Usulan Perhitungan Insentif Karyawan CV. Miracle Berdasakan Jumlah Produksi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Usulan Perhitungan Insentif Karyawan CV. Miracle Berdasakan Jumlah Produksi"

Transkripsi

1 Reka Integra ISSN: Jurnal Online Institut Teknologi Nasional [ Teknik Industri] Itenas No.2 Vol.1 September-2013 Usulan Perhitungan Insentif Karyawan CV. Miracle Berdasakan Jumlah Produksi DUWAR MUNANDAR, HENDANG SETYO RUKMI, DWI NOVIRANI Jurusan Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional Bandung Duwar_munandar@yahoo.co.id Abstrak Selama ini perusahaan memberikan upah yang sama kepada karyawannya. Tidak ada perbedaan upah per hari antara karyawan yang menghasilkan produk di bawah standar dengan karyawan yang menghasilkan produk sama atau di atas standar. Kondisi tersebut sangat merugikan perusahaan karena target produksi kadang-kadang tidak tercapai. Oleh karena itu CV. Miracle berkeinginan untuk memberikan insentif kepada karyawan yang bisa menghasilkan produk di atas standar. Kondisi yang terjadi sekarang di CV. Miracle belum memiliki gambaran bentuk perhitungan insentif yang akan diberikan. Perhitungan yang dapat dan memungkinkan untuk digunakan oleh CV. Miracle adalah perhitungan insentif berdasarkan jumlah produksi. Perhitungan insentif berdasarkan jumlah produksi terbagi menjadi empat metode yaitu berdasarkan tarif satuan yang dijamin, berdasarkan pola upah tugas & bonus Gantt, berdasarkan upah berganda dari Merrick, berdasarkan rencana efisiensi dari Emerson. Analisis dari penelitian adalah perbandingan metode insentif dan analisis perbedaan pekerjaan antara pekerja sablon dan pekerja penjahitan. Kata Kunci: petunjuk penulisan, persiapan makalah, format, styles Abstract During these companies give their employees the same wages. There ss no different daily wage between employees who produce substandard products to employees at or above the standard. The condition is very detrimental to the company because the production target is sometimes not achieved. Therefore CV. Miracle intends to provide incentives to employees who can produce above standard. Condition that occurs now at CV. Miracle do not have a picture of a form of incentive calculation will be given. Calculations can and allow it to be used by the CV. Miracle is a calculation based on the number of production incentives. The calculation of the incentive based on the amount of production is divided into four methods are based on the unit rates are guaranteed, based on the pattern of wage Gantt task and bonus, based on double wages from Merrick, based on Emerson's efficiency plan. The analysis of the study is the comparison method of incentive and analysis of the differences between worker job printing and sewing workers. Keywords: author s guideline, paper presentation, format, style

2 Munandar, dkk. 1. PENDAHULUAN Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan suatu perusahaan. Sumber daya manusia yang unggul mampu menjadi daya saing perusahaan. Salah satu indikator sumber daya manusia yang unggul adalah produktivitasnya yang tinggi. Untuk mendapatkan sumber daya manusia yang unggul perusahaan harus mampu mengelolanya dengan baik. Hal yang bisa dilakukan perusahaan antara lain memberikan insentif terhadap karyawan yang dapat menyelesaikan produksi di atas standar. CV. Miracle merupakan salah satu perusahaan di Bandung yang memproduksi tas dan kotak pensil dari plastik dan berdiri pada tahun Karyawan CV. Miracle yang bekerja di bagian produksi ada 10 orang yang terdiri dari 3 orang di bagian pembuatan kotak pensil, 3 orang di bagian penyablonan tas plastik, dan 4 orang di bagian penjahitan tas plastik. Output produksi rata-rata yang dihasilkan karyawan bagian penyablonan dan bagian penjahitan sekitar 75 produk per hari. Selama ini perusahaan memberikan upah yang sama kepada karyawannya. Tidak ada perbedaan upah harian antara karyawan yang menghasilkan produk di bawah standar dengan karyawan yang menghasilkan produk sama atau di atas standar. Kondisi tersebut sangat merugikan perusahaan karena target produksi kadang-kadang tidak tercapai. Oleh karena itu CV. Miracle berkeinginan untuk memberikan insentif kepada karyawan yang bisa menghasilkan produk di atas standar sehingga pekerja yang selama ini menghasilkan produk di bawah standar akan terpacu untuk meningkatkan produktivitasnya. 2. PERMASALAHAN Kondisi yang terjadi sekarang di CV. Miracle belum memiliki gambaran bentuk perhitungan insentif yang akan diberikan. Menurut Rachman dan Husnan (1990), perhitungan insentif dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya dengan perhitungan insentif berdasarkan hari kerja, berdasarkan jumlah produksi, dan berdasarkan jam kerja. Perhitungan yang dapat dan memungkinkan untuk digunakan oleh CV. Miracle adalah perhitungan insentif berdasarkan jumlah produksi. Perhitungan insentif berdasarkan jumlah produksi terbagi menjadi empat metode yaitu berdasarkan tarif satuan yang dijamin, berdasarkan pola upah tugas & bonus Gantt, berdasarkan upah berganda dari Merrick, dan berdasarkan rencana efisiensi dari Emerson. Pada penelitian ini akan dilakukan perhitungan jumlah insentif yang akan diberikan kepada karyawan berdasarkan keempat metode tersebut untuk jumlah produk yang mereka hasilkan. Dengan melihat hasil perhitungan tersebut, pihak manajemen CV. Miracle dapat mempertimbangkan metode mana yang akan digunakan sesuai kemampuan perusahaan. Reka Integra-196

3 Usulan Perhitungan Insentif Karyawan CV.Miracle Berdasarkan Jumlah Produksi 3. METODE PENELITIAN Rincian mengenai beberapa tahapan yang harus dilakukan saat penelitian. Dapat dilihat pada Gambar 1 yang merupakan alur metodologi yang dilakukan dalam penelitian. Rumusan Masalah Studi Literatur Penentuan Metode Pemecahan Masalah Pengumpulan Data Pengolahan Data: 1. Perhitungan Waktu Baku 2. Perhitungan Jumlah Produksi Standar 3. Perhitungan Insentif (4 Metode) - Metode Tarif Satuan yang Dijamin - Metode Pola Upah Tugas & Bonus Gant - Metode Upah Berganda dari Merrick - Metode Efisiensi dari Emerson Analisis Kesimpulan Selesai Gambar 1. Diagram Alir Penelitian Tahap-Tahap yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penentuan metode pemecahan masalah 2. Pengumpulan data Tahap-Tahap yang dilakukan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut: a. Pengumpulan data proses-proses yang dilakukan untuk membuat produk tas plastik (Foto proses). b. Pengumpulan data waktu setiap proses yang dibutuhkan untuk pengerjaan produk tas plastik. c. Pengumpulan data kerja efektif per hari, dan jumlah hari kerja per bulan. d. Pengumpulan data faktor-faktor yang menghambat proses pengerjaan produk tas plastik. e. Pengumpulan data upah per produk untuk setiap proses sablon dan proses penjahitan. f. Pengumpulan data output aktual produk tas plastik yang bisa diselesaikan per hari. 3. Pengolahan data Tahap-Tahap yang dilakukan dalam pengolahan data adalah sebagai berikut: 1. Perhitungan Waktu Baku a. Pembuatan Peta Proses Operasi (OPC). b. Melakukan uji keseragaman dan kecukupan data. c. Melakukan perhitungan waktu siklus. Reka Integra-197

