Lampiran 1. Ethical Clearanc
|
|
- Liani Indradjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Lampiran 1. Ethical Clearanc 4
2 Lampiran. Hasil Identifikasi Tumbuhan 4
3 Lampiran. Tanaman anting-anting Lampiran 4. Bagian tanaman anting-anting yang digunakan 44
4 Lampiran. Simplisia tanaman anting-anting Lampiran 6. Serbuk simplisia herba anting-anting 4
5 Lampiran 7. Bagan alur Penelitian Herba anting-anting Dicuci dari pengotor hingga bersih Ditiriskan Ditimbang Dikeringkan di lemari pengering Simplisia Dihaluskan Serbuk Karakterisasi simplisia Skrining fitokimia - Pemeriksaan makroskopik - Pemeriksaan mikroskopik - Penetapan kadar air - Penetapan kadar sari larut dalam air - Penetapan kadar sari larut dalam etanol - Penetapan kadar abu total - Penetapan kadar abu tidak larut dalam asam Pemeriksaan : - Alkaloid - Flavonoida - Saponin - Tanin - Steroid/triterpenoid 46
6 Lampiran 7. (Lanjutan) Serbuk simplisia (400 gram) Dimaserasi dengan 7 bagian etanol 96 % Maserat 1 Ampas Diremaserasi dengan etanol 96% hingga diperoleh 100 bagian Maserat Maserat Diuapkan menggunakan rotary evaporator Depekatkan di atas penangas air Ekstrak etanol kental gram Pengujian aktivitas antihiperurisemia Karakterisasi Skrining fitokimia Pengukuran kadar asam urat Penetapan: - Kadar air - Kadar sari larut dalam air - Kadar sari larut dalam etanol - Kadar abu total - Kadar abu tidak larut dalam asam Pemeriksaan : - Alkaloida - Flavonoida - Saponin - Tanin - Steroid/triterpenoid 47
7 Lampiran 8. Perhitungan Hasil Karakterisasi Herba Anting-anting 1. Perhitungan penetapan kadar air Simplis % Kadar Air = Volume air Berat Sampel x 100% No Berat Sampel (g) Volume Air (ml) 1.,0 0,..,1,0 0, 0, 1. % Kadar Air = 0, x100% = 4,0 %,. % Kadar Air = 0, x100% =,9 %,1. % Kadar Air = 0, x100% = 4,0 %,0 4,0+,9 + 4,0 % Kadar Air Rata-Rata = =,97 % 48
8 . Perhitungan penetapan Kadar Sari larut dalam air No Berat Sampel (g) Berat Sari (g) 1,01,019,011 0,184 0,189 0,18 %Kadar Sari larut dalam air = 1. %Kadar Sari larut air = = 18,6 %. %Kadar Sari larut air = = 18,8 %. %Kadar Sari larut air = = 18,16 % %Kadar Sari larut air rata-rata = 18,6% + 18,8% + 18,16% = 18,44% 49
9 . Kadar Sari larut dalam Etanol No Berat Sampel (g) Berat Sari (g) 1,01,00,01 0,077 0,08 0,086 %Kadar Sari larut dalam air = 1. %Kadar Sari larut air = = 7,67 %. %Kadar Sari larut air = = 8,16 %. %Kadar Sari larut air = = 8,7 % %Kadar Sari larut air air rata-rata = 7,67% + 8,16% + 8,7% = 8,1% 0
10 4. Perhitungan Penetapan Kadar Abu Total No Berat Sampel (g) Berat Abu (g) 1,0004,000,000 0,0747 0,074 0,076 %Kadar Abu Total = 1. %Kadar Abu Total = =,7 %. %Kadar Abu Total = =,7 %. %Kadar Abu Total = =,8 % % Kadar abu rata-rata =,7% +,7% +,8% =,76% 1
11 . Perhitungan Kadar Abu tidak larut dalam asam No Berat Sampel (g) Berat Abu (g) 1,0004,000,000 0,004 0,00 0,001 %Kadar Abu = 1. %Kadar Abu = = 0,1 %. %Kadar Abu = = 0,1 %. %Kadar Abu = = 0,1 % %Kadar abu rata-rata = 0,1% + 0,1% + 0,1% = 0,14%
12 Lampiran 9. Contoh Perhitungan Dosis Contoh perhitungan volume larutan suspensi Allopurinol yang diambil untuk diberikan secara per oral (po) pada hewan uji tikus - Dosis Allopurinol adalah Konsentrasi larutan suspensi Allopurinol yang dibuat = 10 mg/10 ml - Berat Bahan aktif allopurinol dalam 0 tablet adalah = 0 x 100 mg - Bobot 0 tablet Allopurinol= 1 mg. - Maka serbuk yang ditimbang = 10 mg 000 mg = x 1 mg = 10,6 mg = 000 mg - Jadi dalam serbuk 10,6 mg mengandung 10 mg Allopurinol. - Dibuat suspensi dengan cara menimbang serbuk Allopurinol sebanyak 10,6 mg kemudian ditambahkan sedikit CMC Na 1% digerus sampai homogen. Dituang kedalam labu tentukur 10 ml, ditambah CMC Na 1% sampai batas tanda. Berapa volume larutan Allopurinol yang akan diinduksi? Misal : BB tikus = 00 gr a. Jumlah allopurinol yang diberikan = 10 x BB tikus = 10 x 00 gr 10 mg = x 00 gr 1000 gr = mg b. Volume pemberian untuk tikus 00 g = mg 10 mg x 10 ml = ml.
