Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan rimbang
|
|
- Devi Kurnia
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan rimbang 59
2 Lampiran 2. Gambar tanaman rimbang dan gambar makroskopik buah rimbang A Keterangan: A. Tanaman rimbang B. Buah rimbang B 60
3 Lampiran 3. Gambar serbuk simplisia dan ekstrak buah rimbang A Keterangan: A. Serbuk simplisia buah rimbang B. Ekstrak buah rimbang B 61
4 Lampiran 4. Bagan kerja pembuatan serbuk simplisia dan karakterisasi simplisia buah rimbang Buah rimbang Karakterisasi simplisia: a. Pemeriksaan makroskopik Dicuci hingga bersih Ditiriskan Dipisahkan dari tangkai dan ditimbang sebagai berat basah (3 kg) Dikeringkan dalam lemari pengering pada temperatur ± 40 0 C Diserbukkan Ditimbang sebagai berat kering Serbuk simplisia 960 g Karakterisasi simplisia: a. Penetapan kadar air b. Penetapan kadar sari larut etanol c. Penetapan kadar sari larut air d. Penetapan kadar abu total e. Penetapan kadar abu tidak larut asam 62
5 Lampiran 5. Bagan kerja pembuatan ekstrak buah rimbang Serbuk simplisia 500 g Dibasahi dengan etanol 80% 3jam Dimasukkan ke dalam alat perkolator Ditambahkan cairan penyari hingga terdapat selapis cairan penyari diatasnya Ditutup mulut tabung perkolator dan didiamkankan 24 jam Dibuka kran perkolator dengan kecepatan pengaliran 1 ml/menit Dihentikan perkolasi bila 500 mg perkolat terakhir diuapkan tidak akan meninggalkan sisa. Perkolat 4,8 L Ampas Diuapkan dengan rotary evaporator(±50 0 C) Ekstrak etanol kental Dipekatkan dengan freeze dryer (-40 0 C) Ekstrak kental 68,75 g 63
6 Lampiran 6. Bagan alir proses pembuatan dasar krim Asam stearat Metil paraben Dilebur diatas Penangas air suhu C Dilarutkan dalam air suling panas Larutan metil paraben Ditambahkan TEA, gliserin, dan a.tetraborat Bagian I (fase minyak) Bagian II (fase air) Dicampur dan diaduk homogen di dlm lumpang panas dengan pengadukan yang konstan sampai diperoleh massa krim Dasar krim 64
7 Lampiran 7. Bagan alir pembuatan, penentuan mutu fisik dan uji penilaian organoleptik sediaan krim Ekstrak buah rimbang bebas pelarut (etanol 80%) Dasar krim Ditimbang Ditimbang Bagian I Bagian II Campuran bagian I dan II Dicampur dan diaduk homogen Sediaan Krim Dimasukkan ke dalam wadah Penentuan mutu fisik: a. Stabilitas b. Homogenitas c. ph d. Tipe emulsi e. Uji iritasi Uji penilaian organoleptik: a. Parameter aroma b. Parameter konsistensi c. Parameter warna 65
8 Lampiran 8. Perhitungan penetapan kadar air dari serbuk simplisia buah rimbang Penetapan kadar air: % kadar air x 100% o. Berat sampel Volume air 1. 5,0006 g 0,2 ml 2. 5,0004 g 0,2 ml 3. 5,0002 g 0,2 ml 1. % Kadar air x 100% = 3,9% 2. % Kadar air x 100% = 3,9% 3. % Kadar air x 100% = 3,9% % Kadar air rata-rata = = 3,9 % 66
9 Lampiran 9. Perhitungan penetapan kadar sari larut air dari serbuk simplisia buah rimbang Penetapan kadar sari larut air: % kadar sari larut air x x 100% o. Berat sampel Berat sari 1. 5,0006 g 0,1298 g 2. 5,0004 g 0,1265 g 3. 5,0006 g 0,1298 g 1. % Kadar sari larut air x x100% = 12,98% 2. % Kadar sari larut air x x100% = 12,65% 3. % Kadar sari larut air x x100% = 12,98% % Kadar sari larut air rata-rata = = 12,87 % 67
10 Lampiran 10. Perhitungan penetapan kadar sari larut etanol dari serbuk simplisia buah rimbang Penetapan kadar sari larut etanol: % kadar sari larut etanol x x 100% o. Berat sampel Berat sari 1. 5,0007 g 0,1666 g 2. 5,0006 g 0,1704 g 3. 5,0004 g 0,1554 g 1. % Kadar sari larut etanol x x100% = 16,6% 2. % Kadar sari larut etanol x x100% = 17,04% 3. % Kadar sari larut etanol x x100% = 15,54% % Kadar sari larut etanol rata-rata = = 16,4 % 68
11 Lampiran 11. Perhitungan penetapan kadar abu total dari serbuk simplisia buah rimbang Penetapan kadar abu total: Kadar abu total x 100% o. Berat sampel Berat abu 1. 2,0004 g 0,0855 g 2. 2,0002 g 0,0768 g 3. 2,0010 g 0,1438 g 1. % Kadar abu x100% = 4,3% 2. % Kadar abu x100% = 3,84% 3. % Kadar abu x100% = 7,2% % Kadar abu total rata-rata = = 5,1 % 69
12 Lampiran 12. Perhitungan penetapan kadar abu yang tidak larut asam dari serbuk simplisia buah rimbang Penetapan kadar abu yang tidak larut asam: Kadar abu yang tidak larut asam x 100% o. Berat sampel Berat abu 1. 2,0002 g 0,0078 g 2. 2,0004 g 0,0066 g 3. 2,0001 g 0,0114 g 1. % Kadar abu total x100% = 0,4% 2. % Kadar abu total x100% = 0,33% 3. % Kadar abu total x100% = 0,57% %Kadar abu total rata-rata = = 0,43 % 70
13 Lampiran 13. Gambar sediaan krim - Setelah selesai dibuat - Setelah penyimpanan 12 minggu F1 F2 F3 F4 F5 Keterangan: F1 : Blanko F2 : Konsentrasi ekstrak buah rimbang 2.5% F3 : Konsentrasi ekstrak buah rimbang 5% F4 : Konsentrasi ekstrak buah rimbang 7.5% F5 : Konsentrasi ekstrak buah rimbang 10% 71
