JAMUR (fungi) Oleh : Firman Jaya,S.Pt.,MP 4/3/2016 1

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "JAMUR (fungi) Oleh : Firman Jaya,S.Pt.,MP 4/3/2016 1"

Transkripsi

1 JAMUR (fungi) Oleh : Firman Jaya,S.Pt.,MP 4/3/2016 1

2 Pendahuluan JAMUR FUNGI KAPANG MOLD KHAMIR YEAST JAMUR MUSHROOM 4/3/2016 2

3 Karakteristik Fungi: Apakah fungi termasuk tanaman? Fungi heterotrophs. - Membutuhkan nutrien berupa senyawa organik dari makhluk hidup yang mengandung selulosa dan lignin- Fungi mempunyai beberapa tipe sel. Fungi bisa berupa unicellular atau multicellular. Fungi mempunyai dinding sel yg mengandung chitin. 4/3/ LOGO

4 Ciri-ciri umum fungi, antara lain : -- BERSIFAT NONMOTIL - MEMPUNYAI INTI SEL (INTI SEL KECIL) - BEREPRODUKSI MENGGUNAKAN SPORA - TIDAK MEMPUNYAI BATANG, AKAR, DAUN DAN KLOROFIL 4/3/2016 4

5 Ciri-ciri umum fungi, antara lain : - BEBERAPA ADA YANG BERFILAMEN DENGAN DINDING SEL BERSELULOSA / KHITIN ATAU KEDUANYA - BERFILAMEN (HIFA) UNTUK TEMPAT TUMBUHNYA SPORA - KUMPULAN FILAMEN ADALAH MISELIA - REPRODUKSI JAMUR BERLANGSUNG DENGAN CARA MEMBENTUK SPORA SECARA SEKSUAL MAUPUN ASEKSUAL 4/3/2016 5

6 PERTUMBUHAN HIFA DARI SPORA Germinasi spora miselium Mycelia have a huge surface area

7 REPRODUKSI JAMUR - Spora seksual dibentuk melalui empat proses : 1. Plasmogami 2. Kariogami 3. Meiosis 4. Pembentukan spora (oospora, zigospora, askospora atau basidiospora) - Spora aseksual dibentuk melalui tahapan sebagai berikut: 1. Fragmentasi soma 2. Pemisahan sel somatik menjadi sel anak 3. Perkecambahan sel somatik atau spora 4. Produksi spora miotik (arthospora, klamidospora, sporangiospora, konidiospora) 4/3/2016 7

8 Cara Hidup Jamur yang Dapat Dikenali - Saprofit mendegradasi material yang mati - Simbiosis hidup bersama dengan organisme lain dalam hubungan yang dekat dan saling menguntungkan - Parasit hidup dari material organisme lain 4/3/2016 8

9 JAMUR FUNGI KAPANG MOLD KHAMIR YEAST JAMUR MUSHROOM 4/3/2016 9

10 OUTLINE Pendahuluan CIRI-CIRI Struktur/ morfologi Pengelompokkan Sistem Reproduksi Pengaruh Lingkungan Peranan yang menguntungkan dan merugikan

11 KAPANG - Mikroba anggota Kingdom FUNGI dengan ciri khas memiliki filamen (miselium) - Kapang adalah fungi multiseluler yang mempunyai filamen dan pertumbuhannya pada makanan dilihat karena penampakannya yang berserabut seperti kapas - Penting dalam mikrobiologi pangan 4/3/

12 OUTLINE Pendahuluan Ciri-ciri STRUKTUR/ MORFOLOGI Pengelompokkan Sistem Reproduksi Pengaruh Lingkungan Peranan yang menguntungkan dan merugikan

13 Morfologi Kapang Kapang terdiri dari satu thallus yang tersusun dari filamen yang bercabang yang disebut hifa. Kumpulan dari hifa adalah miselium Hifa tumbuh dari spora yang melakukan germinasi 4/3/

14 Klasifikasi kapang berdasarkan struktur hifa a) Hifa tidak bersekat (nonseptat) Morfologi Kapang b) Hifa bersekat (septat) yang membagi hifa dalam ruangruang, dimana satu atau lebih ruang memiliki inti sel 4/3/

15 OUTLINE Pendahuluan Ciri-ciri Struktur/ morfologi PENGELOMPOKKAN Sistem Reproduksi Pengaruh Lingkungan Peranan yang menguntungkan dan merugikan

