BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN"

Transkripsi

1 BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat Nusantara Professional Education Nusantara Professional Education adalah perusahaan yang bergerak dibidang konsultan dan pendidikan non-formal yang dibangun oleh A. Fajar Reski SH, M.kn dan berada di bawah naungan PT. Reski Nusantara pada tahun Nusantara Professional Education merupakan perusahaan yang menyelenggarakan seminar, pelatihan, dan kegiatan-kegiatan lainnya yang berhubungan dengan dunia pendidikan. Program unggulan dari Nusantara Professional Education adalah menyelenggarakan berbagai pelatihan dibidang hukum, kesehatan, sistem manajemen dan bimbingan belajar untuk memfasilitasi pada siswa ataupun non-siswa untuk bisa mendapatkan pendidikan terbaik di perguruan tinggi negeri. Pada awalnya layanan bimbingan belajar memfokuskan pada persiapan TOEFL, Tes Potensi Akademik (TPA) dan matematika dasar saja untuk persiapan ujian mahasiswa pasca sarjana. Karena banyaknya permintaan dari berbagai tingkatan pendidikan calon peserta, Nusantara Professional Education mulai memperluas layanan materi bimbingan belajar serta ruang lingkup calon peserta didik. Adapun layanan yang ditambahkan oleh Nusantara Professional Education pada saat itu adalah, bimbingan belajar persiapan TOEFL dan TPA untuk pasca sarjana dan S1 ekstensi serta bimbingan belajar supercamp S1 (Reguler, Paralel, Kelas Internasional) yang difokuskan untuk persiapan SBMPTN, UM PTN & SIMAK UI. Pada saat ini Nusantara Professional Education mempunyai satu kelas TOEFL & TPA yang berjumlahkan 40 peserta didik dengan satu pengajar. Nusantara Professional Education berlokasi di jalan Yahya Nuih No.20 A, Margonda Raya, Depok, Jawa Barat. 27

2 Logo, Visi dan Misi Nusantara Professional Education Gambar 3.1 Logo Nusantara Professional Education. Sumber : Direktur Nusantara Professional Education. Visi Menjadikan peserta didik sebagai professional muda, cerdas dan berkualitas. Misi 1. Menjadikan peserta didik yang siap berkompetensi pada perguruan tinggi dan pada era globalisasi. 2. Memberikan sarana pembelajaran yang efektif. 3. Meningkatkan intelektualitas peserta didik. 3.3 Struktur Organisasi Direktur Utama Direktur Operasional Keuangan Marketing Akademik Pengajar Penelitian dan Pengembangan Gambar 3.2 Struktur Organisasi Nusantara Professioal Education. Sumber : Direktur Nusantara Professional Education.

3 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Direktur Utama 1. Menyusun, mengawasi, mengorganisasi, mengevaluasi rencana dan jalannya proses pembelajaran di Nusantara Professional Education. 2. Membuat pembagian tugas seluruh bagian. 3. Menentukan kebijakan dan keputusan di dalam Nusantara Professional Education. 4. Memberikan motivasi dan inovasi kepada seluruh bagian dan peserta didik. Direktur Operasional 1. Membantu dalam pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas serta kegiatan-kegiatan atau acara-acara yang diadakan Nusantara Professional Education. 2. Menyusun jadwal pembelajaran. 3. Mempersiapkan pencetakan modul pembelajaran. Keuangan 1. Melayani dan pengecekan pembayaran pendaftaran calon peserta didik. 2. Mengurusi penggajian pengajar. 3. Membuat laporan biaya operasional. Marketing 1. Mempresentasikan dan mempromosikan program bimbel. 2. Membuka pendaftaran bagi calon peserta untuk mengikuti program bimbel. Akademik 1. Membuat rancangan buku modul pembelajaran. 2. Membuat soal-soal latihan. 3. Membuat materi pembahasan. 4. Membuat soal-soal tryout. Penelitian dan Pengembangan 1. Melakukan riset kebutuhan dan kepuasan peserta didik. 2. Melakukan riset kebutuhan para pengajar.

4 30 3. Meriset perkembangan hal-hal yang signifikan dalam dunia persaingan yang akan diterapkan dalam pembuatan modul dan proses belajar mengajar. Pengajar 1. Memberikan pengajaran, latihan soal, pembahasan dan tryout kepada peserta didik. 2. Memberikan materi pembelajaran yang lebih kepada peserta yang kurang mampu menerima materi. 3. Menyusun program pembelajaran di kelas. Peserta Didik 1. Menerima pembelajaran, pembahasan, mengerjakan latihan soal, melakukan tryout yang diberikan oleh pengajar dan mengisi kuesioner evaluasi pengajaran. 3.5 Metodologi Analisis Penelitian ini dilakukan terhadap 2 aspek dalam Nusantara Professional Education, yaitu analisis kebutuhan dan kemampuan pembelajar (Learners), dan analisis terhadap tujuan pembelajaran (Goal). Berikut adalah beberapa detail analisis yang dilakukan pada Nusantara Professional Education : 1. Sumber Data Dalam penelitian ini sumber data dibagi menjadi dua bagian yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder, berikut adalah detail dari kedua sumber data : a. Sumber Data Primer Sumber data ini diperoleh dari wawancara yang dilakukan dengan pengajar TPA dan hasil kuesioner yang diberikan kepada peserta didik. Berikut adalah detail dari sumber terkait : Pengajar TPA, melalui proses wawancara untuk menanyakan proses bimbingan belajar tes potensi akademik (TPA) yang berjalan dan menanyakan permasalahan yang dihadapi selama proses bimbingan belajar.

5 31 Peserta TPA, melalui pemberian kuesioner untuk menanyakan permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran TPA dan yang menjadi hambatan dalam penyerapan pembelajaran TPA. b. Sumber Data Sekunder Sumber data ini diperoleh dari wawancara kepada pihak direktur utama Nusantara Professional Education dan pengajar TPA. Berikut adalah detail dari sumber terkait : Direktur Nusantara Professional Education, melalui proses wawancara untuk menanyakan pandangan beliau mengenai permasalahan yang terjadi dan informasi-informasi terkait dengan Nusantara Professional Education. Pengajar TPA, melalui proses wawancara untuk menanyakan pandangan mengenai kesulitan peserta dalam memahami materi pembelajaran yang diberikan. 2. Bentuk Data Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian yang bersifat : a. Kualitatif, dimana data kualitatif diperoleh melalui wawancara dan diskusi terfokus. b. Kuantitatif, data kuantitatif diperoleh melalui data kuesioner yang dibagikan ke peserta didik tes potensi akademik (TPA). 3. Pengumpulan Data Dengan cara melakukan survei langsung ke Nusantara Professional Education. Untuk metode yang digunakan adalah dengan wawancara dengan pihak terlibat langsung dan kuesioner yang dibagikan langsung kepada narasumber terkait. 4. Penyajian Data chart. Hasil dari pengumpulan data kuesioner disajikan dalam grafik pie

6 Analyze Activity Diagram Kinerja yang Berjalan di Nusantara Professional Education. Gambar 3.3 Activity Diagram Kinerja yang Berjalan di Nusantara Professional Education.