13 Lampiran 9. (lanjutan) Perhitungan volume pemberian ekstrak etanol herba antinganting dosis 100, 10 dan 00 mg/kg bb Dosis ekstrak etanol herba anting-anting yang digunakan dalam penelitian ini adalah 100, 10 dan 00 mg/kg bb A. EEHA dosis 100 mg/kg bb Berat badan tikus = 199 g Dosis pemberian = 199 x = 19,9 mg Konsentrasi ekstrak = 100 mg/10 ml Volume pemberian = 19,9 100 B. EEHA dosis 10 mg/kg bb Berat badan tikus = 196 g x10 ml = 1,9 ml Dosis pemberian = 196 x = 9,4 mg Konsentrasi ekstrak = 10 mg/10 ml Volume pemberian = 9,4 10 C. EEHA dosis 00 mg/kg bb Berat badan tikus = 198, g Dosis pemberian = 198,x x10 ml = 1,96 ml = 9,64 mg Konsentrasi ekstrak = 00 mg/10 ml Volume pemberian = 9,64 00 x10 ml = 1,98 ml 4
14 Lampiran 9. (Lanjutan) Contoh perhitungan dosis Kafein yang akan diberikan pada tikus secara per oral (p.o.) - Dosis induksi kafein untuk tikus = 1 mg/kg bb - Syarat volume maksimum larutan sediaan uji yang diberikan pada hewan uji tikus (00 g) secara oral adalah.0 ml - Konsetrasi larutan induksi suspensi kafein yang dibuat = 1 mg / 10 ml Berapa volume larutan induksi kafein yang akan diinduksikan? Mis : BB Tikus = 00 g a. Jumlah obat yang diberikan = 1 mg/kg bb x bb = 1x = 7 mg b. Volume larutan yang diberi = 7 mg 1mg x 10 ml = ml maka volume larutan induksi suspensi kafein yang diambil sebanyak ml
15 Lampiran 10. Hasil Pengukuran Kadar Asam Urat Perlakuan Berat Badan (g) Kadar asam urat puasa (mg/dl) Hari ke- 0 Kadar asam urat setelah induksi (Hari ke- 6) Kadar asam urat (mg/dl) Hari ke-9 Hari ke- 1 Hari ke- 1 Suspensi 198,,0 6,1 6, 7,1 CMC 197, 4,9,,8 6, (kontrol 199,4 4,7, 6,6 7, negatif) 19, 4,6,8 6, 6,9 189,,1 6, 6,8 7,0 Rata-rata 194,4,8 4,86,76 6,44 6,94 Suspensi 19,,1,9,, Allopurinol 19, 4,8,,,4 (kontrol 194, 4,7,4,7, positif) 19,,,,6, 19, 4,7 4,1,,4 Rata-rata 194,4, 4,90,60,6, Suspensi 19,4, 4,6 4,0,6 EEHA 19, 4,8,8,,6 100mg/kgbb 19, 4, 4,1,1,6 199, 4,9 4,6,, 194,4,1,6,6, Rata-rata 194,6,0 4,86 4,14,4,1 Suspensi 196,4 4,9,8,6, EEHA , 4,,7,8, mg/kgbb 194,,1,7,9, 197, 4,9,9,4, 197,1, 4,,0,4 Rata-rata 196,6,6 4,94 4,1,74,8 Suspensi 198,1,1,7,7,4 EEHA 00 19, 4,6,6,, mg/kgbb 196,1 4,7 4,1,, 19, 4,8,,6, 19,, 4,4,1, Rata-rata 194,8,18 4,88,80,68,4 6
16 Lampiran 11. Tabel Standart Deviasi Hasil Pengukuran Kadar Asam Urat Kelompok Uji KAU puasa sebelum diinduksi kafein dan jus hati ayam (mg/ dl) KAU puasa sesudah diinduksi kafein dan jus hati ayam (mg/ dl) KAU SD setelah perlakuan (mg/ dl) Kontrol CMC 1% bb Suspensi allopurinol 10 mg/kg bb Suspensi EEHA 100 mg/kg bb Suspensi EEHA 10 mg/kg bb Suspensi EEHA 00 mg/kg bb Hari ke-0,8 0,08, 0,0,0 0,10,6 0,11,18 0,08 Hari ke-6 4,86 0,1 4,90 0, 4,86 0,7 4,94 0,0 4,88 0,6 Hari ke-9,76 0,4,60 0,7 4,14 0,46 4,1 0,,80 0,46 Hari Ke-1 6,44 0,8,6 0,09,4 0,,74 11,76,68 0, Hari ke-1 6,94 0,47, 0,08,1 0,49,8 0,1,4 8,78 7
17 Lampiran 1. Hasil pengukuran persen penurunan kadar asam urat Perlakuan Berat Badan (g) Kadar asam urat puasa (mg/dl) Hari ke-0 Kadar asam urat setelah induksi (Hari ke-6) Kadar asam urat (mg/dl) Hari ke-9 Hari ke- 1 Hari ke- 1 Suspensi 198,,0 -,00-0,00-4,00 CMC 197, 4,9-60,00-18,6-6, (kontrol 199,4 4,7-0,00-40,4-9,7 negatif) 19, 4,6-6,08-41,0-0,00 189,,1-1,6 -, -7, Rata-rata 194,4,8 4,86-16,1 -,68-49,07 Suspensi 19,,1, 0,98 6,86 Allopurinol 19, 4,8 1, 47,91 0,00 (kontrol 194, 4,7 7,6 4, 1,06 positif) 19,, 6, 0,00,76 19, 4,7 1,76 46,80 48,9 Rata-rata 194,4, 4,90 6,4 47,64, Suspensi 19,4, 11,,07 0,76 EEHA 19, 4,8 0,8 7,08 4,8 100mg/kgbb 19, 4, 8,88 1,11 4, 199, 4,9 6,1 8,7 8,7 194,4,1 9,41 9,41,9 Rata-rata 194,6,0 4,86 1, 7,84 6, Suspensi 196,4 4,9,44 46,9 48,97 EEHA , 4, 17,77 7,77 44,44 mg/kgbb 194,,1 7,4 4,1 4,90 197, 4,9 0,40 1,0,10 197,1, 18,86 4,9 4,71 Rata-rata 196,6,6 4,94 1,8 44,44 1,6 Suspensi 198,1,1 7,4 47,0,94 EEHA 00 19, 4,6 1,7 4,6 0,00 mg/kgbb 196,1 4,7 1,76 46,80,19 19, 4,8, 4,8 47,91 19,, 1,8 40,8,76 Rata-rata 194,8,18 4,88,1 4,14 1,96 8
18 Lampiran 1. Tabel Standar Deviasi % Penurunan Kadar Asam Urat Kelompok Uji KAU SD % Penurunan kadar asam urat (mg/dl) Allopurinol 10 mg/kg BB EEHA 100 mg/kg BB EEHA 10 mg/kg BB Hari ke-9 6,4 8,97 1, 9,61 1,8,8 Hari ke-1 47,64,9 7,84,04 44,44 4,9 Hari ke- 1,,9 6, 7,7 1,6 4,77 EEHA 00 mg/kg BB,1 8,47 4,14,7 1,96,07 9
19 Lampiran 14. Gambar Alat Easy Touch Wadah penyimpanan strip. Strip. Memori strip 4. AlatEasy Touch Keterangan : 60
20 Lampiran 1. Gambar Hewan Percobaan (Tikus putih jantan) Tikus putih jantan 61
21 Lampiran 16. Paired T-Test Paired Samples Statistics Mean N Std. Deviation Std. Error Mean Pair 1 sebelum diet sesudah diet Paired Samples Correlations N Correlation Sig. Pair 1 sebelum diet & sesudah diet Paired Samples Test Paired Differences 9% Confidence Std. Std. Error Interval of the Difference Sig. (- Mean Deviation Mean Lower Upper t df tailed) Pair 1 sebelum diet - sesudah diet
22 Lampiran 17. Hasil Perhitungan KAU Dengan SPSS Descriptives 9% Confidence Interval for Mean Std. Lower Upper N Mean Deviation Std. Error Bound Bound Minimum Maximum H_0 CMC (kontrol negativ) Allopurinol (kontrol positiv) EEHA 100 EEHA 10 EEHA Total H_6 CMC (kontrol negativ) Allopurinol (kontrol positiv) EEHA 100 EEHA 10 EEHA Total H_9 CMC (kontrol negativ)
