Vacuum fryer Laboratorium Pilot Plant
|
|
- Sonny Setiawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Lampiran 1. Spesifikasi alat penggoreng vakum Spesifikasi Vacuum fryer Laboratorium Pilot Plant Vacuum fryer Laboratorium BBIA Kapasitas 10 kg/jam kg/ jam Lama proses Disesuaikan menit Tipe Vertikal Horisontal Volume minyak goreng 80 liter liter Instalasi listrik 1500 watt 1300 watt Kelengkapan Sealer kemasan Spinner Pengendali suhu Sealer kemasan Spinner Pengendali suhu Volume pada waktu x 1.8 x 0.6 m 3 diangkut Kebutuhan ruangan - Min 2 x 3 m 2 59
2 Lampiran 2 Contoh perhitungan analisis fisikokimia a. contoh perhitungan kadar air keripik nanas madu Berat cawan = gram Berat sampel = gram (a) Berat cawan + sampel = gram (b) Berat cawan + sampel kering = gram (c) Berat sampel setelah dikeringkan = b c = = gram (d) Persen kadar air = d x 100 a = x = 4.51 % (b/b) b. contoh perhitungan kadar lemak keripik nanas madu berat sampel = gram berat labu = gram berat labu + lemak = gram berat lemak = y x = gram gram = gram Persen kadar lemak = berat lemak x 100 berat sampel = x = % 60
3 Lampiran 2 Contoh perhitungan analisis fisikokimia (lanjutan) c. Contoh perhitungan kadar gula nanas madu Pengenceran = 16 x Berat sampel = gram = mg Volume blangko = ml Volume titran = 11.5 ml Volume Na-tiosulfat (blangko-titran) = = ml (a) a ml Na-tiosulfat setara dengan b mg glukosa (lihat Tabel.) = mg C6H12O6 + ((selisih volume Na-tiosulfat dengan volume Na-tiosulfat pada Tabel)x Δ) = (0.28 x 2.7) = mg % kadar glukosa = mg glukosa x pengenceran x 100 mg sampel = x 16 x = % 61
4 Lampiran 2 Contoh perhitungan analisis fisikokimia (lanjutan) Tabel analisis jumlah glukosa. ml 0,1 N Natiosulfat Glukosa, fruktosa, gula invert mg C 6 H 12 O 6 Δ
5 Lampiran 3 Perhitungan harga pokok dan BEP pembuatan keripik nanas paon kebun dan keripik nanas madu 1 buah nanas paon kebun = ± 500 g o Rendemen nanas paon kebun = 13,11 % x 500 g = 65.5 gram keripik o 1 buah nanas paon kebun= 65.5 gram keripik 1 kg keripik = 20 nanas, asumsi 20% kerugian (busuk, kesalahan dalam pengolahan) 1 buah nanas madu = ± 350 g o Rendemen nanas madu = 15,71 % x 350 g = 55 gram keripik o 1 buah nanas madu = 55 gram keripik 1 kg keripik = 22 nanas, asumsi 20% kerugian (busuk, kesalahan dalam pengolahan) Waktu produksi buah nanas = 3.5 jam (2 jam untuk pengupasan dan pengirisan, 1.5 jam untuk penggorengan) 1 hari = 8 jam kerja 8 jam kerja/3.5 jam waktu produksi = 2.25 kg keripik/hari/orang Kapasitas mesin = kg dibutuhkan minimal 2 pekerja Harga alat Rp ,00, umur alat 20 tahun Biaya penyusutan = Rp ,00 / 20 tahun = Rp ,00 per tahun Rp ,00 per bulan Kapasitas produksi = 4.5 kg/ hari = kg / bulan 63
6 Lampiran 3 Perhitungan harga pokok pembuatan keripik nanas paon kebun dan madu (lanjutan) Analisis biaya pembuatan keripik nanas madu Biaya tetap (fixed cost)/bulan Minyak goreng (75 liter) Rp ,00 Upah 2 Rp ,00 Rp ,00 Penyusutan alat Rp ,00 Sewa bangunan/ruangan Rp ,00 Rp ,00 Biaya variable / bulan Nanas (44 Rp 2500,00) x 25 hari Rp ,00 Penyusutan minyak (1.1 L x 4.5 Rp 7500,00) x 25 hari Rp ,00 Gas LPG x 25 hari Rp ,00 Listrik x 25 hari Rp ,00 Rp ,00 HPP = TFC + TVC Q HPP = Rp ,00 + Rp ,00 = Rp , kg kg = Rp ,11 Rp ,00 1 buah nanas madu = 55 gram keripik harga 55 gram keripik = Rp 2.900,00 Keuntungan yang diharapkan=rp /55 g keuntungan per gram = Rp 10,00 P (harga jual) = HPP + (Rp 10,00 x 1000 g) = Rp ,00+ Rp ,00 = Rp ,00 VC = TVC / Q = Rp ,00/ = Rp ,11 Rp ,00 BEP = TFC / (P VC) BEP = Rp ,00 = 75 kg Rp ,00 Rp ,00 64
7 Lampiran 3 Perhitungan harga pokok pembuatan keripik nanas paon kebun dan madu (lanjutan) Analisis biaya pembuatan nanas paon kebun Biaya tetap (fixed cost)/bulan Minyak goreng (75 liter) Rp ,00 Upah 2 Rp ,00 Rp ,00 Penyusutan alat Rp ,00 Sewa bangunan/ruangan Rp ,00 Rp ,00 Biaya variable / bulan Nanas (40 Rp 4000,00) x 25 hari Rp ,00 Penyusutan minyak (1.1 L x 4.5 Rp 7500,00) x 25 hari Rp ,00 Gas LPG x 25 hari Listrik x 25 hari Rp Rp , ,00 Rp ,00 HPP = TFC + TVC Q HPP = Rp ,00 + Rp ,00. = Rp , kg kg = Rp ,11 Rp ,00 1 buah nanas paon kebun = 65.5 gram keripik harga 65.5 gram keripik = Rp 4.400,00 Keuntungan yang diharapkan=rp /65.5 g keuntungan per gram = Rp 8,40 P = HPP + (Rp 8,40 x 1000 g) = Rp66.200,00 + Rp 8.400,00 = Rp ,00 VC = TVC / Q = Rp ,00/ = Rp ,11 Rp ,00 BEP = TFC / (P VC) BEP = Rp ,00 = 79.2 kg Rp ,00 Rp ,00 65
8 Lampiran 4 Data realisasi luas tanam, luas panen, produksi, dan produktivitas tanaman pangan di Palangka Raya Kota Palangka Raya Komoditi LT (Ha) LP (Ha) Produksi (ton) Produktivitas (Ku/Ha) Padi Palawija Jagung Kedelai Kacang tanah Ubi kayu Ubi jalar Sayuran Bwg daun Petsai/sawi Kacang panjang Cabe besar Cabe rawit Tomat Terong Ketimun Kangkung Bayam Buncis Labu Siam Gambas Pare Buah-buahan Alpukat Belimbing Duku Durian Jambu biji Jambu air Jeruk siam Jeruk besar Mangga Sukun Melinjo Petai Pisang nangka Cempedak Nanas Pepaya Rambutan Salak Sawo Sirsak Melon
9 Lampiran 5. Kuesioner KUESIONER KONSUMEN No Responden : Tanggal : Lokasi : L/P Kuesioner ini mohon diisi dengan maksud untuk mengetahui preferensi konsumen terhadap produk keripik nanas (Ananas comosus). Penelitian ini dilakukan dalam rangka penyelesaian tugas akhir di Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, fakultas Teknologi Pertanian, institut Pertanian Bogor yang dilakukan oleh Arti Amrah Tari. Responden diharapkan dapat menjawab seluruh pertanyaan dengan membubuhkan tanda silang (X) pada kolom yang tersedia Bagian I (Informasi Umum Responden) 1. Usia anda saat ini : ( ) 9 13 tahun ( ) tahun ( ) tahun 2. Bila anda tidak/belum bekerja, tingkat pendidikan anda saat ini : ( ) SD atau sederajat ( ) SMP atau sederajat ( ) SMA atau sederajat ( ) lainnya, sebutkan 3. Bila anda sudah bekerja, pekerjaan tetap anda saat ini : ( ) Pegawai negeri ( ) Wiraswasta ( ) Pegawai Swasta ( ) Lainnya, sebutkan 4. Pendapatan anda per bulan ( ) < ,00 ( ) Rp ,00 Rp ,00 ( ) Rp ,00 Rp ,00 ( ) Rp , ,00 ( ) > ,00 67
