ABSTRACT. Keyword: Interaction Learn To Teach, Style Learn Visually, Efikasi X'Self, Performance Teacher, Result of Learning.

Transkripsi

1 PENGARUH INTERAKSI BELAJAR MENGAJAR, GAYA BELAJAR VISUAL, EFIKASI DIRI DAN KINERJA GURU TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SMA NEGERI 1 PANCUNG SOAL KABUPATEN PESISIR SELATAN Neli Agustin 1, Hayu Yolanda Utami 2, Erita 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat Neliagustin0910@gmail.com ABSTRACT This research aim to to analyse: influence of interaction learn to teach, style learn visually, x'self efikasi and performance learn to result learn class student of x [at] economic subject [of] country sma 1 training of dress sub-province problem coastal area of south. Result of research indicate that 1) interaction learn to teach positive berpengarug and signifikan to result learn, posed at by coefficient value of regresi ( X1) equal to 0,217. this Coefficient value [of] signifikan because value of thitung 3,868 > ttabel equal to 1, ) style learn visual have an effect on positive and signifikan to result learn. Where shown by coefficient value equal to 0,242. this Coefficient value [of] signifikan because value of thitung 3,041 > ttabel 1, ) x'self efikasi have an effect on positive and signifikan to result learn. Where shown by coefficient value equal to 0,363. this Coefficient value [of] signifikan because value of thitung, 3,749 > ttabel equal to 1, ) performance learn to result learn. Where shown by coefficient value equal to 0,461. this Coefficient value [of] signifikan because value of thitung, 5,416 > ttabel equal to 1, ) interaction learn to teach, style learn visually, x'self efikasi, and performance learn by together influence result learn. Where obtained [by] value of Fhitung 78,864 > Ftabel 2,45 with level of signifikan equal to 0,000 = 0,05. Keyword: Interaction Learn To Teach, Style Learn Visually, Efikasi X'Self, Performance Teacher, Result of Learning. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan jembatan atau sarana untuk meningkatkan kualitas dan mengembangkan potensi diri. Pada era globalisasi seperti saat ini diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas dan berkompeten untuk menghadapi perubahanperubahan dimasa mendatang yang tidak menentu. Seiring dengan berjalannya waktu, masyarakat sudah semakin sadar untuk menyekolahkan putra-putri mereka ke jenjang pendididkan yang lebih tinggi. Masyarakat meyakini bahwa

2 dengan pendidikanlah manusia dapat mengatasi perubahanperubahan tersebut. Pada zaman yang moderen ini, pendidikan sangat menunjang manusia dalam memenuhi kebutuhan manusia yang semakin meningkat dan tidak ada habisnya. Pendidikan membantu manusia dalam mengembangkan pola pikir yang mulanya kolot dan kaku untuk menjadi lebih terbuka. Pendidikan kemudian menggali potensi yang dimiliki agar dapat memenuhi kebutuhan dan siap mengikuti perkembangan zaman yang semakin maju. Kenyataan tersebut memaksa kita sebagai masyarakat Indonesia untuk ikut berpartisipasi dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Peningkatan mutu pendidikan ini tidak lain adalah untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Salah satu lembaga pendidikan yang mendukung pendidikan nasional adalah sekolah menengah atas (SMA), karena sekolah menengah atas memberikan berbagai disiplin ilmu pengetahuan dan teknologi yang akan mengarah siswa untuk lebih aktif dan kreatif. SMAN 1 Pancung Soal merupakan suatu lembaga yang dapat menunjang keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pendidikan. Dalam mencapai tujuan pendidikan siswa di tuntut untuk lebih aktif, disiplin, dan kreatif. Namun pada kenyataannya masih banyak dari siswa yang belum mencapai hasil belajar yang cukup baik, dimana pada SMAN 1 Pancung Soal ini masih banyak siswa yang belum memiliki interaksi belajar mengajar yang baik, belum mempunyai gaya belajar yang mampu mengelola informasi yang terkait dengan materi belajar, belum memilki efikasi diri yang tinggi sehingga siswa mudah menyerah dalam menyelesaikan tugas belajar, dan masih rendahnya kinerja guru yang mampu meningkatkan mutu pendidikan.

