Lampiran 1. Hasil identifikasi rumput laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus

Transkripsi

1 Lampiran 1. Hasil identifikasi rumput laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus

2 Lampiran 2. Gambar rumput laut dan serbuk simplisia Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus Rumput laut segar Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus Rumput laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus yang telah dibersihkan

3 Lampiran 2 (Lanjutan) Simplisia Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus Serbuk simplisia Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus

4 Lampiran 3. Gambar mikroskopik rumput laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus pada pembesaran 10 x Keterangan: pembesaran 10 x Sel parenkim 2. Sel parenkim berisi pigmen merah 3. Sel propagule

5 Lampiran 4. Gambar Spektrofotometer UV-Visible (Shimadzu UV-1800)

6 Lampiran 5. Bagan penelitian Rumput Laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus Dibersihkan dengan air mengalir Ditiriskan dan ditimbang Dikeringkan pada suhu o C Diserbukkan Serbuk simplisia Pemeriksaan karakteristik Skrining fitokimia serbuk simplisia Pembuatan ekstrak etanol secara perkolasi 1. Pemeriksaan Makroskopik 2. Pemeriksaan Mikroskopik 3. Pemeriksaan Kadar Air 4. Pemeriksaan Kadar Sari Larut Dalam Air 5. Pemeriksaan Kadar Sari Larut Dalam Etanol 6. Pemeriksaan Kadar Abu Total 7. Pemeriksaan Kadar Abu Tidak Larut Dalam Asam 1. Steroida/Triterpenoida 2. Glikosida 3. Flavonoida 4. Saponin 5. Tanin 6. Alkaloida 7. Antrakinon Ekstrak etanol Uji aktivitas antioksidan dari ekstrak etanol rumput laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus

7 Lampiran 6. Bagan pengolahan bahan tumbuhan Rumput laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus Dicuci dengan air hingga bersih Ditiriskan Ditimbang Rumput laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus 52 kg Dikeringkan di dalam lemari pengering pada suhu C Rumput laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus 115 kg Diblender Ditimbang Serbuk simplisia rumput laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus 115 kg

8 Lampiran 7. Bagan pembuatan ekstrak etanol rumput laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus dan penentuan nilai IC 50 Serbuk simplisia 300 g Diperkolasi dengan etanol 96% Ekstrak etanol Dipekatkan dengan Rotary evaporator Dikeringkan dengan Freeze Dryer Ekstrak etanol kering 12 g Diuji aktivitas antioksidan Nilai IC 50 Rendemen = berat ekstrak berat simplisia 100% = 12 g 100% 300 g = 0 4 %

9 Lampiran 8. Hasil pemeriksaan karakteristik serbuk simplisia No Uraian Hasil (%) 1 Kadar air Kadar sari yang larut dalam air Kadar sari yang larut dalam etanol Kadar abu total Kadar abu yang tidak larut dalam asam 061

10 Lampiran 9. Perhitungan karakterisasi simplisia 1. Perhitungan penetapan kadar air simplisia % Kadar air simplisia = volumeair (ml) berat sampel (g) x 100% No. Berat sampel (g) Volume awal (ml) Volume akhir (ml) % Kadar air = Volume akhir Volume awal 100% Berat sampel 1. Kadar air = 5-48 x100% 399% Kadar air = x100% 597% Kadar air = % Rata-rata kadar air = x100% 597% % 597% 597% 3 531%

11 Lampiran 9. (Lanjutan) 2. Perhitungan penetapan kadar sari yang larut dalam air % Kadar sari larut dalam air = berat sari (g) berat sampel (g) x 100 x 100% 20 No. Berat sampel (g) Berat sari (g) Kadar sari larut dalam air = 0031 x 100 x 100% 307% Kadar sari larut dalam air = 0036 x 100 x 100% 357% Kadar sari larut dalam air = 0038 x 100 x 100% 376% % Rata-rata kadar sari larut dalam air = 307% 357% 376% 3 347%

12 Lampiran 9. (Lanjutan) 3. Perhitungan penetapan kadar sari yang larut dalam etanol % Kadar sari larut dalam etanol = berat sari (g) berat sampel (g) x 100 x 100% 20 No. Berat sampel (g) Berat sari (g) Kadar sari larut dalam etanol = 0007 x 100 x 100% 069% Kadar sari larut dalam etanol = 0007 x 100 x 100% 069% Kadar sari larut dalam etanol = 0008 x 100 x 100% 079% % Rata-rata kadar sari larut dalam etanol = 069% 069% 079% 072% 3