10 Bagian II (Informasi tentang produk) 5. Apakah anda menyukai keripik? ( ) ya ( ) tidak 6. Berikan peringkat untuk atribut-atribut keripik berikut ini (urutkan 1 5, 1 = paling diperhatikan) ( ) warna ( ) kerenyahan ( ) rasa ( ) lainnya, sebutkan. ( ) penampakan 7. Apakah anda pernah mengkonsumsi produk keripik nanas? ( ) pernah (lanjutkan ke no. 8) ( ) tidak pernah ( lanjutkan ke no.9) 8. Jika pernah, berapa kali anda mengkonsumsi nanas dalam 1 bulan? ( ) sering ( ) kadang-kadang ( ) jarang Pada saat ini akan dikeluarkan produk baru keripik nanas. 9. Apakah komentar anda mengenai produk baru ini? ( ) bisa menerima (lanjutkan ke no. 11) ( ) tidak bisa menerima (lanjutkan ke no. 10) 10. Apabila anda menjawab tidak bisa menerima, alasannya ( ) rasa tidak menarik ( ) tidak suka buah nanas ( ) kelihatannya aneh ( ) lainnya, sebutkan Jika anda menjawab tidak bisa menerima pada no. 9, anda tidak perlu menjawab pertanyaan selanjutnya. Terima kasih atas bantuan anda yang telah turut berpartisipasi dalam mengisi kuesioner ini. 11. Apabila anda menjawab bisa menerima alasannya.. ( ) menarik ( ) ada pilihan keripik jenis baru ( ) dapat mengkonsumsi nanas ( ) lainnya, sebutkan.. dengan lebih praktis 68
11 12. Berikan penilaian anda terhadap masing-masing atribut keripik nanas di bawah ini dengan cara memberi tanda silang dengan keterangan sebagai berikut (1= sangat penting, 2 = penting, 3 = biasa, 4 = tidak penting, 5 = sangat tidak penting) Atribut Penilaian Bentuk Rasa Kerenyahan Warna Harga Untuk pertanyaan no. 13 sampai no. 16 jawablah dengan membubuhkan tanda silang (X) pada kolom yang telah disediakan 13. Terdapat 3 macam keripik nanas. Bagaimana penilaian anda terhadap bentuk ketiga keripik nanas tersebut? Berbagai jenis keripik Keterangan Keripik A Keripik B Keripik C Sangat menarik Menarik Biasa Tidak menarik Sangat tidak menarik 14. Bagaimana penilaian anda terhadap rasa ketiga keripik nanas tersebut? Berbagai jenis keripik Keterangan Keripik A Keripik B Keripik C Sangat suka Suka Biasa Agak suka Tidak suka 69
12 15. Menurut anda kerenyahan dari ketiga keripik tersebut : Berbagai jenis keripik Keterangan Keripik A Keripik B Keripik C Sangat renyah Renyah Biasa Agak renyah Tidak renyah 16. Menurut anda warna ketiga keripik tersebut : Berbagai jenis keripik Keterangan Keripik A Keripik B Keripik C Sangat menarik Menarik Biasa Tidak menarik Sangat tidak menarik 17. Harga rata rata untuk keripik nanas ini adalah Rp per..,(satu gelas Aqua) bagaimana pendapat anda mengenai harga keripik nanas tersebut : ( ) sangat mahal ( ) mahal ( ) wajar ( ) murah ( ) sangat murah 18. Menurut anda harga tertinggi yang dapat diterima adalah Rp per 19. Apakah anda ingin mencoba mengkonsumsi keripik nanas ini? ( ) ya ( ) tidak 20. Bila produk ini muncul di pasaran, apakah anda akan membeli produk keripik nanas ini? ( ) ya ( ) tidak 70
13 21. Bila produk ini muncul di pasaran, anda memilih untuk membeli produk ini di: ( ) swalayan ( ) pasar ( ) warung ( ) lainnya, sebutkan. 22. Apakah anda memiliki saran lain untuk produk keripik nanas ini, selain pertanyaan yang telah disebutkan?.. Terima kasih atas bantuan anda yang telah turut berpartisipasi dalam mengisi kuesioner ini. 71
14 Lampiran 6. Nilai r tabel untuk uji validitas dan reliabilitas 72
15 Lampiran 7 Hasil uji validitas dan reabilitas kuesioner Hasil uji validitas kuesioner No pertanyaan X tot Y tot X^2 tot Y^2 tot XY tot R a b c d e a b c a b c a b c a b c Contoh perhitungan validasi untuk pertanyaan nomer 4 : r = N (Σ XY) (ΣX ΣY) (N Σ X 2 (Σ X) 2 ) (NΣY 2 - (Σ Y) 2 ) Dimana : X = skor pada soal yang ingin diukur Y = skor dari masing masing soal N = jumlah pengamatan r = indeks validitas r = 30 (3868) (50 x 2178) = (30x176 (50) 2 ) (30x (2178) 2 ) r = 7140 =
16 Lampiran 7 Hasil uji validitas dan reabilitas kuesioner (lanjutan) Hasil uji reliabilitas Responden X X^2 Y Y^2 XY Total Perhitungan reabilitas dengan Rumus Spearman-Brown berdasarkan korelasi product moment : r = N (Σ XY) (ΣX ΣY) (N Σ X 2 (Σ X) 2 ) (NΣY 2 - (Σ Y) 2 ) Dimana : X = skor pada soal yang ingin diukur Y N r = skor dari masing masing soal = jumlah pengamatan = korelasi product moment 74
17 Lampiran 7 Hasil uji validitas dan reabilitas kuesioner (lanjutan) r = 30 (40893) (1134x1044) (30x44726 (1134) 2 ) (30x37698 (1044) 2 ) r = r = Rumus Spearman Brown : r s = 2 x r ( 1 + r ) : r s = 2 x ( ) : r s =
18 Lampiran 8. Kuesioner hasil perbaikan KUESIONER KONSUMEN No Responden : Tanggal : Lokasi : L/P Kuesioner ini mohon diisi dengan maksud untuk mengetahui preferensi konsumen terhadap produk keripik nanas (Ananas comosus L. Merr). Penelitian ini dilakukan dalam rangka penyelesaian tugas akhir di Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, fakultas Teknologi Pertanian, institut Pertanian Bogor yang dilakukan oleh Arti Amrah Tari. Responden diharapkan dapat menjawab seluruh pertanyaan dengan membubuhkan tanda silang (X) pada kolom yang tersedia Bagian I (Informasi Umum Responden) 23. Usia anda saat ini : ( ) 9 13 tahun ( ) tahun ( ) tahun 24. Bila anda tidak/belum bekerja, tingkat pendidikan anda saat ini : ( ) SD atau sederajat ( ) SMP atau sederajat ( ) SMA atau sederajat ( ) lainnya, sebutkan 25. Bila anda sudah bekerja, pekerjaan tetap anda saat ini : ( ) Pegawai negeri ( ) Wiraswasta ( ) Pegawai Swasta ( ) Lainnya, sebutkan 26. Pendapatan anda per bulan (bagi yang sudah bekerja) ( ) < ,00 ( ) Rp ,00 Rp ,00 ( ) Rp ,00 Rp ,00 ( ) Rp , ,00 ( ) > ,00 76
