0,788 1,6859 (p > 0,05). Hal ini menunjukkan secara statistik, tidak terdapat perbedaan tingkat stres dalam menyusun skripsi antara mahasiswa laki-laki dengan perempuan sehingga mahasiswa laki dan perempuan memiliki tingkat stres dalam menyusun skripsi yang sama meskipun terdapat perbedaan skor rata-rata. Kecenderungan variasi tingkat stres akademik di antara laki-laki dan perempuan pada mahasiswa Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret dipengaruhi oleh respon dari masing-masing mahasiswa. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Agolla dan Ongori (2009), yang menentukan bahwa tingkat stres pada perempuan lebih tinggi daripada laki-laki. Hal itu disebabkan remaja laki-laki menggunakan koping yang berorientasi ego, sehingga lebih santai dalam menghadapi stresor yang berasal dari kehidupan akademik.

37 digilib.uns.ac.id 94 Pada uji ANOVA, hasil yang diperoleh untuk tahun angkatan terhadap stres dalam menyusun skripsi adalah F hitung > F tabel yaitu 3,929 > 3,23 dan p < 0,05 (0,028 < 0,05). Hal ini menunjukkan terdapat perbedaan antara tingkat stres dalam menyusun skripsi pada mahasiswa angkatan 2010, 2009, dan Perbedaan tersebut dapat dilihat pada output Tukey HSD a,,b yang menunjukkan nilai rata-rata mahasiswa angkatan 2008 dan 2009 tidak berbeda secara statistik karena berada pada subset yang sama yaitu subset satu, sedangkan nilai rata-rata mahasiswa angkatan 2010 terletak di subset dua sehingga secara statistik berbeda dibandingkan dengan mahasiswa angkatan 2008 dan Berdasarkan kategorisasi data deskriptif yang dilakukan pada skala resiliensi diperoleh hasil bahwa sebanyak 20 mahasiswa (5%) memiliki resiliensi yang sangat rendah, 20 mahasiswa (50%) memiliki resiliensi yang rendah, dan 18 mahasiswa (45%) memiliki resiliensi yang sedang. Nilai rerata empirik resiliensi sebesar 86,08. Dengan demikian, disimpulkan bahwa secara umum mahasiswa Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret memiliki resiliensi yang rendah. Hasil wawancara yang telah dijelaskan mengenai ketidakmamupuan mahasiswa dalam memahami penyusunan skripsi sesuai keinginan dosen merupakan faktor individual yang mempengaruhi resiliensi responden penelitian rendah. Dijelaskan oleh Everall (2007), bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi resiliensi yaitu faktor individual. Faktor individual meliputi kemampuan kognitif individu. Keterampilan kognitif berpengaruh penting pada resiliensi individu. Inteligensi minimal rata-rata dibutuhkan bagi pertumbuhan resiliensi pada diri individu karena resiliensi sangat terkait erat

38 digilib.uns.ac.id 95 dengan kemampuan untuk memahami dan menyampaikan sesuatu lewat bahasa yang tepat, kemampuan membaca, dan komunikasi non verbal. Widuri (2012) dalam penelitiannya dengan subjek mahasiswa di Universitas Ahmad Dahlan menjelaskan, bahwa mahasiswa membutuhkan resiliensi agar mampu menyesuaikan diri dan tetap dapat mengembangkan dirinya dengan baik sesuai kompetensi yang dimiliki. Kemampuan individu untuk bertahan, bangkit, dan menyesuaikan dengan kondisi sulit dapat melindungi individu dari efek negatif yang ditimbulkan dari kesulitan. Seseorang yang memiliki resiliensi dapat mengatasi berbagai permasalahan kehidupannya. Dari hasil penelitian ini, menunjukkan bahwa subjek telah memiliki resiliensi yang tinggi, sehingga dapat membantu dalam menghadapi stres. Selain itu berdasarkan kategorisasi data deskriptif yang dilakukan pada skala stres dalam menyusun skripsi, diperoleh hasil bahwa 1 mahasiswa (2,5%) memiliki tingkat stres dalam menyusun skripsi sedang, 22 mahasiswa (55%) memiliki tingkat stres dalam menyusun skripsi tinggi, dan 17 mahasiswa (42,5%) memiliki tingkat stres dalam menyusun skripsi sangat tinggi. Nilai rerata empirik stres dalam menyusun skripsi sebesar 112,90. Dengan demikian, disimpulkan bahwa secara umum mahasiswa Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret memiliki tingkat stres dalam menyusun skripsi yang tinggi. Hasil tersebut didukung jawaban dari 5 mahasiswa yang diperoleh dari hasil wawancara saat pengisian kuesioner (17 Maret 2015) ada persamaan jawaban bahwa mahasiswa pada waktu menyusun skripsi mengalami stres. Skripsi yang dikerjakan sering direvisi untuk memenuhi permintaan dosen, di sisi lain

39 digilib.uns.ac.id 96 mahasiswa kurang mampu memahami apa yang diinginkan dosen. Selain itu, mahasiswa kesulitan dalam mencari jurnal yang sesuai dengan judul penelitian, terlebih lagi mahasiswa seangkatan sudah banyak yang lulus. Pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat Fadilah (2013) bahwa mahasiswa yang sedang menyusun skripsi mengalami peningkatan stres yang tinggi. Semua kesulitan dapat menimbulkan stres yang akan bertambah jika ada teman-teman satu angkatan atau angkatan di bawahnya sudah mampu menyelesaikan lebih dahulu. Berdasarkan pemaparan hasil analisis dan pembahasan di atas, penelitian ini pada intinya telah mampu menjawab hipotesis mengenai hubungan antara resiliensi dengan stres dalam menyusun skripsi pada mahasiswa Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Namun, penelitian ini tidak terlepas dari adanya keterbatasan-keterbatasan selama proses jalannya penelitian, antara lain adalah keterbatasan subjek. Peneliti juga mengalami kesulitan dalam mendapatkan data yang lebih banyak karena beberapa skala tidak kembali dan sebagian skala yang kembali tidak terisi dengan baik. Peneliti mendapat tanggapan dari responden yang mengatakan jumlah pernyataan terlalu banyak sehigga responden membutuhkan waktu cukup lama untuk mengisinya. Keterbatasan yang masih ditemukan pada penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan pada penelitian selanjutnya agar lebih memperhatikan variabelvariabel lain yang terkait dengan variabel stres dalam menyusun skripsi atau faktor-faktor lain yang dimungkinkan dapat mempengaruhi atau mengganggu hasil penelitian, antara lain dengan meneliti konsep diri, motivasi, atau dukungan sosial. Selain itu, penelitian selanjutnya diharapkan dapat memberikan alternatif-

40 digilib.uns.ac.id 97 alternatif serta inovasi-inovasi baru untuk hasil yang lebih baik dengan pembaharuan dan peningkatan mulai dari persiapan, orientasi, sasaran, prosedur, metode, teknik, penggunaan alat ukur serta ruang lingkup penelitian yang lebih luas agar bisa digeneralisasikan dalam konteks yang lebih luas juga.