13 Lampiran 9. (Lanjutan) 4. Perhitungan penetapan kadar abu total % Kadar abu total = berat abu (g) berat sampel (g) x 100% No. Berat sampel (g) Berat abu (g) Kadar abu total = 0162 x 100% 806% Kadar abu total = 0169 x 100% 839% Kadar abu total = 0171 x 100% 846% 2019 % Rata-rata kadar abu total = 806% 839% 846% 3 830%

14 Lampiran 9. (Lanjutan) 5. Perhitungan penetapan kadar abu yang tidak larut asam % Kadar abu tidak larut dalam asam = No. Berat sampel (g) berat abu (g) berat sampel (g) x 100% Berat abu (g) Kadar abu tidak larut dalam asam = 0012 x 100% 059% Kadar abu tidak larut dalam asam = 0011 x 100% 055% Kadar abu tidak larut dalam asam = 0014 x 100% 069% 2019 % Rata-rata kadar abu tidak larut dalam asam = 059% 055 % 069% 3 = 061%

15 Lampiran 10. Hasil uji aktivitas antioksidan ekstrak rumput laut Glacilaria verrucosa 1. Data absorbansi ekstrak etanol rumput laut Glacilaria verrucosa menit ke- 30 Menit Ke- 30 Sampel Abs. I Abs. II Abs. III Absorbansi Peredaman rata - rata (%) DPPH % Peredaman = x 100% Keterangan : A kontrol = Absorbansi tidak mengandung sampel A sampel = Absorbansi mengandung sampel Konsentrasi 100 µg/ml x 100% = 13509% Konsentrasi 200 µg/ml x 100% = 21746% Konsentrasi 300 µg/ml Konsentrasi 400 µg/ml x 100% = 27347% x 100% = 28500%

16 Lampiran 10. (lanjutan) 2. Data absorbansi ekstrak etanol rumput laut Glacilaria verrucosa menit ke-45 Menit Ke- 45 Sampel Abs. I Abs. II Abs. III Absorbansi Peredaman rata - rata (%) DPPH % Peredaman = x 100% Keterangan : A kontrol = Absorbansi tidak mengandung sampel A sampel = Absorbansi mengandung sampel Konsentrasi 100 µg/ml Konsentrasi 200 µg/ml Konsentrasi 300 µg/ml Konsentrasi 400 µg/ml x 100% = 18902% x 100% = 30295% x 100% = 39746% x 100% = 42109%

17 Lampiran 10. (lanjutan) 3. Data absorbansi ekstrak etanol rumput laut Glacilaria verrucosa menit ke-60 Menit Ke- 60 Sampel Abs. I Abs. II Abs. III Absorbansi Peredaman rata - rata (%) DPPH % Peredaman = x 100% Keterangan : A kontrol = Absorbansi tidak mengandung sampel A sampel = Absorbansi mengandung sampel Konsentrasi 100 µg/ml Konsentrasi 200 µg/ml Konsentrasi 300 µg/ml Konsentrasi 400 µg/ml x 100% = 15430% x 100% = 28013% x 100% = 39115% x 100% = 42064%

18 Lampiran 11. Perhitungan nilai IC 50 a. Pada menit ke- 30 X Y XY X = 1000 Y = 9111 XY = X = X = 250 Y = 2778 X = konsentrasi (µg/ml) Y = % peredaman a= =!" "!"/$ % " " % /$ 25306" 1000" 9111"/ " 1000" / = = 0051 Y = ax + b b = Y ax = 2778 (0051).(250) = 1503 Persamaan garis regresi Y = 0051X Nilai IC 50 = Y = 0051X = 0051X X = µg/ml

19 Lampiran 11. (lanjutan) b. Pada menit ke- 45 X Y XY X = 1000 Y = XY = X = X = 250 Y = 3266 X = konsentrasi (µg/ml) Y = % peredaman a= =!" "!"/$ % " " % /$ 36597" 1000" 13065"/ " 1000" / = = 0078 Y = ax + b b = Y ax = 3266 (0078).(250) = 1316 Persamaan garis regresi Y = 0078X Nilai IC 50 = Y = 0078X = 0078X X = µg/ml

20 Lampiran 11. (lanjutan) c. Pada menit ke- 60 X Y XY X = 1000 Y = XY = X = X = 250 Y = 3115 X = konsentrasi (µg/ml) Y = % peredaman a= =!" "!"/$ % " " % /$ 35702" 1000" 12461"/ " 1000" / = = 0091 Y = ax + b b = Y ax = 3115 (0091).(250) = 84 Persamaan garis regresi Y = 0091X + 84 Nilai IC 50 = Y = 0091X = 0091X + 84 X = µg/ml

21 Lampiran 12. Data operating time DPPH

22 Lampiran 12 (Lanjutan)