Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan

Transkripsi

1 Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan 45

2 Lampiran 2. Gambar Tanaman ranti Tanaman ranti 46

3 Lampiran 3. Simplisia dan serbuk simplisia daun ranti Simplisia daun Ranti Serbuk simplisia daun Ranti 47

4 Lampiran 4. Bagan kerja pembuatan ekstrak Daun ranti Dicuci bersih dengan air memengalir Ditiriskan Dikering anginkan Daun ranti 3 kg Dikeringkan pada suhu ± 40 ᵒC Ditimbang Simplisia kering 420 g Serbuk Simplisia Dihaluskan dengan blender Uji karakteristik simplisia a. Makroskopik dan Mikroskopik b. Penetapan kadar air c. Penetapan kadar sari larut etanol d. Penetapan kadar sari larut air e. Penetapan kadar abu total f. Penetapan kadar abu tidak larut asam Perkolasi (300 gram) Diperkolasi dengan etanol 70 % Ekstrak cair Dikentalkan dengan rotary evaporator Ekstrak kental 72 gram 48

5 Lampiran 5. Hasil penimbangan, rendemen, dan susut pengeringan. Berat keseluruhan simplisia segar = 3000 g Berat keseluruhan simplisia = 420 g Rendamen = Berat keseluruhan simplisia Berat keseluruhan simplisia segar X 100% = 420 X 100% = 14% 3000 Susut pengeringan = ( )gg x 100% 3000 = 86% 49

6 Lampiran 6. Hasil pemeriksaan mikroskopik Mikroskopik serbuk simplisia daun ranti perbesaran 10 x 40 Keterangan : 1. Rambut penutup tipe uniseluler 2. Stomata tipe anisositik 3. Berkas pengangkut tipe tangga. 50

7 Lampiran 7. Perhitungan hasil pemeriksaan karakterisasi serbuk simplisia 1. Perhitungan kadar air serbuk simplisia daun ranti Kadar air simplisia = Volume air Berat Sampel xx 100% a. Berat simplisia = 5,016g Volume air = 0,2 ml 0,2 Kadar air = xx 100% = 3,98% 5,016 b. Berat simplisia = 5,024 g Volume air = 0,2 ml 0,2 Kadar air = 5,024 xx 100% = 3,98% c. Berat simplisia = 5,010 g Volume air = 0,3 ml Kadar air 0,3 = = 5,010 xx 100% = 5,98% Kadar air rata-rata = (3,98+3,98+5,99)% 3 = 4,65% 51

8 Lampiran 7. (Lanjutan) 2. Perhitungan kadar sari larut etanol serbuk simplisia daun ranti Kadar sari = Berat sari Berat simplisia x x 100% a. Berat simplisia = 5,014 g Berat sari = 0,115 g Kadar sari = 0,155 5,014 xx xx 100% = 15,46% b. Berat simplisia = 5,009 g Berat sari = 0,103 g Kadar sari = 0,153 5,009 xx xx 100% = 15,27% c. Berat simplisia = 5,079 g Berat sari = 0,105 g Kadar sari = 0,155 x 100 5, x 100% = 15,25% (15, , ,25)% Kadar sari rata-rata = = 15,32% 3 52

9 Lampiran 7. (Lanjutan) 3. Perhitungan kadar sari larut air serbuk simplisia daun ranti Kadar sari = Berat sari Berat simplisia x x 100% a. Berat simplisia = 5,014 g Berat sari = 0,176 g Kadar sari = 0,176 x 100 5, x 100% = 17,55% b. Berat simplisia = 5,008 g Berat sari = 0,198 g Kadar sari = 0,198 5,008 xx xx 100% = 19,76% c. Berat simplisia = 5,010 g Berat sari = 0,185 g Kadar sari = 0,185 x 100 5, x 100% = 18,46% Kadar sari rata-rata = (17, ,76 +18,46)% 3 = 18,59% 53