3 Tabel 1 :Data Hasil Ujian Nasional ( UN ) SMA di Kabupaten Pesisir Selatan Tahun Nilai Ujian Nasional Tahun 2016 No Nama Sekolah Rata-rata IPS Peringkat 1 SMAN 3 Painan SMA N 2 Painan SMAN 1 Painan SMAN 1 Lengayang SMAN 1 Ranah Pesisir SMAN1 Bayang SMAN 1 Linggo Sari Baganti SMAN 2 Bayang SMAN 2 Koto XI Trusan SMAN 1 Lunang Silaut SMAN 1 Sutera SMAN 1 Air Pura SMAN 1 Batang Kapas SMAN 1 Basa Ampek Balai SMAN 2 Lengayang SMAN 3 Lengayang SMAN 1 Koto XI Trusan SMAN 1 Pancung Soal SMAN 2 Ranah Pesisir SMAN 2 Sutera SMAN 2 Batang Kapas Sumber. Website Kemendikbud Kabupaten Pesisir Selatan Berdasarkan tabel 1 diatas dapat dilihat bahwa,dari 21 SMA yang ada di Kabupaten Pesisir Selatan hanya 2 SMA yang mampu mencapai kriteria kelulusan Ujian Nasional (UN) sementara SMA yang lain belum mencapai kriteria kelulusan Ujian Nasional (UN). Dan itupun dilihat dari semua mata pelajaran yang sudah di ujikan yang diambil berdasarkan nilai murni Ujian Nasional (UN) siswa. Dari beberapa SMA yang memiliki nilai Ujian Nasional (UN) rendah atau nilainya dibawah 5.5, SMAN 1 pancung Soal merupakan salah satu sekolah yang belum berhasil dalam mencapai hasil belajar yang optimal, sehingga SMAN 1 Pancung Soal ini berada pada peringkat 18 dari 21 SMA yang ada Kab. Pesisir selatan. Dalam hal ini penulis menduga bahwa bisa saja disebabkan oleh

4 beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, seperti kurangnya interaksi belajar mengajar pada saat proses pembelajaran berlangsung. Menurut Borner yang dikutipw.a. Garungan, (2004) bahwa interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua atau lebih individu manusia, dimana kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah atau memperbaiki kelakuan individu yang lain atau sebaliknya kurangnya penerapan gaya belajar siswa yang dapat menyebabkan tidak sepenuhnya informasi materi yang didapatkan oleh siswa. Menurut Porter (2005: 115) gaya belajar visual adalah mengakses citra visual yang diciptakan maupun diingat. kurangnya efikasi diri siswa sehingga siswa merasa tidak selalu yakin dengan tugas-tugas belajar yang dikerjakannya. Menurut Bandura dalam Hariyanto (2015) efikasi diri adalah keyakinan tentang seberapa jauh seseorang mampu melakukan satu perilaku dalam suatu situasi tertentu. Dan kurangnya kinerja guru yang dapat menyebabkan siswa mendapatkan hasil belajar yang tidak maksimal. Menurut Mangkunegara (2001) kinerja guru adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dengan melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Seorang guru harus memiliki kunerja mengajar yang tinggi terhadap siswanya, sehingga dapat memacu para siswa untuk belajar dengan tekun. Seorang guru yang bekerja dengan didasari motivasi yang tinggi, ia akan bekerja lebih bersemangat dan tertata dalam memenuhi tuntutan kepala sekolah, sehingga guru tersebut akan memiliki kinerja mengajar yang tinggi pula. METODE PENELITIAN penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Penelitian Asosiatif adalah suatu penelitian yang mencari hubungan antara satu variabel dengan variabel lain, yaitu simetris kausal dan interaktif. Dengan desain penelitian deskriptif dan asosiatif, maka penelitian memungkinkan untuk menggambarkan hubungan antar variabel, menguji hipotesis,