7 33 Berdasarkan Activity Diagram diatas dapat dijelaskan kedalam tahapan sebagai berikut: 1. Direktur Nusantara Professional Education memerintah bagian penelitian dan pengembangan (LitBang) untuk membuat laporan hasil penelitian dan pengembangan pembelajaran TPA. 2. Setelah adanya perintah dari direktur, bagian penelitian dan pengembangan (Lit Bang) membuat laporan hasil penelitian dan pengembangan berdasarkan penelitian terhadap soal-soal TPA yang akan diujikan dalam tes TPA perguruan tinggi dan hasil kuesioner yang telah diisi oleh peserta didik. 3. Laporan penelitan dan pengembangan pembelajaran TPA telah selesai dibuat. 4. Setelah laporan penelitian dan pengembangan pembelajaran TPA telah dibuat, bagian penelitian dan pengembangan akan mengirimkan laporan tersebut ke bagian akademik. 5. Bagian akademik akan menerima laporan tersebut yang selanjutkan dibuatkan modul pembelajaran persiapan TPA. 6. Bagian akademik mulai merancang rancangan modul pembelajaran persiapan TPA yang berisi soal-soal latihan beserta pembahasannya. 7. Rancangan modul pembelajaran persiapan TPA telah selesai dibuat. 8. Setelah selesai merancang modul pembelajaran persiapan TPA, bagian akademik akan memberikan rancangan modul tersebut kepada direktur untuk diperiksa kelengkapannya dan untuk disetujui. 9. Direktur akan menerima rancangan modul pembelajaran persiapan TPA dan melakukan pemeriksaan terkait kelengkapan dari rancangan modul tersebut. Bila kelengkapan rancangan modul pembelajaran persiapan TPA sudah sesuai, direktur akan menyerahkan modul pembelajaran persiapan TPA tersebut kepada pengajar tes potensi akademik (TPA). Tetapi apabila rancangan modul tidak sesuai, direktur akan mengembalikannya kembali ke bagian akademik untuk direvisi. 10. Direktur Nusantara Professional Education akan melakukan pendistribusian dua rangkap modul pembelajaran persiapan TPA untuk pengajar dan peserta didik yang diberikan melalui pengajar yang terkait. 11. Pengajar akan melakukan bimbingan pengajaran TPA di dalam kelas. 12. Selanjutnya peserta akan mengerjakan soal latihan yang terdapat di dalam modul pembelajaran persiapan TPA yang telah dibagikan oleh pengajar.

8 Setelah waktu yang diberikan untuk mengerjakan soal latihan telah selesai, pengajar melakukan pembahasan dan tanya jawab terhadap soal yang telah dijawab oleh peserta didik. 14. Selanjutnya, pengajar akan membagikan soal tryout yang harus dikerjakan oleh peserta dengan menggunakan waktu. 15. Peserta akan mengerjakan soal tryout di kertas lembar jawaban komputer (LJK) dan dengan waktu telah yang ditentukan oleh pengajar. 16. Setelah waktu tryout telah habis, peserta akan mengumpulkan kertas lembar jawaban komputer (LJK) yang telah diisi ke pengajar. 17. Pengajar akan mengscanner lembar jawaban komputer (LJK) tersebut dengan alat khusus scanner LJK untuk mengetahui skor yang didapat para peserta didik. 18. Diakhir periode pertemuan kelas, pengajar akan membagikan kuesioner evaluasi pembelajaran kepada para peserta didik mengenai pengajaran yang telah dilaksanakan. 19. Peserta didik akan mengisi kuesioner pembelajaran. 20. Setelah mengisi kuesioner, peserta akan mengumpulkan kuesioner tersebut kepada pengajar. 21. Pengajar akan menerima dan mengumpulkan kuesioner yang telah dikembalikan oleh para peserta didik. Kuesioner pembelajaran tersebut akan dijadikan sebagai alat penelitian dan pengembangan kualitas pengajaran dan materi pengajaran di Nusantara Professional Education Analisa Kebutuhan dan Kemampuan Pembelajar (Learners) Peneliti menganalisis kebutuhan dan kemampuan pembelajar melalui penarikan kesimpulan dari kuesioner yang disebarkan kepada peserta didik Tes Potensi Akademik (TPA). Berikut adalah kumpulan data kuesioner yang didapat, dan disajikan dalam bentuk pie chart seperti berikut:

9 35 1. Apakah Anda mempunyai komputer / laptop? 0% 100% Ya Tidak Gambar 3.4 Pie Chart kuesioner pertanyaann 1. Dari kuesioner yang dibagikan oleh peneliti kepada 40 peserta didik, semuanyaa menjawab mempunyai komputer / laptop (100%). 2. Apakah Anda memiliki koneksi internet? 12% 88% Ya Tidak Gambar 3.5 Pie Chart kuesioner pertanyaann 2. Dari kuesioner yang dibagikan oleh peneliti kepada 40 peserta didik, 35 peserta (88%) menjawab ya mempunyai koneksi internet. Dan 5 peserta (12%) menjawab tidak mempunyai koneksi internet.

10 36 3. Apakah Anda sering mencari informasi-informasi melalui internet? 20% 80% Sangat Sering Gambar 3.6 Pie Chart kuesioner pertanyaann 3. Dari kuesioner yang dibagikan oleh peneliti kepada 40 peserta didik, 32 peserta (80%) menjawab sangat sering mencari informasii melalaui internet. Dan 8 peserta (20%) menjawab jarang mencari informasi melalui internet. Range pengambilan data berdasarkan bobot nilai sangat sering (9-10), sering (7-8), kadang- kadang (5-6), jarang (3-4) dan tidak pernah (1-2). 4. Apakah Anda sering mencari soal-soal latihan dan tryout dari internet untuk menghadapi tes potensi akademik (TPA)? 5% 25% 70% Sangat Sering Sering Jarang Gambar 3.7 Pie Chart kuesioner pertanyaann 4. Dari kuesioner yang dibagikan oleh peneliti kepada 40 peserta didik, 28 peserta (70%) menjawab sangat sering mencari soal

11 37 latihan dan tryout melalui internet. Sebanyak 2 perserta (5%) menjawab sering mencari soal latihan dan tryout melalui internet. Dan 10 peserta (25%) menjawab jarang mencari soal latihan dan tryout melalui internet. Range pengambilan data berdasarkan bobot nilai sangat sering (9-10), sering (7-8), kadang- kadang (5-6), jarang (3-4) dan tidak pernah (1-2). 5. Apakah Anda sering berdiskusi mengenai soal-soal latihan dengan teman atau pengajar Anda menggunakan internet/chatting? 25% 75% Sering Jarang Gambar 3.8 Pie Chart kuesioner pertanyaann 5. Dari kuesioner yang dibagikan oleh peneliti pada 40 peserta didik, 10 peserta (25%) menjawab sering berdiskusi mengenai soal latihan dengan teman atau pengajar melalui internet/chatting. Dan 30 peserta (75%) menjawab jarang berdiskusi mengenai soal latihan dengan teman atau pengajar melalui internet/chatting. Range pengambilan data berdasarkan bobot nilai sangat sering (9-10), sering (7-8), kadang-kadang (5-6), jarang (3-4) dan tidak pernah (1-2).