19 Bagian II (Informasi tentang produk) 27. Apakah anda menyukai keripik? ( ) ya ( ) tidak 28. Berikan peringkat untuk atribut-atribut keripik berikut ini (urutkan 1 5, 1 = paling diperhatikan) ( ) warna ( ) kerenyahan ( ) rasa ( ) lainnya, sebutkan. ( ) penampakan 29. Apakah anda pernah mengkonsumsi produk keripik nanas? ( ) pernah (lanjutkan ke no. 8) ( ) tidak pernah ( lanjutkan ke no.9) 30. Jika pernah, berapa kali anda mengkonsumsi nanas dalam 1 bulan? ( ) sering (lebih dari 5 kali) ( ) kadang-kadang (3 5 kali) ( ) jarang (kurang dari 3 kali) Pada saat ini akan dikeluarkan produk baru keripik nanas. 31. Apakah komentar anda mengenai produk baru ini? ( ) bisa menerima (lanjutkan ke no. 11) ( ) tidak bisa menerima (lanjutkan ke no. 10) 32. Apabila anda menjawab tidak bisa menerima, alasannya ( ) rasa tidak menarik ( ) tidak suka buah nanas ( ) kelihatannya aneh ( ) lainnya, sebutkan Jika anda menjawab tidak bisa menerima pada no. 9, anda tidak perlu menjawab pertanyaan selanjutnya. Terima kasih atas bantuan anda yang telah turut berpartisipasi dalam mengisi kuesioner ini. 33. Apabila anda menjawab bisa menerima alasannya.. ( ) menarik ( ) ada pilihan keripik jenis baru ( ) dapat mengkonsumsi nanas ( ) lainnya, sebutkan.. dengan lebih praktis 77
20 34. Berikan penilaian anda terhadap masing-masing atribut keripik nanas di bawah ini dengan cara memberi tanda silang dengan keterangan sebagai berikut (1= sangat penting, 2 = penting, 3 = biasa, 4 = tidak penting, 5 = sangat tidak penting) Atribut Penilaian Bentuk Rasa Kerenyahan Warna Harga Untuk pertanyaan no. 13 sampai no. 16 jawablah dengan membubuhkan tanda silang (X) pada kolom yang telah disediakan 35. Terdapat 3 macam keripik nanas. Bagaimana penilaian anda terhadap bentuk ketiga keripik nanas tersebut? Berbagai jenis keripik Keterangan Keripik A Keripik B Keripik C Sangat menarik Menarik Biasa Tidak menarik Sangat tidak menarik 36. Bagaimana penilaian anda terhadap rasa ketiga keripik nanas tersebut? Berbagai jenis keripik Keterangan Keripik A Keripik B Keripik C Sangat suka Suka Biasa Agak suka Tidak suka 78
21 37. Menurut anda kerenyahan dari ketiga keripik tersebut : Berbagai jenis keripik Keterangan Keripik A Keripik B Keripik C Sangat renyah Renyah Biasa Agak renyah Tidak renyah 38. Menurut anda warna ketiga keripik tersebut : Berbagai jenis keripik Keterangan Keripik A Keripik B Keripik C Sangat menarik Menarik Biasa Tidak menarik Sangat tidak menarik 39. Harga rata rata untuk keripik nanas ini adalah Rp per..,(satu gelas Aqua) bagaimana pendapat anda mengenai harga keripik nanas tersebut : ( ) sangat mahal ( ) mahal ( ) wajar ( ) murah ( ) sangat murah 40. Menurut anda harga tertinggi yang dapat diterima adalah Rp per 41. Apakah anda ingin mencoba mengkonsumsi keripik nanas ini? ( ) ya ( ) tidak 79
22 42. Bila produk ini muncul di pasaran, apakah anda akan membeli produk keripik nanas ini? ( ) ya ( ) tidak 43. Bila produk ini muncul di pasaran, anda memilih untuk membeli produk ini di: ( ) swalayan ( ) pasar ( ) warung ( ) lainnya, sebutkan. 44. Apakah anda memiliki saran lain untuk produk keripik nanas ini, selain pertanyaan yang telah disebutkan?.. Terima kasih atas bantuan anda yang telah turut berpartisipasi dalam mengisi kuesioner ini. 80
23 Lampiran 9 Skor kepentingan (e i ) terhadap masing-masing atribut keripik nanas Atribut Skor evaluasi Rata-rata skor keripik nanas kepentingan (e i ) bentuk rasa kerenyahan warna harga Contoh perhitungan untuk skor kepentingan atribut rasa : e i = Σ (skor x frekuensi) Σ Responden e i = (-2 x0) + (-1 x 0) + (0 x 0) + (1 x 21) + (2 x 97) 118 e i = e i =
24 Lampiran 10 Skor kepercayaan (b i ) terhadap masing-masing atribut keripik nanas Skor kepercayaan atribut keripik nanas paon kebun Atribut Skor evaluasi keripik nanas Rata-rata skor kepercayaan (b i ) bentuk rasa kerenyahan warna Skor kepercayaan atribut keripik nanas madu Atribut Skor evaluasi keripik nanas Rata-rata skor kepercayaan (b i ) bentuk rasa kerenyahan warna Skor kepercayaan atribut keripik nanas komersil Atribut Skor evaluasi keripik nanas Rata-rata skor kepercayaan (b i ) bentuk rasa kerenyahan warna Contoh perhitungan untuk skor kepercayaan atribut warna keripik nanas paon kebun: b i = Σ (skor x frekuensi) Σ Responden b i = (-2 x1) + (-1 x 14) + (0 x 46) + (1 x 39) + (2 x 18) 118 b i = b i =
25 Lampiran 11 Skor sikap hasil analisis Fishbein skor kepercayaan (bi) skor kepentingan keripik nanas paon kebun keripik nanas madu keripik nanas komersil atribut (ei) bi ei.bi bi ei.bi bi ei.bi bentuk rasa kerenyahan warna Σ ei. bi
26 Lampiran 12 Hasil survei harga tertinggi yang dapat diterima responden Harga maksimum yang dapat diterima/50 g Jumlah responden (Palangka Raya) Jumlah responden (Bogor) Rp 10, Rp 20, Rp 30, Rp 35, Rp 40, Rp 50, Rp 60, Rp 70, Rp 75, Rp 76, Rp 80, Rp 100, Rp 120, Rp 130, Rp 140, Rp 150, Rp 160, Jumlah responden (Palangka Raya dan Bogor) 84
27 Lampiran 13 Hasil analisis uji T A. Bentuk keripik nanas paon kebun t-test: Two-Sample Assuming Equal Variances Bogor Pl.raya Mean Variance Observations Pooled Variance Hypothesized Mean Difference 0 df 116 t Stat P(T<=t) one-tail t Critical one-tail P(T<=t) two-tail t Critical two-tail B. Rasa keripik nanas paon kebun t-test: Two-Sample Assuming Equal Variances bogor Pl.raya Mean Variance Observations Pooled Variance Hypothesized Mean Difference 0 df 116 t Stat P(T<=t) one-tail t Critical one-tail P(T<=t) two-tail t Critical two-tail