23 Allopurinol (kontrol positiv) EEHA 100 EEHA 10 EEHA Total H_1 CMC (kontrol negativ) Allopurinol (kontrol positiv) EEHA 100 EEHA 10 EEHA Total H_1 CMC (kontrol negativ) Allopurinol (kontrol positiv) EEHA 100 EEHA 10 EEHA Total
24 Lampiran 18. ANOVA ANOVA Sum of Squares df Mean Square F Sig. H_0 Between Groups Within Groups Total H_6 Between Groups Within Groups Total H_9 Between Groups Within Groups Total H_1 Between Groups Within Groups Total H_1 Between Groups Within Groups Total
25 Lampiran 19. Hasil uji Tukey HSD kadar asam urat Tukey HSD 9% Confidence Mean Interval Dependent (I) Difference Std. Lower Upper Variable Kelompok (J) Kelompok (I-J) Error Sig. Bound Bound H_0 H_6 CMC (kontrol negativ) Allopurino l (kontrol positiv) EEHA 100 EEHA 10 EEHA 00 CMC (kontrol negativ) Allopurino l (kontrol positiv) Allopurinol (kontrol positiv) EEHA EEHA EEHA CMC (kontrol negativ) EEHA EEHA EEHA CMC (kontrol negativ) Allopurinol (kontrol positiv) EEHA EEHA CMC (kontrol negativ) Allopurinol (kontrol positiv) EEHA EEHA CMC (kontrol negativ) Allopurinol (kontrol positiv) EEHA EEHA Allopurinol (kontrol positiv) EEHA EEHA EEHA CMC (kontrol negativ) EEHA EEHA EEHA EEHA 100 CMC (kontrol negativ)
26 Allopurinol (kontrol positiv) EEHA EEHA EEHA 10 CMC (kontrol negativ) Allopurinol (kontrol positiv) EEHA EEHA EEHA 00 CMC (kontrol negativ) Allopurinol (kontrol positiv) EEHA EEHA H_9 CMC Allopurinol (kontrol positiv) * (kontrol negativ) EEHA * EEHA * EEHA * Allopurino CMC (kontrol negativ) * l (kontrol positiv) EEHA * EEHA EEHA EEHA 100 CMC (kontrol negativ) * Allopurinol (kontrol positiv) * EEHA * EEHA *
27 EEHA 10 CMC (kontrol negativ) * Allopurinol (kontrol positiv) EEHA * EEHA EEHA 00 CMC (kontrol negativ) * Allopurinol (kontrol positiv) EEHA * EEHA H_1 CMC Allopurinol (kontrol positiv) * (kontrol negativ) EEHA * EEHA * EEHA * Allopurino CMC (kontrol negativ) * l (kontrol positiv) EEHA * EEHA EEHA EEHA 100 CMC (kontrol negativ) * Allopurinol (kontrol positiv) *
28 EEHA * EEHA * EEHA 10 CMC (kontrol negativ) * Allopurinol (kontrol positiv) EEHA * EEHA EEHA 00 CMC (kontrol negativ) * Allopurinol (kontrol positiv) EEHA * EEHA H_1 CMC Allopurinol (kontrol positiv) * (kontrol negativ) EEHA * EEHA * EEHA * Allopurino CMC (kontrol negativ) * l (kontrol positiv) EEHA * EEHA EEHA
29 EEHA 100 EEHA 10 EEHA 00 CMC (kontrol negativ) *.696 Allopurinol (kontrol positiv) *.696 EEHA EEHA *.696 CMC (kontrol negativ) *.696 Allopurinol (kontrol positiv) EEHA EEHA CMC (kontrol negativ) *.696 Allopurinol (kontrol positiv) EEHA *.696 EEHA *. The mean difference is significant at the 0.0 level. 70
30 H_0 Tukey HSD a Kelompok N Subset for alpha = Allopurinol (kontrol positiv).1600 EEHA EEHA EEHA CMC (kontrol negativ).400 Sig..80 Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size =,000. H_6 Tukey HSD a Subset for alpha = 0.0 Kelompok N 1 CMC (kontrol negativ) EEHA EEHA EEHA Allopurinol (kontrol positiv) Sig..99 Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size =,
31 H_9 Tukey HSD a Kelompok N Subset for alpha = CMC (kontrol negativ) EEHA EEHA EEHA Allopurinol (kontrol positiv) Sig Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size =,000. H_1 Tukey HSD a Subset for alpha = 0.0 Kelompok N 1 CMC (kontrol negativ) EEHA EEHA EEHA Allopurinol (kontrol positiv) 48.0 Sig Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size =,000. 7
32 H_1 Tukey HSD a Kelompok N Subset for alpha = CMC (kontrol negativ) EEHA EEHA EEHA Allopurinol (kontrol positiv).00 Sig Means for groups in homogeneous subsets are displayed. a. Uses Harmonic Mean Sample Size =,000. 7
Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian
Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian 51 Lampiran 2. Hasil Identifikasi Tanaman 52 Lampiran 3. Karakteristik Tanaman Alpukat ( Persea americana Mill. ) Tanaman Alpukat Buah alpukat 53 Lampiran
Lebih terperinciLampiran 1. Surat Ethical clearance
Lampiran 1. Surat Ethical clearance 41 Lampiran 2. Surat identifikasi tumbuhan 42 Lampiran 3. Karakteristik tumbuhan mahkota dewa Gambar : Tumbuhan mahkota dewa Gambar : Daun mahkota dewa 43 Lampiran 3
Lebih terperinciLampiran 1. Surat Ethical Clearance
Lampiran 1. Surat Ethical Clearance 117 Lampiran 2. Surat Identifikasi Tumbuhan 118 Lampiran 3. Karakteristik Tumbuhan Temu Mangga Gambar : Tumbuhan Temu Mangga Gambar : Rimpang Temu Mangga 119 Lampiran
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian
Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian 49 Lampiran 2. Hasil Identifikasi Tumbuhan 50 Lampiran 3. Karakteristik Tanaman Kelor (Moringa oleifera Lam. ) Tanaman kelor Daun kelor 51 Lampiran 3. (Lanjutan)
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan daun bangun-bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng)
Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan daun bangun-bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng) Lampiran 2. Gambar tumbuhan daun bangun-bangun a) Tumbuhan bangun-bangun (Plectranthus amboinicus (Lour.)
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan
Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan 71 Lampiran 2.Rekomendasi persetujuan etik penelitian kesehatan 72 Lampiran 3. Gambar tumbuhan dan daun pugun tanoh Tumbuhan pugun tanoh Daun pugun tanoh 73 Lampiran
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil identifikasi daun poguntano (Picria fel-terrae Lour.)