12 38 6. Apa yang dilakukan ketika Anda mengakses internet? (jawaban boleh lebih dari satu) 46% 54% Browsing Download Gambar 3.9 Pie Chart kuesioner pertanyaann 6. Dari hasil kuesioner yang dibagikan oleh peneliti kepada 40 peserta didik dan memperoleh total 67 jawaban, 36 jawaban (54%) menyatakan bahwa yang mereka lakukan saat mengakses internet adalah browsing. Dan 31 jawaban (46%) menyatakan bahwa yang mereka lakukan saat mengakses internet adalah download. 7. Informasi apa yang paling dibutuhkan sehubungan dengan peran Anda sebagai peserta didik? (jawaban boleh lebih dari satu) 42% Latihan soal & tryout 58% Materi Pembelajaran Gambar 3.10 Pie Chart kuesioner pertanyaan 7. Dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada 40 peserta didik dan memilikii total 62 jawaban, 36 jawaban (58%) menyatakan

13 39 bahwa latihan soal & tryout yang mereka butuhkan sebagai seorang peserta didik. Dan 26 jawaban (42%) menyatakan bahwa materi pembelajaran yang mereka butuhkan sebagai seorang peserta didik. 8. Seberapaa sering Anda mengakses internet dalam sehari? 2% 55% 43% < 1 jam 1-2 jam > 2 jam Gambar 3.11 Pie Chart kuesioner pertanyaan 8. Dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada 40 peserta didik, 1 peserta (2%) menjawab < 1 jam waktu yang digunakan untuk mengakses internet dalam sehari. Sebanyak 17 peserta (43%) menjawab 1 2 jam mengakses internet dalam sehari. Dan 22 peserta (55%) menjawab > 2 jam waktu yang digunakan untuk mengakses internet dalam sehari. 9. Apakah penjelasan dari pengajar mengenai materi pembelajaran serta pembahasan soal latihan di kelas sudah cukup jelas? 70% 30% Cukup Tidak Cukup Gambar 3.12 Pie Chart kuesioner pertanyaan 9.

14 40 Dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada 40 peserta didik, 12 peserta (30%) menjawab cukup penjelasan materi pembelajaran dan pembahasan soal latihan dari pengajar di dalam kelas. Dan 28 peserta (70%) menjawab tidak cukup penjelasan materi pembelajaran dan pembahasan latihan soal dari pengajar di dalam kelas. Range pengambilan data berdasarkan bobot nilai sangat cukup (9-10), cukup (7-8), kurang cukup (5-6), tidak cukup (3-4) dan sangat tidak cukup (1-2). 10. Bagaimana kecukupan waktu pembelajaran di dalam kelas? 30% Cukup 70% Tidak Cukup Gambar 3.13 Pie Chart kuesioner pertanyaann 10. Dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada 40 peserta didik, 12 peserta (30%) menjawab cukup waktu pembelajaran di dalam kelas. Dan 28 peserta (70%) menjawab tidak cukup waktu pembelajaran di dalam kelas. Range pengambilan data berdasarkan bobot nilai sangat cukup (9-10), cukup (7-8), kurang cukup (5-6), tidak cukup (3-4) dan sangat tidak cukup (1-2).

15 Bagaimana kecukupan pemberian materi pembelajaran di dalam kelas? 62% 38% Cukup Tidak Cukup Gambar 3.14 Pie Chart kuesioner pertanyaann 11. Dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada 40 peserta didik, 14 peserta (35%) menjawab cukup dalam pemberian materi pembelajaran di dalam kelas. Dan 26 peserta (65%) menjawab tidak cukup dalam pemberian materi pembelajaran di dalam kelas. Range pengambilan data berdasarkan bobot nilai sangat cukup (9-10), cukup (7-8), kurang cukup (5-6), tidak cukup (3-4) dan sangat tidak cukup (1-2). 12. Bagaimana kecukupan pemberian soal-soal latihan di dalam kelas? 35% 65% Cukup Tidak Cukup Gambar 3.15 Pie Chart kuesioner pertanyaann 12.

16 42 Dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada 40 peserta didik, 10 peserta (25%) menjawab cukup menerima soal-soal latihan di dalam kelas. Dan 30 peserta (75%) menjawab tidak cukup menerima soal-soal latihan di dalam kelas. Range pengambilan data berdasarkan bobot nilai sangat cukup (9-10), sering (7-8), kurang cukup (5-6), tidak cukup (3-4) dan sangat tidak cukup (1-2). 13. Bagaimana kecukupan pemberian soal tryout di dalam kelas? 35% 65% Cukup Gambar 3.16 Pie Chart kuesioner pertanyaann 13. Dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada 40 peserta didik, 12 peserta (30%) menjawab cukup dalam pemberian soal tryout di dalam kelas. Dan 28 peserta (70%) menjawab tidak cukup dalam pemberian soal tryout yang didapat di dalam kelas. Range pengambilan data berdasarkan bobot nilai sangat cukup (9-10), cukup (7-8), kurang cukup (5-6), tidak cukup (3-4) dan sangat tidak cukup (1-2).

17 Untuk memahami soal latihan, apakah Anda memerlukan waktu yang lama? 32% 68% Ya Tidak Gambar 3.17 Pie Chart kuesioner pertanyaann 14. Dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada 40 peserta, 27 peserta (68%) menjawab ya memerlukan waktu yang lama untuk memahami soal latihan. Dan 13 peserta (32%) menjawab tidak memerlukan waktu yang lama untuk memahami soal latihan. 25% 75% Ya Tidak 15. Apakah Anda tahu mengenai system pembelajaran secara online (E- learning) )? Gambar 3.18 Pie Chart kuesioner pertanyaann 15. Dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada 40 peserta didik, 30 peserta (75%) menjawab ya bahwa mereka mengetahui tentang system pembelajaran secara online (e-learning). Dan

18 44 10 peserta (25%) menjawab tidak bahwa mereka tidak mengetahui tentang system pembelajaran secara online (e-learning). 16. Tipe soal apa yang menurut Anda sulit untuk dipahami? (jawaban boleh lebih dari satu) 12% 25% 22% 41% Tes Verbal Tes Angka Tes Logika Tes Spasial / gambar Gambar 3.19 Pie Chart kuesioner pertanyaann 16. Dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada 40 peserta didik dan memperoleh 56 jawaban, 12 jawaban (22%) menyatakan bahwa tes verbal yang sulit untuk dipahami. Sebanyak 23 jawaban (41%) menyatakan bahwa tes angka yang sulit untuk dipahami. Sebanyak 14 jawaban (25%) menyatakan bahwa tes logika yang sulit untuk dipahami. Dan 7 jawaban (12%) menyatakan bahwa tes spasial/gambar yang sulit untuk dipahami. 17. Jika bimbel Anda akan menggunakan pembelajaran website e- learning, fasilitas apa yang Anda inginkan atau harapkan? (jawaban boleh lebih dari satu) 33% 34% Latihan soal & tryout Materi Pembelajaran 33% Forum Diskusi Gambar 3.20 Pie Chart kuesioner pertanyaann 17.

