ANALISIS HUBUNGAN FASILITAS DAN PERALATAN PELABUHAN DENGAN DAYA LALU (THROUGHPUT), STUDI KASUS: PELABUHAN TANJUNG PERAK, SURABAYA.

Transkripsi

1 ANALISIS HUBUNGAN FASILITAS DAN PERALATAN PELABUHAN DENGAN DAYA LALU (THROUGHPUT), STUDI KASUS: PELABUHAN TANJUNG PERAK, SURABAYA. PRESENTASI UJIAN TUGAS AKHIR Kamis, 10 Juli 2014 Nina Oktaviani Ir. Tri Achmadi, Ph. D Irwan Tri Yunianto, ST, MT

2 PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG 1. Adanya permasalahan waiting time kapal akibat kekurangan kapasitas pelabuhan 2. Solusi permasalahan kekurangan kapasitas adalah penambahan fasilitas dan peralatan pelabuhan 3. Belum adanya persamaan untuk mengetahui cargo throughput

3 2. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana pengaruh fasilitas dan peralatan pelabuhan eksisting terhadap cargo throughput pelabuhan? 2. Bagaimana pengaruh penambahan fasilitas dan peralatan pelabuhan terhadap cargo throughput pelabuhan? 3. Bagaimanakah solusi untuk mengatasi kekurangan kapasitas pelabuhan? 4. Bagaimana persamaan hubungan antara fasilitas dan peralatan pelabuhan dengan cargo throughput pelabuhan?

4 3. TUJUAN TUGAS AKHIR 1. Mengetahui pengaruh fasilitas dan peralatan pelabuhan eksisting terhadap cargo throughput pelabuhan. 2. Mengetahui pengaruh penambahan fasilitas dan peralatan pelabuhan terhadap kapasitas pelabuhan. 3. Mengetahui solusi untuk menyelesaikan permasalahan kekurangan kapasitas pelabuhan. 4. Mengetahui persamaan matematis hubungan antara fasilitas dan peralatan dan pelabuhan dengan cargo throughput pelabuhan?

5 4. BATASAN PENULISAN Penelitian Tugas akhir ini mengambil studi kasus pada Terminal Jamrud Jamrud utara yang dimaksud dalam Tugas Akhir ini bukan termasuk Jamrud Utara terminal penumpang. Tidak memperhitungkan muatan petikemas Tidak memperhatikan kapal sandar tanpa muatan Volume cargo throughput diasumsikan hanya dalam satuan ton. Model Persamaan yang akan dihasilkan adalah persamaan untuk muatan General Cargo,

6 METODOLOGI PENELITIAN (1)

7 METODOLOGI PENELITIAN (2)

8 TINJAUAN PUSTAKA 1. Daya Lalu (Throughput) Jumlah muatan yang berlalu di pelabuhan / jumlah muatan yang berhasil dibongkar/dimuat di pelabuhan 2. Fasilitas Pelabuhan Fasilitas di lautan : alur pelayaran, kolam rede, breakwater, dermaga Fasilitas di daratan : gudang, lapangan penumpukan, gedung perkantoran 3. Peralatan Pelabuhan Alat angkat : Shore crane, HMC, forklift Alat Angkut : truck, head truck, truck tanki Alat Bantu : Grab, hopper, tali sling, terpal

9 ANALISIS KONDISI EKSISTING 1. TERMINAL JAMRUD

10 2. DATA CARGO THROUGHPUT (1) 5.0 Forecasting Cargo Throughput Terminal Internasional Berdasarkan kemasan 4.5 Throughput (dalam juta ton) CK CC GC BG 26% Bag Cargo Curah Cair Curah Kering General Cargo 16% 3% 55% tahun

11 2. DATA CARGO THROUGHPUT (2) 18 Grafik Cargo Throughput Terminal Domestik Berdasarkan kemasan Throughput (dalam juta ton) GC CK BC CC (2) tahun Bag Cargo Curah Cair Curah Kering General Cargo 40% 4% 22% 31%