5 mengembangkan generalisasi, dan mengembangkan teori yang memiliki validitas yang universal Arikunto(2010:3). Menurut Irawan (2000) penelitian asosiatif bertujuan untuk menemukan ada atau tidaknya hubungan atau pengaruh antara variabel yang satu dengan variabel yang lainnya dan tingkat signifikansi antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dalam penelitian ini penulis ingin menganalisis pengaruh interaksi belajar mengajar, gaya belajar visual, efikasi diri dan kinerja guru terhadap hasil belajar ekonomi siswa SMAN 1 Pancung Soal sebagai variabel independent/variabel X dan hasil belajar siswa adalah variabel dependen/variabel Y. Penelitian ini di laksanakan di SMAN 1 Pancung Soal yang berlokasi di Indrapura, Kecamatan Pancung Soal, Kabupaten Pesisir selatan, Sumatera Barat pada bulan juni Teknik pengambilan sampel sebanyak 122 siswa diambil secara stratified porpotional random sampling (Sampel Berstrata) yaitu pengambilan sampel dari anggota populasi secara bertingkat. Skala prngukuran data yang di gunakan adalahskala likert, skala yang berhubungan dengan pernyataan atau sikap seeorang terhadap sesuatu dengan interval penilaian untuk setiap jawaban responden 1-5. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh interaksi belajar mengajar, gaya belajar visual, efikasi diri, dan kinerja guru terhadap hasil belajar siswa kelas X pada mata pelajaran ekonomi SMA Negeri 1 Pancung Soal kabupaten Pesisir Selatan adalah sebagai berikut : Hasil penelitian ini adalah berdasarkan analisis data di ketahui untuk pengujian hipotesis pertama di ketahui untuk interkasi belajar mengajar diperoleh nilai t hitung sebesar 3,868> t tabel sebesar 1,98045 dengan nilai signifikan 0,000<0,05, berarti H a diterima dan H 0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan

6 signifikan secara parsial antara interaksi belajar mengajar terhadap hasil belajar. Menurut Sardiman (2011: 4-5) interaksi belajar mengajar sangat mempengaruhi hasil belajar siswa, dimana dalam proses pembelajaran, interaksi belajar mengajar ini merupakan dasar bagi guru,maupun peserta didik untuk dapat saling berinteraksi secara sadar guna untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik, jika interaksi belajar peserta didik dengan pendidik kurang baik maka akan menimbulkan hasil belajar yang tidak baik pula. Berdasarkan analisis data untuk pengujian hipotesis kedua gaya belajar visual diperoleh nilai t hitung sebesar3,041>t tabel 1,98045 dengan nilai signifikan 0,003<0,05, berarti H a diterima dan H 0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara gaya belajar visual terhadap hasil belajar. Menurut Sugiyono (2012) kecendrungan seseorang untuk belajar sangat beragam dan dipengaruhi oleh beberapa hal. Cara seseorang untuk menyerap informasi, mengolahnya, dan memanifestasikan dalam wujud nyata prilaku hidupnya disebut dengan gaya/tipe belajar. Setiap orang memiliki gaya dan tipologi belajar yang berbeda-beda, tetapi mungkn ada juga ang memiliki gaya/tipologi belajar sejenis. Pada kenyataanya, gaya dan tipologi belajar berpengaruh terhadap yang diperolehnya. Dalam realitas idup sehari-hari, ada orang yang mudah menerima informasi baru dengan mendengarkan langsung dari sumbernya ada yang cukup dengan tulisan atau memo dan ada yang harus didemontrasikan dengan aktivitasnya. Berdasrakan analisis data untuk pengujian hipotesis kletiga efikasi diri diperoleh nilai t hitung sebesar 3,749> t tabel sebesar 1,98045 dengan nilai signifikan 0,000<0,05 berarti H a diterima dan H 0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara efikasi diriterhadaphasil belajar. Temuan ini sesuai dengan pendapat Bandura dalam Hariyanto (2015) efikasi diri merupakan faktor yang penting yang menentukan