14 Lampiran 14. Gambar hasil pemeriksaan homogenitas sediaan krim dan gambar hasil penentuan tipe emulsi sediaan krim - Hasil pemeriksaan homogenitas sediaan krim F1 F2 F3 F4 F5 - Hasil pemeriksaan homogenitas sediaan krim (dengan metil biru) Keterangan: F1 : Blanko F2 : Konsentrasi ekstrak buah rimbang 2.5% F3 : Konsentrasi ekstrak buah rimbang 5% F4 : Konsentrasi ekstrak buah rimbang 7.5% F5 : Konsentrasi ekstrak buah rimbang 10% 72
15 Lampiran 15. Gambar alat dan bahan A B C D Keterangan: A. Skin Analyzer (Aramo) B. Moisture Checker (Aramo) C. ph meter (Hanna Instrument) D. eraca Analitik (Dickson) 73
16 Lampiran 16. Surat pernyataan persetujuan ikut serta dalam penelitian SURAT PERYATAA PERSETUJUA IKUT SERTA DALAM PEELITIA Saya yang bertandatangan di bawah ini : ama : Umur : Alamat : Telah mendapat penjelasan secukupnya bahwa saya akan melakukan uji krim ekstrak buah rimbang terhadap kulit sebagai sediaan krim anti-aging. Setelah mendapat penjelasan secukupnya tentang manfaat penelitian ini dan efek sampingnya, maka saya menyatakan SETUJU untuk ikut serta dalam penelitian dari Syariwijaya suci ellyani dengan judul FORMULASI SEDIAA KRIM EKSTRAK BUAH RIMBAG (Solanum torvum Swartz.) SEBAGAI ATI- AGIG, sebagai usaha untuk mengetahui apakah sediaan krim anti-aging dari ekstak buah rimbang mampu atau tidak dalam memulihkan kulit yang telah mengalami penuaan. Saya menyatakan sukarela dan bersedia untuk mengikuti prosedur penelitian yang telah ditetapkan. Persetujuan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan dari pihak manapun. Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Medan, Mei 2015 Peneliti, Sukarelawan, (Syariwijaya Suci Ellyani) ( ) 74
17 Lampiran 17. Salah satu contoh hasil uji efektivitas anti-aging sediaan krim konsentrasi 10% pada kulit punggung tangan relawan a. Hasil pengukuran kadar air (Moisture) - Kondisi awal - Pemulihan minggu pertama (Minggu 1) - Pemulihan minggu kedua (Minggu 2) - Pemulihan minggu ketiga (Minggu 3) - Pemulihan minggu keempat (Minggu 4) 75
18 Lampiran 17. (Lanjutan) b. Hasil pengukuran kehalusan dan besar pori (Evenness/pore) - Kondisi awal (Minggu 0) - Pemulihan minggu pertama (Minggu 1) 76
19 Lampiran 17. (Lanjutan) - Pemulihan minggu kedua (Minggu 2) - Pemulihan minggu ketiga (Minggu 3) 77
20 Lampiran 17. (Lanjutan) - Pemulihan minggu keempat (minggu 4) 78
21 Lampiran 17. (Lanjutan) c. Hasil pengukuran noda (Spot) - Kondisi awal (Minggu 0) - Pemulihan minggu pertama (minggu 1) 79
22 Lampiran 17. (Lanjutan) - Pemulihan minggu kedua (minggu 2) - Pemulihan minggu ketiga (minggu 3) 80
23 Lampiran 17. (Lanjutan) - Pemulihan minggu keempat (minggu 4) 81
24 Lampiran 17. (Lanjutan) d. Hasil pengukuran keriput (Wrinkle) dan kedalaman keriput (Wrinkle s Depth) - Kondisi awal (Minggu 0) - Pemulihan minggu pertama (Minggu 1) 82
25 Lampiran 17. (Lanjutan) - Pemulihan minggu kedua (Minggu 2) - Pemulihan minggu ketiga (Minggu 3) 83
26 Lampiran 17. (Lanjutan) - Pemulihan minggu keempat (Minggu 4) 84
27 Lampiran 18. Hasil variansi (AAVA) dan Tukey untuk pemulihan kulit punggung tangan sukarelawan selama 4 minggu a. Kadar air (Moisture) Sum of AOVA Squares df Mean Square F Sig. Sebelum Between Groups Within Groups Total Minggu1 Between Groups Within Groups Total Minggu2 Between Groups Within Groups Total Minggu3 Between Groups Within Groups Total Minggu4 Between Groups Within Groups Total Sebelum PEMULIHA 1 Krim 5% Krim 10% Blanko Krim 2.5% Krim 7.5% Sig
28 Lampiran 18. (Lanjutan) Minggu 1 PEMULIHA 1 2 Blanko Krim 2.5% Krim 5% Krim 7.5% Krim 10% Sig Minggu 2 PEMULIHA Blanko Krim 2.5% Krim 5% Krim 7.5% Krim 10% Sig Minggu 3 PEMULIHA 1 2 Blanko Krim 2.5% Krim 5% Krim 7.5% Krim 10% Sig
29 Lampiran 18. (Lanjutan) Minggu 4 PEMULIHA Blanko Krim 2.5% Krim 5% Krim 7.5% Krim 10% Sig
30 Lampiran 18. (Lanjutan) b. Kehalusan (Evenness) AOVA Sum of Squares df Mean Square F Sig. Sebelum Between Groups Within Groups Total Minggu1 Between Groups Within Groups Total Minggu2 Between Groups Within Groups Total Minggu3 Between Groups Within Groups Total Minggu4 Between Groups Within Groups Total Sebelum PEMULIHA 1 Krim 7.5% Krim 10% Blanko Krim 2.5% Krim 5% Sig
31 Lampiran 18. (Lanjutan) Minggu 1 PEMULIHA 1 Blanko Krim 10% Krim 7.5% Krim 2.5% Krim 5% Sig..137 Minggu 2 PEMULIHA 1 2 Krim 10% Krim 7.5% Blanko Krim 2.5% Krim 5% Sig Minggu 3 PEMULIHA 1 2 Krim 10% Krim 7.5% Blanko Krim 2.5% Krim 5% Sig
32 Lampiran 18. (Lanjutan) Minggu 4 PEMULIHA Krim 10% Krim 7.5% Krim 2.5% Krim 5% Blanko Sig Means for groups in homogeneous subsets are displayed. 90
33 Lampiran 18. (Lanjutan) c. Pori (Pore) AOVA Sum of Squares df Mean Square F Sig. Sebelum Between Groups Within Groups Total Minggu1 Between Groups Within Groups Total Minggu2 Between Groups Within Groups Total Minggu3 Between Groups Within Groups Total Minggu4 Between Groups Within Groups Total Sebelum PEMULIHA 1 Krim 10% Krim 5% Krim 2.5% Krim 7.5% Blanko Sig