4 Munandar, dkk. d. Melakukan perhitungan penyesuaian. e. Melakukan perhitungan waktu normal. f. Melakukan perhitungan kelonggaran. g. Melakukan perhitungan waktu baku. 2. Perhitungan Jumlah Produksi Standar Perhitungan jumlah produksi standar dilakukan dengan menggunakan data waktu baku yang diperoleh dari hasil perhitungan sebelumnya. Perhitungan jumlah produksi standar dilakukan dengan menggunakan Persamaan 1 sebagai berikut: Dengan mengetahui jumlah produksi standar dapat diketahui jumlah produk standar yang dihasilkan per jam. Perhitungan jumlah produk per jam menggunakan Persamaan 2 berikut ini. Perhitungan Insentif a. Berdasarkan Tarif Satuan yang Dijamin Jika pekerja bekerja di bawah standar, maka rumus perhitungan upahnya yaitu: E = Na x Rh (3) Dimana E = Upah yang diterima oleh pekerja Na = Jumlah jam kerja Rh = Tarif pekerja per jam Jika pekerja bekerja sama atau di atas standar, maka rumus perhitungan upahnya yaitu: E = Np x Rp (4) E = Upah yang diterima oleh pekerja Np = Jumlah produk yang dihasilkan Rp = Tarif per unit produk b. Berdasarkan Pola Upah Tugas & Bonus Gantt Jika pekerja bekerja di bawah standar, maka rumus perhitungan upahnya yaitu: E = Ha x Rh (5) Jika pekerja bekerja sama atau di atas standar, maka rumus perhitungan upahnya yaitu: Upah diatas standar dibagi menjadi 3 yaitu : E = Rh x ( Hs + (10% x Hs)) (6) E = Rh x ( Hs + (15% x Hs)) (7) E = Rh x ( Hs + (20% x Hs)) (8) Dimana : E = Pendapatan atau upah dalam rupiah Ha = Jumlah jam kerja Rh = Tarif upah per satuan waktu/jam Hs = Waktu standar c. Berdasarkan Upah Berganda dari Merrick Jika pekerja mempunyai prestasi kerja antara 83% dan 100% dari kerja standar maka rumus perhitungan upahnya yaitu: E = Np x 100% (Rp) (9) Jika pekerja mempunyai prestasi kerja 100% atau lebih dari kerja standar maka rumus perhitungan upahnya yaitu: (1) (2) Reka Integra-198

5 Usulan Perhitungan Insentif Karyawan CV.Miracle Berdasarkan Jumlah Produksi E = Np x 120% (Rp) (10) Dimana : E = Upah yang diterima Np = Jumlah produk yang dihasilkan Rp = Tarif untuk produksi standar d. Berdasarkan Efisiensi dari Emerson Jika pekerja mempunyai prestasi kerja 67% keatas dari standar yang telah ditetapkan, maka rumus perhitungan upahnya yaitu: E = Ha x Rh + B(Ha x Rh) (11) E = Pendapatan atau upah dalam rupiah Ha = Jumlah jam kerja Rh = Tarif upah per satuan waktu B = Persentase bonus yang didapat dari tabel Emerson 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perhitungan Waktu Baku Tahap-tahap dalam perhitungan waktu baku adalah sebagai berikut: 1. Pembuatan Peta Proses Operasi (OPC) Peta proses operasi ditunjukkan dalam Gambar 2. Nama Objek No Peta : 1 Dipetakan Oleh : Tas plastik : Duwar M PETA PROSES OPERASI Komponen Badan Komponen Alas & Tutup 10" O-1 Sablon gambar 10" O-3 Sablon alas & tutup 10% Meja sablon 5% Meja sablon 20" 4x 10% O-2 Sablon warna Meja sablon 30" 0-4 I-1 Penjahitan tutup & pegangan 2% Meja jahit 30" 0-5 I-2 Penjahitan alas & pegangan 30" Penjahitan badan 2% Meja jahit 0-6 I-3 2% Meja jahit Ws = 70" Ringkasan jumlah Jumlah 7 waktu Jumlah 120 detik Ws =140" 30" 0% O-7 I-4 Perakitan keseluruhan Meja jahit detik Ws = 170" 1 Waktu Produk : 240 detik/4 menit Waktu Total Siklus : 170 detik/2.83 menit waktu Gambar 2. Peta Proses Operasi Pembuatan Tas Plastik Reka Integra-199

6 Munandar, dkk. 2. Uji Keseragaman Data Langkah-langkah untuk menguji keseragaman data adalah sebagai berikut: a. Mengelompokkan data-data yang ada ke dalam beberapa sub group Pekerja Sablon. Data waktu pengerjaan proses sablon dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini. Tabel 1. Data Sub Group Proses Penyablonan Sablon Proses No Waktu (Detik) (Xi) X bar Sablon gambar Sablon warna Sablon Alas & Tutup Pekerja Penjahitan Data-data yang telah dikelompokkan ke dalam sub group untuk pekerja penjahitan adalah sebagai berikut pada Tabel 2. b. Perhitungan harga rata-rata dari rata-rata sub group menggunakan Persamaan 12. X = (12) X = Data yang sudah diukur n = Banyaknya pengukuran Pekerja Sablon Dari data tabel 1 didapatkan harga rata-rata dari sub group yaitu sebesar: X = X = Pekerja Penjahitan Dari data tabel 2 didapatkan harga rata-rata dari sub group yaitu sebesar: X = X = Reka Integra-200

7 Usulan Perhitungan Insentif Karyawan CV.Miracle Berdasarkan Jumlah Produksi Tabel 2. Data Sub Group Proses Penjahitan Penjahitan Proses No Waktu (Detik) (Xi) X bar Penjahitan Badan Penjahitan Tutup & Pegangan Penjahitan Alas & Pegangan Penjahitan Keseluruhan c. Perhitungan standar deviasi sebenarnya dari data, dengan menggunakan Rumus 13: Sd = Sd = Standar Deviasi X = Data yang sudah diukur n = Banyaknya pengukuran Pekerja Sablon Dari data tabel 4.4 didapatkan standar deviasi yaitu sebesar: Sd = Sd = Pekerja Penjahitan Dari data tabel 4.4 didapatkan standar deviasi yaitu sebesar: Sd = Sd = (13) d. Menentukan Batas Kontrol Atas (BKA) dan Batas Kontrol Bawah (BKB), dengan menggunakan rumus: Reka Integra-201

8 Munandar, dkk. Pekerja Sablon Dari perhitungan standar deviasi maka didapatkan batas kontrol atas dan batas kontrol bawah sebesar: BKA = X bar + 3 Sd BKB = X bar - 3 Sd BKA = (2.5) dan BKA = (2.5) BKA = BKA = Pekerja Penjahitan Dari perhitungan standar deviasi maka didapatkan batas kontrol atas dan batas kontrol bawah sebesar: BKA = X bar + 3 Sd BKB = X bar - 3 Sd BKA = (5.62) dan BKA = (5.62) BKA = 46.6 BKA = Uji Kecukupan Data Langkah-langkah untuk menguji kecukupan data adalah sebagai berikut: a. Menentukan Derajat Ketelitian Menunjukkan penyimpangan maksimum hasil pengukuran dari waktu penyelesaian sebenarnya. Derajat yang digunakan yaitu sebesar 5%. b. Menentukan Tingkat Keyakinan Menunjukkan besarnya keyakinan pengukur akan ketelitian data waktu yang telah diamati dan dikumpulkan. Tingkat keyakinan yang digunakan yaitu 95%. c. Menentukan Uji Kecukupan Data dengan menggunakan Rumus 14 sebagai berikut: Pekerja Sablon (14) N = Pekerja Penjahitan N = Karena jumlah pengamatan yang dilakukan lebih besar dari pada jumlah pengamatan yang harus dilakukan (N > ), maka dapat disimpulkan bahwa data yang diambil sudah cukup. 4. Perhitungan Waktu Siklus Pembuatan Tas Plastik Waktu siklus yang dihitung berdasarkan total waktu proses pembuatan sejumlah produk dibagi dengan jumlah pengamatan yang dilakukan. Waktu siklus dihitung berdasarkan Rumus 15. Ws = (15) Reka Integra-202