Lampiran 1. Hasil identifikasi daun poguntano (Picria fel-terrae Lour.) 114 Lampiran 2 Simplisia daun poguntano (Picria fel-terrae Lour.) A a b Keterangan: a. Gambar daun poguntano b. Gambar simplisia
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Determinasi Kulit Kayu Manis ((Cinnamomum burmannii Nees & T.Nees)) Blume
Lampiran 1. Hasil Determinasi Kulit Kayu Manis ((Cinnamomum burmannii Nees & T.Nees)) Blume 51 Lampiran 2. Gambar Hasil Makroskopik Kulit Kayu Manis Madu Hutan 52 Lampiran 2. (lanjutan) Simplisia kulit
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil identifikasi teripang
Lampiran 1. Hasil identifikasi teripang 57 Lampiran 2 Gambar 3.1 Teripang segar Pearsonothuria graeffei (Semper, 1868) 58 Lampiran 2. (Sambungan) Gambar 3.2 Simplisia teripang Pearsonothuria graeffei(semper,
Lebih terperinciLampiran 1. Surat rekomendasi persetujuan etik penelitian kesehatan
Lampiran 1. Surat rekomendasi persetujuan etik penelitian kesehatan Lampiran 2. Surat hasil identifikasi daun bangun-bangun Lampiran 3. Bagan pembuatan ekstrak etanol daun bangun-bangun Serbuk simplisia
Lebih terperinciLampiran 1. Surat keterangan sampel
Lampiran 1. Surat keterangan sampel 70 Lampiran 2. Hasil identifikasi sampel penelitian 71 Lampiran 3. Gambar Karakteristik Tumbuhan Temu Giring Tumbuhan Temu Giring 72 Lampiran 3. (lanjutan) Rimpang Temu
Lebih terperinciLampiran 1.Surat Hasil Identifikasi Daun Bangun-bangun
Lampiran 1.Surat Hasil Identifikasi Daun Bangun-bangun 79 Lampiran 2. Surat Rekomendasi Persetujuan Etik Penelitian Kesehatan 80 Lampiran 3. Gambar Makroskopik DaunBangun-bangun Gambar Tumbuhan Daun Bangun-bangun
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan
Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan 43 Lampiran 2. Komite Etik Penelitian Hewan 44 Lampiran 3. Gambar Tumbuhan Pecut Kuda 45 Lampiran 4. Bagan alur penelitian uji toksisitas subkronik EEPK Hewan uji
Lebih terperinciLampiran 1 Data Hasil Penelitian Tabel Persen Degranulasi Mastosit Mencit Jantan
Lampiran 1 Data Hasil Penelitian Tabel Persen Degranulasi Mastosit Mencit Jantan Perlakuan Rata-rata jumlah sel Mencit 1 Mencit 2 Mencit 3 Mencit 4 Mencit 5 % Deg Rata-rata jumlah sel % Deg Rata-rata jumlah
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Bahan Uji Dan Pembanding. x = g/kgbb/hr
LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Bahan Uji Dan Pembanding Dosis buah belimbing wuluh sebagai penurun kolesterol total untuk manusia 2 buah belimbing wuluh segar dijus dan diminum 3 kali sehari (BPOM, 2006).
Lebih terperinciLampiran Universitas Kristen Maranatha
Lampiran 1 Cara Pembuatan Ekstrak Etanol Biji Mahoni 1. Biji mahoni yang sudah dikupas kemudian dikeringkan dan digiling hingga halus. 2. Serbuk simplisia tersebut di bungkus dengan kain kasa dan dimasukkan
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 KONVERSI DOSIS
LAMPIRAN 1 KONVERSI DOSIS Berat rerata hewan coba yang digunakan dalam penelitian = 22 gram. A. Dosis Asetosal Dosis asetosal = 30 mg/100 g tikus (Wahjoedi, 1989) Konversi dari tikus 200 g untuk mencit
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA
LAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA Biji pala diperoleh dari Bogor karena dari penelitian yang dilakukan oleh jurusan Farmasi FMIPA ITB dengan menggunakan destilasi uap diketahui bahwa biji pala
Lebih terperinciLampiran 1 Identifikasi Tumbuhan
Lampiran 1 Identifikasi Tumbuhan Lampiran 2 Karakteristik Tumbuhan Temu Giring Tumbuhan Temu giring Rimpang Temu Giring Simplisia Rimpang Temu Giring Lampiran 2 (sambungan) 1 2 3 4 5 6 Mikroskopik serbuk
Lebih terperinciPerhitungan dosis aloksan, glibenklamid, dan Ekstrak etanol buah mengkudu.
Lampiran 1 : Perhitungan dosis aloksan, glibenklamid, dan Ekstrak etanol buah mengkudu. 1. Dosis aloksan : Dosis aloksan pada tikus 120 mg/kgbb Pada tikus 200 g : = ( 200 g/1000 g ) x 120 mg/kgbb = 24
Lebih terperinciLampiran 1. Identifikasi tumbuhan
Lampiran 1. Identifikasi tumbuhan Lampiran 2. Gambar Talus Rumput Laut Sargassum ilicifolim (Turner) C. Agardh 1 2 3 Makroskopik Tumbuhan Segar Rumput Laut Sargassum ilicifolium (Turner) C. Agardh Keterangan:
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Skrining Fitokimia Kecombrang (Etlingera elatior Jack R. M. Sm) tanin dan triterpenoid/steroid, dapat dilihat pada Tabel 1.
Lampiran 1. Hasil Skrining Fitokimia Kecombrang (Etlingera elatior Jack R. M. Sm) Hasil skrining fitokimia serbuk simplisia dan ekstrak etanol bunga kecombrang dijumpai adanya alkaloida, glikosida, antrakinon,
Lebih terperinciLampiran 1: Data Sebelum Dan Sesudah Perlakuan. Kadar Glukosa Darah Puasa (mg%) Setelah Induksi Aloksan. Setelah Perlakuan
Lampiran 1: Data Sebelum Dan Sesudah Perlakuan Kelompok Perlakuan (n = 4) Kadar Glukosa Darah Puasa (mg%) Setelah Induksi Aloksan Setelah Perlakuan Penurunan Persentase penurunan (%) I 211 51 160 75.83
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS
54 LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS 1. Perhitungan Dosis Asetosal Dosis Asetosal untuk menimbulkan tukak pada tikus = 800 mg/kg BB (Soewarni Mansjoer, 1994) Berat badan rata-rata tikus = ± 150 gram Dosis Asetosal
Lebih terperinciCara perhitungan dosis ekstrak etanol Bawang Putih
Lampiran 1 Cara perhitungan dosis ekstrak etanol Bawang Putih Cara perhitungan dosis buah Bawang Putih Dosis buah bawang putih untuk manusia = 0,5g / kg BB Faktor konversi untuk manusia ke mencit 20g =
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Bahan Uji dan Pembanding
LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Bahan Uji dan Pembanding Dosis buah belimbing wuluh sebagai penurun berat badan untuk manusia 2 buah belimbing wuluh segar dijus dan diminum 3 kali sehari (BPOM, 2006). 2 buah
Lebih terperinciLAMPIRAN A. HASIL STANDARISASI SPESIFIK EKSTRAK TEH (Camellia sinensis Linn.) 1 5,40 2 5,42 3 5,42 x ± SD 5,41 ± 0,01.