16 Kapang tidak bersepta Klasifikasi Kapang 1. Kelas Oomycetes (spora seksual disebut oospora) terdiri dari ordo saprolegniales (spesies Saprolegnia) dan ordo Peronosporales (spesies Pythium). 2. Kelas Zygomycetes (spora seksual zigospora) terdiri dari ordo Mucorales (spora aseksual adalah sporangiospora) seperti : Mucor mucedo, Zygorrhynchus, Rhizopus, Absidia dan Thamnidium. 4/3/

17 Kapang bersepta Klasifikasi Kapang 1. Kelas fungi tidak sempurna (imperfecti) tidak mempunyai spora seksual a) Ordo Moniales b) Ordo Melanconiales c) Ordo Sphaeropsidales 2. Kelas Ascomycetes. Spora seksual adalah askospora 4/3/

18 OUTLINE Pendahuluan Ciri-ciri Struktur/ morfologi Pengelompokkan SISTEM REPRODUKSI Pengaruh Lingkungan Peranan yang menguntungkan dan merugikan

19 Reproduksi Kapang Secara aseksual: 1. Pembelahan (suatu sel membagi diri untuk membentuk dua sel anak yang serupa) 2. Penguncupan (suatu sel anak tumbuh dari penonjolan kecil pada sel inang 3. Pembentukan spora 4/3/

20 Reproduksi Kapang Secara aseksual: 4/3/

21 Reproduksi Kapang 3. Pembentukan spora a. Spora yang terjadi karena protoplasma berkelompokkelompok kecil, masing-masing memiliki membran dan inti sel. Sel tempat pembentukan spora disebut sporangium, spora nya disebut sporangiospora b. Spora yang terjadi karena ujung suatu hifa berbelah-belah seperti tasbih disebut konidiospora. Sporanya disebut konidia sedangkan tangkai terdapatnya konidia disebut konidiofor. 4/3/

22 Reproduksi Kapang 3. Pembentukan spora c. Pada beberapa bagian-bagian miselium dapat membesar serta berdinding tebal, bagian ini merupakan alat perkembangbiakan yang disebut klamidiospora. d. Bila bagian miselium tidak menjadi besar seperti aslinya, maka bagian ini disebut artospora, oidiospora atau oidia saja. 4/3/

23 Reproduksi Kapang Secara seksual: 1. Askospora ( spora bersel satu terbentuk didalam kantung yang disebut askus. Biasanya terdapat 8 askospora didalam setiap askus) 2. Basidiospora (spora bersel satu berbentuk gada yang dinamakan basidium) 3. Zigospora (spora besar dan berdinding tebal yang terbentuk apabila ujung-ujung dua hifa secara seksual serasi dinamakan gametangia) 4. Oospora (spora terbentuk didalam struktur betina khusus yang disebut oogonium. Pembuahan telur atau oosfer oleh gamet jantan di anteridium menghasilkan oospora. Dalam setiap oogonium terdapat satu atau lebih oosfer) 4/3/

24 OUTLINE Pendahuluan Ciri-ciri Struktur/ morfologi Pengelompokkan Sistem Reproduksi PENGARUH LINGKUNGAN Peranan yang menguntungkan dan merugikan

25 Pengaruh Lingkungan terhadap KAPANG 1. Kebutuhan Air Kadar air bahan pangan kurang dari 14-15% dapat menghambat pertumbuhan khamir 2. Suhu Pertumbuhan Kebanyakan kapang bersifat mesofilik Namun beberapa kapang bersifat psikotrofik dan juga termofilik 4/3/

26 Pengaruh Lingkungan terhadap KAPANG 3. Kebutuhan Oksigen dan ph Semua kapang bersifat aerobik Kapang tumbuh pada kisaran ph 2-8,5 dan optimum pada ph asam 4. Makanan Kebanyakan kapang memproduksi enzim hidrolitik, seperti amilase, proteinase, pektinase atau lipase 4/3/

27 Pengaruh Lingkungan terhadap KAPANG 5. Komponen Penghambat Beberapa kapang dapat menghambat pertumbuhan organisme lainnya (antiobiotik), seperti penisilin yang diproduksi oleh Penicillium Pertumbuhan kapang berjalan lebih lambat dibandingkan bakteri dan khamir 4/3/

