Tugas Akhir. Kegiatan Bongkar Muat Curah Kering. Pelabuhan Khusus Petrokimia Gresik)

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Tugas Akhir. Kegiatan Bongkar Muat Curah Kering. Pelabuhan Khusus Petrokimia Gresik)"

Doddy Dharmawijaya
6 tahun lalu
Tontonan:

1 Tugas Akhir Studi Penanganan Tumpahan pada Kegiatan Bongkar Muat Curah Kering (Studi kasus : Terminal BJTI dan Pelabuhan Khusus Petrokimia Gresik) Oleh : Lilik Budiarto Bidang Studi Transportasi Laut dan Logistik Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknologi Kelautan ITS Surabaya Dosen Pembimbing : Dr. Ing Setyo Nugroho Rabu 19 Januari

2 Latar Belakang Adanya tumpahan muatan pada waktu operator pelabuhan atau buruh melakukan k kegiatan bongkar kemuatan curah kering. Banyaknya muatan yang hilang akibat tumpahan ini. Menimbulkan biaya tambahan bagi pemilik barang jika muatannya tumpah. 2

3 Latar Belakang Ilustrasi terjadinya tumpahan dalam proses bongkar muat. 3

4 Perumusan Masalah Apa penyebab terjadinya tumpahan Berapa nilai bagi pemangku kepentingan ( pelabuhan, pemilik barang, trucking, pbm dan pelayaran ) Apa solusinya 4

5 Tujuan Mengetahui besarnya dampak yang ditimbulkan oleh tumpahan muatan bagi pelabuhan,pelayaran,pemilikpelayaran pemilik barang Mengetahui penanganan yang tepat terhadap muatan curah kering tersebut 5

6 Manfaat Memberi masukan bagi pemangku kepentingan ( pelabuhan,pemilik barang,pbm, pelayaran dan trucking) dalam penanganan bongkar muat muatan curah kering untuk meminimalisasi tumpahan. 6

7 Batasan Masalah Hanya membahas muatan curah kering seperti : pupuk,kedelai,jagung,soya bean meal (SBM). Dari segi muatan berapa besar biaya yang dikeluarkan akibat tumpahan muatan tersebut. Dalam analisa investasi hanya menghitung biaya pembangunan untuk tiap alat bongkar alternatif. 7

8 Metodologi ( 1 ) Penetapan Masalah dan Tujuan Studi Literatur Studi Lapangan Identifikasi masalah Data Primer sekunder Pengumpulan dan Pengolahan Data Tahap Pengumpulan dan Pengolahan Data Analisa Penanganan Tumpahan Analisa Dampak Tumpahan Analisa Besaran Tumpahan Solusi dalam menentukan Penanganan Tumpahan Tahap Analisa dan Pembahasan Kesimpulan 8

9 Metodologi ( 2 ) Analisa dampak tumpahan Penanganan Tumpahan Analisa Dampak Tumpahan TKBM Cargo Owner Pelabuhan Trucking Pelayaran Harga Nilai Muatan Laba Jumlah Jumlah Freight yang tumpah Perusahaan Buruh truck 9

10 Metodologi ( 3 ) Analisa besaran tumpahan Penanganan Tumpahan Analisa Besaran Tumpahan Data Survey lapangan Data Dokumen Jenis Muatan Besar kapal Besaran Nilai Tumpahan Muatan yang Kurang Perbandingan Jumlah Tumpahan Besar Nilai Tumpahan 10

11 Gambaran Tumpahan Proses bongkar yang ada di petrokimia gresik. Tumpahan terjadi karena pada waktu grab mengangkut muatan dalam menutup kurang sempurna,semakin kecil serbuk muatan semakin besar nilai tumpahannya. 11

12 Gambaran Tumpahan Kegiatan membersihkan tumpahan muatan yang ada di petrokimia gresik. 12

13 Gambaran Tumpahan Tumpahan yang ada di BJTI 13

14 Gambaran Tumpahan Tumpahan yang ada di BJTI 14

15 Jumlah Kunjungan Kapal di Surabaya 15

16 Jumlah Kunjungan Kapal di Gresik 16

17 Tumpahan di BJTI ( Ton-DWT ) 17

18 Presentase Tumpahan di BJTI ( Ton-DWT ) 18

19 Tumpahan di Petro ( Ton-DWT ) 19

20 Presentase Tumpahan di Petro ( Ton-DWT ) 20

21 Dampak Tumpahan Tkbm Dampak tumpahan Cargo Owner Trucking Pelabuhan 21

22 Dampak tumpahan bagi pemilik barang Kerugian dari pihak cargo owner 22

23 Kerugian dari pihak cargo owner dilihat dari prosentasenya 23

24 Dampak tumpahan bagi pelabuhan Kerugian dari pihak pelabuhan untuk biaya kebersihan 24

25 Kerugian dari pihak pelabuhan untuk biaya kebersihan dilihat dari prosentasenya 25

26 Dampak tumpahan bagi perusahaan truk Kerugian dari pihak Trucking 26

27 Kerugian dari pihak Trucking dilihat dari prosentasenya 27

28 Dampak tumpahan bagi TKBM Kerugian dari pihak TKBM 28

29 Kerugian dari pihak TKBM dilihat dari prosentasenya 29

30 Tabel kerugian tiap pihak 30

31 Grafik kerugian tiap pihak di Petro 31

32 Grafik kerugian tiap pihak di BJTI 32

33 Analisa besaran Tumpahan 33

34 Solusi alat untuk penanganan Tumpahan Alat bongkar muat alternatif : 34

35 Alat bongkar muat ( 1 ) Scraper conveyor Bucket conveyor Belt elevator Bucket elevator Pneumatic Conveyor 35

36 Alat bongkar muat ( 2 ) Belt conveyor Apron conveyor Screw conveyor Suction 36

37 Solusi Solusi 1: Grab: tetap digunakan untuk bongkar muat Alat bongkar muat alternatif untuk mengambil tumpahan saja,grab tetap. Pendapatan : Grab : seluruh muatan tumpahan Alat b/m : tumpahan saja Biaya : investasi alat bongkar muat baru Solusi 2: Alat bongkar muat alternatif dipakai untuk menggantikan grab,dan alat bongkar muat lama (grab) dijual. Pemasukan: Alat bongkar muat baru untuk seluruh muatan Biaya : investasi alat bongkar muat baru 37

38 Skema solusi 1 Pada skema solusi 1 ini proses bongkar muatan dilakukan dengan dua alat yaitu grab dipakai untuk mengambil muatan dan alat baru dipakai untuk mengambil tumpahan saja. 38

39 Skema solusi 2 Pada skema solusi no 2 ini alat yang dipakai untuk bongkar muatan adalah hanya alat yang baru ( suction ) dan alat lama ( grab dan hooper ) dijual. 39

40 Biaya Operasional ( 1 ) 40

41 Biaya Operasional ( 2 ) 41

42 Investasi alat bongkar muat baru 42

43 Tabel perbandingan kelebihan tiap alat bongkar muat alternatif 43

44 Pendapatan ( Solusi 1 ) Pendapatan PBM dari tumpahan saja digunakan untuk investasi alat b/m baru. 44

45 Pendapatan ( Solusi 2 ) Pendapatan PBM dari semua bongkaran dipakai untuk investasi alat b/m baru 45

46 Analisis investasi ( solusi 1 ) 46

47 NPV dan BEP hanya tumpahan ( Solusi 1 ) 47

48 Analisis investasi ( Solusi 2 ) 48

49 NPV dan BEP semua bongkaran ( Solusi 2 ) 49

50 Kesimpulan ( 1 ) 1. Penyebab terjadinya tumpahan selama ini adalah pada alat bongkar yang digunakan yaitu Grab. Dalam hal ini Grab tidak bisa menutup sempurna sehingga ada celah. 2. Dampaknya adalah adanya biaya tambahan yang harus ditanggung oleh pihak pemangku kepentingan yaitu pelabuhan, pelayaran, pemilik barang. Besar kerugiannya : Pemilik Barang Rp /tahun Pelabuhan Rp /tahun PBM Rp /tahun Trucking Rp /tahun 50

51 Kesimpulan ( 2 ) 3a. Investasi tiap solusi ini dilakukan untuk : (i) solusi 1: Grab: tetap digunakan untuk b/m seluruh muatan kapal Alat bongkar muat alternatif : untuk mengambil tumpahan saja. (ii) solusi 2 : Alat bongkar muat alternatif tif : dipakai i untuk menggantikan grab dan grab dijual 3b. Dari hasil perhitungan investasi didapatkan bahwa alat bongkar muat berupa suction yang paling layak untuk dibangun. BEP tahun ke 5 ( solusi 1 ) BEP tahun ke 4 ( solusi 2 ) NPV Rp. 105,045,665,715 ( solusi 1 ) NPV Rp. 170,873,698, ( solusi 2) 4 Investasi pada alat bantu bongkar muat layak dilakukan oleh pihak 4. Investasi pada alat bantu bongkar muat layak dilakukan oleh pihak pemangku kepentingan terutama terminal atau konsorsium bersama (pemilik barang, pelayaran, pelabuhan) dengan tingkat pengembalian yang lama. 51

52 Saran Saran hasil studi ini mencakup : 1. Studi ini masih bersifat analisa ekonomis dan masih perlu dilakukan studi lagi mengenai rancangan alat aatyang nantinya bisa bsamengurangi g tumpahan muatan tetapi dengan investasi yang tidak terlalu mahal. 2. Studi inii bisa dibuat perhitungan bagi cargo owner untuk menganalisa jumlah kerugian yang mereka alami. 3. Dengan adanya hasil studi ini diharapkan agar bisa dijadikan pihak pelabuhan untuk menentukan alat bongkar muat yang tepat agar nilai tumpahan bisa diminimalisasi 52

53 Sekian Terimakasih atas perhatiannya 53

dokumen-dokumen yang mirip

Studi Penanganan Tumpahan pada Kegiatan Bongkar Muat Curah Kering ( Studi kasus : Terminal BJTI dan Pelabuhan Khusus Petrokimia Gresik )

Studi Penanganan Tumpahan pada Kegiatan Bongkar Muat Curah Kering ( Studi kasus : Terminal BJTI dan Pelabuhan Khusus Petrokimia Gresik ) Lilik Budiarto 1, Dr.-Ing, Setyo Nugroho 2 Jurusan Teknik Perkapalan