12 3. DATA KINERJA TERMINAL JAMRUD Jamrud Internasional

13 3. Jamrud Domestik Kinerja Kinerja Operasional Kinerja Bongkar Muat Utilitas Fasilitas Jamrud Selatan Kesiapan Alat Bongkar Muat Keterangan Jenis Muatan Kapal Satuan General CargoBag Cargo Curah Kering Curah Cair Turn Round Time (TRT) jam Waiting Time (WT) jam ) WT for Pilot (WTP) menit ) WT for Berth (WTB) jam Postpone Time (PT) jam Approach Time (AT) jam Berthing Time (BT) : jam ) Not Operating Time (NOT jam ) Effective Time (ET) jam ) Idle Time (IT) jam ET : BT % 62% 68% 66% 83% Produktifitas T/G/H Produktifitas T/S/D 721 1,102 3,542 1,433 BOR % 69% 69% 69% 69% SOR % 43% 43% 43% 43% % 80% 78% 60% 70%

14 4. PENILAIAN KINERJA BERDASARKAN STANDARD DIRJEN PERHUBLA Jamrud Internasional Kinerja Keterangan Satuan Jenis Muatan Kapal General Cargo Bag Cargo Curah Kering Curah Cair Kinerja Waiting Time (WT) jam BAIK BAIK BAIK BAIK Operasional Approach Time (AT) jam KURANG BAIK KURANG BAIK KURANG BAIK KURANG BAIK ET : BT % CUKUP BAIK CUKUP BAIK CUKUP BAIK BAIK Kinerja Produktifitas Bongkar Muat T/G/H BAIK BAIK BAIK CUKUP BAIK Utilitas BOR % CUKUP BAIK CUKUP BAIK CUKUP BAIK CUKUP BAIK Fasilitas SOR % BAIK BAIK BAIK BAIK Jamrud Utara YOR % BAIK BAIK BAIK BAIK Kesiapan Alat Bongkar Muat % BAIK CUKUP BAIK KURANG BAIK KURANG BAIK Jamrud Domestik Kinerja Keterangan Satuan Jenis Muatan Kapal General Cargo Bag Cargo Curah Kering Curah Cair Kinerja Waiting Time (WT) jam BAIK BAIK BAIK CUKUP BAIK Operasional Approach Time (AT) jam CUKUP BAIK CUKUP BAIK CUKUP BAIK KURANG BAIK ET : BT % KURANG BAIK CUKUP BAIK CUKUP BAIK BAIK Kinerja Produktifitas Bongkar Muat T/G/H BAIK BAIK BAIK BAIK Utilitas BOR % BAIK BAIK BAIK BAIK Fasilitas SOR % BAIK BAIK BAIK BAIK Kesiapan Alat Bongkar Muat % BAIK CUKUP BAIK KURANG BAIK KURANG BAIK

15 5. HASIL ANALISIS KONDISI EKSISTING Jamrud Internasional Fasilitas Keterangan Nilai Satuan Dermaga Panjang 1,010 m Lapangan Penumpukan Lap. Penumpukan 1 11,710 m 2 Lap. Penumpukan m 2 Lap. Penumpukan 3 5,195 m 2 Lap. Penumpukan 4 6,259 m 2 Total Lap. Penumpukan 23,797 m 2 Gudang Alat Angkat Alat Bantu B/M Peralatan Total Cargo Throughput JU &JB Gudang 101 4,225 m 2 Gudang 102 5,364 m 2 Total Gudang 9,589 m 2 1 Container Crane - unit 2 HMC 5 unit 3 Forklift 1 unit 1 Timbangan 2 unit 2 Grab 8 unit 3 Hopper 9 unit 4 tali sling 2 unit 5 Pemadam Kebakaran 1 6,377,072 unit ton