19 45 Dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada 40 peserta didik dan mendapat 92 jawaban, 32 jawaban (34%) menyatakan bahwa fasilitas latihan soal & tryout yang mereka inginkan ada di dalam website E-learning. Sebanyak 30 jawaban (33%) menyatakan bahwa materi pembelajaran yang mereka inginkan ada di dalam website E-Learning. Dan 30 jawaban (33%) menyatakan bahwa fasilitas forum diskusi yang mereka inginkan ada di dalam website E-Learning Masalah yang dihadapi Berdasarkan data hasil beberapa pertanyaan kuesioner diatas, dapat diambil kesimpulan permasalahan yang dihadapi oleh para peserta didik TPA Nusantara Professional Education adalah sebagai berikut : 1. Kurangnya penjelasan yang diberikan pengajar mengenai materi pembelajaran serta pembahasan soal latihan di dalam kelas. 2. Kurangnya waktu pembelajaran di dalam kelas yang diadakan Nusantara Professional Education. 3. Kurangnya materi pembelajaran Tes Potensi Akademik (TPA) yang diberikan di dalam kelas. 4. Kurangnya soal latihan untuk peserta didik dalam menunjang pemahaman Tes Potensi Akademik (TPA) di Nusantara Professional Education. 5. Kurangnya soal tryout untuk peserta didik dalam melatih kemampuan untuk mendapatkan hasil score Tes Potensi Akademik (TPA) yang baik di Nusantara Professional Education. 6. Lamanya waktu yang dibutuhkan peserta didik dalam memahami latihan soal di dalam kelas Usulan Pemecahan Masalah Berikut adalah solusi dan pemecahan masalah terkait dengan masalah yang dihadapi oleh peserta didik Tes Potensi Akademik (TPA), diantaranya adalah :

20 46 1. Membantu membuat website E-learning yang dapat digunakan untuk memberikan materi pembelajaran per-jenis tes dalam pembelajaran Tes Potensi Akademik (TPA). 2. Selain itu website ini juga memberikan soal-soal latihan TPA per-jenis tes yang dirangkum dalam quiz online per-jenis tes yang lebih variatif dan dilengkapi pembahasan mengenai soal-soal terkait yang telah disajikan dan diberikan dalam sebuah website E-learning Tes Potensi Akademik (TPA). 3. Di dalam website ini juga terdapat tryout yang dapat menghitung nilai secara langsung untuk mengukur pemahaman peserta terhadap materimateri pembelajaran yang terkait. 4. Serta di dalam website ini juga terdapat forum diskusi sebagai sarana pengajar dan peserta didik untuk tanya jawab mengenai materi pembelajaran maupun soal-latihan latihan Analisa Tujuan Pembelajaran (goal) Berdasarkan presentase total penilaian TPA yang cukup tinggi dalam seleksi masuk perguruan tinggi SNMPTN maupun SBMPTN yaitu 30%, dengan demikian TPA memberikan sumbangsih poin yang besar dalam mencapai kelulusan. Dalam mengerjakan soal TPA, peserta dituntut harus menyelesaikan soal secepat mungkin dengan jawaban yang tepat serta memerlukan logika yang cepat dan tepat. Untuk mencapai tujuan pembelajaran, peneliti membuat struktur materi pembelajaran e-learning sebagai berikut: BAB 1 Tes Verbal BAB 2 Tes Numerik / Angka BAB 3 Tes Logika BAB 4 Tes Spasial / Gambar Setiap materi pembelajaran tiap bab memiliki pembahasan materi, soal latihan dan pembahasan dari soal latihan tersebut. Dan pada setiap pertemuan kelas pembelajaran terdapat tryout dimana peserta didik dapat menguji kemampuan mereka dalam menyelesaikan soal-soal (berdasarkan keseluruhan jenis tes) yang tersedia.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang .

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang  . BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam menjaring mahasiswa berkualitas, Tes Potensi Akademik (TPA) diterapkan demi menjaring calon mahasiswa D3, S1, S2, dan S3 pilihan. Tes seperti ini telah diterapkan

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGGUNAAN PROGRAM. Login

PETUNJUK PENGGUNAAN PROGRAM. Login PETUNJUK PENGGUNAAN PROGRAM 1. Admin Login Halaman ini merupakan page utama pada Website E-Learning Tes Potensi Akademik terdapat pilihan log in sebagai: admin, pengajar, atau peserta didik, textbox username

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Sekolah Yayasan Mutiara Baru merupakan yayasan lembaga pendidikan swasta yang bergerak dibidang pendidikan yang meliputi jenjang Play Group-TK- SD-SMP-SMA dan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Sekolah Pada sub bab ini akan membahas mengenai sejarah sekolah, visi, misi, tujuan, struktur organisasi, dan tugas-tugas wewenang. 3.1.1 Sejarah

Lebih terperinci

LAMPIRAN Wawancara Analisis Kebutuhan Sistem dengan Bapak Kepala Sekolah SMA Negeri 112 Jakarta

LAMPIRAN Wawancara Analisis Kebutuhan Sistem dengan Bapak Kepala Sekolah SMA Negeri 112 Jakarta LAMPIRAN Wawancara Analisis Kebutuhan Sistem dengan Bapak Kepala Sekolah SMA Negeri 112 Jakarta 1. Apakah di SMA Negeri 112 Jakarta sudah mempunyai sistem akademik berbasis WEB? Belum, SMA Negeri 112 hanya

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Sekolah Menyusur jejak SMA Santo Antonius Jakarta tidak lepas dari awal keberadaan Yayasan Santo Antonius Bidaracina.Yayasan ini berdiri secara hukum tahun 1972,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Suzuki Indomobil Motor PT. Indomobil Suzuki Internasional (ISI) adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri produksi, perakitan,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan Berawal dari kebutuhan pokok yang harus dipenuhi oleh setiap insan, yaitu kebutuhan sandang, telah memberikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. identik dengan tes GRE dan GMAT yang sudah menjadi standar internasional.

BAB 1 PENDAHULUAN. identik dengan tes GRE dan GMAT yang sudah menjadi standar internasional. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tes Potensi Akademik adalah sebuah tes yang bertujuan untuk mengukur kemampuan seseorang di bidang akademik umum. Tes ini juga sering diidentikkan dengan tes kecerdasan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara, karena pendidikan dapat mengembangkan kualitas sumber

BAB 1 PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara, karena pendidikan dapat mengembangkan kualitas sumber BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara, karena pendidikan dapat mengembangkan kualitas sumber daya manusia.