28 Lampiran 13 Data analisis uji T (lanjutan) C. Kerenyahan keripik nanas paon kebun t-test: Two-Sample Assuming Equal Variances Bogor Pl.raya Mean Variance Observations Pooled Variance Hypothesized Mean Difference 0 df 116 t Stat P(T<=t) one-tail t Critical one-tail P(T<=t) two-tail t Critical two-tail D. Warna keripik nanas paon kebun t-test: Two-Sample Assuming Equal Variances Bogor Pl.raya Mean Variance Observations Pooled Variance Hypothesized Mean Difference 0 df 116 t Stat P(T<=t) one-tail t Critical one-tail P(T<=t) two-tail t Critical two-tail
29 Lampiran 13 Data analisis uji T (lanjutan) E. Bentuk keripik nanas madu t-test: Two-Sample Assuming Equal Variances Bogor Pl.raya Mean Variance Observations Pooled Variance Hypothesized Mean Difference 0 df 116 t Stat P(T<=t) one-tail t Critical one-tail P(T<=t) two-tail t Critical two-tail F. Rasa keripik nanas madu t-test: Two-Sample Assuming Equal Variances Bogor Pl.raya Mean Variance Observations Pooled Variance Hypothesized Mean Difference 0 df 116 t Stat P(T<=t) one-tail t Critical one-tail P(T<=t) two-tail t Critical two-tail
30 Lampiran 13 Data analisis uji T (lanjutan) G. Kerenyahan keripik nanas madu t-test: Two-Sample Assuming Equal Variances Bogor Pl.raya Mean Variance Observations Pooled Variance Hypothesized Mean Difference 0 df 116 t Stat P(T<=t) one-tail t Critical one-tail P(T<=t) two-tail t Critical two-tail H. Warna keripik nanas madu t-test: Two-Sample Assuming Equal Variances Bogor Pl.raya Mean Variance Observations Pooled Variance Hypothesized Mean Difference 0 Df 116 t Stat P(T<=t) one-tail t Critical one-tail P(T<=t) two-tail t Critical two-tail
Gambar 3. Nanas terpilih (a) Nanas paon kebun, (b) nanas madu
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PEMILIHAN BUAH NANAS UNTUK BAHAN BAKU KERIPIK Penelitian tahap I bertujuan untuk mencari jenis dan proses pengolahan yang tepat untuk buah nanas dari Palangka Raya. Pada penelitian
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE B. METODE PENELITIAN
III. BAHAN DAN METODE A. BAHAN DAN ALAT Bahan-bahan utama yang digunakan dalam pembuatan keripik nanas ini adalah buah nanas paon kebun dan nanas madu, garam dan minyak goreng. Bahan untuk analisa produk
Lebih terperinciTabel Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Sayuran Tahun
9 2.1 Tanaman Sayuran Tabel 2.1.1 Luas Panen, Produktivitas, dan Produksi Sayuran Tahun 20112015 Uraian A. 1 Bawang Merah Tahun * Luas Panen (Ha) 2,00 7,00 * Produktivitas (Ku/Ha) 45,00 90,00 * Produksi
Lebih terperinci2. TANAMAN PANGAN 2.1. Luas Tanam (Ha) Komoditi Tanaman Pangan Kabupaten Luwu, tahun
2. TANAMAN PANGAN 2.1. Luas Tanam (Ha) Komoditi Tanaman Pangan Kabupaten Luwu, tahun 2009-2012 PADI LADANG PADI SAWAH JAGUNG 2009 2010 2011 2012 2009 2010 2011 2012 2009 2010 2011 2012 LAROMPONG - - 4
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan merupakan upaya perubahan secara terencana seluruh dimensi kehidupan menuju tatanan kehidupan yang lebih baik di masa mendatang. Sebagai perubahan yang terencana,
Lebih terperinciRepublik Indonesia. SURVEI HARGA PEDESAAN Subsektor Tanaman Hortikultura (Metode NP)
RAHASIA Republik Indonesia SURVEI HARGA PEDESAAN Subsektor Tanaman Hortikultura (Metode NP) PERHATIAN 1. Tujuan pencacahan NP-2 adalah untuk mencatat/mengetahui nilai & volume produksi yang dijual petani
Lebih terperinciA. Realisasi Keuangan
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2008 A. Realisasi Keuangan 1. Belanja Pendapatan Realisasi belanja pendapatan (Pendapatan Asli Daerah) Tahun 2008 Dinas Pertanian Kabupaten Majalengka mencapai 100%
Lebih terperinciLEMBAR KATALOG Statistik Sayur-Sayuran Dan Buah-Buahan Kabupaten Penajam Paser Utara 2016 Katalog BPS : 5216.6409 Ukuran Buku : 14,8 x 21 cm Jumlah Halaman : ix + 79 Naskah : BPS Kabupaten Penajam Paser
Lebih terperinciKEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. bujur timur. Wilayahnya sangat strategis karena dilewati Jalur Pantai Utara yang
IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kondisi Geografis Kabupaten Batang adalah salah satu kabupaten yang tercatat pada wilayah administrasi Provinsi Jawa Tengah. Letak wilayah berada diantara koordinat
Lebih terperinciLAMPIRAN 1. Tanda tangan,
LAMPIRAN 1 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN HUBUNGAN ASUPAN SERAT, ASUPAN CAIRAN DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN KEJADIAN KONSTIPASI PADA LANSIA VEGETARIAN DI PUSDIKLAT BUDDHIS MAITREYAWIRA Saya
Lebih terperinci1. PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN, PERIKANAN, PETERNAKAN & PERKEBUNAN. Tabel 1.1.1C
SUMBER DAYA ALAM PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN, PERIKANAN, PETERNAKAN & PERKEBUNAN. SUB SEKTOR TANAMAN PANGAN Apa yang sudah dicapai selama ini lebih ditingkatkan, Pemerintah Kota Jayapura akan lebih
Lebih terperinciKuisioner Penelitian. Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi Anak Kelas IV dan V di SDN Panunggangan 1
Kuisioner Penelitian Hubungan Pola Makan dengan Status Gizi Anak Kelas IV dan V di SDN Panunggangan 1 A. Petunjuk Pengisian Kuisioner 1. Adik dimohon bantuannya untuk mengisi identitas diri pada bagian
Lebih terperinciAnalisis keterkaitan sektor tanaman bahan makanan terhadap sektor perekonomian lain di kabupaten Sragen dengan pendekatan analisis input output Oleh :
1 Analisis keterkaitan sektor tanaman bahan makanan terhadap sektor perekonomian lain di kabupaten Sragen dengan pendekatan analisis input output Oleh : Sri Windarti H.0305039 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Lebih terperinciKuesioner Food Frekuensi Semi Kuantitatif. 1-2x /mgg. 2 minggu sekali