16 5. HASIL ANALISIS KONDISI EKSISTING Jamrud Domestik Keterangan Nilai Satuan Dermaga Panjang 800 m Lapangan Penumpukan Lapangan Penumpukan - m 2 Fasilitas Gudang Gudang 123 4,224 m 2 Gudang 124 4,725 m 2 Gudang 125 3,283 m 2 Total Gudang 12,232 m 2 Alat Angkat 1 Container Crane - unit 2 HMC 1 unit 3 Forklift 1 unit Peralatan 4 Shore Crane 2 unit 5 Towing Tractor 0 unit 6 RTG 0 unit Alat Bantu B/M 4 Tali sling 3 unit 5 Pemadam Kebakaran 0 unit Total Cargo Throughput JS 1,426,247 ton

17 PEMBUATAN MODEL PERHITUNGAN 1. TUJUAN MODEL PERHITUNGAN Untuk mengetahui pengaruh penambahan fasilitas dan peralatan pelabuhan terhadap penambahan throughput Untuk menggambarkan secara matematis hubungan fasilitas dan peralatan pelabuhan dan faktor operasional terhadap throughput

18 2. KONSEP MODEL PERHITUNGAN 1. Muatan yang ditangani terdiri dari Bag Cargo, Curah Cair, Curah Kering, dan General Cargo 2. Faktor yang mempengaruhi throughput dikelompokkan : faktor dermaga, fasilitas, alat, operasional 3. Input berupa jumlah muatan dan panjang kapal 4. Koreksi produktifitas alat angkat dan alat angkut 5. Koreksi idle time akibat kurangsiapnya fasilitas 6. Batasan terhadap BOR

19 3. GAMBARAN MODEL

20 4. BENTUK MODEL PERHITUNGAN Faktor Dermaga Faktor Peralatan Keterangan Bag Cargo Curah Cair Curah Kering General Cargo Panjang Dermaga Jumlah Tambatan Panjang Kapal Muatan Kapal 11, Jumlah Gang /kapal Kongesti BOR 76% 76% 76% 76% Jenis Alat angkat HMC - HMC HMC Jumlah Alat Angkat Kapasitas Alat Angkat Lama 1 Cycle Produktifitas Jenis Alat angkat Ship Crane Pipa Kapal Ship Crane Ship Crane Jumlah Alat Angkat Kapasitas Alat Angkat Lama 1 Cycle Produktifitas Produktifitas Alat Angkat Jenis Alat Angkut Truck Truck Tanki Truck Truck Jumlah Alat Angkut/kapal Kapasitas Alat Angkut Kecepatan alat angkut Jarak Kapal-Depo/gudang Kesiapan Peralatan 80% 80% 80% 80% Faktor Fasilitas Darat Faktor Waktu Luas Lap. Penumpukan 23,797 23,797 23,797 23,797 Kongesti YOR 50% 50% 50% 50% Luas Gudang 9,589 9,589 9,589 9,589 Volume Gudang 76,713 76,713 76,713 76,713 Kongesti SOR 65% 65% 65% 65% Hari operasional/thn Jam operasional/hr

21 5. VALIDASI MODEL PERHITUNGAN DENGAN DATA Jamrud Internasional Keterangan Satuan Model Perhitungan Realisasi selisih Faktor Kapal Panjang Kapal m == Muatan Kapal ton 9,481 9, % Fasilitas Panjang Dermaga m , % Luas Lapangan m2 23,797 23, % Luas Gudang m2 9,589 9, % Peralatan HMC unit % Shipcrane unit 7 == Shore crane unit Kinerja ET jam % Operasional NOT jam % IT jam % BT jam % Utilitas BOR 76% 76% - 0% SOR 64% 43% % YOR 27% 24% % Cargo Throughput ton 6,364,466 6,377,072 12, %

22 Jamrud Domestik Keterangan Satuan Model Perhitungan Realisasi selisih Faktor Kapal Panjang Kapal m 110 == Muatan Kapal ton 4,375 4, % Fasilitas Panjang Dermaga m % Luas Lapangan m2-0 0 Luas Gudang m2 12,232 12, % Peralatan HMC unit % Shipcrane unit % Shore crane unit % Kinerja ET jam % Operasional NOT jam % IT jam % BT jam % ET:BT % T/G/H Ton/Gang/Hour % Utilitas BOR 69% 69% - 0% SOR 45% 43% % YOR 0% 0% Cargo Throughput ton 1,486,784 1,426,247 60,537 4%