Lebih terperinci

LAMPIRAN. 1. Berapa lama anda biasa mengajar dalam sehari? (pilih salah satu) a. < 3 jam (kurang dari 3 jam) b. 3-5 jam c. > 5 jam (lebih dari 5 jam)

LAMPIRAN. 1. Berapa lama anda biasa mengajar dalam sehari? (pilih salah satu) a. < 3 jam (kurang dari 3 jam) b. 3-5 jam c. > 5 jam (lebih dari 5 jam) LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner Guru 1. Berapa lama anda biasa mengajar dalam sehari? (pilih a. < 3 jam (kurang dari 3 jam) b. 3-5 jam c. > 5 jam (lebih dari 5 jam) 2. Menurut anda, apakah yang menjadi kendala

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR PENERIMAAN MAHASISWA BARU KELAS REGULER

MANUAL PROSEDUR PENERIMAAN MAHASISWA BARU KELAS REGULER MANUAL PROSEDUR PENERIMAAN MAHASISWA BARU KELAS REGULER PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KOMPUTER PROGRAM TEKNOLOGI INFORMASI DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2015 1 Manual Prosedur Penerimaan Mahasiswa

Lebih terperinci

Lampiran Kuesioner Penelitian Penggunaan Media Internet

Lampiran Kuesioner Penelitian Penggunaan Media Internet L1 Lampiran Kuesioner Penelitian Penggunaan Media Internet Kelas : Jenis Kelamin : Pria Wanita 1. Usia Anda sekarang : a. < 15 tahun b. 15 20 tahun c. 20 25 tahun d. 25 30 tahun e. > 30 tahun 2. Seberapa

Lebih terperinci

Terima kasih atas partipasi anda menjadi salah satu peserta survey dan secara sukarela mengisi kuesioner ini. Kami tim skripsi dari Universitas Bina

Terima kasih atas partipasi anda menjadi salah satu peserta survey dan secara sukarela mengisi kuesioner ini. Kami tim skripsi dari Universitas Bina Terima kasih atas partipasi anda menjadi salah satu peserta survey dan secara sukarela mengisi kuesioner ini. Kami tim skripsi dari Universitas Bina Nusantara Jakarta jurusan Teknik Informatika.Pada saat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia semakin lebih mudah. Terutama sejak diciptakannya internet,

BAB I PENDAHULUAN. manusia semakin lebih mudah. Terutama sejak diciptakannya internet, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan sistem informasi di seluruh dunia telah membuat hidup manusia semakin lebih mudah. Terutama sejak diciptakannya internet, komunikasi menjadi semakin tidak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi merupakan sekumpulan komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk menunjang pengambilan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara, karena pendidikan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Lebih terperinci

LAMPIRAN. 1. Berapa lama anda biasa belajar diluar jam sekolah dalam satu hari?

LAMPIRAN. 1. Berapa lama anda biasa belajar diluar jam sekolah dalam satu hari? LAMPIRAN Kuesioner Murid 1. Berapa lama anda biasa belajar diluar jam sekolah dalam satu hari? o < 1jam (kurang dari 1 jam) o 1 jam- 2 jam o 2 jam 3 jam o > 3 jam (lebih dari 3 jam) o Tidak sama sekali

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN DATA. CV. RESPATI Printingadalah Perusahaan keluarga yang telah terpecaya bagi banyak

BAB II TINJAUAN DATA. CV. RESPATI Printingadalah Perusahaan keluarga yang telah terpecaya bagi banyak BAB II TINJAUAN DATA 2.1. Data Perusahaan 2.1.1. Identitas Perusahaan CV. RESPATI Printingadalah Perusahaan keluarga yang telah terpecaya bagi banyak perusahaan di Indonesia yang sejak didirikan oleh Bapak

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat Sekolah SMA Martia Bhakti adalah salah satu lembaga swasta yang bergerak di bidang pendidikan, khususnya sekolah. Sekolah ini berlokasi di Jalan Jenderal

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM E-LEARNING UNTUK PERSIAPAN UJIAN TES POTENSI AKADEMIK (TPA) PADA LEMBAGA PENDIDIKAN NUSANTARA PROFESSIONAL EDUCATION

PERANCANGAN SISTEM E-LEARNING UNTUK PERSIAPAN UJIAN TES POTENSI AKADEMIK (TPA) PADA LEMBAGA PENDIDIKAN NUSANTARA PROFESSIONAL EDUCATION PERANCANGAN SISTEM E-LEARNING UNTUK PERSIAPAN UJIAN TES POTENSI AKADEMIK (TPA) PADA LEMBAGA PENDIDIKAN NUSANTARA PROFESSIONAL EDUCATION Annisa Azaria Hidayat Jl. H.saiyan no. 13 Kembangan Utara 11610,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. muka di kelas yang sudah menjadi rumus umum dalam pendidikan. Adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. muka di kelas yang sudah menjadi rumus umum dalam pendidikan. Adanya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pendidikan di Indonesia, dialog / komunikasi antara guru dengan siswa mendapat porsi besar. Hal ini terbukti dengan adanya pembelajaran tatap muka di kelas yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tes Potensi Akademik (TPA) adalah sebuah tes yang. bertujuan untuk mengetahui bakat dan kemampuan seseorang

BAB I PENDAHULUAN. Tes Potensi Akademik (TPA) adalah sebuah tes yang. bertujuan untuk mengetahui bakat dan kemampuan seseorang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Tes Potensi Akademik (TPA) adalah sebuah tes yang bertujuan untuk mengetahui bakat dan kemampuan seseorang di bidang keilmuan (akademis). Tes ini juga sering dihubungkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia internet kian pesat berkembang saat ini. Aliran informasi pun semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia internet kian pesat berkembang saat ini. Aliran informasi pun semakin BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia internet kian pesat berkembang saat ini. Aliran informasi pun semakin deras terasa. Masyarakat juga sudah akrab dengan kehadiran dan perkembangan internet, terutama

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dalam era globalisasi yang meningkat pesat turut mempengaruhi kualitas pendidikan. Pendidikan menjadi suatu wadah untuk mempersiapkan

Lebih terperinci

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi dan informasi sudah mempengaruhi segala aspek kehidupan, mulai dari kebudayaan, perekonomian, politik sampai dengan pendidikan. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. khususnya yang berbasis web. Dengan teknologi berbasis web, kita dapat menjalin

BAB 1 PENDAHULUAN. khususnya yang berbasis web. Dengan teknologi berbasis web, kita dapat menjalin BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, perkembangan teknologi yang semakin pesat merupakan tantangan yang besar pada aktifitas bisnis. Hal ini mengakibatkan para pelaku bisnis harus rela mengeluarkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Uji kompetensi adalah proses penilaian baik teknis maupun non teknis melalui pengumpulan bukti yang relevan untuk menentukan apakah seseorang kompeten atau belum pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan sistem informasi diseluruh dunia telah membuat hidup manusia semakin lebih mudah. Terutama sejak diciptakannya internet, komunikasi menjadi semakin tidak

Lebih terperinci

PENERIMAAN MAHASISWA BARU 2013

PENERIMAAN MAHASISWA BARU 2013 PENERIMAAN 118 Ada pilihan Program Studi 4 di Program Pendidikan untuk lulusan SLTA e 18 13 6 + Program Studi Ekonomi Islam dibuka mulai 2013 PENERIMAAN Jalur Masuk UI Program Pendidikan S1 B e b a s U

Lebih terperinci

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIAGRAM ALIR PROMOSI PROGRAM STUDI Direktur Pascasarjana Asisten Direktur KaProdi Magister Teknik Elektro Kegiatan Promosi Promosi Tidak Langsung/Non Tatap Muka - Menyebarkan brosur - Mengiklankan di media

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tes Potensi Akademik biasanya kita temukan ketika masuk perguruan tinggi. Tes potensi akademik adalah sebuah tes yang bertujuan untuk mengetahui bakat dan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 WAWANCARA. T : Bagaimana proses belajar mengajar pada saat ini?