67 Lampiran 1 : Kuesioner Food Frekuesi (FFQ) Kuesioner Food Frekuensi Semi Kuantitatif Nama : Umur : Jenis kelamin : Tanggal wawancara : No. Sampel : Bahan Makanan Berapa kali konsumsi per... Porsi tiap
Lebih terperinciKOMODITAS HORTIKULTURA UNGGULAN DI KABUPATEN SEMARANG (PENDEKATAN LQ DAN SURPLUS PRODUKSI)
KOMODITAS HORTIKULTURA UNGGULAN DI KABUPATEN SEMARANG (PENDEKATAN DAN SURPLUS PRODUKSI) Eka Dewi Nurjayanti, Endah Subekti Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Wahid Hasyim Jl. Menoreh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditemui dan digemari masyarakat Indonesia. Buah ini sangat baik apabila
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nanas (Ananas comosus) merupakan salah satu buah yang banyak ditemui dan digemari masyarakat Indonesia. Buah ini sangat baik apabila dibudidayakan di daerah beriklim
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Gamping Kabupaten Sleman ini dilakukan terhadap 117 orang responden yang
A. Karakteristik Responden V. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian minat masyarakat untuk membeli sayur dan buah di Pasar Kabupaten Sleman ini dilakukan terhadap 117 orang responden yang dilakukan di tiga wilayah
Lebih terperinciPerkembangan Ekonomi Makro
Boks 1.2. Pemetaan Sektor Pertanian di Jawa Barat* Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB (harga berlaku) tahun 2006 sebesar sekitar 11,5%, sementara pada tahun 2000 sebesar 14,7% atau dalam kurun waktu
Lebih terperinciPERENCANAAN DIET UNTUK PENDERITA DIABETES MELLITUS
PERENCANAAN DIET UNTUK PENDERITA DIABETES MELLITUS Oleh: Fitri Rahmawati, MP JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BOGA DAN BUSANA FAKULTAS TEKNIK UNY email: fitri_rahmawati@uny.ac.id Diabetes Mellitus adalah penyakit
Lebih terperinciStatistik Konsumsi Pangan 2012 KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Dalam rangka meningkatkan ketersediaan dan pelayanan data dan informasi pertanian, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian menerbitkan Buku Statistik Konsumsi Pangan 2012. Buku ini berisi
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dantempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di UKM Mekar Sari di Dusun Boleleu No. 18 Desa Sidomakmur Kecamatan Sipora Utara Kabupaten Kepulauan Mentawai. Sementara
Lebih terperinciUkuran rumah tangga dalam gram: 1 sdm gula pasir = 8 gram 1 sdm tepung susu = 5 gram 1 sdm tepung beras, tepung sagu. = 6 gram
Dibawah ini merupakan data nilai satuan ukuran rumah tangga (URT) yang dipakai untuk menentukan besaran bahan makanan yang biasa digunakan sehari- hari dalam rumah tangga. (Sumber: Puslitbang Gizi Depkes
Lebih terperincit-test: Two-Sample Assuming Unequal Variances
LAMPIRAN Lampiran 1. Komposisi multivitamin dan mineral Caviplex Komponen Jumlah Komponen Jumlah Vitamin A 4000 IU Acid Folic 1 mg Vitamin D 400 IU Fe Fumarat 135 mg Vitamin B1 3 mg Acid Glutamic 50 mg
Lebih terperinciBAB VI SASARAN PEMBANGUNAN HORTIKULTURA
BAB VI SASARAN PEMBANGUNAN HORTIKULTURA A. Sasaran Umum Selama 5 (lima) tahun ke depan (2015 2019) Kementerian Pertanian mencanangkan 4 (empat) sasaran utama, yaitu: 1. Peningkatan ketahanan pangan, 2.
Lebih terperinciLampiran 1. Areal Panen, Produktivitas Rata-Rata, dan Produksi Padi Indonesia Tahun Areal Panen (Ha)
LAMPIRAN Lampiran 1. Areal Panen, Produktivitas Rata-Rata, dan Produksi Padi Indonesia 2003-2009 Tahun Areal Panen (Ha) Produktivitas Rata- Rata (Kuintal/Ha) Produksi (Ton) 2003 11.488.034 45,38 52.137.604
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Penelitian dilakukan di Desa Sido Makmur, Kec. Sipora Utara, Kab. Kep.Mentawai untuk proses penggorengan keripik ikan lemuru. Dan dilanjutkan dengan
Lebih terperinciKonsumsi Buah Dan Sayur Susenas Maret Dalam rangka Hari Gizi Nasional, 25 Januari 2017
Konsumsi Buah Dan Sayur Susenas Maret 2016 Dalam rangka Hari Gizi Nasional, 25 Januari 2017 SUSENAS Sejak 1963- Sekarang Cakupan Estimasi Nasional, Provinsi, Kabupaten/Kota Responden: Rumah Tangga Biasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor pertanian merupakan sektor yang mendapatkan perhatian cukup besar dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pertanian merupakan sektor yang mendapatkan perhatian cukup besar dari pemerintah karena memiliki peranan yang sangat penting bagi pembangunan ekonomi jangka
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2011-Februari 2012. Proses penggorengan hampa keripik ikan tongkol dilakukan di UKM Mekar Sari,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sayuran merupakan salah satu komoditas unggulan karena memiliki nilai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sayuran merupakan salah satu komoditas unggulan karena memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Selain memiliki masa panen yang cukup pendek, permintaan
Lebih terperinciPedoman Pengumpulan Data Hortikultura L-5
Lampiran 2. Konversi Hortikultura 1. Konversi Jarak Tanam, Populasi dan Umur Panen Sayuran dan Buahbuahan Semusim (SBS). a. Sayuran Semusim Jarak Populasi Umur Mulai No Tan / ha Tanam / cm Panen (Hari)
Lebih terperinciLampiran 1 Kuesioner Penelitian Kode Responden:
LAMPIRAN Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Kode Responden: KUESIONER PENELITIAN POLA KONSUMSI PANGAN MASYARAKAT PAPUA (Studi kasus di Kampung Tablanusu, Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua).
Lebih terperinciLINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS KRIPIK BUAH DAN SAYUR
LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS KRIPIK BUAH DAN SAYUR Disusun Oleh: Rudi Baja Saputra 10.12.4460 S1-SI-2B STMIK AMIKOM YOGYAKARTA PELUANG BISNIS KRIPIK BUAH DAN SAYUR Apakah anda membutuhkan buah-buahan?