23 6. VALIDASI OUTPUT THROUGHPUT PER BULAN No. Bulan Throughput Model Throughput realisasi Selisih 1 Januari 521, , Februari 415, , Maret 474, , April 528, , Mei 607, , Juni 421, , Juli 617, , Agustus 564, , September 622, , Oktober 456, , Nopember 440, , Desember 661,632 1,012, MEAN = 102, STDEV = VAR = HW = MEAN-HW = 30, MEAN+HW = 175, Mean Hw Std. Dev Mean + Hw , ,2403

24 PENGEMBANGAN MODEL 1. MENCARI PENGARUH PENAMBAHAN F&E TERHADAP THROUGHPUT Faktor Penambahan Satuan Semula Menjadi Sebenarnya Setelah Penambahan Pengaruh Panjang Dermaga m 1,010 1,200 6,364,466 7,377,925 POSITIF Kongesti BOR % 76% 90% 6,364,466 7,545,327 POSITIF Jumlah Alat Angkat (HMC) unit 5 7 6,364,466 6,729,766 POSITIF Jumlah Alat Angkut/kapal (Truk) unit ,364,466 6,364,466 TIDAK MEMPENGARUHI Luas Lap. Penumpukan m2 23,797 30,000 6,364,466 6,364,466 TIDAK MEMPENGARUHI Luas Gudang m2 9,589 10,000 6,364,466 6,364,466 TIDAK MEMPENGARUHI Hari operasional/thn hari ,364,466 6,458,691 POSITIF Prosentasi Ditimbun % 10% 50% 6,364,466 5,690,444 NEGATIF Prosentasi ditumpuk % 40% 50% 6,364,466 6,357,134 NEGATIF

25 PENGEMBANGAN MODEL 2. MENGHITUNG KEBUTUHAN TERMINAL JAMRUD Kapasitas Terpasang vs Produksi Terminal Internasional Sebelum Penambahan Peralatan Cargo Throughput (dalam juta ton) Kebutuhan Internasional 5 Kapasitas Terpasang

26 Kapasitas Terpasang vs Produksi Terminal Domestik Sebelum Penambahan Peralatan Cargo Throughput (dalam ribu ton) Kebutuhan Domestik Kapasitas Terpasang

27 3. SOLUSI PENAMBAHAN PERALATAN Kapasitas Terpasang vs Produksi Terminal Internasional Setelah Penambahan Peralatan Cargo Throughput (dalam ribu ton) Kebutuhan Internasional 6 Kapasitas Terpasang Menambah 1 HMC tahun 2015, 2 HMC tahun 2016 Mengurangi waktu istirahat 1 jam/shift

28 Kapasitas Terpasang vs Produksi Terminal Domestik Setelah Penambahan Peralatan Cargo Throughput (dalam ribu ton) Kebutuhan Domestik Kapasitas Terpasang Menambah 1 HMC tahun 2016, 2 HMC tahun 2017 Mengurangi waktu istirahat 1 jam/shift

29 4. ANALISIS COST SAVING AKIBAT PENAMBAHAN ALAT Perhitungan mengambil sampel Kapal Curah Kering Biaya Bongkar muat Biaya Pelabuhan Total Biaya Sebelum penambahan alat Rp 821,738,953 Rp 47,123,583 Rp 868,862,535 Setelah penambahan alat Rp 849,750,249 Rp 39,376,230 Rp 889,126,479 Selisih Rp 20,263,944 Selisih BT = 11.6 jam lebih cepat Time charter ( GT) = Rp.70 juta. Cost saving = (70jt*11.6*24)-20.2 jt = 4.5 jt / kapal / sandar