LAMPIRAN 1 WAWANCARA. T : Bagaimana proses belajar mengajar pada saat ini? L1 LAMPIRAN 1 WAWANCARA T : Bagaimana proses belajar mengajar pada saat ini? J : Selama ini guru-guru mengajar para siswa dengan baik, mereka sering memberikan latihan secara berkala. T J : Bagaimana tanggapan

Lebih terperinci

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dalam era globalisasi saat ini melaju dengan sangat pesat. Informasi yang beredar semakin banyak sehingga dunia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi informasi dalam kegiatan bisnisnya. Penggunaan teknologi informasi dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi informasi dalam kegiatan bisnisnya. Penggunaan teknologi informasi dalam 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi pada era globalisasi ini mengalami perkembangan sangat pesat dan memiliki peran yang sangat penting bagi perusahaan yang memanfaatkan teknologi

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. model pengembangan Research and Development (R&D) yang terdiri dari 10

BAB V PEMBAHASAN. model pengembangan Research and Development (R&D) yang terdiri dari 10 126 BAB V PEMBAHASAN A. Proses Pengembangan Media Pembelajaran Proses pengembangan media pembelajaran website ini menggunakan model pengembangan Research and Development (R&D) yang terdiri dari 10 tahap.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. internet. Website ini dapat di akses 24 jam dari berbagai tempat. akademik putra/putrinya tanpa harus hadir ke sekolah.

BAB 1 PENDAHULUAN. internet. Website ini dapat di akses 24 jam dari berbagai tempat. akademik putra/putrinya tanpa harus hadir ke sekolah. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini, penggunaan internet telah memasyarakat di setiap bidang kehidupan manusia, termasuk institusi pendidikan yang kini hampir seluruhnya telah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tes Potensi Akademik (TPA) adalah sebuah tes yang bertujuan untuk mengukur kemampuan seseorang dibidang akademik umum. Tes ini juga sering diidentikkan dengan tes kecerdasan

Lebih terperinci

MAGISTER TEKNOLOGI INFORMASI e - GOVERNMENT. Sosialisasi Program Beasiswa S2 Bidang Informatika TA 2018 Balikpapan, 29 Maret 2018

MAGISTER TEKNOLOGI INFORMASI e - GOVERNMENT. Sosialisasi Program Beasiswa S2 Bidang Informatika TA 2018 Balikpapan, 29 Maret 2018 MAGISTER TEKNOLOGI INFORMASI e - GOVERNMENT Sosialisasi Program Beasiswa S2 Bidang Informatika TA 2018 Balikpapan, 29 Maret 2018 SEKILAS TENTANG PROGRAM MTI e-government UI Program Magister Teknologi Informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau kualitas. Dalam dunia industri, kualitas barang yang dihasilkan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. atau kualitas. Dalam dunia industri, kualitas barang yang dihasilkan merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi yang semakin kompetitif ini, setiap pelaku bisnis yang ingin memenangkan persaingan akan memberikan perhatian penuh pada mutu atau kualitas.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS METODE PELATIHAN PENYULUH. di Indonesia yang berskala nasional, berdiri sendiri dan mandiri yang dikembangkan

BAB 3 ANALISIS METODE PELATIHAN PENYULUH. di Indonesia yang berskala nasional, berdiri sendiri dan mandiri yang dikembangkan BAB 3 ANALISIS METODE PELATIHAN PENYULUH 3.1 Sejarah HKTI HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia) adalah sebuah organisasi sosial di Indonesia yang berskala nasional, berdiri sendiri dan mandiri yang

Lebih terperinci

Proposal Pelatihan. Sistem e-learning Berbasis Komunitas Portal Palapa.

Proposal Pelatihan.  Sistem e-learning Berbasis Komunitas Portal Palapa. Proposal Pelatihan www.portalpalapa.com Sistem e-learning Berbasis Komunitas Portal Palapa Jalan Veteran No 52 Yogyakarta - DIY Tel. 62-274-9593382 Email : marketing@kamadeva.com Contents Pendahuluan...

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berada di Universitas Bina Nusantara yang memiliki tanggung jawab untuk

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berada di Universitas Bina Nusantara yang memiliki tanggung jawab untuk BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Organisasi Quality Management Center (QMC) merupakan salah satu organisasi internal yang berada di Universitas Bina Nusantara yang memiliki tanggung jawab

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB III ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Makara Insan Cipta merupakan lembaga pengembangan sumber daya manusia yang focus pada masalah pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia.

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI FK UNUD / RSUP SANGLAH DENPASAR 2016

MANUAL PROSEDUR PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI FK UNUD / RSUP SANGLAH DENPASAR 2016 MANUAL PROSEDUR PROGRAM STUDI ANESTESIOLOGI DAN REANIMASI FK UNUD / RSUP SANGLAH DENPASAR 2016 MANUAL PROSEDUR PENERIMAAN PESERTA PPDS I PROGRAM STUDI Tujuan : Menerangkan proses penerimaan peserta PPDS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Ujian adalah suatu test yang dilakukan untuk mengukur pengetahuan seseorang dan hasil belajar untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari proses pembelajaran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ujian Nasional (UN) adalah sistem evaluasi mutu tingkat pendidikan, mengacu pada peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 77 tahun 2008 tanggal 5 Desember

Lebih terperinci

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Ujian Nasional atau yang lebih dikenal dengan UN adalah sistem evaluasi standar pendidikan dasar dan menengah secara nasional dan persamaan mututingkat pendidikan antar

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN

BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN 3.1 Data Perusahaan Westin School adalah sekolah yang mengajarkan siswa dari Kelompok Bermain sampai Sekolah Menengah Atas pelajaran dengan kurikulum pemerintah dan Singapura.Sekolah

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN ANALISIS DATA PROFIL MAGISTER AKUNTANSI UKSW

IV. HASIL DAN ANALISIS DATA PROFIL MAGISTER AKUNTANSI UKSW IV. HASIL DAN ANALISIS DATA PROFIL MAGISTER AKUNTANSI UKSW Prodi Magister Akuntansi UKSW berdiri berdasarkan ijin operasional yang dikeluarkan oleh Ditjen Dikti Nomor 1865/D/T/2009 tertanggal 15 Oktober

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Perkembangan dunia teknologi saat ini telah membawa aliran informasi yang begitu cepat. Apalagi dengan ditemukannya internet yang membuat informasi dari jarak

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNINGDENGANAUTHENTIC ASSESSMENT PADA MATA KULIAHALJABAR LINIER PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS JEMBER

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNINGDENGANAUTHENTIC ASSESSMENT PADA MATA KULIAHALJABAR LINIER PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS JEMBER MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS E-LEARNINGDENGANAUTHENTIC ASSESSMENT PADA MATA KULIAHALJABAR LINIER PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS JEMBER Arika Indah Kristiana 25 Abstrak. Belajar adalah suatu

Lebih terperinci

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN. 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian

STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN. 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian STANDAR 1. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian 1.1.1 Jelaskan mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program

Lebih terperinci

Kajian Stratejik Pengembangan Kepemimpinan

Kajian Stratejik Pengembangan Kepemimpinan Lampiran : PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI KAJIAN KETAHANAN NASIONAL PEMINATAN KAJIAN STRATEJIK PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA - UNIVERSITAS INDONESIA TAHUN 2012 A. Latar