Lebih terperinciVII. KOMODITAS UNGGULAN DI KABUPATEN BOGOR
VII. KOMODITAS UNGGULAN DI KABUPATEN BOGOR 7.1 Komoditas Unggulan di Kecamatan Pamijahan Berdasarkan hasil analisis Location Quotient (LQ) terhadap komoditas pertanian di Kabupaten Bogor yang menggambarkan
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Banjarnegara terletak antara 7⁰12 7⁰31 Lintang Selatan dan
IV. GAMBARAN UMUM A. Kondisi Geografis dan Administrasi Kabupaten Banjarnegara terletak antara 7⁰12 7⁰31 Lintang Selatan dan 109⁰29 109⁰45 50 Bujur Timur. Berada pada jalur pegunungan di bagian tengah
Lebih terperinciLUAS TAMBAH TANAM SAYUR BUAH SEMUSIM (SBS) TAHUN 2015 LUAS PANEN SAYUR BUAH SEMUSIM (SBS) TAHUN 2015
LUAS TAMBAH TANAM SAYUR BUAH SEMUSIM (SBS) TAHUN 2015 Komoditas Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agus Sept Okt Nov Des TOTAL 1 Kacang Panjang 1 2-1 - - 1 5 2 Cabe Besar 1 2 - - - 1-4 3 Cabe Rawit - 1 1-1
Lebih terperinciPENENTUAN KOMODITI BASIS SUB SEKTOR TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA DI KABUPATEN PASER
Penentuan Komoditi Basis Sub Sektor Tanaman Pangan dan Hortikultura (Achmad Zaini) PENENTUAN KOMODITI BASIS SUB SEKTOR TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA DI KABUPATEN PASER (Determined bases commodities of
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI
No. 04/04/Th. XV, 2 April 2012 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI BULAN MARET 2012 SEBESAR 97,86 PERSEN NTP Provinsi Sulawesi Tengah (NTP-Gabungan) bulan Maret 2012 sebesar 97,86 persen,
Lebih terperinciPRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015)
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 14/03/Th.XIX. 01 Maret 2016 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015) ANGKA SEMENTARA PRODUKSI PADI TAHUN 2015 SEBESAR 2.331.046 TON
Lebih terperinciPRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015)
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 14/03/Th.XIX. 01 Maret 2016 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015) ANGKA SEMENTARA PRODUKSI PADI TAHUN 2015 SEBESAR 2.331.046 TON
Lebih terperinciBadan Pusat Statistik Kota Palu i STATISTIK PERTANIAN KOTA PALU 2015/2016 Katalog : 5101006.7271 ISSN : 2502-2563 No. Publikasi : 72710.1619 Ukuran Buku : 21 x 29,7 cm Jumlah Halaman : x + 39 halaman Naskah
Lebih terperinciDATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016
DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016 KELOMPOK DATA JENIS DATA : SUMBER DAYA ALAM : Pertanian, Kehutanan, Kelautan, Perikanan, Peternakan, Perkebunan
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM. A. Gambaran Umum Wilayah Kecamatan Batanghari. Kecamatan yang terletak di Kabupaten Lampung Timur dengan luas wilayah
46 IV. GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Wilayah Kecamatan Batanghari Kecamatan Batanghari yang merupakan lokasi penelitian ini merupakan salah satu Kecamatan yang terletak di Kabupaten Lampung Timur dengan
Lebih terperinciPRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA TETAP TAHUN 2015)
No. 47/07/33/Th.X, 1 Juli 2016 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA TETAP TAHUN 2015) Angka Tetap (ATAP) produksi padi Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015 sebesar 11,30 juta ton Gabah Kering Giling (GKG). Angka
Lebih terperinciANGKET / KUESIONER PENELITIAN
ANGKET / KUESIONER PENELITIAN Kepada yth. Ibu-ibu Orang tua Balita Di Dusun Mandungan Sehubungan dengan penulisan skripsi yang meneliti tentang Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pola Pemberian Makanan Balita
Lebih terperinciLampiran 1: Daftar Bahan Makanan Penukar RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
LAMPIRAN 74 Lampiran 1: Daftar Bahan Makanan Penukar RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta DAFTAR BAHAN MAKANAN PENUKAR RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Daftar bahan makanan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dinyatakan
Lebih terperinciLAPORAN HASIL LITBANG
SIDa.X.6 LAPORAN HASIL LITBANG Pengembangan Teknologi Pengolahan Makanan Ringan (Vacuum Frying, Deep Frying dan Spinner) untuk Meningkatkan Kualitas Makanan Olahan di Banjarnegara PROGRAM INSENTIF RISET
Lebih terperinciILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
RESPIRASI Oleh: Dimas Rahadian AM, S.TP. M.Sc Email: rahadiandimas@yahoo.com JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA RESPIRASI RESPIRASI AEROBIK C 6 H 12 O 6 + 6O 2 + 38 ADP
Lebih terperinciSiantar Marimbun 49,31%
Siantar Se 0,22% BAB IX PERTANIAN 9.1. Luas Lahan Secara umum, dari total luas lahan Kota Pematangsiantar, sebesar 2.316 ha at 28,96 persen merupakan lahan sawah, sebesar 2.205 ha atausekitar 27,58 persen
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
V. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 5.1. Gambaran Umum Kabupaten Kerinci 5.1.1. Keadaan Geografis. Kabupaten Kerinci terletak di daerah bukit barisan, dengan ketinggian 5001500 mdpl. Wilayah ini membentang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diberlakukannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI
No. 04/05/Th. XIV, 2 Mei 2011 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI APRIL 2011 NILAI TUKAR PETANI SEBESAR 98,78 PERSEN NTP Provinsi Sulawesi Tengah Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) tercatat sebesar 84,25 persen,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Produk hortikultura memiliki peranan penting bagi pembangunan pertanian yang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Produk hortikultura memiliki peranan penting bagi pembangunan pertanian yang meliputi buah-buahan dan sayuran. Buah-buahan berfungsi penting dalam proses metabolisme tubuh
Lebih terperinciPRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015)
No. 20/03/33 Th.X, 1 Maret 2016 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015) Angka Sementara (ASEM) produksi padi Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015 diperkirakan 11,30 juta ton Gabah Kering Giling
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JULI 2013
No. 43/08/63/Th.XVII, 1 Agustus 2013 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JULI 2013 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI (NTP) BULAN JULI 2013 TURUN 0,96 PERSEN
Lebih terperinciPrograma Penyuluhan Kab.Bangka
Programa Penyuluhan Kab.Bangka 2013 1 LEMBAR PENGESAHAN PROGRAMA PENYULUHAN PERTANIAN KABUPATEN BANGKA TAHUN 2013 Tim Penyusun, Kepala Bidang Penyuluhan Pada Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Bangka, Koordinator
Lebih terperinciTabel/Table 1.4 Luas Panen, Produksi dan Rata-Rata Produksi Tanaman Buah - Buahan Harvest Area, Production and yield Rate of Fruits Tahun/ Year 2013
Tabel/Table 1.4 No Jenis Tanaman/ Yang Sedang / Rata-rata Kinds of Vegetable Menghasilkan Kuintal (Ku/Ha) (Ha) 2 3 4 1 Alpukad 332,530 17.218 51,78 2 Belimbing 25,297 4.319 170,75 3 Duku/Langsat 11,080
Lebih terperinciIV. KEDAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN. Wilayah Kabupaten Sleman terbentang mulai 110 o sampai dengan
