BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA"

Transkripsi

1 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Sekilas PT. CTS Indonesia Didirikan pada tahun 2002 dan telah diakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) anggota ILAC (International Laboratory Accreditation Cooperation) sesuai dengan persyaratan ISO/IEC (LK-053-IDN). CTS menawarkan jasa kalibrasi komprehensif yang mencakup besaran Suhu, Massa, Volume, Densitas, Gaya, Torsi, Tekanan, Kekerasan, Dimensi, Kelistrikan, Waktu & Frekuensi, Instrumen Analitis (contoh : PH Meter, Viscometer, Conductivity Meter, Moisture Meter, UV-Vis Spektrofotometer, dll.). CTS telah memberikan pelayanan kalibrasi kepada lebih dari 500 perusahaan per tahun, baik kalibrasi yang dilakukan di dalam laboratorium yang terkondisi lingkungannya, maupun di lokasi pelanggan sendiri (insitu). MISI perusahaan ini adalah menjadi partner yang terpercaya bagi pelanggan dengan cara memberikan layanan kalibrasi terpadu, hasil kalibrasi yang berkualitas, dan layanan terbaik. Selain itu, perusahan bertekad menjadi "benchmark of excellence" untuk industri jasa kalibrasi. 37

2 Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data fasilitas (ruangan) utama dan pendukung proses kalibrasi, dan data perhitungan waktu dalam proses kalibrasi Data Ruangan dan Fasilitas Besar ruang laboratorium hydrometer lantai 4 di CTS adalah 3.1 meter x 2.8 meter. Ruangan sangat kecil dan tidak tekondisi suhu yang terjaga seperti ruangan lab lainnya yang mempersyaratkan suhu 20±1ºC dan kelembapan 50±6 %RH. Pada ruangan lab ini, kondisi suhu adalah suhu ruang yang ada. Gambar 4.1. Ruangan Lab Hydrometer Lt.4

3 39 Adapun data fasilitas penunjang yakni media pengerjaan kalibrasi yang jugga diperlukan sebagai sarana dalam menganalisa faktor yang berpengaruh dalam sistem pengerjaan kalibrasi. Fasilitas ini terdiri dari beberapa alat pengukur penunjang proses yang harus dipergunakan dalam proses kalibrasi hydrometer. i. Worksheet / Kertas Kerja Worksheet adalah kertas kerja yang digunakan untuk menginput data mentah yang akan diproses nantinya pada bagian pengolahan data. ii. Digital Caliper Digital Caliper disini dipergunakan pada tahap identifikasi alat hydrometer sebelum dikerjakan proses kalibrasi. Caliper ini dipergunakan untuk mengukur besar diameter stem dan jarak skala yang ada pada tubuh alat ukur. Kode inventarisnya yakni SMD 025. Gambar 4.2. Caliper Digital SMD025

4 40 iii. Analytical Balance Dipergunakan dalam tahap identifikasi alat ukur untuk mengetahui massa hydrometer. Nomor inventarisnya SM 061. Gambar 4.3. Timbangan Digital SM061 iv. Thermmohygrometer Thermohygrometer digunakan sebagai indikator suhu di lantai 4. Thermohygro ini termasuk standar penting dalam tiap proses kalibrasi. Standar ini diinventarisasi dengan kode/ ID SM 190. Gambar 4.4. Thermohygrometer Digital SM190

5 41 v. Digital Thermometer Thermometer ini digunakan untuk mengukur suhu dalam cairan yang sudah dilakukan pencampuran untuk memperoleh besar bert jenis yang diinginkan. Thermometer ini memiliki nomor inventaris SM 173. Gambar 4.5. Thermometer Digital SM173 vi. Gelas Ukur Gelas Ukur digunakan untuk mengukur hydrometer yang telah dicelupkan ke dalam cairan yang sudah di-homogen-kan terlebih dahulu. Gelas ukur ini merupakan alat bantu yang sangat kritikal karena digunakan pula untuk proses titrasi zat cair yang dibutuhkan dalam menentukan berat jenis cairan. Gambar 4.6. Gelas Ukur

6 42 vii. Pipette Volume Adalah alat bantu yang digunakan dalam mengukur cairan yang hendak dicampurkan serta sebagai flask (pengaduk) dalam proses homogeny cairan tersebut. Gambar 4.7. Pipete Volume / Gondok viii. Cairan Asam Sulfat Sulfat (H 2 SO 4 ) Asam sulfat (H 2 SO 4 ) adalah elemen penting dalam pengukuran titik hydrometer khususnya hydrometer berkapasitas diatas g/cm³. Memiliki berat jenis berkisar antara g/cm³. Asam ini dicampurkan dengan air untuk memperoleh varian titik pengukuran. Karena sangat berbahaya apabila terkena kontak langsung dengan kulit, maka asam ini dipindahkan dalam botol kaca sehingga lebih aman. Gambar 4.8. Asam Sulfat

7 43 ix. Hydrometer Standar Pada proses kalibrai hydrometer dengan range alat g/cm 3, mempergunakan standar hydrometer yang sudah tertelusur dan juga memiliki sertifikat kalibrasi. Kode inventaris hydrometer ini adalah VL056. Gambar 4.9. Hydrometer VL Data Proses Kalibrasi Data proses kalibrasi diambil pada periode Maret hingga Agustus Pengambilan ini dikelompokkan menjadi 2 data. Data ini diambil berdasarkan pengerjaan hydrometer yang dilakukan perbandingan antara dua kondisi sitem kerja yang berbeda. Kondisi awal sebelum fasilitas standar serta fasilitas penunjang (seperti botol cairan sebelumnya tidak diletakkan dalam ruang yang sama) hydrometer di diletakkan di dalam ruangan hydrometer dan kondisi yang diinginkan setelah diatur sedemikian rupa baik standar maupun fasilitas pendukung yang diperlukan sehingga dapat dianalisis perbedaan yang diperoleh akan mempengaruhi kualitas kerja baik efektivitas, penghematan waktu dan sistem kerja yang jauh lebih baik. Data pertama dinamakan data proses kalibrasi hydrometer tahap awal dan data kedua dinamakan dengan data proses kalibrasi hydrometer tahap perbaikan.

