Keywords: Parenting parenting, creativity, discipline, style and learning independence

Transkripsi

1 PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA, KREATIVITAS BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR, DAN GAYA BELAJAR TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI SMA NEGERI 1 CANDUANG Nova Nofrianti 1, Ansofino 2, Mona Amelia 2 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 DosenProgram Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat novanofrianti852@yahoo.com ABSTRACT This study aims to analyze: the influence of parenting parenting, learning creativity, learning discipline, and learning styles on student self-reliance on economic subjects class XI SMA Negeri 1 Canduang. The results showed that: 1) for high income there is a significant influence between parenting parenting to the independence of learning this is evidenced by the value of tcount 2.774> ttable 2.05, for low income with the value of tcount 2.589> ttable ) for high income there is a significant influence between learning creativity toward learning independence this is proved by tcount 3,908> ttable 2.05, for low income with tcount 3.018> ttable ) for high income there is a significant influence between the learning discipline on the independence of learning this is evidenced by the value of tcount 4.408> ttable 2.05, for low income with tcount 4,051> ttabel ) for high income there is a significant influence between learning styles to the independence of learning this is evidenced by the value of 2.622> ttable 2.05, for low income with a value of t count 2,615> ttabel ) for high income there is a significant influence between parenting parenting, learning creativity, learning discipline and learning styles together towards the independence of learning this is evidenced by the value of Fhitung > Ftabel 2.74, for low income with a value of Fhitung > Ftabel 2.73 and significant value 0,000 <α = And Adjusted R Square and Keywords: Parenting parenting, creativity, discipline, style and learning independence PENDAHULUAN Pendidikan pada hakikatnya merupakan usaha bersama untuk mengembangkan dan membina sumber daya manusia melalui kegiatan belajar mengajar yang diselenggarakan pada semua jenjang pendidikan mulai dari taman kanak-kanak, tingkat dasar, tingkat menengah pertama, tingkat menengah atas dan perguruan tinggi. Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan keterampilan, dan tingkah laku siswa sehingga siswa mampu mengimplementasikan potensi-potensi yang ada pada dirinya dalam kehidupan masyarakat. Di dalam pendidikan sekolah kemandirian merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting bagi individu. kemandirian ditunjukkan oleh kemampuan seseorang untuk mampu memutuskan sesuatu dalam kehidupannya atau mengerjakan sesuatu tanpa bantuan orang lain. Menurut Karmila (2009:15), terdapat dua faktor yang mempengaruhi kemandirian seseorang yaitu faktor

2 internal dan eksternal. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari diri sendiri, berupa asuh orang tua, sekolah, dan pertemanan akan membentuk kebiasaan hidup. faktor keturunan, kondisi fisik (kesehatan), Berdasarkan observasi awal yang kreativitas, disiplin, gaya belajar dan kepribadian. Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar individu, berupa lingkungan keluarga, masyarakat, pola penulis lakukan pada tanggal 6 Februari 2017, penulis mendapatkan data nilai ujian MID Semester 1 Siswa SMA N 1 Canduang sebagai berikut: Tabel 1. Nilai Ujian MID Semester 1 Siswa SMA N 1 Canduang Tahun Pelajaran 2016/2017 Nilai Ujian MID Semester 1 Kelas Jumlah Tuntas % Tidak Tuntas % Siswa (orang) (orang) XI IPS 1 XI IPS 2 XI IPS 3 Jumlah ,09 57,14 52, ,90 42,85 47,61 Sumber : Guru Mata Pelajaran Ekonomi (2017) Dari tabel di atas dapat kita ketahui bahwa nilai ujian MID semester 1 siswa SMAN 1 Canduang masih ada yang rendah disetiap kelas. Dimana dari 63 orang siswa, yang tuntas hanya 31 orang, sedangkan yang tidak tuntas 32 orang. Dari hasil yang diperoleh dapat dikatakan masih kurangnya kemandirian siswa dalam ujian, karena masih ada nilai yang dibawah KKM. KKM pada mata pelajaran ekonomi yaitu 75. Jadi bagi siswa yang mendapat nilai dibawah KKM itu dikatakan tidak tuntas. Salah satu yang mempengaruhi kemandirian belajar yaitu pola asuh orang tua. Menurut Ahmad Tafsir dalam Djamarah (2014:51) pola asuh berarti pendidikan. Dengan demikian, pola asuh orang tua adalah upaya orang tua yang konsisten dan persisten dalam menjaga dan membimbing anak dari sejak dilahirkan hingga remaja. Pola asuh orang tua merupakan gambaran tentang sikap, perilaku orang tua dan anak dalam berinteraksi, berkomunikasi selama mengadakan kegiatan pengasuhan. Pola asuh orang tua tentu sangat berpengaruh terhadap perilaku anak, baik di sekolah, di rumah, maupun di masyarakat. kurangnya pengasuhan orang tua terhadap anak akan mempengaruhi kemandiriannya dalam belajar.

