Yukki Nugrahawan Hanafi Ketua Umum DPP ALFI/ILFA

Transkripsi

1 FGD PERAN DAN FUNGSI PELABUHAN PATIMBAN DALAM KONSEP HUB AND SPOKE Yukki Nugrahawan Hanafi Ketua Umum DPP ALFI/ILFA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN RI Jakarta, 24 NOPEMBER 2016 INDONESIAN LOGISTICS AND FORWARDERS ASSOCIATION

2 Tantangan Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia memiliki karakteristik yang sangat berbeda dibandingkan negara lain. Luasnya perairan dan masih terbatasnya infrastruktur yang menunjang lancarnya pergerakan arus barang menjadi tantangan bagi penyedia jasa logistik termasuk di dalamnya Jasa Pengurusan Transportasi / Freight Forwarder. Distribusi Angkutan Barang Berdasarkan Moda (dalam ton) Angkutan Jalan Angkutan Kereta Api Angkutan Penyeberangan Angkutan Laut Angkutan Udara Angkutan Sungai (91,25%) (0,63%) (o,99%) (7,07%) (0,05%) 280 (0,01%)

3 GOOD AFFECT 1. Lokasi pelabuhan Patimban yang berada diantara pelabuhan international Tg Priok dan juga Pelabuhan Cirebon dapat membantu sentra industri manufaktur yang telah ada disepanjang jalur Toll Cikampek - Cipali, sebagai berikut : Pelabuhan Tg Priok Kawasan Industri Cikarang : 45 KM, waktu tempuh + 2 Jam perjalanan Kawasan industri Cikarang Patimban : 115 KM, waktu tempuh + 3 jam perjalanan Kawasan Industri di Subang Pelabuhan Cirebon : 115 KM, waktu tempuh + 2 jam perjalanan Kawasan Industri di Subang Patimban : 51 KM, waktu tempuh + 2 Jam perjalanan 2. Pelabuhan Patimban sangat baik sebagai hub distribusi untuk kawasan industri sekitar Cikampek Subang dan Bandung dengan kemudian membangun pusat distribusi daerah ( Regional Distribution Centre ) di antara sentra industri tersebut sebagai spoke kegiatan pre-clearance & customs clearancenya. 3. Pengadaan pelabuhan International sebagai hub distribusi sepanjang pantai utara Pulau Jawa dapat dimanfaatkan untuk penyebaran dan pengembangan kawasan industri berbasis manufaktur dimana akan membuka peluang kerja baru serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah daerah disekitarnya pula. Selanjutnya dapat di-peta-kan untuk industri basis pertanian / perkebunan / perikanan dapat dikembangkan pada bagian selatan pantai pulau Jawa. 4. Kecepatan arus distribusi barang menuju dan dari beberapa pusat distribusi regional di pulau Jawa akan semakin baik karena bertambahnya opsi / pilihan moda angkutan ( angkutan laut ).

4

5 MAP OF INDONESIAN INDUSTRIAL ESTATES

6 DATA KAWASAN INDUSTRI DI INDONESIA

7 ILUSTRASI JARAK DAN WAKTU

8 NOT GOOD AFFECT 1. Konsep pelabuhan international yang lokasinya berada selain di Kuala Tanjung ( Sumatera ) dan Bitung ( Sulawesi ) akan bertentangan dengan konsep SISLOGNAS yang hanya mengusulkan pelabuhan international di koridor barat yaitu pelabuhan internasional Kuala Tanjung, serta koridor timur yaitu pelabuhan internasional Bitung. Ini menjelaskan ketidak jelasan tentang strategy Hub Port yang akan dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. 2. Pembangunan pelabuhan internasional di Patimban akan mengurangi kapasitas bongkar muat melalui pelabuhan Tanjung Priok dan pelabuhan Cirebon. Seandainya tidak didukung oleh perbaikan kegiatan industri serta kegiatan ekonomi secara umum dimana volume barang yang akan diangkut / dibongkar tidak bertambah sementara jumlah titik distribusi semakin bertambah. 3. Pemetaan produk yang akan diangkut melalui pelabuhan terdekat perlu dilakukan untuk tujuan penghematan biaya terhadap investasi pelabuhan maupun pembangunan sentra industrinya. Sebagai contoh kegiatan utama angkut ekspor dan impor buah dan sayuran melalui pelabuhan Tg Perak ( Timur ) dan pelabuhan Cirebon ( Barat ), sementara pelabuhan Patimban diutamakan bagi kegiatan angkut ekspor atas produk Industri Manufaktur Teknologi akhir, kemudian pelabuhan Tanjung Priok sebagai pelabuhan angkut ekspor atas produk textil / garmen. Sehingga pembangunan pelabuhan akan lebih effisien dan efektif sesuai dengan keperluan sarana komoditi yang akan di angkut / di bongkar. 4. Perusahaan pelayaran tidak pernah tertarik dengan sarana maupun prasarana pelabuhan yang tersedia, namun lebih memilih seberapa besar jumlah komoditi yang dapat di angkut dari / ke pelabuhan tersebut. Perusahaan pelayaran tidak akan menunggu barang / komoditi dipelabuhan tapi sebaliknya jika banyak barang yang bisa diangkut maka didaerah tersebut maka pelayaran akan tertarik mengoperasikan kapalnya

9

10 14 KAWASAN INDUSTRI PRIORITAS

11

12

13