LAMPIRAN A HASIL STANDARISASI SPESIFIK EKSTRAK TEH (Camellia sinensis Linn.) 1. Hasil Perhitungan ph Replikasi ph 1 5,40 2 5,42 3 5,42 x ± SD 5,41 ± 0,01 2. Hasil Perhitungan Kadar Sari Larut Air Replikasi
Lebih terperinciHari ke-1 Pembelian mencit dari FMIPA ITB Bandung. Hari ke-1 sampai ke-7 Aklitimasi/adaptasi mencit hingga mencapai usia dan berat ideal
Lampiran 1: Rencana Kerja Penelitian Hari ke-1 Pembelian mencit dari FMIPA ITB Bandung Hari ke-1 sampai ke-7 Aklitimasi/adaptasi mencit hingga mencapai usia dan berat ideal Hari ke-8 Induksi aloksan untuk
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS. Perhitungan dosis pembanding (Andriol)
LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS Perhitungan dosis pembanding (Andriol) Kandungan Andriol (1 kaplet/tablet)= 40 mg Faktor konversi dari dosis manusia (80 mg/70 kg BB) ke dosis mencit yang beratnya 20 g adalah
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. Perhitungan Dosis. x 60 gr = 0,6539 gr
LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis 1. Penghitungan Dosis Bawang Merah Dosis bawang merah untuk manusia 70kg = 60 gr Bawang merah segar sebesar 4.730g dibuat menjadi 51,5501g ekstrak etanol bawang merah. x 60
Lebih terperinciPembuatan Ekstrak Menggunakan Pelarut Organik
60 LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS Pembuatan Simplisia Kering Akar Pasak Bumi Iris atau rajang bahan baku (akar Pasak Bumi) dengan ketebalan 1 2 cm kemudian masukkan ke dalam oven dengan suhu 500 selama 2
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Sertifikat analisis natrium diklofenak (PT. Dexa Medica) Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Lampiran 1. Sertifikat analisis natrium diklofenak (PT. Dexa Medica) 47 Lampiran 2. Surat Hasil Identifikasi Tumbuhan 48 Lampiran 3. Bunga, simplisia bunga pepaya jantan dan Serbuk simplisia bunga
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Surat Hasil Identifikasi Tumbuhan. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Lampiran 1. Surat Hasil Identifikasi Tumbuhan 44 Lampiran 2. Bunga, simplisia bunga pepaya jantan dan Serbuk simplisia bunga pepaya jantan a. Bunga Pepaya Jantan b. Simplisia bunga pepaya jantan
Lebih terperinciLAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN PUTRI MALU
LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN PUTRI MALU 69 LAMPIRAN B SERTIFIKAT HEWAN COBA 70 LAMPIRAN C SERTIFIKAT KODE ETIK 71 LAMPIRAN D DASAR PENGGUNAAN DOSIS Dalam penelitian ini penggunaan dosis ditingkatkan
Lebih terperinciLampiran 1. Dosis infusa rimpang kunyit yang dipakai pada percobaan sebelumnya untuk mencit = 7,8 mg / 0,5 ml (Joao M.C.Ximenes, 2010).
Lampiran 1 Perhitungan Dosis Perhitungan Dosis Kunyit Dosis infusa rimpang kunyit yang dipakai pada percobaan sebelumnya untuk mencit = 7,8 mg / 0,5 ml (Joao M.C.Ximenes, 2010). Berat serbuk rimpang kunyit
Lebih terperinciLAMPIRAN A HASIL STANDARISASI SPESIFIK EKSTRAK
LAMPIRAN A HASIL STANDARISASI SPESIFIK EKSTRAK 1. Hasil Perhitungan Kadar sari larut air Replikasi Berat ekstrak (g) Berat cawan kosong (g) Berat cawan + ekstrak setelah pemanasan % kadar sari larut air
Lebih terperinciLampiran 2. Gambar Hasil Makroskopik. Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. Gambar Hasil Makroskopik Gambar tumbuhan jengkol Gambar buah jengkol Keterangan : A = kulit jengkol B = biji jengkol Lampiran 2. (Lanjutan) Gambar biji jengkol tua Gambar simplisia biji jengkol
Lebih terperinciPerhitungan dosis ekstrak etanol buah mengkudu (EEBM) (Morinda citrifolia)
42 LAMPIRAN 1 PERHITUNGAN DOSIS Perhitungan dosis asetosal Dosis asetosal 30 mg /100 g BB tikus (Wahjoedi, Yun Astuti N., B. Nuratmi, 1997) Faktor konversi dari tikus yang beratnya ± 200 g ke mencit yang
Lebih terperinciPerhitungan Dosis Bahan Uji Dan Pembanding
LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Bahan Uji Dan Pembanding Dosis buah belimbing wuluh sebagai penurun trigliserida untuk manusia 2 buah belimbing wuluh segar dijus dan diminum 3 kali sehari (BPOM, 2006). 2
Lebih terperinciKONVERSI DOSIS. Berat rerata hewan coba yang digunakan dalam penelitian = 22.5 gram. Dosis Asetosal = 30 mg/100 g tikus ( Wahjoedi, 1989)
LAMPIRAN 1 KONVERSI DOSIS Berat rerata hewan coba yang digunakan dalam penelitian = 22.5 gram A. Dosis Asetosal Dosis Asetosal = 30 mg/100 g tikus ( Wahjoedi, 1989) Konversi dari tikus 200 g untuk mencit
Lebih terperinciLAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN MONDOKAKI
LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN MONDOKAKI 85 LAMPIRAN B SERTIFIKAT ANALISIS ETANOL 96% 86 LAMPIRAN C HASIL PEMERIKSAAN STANDARISASI PARAMETER NON SPESIFIK SIMPLISIA DAUN MONDOKAKI A. Perhitungan randemen
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA
LAMPIRAN 1 PEMBUATAN EKSTRAK ETANOL BIJI PALA Biji pala yng digunakan pada penelitian diperoleh dari Bogor karena berdasarkan penelitian jurusan Farmasi FMIPA ITB dengan destilasi uap diketahui bahwa biji
Lebih terperinciLampiran 1 Lembar Persetujuan Komisi Etik
59 Lampiran 1 Lembar Persetujuan Komisi Etik 59 60 Lampiran 2 Perhitungan Dosis Ekstrak Etanol Coklat Hitam, Fluoxetin 1. Dosis Ekstrak Etanol Coklat Hitam Dosis coklat hitam untuk manusia adalah 85 gram
Lebih terperinciLAMPIRAN. repository.unisba.ac.id
40 LAMPIRAN 41 Lampiran 1 HASIL DETERMINASI TUMBUHAN 42 Lampiran 2 SKEMA PROSEDUR PROSES EKSTRAKSI Proses ekstraksi Biji bunga matahari dibersihkan, dicuci,dikeringkan, dan dihaluskan Serbuk Ekstraksi
Lebih terperinciLAMPIRAN LAMPIRAN 1 GAMBAR PENELITIAN
LAMPIRAN LAMPIRAN 1 GAMBAR PENELITIAN Tikus Jantan Galur Wistar Tikus diberi makan pelet standar Pakan Tinggi Kolesterol Mortir + stamfer 38 39 Buah Belimbing Wuluh Juicer Tikus dipanaskan Pengambilan
Lebih terperinciLAMPIRAN A DETERMINASI BUAH NAGA MERAH (HYLOCEREUS POLYRHIZUS)