3 Faktor selanjutnya yang dapat mempengaruihi kemandirian belajar yaitu kreativitas belajar. Menurut Ali (2004:42) kreativitas adalah ciri-ciri khas yang dimiliki oleh individu yang menandai adanya kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang sama sekali baru atau kombinasi dari karya-karya yang telah ada sebelumnya, menjadi suatu karya baru yang dilakukan melalui interaksi dengan lingkungannya untuk menghadapi permasalahan, dan mencari alternatif pemecahannya melalui cara-cara berfikir divergen. Kreativitas yang dimiliki oleh siswa berfungsi sebagai modal awal siswa dalam belajar. Faktor selanjutnya yang dapat mempengaruhi kemandirian belajar yaitu disiplin belajar. Menurut Karmila (2009:37) Kedisiplinan adalah faktor yang ikut menentukan keberhasilan seseorang. Disiplin diperlukan di manapun, karena dengan disiplin akan tercipta kehidupan yang teratur dan tertata, apabila siswa mempunyai disiplin belajar yang tinggi maka akan terbentuk kemandirian belajar siswa yang tinggi. Begitu pula sebaliknya apabila disiplin belajar siswa rendah maka kemandirian belajar siswa akan rendah pula. Selain dari tiga faktor yang disebutkan diatas faktor selanjutnya yang dapat mempengaruhi kemandirian belajar yaitu gaya belajar. Menurut Bukit (2015:86) gaya belajar adalah suatu kecendrungan yang dimiliki oleh seseorang dalam melakukan, merespon, menerima pembelajaran yang ada pada dirinya. Gaya belajar merupakan aspek yang dapat berpengaruh terhadap kemandirian belajar siswa, kemandirian belajar yang baik dipengaruhi oleh gaya yang belajar baik pula. KAJIAN PUSTAKA Teori kemandirian Belajar Menurut Nurwahyuni (2013:7) Kemandirian belajar merupakan kesanggupan anak dalam menjalani kegiatan belajar dengan seorang diri tanpa bergantung kepada orang lain yang dilakukan dengan penuh kesadaran dan mengarah kepada suatu pencapaian tujuan yang diinginkan. Teori Pola Asuh Orang Tua Menurut Nurwahyuni (2013:6) Pola asuh orang tua merupakan cara-cara yang digunakan orang tua dalam memperlakukan anaknya selama dalam pengasuhannya, teutama dalam memberikan pendidikan dan bimbingan agar anaknya tersebut tumbuh dan berkembang sesuai dengan harapannya baik secara fisik maupun psikis. Teori kreativitas Belajar Menurut Munandar (2012:19) Kreativitas adalah suatu gaya hidup, suatu cara dalam mempersepsi dunia. Hidup kreatif berarti mengembangkan talenta

4 yang dimiliki, belajar menggunakan kemampuan diri sendiri secara optimal, menjajaki gagasan baru, tempat-tempat baru, aktivitas-aktivitas baru, mengembangkan kepekaan terhadap masalah lingkungan, masalah orang lain, dan masalah kemanusiaan. Teori Disiplin Belajar Disiplin dalam belajar itu dapat dilihat dari berbagai ketaatan siswa dalam proses pembelajaran berlangsung. Menurut Tu u dalam Hastuti (2016:4) disiplin belajar adalah kepatuhan dan ketaatan yang muncul karena adanya kesadaran dan dorongan dari dalam diri seseorang. Teori Gaya Belajar Menurut Fleming dalam Bukit (2015:85) gaya belajar merupakan kecendrungan siswa untuk mengadaptasi strategi tertentu dalam belajarnya sebagai bentuk tanggung jawabnya untuk mendapatkan satu pendekatan belajar yang sesuai dengan tuntutan belajar di kelas. Gaya belajar yang dimiliki oleh siswa berbeda-beda sesuai dengan cara yang diinginkan dan yang disukainya. Macammacam gaya belajar yaitu gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik. HIPOTESIS Berdasarkan uraian tersebut dapat disusun hipotesis sebagai berikut: 1. Diduga pola asuh orang tua berpengaruh signifikan terhadap kemandirian belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI di SMA N 1 Canduang. 2. Diduga kreativitas belajar berpengaruh signifikan terhadap kemandirian belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI di SMA N 1 Canduang. 3. Diduga disiplin belajar berpengaruh signifikan terhadap kemandirian belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI di SMA N 1 Canduang. 4. Diduga gaya belajar berpengaruh signifikan terhadap kemandirian belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI di SMA N 1 Canduang. 5. Diduga pola asuh orang tua, kreativitas belajar, disiplin belajar dan gaya belajar secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kemandirian belajar siswa di SMA N 1 Canduang. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Menurut Arikunto (2010:39) penelitian asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya pengaruh antara satu variabel dengan variabel lainnya. Dalam penelitian ini penulis ingin menganalisis pengaruh pola asuh orang tua, kreativitas belajar, disiplin belajar, dan

5 gaya belajar terhadap kemandirian belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI SMA Negeri 1 Canduang. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Canduang. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas XI IPS. menggunakan metode Stratified Random Sampling, yaitu cara pengambilan sampel dengan memperhatikan strata (tingkatan) di dalam populasi. Kesalahan 5 % karena populasi berstrata. Maka, sampelnya juga berstrata berdasarkan tingkatan-tingkatan Penelitian ini dilakukan pada tanggal tertentu, seperti: tingkatan tertinggi, 3-4 Mei Pada penelitian ini yang sedang/ baik dan rendah. Skala menjadi sampel adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Canduang yang berjumlah sebanyak 63 orang siswa. Sampel dalam penelitian ini adalah total sampling, karena jumlah populasi kurang dari 100 dan seluruh populasi dijadikan pengukuran data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah skala likert, skala yang berhubungan dengan pernyataan atau sikap seseoarang terhadap sesuatu dengan interval penilaian untuk setiap jawaban responden1-5 sampel. Teknik pengambilan sampel Tabel 2. Kisi-kisi Instrumen Penelitian No Variabel Indikator Hasil 1. Kemandirian Belajar a. Memiliki hasrat bersaing untuk maju demi kebaikan Desmita (2009) b. Mampu mengambil keputusan dan inisiatif untuk mengatasi masalah yang dihadapi c. Memiliki kepercayaan diri dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan 2. Pola Asuh d. Bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya a. Keketatan (Strictness) yaitu tentang Santrock, Orang Tua seberapa jauh tingkat ketaatan dalam John W membuat banyak peraturan yang (2002)

6 mengatur perilaku anak b. Pengawasan (Supervision) yaitu yang berisi seberapa jauh tingkat pengawasan keterlibatan orang tua terhadap perilaku dan aktivitas anak c. Penerimaan (Aceptance) yaitu tentang seberapa jauh tingkat penerimaan orang tua terhadap prilaku anak d. Keterlibatan (Involement) yaitu seberapa jauh tingkat keterlibatan orang tua dalam kehidupan anak 3. Kreativitas Belajar a. Memiliki rasa ingin tahu yang besar b. Sering mengajukan pertanyaan yang Susanto, Ahmad berbobot (2013) c. Memberikan banyak gagasan dan usulan terhadap suatu masalah d. Mampu menyatakan pendapat secara spontan dan tidak malu-malu e. Memiliki rasa humor yang tinggi f. Mempunyai daya imajinasi yang kuat g. Dapat bekerja sendiri h. Senang mencoba hal-hal baru i. Mempunyai pendapat sendiri dan dapat mengungkapkannya, tidak mudah terpengaruh oleh orang lain j. Mempunyai dan menghargai rasa keindahan 4. Disiplin Belajar a. Disiplin Waktu 1) Tepat waktu dalam belajar Moenir, A.S (2015) 2) Tidak meninggalkan kelas atau membolos saat pelajaran 3) Menyelesaikan tugas sesuai waktu yang ditetapkan