30 ANALISIS INVESTASI TERHADAP PENAMBAHAN THROUGHPUT Tujuan : Mengetahui setiap Rp. 1 investasi berapakah penambahan throughput? Peralatan Bag Cargo Curah Cair Curah Kering General Cargo Container Crane HMC ok ok ok Forklift ok ok Excavator ok Wheel Loader ok Truck ok ok ok Grab ok Hopper ok Tali sling ok ok Jaring ok Peralatan Harga umur amortisasi Container Crane 960,000,000, ,000,000,000 HMC 6,000,000, ,000,000 Forklift 240,000, ,000,000 Excavator 8,400,000, ,000,000 Wheel Loader 600,000, ,000,000 Truck 840,000, ,000,000 Grab 1,200,000, ,333,333 Hopper 3,600,000, ,764,706 Tali sling 60,000, ,000,000 Jaring 1,000, ,000

31 ANALISIS INVESTASI TERHADAP PENAMBAHAN THROUGHPUT (2) Keterangan Satuan Bag Cargo Curah Kering General Cargo Selisih Penambahan Throughput ton 45, , , Perbandingan throughput dan investasi ton/$ ton/rp kg/rp Perbandingan investasi dan throughput Rp/ton Rp13,567 Rp4,080 Rp14,721 Muatan curah cair tidak menggunakan peralatan pelabuhan Nilai investasi jauh lebih besar dibandingkan ketetapan tarif OPP OPT BC dan GC = Rp / jam CK = Rp / ton

32 PEMBUATAN MODEL PERSAMAAN 1. MENGGUNAKAN REGRESI LINIER BERGANDA Y = K +AX 1 + BX 2 + CX 3 + Dimana Y = Variabel terikat K = Konstanta persamaan A, B, C = Koefisien variable X 1, X 2, X 3 = Varibel terikat

33 2. VARIABEL BEBAS PERSAMAAN THROUGHPUT 1. Panjang Dermaga. 2. Produktifitas (T/G/H) Mewakili jenis alat, jumlah alat, kapasitas, lama 1 cycle, 3. NOT+IT Mewakili ketersediaan gudang dan lapangan, jumlah jam istirahat per shift. Y = C + α * LD + β * TGH λ * (NOT+IT)

34 3. KONSEP MENCARI PERSAMAAN Muatan General Cargo Membuat kombinasi skenario dengan model perhitungan (model JU) Variabel LD semula 800m (+50) sampai 900m 3 skenario Variabel TGH semula 4 HMC (+1) sampai 10HMC 7 skenario Variabel NOT+IT semula rest 1 jam (-0.5) sampai 0 jam 3 skenario Kombinasi = 3*7*3 = 63 skenario

35 4. OUTPUT MODEL PERSAMAAN THROUGHPUT No. Rata-Rata Muatan Kapal Konstanta Koefisien Panjang Dermaga Koefisien Produktifitas Koefisien NOT+IT 1 <8, ,001-9, ,001-10, ,001-11, >11, Bentuk Persamaan Y = * LD * TGH * (NOT+IT) Y = * LD * TGH * (NOT+IT) Y = * LD * TGH * (NOT+IT) Y = * LD * TGH * (NOT+IT) Y = * LD * TGH * (NOT+IT)

36 5. SUBSTITUSI MODEL PERSAMAAN Model Persamaan Diketahui: Rata-rata muatan = 7500 ton Panjang Dermaga = 800 m Produktifitas B/M = 57 T/G/H NOT+IT = 12 jam Jawab: Konstanta = -27 Koefisien LD = Koefisien TGH = 0.58 Koefisisen NOT+IT = Cargo Throughput = 3,570, ton/tahu

37 6. PERBANDINGAN DENGAN MODEL PERHITUNGAN Model Perhitungan Faktor Operasional Pengangkutan Produksi Terminal Keterangan Satuan Simbol 1 Panjang Dermaga m L D 800 n AU req / n AU % RE req 111% Produktifitas Alat Angkut T/G/H TGH AU 57 ET /Kapal jam ET NOT/kapal jam NOT 8 Idle Time/kapal jam IT 4 Berthing Time/kapal jam BT 78 Jumlah kapal datang /thn unit n K 478 Throughput Model ton CT 3,585, Throughput Persmaan ton CT 3,570, Selisih 0.420%