IV. KEDAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN A. Keadaan fisik Kabupaten Sleman Wilayah Kabupaten Sleman terbentang mulai 110 o 13 00 sampai dengan 110 o 33 00 Bujur Timur, dan mulai 7ᵒ34 51 sampai dengan 7ᵒ47 03 Lintang
Lebih terperinciDaftar Harga Produk Sayuran
Daftar Harga Produk Sayuran Blok D6 No. Griya Harapan Permai Bekasi 73 Telp: x @berandaorganik a @berandaorganik Pengkinian: 205-0-02 ID Produk SAY-0 Bayam Hijau 200 Rp 7.000 SAY-02 Bayam Merah 200 Rp
Lebih terperinciResearch Fair Unisri 2017 ISSN: Vol 1, Number 1, Maret 2017
ANALISIS PERBANDINGAN BIAYA DAN PENDAPATAN USAHATANI CABE DAN USAHATANI PARE DI DESA KALIGAWE, KECAMATAN PEDAN, KABUPATEN KLATEN The Comparative Analysis of Production cost and the income of the chilli
Lebih terperinciANALISIS LOCATION QUOTIENT (LQ) AGROPOLITAN PONCOKUSUMO
ANALISIS LOCATION QUOTIENT (LQ) AGROPOLITAN PONCOKUSUMO Akhmad Faruq Hamdani Universitas Kanjuruhan Malang Email: hamdani_af@ymail.com Abstrak Pertumbuhan wilayah suatu daerah ditentukan oleh pemanfaatan
Lebih terperinciTabel 16. Data Produksi Benih Yang Dihasilkan Oleh UPTD/Balai Lingkup Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jawa Barat Tahun 2014
5.1 Penyediaan Benih Unggul Untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan peningkatan produksi dan nilai tambah proses produksi usaha tani tanaman pangan, unsur teknologi benih unggul bermutu, produsen benih,
Lebih terperinciPENINGKATAN PRODUKSI PERTANIAN
PELUANG INVESTASI : Ekstensifikasi lahan pertanian di kecamatan lainnya di wilayah Kabupaten Siak, seperti Kecamatan Sungai Apit dan Sungai Mandau; Cetak Sawah Baru (CSB) yang berfungsi mencukupi kebutuhan
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. TEMPAT DAN WAKTU Proses penggorengan keripik durian dengan mesin penggorengan vakum dilakukan di UKM Mekar Sari di Dusun Boleleu No. 18 Desa Sido Makmur Kecamatan Sipora Utara
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI
No. 04/04/Th. XIV, 1 April 2011 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI MARET 2011 NILAI TUKAR PETANI SEBESAR 98,45 PERSEN NTP Provinsi Sulawesi Tengah Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) tercatat sebesar 83,67 persen,
Lebih terperinciADDENDUM DOKUMEN PENGADAAN. Nomor : 001/RS-ULP/LSPBM-BBRVBD/04/2016
KEMENTERIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA BALAI BESAR REHABILITASI VOKASIONAL BINA DAKSA (BBRVBD) UNIT LAYANAN PENGADAAN Jl. SKB No. 5 Karadenan Cibinong Bogor, 16913 Telp. (0251) 8654702 8654705 Fax. 8654701
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI
No. 04/09 /Th. XIV, 5 September 2011 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI BULAN AGUSTUS 2011 SEBESAR 99,44 PERSEN NTP Provinsi Sulawesi Tengah (NTP-Gabungan) bulan Agustus 2011 sebesar 99,44
Lebih terperinciPRODUKSI PADI DAN PALAWIJA SUMATERA UTARA (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2015)
BPS PROVINSI SUMATERA UTARA No. 17/03/12/Thn. XIX, 01 Maret 2016 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA SUMATERA UTARA (ANGKA SEMENTARA TAHUN ) ANGKA SEMENTARA PRODUKSI PADI TAHUN SEBESAR 4.044.829 TON GKG, NAIK SEBESAR
Lebih terperinciPRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2014)
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH No. 16/03/Th.VIII. 02 Maret 2015 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI ACEH (ANGKA SEMENTARA TAHUN 2014) ANGKA SEMENTARA PRODUKSI PADI TAHUN 2014 SEESAR 1.820.112 TON
Lebih terperinciDaftar Harga Produk Utama
Daftar Harga Produk Utama Blok D6 No. Griya Harapan Permai Bekasi 73 < +62 82 8308 797 x @berandaorganik a @berandaorganik @ berandaorganik@gmail.com www.berandaorganik.weebly.com Pengkinian: 205--9 ID
Lebih terperinciPRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA SEMENTARA TAHUN 2014)
No. 22/03/33 Th.IX, 2 Maret 2015 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA SEMENTARA TAHUN 2014) Angka Sementara (ASEM) produksi padi Provinsi Jawa Tengah Tahun 2014 diperkirakan 9,65 juta ton Gabah Kering Giling
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK
BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA ( ANGKA SEMENTARA TAHUN 2014) No.01 /03/3321/Th.I,2 Maret 2015 Angka Sementara (ASEM) produksi padi Kabupaten Demak Tahun 2014 diperkirakan
Lebih terperinciAnalisis Potensi Kecamatan Berbasis Komoditas Pertanian Dalam Pembangunan Wilayah Di Kabupaten Sleman (Pendekatan Location Qoutient dan Shift Share)
SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Analisis Potensi Kecamatan Berbasis Komoditas Pertanian Dalam Pembangunan Wilayah Di Kabupaten Sleman (Pendekatan Location Qoutient dan Shift
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN. keadaan penduduk dan keadaan pertanian yang ada di Desa Ambarketawang.
IV. KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN Keadaan umum wilayah penelitian menjelaskan tentang keadaan geografis, keadaan penduduk dan keadaan pertanian yang ada di Desa Ambarketawang. Keadaan geografis mencakup
Lebih terperinciResponden yang diwawancarai dalam penelitian ini terdiri dari responden. petani, responden pedagang, dan industri pengolahan buah.
V. HASIL PENGAMATAN 5.1 Karakteristik Responden Responden yang diwawancarai dalam penelitian ini terdiri dari responden petani, responden pedagang, dan industri pengolahan buah. Responden petani berjumlah
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan Laboratorium Analisis Hasil Pertanian, Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas
Lebih terperinciDBMP DBMP Yetti Wira_Gizi_2014_Poltekkes Palangka Raya. Yetti Wira_Gizi_2014_Poltekkes Palangka Raya
DBMP DBMP Pengertian : DBMP adalah daftar yang berisi 7 golongan bahan makanan. pada tiap golongan, dalam jumlah (dapat berbeda setiap makanan) yang dinyatakan bernilai energi dan zat gizi yang sama. Oleh
Lebih terperinciTabel 1.1. Letak geografi dan administratif Kota Balikpapan. LS BT Utara Timur Selatan Barat. Selat Makasar
KOTA BALIKPAPAN I. KEADAAN UMUM KOTA BALIKPAPAN 1.1. LETAK GEOGRAFI DAN ADMINISTRASI Kota Balikpapan mempunyai luas wilayah daratan 503,3 km 2 dan luas pengelolaan laut mencapai 160,1 km 2. Kota Balikpapan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENGARUH SUHU DAN LAMA PENGGORENGAN HAMPA TERHADAP MUTU DAN ORGANOLEPTIK KERIPIK IKAN LEMURU Penelitian tahap satu ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh suhu dan lama penggorengan
Lebih terperinciKatalog BPS:
Katalog BPS: 1101002.3201040 Statistik Daerah Kecamatan Cibungbulang 2015 1 STATISTIK DAERAH KECAMATAN CIBUNGBULANG 2015 Statistik Daerah Kecamatan Cibungbulang 2015 2 STATISTIK DAERAH KECAMATAN CIBUNGBULANG
Lebih terperinciINVENTARISASI KEGIATAN PERTANIAN DI KABUPATEN KUTAI BARAT
Jurnal AGRIFOR Volume XIV Nomor 2, Oktober 2015 ISSN : 1412 6885 INVENTARISASI KEGIATAN PERTANIAN DI KABUPATEN KUTAI BARAT Karmini 1 1 Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Mulawarman. Jalan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumberdaya alam yang tersebar luas di wilayahnya. Negara Indonesia terkenal dengan sebutan negara agraris dan sebagian
Lebih terperinciLampiran 1. PDRB Kabupaten Karo Atas Dasar Harga Konstan 2010 menurut Lapangan Usaha (miliar rupiah) 1. Pertanian 5.572, ,06 1.