8 44 Data proses kalibrasi tahap awal merupakan data waktu pengerjaan kalibrtasi hydrometer dimana fasilitas serta elemen pendukung proses belum dimasukkan atau digabungkan ke dalam area kerja atau stasiun kerja. Data tersebut dapat dilihat pada tabel 4.1. Sedangkan untuk data proses kalibrasi tahap perbaikan adalah data pengerjaan pada saat fasilitas sudah ditempatkan dan diatur sedemikian rupa. Data tersebut ditampilkan pada tabel 4.2. Fasilitas yang disebutkan sebagai media tolak ukur perbandingan waktu dalam sistem kerja kalibrasi hydrometer adalah fasilitas seperti cairan (dalam botol), standar hydrometer (dalam keranjang) dan fasilitas persediaan cairan dalam drum yang mungkin dibutuhkan sewaktu-waktu ketika proses kerja berlangsung.

9 Tabel 4.1. Data Waktu Proses Kalibrasi Hydrometer Tahap Awal 45

10 Tabel 4.2. Data Waktu Proses Kalibrasi Hydrometer Tahap Perbaikan 46

11 Pengolahan Data Data waktu yang diambil baik kondisi awal dan perbaikan sebanyak 20 dari periode Maret s./d. Agustus Data yang ada tersebut diperlukan uji kecukupan data untuk mengetahui banyaknya data tersebut sudah mencukupi atau mewakili dalam uji keseragaman. Xi adalah data ke-i dari n (data) yang berjumlah 20 data Uji Kecukupan dan Keseragaman Data Tahap Awal/Sebelum Tahap awal yakni uji kecukupan data. Data pada tabel 4.1. diurutkan dan dihitung serta disajikan pada tabel 4.3. Tahapan-tahapannya diuraikan sebagai berikut: 1. Σxi = x1+x2+x3+ +x20 = = (Σxi) 2 = (16395)2 = (Σxi 2 ) = (x1) 2 +(x2) 2 +(x3) 2 + +(x20) 2 = Mean = Jumlah rata subgrup/jumlah Subgrup yakni sebesar /20 = 819,75 5. Standar Deviasi (σ) = n i = 1 ( Xi X ) N 1 2 = 634, = 5,82 6. Untuk tingkat kepercayaan 95% dan ketelitian 10%, Harga Z = 1 - α/2 1-α = 95% jadi α = 1-0,95 = 0,05 sehingga nilai Z = 1- (0,05/2) = 0,975. Nilai Z pada tabel distribusi normal (harga k) adalah 1,96 2. Dengan demikian diperoleh nilai k/s = 2/0,1 = 20.

12 48 Tabel 4.3 Data Waktu Tahap Awal 7. Kecukupan data = ( ) ( ) 2 2 = 0,019

13 49 Dengan nilai N < N, maka jumlah data yang diambil sudah lebih dari cukup yakni sebanyak 20 data. Dengan memasukan nilai deviasi pada persamaan untuk menentukan batas kontrol atas dan bawah, maka diperoleh batasan sebagai berikut: BKA = X + 2σ = 819,75 + 2(5,82) = 831,39 BKB = X 2σ = 819,75-2(5,82) = 808,11 Gambar SPC Data yang Seragam pada Tahap Awal Uji Kecukupan dan Keseragaman Data Tahap Perbaikan Pada saat sistem kerja dilakukan perbaikan, dengan menempatkan standar kalibrasi serta botol cairan yang sudah diproses sebelumnnya. Maka terjadi perubahan waktu pengerjaan yang lebih efisien dibandingkan sebelum terjadi pemindahan fasilitas kerja. Semua data yang sudah diurutkan tersaji dalam tabel 4.4 sebagai berikut :

14 50 Tabel 4.4 Data Waktu Tahap Perbaikan Dengan cara yang sama maka diperoleh nilai 1. Σxi = x1+x2+x3+ +x20 = = (Σxi) 2 = (13.007) 2 = (Σxi 2 ) = (x1) 2 +(x2) 2 +(x3) 2 + +(x20) 2 = Mean dari data tersebut adalah /20 = 650,35

15 51 5. Standar Deviasi (σ) = n ( Xi X ) i = 1 = n , = 2,45 6. Kecukupan data N = ( ) ( ) 2 2 = 0,002 σ 7. BKA = X + 2 x = 650,35 + 2(2,45) = 655,25 BKB = X σ 2 x = 650,35-2(2,45) = 645,45 Dari hasil perhitungan diatas, maka diperoleh SPC sebagai berikut : Gambar SPC Data Seragam pada Tahap Perbaikan

16 Perhitungan Waktu Siklus, Normal, dan Baku Perhitungan waktu ini dimaksudkan untuk mengetahui waktu pada satu satuan siklus kerja dan penambahan toleransi waktu yang disesuaikan dengan faktor penyesuaian dalam kerja serta kelonggaran yang diberikan pada seorang operator / teknisi dalam mengerjakan proses kerja (kalibrasi) Perhitungan Waktu Siklus, Normal dan Baku Tahap Awal Pada tahap awal, setelah data seragam maka dapat dihitung waktu siklusnya dengan persamaan Ws = xi = = 819,75 detik yang mana N 20 nilai ini sama dengan mean dari waktu pengerjaan hydrometer. Jadi waktu siklusnya adalah 819,75 detik. Setelah itu waktu normal dapat dicari dengan menggunakan persamaan Wn = Ws x p, dimana p adalah faktor penyesuaian. Faktor penyesuaian yang dipergunakan adalah dengan pendekatan metode Westinghouse, dengan membagi 4 kategori penyesuaian menjadi 4 faktor penting yakni keterampilan (skill), usaha (effort), kondisi kerja (condition), dan konsistensi(consistency). Di dalam pengerjaan hydrometer in, seorang operator yang menjalankan proses kalibrasi tersebut memiliki beberapa poin penilaian dalam pelaksanaan sehingga faktor penyesuaian ini menjadi tindak lanjut dalam mengidentifikasi kewajaran rata-rata yang mungkin dilakukan selam proses pengerjaan berlangsung. Berikut tabel penyesuaian dalam proses kalibrasi hydrometer.

