BAB I LATAR BELAKANG

Transkripsi

1 BAB I LATAR BELAKANG Mata kuliah Hukum Pajak adalah salah satu mata kuliah wajib jurusan akuntansi yang disajikan pada semester V (lima)/ tahun ke tiga dan memiliki bobot SKS sebanyak 2 (dua) SKS. Hukum Pajak ini kemudian menjadi mata kuliah prasyarat bagi mata kuliah perpajakan lainnya yang disajikan pada semester berikutnya. Tujuan umum pengajaran mata kuhah ini, untuk membahas tentang dasar-dasar hukum perpajakan, ketentuan umum dan tata cara perpajakan. Dalam proses belajar mengajar, khususnya mata kuuah Hukum Pajak ini, banyak ditemukan kendala yang mempengaruhi keberhasilan mahasiswa terutama dalam menyerap pengetahuan hukum pajak. Diantaranya dapat dilihat melalui dua sisi yakni : Mahasiswa dan Dosen. Selama ini mahasiswa dinilai kurang mempunyai motivasi mempelajari ilmu perpajakan ini. Mungkin mereka tidak melihat hubungan langsung pajak dengan akuntansi. Keinginan mereka mempelajari mata kuliah Hukum Pajak khususnya tidak seperti mereka mempelajari Mata Kuliah Akuntansi. Kemudian mata kuliah ini seakan akan lebih menggambarkan teori dan kurang banyak dalam hal angka-angka. Sementara masyarakat beranggapan bahwa seorang Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi mengetahui banyak tentang masalah perpajakan. Hal lain yang mempengaruhi penyerapan pengetahuan hukum pajak adalah membaca. Mahasiswa terkadang dinilai kurang suka/ malas membaca sementara 1

2 peraturan perpajakan selalu berkembang dan sifatnya dinamis mengikuti perkembangan/ perubahan yang terjadi. Sisi dosen, selain kemampuan mangajar dan penguasaaan materi antara lain juga dari metode pengajaran yang dilakukan dan pemanfaatan sarana atau alat bantu pengajaran. Selama ini metode pengajaran hukum pajak lebih banyak dilakukan dengan metode ceramah yang tidak efektif. Metode pengajaran menggunakan metode ceramah seharusnya memperhatikan penggunaan waktu yang efisien sehingga menungkinkan untuk digabungkan dengan metode pengajaran lainnya, seperti metode tanya jawab dan metode tugas dan resistasi. Selanjutnya dosen tidak memberikan Garis Besar Program Pengajaran (GBPP) dan Satuan Acara Pengajaran (SAP) yang memadai untuk dijadikan acuan pelaksanaan kuliah, sehingga mahasiswa tidak menyiapkan diri menghadapi pelaksanaan kuuah. GBPP dan SAP sangat penting dipersiapkan agar arah dan tujuan pengajaran dapat dicapai melalui pelaksanaan kuuah. Selama ini dosen hanya memberikan jadual kuuah dan materi pelajaran dalam bentuk yang sangat sederhana tanpa menjelaskan lebih jauh sub materi dan kegiatan dosen dan mahasiswa. Dalam pelaksanaan kuhah, pemanfaatan media seperti Overhead Projector (OHP) dirasakan sebagai sesuatu yang memberatkan karena menggunakan OHP membutuhkan biaya yang lebih besar. Namun alat ini merupakan suatu sarana yang efektif untuk memperlancar proses belajar mengajar. Selanjutnya dosen tidak rutin/ kurang konsisten dalam memberikan pekerjaan rumah untuk merangsang mahasiswa belajar sesuai dengan sistem SKS. Pekerjaan rumah/tugas merupakan salah satu 2