7 apakah siswa akan berpretasi atau tidak. Efikasi diri mempengaruhi pilihan aktivitas siswa, siswa dengan efikasi diri yang rendah mungkin menghindari banyak tugas belajar, terutama tugas yang sulit, sebaliknya siswa dengan efikasi yang tinggi bersemangat untuk mengerjakan tugas belajar. Siswa dengan efikasi diri yang tinggi memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk mengerahkan upaya dan bertahan lebih lama dalam mengerjakan tugas dibandingkan siswa dengan efikasi diri yang rendah. Berdasrkan analisis data untuk pengujian hipotesis keempat kinerja guru diperoleh nilai t hitung sebesar 5,416> t tabel sebesar 1,98045 dengan nilai signifikan 0,000<0,05 berarti H a diterima dan H 0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara kinerja guru terhadaphasil belajar. Anwar P. Mangkunegara (2009:67) mendefenisikan kinerja adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnyasesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Keberhasilan siswa dalambelajar terletak pada kinerja seorang guru, apabila seorang guru mampu memiliki kinerja yang baik maka hasil belajar yang diperoleh oleh siswa akan baik pula begitupula sebaliknya. KESIMPULAN Berdasarkan kepada permasalahan dan pertanyaan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Interaksi belajar mengajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas X mata pelajaran ekonomi di SMA N 1 Pancung Soal. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,217 Nilai koefisien ini signifikan karena nilai t hitung 3,868 > t tabel sebesar 1, Artinya apabila interaksi belajar mengajar meningkat sebesar 1%, maka hasil belajar akan meningkat sebesar 0,217 dalam setiap satuannya. 2. Gaya belajar visual berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas X mata

8 pelajaran ekonomi di SMA N 1 Pancung Soal Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,242 Nilai koefisien ini signifikan karena nilai t hitung 3,041 > t tabel sebesar 1, Artinya apabila gaya belajar visual meningkatsebesar 1%, maka hasil belajar akan meningkat sebesar 0,242 dalam setiap satuannya. 3. Efikasi diri berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas X mata pelajaran ekonomi di SMA N 1 Pancung Soal. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,364. Nilai koefisien ini signifikan karena nilai t hitung 3,749 > t tabel sebesar 1, Artinya apabila efikasi diri meningkat sebesar 1%, maka hasil belajar akan meningkat sebesar 0,363 dalam setiap satuannya. 4. Kinerja guru berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas X mata pelajaran ekonomi di SMA N 1 Pancung Soal. Dimana ditunjukkan oleh nilai koefisien sebesar 0,461 Nilai koefisien ini signifikan karena nilai t hitung 5,416 > t tabel sebesar 1, Artinya apabila kinerja guru mengajar meningkat sebesar 1%, maka hasil belajar akan meningkat sebesar 0,461 dalam setiap satuannya. 5. Interaksi belajar mengajar, gaya belajar visual, efikasi diri dan kinerja guru secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar siswa kelas X mata pelajaran ekonomi di SMA N 1 Pancung Soal. Hal ini dapat dilihat pada Tabel f yang menyatakan bahwa F hitung 78,864 > F tabel 2,45 dengan taraf signifikan 0,000 <0,05. Hal ini berarti H a diterima dan H 0 ditolak. DAFTAR PUSTAKA Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. DePorter Hernacki. (2005). Quantum Learning. Bandung: PT Mirzan Irawan. (2000). Logika dan Prosedur Penelitian. Jakarta: STIA-LAN. Sardiman, A. (2011). Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rajagrafindo Aksara. Sugihartono. (2007). Psikologi

9 Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press. Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto. (2002). Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Suyono Hariyanto. (2015). Implementasi Belajar Dan Pemblajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. W.A. Garungan. (2004). Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarcito.