Intan Pariwara. Depdiknas. halaman Kelas X. 2. Buku PR Kimia. 3. BSE Kimia X, positif dengan elektron. bergerak mengelilinginya.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Intan Pariwara. Depdiknas. halaman Kelas X. 2. Buku PR Kimia. 3. BSE Kimia X, positif dengan elektron. bergerak mengelilinginya."

Transkripsi

1

2 Pendidikan karakter (*) Gemar Membaca Ekonomi kreatif ( ) Pantang Menyerah Kimia Kelas X 1 Silabus Sekolah : Kelas/Semester : X/1 : Kimia Standar Kompetensi : 1 Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia Kompetensi Dasar Materi Pokok/ Nilai dan Pembelajaran Materi yang Diintegrasikan Kegiatan Pembelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi 11 Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr, sifat-sifat unsur, massa atom relatif, dan sifatsifat periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari keteraturannya melalui pemahaman konfigurasi elektron Perkembangan teori atom Partikel-partikel penyusun atom 1 Mengkaji literatur tentang perkembangan teori atom (*) 2 Mengkaji literatur untuk mengetahui partikel-partikel dasar penyusun atom Siswa mampu menjelaskan perkembangan teori atom untuk menunjukkan kelemahan dan kelebihan tiaptiap teori atom berdasarkan fakta eksperimen Siswa mampu menentukan partikel dasar (proton, elektron, dan neutron) penyusun atom Nomor atom, nomor massa, isotop, dan elektron valensi 3 Menentukan isotop, isoton, dan isobar suatu unsur berdasarkan literatur ( ) Siswa mampu mengklasifikasikan unsur ke dalam isotop, isobar, dan isoton Teknik Tes tertulis Tes tertulis Tes tertulis Penilaian Bentuk Instrumen Contoh Instrumen Pilihan ganda Atom tersusun dari inti atom yang bermuatan positif dengan elektron bergerak mengelilinginya Teori tersebut dikemukakan oleh a Niels Bohr b John Dalton c E Rutherford d JJ Thomson e Schrödinger Pilihan ganda Partikel yang menimbulkan radiasi berdaya tembus tinggi dan bersifat netral ditemukan oleh James Chadwick Partikel itu disebut a proton b neutron c nukleon d elektron e inti atom Pilihan ganda Kelompok atom yang merupakan isoton adalah a 15 7 X dan 17 9 Y b 16 7 A dan 12 5 B c 13 6 M dan 13 8 Z d Cl dan Cl e 12Mg 2+ dan 8 2 Alokasi Waktu Alat dan Sumber Belajar 4 45 menit 1 Buku PG Kimia Kelas X Semester 1, Intan Pariwara halaman Buku PR Kimia Kelas X Semester 1, Intan Pariwara halaman BSE Kimia X, Depdiknas

3 Pendidikan karakter (*) Gemar Membaca Ekonomi kreatif ( ) Kreatif 2 Silabus Kompetensi Dasar 11 Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr, sifat-sifat unsur, massa atom relatif, dan sifatsifat periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari keteraturannya melalui pemahaman konfigurasi elektron Materi Pokok/ Pembelajaran Perkembangan dasar pengelompokan unsur-unsur Massa atom relatif (A r ) dan sifat keperiodikan unsur Nilai dan Materi yang Diintegrasikan Kegiatan Pembelajaran 4 Menuliskan konfigurasi elektron beberapa atom unsur untuk menentukan elektron valensinya 1 Diskusi informasi tentang pengelompokan unsur-unsur (*) 2 Menjelaskan pembagian unsur logam, nonlogam, dan metaloid pada tabel periodik unsur berdasarkan konfigurasi elektron ( ) 3 Menentukan massa atom relatif suatu unsur melalui perhitungan apabila diketahui massa atom relatif unsur lainnya Indikator Pencapaian Kompetensi Siswa mampu menentukan konfigurasi elektron dan elektron valensi Siswa mampu menjelaskan dasar pengelompokan unsurunsur Siswa mampu mengklasifikasikan unsur ke dalam logam, nonlogam, dan metaloid Siswa mampu menentukan massa atom relatif berdasarkan tabel periodik Penilaian Teknik Bentuk Contoh Instrumen Instrumen Tes tertulis Pilihan ganda Nomor atom unsur K 19 Banyaknya elektron valensi dalam ion K + adalah a 1 b 3 c 5 d 7 e 8 Tes tertulis Pilihan ganda Pada sistem periodik modern unsur-unsur yang berada dalam satu periode disusun berdasarkan a kemiripan sifat b jumlah elektron valensi c kenaikan nomor massa d jumlah kulit atom e kenaikan nomor atom Tes tertulis Pilihan ganda Di antara unsur-unsur berikut yang termasuk unsur logam adalah a kalsium b fosfor c oksigen d silikon e boron Tes tertulis Uraian Diketahui massa atom relatif beberapa unsur sebagai berikut Cl 35 I 127 Ca 40 Ba 137 Jika unsur Br berada satu Triade dengan unsur Cl dan I, sedangkan unsur Sr berada satu Triade dengan unsur Ca dan Ba, tentukan massa atom relatif unsur Br dan Sr! Alokasi Waktu Alat dan Sumber Belajar 4 45 menit 1 Buku PG Kimia Kelas X Semester 1, Intan Pariwara halaman Buku PR Kimia Kelas X Semester 1, Intan Pariwara halaman BSE Kimia X, Depdiknas

4 Kimia Kelas X 3 Kompetensi Dasar Materi Pokok/ Pembelajaran Nilai dan Materi yang Diintegrasikan Kegiatan Pembelajaran 4 Mengkaji literatur untuk mengetahui keteraturan jari-jari atom suatu unsur dalam tabel periodik 5 Mengkaji literatur untuk mengetahui keteraturan energi ionisasi atom suatu unsur dalam tabel periodik 6 Mengkaji literatur untuk mengetahui keteraturan afinitas elektron atom suatu unsur dalam tabel periodik 7 Mengkaji literatur untuk mengetahui keteraturan keelektronegatifan atom suatu unsur dalam tabel periodik Indikator Pencapaian Kompetensi Siswa mampu menentukan keteraturan jari-jari atom suatu unsur dalam tabel periodik Siswa mampu menentukan keteraturan energi ionisasi atom suatu unsur dalam tabel periodik Siswa mampu menentukan keteraturan afinitas elektron suatu unsur dalam tabel periodik Siswa mampu menentukan keteraturan keelektronegatifan atom suatu unsur dalam tabel periodik Penilaian Bentuk Teknik Contoh Instrumen Instrumen Tes tertulis Uraian Dalam sistem periodik unsur, jari-jari atom dalam satu golongan dari atas ke bawah semakin besar dan dalam satu periode dari kiri ke kanan semakin kecil Jelaskan alasannya! Tes tertulis Uraian Bagaimanakah kecenderungan energi ionisasi suatu unsur dalam sistem periodik? Tes tertulis Pilihan ganda Di antara unsur-unsur 8, 9 F, 16 S, 17 Cl, dan 34 Se yang memiliki afinitas elektron terbesar adalah a 8 b 9 F c 16 S d 17 Cl e 34 Se Tes tertulis Uraian a 4 Be b 7 N c 9 F d 13 Al e 14 S sebagai berikut beserta nomor atomnya Diberikan unsur-unsur Tentukan unsur yang keelektronegatifannya paling besar dan paling kecil! Alokasi Waktu Alat dan Sumber Belajar

5 Pendidikan karakter (*) R a s a I n g i n Tahu Ekonomi kreatif ( ) Kreatif 4 Silabus Kompetensi Dasar 12 Membandingkan proses pembentukan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan koordinasi, dan ikatan logam serta hubungannya dengan sifat fisika senyawa yang terbentuk Materi Pokok/ Nilai dan Pembelajaran Materi yang Diintegrasikan Terbentuknya ikatan kimia Ikatan ion Kegiatan Pembelajaran 1 Menyebutkan unsurunsur yang cenderung mencapai kestabilan dengan melepas atau menerima elektron 2 Menuliskan konfigurasi elektron atom gas mulia dan bukan gas mulia serta menggambarkan rumus struktur Lewis 3 Menuliskan pembentukan ion positif, ion negatif, dan ikatan ion dalam senyawa ion Indikator Pencapaian Kompetensi Siswa mampu menjelaskan kecenderungan suatu unsur untuk mencapai kestabilannya Siswa mampu menggambarkan susunan elektron valensi atom gas mulia (duplet dan oktet) dan elektron valensi bukan gas mulia (struktur Lewis) Siswa mampu menjelaskan proses terbentuknya ikatan ion Penilaian Bentuk Teknik Contoh Instrumen Instrumen Tes tertulis Pilihan ganda c A + harus membentuk ion untuk mencapai kestabilan jumlah elektron 13 Maka Suatu unsur A memiliki e b d Tes tertulis Pilihan ganda Perhatikan tabel di bawah ini! Atom A B C D Nomor massa Jumlah neutron Berdasarkan tabel tersebut, atom yang dapat membentuk ikatan ion yaitu a A dan D b A dan C c B dan C d B dan D e C dan D Tes tertulis Pilihan ganda a membentuk senyawa ion AB 2 b tidak larut dalam air c saat dalam bentuk leburan bersifat isolator d saat dalam bentuk padatan bersifat konduktor e membentuk senyawa ion AB mengenai unsur A dan B pernyataan yang benar Berikut ini merupakan memiliki nomor atom 9 atom 12 dan senyawa B Unsur A memiliki nomor Alokasi Waktu Alat dan Sumber Belajar 8 45 menit 1 Buku PG Kimia Kelas X Semester 1, Intan Pariwara halaman Buku PR Kimia Kelas X Semester 1, Intan Pariwara halaman BSE Kimia X, Depdiknas 4 Statif, buret, corong, ebonit batangan, dan gelas kimia 5 Benzena, nitro benzena, trikloro metana, dan karbon tetraklorida

6 Kimia Kelas X 5 Kompetensi Dasar Materi Pokok/ Pembelajaran Ikatan kovalen dan ikatan logam Nilai dan Materi yang Diintegrasikan Kegiatan Pembelajaran 4 Memilih senyawa yang berikatan rangkap tiga di antara beberapa senyawa 5 Memilih senyawa yang berikatan kovalen koordinasi di antara senyawasenyawa lain (*) 6 Melakukan percobaan untuk mengetahui sifat kepolaran suatu larutan ( ) 7 Mengenali proses pembentukan ikatan logam dan hubungannya dengan sifat fisis logam 8 Mengenali jenis ikatan pada beberapa senyawa yang memiliki sifat fisis tertentu Indikator Pencapaian Kompetensi Siswa mampu menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen tunggal, rangkap dua, dan rangkap tiga Siswa mampu menjelaskan proses terbentuknya ikatan kovalen koordinasi pada beberapa senyawa Siswa mampu menyelidiki kepolaran beberapa senyawa dan hubungannya dengan keelektronegatifan melalui percobaan Siswa mampu mendeskripsikan proses pembentukan ikatan logam dan hubungannya dengan sifat fisik logam Siswa mampu menghubungkan sifat fisis materi dengan jenis ikatannya Penilaian Teknik Bentuk Contoh Instrumen Instrumen Tes tertulis Pilihan ganda Struktur Lewis yang tepat untuk molekul nitrogen yaitu a b d e c Tes tertulis Tes unjuk kerja Pilihan ganda Uji petik kerja prosedur a C 2 d CH 4 b C 2 H 5 H e H 2 c HCl 4 koordinasi adalah punyai ikatan kovalen Senyawa yang mempunyai Isi buret dengan benzena Alirkan benzena dari buret, dekatkan ebonit pada aliran benzena, dan amati yang terjadi Dengan langkah yang sama, ganti benzena dengan nitro benzena, trikloro benzena, dan karbon tetraklorida Amati yang terjadi Berdasarkan percobaan, bahan apa sajakah yang bersifat polar dan bahan apa sajakah yang bersifat nonpolar? Tes tertulis Uraian Peralatan rumah tangga sebagian besar terbuat dari aluminium Menurut Anda mengapa aluminium dipilih untuk peralatan memasak? Tes tertulis Uraian Unsur X bersama unsur klor membentuk senyawa dengan rumus kimia XCl 4 Senyawa tersebut mempunyai titik leleh 23 C dan titik didih 77 C a Tentukan jenis ikatan XCl 4 b Apakah unsur X bersifat logam atau nonlogam? Alokasi Waktu Alat dan Sumber Belajar

7 Pendidikan karakter (*) Bekerja Sama (**) R a s a Ingin Tahu Ekonomi kreatif ( ) Kreatif 6 Silabus Silabus Sekolah : Kelas/Semester : X/1 : Kimia Standar Kompetensi : 2 Memahami hukum-hukum dasar kimia dan penerapannya dalam perhitungan kimia (stoikiometri) Kompetensi Dasar Materi Pokok/ Nilai dan Pembelajaran Materi yang Diintegrasikan Kegiatan Pembelajaran Indikator Pencapaian Kompetensi Penilaian Bentuk Teknik Contoh Instrumen Instrumen reaksinya persamaan sederhana serta o r g a n i k anorganik dan s e n y a w a kan tata nama 21 Mendeskripsikan nyawa Tata nama se- 1 Menentukan nama senyawa biner berdasarkan aturan penamaannya 2 Menentukan nama senyawa poliatomik berdasarkan aturan penamaannya Siswa mampu menuliskan nama senyawa biner Siswa mampu menuliskan nama senyawa poliatomik Tes tertulis Tes tertulis Pilihan ganda Pilihan ganda SnCl 2 merupakan senyawa biner yang mempunyai nama a timah klorida b timah(i) klorida c timah(ii) klorida d timah(iv) klorida e timah diklorida a Mg(N 3 ; magnesium nitrit b NaS 4 ; natrium sulfat c NH 4 N 3 ; amonium nitrit d Fe(H) 3 ; besi(iii) hidroksida e K 2 C 3 ; kalium bikarbonat berikut yang tepat adalah kimia dan nama senyawa Pasangan antara rumus 3 Menentukan nama senyawa asam, basa, dan hidrat (*) Siswa mampu menuliskan nama senyawa organik sederhana Tes tertulis Uraian a K 2 C 2 4 2H 2 b MgS 4 7H 2 c Na 2 S 4 5H 2 senyawa hidrat berikut! Tuliskan nama beberapa Persamaan reaksi kimia sederhana 4 Menyetarakan persamaan reaksi sederhana (**)( ) Siswa mampu menyetarakan reaksi sederhana dengan diberikan namanama zat yang terlibat dalam reaksi atau sebaliknya Tes tertulis Uraian Selesaikan persamaan reaksi berikut! KMn 4 + H 2 S 4 + FeS 4 K 2 S 4 + MnS 4 + Fe 2 (S 4 ) 3 + H 2 Alokasi Waktu menit Alat dan Sumber Belajar 1 Buku PG Kimia Kelas X Semester 1, Intan Pariwara halaman Buku PR Kimia Kelas X Semester 1, Intan Pariwara halaman BSE Kimia X, Depdiknas

8 Pendidikan karakter (*) Jujur (**) K e r j a Keras Ekonomi kreatif ( ) Skill/keterampilan Kimia Kelas X 7 Kompetensi Dasar Materi Pokok/ Nilai dan Pembelajaran Materi yang Diintegrasikan 21 Membuktikan dan mengkomunikasikan berlakunya hukumhukum dasar kimia melalui percobaan serta menerapkan konsep mol dalam menyelesaikan perhitungan kimia Hukum dasar kimia Hukum Lavoisier Hukum Proust Hukum Dalton Hukum Gay Lussac Hukum Avogadro Kegiatan Pembelajaran 1 Melakukan percobaan untuk membuktikan hukum Kekekalan Massa dan menarik kesimpulan dari hasil percobaan (*) 2 Membuktian hukum Proust melalui perhitungan berdasarkan data percobaan 3 Melakukan perhitungan tentang hukum kelipatan perbandingan atau perbandingan berganda (hukum Dalton) Indikator Pencapaian Kompetensi Siswa mampu membuktikan hukum Lavoisier melalui percobaan Siswa mampu membuktikan hukum Proust Siswa mampu menganalisis senyawa untuk membuktikan berlakunya hukum kelipatan perbandingan atau perbandingan berganda (hukum Dalton) Penilaian Bentuk Teknik Contoh Instrumen Instrumen Tes unjuk kerja prosedur kerja Uji petik dicampur! setelah direaksikan atau sebelum direaksikan dan larutan-larutan tersebut dengan cara menimbang dan sesudah reaksi natrium klorida sebelum perak nitrat dengan campuran antara larutan Bandingkan massa Portofolio Perkerjaan Dokumen berbeda dari dua daerah yang hasilkan dua cuplikan yang bersenyawa menghasilkan tentang massa dua unsur Amati data percobaan Cuplikan Massa Garam (gram) Massa Natrium dari Cuplikan (gram) Massa Klor dari Cuplikan (gram) Cuplikan II Cuplikan I 0,585 3,51 0,23 1,38 2,13 0,355 Apa kesimpulan dari hasil percobaan tersebut jika dihubungkan dengan hukum Perbandingan Proust? Tes tertulis Uraian Perhatikan data berikut! Tentukan perbandingan massa unsur tersebut berdasarkan hukum Perbandingan Berganda! Alokasi Waktu Alat dan Sumber Belajar menit Buku PR Kimia Kelas X Semester 1, Intan Pariwara halaman BSE Kimia X, Depdiknas 4 Alat dan bahan percobaan hukum Kekekalan Massa halaman 117 Intan Pariwara Semester 1, Kelas X 1 Buku PG Kimia

9 8 Silabus Kompetensi Dasar Materi Pokok/ Nilai dan Pembelajaran Materi yang Diintegrasikan Perhitungan kimia Kegiatan Pembelajaran 4 Menyelesaikan soal-soal tentang hukum Perbandingan Volume 5 Melakukan perhitungan untuk membuktikan hukum Avogadro 6 Menyelesaikan soal-soal tentang hubungan mol dengan jumlah partikel (**) Indikator Pencapaian Kompetensi Siswa mampu menggunakan data percobaan untuk membuktikan hukum Perbandingan Volume (hukum Gay Lussac) Siswa mampu menggunakan data percobaan untuk membuktikan hukum Avogadro Siswa mampu mengkonversikan jumlah mol dengan jumlah partikel massa dan volume zat Penilaian Bentuk Teknik Contoh Instrumen Instrumen Tes tertulis Pilihan ganda Pada reaksi N 2 + H2 NH 3 apabila masing-masing gas diukur adalah a 1 : 1 : 2 b 1 : 2 : 1 c 1 : 2 : 3 d 1 : 3 : 2 e 2 : 3 : 1 bereaksi dan hasil reaksi volume gas-gas yang yang sama, perbandingan pada suhu dan tekanan Tes tertulis Pilihan ganda Pada suhu dan tekanan sama, 20 ml P 2 tepat habis bereaksi dengan 50 ml Q 2 menghasilkan 20 ml gas P x Q y Harga x dan y berturut-turut adalah a 1 dan 2 b 1 dan 3 c 2 dan 3 d 2 dan 4 e 2 dan 5 Tes tertulis Pilihan ganda Jumlah molekul yang dikandung oleh 0,25 gram gula tebu (C 12 H ) yaitu (A r : C 12, H 1, 16, dan L 6, ) a 2, b 3, c 4, d 6, e 7, Alokasi Waktu Alat dan Sumber Belajar

10 Kimia Kelas X 9 Kompetensi Dasar Materi Pokok/ Pembelajaran Nilai dan Materi yang Diintegrasikan Kegiatan Pembelajaran 7 Menyelesaikan soalsoal tentang hubungan mol dengan massa zat ( ) 8 Menyelesaikan soal-soal tentang hubungan mol dengan volume zat 9 Menyelesaikan soal-soal tentang rumus empiris dan rumus molekul Indikator Pencapaian Kompetensi Siswa mampu menentukan hubungan antara mol dengan massa zat Siswa mampu menentukan hubungan antara mol dengan volume zat Siswa mampu menentukan rumus empiris dan rumus molekul Penilaian Bentuk Teknik Contoh Instrumen Instrumen Tes tertulis Pilihan ganda Sebanyak 38 gram campuran gas metana dan etana dibakar sempurna sehingga dihasilkan 110 gram gas C 2 Jika A r C 2, H 1, dan 16, massa gas metana dalam campuran gas tersebut adalah gram a 3 d 30 b 6 e 80 c 8 Tes tertulis Pilihan ganda Volume (STP) dan volume pada suhu 25 C, tekanan 0,8 atm untuk 2,2 gram C 2 berturut-turut adalah (A r : C 12, 16) a 0,56 L dan 1,53 L b 0,56 L dan 3,06 L c 1,12 L dan 1,53 L d 1,12 L dan 3,06 L e 2,24 L dan 1,53 L Tes tertulis Uraian Analisis suatu senyawa memperoleh data bahwa dalam senyawa tersebut terkandung 26,53% kalium, 35,37% kromium, dan 38,10% oksigen Jika diketahui A r K 39, Cr 52, dan 16 serta M r senyawa adalah 294 g/mol, tentukan rumus empiris dan rumus molekul senyawa tersebut! Alokasi Waktu Alat dan Sumber Belajar

11 10 Silabus Kompetensi Dasar Materi Pokok/ Nilai dan Pembelajaran Materi yang Diintegrasikan Kegiatan Pembelajaran 10 Menyelesaikan soalsoal tentang rumus air kristal 11 Menghitung kadar zat dalam suatu senyawa 12 Menentukan pereaksi pembatas, banyak zat pereaksi, dan hasil reaksi melalui perhitungan Indikator Pencapaian Kompetensi Siswa mampu menentukan rumus air kristal Siswa mampu menentukan kadar zat dalam suatu senyawa Siswa mampu menentukan pereaksi pembatas dalam suatu reaksi Siswa mampu menentukan banyak zat pereaksi atau hasil reaksi Penilaian Bentuk Teknik Contoh Instrumen Instrumen Tes tertulis Uraian Kristal Zn(N 3 xh 2 dipanaskan hingga semua air kristalnya menguap, ternyata berat kristal yang tersisa 63,46% Tentukan rumus kristal senyawa tersebut! (M r : Zn(N 3 189, H 2 18) Tes tertulis Pilihan ganda Cuplikan serbuk besi sebanyak 10 gram dipanaskan dengan gas klor menghasilkan 20 gram besi(ii) klorida (FeCl 2 ) Jika diketahui A r Fe 56 dan Cl 35,5, kadar besi dalam cuplikan adalah % a 4,41 b 14,20 c 71,00 d 88,20 e 98,80 Tes tertulis Uraian Sebanyak 100 cm 3 larutan natrium sulfat 0,5 M dicampur dengan 500 cm 3 larutan timbal(ii) nitrat 0,2 M secukupnya sehingga bereaksi menurut persamaan: Na 2 S 4 (aq) + Pb(N 3 (aq) PbS 4 (s) + 2NaN 3 (aq) Apabila A r : Pb 207, S 32, 16, tentukan: a zat sisa, b pereaksi pembatas, dan c massa endapan yang terbentuk! Alokasi Waktu Alat dan Sumber Belajar

12 Sekolah : Kelas/Semester : X/1 Mata Pelajaran : Kimia Alokasi Waktu : 4 45 menit Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Bab I Struktur Atom Standar Kompetensi : 1 Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia Kompetensi Dasar : 11 Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr, sifat-sifat unsur, massa atom relatif, dan sifat-sifat periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari keteraturannya melalui pemahaman konfigurasi elektron Indikator Pencapaian Kompetensi Menjelaskan perkembangan teori atom untuk menunjukkan kelemahan dan kelebihan masing-masing teori atom berdasarkan fakta eksperimen Menentukan partikel dasar (proton, elektron, dan neutron) penyusun atom Mengklasifikasikan unsur ke dalam isotop, isobar, dan isoton Menentukan konfigurasi elektron dan elektron valensi Alokasi Waktu: 4 jp (2 pertemuan) Tujuan Pembelajaran Peserta didik mampu: 1 mengkaji literatur tentang perkembangan teori atom; 2 mengkaji literatur untuk mengetahui partikel-partikel dasar penyusun atom; 3 menentukan isotop, isoton, dan isobar suatu unsur berdasarkan literatur; 4 menuliskan konfigurasi elektron beberapa atom unsur untuk menentukan elektron valensinya Nilai dan Materi yang Diintegrasikan 1 Pendidikan karakter: Gemar Membaca 2 Ekonomi kreatif: Pantang Menyerah Materi Pembelajaran 1 Perkembangan Teori Atom 2 Partikel-Partikel Penyusun Atom 3 Nomor Atom, Nomor Massa, Isotop, dan Elektron Valensi Metode Pembelajaran 1 Model Pembelajaran a Direct Instruction (DI) b Cooperative Learning (CL) 2 Metode a Diskusi informasi b Tanya jawab Langkah-Langkah Kegiatan Pertemuan Pertama 1 Kegiatan Pendahuluan (5 menit) a Motivasi Menanyakan kepada siswa tentang pengertian atom b Prasyarat pengetahuan Siswa mengetahui tentang atom dan sifat-sifatnya Kimia Kelas X 11

13 2 Kegiatan Inti a Eksplorasi Guru menjelaskan tentang perkembangan teori atom dari model atom Dalton hingga model atom modern Guru menggambarkan model atom Dalton, Thomson, Rutherford, dan Bohr Menjelaskan kelemahan setiap teori atom b Elaborasi Guru menunjuk beberapa siswa agar menjelaskan teori atom Dalam kegiatan ini, siswa disarankan untul lebih gemar membaca mengenai perkembangan teori atom melalui berbagai referensi lain (*) Guru menunjuk beberapa siswa agar menggambarkan beberapa model atom sesuai penemunya (*) Pendidikan karakter (Gemar Membaca) c Konfirmasi Guru bertanya kepada siswa tentang hal-hal yang belum diketahui siswa 3 Kegiatan Penutup Guru menugasi siswa untuk mencari informasi di internet tentang perkembangan teori atom Pertemuan Kedua 1 Kegiatan Pendahuluan a Motivasi Guru menanyakan kepada siswa tentang partikel penyusun atom b Prasyarat pengetahuan Siswa mengetahui bahwa atom tersusun atas partikel-partikel 2 Kegiatan Inti a Eksplorasi Guru menjelaskan tentang partikel-partikel penyusun atom (proton, neutron, elektron) Guru menjelaskan tentang nomor massa dan nomor atom Guru menuliskan konfigurasi elektron valensi suatu atom b Elaborasi Guru menunjuk siswa untuk menentukan jumlah proton, elektron, dan neutron suatu atom Guru menunjuk siswa untuk menentukan isotop suatu atom Guru dapat menyisipkan arahan kepada siswa agar tidak pantang menyerah dalam menyelesaikan soal-soal latihan sehingga saat ujian berlangsung siswa akan lebih mudah mengerjakannya( ) Guru menunjuk siswa untuk memberikan contoh atom-atom yang merupakan isobar dan isoton Guru menunjuk siswa untuk menuliskan konfigurasi elektron dan menentukan elektron valensinya ( ) Ekonomi kreatif (Pantang Menyerah) c Konfirmasi Guru menanyakan kepada siswa tentang hal-hal yang belum diketahui 3 Kegiatan Penutup Guru menugasi siswa untuk mengerjakan soal-soal di uji kompetensi Bab I Alat Sumber Belajar 1 Buku PG Kimia Kelas X Semester 1, Intan Pariwara, Buku PR Kimia Kelas X Semester 1, Intan Pariwara, BSE Kimia X, Depdikas, 2009 Penilaian Hasil Belajar 1 Teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen a Teknik Penilaian Tes tertulis b Bentuk Instrumen Pilihan ganda 12 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

14 2 Contoh Instrumen Pilihan ganda Atom tersusun dari inti atom yang bermuatan positif dengan elektron bergerak mengelilinginya Teori tersebut dikemukakan oleh a Niels Bohr b John Dalton c E Rutherford d JJ Thomson e Schrödinger, Mengetahui Kepala SMA Guru Mata Pelajaran NIP NIP Kimia Kelas X 13