3 metode pengajaran yang dapat memberikan kesibukan kepada maliasiswa di luar waktu kuliah untuk lebih memahami materi kuliah yang telah diajarkan pada ruang kuuah. Dari hasil pengamatan penuhs terhadap keberhasilan mahasiswa, nilai mahasiswa yang biasa digunakan sebagai indikator hasil belajar memperlihatkan kecenderungan hasil yang belum memuaskan yaitu sebanyak 80 persen mahasiswa dinyatakan lulus yang sebagian besar diantaranya lulus dengan nilai C. hasil yang rata-rata sama juga diperlihatkan pada kelas paralel laiimya dimana nilai C sangat mendominasi. Dari gambaran di atas menunjukkan bahwa tingkat keberhasilan mahasiswa tersebut dipengaruhi oleh keadaan-keadaan sebagai berikut: 1. Mahasiswa kurang memihki sikap suka membaca 2. Mahasiswa tidak/kurang memiliki sikap suka membaca 3. Dosen terlalu monoton menggunakan metode ceramah dalam proses belajar mengajar 4. Dosen tidak mempunyai Garis Besar Satuan Pengajaran dan Satuan Acara Perkuliahan yang memadai 5. Belum menggunakan sarana seperti Overhead Projector (OHP) sebagai media penunjang pelaksanaan proses pengajaran 6. Pemberian tugas dan pekerjaan rumah PR tidak dilakukan secara mtin 3

4 Oleh karena hal demikian maka untuk memperoleh hasil yang lebih baik tentang keberhasilan mahasiswa diperlukan perbaikan proses mengajar, antara lain dengan : 1. Menyusun Garis Besar Satuan Pengajaran dan Satuan Acara Perkuliahan secara Teratur, Terarah dan terencana. 2. Menggunakan sarana' media seperti Overhead Projector untuk membantu/ menunjang pelaksanaan pengajaran 3. Menggunakan metode pengajaran seperti ceramah yang efisien waktu, tanyajawab, dan pemberian tugas dan resitasi dalam pelaksanaan proses pengajaran. Garis Besar Satuan Pelajaran dan Satuan Acara Perkuliahan disusun sedemikian rupa, sehingga menggambarkan materi, tugas dosen dan mahasiswa, serta media yang digunakan selama mengikuti dan menjalankan mata kuhah Hukum Pajak. Bahan ini dibagikan kepada setiap mahasiswa untuk dijadikan pedoman pengajaran, supaya mereka menyiapkan diri menjelang pada saat tatap muka. Alat bantu atau media pengajaran, seperti Overhead Projector akan digunakan setiap pertemuan, sehingga diharapkan hal ini dapat membantu menjadikan proses belajar mengajar berjalan secara cara dan tepat. Setelah menyelesaikan suatu topik kuhah sebagai bagian metode pengajaran, kepada mahasiswa diberikan tugas atau pekerjaan rumah dalam bentuk membuat ringkasan materi kuliah dari beberapa sumber buku wajib, memberikan beberapa soal dan kasus, mencari kasus-kasus perpajakan yang terjadi pada masyarakat atau mengumpulkan peraturan perpajakan yang berhubungan materi atau topik kuhah. 4

5 Sehingga dengan demikian mahasiswa secara tak langsung diminta untuk bersikap suka membaca. Tugas dan pekerjaan rumah tersebut akan dikumpulkan dan diperiksa pada pertemuan berikutnya untuk dikoreksi dan dibahas secara bersama. n. Tujuan dan Manfaat Penelitian a. Tujuan Untuk melihat seberapa jauh pengaruh perbaikan proses belajar mengajar terhadap tingkat keberhasilan mahasiswa b. Manfaat 1. Untuk menyiapkan materi dan bahan perkuhahan secara teratur dan terarah 2. Menjadi bahan pertimbangan untuk mengevaluasi proses belajar mengajar selanjutnya, jika hasil yang diharapkan tidak terpenuhi 3. Diharapkan tingkat keberhasilan mahasiswa mencapai 95 % lulus dan tingkat kelulusan di dominasi oleh nilai di atas C. 5