7 5. Gaya Belajar b. Disiplin Perbuatan 1) Patuh dan tidak menentang peraturan yang berlaku 2) Tidak malas belajar 3) Tidak menyuruh orang lain bekerja untuk diri sendiri 4) Tidak suka berbohong 5) Tingkah laku menyenangkan, seperti: tidak membuat keributan, dan tidak mengganggu orang lain yang sedang belajar. a. Berpikir cermat b. Fokus c. Diskusi d. Berbicara lambat Nasution dalam Yusmanida, (2014) Sebelum angket diedarkan kepada responden, terlebih dahulu dilakukan uji coba. Uji coba ini dimaksudkan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket. Uji validitas dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat, Arikunto (2010:211). Pernyataan dinyatakan valid jika corrected item-total correlation >0,361. Menurut Nunnally dalam Ghozali (2011:38) suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70. Untuk mengukur reliabilitas dari suatu instrumen dalam penelitian ini, peneliti melihat nilai Cronbach Alpha dengan menggunakan bantuan program SPSS Versi 16.0

8 Tabel 3. Hasil Uji Validitas Variabel Keterangan Valid Tidak valid Kemandirian Belajar (Y) Pola Asuh Orang Tua (X 1 ) Kreativitas Belajar (X 2 ) Disiplin Belajar (X 3 ) Gaya Belajar (X 4 ) Sumber: Olahan Data Primer Bulan April 2017 Tabel 4. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Cronbach s alpha Nilai Kritis N of Items Kesimpulan Kemandirian Belajar (Y) Pola Asuh Orang Tua (X1) Kreativitas Belajar (X2) Disiplin Belajar (X3) Gaya Belajar (X4) 0,824 0,850 0,952 0,912 0,875 0,70 0,70 0,70 0,70 0, Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Reliabel Sumber: Olahan Data Primer Bulan April HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tingkat Capaian Responden (TCR) Variabel X Berdasarkan TCR dari masing-masing variabel bahwa rata-rata variabel pola asuh orang tua 3,97 dengan tingkat capaian responden (TCR) 79,44 tergolong pada kategori cukup baik, untuk rata-rata variabel kreativitas belajar 3,98 dengan tingkat capaian responden (TCR) 79,56 tergolong pada kategori cukup baik, untuk rata-rata variabel disiplin belajar 3,99 dengan tingkat capaian responden (TCR) 79,98 tergolong pada kategori cukup baik, dan untuk rata-rata variabel gaya belajar 3,94 dengan tingkat capaian responden (TCR) 78,73 tergolong pada kategori cukup baik. KOEFISIEN DETERMINASI (R 2 ) Berdasarkan hasil koefisien determinasi diperoleh hasil nilai Adjusted R square untuk pendapatan tinggi sebesar 0,883 yang artinya 88,3% perubahan pada variabel dependen (kemandirian belajar) dapat dijelaskan oleh variabel independen (pola asuh orang tua, kreativitas belajar, disiplin belajar dan gaya belajar)

9 sedangkan sisanya sebesar 11,7% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk kedalam penelitian ini. Sedangkan untuk pendapatan rendah 0,828 yang artinya 82,8% perubahan pada variabel dependen (kemandirian belajar) dapat dijelaskan oleh variabel independen (pola asuh orang tua, kreativitas belajar, disiplin belajar dan gaya belajar) sedangkan sisanya sebesar 17,2% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk kedalam penelitian ini. HASIL UJI HIPOTESIS Hasil Uji t Pengaruh masing-masing variabel bebas yang mempengaruhi kemandirian belajar adalah: 1. Hipotesis I, terdapat pengaruh signifikan antara variabel pola asuh orang tua (X 1 ) terhadap kemandirian belajar (Y) Untuk pendapatan tinggi, pola asuh orang tua diperoleh nilai t hitung sebesar 2,774 > t tabel sebesar 2,05 dengan nilai signifikan 0,010 < α = 0,05, berarti H a diterima dan H 0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh signifikan secara parsial antara pola asuh orang tua terhadap kemandirian belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI SMA N 1 Canduang. Untuk pendapatan rendah diperoleh nilai t hitung sebesar 2,589 > t tabel sebesar 2,05 dengan nilai signifikan 0,015 < α = 0,05, berarti H a diterima dan H 0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang secara parsial antara pola asuh orang tua terhadap kemandirian belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI SMA N 1 Canduang. 2. Hipotesis 2, terdapat pengaruh signifikan antara variabel kreativitas belajar (X 2 ) terhadap kemandirian belajar (Y) Untuk pendapatan tinggi, kreativitas belajar diperoleh nilai t hitung sebesar 3,908 > t tabel sebesar 2,05 dengan nilai signifikan 0,001 < α = 0,05, berarti H a diterima dan H 0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh signifikan secara parsial antara kreativitas belajar terhadap terhadap kemandirian belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI SMA N 1 Canduang. Untuk pendapatan rendah diperoleh nilai t hitung sebesar 3,018 > t tabel sebesar 2,05 dengan nilai signifikan 0,005 < α = 0,05, berarti H a diterima dan H 0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh signifikan secara parsial antara kreativitas belajar terhadap kemandirian belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI SMA N 1 Canduang.