9 Usulan Perhitungan Insentif Karyawan CV.Miracle Berdasarkan Jumlah Produksi Ws = Waktu siklus (menit) Xi = Total waktu proses pengerjaan sejumlah produk n = banyaknya pengamatan( sub group) Ws = menit 5. Perhitungan Penyesuaian Penyesuaian yang digunakan ialah penyesuaian Westinghouse. Penyesuaian Westinghouse telah membuat suatu tabel performance rating yang berisi nilai-nilai angka yang berdasarkan tingkatan yang ada untuk masing-masing faktor tersebut. Perhitungan penyesuaian dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Penyesuaian Westinghouse Contoh perhitungan penyesuaian: Operator penyablonan gambar - Good skill (C1) = Good effort (C1) = Fair condition (E) = Good Consistency (C)= Perhitungan Waktu Normal Waktu normal yang dihitung berdasarkan hasil waktu siklus dikalikan dengan faktor penyesuaian. Waktu normal dihitung berdasarkan Persamaan 16. Wn = Ws + (Ws x p) (16) Wn = (3.954 x 0.56) Wn = 6.17 menit Wn = Waktu normal Ws = Waktu siklus p = Penyesuaian (%) 7. Perhitungan Kelonggaran Hasil perhitungan faktor kelonggaran dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini. Tabel 4. Total Faktor Kelonggaran 8. Perhitungan Waktu Baku Waktu baku yang dihitung berdasarkan hasil waktu normal dikalikan dengan faktor kelonggaran. Waktu baku dihitung berdasarkan Persamaan 17. Reka Integra-203

10 Munandar, dkk. Wb = Wn x (1+ l) (17) Wb = 6.36 menit Wb = menit/produk Wb = Waktu baku Wn = Waktu normal l = Faktor kelonggaran % 4.2 Perhitungan Jumlah Produksi Standar Perhitungan jumlah produksi standar dilihat dari waktu baku yang sudah diperhitungkan sebelumnya. Perhitungan jumlah produksi standar berdasarkan Persamaan 18 berikut ini. (18) = 76 unit/hari Dengan mengetahui jumlah produksi standar dapat diketahui jumlah produk per jam. Perhitungan jumlah produk per jam menggunakan rumus 4.3 Perhitungan Insentif Berdasarkan perhitungan insentif pada bab sebelumnya dapat dianalisis, analisis berdasarkan data perhitungan insentif terdapat di dalam Tabel 5 berikut ini. Tabel 5. Perhitungan Insentif untuk Pekerja Berbeda No Metode Berdasarkan Jumlah Produksi Total Upah Awal Insentif Sablon Penjahitan Sablon Penjahitan 1 Tarif satuan yang di jamin Tugas dan bonus dari Gant 2 usulan bonus 10% usulan bonus 15% usulan bonus 20% Upah berganda dari Merrick Pola efisiensi dari Emerson Analisis Perhitungan Insentif untuk Pekerja Berbeda Dari tabel diatas dapat dianalisis bahwa ada perbedaan insentif antara pekerja sablon dan pekerja penjahitan. Berdasarkan tabel diatas terdapat perbedaan setiap metode. Perbedaan ini dikarenakan beberapa sebab yaitu: Upah per produk yang diberikan untuk kedua pekerja tersebut berbeda. Upah per jam untuk kedua pekerja diberikan berbeda. Perhitungan untuk metode bonus dari Gant, Merrick, dan Emerson berbeda. Perbedaan nya terletak jika dengan metode bonus dari Gant ada penambahan 10, 15, dan 20%, jika dengan metode Merrick ada efisiensi sebesar 83%, dan jika dengan metode dari Emerson ada efisiensi sebesar 67%. Reka Integra-204

11 Usulan Perhitungan Insentif Karyawan CV.Miracle Berdasarkan Jumlah Produksi Penyesuaian yang digunakan oleh operator kedua pekerja berbeda. Dimana penyesuaian untuk proses penjahitan lebih besar nilainya daripada penyesuaian pekerja sablon. Kelonggaran yang digunakan untuk pekerja penjahitan lebih besar daripada kelonggaran proses sablon. Perbedaan yang sangat penting adalah bahwa pekerja penjahitan menunggu proses sablon selesai baru mereka bekerja sehingga perusahaan harus lebih. 4.5 Analisis Perbedaan Metode Perhitungan Insentif Kondisi penggunaan keempat metode insentif ini didasarkan atas: Metode Tarif Satuan yang Dijamin Penggunaan metode ini dapat dilakukan dalam kondisi bahwa perusahaan tidak mementingkan kualitas produk sehingga pekerja yang bekerja mencapai atau melebihi standar akan diberikan bonus sesuai dengan produk yang dia produksi. Metode Tugas dan Bonus dari Gant Penggunaan metode ini dapat dilakukan dalam kondisi bahwa jika pekerja tidak bisa menghasilkan produk sesuai dengan standar maka perusahaan akan tetap memberikan jaminan upah pokok, dan pekerja yang bisa membuat produk menyamai atau melebihi standar maka akan diberikan bonus sebesar 10%,15%, dan 20%. Metode Upah Berganda dari Merrick Penggunaan metode ini dapat dilakukan dalam kondisi bahwa adanya perbedaan pembagian pekerjaan, dimana ada pekerja baru, pekerja rata-rata, dan pekerja kelas satu. Metode Pola Efisiensi dari Emerson Penggunaan metode ini agak sulit dikarenakan karena bonus yang diberikan akan terbagi ke dalam banyak kelompok efisiensi sehingga bonus yang diberikan tergantung efisiensi kerja. 5. KESIMPULAN Penetapan metode insentif yang di usulkan yaitu berdasarkan metode tugas dan bonus dari Gant, dikarenakan dirasakan cukup adil bagi setiap pekerja, karena didasarkan kepada prestasi kerja yang dihasilkan operator per harinya. Penetapan upah perangsang yang akan dilakukan harus diimbangi pula dengan peningkatan produktivitas dan disiplin kerja serta tanggung jawab pekerja terhadap perusahaan. Jumlah total insentif yang di usulkan yaitu sebesar Rp ,-/bulan untuk pekerja di bagian sablon dan Rp ,-/bulan untuk pekerja di bagian penjahitan. Kenaikan penetapan insentif yang diusulkan diperoleh sebesar penambahan 10% dari upah pokok yang diberikan. Dengan penambahan tersebut diharapkan nantinya akan lebih termotivasi untuk memproduksi diatas standar dan bisa membantu perusahaan berkembang dengan jumlah produksi yang ikut bertambah. Reka Integra-205

12 Munandar, dkk. DAFTAR RUJUKAN Handoko, T. Hani. 2001, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Edisi Kedua, BPFE, Yogyakarta. Hasibuan, Malayu S.P., 2000, Manajemen Sumber Daya Manusia, PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta. Heidjrachman. Husnan, Suad Manajemen Personalia, Edisi Ketiga, BPFE, Yogyakarta. Prabu, A.A.Anwar Mangkunegara 2001, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Schermerhorn, John R., Jr., et al., Manajemen Buku I, Penerbit ANDI, Yogyakarta Sulistiyani, Ambar Teguh dan Rosidah, Manajemen Sumber Daya Manusia, Graha Ilmu: Yogyakarta. Veithzal, Rivai Manajemen Sumberdaya Manusia. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Reka Integra-206