17 53 Tabel 4.5. Tabel Penyesuaian Operator Kalibrasi (Tahap Awal) Dengan demikian nilai p = 1 + Total Penyesuaian = 1 + 0,12 = 1,12 sehingga waktu normal (Wn) = Ws x p = 819,75 x 1,12 = 918,12 detik. Faktor-faktor kelonggaran ini dapat berpengaruh pada seberapa lama seorang operator bekerja dengan toleransi dan faktor kondisi kerja yang ada. Faktor kelonggaran pada proses kalibrasi dapat dikelompokkan seperti pada tabel berikut ini : Tabel 4.6. Tabel Kelonggaran Operator Kalibrasi Tahap Awal

18 54 Dengan demikian dapat diperoleh harga waktu standar / waktu baku (Wb) dengan persamaan Wb = Wn x (1+l) = 918,12 x (1+0,36) = 1.248,64 detik Perhitungan Waktu Siklus, Normal dan Baku Tahap Perbaikan Setelah terjadi perpindahan fasilitas standar dan botol penyimpanan cairan hydrometer, waktu siklus, normal, dan baku / standar akan jauh berbeda sehingga kembali waktu siklus diperhitungkan dengan cara Ws = xi = = 650,35 N 20 detik. Setelah diperoleh nilai waktu siklus yakni keseluruhan proses, maka akan diperoleh nilai waktu normal (Wn) = Ws x p. Faktor penyesuaian yang dipergunakan setelah sistem kerja dilakukan perbaikan dalam pemindahan standar dan fasilitas penunjang adalah seperti pada tabel dibawah ini. Tabel 4.7. Tabel Penyesuaian Operator Kalibrasi Tahap Perbaikan Harga p = 1 + Total Penyesuaian = 1 + 0,17 = 1,17 sehingga waktu normalnya (Wn) = Ws x p = 650,35 x 1,17 = 760,91 detik. Faktor kelonggaran yang dipergunakan dalam tahap perbaikan tidak jauh berbeda dengan tahap sebelumnya namun besarnya kelonggaran pada tiap faktor berubah karena kondisi standar

19 55 yang sudah dilakukan pendekatan pada sistem kerja. Berikut tabel prosentase kelonggaran pada tahap perbaikan. Tabel 4.8. Tabel Kelonggaran Operator Kalibrasi Tahap Perbaikan faktor kelonggaran yang sama maka diperoleh harga waktu standar / waktu baku (Wb) dengan persamaan Wb = Wn x (1+l) = 760,91 x (1+0,32) = 1.004,40 detik Perbandingan Tiap Titik Ukur & Perhitungan Target Kalibrasi Dalam hal ini, data yang dipergunakan adalah data yang seragam dari kedua data yakni sebelum pemindahan fasilitas kerja dan setelah pemindahan fasilitas kerja.

20 56 Dengan perhitungan waktu siklus (Ws), waktu normal (Wn), dan waktu baku (Wb) pada tiap titik pengukuran maka akan diketahui lama pekerjaan untuk satu titik yang bias dijadikan acuan dalam pengerjaan kalibrasi hydrometer untuk kapasitas g/cm 3. Tabel 4.9. Data Seragam pada Tahap Awal

21 57 A. Waktu Siklus (Ws) Tahap Awal : Waktu Siklus (Ws) titik ukur g/cm 3 = Waktu Siklus (Ws) titik ukur g/cm 3 = Waktu Siklus (Ws) titik ukur g/cm 3 = Xi = = 244,85 detik. N 20 Xi = = 269,10 detik. N 20 Xi = = 305,80 detik. N 20 B. Waktu Normal (Wn) Tahap Awal p = 1 + Faktor Peneyesuaian = 1,12 Waktu Normal (Wn) titik ukur g/cm 3 = Ws p = 274,23 detik. Waktu Normal (Wn) titik ukur g/cm 3 = Ws p = 301,39 detik. Waktu Normal (Wn) titik ukur g/cm 3 = Ws p = 342,50 detik. C. Waktu Baku (Wb) Tahap Awal 1+ l = 1,36 Waktu Baku (Wb) titik ukur g/cm 3 = Wn ( 1 + l) = 372,96 detik. Waktu Baku (Wb) titik ukur g/cm 3 = Wn ( 1 + l) = 409,89 detik. Waktu Baku (Wb) titik ukur g/cm 3 = Wn ( 1 + l) = 465,79 detik. Pada tahap perbaikan juga dilakukan perhitungan waktu (Ws, Wn,dan Wb) tiap titiknya sebagai berikut :

22 58 A. Waktu Siklus (Ws) Tahap Perbaikan Waktu Siklus (Ws) titik ukur g/cm 3 = Waktu Siklus (Ws) titik ukur g/cm 3 = Waktu Siklus (Ws) titik ukur g/cm 3 = Xi = = 201,3 detik. N 20 Xi = = 205,95 detik. N 20 Xi = = 243,1 detik. N 20 Tabel Data Seragam pada Tahap Perbaikan

23 59 B. Waktu Normal (Wn) Tahap Perbaikan p = 1 + Faktor Peneyesuaian = 1,17 Waktu Normal (Wn) titik ukur g/cm 3 = Waktu Normal (Wn) titik ukur g/cm 3 = Waktu Normal (Wn) titik ukur 1,.50 g/cm 3 = Ws p = 235,,52 detik. Ws p = 240,96 detik. Ws p = 284,43 detik. C. Waktu Baku (Wb) Tahap Perbaikan 1+ l = 1,32 Waktu Baku (Wb) titik ukur g/cm 3 = Wn ( 1 + l) = 310,89 detik. Waktu Baku (Wb) titik ukur g/cm 3 = Wn ( 1 + l) = 318,07 detik. Waktu Baku (Wb) titik ukur g/cm 3 = Wn ( 1 + l) = 375,44 detik. Tabel Selisih Antar Waktu Per Titik Pengukuran Perbandingan Sebelum Sesudah Selisih Titik vs Waktu ( ) ( ) ( ) Ws 244,85 201,30 43, Wn 274,23 235,52 38,71 g/cm³ Wb 372,96 310,89 62,07 Ws 269,10 205,95 63, Wn 301,39 240,96 60,43 g/cm³ Wb 409,89 318,07 91, g/cm³ Ws 305,80 243,10 62,70 Wn 342,50 284,43 58,07 Wb 465,79 375,44 90,35 Setelah memperoleh lama waktu pengerjaan yang terdiri dari waktu siklus, waktu normal dan waktu baku pada tiap titik. Dapat dicari nilai sejumlah unit

24 60 yang dapat dikerjakan per hari dalam proses kalibrasi hydrometer untuk kapasitas g/cm³. Perhitungan ini dapat dilakukan dengan membagikan waktu pengerjaan dengan asumsi per jam. Jika 1 jam = 3600 detik, maka dalam 1 jam kita dapat mengerjakan hydrometer : Untuk Proses Kalibrasi Sebelum Pemindahan (Tahap Awal) Unit = 3600 s 3.600s = Wb 1.248,64s = 2,88 3 Hydrometer / 1 hour Untuk Proses Kalibrasi Setelah Pemindahan Fasilitas Unit = 3600 s 3.600s = Wb 1.004,40s = 3,58 4 Hydrometer / 1 hour Asumsi Kerja dalam 1 hari: Satu hari kerja (08:30-17:30) = 8 Jam (9 jam 1 jam istirahat) Identifikasi pra-kalibrasi maksimal (+pembersihan) = 2,5 Jam Pemeriksaan, pemasangan stiker & cek kelengkapan = 0,5 Jam Pengisian data pada lembar kerja = 1 Jam Maka jumlah jam kerja yang sebenarnya adalah = 8 (2,5+0,5+1) = 4 Jam. Dengan demikian dalam 1 hari, maksimal hydrometer yang dapat dikerjakan adalah : (Tahap Awal) Unit/hari = 4 hour x 3 hydrometer/hour = 12 hydrometer

25 61 (Tahap Perbaikan) Unit/hari = 4 hour x 4 hydrometer/hour = 16 hydrometer Sehingga apabila dalam 1 hari terdapat order pengerjaan kalibrasi hydrometer, dengan perbaikan sistem kerja kita dapat mengerjakan maksimal 16 pcs hydrometer.

TUGAS AKHIR. Analisa Perbaikan Sistem Kerja Kalibrasi Hydrometer Dengan Metode Perhitungan Waktu Baku (Studi Kasus di PT.

TUGAS AKHIR. Analisa Perbaikan Sistem Kerja Kalibrasi Hydrometer Dengan Metode Perhitungan Waktu Baku (Studi Kasus di PT. TUGAS AKHIR Analisa Perbaikan Sistem Kerja Kalibrasi Hydrometer Dengan Metode Perhitungan Waktu Baku (Studi Kasus di PT. CTS Indonesia) Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar Sarjana

Lebih terperinci

PENGUKURAN WAKTU KERJA

PENGUKURAN WAKTU KERJA PENGUKURAN WAKTU KERJA Usaha untuk menentukan lama kerja yg dibutuhkan seorang Operator (terlatih dan qualified ) dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yg spesifik pada tingkat kecepatan kerja yg NORMAL

Lebih terperinci

Lamp n (menit) x/n

Lamp n (menit) x/n BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Data Hasil Pengukuran Waktu Dibawah ini merupakan hasil pengukuran langsung (menggunakan stopwatch) waktu rakit panel. Box n (menit) x/n 1 2 3 4 5 1 11.9 12.5

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Studi Gerak dan Waktu ( Barnes h.257 ) Studi Gerak dan Waktu merupakan suatu ilmu yang terdiri dari teknik-teknik dan prinsip-prinsip untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS 4.1 Pembahasan Pekerjaan yang diamati pada praktikum kali ini adalah produktifitas kasir hypermart oleh dua operator. Proses kinerja kasir tersebut adalah kasir tersebut

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada dasarnya pengumpulan data yang dilakukan pada lantai produksi trolly

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada dasarnya pengumpulan data yang dilakukan pada lantai produksi trolly BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Ekstrasi Hasil Pengumpulan Data Pada dasarnya pengumpulan data yang dilakukan pada lantai produksi trolly adalah digunakan untuk pengukuran waktu dimana pengukuran waktu

Lebih terperinci

Lampiran Perhitungan Uji Keseragaman dan Kecukupan Data

Lampiran Perhitungan Uji Keseragaman dan Kecukupan Data 96 Lampiran Perhitungan Uji Keseragaman dan Kecukupan Data Uji keseragaman data 1. waktu setup bagian pencetakan Subgroup No (i) Waktu (detik) (detik) (detik) BKA BKB 1 712 2 564 1 3 534 603,4 4 602 5

Lebih terperinci

Lampiran-1. Perhitungan Kapasitas Normal

Lampiran-1. Perhitungan Kapasitas Normal Lampiran-1. Perhitungan Kapasitas Normal Untuk menghitung kapasitas normal dari proses yang menggunakan manusia, maka terlebih dahulu harus diketahui lama waktu baku proses yang dikerjakan dan kemudian

Lebih terperinci

Pengukuran Kerja Langsung (Direct Work Measurement)

Pengukuran Kerja Langsung (Direct Work Measurement) Pengukuran Kerja Langsung (Direct Work Measurement) Pengukuran Kerja (Studi Waktu / Time Study) Perbaikan postur Perbaikan proses Perbaikan tata letak Perbaikan metode /cara kerja Data harus baik, representasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengukuran Waktu Kerja Pengukuran waktu adalah pekerjaan mengamati pekerja dan mencatat waktu kerjanya baik setiap elemen maupun siklus dengan menggunakan alat-alat yang diperlukan.

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Ekstraksi Hasil Pengumpulan Data 5.1.1 Data Umum Produk Perusahaan menggunakan batch sebagai satuan dalam produksi, dimana 1 batch adalah sebesar : 1. Spon untuk ukuran 9

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kerja Studi kerja adalah penelaahan secara sistematik terhadap pekerjaan, dengan maksud untuk : (Barnes, 1980, Halaman 6) 1. Mengembangkan sistem dan metode kerja yang lebih

Lebih terperinci

MODUL 1 PERANCANGAN PRODUK MODUL 1 ANALISA DAN PERANCANGAN KERJA (MOTION AND WORK MEASUREMENT)

MODUL 1 PERANCANGAN PRODUK MODUL 1 ANALISA DAN PERANCANGAN KERJA (MOTION AND WORK MEASUREMENT) MODUL 1 PERANCANGAN PRODUK MODUL 1 ANALISA DAN PERANCANGAN KERJA (MOTION AND WORK MEASUREMENT) 1.1. TUJUAN PRAKTIKUM Untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengukuran waktu ini akan berhubungan dengan usaha-usaha untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Pengukuran waktu ini akan berhubungan dengan usaha-usaha untuk Laporan Tugas Akhir BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengukuran Waktu Kerja Pengukuran waktu ini akan berhubungan dengan usaha-usaha untuk menetapkan waktu baku yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suati pekerjaan.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Permasalahan Umum PT. Multi Makmur Indah Industri adalah perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur, khususnya pembuatan kaleng kemasan produk. Dalam perkembangan teknologi

Lebih terperinci

Nama : Johanes Susanto NIM : Tugas online #4 TKT313 Metodologi Penelitian. Work Sampling

Nama : Johanes Susanto NIM : Tugas online #4 TKT313 Metodologi Penelitian. Work Sampling Nama : Johanes Susanto NIM : 2012-21-046 Tugas online #4 TKT313 Metodologi Penelitian Work Sampling Sampling Pekerjaan (Work Sampling) adalah suatu teknik untuk mengadakan sejumlah besar pengamatan terhadap