15 Sekolah : Kelas/Semester : X/1 Mata Pelajaran : Kimia Alokasi Waktu : 4 45 menit Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Bab II Sistem Periodik Unsur Standar Kompetensi : 1 Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia Kompetensi Dasar : 11 Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Bohr, sifat-sifat unsur, massa atom relatif, dan sifat-sifat periodik unsur dalam tabel periodik serta menyadari keteraturannya melalui pemahaman konfigurasi elektron Indikator Pencapaian Kompetensi Menjelaskan dasar pengelompokan unsur-unsur Mengklasifikasi unsur ke dalam logam, nonlogam, dan metaloid Menentukan massa atom relatif berdasarkan tabel periodik Menentukan keteraturan jari-jari atom suatu unsur dalam tabel periodik Menentukan keteraturan energi ionisasi atom suatu unsur dalam tabel periodik Menentukan keteraturan afinitas elektron suatu unsur dalam tabel periodik Menentukan keteraturan keelektronegatifan atom suatu unsur dalam tabel periodik Alokasi Waktu: 4 jp (2 pertemuan) Tujuan Pembelajaran Peserta didik mampu: 1 menjelaskan dasar pengelompokan unsur-unsur; 2 mengelompokkan unsur ke dalam logam, nonlogam, dan metaloid pada tabel periodik unsur berdasarkan konfigurasi elektron; 3 menghitung massa suatu atom jika diketahui massa atom relatifnya; 4 mengkaji literatur untuk mengetahui keteraturan jari-jari atom suatu unsur dalam tabel periodik; 5 mengkaji literatur untuk mengetahui keteraturan energi ionisasi atom suatu unsur dalam tabel periodik; 6 mengkaji literatur untuk mengetahui keteraturan afinitas elektron atom suatu unsur dalam tabel periodik; 7 mengkaji literatur untuk mengetahui keteraturan keelektronegatifan atom suatu unsur dalam tabel periodik Nilai dan Materi yang Diintegrasikan 1 Pendidikan karakter: Gemar Membaca 2 Ekonomi kreatif: Kreatif Materi Pembelajaran 1 Perkembangan Dasar Pengelompokan Unsur-Unsur 2 Massa Atom Relatif (A r ) dan Sifat Keperiodikan Unsur Metode Pembelajaran 1 Model Pembelajaran a Direct Instruction (DI) b Cooperative Learning (CL) 2 Metode a Diskusi informasi b Tanya jawab 14 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

16 Langkah-Langkah Kegiatan Pertemuan Pertama 1 Kegiatan Pendahuluan (5 menit) a Motivasi Menanyakan kepada siswa tentang berbagai unsur yang ada dalam SPU b Prasyarat pengetahuan Siswa mengetahui unsur-unsur yang terletak dalam berbagai golongan atau periode dalam SPU 2 Kegiatan Inti a Eksplorasi Diskusi informasi tentang dasar pengelompokan unsur-unsur Menjelaskan kepada siswa tentang pengelompokan unsur logam dan nonlogam Dalam kegiatan ini, guru dapat memotivasi siswa agar gemar membaca mengenai karakteristik unsur-unsur yang ada di alam sehingga siswa akan mengenal berbagai unsur-unsur yang ada di sekitarnya (*) Menjelaskan kepada siswa tentang pengelompokan unsur berdasarkan tabel periodik Lavoisier Menjelaskan kepada siswa tentang pengelompokan unsur berdasarkan Triade Dobereiner Mendiskusikan tentang pengelompokan unsur berdasarkan ktaf Newlands Menjelaskan penyusunan unsur-unsur dalam tabel periodik berdasarkan hukum Mendeleyev Menjelaskan kepada siswa tentang pengelompokan unsur menurut Lothar Meyen Menceritakan tentang susunan unsur-unsur dalam tabel periodik Modern dari Moseley Dalam kegiatan ini, guru dapat mengarahkan siswa untuk mengembangkan daya kreativitasnya, seperti membuat kembang api dari bahan garam dapur dan kertas magnesium yang mudah ditemukan ( ) Menjelaskan kepada siswa pengertian dari golongan dan periode (*) Pendidikan karakter (Gemar Membaca) ( ) Ekonomi kreatif (Kreatif) b Elaborasi Guru menunjuk beberapa siswa untuk menyebutkan unsur-unsur yang termasuk dalam triade c Konfirmasi Guru menanyakan kepada siswa tentang hal-hal yang belum diketahui siswa 3 Kegiatan Penutup Guru mengakhiri pembelajaran dengan menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan dan menugasi siswa mempelajari subbab berikutnya Pertemuan Kedua 1 Kegiatan Pendahuluan a Motivasi Guru menanyakan kepada siswa tentang massa atom relatif suatu unsur b Prasyarat pengetahuan Siswa mengetahui arti dari massa atom relatif suatu unsur 2 Kegiatan Inti a Eksplorasi Guru menjelaskan kepada siswa cara menentukan massa atom relatif suatu unsur dalam tabel periodik Guru menjelaskan kepada siswa tentang sifat-sifat keperiodikan unsur dalam tabel periodik unsur, yang meliputi jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron, dan keelektronegatifan b Elaborasi Guru menunjuk beberapa siswa untuk menghitung massa suatu unsur jika diketahui massa atom relatifnya Guru menunjuk beberapa siswa untuk menggambarkan grafik keteraturan jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elektron, dan keelektronegatifan suatu unsur dalam tabel periodik c Konfirmasi Guru menanyakan kepada siswa pengertian golongan dan periode Kimia Kelas X 15

17 3 Kegiatan Penutup Guru mengakhiri pembelajaran dengan menyimpulkan pembelajaran yang telah dilaksanakan dan menugasi siswa mempelajari subbab berikutnya Alat Sumber Belajar 1 Buku PG Kimia Kelas X Semester 1, Intan Pariwara, Buku PR Kimia Kelas X Semester 1, Intan Pariwara, BSE Kimia X, Depdikas, 2009 Penilaian Hasil Belajar 1 Teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen a Teknik Penilaian Tes tertulis b Bentuk Instrumen 1) Pilihan ganda 2) Uraian 2 Contoh Instrumen a Pilihan ganda Pada sistem periodik modern unsur-unsur yang berada dalam satu periode disusun berdasarkan a kemiripan sifat b jumlah elektron valensi c kenaikan nomor massa d jumlah kulit atom e kenaikan nomor atom b Uraian Dalam sistem periodik unsur, jari-jari atom dalam satu golongan dari atas ke bawah semakin besar dan dalam satu periode dari kiri ke kanan semakin kecil Jelaskan alasannya!, Mengetahui Kepala SMA Guru Mata Pelajaran NIP NIP 16 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

18 Bab I A Pilihan Ganda Struktur Atom 1 Jawaban: a Dalton mengemukakan beberapa pokok pikiran tentang atom sebagai berikut 1) Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang tidak dapat dibagi lagi 2) Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil 3) Suatu unsur tersusun dari atom-atom yang identik sedangkan senyawa tersusun dari atom-atom yang berbeda sesuai unsur penyusunnya 4) Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan bilangan bulat dan sederhana 5) Reaksi kimia merupakan pemisahan, penggabungan, atau penyusunan kembali atomatom sehingga atom tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan 2 Jawaban: e Thomson melakukan percobaan tabung sinar katode sehingga menemukan suatu partikel yang bermuatan negatif Partikel bermuatan negatif ini dinamakan elektron Menurut Thomson, elektron merupakan partikel penyusun atom 3 Jawaban: c Teori atom Rutherford menyatakan bahwa atom tersusun dari inti atom bermuatan positif dengan elektron bergerak mengelilingi inti atom 4 Jawaban: b Niels Bohr mengemukakan bahwa atom terdiri atas inti bermuatan positif yang dikelilingi oleh elektron bermuatan negatif di dalam lintasannya Elektronelektron tersebut berkedudukan pada tingkattingkat energi tertentu yang disebut kulit-kulit atom 5 Jawaban: a Heisenberg mengemukakan teori ketidakpastian yang dikenal dengan ketidakpastian Heisenberg Ketidakpastian Heisenberg menyatakan bahwa kedudukan dan kecepatan gerak elektron tidak dapat ditentukan secara pasti, yang dapat ditentukan hanyalah kemungkinan terbesar keberadaan elektron dalam ruang tertentu yang dikenal dengan orbital atau kulit elektron 6 Jawaban: b Niels Bohr menyempurnakan teori atom Rutherford Bohr menyatakan sebagai berikut 1) Atom terdiri atas inti atom bermuatan positif dan dikelilingi elektron bermuatan negatif menurut lintasan-lintasan tertentu seperti susunan tata surya, tanpa menyerap atau memancarkan energi 2) Elektron dapat berpindah dari suatu lintasan ke lintasan yang lain sambil menyerap atau memancarkan energi Apabila berpindah dari lintasan tinggi ke rendah, akan memancarkan energi, sedangkan dari lintasan rendah ke tinggi akan menyerap energi 7 Jawaban: d Teori atom modern menyatakan bahwa elektronelektron yang bergerak mengelilingi inti berada pada orbital-orbital di seputar inti atom Sementara itu, teori yang menyatakan bahwa elektron berkedudukan pada tingkat energi tertentu, atom terdiri atas kulit-kulit atom tempat elektron berada, dan elektron dapat berpindah ke lintasan lain dengan menyerap atau memancarkan energi merupakan teori atom yang dikemukakan oleh Niels Bohr 8 Jawaban: c Elektron-elektron bergerak mengelilingi inti dengan jarak tertentu dan elektron ini mempunyai tingkat energi tertentu pula sehingga tidak akan jatuh ke inti sesuai dengan model atom Bohr 9 Jawaban: a Rutherford tidak dapat menjelaskan alasan elektron tidak jatuh ke dalam inti leh karena itu, model atom Rutherford dianggap lemah 10 Jawaban: b Dalton dalam menggambarkan model atomnya belum mampu mengemukakan adanya partikel penyusun suatu atom Kimia Kelas X 17

19 B Uraian B Kerjakan soal-soal berikut! 1 Teori atom Dalton dianggap tidak sesuai dengan kenyataan atom yang sesungguhnya karena pada teori atom Dalton menyatakan bahwa atom adalah bagian terkecil suatu unsur Berarti atom tidak dapat dibagi lagi menjadi partikel-partikel penyusun atom Pada kenyataannya, Thomson menemukan partikel-partikel penyusun atom, yaitu elektron yang bermuatan negatif Selain Thomson, Rutherford juga menemukan proton dalam inti atom 2 Gambaran model atom menurut Thomson yaitu atom berupa bola padat bermuatan positif yang di dalamnya tersebar elektron-elektron yang bermuatan negatif 3 a Belum menggambarkan letak dan lintasan elektron dalam suatu atom b Tidak dapat menerangkan penyebab elektron tidak jatuh ke inti, sedangkan menurut teori fisika klasik, jika elektron mengelilingi inti yang muatannya berlawanan, elektron akan kehilangan energi sehingga jatuh ke inti c Hanya tepat untuk atom-atom dengan nomor atom kecil 4 Niels Bohr mampu mengatasi kelemahan model atom Rutherford dan menjelaskan model atom Rutherford dengan gambaran model atomnya Dalam teorinya, Rutherford menggambarkan bahwa di dalam atom terdapat lintasan stasioner dengan tingkat energi tertentu Lintasan stasioner ini merupakan tempat elektron beredar mengitari inti (kulit atom) tanpa disertai penyerapan dan pemancaran energi Sementara itu, menurut Niels Bohr pada keadaan normal, elektron menempati tingkat energi terendah atau berada dalam tingkat dasar Elektron dapat berpindah dari satu kulit ke kulit lain dengan memancarkan atau menyerap energi dalam jumlah tertentu Elektron yang berpindah ke kulit yang lebih luar akan menyerap energi, sedangkan jika berpindah ke kulit yang lebih dalam akan memancarkan energi Gambaran atom seperti ini menjawab kelemahan model atom Rutherford yang tidak dapat menjelaskan alasan mengapa elektron tidak jatuh ke inti 5 Dalam model atom modern digambarkan bahwa elektron di dalam atom dapat dipandang sebagai partikel dan gelombang Dengan dasar ini, Heisenberg, fisikawan Jerman, mengemukakan teori ketidakpastian yang menyatakan bahwa kedudukan dan kecepatan gerak elektron tidak dapat ditentukan secara pasti, yang dapat ditentukan hanyalah kemungkinan terbesarnya atau probabilitasnya Dengan demikian, kedudukan dan kecepatan gerak elektron dalam atom ditemukan dalam ruang tertentu disebut orbital Teori mengenai elektron berada dalam orbital-orbital di seputar inti atom inilah yang merupakan pokok teori atom modern A Pilihan Ganda 1 Jawaban: d Niels Bohr bukan menemukan proton, melainkan kulit atom Sementara itu, Goldstein menemukan proton, Chadwick menemukan neutron, JJ Thomson menemukan elektron, dan Rutherford menemukan muatan positif pada inti atom 2 Jawaban: e Millikan menemukan muatan elektron sebesar 1, C berdasarkan percobaan tetes minyak dalam tabung yang bermuatan listrik Sementara itu, Goldstein menemukan massa proton 1, g Chadwick menemukan neutron, Thomson menemukan elektron, dan Rutherford menemukan inti atom bermuatan positif 3 Jawaban: e Sinar katode merupakan sinar perpendaran hasil radiasi katode menuju anode yang membentur kaca tabung sehingga kaca berpendar 4 Jawaban: a Millikan menyemprotkan minyak ke dalam tabung yang bermuatan listrik Dari percobaan tetes minyak ditemukan muatan elektron sebesar 1, C Sementara itu, dari percobaan hamburan sinar α ditemukan proton, dari percobaan tabung gas berkatode ditemukan elektron, dan dari pembelokkan sinar katode oleh medan listrik ditemukan muatan elektron 5 Jawaban: b Sinar anode atau proton merupakan radiasi partikel, bukan merupakan gelombang elektromagnetik Sinar proton bermuatan positif sehingga dibelokkan ke kutub negatif, dengan muatan partikel sebesar 1, C, dan perbandingan e/m dimiliki oleh atom hidrogen 6 Jawaban: d Ilmuwan yang menemukan inti atom adalah Ernest Rutherford Ernest Rutherford menemukan inti atom melalui eksperimen hamburan sinar alfa, dan Eugene Goldstein menemukan proton Niels Bohr menemukan orbital elektron, JJ Thomson menemukan elektron, dan James Chadwick menemukan neutron 7 Jawaban: a Hipotesis Rutherford pada percobaan hamburan sinar alfa yaitu atom tersusun atas inti atom yang bermuatan positif dan dikelilingi elektron yang bermuatan negatif sehingga atom bersifat netral Pilihan jawaban b merupakan hasil eksperimen Eugene Goldstein tentang proton Pilihan jawaban 18 Kunci Jawaban dan Pembahasan

20 c merupakan hasil eksperimen James Chadwick tentang neutron Pilihan jawaban d merupakan hasil eksperimen JJ Thomson tentang elektron Pilihan jawaban e merupakan bukti kelemahan dari eksperimen yang dilakukan oleh GJ Stoney tentang elektron 8 Jawaban: b Neutron adalah partikel atom yang tidak bermuatan dan mempunyai pancaran radiasi yang sangat tinggi Neutron ditemukan oleh James Chadwick Sementara itu, proton bermuatan positif ditemukan oleh Goldstein Elektron bermuatan negatif ditemukan oleh JJ Thomson Inti atom atau nukleon berisi proton dan neutron 9 Jawaban: b Elektron bermuatan 1 dan tidak bermassa, dilambangkan 10 e Proton bermuatan +1 dan bermassa 1, di lambangkan 1 1 p Neutron tidak bermuatan dan bermassa 1, dilambangkan 0 1n 10 Jawaban: c Muatan 1 elektron 1, C Jika dalam percobaan diperoleh muatan 1 tetes minyak 9, C, maka jumlah elektron yang ditangkap 6 elektron B Uraian 1 Partikel subatomik adalah partikel-partikel penyusun suatu atom yang terdiri atas proton, elektron, dan neutron Proton bermuatan positif, elektron bermuatan negatif, dan neutron tidak bermuatan Jumlah muatan antara proton dengan elektron sama sehingga atom bermuatan netral 2 Partikel Simbol Letak Penemu Proton (p) 1 1 p di dalam inti E Goldstein Neutron (n) 1 0 n di dalam inti J Chadwick Elektron (e) 1 0 e mengelilingi inti JJ Thomson 3 a Elektron adalah salah satu partikel penyusun atom yang bermuatan negatif satu dan tidak bermassa Elektron dituliskan dengan notasi 1 0e b Sifat-sifat elektron sebagai berikut 1) Dipancarkan oleh katode dalam sebuah tabung hampa yang diberi arus listrik bertegangan tinggi 2) Merambat lurus menuju anode 3) Bermuatan negatif, karena dibelokkan ke kutub positif oleh medan listrik 4 Sifat-sifat neutron sebagai berikut a Merupakan radiasi partikel b Tidak dipengaruhi oleh medan magnet dan medan listrik, karena neutron tidak bermuatan c Massa neutron hampir sama dengan massa proton yaitu 1, g 5 Tahun 1886 Eugene Goldstein membuat percobaan yang sama dengan Thomson, tetapi memberi lubang pada katode dan mengisi tabung dengan gas hidrogen Dari percobaan ini didapat sinar yang disebut sinar anode Sinar anode bermuatan positif dan disebut proton A Pilihan Ganda 1 Jawaban: e Jumlah neutron Y 15 Nomor atom Y 16 Nomor massa Y jumlah neutron + nomor atom Jadi, nomor massa Y 31 2 Jawaban: c Konfigurasi elektron pada kulit ketiga atom adalah 285 Jumlah elektron Jumlah elektron nomor atom 15 Jadi, nomor atom unsur tersebut 15 3 Jawaban: d Nomor massa X 72 Nomor atom jumlah elektron jumlah proton 28 Jumlah neutron nomor massa nomor atom Jadi, unsur X mempunyai jumlah neutron, proton, dan elektron berturut-turut sebanyak 44, 28, dan 28 4 Jawaban: b Jumlah neutron A 23 Nomor massa 57 Nomor atom nomor massa jumlah neutron Jadi, unsur A dilambangkan dengan 5 Jawaban: c Lambang atom Y Nomor massa Y 39 Nomor atom Y jumlah proton 19 Jumlah neutron nomor massa jumlah proton Jadi, jumlah neutron unsur Y adalah 20 Kimia Kelas X 19

21 6 Jawaban: c Elektron valensi pada: 13 K : N : L : : M: Jadi, unsur yang elektron valensinya paling banyak adalah unsur dengan lambang 17 M 7 Jawaban: e Nomor massa Fe 56 Jumlah elektron Fe jumlah proton nomor atom 26 Jumlah neutron Fe Pernyataan yang tepat tentang unsur dengan lambang atom 56 26Fe adalah p 26, e 26, n 30 8 Jawaban: a Isoton adalah atom-atom yang mempunyai jumlah neutron sama, seperti pada 15 7 X dan 17 9 Y Sementara itu, 13 6 M dan 13 8Z merupakan isobar karena mempunyai massa atom sama Cl dan Cl membentuk isotop karena nomor atom kedua atom sama 9 Jawaban: e Konfigurasi elektron unsur 19 K : 2881 Ion K + terbentuk saat unsur K melepas satu elektron sehingga jumlah elektron pada K + 18 Konfigurasi elektron ion K Jadi, elektron valensi K + sebanyak 8 10 Jawaban: d Konfigurasi elektron: Jumlah elektron: Jumlah elektron jumlah proton nomor atom 31 Elektron valensi 3 Jumlah elektron di kulit ketiga Jawaban: b Misal atom tersebut adalah X maka lambang atom X: X Nomor massa X 127 Nomor atom X 53 Jumlah elektron nomor atom jumlah proton 53 Jumlah neutron nomor massa nomor atom Jadi, atom dengan nomor atom 53 dan massa atom 127 terdiri atas 53 elektron dan 74 neutron 12 Jawaban: c Lambang atom Fe Fe Nomor massa Fe 56 Nomor atom jumlah proton jumlah elektron 26 Jumlah neutron nomor massa nomor atom Ion Fe 3+ terbentuk jika atom Fe kehilangan tiga elektron Dengan demikian, jumlah elektron pada ion Fe 3+ adalah Jadi, dalam ion Fe 3+ terdapat 26 proton, 30 neutron, dan 23 elektron 13 Jawaban: b Susunan elektron dengan jumlah kulit 3 dan elektron valensi 6 adalah 286 Jadi, nomor atom unsur tersebut Jawaban: e 20A 2882 elektron valensi 2 16B 286 elektron valensi 6 14C 284 elektron valensi 4 10D 28 elektron valensi 8 E 24 elektron valensi Jawaban: c A 2882 jumlah kulit B 24 jumlah kulit C 26 jumlah kulit D 282 jumlah kulit E 25 jumlah kulit 2 B Uraian 1 a Unsur P, nomor atom 27, jumlah neutron 32 Nomor massa nomor atom + jumlah neutron Jadi, lambang atom P P b Unsur Q, nomor atom 42, jumlah neutron 54 Nomor massa nomor atom + jumlah neutron Jadi, lambang atom Q Q c Unsur R, nomor atom 58, jumlah neutron 82 Nomor massa nomor atom + jumlah neutron Jadi, lambang atom R R 2 a 16 8 A + Jumlah proton jumlah elektron 8 Jumlah neutron Ion 16 8 A+ terjadi karena atom A kehilangan satu elektron sehingga jumlah elektron 7 Konfigurasi elektron: 25 Jadi, ion 16 8 A+ mempunyai jumlah proton 8, jumlah elektron 7, jumlah neutron 8, dan konfigurasi elektron 25 b B 2+ Jumlah proton jumlah elektron 18 Jumlah neutron Kunci Jawaban dan Pembahasan

22 Ion B2+ terjadi karena atom B kehilangan dua elektron sehingga jumlah elektron 16 Konfigurasi elektron : 286 Jadi, ion B2+ mempunyai jumlah proton 18, jumlah elektron 16, jumlah neutron 22, dan konfigurasi elektron 286 c C Jumlah proton jumlah elektron 32 Jumlah neutron Ion C terjadi karena atom C menangkap satu elektron sehingga jumlah elektron 33 Konfigurasi elektron Jadi, ion C mempunyai jumlah proton 32, jumlah elektron 33, jumlah neutron 41, dan konfigurasi elektron d D 2 Jumlah proton jumlah elektron 80 Jumlah neutron Ion D2 terjadi karena atom D menangkap dua elektron sehingga jumlah elektron 82 Konfigurasi elektron Jadi, ion D2 mempunyai jumlah proton 80, jumlah elektron 82, jumlah neutron 121, dan konfigurasi elektron Gambar tersebut memiliki elektron sebanyak 6, proton sebanyak 4, dan neutron sebanyak 3 Pada atom netral, jumlah proton sama dengan jumlah elektron, sedangkan pada gambar tersebut terdapat kelebihan 2 elektron leh karena itu, gambar tersebut merupakan ion bermuatan negatif 2 Lambang ion dituliskan 4 X 2 4 a 12 Mg Konfigurasi elektron: 282 Elektron valensi 2 b 29 Cu Konfigurasi elektron: Elektron valensi 1 c 34 Se Konfigurasi elektron: Elektron valensi 6 d 51 Sb Konfigurasi elektron: Elektron valensi 5 5 a Konfigurasi elektron atom unsur A adalah Jumlah elektron pada kulit terluar unsur 29 A adalah 1 (satu) b Misal: 63 29A sebanyak 72,5% NM 2 sebanyak (100 72,5)% A r A (72,5% NM 1 ) + (27,5% NM 2 ) 63,55 (0,725 63) + (0,275 NM 2 ) NM 2 NM 2 65 Jadi, nomor massa isotop yang lainnya adalah 65 A Pilihan Ganda 1 Jawaban: d Kelemahan teori atom Niels Bohr adalah teori atom Niels Bohr hanya sesuai untuk atom-atom yang sederhana Teori Niels Bohr menyimpang atau tidak sesuai untuk atom yang lebih besar dari hidrogen 2 Jawaban: e Teori atom modern muncul setelah ada teori atom yang dikemukakan oleh de Broglie, Schrödinger, dan Heisenberg de Broglie mengemukakan teori sifat gelombang dari materi, Heisenberg mengemukakan prinsip ketidakpastian Heisenberg, dan Schrödinger mengemukakan persamaan gelombang partikel Berdasarkan teori-teori tersebut, ketiga ilmuwan tersebut berhasil menemukan teori atom modern atau disebut juga teori mekanika kuantum 3 Jawaban: e Rutherford menemukan inti atom melalui percobaan hamburan sinar alfa oleh lempeng emas tipis Sementara itu, Goldstein menemukan proton, Chadwick menemukan neutron, dan Becquerel menemukan gejala keradioaktifan dari suatu unsur 4 Jawaban: a Ion 11 Na + mempunyai elektron sebanyak 10 karena satu elektronnya dilepas untuk membentuk muatan +1 Ion 9 F juga mempunyai elektron sebanyak 10 karena menangkap satu elektron membentuk muatan 1 Jadi, antara ion 11 Na + dan 9 F mempunyai jumlah elektron sama sehingga disebut isoelektron Sementara itu, isobar adalah atom-atom unsur berbeda yang mempunyai nomor massa sama, isoton adalah atom-atom unsur berbeda yang mempunyai jumlah neutron sama, isotop adalah atom unsur sejenis yang mempunyai nomor atom sama tetapi nomor massanya berbeda, dan isoelektronik adalah unsur-unsur berbeda yang mempunyai jumlah elektron valensi sama 5 Jawaban: a Lambang atom Na Cl Nomor massa 35 Jumlah neutron nomor massa nomor atom Jadi, unsur klor tersebut mempunyai 17 proton dan 18 neutron Kimia Kelas X 21

23 6 Jawaban: d Nomor atom K jumlah elektron 19 Konfigurasi elektron 2881 Sementara itu, konfigurasi elektron: 287 nomor atom nomor atom penulisan salah, seharusnya penulisan salah, untuk jumlah elektron 21 seharusnya konfigurasi elektronnya Jawaban: d Nomor atom Ca 20 Nomor atom jumlah elektron jumlah proton 20 Ion Ca 2+ terjadi karena atom Ca melepas dua elektron, sehingga jumlah elektron pada ion Ca 2+ sebanyak 18 Jadi, dalam ion Ca 2+ terdapat 20 proton dan 18 elektron 8 Jawaban: c 13 6 C : jumlah elektron 6, jumlah neutron 7 jumlah neutron > jumlah elektron Cl : jumlah elektron 17, jumlah neutron 20 jumlah neutron > jumlah elektron : jumlah elektron jumlah neutron 8 jumlah neutron < jumlah elektron S 2 : jumlah elektron jumlah neutron 18 jumlah neutron jumlah elektron Ca 2+ : jumlah elektron jumlah neutron 20 jumlah neutron > jumlah elektron Jadi, ion 2 mempunyai jumlah neutron lebih sedikit daripada jumlah elektronnya 9 Jawaban: b Lambang atom P: P Nomor atom jumlah proton jumlah elektron 11 Jumlah neutron nomor massa nomor atom Jadi, atom P mempunyai 11 proton dan 12 neutron Lambang atom Q: Q Nomor atom jumlah proton jumlah elektron 15 Jumlah neutron nomor massa nomor atom Jadi, atom Q mempunyai 15 proton dan 16 neutron 10 Jawaban: b 19 9 F : jumlah neutron Mg : jumlah neutron Ne : jumlah neutron Na : jumlah neutron Jadi, pasangan unsur yang mempunyai jumlah neutron sama banyak adalah unsur F dan Ne atau Mg dan Na 11 Jawaban: e Isotop adalah unsur-unsur yang mempunyai nomor atom sama, tetapi nomor massanya berbeda Notasi unsur-unsur tersebut adalah 23 K, 23L, 24M, 24N, dan 23 dan Jadi, unsur yang merupakan isotop adalah 23 N atau 23L dan M K 12 Jawaban: b Nomor atom menunjukkan jumlah elektron Atom litium membentuk ion Li + jika melepaskan 1 elektron sehingga jumlah elektronnya menjadi 2 Atom natrium membentuk ion Na + jika melepaskan 1 elektron sehingga jumlah elektron menjadi 10 Atom fosfor membentuk ion F jika menangkap 1 elektron sehingga jumlah elektron menjadi 16 Atom klor membentuk Cl jika menangkap 1 elektron sehingga jumlah elektron menjadi 18 Atom kalium membentuk ion K + jika melepas 1 elektron sehingga jumlah elektron menjadi Jawaban: c Jumlah proton jumlah elektron nomor atom 28 Nomor massa jumlah neutron + jumlah proton Lambang atom unsur: A Z X X Jadi, unsur yang dimaksud adalah Ni 14 Jawaban: c Jumlah neutron dalam atom-atom tersebut sebagai berikut a 13 6 C neutron N neutron b 17 7 N neutron c Ne neutron Na neutron Al neutron d Pb neutron Po neutron e U neutron U neutron Jadi, pasangan atom yang jumlah neutronnya berbeda adalah Na dan Al 15 Jawaban: c Isotop uranium dilambangkan dengan U Jumlah elektron jumlah proton nomor atom 92 Jumlah neutron nomor massa nomor atom Jadi, dalam isotop uranium U terdapat 92 proton, 92 elektron, dan 141 neutron 22 Kunci Jawaban dan Pembahasan