Lebih terperinci

PANDUAN PROGRAM SUPER INTENSIF* PERSIAPAN SBMPTN 2018

PANDUAN PROGRAM SUPER INTENSIF* PERSIAPAN SBMPTN 2018 ~ 1 ~ PANDUAN PROGRAM SUPER INTENSIF* PERSIAPAN SBMPTN 2018 Program dimulai dengan pelaksanaan Try Out pada hari Minggu, 15 April 2018 dan berakhir pada hari Sabtu, 5 Mei 2018. Bagi siswa siswi yang akan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kognitif, dan pengajaran dalam lingkungan pembelajarannya. Sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. kognitif, dan pengajaran dalam lingkungan pembelajarannya. Sistem BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi saat ini berkembang dengan sangat pesat. Didukung dengan adanya internet, akses terhadap informasi menjadi lebih mudah dan cepat. Banyak perusahaan

Lebih terperinci

STANDAR 1 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN

STANDAR 1 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN STANDAR 1 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, SERTA STRATEGI PENCAPAIAN 1.1 Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran serta Strategi Pencapaian 1.1.1 Mekanisme penyusunan visi, misi, tujuan dan sasaran program studi,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN Sejarah SMA Mahanaim Bekasi

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN Sejarah SMA Mahanaim Bekasi BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1. Riwayat Sekolah 3.1.1. Sejarah SMA Mahanaim Bekasi Ketika negeri ini terpuruk dalam krisis ekonomi yang berkepanjangan, pengaruhnya sangat dirasakan oleh sebagian

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN 1 KUESIONER PENELITIAN Saya mahasiswa Jurusan Ilmu Perpustakaan Universitas Sumatera Utara yang sedang melakukan penelitian tentang Evaluasi Kompetensi Pustakawan Pelayanan Referensi di Perpustakaan

Lebih terperinci

Lampiran. Nara sumber : Pak Prakoso Windupurnomo, M.Si. 1. Pertanyaan: Jika kami ingin membuat standarisasi kurikulum di antara para guru dalam

Lampiran. Nara sumber : Pak Prakoso Windupurnomo, M.Si. 1. Pertanyaan: Jika kami ingin membuat standarisasi kurikulum di antara para guru dalam 393 Lampiran L.1 Wawancara Wawancara dengan nara sumber: Nara sumber : Pak Prakoso Windupurnomo, M.Si Jabatan : Kepala Sekolah 1. Pertanyaan: Jika kami ingin membuat standarisasi kurikulum di antara para

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini setiap tahunnya menerima siswa baru sebanyak 180 siswa, serta sekolah

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini setiap tahunnya menerima siswa baru sebanyak 180 siswa, serta sekolah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah MTs Negeri Pandaan sebagai salah satu lembaga pendidikan formal yang saat ini setiap tahunnya menerima siswa baru sebanyak 180 siswa, serta sekolah ini mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era globalisasi, pendidikan formal sangat penting bagi setiap orang. Pendidikan yang bersifat sistematis, berstruktur dan bertingkat dimulai dari sekolah dasar

Lebih terperinci

KUESIONER ANALISIS KEBUTUHAN Tolong silangi jawaban yang menurut Anda paling tepat ATAU sesuai petunjuk pada soal.

KUESIONER ANALISIS KEBUTUHAN Tolong silangi jawaban yang menurut Anda paling tepat ATAU sesuai petunjuk pada soal. L1 KUESIONER ANALISIS KEBUTUHAN Tolong silangi jawaban yang menurut Anda paling tepat ATAU sesuai petunjuk pada soal. 1. Apakah Anda memiliki komputer atau laptop? a. Ya b. Tidak 2. Seberapa sering Anda

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Deskripsi Pra Siklus Pada SMK Telekomunikasi Tunas Harapan terdapat tiga orang pengajar yang mengajar pada kosentrasi TKJ (Teknik Koputer

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. dengan misi menyediakan software yang bermutu tapi terjangkau oleh

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. dengan misi menyediakan software yang bermutu tapi terjangkau oleh BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT Cipta Piranti Sejahtera atau lebih dikenal dengan nama komersial, CPSSoft, merupakan perusahaan pengembang piranti lunak Indonesia yang

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1. PENDAHULUAN Bab ini merupakan pengantar awal dari laporan penelitian. Bab ini akan menjelaskan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, ruang lingkup penelitian, dan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. KUISIONER SISWA 1. Berapa lama anda biasa belajar diluar jam sekolah dalam satu hari? ( pilih salah satu jawaban )

LAMPIRAN. KUISIONER SISWA 1. Berapa lama anda biasa belajar diluar jam sekolah dalam satu hari? ( pilih salah satu jawaban ) L1 LAMPIRAN KUISIONER SISWA 1. Berapa lama anda biasa belajar diluar jam sekolah dalam satu hari? ( pilih salah satu jawaban ) a. < 1 jam ( kurang dari 1 jam ) b. 1 jam 2 jam c. 2 jam 3 jam d. > 3 jam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tahapan Penelitian Dalam bab ini akan menguraikan bagaimana proses penelitian dari awal perumusan masalah sampai didapat temuan dan saran. Secara umum tahapan penelitian

Lebih terperinci

BUKU PEDOMAN PENERIMAAN MAHASISWA BARU TAHUN AKADEMIK 2017/2018

BUKU PEDOMAN PENERIMAAN MAHASISWA BARU TAHUN AKADEMIK 2017/2018 BUKU PEDOMAN PENERIMAAN MAHASISWA BARU TAHUN AKADEMIK 2017/2018 TIM PENYUSUN SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG TAHUN 2017 Jl. Terusan Jenderal Sudirman, Cimahi 40526

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dan pembahasan yang telah dikemukakan, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Pelaksanaan audit internal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) adalah salah satu bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) adalah salah satu bentuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) adalah salah satu bentuk amal usaha Muhammadiyah di bidang pendidikan Tinggi. Fungsi utama UMY adalah pendidikan, penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia Maya merupakan dunia digital yang menghubungkan banyak user, dari user satu maupun ke user lainnya. Untuk melakukan nya dibutuhkan sebuah penghubung agar tercipta

Lebih terperinci

STMIK GI MDP ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS WEB PADA SMA NEGERI 7 PALEMBANG

STMIK GI MDP ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS WEB PADA SMA NEGERI 7 PALEMBANG STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Kekhususan Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2010/2011 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK BERBASIS WEB PADA SMA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat cepat menjadikan jarak bukan lagi suatu hambatan untuk berkomunikasi dan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat cepat menjadikan jarak bukan lagi suatu hambatan untuk berkomunikasi dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini, kebutuhan akan komunikasi dan teknologi informasi yang sangat cepat menjadikan jarak bukan lagi suatu hambatan untuk berkomunikasi dan

Lebih terperinci

KAJIAN KETERLAKSANAAN BLENDED LEARNING PADA PROGRAM TKJ DI SMK. Aries Alfian Prasetyo, Setiadi Cahyono Putro, dan I Made Wirawan