28 OUTLINE Pendahuluan Ciri-ciri Struktur/ morfologi Pengelompokkan Sistem Reproduksi Pengaruh lingkungan PERANAN YANG MENGUNTUNGKAN DAN MERUGIKAN

29 Kerusakan oleh Kapang 1. Makanan kaleng apabila terjadi kebocoran kaleng 2. Kapang lebih tahan asam, sehingga kapang sering membusukkan makanan asam, seperti buah-buahan asam dan minuman asam, misal : Bysochamys fulva, Talaromyces flavus, Neosartorya fischeri 3. Spora kapang ini tahan terhadap pemanasan selama 1 menit pada 92 0 C dalam kondisi asam atau pada makanan yang diasamkan. Pada umumnya kapang yang tumbuh pada makanan yang diolah dengan panas tidak menyebabkan penyakit pada manusia 4/3/

30 KAPANG ROTI DAN DODOL PADA KACANG GUDE 4/3/

31 Manfaat kapang dalam pangan : Produk Bahan dasar Jenis Kapang Tempe Kedelai Rhizopus Oligospora Rhizopus Oryzae Oncom merah Bungkil kacang tanah Neurospora sitophia Oncom hitam Ampas tahu Rhizopus Oligospora Rhizopus Oryzae Kecap Kedelai Aspergillus Oryzae Tauco Kedelai Aspergillus Oryzae Ragi tape Tepung beras Rhizopus, Aspergillus, khamir Keju biru Susu Penicililium roqueforti Keju camembert Susu P. camemberti 4/3/

32 Rhizopus pada tempe 4/3/

KAPANG. (By. Yetti Wira Citerawati SY) Kapang adalah sekelompok mikroba yang tergolong dalam fungi dengan ciri khas memiliki

KAPANG. (By. Yetti Wira Citerawati SY) Kapang adalah sekelompok mikroba yang tergolong dalam fungi dengan ciri khas memiliki 1 KAPANG (By. Yetti Wira Citerawati SY) A. DEFINISI KAPANG Kapang adalah sekelompok mikroba yang tergolong dalam fungi dengan ciri khas memiliki filamen (miselium). Kapang termasuk mikroba yang penting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jamur (fungi) banyak kita temukan di lingkungan sekitar kita. Jamur tumbuh subur terutama di musim hujan karena jamur menyukai habitat yang lembab. Akan tetapi, jamur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ubi kayu. Bahan pangan tersebut merupakan pati yang diekstrak dengan air

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ubi kayu. Bahan pangan tersebut merupakan pati yang diekstrak dengan air BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tepung Tapioka Tepung tapioka merupakan suatu jenis bahan pangan yang dibuat dari ubi kayu. Bahan pangan tersebut merupakan pati yang diekstrak dengan air dari umbi singkong

Lebih terperinci

Bioindustri Minggu 5 Oleh : Sri Kumalaningsih

Bioindustri Minggu 5 Oleh : Sri Kumalaningsih Bioindustri Minggu 5 Oleh : Sri Kumalaningsih Pendahuluan Tubuh berupa benang tunggal bercabang-cabang (disebut miselium/a) Tidak berkhlorofil Hidupnya harus heterotrof (menguatkan pendapat bahwa jamur

Lebih terperinci

Latihan uji kompetensi bab Jamur: Bagian I

Latihan uji kompetensi bab Jamur: Bagian I 1. Rhizopus adalah jamur yang dimanfaatkan manusia untuk pembuatan tempe. Pembiakan secara generatif dari jamur tersebut terjadi dengan pembentukan. a. Rhizospora b. Sporangiospora c. Zygospora d. Askospora

Lebih terperinci

Fungi/Jamur/Mycota. Perkuliahan Kapita Selekta Biologi SMA 1

Fungi/Jamur/Mycota. Perkuliahan Kapita Selekta Biologi SMA 1 Fungi/Jamur/Mycota Perkuliahan Kapita Selekta Biologi SMA 1 Karakteristik Habitat luas (akuatik terestrial ) Punya sifat hewan & tumbuhan sifat hewan.? sifat tumbuhan.? Sifat hidup : - Parasit (?) obligat/fakultatif

