BAB V PENUTUP. klasikal tuntas (persentase kelulusan siswa secara klasikal s95%)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V PENUTUP. klasikal tuntas (persentase kelulusan siswa secara klasikal s95%)"

Transkripsi

1 A. Kesimpulan BAB V PENUTUP Penerapan model pembelajaran kooperatif melalui pendekatan Numbered Heads Together efektif terhadap hasil belajar siswa kelas X pada materi pokok Jamur di SMA Kristen 1 Kupang Tahun Ajaran 2016/2017. Hal ini dapat dibuktikan dengan : 1. Hasil belajar secara individu tuntas (rerata nilainya 82,25), kelulusan siswa secara klasikal tuntas (persentase kelulusan siswa secara klasikal s95%) 2. Ketuntasan indikator hasil belajar (THB), dalam penerapan model pembelajaran kooperatif pendekatan NHT dengan materi pokok Jamur, menunjukkan proporsi ketuntasannya lebih besar dari 0,75% dalam hal ini proporsi indikatornya adalah 0,82. Sedangkan sensivitasnya lebih besar dari 0,30 yaitu 0, Aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif pendekatan NHT lebih berpusat pada siswa. Hal ini dapat dilihat dari keterlibatan peran aktif siswa secara langsung dalam memproses sendiri pengetahuan tentang materi pokok Jamur. Hal ini dapat dibuktikan dengan perhitungan rata-rata aktivitas siswa untuk RPP 01 dan 02 yang berada pada kisaran 12,01% sampai 24,81%. Sedangkan untuk rata-rata reliabilitas instrumen aktivitas siswa pada RPP 01 dan 02 adalah 89,98% berkategori baik. 4. Kemampuan guru dalam mengelola Pembelajaran pada materi pokok Jamur di SMA Kristen 1 Kupang dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif pendekatan NHT adalah baik. Guru mengelola pembelajaran, sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disiapkan. Skor rata-rata keterlaksanaan rencana pembelajaran dalam model pembelajaran kooperatif pendekatan NHT untuk RPP 01 dan RPP 02 barada 3,33% berkategori baik.

2 Sedangkan rata-rata reliabilitas instrumen pengelolaan pembelajaran berada pada kisaran 96,24% dengan kategori baik. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, maka peneliti menyarankan beberapa hal kepada para pembaca sebagai berikut: 1. Bagi guru biologi atau calon guru yang ingin mengimplementasikan model pembelajaran kooperatif pendekatan Numbered Heads Together untuk: a. Menguasai teknik maupun taktik mengajar sehingga siswa benar-benar fokus dalam pembelajaran. b. Memperhatikan kesesuaian model ini dengan materi pokok yang ingin diajarkan dan kondisi kelas dan subjek belajar yang bersangkutan. c. Pengelolaan waktu yang tepat sehingga sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan dalam setiap kali pertemuan. 2. Perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan materi pokok yang berbeda untuk melihat keefektivitasan dari model pembelajaran kooperatif pendekatan NHT.

3 DAFTAR PUSTAKA Aunurrahman, (2009). Belajar dan Pembelajaran, Bandung : Alfabeta Depdiknas (2002). Pendekatan Kontekstual (CTL), Jakarta. Eduk, Seminar Ilmiah Bahan Ajar. UNWIRA: Kupang Hasibuan, J.J dan M Oedjiono. Proses Rosdakarya. Belajar Mengajar. Bandung:Remaja Ismail Model-Model Pembelajaran. Jakarta : Dit.Pendidikan Lanjutan Pertama. Muslihudin, (2009). Kiat Sukses Melakukan Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : Rizki Press. Muhibbin Syah, M.Ed.(2005). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung : Rosdakarya. Sugiyono, Metode penelitian Administrasi. Bandung. Alfabeta Surahman, Endang. (2005). Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Tasikmalaya : Universitas Siliwangi. Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan kompetensi dan Praktiknya. Bumi Aksara: Jakarta. Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstrukvistik. Prestasi Belajar: Jakarta. Trianto Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Prestasi Pustaka. Surabaya.

4 L A M P I R A N

5 Lampiran 01 Satuan Pendidikan Mata pelajaran Kelas/semester Satandar Kompetensi Kompetensi Dasar Mendeskripsika n ciri- ciri dan jenis- jenis jamur berdasarkan hasil pengamatan, percobaan dan kajian literatur serta peranannya bagi kehidupan. Materi Pembelajar an Pengertian Jamur Ciri - Ciri Jamur Peran jamur SILABUS : SMA Kristen 1 Kota Kupang : Biologi : X/I : Memahami Prinsip Prinsip Pengelompokan Makhluk Hidup Indikator Kegiatan Penilaian Contoh Instrumen Alokasi Pencapaian Pembelajaran Teknik Instrumen waktu 1. Menjelaskan pengertian jamur. 1. Menguraika n ciri-ciri jamur 2. Membandin gkan reproduksi pada jamur 1. Menjelaskan peran jamur. 1. Menjelaskan pengertian Jamur. 1. Menyebutkan ciri ciri dari jamur. 2. Menjelaskan reproduksi pada jamur 1. Menjelaskan peran jamur Tes Tertulis Tes Tertulis Tes Tertulis Tes Pilihan Ganda Tes Pilihan Ganda Tes Pilihan Ganda Tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehinggga bersifat heterotrof disebut.. a. Hifa b. Jamur c. Simbiosis d. Benalu e. micosiza Dibawah ini merupakan bentuk dari tubuh buah jamur kecuali... a. Mangkuk b. Payung c. Kuping d. Bulat e. Tidak berkuping Berikut ini adalah peran jamur dalam bidang industri, kecuali... 6 x 45 menit Sumber Belajar Buku biologi kelas X, Oman Karmana, Penerbit Grafindo Media Pratama, Bahan ajar siswa,lks, dan LingkunganSe kitar 52

6 Kompetensi Dasar Materi Pembelajar an Klasifikasi Jamur Indikator Pencapaian Menjelaskan klasifikasi dari jamur. Kegiatan Pembelajaran Menjelaskan klasifikasi dari jamur Teknik Tes Tertulis a. Pemanfaatan untuk pembuatan roti b. Pemanfaatanuntuk pembuatan tempe c. Penghasil anti biotik d. Untuk bioremediasi e. Sebagai pengurai Penilaian Contoh Instrumen Alokasi Instrumen waktu Tes Pilihan Ganda Kelompok jamur yang paling beragam disebut... a. Ascomycota b. Zygomycota c. Basidiomycota d. Deuteromycetes e. Parasit Sumber Belajar Buku biologi kelas X, Oman Karmana, Penerbit Grafindo Media Pratama, Bahan ajar siswa,lks, dan LingkunganSeki tar

7 Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 01 ) Nama Sekolah : SMA Kristen 1 Kupang Mata Pelajaran : Biologi Kelas/Semester : X/ I Alokasi waktu : 3 x 45 menit Pertemuan : 1 Standar Kompetensi : Memahami Prinsip-prinsip Pengelompokkan Makhluk Hidup Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan ciri- ciri dan jenis- jenis jamur berdasarkan hasil pengamatan,percobaan, dan kajian literatur serta peranannya bagi kehidupan. Indikator PencapaianKompetensi : Menjelaskan pengertian jamur Mendeskripsikan ciri-ciri pada jamur I. Tujuan : setelah mempelajari materi ini di harapkan 1. Siswa dapat mendeskripsikan ciri- ciri jamur 2. Siswa dapat menjelaskan reproduksi pada jamur II. Materi Ajar Pengertian Jamur Ciri-ciri Jamur III. Model Pembelajaran/ Pendekatan/ Metode Model Pembelajaran :Cooperative Learning Pendekatan : Numbered Head Together Metode : Ceramah, diskusi, Tanya jawab. 52

8 IV.Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Takson Pembelajaran Fase 1 Kooperatif Jenis Kegiatan Kegiatan awal Apersepsi Guru : apa yang dimaksud dengan Jamur? Siswa : Jamur adalah... Guru : Apa yang menyebabkan terjadinya Jamur Siswa :... Motivasi Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut Waktu (Menit) 15 Fase 2 Kooperatif Menyajikan informasi Fase 3 Kooperatif Mengorganisasik an siswa dalam kelompok_kelom pok belajar Langkah 1 NHT Langkah 2 NHT Fase 4 kooperatif Membimbing kelompok bekerja dan belajar Fase 5 kooperatif: evaluasi Langkah 3 NHT Kegiatan inti 1. Eksplorasi Guru menyajikan informasi singkat tentang Jamur dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan peranan setiap nomor dalam masing-masing kelompok. Guru membagi siswa-siswi dalam kelompok kecil menurut NHT yaitu yang beranggotakan 3-5 orang, dan kepada setiap anggota kelompok diberi nomor antara 1-5 Pemberian nomor kelompok disesuaikan dengan materi yang diajarkan. Pemberian nomor anggota disesuaikan dengan nama kelompok. Siswa membentuk kelompok belajar sesuai dengan petunjuk dari guru. 2. Elaborasi Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa yang bervariasi tentang materi yang diajarkan Guru membagikan LKS pada masing- masing kelompok. Guru membimbing kelompok kelompok belajar pada saat - mereka mengerjakan LKS. 3. Konfirmasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang jamur Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil. Semua anggota kelompok berpikir bersama mencari jawaban dari pertanyaan dan semua kelompok berusaha untuk mengetahuinya Guru memanggil salah satu nomor dalam

9 Fase 6 Kooperatif : Memberikan penghargaan. Langkah 4 NHT kelompok tertentu dan siswa yang nomornya dipanggil mendapatkan kesempatan untuk memberi jawaban yang benar untuk seluruh kelompok Kegiatan Penutup Guru bersama siswa membuat kesimpulan hasil belajar dan memberikan pengahargaan kepada kelompok yang paling baik. 15 V. Sumber Belajar Buku Biologi SMA Kelas X Penerbit Grafindo Buku refrensi yang sesuai BAS (Bahan Ajar Siswa) LKS (Lembar Kerja Siswa) VI. Penilaian Teknik penilaian : Tes tertulis Bentuk intrumen : pilihan ganda

10 Lampiran 3 LEMBAR KERJA SISWA 01 (LKS) Nama Kelompok : Anggota : Hari/tanggal Alat Dan BahaN : Alat tulis dan LKS Langkah Kerja : Diskusikan dengan teman kelompokmu pertanyaan dibawah dan jawablah dengan tepat. A. Aktivitas 1 1. Apa yang di maksud dengan jamur? 2. Sebutkan ciri-ciri jamur secara umum! 3. Jelaskan cara reproduksi jamur secara seksual dan aseksual? 4. Jelaskan mengapa jamur dikatakan sebagai organisme tingkat rendah?

11 Lampiran 4 JAWABAN LKS Jamur merupakan organisme yangmudah tumbuh di semua tempat, khususnya di tempat yang lembab, dan memiliki ciri khusus yaitu eukariotik yang memiliki dinding sel, tetapi tidak memiliki klorofil. 2. Ciri-ciri jamur secara umum yaitu : Merupakan organisme eukariotik karena telah mempunyai membran inti Merupakan organisme tingkat rendah yang belum mempunyai akar, batang, dan daun sejaati, sehinggah di sebut tumbuhan tallus Dinding sel mengandung kitin, eukariotik dan tidak berklorofil Habitatnya di darat dan tempat yang lembab Sifatnya ada yang parasit dan ada yang saprofit Jamur uniseluler dapat berkembang biak dengan 2 cara yaitu vegetatif dapat di lakukan dengan cara membentuk spora,membelah diri, kuncup (budding ).sedangkan secara generatif dapat di lakukan dengan cara konjugasi, hifa yang akan di hasilkan zigospora,spora askus, dan spora basidium. 3. Cara reproduksi jamur secara aseksual dan seksual adalah Reproduksi Secara aseksual terjadi dengan pembentukan kuncup atau tunas pada jamur uniseluler, sedangkan pada jamur multiseluler terjadi melalui pemutusan hifa (fragmentasi miselium ) dan pembentukan spora aseksual (spora vegetatif) Reproduksi secara seksual terjadi melalui kontak gametangium dan konjugasi.kontak gametangium mengakibatkan terjadinya singami yaitu

12 persatuan sel dari dua individu,sedangkan secara konjugasi kedua hifa tersebut bersifat haploid (n), dan ujung kedua hifa tersebut akan mengalami pemanjangan dan pembengkakan sehinggah akan bertemu dan bersatu. 4. Jamur di katakan sebagai organisme tingkat rendah karena jamur belum memiliki akar, batang,dan daun yang sejati dan tidak memiliki klorofil sehinggah jamur di sebut sebagai tumbuhan tallus, dan tidak bisa membuat makanannya sendiri.

13 Lampiran 5 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 02) Satuan Pendidikan : SMA Kristen 1 kupang Mata Pelajaran : Biologi Kelas/Semester : X /I Alokasi waktu : 3x45 menit Pertemuan : II Standar kompetensi : Memahami prinsip- prinsip pengelompokan makluk Hidup Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan ciri- ciri dan jenis- jenis jamur berdasarkan hasil pengamatan,percobaan, dan kajian literatur serta peranannya bagi kehidupan Indikator pencapaian kompetensi Mendeskripsikan klasifikasi pada jamur Mendeskripsikan peranan jamur bagi kehidupan manusia I. Tujuan Pembelajaran` 1.Siswa dapat mendeskripsikan klasifikasi pada jamur 2.Siswa dapat mendeskripsikan peranan jamur bagi kehidupan manusia II. Materi pembelajaran 1. Peran jamur 2. Klasifikasi jamur III.Metode Pembelajaran. Model Pembelajaran :Cooperative Learning Pendekatan : Numbered Head Together Metode : Diskusi, Tanya jawab

14 IV. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran. Takson Jenis Kegiatan Pembelajaran Fase 1 Kegiatan awal Kooperatif Apersepsi Guru : apa yang dimaksud dengan jamur? Siswa : jamur adalah... Guru : jamur apa saja yang dapat menguntungkan bagi kehidupan manusia Siswa :... Motivasi Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut Waktu (Menit) 15 Fase 2 Kooperatif Menyajikan informasi Fase 3 Kooperatif Mengorganisasi kan siswa dalam kelompok_kelo mpok belajar Langkah 1 NHT Langkah 2 NHT Fase 4 kooperatif Membimbing kelompok bekerja dan belajar Fase 5 kooperatif: Kegiatan inti 1.Eksplorasi Guru menyajikan informasi singkat tentang jamur kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan peranan setiap nomor dalam masing-masing kelompok. Guru membagi siswa-siswi dalam kelompok kecil menurut NHT yaitu yang beranggotakan 3-5 orang, dan kepada setiap anggota kelompok diberi nomor antara 1-5 Pemberian nomor kelompok disesuaikan dengan materi yang diajarkan. Pemberian nomor anggota disesuaikan dengan nama kelompok Siswa membentuk kelompok belajar sesuai dengan petunjuk dari guru. 2.Elaborasi Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa yang bervariasi tentang materi yang diajarkan. Guru membagikan LKS pada masing- masing kelompok. Guru membimbing kelompok kelompok belajar pada saat - mereka mengerjakan LKS. 1. Konfirmasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang jamur

15 evaluasi Langkah 3NHT Fase 6 kooperatif : Memberikan penghargaan. Langkah 4 HT Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil. Semua anggota kelompok berpikir bersama mencari jawaban dari pertanyaan dan semua kelompok berusaha untuk mengetahuinya Guru memanggil salah satu nomor dalam kelompok tertentu dan siswa yang nomornya dipanggil mendapatkan kesempatan untuk member jawaban yang benar untuk seluruh kelompok Kegiatan penutup Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok 15 V. Sumber Belajar a. Buku Biologi SMA Kelas X Penerbit Erlangga b. Buku refrensi yang sesuai c. BAS (Bahan Ajar Siswa) d. LKS (Lembar Kerja Siswa) VI. Penilaian a. Teknik penilaian : Tes tertulis b. Bentuk intrumen : pilihan ganda

16 Lampiran 6 LEMBAR KERJA SISWA 02 (LKS) Nama Kelompok : Anggota : Hari/Tanggal : Alat Dan BahaN : Alat tulis dan LKS Langkah Kerja : Diskusikan dengan teman kelompokmu pertanyaan dibawah dan jawablah dengan tepat. SOAL 1. Jamur diklasifikasikan berdasarkan cara reproduksi, dan struktur tubuhnya, dibedakan menjadi 4 divisi. Sebutkan 4 divisi tersebut.! 2. Jelaskan peranan jamur zygomycota bagi manusia dan lingkungan sekitarnya.! 3. Sebutkan peranan jamur basidiomycota yang dapat menguntungkan dan merugikan bagi kehidupan manusia.!

17 Lampiran 7 JAWABAN LKS divisi pada jamur adalah : Divisi Zygomycota Merupakan organisme darat yang hidup di tanah maupun pada tumbuhan atau hewan yang membusuk. Ciri-ciri zygomycota : Habitatnya di darat, tanah yang lembab atau sisa organisme mati Hifanya bercabang banyak, dan tidak bersekat Miselium bercabang banyak Perkembangbiakkannya secara seksual dan aseksual Dinding selnya mengandung kitin Divisi Ascomycota Merupakan kelompok jamur terbesar di antara keempat divisi jamur. Ciri ciri jamur Ascomycota: Hidup saprofit di dalam tanah, di kotoran ternak, dan ada juga yang parasit pada tumbuhan Hifanya bersekat dan tiap sel memiliki satu inti Dinding sel tersusun dari kitin Tubuhnya terdiri atas benang benang yang bersekat Ada yang bersel satu dan ada pula yang bersel banyak Perkembangbiakkannya secara seksual dan aseksual. Divisi Basiodimycota

18 Merupakan jamur yang hidup sebagai saproba.nama basiodimycota sebenarnya berasal dari kata basidium, yaitu suatu tahapan diploid dalam daur hidup. Ciri-ciri jamur Basidiomycota : Hidup terestrial saprofit, parasit atau membentuk mikhoriza Umumnya berupa organisme bersel banyak (multiseluler) Hifa bersekat dan mengandung inti haploid Mempunyai tubuh buah yang tampak jelas di permukaan tanah. Perkembangbiakannya secara seksual dan aseksual Divisi Deuromycota Merupakan jamur yang tidak sempurna karena belum di ketahui tahap seksualnya. Ciri-ciri jamur Deuromycota : Hifanya bersekat Dinding sel tersusun dari kitin Spora terbentuk secara vegetatif dan fase perkawinannya belum di ketahui Perkembangbiakkan secara aseksual yaitu dengan konidium.sedangkan perkembangbiakan seksualnya belum di ketahui Umumnya bersifat merusak atau menimbulkan penyakit 2. Peranan jamur zygomycota bagi manusia dan lingkungan sekitar adalah : Rhizopus nigricans : menghasilkan asam fumarat, pemasak buah. Rhizopus oryza : jamur tempe / untuk membuat tempe Rhizopus nodusus : menghasilkan asaam laktat.

19 3. Peranan jamur basidiomycota yang dapat menguntungkan dan merugikan bagi kehidupan manusia adalah Peran yang menguntungkan Volvariella volvacea jamur merang, dapat di makan Auricularia polytrica jamur kuping, dapat di makan Ustilago compestris jamur kaleng Pleurotes (jamur tiram ) Peran yang merugikan Jamur karat ( puccinia graminis) merupakan parasit pada daun tanaman pertanian seperti jagung dan gandum Puccnia arachis, parasit pada kacaang tanah Ustilago maydis, parasit pada jagung Amanita ocreata, dan amanita phalloides, beracun dan mematikan jika di makan.

20 Lampiran 08 BAHAN AJAR SISWA JAMUR A. Ciri jamur Anggota kingdom fungi memiliki ciri khusus, yaitu eukariotik yang memiliki dinding sel, namun tidak memiliki klorofil. Karena tidak memiliki klorofil, jamur tidak dapat membuat makanan sendiri yang berupa bahan organik. berikut ciri-ciri jamur secara umum yaitu, Uniseluler maupun multiseluler Umumnya berbentuk benang disebut hifa, hifa bercabang-cabang membentuk bangunan seperti anyaman disebut miselium Dinding sel mengandung kitin, eukariotik dan tidak berklorofil. Merupakan organisme tingkat rendah yang belum mempunyai akar, batang, dan daun sejati sehingga disebut dengan tumbuhan tallus. Habitat umumnya di darat dan tempat yang lembab. Sifatnya ada yang parasit dan ada yang saprofit. Sebagai parasit, jamur mengambil makanan langsung dari inangnya. Sedangkan sebagai saprofit, jamur mengambil makanan dari sisa-sia organisme lain yang telah mati. Jamur uniseluler dapat berkembangbiak dengan dua cara yaitu vegetatif dapat dilakukan dengan cara membentuk spora, membelah diri, kuncup (budding). Secara generatif dengan cara membentuk spora askus. Sedang untuk jamur multiseluler reproduksi vegatatif dengan cara fragmentasi,

21 konidium, zoospora. Secara generatif dapat dilakukan dengan cara konjugasi, hifa yang akan menghasilkan zigospora, spora askus, spora basidium. B. Struktur Tubuh Jamur Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah. Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasma hifa mengandung organel eukariotik. (Sumber : http//: www. Google.com ) Hifa pada jenis jamur tertentu memiliki sekat antar sel yang disebut septum (septa). Septa memiliki celah sehingga sitoplasma antara sel yang satu dengan sel lainnya dapat berhubungan. Jenis jamur yang lain hifanya tidak memiliki septa sehingga tubuh jamur tersebut hifa panjang dengan banyak inti. Hifa tanpa septa disebut hifa senositik. Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma.

22 (Sumber : http//: www. Google.com ) Hifa jamur bercabang-cabang dan berjalinan membentuk miselium. Sebagian miselium ada yang berfungsi untuk menyerap makanan. Miselium untuk menyerap makanan disebut miselium vegetatif. Miselium vegetatif pada jamur yang bersifat parasit memiliki struktur hifa yang disebut houstorium. Houstorium merupakan organ penyerap makanan dari substrat yang dapat menembus jaringan substrat (inang). Bagian miselium juga ada yang berdiferensiasi membentuk alat reproduksi. Alat reproduksi ini berfungsi menghasilkan spora. Bagian miselium ini disebut miselium generatif. C. Cara Hidup Jamur hidup menyerap zat organik dari lingkungannya. Sebelum diserap, zat organik kompleks akan diuraikan menjadi zat organik sederhana oleh enzim yang dikeluarkan jamur. Penguraian atau pencernaan zat organik diluar sel atau tubuh jamur ini disebut sebagai pencernaan ekstraseluler. Bahan organik yang diserap selain digunakan langsung untuk kelangsungan hidupnya, juga ada yang disimpan dalam bentuk glikogen. Jamur bersifat heterotrof atau memperoleh zat organik dari hasil sintesis organisme lain. Zat organik dapat berasal dari sisa-sisa organisme mati dan bahan tak hidup atau

23 dari organisme hidup. Berdasarkan cara memperoleh makanannya jamur bersifat saprofit, parasit dan simbiosis mutualisme. Saprofit Jamur yang bersifat saprofit memperoleh zat organik dari sisa-sisa organisme mati dan bahan tak hidup. Jamur saprofit mengeluarkan enzim hidrolase pada substrat makanan untuk mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehingga mudah diserap oleh hifa. Misalnya serasah (ranting-ranting dan daun yang telah gugur), daun, pakaian dan kertas. Jamur dengan sifat ini di alam berperan sebagai pengurai (dekomposer) utama. Pengurai oleh jamur menyebabkan pelapukkan dan pembusukan. Parasit Jamur yang brsifat parasit memperoleh zat organik dari organisme hidup lainnya. Parasit terbagi menjadi dua yaitu parasit obligat dan parasit fakultatif. Parasit obligat merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya sedangkan diluar inang tidak dapat hidup. Misalnya, pneumonia carinii (khamir yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS). Sedangkan parasit fakultatif adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan inang yang sesuai, tetapi bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang yang sesuai. Jamur dengan sifat parasit ini merugikan organisme inangnya karena dapat menyebabkan penyakit. Simbiosis Mutualisme Jamur dengan sifat simbiosis mutualisme hidup saling menguntungkan dengan organisme inangnya. Jamur yang hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya.

24 Contohnya, jamur yang bersimbiosis dengan ganggang hijau biru yang membentuk lumut kerak (lichen). Jamur membantu ganggang menyerap air dan mineral sedangkan ganggang akan menyediakan bahan organik hasil fotosintesisnya bagi jamur. Contoh lain adalah jamur yang bersimbiosis dengan akar tanaman tingkat tinggi membentuk mikoriza. Jamur akan meningkatkan penyerapan air dan mineral dari tanah oleh akar tumbuhan. D. Habitat Jamur jamur hidup pada lingkungan yang beragam. Habitat jamur berbeda di darat (teresterial) dan tempat-tempat yang lembab. Meskipun demikian, banyak pula jenis jamur yang hidup pada organisme atau sisa-sisa organisme di laut atau air tawar. Jamur dapat hidup di lingkungan asam, misalnya pada buah yang asam. Jamur juga dapat hidup pada lingkungan dengan konsentrasi gula yang tinggi, misalnya pada selai. Jamur yang hidup bersimbiosis dengan ganggang membentuk lumut kerak dapat hidup di habitat yang ekstrim, misalnya gurun, gunung salju, dan kutub. Jamur lainnya hidup pada tubuh organisme lain secara parasit maupun simbiosis. E. Reproduksi Jamur Secara alamiah jamur dapat melakukan reproduksi secara aseksual maupun seksual. Reproduksi secara aseksual terjadi dengan pembentukan kuncup atau tunas pada jamur uniseluler. Pembentukkan kuncup atau tunas Cara ini bermula dari adanya tonjolan kecil dari sel induknya. Nukleus dari sel induk tersebut akan membelah diri menjadi beberapa nukleus. Salah satu nukleus yang telah membelah diri tersebut akan berpindah dan tumbuh menjadi individu baru. Sedangkan

25 pada jamur multiseluler terjadi melalui pemutusan hifa (fragmentasi miselium) dan pembentukan spora aseksual (spora vegetatif). Secara fragmentasi atau pemutusan hifa yaitu proses perkembangbiakan jamur dengan cara membelah diri menjadi beberapa fragmen kemudian membentuk menjadi organisme baru. Cara reproduksi ini biasanya terjadi pada jamur uniseluler. Spora vegetatif atau spora aseksual. Spora ini dapat berupa sporangiospora atau konidiospora. Sporangiospora dihasilkan dari pembelahan mitosis sel dalam kotak spora (sporangium) yang terdapat pada ujung sporangiofor (struktur yang mendukung sporangium). Sporangiospora bersifat haploid (n). Konidiospora dihasilkan dengan jalan membentuk sekat melintang pada ujung hifa atau dengan diferensiasi hingga terbentuk banyak konidia. Jika telah matang konidia yang paling ujung dapat melepaskan diri. Reproduksi secara seksual Reproduksi secara seksual terjadi melalui kontak gametangium dan konjugasi Kontak gametangium ; Kontak gametangium mengakibatkan terjadinya singami yaitu persatuan sel dari dua individu. Singami terjadi dalam dua tahap yaitu tahap pertama adalah plasmogami (peleburan sitoplasma) dan tahap kedua adalah kariogami (peleburan inti). Setelah plasmogami terjadi, inti sel dari masing-masing induk bersatu tetapi tidak melebur dan membentuk dikarion. Pasangan inti dalam sel dikarion atau miselium akan membelah

26 dalam waktu beberapa bulan hingga beberapa tahun. Akhirnya inti sel melebur membentuk sel diploid yang segera melakukan pembelahan meiosis. Konjugasi ; Proses konjugasi bermula dari adanya hifa jantan dan betina. Kedua hifa tersebut bersifat haploid (n). Ujung kedua hifa akan mengalami pemanjangan dan pembengkakan sehingga akan bertemu dan bersatu. Selanjutnya mereka akan melebur dan menghasilkan zigot spora / spora yang berdinding tebal, zigot spora bersifat diploid (2n). Karena berdinding tebal maka zigospora tahan terhadap lingkungan yang buruk. Ketika lingkungan sudah membaik zigospora akan berkecambah dan tumbuh menjadi hifa-hifa baru, lalu membentuk miselium, kemudian membentuk tangkai kotak spora (sporangiofor), ketika sporangio matang dinding akan pecah kemudian mengeluarkan spora lalu tumbuh menjadi individu baru. F. Klasifikasi Jamur Jamur di klasifikasikan berdasarkan cara reproduksi, dan struktur tubuhnya, dibedakan menjadi 4 divisi: 1. Divisi Zygomycota (Sumber : http//: www. Google.com )

27 a. Ciri-ciri Zygomycota Habitat di darat, di tanah yang lembab atau sisa-sisa organisme mati Hifa bercabang banyak, tidak bersekat saat masih muda tetapi bersekat ketika sudah tua. Miselium bercabang banyak Reproduksi vegetatif dengan cara membentuk spora yang tak berflagel (aplanospora) dan generatif dengan cara gametangiogami dari dua hifa yang kompatibel/konjugasi dengan menghasilkan zigospora. Dinding selnya mengandung kitin Biasanya hidup pada tempe, dan ada pula hidup saprofit pada roti, nasi, dan bahan makanan lainnya, ada yang hidup parasit, misalnya pada ubi jalar, dan murbei yang menyebabkan penyakit busuk. b. Cara reproduksi Secara aseksual (membentuk spora) Beberapa hifa akan tumbuh ke atas dan ujungnya menggembung membentuk sporangium. Sporangium yang masak berwarna hitam, kemudian pecah dan spora tersebar. Spora yang jatuh di tempat sesuai akan tumbuh membentuk miselium baru. Secara seksual Dua hifa yakni hifa betina (hifa-) dan hifa jantan (hifa +) bertemu, kemudian inti betina dan inti jantan melebur sehingga terbentuk zigot yang berdinding tebal. Zigot menghasilkan kotak spora yang disebut zigosporangium dan sporanya disebut zigospora. Zigospora mengalami dormansi selama 1-3

28 bulan.setelah itu zigospora berkecambah membentuk hifa. Di namakan hifa jantan jika member isi selnya, dan dinamakan hifa betina jika menerima isi sel. Pada tempat-tempat tertentu hifa Rhizopus menjulang ke atas. c. Peranan Zygomycota Peranan Zygomycota bagi manusia dan lingkungan sekitar ; Rhizopus nigricans : Menghasilkan asam fumarat, pemasak buah Rhizopus oryza : Jamur tempe/untuk membuat tempe Ryzopus nodusus : Menghasilkan asam laktat 2. Divisi Ascomycota (Sumber : http//: www. Google.com ) a. Ciri-ciri jamur Ascomycota: Hidup saprofit di dalam tanah, di kotoran ternak yang kemudian disebut koprofil dan ada juga yang parasit pada tumbuhan Hifanya bersekat dan tiap sel mempunyai satu inti Dinding sel tersusun dari kitin Tubuhnya terdiri atas benang-benang yang bersekat Ada yang bersel satu dan ada pula yang bersel banyak

29 Cara berkembangbiak melalui dua cara yaitu vegetatif (aseksual) dan generatif (seksual). b. Cara reproduksi Secara seksual melalui pembentukan askospora dengan tahap sebagai berikut : a. Perkawinan (kopulasi) antara gametangium jantan dan gametangium betina b. Bersatunya plasma kedua gametangium yang disebut dengan plasmolisis c. Bersatunya inti yang berasal dari gametangium yang disebut dengan kariogami d. Kariogami yang menyebabkan terjadinya pembelahan reduksi, dilanjutkan dengan pembentukan askospora secara endogen menurut pembentukan sel bebas. Secara aseksual melalui pembentukan tunas, pembentukan konidium dan fragmentasi hifa. Pembentukan tunas Tunas tumbuh menonjol keluar pada dinding sel. Pada tunas ini terdapat nukleus yang berasal dari sel induk yang membelah secara mitosis. Setelah pembentukan organel-organel sempurna, tunas dapat memisahkan diri atau tumbuh bersama sel induk membentuk koloni. Fragmentasi hifa Hifa dewasa yang terputus akan tumbuh menjadi sebuah hifa jamur baru. Hifa haploid (n) yang sudah dewasa akan menghasilkan konidiofor (tangkai konidia). Pada

30 ujung dari konodiofor akan terbentuk spora yang diterbangkan angin yang disebut dengan konidia. Konidia memiliki jumlah kromosom yang haploid (n). Konidia pada jamur Ascomycota berwarna-warni, antar lain berwarna orange, hitam, biru atau kecoklatan. Jika kondisi lingkungan menguntungkan, maka konidia akan berkecambah menjadi hifa yang haploid. Hifa akan bercabang-cabang dengan membentuk miselium yang berkromosom haploid (n). c. Peranan jamur Ascomycota Peran yang menguntungkan o Saccharomyces cereviceae untuk pembuatan roti dan minuman beralkohol o S. Ovale untuk pembuatan tape o S. Sake untuk pembuatan sake jepang o Penicillium notatum dan P. Chryzogenum penghasil antibiotik penisilin Peran yang merugikan o Aspergillus fumigatus parasit paru-paru burung o A. Nidulans penyebab automikosis/penyakit telinga o Laboulbenia parasit pada serangga 3. Divisi Basidiomycota

31 a. Ciri-ciri jamur Basidiomycota (Sumber : http//: www. Google.com ) Hidup terestrial saprofit, parasit atau membentuk mikoriza. Umumnya berupa organisme bersel banyak (multiseluler) Miseliumnya bersekat dan dapat dibedakan menjadi dua yaitu ; miselium primer (miselium yang sel-selnya berinti satu, umumnya berasal dari perkembangan basidiospora) dan miselium sekunder (miselium yang sel penyusunnya berinti dua, miselium ini merupakan hasil konjugasi dua miselium primer atau perseatuan dua basidiospora) Cara reproduksi dibedakan menjadi dua yaitu vegetatif (dengan membentuk tunas, dengan konodia, dan fragmentasi miselium) dan generatif (dengan alat yang disebut basidium, basidium berkumpul dalam badan yang disebut basidiokarp,yang menghasilkan spora yang disebut basidiospora). b. Cara reproduksi o Secara aseksual Dengan membentuk spora konidia namun jarang dilakukan oleh basidiomycota. o Secara seksual Reproduksi seksual basidiomycota terjadi melalui perkawinan hifa yang berbeda jenis menghasilkan spora seksual (spora generatif), yaitu spora basidium (basidiospora). Tahap reproduksi seksual sehingga terbentuk spora basidium adalah sebagai berikut

32 Hifa (+) dan hifa (-) yang berinti haploid (n) berkecambah dari basidiospora. Kedua hifa ini saling bersinggungan. Plasmogami terjadi antara hifa (+) dan (-) sehingga inti salah satu hifa pindah ke hifa lainnya membentuk hifa dengan kedua inti haploid (n) yang berpasangan (dikariotik). Hifa haploid dikariotik akan tumbuh menjadi miselium haploid yang dikariotik. Miselium dikariotik tumbuh dan membentuk badan buah yang disebut basidiokarp. Pada ujung-ujung hifa basidiokarp terjadi kariogami sehingga membentuk basidium yang berinti diploid (2n). Inti diploid dalam basidium akan membelah secara meiosis menjadi empat inti haploid (n). Basidium membentuk empat tonjolan yang disebut sterigma pada ujungnya. Satu inti haploid pada basidium kemudian masuk ke dalam salah satu sterigma dan berkembang menjadi basidiospora. Jika basidiospora terlepas dari basidium dan jatuh pada tempat yang sesuai, akan tumbuh menjadi hifa yang haploid. c. Peran jamur basidiomycota Peran yang menguntungkan Volvariella volvacea jamur merang, dapat dimakan Auricularia polytrica jamur kuping, dapat dimakan Ustilago compestris jamur kaleng

33 Pleurotes (jamur tiram) Peran yang merugikan Jamur karat (Puccinia graminis) merupakan parasit pada daun tanaman pertanian dari famili gramineae, misalnya jagung dan gandum. Puccnia arachis, parasit pada kacang tanah. Ustilago maydis, parasit pada jaggung Amanita ocreata, dan amamita phalloides, beracun dan mematikan jika dimakan. 4. Deuteromycota (Sumber : http//: www. Google.com ) a. Ciri deuteromycota Deuteromycota memiliki ciri-ciri sebagai berikut Belum diketahui tingkat seksualnya, disebut fungi imperfecti yaitu jamur yang tidak sempurna karena belum diketahui tahap seksualnya. Hifa bersekat Dinding sel tersusun dari kitin

34 Spora terbentuk secara vegetatif dan fase kawinnya belum diketahui. Pembiakan vegatatif dengan menggunakan konidium, sedangkan alat pembiakan generatif (askus atau basidium) belum atau tidak dikenal. Umumnya bersifat merusak atau menimbulkan penyakit. b. Cara reproduksi deuteromycota Jika cara reproduksi suatu jenis jamur deuteromycota diketahui, jamur tersebut diketahui, jamur tersebut dikelompokkan ulang menjadi anggota salah satu divisi jamur Zigomycota, Ascomycota, atau Basidiomycota sesuai dengan cara reproduksinya. Contohnya, Monilia sitophila, jamur ini masik deuteromycota. Tetapi setelah ditemukan alat pembiakan generatif oleh Dodge (1927) dan dwijosoeputro (1961), jamur ini dikelompokkan ke dalam Ascomycota dan namanya diganti menjadi Neurospora sitophila. c. Peranan deuteromycota Peran yang menguntungkan o Monila sitophila untuk jamur oncom Peran yang merugikan o Sclerotium rolfsii parasit pada bawang merah o Helminthosprium oryzae parasit pada padi o Verticillium penyebab layu pada bibit-bibit tanaman o Curvularia parasit pada tanaman rerumputan o Tinea versicolor jamur panu

35 G. Peranan Jamur bagi kehidupan manusia 1. Peranan jamur yang menguntungkan a. Dibidang industri makanan dan minuman Rhizopus oryze, jamur ini tumbuh dan mengaitkan butir-butir bungkil atau kedelai menjadi tempe. Rizopus dapat mengubah amilum dalam kedelai menjadi gula dan dapat memecah protein dan lemak yang ada dalam sel-sel kedelai dan kacang, sehingga itu mudah dicerna oleh pencernaan kita. Saccharomyces, sering disebut khamir atau yeast. Jenisnya banyak antara lain saccharomyces cerevisiae dan saccharomyces ovale. Keduanya dimanfaatkan untuk membuat tape, alkohol atau roti. b. Dibidang industri Rhizopus nigricans, merupakan jenis jamur yang dapat dipergunakan untuk produksi asam fumarat. Sedangkan Rhizopus nodusus dapat dipergunakan untuk produksi asam laktat. c. Dibidang kedokteran Penicilium notatum dan Penicilium chrysogenum adalah jenis jamur yang menghasilkan penisilin, yaitu zat antibiotik. d. Dibidang pertanian Jamur sebagai organisme saprofit sangat penting untuk keseburan tanah. Jamur-jamur saprofit menghancurkan kayu-kayu dan dedaunan sehingga menjadi mineral kembali yang dapat menyuburkan tanah.

36 2. Peranan jamur yang merugikan a. Dapat menurunkan kualitas dan kuantitas makanan maupun bahan-bahan lain yang penting bagi manusia. b. Dapat berperan sebagai agen penyebab penyakit. c. Dapat menghasilkan racun, racun yang dihasilkan beberapa jamur seperti amanita phalloides, A. Muscaria maupun aspergilus flavus dapat sanga berbahaya bagi manusia karena dapat memnyebabkan penyakit kronis seperti kanker dan bahkan kematian.

37 Lampiran 09 Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester : X/1 Materi pokok Kompetensi Dasar Mendeskripsikan ciri-ciri dan jenisjenis jamur berdasarkan hasil pengamatan, percobaan, dan kajian literatur serta peranannya bagi kehidupan. : SMA Kristen 1 Kupang : IPA Biologi : Jamur Indikator Pencapaian Mendeskripsikan ciri-ciri jamur Indikator soal Siswa dapat mengidentifikasi yang merupakan ciri-ciri jamur. Siswa dapat menyebutkan pengertian miselium KISI-KISI SOAL Nomor Soal 1 Berikut ini adalah ciri-ciri jamur, kecuali... a. Eukariot b. Memiliki klorofil Soal Kunci Ranah Skor c. Memiliki dinding sel d. Bersifat heterotrof e. Ada yang memiliki zat warna 2 Hifa jamur yang bercabangcabang membentuk... a. Hifa sensorik b. Septum B C1 1 C C1 1 52

38 Menjelaskan cara jamur memperoleh makanan Membedakan reproduksi aseksual dan seksual. Siswa dapat menjelaskan cara jamur memperoleh makanan Siswa dapat menyebutkan konsep dari reproduksi secara seksual Siswa dapat Menyebutkan yang c. Miselium d. Houstorium e. Spora 3 Jamur memperoleh makanan B C2 1 dengan cara... a. Simbiosis b. Mikoriza c. Hifa d. Miselium e. Spora 4 Reproduksi pada jamur yang E C2 1 terjadi melalui kontak gametangium dan konjugasi adalah... a. Sporangiospora b. Basidiospora c. Konidiospora d. Blastospora e. Reproduksi seksual 5 Berikut ini yang bukan merupakan C C2 1

39 bukan merupakan spora aseksual jamur. spora seksual jamur, adalah... a. Zigospora b. Askospora c. Basidiospora d. Konidiospora e. Zoospora Menjelaskan peranan jamur bagi manusia. Siswa dapat menyebutkan nama jamur untuk pembuatan roti dan minuman berakohol. 6 Jamur yang digunakan untuk pembuatan roti dan minuman berakhol adalah... a. Saccharomyces cereviceae b. Saccharomyces ellipsoideus A C2 1 c. Saccharomyces tuac d. Neurospora crassa e. Morchella esculenta Siswa dapat menyebutkan yang bukan peran jamur dalam bidang industri 7 Berikut ini adalah peran jamur dalam bidang industri, kecuali... a. Pemanfaatan untuk pembuatan roti E C2 1 b. Pemanfaatan untuk pembuatan tempe

40 c. Penghasil antibiotik d. Untuk bioremediasi e. Sebagai pengurai Mengidentifikasi habitat jamur Siswa dapat menyebutkan habitat jamur yang bersimbiosis dengan ganggang. 8 Habitat dari jamur yang bersimbiosis dengan ganggang adalah... a. Gurun A C3 1 b. Tempat lembab c. Air tawar d. Laut e. Buah yang asam Menjelaskan klasifikasi jamur Disajikan gambar jamur. Siswa dapat menyebutkan divisi dari jamur yang terdapat pada gambar tersebut 9 Perhatikan gambar di bawah ini! C C4 1 Termasuk divisi apakah jamur yang ada pada gambar di atas? a. Zygomycotina b. Ascomycotina

41 Disajikan pernyataan tentang sifat jamur dari filim ascomycota. Siswa dapat menentukan contoh jamur ascomycota uniseluler. Siswa dapat menyebutkan ciri ciri dari Zygomycota c. Basidiomycotina d. Deuteromycotina e. Myxomycotina 10 Sebagian besar jamur dari filum ascomycota bersifat multiseluler. Akan tetapi ada beberapa diantaranya yang uniseluler. Contoh jamur berikut ini yang merupakan jamur ascomycota uniseluler adalah... a. Saccharomyces cereviceae b. Neurospora crassa c. Puccinia graminis d. Mucor mucedo e. Rhyzopus nigricans 11 Dibawah ini adalah ciri ciri dari Zygomycota Kecuali a. Habitat di darat b. Dinding sel tersusun dari kitin c. Hifa bercabang banyak A C3 1 B C1 1

42 Siswa dapat menyebutkan Ciriciri jamur Ascomycota Siswa dapat menyebutkan cirriciri jamur Basidiomycota Siswa dapat menjelaskan fungi imperfecti d. Miselium bercabang banyak e. Biasanya hidup pada tempe 12 Yang termasuk ciri ciri dari jamur Ascomycota adalah. a. Habitat di darat b. Hifa bercabang banyak c. Miselium bercabang banyak d. Biasanya hidup pada tempe e. Dinding sel tersusun dari kitin 13 Yang termasuk cirri-ciri dari jamur Basidiomycota adalah a. Hidup terestial b. Habitat di darat c. Miselium bercabang d. Dinding sel tersusun dari kitin e. Biasanya hidup pada tempe 14 Jamur yang tidak sempurna karena belum diketahui tahap seksualnya disebut a. Jamur Karat E C1 1 C C1 1 D C1 1

43 b. Jamur basidiomycota c. Sterigma d. Fungi imperfecti e. Hifa haploid Siswa dapat menyebutkan ciriciri dari Deuteromycota 15 Dibawah ini adalah ciri ciri dari Deuteromycota kecuali.. a. Fungi imperfecti A C1 1 b. Hifa bersekat c. Dinding sel tersusun dari kitin d. Umumnya bersifat merusak e. Hifa tidak Bersekat Siswa dapat menyebutkan keuntungan keuntungan dari jamur basidiomycota 16 Keuntungan dari jamur basidiomycota adalah. a. Puccinia graminis b. Puccnia arachis c. Ustilago maydis E C1 1 d. Amanita ocreata e. Volvariella volvacea Menjelaskan Peranan Jamur Siswa dapat Menjelaskan peranan jamur yang 17 Jenis jamur yang menghasilkan penisilin yaitu.. A C1 1

44 menguntungkan dibidang kedokteran Siswa dapat menjelaskan peranan jamur yang menguntungkan di bidang industri Siswa dapat menjelaskan peranan jamur yang merugikan kegidupan manusia a. Zat antibiotik b. Alkohol c. Rhizopus nodusus d. Jamur panu e. Saccharomyces 18 Jenis jamur yang dapat dipergunakan untuk produksi asam fumarat a. Zat antibiotik b. Alkohol c. Rhizopus nodusus d. Jamur panu e. Saccharomyces 19 Dibawah ini adalah Peranan jamur yang merugikan kehidupan manusia Kecuali... a. Berperan sebagai agen penyebab penyakit b. Meningkatkan kuantitas makanan C C1 1 B C2 1

45 Siswa dapat menyebutkan nama lain dari Saccharomyces c. Agen penyebab penyakit d. Menghasilkan Racun e. Menurunkan kualitas makanan 20 Saccharomyces sering juga disebut. a. Khamir atau yeast b. Saccharomyces cerevisiae c. Saccharomyces ovale d. Rhizopus nigricans e. Penicilium notatum A C1 1

46 Lampiran 10 TES HASIL BELAJAR (THB) 1. Berikut ini adalah ciri-ciri jamur, kecuali... f. Eukariot g. Memiliki klorofil h. Memiliki dinding sel i. Bersifat heterotrof j. Ada yang memiliki zat warna 2. Hifa jamur yang bercabang-cabang membentuk... a. Hifa sensorik b. Septum c. Miselium d. Houstorium e. Spora 3. Jamur memperoleh makanan dengan cara... a. Simbiosis b. Mikoriza c. Hifa d. Miselium e. Spora 4. Reproduksi pada jamur yang terjadi melalui kontak gametangium dan konjugasi adalah... a. Sporangiospora b. Basidiospora c. Konidiospora d. Blastospora e. Reproduksi seksual 5. Berikut ini yang bukan merupakan spora seksual jamur, adalah... a. Zigospora b. Askospora 52

47 c. Basidiospora d. Konidiospora e. Zoospora 6. Jamur yang digunakan untuk pembuatan roti dan minuman beralkohol adalah... a. Saccharomyces cereviceae b. Saccharomyces ellipsoideus c. Saccharomyces tuac d. Neurospora crassa e. Morchella esculenta 7. Berikut ini adalah peran jamur dalam bidang industri,kecuali... a. Pemanfaatan untuk roti b. Pemanfaatan untuk pembuatan tempe c. Penghasil Antibiotik d. Untuk Bioremediasi e. Sebagai pengurai 8. Habitat dari jamur yang bersimbiosis dengan ganggang adalah... a. Gurun b. Tempat lembab c. Air tawar d. Laut e. Buah yang asam 9. Perhatikan gambar di bawah ini Termasuk divisi apakah jamur yang ada pada gambar di atas? a. Zygomycotina b. Ascomycotina

48 c. Basidiomycotina d. Deuteromycotina e. Myxomycotina 10. Sebagian besar jamur dari filum Ascomycota bersifat multisesluler. akan tetapi ada beberapa diantaranya yang uniseluler.contoh jamur berikut ini yang merupakan jamur Ascomycota uniseluler adalah... a. Saccharomyces cereviceae b. Neurospora crassa c. Puccinia graminis d. Mucor mucedo e. Rhyzopus nigricans 11. Dibawah ini adalah ciri-ciri dari Zygomycota kecuali... a. Habitat di darat b. Dinding sel tersusun dari kitin c. Hifa bercabang banyak d. Miselium bercabang banyak e. Biasanya hidup pada tempe 12. Yang termasuk ciri-ciri dari jamur Ascomycota adalah... a. Habitat di darat b. Hifa bercabang banyak c. Miselium bercabang banyak d. Biasanya hidup pada tempe e. Dinding sel tersusun dari kitin 13. Yang termasuk ciri-ciri dari jamur basidiomycota adalah... a. Hidup terestrial b. Habitat di darat c. Miselium bercabang d. Dinding sel tersusun dari kitin e. Biasanya hidup pada tempe 14. Jamur yang tidak sempurna karena belum diketahui tahap seksualnya disebut... a. Jamur karat

49 b. Jamur Basidiomycota c. Sterigma d. Fungi imperfecti e. Hifa haploid 15. Dibawah ini ciri-ciri dari Deuteromycota kecuali... a. Fungi imperfecti b. Hifa bersekat c. Dinding sel tersusun dari kitin d. Umumnya bersifat merusak e. Hifa tidak bersekat 16. Keuntungan dari jamur Basidiomycota adalah... a. Puccinia Graminis b. Puccinia Arachis c. Ustilago Maydis d. Amanita Ocreata e. Volvariella Volvacea 17. Jenis jamur yang menghasilkan penisilin yaitu... a. Zat Antibiotik b. Alkohol c. Rhizopus Nodusus d. Jamur Panu e. Saccaharomyces 18. Jenis jamur yang dapat di pergunakan untuk produksi asam fumarat adalah... a. Zat Antibiotik b. Alkohol c. Rhizopus Nodusus d. Jamur Panu e. Saccharomyces 19. Dibawah ini adalah peranan jamur yang merugikan kehidupan manusia kecuali... a. Berperan sebagai agen penyebab penyakit b. Meningkatkan kuantitas makanan

50 c. Agen penyebab penyakit d. Menghasil Racun e. Menurunkan kualitas makanan 20. Saccharomyces sering juga di sebut... a. Khamir atau Yeast b. Saccharomyces Cerevisiae c. Saccharomyces ovale d. Rhizopus Nigricans e. Penisilium Notatum

51 Lampiran 11 KUNCI JAWABAN THB 1. B 11.B 2. C 12. E 3. B 13. C 4. E 14. D 5. C 15. A 6. A 16. E 7. E 17. A 8. A 18. C 9. C 19. B 10.A 20. A

52 52

53 Lampiran 13 LEMBAR PENGAMATAN AKTIVITAS SISWA DALAM MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENDEKATAN NHT Namasekolah : SMA Kristen 1 kupang Kelas /semester : Xc / 1 Pokok bahasan : Jamur Hari/tanggal : RPP ke : 1 Pertemuanke : 3 x 45 menit Peneliti : YENI SUSANA SNAIT Petunjuk pengisian : Petunjuk Pengisian : 1. Amatilah aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. 2. Isilah lembar pengamatan dengan prosedur berikut : a. Pengamat melakukan pengamatan, duduk ditempat yang memungkinkan untuk mengamati aktivitas siswa. b. Setiap 5 menit pengamat melakukan pengamatan aktivitas siswa yang dominan kemudian pengamat menuliskan kode kategori pengamatan. c. Tulislah hasil pengamatan pada kotak yang sesuai dengan tempat duduk siswa. d. Hasil pengamatan berupa angka-angka yang sesuai dengan kategori yang diamati. KategoriPengamatan AktivitasSiswa 1 Memperhatikan penjelasan guru 2 Membaca buku siswa / buku pelengkap bacaan lainnya 3 Mengerjakan LKS/berdiskusi dan menuli spokokpokok materi pembelajaran 4 Mengajukan pertanyaan 5 Memberi respon / menjawab pertanyaanpertanyaan yang diajukan 6 Menyimpulkan pelajaran 52

54 Tabel : Aktivitas Siswa Dalam Model Pembelajaran Kooperatif pendekatannht No NamaSiswa Jumlah Rata-Rata Persentase (%) Reliabilitas Rata-Rata Reliabilitas Rencana Pelajaran / AktivitasSiswa P P P P P P P P P P P P 2 Jumlah P 1 P2 Keterangan : Setiap kali ada aktivitas siswa dalam aspek yang nampak, maka ditulis tally( I ). Pada akhir kegiatan, tally dijumlahkan untuk mendapatkan frekuensi kolom yang tersedia, bila ada lagi maka ditulis ( II, III, IIII, IIII, IIIII ) dan seterusnya. Aktivitas adalah jumlah dari seluruh tally yang Nampak pada setiap aspek kegiatan. ( Eduk: 275, dalam lewa 2009 Kupang, 2016 Pengamat II Pengamat I ( ) (.)

55 Lampiran 14 Matriks Pengamatan Aktivitas Siswa Namasekolah : SMA Kristen 1 kupang Kelas /semester : Xc / 1 Pokok bahasan : Jamur Hari/tanggal : RPP ke : 1 Pertemuanke : 3 x 45 menit Peneliti : YENI SUSANA SNAIT RENCANA PEMBELAJARAN AKTIVITAS SISWA JUMLAH NO NAMA SISWA P1 P2 P1 P2 P1 P2 P1 P2 P1 P2 P1 P2 P1 P2 1 Abner Misa Antonius Kase Alviana Apaut Anjeliana Bana Apriano E.Lola Agnes Una Anton Tamonob Baslius Kase Busto Nabut Dahlya Sapay Desry Tunmuni Dedy Kase Dedy Natonis Deby Baran Donisius Naban

56 16 Erna Bunga Evan Poilema Femri Misa Jurni Tefa Tresy Malelak Jumlah Rata-rata 56, ,5 57, ,5 Persentase 14,69 19,76 24,83 14,95 13,78 12,09 Relliabilitas 93,80 88,15 99,47 92,17 79,24 86,02 R. Reliabilitas 89,80 384,5

57 Lampiran 15 Matriks Hasil Belajar Siswa Namasekolah : SMA Kristen 1 kupang Kelas /semester : X / 1 Pokok bahasan : Jamur Hari/tanggal : RPP ke : II Pertemuanke : 3 x 45 menit Peneliti : YENI SUSANA SNAIT NO NAMA SISWA RENCANA PEMBELAJARAN AKTIVITAS SISWA JUMLAH P1 P2 P1 P2 P1 P2 P1 P2 P1 P2 P1 P2 P1 P2 1 Abner Misa Antonius Kase Alviana Apaut Anjeliana Bana Apriano E.Lola Agnes Una Anton Tamonob Baslius Kase Busto Nabut Dahlya Sapay Desry Tunmuni Dedy Kase Dedy Natonis Deby Baran

58 15 Donisius Naban Erna Bunga Evan Poilema Femri Misa Jurni Tefa Tresy Malelak Jumlah Rata-rata, , Persentase 14,56 19,94 24,8 14, 96 13,77 11,94 Relliabilitas 95,49 86,20 98,94 92,17 80,76 91,11 R. Reliabilitas 90,77

59 Lampiran 16 LEMBARAN PENGAMATAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN DALAM MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF MELALUI PENDEKATANNUMBERED HEADS TOGETHER NamaSekolah : SMA Kristen 1 Kupang Mata Pelajaran : Biologi Nama Guru : Yeni Susana snait Kelas/Semester : Xc/I Hari/Tanggal : PokokBahasan : Jamur RPP ke : II / 3x 45 menit Pertemuanke : Petunjuk: Berikut ini diberikan suatu daftar keterlaksanaan RP yang dilakukan oleh guru di dalam kelas. Berilah tanda cek ( ) pada kolom yang sesuai menurut penilaian anda. No. Aspek Yang Diamati Keterlaksanaan Penilaian Ya Tidak I A. Kegiatan Pendahuluan 1. Memotivasi siswa 2. Menyampaikan tujuan pembelajaran B. Kegiatan Inti 1. Menyajikan informasi singkat mengenai materi pembelajaran II 2. Membagi siswa dalam kelompok belajar dan memberikan penomoran 3. Membagikan LKS kepada setiap kelompok. 4. Setiap kelompok berdiskusi dan berpikir bersama dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas-tugas yang terdapat dalam LKS 52

60 III IV V 5. Memberikan bantuan kepada siswa atau kelompok apabila ada kesulitan 6. Mengajukan pertanyaan kepada siswa menyangkut materi yang dipelajari 7. Memanggil salah satu nomor atau kelompok. Siswa yang nomornya dipanggil mencoba menjawab pertanyaan itu Untuk seluruh kelas Kegiatan Penutup 1. Bersama siswa membuat rangkuman atau kesimpulan hasil belajar 2. Memberikan penghargaan atas hasil kerjasama anggota kelompok Pengelolaan Waktu Suasana Kelas 1. Siswa antusias 2. Guru antusias Keterangan Skala Penilaian: 4 = baik; 3 = cukup; 2 = kurang; 1 = sangat kurang Kupang,.2016 Pengamat ( )

61

62 Lampiarn 18 DOKUMENTASI PENELITIAN Suasana Kelas saat pretest pembelajaran Guru menyampaikan tujuan

63 Guru menyampaikan materi - Siswa sedang berdiskusi - pembelajaran secara umum dalam mengerjakan LKS

64 Siswa sedang mempresentasikan hasil diskusi Suasana kelas saat postest

65 Pengamat I Pengamat II

Ciri-Ciri. 1. Molds (fungi filamentus) 2. Yeast (fungi uniselular) 3. Mushrooms (fungi makroskopik)

Ciri-Ciri. 1. Molds (fungi filamentus) 2. Yeast (fungi uniselular) 3. Mushrooms (fungi makroskopik) JAMUR Makhrus Aly Ciri-Ciri Eukariotik Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh

Lebih terperinci

By: Aini Maskuro, S.Pd

By: Aini Maskuro, S.Pd KINGDOM FUNGI CIRI- CIRI UMUM KLASIFIKASI By: Aini Maskuro, S.Pd PERANAN CIRI- CIRI UMUM Termasuk organisme eukariotik Organisme heterotrof saprofit parasit bersimbiosis alga gol. Chloropypyta (Lichen)

Lebih terperinci

JAMUR. YAYASAN WIDYA BHAKTI SMA SANTA ANGELA Jl. Merdeka 24, Bandung BAB. 6 :

JAMUR. YAYASAN WIDYA BHAKTI SMA SANTA ANGELA Jl. Merdeka 24, Bandung BAB. 6 : YAYASAN WIDYA BHAKTI SMA SANTA ANGELA Jl. Merdeka 24, Bandung 4214714 BAB. 6 : JAMUR Tujuan : Setelah mempelajari bab ini siswa diharapkan dapat : 1. membandingkan ciri-ciri jamur dengan organisme lain

Lebih terperinci

Latihan uji kompetensi bab Jamur: Bagian I

Latihan uji kompetensi bab Jamur: Bagian I 1. Rhizopus adalah jamur yang dimanfaatkan manusia untuk pembuatan tempe. Pembiakan secara generatif dari jamur tersebut terjadi dengan pembentukan. a. Rhizospora b. Sporangiospora c. Zygospora d. Askospora

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jamur (fungi) banyak kita temukan di lingkungan sekitar kita. Jamur tumbuh subur terutama di musim hujan karena jamur menyukai habitat yang lembab. Akan tetapi, jamur

Lebih terperinci

Fungi pada awal ditemukannya dikelompokkan sebagai tumbuhan. Dalam perkembangannya, fungi dipisahkan dari tumbuhan karena banyak hal yang berbeda.

Fungi pada awal ditemukannya dikelompokkan sebagai tumbuhan. Dalam perkembangannya, fungi dipisahkan dari tumbuhan karena banyak hal yang berbeda. IMA YUDHA PERWIRA Mikologi merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang jamur, banyak orang juga menyebut cendawan. Fungi adalah nama regnum/kingdom dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik

Lebih terperinci

PANDUAN PRAKTIKUM FUNGI MATA KULIAH BOTANY CRYPTOGAMAE

PANDUAN PRAKTIKUM FUNGI MATA KULIAH BOTANY CRYPTOGAMAE A. Ciri-ciri PANDUAN PRAKTIKUM FUNGI MATA KULIAH BOTANY CRYPTOGAMAE (ENI NURAENI, M. Pd) Jamur atau fungi merupakan tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof, tipe sel eukarotik.

Lebih terperinci

Bab. Kingdom Fungi. A. Ciri-Ciri Jamur B. Klasifikasi Jamur C. Peranan Jamur bagi Kehidupan

Bab. Kingdom Fungi. A. Ciri-Ciri Jamur B. Klasifikasi Jamur C. Peranan Jamur bagi Kehidupan Bab 4 Morchella esculenta merupakan jamur Ascomycota yang membentuk tubuh buah. Kingdom Fungi Hasil yang harus Anda capai: memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup. Sumber: www.moremushroomhunting.com

Lebih terperinci

Fungi/Jamur/Mycota. Perkuliahan Kapita Selekta Biologi SMA 1

Fungi/Jamur/Mycota. Perkuliahan Kapita Selekta Biologi SMA 1 Fungi/Jamur/Mycota Perkuliahan Kapita Selekta Biologi SMA 1 Karakteristik Habitat luas (akuatik terestrial ) Punya sifat hewan & tumbuhan sifat hewan.? sifat tumbuhan.? Sifat hidup : - Parasit (?) obligat/fakultatif

Lebih terperinci

FUNGI (JAMUR) by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta

FUNGI (JAMUR) by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta FUNGI (JAMUR) by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta 1 2 Jumlah sel Jamur Uniseluler, misalnya Saccharomyces cereviceae Multiseluler, misalnya Lepiota sp 3 Bentuk Tubuh Buah Jamur Berbentuk payung

Lebih terperinci

FUNGI (JAMUR) by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta. november

FUNGI (JAMUR) by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta. november FUNGI (JAMUR) by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta november 2014 1 november 2014 2 Uniseluler, misalnya Saccharomyces cereviceae Multiseluler, misalnya Lepiota sp november 2014 3 Berbentuk payung

Lebih terperinci

Gambar 1.2: reproduksi Seksual

Gambar 1.2: reproduksi Seksual Jamur Roti (Rhizopus nigricans) Jika roti lembab disimpan di tempat yang hangat dan gelap, beberapa hari kemudian akan tampak jamur tumbuh diatasnya. Spora yang berkecambah pada permukaan roti akan membentuk

Lebih terperinci

RANGKUMAN BIOLOGI JAMUR (FUNGI) Semester 2. kusnul latifah X MIA 8 (ICT) Ifahlatifah7192gmail.com

RANGKUMAN BIOLOGI JAMUR (FUNGI) Semester 2. kusnul latifah X MIA 8 (ICT) Ifahlatifah7192gmail.com RANGKUMAN BIOLOGI JAMUR (FUNGI) Semester 2 kusnul latifah X MIA 8 (ICT) Ifahlatifah7192gmail.com A. Jamur ( Fungi) a. Pengertian ( explanation) - Menurut kamus KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) jamur

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA SISWA DEWI FATMAWATI

LEMBAR KERJA SISWA DEWI FATMAWATI 2015 LEMBAR KERJA SISWA DEWI FATMAWATI 4401413046 Kompetensi Dasar: Mendeskripsikan ciri-ciri dan jenis-jenis jamur berdasarkan hasil pengamatan, percobaan, dan kajian literatur, serta peranannya bagi

Lebih terperinci

JAMUR (fungi) Oleh : Firman Jaya,S.Pt.,MP 4/3/2016 1

JAMUR (fungi) Oleh : Firman Jaya,S.Pt.,MP 4/3/2016 1 JAMUR (fungi) Oleh : Firman Jaya,S.Pt.,MP 4/3/2016 1 Pendahuluan JAMUR FUNGI KAPANG MOLD KHAMIR YEAST JAMUR MUSHROOM 4/3/2016 2 Karakteristik Fungi: Apakah fungi termasuk tanaman? Fungi heterotrophs. -

Lebih terperinci

Struktur dan Fungsi Tubuh. Organisme eukariotik Dinding sel mengandung kitin Tidak punya khlorofil Heterotrof

Struktur dan Fungsi Tubuh. Organisme eukariotik Dinding sel mengandung kitin Tidak punya khlorofil Heterotrof Fungi (Jamur) Ciri Jamur Struktur dan Fungsi Tubuh Organisme eukariotik Dinding sel mengandung kitin Tidak punya khlorofil Heterotrof Saprofit, pengurai sampah organik Parasit, merugikan organisme lain

Lebih terperinci

MAKALAH JAMUR OLEH : NAMA : RIFALDY TRI SETYA KELAS : X MIPA 1 N I S :

MAKALAH JAMUR OLEH : NAMA : RIFALDY TRI SETYA KELAS : X MIPA 1 N I S : MAKALAH JAMUR OLEH : NAMA : RIFALDY TRI SETYA KELAS : X MIPA 1 N I S : 8 4 9 5 SMA NEGERI 4 WATAMPONE TAHUN PELAJARAN 2016 KATA PENGANTAR Assalamualaikum wr.wb Puji dan syukur senantiasa penulis ucapkan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi pokok Alokasi Waktu : SMA N 1 KEDUNGWUNI : BIOLOGI : X IPA/ 1(satu) : FUNGI/ JAMUR : 6 X 45 menit Standar kompetensi

Lebih terperinci

Mengamati Struktur Tubuh Jamur Tempe dan Jamur Oncom

Mengamati Struktur Tubuh Jamur Tempe dan Jamur Oncom Mengamati Struktur Tubuh Jamur Tempe dan Jamur Oncom I. Tujuan : Untuk mengetahui struktur tubuh jamur dan perbedaannya. II. Dasar Teori : Jamur adalah tumbuhan yang berinti, berspora, dan tidak berklorofil,

Lebih terperinci

INTRUMEN PEMBELAJARAN

INTRUMEN PEMBELAJARAN 268 Lampiran 10 INTRUMEN PEMBELAJARAN PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) PADA MATERI JAMUR UNTUK MEMBERDAYAKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS Oleh PRIHATIN NIM : S831308035 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Kependidikan 1. Media Pembelajaran Secara umum media merupakan kata jamak dari medium, yang berarti perantara atau pengantar. Kata media berlaku untuk berbagai kegiatan

Lebih terperinci

PRAKTIKUM PENGAMATAN JAMUR TEMPE( Rhizopus orizae ) DENGAN MENGGUNAKAN MIKROSKOP

PRAKTIKUM PENGAMATAN JAMUR TEMPE( Rhizopus orizae ) DENGAN MENGGUNAKAN MIKROSKOP PRAKTIKUM JAMUR TEMPE( Rhizopus orizae ) Posted by Jordyanalcaff 07.14, under biologi No comments PRAKTIKUM PENGAMATAN JAMUR TEMPE( Rhizopus orizae ) DENGAN MENGGUNAKAN MIKROSKOP Tujuan Kegiatan Untuk

Lebih terperinci

Mengenal Jamur (Fungi)

Mengenal Jamur (Fungi) Bab6 Mengenal Jamur (Fungi) Pernahkah kalian mengantar ibumu pergi ke pasar? Cobalah lihat, jika ada sayuran berbentuk payung, lembaran-lembaran, atau seperti bola. Itulah jamur. Jamur adalah sayuran lezat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Biology for Senior High School 1

KATA PENGANTAR. Biology for Senior High School 1 KATA PENGANTAR Biology for Senior High School 1 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia dan limpahan rahmat, hidayah serta inayah NYA, sehingga saya dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

Bioindustri Minggu 5 Oleh : Sri Kumalaningsih

Bioindustri Minggu 5 Oleh : Sri Kumalaningsih Bioindustri Minggu 5 Oleh : Sri Kumalaningsih Pendahuluan Tubuh berupa benang tunggal bercabang-cabang (disebut miselium/a) Tidak berkhlorofil Hidupnya harus heterotrof (menguatkan pendapat bahwa jamur

Lebih terperinci

Jamur. 3. Klasifikasi jamur

Jamur. 3. Klasifikasi jamur Jamur 1. Ciri-ciri Umum Jamur mempunyai dinding sel umumnya tidak bergerak tidak mempunyai klorofil tidak mampu melakukan proses fotosintesis atau menghasilkan bahan organik dari karbondioksida dan air

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. bekas tambang, dan pohon peneduh. Beberapa kelebihan tanaman jabon

TINJAUAN PUSTAKA. bekas tambang, dan pohon peneduh. Beberapa kelebihan tanaman jabon TINJAUAN PUSTAKA Jabon (Anthocephalus cadamba) merupakan salah satu jenis tumbuhan lokal Indonesia yang berpotensi baik untuk dikembangkan dalam pembangunan hutan tanaman maupun untuk tujuan lainnya, seperti

Lebih terperinci

Nama : Novita Purnamasari Hendarmin NIM : Hari, Tanggal : Kamis,10 Desember 2015

Nama : Novita Purnamasari Hendarmin NIM : Hari, Tanggal : Kamis,10 Desember 2015 Nama : Novita Purnamasari Hendarmin NIM : 1503646 Hari, Tanggal : Kamis,10 Desember 2015 1. Jelaskan perbedaan antara bakteri, fungi, algae dan virus! Ciri-ciri -Memiliki sifat antara benda mati dan benda

Lebih terperinci

KELOMPOK G EUKARYOTA. Yudi Prasetiyo Dony Pratama Akhira Yanti Ningsih Ritonga Mey Laurentya Manalu Ramsiah Diliana Cahaya Mora Siregar

KELOMPOK G EUKARYOTA. Yudi Prasetiyo Dony Pratama Akhira Yanti Ningsih Ritonga Mey Laurentya Manalu Ramsiah Diliana Cahaya Mora Siregar KELOMPOK G EUKARYOTA Yudi Prasetiyo Dony Pratama Akhira Yanti Ningsih Ritonga Mey Laurentya Manalu Ramsiah Diliana Cahaya Mora Siregar 1. Pengertian Sel yang mempunyai struktur yang kompleks. Inti dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut hifa yang dapat membentuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut hifa yang dapat membentuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jamur Fungi merupakan tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof, tipe sel eukarotik. Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri dari

Lebih terperinci

JAMUR / FUNGI (Tugas Makalah)

JAMUR / FUNGI (Tugas Makalah) JAMUR / FUNGI (Tugas Makalah) Dosen Pembimbing Mata kuliah : Panca Nugrahini, S.T., M.T. : Mikrobiologi Industri Disusun : Angga Kusuma J (14150401004) Dika Kameswara (14150401014) M Wafi Eriza (14150401028)

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun Oleh : NOOR SRI ASIH

SKRIPSI. Disusun Oleh : NOOR SRI ASIH PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA MATERI POKOK JAMUR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD UNTUK SISWA KELAS X C MAN TEMPEL TAHUN AJARAN 2008/2009 SKRIPSI Diajukan kepada

Lebih terperinci

GUNAKAN ALAS KAKIMU ATAU..

GUNAKAN ALAS KAKIMU ATAU.. Ciri-Ciri Umum Jamur GUNAKAN ALAS KAKIMU ATAU.. Abstrak Misetoma merupakan suatu lesi lokal yang membengkak disertai granula yang merupakan koloni-koloni padat dari jamur penyebab dan juga keluarnya cairan

Lebih terperinci

A. KARAKTERISTIK UMUM FUNGI

A. KARAKTERISTIK UMUM FUNGI BAB 8 FUNGI A. KARAKTERISTIK UMUM FUNGI Fungi adalah organisme eukariot yang mempunyai dinding sel dan pada umumnya tidak motil. Karakteristik ini menyerupai karakteristik tumbuhan. Namun demikian fungi

Lebih terperinci

KOMPETENSI INTI, KOMPETENSI DASAR, DAN INDIKATOR. KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang

KOMPETENSI INTI, KOMPETENSI DASAR, DAN INDIKATOR. KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang BAB 7 FUNGI KOMPETENSI INTI, KOMPETENSI DASAR, DAN INDIKATOR A. Kompetensi Inti KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan usaha sadar dan disengaja oleh guru untuk membuat siswa belajar dengan jalan mengaktifkan faktor intern dan faktor ekstern dalam kegiatan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SIKLUS I. B. Kompetensi Dasar : 2.3. Mengidentifikasi cara perkembangbiakan tumbuhan dan hewan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SIKLUS I. B. Kompetensi Dasar : 2.3. Mengidentifikasi cara perkembangbiakan tumbuhan dan hewan 38 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SIKLUS I Satuan pendidikan : Sekolah Dasar Negeri Ketanggan 02 Kelas/Semester : VI/2 Materi Pokok : Perkembangbiakan tumbuhan waktu : 2 x 35 menit ( pertemuan

Lebih terperinci

CENDAWAN PATOGEN TUMBUHAN

CENDAWAN PATOGEN TUMBUHAN CENDAWAN PATOGEN TUMBUHAN APA ITU CENDAWAN? Organisme eukariotik, heterotropik, tidak memiliki klorofil, mengambil nutrisi dengan cara absorpsi, berspora, dan umumnya bereproduksi secara seksual dan aseksual.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Secara umum, jamur dapat didefinisikan sebagai organisme eukariotik yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Secara umum, jamur dapat didefinisikan sebagai organisme eukariotik yang II. TINJAUAN PUSTAKA A. JAMUR 1. Struktur Jamur Secara umum, jamur dapat didefinisikan sebagai organisme eukariotik yang mempunyai inti dan organel. Jamur tersusun dari hifa yang merupakan benangbenang

Lebih terperinci

Pendahuluan. UNSYIAH Universitas Syiah Kuala 9/28/2016. Pohon Kehidupan. Tiga Domain Kehidupan

Pendahuluan. UNSYIAH Universitas Syiah Kuala 9/28/2016. Pohon Kehidupan. Tiga Domain Kehidupan Pengantar Biologi MPA-107, 3 (2-1) Kuliah 13 BIOSISTEMATIKA & EVOLUSI: MIKROORGANISME Tim Pengantar Biologi Jurusan Biologi FMIPA Unsyiah Pendahuluan Mikroorganisme, atau mikroba, adalah makhluk hidup

Lebih terperinci

JAMUR (fungi) Oleh : Firman Jaya,S.Pt.,MP 4/3/2016 1

JAMUR (fungi) Oleh : Firman Jaya,S.Pt.,MP 4/3/2016 1 JAMUR (fungi) Oleh : Firman Jaya,S.Pt.,MP 4/3/2016 1 JAMUR FUNGI KAPANG MOLD KHAMIR YEAST JAMUR MUSHROOM 4/3/2016 2 OUTLINE PENDAHULUAN CIRI-CIRI KHAMIR Struktur/ morfologi Pengelompokkan Cara Reproduksi

Lebih terperinci

MORFOLOGI DAN STRUKTUR MIKROORGANISME. Dyah Ayu Widyastuti

MORFOLOGI DAN STRUKTUR MIKROORGANISME. Dyah Ayu Widyastuti MORFOLOGI DAN STRUKTUR MIKROORGANISME Dyah Ayu Widyastuti Mikrobiologi Micros: kecil/renik Bios: hidup Mikrobiologi kajian tentang mikroorganisme meliputi aspek: morfologi, fisiologi, reproduksi, ekologi,

Lebih terperinci

Kuliah Kapang. Nur Hidayat Materi Kuliah Minggu 3 Bioindustri Kapang

Kuliah Kapang. Nur Hidayat Materi Kuliah Minggu 3 Bioindustri   Kapang Kuliah Kapang Nur Hidayat Materi Kuliah Minggu 3 Bioindustri http://ptp2007.wordpress.com http://bioindustri.blogspot.com Kapang Tujuan Mampu menjabarkan berbagai tipe kapang yang penting dalam industri

Lebih terperinci

A. Reproduksi Vegetatif : yaitu reproduksi dengan cara Pertunasan, Pembelahan, Pembelahan tunas dan Sporulasi aseksual B. Reproduksi Seksual : yaitu

A. Reproduksi Vegetatif : yaitu reproduksi dengan cara Pertunasan, Pembelahan, Pembelahan tunas dan Sporulasi aseksual B. Reproduksi Seksual : yaitu A. Reproduksi Vegetatif : yaitu reproduksi dengan cara Pertunasan, Pembelahan, Pembelahan tunas dan Sporulasi aseksual B. Reproduksi Seksual : yaitu reproduksi dengan Spora seksual. A. Reproduksi Vegetatif

Lebih terperinci

BAB II METODE PEMBELAJARAN FIELD TRIP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FUNGI (JAMUR)

BAB II METODE PEMBELAJARAN FIELD TRIP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FUNGI (JAMUR) BAB II METODE PEMBELAJARAN FIELD TRIP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FUNGI (JAMUR) A. Pembelajaran Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh guru sebagai pendidik,

Lebih terperinci

Gambar 8.9 Macam-macam spora aseksual pada Fungi (sumber: Pelczar,1986)

Gambar 8.9 Macam-macam spora aseksual pada Fungi (sumber: Pelczar,1986) Gambar 8.9 Macam-macam spora aseksual pada Fungi (sumber: Pelczar,1986) Spora aseksual yang paling banyak ditemukan pada fungi adalah konidiospora atau disebut konidia/konidium saja. Konidium dibentuk

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Taman Nasional Berbak merupakan kawasan konservasi hutan rawa terluas di Asia

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Taman Nasional Berbak merupakan kawasan konservasi hutan rawa terluas di Asia 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Taman Nasional Berbak merupakan kawasan konservasi hutan rawa terluas di Asia Tenggara yang belum terjamah oleh eksploitasi manusia. Keunikan TNB

Lebih terperinci

Kontaminasi Makanan. Penulis: Denok Indraswati. Penerbit: Forum Ilmiah Kesehatan ( FORIKES ) Tahun (FOOD CONTAMINATION) oleh JAMUR

Kontaminasi Makanan. Penulis: Denok Indraswati. Penerbit: Forum Ilmiah Kesehatan ( FORIKES ) Tahun (FOOD CONTAMINATION) oleh JAMUR Kontaminasi Makanan (FOOD CONTAMINATION) oleh JAMUR Penulis: Denok Indraswati Penerbit: Forum Ilmiah Kesehatan ( FORIKES ) Tahun 2016 Kontaminasi Makanan (FOOD CONTAMINATION) oleh JAMUR Penulis : Denok

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL SIKLUS BELAJAR PADA MATERI JAMUR DI SMA NEGERI 1 KLIRONG

PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL SIKLUS BELAJAR PADA MATERI JAMUR DI SMA NEGERI 1 KLIRONG PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL SIKLUS BELAJAR PADA MATERI JAMUR DI SMA NEGERI 1 KLIRONG skripsi disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi Oleh Barkah Wulandari 4401408111

Lebih terperinci

SUATU MODEL PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SLIDE CULTURE UNTUK PENGAMATAN STRUKTUR MIKROSKOPIS KAPANG PADA MATAKULIAH MYCOLOGI

SUATU MODEL PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SLIDE CULTURE UNTUK PENGAMATAN STRUKTUR MIKROSKOPIS KAPANG PADA MATAKULIAH MYCOLOGI SUATU MODEL PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SLIDE CULTURE UNTUK PENGAMATAN STRUKTUR MIKROSKOPIS KAPANG PADA MATAKULIAH MYCOLOGI SUNDARI 1 1 Dosen Pada Program Studi Pendidikan Biologi Email: sundari_sagi@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen Dicetak pada tanggal 08-0-9 Id Doc: 589c896689d09f9 8 Lampiran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Pertemuan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS. sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan-keterampilan. Merujuk. pemikiran Gagne (Suprijono, 2011 : 5-7), hasil belajar berupa:

BAB II KAJIAN TEORITIS. sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan-keterampilan. Merujuk. pemikiran Gagne (Suprijono, 2011 : 5-7), hasil belajar berupa: BAB II KAJIAN TEORITIS A. Kajian Teori 1. Hasil belajar Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertianpengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan-keterampilan. Merujuk pemikiran

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I. Morfologi Jamur Benang

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I. Morfologi Jamur Benang LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I Morfologi Jamur Benang Oleh Nama : PUTRI IGA UNTARI NIM : 08101004050 Kelompok : X (Sepuluh) Asisten : Fenky Marsandi LABORATORIUM MIKROBIOLOGI JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS

Lebih terperinci

Lumut/Bryophyta. Alat perkembangbiakan lumut hati

Lumut/Bryophyta. Alat perkembangbiakan lumut hati Lumut/Bryophyta 1. Ciri-ciri dan sifat lumut Pada umumnya kita menyebut "lumut" untuk semua tumbuhan yang hidup di permukaan tanah, batu, tembok atau pohon yang basah, bahkan yang hidup di air. Padahal

Lebih terperinci

KISI KISI PENULISAN SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2009/2010

KISI KISI PENULISAN SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 KISI KISI PENULISAN SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 Mata Pelajaran : Biologi Alokasi Waktu : 120 Menit Kelas/Program : X Bentuk : PG dan Essay Semester : 1 Jumlah : 30 PG dan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Istilah jamur atau fungi berasal dari bahasa Yunani, yaitu fungus/hifa

TINJAUAN PUSTAKA. Istilah jamur atau fungi berasal dari bahasa Yunani, yaitu fungus/hifa TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Jamur Istilah jamur atau fungi berasal dari bahasa Yunani, yaitu fungus/hifa (mushroom) yang berarti tumbuh dengan subur. Istilah ini selanjutnya ditujukan kepada jamur yang

Lebih terperinci

SOAL LATIHAN 2. B. fragmentasi E. konjugasi C. zoospora

SOAL LATIHAN 2. B. fragmentasi E. konjugasi C. zoospora SOAL LATIHAN 2 1. Faktor-faktor yang menyebabkan keaneka ragaman spesies antara lain adalah... A. genetik dan habitat B. tingkah laku dan genetik C. habitat dan makanan D. lingkungan dan tingkah laku E.

Lebih terperinci

KEGIATAN PRAKTIKUM 3 JAMUR ROTI Rhizopus stolonifer

KEGIATAN PRAKTIKUM 3 JAMUR ROTI Rhizopus stolonifer KEGIATAN PRAKTIKUM 3 JAMUR ROTI Rhizopus stolonifer A. Judul Mengidentifikasi Jamur Roti B. Tujuan Melalui kegiatan pengamatan terhadap jamur roti mahasiswa dapat mendeskripsikan struktur, klasifikasi

Lebih terperinci

KEHIDUPAN DI BUMI. Widodo Setiyo Wibowo

KEHIDUPAN DI BUMI. Widodo Setiyo Wibowo KEHIDUPAN DI BUMI Widodo Setiyo Wibowo Widodo_setiyo@uny.ac.id ASAL MULA KEHIDUPAN DI BUMI Teori Asal Mula Kehidupan di Bumi Hipotesis dan Teori tentang asal usul kehidupan di bumi: Generatio spontanea:

Lebih terperinci

EVOLUSI FUNGI DAN HEWAN

EVOLUSI FUNGI DAN HEWAN EVOLUSI FUNGI DAN HEWAN Pendahuluan Setelah Anda memahami materi pada modul 3 tentang evolusi prokariota, protista, dan tumbuhan, pada modul 4 ini, selanjutnya Anda dapat mempelajari evolusi fungi dan

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada materi pokok Jamur

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada materi pokok Jamur 38 IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada materi pokok Jamur menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah (Problem Based Learning),

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM FUNGI MIKROSKOPIS

LAPORAN PRAKTIKUM FUNGI MIKROSKOPIS LAPORAN PRAKTIKUM FUNGI MIKROSKOPIS Diajukan untuk Memenuhi Tugas Praktikum Mata Kuliah: Botani Criptogame Dosen Pengampu: Ipin Aripin, M.Pd Disusun Oleh: Wahyu lutfi imam abdulloh 16.24.1.0008 PROGRAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ubi kayu. Bahan pangan tersebut merupakan pati yang diekstrak dengan air

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ubi kayu. Bahan pangan tersebut merupakan pati yang diekstrak dengan air BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tepung Tapioka Tepung tapioka merupakan suatu jenis bahan pangan yang dibuat dari ubi kayu. Bahan pangan tersebut merupakan pati yang diekstrak dengan air dari umbi singkong

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. daun-daun yang diserang rusak dan kering sehingga aktivitas fotosintesa terganggu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. daun-daun yang diserang rusak dan kering sehingga aktivitas fotosintesa terganggu. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penyakit Bercak Daun Kelapa (BDK) Penyakit BDK adalah penyakit yang dapat menurunkan produktifitas karena daun-daun yang diserang rusak dan kering sehingga aktivitas fotosintesa

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pembelajaran, menurut BSNP (2007: 6), merupakan proses interaksi antara

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pembelajaran, menurut BSNP (2007: 6), merupakan proses interaksi antara BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Kependidikan 1. Pembelajaran Biologi Pembelajaran, menurut BSNP (2007: 6), merupakan proses interaksi antara peserta didik dengan guru dan sumber belajar dalam suatu lingkungan

Lebih terperinci

1 P age. a. fermentasi. biologi. Salah satu. a. bakteriologi b. genetika c. anatomi d. mikrobiologi e. morfologi. genetik inang

1 P age. a. fermentasi. biologi. Salah satu. a. bakteriologi b. genetika c. anatomi d. mikrobiologi e. morfologi. genetik inang ULANGAN SEMESTER I. Berilah tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang benar kemudian ukur hasilnya! 1. Berikut ini yang merupakan obyek biologi tingkat molekuler adalah a. fermentasi b. Penyebaran hewan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I MATA PELAJARAN : IPA KELAS : 5 SEMESTER : 1 SD NEGERI NGABLAK 04 KECAMATAN CLUWAK KABUPATEN PATI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I MATA PELAJARAN : IPA KELAS : 5 SEMESTER : 1 SD NEGERI NGABLAK 04 KECAMATAN CLUWAK KABUPATEN PATI 42 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS I MATA PELAJARAN : IPA KELAS : 5 SEMESTER : 1 SD NEGERI NGABLAK 04 KECAMATAN CLUWAK KABUPATEN PATI 43 SILABUS PEMBELAJARAN I No Satuan Pendidikan Mata Pelajaran

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. tumbuhan atau suatu individu jenis tumbuhan yang membentuk komunitas

TINJAUAN PUSTAKA. tumbuhan atau suatu individu jenis tumbuhan yang membentuk komunitas TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Mangrove Menurut Kusmana (2002), pengertian mangrove adalah suatu komunitas tumbuhan atau suatu individu jenis tumbuhan yang membentuk komunitas tersebut di daerah pasang surut

Lebih terperinci

Jurnal Langsat Vol. 4 No. 1 Januari-Juni 2017

Jurnal Langsat Vol. 4 No. 1 Januari-Juni 2017 MENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA KELAS X-6 SMA NEGERI 2 TANJUNG PADA KONSEP JAMUR DENGAN MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW H. Hidayat Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Tanjung Tabalong Kalimantan

Lebih terperinci

INVENTARISASI JENIS JAMUR MAKRO DI TAPAK HUTAN TANAMAN INDUSTRI POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA. Oleh: RAHMADANI NIM.

INVENTARISASI JENIS JAMUR MAKRO DI TAPAK HUTAN TANAMAN INDUSTRI POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA. Oleh: RAHMADANI NIM. INVENTARISASI JENIS JAMUR MAKRO DI TAPAK HUTAN TANAMAN INDUSTRI POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA Oleh: RAHMADANI NIM. 080500020 PROGRAM STUDI MANAJEMEN HUTAN JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEKNIK

Lebih terperinci

STRUKTUR SEL DAN FUNGSINYA (PERTEMUAN 11)

STRUKTUR SEL DAN FUNGSINYA (PERTEMUAN 11) STRUKTUR SEL DAN FUNGSINYA (PERTEMUAN 11) Dosen Pengampu : Rizky Muliani Dwi Ujianti, S.Pi., MSi MATA KULIAH MIKROBIOLOGI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PGRI SEMARANG Perbedaan

Lebih terperinci

2.1. Pengertian Lumut (Bryophyta)

2.1. Pengertian Lumut (Bryophyta) II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Lumut (Bryophyta) Lumut merupakan kelompok tumbuhan yang telah beradaptasi dengan lingkungan darat. Kelompok tumbuhan ini penyebarannya menggunakan spora dan telah

Lebih terperinci

BAB VII FUNGI (CENDAWAN)

BAB VII FUNGI (CENDAWAN) BAB VII FUNGI (CENDAWAN) Di sekitar kita terdapat aneka makanan yang terbuat dari fungi atau cendawan, contohnya ialah tempe, oncom, keripik jamur merang dan sop jamur kuping. Selain sebagai sumber bahan

Lebih terperinci

Individu Populasi Komunitas Ekosistem Biosfer

Individu Populasi Komunitas Ekosistem Biosfer Ekosistem adalah kesatuan interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem juga dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik yang komplek antara organisme dengan lingkungannya. Ilmu yang

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA N I DEPOK TAHUN AJARAN 2010/2011 PADA POKOK BAHASAN JAMUR

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA N I DEPOK TAHUN AJARAN 2010/2011 PADA POKOK BAHASAN JAMUR PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA N I DEPOK TAHUN AJARAN 2010/2011 PADA POKOK BAHASAN JAMUR Skripsi untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana

Lebih terperinci

Kapang. Kuliah Kapang. Tujuan. Tiap orang mengenal kapang

Kapang. Kuliah Kapang. Tujuan. Tiap orang mengenal kapang Kuliah Kapang Tujuan Kapang Mampu menjabarkan berbagai tipe kapang Mampu memberikan setidaknya satu contoh dari tiap-tiap kelompok utama kapang yang penting bagi lingkungan Tiap orang mengenal kapang Tanaman

Lebih terperinci

Alga (ganggang) Alga sering disebut ganggang.

Alga (ganggang) Alga sering disebut ganggang. Alga (ganggang) Alga sering disebut ganggang. Alga termasuk golongan tumbuhan berklorofil tubuh disebut talus yaitu tidak punya akar, batang dan daun. Alga dianggap sebagai bentuk tumbuhan rendah karena

Lebih terperinci

Nimas Mayang Sabrina S, STP, MP, MSc Lab. Bioindustri, Jur Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya

Nimas Mayang Sabrina S, STP, MP, MSc Lab. Bioindustri, Jur Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT BIOINDUSTRI KAPANG (JAMUR) Nimas Mayang Sabrina S, STP, MP, MSc Lab. Bioindustri, Jur Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya Email : nimas.sunyoto@ub.ac.id

Lebih terperinci

MIKROBIOLOGI BAKTERI

MIKROBIOLOGI BAKTERI 1 MIKROBIOLOGI BAKTERI (Nurwahyuni Isnaini) Tugas I Disusun untuk memenuhi tugas brosing artikel webpage Oleh RIZKA RAMADHANTY NIM:G0C015080 PRORAM DIPLOMA DIII ANALIS KESEHATAN FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagian besar hutan Indonesia termasuk dalam kategori hutan hujan tropis karena memiliki curah hujan tinggi dan suhu hangat sepanjang tahun. Hutan hujan tropis merupakan

Lebih terperinci

MODUL MATA PELAJARAN IPA

MODUL MATA PELAJARAN IPA KERJASAMA DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA DENGAN FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA MODUL MATA PELAJARAN IPA Klasifikasi Makhluk Hidup dan Ciri-ciri Makhluk Hidup untuk kegiatan PELATIHAN PENINGKATAN

Lebih terperinci

Penggolongan Organisme dan Taksonomi Mikrobia. 5Maret 2015

Penggolongan Organisme dan Taksonomi Mikrobia. 5Maret 2015 Penggolongan Organisme dan Taksonomi Mikrobia 5Maret 2015 Taksonomi Carolus Linnaeus (1707-1778) Botaniawan, Sweden Pioneer dibidang taksonomi organisme 1766-1763 mengajukan konsep sistem pemberian nama

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1. diajukan oleh. Wahyu Nurngansyah

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1. diajukan oleh. Wahyu Nurngansyah Studi Implementasi Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Website pada Pembelajaran Biologi Materi Pokok Fungi Terhadap Hasil Belajar dan Minat Belajar Siswa di MAN LAB UIN Yogyakarta SKRIPSI Untuk memenuhi

Lebih terperinci

REPRODUKSI JAMUR. Disampaikan dalam Pembimbingan OSN SMA 9 YOGYAKARTA. Reproduksi Jamur. Disusun oleh Anna Rakhmawati

REPRODUKSI JAMUR. Disampaikan dalam Pembimbingan OSN SMA 9 YOGYAKARTA. Reproduksi Jamur. Disusun oleh Anna Rakhmawati EGIATAN BELAJAR 1 REPRODUSI JAMUR Disusun oleh Anna Rakhmawati Email: anna_rakhmawati@uny.ac.id Disampaikan dalam Pembimbingan OSN SMA 9 YOGYAARTA 18 Desember 2013 Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Matematika

Lebih terperinci

Sf. Eko Yulianto, S. Si. Edisi : Protista. Kelas X. Disusun oleh : Protista. PanduanBelajar Siswa

Sf. Eko Yulianto, S. Si. Edisi : Protista. Kelas X. Disusun oleh : Protista. PanduanBelajar Siswa P B S PanduanBelajar Siswa Edisi : Protista Kelas X Disusun oleh : Sf. Eko Yulianto, S. Si 2013 http://konsepbiologi.wordpress.com Sf. Eko Yulianto, S. Si 1 Apa itu Protista? Lengkapi tugas ini untuk memahami

Lebih terperinci

DUNIA TUMBUHAN. Plant 1. 1/24

DUNIA TUMBUHAN. Plant 1. 1/24 DUNIA TUMBUHAN CIRI-CIRI TUMBUHAN PENGELOMPOKAN TUMBUHAN A.TUMBUHAN TIDAK BERPEMBULUH B.TUMBUHAN BERPEMBULUH B.1.TIDAK BERBIJI B.2.BERBIJI B.2.1.GYMNOSPERMAE B.2.2.ANGIOSPERMAE Plant 1. 1/24 CIRI-CIRI

Lebih terperinci

Mikroorganisme dalam Industri Fermentasi

Mikroorganisme dalam Industri Fermentasi Mikroorganisme dalam Industri Fermentasi Mas ud Effendi Agroindustri Produk Fermentasi TIP FTP - UB Mikrobia yang sering digunakan dalam fermentasi Bakteri (bacteria) Khamir (yeast) Jamur (fungi) 1 Bakteri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dicampurkan dengan bahan-bahan lain seperti gula, garam, dan bumbu,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dicampurkan dengan bahan-bahan lain seperti gula, garam, dan bumbu, BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kecap Kedelai 1. Definisi Kecap Kedelai Kecap merupakan ekstrak dari hasil fermentasi kedelai yang dicampurkan dengan bahan-bahan lain seperti gula, garam, dan bumbu, dengan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Jumlah Jamur yang Terdapat pada Dendeng Daging Sapi Giling dengan Perlakuan dan Tanpa Perlakuan

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Jumlah Jamur yang Terdapat pada Dendeng Daging Sapi Giling dengan Perlakuan dan Tanpa Perlakuan IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Jumlah Jamur yang Terdapat pada Dendeng Daging Sapi Giling dengan Perlakuan dan Tanpa Perlakuan Jumlah jamur yang terdapat pada dendeng daging sapi giling dengan perlakuan dan

Lebih terperinci

RPP MATERI INDIKATOR Pengertian klasifikasi

RPP MATERI INDIKATOR Pengertian klasifikasi Analisis Materi Pembelajaran (AMP). RPP MATERI INDIKATOR Untuk mempermudah dalam mempelajari keanekaragaman makhluk hidup, manusia melakukan pengelompokkan makhluk hidup. Pengelompokan makhluk hidup itu

Lebih terperinci

JAMUR MAKROSKOPIS DAN MIKROSKOPIS

JAMUR MAKROSKOPIS DAN MIKROSKOPIS Laporan Praktikum Cryptogame Kelompok 2 JAMUR MAKROSKOPIS DAN MIKROSKOPIS Dede Fajar 1, Rizal Maulana Hasbi 2, Fani Fitria 3, Ulfia Setiani 4 Dedefajar346@gmail.com 1, Rizal.maulana@fst.uinsgd.ac.id 2,

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Eksplorasi Cendawan Rhizosfer Hasil eksplorasi cendawan yang dilakukan pada tanah rhizosfer yang berasal dari areal tanaman karet di PT Perkebunan Nusantara VIII, Jalupang, Subang,

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Biologi

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Biologi K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Biologi Persiapan Penilaian Akhir Semester (PAS) Ganjil Doc. Name: RK13AR10BIO01PAS Version : 2016-11 halaman 1 01. Kajian studi Biologi meliputi sesuatu yang hidup. Karakteristik

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada siswa kelas VIIIC MTs Muhammadiyah Kasihan, dapat disimpulkan bahwa: 1. Untuk meningkatkan minat belajar

Lebih terperinci

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Biotek

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Biotek Nama : UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Biotek Kelas : 7 Waktu : 12.15-13.45 No.Induk : Hari/Tanggal : Kamis, 04 Desember 2014 Petunjuk Umum: Nilai : 1. Isikan

Lebih terperinci

BAB IV. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB IV. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) BAB IV. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Kelas/Semester : X (Sepuluh)/ 1 Pertemuan : 1 Alokasi Waktu : 1 jam pelajaran Standar Kompetensi : 1. Memahami hakikat Biologi sebagai ilmu Kompetensi Dasar : 1.1

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : 1 x pertemuan (2 x 35 menit) A. Standar Kompetensi 2. Memahami cara perkembangbiakan makhluk hidup

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : 1 x pertemuan (2 x 35 menit) A. Standar Kompetensi 2. Memahami cara perkembangbiakan makhluk hidup RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SDN Baciro Kelas/Semester : VI B/1 Mata Pelajaran Alokasi waktu : Ilmu Pengetahuan Alam : 1 x pertemuan (2 x 35 menit) Hari/Tanggal : Kamis /11

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Belanda pada tahun 1848, saat itu ada 4 batang bibit kelapa sawit yang di bawa

TINJAUAN PUSTAKA. Belanda pada tahun 1848, saat itu ada 4 batang bibit kelapa sawit yang di bawa TINJAUAN PUSTAKA Kelapa Sawit Kelapa sawit pertama kali di perkenalkan di Indonesia oleh pemerintah Belanda pada tahun 1848, saat itu ada 4 batang bibit kelapa sawit yang di bawa dari Mamitius dan Amsterdam

Lebih terperinci

Bagi mahasiswa. SKS / minggu

Bagi mahasiswa. SKS / minggu SKS / minggu : Bagi mahasiswa 50 (lima puluh) menit untuk acara tatap muka terjadual dengan Dosen (Tenaga Pendidik), dapat berupa perkuliahan, diskusi kelas, presentasi tugas, dan sejenisnya; 60 (enam

Lebih terperinci

MAILA WALUYANTI K

MAILA WALUYANTI K IMPLEMENTASI HASIL PENELITIAN BIOLOGI (STUDI KEANEKARAGAMAN JAMUR BASIDIOMYCOTA) SEBAGAI SUMBER BELAJAR MATERI FUNGI SMA KELAS X SEMESTER GANJIL KURIKULUM KTSP Skripsi Oleh: MAILA WALUYANTI K4303004 FAKULTAS

Lebih terperinci