10 3. Hipotesis 3, terdapat pengaruh signifikan antara variabel disiplin belajar (X 3 ) terhadap kemandirian belajar (Y) Untuk pendapatan tinggi, disiplin belajar diperoleh nilai t hitung sebesar 4,408 > t tabel sebesar 2,05 dengan nilai signifikan 0,000 < α = 0,05, berarti H a diterima dan H 0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh signifikan secara parsial antara disiplin belajar terhadap terhadap kemandirian belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI SMA N 1 Canduang. Untuk pendapatan rendah diperoleh nilai t hitung sebesar 4,051 > t tabel sebesar 2,05 dengan nilai signifikan 0,000 < α = 0,05, berarti H a diterima dan H 0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh signifikan secara parsial antara disiplin belajar terhadap kemandirian belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI SMA N 1 Canduang. 4. Hipotesis 4, terdapat pengaruh signifikan antara variabel gaya belajar (X 4 ) terhadap kemandirian belajar (Y) Untuk Untuk pendapatan tinggi, gaya belajar diperoleh nilai nilai t hitung sebesar 2,622 > t tabel sebesar 2,05 dengan nilai signifikan 0,014 < α = 0,05, berarti H a diterima dan H 0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh signifikan secara parsial antara gaya belajar terhadap terhadap kemandirian belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI SMA N 1 Canduang. Untuk pendapatan rendah diperoleh nilai t hitung sebesar 2,615 > t tabel sebesar 2,05dengan nilai signifikan 0,014 < α = 0,05, berarti H a diterima dan H 0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh signifikan secara parsial antara gaya belajar terhadap terhadap kemandirian belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI SMA N 1 Canduang. HASIL UJI F Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan program SPSS versi 16.0, menunjukkan bahwa untuk tingkat pendapatan tinggi nilai F hitung 49,268 > F tabel 2,74 dan nilai signifikan 0,000 < α = 0,05. Hal ini berarti H 0 ditolak dan H a diterima. Sedangkan untuk tingkat pendapatan rendah nilai F hitung 32,466 > F tabel 2,73 dan nilai signifikan 0,000 < α = 0,05. Hal ini berarti H 0 ditolak dan H a diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pola asuh orang tua, kreativitas belajar, disiplin belajar, dan gaya belajar berpengaruh signifikan terhadap kemandirian belajar siswa, artinya semakin baik pola asuh orang tua, kreativitas belajar, disiplin belajar, dan

11 gaya belajar, maka kemandirian belajar juga akan semakin baik. KESIMPULAN Berdasarkan kepada permasalahan dan pertanyaan penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pola asuh orang tua berpengaruh signifikan terhadap kemandirian belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI SMA Negeri 1 Canduang. Pengaruh yang lebih besar terdapat pada tingkat pendapatan tinggi di bandingkan dengan tingkat pendapatan rendah yang di tunjukkan oleh nilai koefisiennya masing-masing sebesar 0,248 dan 0,232. Artinya jika pola asuh orang tua meningkat sebesar satu satuan maka kemandirian belajar akan meningkat masing-masing sebesar 0,248 dan 0,232. Dengan nilai t hitung masing-masing 2,774 > t tabel 2,05 dan 2,589 > t tabel 2,05 yang berarti H a di terima dan H 0 di tolak. 2. Kreativitas belajar berpengaruh signifikan terhadap kemandirian belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi kelas XI SMA N 1 Canduang. Pengaruh yang lebih besar terdapat pada tingkat pendapatan tinggi di bandingkan dengan tingkat pendapatan rendah yang di tunjukkan oleh nilai koefisiennya masing-masing sebesar 0,399 dan 0,227. Artinya jika kreativitas belajar meningkat sebesar satu satuan maka kemandirian belajar akan meningkat masing-masing sebesar 0,399 dan 0,227. Dengan nilai t hitung masingmasing 3,908 > t tabel 2,05 dan 3,018 > t tabel 2,05 yang berarti H a di terima dan H 0 di tolak. 3. Disiplin belajar berpengaruh signifikan terhadap kemandirian belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi kelas XI SMA N 1 Canduang. Pengaruh yang lebih besar terdapat pada tingkat pendapatan tinggi di bandingkan dengan tingkat pendapatan rendah yang di tunjukan oleh nilai koefisiennya masing-masing sebesar 0,351 dan 0,375. Artinya jika disiplin belajar meningkat sebesar satu satuan maka kemandirian belajar akan meningkat masing-masing sebesar 0,351 dan 0,375. Dengan nilai t hitung masingmasing 4,408 > t tabel 2,05 dan 4,051 > t tabel 2,05 yang berarti H a di terima dan H 0 di tolak. 4. Gaya belajar berpengaruh signifikan terhadap kemandirian belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi kelas XI SMA N 1 Canduang. Pengaruh yang lebih besar terdapat pada tingkat pendapatan tinggi di bandingkan dengan tingkat penpatan rendah yang di tunjukan oleh nilai koefisiennya masing-masing sebesar 0,179 dan 0,172. Artinya jika gaya belajar