Lebih terperinci

Pengukuran Waktu Work Sampling TEKNIK TATA CARA KERJA

Pengukuran Waktu Work Sampling TEKNIK TATA CARA KERJA Pengukuran Waktu Work Sampling TEKNIK TATA CARA KERJA Pengertian Sampling pekerjaan adalah suatu prosedur pengukuran cara langsung yang dilakukan pada waktu-waktu yang ditentukan secara acak. Standar pekerja

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Pada proses penelitian untuk mendapatkan waktu baku, ukuran lot terbaik dan memungkinkan untuk dijalankan, serta formula untuk menentukan minimum due date, maka dilakukan tahap-tahap

Lebih terperinci

PENENTUAN WAKTU BAKU PRODUKSI KERUPUK RAMBAK IKAN LAUT SARI ENAK DI SUKOHARJO

PENENTUAN WAKTU BAKU PRODUKSI KERUPUK RAMBAK IKAN LAUT SARI ENAK DI SUKOHARJO PENENTUAN WAKTU BAKU PRODUKSI KERUPUK RAMBAK IKAN LAUT SARI ENAK DI SUKOHARJO Darsini Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo E-mail : dearsiny@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015 BAB III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015 yang meliputi kegiatan di lapangan dan di laboratorium. Lokasi pengambilan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH Dalam pembuatan skripsi ini, diperlukan serangkaian langkah-langkah yang sistematis dan logis untuk memberikan pedoman dan kemudahan dalam melakukan analisis terhadap implementasi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS 4.1. Pembahasan Proses pembuatan magnet kimono ini, praktikan mencari Waktu Aktual, Performance Rating, Performance Estimasi, dan %Error. Pembahasan yang dijelaskan pada

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Penelitian Terdahulu Apriana (2009) melakukan penelitian mengenai penjadwalan produksi pada sistem flow shop dengan mesin parallel (flexible flow shop) sehingga

Lebih terperinci

PENARIKAN SAMPEL & PENDUGAAN PARAMETER

PENARIKAN SAMPEL & PENDUGAAN PARAMETER PENARIKAN SAMPEL & PENDUGAAN PARAMETER Arti Penarikan Sampel Populasi ( Universe) adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Penyelesaian masalah yang diteliti dalam penelitian ini memerlukan teori-teori atau tinjauan pustaka yang dapat mendukung pengolahan data. Beberapa teori tersebut digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Dalam pelaksanaan penelitian ini diperlukan alur penelitian, berikut merupakan diagram alir penelitian dapat dilihat pada Gambar 3.1. STUDI LITERATUR

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai analisa produktivitas yang berlangsung di PT. Schott Igar Glass (SIG), mulai dari menganalisa perbedaan-perbedaan yang ada antara mesin

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN KERJA

ANALISIS PENGUKURAN KERJA ANALISIS PENGUKURAN KERJA Disusun oleh: Subodro (135060700111043) Siti Astrid Meidiani (135060700111044) Armelynda Beverly S (135060701111056) Andini Sulviana (135060701111065) Dzaky Falakhi (135060701111082)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk penelitian eksperimen karena dalam penelitian ini terdapat kontrol sebagai acuan antara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. selesai sesuai dengan kontrak. Disamping itu sumber-sumber daya yang tersedia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. selesai sesuai dengan kontrak. Disamping itu sumber-sumber daya yang tersedia BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Penjadwalan Salah satu masalah yang cukup penting dalam system produksi adalah bagaimana melakukan pengaturan dan penjadwalan pekerjaan, agar pesanan dapat selesai sesuai

Lebih terperinci

PENGUKURAN WAKTU. Nurjannah

PENGUKURAN WAKTU. Nurjannah PENGUKURAN WAKTU Nurjannah Pengukuran waktu (time study) ialah suatu usaha untuk menentukan lama kerja yang dibutuhkan seorang operator (terlatih dan qualified) dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yang

Lebih terperinci

EVALUASI JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DAN WORK FORCE ANALYSIS (WFA) DI PT.

EVALUASI JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DAN WORK FORCE ANALYSIS (WFA) DI PT. EVALUASI JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL DENGAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DAN WORK FORCE ANALYSIS (WFA) DI PT. TRIKARTIKA MEGAH NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Memenuhi dan Melengkapi Syarat Gelar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis penelitian Pada penelitian ini penulis meneliti tentang pengaruh komposisi terhadap sifat campuran minyak jarak dan minyak nyamplung pada suhu 160 C. Campuraan minyak

Lebih terperinci

Dalam menjalankan proses ini permasalahan yang dihadapi adalah tidak adanya informasi tentang prediksi kebutuhan material yang diperlukan oleh produks

Dalam menjalankan proses ini permasalahan yang dihadapi adalah tidak adanya informasi tentang prediksi kebutuhan material yang diperlukan oleh produks BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Permasalahan Umum PT. Sinar Inti Electrindo Raya adalah perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur, pemasaran panel Tegangan Menengah (TM) dan panel Tegangan Rendah (TR).Dalam

Lebih terperinci

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analitis. Menurut Suryabrata (1983), metode deskriptif dilakukan dengan membuat deskripsi secara sistematis,

Lebih terperinci

LAMPIRAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

LAMPIRAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Tabel Rating Factor Westinghouse Faktor Kelas Lambang Penyesuaian Superskill A1 + 0,15 A + 0,13 Excellent B1 + 0,11 B + 0,08 C1 + 0,06 Good Keterampilan C + 0,03 Average D 0,00 Fair

Lebih terperinci

BAB V METODOLOGI. Alat yang digunakan pada praktikum penelitian, meliputi alat autoklaf

BAB V METODOLOGI. Alat yang digunakan pada praktikum penelitian, meliputi alat autoklaf BAB V METODOLOGI 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan 5.1.1 Alat yang Digunakan Alat yang digunakan pada praktikum penelitian, meliputi alat autoklaf 24 L yang merupakan alat hasil rancangan tugas akhir angkatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Jika dalam suatu organisasi atau perusahan telah diterapkan sistem kerja yang baik dengan diperhatikannya faktor-faktor kerja serta segi-segi ergonomis,tentunya perusahaan tersebut

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Perancangan Sistem Kerja Perancangan sistem kerja adalah suatu ilmu yang terdiri dari teknik - teknik dan prinsip - prinsip untuk mendapatkan rancangan terbaik dari sistem

Lebih terperinci

3 METODOLOGI PENELITIAN

3 METODOLOGI PENELITIAN 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan bahan 3.1.1 Alat Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan alat yang berasal dari Laboratorium Tugas Akhir dan Laboratorium Kimia Analitik di Program

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI Jika dalam suatu organisasi atau perusahan telah diterapkan sistem kerja yang baik dengan diperhatikannya faktor-faktor kerja serta segi-segi ergonomis, tentunya perusahaan tersebut

Lebih terperinci

ANALISA PENYEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI CELANA NIKE STYLE X BERDASARKAN PENGUKURAN WAKTU BAKU PADA PT. XYZ. Benny Winandri, M.