38 PENUTUP KESIMPULAN (1) Eksisting = Jamrud Internasional = ton Jamrud Domestik = ton Kinerja operasional Baik sesuai standard Dirjen Perhubla Model Perhitungan = Jamrud Internasional = 6,364, ton Jamrud Domestik = 1,486, ton Kinerja Operasional mendekati kondisi real Validasi Model = realisasi-model = 0.2% (Int) = 4% (Dom) Validasi Standard Deviasi = sesuai kriteria Faktor penambahan berpengaruh positif= panjang dermaga, kongesti BOR, jumlah alat angkat, dan lama hari operasional pelabuhan Faktor Penambahan berpengaruh negatif = NOT, prosentasi muatan yang ditimbun dan yang ditumpuk

39 PENUTUP KESIMPULAN (2) Faktor Penambahan tidak berpengaruh = Luas gudang, dan luas lapangan penumpukan Dibutuhkan penambahan peralatan sampai tahun 2018 = 3 unit HMC untuk JU ddan JB Penambahan alat menguntungkan pihak kapal (CK), 11.6 jam BT = Rp. 4.5 juta / kapal/ sandar Setiap Rp.1 investasi membuat penambahan throughput sebesar kg, curah kering sebesar 0.26 kg, dan untuk general cargo kg.

40 TERIMAKASIH

41 LAMPIRAN

42 2. FASILITAS TERMINAL JAMRUD Fasilitas Keterangan Jamur Utara Jamrud Barat Jamrud Selatan Satuan Dermaga Panjang m Lapangan Penumpukan Lap. Penumpukan m 2 Lap. Penumpukan m 2 Lap. Penumpukan m 2 Lap. Penumpukan m 2 Total Lap. Penumpukan m 2 Gudang Gudang 101 Gudang 102 Total Gudang m m m m 2

43 3. PERALATAN TERMINAL JAMRUD Peralatan Keterangan Jamur Utara Jamrud Barat Jamrud Selatan Satuan Alat Angkat 1 Container Crane unit 2 HMC unit 3 Forklift unit 4 Fixed & Mobile Crane unit 5 Towing Tractor unit 6 RTG unit 7 Reach Stacker unit 8 Top Loader unit 9 Side Loader unit 10 Excavator unit 11 Wheel Loader unit 12 Spreader unit Alat Angkut 1 Head Truck unit 2 Truck unit 3 Chasis unit 4 Dump Truck unit 5 Conveyor unit Alat Bantu B/M 1 Timbangan unit 2 Grab unit 3 Hopper unit 4 tali sling unit 5 Pemadam Kebakaran unit

44 4. PRODUKSI TERMINAL JAMRUD Jamrud Internasional Keterangan Satuan Tahun Bag Cargo ton 1,025,707 1,121, , , , ,762 Curah Cair ton 175, , , , , ,226 Curah Kering ton 3,490,102 2,124,041 2,550,569 2,102,969 1,697,405 1,910,515 General Cargo ton 1,683,380 1,898,387 1,029, , , ,623 Pallet ton 2,849 - Jumlah ton 6,377,072 5,588,290 4,767,562 3,707,512 3,313,342 3,740,126 Jamrud Domestik Keterangan Satuan Tahun Bag Cargo ton 267, , , , , ,459 Curah Cair ton 96, , , , , ,624 Curah Kering ton 357, , , ,079 55,990 45,852 General Cargo ton 687,687 1,086, , , , ,465 Pallet ton 15,929 - Jumlah ton 1,426,247 1,985,257 1,217, ,910 1,081,809 1,302,400

45 5. VALIDASI (STANDAR DEVIASI) Output kinerja Jamrud Internasional Jamrud Domestik