Usulan Perhitungan Insentif Karyawan CV. Miracle Berdasakan Jumlah Produksi *

Usulan Perhitungan Insentif Karyawan CV. Miracle Berdasakan Jumlah Produksi * Reka Integra ISSN: 2338-5081 Teknik Industri Itenas No.1 Vol.1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2013 Usulan Perhitungan Insentif Karyawan CV. Miracle Berdasakan Jumlah Produksi * DUWAR MUNANDAR,

Lebih terperinci

Pengukuran Kerja Langsung (Direct Work Measurement)

Pengukuran Kerja Langsung (Direct Work Measurement) Pengukuran Kerja Langsung (Direct Work Measurement) Pengukuran Kerja (Studi Waktu / Time Study) Perbaikan postur Perbaikan proses Perbaikan tata letak Perbaikan metode /cara kerja Data harus baik, representasi

Lebih terperinci

Lampiran Perhitungan Uji Keseragaman dan Kecukupan Data

Lampiran Perhitungan Uji Keseragaman dan Kecukupan Data 96 Lampiran Perhitungan Uji Keseragaman dan Kecukupan Data Uji keseragaman data 1. waktu setup bagian pencetakan Subgroup No (i) Waktu (detik) (detik) (detik) BKA BKB 1 712 2 564 1 3 534 603,4 4 602 5

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi pemecahan masalah merupakan model yang menggambarkan langkah-langkah sistematis yang akan menjadi pedoman dalam penyelesaian masalah. Metodologi penelitian

Lebih terperinci

PENGUKURAN WAKTU KERJA

PENGUKURAN WAKTU KERJA PENGUKURAN WAKTU KERJA Usaha untuk menentukan lama kerja yg dibutuhkan seorang Operator (terlatih dan qualified ) dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yg spesifik pada tingkat kecepatan kerja yg NORMAL

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI Jika dalam suatu organisasi atau perusahan telah diterapkan sistem kerja yang baik dengan diperhatikannya faktor-faktor kerja serta segi-segi ergonomis, tentunya perusahaan tersebut

Lebih terperinci

PENGUKURAN WAKTU. Nurjannah

PENGUKURAN WAKTU. Nurjannah PENGUKURAN WAKTU Nurjannah Pengukuran waktu (time study) ialah suatu usaha untuk menentukan lama kerja yang dibutuhkan seorang operator (terlatih dan qualified) dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yang

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Menentukan Waktu Siklus Tiap Proses. 4.1.1 Proses Pemasangan Komponen (Setting Part) 4.1.1.1 Elemen operasi pada proses ini adalah : 1. Setting holder magnet ke rotor dan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS 4.1 Pembahasan Pekerjaan yang diamati pada praktikum kali ini adalah produktifitas kasir hypermart oleh dua operator. Proses kinerja kasir tersebut adalah kasir tersebut

Lebih terperinci

Pengukuran Waktu (Time Study) Jam Henti

Pengukuran Waktu (Time Study) Jam Henti Pengukuran Waktu (Time Study) Jam Henti The major objective of this chapter is to learn how to calculate a time standard based on stopwatch time study procedures. Time Study Suatu proses untuk menghitung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Jika dalam suatu organisasi atau perusahan telah diterapkan sistem kerja yang baik dengan diperhatikannya faktor-faktor kerja serta segi-segi ergonomis,tentunya perusahaan tersebut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu pekerjaan atau jasa yang telah atau yang dilakukan, dinyatakan atau dinilai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suatu pekerjaan atau jasa yang telah atau yang dilakukan, dinyatakan atau dinilai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Upah Dan Insentif 2.1.1. Pengertian Upah Definisi upah menurut PP. No 8 tahun 1981 tentang Perlindungan Upah yaitu suatu penerimaan sebagai imbalan dari pengusaha kepada tenaga

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS 4.1. Pembahasan Proses pembuatan magnet kimono ini, praktikan mencari Waktu Aktual, Performance Rating, Performance Estimasi, dan %Error. Pembahasan yang dijelaskan pada

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH Dalam pembuatan skripsi ini, diperlukan serangkaian langkah-langkah yang sistematis dan logis untuk memberikan pedoman dan kemudahan dalam melakukan analisis terhadap implementasi

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keyword : Quality, Defect Product, Statistical Quality Control, and np Control Chart. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keyword : Quality, Defect Product, Statistical Quality Control, and np Control Chart. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Quality is the most important element in bussines world competition. A company can be compete and survive by always produce a very good quality product and appropriate with customer expectation.

Lebih terperinci

Lamp n (menit) x/n

Lamp n (menit) x/n BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Data Hasil Pengukuran Waktu Dibawah ini merupakan hasil pengukuran langsung (menggunakan stopwatch) waktu rakit panel. Box n (menit) x/n 1 2 3 4 5 1 11.9 12.5

Lebih terperinci

Nama : Johanes Susanto NIM : Tugas online #4 TKT313 Metodologi Penelitian. Work Sampling

Nama : Johanes Susanto NIM : Tugas online #4 TKT313 Metodologi Penelitian. Work Sampling Nama : Johanes Susanto NIM : 2012-21-046 Tugas online #4 TKT313 Metodologi Penelitian Work Sampling Sampling Pekerjaan (Work Sampling) adalah suatu teknik untuk mengadakan sejumlah besar pengamatan terhadap

Lebih terperinci

Lampiran-1. Perhitungan Kapasitas Normal

Lampiran-1. Perhitungan Kapasitas Normal Lampiran-1. Perhitungan Kapasitas Normal Untuk menghitung kapasitas normal dari proses yang menggunakan manusia, maka terlebih dahulu harus diketahui lama waktu baku proses yang dikerjakan dan kemudian

Lebih terperinci

ANALISIS KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE RANKED POSITION WEIGHT (RPW) (STUDI KASUS: PT. KRAKATAU STEEL, Tbk.

ANALISIS KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE RANKED POSITION WEIGHT (RPW) (STUDI KASUS: PT. KRAKATAU STEEL, Tbk. ANALISIS KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE RANKED POSITION WEIGHT (RPW) (STUDI KASUS: PT. KRAKATAU STEEL, Tbk. CILEGON, BANTEN) Herlina Putri W, Ahmad Sidiq, dan Reza Maulana Program

Lebih terperinci

DESAIN PENENTUAN INSENTIF BAGI KARYAWAN UNTUK MENINGKATKAN DUAL MUTUALISME ANTARA PERUSAHAAN DAN PEKERJA

DESAIN PENENTUAN INSENTIF BAGI KARYAWAN UNTUK MENINGKATKAN DUAL MUTUALISME ANTARA PERUSAHAAN DAN PEKERJA DESAIN PENENTUAN INSENTIF BAGI KARYAWAN UNTUK MENINGKATKAN DUAL MUTUALISME ANTARA PERUSAHAAN DAN PEKERJA (Studi Kasus: PT. Arista Assembling and Packing Surabaya) Rony Prabowo Program Studi Teknik Industri,

Lebih terperinci

Perbaikan Lintasan CU dengan Metode Line Balancing

Perbaikan Lintasan CU dengan Metode Line Balancing Erwanto, et al / Perbaikan Lintasan CU dengan Metode Line Balancing / Jurnal Titra, Vol.5, No 2, Juli 2017, pp. 387-392 Perbaikan Lintasan CU dengan Metode Line Balancing Intan Mei Erwanto 1, Prayonne

Lebih terperinci

Analisis Six Sigma untuk Mengurangi Jumlah Cacat di Stasiun Kerja Sablon (Studi Kasus: CV. Miracle)

Analisis Six Sigma untuk Mengurangi Jumlah Cacat di Stasiun Kerja Sablon (Studi Kasus: CV. Miracle) Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.1 Vol. 1 Jurnal Online Institut teknologi Nasional Juni 2013 Analisis Six Sigma untuk Mengurangi Jumlah Cacat di Stasiun Kerja Sablon (Studi

Lebih terperinci

BAB 3 LANDASAN TEORI

BAB 3 LANDASAN TEORI BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1. Keseimbangan Lintasan Keseimbangan lintasan adalah lintasan produksi dimana material berpindah secara kontinyu dengan laju rata-rata yang sama melalui sejumlah stasiun kerja,

Lebih terperinci

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANALISIS PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI ACARA 1 PENGUKURAN WAKTU KERJA DENGAN JAM HENTI

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANALISIS PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI ACARA 1 PENGUKURAN WAKTU KERJA DENGAN JAM HENTI LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANALISIS PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI ACARA 1 PENGUKURAN WAKTU KERJA DENGAN JAM HENTI OLEH: Marianus T. Dengi 122080139 LABORATORIUM ANALISIS PERANCANGAN KERJA & ERGONOMI JURUSAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... ABSTRACT...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... ABSTRACT... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... ABSTRAK... ABSTRACT... i ii iii v viii ix xii xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Interaksi Manusia dan Mesin Dalam bukunya, Wignjosoebroto (2003: 58) menjelaskan bahwa kata Mesin dapat diartikan lebih luas yaitu menyangkut semua obyek fisik berupa peralatan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengukuran Waktu Kerja Pengukuran waktu adalah pekerjaan mengamati pekerja dan mencatat waktu kerjanya baik setiap elemen maupun siklus dengan menggunakan alat-alat yang diperlukan.

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Ekstraksi Hasil Pengumpulan Data 5.1.1 Data Umum Produk Perusahaan menggunakan batch sebagai satuan dalam produksi, dimana 1 batch adalah sebesar : 1. Spon untuk ukuran 9

Lebih terperinci

KESEIMBANGAN LINI PRODUKSI PADA PT PAI

KESEIMBANGAN LINI PRODUKSI PADA PT PAI KESEIMBANGAN LINI PRODUKSI PADA PT PAI Citra Palada Staf Produksi Industri Manufaktur, PT ASTRA DAIHATSU MOTOR HEAD OFFICE Jln. Gaya Motor III No. 5, Sunter II, Jakarta 14350 citra.palada@yahoo.com ABSTRACT

Lebih terperinci

ERGONOMI & APK - I KULIAH 8: PENGUKURAN WAKTU KERJA

ERGONOMI & APK - I KULIAH 8: PENGUKURAN WAKTU KERJA ERGONOMI & APK - I KULIAH 8: PENGUKURAN WAKTU KERJA By: Rini Halila Nasution, ST, MT PENGUKURAN WAKTU KERJA Pengukuran kerja atau pengukuran waktu kerja (time study) adalah suatu aktivitas untuk menentukan

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada dasarnya pengumpulan data yang dilakukan pada lantai produksi trolly

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada dasarnya pengumpulan data yang dilakukan pada lantai produksi trolly BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Ekstrasi Hasil Pengumpulan Data Pada dasarnya pengumpulan data yang dilakukan pada lantai produksi trolly adalah digunakan untuk pengukuran waktu dimana pengukuran waktu

Lebih terperinci

Pengukuran Waktu Work Sampling TEKNIK TATA CARA KERJA

Pengukuran Waktu Work Sampling TEKNIK TATA CARA KERJA Pengukuran Waktu Work Sampling TEKNIK TATA CARA KERJA Pengertian Sampling pekerjaan adalah suatu prosedur pengukuran cara langsung yang dilakukan pada waktu-waktu yang ditentukan secara acak. Standar pekerja

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Studi Gerak dan Waktu ( Barnes h.257 ) Studi Gerak dan Waktu merupakan suatu ilmu yang terdiri dari teknik-teknik dan prinsip-prinsip untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB 4. PENGUMPULAN, PENGOLAHAN dan ANALISA DATA

BAB 4. PENGUMPULAN, PENGOLAHAN dan ANALISA DATA BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN dan ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Data Waktu siklus Stasiun Kerja Stik (Jahit) Tabel 4.1 Data Waktu Siklus Stasiun Kerja Stik (Jahit) Per 1 pasang Pengamatan Waktu

Lebih terperinci

PERENCANAAN JUMLAH OPERATOR PRODUKSI DENGAN METODE STUDI WAKTU (STUDI KASUS PADA INDUSTRI PENGOLAHAN PRODUK LAUT)

PERENCANAAN JUMLAH OPERATOR PRODUKSI DENGAN METODE STUDI WAKTU (STUDI KASUS PADA INDUSTRI PENGOLAHAN PRODUK LAUT) PERENCANAAN JUMLAH OPERATOR PRODUKSI DENGAN METODE STUDI WAKTU (STUDI KASUS PADA INDUSTRI PENGOLAHAN PRODUK LAUT) Kelvin Teknik Industri, Sekolah Tinggi Teknik Surabaya kelvin@stts.edu ABSTRAK Aliran produksi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Produksi dan Proses Produksi 2.1.1 Pengertian Produksi Dari beberapa ahli mendifinisikan tentang produksi, antara lain 1. Pengertian produksi adalah suatu proses pengubahan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: harga pokok produksi, job-order costing method. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata-kata kunci: harga pokok produksi, job-order costing method. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT X merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang percetakan offset yang berproduksi berdasarkan pekerjaan yang diterima. Perusahaan menggunakan joborder costing method dalam perhitungan

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADA INDUSTRI KECIL PEMBUATAN KOTAK KARTON MELALUI PERBAIKAN DESAIN FASILITAS KERJA

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADA INDUSTRI KECIL PEMBUATAN KOTAK KARTON MELALUI PERBAIKAN DESAIN FASILITAS KERJA Gultom: PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADA INSDUTRI KECIL PEMBUATAN KOTAK... 169 PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADA INDUSTRI KECIL PEMBUATAN KOTAK KARTON MELALUI PERBAIKAN DESAIN FASILITAS KERJA Peniel Immanuel

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kerja Studi kerja adalah penelaahan secara sistematik terhadap pekerjaan, dengan maksud untuk : (Barnes, 1980, Halaman 6) 1. Mengembangkan sistem dan metode kerja yang lebih

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan : a. Pengaturan kerja dan waktu baku (Wb) pada PT Dewata Sari Prima memiliki beberapa perbedaan

Lebih terperinci

Analisis Efisiensi Operator Pemanis CTP dengan Westing House System s Rating

Analisis Efisiensi Operator Pemanis CTP dengan Westing House System s Rating Petunjuk Sitasi: Cahyawati, A. N., & Pratiwi, D. A. (2017). Analisis Efisiensi Operator Pemanis CTP dengan Westing House System s Rating. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. B211-216). Malang: Jurusan

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Industri, FTI Institut Teknologi Nasional

Jurusan Teknik Industri, FTI Institut Teknologi Nasional Jurnal Rekayasa Institut Teknologi Nasional O LPPM Itenas ( No.2 I Vol. XIV April - Juni 20 10 Rancangan Penilaian Kinerja Operator Painting Body Komponen Caliper Guna Pemberian Insentif dengan Menggunakan

Lebih terperinci

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS BERDASARKAN BEBAN KERJA (Studi Kasus Pada Industri Kerupuk) RADHY ANGGARA K

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS BERDASARKAN BEBAN KERJA (Studi Kasus Pada Industri Kerupuk) RADHY ANGGARA K PENGUKURAN PRODUKTIVITAS BERDASARKAN BEBAN KERJA (Studi Kasus Pada Industri Kerupuk) RADHY ANGGARA K Kp. Warnasari Timur No. 48 RT 02/12 Desa Cibeber I Kec. Leuwiliang - Bogor Email : dhy_abcd@yahoo.co.id

Lebih terperinci

2.10 Pengertian Efisiensi Pengertian Lintasan Produksi(Line Balancing) Keseimbangan Kapasitas Lintasan Produksi 25 2.

2.10 Pengertian Efisiensi Pengertian Lintasan Produksi(Line Balancing) Keseimbangan Kapasitas Lintasan Produksi 25 2. DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERSETUJUAN... iii HALAMAN PERSEMBAHAN...iv HALAMAN MOTTO...v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL....xi DAFTAR GAMBAR......xii

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Permasalahan Umum PT. Multi Makmur Indah Industri adalah perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur, khususnya pembuatan kaleng kemasan produk. Dalam perkembangan teknologi

Lebih terperinci

By: Amalia, S.T., M.T. PENGUKURAN WAKTU KERJA: METODE PENGUKURAN LANGSUNG

By: Amalia, S.T., M.T. PENGUKURAN WAKTU KERJA: METODE PENGUKURAN LANGSUNG By: Amalia, S.T., M.T. PENGUKURAN WAKTU KERJA: METODE PENGUKURAN LANGSUNG Metode penetapan keseimbangan antara kegiatan manusia yang dikontribusikan dengan unit output yang dihasilkan Waktu yang dibutuhkan

Lebih terperinci

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analitis. Menurut Suryabrata (1983), metode deskriptif dilakukan dengan membuat deskripsi secara sistematis,

Lebih terperinci

Analisis Efisiensi Karyawan untuk Meningkatkan Produktivitas pada Divisi Pengemasan Line Box di PT. MAK

Analisis Efisiensi Karyawan untuk Meningkatkan Produktivitas pada Divisi Pengemasan Line Box di PT. MAK Seminar dan Konferensi Nasional IDEC 017 ISSN: 579-649 Surakarta, 8-9 Mei 017 Analisis Efisiensi Karyawan untuk Meningkatkan Produktivitas pada Divisi Pengemasan Line Box di PT. MAK Rendy Dwi Septian *1),

Lebih terperinci

Penjadwalan Produksi Job Shop dengan Menggunakan Metode Shifting Bottleneck Heuristic (SHB)

Penjadwalan Produksi Job Shop dengan Menggunakan Metode Shifting Bottleneck Heuristic (SHB) doi: https://doi.org/10.581/zenodo.106337 JURITI PRIMA (Junal Ilmiah Teknik Industri Prima) Vol. 1, No. 1, Juni 017 e-issn: 581-057X Penjadwalan Produksi Job Shop dengan Menggunakan Metode Shifting Bottleneck

Lebih terperinci

penelitian, maka berikut ini disertakan penjelasan secara terperinci dan menyeluruh mengenai sistematika model metodologi pemecahan masalah.

penelitian, maka berikut ini disertakan penjelasan secara terperinci dan menyeluruh mengenai sistematika model metodologi pemecahan masalah. Untuk lebih memahami langkah-langkah yang diambil dalam melakukan penelitian, maka berikut ini disertakan penjelasan secara terperinci dan menyeluruh mengenai sistematika model metodologi pemecahan masalah.

Lebih terperinci

Analisis Six Sigma Untuk Mengurangi Jumlah Cacat Di Stasiun Kerja Sablon (Studi Kasus: CV. Miracle) *

Analisis Six Sigma Untuk Mengurangi Jumlah Cacat Di Stasiun Kerja Sablon (Studi Kasus: CV. Miracle) * Reka Integra ISSN: 2338-5081 Teknik Industri Itenas No.1 Vol.1 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2013 Analisis Six Sigma Untuk Mengurangi Jumlah Cacat Di Stasiun Kerja Sablon (Studi Kasus:

Lebih terperinci

PERENCANAAN UPAH INSENTIF UNTUK MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN DI PT PRAOE LAJAR SEMARANG

PERENCANAAN UPAH INSENTIF UNTUK MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN DI PT PRAOE LAJAR SEMARANG PERENCANAAN UPAH INSENTIF UNTUK MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN DI PT PRAOE LAJAR SEMARANG Anggaina Elfandora Cahyantari *), Ratna Purwaningsih Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Handoko, Hani, T. (2000). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta : BPFE.

DAFTAR PUSTAKA. Handoko, Hani, T. (2000). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta : BPFE. LAMPIRAN II DAFTAR PUSTAKA BUKU Handoko, Hani, T. (2000). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta : BPFE. Hasibuan, Malayu, SP. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi revisi 9, jakarta

Lebih terperinci

MODUL 1 PERANCANGAN PRODUK MODUL 1 ANALISA DAN PERANCANGAN KERJA (MOTION AND WORK MEASUREMENT)

MODUL 1 PERANCANGAN PRODUK MODUL 1 ANALISA DAN PERANCANGAN KERJA (MOTION AND WORK MEASUREMENT) MODUL 1 PERANCANGAN PRODUK MODUL 1 ANALISA DAN PERANCANGAN KERJA (MOTION AND WORK MEASUREMENT) 1.1. TUJUAN PRAKTIKUM Untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

Akuntansi Biaya. Tenaga Kerja : Pengendalian dan Akuntansi Biaya (Labor : Controlling and Accounting for Costs) Rista Bintara, SE., M.Ak.

Akuntansi Biaya. Tenaga Kerja : Pengendalian dan Akuntansi Biaya (Labor : Controlling and Accounting for Costs) Rista Bintara, SE., M.Ak. Akuntansi Biaya Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Tenaga Kerja : Pengendalian dan Akuntansi Biaya (Labor : Controlling and Accounting for Costs) Rista Bintara, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

ESENSI, Vol. 19 No. 2 / 2016 PENINGKATAN PRODUKTIFITAS KERJA MELALUI PEMBERIAN INSENTIF DAN PEMENUHAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN DIV. PEMASARAN PT.

ESENSI, Vol. 19 No. 2 / 2016 PENINGKATAN PRODUKTIFITAS KERJA MELALUI PEMBERIAN INSENTIF DAN PEMENUHAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN DIV. PEMASARAN PT. ESENSI, Vol. 19 No. / 016 PENINGKATAN PRODUKTIFITAS KERJA MELALUI PEMBERIAN INSENTIF DAN PEMENUHAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN DIV. PEMASARAN PT. XYZ Susi Adiawaty Institut Bisnis Nusantara Jl. D.I. Panjaitan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman. viii

DAFTAR ISI. Halaman. viii DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING... ii HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PENGUJI... iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

pekerja normal untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang dijalankan dalam sistem

pekerja normal untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang dijalankan dalam sistem 24 pekerja normal untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang dijalankan dalam sistem kerja terbaik. Pengertian dari waktu baku yang normal,wajar, dan terbaik dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa waktu baku

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengukuran waktu ini akan berhubungan dengan usaha-usaha untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Pengukuran waktu ini akan berhubungan dengan usaha-usaha untuk Laporan Tugas Akhir BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengukuran Waktu Kerja Pengukuran waktu ini akan berhubungan dengan usaha-usaha untuk menetapkan waktu baku yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suati pekerjaan.

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (Studi pada karyawan tetap PG. Kebon Agung Malang)

PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (Studi pada karyawan tetap PG. Kebon Agung Malang) PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KINERJA KARYAWAN (Studi pada karyawan tetap PG. Kebon Agung Malang) Rima Fitri Rufaidah Hamidah Nayati Hutami Yuniadi Mayowan

Lebih terperinci

PENGARUH INSENTIF TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Kantor Cabang Blitar)

PENGARUH INSENTIF TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Kantor Cabang Blitar) PENGARUH INSENTIF TERHADAP MOTIVASI DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Kantor Cabang Blitar) Oleh : Shavira Yefina Prof. Dr. Bambang Swasto S., M.E Drs. Moch.