Lebih terperinci

JAMUR (fungi) Oleh : Firman Jaya,S.Pt.,MP 4/3/2016 1

JAMUR (fungi) Oleh : Firman Jaya,S.Pt.,MP 4/3/2016 1 JAMUR (fungi) Oleh : Firman Jaya,S.Pt.,MP 4/3/2016 1 JAMUR FUNGI KAPANG MOLD KHAMIR YEAST JAMUR MUSHROOM 4/3/2016 2 OUTLINE PENDAHULUAN CIRI-CIRI KHAMIR Struktur/ morfologi Pengelompokkan Cara Reproduksi

Lebih terperinci

Gambar 1.2: reproduksi Seksual

Gambar 1.2: reproduksi Seksual Jamur Roti (Rhizopus nigricans) Jika roti lembab disimpan di tempat yang hangat dan gelap, beberapa hari kemudian akan tampak jamur tumbuh diatasnya. Spora yang berkecambah pada permukaan roti akan membentuk

Lebih terperinci

Ciri-Ciri. 1. Molds (fungi filamentus) 2. Yeast (fungi uniselular) 3. Mushrooms (fungi makroskopik)

Ciri-Ciri. 1. Molds (fungi filamentus) 2. Yeast (fungi uniselular) 3. Mushrooms (fungi makroskopik) JAMUR Makhrus Aly Ciri-Ciri Eukariotik Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh

Lebih terperinci

Fungi pada awal ditemukannya dikelompokkan sebagai tumbuhan. Dalam perkembangannya, fungi dipisahkan dari tumbuhan karena banyak hal yang berbeda.

Fungi pada awal ditemukannya dikelompokkan sebagai tumbuhan. Dalam perkembangannya, fungi dipisahkan dari tumbuhan karena banyak hal yang berbeda. IMA YUDHA PERWIRA Mikologi merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang jamur, banyak orang juga menyebut cendawan. Fungi adalah nama regnum/kingdom dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik

Lebih terperinci

Kuliah Kapang. Nur Hidayat Materi Kuliah Minggu 3 Bioindustri Kapang

Kuliah Kapang. Nur Hidayat Materi Kuliah Minggu 3 Bioindustri   Kapang Kuliah Kapang Nur Hidayat Materi Kuliah Minggu 3 Bioindustri http://ptp2007.wordpress.com http://bioindustri.blogspot.com Kapang Tujuan Mampu menjabarkan berbagai tipe kapang yang penting dalam industri

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA SISWA DEWI FATMAWATI

LEMBAR KERJA SISWA DEWI FATMAWATI 2015 LEMBAR KERJA SISWA DEWI FATMAWATI 4401413046 Kompetensi Dasar: Mendeskripsikan ciri-ciri dan jenis-jenis jamur berdasarkan hasil pengamatan, percobaan, dan kajian literatur, serta peranannya bagi

Lebih terperinci

By: Aini Maskuro, S.Pd

By: Aini Maskuro, S.Pd KINGDOM FUNGI CIRI- CIRI UMUM KLASIFIKASI By: Aini Maskuro, S.Pd PERANAN CIRI- CIRI UMUM Termasuk organisme eukariotik Organisme heterotrof saprofit parasit bersimbiosis alga gol. Chloropypyta (Lichen)

Lebih terperinci

Bab. Kingdom Fungi. A. Ciri-Ciri Jamur B. Klasifikasi Jamur C. Peranan Jamur bagi Kehidupan

Bab. Kingdom Fungi. A. Ciri-Ciri Jamur B. Klasifikasi Jamur C. Peranan Jamur bagi Kehidupan Bab 4 Morchella esculenta merupakan jamur Ascomycota yang membentuk tubuh buah. Kingdom Fungi Hasil yang harus Anda capai: memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup. Sumber: www.moremushroomhunting.com

Lebih terperinci

Nimas Mayang Sabrina S, STP, MP, MSc Lab. Bioindustri, Jur Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya

Nimas Mayang Sabrina S, STP, MP, MSc Lab. Bioindustri, Jur Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT BIOINDUSTRI KAPANG (JAMUR) Nimas Mayang Sabrina S, STP, MP, MSc Lab. Bioindustri, Jur Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya Email : nimas.sunyoto@ub.ac.id

Lebih terperinci

JAMUR. YAYASAN WIDYA BHAKTI SMA SANTA ANGELA Jl. Merdeka 24, Bandung BAB. 6 :