34 Lampiran 18. (Lanjutan) Minggu 1 PEMULIHA 1 2 Krim 10% Krim 7.5% Krim 5% Krim 2.5% Blanko Sig Minggu 2 PEMULIHA 1 2 Krim 10% Krim 7.5% Krim 5% Krim 2.5% Blanko Sig Minggu 3 PEMULIHA 1 2 Krim 10% Krim 7.5% Krim 5% Krim 2.5% Blanko Sig
35 Lampiran 18. (Lanjutan) Minggu 4 PEMULIHA Krim 10% Krim 7.5% Krim 5% Krim 2.5% Blanko Sig
36 Lampiran 18. (Lanjutan) d. oda (Spot) AOVA Sum of Squares df Mean Square F Sig. Sebelum Between Groups Within Groups Total Minggu1 Between Groups Within Groups Total Minggu2 Between Groups Within Groups Total Minggu3 Between Groups Within Groups Total Minggu4 Between Groups Within Groups Total Sebelum PEMULIHA 1 2 Krim 7.5% Krim 10% Krim 5% Krim 2.5% Blanko Sig
37 Lampiran 18. (Lanjutan) Minggu 1 PEMULIHA Krim 10% Krim 7.5% Krim 5% Krim 2.5% Blanko Sig Minggu 2 Pemulihan Krim 10% Krim 7.5% Krim 5% Krim 2.5% Blanko Sig Minggu 3 PEMULIHA Krim 10% Krim 7.5% Krim 5% Krim 2.5% Blanko Sig
38 Lampiran 18. (Lanjutan) Minggu 4 PEMULIHA Krim 10% Krim 7.5% Krim 5% Krim 2.5% Blanko Sig
39 Lampiran 18. (Lanjutan) e. Keriput (Wrinkle) AOVA Sum of Squares df Mean Square F Sig. Sebelum Between Groups Within Groups Total Minggu1 Between Groups Within Groups Total Minggu2 Between Groups Within Groups Total Minggu3 Between Groups Within Groups Total Minggu4 Between Groups Within Groups Total Sebelum Pemulihan 1 Krim 7.5% Krim 10% Krim 5% Krim 2.5% Blanko Sig
40 Lampiran 18. (Lanjutan) Minggu 1 Pemulihan Krim 10% Krim 5% Krim 7.5% Krim 2.5% Blanko Sig Minggu 2 Pemulihan Krim 10% Krim 7.5% Krim 5% Krim 2.5% Blanko Sig Minggu 3 Pemulihan Krim 10% Krim 7.5% Krim 5% Krim 2.5% Blanko Sig
41 Lampiran 18. (Lanjutan) Minggu 4 Pemulihan Krim 10% Krim 7.5% Krim 5% Krim 2.5% Blanko Sig
42 Lampiran 18. (Lanjutan) f. Kedalaman keriput (Wrinkle s Depth) AOVA Sum of Squares df Mean Square F Sig. Sebelum Between Groups Within Groups Total Minggu1 Between Groups Within Groups Total Minggu2 Between Groups Within Groups Total Minggu3 Between Groups Within Groups Total Minggu4 Between Groups Within Groups Total Sebelum Pemulihan Krim 10% Krim 7.5% Krim 5% Krim 2.5% Blanko Sig
43 Lampiran 18. (Lanjutan) Minggu 1 Pemulihan Krim 10% Krim 7.5% Krim 5% Krim 2.5% Blanko Sig Minggu 2 Pemulihan Krim 7.5% Krim 10% Krim 5% Krim 2.5% Blanko Sig Minggu 3 Pemulihan 1 2 Krim 10% Krim 7.5% Krim 5% Krim 2.5% Blanko Sig
44 Lampiran 18. (Lanjutan) Minggu 4 Pemulihan 1 2 Krim 10% Krim 7.5% Krim 5% Krim 2.5% Blanko Sig
Lampiran 1. Hasil analisis kandungan asam lemak dari minyak alpukat
Lampiran 1. Hasil analisis kandungan asam lemak dari minyak alpukat 49 Lampiran 2. Hasil analisis kandungan vitamin E dari minyak alpukat 50 Lampiran 3. Bagan alir proses pembuatan dasar krim Fase minyak
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. Bagan pembuatan sediaan krim
LAMPIRA 1. Bagan pembuatan sediaan krim Fase minyak Fase air - asam stearat - ipagin - setil alkoho - atrium edetat - gliseril monostearat - propilen glikol - Vaselin - trietanolamin - BHT - aquadest -
Lebih terperinciLampiran 1. Surat keterangan hasil identifikasi tumbuhan jahe merah
Lampiran 1. Surat keterangan hasil identifikasi tumbuhan jahe merah Lampiran 2. Gambar tumbuhan jahe merah Lampiran 3. Gambar makroskopik rimpang jahe merah Rimpang jahe merah Rimpang jahe merah yang diiris
Lebih terperinciLampiran 1 Sertifikat hasil uji tepung pisang ambon
Lampiran 1 Sertifikat hasil uji tepung pisang ambon 44 Lampiran 2 Gambar sediaan masker A B C D A B C D Keterangan: A : Formula Masker untuk Blanko B : Formula Masker dari tepung pisang konsentrasi 10%
Lebih terperinciLampiran 1. Gambar Lobak Merah (Raphanus sativus L.) Lampiran 2. Gambar lobak merah yang telah dikeringkan. Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1. Gambar Lobak Merah (Raphanus sativus L.) Lampiran 2. Gambar lobak merah yang telah dikeringkan 6 Lampiran. Gambar hasil identifikasi tumbuhan 7 Lampiran 4. Gambar Rotary Evaporator Lampiran
Lebih terperinciLampiran 1. Identifikasi tumbuhan rimpang lengkuas merah
Lampiran 1. Identifikasi tumbuhan rimpang lengkuas merah 69 Lampiran 2. Gambar tumbuhan rimpang lengkuas merah a b Keterangan: a. Gambar tumbuhan lengkuas merah b. Gambar rimpang lengkuas merah 70 Lampiran
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian
Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian 51 Lampiran 2. Hasil Identifikasi Tanaman 52 Lampiran 3. Karakteristik Tanaman Alpukat ( Persea americana Mill. ) Tanaman Alpukat Buah alpukat 53 Lampiran
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil identifikasi teripang Holothuria atra Jaeger
Lampiran 1. Hasil identifikasi teripang Holothuria atra Jaeger 44 Lampiran 2. Bagan alur penelitian Teripang segar dicuci hingga bersih ditiriskan hingga tidak ada lagi air ditimbang Teripang bersih dikeringkan
Lebih terperinciLampiran 1. CoA Provitamin B5 (D-Panthenol)