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka

Bab 2 Tinjauan Pustaka Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1. Pengertian Upah Upah dapat diartikan sebagai suatu imbalan yang diperoleh pekerja dari majikan atas prestasi yang telah mereka berikan berdasarkan perjanjian kerjanya. Sedangkan

Lebih terperinci

PERANCANGAN STANDAR WAKTU KERJA DAN PERHITUNGAN JUMLAH TENAGA KERJA OPTIMAL PADA BAGIAN MEDICAL EQUIPMENT I PT OTSUKA INDONESIA-LAWANG

PERANCANGAN STANDAR WAKTU KERJA DAN PERHITUNGAN JUMLAH TENAGA KERJA OPTIMAL PADA BAGIAN MEDICAL EQUIPMENT I PT OTSUKA INDONESIA-LAWANG TUGAS AKHIR PERANCANGAN STANDAR WAKTU KERJA DAN PERHITUNGAN JUMLAH TENAGA KERJA OPTIMAL PADA BAGIAN MEDICAL EQUIPMENT I PT OTSUKA INDONESIA-LAWANG TIFFANY SOPHIANA NRP 2502 100 008 Dosen Pembimbing Ir.

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Job order costing method. vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Job order costing method. vi Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Cost accumulation procedure that is used to calculate the cost of products in companies that produce products on the basis of the order is the Job Order Costing Method. As for recording costs

Lebih terperinci

PERENCANAAN UPAH INSENTIF UNTUK MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN DAN MENINGKATKAN HASIL PRODUKSI YANG OPTIMAL DI PD. PANDUAN ILAHI

PERENCANAAN UPAH INSENTIF UNTUK MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN DAN MENINGKATKAN HASIL PRODUKSI YANG OPTIMAL DI PD. PANDUAN ILAHI PERENCANAAN UPAH INSENTIF UNTUK MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN DAN MENINGKATKAN HASIL PRODUKSI YANG OPTIMAL DI PD. PANDUAN ILAHI (Studi kasus di PD. Panduan Ilahi) Gupron Van Hauten 1, Erwin Gunadhi, Ir.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. selesai sesuai dengan kontrak. Disamping itu sumber-sumber daya yang tersedia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. selesai sesuai dengan kontrak. Disamping itu sumber-sumber daya yang tersedia BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Penjadwalan Salah satu masalah yang cukup penting dalam system produksi adalah bagaimana melakukan pengaturan dan penjadwalan pekerjaan, agar pesanan dapat selesai sesuai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 PENDAHULUAN Penentuan waktu standar akan mempunyai peranan yang cukup penting didalam pelaksanaan proses produksi dari suatu perusahaan. Penentuan waktu standar yang tepat dan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengukuran Kerja Pengukuran kerja ialah penerapan teknik yang direncanakan untuk menerapkan waktu bagi pekerja yang memenuhi syarat untuk menyelesaikan pekerjaan tertentu pada

Lebih terperinci

Dalam menjalankan proses ini permasalahan yang dihadapi adalah tidak adanya informasi tentang prediksi kebutuhan material yang diperlukan oleh produks

Dalam menjalankan proses ini permasalahan yang dihadapi adalah tidak adanya informasi tentang prediksi kebutuhan material yang diperlukan oleh produks BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Permasalahan Umum PT. Sinar Inti Electrindo Raya adalah perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur, pemasaran panel Tegangan Menengah (TM) dan panel Tegangan Rendah (TR).Dalam

Lebih terperinci

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. Sejarah singkat berdirinya CV. Catur tunggal Jaya Gorontalo, seiring

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. Sejarah singkat berdirinya CV. Catur tunggal Jaya Gorontalo, seiring 38 BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Deskripsi Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Perkembangan Perusahaan Sejarah singkat berdirinya CV. Catur tunggal Jaya Gorontalo, seiring dengan adanya tuntunan jaman yang

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM UPAH INSENTIF PEKERJA BORONGAN DI PT. PARIDA SHOES

ANALISIS SISTEM UPAH INSENTIF PEKERJA BORONGAN DI PT. PARIDA SHOES ANALISIS SISTEM UPAH INSENTIF PEKERJA BORONGAN DI PT. PARIDA SHOES TUGAS AKHIR Oleh Pratami Putri Roselika 0800742260 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA JAKARTA 2008 ANALISIS

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Berikut ini adalah diagram alir yang digunakan dalam penyelesaian studi kasus ini: Mulai

BAB 3 METODE PENELITIAN. Berikut ini adalah diagram alir yang digunakan dalam penyelesaian studi kasus ini: Mulai BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Flowchart Metode Penelitian Berikut ini adalah diagram alir yang digunakan dalam penyelesaian studi kasus ini: Mulai Studi Pendahuluan: Pengamatan flow process produksi Assembly

Lebih terperinci

PERBAIKAN SISTEM PRODUKSI DI PT. X DENGAN MEMPERHATIKAN LINTASAN PERAKITAN DAN TATA LETAK FASILITAS

PERBAIKAN SISTEM PRODUKSI DI PT. X DENGAN MEMPERHATIKAN LINTASAN PERAKITAN DAN TATA LETAK FASILITAS 78 Purnomo: PERBAIKAN SISTEM PRODUKSI DI PT. X DENGAN MEMPERHATIKAN LINTASAN... PERBAIKAN SISTEM PRODUKSI DI PT. X DENGAN MEMPERHATIKAN LINTASAN PERAKITAN DAN TATA LETAK FASILITAS Helmi Indra Purnomo ),

Lebih terperinci

Analisis Line Balancing dengan RPW pada Departemen Sewing Assembly Line Style F1625W404 di PT. Pan Brothers, Boyolali

Analisis Line Balancing dengan RPW pada Departemen Sewing Assembly Line Style F1625W404 di PT. Pan Brothers, Boyolali Analisis Line Balancing dengan RPW pada Departemen Sewing Assembly Line Style F1625W404 di PT. Pan Brothers, Boyolali Ghany Sayyida Nur Arifiana *1), I Wayan Suletra 2) 1) Jurusan Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN KERJA

ANALISIS PENGUKURAN KERJA ANALISIS PENGUKURAN KERJA Disusun oleh: Subodro (135060700111043) Siti Astrid Meidiani (135060700111044) Armelynda Beverly S (135060701111056) Andini Sulviana (135060701111065) Dzaky Falakhi (135060701111082)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Manajamen Operasi dan Produksi Menurut Prasetya dan Lukiastuti (2011:2) manajemen operasi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Jember)

PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Jember) PENGARUH KOMPENSASI FINANSIAL DAN NON FINANSIAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada Bank Rakyat Indonesia Cabang Jember) Eta Setyawan Suseno Djamhur Hamid Ika Ruhana Fakultas Ilmu Administrasi Universitas

Lebih terperinci

MODUL II WORK MEASUREMENT

MODUL II WORK MEASUREMENT BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Waktu merupakan salah satu kriteria dari suatu alternatif beberapa metode kerja yang paling sering digunakan sebab kriteria ini memiliki sejumlah kelebihan dibandingkan

Lebih terperinci

PENGUKURAN BEBAN KERJA TENAGA KERJA DENGAN METODE WORK SAMPLING (Studi Kasus di PT. XY Yogyakarta)

PENGUKURAN BEBAN KERJA TENAGA KERJA DENGAN METODE WORK SAMPLING (Studi Kasus di PT. XY Yogyakarta) PENGUKURAN BEBAN KERJA TENAGA KERJA DENGAN METODE WORK SAMPLING (Studi Kasus di PT. XY Yogyakarta) Jono Jurusan Teknik Industri Universitas Widya Mataram Yogyakarta Yonuwm@yahoo.co.id ABSTRAK PT XY sebagai