ANALISA PENYEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI CELANA NIKE STYLE X BERDASARKAN PENGUKURAN WAKTU BAKU PADA PT. XYZ. Benny Winandri, M. ANALISA PENYEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI CELANA NIKE STYLE X BERDASARKAN PENGUKURAN WAKTU BAKU PADA PT. XYZ Benny Winandri, M.Sc, MM ABSTRAK: PT. XYZ adalah industri yang memproduksi pakaian jadi. Seperti

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1. Keseimbangan Lintasan Keseimbangan lintasan adalah lintasan produksi dimana material berpindah secara kontinyu dengan laju rata-rata yang sama melalui sejumlah stasiun kerja,

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN dan ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN dan ANALISIS DATA BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN dan ANALISIS DATA 4.1 Sejarah Perusahaan PT. SRI adalah perusahaan joint venture dengan PMA (Pemilik Modal Asing) didirikan untuk dapat memenuhi kebutuhan pasar lokal dan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Menentukan Waktu Siklus Tiap Proses. 4.1.1 Proses Pemasangan Komponen (Setting Part) 4.1.1.1 Elemen operasi pada proses ini adalah : 1. Setting holder magnet ke rotor dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Produksi dan Proses Produksi 2.1.1 Pengertian Produksi Dari beberapa ahli mendifinisikan tentang produksi, antara lain 1. Pengertian produksi adalah suatu proses pengubahan

Lebih terperinci

ABSTRAK Setiap perusahaan selalu berusaha untuk dapat memenuhi kebutuhan pasar. Semakin tinggi permintaan dari pasar, maka perusahaan harus dapat memenuhi permintaan tersebut, tetapi dalam suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. JenisPenelitian, Rancangan Penelitian atau Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah quasi experiment (eksperimen semu) dengan rancangan penelitian non randomized pretest-postest

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah eksplanatory research, yaitu menjelaskan antara variabel bebas (pengaruh penambahan variasi konsentrasi

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan data 4.1.1 Produk Gutter Complete R/L Perusahaan PT. Inti Pantja Press Industri dipercayakan untuk memproduksi sebagian produk kendaraan

Lebih terperinci

Blanching. Pembuangan sisa kulit ari

Blanching. Pembuangan sisa kulit ari BAB V METODOLOGI 5.1 Pengujian Kinerja Alat Press Hidrolik 5.1.1 Prosedur Pembuatan Minyak Kedelai Proses pendahuluan Blanching Pengeringan Pembuangan sisa kulit ari pengepresan 5.1.2 Alat yang Digunakan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Tabel Rating Factor Westinghouse Faktor Kelas Lambang Penyesuaian Superskill A1 + 0,15 A2 + 0,13 Excellent B1 + 0,11 B2 + 0,08 C1 + 0,06 Good Keterampilan C2 + 0,03 Average D 0,00 Fair

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kelurahan Moodu, Kelurahan Heledulaa Selatan dan kelurahan Heledulaan Utara.

BAB III METODE PENELITIAN. Kelurahan Moodu, Kelurahan Heledulaa Selatan dan kelurahan Heledulaan Utara. 32 3.1 Lokasi dan waktu penelitian BAB III METODE PENELITIAN Lokasi penelitian ini akan berfokus pada tempat pencucian motor yang berada di wilayah Kec. Kota Timur yaitu Kelurahan Tamalate, Padebuolo,

Lebih terperinci

PERENCANAAN JUMLAH OPERATOR PRODUKSI DENGAN METODE STUDI WAKTU (STUDI KASUS PADA INDUSTRI PENGOLAHAN PRODUK LAUT)

PERENCANAAN JUMLAH OPERATOR PRODUKSI DENGAN METODE STUDI WAKTU (STUDI KASUS PADA INDUSTRI PENGOLAHAN PRODUK LAUT) PERENCANAAN JUMLAH OPERATOR PRODUKSI DENGAN METODE STUDI WAKTU (STUDI KASUS PADA INDUSTRI PENGOLAHAN PRODUK LAUT) Kelvin Teknik Industri, Sekolah Tinggi Teknik Surabaya kelvin@stts.edu ABSTRAK Aliran produksi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di

III. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di 30 III. METODOLOGI PERCOBAAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di Laboratorium Kimia Analitik dan Instrumentasi Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA SAMPLING PEKERJAAN (WORK SAMPLING)

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA SAMPLING PEKERJAAN (WORK SAMPLING) Times New Roman, 16, Bold, Centre LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM ANALISIS DAN PENGUKURAN KERJA SAMPLING PEKERJAAN (WORK SAMPLING) Times New Roman, 12, Centre Disusun Oleh : Nama / NPM : 1.. / NPM 2.. / NPM Kelompok

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Model Diagram Metodologi Gambar 4.1 Metodologi Penelitian 47 Gambar 4.2 Metodologi Penelitian (lanjutan) 48 4.2 Penelitian Pendahuluan Penelitian dilakukan di PT. Refconindo

Lebih terperinci

By: Amalia, S.T., M.T. PENGUKURAN KERJA: FAKTOR PENYESUAIAN DAN ALLOWANCE

By: Amalia, S.T., M.T. PENGUKURAN KERJA: FAKTOR PENYESUAIAN DAN ALLOWANCE By: Amalia, S.T., M.T. PENGUKURAN KERJA: FAKTOR PENYESUAIAN DAN ALLOWANCE PENYESUAIAN Maksud melakukan penyesuaian : menormalkan waktu siklus karena kecepatan tidak wajar oleh operator Konsep wajar : seorang

Lebih terperinci

Gambar 3.1. Plastik LDPE ukuran 5x5 cm

Gambar 3.1. Plastik LDPE ukuran 5x5 cm BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.1.1 Waktu Penelitian Penelitian pirolisis dilakukan pada bulan Juli 2017. 3.1.2 Tempat Penelitian Pengujian pirolisis, viskositas, densitas,