JAMUR. YAYASAN WIDYA BHAKTI SMA SANTA ANGELA Jl. Merdeka 24, Bandung BAB. 6 : YAYASAN WIDYA BHAKTI SMA SANTA ANGELA Jl. Merdeka 24, Bandung 4214714 BAB. 6 : JAMUR Tujuan : Setelah mempelajari bab ini siswa diharapkan dapat : 1. membandingkan ciri-ciri jamur dengan organisme lain

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Taman Nasional Berbak merupakan kawasan konservasi hutan rawa terluas di Asia

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Taman Nasional Berbak merupakan kawasan konservasi hutan rawa terluas di Asia 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Taman Nasional Berbak merupakan kawasan konservasi hutan rawa terluas di Asia Tenggara yang belum terjamah oleh eksploitasi manusia. Keunikan TNB

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut hifa yang dapat membentuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut hifa yang dapat membentuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jamur Fungi merupakan tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof, tipe sel eukarotik. Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri dari

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Jumlah Jamur yang Terdapat pada Dendeng Daging Sapi Giling dengan Perlakuan dan Tanpa Perlakuan

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Jumlah Jamur yang Terdapat pada Dendeng Daging Sapi Giling dengan Perlakuan dan Tanpa Perlakuan IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Jumlah Jamur yang Terdapat pada Dendeng Daging Sapi Giling dengan Perlakuan dan Tanpa Perlakuan Jumlah jamur yang terdapat pada dendeng daging sapi giling dengan perlakuan dan

Lebih terperinci

RANGKUMAN BIOLOGI JAMUR (FUNGI) Semester 2. kusnul latifah X MIA 8 (ICT) Ifahlatifah7192gmail.com

RANGKUMAN BIOLOGI JAMUR (FUNGI) Semester 2. kusnul latifah X MIA 8 (ICT) Ifahlatifah7192gmail.com RANGKUMAN BIOLOGI JAMUR (FUNGI) Semester 2 kusnul latifah X MIA 8 (ICT) Ifahlatifah7192gmail.com A. Jamur ( Fungi) a. Pengertian ( explanation) - Menurut kamus KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) jamur

Lebih terperinci

KELOMPOK G EUKARYOTA. Yudi Prasetiyo Dony Pratama Akhira Yanti Ningsih Ritonga Mey Laurentya Manalu Ramsiah Diliana Cahaya Mora Siregar

KELOMPOK G EUKARYOTA. Yudi Prasetiyo Dony Pratama Akhira Yanti Ningsih Ritonga Mey Laurentya Manalu Ramsiah Diliana Cahaya Mora Siregar KELOMPOK G EUKARYOTA Yudi Prasetiyo Dony Pratama Akhira Yanti Ningsih Ritonga Mey Laurentya Manalu Ramsiah Diliana Cahaya Mora Siregar 1. Pengertian Sel yang mempunyai struktur yang kompleks. Inti dan

Lebih terperinci

Kapang. Kuliah Kapang. Tujuan. Tiap orang mengenal kapang

Kapang. Kuliah Kapang. Tujuan. Tiap orang mengenal kapang Kuliah Kapang Tujuan Kapang Mampu menjabarkan berbagai tipe kapang Mampu memberikan setidaknya satu contoh dari tiap-tiap kelompok utama kapang yang penting bagi lingkungan Tiap orang mengenal kapang Tanaman

Lebih terperinci

SIFAT-SIFAT FISIOLOGI KAPANG

SIFAT-SIFAT FISIOLOGI KAPANG SIFAT-SIFAT FISIOLOGI KAPANG 1. KEBUTUHAN AIR Membutuhkan aw minimal yg lebih rendah drpd khamir dan bakteri. Beras, serealia 14-15% memperlambat pertumbuhan khamir 2. SUHU PERTUMBUHAN Kebanyakan Kapang

Lebih terperinci

Mengamati Struktur Tubuh Jamur Tempe dan Jamur Oncom

Mengamati Struktur Tubuh Jamur Tempe dan Jamur Oncom Mengamati Struktur Tubuh Jamur Tempe dan Jamur Oncom I. Tujuan : Untuk mengetahui struktur tubuh jamur dan perbedaannya. II. Dasar Teori : Jamur adalah tumbuhan yang berinti, berspora, dan tidak berklorofil,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kedudukan taksonomi kapang Rhizopus oligosporus menurut Lendecker