LAMPIRAN A DETERMINASI BUAH NAGA MERAH (HYLOCEREUS POLYRHIZUS) 95 LAMPIRAN B SERTIFIKASI TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR 96 LAMPIRAN C HASIL PERHITUNGAN KLT Hasil Perhitungan Harga Rf pada pemeriksaan
Lebih terperinciPROSEDUR PEMBUATAN INFUSA KULIT KAYU RAPAT (Parameria laevigata (Juss.) Moldenke)
49 LAMPIRAN 1 PROSEDUR PEMBUATAN INFUSA KULIT KAYU RAPAT (Parameria laevigata (Juss.) Moldenke) Pembuatan dilakukan di Laboratorium Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Determinasi Tumbuhan pecut kuda (Stachytharpheta jamaicensis L.Vahl)
Lampiran 1. Hasil Determinasi Tumbuhan pecut kuda (Stachytharpheta jamaicensis L.Vahl) 63 Lampiran 2. Komite Etik Penelitian Hewan 64 Lampiran 3. Karakteristik Tumbuhan Pecut Kuda Pengukuran Simplisia
Lebih terperinciLampiran 1. Surat Hasil Identifikasi Tumbuhan
Lampiran 1. Surat Hasil Identifikasi Tumbuhan Lampiran 2. Tumbuhan rumput laut merah Kappaphycus alvarezii Lampiran 3. Gambar Simplisia dan Serbuk Kasar Simplisia Rumput Laut Merah Kappaphycus alvarezii
Lebih terperinciSampel darah sebelum disentrifuge Sampel darah setelah disentrifuge
36 Lampiran 1. Sampel Darah Hewan Uji Sampel darah sebelum disentrifuge Sampel darah setelah disentrifuge 37 Lampiran 2. Hewan Uji Kelinci jantan albino 38 Lampiran 3. Tanaman Jaka Tuwa Tanaman Jaka Tuwa
Lebih terperinciLampiran 1 Rekomendasi persetujuan etik penelitian kesehatan
Lampiran 1 Rekomendasi persetujuan etik penelitian kesehatan 48 Lampiran 2 Hasil determinasi tumbuhan daun Lidah mertua (Sansevieria trifasciata var.laurentii) 49 Lampiran3 Gambar hasil makroskopik Daun
Lebih terperinciLampiran 1. Kode etik penelitian
Lampiran 1. Kode etik penelitian 38 Lampiran 2. Skema Penelitian 1. Pembuatan Seduhan Teh Hijau dan Teh Hitam Ditimbang teh hijau dan teh hitam sebanyak 1750 /kg, 3500 /kg dan 7000 /kg Seduhan teh dosis1750
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. Prosedur Kerja
LAMPIRAN 1 Prosedur Kerja Hewan coba yang digunakan adalah mencit Swiss Webster jantan dewasa berusia 6-8 minggu dengan berat badan 25-30 gram sebanyak 25 ekor. Hewan coba diperoleh dari Laboratorium Biologi
Lebih terperinciLampiran 1 dari Kulit Udang serta Transformasi Kitin menjadi Kitosan 1. Gambar Persiapan Bahan
55 Lampiran 1 Proses Isolasi Kitin dari Kulit Udang serta Transformasi Kitin menjadi Kitosan 1. Gambar Persiapan Bahan kulit udang setelah dikeringkan Penghalusan kulit udang Pengayakann dengan ukuran
Lebih terperinciLampiran 1 Jaringan Kolon Mencit Kelompok Kontrol Negatif
56 Lampiran 1 Jaringan Kolon Mencit Kelompok Kontrol Negatif Mukosa normal (perbesaran objektif 4x) Dinding normal(perbesaran objektif 10x) Sel Goblet (+)(perbesaran objektif 40x) 57 Lampiran 2 Jaringan
Lebih terperinciLAMPIRAN C. Skrining Kandungan Kimia
LAMPIRAN A 75 LAMPIRAN B 76 LAMPIRAN C Skrining Kandungan Kimia Alkaloid : Ekstrak dibasahi dengan sedikit alkohol, lalu digerus, kemudian tambahkan sedikit pasir, gerus. Tambahkan 10 ml kloform amoniak
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil identifikasi tanaman
Lampiran 1. Hasil identifikasi tanaman Lampiran 2. Gambar serbuk majakani (Quercus infectoria G. Olivier) Lampiran 3. Bagan kerja penelitian Tikus Dikondisikan selama 2 minggu 1. Diukur Kadar 2. Diinduksi
Lebih terperinciLAMPIRAN II HASIL PERHITUNGAN KONVERSI DOSIS
LAMPIRAN 1 61 LAMPIRAN II HASIL PERHITUNGAN KONVERSI DOSIS 1. Larutan Glibenklamid Dosis manusia untuk Glibenklamid sebesar 5 mg dan konversi dosis dari manusia ke mencit = 0,0026 (Sunthornsaj N,et al,
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Pembuatan Infusa Kulit Batang Angsana : Dosis Loperamid
LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Kadar infus yang digunakan pada percobaan yaitu 10%, 20%, 30% Tikus 200 g 2 ml x 10% = 10 g/100 ml = 0,1 g/ml x 2 = 0,2 mg/ml Konversi tikus ke mencit = 0,14 Dosis 1 mencit
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1 Komisi Etik Penelitian
LAMPIRAN Lampiran 1 Komisi Etik Penelitian 37 38 Lampiran 2 PERSIAPAN PENELITIAN A. Persiapan hewan coba Hewan coba yang digunakan adalah mencit galur Swiss Webster jantan dewasa berumur 6-8 minggu dengan
Lebih terperinciLampiran 1. Identifikasi sampel
Lampiran 1. Identifikasi sampel 74 Lampiran 2.Rekomendasi persetujuan etik penelitian 75 Lampiran 3. Gambar nanas segar Gambar Buah Nanas Segar Gambar Makroskopik Kulit Buah Nanas Segar 76 Lampiran 4.
Lebih terperinciLampiran 1 Gambar buah kelapa hijau (cocos nucifera)
Lampiran 1 Gambar buah kelapa hijau (cocos nucifera) Lampiran 2. Data pengukuran berat badan dan KGD pada tikus diabetes dengan perlakuan yang berbeda Pengamatan NORMAL H1 H3 H6 Nama perlakuan No BB BB
Lebih terperinciLampiran 1 Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah Sesudah Induksi dan sesudah Perlakuan
Lampiran 1 Hasil Pemeriksaan Kadar Glukosa Darah Sesudah Induksi dan sesudah Perlakuan 1 kelompok 2 3 4 5 Kadar Glukosa Darah Mencit (mg%) Persentase Penurunan Penurunan Sebelum Setelah Kadar Glukosa Darah
Lebih terperinciLampiran 1: Konversi perhitungan dosis antar jenis hewan. Marmot. Kelinci. 400 g. 1,5 kg 1,0 7,0 12,25 27,8 64,1 124,3 387,9
Lampiran 1: Konversi perhitungan dosis antar jenis hewan Mencit Tikus Marmot Kelinci Kera Anjing Manusia 20 g 200 g 400 g 1,5 kg 4 kg 12 kg 70 kg Mencit 1,0 7,0 12,25 27,8 64,1 124,3 387,9 20 g Tikus 0,14
Lebih terperinciLampiran 1 Perhitungan konsentrasi Perhitungan temephos 1 ppm
Lampiran 1 Perhitungan konsentrasi: Konsentrasi 1 ppm = 1000 mg didalam 1.000.000 ml akuades. = 1 mg didalam 1.000 ml akuades. Konsentrasi 1100 ppm = 1100 mg / 1000 ml akuades. Konsentrasi 1300 ppm = 1300
Lebih terperinciLampiran 1. Penghitungan Dosis Ekstrak dan Fraksi Teripang Phyllophorus sp.