10 Lampiran 7. (Lanjutan) 4. Perhitungan kadar abu total serbuk simplisia daun ranti Kadar abu total = Berat abu Berat simplisia x 100% a. Berat simplisia = 2,015 g Berat abu = 0,13 g Kadar abu = 0,13 2,015 xx 100% = 6,45% b. Berat simplisia = 2,027 g Berat abu = 0,13 g Kadar abu = 0,13 2,027 xx 100% = 6,41% c. Berat simplisia = 2,022 g Berat abu = 0,13 g Kadar abu = 0,13 2,022 x 100% = 6,43% (6,45 + 6,41 + 6,43)% Kadar abu total rata-rata = = 6,43% 3 54

11 Lampiran 7. (Lanjutan) 5. Perhitungan kadar abu total tidak larut asam serbuk simplisia daun ranti Kadar abu tidak larut asam = Berat abu Berat simplisia x 100% a. Berat simplisia = 2,015 g Berat abu = 0,018 g Kadar abu = 0,019 2,015 b. Berat simplisia = 2,027 g Berat abu = 0,019 g xx 100% = 0,94% Kadar abu = 0,019 xx 100% = 0,93% 2,027 c. Berat simplisia = 2,022 g Berat abu = 0,018 g Kadar abu = 0,018 2,022 x 100% = 0,89% (0,94 + 0,93 + 0,89)% Kadar abu total tidak larut asam rata-rata = = 0,92% 3 55

12 Lampiran 8. Bagan pengerjaan uji efek antidiare metode transit intestinal 30 ekor tikus jantan ( g) Dikelompokkan Kelompok 1 Kondisi normal (5ekor) Kelompok II Kondisi diare (5ekor) Kelompok III-V S.EEDR dosis100, 200 dan 400 mg/kg bb Kelompok VI S.Loperamiddosis 0,54 mg/kg bb t = 0 menit diberisuspensi norit 5% 1 ml t = 60 menit dislokasi leher dan dibedah t = 0 menit diberi Ol.ricini 2 ml/200 g bb t = 60 menit diberi suspense norit 5% 1 ml t = 0 menit diberi S.EEDR pada tiap kelompok t = 60 menit diberi Ol.ricini 2 ml/200 g bb t = 0 menit diberi S.L 0,54 mg/kg bb t = 60 menit diberi Ol.ricini 2 ml/200 g bb t = 120 menit dislokasi leher dan dibedah t = 120 menit diberi suspensi norit 5% 1 ml t = 120 menit diberi suspensi norit 5% 1 ml t = 180 menit dislokasi leher dan dibedah t = 180 menit dislokasi leher dan dibedah Usus dikeluarkan dan diukur panjang usus yang dilalui marker norit mulai dari pylorus sampai katup ileosekal Dihitung persenlintasan marker norit terhadap panjang usus keseluruhan Hasil 56

13 Lampiran 9. Bagan pengerjaan uji efek diare metode defekasi 30 ekor tikus jantan berat ( g) Dikelompokkan 6 ekor kelompok kontrol negatif Tiap dosis 6 ekor, Kelompok EEDR dosis 100, 200 dan 400 mg/kg bb 6 ekor kelompok Suspensi Loperamid dosis 0,54 mg/kg bb t = 0 jam diinduksi oleum ricini 2 ml/200 g bb t = 0 jam diinduksi oleum ricini 2 ml/200 g T = 1 jam Diberi EEDR dosis 100, 200 dan 400 mg/kg bb t = 0 jam diinduksi oleum ricini 2 ml/200 g bb T = 1 jam Diberi Loperamid dosis 0, 54 mg/kg bb Dilakukan pengamatan selama 6 jam, setiap satu jam feses cair ditimbang dan dicatat beratnya Hasil dianalisis SPPS 57

14 Lampiran 10. Data persentase lintasan marker norit No perlakuan Oleum ricini 2 ml/200 g bb + Norit Normal (Norit) Loperamid HCl 0,54 mg/kg bb EEDR 100 mg/kg bb EEDR 200 mg/kg bb EEDR 400 mg/kg bb Panjang usus (cm) Lintasan marker norit (cm) Persen lintasan marker norit (%) , ,5 91, ,5 92, , , ,5 74, , ,5 72, , ,5 74, , , ,5 41, , , , , ,5 69, , , , , , , , , , ,5 35, , ,68 Rata- rata persen lintasan marker norit ± SE 91,63 ± 0,59 74,03 ± 0,32 42,49 ± 2,60 68,91 ± 0,65 56,54 ± 1,11 38,64 ± 0,95 58