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kedudukan taksonomi kapang Rhizopus oligosporus menurut Lendecker 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Kapang Rhizopus oligosporus Kedudukan taksonomi kapang Rhizopus oligosporus menurut Lendecker & Moore (1996) adalah sebagai berikut : Kingdom Divisio Kelas Ordo

Lebih terperinci

CENDAWAN PATOGEN TUMBUHAN

CENDAWAN PATOGEN TUMBUHAN CENDAWAN PATOGEN TUMBUHAN APA ITU CENDAWAN? Organisme eukariotik, heterotropik, tidak memiliki klorofil, mengambil nutrisi dengan cara absorpsi, berspora, dan umumnya bereproduksi secara seksual dan aseksual.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mikrobiologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu mikros = kecil, bios = hidup, logos = kata atau ilmu, sehingga dapat dirumuskan bahwa mikrobiologi merupakan suatu istilah

Lebih terperinci

REPRODUKSI JAMUR. Disampaikan dalam Pembimbingan OSN SMA 9 YOGYAKARTA. Reproduksi Jamur. Disusun oleh Anna Rakhmawati

REPRODUKSI JAMUR. Disampaikan dalam Pembimbingan OSN SMA 9 YOGYAKARTA. Reproduksi Jamur. Disusun oleh Anna Rakhmawati EGIATAN BELAJAR 1 REPRODUSI JAMUR Disusun oleh Anna Rakhmawati Email: anna_rakhmawati@uny.ac.id Disampaikan dalam Pembimbingan OSN SMA 9 YOGYAARTA 18 Desember 2013 Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Matematika

Lebih terperinci

Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN

Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN Haris Dianto Darwindra BAB VI PEMBAHASAN Berbagai jenis makanan dan minuman yang dibuat melalui proses fermentasi telah lama dikenal. Dalam prosesnya, inokulum atau starter berperan penting dalam fermentasi.

Lebih terperinci

REKAYASA BIOPROSES ISOLASI, SELEKSI, DAN IDENTIFIKASI MIKROORGANISME (BAKTERI, KAPANG, KHAMIR) Oleh : Kelompok 1

REKAYASA BIOPROSES ISOLASI, SELEKSI, DAN IDENTIFIKASI MIKROORGANISME (BAKTERI, KAPANG, KHAMIR) Oleh : Kelompok 1 REKAYASA BIOPROSES ISOLASI, SELEKSI, DAN IDENTIFIKASI MIKROORGANISME (BAKTERI, KAPANG, KHAMIR) Oleh : Kelompok 1 1. Liza Novriani (061430401227) 2. Melia (061430401228) 3. Melva M.Pardede (061430401229)

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Secara umum, jamur dapat didefinisikan sebagai organisme eukariotik yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Secara umum, jamur dapat didefinisikan sebagai organisme eukariotik yang II. TINJAUAN PUSTAKA A. JAMUR 1. Struktur Jamur Secara umum, jamur dapat didefinisikan sebagai organisme eukariotik yang mempunyai inti dan organel. Jamur tersusun dari hifa yang merupakan benangbenang

Lebih terperinci

Mikroorganisme dalam Industri Fermentasi

Mikroorganisme dalam Industri Fermentasi Mikroorganisme dalam Industri Fermentasi Mas ud Effendi Agroindustri Produk Fermentasi TIP FTP - UB Mikrobia yang sering digunakan dalam fermentasi Bakteri (bacteria) Khamir (yeast) Jamur (fungi) 1 Bakteri

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi pokok Alokasi Waktu : SMA N 1 KEDUNGWUNI : BIOLOGI : X IPA/ 1(satu) : FUNGI/ JAMUR : 6 X 45 menit Standar kompetensi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Keamanan Pangan Keamanan pangan diartikan sebagai terbebasnya makanan dari zatzat atau bahan yang dapat membahayakan kesehatan tubuh tanpa membedakan apakah

Lebih terperinci

Jamur. 3. Klasifikasi jamur

Jamur. 3. Klasifikasi jamur Jamur 1. Ciri-ciri Umum Jamur mempunyai dinding sel umumnya tidak bergerak tidak mempunyai klorofil tidak mampu melakukan proses fotosintesis atau menghasilkan bahan organik dari karbondioksida dan air