Lampiran 1. PDRB Kabupaten Karo Atas Dasar Harga Konstan 2010 menurut Lapangan Usaha (miliar rupiah) Lapangan Usaha Nilai PDRB Kabupaten Karo (miliar) 2010 (Eij) 2014 (E*ij) Perubahan 1. Pertanian 5.572,93
Lebih terperinciPRODUKSI PADI dan PALAWIJA (ANGKA RAMALAN III TAHUN 2011)
No. 57/11/63/Th.XV, 1 November PRODUKSI PADI dan PALAWIJA (ANGKA RAMALAN III TAHUN ) Produksi padi tahun (ARAM III) diperkirakan sebesar 2.001.274 ton Gabah Kering Giling (GKG), naik sebesar 159.185 ton
Lebih terperinciANALISIS SIFAT FISIK DAN ORGANOLEPTIK KERIPIK BUAH MANGGA (Mangifera indica L.) PRODUK OLAHAN VACUUM FRYING
LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS SIFAT FISIK DAN ORGANOLEPTIK KERIPIK BUAH MANGGA (Mangifera indica L.) PRODUK OLAHAN VACUUM FRYING Analysis of Physical and Organoleptic Properties of Mango Chips (Mangifera
Lebih terperinciPENGARUH WAKTU DAN SUHU PADA PEMBUATAN KERIPIK NANAS DENGAN VACCUM FRYING
TUGAS AKHIR PENGARUH WAKTU DAN SUHU PADA PEMBUATAN KERIPIK NANAS DENGAN VACCUM FRYING (The Effect of Time and Temperature on the Manufacture of Pineapple Chips with Vaccum Frying) Diajukan sebagai salah
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemiskinan merupakan permasalahan kemanusiaan purba yang bersifat laten dan aktual sekaligus. Ia telah ada sejak peradaban manusia ada dan hingga kini masih menjadi
Lebih terperinciPELUANG BISNIS. "Seperti halnya bisnis makanan pada umumnya, peluang bisnis pengolahan dan pemasaran keripik buah dan sayuran sangat menjanjikan"
ANALISIS BISNIS KERIPIK BUAH PELUANG BISNIS MENJANJIKAN Pengolahan dan Pemasaran Keripik Buah dan Sayuran PELUANG BISNIS Indonesia adalah negara yang kaya sumberdaya alam. Beragam jenis buah buahan tropis
Lebih terperinciANGKA TETAP TAHUN 2013 DAN ANGKA RAMALAN 1 TAHUN 2014 PADI DAN PALAWIJA SULAWESI UTARA
No. 4/7/71/Th. VIII, 1 Juli 214 ANGKA TETAP TAHUN 213 DAN ANGKA RAMALAN 1 TAHUN 214 PADI DAN PALAWIJA SULAWESI UTARA A. PADI Angka Tetap (ATAP) produksi padi tahun 213 diperhitungkan sebesar 638.373 ton
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia mempunyai agroekologi dataran rendah sampai dataran tinggi yang hampir semua dapat menghasilkan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia mempunyai agroekologi dataran rendah sampai dataran tinggi yang hampir semua dapat menghasilkan buah-buahan. Indonesia menghasilkan banyak jenis buah-buahan.
Lebih terperinciPRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN II TAHUN 2015)
No. 78/11/33, Th. IX, 2 NOVEMBER 2015 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN II TAHUN 2015) Berdasarkan Angka Ramalan (ARAM) II, produksi padi Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2015 diperkirakan sebesar
Lebih terperinciFormat. Kabupaten Aceh Besar. Mukhlis Basyah 2012 s.d Drs. Syamsulrizal, M.Kes 2012 s.d 2017
Format Ibukota Batas Daerah Luas Letak Koordinat Kabupaten Aceh Besar : Kota Jantho : Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka Sebelah Selatan berbatasan dengan Kab. Aceh Sebelah Barat berbatasan dengan
Lebih terperinciSaeful Bahri Alumni Fakultas Pertanian Universitas Mataram Jl. Pendidikan No. 37 Mataram ABSTRAK ABSTRACT
1 STUDI KOMPARASI PENDAPATAN DAN PENYERAPAN TENAGA KERJA USAHATANI KEDELAI DENGAN SISTEM TUGAL DAN SEBAR DI KABUPATEN LOMBOK TENGAH (Comparison Study of Income and Labor Absorption Soybean Farming with
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI NOVEMBER 2016 INFLASI 0,38 PERSEN
BPS KABUPATEN GROBOGAN No. 3315.035/12/2016, 14 Desember 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN / INFLASI KOTA PURWODADI NOVEMBER 2016 INFLASI 0,38 PERSEN Pada November 2016 terjadi inflasi sebesar 0,38
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN
Kode : KUESIONER PENELITIAN GAMBARAN POLA MAKAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA DITINJAU DARI KARAKTERISTIK KELUARGA DI KECAMATAN DOLOK MASIHUL KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN 2011 Tanggal Wawancara : A. Identitas
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE PENELITIAN
III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN A. Bahan dan Alat Keripik wortel sebagai bahan yang digunakan dalam penelitian ini merupakan hasil produksi sendiri yang dilakukan di laboratorium proses Balai Besar Industri
Lebih terperinciProgram Studi S1 Ilmu Gizi Reguler Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Esa Unggul (UEU) Jl. Arjuna Utara No.9 Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11510
LAMPIRAN 104 105 LAMPIRAN I HUBUNGAN PEMBERIAN MPASI LOKAL, FREKUENSI PENYAKIT INFEKSI DAN STATUS GIZI ANAK USIA 6-24 BULAN DI PUSKESMAS WAIPARE, KABUPATEN SIKKA NUSA TENGGARA TIMUR Program Studi S1 Ilmu
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK
BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No. 20/03/52/Th.VIII, 3 Maret 2014 ANGKA SEMENTARA TAHUN PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT A. PADI Angka tetap 2012 (ATAP 2012)
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK
BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN DEMAK PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA (ANGKA RAMALAN II 2015) No.03 /11/3321/Th.I,2 November 2015 Berdasarkan Angka Ramalan (ARAM) II, produksi padi Kabupaten Demak pada
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENGARUH SUHU DAN WAKTU PENGGORENGAN VAKUM TERHADAP MUTU KERIPIK DURIAN Pada tahap ini, digunakan 4 (empat) tingkat suhu dan 4 (empat) tingkat waktu dalam proses penggorengan
Lebih terperinci