Lebih terperinci

Analisis Efisiensi Operator Pemanis CTP dengan Westing House System s Rating

Analisis Efisiensi Operator Pemanis CTP dengan Westing House System s Rating Petunjuk Sitasi: Cahyawati, A. N., & Pratiwi, D. A. (2017). Analisis Efisiensi Operator Pemanis CTP dengan Westing House System s Rating. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. B211-216). Malang: Jurusan

Lebih terperinci

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. Sejarah singkat berdirinya CV. Catur tunggal Jaya Gorontalo, seiring

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. Sejarah singkat berdirinya CV. Catur tunggal Jaya Gorontalo, seiring 38 BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Deskripsi Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Perkembangan Perusahaan Sejarah singkat berdirinya CV. Catur tunggal Jaya Gorontalo, seiring dengan adanya tuntunan jaman yang

Lebih terperinci

Usulan Perhitungan Insentif Karyawan CV. Miracle Berdasakan Jumlah Produksi

Usulan Perhitungan Insentif Karyawan CV. Miracle Berdasakan Jumlah Produksi Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional [ Teknik Industri] Itenas No.2 Vol.1 September-2013 Usulan Perhitungan Insentif Karyawan CV. Miracle Berdasakan Jumlah Produksi DUWAR

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini didahului dengan perlakuan awal bahan baku untuk mengurangi pengotor yang terkandung dalam abu batubara. Penentuan pengaruh parameter proses dilakukan dengan cara

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam analisa dan pemecahan masalah secara sistematis dan teratur perlu

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam analisa dan pemecahan masalah secara sistematis dan teratur perlu 7 BAB II LANDASAN TEORI Dalam analisa dan pemecahan masalah secara sistematis dan teratur perlu adanya dasar teori yang tepat yang dapat dijadikan patokan dalam pembahasan kasus. Oleh karena itu metode

Lebih terperinci

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).

3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ). 3 Percobaan 3.1 Bahan dan Alat 3.1.1 Bahan Bahan yang digunakan untuk menyerap ion logam adalah zeolit alam yang diperoleh dari daerah Tasikmalaya, sedangkan ion logam yang diserap oleh zeolit adalah berasal

Lebih terperinci

PERBAIKAN SISTEM PRODUKSI DI PT. X DENGAN MEMPERHATIKAN LINTASAN PERAKITAN DAN TATA LETAK FASILITAS

PERBAIKAN SISTEM PRODUKSI DI PT. X DENGAN MEMPERHATIKAN LINTASAN PERAKITAN DAN TATA LETAK FASILITAS 78 Purnomo: PERBAIKAN SISTEM PRODUKSI DI PT. X DENGAN MEMPERHATIKAN LINTASAN... PERBAIKAN SISTEM PRODUKSI DI PT. X DENGAN MEMPERHATIKAN LINTASAN PERAKITAN DAN TATA LETAK FASILITAS Helmi Indra Purnomo ),

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Juli-Desember 2012 bertempat di

METODE PENELITIAN. Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Juli-Desember 2012 bertempat di III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Juli-Desember 2012 bertempat di empat lokasi digester biogas skala rumah tangga yang aktif beroperasi di Provinsi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembahasan selanjutnya yang berhubungan dengan kepentingan pemecahan masalah itu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembahasan selanjutnya yang berhubungan dengan kepentingan pemecahan masalah itu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemecahan Masalah Untuk melakukan pemecahan masalah dan analisa pengolahan data, maka pada bab ini dikumpulkan data-data sebagai sumber ataupun input yang dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Peringkat Kinerja Operator (Performance Rating) Perancangan sistem kerja menghasilkan beberapa alternatif sehingga harus dipilih alternatif terbaik. Pemilihan alternatif rancangan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Rumah Makan Sederhana Natar-Lampung Selatan.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Rumah Makan Sederhana Natar-Lampung Selatan. 25 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Kerja Penelitian Penelitian ini dilakukan di Rumah Makan Sederhana Natar-Lampung Selatan. Analisis sampel dilakukan di Laboratorium Biomassa dari bulan

Lebih terperinci

Perhitungan Waktu Baku Menggunakan Motion And Time Study

Perhitungan Waktu Baku Menggunakan Motion And Time Study Perhitungan Waktu Baku Menggunakan Motion And Time Study ABIKUSNO DHARSUKY Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara PENDAHULUAN Untuk memperoleh prestasi kerja dan hasil kerja yang optimum diperlukan

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Alat-alat gelas, Neraca Analitik (Adam AFA-210 LC), Viskometer

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Alat-alat gelas, Neraca Analitik (Adam AFA-210 LC), Viskometer BAB III BAHAN DAN CARA KERJA A. ALAT Alat-alat gelas, Neraca Analitik (Adam AFA-210 LC), Viskometer Brookfield (Model RVF), Oven (Memmert), Mikroskop optik, Kamera digital (Sony), ph meter (Eutech), Sentrifugator

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI UNTUK MENGURANGI BALANCE DELAY GUNA MENINGKATKAN OUTPUT PRODUKSI

PERANCANGAN SISTEM KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI UNTUK MENGURANGI BALANCE DELAY GUNA MENINGKATKAN OUTPUT PRODUKSI PERANCANGAN SISTEM KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI UNTUK MENGURANGI BALANCE DELAY GUNA MENINGKATKAN OUTPUT PRODUKSI Jaka Purnama Laboratorium Sistem Produksi Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Adhi

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Bab IV - Pengumpulan dan Pengolahan Data BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Data Umum PT STI PT STI adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pembuatan spare part, machinery, engineering,

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Desember sampai dengan Mei tahun 2014/2015.