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Kependidikan 1. Media Pembelajaran Secara umum media merupakan kata jamak dari medium, yang berarti perantara atau pengantar. Kata media berlaku untuk berbagai kegiatan

Lebih terperinci

Tentang REPRODUKSI DAN PERTUMBUHAN MIKROORGANISME

Tentang REPRODUKSI DAN PERTUMBUHAN MIKROORGANISME TUGAS MATA KULIAH MIKROBIOLOGI Tentang REPRODUKSI DAN PERTUMBUHAN MIKROORGANISME Oleh : KELOMPOK III Sri Winarsih Timoteus Nusan Yetti Wira Citerawati SY PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI PASCASARJANA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

JENIS KAPANG PADA SUBSTRAT SERASAH DAUN TUMBUHAN DI HUTAN KOTA JANTHO SEBAGAI REFERENSI MATAKULIAH MIKOLOGI SKRIPSI. Diajukan Oleh

JENIS KAPANG PADA SUBSTRAT SERASAH DAUN TUMBUHAN DI HUTAN KOTA JANTHO SEBAGAI REFERENSI MATAKULIAH MIKOLOGI SKRIPSI. Diajukan Oleh JENIS KAPANG PADA SUBSTRAT SERASAH DAUN TUMBUHAN DI HUTAN KOTA JANTHO SEBAGAI REFERENSI MATAKULIAH MIKOLOGI SKRIPSI Diajukan Oleh INTAN HAKIKI NIM. 281121547 Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Prodi

Lebih terperinci

Gambar 8.9 Macam-macam spora aseksual pada Fungi (sumber: Pelczar,1986)

Gambar 8.9 Macam-macam spora aseksual pada Fungi (sumber: Pelczar,1986) Gambar 8.9 Macam-macam spora aseksual pada Fungi (sumber: Pelczar,1986) Spora aseksual yang paling banyak ditemukan pada fungi adalah konidiospora atau disebut konidia/konidium saja. Konidium dibentuk

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Tanah gambut fibrik adalah tanah gambut mentah dengan ciri-ciri

TINJAUAN PUSTAKA. Tanah gambut fibrik adalah tanah gambut mentah dengan ciri-ciri II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanah Gambut Menurut Utomo (2008) tanah gambut berdasarkan tingkat kematangannya ada 3 yaitu: 1. Fibrik (baru mulai mengalami dekomposisi) Tanah gambut fibrik adalah tanah gambut

Lebih terperinci

SUATU MODEL PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SLIDE CULTURE UNTUK PENGAMATAN STRUKTUR MIKROSKOPIS KAPANG PADA MATAKULIAH MYCOLOGI

SUATU MODEL PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SLIDE CULTURE UNTUK PENGAMATAN STRUKTUR MIKROSKOPIS KAPANG PADA MATAKULIAH MYCOLOGI SUATU MODEL PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SLIDE CULTURE UNTUK PENGAMATAN STRUKTUR MIKROSKOPIS KAPANG PADA MATAKULIAH MYCOLOGI SUNDARI 1 1 Dosen Pada Program Studi Pendidikan Biologi Email: sundari_sagi@yahoo.co.id

Lebih terperinci

FUNGI (JAMUR) by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta

FUNGI (JAMUR) by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta FUNGI (JAMUR) by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta 1 2 Jumlah sel Jamur Uniseluler, misalnya Saccharomyces cereviceae Multiseluler, misalnya Lepiota sp 3 Bentuk Tubuh Buah Jamur Berbentuk payung

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mikrobioloigi berasal dari kata Yunani: mikros = renik, bio = hidup atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mikrobioloigi berasal dari kata Yunani: mikros = renik, bio = hidup atau BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mikrobiologi Mikrobioloigi berasal dari kata Yunani: mikros = renik, bio = hidup atau kehidupan, dan logos = ilmu atau pikiran.jadi mikrobiologi berarti : ilmu pengetahuan tentang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Aspergilus sp adalah salah satu jenis mikroorganisme yang termasuk jamur,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Aspergilus sp adalah salah satu jenis mikroorganisme yang termasuk jamur, BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Aspergillus sp Aspergilus sp adalah salah satu jenis mikroorganisme yang termasuk jamur, dan termasuk dalam mikroorganisme eukariotik. Aspergilus sp secara mikroskopis dicirikan