Lampiran 1. Penghitungan Dosis Ekstrak dan Fraksi Teripang Phyllophorus sp. Menurut Dick, et al., (2010) tiap 1 gr berat basah teripang setara dengan 0,025-0,04 mg glikosida triterpen dengan kadar air
Lebih terperinci= 0,5 gr daun pegagan kering dilarutkan dalam 100 ml akuades.
47 Lampiran : Perhitungan dosis : Dosis 5% Dosis 3% Dosis % Dosis % Dosis 0,5% = 5 gr daun pegagan kering dilarutkan dalam 00 ml akuades. = 3 gr daun pegagan kering dilarutkan dalam 00 ml akuades. = gr
Lebih terperinciSel dihitung menggunakan kamar hitung Improved Neaubauer dengan metode perhitungan leukosit (4 bidang sedang) dibawah mikroskop cahaya.
59 LAMPIRAN 1 Penghitungan Jumlah Sel Sebelum Perlakuan Sel dihitung menggunakan kamar hitung Improved Neaubauer dengan metode perhitungan leukosit (4 bidang sedang) dibawah mikroskop cahaya. Hasil penghitungan
Lebih terperinciKeterangan : E = L 2 + a 2 + b 2 E = intensitas warna L, a, b = dapat dilihat dari hasil pengukuran menggunakan chromameter
7. LAMPIRAN Lampiran 1. Perhitungan Nilai Intensitas Warna Rumus : Keterangan : E = L 2 + a 2 + b 2 E = intensitas warna L, a, b = dapat dilihat dari hasil pengukuran menggunakan chromameter Tepung tempe
Lebih terperinciLAMPIRAN Lampiran 1 PERSIAPAN PENELITIAN. A. Persiapan Hewan Coba
LAMPIRAN Lampiran 1 PERSIAPAN PENELITIAN A. Persiapan Hewan Coba Hewan coba yang digunakan adalah 25 ekor mencit jantan galur Swiss Webster berumur delapan minggu dengan berat badan 20 25 g, diperoleh
Lebih terperinciLampiran 1. LEMBAR PENJELASAN CALON SUBJEK PENELITIAN
Lampiran 1. LEMBAR PENJELASAN CALON SUBJEK PENELITIAN Salam Hormat, Saya yang bernama Anita, mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara, ingin melakukan penelitian tentang PERUBAHAN
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. Prosedur Kerja
LAMPIRAN 1 Prosedur Kerja Hewan coba yang digunakan adalah mencit Swiss Webster jantan dewasa berusia 6 8 minggu dengan berat badan 25 30 gram sebanyak 25 ekor. Hewan coba diperoleh dari Sekolah Ilmu dan
Lebih terperinciLAMPIRAN A SURAT DETERMINASI TANAMAN
LAMPIAN A SUAT DETEMINASI TANAMAN 85 LAMPIAN B SUAT SETIFIKASI TIKUS PUTIH JANTAN 86 LAMPIAN C PEMBUATAN SEDIAAN UJI Suspensi PGA 3% Dibuat sediaan uji dalam bentuk suspensi PGA 3% b/v, diberikan dengan
Lebih terperinciDAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. Skema pembuatan ODF metoklopramid. Sorbitol + Sukralosa + As.askorbat
DAFAR LAMPIRAN Lampiran 1. Skema pembuatan ODF metoklopramid Polimer : HPMC/ HPMC+PVA/ PVA Sorbitol + Sukralosa + As.askorbat Metoklopramid Dikembangkan dengan akuades - Dilarutkan dengan akuades - Diaduk
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan
Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan 4 Lampiran. Sertifikat Analisis Natrium diklofenak (PT. Dexa Medika) 43 Lampiran 3. Kerangka Pikir Penelitian Variabel Bebas Variabel Terikat Parameter Simplisia
Lebih terperinciLAMPIRAN A SURAT DETERMINASI SIMPLISIA BUAH APEL
LAMPIRAN A SURAT DETERMINASI SIMPLISIA BUAH APEL 113 LAMPIRAN B SERTIFIKAT CMC-Na 114 LAMPIRAN C PERHITUNGAN KONVERSI EKSTRAK KENTAL BUAH APEL 115 LAMPIRAN D HASIL STANDARISASI NON SPESIFIK SIMPLISIA a.
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Ekstrak Air Daun Stroberi (EADS)
LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Ekstrak Air Daun Stroberi (EADS) Prosedur pembuatan ekstrak air daun stroberi dilakukan di Sekolah Ilmu & Teknologi Hayati ITB: 1. 500 gram daun stroberi kering ditumbuk menggunakan
Lebih terperinciLAMPIRAN A STANDARISASI SIMPLISIA HASIL PERHITUNGAN SUSUT PENGERINGAN SERBUK Hasil susut pengeringan daun alpukat
LAMPIRAN A STANDARISASI SIMPLISIA HASIL PERHITUNGAN SUSUT PENGERINGAN SERBUK Replikasi Hasil susut pengeringan daun alpukat Hasil susut pengeringan daun belimbing manis 1 5,30 % 6,60% 2 5,20 % 6,80% 3
Lebih terperinciLampiran 1. Perhitungan Dosis Phenylephrine. Phenylephrine dosis mencit 25 gr. = 0,5 x 0,14. = 0,07 mg / 25 gram mencit
Lampiran 1. Perhitungan Dosis Phenylephrine Phenylephrine dosis tikus Phenylephrine dosis tikus 250 gr Phenylephrine dosis mencit 25 gr = 2 mg / kg = 0,5 mg = dosis 250 gram tikus x faktor konversi = 0,5
Lebih terperinciDAFTAR LAMPIRAN. Lampiran 1. Alur prosedur kerja
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Alur prosedur kerja Hewan coba yang digunakan adalah mencit putih jantan berumur 8-10 minggu galur Swiss Webster sebanyak 25 ekor dengan berat badan 20-25 mg. Hewan coba diperoleh
Lebih terperinciLAMPIRAN Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan
LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan Lampiran 2. Tumbuhan pepaya jantan a. Tumbuhan pepaya jantan b. Bunga pepaya jantan c. Simplisia bunga pepaya jantan Lampiran 3. Perhitungan hasil pemeriksaan
Lebih terperinciLATIHAN SPSS I. A. Entri Data
A. Entri Data LATIHAN SPSS I Variabel Name Label Type Nama Nama Mahasiswa String NIM Nomor Induk Mahasiswa String JK Numeris 1. 2. TglLahir Tanggal Lahir Date da Daerah Asal Numeris 1. Perkotaan 2. Pinggiran
Lebih terperinciPerhitungan Dosis Ekstrak Etanol Daun Papaya (EEDP)