Lampiran 1. CoA Provitamin B5 (D-Panthenol) 55 Lampiran 2. Gambar sediaan masker sheet 56 Lampiran 3. Gambar sediaan essence masker sheet Blanko F1 F2 F3 Blanko F1 F2 F3 Keterangan : Blanko : Blanko (tanpa
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Identifikasi Tanaman Jengkol
Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tanaman Jengkol Lampiran 2. Karakteristik Tanaman Jengkol A B Lampiran 2. (lanjutan) C Keterangan : A. Tanaman Jengkol B. Kulit Buah Jengkol C. Simplisia Kulit Buah Jengkol
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Identifikasi Tanaman Kecipir
Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tanaman Kecipir Lampiran 2. Morfologi Tanaman Kecipir Gambar 1. Tanaman Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus (L.) DC.) Lampiran 2. (Lanjutan) A B Gambar 2. Makroskopik Daun
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian
Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian 49 Lampiran 2. Hasil Identifikasi Tumbuhan 50 Lampiran 3. Karakteristik Tanaman Kelor (Moringa oleifera Lam. ) Tanaman kelor Daun kelor 51 Lampiran 3. (Lanjutan)
Lebih terperinciLampiran 1. Surat Hasil Identifikasi Tumbuhan
Lampiran 1. Surat Hasil Identifikasi Tumbuhan Lampiran 2. Tumbuhan rumput laut merah Kappaphycus alvarezii Lampiran 3. Gambar Simplisia dan Serbuk Kasar Simplisia Rumput Laut Merah Kappaphycus alvarezii
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Determinasi Kulit Kayu Manis ((Cinnamomum burmannii Nees & T.Nees)) Blume
Lampiran 1. Hasil Determinasi Kulit Kayu Manis ((Cinnamomum burmannii Nees & T.Nees)) Blume 51 Lampiran 2. Gambar Hasil Makroskopik Kulit Kayu Manis Madu Hutan 52 Lampiran 2. (lanjutan) Simplisia kulit
Lebih terperinciLampiran 1. Sertifikat analisis minyak almond
Lampiran 1. Sertifikat analisis minyak almond Lampiran 2. Gambar bahan dan alat Sweet Almond Oil ex Henry Lamotte Alat Gelas Neraca Analitik (Boeco Germany) Climatic Chamber (Memmert) Lampiran 3. Penggunaan
Lebih terperinciLampiran 1. Ethical Clearanc
Lampiran 1. Ethical Clearanc 4 Lampiran. Hasil Identifikasi Tumbuhan 4 Lampiran. Tanaman anting-anting Lampiran 4. Bagian tanaman anting-anting yang digunakan 44 Lampiran. Simplisia tanaman anting-anting
Lebih terperinciLampiran 1. Surat certificate of analysis vitamin E (dl α-tocopherol acetate)
Lampiran 1. Surat certificate of analysis vitamin E (dl α-tocopherol acetate) 61 Lampiran 2. Gambar bahan dan alat A B C D Keterangan: A. Cetakan kaca B. Pemotong bentuk masker C. Viskometer Brookfield
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Bagan alir pembuatan ekstrak kulit batang jamblang
LAMPIRAN Lampiran 1. Bagan alir pembuatan ekstrak kulit batang jamblang Kulit Batang Jamblang Kulit Batang Jamblang Simplisia Disortasi Ditimbang berat basahnya (2,5 kg) Dikeringkan Ditimbang berat keringnya
Lebih terperinciLampiran 1 Identifikasi Tumbuhan
Lampiran 1 Identifikasi Tumbuhan Lampiran 2 Karakteristik Tumbuhan Temu Giring Tumbuhan Temu giring Rimpang Temu Giring Simplisia Rimpang Temu Giring Lampiran 2 (sambungan) 1 2 3 4 5 6 Mikroskopik serbuk
Lebih terperinciLampiran 1.Surat Hasil Identifikasi Daun Bangun-bangun
Lampiran 1.Surat Hasil Identifikasi Daun Bangun-bangun 79 Lampiran 2. Surat Rekomendasi Persetujuan Etik Penelitian Kesehatan 80 Lampiran 3. Gambar Makroskopik DaunBangun-bangun Gambar Tumbuhan Daun Bangun-bangun
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan
Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan 47 Lampiran 2. Gambar tumbuhan dan daun binara (Artemisia vulgaris L.) Tumbuhan binara Daun segar tampak depan Daun segar tampak belakang 48 Lampiran 3. Gambar tumbuhan
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan
Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan Lampiran 2. Gambar tumbuhan salak, buah salak, simplisia, serbuk simplisia dan jus daging buah salak Gambar 2.1 Tanaman kulit jeruk kesturi Gambar 2.2 Kulit jeruk
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Identifikasi hewan Teripang. Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1. Hasil Identifikasi hewan Teripang Lampiran 2. Gambar 1. Hewan Teripang segar Gambar 2. Daging Teripang Lampiran 2. (Lanjutan) Gambar 3. Simplisia Teripang Gambar 4. Serbuk simplisia Lampiran
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil identifikasi teripang
Lampiran 1. Hasil identifikasi teripang 57 Lampiran 2 Gambar 3.1 Teripang segar Pearsonothuria graeffei (Semper, 1868) 58 Lampiran 2. (Sambungan) Gambar 3.2 Simplisia teripang Pearsonothuria graeffei(semper,
Lebih terperinciLampiran 1. Surat Ethical clearance
Lampiran 1. Surat Ethical clearance 41 Lampiran 2. Surat identifikasi tumbuhan 42 Lampiran 3. Karakteristik tumbuhan mahkota dewa Gambar : Tumbuhan mahkota dewa Gambar : Daun mahkota dewa 43 Lampiran 3
Lebih terperinciA : Tanaman ceplukan (Physalis minima L.)