24 16 Jawaban: e Mg : 282 elektron valensi Mg2+ : 28 elektron valensi 8 Ar : 288 elektron valensi N : 25 elektron valensi 5 7 N3 : 28 elektron valensi 8 17 Jawaban: c A p + n 65 p + 35 p 30 Jumlah proton jumlah elektron nomor atom 30 Konfigurasi elektron Jawaban: a Konfigurasi ion Y Jumlah elektron pada ion Y Ion Y 2 terbentuk karena atom Y menangkap dua elektron Dengan demikian, jumlah elektron pada unsur Y adalah Jawaban: e Nomor massa atom 80 Jumlah neutron 45 Jumlah elektron Konfigurasi elektron: K L M N Jumlah elektron pada kulit terluar 7 20 Jawaban: d T dan U mempunyai proton (nomor atom) yang sama (17), tetapi keduanya memiliki nomor massa yang berbeda sehingga disebut isotop Sementara itu, R dan S bukan isotop melainkan atom yang sama Atom R merupakan atom S yang kehilangan 1 elektron leh karena itu, atom R atom S + S dan T bukan isobar karena nomor massanya berbeda Isobar merupakan atom yang unsur-unsur berbeda dengan nomor atom berbeda, tetapi nomor massa sama Neutron R dan T tidak sama Neutron R 12, sedangkan neutron T Jawaban: c Notasi unsur X: X Nomor atom jumlah proton jumlah elektron 13 Konfigurasi elektron 283 Jumlah elektron valensi 3 22 Jawaban: a Ion X 2+ mempunyai 12 proton Jumlah proton jumlah elektron Jumlah elektron pada ion X Konfigurasi elektron unsur X Jawaban: a Atom yang dalam intinya memiliki jumlah neutron lebih sedikit dari jumlah protonnya adalah 3 2 He Jumlah neutron Jumlah proton 2 24 Jawaban: d Berdasarkan gambar struktur atom tersebut diperoleh data sebagai berikut 1) Jumlah neutron sebesar 15 dan jumlah elektron sebesar 13 Jadi, jumlah neutron lebih besar daripada jumlah elektron 2) Nomor massa atom sebanyak 28 3) Jumlah proton sama dengan jumlah elektron yaitu 13 4) Atom tersebut memiliki 3 elektron valensi pada kulit terluar 5) Atom tersebut merupakan atom aluminium 25 Jawaban: c + + A r S r 87,73 87,8 Jadi, massa atom relatif unsur stronsium sebesar 87,8 26 Jawaban: b 43,7 a : b 15 : Jawaban: c Jumlah elektron dalam atom sama dengan jumlah proton dalam atom Namun, jumlah elektron ini sama dengan jumlah proton dengan catatan tidak menerima atau melepaskan elektron 28 Jawaban: d Berdasarkan tabel tersebut, yang merupakan pasangan-pasangan isotop yaitu: Pasangan Pertama a P dan R (isotop) b P dan S (tidak ada hubungan) c P dan T (tidak ada hubungan) d P dan R (isotop) e P dan Q (isoton) Pasangan Kedua a R dan T (bukan isotop/tidak ada hubungan) b Q dan R (isobar) c R dan S (isoton) d Q dan T (isotop) e R dan S (isoton) Jadi, pada pilihan d merupakan pasangan yang keduanya termasuk isotop 29 Jawaban: d Tabel pada soal menunjukkan jumlah proton, neutron, dan elektron dalam lima ion Data yang tepat berdasarkan tabel tersebut yaitu + + p 20, n 20, e 18 p 9, n 10, e 10 p 8, n 8, e 10 + p 11, n 12, e 10 + p 1, n 0, e 0 Kimia Kelas X 23

25 30 Jawaban: b Isoton adalah unsur yang berbeda mempunyai jumlah neutron sama Isoton terdapat dalam Ca dan 39 19K Jumlah neutron kedua unsur tersebut adalah 20 Sementara itu, unsur Pb dan Pb merupakan isotop karena nomor atomnya sama sedangkan nomor massanya berbeda, unsur Pb dan Po merupakan isobar karena nomor massanya sama, sedangkan nomor atomnya berbeda B Uraian 1 Sifat-sifat proton sebagai berikut a Merupakan radiasi partikel b Bermuatan positif c Dalam medan magnet dan listrik dibelokkan ke kutub negatif 2 Pada tahun 1930, W Bothe bersama H Becker melakukan percobaan, yaitu menembaki inti atom berilium dengan partikel alfa Pada percobaan ini dihasilkan suatu radiasi partikel yang mempunyai daya tembus tinggi James Chadwick, pada tahun 1932, melakukan percobaan yang sama Hasil percobaan membuktikan bahwa radiasi tersebut merupakan partikel netral (tidak bermuatan) yang massanya hampir sama dengan massa proton leh Chadwick partikel ini dinamai neutron 3 Robert Millikan menemukan muatan elektron melalui percobaan tetes minyak Pada tahun 1909, Millikan melakukan percobaan dengan tetes minyak untuk menentukan muatan 1 elektron Pada percobaan ini, tetes minyak dapat menangkap satu, dua, tiga, atau lebih elektron Millikan menemukan muatan tetes minyak tersebut sebesar 1 1, C, 2 1, C, 3 1, C, dan seterusnya Berdasarkan percobaan ini Millikan menyimpulkan muatan 1 elektron adalah 1, C dan diberi tanda ,5 17 Cl adalah lambang klor a Jumlah neutron dalam inti atom Cl 35, ,5 b Susunan elektron dalam setiap kulitnya sebagai berikut K L M a Atom A Jumlah neutron 22 Nomor massa 40 Nomor atom nomor massa jumlah neutron Nomor atom jumlah elektron 18 Konfigurasi elektron: 288 Jumlah elektron valensi 8 Lambang atom A A b Atom B Jumlah neutron 30 Jumlah proton 25 Jumlah proton jumlah elektron nomor atom 25 Nomor massa jumlah elektron + jumlah neutron Konfigurasi elektron: Jumlah elektron valensi 2 Lambang atom B B 6 a Nomor massa 103 Nomor atom 45 Jumlah elektron jumlah proton nomor atom 45 Jumlah neutron nomor massa nomor atom b Nomor massa 266 Nomor atom 106 Jumlah elektron jumlah proton nomor atom 106 Jumlah neutron nomor massa nomor atom c Nomor massa 159 Nomor atom 65 Jumlah elektron jumlah proton nomor atom 65 Jumlah neutron nomor massa nomor atom d Nomor massa 265 Nomor atom 103 Jumlah elektron jumlah proton nomor atom 103 Jumlah neutron nomor massa nomor atom Kunci Jawaban dan Pembahasan

26 7 Atom Magnesium Fosfor Stronsium Xenon smium 8 a Partikel Subatom Nomor Massa Jumlah Partikel Subatom Nomor Jumlah Atom Elektron Proton Neutron Nama Partikel Subatom elektron neutron proton Nomor Massa Partikel Besar Muatan Partikel b Lambang partikel elektron: 10 e, neutron : 0 1n, dan proton : 1 1 p c Jumlah nukleus dalam atom unsur X p + n d Konfigurasi elektron unsur X 22 e Elektron valensi unsur X 2 9 Isotop merupakan unsur-unsur yang memiliki nomor atom yang sama tetapi nomor massanya berbeda Jika salah satu isotop perak memiliki nomor atom 47, berarti isotop yang lain juga memiliki nomor atom 47 Jika nomor massa perak 109 maka lambang isotop yang lain Ag 10 A r (a% NM I ) + (b% NM II ) (70% 14) + (30% 13) 13,7 Jadi, massa atom rata-rata N adalah 13,7 Bab II Sistem Periodik Unsur A Pilihan Ganda 1 Jawaban: b Hukum Triade dikemukakan oleh John Wolfgang Dobereiner Dobereiner menemukan bahwa massa atom relatif suatu unsur berdekatan dengan massa atom relatif rata-rata dua unsur lain Misal massa atom relatif Na merupakan rata-rata dari massa atom relatif Li dan K 2 Jawaban: a Unsur-unsur dalam kelompok triade adalah unsurunsur yang terdiri atas tiga unsur dan mempunyai sifat-sifat kimia hampir sama Contoh unsur Mn, Cr, dan Fe 3 Jawaban: d Mendeleyev menyusun unsur-unsur dalam sistem periodik berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya leh karena itu, Mendeleyev memberi ruang kosong dalam tabel periodik untuk memberi tempat bagi unsur-unsur yang belum ditemukan 4 Jawaban: c Kelemahan tabel periodik Mendeleyev adalah penempatan unsur tidak sesuai dengan kenaikan massa atom relatifnya karena penempatan unsur mempertahankan kemiripan sifat unsur dalam satu golongan Sementara itu, (a) dan (e) adalah kelemahan pengelompokan unsur-unsur dari Newlands 5 Jawaban: e Golongan IIA disebut golongan alkali tanah Halogen adalah golongan VIIA, kalkogen adalah golongan VIA, dan nitrogen adalah golongan VA 6 Jawaban: d Unsur-unsur yang berada dalam satu periode pada sistem periodik modern disusun berdasarkan jumlah kulit atom 7 Jawaban: b Hukum ktaf dikemukakan oleh Newlands Sementara itu, Dobereiner mengemukakan hukum Triade, Mendeleyev menyusun unsur-unsur berdasarkan persamaan sifat, Moseley menemukan urutan unsur dalam tabel periodik berdasarkan kenaikan nomor atom, dan Dalton adalah ilmuwan yang pertama kali menyampaikan teori atom 8 Jawaban: a A r Br + 81,25 Massa atom relatif bromin menurut hukum Triade ini mendekati harga unsur bromin yang ditemukan, yaitu 80 9 Jawaban: c Nomor atom unsur: 32 Konfigurasi elektron: Elektron valensi unsur: 4 Dengan demikian, unsur tersebut dalam sistem periodik terletak pada golongan IVA 10 Jawaban: b Konfigurasi semua elektron: 2 2 Konfigurasi elektron pada kulit L 2 L merupakan kulit ke-2 dengan elektron valensi 2 sehingga unsur tersebut terletak di golongan IIA Kimia Kelas X 25

27 11 Jawaban: d Unsur-unsur sesuai golongannya sebagai berikut Gas mulia : He, Ne, Ar, Kr, Xe, dan Rn Alkali tanah : Be, Mg, Ca, Sr, Ba, dan Ra Halogen : F, Cl, Br, I, dan At Alkali : H, Li, Na, K, Rb, Cs, dan Fr Kalkogen :, S, Se, Te, dan Po 12 Jawaban: c Unsur yang mempunyai elektron valensi sama berada dalam golongan yang sama Unsur-unsur yang terdapat dalam satu golongan yaitu He, Ne, Ar, dan Kr, yaitu anggota golongan VIIIA 13 Jawaban: e Unsur-unsur dalam satu golongan mempunyai jumlah elektron valensi sama Unsur-unsur yang mempunyai elektron valensi sama juga mempunyai sifat kimia sama leh karena itu, unsur-unsur dalam satu golongan mempunyai kemiripan sifat kimia 14 Jawaban: a NA Elektron valensi 2 Jumlah kulit 4 Jadi, atom terletak pada golongan IIA periode 4 15 Jawaban: e Jumlah elektron nomor atom Nomor atom nomor massa jumlah neutron Nomor atom (golongan VIIA periode 4) B Uraian 1 a Golongan adalah lajur-lajur vertikal dalam sistem periodik Golongan dibedakan menjadi dua, yaitu golongan A (golongan utama), berjumlah 8 dan golongan B (golongan tambahan), berjumlah 8 b Periode adalah lajur-lajur horizontal dalam sistem periodik, terdiri atas 7 periode 2 a Mendeleyev menyusun sistem periodik berdasarkan persamaan sifat unsur yang berulang secara periodik sesuai dengan kenaikan massa atomnya b Sistem periodik modern disusun oleh Henry GJ Moseley Sistem periodik modern disusun berdasarkan kenaikan nomor atom dan kemiripan sifat 3 Penentuan golongan dan periode suatu unsur dalam sistem periodik didasarkan pada konfigurasi elektron suatu unsur Jumlah elektron valensi menunjukkan nomor golongan, sedangkan jumlah kulit atom menunjukkan periode Contoh: unsur Al, nomor atom 13 Konfigurasi elektron: Jumlah elektron valensi 3, maka unsur Al terletak pada golongan IIIA Jumlah kulit atom 3, maka unsur Al terletak pada periode 3 Jadi, unsur Al dalam sistem periodik terletak pada golongan IIIA, periode 3 4 a Unsur A, elektron valensi 5, jumlah kulit 3 Unsur A terletak pada golongan VA, periode 3 b Unsur B, elektron valensi 2, jumlah kulit 4 Unsur B terletak pada golongan IIA, periode 4 c Unsur C, elektron valensi 4, jumlah kulit 2 Unsur C terletak pada golongan IVA, periode Na (golongan IA periode 3) 18Ar (golongan VIIIA periode 3) 14Si (golongan IVA periode 3) P (golongan VA periode 3) 15 A Pilihan Ganda 1 Jawaban: e Unsur-unsur dalam sistem periodik, dari kiri ke kanan jari-jari atomnya semakin kecil Unsur Li terletak pada golongan IA, unsur Be terletak di golongan IIA, unsur B terletak di golongan IIIA, unsur C terletak di golongan IVA, dan unsur terletak di golongan VIA Di antara unsur-unsur tersebut, unsur terletak paling kanan Dengan demikian, unsur memiliki jari-jari atom paling pendek/kecil 2 Jawaban: c Energi ionisasi unsur Li, Na, K, Rb, dan Cs semakin berkurang karena jari-jari atom semakin panjang Dalam satu golongan, dari atas ke bawah jari-jari atom semakin panjang sehingga semakin mudah melepas elektron Semakin mudah unsur netral melepaskan 1 elektron maka energi ionisasi semakin kecil 3 Jawaban: e Dalam sistem periodik, dari kiri ke kanan dan dari bawah ke atas, afinitas elektron semakin besar Unsur K terletak di golongan IA, unsur Mg di golongan IIA, unsur Al di golongan IIIA, unsur I dan F di golongan VIIA Unsur I dan F memiliki afinitas elektron besar tetapi unsur F afinitas elektronnya lebih besar dari I karena F terletak di periode 2 sedangkan I di periode 5 26 Kunci Jawaban dan Pembahasan

28 4 Jawaban: e Unsur-unsur dalam sistem periodik, semakin ke kiri dan ke bawah, jari-jari atomnya semakin besar Dengan demikian, jari-jari unsur K adalah yang terbesar (2,77) karena K terletak di golongan IA dan di bawah Na Unsur Mg terletak pada golongan IIA, C pada golongan IVA, dan Se pada golongan VIA 5 Jawaban: a Keelektronegatifan unsur-unsur dalam sistem periodik dari kiri ke kanan dan dari bawah ke atas semakin besar Jika dikehendaki unsur kedua memiliki keelektronegatifan lebih kecil dari unsur pertama maka unsur kedua dalam sistem periodik harus terletak di sebelah kiri atau bawah unsur pertama Pasangan unsur tersebut adalah F dan Cl F terletak di periode 2, sedangkan Cl di periode 3 Dengan demikian keelektronegatifan Cl lebih kecil dari F 6 Jawaban: d Jika jari-jari atom semakin kecil maka energi ionisasi, afinitas elektron, dan keelektronegatifannya semakin besar sehingga semakin mudah membentuk ion negatif dan semakin sukar membentuk ion positif 7 Jawaban: e Sifat keperiodikan unsur dari atas ke bawah: 1) Jari-jari atom, sifat logam, sifat basa, dan sifat reduktor semakin besar 2) Energi ionisasi, keelektronegatifan, afinitas elektron, muatan inti, dan sifat oksidasi semakin kecil 8 Jawaban: b Energi ionisasi unsur-unsur dalam sistem periodik dari kiri ke kanan semakin besar Artinya, energi ionisasi unsur golongan VIIIA lebih besar dari unsur golongan IA dan IIA, sedangkan energi ionisasi unsur golongan IIA lebih besar dari unsur golongan IA Jadi, urutan energi ionisasi yang mungkin adalah Ar K Ca 9 Jawaban: b Dalam sistem periodik, afinitas elektron unsurunsur dalam satu periode dari kiri ke kanan semakin besar, dalam satu golongan dari atas ke bawah semakin kecil Di antara unsur, F, S, Cl, dan Se, unsur F terletak di sebelah kanan dan posisi paling atas Dengan demikian, afinitas elektron unsur-unsur F paling besar 10 Jawaban: d Unsur Na, Al, P, Si, dan Mg terletak dalam satu periode, yaitu periode ketiga Energi ionisasi unsurunsur periode ketiga ada penyimpangan dari unsur Mg ke Al, yaitu energi ionsisasi Al lebih rendah dari Mg Urutan energi ionisasi pada unsur-unsur periode ketiga adalah Na < Mg > Al < Si < P, tetapi Na < Al Dengan demikian, besar energi ionisasi unsur-unsur tersebut adalah 519 < 898 > 802 < 1403 < 1087 Jadi, energi ionisasi Al sebesar 802 kj/mol 11 Jawaban: e Suatu atom akan mudah melepas elektronnya jika keelektronegatifannya kecil Dalam satu golongan dari atas ke bawah keelektronegatifan semakin kecil leh karena itu, unsur yang mempunyai keelektronegatifan kecil adalah unsur yang mempunyai nomor atom paling besar yaitu Jawaban: d Energi ionisasi unsur meningkat dari kiri ke kanan atau dari bawah ke atas Urutan energi ionisasi yang benar adalah B, C, N, dan S; I, Br, Cl, dan F; Rb, K, Na, dan Li; serta Na, Mg, Al, dan Si 13 Jawaban: c Konfigurasi elektron P: 2 7 Unsur P menempati golongan VIIA, periode 2 Konfigurasi elektron Q: Unsur Q menempati golongan IVA periode 3 Konfigurasi elektron R: 2 8 Unsur R menempati golongan VIIIA, periode 2 Konfigurasi elektron S: Unsur S menempati golongan IA periode 4 Konfigurasi elektron T: Unsur T menempati golongan IIIA, periode 3 Dalam sistem periodik, keelektronegatifan unsur akan bertambah dari bawah ke atas atau dari kiri ke kanan Jadi, di antara unsur tersebut yang keelektronegatifannya paling besar adalah unsur R 14 Jawaban: e Unsur A dan unsur B terletak dalam satu periode Unsur A terletak di sebelah kiri sementara itu unsur B terletak di sebelah kanan Dalam satu periode, dari kiri ke kanan sifat-sifat keperiodikan unsur adalah: 1) jari-jari atom-atomnya semakin kecil; 2) energi ionisasi semakin besar; 3) afinitas elektron semakin besar; 4) keelektronegatifan semakin besar; dan 5) titik didih dan titik leleh semakin rendah Jadi, pernyataan yang benar adalah keelektronegatifan unsur B lebih besar dari unsur A 15 Jawaban: a Letak unsur dalam SPU: Gol VIIA VIIIA Periode F Cl Br Ne Ar Kr Kimia Kelas X 27

29 Neon memiliki energi ionisasi paling tinggi dalam periode kedua, artinya dalam satu periode semakin ke kanan energi ionisasi unsurnya semakin besar Energi ionisasi bromin lebih rendah daripada klorin, artinya dalam satu golongan semakin ke atas energi ionisasi unsurnya semakin besar Jadi, unsur argon memiliki energi ionisasi maksimum dalam periode ketiga, tetapi lebih rendah dari neon B Uraian 1 Energi ionisasi unsur-unsur dalam sistem periodik, dalam satu periode dari kiri ke kanan semakin besar dan dalam satu golongan dari atas ke bawah semakin kecil 2 Dalam satu golongan dari atas ke bawah, jari-jari atom semakin besar karena dalam satu golongan dari atas ke bawah kulit atom bertambah berarti periode bertambah sehingga jari-jari atom juga bertambah besar Dalam satu periode dari kiri ke kanan jari-jari atom semakin kecil karena dalam satu periode dari kiri ke kanan, jumlah kulit atom tetap, tetapi muatan inti (nomor atom) dan jumlah elektron pada kulit bertambah Keadaan ini mengakibatkan gaya tarikmenarik antara inti dengan elektron di kulit terluar semakin besar sehingga jari-jari atom semakin kecil 3 Konfigurasi elektron dan letak unsur-unsur tersebut dalam sistem periodik sebagai berikut a 4Be : 2 2 ; terletak pada golongan IIA periode 2 b 7N : 2 5 ; terletak pada golongan VA periode 2 c 9F : 2 7 ; terletak pada golongan VIIA periode 2 d 13Al : ; terletak pada golongan IIIA periode 3 e 14Si : ; terletak pada golongan IVA periode 3 Dalam satu golongan dari atas ke bawah harga keelektronegatifan semakin kecil Sementara itu, dalam satu periode dari kiri ke kanan harga keelektronegatifannya semakin besar leh karena itu, unsur yang keelektronegatifannya paling kecil adalah unsur yang terletak di sebelah kiri bawah, yaitu unsur Be karena berada pada golongan IIA (sebelah kiri) Sementara itu, unsur yang keelektronegatifannya paling besar adalah unsur yang terletak di sebelah kanan atas yaitu unsur F karena berada pada golongan VIIA (sebelah kanan) 4 Konfigurasi elektron dari unsur-unsur tersebut sebagai berikut 12 A: B: C: D: E: Unsur A menempati golongan IIA periode 3 Unsur B menempati golongan VIIA periode 3 Unsur C menempati golongan IA periode 4 Unsur D menempati golongan IIA periode 4 Unsur E menempati golongan IA periode 5 Afinitas elektron unsur-unsur dalam sistem periodik semakin besar dari kiri ke kanan dan dari bawah ke atas Jadi, unsur yang mempunyai afinitas elektron terbesar adalah unsur B karena terletak paling kanan (golongan VIIA) dan periode 3 (lebih atas daripada periode 4 dalam tabel periodik unsur) 5 a Nomor atom 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 Keelektronegatifan b Unsur yang mempunyai keelektronegatifan tertinggi adalah 9 F Unsur yang mempunyai keelektronegatifan terendah adalah 3 Li c Unsur yang paling mudah bermuatan negatif adalah 9 F karena unsur ini mempunyai keelektronegatifan yang besar A Pilihan Ganda 1 Jawaban: a Henry GJ Moseley menyusun unsur-unsur dalam tabel periodik sesuai dengan kenaikan nomor atom Sistem periodik Moseley dinamakan sistem periodik bentuk panjang yang terdiri atas lajur vertikal sebagai golongan dan lajur horizontal sebagai periode 2 Jawaban: e Nitrogen golongan VA Silikon golongan IVA Indium golongan IIIA Magnesium golongan IIA Natrium golongan IA 28 Kunci Jawaban dan Pembahasan

30 3 Jawaban: a Unsur yang paling reaktif terdapat di lajur paling kiri, yaitu golongan IA dan IIA Di antara unsurunsur anggota golongan IA dan IIA, unsur kalium adalah unsur yang paling reaktif 4 Jawaban: c Unsur anggota golongan IVA adalah C, Si, Ge, Sn, dan Pb Sementara itu, unsur Li, K, Cs, dan Fr merupakan unsur golongan IA Unsur Al, In, B, dan TI merupakan unsur golongan IIIA Unsur Be, Ca, Ba, dan Ra merupakan unsur golongan IIA, sedangkan unsur Ne, Kr, Xe, dan Ne merupakan unsur golongan VIIIA 5 Jawaban: d Konfigurasi elektron: Jumlah elektron valensi: 2 golongan IIA Jumlah kulit atom: 4 periode 4 Unsur tersebut menempati golongan IIA, periode 4 6 Jawaban: e Unsur yang mudah membentuk ion positif berarti unsur tersebut mempunyai energi ionisasi kecil Unsur yang mempunyai energi ionisasi kecil dalam sistem periodik terletak di sebelah kiri dan bawah Berdasarkan konfigurasi elektron tersebut, unsur P terletak pada golongan IA periode 3, unsur Q terletak pada golongan IIA periode 3, unsur R terletak pada golongan VIIA periode 3, unsur S terletak pada golongan VIIIA periode 3, dan unsur T terletak pada golongan IA periode 4 Jadi, unsur yang paling mudah membentuk ion positif adalah unsur T 7 Jawaban: b Unsur-unsur golongan IA dan IIA berwujud logam, golongan IA berupa logam alkali, sedangkan golongan IIA berupa logam alkali tanah Unsurunsur golongan IIB merupakan unsur logam peralihan atau logam transisi, unsur-unsur golongan IVA merupakan unsur nonlogam, dan unsur-unsur golongan VIIIA merupakan unsur-unsur berwujud gas 8 Jawaban: d Nomor atom suatu unsur dapat digunakan untuk menentukan golongan atom unsur Apabila golongan atom unsur sudah diketahui maka sifatsifat kimia unsur dapat diketahui 9 Jawaban: b Dalam sistem periodik unsur modern terdapat 7 periode dan 18 golongan Periode terbanyak berisi 32 unsur, sedangkan golongan terbanyak berisi 7 unsur Selain itu, terdapat pula golongan transisi luar dan transisi dalam 10 Jawaban: d Atom-atom unsur yang terletak dalam suatu golongan ditentukan oleh jumlah elektron valensinya Jika jumlah elektron valensi suatu unsur sama maka unsur-unsur tersebut terletak dalam satu golongan 11 Jawaban: d Unsur transisi dalam terdiri atas dua deret yaitu Lantanida dan Aktinida Dalam deret sistem periodik, lantanida menempati periode 6 dan aktinida menempati periode 7 12 Jawaban: a Energi ionisasi adalah energi minimum yang diperlukan untuk melepaskan satu elektron dari atom netral dalam wujud gas Akibat dari pelepasan elektron ini atom berubah menjadi ion positif 13 Jawaban: a Dalam sistem periodik, dalam satu golongan dari atas ke bawah jari-jari atom semakin besar Dalam satu periode, dari kiri ke kanan jari-jari atom semakin kecil Unsur A terletak pada golongan VIIIA periode 2, unsur B terletak pada golongan IIA periode 3, unsur C terletak pada golongan VIIA periode 3, unsur D terletak pada golongan VIIIA periode 3, dan unsur E terletak pada golongan IB periode 4 Jadi, unsur yang mempunyai jari-jari atom paling kecil adalah unsur A 14 Jawaban: d Periode pada sistem periodik dinyatakan dengan jumlah kulit atom Unsur yang mempunyai jumlah kulit atom sama terletak dalam satu periode 15 Jawaban: e Unsur-unsur Cl, Br, dan I terletak dalam satu golongan sehingga ketiganya mempunyai sifat kimia yang sama 16 Jawaban: c Nomor atom Na 11, sedangkan nomor atom F 9 Unsur Na terletak di sebelah kiri atom F dan unsur Mg berada di sebelah kanan unsur Na Urutan letak ketiga unsur tersebut Na-Mg-F Semakin ke kanan harga energi ionisasi suatu unsur semakin besar leh karena itu, harga energi ionisasi Mg lebih besar dari energi ionisasi Na, tetapi lebih kecil dari energi ionisasi F Jadi, harga energi ionisasi yang mungkin untuk Mg adalah 740 kj/mol 17 Jawaban: e Unsur yang paling mudah melepaskan elektron memiliki energi ionisasi paling kecil Unsur dengan energi ionisasi paling kecil dalam sistem periodik terletak di sebelah kiri dan bawah Jadi, unsur yang paling mudah melepaskan elektron adalah unsur Na karena terletak pada golongan IA Kimia Kelas X 29

31 18 Jawaban: d Jumlah kulit atom menunjukkan periode Konfigurasi elektron dari unsur-unsur dengan nomor atom tersebut sebagai berikut Nomor atom 2: 2 periode 1 Nomor atom 5: 2 3 periode 2 Nomor atom 6: 2 4 periode 2 Nomor atom 14: periode 3 Nomor atom 7: 2 5 periode 2 Nomor atom 11: periode 3 Nomor atom 12: periode 3 Nomor atom 17: periode 3 Nomor atom 15: periode 3 Nomor atom 20: periode 4 Jadi, unsur yang terletak dalam satu periode adalah unsur dengan nomor atom 12 dan Jawaban: b a 5B : 2 3 ; terletak pada golongan IIIA periode 2 b 14Si : ; terletak pada golongan IVA periode 3 c 8 : 2 6 ; terletak pada golongan VIA periode 2 d 16S : ; terletak pada golongan VIA periode 3 e 34Se : ; terletak pada golongan VIA periode 4 Jadi, unsur yang terdapat dalam golongan IVA adalah unsur 14 Si 20 Jawaban: d Jumlah elektron unsur x 16, konfigurasi elektronnya: Jumlah elektron valensi 6, jumlah kulit atom 3 Jadi unsur x terletak pada golongan VIA, periode 3 21 Jawaban: d Konfigurasi unsur-unsur tersebut dalam sistem periodik sebagai berikut Nomor atom 7: 2 5 golongan VA, periode 2 Nomor atom 11: golongan IA, periode 3 Nomor atom 14: golongan IVA, periode 3 Nomor atom 18: golongan VIIIA, periode 3 Nomor atom 19: golongan IA, periode 4 Unsur yang paling sukar membentuk ion positif adalah unsur yang paling sukar melepas elektron Unsur tersebut memiliki energi ionisasi besar Energi ionisasi besar, dalam sistem periodik dimiliki oleh unsur-unsur yang berada di sebelah atas dan kanan Jadi, unsur yang paling sukar membentuk ion positif adalah unsur dengan nomor atom Jawaban: d Unsur y mempunyai 17 elektron Konfigurasi elektron unsur y Elektron valensi y 7, berarti golongan VIIA, kulit atom y 3, berarti periode 3 Jadi, unsur y terletak pada golongan VIIA, periode 3 23 Jawaban: b Keelektronegatifan unsur-unsur dalam satu periode dari kiri ke kanan semakin besar Jadi, urutan unsurunsur tersebut dalam satu periode dari kiri ke kanan adalah T, Q, R, P, dan S 24 Jawaban: e Konfigurasi unsur-unsur tersebut dalam sistem periodik sebagai berikut 4Be : 2 2 golongan IIA, periode 2 12Mg: golongan IIA, periode 3 20Ca : golongan IIA, periode 4 38Sr : golongan IIA, periode 5 56Ba : golongan IIA, periode 6 Unsur-unsur tersebut terletak dalam 1 golongan Dalam satu golongan dari atas ke bawah jari-jari atom semakin panjang Dengan demikian, unsur yang memiliki jari-jari atom paling panjang adalah unsur 56 Ba 25 Jawaban: c Unsur yang terletak di golongan VIA periode 2 berarti pada konfigurasi elektronnya memiliki elektron valensi sejumlah 6 dan kulit atomnya 2 Konfigurasi elektron unsur tersebut adalah 2 6 Jumlah elektron unsur tersebut 8 Jumlah elektron nomor atom Jadi, nomor atom unsur tersebut 8 26 Jawaban: c Nomor atom X 13 Konfigurasi elektron unsur X : Atom X terletak pada golongan IIIA karena elektron valensinya 3 dan terletak pada periode 3 karena jumlah kulit elektronnya 3 27 Jawaban: c Keelektronegatifan unsur-unsur dalam satu golongan dari atas ke bawah semakin kecil Jadi, urutan unsur-unsur dalam satu golongan dari atas ke bawah yaitu K, L,, M, dan N 28 Jawaban: d Konfigurasi elektron unsur 52 Te : Jumlah kulit atom Te 5 Jadi unsur Te berada pada periode 5 29 Jawaban: b Ion Ca 2+ terbentuk karena atom Ca melepas 2 elektron Konfigurasi atom Ca: Karena elektron valensi Ca 2 dan jumlah kulitnya 4 maka Ca terletak pada golongan IIA periode 4 30 Jawaban: c Unsur A terletak pada golongan IA periode 3, Unsur B terletak pada golongan IIA periode 3, Unsur C terletak pada golongan VIIA periode 3, Unsur D terletak pada golongan IVA periode 4, dan Unsur E terletak pada golongan IA periode 4 Suatu unsur akan sukar melepas elektron jika energi ionisasinya besar Dalam satu golongan dari atas ke bawah energi ionisasi semakin kecil Dalam 30 Kunci Jawaban dan Pembahasan

32 satu periode dari kiri ke kanan energi ionisasi semakin besar Jadi, unsur yang paling sukar melepas elektron adalah unsur yang terletak di sebelah kanan atas Unsur tersebut adalah C karena terletak pada golongan VIIA periode 3 B Uraian 1 Massa atom relatif unsur X 63,782 Massa rata-rata 1 atom unsur X 63,782 12,000 sma 63,782 sma 2 Berdasarkan hukum Triade, massa atom relatif unsur kedua dalam satu triade adalah rata-rata dari massa atom relatif unsur pertama dan ketiga a Unsur Br terletak di antara unsur Cl dan I + + A r Br 81 b Unsur Sr terletak di antara unsur Ca dan Ba + + A r Sr 88,5 Jadi, massa atom relatif unsur Br 81 sedangkan Sr 88,5 3 a Unsur P: Jumlah elektron valensi 8 golongan VIIIA Jumlah kulit atom 3 periode 3 b Unsur Q: Jumlah elektron valensi 1 golongan IA Jumlah kulit atom 4 periode 4 c Unsur S: Jumlah elektron valensi 2 golongan IIA Jumlah kulit atom 4 periode 4 d Unsur T: Jumlah elektron valensi 3 golongan IIIA Jumlah kulit atom 4 periode 4 4 a Unsur A terletak pada golongan IA dan periode 6 Elektron valensi A 1, jumlah kulit atom A 6 Konfigurasi elektron A: Jumlah elektron A nomor atom A 55 b Unsur B terletak pada golongan IIIA, periode 2 Elektron valensi B 3, jumlah kulit atom B 2 Konfigurasi elektron B: 2 3 Jumlah elektron B nomor atom B 5 c Unsur C terletak pada golongan VIIA, periode 4 Elektron valensi C 7, jumlah kulit atom C 4 Konfigurasi elektron C: Jumlah elektron C nomor atom C 35 d Unsur D terletak pada golongan VIIIA, periode 5 Elektron valensi D 8, jumlah kulit atom d 5 Konfigurasi elektron A: Jumlah elektron D nomor atom D 54 5 Konfigurasi unsur-unsur N, Ne, Si, P, dan Cl sebagai berikut 7N : 2 5 golongan VA, priode 2 10Ne: 2 8 golongan VIIIA, priode 2 14Si : golongan IVA, priode 3 15P : golongan VA, priode 3 17Cl : golongan VIIA, priode 3 Jadi, unsur yang terletak dalam satu golongan adalah unsur N dan P 6 a Unsur transisi dalam adalah unsur-unsur yang elektronnya mengisi subkulit 4f dan 5f b Unsur transisi dalam dibedakan menjadi dua golongan sebagai berikut 1) Golongan lantanida, yaitu golongan yang terdiri atas 14 unsur yang memiliki sifat mirip dengan lantanium Contoh: Ce, Pr, dan Nd 2) Golongan aktinida, yaitu golongan yang terdiri atas 14 unsur yang memiliki sifat mirip unsur aktinium Contoh: Th, Pa, dan U 7 a 18A periode 3 golongan VIIIA 33B periode 4 golongan VA 16C periode 3 golongan VIA 14D periode 3 golongan IVA E periode 4 golongan VIIIA 36 Gol Periode 3 4 IVA VA VIA VIIA VIIIA D b Jari-jari terbesar B Energi ionisasi terkecil D Keelektronegatifan terkecil D 8 a Dalam satu golongan dari atas ke bawah daya tarik inti terhadap elektron terluar semakin kecil Akibatnya, elektron semakin mudah dilepas Dengan demikian energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron cenderung semakin kecil b Dalam satu periode dari kiri ke kanan, daya tarik inti terhadap elektron terluar semakin besar sehingga elektron semakin sukar dilepas Dengan demikian energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron cenderung semakin besar B C A E Kimia Kelas X 31

33 9 Konfigurasi elektron 16S : 2 8 6, terletak pada periode 3 golongan VIA 17Cl : 2 8 7, terletak pada periode 3 golongan VIIA 18Ar : 2 8 8, terletak pada periode 3 golongan VIIIA 19K : , terletak pada periode 4 golongan IA 20Ca : , terletak pada periode 4 golongan IIA a Urutan unsur-unsur menurut bertambahnya jari-jari atom Ar Cl S Ca K b Urutan unsur-unsur menurut bertambahnya energi ionisasi K Ca S Cl Ar 10 Langkah-langkah: a Membuat konfigurasi elektron tiap-tiap unsur: 7 A B C D b Menentukan golongan dan periode tiap-tiap unsur Unsur Gol Priode A B C D VA VIA VA VIA c Meletakkan unsur-unsur dalam potongan SPU Gol VA VIA Periode 2 3 A C B D d Dari potongan SPU terlihat unsur yang memiliki energi ionisasi terbesar dan terkecil Energi ionisasi terbesar B Energi ionisasi terkecil C Bab III A Pilihan Ganda Ikatan Kimia 1 Jawaban: e Konfigurasi elektron unsur A yaitu Unsur A memiliki elektron valensi 3 Dengan demikian, untuk memenuhi kaidah oktet maka unsur A harus melepas 3 elektronnya membentuk ion A Jawaban: b Unsur 19 9Z memiliki 9 proton, 9 elektron, dan 10 neutron Saat membentuk ion Z, jumlah elektron bertambah 1 menjadi 10 elektron Dengan demikian, ion Z memiliki 9 proton, 10 elektron, dan 10 neutron 3 Jawaban: e Beberapa sifat gas neon sebagai berikut 1) Merupakan golongan gas mulia 2) Memiliki konfigurasi elektron 2 8 3) Telah memenuhi aturan oktet 4) Termasuk golongan VIIIA Gas neon tidak membentuk ikatan ion karena keadaannya telah stabil 4 Jawaban: d 36Kr Elektron valensi Kr 8 sehingga termasuk unsur golongan VIIIA (gas mulia) Unsur gas mulia bersifat stabil sehingga sukar bereaksi dengan unsur lain 5 Jawaban: b Konfigurasi elektron 12 Mg: Unsur ini cenderung melepaskan 2 elektron agar stabil seperti unsur-unsur gas mulia (unsur Ne) 12 Mg(2 8 2) Mg2+ (2 8) + 2e 6 Jawaban: c Ion klor (Cl ) menangkap satu elektron agar stabil seperti unsur argon Apabila jumlah nomor atom klor 17, jumlah elektron klor juga 17 Jika dalam bentuk ion, jumlah elektron klor bertambah menjadi 18 karena menangkap satu elektron 7 Jawaban: a Konfigurasi elektron unsur 37 Rb yaitu leh karena itu, unsur Rb dapat mencapai kestabilan dengan melepas 1 elektron membentuk ion positif Rb + 8 Jawaban: d Unsur dengan konfigurasi elektron dapat mencapai kestabilan dengan cara melepaskan 2 elektron terluar membentuk ion positif bermuatan +2 Ion ini dapat berikatan dengan unsur nonlogam membentuk ikatan ion Unsur tersebut berelektron valensi 2 berarti termasuk golongan IIA 9 Jawaban: a Atom-atom yang mencapai kestabilan dengan mengikuti kaidah duplet atau cenderung memiliki konfigurasi elektron gas helium yaitu atom-atom yang mempunyai nomor atom kecil, dari hidrogen hingga boron Atom-atom tersebut yaitu hidrogen (nomor atom 1), litium (nomor atom 3), berilium (nomor atom 4), dan boron (nomor atom 5) 32 Kunci Jawaban dan Pembahasan

34 10 Jawaban: e Unsur Jumlah Jumlah Konfigurasi Elektron Proton Elektron Sebelum Membentuk Ion A B C D E Berdasarkan tabel tersebut maka unsur-unsur yang mempunyai elektron valensi 7 akan masuk ke dalam golongan VIIA Unsur yang mempunyai elektron valensi 7 yaitu A dan E B Uraian 1 a Suatu atom dikatakan telah stabil apabila telah memenuhi aturan oktet atau duplet Suatu atom dikatakan telah memenuhi aturan oktet jika elektron valensinya 8 dan suatu atom dikatakan telah memenuhi aturan duplet jika elektron valensinya berjumlah 2 b Suatu atom dapat mencapai kestabilan dengan dua cara, yaitu: 1) melakukan serah terima elektron; 2) melakukan penggunaan pasangan elektron secara bersama-sama 2 Atom Konfigurasi Elektron Cara Mencapai Valensi Kestabilan a 12 b 13 c 16 d 19 Mg Melepas 2e Al Melepas 3e S Menangkap 2e K Melepas 1e 3 a Br : (menangkap satu elektron sehingga jumlah elektron menjadi 36) b Ca 2+ : (melepas dua elektron sehingga jumlah elektron menjadi 18) c Al 3+ : 2 8 (melepas tiga elektron sehingga jumlah elektron menjadi 10) d K + : (melepas satu elektron sehingga jumlah elektron menjadi 18) e : 2 8 (menangkap dua elektron sehingga jumlah elektron menjadi 10) f Ba 2+ : (melepas dua elektron sehingga jumlah elektron menjadi 54) 4 Ion positif terbentuk karena atom melepaskan elektron untuk mencapai kestabilan seperti gas mulia sehingga jumlah elektron dalam atom menjadi berkurang Sementara itu, ion negatif terbentuk karena atom menangkap elektron untuk mencapai kestabilan seperti gas mulia sehingga jumlah elektron dalam atom bertambah 5 Jumlah elektron nomor massa jumlah neutron a Jumlah elektron Konfigurasi elektron Mencapai kestabilan dengan melepas 1 elektron, membentuk ion positif bermuatan +1 b Jumlah elektron Konfigurasi elektron Mencapai kestabilan dengan menangkap 1 elektron membentuk ion negatif bermuatan 1 A Pilihan Ganda 1 Jawaban: e Sifat-sifat senyawa ion sebagai berikut 1) Dalam bentuk lelehannya bersifat konduktor 2) Titik didih tinggi 3) Dalam bentuk padatannya bersifat isolator 4) Tidak larut dalam larutan karbon tetraklorida 5) Memiliki bentuk kristal yang besar 2 Jawaban: b Unsur Nomor Jumlah Jumlah Konfigurasi Keadaan Massa Neutron Elektron Elektron Stabil A A 2+ B B C C 2 D D Unsur yang dapat membentuk senyawa ion yaitu unsur A dan C, yaitu terbentuk senyawa ion AC 3 Jawaban: e Unsur A memiliki nomor atom 13 sehingga konfigurasi elektron A: Unsur B memiliki nomor atom 17 sehingga konfigurasi elektron B: Unsur A mencapai kestabilan dengan melepas 3e dan membentuk ion A 3+, sedangkan unsur B dapat mencapai kestabilan dengan menangkap 1e dan membentuk ion B Dengan demikian, A 3+ dan B dapat membentuk senyawa ion AB 3 4 Jawaban: c Kalium terletak pada golongan IA, berarti memiliki elektron valensi 1 Unsur tersebut akan melepas satu elektron untuk mencapai kestabilan seperti gas mulia Apabila berikatan dengan brom, satu elektron tersebut akan diberikan pada satu atom brom Sementara itu, satu atom brom akan menangkap satu elektron dari satu atom kalium Dengan demikian, terjadi serah terima elektron antara kalium dengan brom membentuk ikatan ion dengan susunan yang stabil Kimia Kelas X 33

35 K K + + e (melepas 1 elektron) Br + e Br (menangkap 1 elektron) K + Br K + + Br KBr 5 Jawaban: c Nama Senyawa Jenis Ikatan a Karbon dioksida Ikatan kovalen b Karbon monoksida Ikatan kovalen c Kalsium klorida Ikatan ion d Nitrogen monoksida Ikatan kovalen e Amonia Ikatan kovalen Kalsium klorida (CaCl 2 ) merupakan senyawa ion dari ion positif Ca 2+ dan ion negatif Cl Kalsium merupakan unsur logam, sedangkan klor merupakan unsur nonlogam 6 Jawaban: b Ion X 3+ merupakan logam X yang melepas 3 elektronnya Jika berikatan dengan klor, akan membentuk rumus kimia XCl 3 Satu atom klor hanya mampu menangkap satu elektron dari atom X Jika atom X melepas 3 elektron, berarti diperlukan 3 atom klor untuk menangkap ketiga elektron tersebut X X e 1 (melepas 3 elektron) Cl + e Cl 3 (menangkap 1 elektron) X + 3Cl X Cl XCl 3 7 Jawaban: a Unsur A memiliki nomor atom 12 dan unsur B memiliki nomor atom 9 Unsur A memiliki konfigurasi elektron Unsur B memiliki konfigurasi elektron 2 7 Unsur A membentuk ion A 2+ (melepas 2 elektron) dan unsur B membentuk ion B (menangkap 1 elektron) Dengan demikian, A dan B akan membentuk senyawa ion AB 2 Senyawa ion memiliki ciri-ciri larut dalam air, leburannya bersifat konduktor, dan padatannya bersifat isolator 8 Jawaban: d 2P 2 stabil (gas mulia) 10Q 2 8 stabil (gas mulia) 17R menangkap 1 elektron 19S melepas 1 elektron Ikatan ion dibentuk oleh unsur yang melepaskan elektron dengan unsur yang menangkap elektron 9 Jawaban: b Senyawa ionik ditandai dengan gabungan antara ion logam dengan ion nonlogam Mangan dioksida termasuk senyawa ionik Mangan termasuk logam, sedangkan oksigen termasuk nonlogam Rumus kimia senyawa tersebut adalah Mn 2 Sementara itu, karbon dioksida, nitrogen dioksida, sulfur dioksida, dan nitrogen monoksida merupakan senyawa-senyawa yang tersusun atas atom-atom nonlogam Keempat senyawa tersebut bukan termasuk senyawa ionik 10 Jawaban: e B Uraian 1 No a 4 Be dan 8 Be b 11 Na dan 12Mg tidak dapat membentuk senyawa c 12 Mg dan 16 S MgS d 1 H dan 19K tidak dapat membentuk senyawa e 20 Ca dan 17 Cl CaCl 2 Unsur Penyusun Konfigurasi Unsur Penyusun Ion Penyusun Senyawa Ion yang Terbentuk a 13 Al dan 8 13 Al 283 Al3+ Al b 11 Na dan 8 11 Na 281 Na+ Na c 20 Ca dan 17 Cl 20 Ca 2882 Ca2+ CaCl 2 17Cl 287 Cl d 3 Li dan 9 F 3 Li 21 Li+ LiF 9F 27 F e 13 Al dan 17 Cl 13 Al 283 Al3+ AlCl 3 Cl 287 Cl 17 2 a Unsur-unsur dari golongan IIA memiliki elektron valensi 2 Sementara itu, unsur-unsur dari golongan IIIA memiliki elektron valensi 3 Unsur-unsur dari golongan IIA cenderung melepaskan 2e, sedangkan unsur-unsur dari golongan IIIA cenderung melepaskan 3e Kedua atom tersebut tidak dapat membentuk senyawa ion karena keduanya sama-sama cenderung melepaskan elektron, sedangkan pada senyawa ion, ada atom yang melepaskan elektron dan ada pula atom yang menangkap elektron b Unsur golongan IIA memiliki energi ionisasi yang rendah, sehingga untuk membentuk senyawa ion, membutuhkan unsur dengan afinitas elektron tinggi, seperti unsur dalam golongan VIIA dan VIA Unsur dalam golongan VIIA memerlukan 1e untuk membentuk struktur gas mulia Rumus senyawa ion dengan unsur golongan IIA adalah AX 2, A unsur golongan IIA, X unsur halogan(viia) Sementara itu, unsur dalam golongan VIA memerlukan 2e untuk membentuk struktur gas mulia Rumus senyawa ion dengan unsur golongan IIA adalah AY, A unsur golongan IIA, Y unsur golongan VIA 34 Kunci Jawaban dan Pembahasan

36 3 Jika perbedaan elektronegativitas semakin besar, ikatan ioniknya semakin kuat BeBr 2 2,6 1,57 1,03 MgBr 2 2,6 1,3 1,3 CaBr 2 2,6 1 1,6 SrBr 2 2,6 0,95 1,65 BaBr 2 2,6 0,89 1,71 Urutan kekuatan ikatan ion dari yang terkecil sampai yang terbesar: BeBr 2 < MgBr 2 < CaBr 2 < SrBr 2 < BaBr 2 4 Senyawa yang berikatan ion terbentuk dari unsur logam dengan unsur nonlogam Senyawa-senyawa tersebut adalah NaCl, KBr, BaCl 2, NaBr, KCl, dan LiF Unsur Na, K, Ba, dan Li merupakan unsur logam Unsur Cl, Br, dan F termasuk unsur nonlogam 5 Energi ionisasi adalah energi yang dibutuhkan oleh suatu atom untuk melepaskan 1 elektron pada kulit terluarnya Afinitas Elektron adalah kemampuan suatu atom untuk menangkap 1 elektron pada kulit terluarnya Pada senyawa ion, salah satu atom penyusunnya memiliki energi ionisasi yang tinggi dan afinitas elektron yang tinggi Atom ini akan membentuk ion negatif Sementara itu, atom penyusun yang lain memiliki energi ionisasi rendah dan afinitas elektron yang rendah sehingga akan membentuk ion positif leh karena itu, pada kedua atom ini akan terbentuk senyawa ion yang kuat dari ion positif dan ion negatif A Pilihan Ganda 1 Jawaban: c 1) Cl 2 terbentuk melalui ikatan kovalen tunggal 2) H 2 merupakan senyawa kovalen polar 3) CCl 4 merupakan senyawa kovalen nonpolar 4) KCl terbentuk melalui ikatan ion 5) CH 4 terbentuk melalui ikatan kovalen tunggal 2 Jawaban: b N 2 merupakan senyawa yang menyimpang dari kaidah oktet karena atom pusat N dikelilingi 9 elektron Berikut rumus Lewis senyawa tersebut o o o o o o x x x x o o N o o o o 3 Jawaban: c Beberapa ciri-ciri ikatan kovalen sebagai berikut 1) Terbentuk dari unsur nonlogam dengan nonlogam 2) Terbentuk dari penggunaan bersama pasangan elektron 3) Elektron yang digunakan untuk berikatan berupa elektron valensi 4 Jawaban: e Metana (CH 4 ) merupakan senyawa nonpolar sehingga tidak memiliki gaya antardipol tetapi memiliki gaya London pada molekul-molekulnya 5 Jawaban: c Dua elektron berasal dari atom N yang digunakan bersama-sama dengan atom B 6 Jawaban: b Karbon dioksida (C 2 ) C Nitrogen (N 2 ) N N Asam klorida (HCl) H Cl Metana (CH 4 ) Asam sulfida (H 2 S) 7 Jawaban: d H S H Jadi, terdapat 4 ikatan kovalen tunggal dan 2 ikatan kovalen koordinasi 8 Jawaban: a Nitrogen (N 2 ), memiliki konfigurasi elektron: Jawaban: d a b H H C H H kovalen koordinasi ikatan kovalen rangkap dua ikatan kovalen rangkap tiga ikatan kovalen tunggal ikatan kovalen tunggal ikatan kovalen tunggal kovalen tunggal kovalen tunggal kovalen tunggal kovalen tunggal kovalen koordinasi Kimia Kelas X 35

37 c d e Jadi, senyawa yang tidak mengikuti kaidah oktet dan duplet adalah PCl 5 karena atom P mempunyai 5 pasang elektron berikatan (10 elektron) 10 Jawaban: c Struktur Lewis dari NH 3 dan NH+ 4 yaitu: + NH 3 NH+ 4 Berdasarkan gambar tersebut dapat diketahui bahwa NH 3 memiliki 1 elektron bebas, sedangkan NH+ 4 tidak memiliki elektron bebas 11 Jawaban: c C 2 2 ikatan kovalen rangkap dua C 2 H 5 H 8 ikatan kovalen tunggal HCl 4 3 ikatan kovalen koordinasi dan 2 ikatan kovalen tunggal CH 4 4 ikatan kovalen tunggal (tidak memenuhi kaidah oktet karena C dikelilingi oleh 10 elektron) H 2 2 ikatan kovalen tunggal 12 Jawaban: c Berikut struktur dari senyawa-senyawa tersebut a H H H H H C C C C H H H H H b H H H C C H c H C C H d Cl Cl C Cl H e Cl Cl G P H Cl Cl Cl Jadi, senyawa yang memiliki ikatan rangkap tiga adalah senyawa C 4 H 2 13 Jawaban: d satu ikatan kovalen koordinasi satu ikatan kovalen rangkap dua 14 Jawaban: a Selain mengacu pada harga momen dipol, kepolaran senyawa yang terdiri dari dua atom (diatomik) dapat pula ditentukan dari perbedaan keelektronegatifan antara dua atom tersebut Perbedaan keelektronegatifan BrF 4,1 2,7 1,4 HBr 2,7 2,1 0,6 HF 4,1 2,1 2,0 Semakin besar perbedaan keelektronegatifannya, maka semakin polar senyawanya dan sebaliknya Jadi, urutan kepolaran yang semakin kecil yaitu HF, BrF, dan HBr 15 Jawaban: d Di antara senyawa NH 3 dan H 2 memiliki ikatan hidrogen Ikatan ini sangat kuat sehingga mengakibatkan titik didih kedua senyawa tersebut tinggi 36 Kunci Jawaban dan Pembahasan

38 B Uraian 1 Berikut gambar struktur Lewis dari senyawa NH 4 Cl + [Cl ] Berdasarkan gambar tersebut, terlihat bahwa NH 4 Cl merupakan senyawa yang berikatan ion dan kovalen NH 4 Cl disebut sebagai senyawa ion karena terdapat ikatan antara ion amonium (NH 4+ ) dan ion klorida (Cl ) Sementara itu, ion amonium merupakan senyawa yang memiliki 3 buah ikatan kovalen tunggal dan sebuah ikatan koordinasi seperti yang ditunjukkan pada gambar 2 a CS 2 b F 2 c Cl 2 3 d H 3 P 4 ikatan kovalen rangkap dua ikatan kovalen tunggal ikatan kovalen tunggal ikatan kovalen koordinasi ikatan kovalen koordinasi ikatan kovalen tunggal b Gaya London (dipol sesaat) Gaya London terjadi pada molekul-molekul nonpolar dan ini hanya terjadi sesaat saja Berdasarkan hal tersebut maka gaya yang terdapat dalam senyawa berikut adalah: a H 2 gaya antardipol b CH 2 Cl 2 gaya London (dipol sesaat) c CH 4 gaya London (dipol sesaat) d HCl gaya antardipol e Cl 2 gaya London (dipol sesaat) 4 Senyawa bersifat polar jika mempunyai perbedaan keelektronegatifan Cl 3,5 2,8 0,7 polar FCl 4,1 2,8 1,3 polar BrCl 2,8 2,7 0,1 polar PH 2,1 2,1 0 nonpolar Semakin besar perbedaan harga keelektronegatifannya maka semakin besar pula tingkat kepolarannya Jadi, urutan kepolaran yang semakin besar yaitu BrCl < Cl < FCl 5 a NH 3 merupakan senyawa kovalen dari unsur nonlogam nitrogen dan unsur nonlogam hidrogen Selain itu, NH 3 disebut sebagai senyawa kovalen karena terjadi penggunaan pasangan elektron secara bersama b 7 N 2 5 dan 1 H 1 c Gambar titik elektron NH 3 : d Ikatan kovelan pada NH 3 merupakan ikatan kovalen tunggal e NH 3 bersifat polar karena memiliki pasangan elektron bebas e PF 3 f HCl 3 ikatan kovalen tunggal ikatan kovalen tunggal ikatan kovalen koordinasi Jadi, senyawa-senyawa yang memiliki ikatan kovalen koordinasi adalah Cl 2 3, H 3 P 4, dan HCl 3 3 Gaya antarmolekul dalam senyawa kovalen ada dua macam sebagai berikut a Gaya antardipol Gaya dipol terjadi pada molekul-molekul polar A Pilihan Ganda 1 Jawaban: b X (melepas 1 elektron) Z (menangkap 2 elektron) X X + + e 2 Z + 2e Z 2 1 2X + Z 2X + + Z 2 X 2 Z Ikatan yang terbentuk adalah ikatan ion karena terjadi serah terima elektron Kimia Kelas X 37

39 2 Jawaban: a a NH 3 : Amonia (NH 3 ) merupakan senyawa kovalen polar karena selain berikatan secara kovalen, senyawa ini juga memiliki sepasang elektron bebas, sehingga mengakibatkan amonia bersifat polar b NaF : Ikatan ion c CCl 4 : Ikatan kovalen nonpolar d BF 3 : Ikatan kovalen nonpolar karena momen dipolnya nol e Ca : Ikatan ion 3 Jawaban: b 9F memiliki konfigurasi 2 7 sehingga saat menangkap 1 elektron maka konfigurasi elektron menjadi 2 8 Konfigurasi elektron ini dimiliki oleh unsur neon a Helium 2 b Neon 2 8 c Argon d Kripton e Xenon Jawaban: e Konfigurasi elektron unsur 5 A 2 3 Unsur A harus melepaskan 3e untuk membentuk ion A 3+ Unsur A dapat membentuk ikatan dengan unsur golongan VIIA (dilambangkan dengan B) dengan rumus molekul A 2 B 3 5 Jawaban: b Kepolaran ditinjau dari harga perbedaan keelektronegatifan Semakin besar perbedaannya, maka akan semakin polar Harga kepolaran senyawasenyawa tersebut sebagai berikut a H 2 2,2 2,2 0 b HCl 3,16 2,2 0,96 c HBr 2,96 2,2 0,76 d HI 2,66 2,2 0,46 e F 2 3,98 3, Jawaban: c Ion 2 memiliki konfigurasi elektron 2 8 Ion 2 dengan konfigurasi tersebut telah mendapatkan 2 donor elektron sehingga saat menjadi atom maka 2 elektron dihilangkan Dengan demikian, konfigurasi elektronnya menjadi Jawaban: d A memiliki konfigurasi elektron 1 B memiliki konfigurasi elektron 2 7 Kedua unsur tersebut tidak melakukan serah terima elektron, melainkan menggabungkan elektronnya membentuk pasangan elektron untuk dipakai secara bersama-sama (berikatan kovalen) dan membentuk senyawa AB 8 Jawaban: b 6P 2 4 menangkap 4 elektron 9Q 2 7 menangkap 1 elektron 11R melepas 1 elektron 18 S stabil Ikatan ion dibentuk oleh unsur yang melepaskan elektron dengan unsur yang menangkap elektron 9 Jawaban: c Senyawa karbon tetraklorida memiliki rumus molekul CCl 4 dan berikatan kovalen Rumus molekul seperti ini memiliki bentuk yang simetris sehingga momen dipolnya nol Senyawa dengan momen dipol nol tidak memiliki perbedaan keelektronegatifan sehingga bersifat nonpolar 10 Jawaban: e Senyawa Al 2 3 jika terion akan memiliki jumlah ion 5 yaitu 2 ion Al 3+ dan 3 ion 2 11 Jawaban: b H N H (ada 4 ikatan kovalen tunggal) H 12 Jawaban: a Senyawa yang menyimpang dari kaidah oktet dan duplet yaitu senyawa PCl 5 karena atom pusat P dikelilingi oleh 9 elektron dan 1 atom Cl dikelilingi oleh 7 elektron 13 Jawaban: d Berdasarkan gambar tersebut, diperoleh data bahwa: Jumlah proton 49, jumlah neutron 66, jumlah elektron 46 Hal ini menandakan bahwa jumlah proton > jumlah elektron, sehingga proton elektron 3 maka akan membentuk ion +3 Jadi gambar tersebut merupakan ion Jawaban: b 6C 2 4 elektron valensi 4 S elektron valensi 6 16 S C S Atom C dijadikan atom pusat agar strukturnya stabil Pasangan elektron bebas dimiliki oleh atom S Atom pusat memenuhi aturan oktet Semua ikatannya berupa ikatan rangkap dua dan tidak terdapat ikatan kovalen koordinasi 15 Jawaban: a A unsur nonlogam, sedangkan B unsur logam Dengan demikian, antara unsur A dan B dapat terjadi ikatan ion Ikatan kovalen merupakan ikatan 38 Kunci Jawaban dan Pembahasan

40 yang terjadi antara unsur nonlogam dengan nonlogam 16 Jawaban: b Nomor atom Ne Ne Na+ 2 8 (sama dengan jumlah elektron Ne) 17 Cl (sama dengan jumlah elektron Ne) 38 Sr K Jadi, ion yang mempunyai jumlah elektron sama dengan atom neon adalah Na + dan 2 17 Jawaban: c KF : Ikatan ion Cl 2 : Ikatan kovalen HF : Ikatan kovalen H 2 : Ikatan kovalen NH 3 : Ikatan kovalen Na : Ikatan ion H 2 : Ikatan kovalen BF 3 : Ikatan kovalen NaCl : Ikatan ion KCl : Ikatan ion LiF : Ikatan ion Mg : Ikatan ion Na 2 : Ikatan ion 18 Jawaban: d Jumlah elektron yang digunakan untuk berikatan pada ikatan kovalen rangkap dua adalah dua pasang elektron, berarti ada 4 elektron 19 Jawaban: d Cara suatu unsur mencapai susunan elektron yang stabil yaitu sesuai aturan oktet leh karena itu, unsur-unsur yang berikatan akan melakukan serah terima elektron dan menggunakan bersama pasangan elektronnya 20 Jawaban: c Susunan elektron X menjadi stabil dengan melepas satu elektron yang akan ditangkap oleh unsur yang konfigurasi elektronnya kekurangan satu elektron, yaitu Jawaban: c Jumlah elektron G 15 Konfigurasi elektron G 285 Jumlah elektron Cl 17 Konfigurasi elektron Cl 287 Untuk mencapai susunan elektron gas mulia unsur G dan Cl menggunakan pasangan elektron bersama-sama Elektron valensi G Elektron valensi Cl Pasangan elektron yang terjadi: Jadi, ada 3 unsur Cl yang digunakan untuk membentuk senyawa dengan G Rumus senyawa yang terjadi: GCl 3, jenis ikatannya kovalen 22 Jawaban: b 5 ikatan kovalen rangkap 2 4 ikatan kovalen koordinasi 3 ikatan kovalen tunggal 2 ikatan kovalen tunggal 1 ikatan kovalen tunggal 23 Jawaban: e HCl (hanya ikatan kovalen) NaCl Na Na + + e (hanya ikatan ion) Cl + e Cl Na + Cl Na + + Cl NaCl MgBr 2 Mg Mg e 1 (hanya ikatan ion) Br + e Br 2 Mg + 2Br Mg Br MgBr 2 H 2 S 4 (hanya ikatan kovalen) Mg(N 3 Mg(N 3 Mg Jawaban: b Senyawa yang tidak menyimpang dari kaidah oktet dan duplet adalah senyawa karbon dioksida Struktur Lewis dari C 2 digambarkan sebagai berikut (memiliki ikatan ion sekaligus ikatan kovalen) 25 Jawaban: e A 2 S 4 terdiri atas ion 2A + dan S 4 2 Hal ini menunjukkan bahwa untuk mencapai kestabilan, atom A membentuk ion A + dengan melepas Kimia Kelas X 39

41 1 elektron Hal ini berarti atom A memiliki elektron valensi 1 Dari kelima pilihan jawaban tersebut yang memiliki elektron valensi 1 yaitu pilihan jawaban e ( ) Sementara itu, konfigurasi elektron: elektron valensi elektron valensi elektron valensi elektron valensi 8 26 Jawaban: b P memiliki 5 elektron valensi Saat P bersenyawa dengan unsur Cl membentuk PCl 3 maka tiga elektron P digunakan untuk berikatan dengan Cl sehingga atom P masih memiliki sepasang elektron bebas 27 Jawaban: d Antara unsur logam (golongan IA atau II) dengan nonlogam (golongan VIA atau VIIA) cenderung membentuk senyawa ionik, bukan senyawa kovalen 28 Jawaban: c Atom Mg, Al, Zn, Ba, Na, Li, dan Co termasuk atom logam sehingga ikatan yang terbentuk dengan nonlogam termasuk ikatan ion HI H 2 S 3 atau H I Si 2 atau H S H atau Si 29 Jawaban: b Ikatan hidrogen dimiliki oleh senyawa yang mengandung atom H Ikatan hidrogen merupakan ikatan yang sangat kuat, terjadi pada atom H dengan atom N,, dan F sehingga yang memiliki ikatan hidrogen adalah HF 30 Jawaban: c Beberapa sifat dari senyawa air sebagai berikut 1) Bersifat polar 2) Dapat menghantarkan arus listrik 3) Memiliki ikatan hidrogen 4) Ikatannya sangat kuat 5) Memiliki titik didih (100 C) lebih tinggi daripada etanol (79 C) B Uraian 1 Urutan kekuatan ikatan yaitu: HF > HI > HBr > HCl HF memiliki ikatan yang lebih kuat dibandingkan ketiga senyawa tersebut karena HF memiliki ikatan hidrogen Ikatan hidrogen merupakan ikatan yang sangat kuat Sementara itu, ikatan HI > HBr > HCl karena jumlah elektron I > Br > Cl Semakin banyak elektronnya kekuatan ikatannya akan semakin besar, karena gaya tarik antara elektron dan inti semakin kuat 2 a A melepas 1e B 1 menangkap 1e C menangkap 1e Dari ketiga data tersebut, maka unsur A dapat bergabung dengan unsur C, karena terdapat serah terima elektron A agar stabil harus melepas satu elektron Elektron yang dilepas tersebut akan ditangkap oleh C untuk mencapai kestabilan Dengan demikian, akan terbentuk senyawa ion AC Unsur B akan bergabung dengan unsur C untuk sama-sama memakai elektron tersebut 1 elektron B akan dipakai oleh C dan 1 elektron C akan dipakai oleh B sehingga akan terjadi pemakaian bersama pasangan elektron dalam mencapai kestabilan Akibatnya, akan terbentuk senyawa kovalen BC b Senyawa ion yang terbentuk yaitu AC dan senyawa kovalen yang terbentuk yaitu BC 3 a Gambar struktur Lewis S 3 : b Jenis ikatannya adalah ikatan kovalen rangkap dua dan ikatan kovalen koordinasi 4 Dalam molekul polar atom pusatnya harus mempunyai pasangan elektron bebas Molekul XY 3 memenuhi kaidah oktet, maka atom pusat dikelilingi oleh 8 elektron atau 4 pasang elektron leh karena terdapat 3 pasang elektron ikatan antara atom X dan Y, maka jumlah pasangan elektron bebasnya harus pasang elektron bebas 5 Senyawa natrium hidroksida merupakan campuran antara ikatan ion dan ikatan kovalen Natrium hidroksida merupakan gabungan antara ion natrium (Na + ) dan ion hidroksida (H ) Sementara itu, ion hidroksida (H ) merupakan senyawa kovalen antara atom H dan atom Struktur Lewis dari ion hidroksida digambarkan sebagai berikut + 40 Kunci Jawaban dan Pembahasan

42 6 a PCl 4 + b NCl 3 c SF 4 d BF 4 e N f XeF 2 g BH 3 h C2 3 i SCl 2 j ClF 3 + (memenuhi kaidah oktet) (memenuhi kaidah oktet) (memenuhi kaidah oktet) (tidak memenuhi oktet, jumlah elektron valensi S pada SF 4 menjadi 10) (tidak memenuhi kaidah oktet, jumlah elektron valensi N pada N hanya 7) (tidak memenuhi kaidah oktet, jumlah elektron valensi Xe pada XeF 2 menjadi 10) (tidak memenuhi kaidah oktet, jumlah elektron valensi B pada BH 3 hanya 6) (memenuhi kaidah oktet) (memenuhi kaidah oktet) (tidak memenuhi kaidah oktet, jumlah elektron valensi Cl pada ClF 3 menjadi 10) 7 Ikatan Ion LiF Li Li + + e F + e F Li + F Li + + F LiF BeF 2 Be Be e 1 F + e F 2 Be Be e 2F + 2e 2F Be + 2F Be F BeF 2 Mg Mg Mg e + 2e 2 Mg + Mg Mg Ca Ca Ca e + 2e 2 Ca + Ca Ca 8 Aluminium merupakan salah satu unsur logam Di dalam aluminium terdapat ikatan logam antara atom pusat Al dengan elektron-elektron yang mengelilinginya, dan saling tumpang tindih Elektron-elektron ini berikatan sangat kuat dengan atom pusat sehingga aluminium mudah ditempa dan tidak mudah hancur leh karena mudah ditempa maka aluminium akan mudah dibentuk menjadi beberapa macam peralatan, termasuk peralatan memasak Elektron-elektron yang saling tumpang tindih juga mengakibatkan elektron bergerak leluasa Keadaan inilah yang mengakibatkan aluminium bersifat konduktor panas yang baik 9 a Kepolaran suatu senyawa ditentukan beberapa hal berikut 1) Jumlah momen dipol Jika jumlah momen dipol 0, bersifat nonpolar 2) Perbedaan keelektronegatifan Jika harga perbedaan keelektronegatifan mendekati nol (0), bersifat nonpolar 3) Bentuk molekul Apabila bentuk molekulnya simetris, biasanya bersifat nonpolar 4) Keberadaan pasangan elektron bebas Jika tidak mempunyai pasangan elektron bebas, bersifat nonpolar HF BF 3 N 2 atau F H atau N N H 2 Ikatan Kovalen atau F B F F atau H H Kimia Kelas X 41

43 b 1) CH 4 bersifat nonpolar H H C H H CH 4 tidak memiliki pasangan elektron bebas sehingga pasangan elektron tertarik sama kuat ke seluruh atom 2) NH 3 bersifat polar Atom pusat memiliki pasangan elektron bebas sehingga pasangan elektron akan tertarik ke salah satu atom Selain itu, NH 3 memiliki perbedaan keelektronegatifan sebesar 0,9 3) H 2 bersifat polar, karena memiliki perbedaan keelektronegatifan sebesar 1,4 4) HF bersifat polar dengan perbedaan keelektronegatifan sebesar 1,9 5) 2 bersifat nonpolar karena bentuk molekulnya simetris dan perbedaan keelektronegatifannya S elektron valensi 6 9F 2 7 elektron valensi 7 SF 6 Elektron valensi S pada SF 6 menjadi 12 Hal ini menunjukkan adanya penyimpangan dari kaidah oktet (elektron valensi 8) Latihan Ulangan Tengah Semester A Pilihan Ganda 1 Jawaban: e Elektron ditemukan oleh Thomson, proton ditemukan oleh Goldstein, dan neutron ditemukan oleh Chadwick 2 Jawaban: a Pada peredaran hamburan sinar α, sebagian besar sinar α diteruskan Berarti dalam atom banyak terdapat ruang kosong Saat sebagian sinar α dipantulkan, berarti sinar α mengenai suatu benda pejal yang massanya lebih besar dari massa sinar α Inti atom yang terpusat pada atom bermuatan positif karena sebagian sinar α yang bermuatan negatif dibelokkan 3 Jawaban: a Atom natrium dengan nomor massa 23 dan nomor atom 11 mempunyai 11 proton, 11 elektron, dan 12 neutron 4 Jawaban: d Unsur yang mempunyai neutron sebanyak 24 mempunyai nomor massa 45 dan proton sebanyak 21, karena jumlah neutron merupakan selisih antara nomor massa (jumlah inti) dengan nomor atom (jumlah proton) 5 Jawaban: b Atom 32 16S terdiri atas 16 elektron Al 3+ mempunyai elektron sebanyak Ar 2+ mempunyai elektron sebanyak S + mempunyai elektron sebanyak Cl mempunyai elektron sebanyak S 2 mempunyai elektron sebanyak Jadi, spesi yang elektronnya sama dengan jumlah elektron dalam 32 16S adalah Ar2+ 6 Jawaban: c Nomor atom unsur A 58 Nomor massa isotop A 140 Isotop adalah atom yang mempunyai nomor atom sama tetapi nomor massanya berbeda Dengan demikian atom unsur A dilambangkan A Jumlah elektron A nomor atom jumlah proton 58 Jumlah neutron nomor massa jumlah elektron Jadi, unsur A mempunyai 58 proton, 82 neutron, dan 58 elektron 7 Jawaban: a U nomor atom 92 jumlah proton jumlah elektron nomor atom 92 nomor massa 238 massa atom jumlah neutron nomor massa jumlah elektron Jadi, dalam unsur uranium dengan lambang U terdapat 92 proton, 92 elektron, 146 neutron, dan massa atom Jawaban: d Elektron valensi suatu unsur dapat ditentukan dari konfigurasi elektronnya Konfigurasi unsur C, Na, Ca, Se, dan Rb sebagai berikut 6C : 2 4 elektron valensi 4 Na : elektron valensi Ca : elektron valensi 2 Se : elektron valensi 6 Rb : elektron valensi 1 42 Kunci Jawaban dan Pembahasan

44 Jadi, unsur yang mempunyai elektron valensi 6 adalah unsur Se 9 Jawaban: e Atom A; Σ proton Σ elektron nomor atom (Z) 18 Σ neutron nomor massa (A) nomor atom (Z) 20 A 18 A Simbol atom A Atom B; Σ proton Σ elektron nomor atom (Z) 17 Σ neutron nomor massa (A) nomor atom (Z) 21 A 17 A Simbol atom A Jadi, antara atom A dan B merupakan isobar (nomor massa sama dan nomor atom berbeda) 10 Jawaban: d Jumlah proton, neutron, dan elektron dalam ionion tersebut sebagai berikut a Ca 2+, terdapat 20 proton, 20 neutron, dan 18 elektron b 19 9 F, terdapat 9 proton, 10 neutron, dan 10 elektron c , terdapat 8 proton, 10 neutron, dan 10 elektron d Na +, terdapat 11 proton, 12 neutron, dan 10 elektron e 9 4 Be 2+, terdapat 4 proton, 5 neutron, dan 2 elektron 11 Jawaban: d + Massa atom relatif X A r X Jadi, massa atom relatif X adalah Jawaban: c Atom 40 20C mempunyai elektron sebanyak 20 Konfigurasi elektron: Jawaban: e Isobar adalah unsur-unsur berbeda yang mempunyai nomor massa sama tetapi nomor atom berbeda Jadi, unsur-unsur yang merupakan isobar adalah unsur D dan E karena nomor massanya sama, yaitu 238 Sementara itu, unsur A dengan unsur C disebut isotop karena nomor atomnya sama, yaitu Jawaban: b Jumlah kulit unsur Q: 4 Jumlah elektron di kulit ke empat: 7 Konfigurasi elektron: Jumlah elektron: Nomor atom jumlah elektron 35 Jadi, nomor atom unsur Q sebanyak Jawaban: d Posisi suatu unsur dalam tabel periodik ditentukan oleh jumlah elektron valensi Unsur-unsur dengan jumlah elektron valensi sama menempati golongan yang sama Unsur-unsur dengan jumlah kulit elektron valensi sama menempati periode yang sama 16 Jawaban: c Dalam salah satu golongan dari atas ke bawah reaktivitas suatu unsur semakin bertambah karena jari-jari atom semakin bertambah sehingga semakin mudah melepaskan elektron dan berikatan dengan elektron unsur lain 17 Jawaban: b Konfigurasi elektron 85 At: Elektron valensi At 7 Untuk mencapai kestabilan seperti gas mulia unsur At menangkap satu elektron sehingga terpenuhi aturan oktet Konfigurasi elektron yang dicapai adalah: Jawaban: e Konfigurasi elektron 29 X: Kulit pertama maksimal berisi 2 elektron Kulit ke dua maksimal berisi 8 elektron Kulit ke tiga maksimal berisi 18 elektron Kulit ke empat berisi elektron valensi sebanyak satu elektron 19 Jawaban: a Unsur dengan jumlah proton 7 juga mempunyai jumlah elektron 7 karena proton dan elektron dinyatakan dengan nomor atom Konfigurasi elektron unsur tersebut adalah 2 5 Jumlah elektron valensi unsur tersebut 5 dan jumlah kulit elektronnya 2 Jadi, unsur tersebut terletak dalam golongan VA periode 2 20 Jawaban: d Konfigurasi elektron unsur Z Jumlah kulit atom 5 periode 5 Jumlah elektron valensi 5 golongan VA Jadi, unsur Z dalam sistem periodik unsur terletak pada golongan VA dan periode 5 Kimia Kelas X 43

45 21 Jawaban: c Jumlah proton unsur 55 Jumlah elektron unsur tersebut jumlah proton 55 Konfigurasi elektron Jumlah kulit atom 6 periode 6 Jumlah elektron valensi 1 golongan IA Jadi, unsur dengan jumlah proton 55 terletak pada periode 6 golongan IA 22 Jawaban: e Konfigurasi elektron dari unsur-unsur tersebut sebagai berikut 6W: 2 4; terletak pada golongan IVA 10X: 2 8; terletak pada golongan VIIIA 17Y: 2 8 7; terletak pada golongan VIIA 19Z: ; terletak pada golongan IA 23 Jawaban: a Jumlah proton nomor atom jumlah elektron Dalam satu golongan, jumlah elektron valensi setiap unsur adalah sama Jumlah proton Y 9, maka konfigurasi elektronnya: 2 7 Elektron valensi Y 7 leh karena itu, elektron valensi unsur X juga harus 7 Konfigurasi elektron dari unsur-unsur dengan nomor atom pada pilihan jawaban sebagai berikut 1) 17: elektron valensi 7 2) 18: elektron valensi 8 3) 19: elektron valensi 1 40: elektron valensi 2 51: elektron valensi 3 Jadi, jumlah proton unsur X adalah 17 karena mempunyai elektron valensi 7 24 Jawaban: b Unsur X menggantikan unsur hidrogen Unsur hidrogen mempunyai jumlah elektron 1 sehingga elektron valensinya juga 1 Unsur yang juga mempunyai elektron valensi 1 akan mempunyai sifat-sifat kimia sama dengan unsur hidrogen Konfigurasi elektron yang berelektron valensi 1 adalah Jawaban: b Dianggap unsur tersebut adalah X Nomor massa X 137 Jumlah neutron X 81 Nomor atom X jumlah proton jumlah elektron Jumlah elektron nomor massa jumlah neutron Konfigurasi elektron X Elektron valensi X 2 golongan IIA Golongan IIA merupakan golongan unsur-unsur alkali tanah Sementara itu, unsur golongan alkali adalah unsur golongan IA, unsur golongan nitrogen merupakan golongan VA, unsur golongan halogen merupakan unsur golongan VIIA, dan unsur golongan gas mulia merupakan golongan VIIIA 26 Jawaban: e Konfigurasi unsur-unsur tersebut sebagai berikut 16P: golongan VIA periode 3 11Q: golongan IA periode 3 21R: golongan IIIB periode 4 Jari-jari atom akan bertambah jika unsur pada tabel periodik berada di sebelah kiri dan bawah Jadi, urutan unsur-unsur sesuai kenaikan jari-jari atomnya yaitu unsur P, R, dan Q 27 Jawaban: a Konfigurasi elektron unsur-unsur tersebut sebagai berikut 12X: golongan IIA periode 3 15Y: golongan VA periode 3 17X: golongan VIIA periode 3 Unsur X, Y, dan Z berada dalam satu periode, dengan urutan tempat: X, Y, dan Z Dalam satu periode dari kiri ke kanan sifat keperiodikan unsur-unsur tersebut sebagai berikut 1) Jari-jari atom berkurang dengan urutan X > Y > Z 2) Elektronegativitas bertambah dengan urutan X < Y < Z 3) X dan Y berwujud monoatomik karena merupakan logam padat, sedangkan Z berberwujud diatomik karena berwujud gas 4) X dan Y bersifat konduktor listrik dan panas sedangkan Y bersifat nonkonduktor 28 Jawaban: b a Mg 2 ion (ion Mg 2+ dan ion 2- ) b C 2 kovalen c NaF ion (ion Na + dan F - ) d LiBr ion (ion Li + dan Br - ) e Al 2 3 ion (ion Al 3+ dan 2- ) 29 Jawaban: b Senyawa A B C D Nomor Atom Konfigurasi A dan B tidak dapat membentuk senyawa ion karena sama-sama melepas elektron B dan C dapat membentuk senyawa ion dengan rumus senyawa BC (B melepas 2 elektron dan C menangkap 2 elektron) C dan D tidak dapat membentuk senyawa ion karena D merupakan gas mulia yang bersifat stabil A dan D tidak dapat membentuk senyawa ion karena D merupakan gas mulia yang bersifat stabil 44 Kunci Jawaban dan Pembahasan

46 B dan D tidak dapat membentuk senyawa ion karena D merupakan gas mulia yang bersifat stabil 30 Jawaban: a a Cl 2 ikatan kovalen tunggal b N 2 ikatan kovalen rangkap tiga c 2 ikatan kovalen rangkap dua d Mg ikatan ion e K 2 ikatan ion 31 Jawaban: e a 19K melepaskan 1 elektron b 17Cl menangkap 1 elektron c 20Ca melepaskan 2 elektron d menangkap 2 elektron e 5B 2 3 melepaskan 3 elektron 32 Jawaban: d a unsur memiliki jumlah proton 16 b unsur tersebut untuk mencapai kestabilan perlu menangkap 2 elektron c unsur tersebut tidak dapat membentuk senyawa ion dengan golongan VIIA d unsur tersebut memiliki elektron valensi 6 ( elektron, konfigurasi elektron sehingga elektron valensi 6) e unsur tersebut merupakan golongan VIA 33 Jawaban: d a P melepaskan 2 elektron, membentuk ion P 2+ b Q menangkap 2 elektron, membentuk ion Q 2 c R menangkap atau melepaskan 4 elektron d S melepaskan 1 elektron, membentuk ion S + e T melepaskan 2 elektron, membentuk ion T 2+ Berdasarkan konfigurasi elektron tersebut, akan dapat terbentuk senyawa ion PQ 34 Jawaban: b a Amonium klorida merupakan senyawa kovalen yang bersifat polar b Karbon tetraklorida merupakan senyawa kovalen nonpolar karena simetris c Asam klorida merupakan senyawa kovalen polar karena memiliki perbedaan keelektronegatifan d Asam fluorida merupakan senyawa kovalen polar karena memiliki perbedaan keelektronegatifan e Magnesium klorida merupakan senyawa ion sehingga bersifat polar 35 Jawaban: c Pada gambar struktur senyawa NH 4 Cl jelas terlihat bahwa: 1 ikatan kovalen tunggal 2 ikatan kovalen tunggal 3 ikatan kovalen koordinasi 4 ikatan kovalen tunggal 5 pasangan elektron bebas 36 Jawaban: c Senyawa karbon dioksida (C 2 ) memiliki 2 buah ikatan kovalen rangkap dua seperti yang digambarkan di bawah ini C 37 Jawaban: d Kepolaran suatu senyawa dapat ditentukan dari selisih harga keelektronegatifan unsur-unsur penyusun senyawa a Mg 3,44 1,31 2,13 b HF 3,98 2,20 1,78 c Na 2 3,44 0,93 2,51 d NaF 3,98 0,93 3,05 e MgF 2 3,98 1,31 2,67 Berdasarkan perbedaan keelektronegatifan tersebut, senyawa yang paling polar ditunjukkan oleh senyawa yang memiliki perbedaan keelektronegatifan paling banyak, yaitu NaF 38 Jawaban: b ACl 2 A Cl Hal ini menunjukkan bahwa A melepaskan 2 elektron Golongan yang memiliki 2 elektron valensi dan cenderung melepaskannya untuk membentuk ion +2 adalah golongan IIA (golongan alkali tanah) a alkali memiliki 1 elektron valensi cenderung membentuk ion +1 b alkali tanah memiliki 2 elektron valensi cenderung membentuk ion +2 c oksigen memiliki 6 elektron valensi cenderung membentuk ion -2 d halogen memiliki 7 elektron valensi cenderung membentuk ion -1 e gas mulia merupakan golongan yang stabil, sehingga tidak membentuk ion 39 Jawaban: b Unsur Ca, memenuhi susunan elektron yang stabil dengan cara melepaskan 2 elektron, membentuk ion Ca 2+ Klorin menangkap elektron yang dilepas Ca sehingga terbentuk ion Cl Ikatan yang terbentuk adalah ikatan ion Kimia Kelas X 45

47 40 Jawaban: b Pasangan elektron di antara N dan B merupakan milik atom N Pasangan elektron antara N dan H serta B dan F (nomor 1, 3, dan 5) merupakan ikatan kovalen tunggal Pasangan elektron nomor 4 merupakan pasangan elektron bebas B Uraian 1 a Atom Jumlah Proton 8 8 Jumlah Neutron 8 10 b Konfigurasi elektron kedua isotop sebagai berikut 16 8 : : 2 6 Elektron valensi pada kedua isotop adalah 6 c Isotop yang mempunyai jumlah proton sama dengan jumlah neutron adalah 16 8 Gambar struktur atom pada atom 16 8 sebagai berikut Keterangan: neutron proton elektron 2 a Konfigurasi elektron unsur P, Q, dan R sebagai berikut 1) P : ) Q : ) R : b 1) Unsur P mempunyai elektron valensi 3 maka unsur P terletak pada golongan IIIA 2) Unsur Q mempunyai elektron valensi 8 maka unsur Q terletak pada golongan VIIIA 3) Unsur R mempunyai elektron valensi 3 maka unsur R terletak pada golongan IIIA c Jumlah neutron unsur P, Q, dan R sebagai berikut 1) P : Nomor massa 27 Nomor atom 13 Jumlah neutron ) Q : Nomor massa 40 Nomor atom 18 Jumlah neutron ) R : Nomor massa 70 3 A r Ga Nomor atom 31 Jumlah neutron ,8 4 a R(27), paling mudah menangkap 1 elektron untuk membentuk konfigurasi oktet b S(28), sudah stabil sehingga sangat sulit melepas atau menangkap elektron 5 a 16 A: Elektron valensi 6 Unsur A terletak pada golongan VIA b 20Ba: Elektron valensi 2 Unsur B terletak pada golongan IIA c 34C: Elektron valensi 6 Unsur C terletak pada golongan VIA d 49D: Elektron valensi 3 Unsur D terletak pada golongan IIIA e 52E: Elektron valensi 6 Unsur D terletak pada golongan VIA Jadi, unsur yang terletak dalam satu golongan adalah unsur A, C, dan E Ketiganya terletak pada golongan VIA 6 Harga keelektronegatifan unsur dalam satu periode dari kiri ke kanan akan semakin besar leh karena itu, urutan unsur-unsur tersebut dari kiri-ke kanan juga sesuai harga keelektronegatifannya, yaitu B, E, D, A, dan C 7 No a H H d b c Senyawa KH Mg Cl 2 HCN CH 3 N 2 C Ion S Tunggal Jenis Ikatan Rangkap 2 e Kovalen Rangkap 3 F B F F Koordinasi Cl P Cl Cl 46 Kunci Jawaban dan Pembahasan

48 9 a Logam memiliki ikatan logam yang terdiri atas beberapa atom pusat berupa ion positif (ion atom logam) dan elektron-elektron di sekitarnya b Elektron-elektron tersebut saling tumpang tindih satu sama lain mengakibatkan elektron mudah berpindah c Elektron-elektron tersebut saling memegang erat atom pusat yang berupa ion positif logam d leh karena ikatannya yang kuat, saat dipukul-pukul logam tidak akan pecah dan hancur, tetapi hanya menggeser kedudukan ion-ion di dalamnya Dengan demikian, logam bersifat ulet, mudah ditempa, dan dapat diulur menjadi kawat 10 a Padatan senyawa kovalen bersifat lunak dan rapuh b Tidak menghantarkan arus listrik c Mempunyai titik didih dan titik leleh rendah d Pada suhu kamar berwujud gas, cair (Br 2 ), dan padat (I 2 ) e Larut dalam pelarut polar Bab IV Tata Nama Senyawa dan Persamaan Reaksi Sederhana A Pilihan Ganda 1 Jawaban: c Logam Na mempunyai kation Na + saja Logam Mg mempunyai kation Mg 2+ saja Logam Au mempunyai kation Au + dan Au 3+ Logam Cr mempunyai kation Cr 2+ dan Cr 3+ Logam Hg mempunyai kation Hg + dan Hg 2+ 2 Jawaban: c SnCl 2 tersusun dari ion timah(ii) (Sn 2+ ) dan ion klorida (Cl ) Nama senyawa SnCl 2 adalah timah(ii) klorida Timah klorida, timah(i) klorida, dan timah diklorida merupakan penamaan yang salah Timah(IV) klorida mempunyai rumus kimia SnCl 4 3 Jawaban: d Br : ion bromida Br : ion hipobromit Br 2 : ion bromit Br 3 : ion bromat Br 4 : ion perbromat 4 Jawaban: d Berdasarkan pernyataan dalam soal, karbit bereaksi dengan air menghasilkan gas yang mudah terbakar Hal ini berarti rumus kimia karbit adalah CaC 2 Senyawa CaC 2 tersusun atas ion kalsium (Ca 2+ ) dan ion karbida (C ) Dengan demikian, nama CaC 2 adalah kalsium karbida 5 Jawaban: a Senyawa utama bauksit tersebut berupa Al 2 3 Al 2 3 terbentuk dari ion aluminium (Al 3+ ) dan ion oksida ( 2 ) Aluminium hanya mempunyai bilangan oksidasi 3+ saja sehingga penamaan tidak perlu menggunakan angka, seperti II atau III Dengan demikian, nama senyawa Al 2 3 yaitu aluminium oksida 6 Jawaban: e NH 4 Cl terbentuk dari kation amonium (NH 4+ ) dan anion klorida (Cl ) Jadi, nama senyawanya adalah amonium klorida Amonium sulfat mempunyai rumus (NH 4 S 4 Natrium klorida mempunyai rumus NaCl Amonium karbonat mempunyai rumus (NH 4 C 3 Natrium sulfat mempunyai rumus (Na S 4 7 Jawaban: c Senyawa nitrogen(v) oksida dinamakan juga dinitrogen pentaoksida Bilangan oksidasi atom N +5 sehingga rumus senyawa nitrogen(v) oksida adalah N Jawaban: c Senyawa merkuri(i) nitrat mengandung kation Hg + dan anion N 3 Dengan demikian, rumus kimia merkuri(i) nitrat HgN 3 9 Jawaban: c Kalsium oksida mempunyai rumus kimia Ca Jika direaksikan dengan air (H 2 ) akan menghasilkan basa atau hidroksida yaitu kalsium hidroksida Kalsium hidroksida mempunyai rumus kimia Ca(H 10 Jawaban: c Senyawa hidrat merupakan beberapa senyawa yang berwujud kristal yang mampu mengikat air dari udara atau bersifat higroskopis Penamaan senyawa hidrat seperti penamaan senyawa lainnya, tetapi ditambahkan angka Yunani yang menyatakan banyaknya air kristal hidrat, sebelum kata hidrat MgS 4 7H 2 mempunyai nama magnesium sulfat heptahidrat 11 Jawaban: e No Rumus Kimia Al 2 (C 2 4 ) 3 K 2 HCN Ba K 2 Mn 4 Nama Kimia aluminium oksalat kalium oksida asam sianida barium oksida kalium manganat Kimia Kelas X 47

49 12 Jawaban: e Senyawa poliatom adalah senyawa yang terdiri atas lebih dari dua macam unsur penyusun yang berbeda Misal kalsium sianida (Ca(CN ) dan amonium nitrat (NH 4 N 3 ) Kalsium klorida (CaCl 2 ), perak bromida (AgBr), barium sulfida (BaS 2 ), besi(iii) oksida (Fe 2 3 ) merupakan senyawa biner yang terdiri atas unsur logam dan nonlogam Natrium hidroksida (NaH) merupakan senyawa poliatom yang berupa basa Asam iodida (HI) merupakan senyawa asam Diklor trioksida (Cl 2 3 ) dan fosfor pentaklorida (PCl 5 ) merupakan senyawa biner yang terdiri atas unsur nonlogam dan nonlogam 13 Jawaban: b Ion Ca 2+ ion kalsium Ion Si2 3 ion silikat Ca 2+ + Si 3 2 CaSi 3 Senyawa CaSi 3 mempunyai nama kalsium silikat Bilangan oksidasi kalsium hanya satu jenis (2+) sehingga tidak ada angka Romawi setelah nama unsur depan Ion antimonit Sb 3 3, ion antimonat Sb 4 3, dan ion tiosulfat S Jawaban: d FeS (besi(ii) sulfida) merupakan senyawa biner yang tersusun dari unsur logam dan nonlogam HCl (asam klorida) merupakan senyawa asam yang tersusun dari unsur nonlogam dan nonlogam FeCl 2 (bes(ii) klorida) merupakan senyawa biner yang tersusun dari unsur logam dan nonlogam H 2 S (asam sulfida) merupakan senyawa asam anorganik 15 Jawaban: b Natrium tiosulfat mempunyai rumus kimia Na 2 S 2 3 Senyawa tersebut terbentuk dari ion Na + dan S C merupakan ion oksalat Sb3 3 merupakan ion antimonit Sb3 4 merupakan ion antimonat Natrium hanya mempunyai satu jenis bilangan oksidasi (1+) B Uraian 1 No Rumus S 3 N 2 4 FeP 4 Mg 3 N 2 Al(H) 3 H 2 C 3 Nama Kimia belerang trioksida dinitrogen tetraoksida besi(iii) fosfat magnesium nitrida aluminium hidroksida asam karbonat 2 a Al 2 (S 4 ) 3 : Al 3+ dan S2 4 b Sn(C 3 : Sn 4+ dan C2 3 c Mg(CN : Mg 2+ dan CN d CaF 2 : Ca 2+ dan F e CH 3 CH : CH 3 C dan H + 3 a Kalium oksalat dihidrat b Magnesium sulfat heptahidrat c Natrium sulfat pentahidrat 4 Senyawa Biner Senyawa Poliatom silikon tetrahidrida (SiH 4 ) belerang diklorida (SCl 2 ) asam iodida (HI) krom(iii) klorida (CrCl 3 ) 5 (NH 4 Cr 2 7 terbentuk dari ion NH 4 + dan Cr Nama kimianya amonium dikromat Senyawa tersebut termasuk senyawa poliatom Cr 2 3 terbentuk dari ion Cr 3+ dan 2 Nama kimianya krom(iii) oksida Senyawa tersebut termasuk senyawa biner yang terbentuk dari unsur logam dan nonlogam A Pilihan Ganda asam format (HCH) asam kromat (H 2 Cr 4 ) magnesium silikat (MgSi 3 ) barium hipoiodat (Ba(I ) 1 Jawaban: d Reaksi pembakaran senyawa organik selalu membutuhkan 2 (oksigen) Reaksi pembakaran sempurna menghasilkan gas C 2 dan H 2 Reaksi pembakaran tidak sempurna menghasilkan gas C dan H 2 2 Jawaban: a Reaktan merupakan zat pereaksi Zat yang merupakan reaktan adalah Al dan H 2 S 4 Sementara itu, Al 2 (S 4 ) 3 dan H 2 merupakan produk (hasil reaksi) 3 Jawaban: e Misal persamaan reaksi: acu(s) + bhn 3 (aq) ccu(n 3 (aq) + dh 2 () + en a 1 Cu: a c c 1 H: b 2d (1) N: b 2c + e (2) : 3b 6c + d + e (3) 48 Kunci Jawaban dan Pembahasan

50 3b 6c + b + e 2 b 6c + e (4) Persamaan reaksi (2) dan 4) 2 (2c + e) 6c + e 5c + 2 e 6c + e e 6 + e 1 e 1 e b 2c + e b 2 + b 2 b 2d 2d 2 2d d Jadi, persamaan reaksi setara: Cu(s) + HN 3 (aq) Cu(N 3 (aq) + H 2 () + N Jika dikalikan 3, persamaan reaksi menjadi: 3Cu(s) + 8HN 3 (aq) 3Cu(N 3 (aq) + 4H 2 () + 2N 4 Jawaban: a Reaksi yang terjadi adalah: Aluminium + besi(iii) oksida aluminium oksida + besi Al + Fe 2 3 Al Fe Jumlah Al di sebelah kiri berbeda dengan jumlah Al di sebelah kanan Demikian juga jumlah Fe di sebelah kiri berbeda dengan jumlah Fe di sebelah kanan Agar persamaan reaksi setara, jumlah Al di sebelah kiri disamakan dengan jumlah Al di sebelah kanan, begitu pula dengan jumlah Fe Persamaan reaksi menjadi: 2Al + Fe 2 3 Al Fe 5 Jawaban: e Misal: a 1 Al: a 2c 1 2c c : 2b 3c 2b b Persamaan laju reaksi setara: Al + 2 Al 2 3 Jika dikalikan 4, persamaan laju reaksi menjadi: 4Al Al 2 3 Jadi, koefisien a 4, b 3, dan c 2 6 Jawaban: c Misal persamaan reaksi: akn 3 + bs + cc dk 2 S + ec 2 + fn 2 a 1 K: a 2d S: b d 1 2d b d N: a 2f C: c 2e 1 2f c 3 f : 3a 2e 3 2e e Jadi, persamaan reaksi tersebut setara jika c 2e 7 Jawaban: b Pada suatu persamaan reaksi, larutan disimbolkan dengan (aq) Larutan yang terdapat dalam persamaan reaksi di atas terdiri atas larutan asam klorida (HCl(aq)) dan larutan mangan(ii) klorida (MnCl 2 (aq)) Namun, larutan yang merupakan produk hanya mangan(ii) klorida 8 Jawaban: c ahn 2 bn + HN 3 + H 2 Jumlah H sebelah kiri a a 3 Jumlah H sebelah kanan 3 Jumlah N sebelah kiri a 3 3 b + 1 Jumlah N sebelah kanan b + 1 b 2 9 Jawaban: a Misal: a 1 Fe: 2a 2c 2 2c c 1 : 3a + 4b 12c + d 3 + 4b 12 + d 4b d 9 (1) H: 2b 2d 2b 2d 0 (2) S: b 3c b 3 Persamaan (2) 2b 2d 0 6 2d 0 d 3 Kimia Kelas X 49

51 Jadi, persamaan reaksi setaranya sebagai berikut Fe H 2 S 4 Fe 2 (S 4 ) 3 + 3H 2 Perbandingan antara koefisien b dan d 3 : 3 1 : 1 10 Jawaban: c Gas karbon dioksida (C 2 ) jika direaksikan dengan gas amonia (NH 3 ) akan menghasilkan serbuk amonium sianida (NH 4 CN) dan uap air (H 2 ) Serbuk NH 4 CN berwujud padat sehingga disimbolkan dengan fase (s) sedangkan uap air berwujud gas sehingga disimbolkan dengan fase Dengan demikian, persamaan reaksi yang belum setara untuk reaksi tersebut sebagai berikut C 2 + NH 3 NH 4 CN(s) + H 2 B Uraian 1 Berbagai wujud zat dalam persamaan reaksi sebagai berikut: a zat padat (s), b zat cair ( ), c larut dalam air (aq), dan d gas 2 a 2HN 3 (aq) + Ba(H (aq) Ba(N 3 (aq) + 2H 2 (s) asam nitrat barium hidroksida barium nitrat air b C + 2 C 2 karbon oksigen karbon monoksida dioksida c Mg(s) + 2HCl(aq) MgCl 2 (aq) + H 2 magnesium asam klorida magnesium hidrogen klorida 3 Persamaan reaksi: abr 2 + bkh ckbr + dkbr 3 + eh 2 Misal: a 1 Br: 2a c + d 2 c + d (1) K: b c + d (2) : b 3d + e (3) H: b 2e (4) Persamaan (1) dan (2) b c + d 2 c + d b 2 Persamaan (4) b 2e 2 2e e 1 Persamaan (3) b 3d + e 2 3d d Persamaan (2) b c + d 2 c + c 1 Persamaan reaksi setara: Br 2 + 2KH KBr + KBr 3 + H 2 Jika dikalikan 3, persamaan reaksi menjadi: 3Br 2 + 6KH 5KBr + KBr 3 + 3H 2 Jadi, perbandingan koefisien reaksi antara Br 2 dan KBr 3 3 : 1 4 Terlebih dahulu disamakan salah satu unsur sejenis di ruas kiri dan ruas kanan Unsur yang disamakan dapat dipilih salah satu, yaitu K, Mn, H, dan Fe Misalkan pada reaksi ini yang disamakan adalah unsur K Unsur K di ruas kiri ada satu, sedangkan di ruas kanan ada dua sehingga KMn 4 diberi angka 2 dan koefisien K 2 S 4 diberi angka 1 Pada koefisien senyawa yang lain diisi dengan abjad sehingga persamaan reaksi sebagai berikut 2KMn 4 + ah 2 S 4 + bfes 4 1K 2 S 4 + cmns 4 + dfe 2 (S 4 ) 3 + eh 2 Persamaan ruas ruas kiri ruas kanan K 2 2 Mn 2 c c a + 4b 4 + 4c + 12d + e H 2a 2e a e S a + b 1 + c + 3d Fe b 2d d b Persamaan : 8 + 4a + 4b 4 + 4c + 12d + e substitusi c 2, e a, dan d b, sehingga persamaannya sebagai berikut 3a 2b 4 (persamaan 1) Persamaan S: a + b 1 + c + 3d subtitusi c 2 dan d b, persamaan menjadi: a + b b a b 3 (persamaan 2) Selanjutnya salah satu variabel dalam persamaan 1 dan persamaan 2 dieliminasi Persamaan 1 : 3a 2b 4 1 3a 2b 4 Persamaan 2 : a b 3 4 4a 2b 12 a 8 a 8 d 50 Kunci Jawaban dan Pembahasan

52 a e e 8 Substitusi nilai a ke salah satu persamaan, misalnya persamaan b 4 b 10, d 10 5 Jadi, persamaan reaksinya sebagai berikut 2KMn 4 + 8H 2 S FeS 4 K 2 S 4 + 2MnS 4 + 5Fe 2 (S 4 ) 3 + 8H 2 5 Reaksi pembakaran glukosa sebagai berikut C 6 H C 2 + H 2 (belum setara) Misal persamaan reaksi: ac 6 H b 2 cc 2 + dh 2 a 1 C: 6a c 6 c c 6 H: 12a 2d 12 2d d 6 : 6a + 2b 2c + d 6 + 2b b 12 b 6 Jadi, persamaan reaksi pembakaran glukosa yang sudah setara sebagai berikut C 6 H C 2 + 6H 2 A Pilihan Ganda 1 Jawaban: d Ion aluminium hanya mempunyai bilangan oksidasi +3, sedangkan ion sulfat mempunyai bilangan oksidasi 2 Jika ion Al 3+ dan S 4 2 membentuk senyawa maka rumus yang terbentuk sebagai berikut Al 3+ + S 4 2 Al 2 (S 4 ) 3 2 Jawaban: a Ca 3 (P 4 merupakan senyawa poliatom Penamaan unsur depan tidak diikuti angka Romawi karena kalsium hanya mempunyai satu macam kation saja Jadi, nama yang tepat untuk senyawa Ca 3 (P 4 adalah kalsium fosfat 3 Jawaban: c P 2 5 merupakan senyawa biner yang terdiri atas unsur nonlogam dan nonlogam Aturan penamaannya ditandai dengan awalan angka Yunani yang menyatakan jumlah atom nonlogam, diikuti dengan nama unsur dan diakhiri dengan akhiran -ida Jadi, P 2 5 mempunyai nama difosfor pentaoksida atau difosfor pentoksida 4 Jawaban: c Kalium nitrida mempunyai rumus kimia K 3 N Jadi, kalium nitrida terbentuk dari satu ion K + dan satu ion N 3 5 Jawaban: c Al 2 Se 3 merupakan senyawa biner antara unsur logam dan nonlogam Al 2 Se 3 terbentuk dari ion Al 3+ dan Se 2 Nama senyawanya adalah aluminium selenida karena aluminium hanya mempunyai satu kation saja (+3) 6 Jawaban: c Jika ion-ion Ag +, Zn 2+, dan Al 3+ bergabung dengan ion hidroksida (H ) maka rumus basa yang terbentuk sebagai berikut Ag + + H AgH (perak hidroksida) Zn 2+ + H Zn(H (zink hidroksida) Al 3+ + H Al(H) 3 (aluminium hidroksida) 7 Jawaban: e Senyawa NaH 2 P 4 terbentuk dari ion Na + dan ion H 2 P 4 (ion dihidrogen fosfat) sehingga memiliki nama natrium dihidrogen fosfat Hal ini berbeda dengan senyawa Na 2 HP 4 yang tersusun atas dua ion Na + dan ion HP2 4 (ion hidrogen fosfat) 8 Jawaban: b Dinitrogen tetraoksida merupakan senyawa biner yang terdiri atas unsur nonlogam dan nonlogam Aturan penamaannya ditandai dengan awalan angka Yunani yang menyatakan jumlah atom-atom nonlogam, diikuti dengan nama unsur dan diakhiri dengan akhiran-ida Jadi, senyawa dinitrogen tetraoksida terdiri atas dua unsur nitrogen dan empat unsur oksigen Rumus kimianya N Jawaban: b Natrium hipoklorit terbentuk dari kation natrium (Na + ) dan anion hipoklorit (Cl ) Jadi, rumus senyawa natrium hipoklorit yaitu NaCl NaCl mempunyai nama natrium klorida NaCl 2 mempunyai nama natrium klorit NaCl 3 mempunyai nama natrium klorat NaCl 4 mempunyai nama natrium perklorat 10 Jawaban: d Rumus senyawa yang dapat terbentuk dari kation dan anion tersebut sebagai berikut Na + + CN NaCN Na + + S 3 2 Na 2 S 3 Na + + P 4 3 Na 3 P 4 Ca 2+ + CN Ca(CN Ca 2+ + S 3 2 CaS 3 Ca 2+ + P 4 3 Ca 3 (P 4 Kimia Kelas X 51

53 Au 3+ + CN Au(CN) 3 Au 3+ + S 3 2 Au 2 (S 3 ) 3 Au 3+ + P 4 3 AuP 4 11 Jawaban: e Senyawa tembaga(ii) perklorat heksahidrat merupakan senyawa hidrat yang mempunyai rumus kimia Cu(Cl 4 6H 2 Senyawa tersebut mengandung 1 atom Cu, 2 atom Cl, ((4 2) ) atom, dan (6 2) 12 atom H 12 Jawaban: d Mg(N 3 magnesium nitrat Rumus kimia magnesium nitrit Mg(N 2 NaS 4 merupakan rumus kimia yang salah, seharusnya Na 2 S 4 NH 4 N 3 amonium nitrat Rumus kimia amonium nitrit NH 4 N 2 Fe(H) 3 besi(iii) hidroksida K 2 C 3 kalium karbonat Rumus kimia kalium bikarbonat KHC 3 13 Jawaban: c Tembaga(I) oksida terbentuk dari ion Cu + dan 2 sehingga rumus kimianya Cu 2 Besi(II) oksida terbentuk dari ion Fe 2+ dan 2 sehingga rumus kimianya Fe Tembaga mempunyai bilangan oksidasi +1 dan +2 sehingga jika berikatan dengan oksigen akan membentuk senyawa Cu 2 dan Cu Besi mempunyai bilangan oksidasi +2 dan +3 sehingga jika berikatan dengan oksigen akan membentuk senyawa Fe dan Fe Jawaban: e Senyawa Al 2 (S 4 ) 3 10H 2 (aluminium sulfat dekahidrat) mengandung 2 atom Al, 3 atom S, ((4 3) ) atom, dan ( ) atom H 15 Jawaban: c ksida nonlogam C 2 (karbon dioksida) yang bereaksi dengan air akan membentuk asam karbonat Reaksinya: C 2 + H 2 H 2 C 3 karbon dioksida air asam karbonat Asam nitrat mempunyai rumus kimia HN 3 Asam sulfat mempunyai rumus kimia H 2 S 4 Asam kromat mempunyai rumus kimia H 2 Cr 4 Asam oksalat mempunyai rumus kimia H 2 C Jawaban: c Jumlah atom di sebelah kiri dan di sebelah kanan dalam persamaan reaksi harus sama Selain itu, jumlah muatan reaktan juga harus sama dengan jumlah muatan produk Dengan demikian, persamaan reaksi NaHC 3 dengan asam sebagai berikut NaHC 3 + H + Na + + H 2 + C 2 Jumlah muatan reaktan sama dengan jumlah muatan produk sebesar Jawaban: b aal(s) + bhn 3 (aq) cal(n 3 ) 3 (aq) + dh 2 Misal: a 1 Al: a c c 1 H: b 2d N: b 3c b 3 : 3b 9c b 2d 3 2d d Persamaan reaksi setara sebagai berikut Al(s) + 3HN 3 (aq) Al(N 3 ) 3 (aq) + H 2 Jika dikalikan 2, persamaan reaksi menjadi: 2Al(s) + 6HN 3 (aq) 2Al(N 3 ) 3 (aq) + 3H 2 Jadi, zat yang mempunyai koefisien sama adalah Al dan Al(N 3 ) 3 dengan koefisien 2 18 Jawaban: e Misal: a 1 Cl: 2a c + d 2 c + d (1) Na b c + d (2) : b 3d + e (3) H: b 2e (4) Persamaan (1) dan (2) 2 c + d b c + d b 2 Persamaan (4) b 2e 2 2e e 1 Persamaan (3) b 3d + e 2 3d + 1 3d 1 d Persamaan (2) b c + d 2 c + c 1 Persamaan reaksi setara: Cl 2 + 2NaH(aq) 1 NaCl(aq) + NaCl 3 (aq) + H 2 () 52 Kunci Jawaban dan Pembahasan

54 Jika dikalikan 3, persamaan reaksi menjadi: 3Cl 2 + 6NaH(aq) 5NaCl(aq) + NaCl 3 (aq) + 3H 2 () Jadi, harga a, b, c, d, dan e secara berturut-turut adalah 3, 6, 5, 1, dan 3 19 Jawaban: c Fe 2 3 : besi(iii) oksida, simbol s berwujud padat H 2 S 4 : asam sulfat, simbol aq berwujud larutan Fe 2 (S 4 ) 3 : besi(iii) sulfat, simbol aq berwujud larutan H 2 : air, simbol berwujud cair Jadi, persamaan reaksi dalam bentuk nama kimia menjadi: padatan besi(iii) oksida + larutan asam sulfat larutan besi(iii) sulfat + air 20 Jawaban: a Misal: a 1, maka pada atom: N; 2a e e 2 H; 8a + b 2d + 3e 8 + b 2d + 6 b 2d 2 (i) S; a c c 1 ; 4a + b 4c + d 4 + b 4 + d b d 0 b d Substitusi ke persamaan (i) b 2d 2 d 2d 2 d 2 d 2 b 2 Na; b 2c 2 2c c 1 Jadi persamaan reaksi sebagai berikut (NH 4 S 4 (s) + 2NaH(s) Na 2 S 4 (s) + 2H 2 () + 2NH 3 Perbandingan koefisien reaksi antara NaH dan H 2 yaitu NaH : H 2 2 : 2 1 : 1 21 Jawaban: b afes bfe + 4S 2 Jumlah atom sebagai berikut Fe; a b S; 2a 4 a 2 ; 10 b + 8 b 2 Jadi, persamaan reaksi 2FeS Fe + 4S 2 Koefisien a 2, b 2 22 Jawaban: b Senyawa yang digunakan sebagai bahan pembuatan sulfur dioksida merupakan senyawa yang bertindak sebagai reaktan Senyawa tersebut adalah Na 2 S 3 dan HCl Nama kimia senyawa tersebut adalah natrium sulfit (Na 2 S 3 ) dan asam klorida (HCl) 23 Jawaban: e Pada reaksi: NaHC 3 + KHC 4 H 4 6 NaKC 4 H H 2 + C 2 Seluruh perbandingan koefisien antarzatnya sama leh karena reaksi sudah setara maka perbandingan koefisien antarzatnya adalah 1 : 1 Soda kue (NaHC 3 ) mempunyai nama kimia natrium bikarbonat Cream of tartar mempunyai rumus KHC 4 H 4 6 NaHC 3 terbentuk dari ion Na + dan HC 3 24 Jawaban: d Misal persamaan reaksi: ac 2 H 5 H + b 2 cc 2 + dh 2 a 1 C: 2a c c 2 H: 6a 2d 6 2d d 3 : a + 2b 2c + d 1 + 2b b 6 b 3 Jadi, persamaan reaksi setaranya: C 2 H 5 H C 2 + 3H 2 Perbandingan koefisien senyawa-senyawa yang terlibat dalam reaksi adalah 1 : 3 : 2 : 3 25 Jawaban: c Seng sulfat memiliki rumus kimia ZnS 4 Senyawa ini dihasilkan dari reaksi antara CuS 4 dan Zn seperti pada persamaan reaksi berikut CuS 4 (aq) + Zn(s) ZnS 4 (aq) + Cu(s) 26 Jawaban: e Misal persamaan reaksi: aba(h (aq) + bhbr(aq) cbabr 2 (aq) + dh 2 () a 1 Ba: a c c 1 : 2a d d 2 H: 2a + b 2d 2 + b 4 b 2 Br: b 2c 2 2 Kimia Kelas X 53

55 Persamaan reaksi setara: Ba(H (aq) + 2HBr(aq) BaBr 2 (aq) + 2H 2 () Jadi, senyawa yang mempunyai perbandingan koefisien 1 : 2 adalah Ba(H dan HBr 27 Jawaban: e Persamaan reaksi dimisalkan: asi 2 + bcaf 2 + ch 2 S 4 dcas 4 + esif 4 + fh 2 Misal: a 1 Jumlah atom sebagai berikut Si; a e e 1 ; 2a + 4c 4d + f 2 + 4c 4d + f (1) Ca; b d (2) F; 2b 4e 2b 4 b 2 Persamaan (2) b d d 2 H; 2c 2f (3) S; c d c 2 Persamaan (3) 2c 2f 2f 4 f 2 Persamaan (1) 2 + 4c 4d + f Jadi, a 1, b 2, c 2, d 2, e 1, dan f 2 Persamaan reaksi setara: Si 2 + 2CaF 2 + 2H 2 S 4 2CaS 4 + SiF 4 + 2H 2 Spesi-spesi reaksi yang mempunyai koefisien 2 yaitu CaF 2, H 2 S 4, CaS 4, dan H 2 28 Jawaban: c Garam dapur (NaCl) jika direaksikan dengan larutan perak nitrat (AgN 3 ) akan menghasilkan larutan natrium nitrat dan endapan putih perak klorida Persamaan reaksi setaranya sebagai berikut NaCl(aq) + AgN 3 (aq) NaN 3 (aq) + AgCl(s) garam perak natrium perak dapur nitrat nitrat klorida 29 Jawaban: a Persamaan reaksi: ana(s) + bc 2 H 5 H(aq) cc 2 H 5 Na(aq) + dh 2 Misal: a 1 Na: a c c 1 C: 2b 2c 2b 2 b 1 H: 6b 5c + 2d d 1 2d d : b c 1 1 Persamaan reaksi setara: Na(s) + C 2 H 5 H(aq) C 2 H 5 Na(aq) + H 2 Jika dikalikan 2, persamaan reaksi menjadi: 2Na(s) + 2C 2 H 5 H(aq) 2C 2 H 5 Na(aq) + H 2 Jadi, koefisien H 2 jika reaksi sudah setara adalah 1 30 Jawaban: d Belerang dibakar menghasilkan belerang trioksida Persamaan reaksinya: 2S(s) S 3 Selanjutnya, belerang trioksida dengan air menghasilkan asam sulfat Persaman reaksinya: S 3 + H 2 () H 2 S 4 (aq) Belerang trioksida berwujud gas Koefisien oksigen adalah 3 Rumus kimia asam sulfat adalah H 2 S 4 Perbandingan koefisien S : 2 2 : 3 Perbandingan koefisien S 3 : H 2 sama dengan H 2 : H 2 S 4 1 : 1 B Uraian 1 Penamaan senyawa asam sebagai berikut a Penamaan yang tidak mengandung dengan cara menyebut asam yang menggantikan nama hidrogen kemudian diikuti nama atom yang berikatan dan diakhiri dengan -ida Contoh HCl asam klorida b Asam yang mengandung ada dua kemungkinan, yaitu untuk atom yang terikat dengan bilangan oksidasi besar berakhiran -at dan kecil berakhiran -it Contoh H 2 S 4 asam sulfat dan H 2 S 3 asam sulfit Penamaan senyawa basa dengan menyebutkan nama atom yang terikat H dan diikuti dengan menyebut hidroksida Contoh NaH natrium hidroksida 2 a Senyawa biner logam dan nonlogam: NaBr, Li 2 S, dan KI b Senyawa biner nonlogam dan nonlogam: HCl, N 2 3, dan C 2 c Senyawa poliatom: H 3 P 4, HSCN, dan Zn(H d Senyawa asam: HCl, H 3 P 4, dan HSCN e Senyawa basa: Zn(H f Senyawa hidrat: Na 2 C 3 5H 2 54 Kunci Jawaban dan Pembahasan

56 3 a Li 3 N : kalium nitrida b Cu : tembaga(ii) oksida c Ba 3 (P 3 : barium fosfit d CaC 2 4 : kalium oksalat e Zn(H : zat hidroksida 4 a Perak fluorida Satu Ag + dan satu F AgF b Natrium sulfida Dua Na + dan satu S 2 Na 2 S c Karbon tetraklorida Satu C 4+ dan empat Cl CCl 4 d Fosfor pentaklorida Satu P 5+ dan lima Cl PCl 5 e Asam kromat Dua H + dan satu Cr 4 2 H 2 Cr 4 5 Pereaksi: FeS besi(ii) sulfida HCl asam klorida Hasil reaksi: FeCl 2 besi(ii) klorida H 2 S asam sulfida 6 Angka koefisien adalah angka di depan unsur atau senyawa yang terlibat dalam persamaan reaksi Sementara itu, angka indeks adalah angka yang menunjukkan perbandingan unsur-unsur dalam tiap senyawa Misal pada persamaan reaksi berikut angka koefisien 2Na(s) + 2H 2 () 2NaH(aq) + 1H 2 angka indeks Angka koefisien dan angka indeks satu tidak perlu ditulis Angka indeks tidak boleh diubah (harus tetap) 7 a Persamaan reaksi yang setara 1) Mg(s) + 2HCl(aq) MgCl 2 (s) + H 2 2H 2 (s) + 2 2H 2 () b Persamaan reaksi yang belum setara: 1) Mg(s) + 2 Mg(s) Jumlah atom di sebelah kanan disamakan dengan jumlah atom di sebelah kiri Setelah itu, jumlah atom Mg di sebelah kanan disamakan dengan jumlah Mg di sebelah kiri 2Mg(s) + 2 2Mg(s) 2) CH C 2 + H 2 Jumlah atom H di sebelah kanan dikalikan 2 agar sama dengan jumlah atom H di sebelah kiri Dengan demikian, jumlah atom di sebelah kanan menjadi 4 sedangkan di sebelah kiri hanya 2 sehingga koefisien 2 menjadi 2 Atom C di sebelah kanan dan kiri sudah sama CH C 2 + 2H 2 3) CaC 3 (s) + HCl(aq) CaCl 2 (aq) + H 2 () + C 2 Jumlah atom Ca, atom C, dan atom di sebelah kanan dan kiri sudah sama Koefisien HCl diubah menjadi 2 sehingga jumlah atom H dan atom Cl di sebelah kanan dan kiri sama CaC 3 (s) + 2HCl(aq) CaCl 2 (aq) + H 2 () + C 2 8 a ah 2 S 4 (aq) + bhi(aq) ch 2 S + di 2 + eh 2 () atom H : 2a + b 2c + 2e atom S : a c atom : 4a e atom I : b 2d misal: a 1, maka a c 1 e 4(1) 4 2(1) + b 2(1) + 2(4) b 8 d b (8) 4 Jadi, persamaan reaksi setara sebagai berikut H 2 S 4 (aq) + 8HI(aq) H 2 S + 4I 2 + 4H 2 () b Zat-zat yang bertindak sebagai pereaksi: H 2 S 4 asam sulfat HI asam iodida c Zat-zat yang bertindak sebagai hasil reaksi H 2 S asam sulfida I 2 iodin H 2 air 9 a akcl 3 (s) bkcl(s) + c 2 Misal a 1 K: a b b 1 Cl: a b : 3a 2c 3 2c c Persamaan reaksi setara: KCl 3 (s) KCl(s) + 2 Jika dikalikan 2, persamaan reaksi menjadi: 2KCl 3 (s) 2KCl(s) Kimia Kelas X 55

57 Perbandingan koefisien reaksi: KCl 3 : KCl : 2 2 : 2 : 3 Persamaan reaksi menggunakan nama senyawa: kalium klorat padat kalium klorida + oksigen b amn 4 (s) + bhcl(aq) cmncl 2 (aq) + dh 2 () + ecl 2 Misal a 1 Mn: a c c 1 : 4a d d 4 H: b 2d b 8 Cl: b 2c + 2e e 6 2e e 3 Persamaan reaksi setara: Mn 4 (s) + 8HCl(aq) MnCl 2 (aq) + 4H 2 () + 3Cl 2 Perbandingan koefisien reaksi: Mn 4 : HCl : MnCl 2 : H 2 1 : 8 : 1 : 4 : 3 Persamaan reaksi menggunakan nama senyawa: mangan(viii) oksida + asam klorida mangan(ii) klorida + air + klorida c afes 4 (s) + bh 2 () cfes 4 10H 2 (s) Persamaan reaksi setara tinggal mengganti koefisien b menjadi 10 Jadi, persamaan reaksi setara: FeS 4 (s) + 10H 2 () FeS 4 10H 2 (s) Persamaan reaksi menggunakan nama senyawa: besi(ii) sulfat + air besi sulfat dekahidrat 10 a Bahan bakar elpiji propana (C 3 H 8 ) dibakar dengan oksigen menghasilkan gas karbon dioksida dan uap air Persamaan reaksinya: ac 3 H 8 + b 2 cc 2 + dh 2 Misal: a 1 C: 3a c c 3 H: 8a 2d 8 2d d 4 : 2b 2c + d 2b b 10 b 5 Persamaan reaksi setaranya: C 3 H C 2 + 4H 2 b Logam natrium direaksikan dengan larutan etanol (C 2 H 5 H) menghasilkan larutan natrium etanolat dan gas hidrogen Persamaan reaksinya: ana(s) + bc 2 H 5 H(aq) cc 2 H 5 Na(aq) + dh 2 Misal: a 1 Na: a c c 1 C: 2b 2c b 1 H: 6b 5c + 2d d 1 2d d : b c 1 1 Persamaan reaksi setaranya: Na(s) + C 2 H 5 H(aq) C 2 H 5 Na(aq) + H 2 Jika dikalikan 2, persamaan reaksi menjadi: 2Na(s) + 2C 2 H 5 H(aq) 2C 2 H 5 Na(aq) + H 2 c Logam tembaga direaksikan dengan larutan asam nitrat menghasilkan larutan tembaga(ii) nitrat, air, dan gas nitrogen dioksida Persamaan reaksinya: acu(s) + bhn 3 (aq) ccu(n 3 (aq) + dh 2 () + en 2 Misal: a 1 Cu: a c c 1 H: b 2d (1) N: b 2c + e b 2 + e (2) : 3b 6c + d + 2e 3b 6 + d + 2e (3) Persamaan (1) dan (2): b 2 + e 2d 2 + e (4) Persamaan (1) dan (3): 3b 6 + d + 2e 3(2d) 6 + d + 2e 6d 6 + d + 2e 5d 6 + 2e (5) Persamaan (4) dan (5): 2d 2 + e 2 4d 4 + 2e 5d 6 + 2e 1 5d 6 + 2e d 2 d 2 56 Kunci Jawaban dan Pembahasan

58 Bab V Persamaan (4): 2d 2 + e 2(2) 2 + e e e 2 Persamaan (1): b 2d b 2(2) 4 Persamaan reaksi setaranya: Cu(s) + 4HN 3 (aq) Cu(N 3 (aq) + 2H 2 () + 2N 2 A Pilihan Ganda Hukum Dasar Kimia 1 Jawaban: d Hukum Kekekalan Massa menyatakan bahwa massa zat-zat sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap Hal ini berarti jumlah zat sebelum reaksi sama dengan jumlah zat sesudah reaksi atau jumlah molekul sebelum dan sesudah reaksi selalu sama 2 Jawaban: c Persamaan reaksi yang terjadi sebagai berikut Fe(s) + S(s) FeS(s) Massa pereaksi massa hasil reaksi Massa Fe + massa S massa FeS Massa Fe + 1,6 gram 4,4 gram Massa Fe 2,8 gram 3 Jawaban: e Reaksi yang mengikuti hukum Kekekalan Massa sebagai berikut a Hidrogen + oksigen air H H 2 3 gram + 24 gram 27 gram Massa 2 dalam H 2 jika massa H 2 3 gram 3 gram 24 gram (terbukti) b Besi + belerang besi belerang Fe + S FeS 7 gram + 4 gram 11 gram Massa S dalam FeS jika massa Fe 7 gram 7 gram 4 gram (terbukti) c Belerang + tembaga tembaga sulfida S + Cu CuS 32 gram + 64 gram 96 gram Massa Cu dalam CuS jika massa S 32 gram 32 gram 64 gram (terbukti) d Tembaga + oksigen tembaga oksida Cu + Cu 16 gram + 4 gram 20 gram Massa dalam Cu jika massa Cu 16 gram 16 gram 4 gram (terbukti) e Magnesium + nitrogen magnesium nitrida 3Mg + N 2 Mg 3 N 2 24 gram + 28 gram 52 gram Massa N 2 dalam Mg 3 N 2 jika massa Mg 24 gram 24 gram 9,33 gram (tidak terbukti) Jadi, pada pilihan jawaban e tidak mengikuti hukum Kekekalan Massa 4 Jawaban: e Menurut hukum Lavoisier, massa pereaksi massa hasil reaksi Massa Mg + massa 2 massa Mg 4,8 gram + massa 2 8 gram massa 2 3,2 gram 5 Jawaban: b Massa H : 1 : 8 Massa hidrogen yang bereaksi 5 gram sehingga perbandingannya 5 gram : massa 1 : 8 Massa 5 gram 40 gram Jadi, massa air yang dihasilkan 5 gram + 40 gram 45 gram 6 Jawaban: b 2Mg 2Mg gram? 8 gram Massa Mg massa Mg massa 2 (20 8) gram 12 gram 7 Jawaban: c Persamaan reaksinya sebagai berikut I 2 (s) + H 2 2HI Massa I 2 + massa H 2 massa HI Massa I 2 5 gram Massa H 2 5 gram Kimia Kelas X 57

59 Massa HI 1,25 gram Massa zat yang tidak bereaksi massa zat sebelum reaksi massa zat sesudah reaksi (5 + 5) gram 1,25 gram (5 + 5) 1,25 gram 8 Jawaban: b CaC 3 + 2HCI CaCI 2 (aq) + H 2 () + C 2 Y gram + 5,81 gram 13,78 gram Y gram (13,78 5,81) gram Y 7,97 gram Jadi, massa kalsium karbonat yang direaksikan sebesar 7,97 gram 9 Jawaban: d Serbuk garam inggris jika direaksikan dengan larutan amonia akan mengalami reaksi menurut persamaan berikut MgS 4 (s) + 2NH 4 H(aq) Mg(H (s) + (NH 4 S 4 (aq) Massa MgS 4 ditambah NH 4 H sama dengan massa Mg(H ditambah (NH 4 S 4 Jadi, jika massa tabung beserta zat sebelum direaksikan 60 gram maka massa tabung beserta zat setelah direaksikan 60 gram 10 Jawaban: e Reaksi yang terjadi sebagai berikut CH 3 CH(aq) + NaHC 3 (s) CH 3 CNa(aq) + H 2 () + C 2 Massa zat sebelum reaksi massa zat sesudah reaksi Massa asam asetat + massa soda kue massa zat sesudah reaksi 3 gram + 2,5 gram massa zat sesudah reaksi Massa zat sesudah reaksi 5,5 gram Jadi, massa zat hasil reaksi dan gas yang terbentuk yaitu 5,5 gram dan C 2 (karbon dioksida) B Uraian 1 Percobaan yang dilakukan oleh Lavoisier yaitu pembakaran merkuri oksida yang berwarna merah menghasilkan logam merkuri dan sebaliknya logam merkuri dibakar dengan oksigen menghasilkan merkuri oksida Berdasarkan percobaan tersebut ternyata jika merkuri oksida dipanaskan akan menghasilkan logam merkuri dan gas oksigen dengan massa gas oksigen sama dengan yang dibutuhkan untuk mengubah logam merkuri menjadi merkuri oksida kembali leh karena itu, Lavoisier selanjutnya menyimpulkan dan mengemukakan hukum Kekekalan Massa yang berbunyi massa total zat-zat sebelum reaksi akan selalu sama dengan massa total zat-zat hasil reaksi 2 Persamaan reaksinya sebagai berikut Mg + S MgS 6 gram + S 14 gram S (14 6) gram 8 gram Jadi, massa serbuk belerang yang telah bereaksi sebanyak 8 gram 3 Persamaan reaksi yang terjadi sebagai berikut 4Cu(s) + 2 2Cu 2 (s) Massa reaktan massa produk Massa Cu + massa 2 massa Cu 2 64 gram + 8 gram massa Cu 2 Massa Cu 2 72 gram 4 Massa AgN 3 + massa NaCl massa AgCl + massa NaN 3 51 gram + 17,55 gram massa AgCl + 25,5 gram Massa AgCl (68,55 25,5) gram 43,05 gram Jadi, massa endapan AgCl yang terbentuk sebesar 43,05 gram 5 Reaksi yang terjadi: C 6 H C 2 + 6H 2 9 gram + x 13,2 gram + 5,4 gram 9 gram + x 18,6 gram x 9,6 gram Jadi, oksigen yang diperlukan pada pembakaran tersebut adalah 9,6 gram A Pilihan Ganda 1 Jawaban: c Perbandingan C : 3 : 8 C + 2 C 2 4 g 10 g Massa C yang bereaksi massa 2 10 g 3,75 g Jadi, karbon masih tersisa (4 3,75) g 0,25 g Massa yang terbentuk (3, ) g 13,75 g 2 Jawaban: a Kunci Jawaban dan Pembahasan

BAB I STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR

BAB I STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR BAB I STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR A. STANDAR KOMPOTENSI 1 : Mendeskripsikan struktur atom,sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia serta struktur molekul dan sifat-sifatnya. B. KOMPETENSI

Lebih terperinci

TEORI ATOM. Ramadoni Syahputra

TEORI ATOM. Ramadoni Syahputra TEORI ATOM Ramadoni Syahputra STRUKTUR ATOM Teori tentang atom pertama kali dikemukakan oleh filsafat Yunani yaitu Leoclipus dan Democritus, pada abad ke-5 sebelum Masehi. Atom berasal dari kata Yunani:

Lebih terperinci

BAB 2 STRUKTUR ATOM PERKEMBANGAN TEORI ATOM

BAB 2 STRUKTUR ATOM PERKEMBANGAN TEORI ATOM BAB 2 STRUKTUR ATOM PARTIKEL MATERI Bagian terkecil dari materi disebut partikel. Beberapa pendapat tentang partikel materi :. Menurut Democritus, pembagian materi bersifat diskontinyu ( jika suatu materi

Lebih terperinci

SILABUS. Alokasi Sumber/ Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian

SILABUS. Alokasi Sumber/ Kompetensi Dasar Materi Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian SILABUS Nama Sekolah : SMA Mata Pelajaran : KIMIA Kelas/Semester : X/1 Standar Kompetensi : 1. Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia Alokasi Waktu : 18 jam pelajaran (untuk

Lebih terperinci

OAL TES SEMESTER I. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat!

OAL TES SEMESTER I. I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! KIMIA X SMA 103 S AL TES SEMESTER I I. Pilihlah jawaban yang paling tepat! 1. Partikel penyusun inti atom terdiri dari... a. proton dan elektron b. proton dan netron c. elektron dan netron d. elektron

Lebih terperinci

S I L A B U S. Indikator Materi Pembelajaran Imtaq Kegiatan Pembelajaran Metode Penilaian Alokasi Waktu

S I L A B U S. Indikator Materi Pembelajaran Imtaq Kegiatan Pembelajaran Metode Penilaian Alokasi Waktu Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Cianjur Kelas : x / umum Mata Pelajaran : Kimia Semester : GANJIL Standar Kompetensi : 1.Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia Alokasi : 8 jam

Lebih terperinci

Struktur Atom. Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu mengidentifikasi atom dan strukturnya berdasarkan Tabel Periodik Unsur.

Struktur Atom. Setelah mempelajari bab ini, Anda diharapkan mampu mengidentifikasi atom dan strukturnya berdasarkan Tabel Periodik Unsur. I Pernahkah Anda membayangkan bahwa keberadaan alam semesta, dunia dan seisinya termasuk juga kita hanya mungkin terjadi dengan adanya keseimbangan yang teramat halus dan teliti? Atom adalah bagian terkecil

Lebih terperinci

BAB 1 PERKEMBANGAN TEORI ATOM

BAB 1 PERKEMBANGAN TEORI ATOM BAB 1 PERKEMBANGAN TEORI ATOM 1.1 Teori Atom Perkembangan teori atom merupakan sumbangan pikiran dari banyak ilmuan. Konsep dari suatu atom bukanlah hal yang baru. Ahli-ahli filsafah Yunani pada tahun

Lebih terperinci

RANGKUMAN MATERI. Struktur Atom

RANGKUMAN MATERI. Struktur Atom RANGKUMAN MATERI Struktur Atom Atom terdiri dari proton, neutron dan elektron. Proton dan neutron berada di dalam inti atom. Sedangkan elektron terus berputar mengelilingi inti atom karena muatan listriknya.

Lebih terperinci

Bab 1 STRUKTUR ATOM. Pada pelajaran bab pertama ini akan dipelajari tentang perkembangan teori atom, notasi unsur, Isotop, isobar, dan isoton.

Bab 1 STRUKTUR ATOM. Pada pelajaran bab pertama ini akan dipelajari tentang perkembangan teori atom, notasi unsur, Isotop, isobar, dan isoton. Bab STRUKTUR ATOM Gambar. Teori Atom Rutherford. Sumber: Ensiklopedia Iptek Pada pelajaran bab pertama ini akan dipelajari tentang perkembangan teori atom, notasi unsur, Isotop, isobar, dan isoton. Struktur

Lebih terperinci

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10 SMA IPA Kelas Atom Bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat dibagi lagi disebut atom (berasal dari bahasa Yunani atomos yang berarti tidak dapat dibagi lagi). Namun, berakhir pendapat tersebut

Lebih terperinci

Siswa diingatkan tentang pengertian pengertian atom menurut beberapa ahli

Siswa diingatkan tentang pengertian pengertian atom menurut beberapa ahli RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN NO: 1 Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : X/1 Materi Pokok : Stuktur atom dan sistem periodik unsur Pertemuan Ke- : 1 Alokasi Waktu : 1 x pertemuan (2 x 45 menit) Awal

Lebih terperinci

kimia Kelas X REVIEW I K-13 A. Hakikat Ilmu Kimia

kimia Kelas X REVIEW I K-13 A. Hakikat Ilmu Kimia K-13 Kelas X kimia REVIEW I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami hakikat ilmu kimia dan metode ilmiah. 2. Memahami teori atom dan

Lebih terperinci

YAYASAN PEMBINA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA SMA LABSCHOOL KEBAYORAN

YAYASAN PEMBINA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA SMA LABSCHOOL KEBAYORAN YAYASAN PEMBINA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA SMA LABSCHOOL KEBAYORAN ULANGAN HARIAN TERPROGRAM Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Program : X / Reguler Hari, Tanggal : Selasa, 9 September 05 Waktu : 07.30 09.00

Lebih terperinci

Struktur atom. Bagian terkecil dari materi disebut partikel. Beberapa pendapat tentang partikel materi :

Struktur atom. Bagian terkecil dari materi disebut partikel. Beberapa pendapat tentang partikel materi : Struktur atom A PARTIKEL MATERI Bagian terkecil dari materi disebut partikel. Beberapa pendapat tentang partikel materi : Menurut Democritus, pembagian materi bersifat diskontinyu ( jika suatu materi dibagi

Lebih terperinci

TEORI ATOM. Awal Perkembangan Teori Atom

TEORI ATOM. Awal Perkembangan Teori Atom TEORI ATOM Awal Perkembangan Teori Atom Teori atom pada masa peradaban Yunani Demokritus, Epicurus, Strato, Carus Materi tersusun dari partikel yang sangat kecil yang tidak dapat dibagi lagi Partikel

Lebih terperinci

STRUKTUR ATOM. Perkembangan Teori Atom

STRUKTUR ATOM. Perkembangan Teori Atom STRUKTUR ATOM Perkembangan Teori Atom 400 SM filsuf Yunani Demokritus materi terdiri dari beragam jenis partikel kecil 400 SM dan memiliki sifat dari materi yang ditentukan sifat partikel tersebut Dalton

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN MODEL ATOM DI SUSUN OLEH YOSI APRIYANTI A1F012044

PERKEMBANGAN MODEL ATOM DI SUSUN OLEH YOSI APRIYANTI A1F012044 PERKEMBANGAN MODEL ATOM DI SUSUN OLEH YOSI APRIYANTI A1F012044 PERKEMBANGAN MODEL ATOM Seorang filsuf Yunani yang bernama Democritus berpendapat bahwa jika suatu benda dibelah terus menerus, maka pada

Lebih terperinci

STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK Kimia SMK KELAS X SEMESTER 1 SMK MUHAMMADIYAH 3 METRO

STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK Kimia SMK KELAS X SEMESTER 1 SMK MUHAMMADIYAH 3 METRO STRUKTUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK Kimia SMK KELAS X SEMESTER 1 SMK MUHAMMADIYAH 3 METRO SK DAN KD Standar Kompetensi Mengidentifikasi struktur atom dan sifat-sifat periodik pada tabel periodik unsur Kompetensi

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL 1. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH ) SOAL

LEMBARAN SOAL 1. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH ) SOAL LEMBARAN SOAL 1 Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa bacalah soal dengan teliti

Lebih terperinci

Apa yang dimaksud dengan atom? Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur

Apa yang dimaksud dengan atom? Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur Struktur Atom Apa yang dimaksud dengan atom? Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur Atom tersusun atas partikel apa saja? Partikel-partikel penyusun atom : Partikel Lambang Penemu Muatan Massa 9,11x10-28g

Lebih terperinci

Perkembangan Model Atom. Semester 1

Perkembangan Model Atom. Semester 1 Perkembangan Model Atom Semester 1 Model atom adalah suatu gambar rekaan atom berdasarkan eksperimen ataupun kajian teoritis, karena para ahli tidak tahu pasti seperti apakah bentuk atom itu sebenarnya.

Lebih terperinci

BAB VIII STRUKTUR ATOM

BAB VIII STRUKTUR ATOM BAB VIII STRUKTUR ATOM Pengertian mengenai struktur atom berguna untuk menjelaskan gaya-gaya diantara atom yang akhirnya mengarah pada pembentukan molekul. Dalam bab ini akan dipelajari struktur listrik

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL 8. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH )

LEMBARAN SOAL 8. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH ) LEMBARAN SOAL 8 Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah soal dengan

Lebih terperinci

PARTIKEL PENYUSUN ATOM

PARTIKEL PENYUSUN ATOM Semester 1 PARTIKEL PENYUSUN ATOM ELEKTRON 0 1 e NEUTRON PROTON 1 1 1 0 p n ELEKTRON Elektron ditemukan pertama kali oleh J.J Thomson pada tahun 1897 dengan percobaan sinar katoda (www.geocities.com )

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 KIMIA

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 KIMIA K13 Revisi Antiremed Kelas 10 KIMIA Persiapan Penilaian Akhir Semester (PAS) Ganjil Doc Name: RK13AR10KIM01PAS Version : 2016-11 halaman 1 01. Pernyataaan berikut yang tidak benar (A) elektron ditemukan

Lebih terperinci

4. Atom atau kumpulan atom yang bermuatan listrik disebut. a. zat tunggal d. ion b. molekul e. gugus fungsi c. senyawa

4. Atom atau kumpulan atom yang bermuatan listrik disebut. a. zat tunggal d. ion b. molekul e. gugus fungsi c. senyawa 1. Dari rumus kimia dibawah ini 1. NH 3 3. SO 2 2. Br 2 4. O 2 Yang menyatakan rumus molekul semyawa adalah a. 1,2, dan 3 d. 4 saja b. 1 dan 3 e. 1,2,3, dan 4 2 dan 4 2. Kadar zat besi yang diperbolehkan

Lebih terperinci

BAB I MATERI. Perb kimia. Unsur : Senyawa : Zat yang tidak dapat dipisahkan lagi. Kombinasi kimia dari dua atau lebih unsur.

BAB I MATERI. Perb kimia. Unsur : Senyawa : Zat yang tidak dapat dipisahkan lagi. Kombinasi kimia dari dua atau lebih unsur. BAB I MATERI Materi adalah sesuatu yang menempati ruang dan memiliki massa. Ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari materi dan perubahan yang terjadi pada materi tersebut.sifat dan perubahan materi dapat

Lebih terperinci

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) PERANGKAT PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) Mata Pelajaran : KIMIA Program : IPA Satuan Pendidikan : SMA / MA Kelas/Semester : X / 1 Nama

Lebih terperinci

ULANGAN SUSULAN TENGAH SEMESTER 1 TAHUN AJARAN 2009/2010 SMA KRISTEN PETRA 1 SURABAYA

ULANGAN SUSULAN TENGAH SEMESTER 1 TAHUN AJARAN 2009/2010 SMA KRISTEN PETRA 1 SURABAYA ULANGAN SUSULAN TENGAH SEMESTER 1 TAHUN AJARAN 2009/2010 SMA KRISTEN PETRA 1 SURABAYA Mata Pelajaran : KIMIA Hari / Tgl : Kelas / Semester : X / Ganjil Waktu : 60 Menit Guru Pengajar : Rachel F, S.T &

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SMA... Mata Pelajaran : Kimia Kelas / Semester : X / 1 Standar Kompetensi : 1. Memahami struktur atom, sifat-sifat periodik unsur, dan ikatan kimia

Lebih terperinci

B. Macam macam Model Atom a. Model Atom John Dalton. a. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat. Makalah Struktur Atom 1

B. Macam macam Model Atom a. Model Atom John Dalton. a. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat. Makalah Struktur Atom 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Atom adalah suatu satuan dasar materi, yang terdiri atas beberapa struktur. Istilah atom berasal dari Bahasa Yunani (átomos), yang berarti tidak dapat dipotong ataupun

Lebih terperinci

KRITERIA KETUNTASAN MINIMUM KIMIA KELAS X TAHUN PELAJARAN 2013/2014

KRITERIA KETUNTASAN MINIMUM KIMIA KELAS X TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 1 KASIHAN Jalan Bugisan Selatan, Yogyakarta Telepon (0274) 376067, Faksimile 376067, Kasihan 55181 e-mail : sman1kasihan@yahoo.com

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL 9. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH )

LEMBARAN SOAL 9. Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH ) LEMBARAN SOAL 9 Mata Pelajaran : KIMIA Sat. Pendidikan : SMA Kelas / Program : X ( SEPULUH ) PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan. Periksa dan bacalah soal dengan

Lebih terperinci

SILABUS DAN PENILAIAN

SILABUS DAN PENILAIAN SILABUS DAN PENILAIAN Nama Sekolah : SMA Negeri 78 Jakarta Mata Pelajaan : Kimia 1 (2 SKS) Standar Kompetensi 1.1 Memahami struktur atom berdasarkan teori atom Rutherford, sifat-sifat unsur, massa atom

Lebih terperinci

Struktur Atom. Sulistyani, M.Si.