15 Lampiran 11. Usus halus yang dilintasi marker norit Lintas marker norit pada kelompok yang diberi suspensi norit 5%. Lintas marker norit pada kelompok yang diinduksi oleum ricini 2 ml/200 gr bb. Lintas marker norit yang diberi suspensi EEDR dosis 400 mg/kg bb. Lintas marker norit yang diberi suspensi EEDR dosis 200 mg/kg bb. Lintas marker norit yang diberi suspensi EEDR dosis 100 mg/kg bb. Lintas marker norit yang diberi suspensi loperamid dosis 0,54 mg/kg bb 59

16 Lampiran 12. Gambar kandang tikus uji dan Feses cair tikus Kandang Tikus Uji Feses Cair Tikus 60

17 Lampiran 13. Volume maksimum sesuai jalur pemberian dan konversi dosis. 1. Tabel volume maksimum larutan sediaan uji yang dapat diberikan pada hewan uji (Ritchel, 1974) Jenis hewan uji Volume maksimal (ml) sesuai jalur pemberian i.v i.m i.p s.c p.o Mencit (20-30 g) Tikus (100 g) Hamster (50 g) Marmut (250 g) Merpati (300 g) Kelinci (2,5 kg) Kucing (3 kg) Anjing (5 kg) 0,5 0, , ,05 0,1 0,1 0,25 0,5 0, , , ,0 2, Tabel konversi dosis antara jenis hewan dengan manusia (Laurence and Bacharach, 1964). Mencit 20 g Tikus 200 g Marmut 400 g Kelinci 1,5 kg Kera 4 kg Anjing 12 kg Manusia 70 kg Mencit 20 g Tikus 200 g Marmut 400 g Kelinci 1,5 kg Kera 4 kg Anjing 12 kg Manusia 70 kg 1,0 7,0 12,25 27,8 64,1 124,2 387,9 0,14 1,0 1,74 3,9 9,2 17,8 56,0 0,08 0,57 1,0 2,25 5,2 10,2 31,5 0,04 0,25 0,44 1,0 2,4 4,5 14,2 0,016 0,11 0,19 0,42 1,0 1,9 6,1 0,008 0,06 0,10 0,22 0,52 1,0 3,1 0,0026 0,018 0,031 0,07 0,16 0,32 1,0 61

18 Lampiran 14. Perhitungan volume pemberian suspensi loperamid Perhitungan dosis imodium tablet Tiap tablet Imodium mengandung 2 mg loperamid HCL. Dosis dewasa 2 mg - 8 mg/hari dan tidak lebih dari 16 mg/hari (berat dewasa untuk konversi 70 kg) Dosis untuk tikus 200 g yaitu : 6 mg x 0,018 = 0,108 mg/ 200 g atau 0,54 mg/kg bb Berat serbuk Imodium yang akan diambil yaitu dari 20 tablet imodium digerus dan ditimbang = 2247 mg. Dari 20 tablet mengandung loperamid sebanyak 40 mg. Dosis loperamid yang digunakan adalah dosis 0,54 mg/kg bb. Maka serbuk loperamid yang digunakan atau dipakai adalah: 0,54 mmmm 40 mmmm x 2247 mg = 30,33 mg Dalam serbuk Imodium sebanyak 30,33 mg mengandung loperamid sebanyak 0,54 mg. Dosis loperamid yang digunakan adalah 0,54 mg/kg bb, maka volume pemberiannya adalah : 0,54 mmmm Dosis untuk 200 g tikus = 1000 x 200 g = 0,108 mg Konsentrasi loperamid Volume pemberian = 30,33 mg/10 ml = 0,108 mmmm 0,54 mmmm x 10 ml = 2,0 ml. 62