Lampiran 1 A Gambar 1. Tanaman ceplukan dan daun ceplukan B Keterangan A : Tanaman ceplukan (Physalis minima L.) B : Daun ceplukan Lampiran 1 (Lanjutan) A B Gambar 2. Simplisia dan serbuk simplisia Keterangan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Evaluasi kestabilan formula krim antifungi ekstrak etanol rimpang
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Evaluasi kestabilan formula krim antifungi ekstrak etanol rimpang lengkuas (Alpinia galanga L.) memberikan hasil sebagai berikut : Tabel 2 :
Lebih terperinciLampiran 1. Surat Ethical Clearance
Lampiran 1. Surat Ethical Clearance 117 Lampiran 2. Surat Identifikasi Tumbuhan 118 Lampiran 3. Karakteristik Tumbuhan Temu Mangga Gambar : Tumbuhan Temu Mangga Gambar : Rimpang Temu Mangga 119 Lampiran
Lebih terperinciLampiran 1. Surat keterangan sampel
Lampiran 1. Surat keterangan sampel 70 Lampiran 2. Hasil identifikasi sampel penelitian 71 Lampiran 3. Gambar Karakteristik Tumbuhan Temu Giring Tumbuhan Temu Giring 72 Lampiran 3. (lanjutan) Rimpang Temu
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil identifikasi dari jenis rumput laut Kappaphycus alvarezii (Doty)
Lampiran 1. Hasil identifikasi dari jenis rumput laut Kappaphycus alvarezii (Doty) Lampiran 2. Bagan penelitian Talus Kappaphycus alvarezii (Doty) dicuci dari pengotoran hingga bersih ditiriskan dan ditimbang
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan
Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan Lampiran 2. Gambar bunga belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Lampiran 3. Gambar simplisia bunga belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) Lampiran 4. Gambar serbuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 19 Juni 2012 pukul WITA
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tanggal 19 Juni 2012 pukul 10.00 WITA sampai dengan selesai. Dilaksanakan di Laboratorium Farmasetika Jurusan Farmasi
Lebih terperinciLampiran 2. Morfologi Tanaman Jengkol (Pithecellobium lobatum Benth)
Lampiran 2 Morfologi Tanaman Jengkol (Pithecellobium lobatum Benth) Gambar 1. Tanaman Jengkol (Pithecellobium lobatum Benth) suku Fabaceae Lampiran 2 A B C Gambar 2. Buah dari Tanaman Jengkol (Pithecellobium
Lebih terperinciFORMULASI GEL EKSTRAK BUAH PARE (Momordica charantia L.) SEBAGAI ANTI-AGING
FORMULASI GEL EKSTRAK BUAH PARE (Momordica charantia L.) SEBAGAI ANTI-AGING SKRIPSI OLEH: MISFA NOCO MANDA MANIK NIM 131524070 PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil determinasi tumbuhan
Lampiran 1. Hasil determinasi tumbuhan 51 Lampiran 2. Gambar pohon, daun, serbuk simplisia, ekstrak kental dan ekstrak kering daun jati belanda (a) Pohon jati belanda (b) Daun 52 Lampiran 2. (Lanjutan)
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil identifikasi daun poguntano (Picria fel-terrae Lour.)
Lampiran 1. Hasil identifikasi daun poguntano (Picria fel-terrae Lour.) 114 Lampiran 2 Simplisia daun poguntano (Picria fel-terrae Lour.) A a b Keterangan: a. Gambar daun poguntano b. Gambar simplisia
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Sertifikat analisis natrium diklofenak (PT. Dexa Medica) Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Lampiran 1. Sertifikat analisis natrium diklofenak (PT. Dexa Medica) 47 Lampiran 2. Surat Hasil Identifikasi Tumbuhan 48 Lampiran 3. Bunga, simplisia bunga pepaya jantan dan Serbuk simplisia bunga
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil identifikasi rumput laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus
Lampiran 1. Hasil identifikasi rumput laut Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus Lampiran 2. Gambar rumput laut dan serbuk simplisia Gracilaria verrucosa (Hudson) Papenfus Rumput laut segar Gracilaria
Lebih terperinciLampiran 1.Identifikasi tumbuhan
Lampiran 1.Identifikasi tumbuhan Lampiran 2. Gambar tumbuhan dan daun segarkembang bulan (Tithonia diversifolia (Hemsley) A. Gray Keterangan :Gambar tumbuhan kembang bulan (Tithonia diversifolia (Hemsley)
Lebih terperinciLampiran 1 Data Hasil Penelitian Tabel Persen Degranulasi Mastosit Mencit Jantan
Lampiran 1 Data Hasil Penelitian Tabel Persen Degranulasi Mastosit Mencit Jantan Perlakuan Rata-rata jumlah sel Mencit 1 Mencit 2 Mencit 3 Mencit 4 Mencit 5 % Deg Rata-rata jumlah sel % Deg Rata-rata jumlah
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Determinasi Tumbuhan pecut kuda (Stachytharpheta jamaicensis L.Vahl)
Lampiran 1. Hasil Determinasi Tumbuhan pecut kuda (Stachytharpheta jamaicensis L.Vahl) 63 Lampiran 2. Komite Etik Penelitian Hewan 64 Lampiran 3. Karakteristik Tumbuhan Pecut Kuda Pengukuran Simplisia
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil identifikasi bunga lawang
Lampiran 1. Hasil identifikasi bunga lawang Lampiran 2. Bunga lawang (Illicium verum. Hook.f.) Gambar 1. Simplisia kering bunga lawang Gambar 2. Serbuk simplisia bunga lawang Lampiran 3. Perhitungan pemeriksaan
Lebih terperinciLampiran 1. Surat keterangan sampel
Lampiran 1. Surat keterangan sampel 44 Lampiran 2. Hasil identifikasi tumbuhan 45 Lampiran 3. Gambar Tumbuhan Temu Giring Tumbuhan Temu Giring 46 Lampiran 3. (lanjutan) Rimpang Temu Giring 47 Lampiran
Lebih terperinciLampiran 1. Identifikasi Tumbuhan
Lampiran 1. Identifikasi Tumbuhan Lampiran 2.Bagan pembuatan serbuk simplisia Daun gaharu Dicuci Ditiriskan lalu ditimbang Dikeringkan Ditimbang Simplisia Diserbuk Pemeriksaan makroskopik Serbuk simplisia
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA
LAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA Biji pala diperoleh dari Bogor karena dari penelitian yang dilakukan oleh jurusan Farmasi FMIPA ITB dengan menggunakan destilasi uap diketahui bahwa biji pala
Lebih terperinciLAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN
LAMPIAN A SUAT DETEMINASI TANAMAN 85 LAMPIAN B SUAT SETIFIKASI TIKUS PUTIH JANTAN 86 LAMPIAN C PEMBUATAN SEDIAAN UJI Suspensi PGA 3% Dibuat sediaan uji dalam bentuk suspensi PGA 3% b/v, diberikan dengan
Lebih terperinciLampiran 1. Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1 Lampiran 2 Gambar 12: Tumbuhan Patikan kebo (Euphorbia hirta L.) Gambar 13: Simplisia Herba Patikan kebo (Euphorbiae hirtae herba) Lampiran 3 Herba Patikan kebo Dicuci Ditiriskan lalu disebarkan
Lebih terperinciLampiran 1 Formulir organoleptik
LAMPIRA 55 56 Lampiran Formulir organoleptik Formulir Organoleptik (Mutu Hedonik) Ubi Cilembu Panggang ama : o. HP : JK : P / L Petunjuk pengisian:. Isi identitas saudara/i secara lengkap 2. Di hadapan
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan
Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan 71 Lampiran 2.Rekomendasi persetujuan etik penelitian kesehatan 72 Lampiran 3. Gambar tumbuhan dan daun pugun tanoh Tumbuhan pugun tanoh Daun pugun tanoh 73 Lampiran
Lebih terperinciLampiran 1. Tanaman sirih dan daun sirih. Tanaman sirih. Daun sirih segar. Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1. Tanaman sirih dan daun sirih Tanaman sirih Daun sirih segar 9 Lampiran 2. Gambar daun sirih kering serta serbuk simplisia daun sirih Daun sirih kering Serbuk daun sirih 60 Lampiran 3. Hasil
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 KONVERSI DOSIS
LAMPIRAN 1 KONVERSI DOSIS Berat rerata hewan coba yang digunakan dalam penelitian = 22 gram. A. Dosis Asetosal Dosis asetosal = 30 mg/100 g tikus (Wahjoedi, 1989) Konversi dari tikus 200 g untuk mencit
Lebih terperinciLampiran 1 Data panjang dan bobot lobster air tawar yang digunakan sebagai hewan uji
45 46 Lampiran 1 Data panjang dan bobot lobster air tawar yang digunakan sebagai hewan uji Panjang (cm) Bobot (gr) Panjang (cm) Bobot (gr) 7,3 21 7,0 19 7,5 22 7,3 21 6,5 16 7,1 21 6,7 18 6,8 17 7,0 19
Lebih terperinciLampiran 1. Surat rekomendasi persetujuan etik penelitian kesehatan
Lampiran 1. Surat rekomendasi persetujuan etik penelitian kesehatan Lampiran 2. Surat hasil identifikasi daun bangun-bangun Lampiran 3. Bagan pembuatan ekstrak etanol daun bangun-bangun Serbuk simplisia
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan
Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan Lampiran 2. Gambar Tumbuhan Kemenyan (Styrax benzoin Dryand.) Gambar 1. Tumbuhan Kemenyan (Styrax benzoin Dryand.) Gambar 2. Daun Kemenyan Segar Lampiran 3. Gambar
Lebih terperinciLAMPIRAN Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan
LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan Lampiran 2. Tumbuhan pepaya jantan a. Tumbuhan pepaya jantan b. Bunga pepaya jantan c. Simplisia bunga pepaya jantan Lampiran 3. Perhitungan hasil pemeriksaan
Lebih terperinciLampiran 1. Identifikasi tumbuhan
Lampiran 1. Identifikasi tumbuhan Lampiran 2. Gambar Talus Rumput Laut Sargassum ilicifolim (Turner) C. Agardh 1 2 3 Makroskopik Tumbuhan Segar Rumput Laut Sargassum ilicifolium (Turner) C. Agardh Keterangan:
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA
LAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA Biji pala yng digunakan pada penelitian diperoleh dari Bogor karena berdasarkan penelitian jurusan Farmasi FMIPA ITB dengan destilasi uap diketahui bahwa biji
Lebih terperinciLampiran 1. Tumbuhan dandang gendis dan simplisia
Lampiran 1. Tumbuhan dandang gendis dan simplisia Gambar 1. Tumbuhan dandang gendis Gambar 2. Simplisia daun dandang gendis Lampiran 2. Hasil Identifikasi Tumbuhan lampiran. Bagan Pembuatan Nata de coco
Lebih terperinciPerhitungan dosis ekstrak etanol buah mengkudu (EEBM) (Morinda citrifolia)
42 LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS Perhitungan dosis asetosal Dosis asetosal 30 mg /100 g BB tikus (Wahjoedi, Yun Astuti N., B. Nuratmi, 1997) Faktor konversi dari tikus yang beratnya ± 200 g ke mencit yang
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil identifikasi sponge
Lampiran 1. Hasil identifikasi sponge 49 Lampiran 2. Gambar sponge Suberites diversicolor Becking & Lim yang segar 50 Lampiran 3. Gambar simplisia dan serbuk sponge Suberites diversicolor Becking & Lim
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil identifikasi daun ekor naga (Rhaphidopora pinnata (L.f.) Schott.)
Lampiran 1. Hasil identifikasi daun ekor naga (Rhaphidopora pinnata (L.f.) Schott.) Lampiran 2. Bagan Penelitian Daun Ekor Naga Dicuci dari pengotor hingga bersih Ditiriskan dan ditimbang Dikeringkan pada
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil identifikasi tanaman jambu bol (Syzygiun malaccense L. Merr & Perry)
Lampiran 1. Hasil identifikasi tanaman jambu bol (Syzygiun malaccense L. Merr & Perry) 64 Lampiran 2. Bagan pembuatan ekstrak daun jambu bol (Syzygium malaccense L.Merr & Perry) secara maserasi 900 g serbuk
Lebih terperinciLampiran 1. Dosis infusa rimpang kunyit yang dipakai pada percobaan sebelumnya untuk mencit = 7,8 mg / 0,5 ml (Joao M.C.Ximenes, 2010).
Lampiran 1 Perhitungan Dosis Perhitungan Dosis Kunyit Dosis infusa rimpang kunyit yang dipakai pada percobaan sebelumnya untuk mencit = 7,8 mg / 0,5 ml (Joao M.C.Ximenes, 2010). Berat serbuk rimpang kunyit
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Skrining Fitokimia Kecombrang (Etlingera elatior Jack R. M. Sm) tanin dan triterpenoid/steroid, dapat dilihat pada Tabel 1.
Lampiran 1. Hasil Skrining Fitokimia Kecombrang (Etlingera elatior Jack R. M. Sm) Hasil skrining fitokimia serbuk simplisia dan ekstrak etanol bunga kecombrang dijumpai adanya alkaloida, glikosida, antrakinon,
Lebih terperinciLAMPIRAN A. HASIL STANDARISASI SPESIFIK EKSTRAK TEH (Camellia sinensis Linn.) 1 5,40 2 5,42 3 5,42 x ± SD 5,41 ± 0,01.