Lampiran 1 Perhitungan dosis dan Proses Ektraksi Daun pepaya Perhitungan Dosis Ekstrak Etanol Daun Papaya (EEDP) Dosis daun papaya sebagai antidiare untuk manusia dengan berat badan 70 kg adalah 1 lembar
Lebih terperinciLAMPIRAN. Cases. VolumeUdem KontrolNegatif % 0.0% % VolumeUdem KontrolNegatif Mean % Confidence Interval for Mean
LAMPIRAN Lampiran 1. Interpretasi hasil SPSS Case Processing Summary Cases Kelompok Perlakuan Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent VolumeUdem KontrolNegatif 13 100.0% 0.0% 13 100.0% Pembanding
Lebih terperinciPerlakuan Lama Waktu 2 minggu. 4 Minggu. Ket: (I). Inti, (S).Sinusoid. Ket: (I). Inti, (L).Lemak. Ket: (I). Inti, (S).Sinusoid
LAMPIRAN Lampiran 1. Gambar Histologi Preparat Jaringan Hati Tikus Putih (Rattus norvegicus) pada luasan sel 25 µm dengan menggunakan mikroskop cahaya perbesaran 10 x 10. Perlakuan Lama Waktu 2 Kontrol
Lebih terperinciLampiran 1 : Perhitungan Dosis
Lampiran 1 : Perhitungan Dosis Perhitungan dosis infusa kulit jengkol (IKJ) Penelitian yang dilakukan menggunakan variabel dosis IKJ 10%, 20%, 40% dan 80%. Pembuatan dosis IKJ 10% dibuat dengan prosedur
Lebih terperinciLAMPIRAN I SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)
LAMPIRAN I SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan di bawah ini, Nama lengkap : Tgl lahir : NRP : Alamat : Menyatakan bersedia dan tidak berkeberatan
Lebih terperinciLampiran 1 : Pembuatan Infusa daun Sirih (IDS)
Lampiran 1 : Pembuatan Infusa daun Sirih (IDS) Penelitian ini menggunakan dosis dengan dasar penelitian Vivin K (2008) yang menggunakan ekstrak daun sirih dengan dosis 0,01% sampai 0,1%. Diketahui : 240
Lebih terperinciLampiran 1 PERHITUNGAN DOSIS. Dosis mencit: 1,4x0,14(konversi dari tikus ke mencit 20 g)= 0,196 mg BB rata-rata Mencit : 26 gram
Lampiran 1 PERHITUNGAN DOSIS sisplatin Dosis untuk tikus= 7mg/kg Dosis absolute pada tikus : 7x0,2=1.4 mg Dosis mencit: 1,4x0,14(konversi dari tikus ke mencit 20 g)= 0,196 mg BB rata-rata Mencit : 26 gram
Lebih terperinciLampiran 1 Data panjang dan bobot lobster air tawar yang digunakan sebagai hewan uji
45 46 Lampiran 1 Data panjang dan bobot lobster air tawar yang digunakan sebagai hewan uji Panjang (cm) Bobot (gr) Panjang (cm) Bobot (gr) 7,3 21 7,0 19 7,5 22 7,3 21 6,5 16 7,1 21 6,7 18 6,8 17 7,0 19
Lebih terperinciLampiran 1. Identifikasi sampel
Lampiran 1. Identifikasi sampel 48 Lampiran 2. Gambar 3.1 Teripang segar Pearsonothuria graeffei (Semper,1868) 49 Lampiran 2. (Lanjutan) Gambar 3.2 Teripang kering Pearsonothuria graeffei (Semper,1868)
Lebih terperinciLampiran 1. Surat Permohonan Ijin Penelitian di Laboratorium Mikrobiologi FK UKM
Lampiran 1 Surat Permohonan Ijin Penelitian di Laboratorium Mikrobiologi FK UKM 79 80 Lampiran 2 Surat Permohonan Ijin Peminjaman Alat di Laboratorium Biologi FK UKM 81 Lampiran 3 Perhitungan Statistik
Lebih terperinciLAMPIRAN I SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT)
LAMPIRAN I SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN (INFORMED CONSENT) Yang bertanda tangan di bawah ini, Nama lengkap : Tgl lahir : NRP : Alamat : Menyatakan bersedia dan tidak berkeberatan
Lebih terperinciLampiran 2. Metode Analisa Kimiawi. 2.1 Uji Kadar Air 35
Lampiran 2. Metode Analisa Kimiawi 2.1 Uji Kadar Air Sampel yang telah dihaluskan ditimbang sebanyak 35 3 gram dalam cawan porselin yang telah diketahui berat konstannya. Lalu sampel dikeringkan dalam
Lebih terperinciJenis Pupuk o B1 B2 B3 B4
TUTORIAL SPSS RANCANGAN ACAK KELOMPOK (RAK) oleh : Hendry http://teorionline.wordpress.com/ Rancangan acak kelompok (RAK) sering disebut dengan randomized complete block design (RCBD). Pada rancangan ini
Lebih terperinciLampiran 1. Gambar Sampel. Gambar 1. Produk bubur bayi yang dijadikan sampel. Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1. Gambar Sampel Gambar 1. Produk bubur bayi yang dijadikan sampel 35 Lampiran. Hasil Analisis Kualitatif Mineral Kalsium dan Besi Gambar. Gambar Kristal Kalsium Sulfat (Perbesaran 10x10) Gambar
Lebih terperinciLAMPIRAN A SURAT SERTIFIKASI TIKUS PUTIH JANTAN
LAMPIAN A SUAT SETIFIKASI TIKUS PUTIH JANTAN 90 9 LAMPIAN B HASIL PAAMETE SIMPLISIA Hasil Perhitungan Penetapan Susut Pengeringan Serbuk eplikasi 2 ata-rata Hasil susut pengeringan 8 % 8,7 % 8,5 % 8,4
Lebih terperinciDosis 1 : 0,02g/0,25cc aquadestper ekor mencit 1 dosis manusia Dosis 2 : 0,02 g x 5 = 0,1 g/0,25 cc aquadest per ekor mencit 5 dosis
LAMPIRAN 1 Perhitungan Dosis Daun Salam Berat 50 lembar daun salam segar = 60 g Berat 50 lembar daun salam kering = 20,75 g Penggunaan empiris daun salam pada manusia sebagai antidiare: ~ 20 lembar= 8,3g
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan
Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan Lampiran 2. Gambar tumbuhan salak, buah salak, simplisia, serbuk simplisia dan jus daging buah salak Gambar 2.1 Tanaman kulit jeruk kesturi Gambar 2.2 Kulit jeruk
Lebih terperinciLampiran 1. Surat Keterangan Determinasi Tanaman Ceplukan (Physalis angulata L).
Lampiran 1. Surat Keterangan Determinasi Tanaman Ceplukan (Physalis angulata L). 1 Lampiran 1. Lanjutan 2 3 Lampiran 2. Hasil Pemeriksaan Organoleptis, Daya Lekat, Kekentalan, Susut Pengeringan Ekstrak
Lebih terperinci