Struktur Atom. Sulistyani, M.Si. Struktur Atom Sulistyani, M.Si. sulistyani@uny.ac.id DEFINISI ATOM Salah satu konsep ilmiah tertua adalah bahwa semua materi dapat dipecah menjadi zarah (partikel) terkecil, dimana partikel-partikel itu

Lebih terperinci

TEORI PERKEMBANGAN ATOM

TEORI PERKEMBANGAN ATOM TEORI PERKEMBANGAN ATOM A. Teori atom Dalton Teori atom dalton ini didasarkan pada 2 hukum, yaitu : hukum kekekalan massa (hukum Lavoisier), massa total zat-zat sebelum reaksi akan selalu sama dengan massa

Lebih terperinci

ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR

ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR ATOM DAN SISTEM PERIODIK UNSUR I. Perkembangan teori atom a. Teori atom Dalton: Materi tersusun atas partikel-partikel terkecil yang disebut atom. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang tidak

Lebih terperinci

STRUKTUR ATOM A. PENGERTIAN DASAR

STRUKTUR ATOM A. PENGERTIAN DASAR STRUKTUR ATOM A. PENGERTIAN DASAR 1. Partikel dasar : partikel-partikel pembentuk atom yang terdiri dari elektron, proton den neutron. 1. Proton : partikel pembentuk atom yang mempunyai massa sama dengan

Lebih terperinci

Bab V Ikatan Kimia. B. Struktur Lewis Antar unsur saling berinteraksi dengan menerima dan melepaskan elektron di kulit terluarnya. Gambaran terjadinya

Bab V Ikatan Kimia. B. Struktur Lewis Antar unsur saling berinteraksi dengan menerima dan melepaskan elektron di kulit terluarnya. Gambaran terjadinya Bab V Ikatan Kimia Sebagian besar unsur yang ada di alam mempunyai kecenderungan untuk berinteraksi (berikatan) dengan unsur lain. Hal itu dilakukan karena unsur tersebut ingin mencapai kestabilan. Cara

Lebih terperinci

LATIHAN ULANGAN TENGAH SEMESTER 2

LATIHAN ULANGAN TENGAH SEMESTER 2 Pilihlah jawaban yang paling benar LATIHAN ULANGAN TENGAH SEMESTER 2 TATANAMA 1. Nama senyawa berikut ini sesuai dengan rumus kimianya, kecuali. A. NO = nitrogen oksida B. CO 2 = karbon dioksida C. PCl

Lebih terperinci

Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya.

Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom mengandung campuran proton (bermuatan positif) dan neutron

Lebih terperinci

SOAL TENTANG SISTEM PERIODIK UNSUR DAN JAWABANNYA

SOAL TENTANG SISTEM PERIODIK UNSUR DAN JAWABANNYA SOAL TENTANG SISTEM PERIODIK UNSUR DAN JAWABANNYA 1. Kelompok unsur berikut yang semuanya bersifat logam yaitu.... a. Emas, seng, dan Karbon b. Besi, nikel dan belerang c. Fosfor, oksigen dan tembaga d.

Lebih terperinci

CREATED BY : KKN-PPL UNY 2012

CREATED BY : KKN-PPL UNY 2012 STRUKTUR DAN SISTEM PERIODIK UNSUR CREATED BY : KKN-PPL UNY 2012 STRUKTUR DAN SISTEM PERIODIK UNSUR DEMOKRITUS DALTON J.J THOMSON RUTHERFORD Emm.. Anu.. Apakah partikel terkecil dari suatu BOHR unsur?

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : X/1 Pertemuan ke : 1 Alokasi Waktu : x 45 menit Standar Kompetensi : Memahami konsep materi dan perubahannya Kompetensi Dasar :

Lebih terperinci

Bunyi Teori Atom Dalton:

Bunyi Teori Atom Dalton: Bunyi Teori Atom Dalton: Pada 1808, ilmuwan berkebangsaan Inggris, John Dalton, mengemuka- kan teorinya tentang materi atom yang dipublikasikan dalam A New System of Chemical Philosophy. Berdasarkan penelitian

Lebih terperinci

ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN MATA PELAJARAN : Kimia

ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN MATA PELAJARAN : Kimia Petunjuk soal: MAJLIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH METRO BARAT SMA MUHAMMADIYAH 1 METRO NPSN 10807591 STATUS : TERAKREDITASI A Alamat : Jalan Khairbras No. 65 Ganjarasri Metro

Lebih terperinci

Hukum Dasar Kimia Dan Konsep Mol

Hukum Dasar Kimia Dan Konsep Mol A. PENDAHULUAN Hukum Dasar Kimia Dan Konsep Mol Hukum dasar kimia merupakan hukum dasar yang digunakan dalam stoikiometri (perhitungan kimia), antara lain: 1) Hukum Lavoisier atau hukum kekekalan massa.

Lebih terperinci

Stoikiometri. OLEH Lie Miah

Stoikiometri. OLEH Lie Miah Stoikiometri OLEH Lie Miah 1 STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR KARAKTERISTIK MATERI KESULITAN BELAJAR SISWA STANDAR KOMPETENSI Memahami hukum-hukum dasar Kimia dan penerapannya dalam perhitungan

Lebih terperinci

LEMBARAN SOAL 7. Sat. Pendidikan. Pilihlah Satu Jawaban yang Palin Tepat 1. Perhatikan bagan percobaan penghamburan sinar alfa berikut:

LEMBARAN SOAL 7. Sat. Pendidikan. Pilihlah Satu Jawaban yang Palin Tepat 1. Perhatikan bagan percobaan penghamburan sinar alfa berikut: Mata Pelajaran Sat. Pendidikan Kelas / Program LEMBARAN SOAL 7 : Kimia : SMA : X / INTI PETUNJUK UMUM 1. Tulis nomor dan nama Anda pada lembar jawaban yang disediakan 2. Periksa dan bacalah soal dengan

Lebih terperinci

Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Kimia Kelas X Wacana berikut digunakan untuk menjawab soal no 1 dan 2. Ditentukan 5 unsur dengan konfigurasi

Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Kimia Kelas X Wacana berikut digunakan untuk menjawab soal no 1 dan 2. Ditentukan 5 unsur dengan konfigurasi Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Kimia Kelas X Wacana berikut digunakan untuk menjawab soal no 1 dan 2. Ditentukan 5 unsur dengan konfigurasi elektron sebagai berikut: P : 2 8 7 S : 2 8 8 Q : 2 8 8

Lebih terperinci

III. Ikatan Kimia. Diharapkan Anda mampu memahami pembentukan jenis-jenis ikatan kimia beserta sifat-sifat fisisnya setelah mempelajari bab ini.

III. Ikatan Kimia. Diharapkan Anda mampu memahami pembentukan jenis-jenis ikatan kimia beserta sifat-sifat fisisnya setelah mempelajari bab ini. III Ikatan Kimia Jika benda yang kita lihat sehari-hari diamati di bawah mikroskop (misalnya kepingan es batu) maka akan tampak struktur dari benda tersebut. Struktur dari benda tersebut sangat unik dan

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB VI IKATAN KIMIA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR BAB VI IKATAN KIMIA No. BAK/TBB/SBG201 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2008 Hal 1 dari 7 BAB VI IKATAN KIMIA Sebagian besar partikel materi adalah berupa molekul atau ion. Hanya beberapa partikel materi saja yang berupa atom. 1)

Lebih terperinci

IKATAN KIMIA BAB 3. Pada pelajaran bab tiga ini akan dipelajari tentang ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam.

IKATAN KIMIA BAB 3. Pada pelajaran bab tiga ini akan dipelajari tentang ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam. BAB 3 IKATAN KIMIA Gambar 3.1 Kisi Kristal Senyawa NaCl. Sumber: amparan Dunia Ilmu Time life Pada pelajaran bab tiga ini akan dipelajari tentang ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam. Ikatan Kimia

Lebih terperinci

Struktur Atom. Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang

Struktur Atom. Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang Struktur atom merupakan satuan dasar materi yang terdiri dari inti atom beserta awan elektron bermuatan negatif yang mengelilinginya. Inti atom mengandung campuran proton (bermuatan positif) dan neutron

Lebih terperinci

KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI

KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI BAB V KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI Dalam ilmu fisika, dikenal satuan mol untuk besaran jumlah zat. Dalam bab ini, akan dibahas mengenai konsep mol yang mendasari perhitungan kimia (stoikiometri). A. KONSEP

Lebih terperinci

BAB III TABEL PERIODIK

BAB III TABEL PERIODIK BAB III TABEL PERIODIK 1. Pengelompokan Unsur-Unsur dan Perkembangannya Pengetahuan berbagai sifat fisis dan kimia yang dimiliki oleh unsur dan senyawanya telah banyak dikumpulkan oleh para ahli sejak

Lebih terperinci

STRUKTUR ATOM. 3. Perhatikan gambar berikut :

STRUKTUR ATOM. 3. Perhatikan gambar berikut : STRUKTUR ATOM. Elektron - elektron dalam atom beredar mengelilingi inti dan berada pada lintasan (tingkat energi) tertentu. Elektron dapat berpindah dari satu tingkat energi ke tingkat energi lainnya di

Lebih terperinci

Penyusun bagian-bagian atom sangat menentukan sifat benda/materi. Untuk mengetahui bagaimana atom bergabung sehingga dapat mengubah bahan sesuai

Penyusun bagian-bagian atom sangat menentukan sifat benda/materi. Untuk mengetahui bagaimana atom bergabung sehingga dapat mengubah bahan sesuai Struktur Atom Mengapa atom dipelajari? Penyusun bagian-bagian atom sangat menentukan sifat benda/materi. Untuk mengetahui bagaimana atom bergabung sehingga dapat mengubah bahan sesuai dengan kebutuhan.

Lebih terperinci

Pilihan ganda Soal Sistem Periodik Unsur dan Struktur atom. A. Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D, atau E di depan jawaban yang tepat!

Pilihan ganda Soal Sistem Periodik Unsur dan Struktur atom. A. Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D, atau E di depan jawaban yang tepat! Pilihan ganda Soal Sistem Periodik Unsur dan Struktur atom. A. Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D, atau E di depan jawaban yang tepat! 1. Unsur dengan nomor atom 32 terletak pada. A. periode

Lebih terperinci

SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA (Peminatan Bidang MIPA) Satuan Pendidikan : SMA

SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA (Peminatan Bidang MIPA) Satuan Pendidikan : SMA SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA (Peminatan Bidang MIPA) Satuan Pendidikan : SMA Kelas : X Kompetensi Inti : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati dan mengamalkan

Lebih terperinci

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Kimia

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Kimia Nama : UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Kimia Kelas : 8 Waktu : 09.30-11.00 No.Induk : Hari/Tanggal : Jumat, 05 Desember 2014 Petunjuk Umum: Nilai : 1. Isikan

Lebih terperinci

Terdiri atas inti atom dan elektron yang berada diluar atom. Inti atom tersusun atas proton dan netron.

Terdiri atas inti atom dan elektron yang berada diluar atom. Inti atom tersusun atas proton dan netron. PARTIKEL-PARTIKEL DASAR ATOM (Sumber : www.chem-is-try-org) Kimia SMAN 113 Jakarta (www.kimiavegas.wordpress.com) Guru Mata Pelajaran : Gianto, SPd Facebook: multios2009@gmail.com Terdiri atas inti atom

Lebih terperinci

kimia Kelas X TABEL PERIODIK K-13

kimia Kelas X TABEL PERIODIK K-13 K-13 Kelas X kimia TABEL PERIODIK Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami perkembangan sistem periodik unsur dan kelemahannya. 2. Menentukan

Lebih terperinci

Struktur Atom Untuk SMK Teknologi dan Pertanian. Kelas X Semester 1 Penyusun : SMK Negeri 7 Bandung

Struktur Atom Untuk SMK Teknologi dan Pertanian. Kelas X Semester 1 Penyusun : SMK Negeri 7 Bandung Struktur Atom Untuk SMK Teknologi dan Pertanian Kelas X Semester 1 Penyusun : SMK Negeri 7 Bandung Kompetensi Dasar Mengidentifikasi partikel atom Memahami eksperimen tentang inti atom Mengidentifikasi

Lebih terperinci

STRUKTUR ATOM DAN PERKEMBANGAN TEORI ATOM 0leh: Ramadani. sinar bermuatan negatif. kecil pembentuk atom tersebut yaitu

STRUKTUR ATOM DAN PERKEMBANGAN TEORI ATOM 0leh: Ramadani. sinar bermuatan negatif. kecil pembentuk atom tersebut yaitu STRUKTUR ATOM DAN PERKEMBANGAN TEORI ATOM 0leh: Ramadani A. PENDAHULUAN Istilah atom pertama kali dikemukakan oleh filsuf Yunani bernama Demokritus dengan istilah atomos yang artinya tidak dapat dibagi.

Lebih terperinci

GENTA GROUP in PLAY STORE. Kode Aktivasi Aplikasi: 74DSM. Kode Aktivasi Aplikasi: P859 FPM KIMIA

GENTA GROUP in PLAY STORE. Kode Aktivasi Aplikasi: 74DSM. Kode Aktivasi Aplikasi: P859 FPM KIMIA GENTA GROUP in PLAY STORE CBT UN SMA IPA Aplikasi CBT UN SMA IPA android dapat di download di play store dengan kata kunci genta group atau gunakan qr-code di bawah. CBT Psikotes Aplikasi CBT Psikotes

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 10 KIMIA

Antiremed Kelas 10 KIMIA Antiremed Kelas 10 KIMIA Persiapan UAS 1 Kimia Doc Name: AR10KIM01UAS Version : 2016-07 halaman 1 01. Partikel berikut yang muatannya sebesar 19 1,6 10 C dan bermassa 1 sma (A) elektron (B) proton (C)

Lebih terperinci

Struktur Atom dan Sistem Periodik

Struktur Atom dan Sistem Periodik Struktur Atom dan Sistem Periodik Struktur Atom Elektron Inti Atom Gelombang Radiasi Elektromagnet Model Bohr untuk atom Hidrogen Teori Gelombang Elektron Prinsip Ketidakpastian Heisenberg Model Quantum

Lebih terperinci

larutan yang lebih pekat, hukum konservasi massa, hukum perbandingan tetap, hukum perbandingan berganda, hukum perbandingan volume dan teori

larutan yang lebih pekat, hukum konservasi massa, hukum perbandingan tetap, hukum perbandingan berganda, hukum perbandingan volume dan teori i M Tinjauan Mata Kuliah ata kuliah Kimia Dasar 1 yang diberi kode PEKI 4101 mempunyai bobot 3 SKS yang terdiri dari 9 modul. Dalam mata kuliah ini dibahas tentang dasar-dasar ilmu kimia, atom, molekul

Lebih terperinci

PENGANTAR KIMIA INDUSTRI _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA

PENGANTAR KIMIA INDUSTRI _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA PENGANTAR KIMIA INDUSTRI _KIMIA INDUSTRI_ DEWI HARDININGTYAS, ST, MT, MBA WIDHA KUSUMA NINGDYAH, ST, MT AGUSTINA EUNIKE, ST, MT, MBA 1. Pengukuran Ilmiah 2. Teori Atom 3. Tabel Periodik 4. Molekul dan

Lebih terperinci

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan

Hubungan koefisien dalam persamaan reaksi dengan hitungan STOIKIOMETRI Pengertian Stoikiometri adalah ilmu yang mempelajari dan menghitung hubungan kuantitatif dari reaktan dan produk dalam reaksi kimia (persamaan kimia) Stoikiometri adalah hitungan kimia Hubungan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) MATA PELAJARAN KELAS /SEMESTER : kimia : I/ganjil PERTEMUAN KE : 1,2,3,4, 5 ALOKASI WAKTU : 10 jam STANDAR KOMPETENSI : Menerapkan konsep materi dan perubahannya

Lebih terperinci

STRUKTUR ATOM. Penulis : Niyata Sirat, S.Pd. Penyunting Materi : Drs. Ucu Cahyana, M.Si. Penyunting Media : Drs. Slamet Soetanto, M.Si.

STRUKTUR ATOM. Penulis : Niyata Sirat, S.Pd. Penyunting Materi : Drs. Ucu Cahyana, M.Si. Penyunting Media : Drs. Slamet Soetanto, M.Si. STRUKTUR ATOM Mata Pelajaran K e l a s Nomor Modul : Kimia : X (Sepuluh) : Kim.X.02 Penulis : Niyata Sirat, S.Pd. Penyunting Materi : Drs. Ucu Cahyana, M.Si. Penyunting Media : Drs. Slamet Soetanto, M.Si.

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMAN 1 SANDEN : Kimia : X / Ganjil : Struktur Atom : 3 x 45 menit A. Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati

Lebih terperinci

Bab IV Hukum Dasar Kimia

Bab IV Hukum Dasar Kimia Bab IV Hukum Dasar Kimia Sumber: Silberberg, Chemistry :The Molecular Nature of Matter and Change Kalsium karbonat ditemukan pada beberapa bentuk seperti pualam, batu koral, dan kapur. Persen massa unsur-unsur

Lebih terperinci

INFORMASI KIMIA ENERGI ATOM

INFORMASI KIMIA ENERGI ATOM Kimia SMAN 113 Jakarta (www.kimiavegas.wordpress.com) Guru Mata Pelajaran : Gianto, SPd Facebook: multios2009@gmail.com INFORMASI KIMIA ENERGI ATOM Energi atom adalah energi yang bersumber dari atom. Setiap

Lebih terperinci

SILABUS KIMIA SMK NEGERI 5 MUARO JAMBI X / 2 TEKNIK KENDARAAN RINGAN DAN AGR. TANAMAN PERKEBUNAN : : : :

SILABUS KIMIA SMK NEGERI 5 MUARO JAMBI X / 2 TEKNIK KENDARAAN RINGAN DAN AGR. TANAMAN PERKEBUNAN : : : : MATA PELAJARAN SATUAN PENDIDIKAN KELAS / SEMESTER PROGRAM STUDI KOMPETENSI DASAR 3.1 Mendeskri psikan perkemban gan teori atom MATERI Struktur Atom SILABUS KIMIA SMK NEGERI 5 MUARO JAMBI X / 2 TEKNIK KENDARAAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN C CCT pada Materi Ikatan Ion

LAMPIRAN C CCT pada Materi Ikatan Ion LAMPIRAN C CCT pada Materi Ikatan Ion 1 IKATAN ION A. KECENDERUNGAN ATOM UNTUK STABIL Gas mulia merupakan sebutan untuk unsur golongan VIIIA. Unsur unsur ini bersifat inert (stabil). Hal ini dikarenakan

Lebih terperinci

Sumber: Silberberg, Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change

Sumber: Silberberg, Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change Bab V Perhitungan Kimia Sumber: Silberberg, Chemistry: The Molecular Nature of Matter and Change Jumlah permen dalam stoples dapat diketahui jika berat dari satu permen dan seluruh permen diketahui. Cara

Lebih terperinci

A. KESTABILAN ATOM B. STRUKTUR LEWIS C. IKATAN ION D. IKATAN KOVALEN E. IKATAN KOVALEN POLAR DAN NONPOLAR F. KATAN KOVALEN KOORDINASI G

A. KESTABILAN ATOM B. STRUKTUR LEWIS C. IKATAN ION D. IKATAN KOVALEN E. IKATAN KOVALEN POLAR DAN NONPOLAR F. KATAN KOVALEN KOORDINASI G 2 IKATAN KIMIA A. KESTABILAN ATM B. STRUKTUR LEWIS C. IKATAN IN D. IKATAN KVALEN E. IKATAN KVALEN PLAR DAN NNPLAR F. KATAN KVALEN KRDINASI G. IKATAN LGAM. IKATAN CAMPURAN Nitrogen dan oksigen merupakan

Lebih terperinci

Ikatan kimia. 1. Peranan Elektron dalam Pembentukan Ikatan Kimia. Ikatan kimia

Ikatan kimia. 1. Peranan Elektron dalam Pembentukan Ikatan Kimia. Ikatan kimia Ikatan kimia 1. Peranan Elektron dalam Pembentukan Ikatan Kimia Ikatan kimia Gaya tarik menarik antara atom sehingga atom tersebut tetap berada bersama-sama dan terkombinasi dalam senyawaan. gol 8 A sangat

Lebih terperinci

A. HUKUM PERBANDINGAN VOLUM DAN HIPOTESIS AVOGADRO*

A. HUKUM PERBANDINGAN VOLUM DAN HIPOTESIS AVOGADRO* Di muka kita telah membahas tentang jenis perubahan materi. Bagian dari Kimia yang membahas hubungan kuantitatif (jumlah) antara zat-zat yang terlibat dalam suatu perubahan kimia atau reaksi kimia dikenal

Lebih terperinci

1. Pernyataan di bawah ini yang bukan merupakan sifat periodik unsur-unsur adalah.

1. Pernyataan di bawah ini yang bukan merupakan sifat periodik unsur-unsur adalah. TUGAS Jawablah soal-soa berikut dengan tepat dan benar. 1. Pernyataan di bawah ini yang bukan merupakan sifat periodik unsur-unsur adalah. A. Dari atas ke bawah dalam satu golongan energi ionisasi makin

Lebih terperinci

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10

MODUL KIMIA SMA IPA Kelas 10 SMA IPA Kelas 0 A. Massa Atom. Massa Atom Relatif (Ar) Massa atom relatif (Ar) merupakan perbandingan massa atom dengan massa satu atom yang tetap. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut. sma

Lebih terperinci

SISTEM PERIODIK UNSUR

SISTEM PERIODIK UNSUR SISTEM PERIODIK UNSUR Terdiri atas PETA KONSEP Perkembangan Sistem Periodik Unsur Sifat-sifat keperiodikan J. W. Dobereiner John Newland Dimitri Mendeleev Sistem Periodik Modern Sistem 18 golongan Sistem

Lebih terperinci

(I) MATERI. Pengertian materi sifat materi, Perubahan materi, Klasifikasi materi, serta hukum-hukum yang berhubungan dengan materi.

(I) MATERI. Pengertian materi sifat materi, Perubahan materi, Klasifikasi materi, serta hukum-hukum yang berhubungan dengan materi. (I) MATERI Pengertian materi sifat materi, Perubahan materi, Klasifikasi materi, serta hukum-hukum yang berhubungan dengan materi. Ilmu kimia Merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam yang mempelajari

Lebih terperinci

MODUL KIMIA KELAS X MIA

MODUL KIMIA KELAS X MIA MODUL KIMIA KELAS X MIA SISTEM PERIODIK UNSUR SANTA ANGELA TAHUN PELAJARAN 2017-2018 1 SISTEM PERIODIK UNSUR A. Perkembangan Sistem Periodik Unsur Sistem periodik adalah suatu tabel berisi identitas unsur-unsur

Lebih terperinci

Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur. Kelompok 1 Atifa Rahmi ( ) Lelly Shelviyani ( ) Nur Ayu Fitriani ( ) Suhartini ( )

Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur. Kelompok 1 Atifa Rahmi ( ) Lelly Shelviyani ( ) Nur Ayu Fitriani ( ) Suhartini ( ) Struktur Atom dan Sistem Periodik Unsur Kelompok 1 Atifa Rahmi (1102867) Lelly Shelviyani (1105121) Nur Ayu Fitriani (1101979) Suhartini (1106554) Mari Kita Pretest Jawablah pernyataan di bawah ini dengan

Lebih terperinci

WEEK II ATOM, MOLEKUL, DAN ION

WEEK II ATOM, MOLEKUL, DAN ION 1 WEEK II ATOM, MOLEKUL, DAN ION 2 TEORI ATOM Gagasan tentang atom sudah dimulai sejak abad ke-5 SM. Democratus mengungkapkan bahwa semua materi terdiri atas partikel yang sangat kecil dan tidak dapat

Lebih terperinci

Pentalogy FISIKA SMA

Pentalogy FISIKA SMA GENTA GROUP in PLAY STORE CBT UN SMA IPA Buku ini dilengkapi aplikasi CBT UN SMA IPA android yang dapat di-download di play store dengan kata kunci genta group atau gunakan qr-code di bawah. Kode Aktivasi

Lebih terperinci

LOGO. Stoikiometri. Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar

LOGO. Stoikiometri. Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar LOGO Stoikiometri Tim Dosen Pengampu MK. Kimia Dasar Konsep Mol Satuan jumlah zat dalam ilmu kimia disebut mol. 1 mol zat mengandung jumlah partikel yang sama dengan jumlah partikel dalam 12 gram C 12,

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Sanden Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/1 Alokasi Waktu : 2 JP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Sanden Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/1 Alokasi Waktu : 2 JP RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Sanden Mata Pelajaran : Kimia Kelas/Semester : XI/1 Alokasi Waktu : 2 JP Standar Kompetensi 1. Memahami struktur atom untuk meramalkan sifat-sifat

Lebih terperinci

BAB FISIKA ATOM. Model ini gagal karena tidak sesuai dengan hasil percobaan hamburan patikel oleh Rutherford.

BAB FISIKA ATOM. Model ini gagal karena tidak sesuai dengan hasil percobaan hamburan patikel oleh Rutherford. 1 BAB FISIKA ATOM Perkembangan teori atom Model Atom Dalton 1. Atom adalah bagian terkecil dari suatu unsur yang tidak dapat dibagi-bagi 2. Atom-atom suatu unsur semuanya serupa dan tidak dapat berubah

Lebih terperinci

BANK SOAL SELEKSI MASUK PERGURUAN TINGGI BIDANG KIMIA 1 BAB I STRUKTUR ATOM

BANK SOAL SELEKSI MASUK PERGURUAN TINGGI BIDANG KIMIA 1 BAB I STRUKTUR ATOM BANK SOAL SELEKSI MASUK PERGURUAN TINGGI BIDANG KIMIA 1 BAB I 1. Suatu partikel X memiliki 16 proton, 16 neutron, dan 18 elektron. Partikel tersebut dapat dikategorikan sebagai A. Anion X bermuatan -1

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. 1. Dra. Sukmriah M & Dra. Kamianti A, Kimia Kedokteran, edisi 2, Penerbit Binarupa Aksara, 1990

DAFTAR PUSTAKA. 1. Dra. Sukmriah M & Dra. Kamianti A, Kimia Kedokteran, edisi 2, Penerbit Binarupa Aksara, 1990 DAFTAR PUSTAKA 1. Dra. Sukmriah M & Dra. Kamianti A, Kimia Kedokteran, edisi 2, Penerbit Binarupa Aksara, 1990 2. Drs. Hiskia Achmad, Kimia Unsur dan Radiokimia, Penerbit PT. Citra Aditya Bakti, 2001 3.

Lebih terperinci

TEORI ATOM DAN STRUKTUR ATOM

TEORI ATOM DAN STRUKTUR ATOM TEORI ATOM DAN STRUKTUR ATOM KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong

Lebih terperinci

Tabel Periodik. Bab 3a. Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi 2010 dimodifikasi oleh Dr.

Tabel Periodik. Bab 3a. Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi 2010 dimodifikasi oleh Dr. Presentasi Powerpoint Pengajar oleh Penerbit ERLANGGA Divisi Perguruan Tinggi 2010 dimodifikasi oleh Dr. Indriana Kartini Bab 3a Tabel Periodik Kapan unsur-unsur ditemukan? 8.1 1 ns 1 Konfigurasi elektron

Lebih terperinci

Kamu dapat menjelaskan konsep atom, ion, dan molekul, serta mengomunikasikannya. Senyawa Homogen. Partikel senyawa. Senyawa molekul Senyawa ion

Kamu dapat menjelaskan konsep atom, ion, dan molekul, serta mengomunikasikannya. Senyawa Homogen. Partikel senyawa. Senyawa molekul Senyawa ion Bab X PARTIKEL MATERI Tujuan Pembelajaran Kamu dapat menjelaskan konsep atom, ion, dan molekul, serta mengomunikasikannya. Peta Konsep Materi terdiri atas Zat tunggal terdiri atas Campuran terdiri atas

Lebih terperinci

SMA NEGERI 48 JAKARTA

SMA NEGERI 48 JAKARTA Nama : Kelas : Tanggal : PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 48 JAKARTA Jln. Pinang Ranti II TMII, Tel. 8009437-8006204/Fax.(021) 8009437 Jakarta Timur 13560 Website:www.sman48-jkt.sch.com,:

Lebih terperinci