LAMPIRAN A HASIL STANDARISASI SPESIFIK EKSTRAK TEH (Camellia sinensis Linn.) 1. Hasil Perhitungan ph Replikasi ph 1 5,40 2 5,42 3 5,42 x ± SD 5,41 ± 0,01 2. Hasil Perhitungan Kadar Sari Larut Air Replikasi
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Surat Hasil Identifikasi Tumbuhan. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Lampiran 1. Surat Hasil Identifikasi Tumbuhan 44 Lampiran 2. Bunga, simplisia bunga pepaya jantan dan Serbuk simplisia bunga pepaya jantan a. Bunga Pepaya Jantan b. Simplisia bunga pepaya jantan
Lebih terperinciPerhitungan dosis aloksan, glibenklamid, dan Ekstrak etanol buah mengkudu.
Lampiran 1 : Perhitungan dosis aloksan, glibenklamid, dan Ekstrak etanol buah mengkudu. 1. Dosis aloksan : Dosis aloksan pada tikus 120 mg/kgbb Pada tikus 200 g : = ( 200 g/1000 g ) x 120 mg/kgbb = 24
Lebih terperinciKONVERSI DOSIS. Berat rerata hewan coba yang digunakan dalam penelitian = 22.5 gram. Dosis Asetosal = 30 mg/100 g tikus ( Wahjoedi, 1989)
LAMPIRAN 1 KONVERSI DOSIS Berat rerata hewan coba yang digunakan dalam penelitian = 22.5 gram A. Dosis Asetosal Dosis Asetosal = 30 mg/100 g tikus ( Wahjoedi, 1989) Konversi dari tikus 200 g untuk mencit
Lebih terperinciLampiran 1 dari Kulit Udang serta Transformasi Kitin menjadi Kitosan 1. Gambar Persiapan Bahan
55 Lampiran 1 Proses Isolasi Kitin dari Kulit Udang serta Transformasi Kitin menjadi Kitosan 1. Gambar Persiapan Bahan kulit udang setelah dikeringkan Penghalusan kulit udang Pengayakann dengan ukuran
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan
Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan Lampiran 2. Tanaman Ingul (Toona sinensis (Juss.) M. Roem) Lampiran 3. Serbuk Simplisia Kulit Batang Ingul (Toona sinensis (Juss.) M. Roem) Lampiran 4. Perhitungan
Lebih terperinciLAMPIRAN. Arang Sekam (C)
LAMPIRAN A. Data Mentah Hasil Pengukuran Panjang Tanaman Sawi Panjang Tanaman 1 (Cm) U1 8.0 8.6 3.3 7.9 7.0 8.6 U2 8.9 9.7 4.0 5.5 2.5 8.0 U3 7.5 9.0 2.3 9.5 8.5 6.6 U4 8.3 9.2 3.0 11.0 7.7 7.0 U5 6.5
Lebih terperinciLampiran Universitas Kristen Maranatha
Lampiran 1 Cara Pembuatan Ekstrak Etanol Biji Mahoni 1. Biji mahoni yang sudah dikupas kemudian dikeringkan dan digiling hingga halus. 2. Serbuk simplisia tersebut di bungkus dengan kain kasa dan dimasukkan
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan daun bangun-bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng)
Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan daun bangun-bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng) Lampiran 2. Gambar tumbuhan daun bangun-bangun a) Tumbuhan bangun-bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.)
Lebih terperinciDeterminasi tanaman pisang raja (Musa paradisiaca L.) dilakukan di. Universitas Sebelas Maret. Tujuan dari determinasi tanaman ini adalah untuk
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Determinasi Tanaman Buah pisang raja diperoleh dari Pasar Legi, Surakarta, Jawa Tengah. Determinasi tanaman pisang raja (Musa paradisiaca L.) dilakukan di Laboratorium Biologi
Lebih terperinciLampiran 2. Gambar Hasil Makroskopik. Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. Gambar Hasil Makroskopik Gambar tumbuhan jengkol Gambar buah jengkol Keterangan : A = kulit jengkol B = biji jengkol Lampiran 2. (Lanjutan) Gambar biji jengkol tua Gambar simplisia biji jengkol
Lebih terperinciLAMPIRAN A HASIL STANDARISASI SPESIFIK EKSTRAK
LAMPIRAN A HASIL STANDARISASI SPESIFIK EKSTRAK 1. Hasil Perhitungan Kadar sari larut air Replikasi Berat ekstrak (g) Berat cawan kosong (g) Berat cawan + ekstrak setelah pemanasan % kadar sari larut air
Lebih terperinciLampiran 1. Identifikasi Tumbuhan
Lampiran 1. Identifikasi Tumbuhan Lampiran 2. Gambar Tumbuhan Belimbing Manis (Averrhoa carambola Linn.) Lampiran 3. Gambar Buah Segar, Simplisia, dan Penampang Melintang Buah Segar Belimbing Manis (Averrhoa
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. Perhitungan Dosis. x 60 gr = 0,6539 gr
LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis 1. Penghitungan Dosis Bawang Merah Dosis bawang merah untuk manusia 70kg = 60 gr Bawang merah segar sebesar 4.730g dibuat menjadi 51,5501g ekstrak etanol bawang merah. x 60
Lebih terperinciLampiran 1. Alur Pembuatan Ekstrak Buah Mengkudu. 12 Kg Buah mengkudu dipotong tipis- tipis
Lampiran 1. Alur Pembuatan Ekstrak Buah Mengkudu 12 Kg Buah mengkudu dipotong tipis- tipis Dikeringkan dalam lemari pengering dengan suhu 40-50 о C, selama ± 5 hari Potongan-potongan yang sudah kering
Lebih terperinciLampiran 2. Tumbuhan dan daun ketepeng. Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. Tumbuhan dan daun ketepeng 44 Tumbuhan ketepeng Daun ketepeng Lampiran 3.Gambarsimplisia dan serbuk simplisia daun ketepeng 45 Simplisia daun ketepeng Serbuk simplisia daun ketepeng Lampiran
Lebih terperinciLampiran 1. Surat Keterangan Determinasi
Lampiran 1. Surat Keterangan Determinasi 40 Lampiran 2. Hasil Determinasi Daun Kersen 41 Lampiran 2. Lanjutan 42 Lampiran 3. Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian 43 44 Lampiran 4. Perhitungan Susut
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan
Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan 39 Lampiran 2. Gambar tumbuhan pisang raja (Musa paradisiaca Linn.) 40 Lampiran 3. Gambar pengolahan air bonggol pisang raja a b c d e f Keterangan: a. Batang pisang
Lebih terperinciLampiran 1. LEMBAR PENJELASAN CALON SUBJEK PENELITIAN
Lampiran 1. LEMBAR PENJELASAN CALON SUBJEK PENELITIAN Salam Hormat, Saya yang bernama Anita, mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara, ingin melakukan penelitian tentang PERUBAHAN
Lebih terperinciEkstraksi Minyak Buah Makasar (Brucea javanica (L.) Merr.) selama 1 menit dan didiamkan selama 30 menit. diuapkan dengan evaporator menjadi 1 L.