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan Desember sampai dengan Mei tahun 2014/2015. III. METODELOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan pada bulan Desember sampai dengan Mei tahun 2014/2015. Lokasi penelitian adalah di Laboratorium Kimia Analitik dan Instrumentasi Universitas

Lebih terperinci

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN 7 II. MATERI DAN METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Materi 1.1. Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah limbah medium tanam jamur P. sajor-caju dan A. auricula dari

Lebih terperinci

Analisis Efisiensi Karyawan untuk Meningkatkan Produktivitas pada Divisi Pengemasan Line Box di PT. MAK

Analisis Efisiensi Karyawan untuk Meningkatkan Produktivitas pada Divisi Pengemasan Line Box di PT. MAK Seminar dan Konferensi Nasional IDEC 017 ISSN: 579-649 Surakarta, 8-9 Mei 017 Analisis Efisiensi Karyawan untuk Meningkatkan Produktivitas pada Divisi Pengemasan Line Box di PT. MAK Rendy Dwi Septian *1),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian, Rancangan Penelitian atau Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah Quasi Experiment (eksperimen semu) dengan rancangan penelitian non equivalent control

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman. viii

DAFTAR ISI. Halaman. viii DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING... ii HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PENGUJI... iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium kimia mineral / laboratorium geoteknologi, analisis proksimat dilakukan di laboratorium instrumen Pusat Penelitian

Lebih terperinci

Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Semarang

Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Semarang Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Semarang A. Latar Belakang Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Semarang (BPSMB Semarang) merupakan salah satu UPTD pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN Pabrik roti seperti PT Nippon Indosari Corpindo merupakan salah satu contoh industri pangan yang memproduksi produk berdasarkan nilai permintaan, dengan ciri produk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental laboratorium. B. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Proses pengumpulan dilakukan untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan dalam perancangan Stasiun penyemiran sepatu. Meliputi data antro pometri

Lebih terperinci

pekerja normal untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang dijalankan dalam sistem

pekerja normal untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang dijalankan dalam sistem 24 pekerja normal untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang dijalankan dalam sistem kerja terbaik. Pengertian dari waktu baku yang normal,wajar, dan terbaik dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa waktu baku

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Selain teori-teori yang telah dijabarkan sebelumnya, maka pada bab ini akan pula dijabarkan tentang metodologi dari penelitian yang dilakukan. Untuk mencapai penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah tentang pengaruh komposisi campuran minyak kelapa dan minyak nyamplung pada suhu 90 C. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengaturan Jam Kerja Berikut adalah kebijakan jam kerja di PT. XX Tabel 4.1 Jam Kerja Reguler Reguler Hari Jam Kerja Istirahat Total Waktu Kerja Senin - Kamis

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI BPPT URIP MAKASAR PT. H. KALLA MELALUI OPTIMALISASI METODE KERJA, SOP, PERALATAN DAN SKILL

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI BPPT URIP MAKASAR PT. H. KALLA MELALUI OPTIMALISASI METODE KERJA, SOP, PERALATAN DAN SKILL PROS ID I NG 2 0 1 1 HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI BPPT URIP MAKASAR PT. H. KALLA MELALUI OPTIMALISASI METODE KERJA, SOP, PERALATAN DAN SKILL Jurusan Mesin Fakultas Teknik

Lebih terperinci

Usulan Perhitungan Insentif Karyawan CV. Miracle Berdasakan Jumlah Produksi *

Usulan Perhitungan Insentif Karyawan CV. Miracle Berdasakan Jumlah Produksi * Reka Integra ISSN: 2338-5081 Teknik Industri Itenas No.1 Vol.1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2013 Usulan Perhitungan Insentif Karyawan CV. Miracle Berdasakan Jumlah Produksi * DUWAR MUNANDAR,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Umum Perusahaan 4.1.1 Profil Perusahaan PT. Carvil Abadi adalah perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur pembuatan sepatu dan sandal yang mulai berdiri pada bulan

Lebih terperinci

IV. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN IV. METODOLOGI PENELITIAN A. BAHAN DAN ALAT Bahan baku yang digunakan adalah udang putih (Litopenaeus vannamei), polifosfat ((NaPO 3 )n) dan garam (NaCl). Udang putih yang digunakan memiliki ukuran 31-40,

Lebih terperinci

Hasil rancangan dan pembuatan pembungkus roti yang ergonomis adalah panjang pembungkus, lebar pembungkus. Dan penentukan waktu baku.

Hasil rancangan dan pembuatan pembungkus roti yang ergonomis adalah panjang pembungkus, lebar pembungkus. Dan penentukan waktu baku. PENENTUAN WAKTU BAKU PEMBUATAN PEMBUNGKUS ROTI YANG ERGONOMIS. Agnes Kristiana Kusuma.W, Enty Nur Hayati, S.Adi Susanto Fakultas Teknik Universitas Stikubank Semarang Abstract. Desain produk dapat menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen murni ( True Experiment) dengan rancangan eksperimental non random atau disebut juga Randomized pretestposttest

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimental nyata (true experimental research). Dalam hal ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimental nyata (true experimental research). Dalam hal ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metoda Penelitian Metoda penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda penelitian eksperimental nyata (true experimental research). Dalam hal ini penelitian

Lebih terperinci

Pengukuran Waktu (Time Study) Jam Henti

Pengukuran Waktu (Time Study) Jam Henti Pengukuran Waktu (Time Study) Jam Henti The major objective of this chapter is to learn how to calculate a time standard based on stopwatch time study procedures. Time Study Suatu proses untuk menghitung

Lebih terperinci

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANALISIS PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI ACARA 1 PENGUKURAN WAKTU KERJA DENGAN JAM HENTI

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANALISIS PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI ACARA 1 PENGUKURAN WAKTU KERJA DENGAN JAM HENTI LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANALISIS PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI ACARA 1 PENGUKURAN WAKTU KERJA DENGAN JAM HENTI OLEH: Marianus T. Dengi 122080139 LABORATORIUM ANALISIS PERANCANGAN KERJA & ERGONOMI JURUSAN

Lebih terperinci

RIWAYAT REVISI. Tanggal Revisi Revisi/ Perubahan Direvisi Oleh /09/2016 Penerbitan pertama /06/2017 Perubahan format MT MM

RIWAYAT REVISI. Tanggal Revisi Revisi/ Perubahan Direvisi Oleh /09/2016 Penerbitan pertama /06/2017 Perubahan format MT MM Dibuat oleh: Halaman 1 dari 5 Disahkan oleh: (Manajer Teknis) (Manajer Mutu) RIWAYAT REVISI No Revisi Ke Tanggal Revisi Revisi/ Perubahan Direvisi Oleh Disahkan Oleh 1 00 07/09/2016 Penerbitan pertama

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Desain Penelitian Sumber : Dokumen Pribadi

Gambar 3.1 Desain Penelitian Sumber : Dokumen Pribadi BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk mengetahui variabel yang

Lebih terperinci

PENYESUAIAN DAN KELONGGARAN TEKNIK TATA CARA KERJA II

PENYESUAIAN DAN KELONGGARAN TEKNIK TATA CARA KERJA II PENYESUAIAN DAN KELONGGARAN TEKNIK TATA CARA KERJA II PENYESUAIAN Maksud melakukan penyesuaian : menormalkan waktu siklus karena kecepatan tidak wajar oleh operator Konsep wajar : seorang operator yang

Lebih terperinci