KAJIAN KETERLAKSANAAN BLENDED LEARNING PADA PROGRAM TKJ DI SMK. Aries Alfian Prasetyo, Setiadi Cahyono Putro, dan I Made Wirawan Aries Alfian Prasetyo; Setiadi Cahyono Putro; I Made Wirawan; Kajian Keterlaksanaan Blended KAJIAN KETERLAKSANAAN BLENDED LEARNING PADA PROGRAM TKJ DI SMK Aries Alfian Prasetyo, Setiadi Cahyono Putro,

Lebih terperinci

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12

Tingkat kemampuan A B C D 1 Apersepsi 10 2 Motivasi 12 3 Revisi 12 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Pembelajaran yang diterapkan pada penelitian guna meningkatkan kreatifitas dan prestasi belajar dalam pemecahan masalah matematika adalah pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan Bina Nusantara Ungaran, pada bulan Oktober 2014 - Maret 2015. Subyek penelitian yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Pada proses penelitian dengan tema analisis respon konsumen terhadap produk kreatif dari celana jeans bekas, maka tahap-tahap penelitian yang dilakukan dalam penyusunan tugas

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Prof. Dr. Sudjarwo, M.S. NIP

KATA PENGANTAR. Prof. Dr. Sudjarwo, M.S. NIP i KATA PENGANTAR Puji Syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan karunia dan dorongan sehingga terselesaikannya revisi keempat Panduan Baku Mutu Penetapan Wisudawan/Lulusan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekolah adalah sarana belajar yang didirikan oleh pemerintah maupun pihak swasta. Pada tahun 1954, SMA Negeri 3 Jakarta didirikan di Jl. Setiabudi, Jakarta Selatan,

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1. PENDAHULUAN Pada bab ini akan menyajikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan pembahasan, ruang lingkup, sumber data, dan sistematika penyajian dari analisis yang dilakukan pada perusahaan

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. lunak yaitu Perangkat lunak untuk pengelolaan keuangan, Perangkat lunak untuk

BAB I. PENDAHULUAN. lunak yaitu Perangkat lunak untuk pengelolaan keuangan, Perangkat lunak untuk BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini teknologi informasi perkembangannya sangat drastis, dimana sebagai manusia dapat menjalankan aktivitas dengan mudahnya. Pada tahun 1990an untuk pengerjaan

Lebih terperinci

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA, - 1 - PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG AKREDITASI LEMBAGA PELATIHAN TEKNIS BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang SD Ar- -calon pemimpin bangsa (QS. 2 : 30) di masa depan sebagai ulul albab (QS. 3 : 190-191) yang kaaffah rakhmatan lil aalamin Sedangkan Mis Broadbased Education)

Lebih terperinci

Metode Belajar di MEDIU

Metode Belajar di MEDIU Metode Belajar di MEDIU Dalam proses belajar mengajar di MEDIU, ada 4 metode utama yang digunakan: a) Aktifitas belajar mengajar : i- Kuliah ii- Tutorial iii- Kuliah Online b) Aktifitas pendukung belajar:

Lebih terperinci

STANDAR KEMAHASISWAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG

STANDAR KEMAHASISWAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG STANDAR KEMAHASISWAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG SPMI-UMP SM 03 09 PALEMBANG 2O13 Standar KEMAHASISWAAN 1 Standar Penilaian Pendidikan Sistem Penjaminan Mutu Internal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi ini, kita mengetahui dan merasakan betapa pesatnya perkembangan teknologi informasi, baik di sekitar kita maupun di seluruh dunia. Pemanfaatan

Lebih terperinci

Pedoman Rekruitment Mahasiswa Baru IKIP Siliwangi 2018 BUKU REKRUITMENT MAHASISWA BARU TAHUN AKADEMIK 2018/2019 TIM PENYUSUN

Pedoman Rekruitment Mahasiswa Baru IKIP Siliwangi 2018 BUKU REKRUITMENT MAHASISWA BARU TAHUN AKADEMIK 2018/2019 TIM PENYUSUN BUKU REKRUITMENT MAHASISWA BARU TAHUN AKADEMIK 2018/2019 TIM PENYUSUN INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (IKIP) SILIWANGI TAHUN 2018 Jl. Terusan Jenderal Sudirman, Cimahi 40526 http://pmb.ikipsiliwangi.ac.id

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah merosotnya moral siswa

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. siswa. Adapun permasalahan dalam penelitian ini adalah merosotnya moral siswa BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di MIN Teluk Dalam Banjarmasin. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu langkah awal bagi seseorang untuk memperoleh kesuksesan. Dalam dunia pendidikan kita diberikan bekal hidup berupa ilmu pengetahuan serta

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran, rencana operasional, rencana

BAB V RENCANA AKSI. misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran, rencana operasional, rencana BAB V RENCANA AKSI Bagian ini akan membahas mengenai rencana bisnis dan rencana aksi. Rencana bisnis yang akan dibahas terdiri dari lima bagian yaitu misi, visi dan nilai perusahaan, rencana pemasaran,

Lebih terperinci

Analisa Penggunaan E-Learning Untuk Meningkatkan Kemudahan Mahasiswa Dalam Pembelajaran

Analisa Penggunaan E-Learning Untuk Meningkatkan Kemudahan Mahasiswa Dalam Pembelajaran Analisa Penggunaan E-Learning Untuk Meningkatkan Kemudahan Mahasiswa Dalam Pembelajaran Suhendi 1) 1) Sistem Informasi STT Terpadu Nurul Fikri Kampus-B,Gedung PPSDMS-NF,Jl.Lenteng Agung Raya No.20 Email

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman ini perkembangan teknologi dengan penggunaan internet sudah tidak asing lagi terhadap masyarakat untuk kepentingan yang berbeda seperti, kebutuhan dalam

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA

RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2014-2018 Kata Pengantar RENCANA STRATEGIS PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Nomor : 05/465/F-/III/2009 Jakarta, 10 Maret Perihal: Tata Cara Perkuliahan e-learning

Nomor : 05/465/F-/III/2009 Jakarta, 10 Maret Perihal: Tata Cara Perkuliahan e-learning Nomor : 05/465/F-/III/2009 Jakarta, 10 Maret 2009 Yang terhormat, Bapak Bapak/Ibu Dosen Pengampu Mata Kuliah e-learning Semester Genap Tahun Akademik 2008/2009 Program Kelas Karyawan, Universitas Mercu

Lebih terperinci

HIBAH PENGAJARAN (Teaching Grant)

HIBAH PENGAJARAN (Teaching Grant) TERM OF REFERENCE (TOR) HIBAH PENGAJARAN (Teaching Grant) PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MELALUI PENGEMBANGAN STRATEGI PEMBELAJARAN INOVATIF PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2018 A.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi sudah menjadi suatu kebutuhan utama didalam suatu perusahaan dalam menjalankan proses bisnis, dengan tujuan memperoleh keuntungan bisnis dan membantu mempermudah

Lebih terperinci

UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU KOMPUTER Lampiran 1 Jln.Arjuna Utara No.9, Kebon Jeruk-Jakarta Barat 11510 Surat Pernyataan *) Pembimbing Akademis yang bertanda-tangan di bawah ini menyatakan, Nama

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN Bab ini akan menjelaskan system analisis dan perancangan pada aplikasi Pembelajaran Dan Soal Tes Potensi Akademik, tahap pertama adalah analisis dan di lanjut dengan perancangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action Research yaitu suatu action research

Lebih terperinci