LAMPIRAN 47 Lampiran 1. Prosedur Kerja Ekstraksi Minyak Buah Makasar (Brucea javanica (L.) Merr.),Penetapan Kadar Protein, Penetapan Kadar Lemak, dan Penetapan Kadar Kolesterol Hati Itik Cihateup 48 Ekstraksi
Lebih terperinciFORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN MASKER SHEET YANG MENGANDUNG PROVITAMIN B5 SEBAGAI ANTI-AGING
FORMULASI DAN EVALUASI SEDIAAN MASKER SHEET YANG MENGANDUNG PROVITAMIN B5 SEBAGAI ANTI-AGING SKRIPSI OLEH: CALSON NIM 121501113 PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Lebih terperinciPerhitungan Dosis Ekstrak Etanol Daun Papaya (EEDP)
Lampiran 1 Perhitungan dosis dan Proses Ektraksi Daun pepaya Perhitungan Dosis Ekstrak Etanol Daun Papaya (EEDP) Dosis daun papaya sebagai antidiare untuk manusia dengan berat badan 70 kg adalah 1 lembar
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Metodologi penelitian ini meliputi penyiapan dan pengolahan sampel, uji
19 BAB III METODOLOGI Metodologi penelitian ini meliputi penyiapan dan pengolahan sampel, uji pendahuluan golongan senyawa kimia, pembuatan ekstrak, dan analisis kandungan golongan senyawa kimia secara
Lebih terperinciKUISIONER KESUKAAN TERHADAP PRODUK OLAHAN SUSU
LAMPIRAN Lampiran 1. Kuisioner seleksi panelis (Form 1) KUISIONER KESUKAAN TERHADAP PRODUK OLAHAN SUSU Nama : Tanggal : No. Hp : Anda diminta menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini. Lingkari jawaban
Lebih terperinciLampiran1. Prosedur analisis proksimat 1. Prosedur analisis kadar air. 2. Prosedur analisis kadar serat kasar
LAMPIRAN 17 Lampiran1. Prosedur analisis proksimat 1. Prosedur analisis kadar air Cawan porselen dipanaskan pada suhu 105-110 o C selama 1 jam, dan kemudian didinginkan dalam desikator selama 30 menit
Lebih terperinciLampiran 1. Identifikasi tumbuhan.
Lampiran 1. Identifikasi tumbuhan. 43 Lampiran 2. Gambar tumbuhan eceng gondok, daun, dan serbuk simplisia Eichhornia crassipes (Mart.) Solms. Gambar tumbuhan eceng gondok segar Daun eceng gondok 44 Lampiran
Lebih terperinciLampiran 1. Identifikasi tumbuhan
Lampiran 1. Identifikasi tumbuhan 67 Lampiran 2. Bagan kerja penelitian Pucuk labu siam Dicuci Ditiriskan lalu ditimbang Dikeringkan hingga kering Simplisia Diserbuk Serbuk simplisia pucuk labu siam Ditimbang
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Pengamatan dan Hasil Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Hasil Pengamatan dan Hasil Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steen). Daun binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steen) sebelum
Lebih terperinciLampiran 1: Pengukuran kadar SOD dan kadar MDA Mencit a. Pengukuran kadar SOD mencit HEPAR. Dicuci dalam 1 ml PBS
Lampiran 1: Pengukuran kadar SOD dan kadar MDA Mencit a. Pengukuran kadar SOD mencit HEPAR Dicuci dalam 1 ml PBS Ditambahkan 400 μl larutan kloroform/etanol dingin ke dalam 150 μl lisat hati Divortex selama
Lebih terperinciLAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN MONDOKAKI
LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN MONDOKAKI 85 LAMPIRAN B SERTIFIKAT ANALISIS ETANOL 96% 86 LAMPIRAN C HASIL PEMERIKSAAN STANDARISASI PARAMETER NON SPESIFIK SIMPLISIA DAUN MONDOKAKI A. Perhitungan randemen
Lebih terperinciLAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN PUTRI MALU
LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN PUTRI MALU 69 LAMPIRAN B SERTIFIKAT HEWAN COBA 70 LAMPIRAN C SERTIFIKAT KODE ETIK 71 LAMPIRAN D DASAR PENGGUNAAN DOSIS Dalam penelitian ini penggunaan dosis ditingkatkan
Lebih terperinciPembuatan Ekstrak Menggunakan Pelarut Organik
60 LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS Pembuatan Simplisia Kering Akar Pasak Bumi Iris atau rajang bahan baku (akar Pasak Bumi) dengan ketebalan 1 2 cm kemudian masukkan ke dalam oven dengan suhu 500 selama 2
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan
Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan 43 Lampiran 2. Komite Etik Penelitian Hewan 44 Lampiran 3. Gambar Tumbuhan Pecut Kuda 45 Lampiran 4. Bagan alur penelitian uji toksisitas subkronik EEPK Hewan uji
Lebih terperinciLampiran 1 Lembar Persetujuan Komisi Etik
59 Lampiran 1 Lembar Persetujuan Komisi Etik 59 60 Lampiran 2 Perhitungan Dosis Ekstrak Etanol Coklat Hitam, Fluoxetin 1. Dosis Ekstrak Etanol Coklat Hitam Dosis coklat hitam untuk manusia adalah 85 gram
Lebih terperincisabdariffa L.) (Hibiscus SKRIPSI OLEH: DEWI SUSANA NIM FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013 Universitas Sumatera Utara
FORMULASI DAN UJI EFEK ANTI-AGING KRIM EKSTRAK KELOPAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L.) SKRIPSI OLEH: DEWI SUSANA NIM 111524056 PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai masalah kesehatan. Hal ini cukup menguntungkan karena bahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemanfaatan bahan alam yang berasal dari tumbuhan sebagai obat tradisional telah lama dilakukan oleh masyarakat Indonesia untuk menangani berbagai masalah kesehatan.
Lebih terperinci