Lebih terperinci

practicum apk industrial engineering 2012

practicum apk industrial engineering 2012 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengukuran kerja atau work measurement adalah proses menentukan waktu yang diperlukan seorang operator dengan kualifikasi tertentu untuk menyelesaikan suatu pekerjaan

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP SEMANGAT KERJA PADA GURU DAN KARYAWAN SMK PANCASILA 1 KUTOARJO

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP SEMANGAT KERJA PADA GURU DAN KARYAWAN SMK PANCASILA 1 KUTOARJO PENGARUH MOTIVASI TERHADAP SEMANGAT KERJA PADA GURU DAN KARYAWAN SMK PANCASILA 1 KUTOARJO Titik Buroidah Pendidikan Ekonomi, FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo buroidahtitik.gmail.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

EPSIKER LABORATORY 2016

EPSIKER LABORATORY 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan Praktikum 1.2.1 Tujuan Umum 1.2.2 Tujuan Khusus FORMAT LAPORAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengukuran Kerja Dengan Metode Sampling Kerja (Work Sampling)

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRODUKTIFITAS TENAGA KERJA PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA KUE PIA XYZ

PENINGKATAN PRODUKTIFITAS TENAGA KERJA PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA KUE PIA XYZ PENINGKATAN PRODUKTIFITAS TENAGA KERJA PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA KUE PIA XYZ ISSN 2088 5369 WORKERS PRODUCTIVIRY IMPROVEMENT AT PIA XYZ CAKE HOME INDUSTRY Lala Intan Gemala Sari, Kurnia Herlina Dewi dan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI UNTUK MENGURANGI BALANCE DELAY GUNA MENINGKATKAN OUTPUT PRODUKSI

PERANCANGAN SISTEM KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI UNTUK MENGURANGI BALANCE DELAY GUNA MENINGKATKAN OUTPUT PRODUKSI PERANCANGAN SISTEM KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI UNTUK MENGURANGI BALANCE DELAY GUNA MENINGKATKAN OUTPUT PRODUKSI Jaka Purnama Laboratorium Sistem Produksi Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Adhi

Lebih terperinci

Bab 3 Metodologi Penelitian

Bab 3 Metodologi Penelitian Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1. Flowchart Pemecahan Masalah Suatu penelitian merupakan rangkaian proses yang panjang dan terkait secara sistematis. Setiap tahap merupakan penentuan tahap berikutnya, sehingga

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Time and Motion Study Time and motion study adalah suatu aktivitas untuk menentukan waktu yang dibutuhkan oleh seorang operator (yang memiliki skill rata-rata dan terlatih) baik

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Penelitian Terdahulu Apriana (2009) melakukan penelitian mengenai penjadwalan produksi pada sistem flow shop dengan mesin parallel (flexible flow shop) sehingga

Lebih terperinci

Pengaruh Upah dan Insentif Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Karyawan CV Indah Jaya Nganjuk)

Pengaruh Upah dan Insentif Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Karyawan CV Indah Jaya Nganjuk) Pengaruh Upah dan Insentif Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Karyawan CV Indah Jaya Nganjuk) Olla Masilan Bambang Swasto Sunuharyo Hamidah Nayati Utami Fakultas Ilmu Administrasi Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembahasan selanjutnya yang berhubungan dengan kepentingan pemecahan masalah itu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembahasan selanjutnya yang berhubungan dengan kepentingan pemecahan masalah itu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemecahan Masalah Untuk melakukan pemecahan masalah dan analisa pengolahan data, maka pada bab ini dikumpulkan data-data sebagai sumber ataupun input yang dibutuhkan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI T E R H A D A P K I N E R J A K A R Y A W A N BANK MANDIRI KCP BOYOLALI Oleh: Betiningsih

ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI T E R H A D A P K I N E R J A K A R Y A W A N BANK MANDIRI KCP BOYOLALI Oleh: Betiningsih ANALISIS PENGARUH KOMPENSASI DAN MOTIVASI T E R H A D A P K I N E R J A K A R Y A W A N BANK MANDIRI KCP BOYOLALI Oleh: Betiningsih ABSTRACT This study aimed to analyze the effect of variable compensation

Lebih terperinci

PENENTUAN WAKTU STANDAR DAN JUMLAH TENAGA KERJA OPTIMAL PADA PRODUKSI BATIK CAP (STUDI KASUS: IKM BATIK SAUD EFFENDY, LAWEYAN)

PENENTUAN WAKTU STANDAR DAN JUMLAH TENAGA KERJA OPTIMAL PADA PRODUKSI BATIK CAP (STUDI KASUS: IKM BATIK SAUD EFFENDY, LAWEYAN) PENENTUAN WAKTU STANDAR DAN JUMLAH TENAGA KERJA OPTIMAL PADA PRODUKSI BATIK CAP (STUDI KASUS: IKM BATIK SAUD EFFENDY, LAWEYAN) Dyah Ika Rinawati, Diana Puspitasari, Fatrin Muljadi Program Studi Teknik

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. SURACO JAYA ABADI MOTOR DI MASAMBA KABUPATEN LUWU UTARA

PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. SURACO JAYA ABADI MOTOR DI MASAMBA KABUPATEN LUWU UTARA PENGARUH PEMBERIAN INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. SURACO JAYA ABADI MOTOR DI MASAMBA KABUPATEN LUWU UTARA Haedar 1, Muh. Ikbal 2, Gunair 3 1) Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah Palopo

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Penyelesaian masalah yang diteliti dalam penelitian ini memerlukan teori-teori atau tinjauan pustaka yang dapat mendukung pengolahan data. Beberapa teori tersebut digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Penelitian yang akan dilakukan dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu mengukur waktu produktif, menganalisis faktor faktor penyebab rendahnya

Lebih terperinci

III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN Pabrik roti seperti PT Nippon Indosari Corpindo merupakan salah satu contoh industri pangan yang memproduksi produk berdasarkan nilai permintaan, dengan ciri produk

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA MELALUI PENINGKATAN DISIPLIN KERJA PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. GENTONG GOTRI SEMARANG

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA MELALUI PENINGKATAN DISIPLIN KERJA PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. GENTONG GOTRI SEMARANG PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA MELALUI PENINGKATAN DISIPLIN KERJA PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. GENTONG GOTRI SEMARANG Muhammad Sulthon A 1, Hari Susanta N 2 & Sendhang Nurseto

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Model Diagram Metodologi Gambar 4.1 Metodologi Penelitian 47 Gambar 4.2 Metodologi Penelitian (lanjutan) 48 4.2 Penelitian Pendahuluan Penelitian dilakukan di PT. Refconindo

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Teknik Industri Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Teknik Industri Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Teknik Industri Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007 SKRIPSI PROGRAM GANDA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Wilianto 0600654621

Lebih terperinci

PENGUKURAN WAKTU STANDART DAN PENGENDALIAN KUALITAS UNTUK PERBAIKAN PENJADWALAN PRODUKSI

PENGUKURAN WAKTU STANDART DAN PENGENDALIAN KUALITAS UNTUK PERBAIKAN PENJADWALAN PRODUKSI PENGUKURAN WAKTU STANDART DAN PENGENDALIAN KUALITAS UNTUK PERBAIKAN PENJADWALAN PRODUKSI Retno Indriartiningtias artiningtias@yahoo.com Teknik Industri Universitas Trunojoyo Madura ABSTRAK Industri alas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 20 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Teknik Pengukuran Data Waktu Jam Henti Di dalam penelitian ini, pengukuran waktu setiap proses operasi sangat dibutuhkan dalam penentuan waktu baku setiap

Lebih terperinci