12 meningkat sebesar satu satuan maka kemandirian belajar akan akan meningkat masing-masing sebesar 0,179 dan 0,172. Dengan nilai t hitung masing-masing 2,622 > t tabel 2,05 dan 2,615 > t tabel 2,05 yang berarti H a di terima dan H 0 di tolak. 5. Pola asuh orang tua, kreativitas belajar, disiplin belajar dan gaya belajar secara bersamaan memberikan pengaruh signifikan terhadap kemandirian belajar siswa pada mata pelajaran Ekonomi kelas XI SMA N 1 Canduang. Untuk tingkat pendapatan tinggi dengan nilai F hitung 49,268 > F tabel 2,74 dan nilai signifikan 0,000 < α = 0,05, sedangkan untuk tingkat pendapatan rendah dengan nilai F hitung 32,466 > F tabel 2,73 dan nilai signifikan 0,000 < α = 0,05. Hal ini berarti H 0 ditolak dan H a diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa (Pola asuh orang tua, kreativitas belajar, disiplin belajar dan gaya belajar) berpengaruh signifikan terhadap kemandirian belajar artinya semakin baik pola asuh orang tua, kreativitas belajar, disiplin belajar dan gaya belajar maka kemandirian belajar juga akan meningkat. DAFTAR PUSTAKA Ali, Mohammad & Mohammad, Asrori. (2004). Psikologi Remaja (Perkembangan Peserta Didik). Jakarta: PT Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Bukit, Sriwati. (2015). Kecerdasan dan Gaya Belajar. Medan: Larispa Indonesia. Desmita. (2009). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Djamarah, Syaiful Bahri. (2014). Pola Asuh Orang Tua dan Komunikasi Dalam Keluarga. Jakarta: Rineka Cipta. Ghozali. (2011). Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hastuti, Pebri. (2016). Pengaruh Disiplin Belajar Terhadap Kesulitan Belajar Ekonomi Siswa Kelas x Sekolah Berasrama di Kota Padang Panjang. Jurnal Educative. Universitas Negeri Medan. Karmila. (2009). Kreatif Untuk Mandiri. Klaten: Cempaka Putih. Moenir, A.S. (2015). Manajemen Pelayanan Umum Di Indonesia. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Munandar, Utami. (2012). Pengembangan Kreatifitas Anak Berbakat. Jakarta: Rineka Cipta. Nurwahyuni. (2013). Pengaruh Konsep Diri Siswa dan Pola Asuh Orang Tua Terhadap Kemandirian Belajar Siswa

13 SMP di Palu Sulawesi Tengah. Jurnal Ilmu Pendidikan. Universitas Tadulako. Santrock, John W. (2002). Life-Span Development Perkembangan Masa Hidup Edisi Kelima. Penerjemah: Juda Damanik & Achmad Chusairi. Jakarta: Erlangga. Susanto, Ahmad. (2013). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana. Yusmanida, Eka Datuk. (2014). Pengaruh Gaya Belajar, Kreatifitas dan Kecerdasan Emosi Terhadap Kemandirian Belajar Siswa Kelas X SMK Piri I Yogyakarta. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.