Lebih terperinci

BAB V FUNGI Morfologi Fungi Klasifikasi

BAB V FUNGI Morfologi Fungi Klasifikasi BAB V FUNGI Mikologi adalah ilmu yg mempelajari ciri-ciri morfologi fungi & sifat fisiologi fungi. Jamur adalah organisme eukariotik; jamur berbeda dari tanaman karena tidak memiliki klorofil. Terdapat

Lebih terperinci

PRAKTIKUM PENGAMATAN JAMUR TEMPE( Rhizopus orizae ) DENGAN MENGGUNAKAN MIKROSKOP

PRAKTIKUM PENGAMATAN JAMUR TEMPE( Rhizopus orizae ) DENGAN MENGGUNAKAN MIKROSKOP PRAKTIKUM JAMUR TEMPE( Rhizopus orizae ) Posted by Jordyanalcaff 07.14, under biologi No comments PRAKTIKUM PENGAMATAN JAMUR TEMPE( Rhizopus orizae ) DENGAN MENGGUNAKAN MIKROSKOP Tujuan Kegiatan Untuk

Lebih terperinci

MAKALAH JAMUR OLEH : NAMA : RIFALDY TRI SETYA KELAS : X MIPA 1 N I S :

MAKALAH JAMUR OLEH : NAMA : RIFALDY TRI SETYA KELAS : X MIPA 1 N I S : MAKALAH JAMUR OLEH : NAMA : RIFALDY TRI SETYA KELAS : X MIPA 1 N I S : 8 4 9 5 SMA NEGERI 4 WATAMPONE TAHUN PELAJARAN 2016 KATA PENGANTAR Assalamualaikum wr.wb Puji dan syukur senantiasa penulis ucapkan

Lebih terperinci

ISOLASI JAMUR TERBAWA BENIH (Laporan Praktikum Mikrobiologi Pertanian) Oleh Tety Maryenti

ISOLASI JAMUR TERBAWA BENIH (Laporan Praktikum Mikrobiologi Pertanian) Oleh Tety Maryenti ISOLASI JAMUR TERBAWA BENIH (Laporan Praktikum Mikrobiologi Pertanian) Oleh Tety Maryenti 1014121179 A. Latar Belakang PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2011 I. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

FUNGI (JAMUR) by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta. november

FUNGI (JAMUR) by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta. november FUNGI (JAMUR) by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta november 2014 1 november 2014 2 Uniseluler, misalnya Saccharomyces cereviceae Multiseluler, misalnya Lepiota sp november 2014 3 Berbentuk payung

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Biology for Senior High School 1

KATA PENGANTAR. Biology for Senior High School 1 KATA PENGANTAR Biology for Senior High School 1 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia dan limpahan rahmat, hidayah serta inayah NYA, sehingga saya dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. bekas tambang, dan pohon peneduh. Beberapa kelebihan tanaman jabon

TINJAUAN PUSTAKA. bekas tambang, dan pohon peneduh. Beberapa kelebihan tanaman jabon TINJAUAN PUSTAKA Jabon (Anthocephalus cadamba) merupakan salah satu jenis tumbuhan lokal Indonesia yang berpotensi baik untuk dikembangkan dalam pembangunan hutan tanaman maupun untuk tujuan lainnya, seperti

Lebih terperinci

MORFOLOGI DAN STRUKTUR MIKROORGANISME. Dyah Ayu Widyastuti

MORFOLOGI DAN STRUKTUR MIKROORGANISME. Dyah Ayu Widyastuti MORFOLOGI DAN STRUKTUR MIKROORGANISME Dyah Ayu Widyastuti Mikrobiologi Micros: kecil/renik Bios: hidup Mikrobiologi kajian tentang mikroorganisme meliputi aspek: morfologi, fisiologi, reproduksi, ekologi,

Lebih terperinci

MORFOLOGI KAPANG DAN KHAMIR

MORFOLOGI KAPANG DAN KHAMIR MORFOLOGI KAPANG DAN KHAMIR I. TUJUAN 1. Mengamati morfologi dan struktur sel kapang dan khamir secara makroskopik maupun mikroskopik. 2. Membedakan kapang tingkat tinggi dan rendah. 3. Mengetahui teknik

Lebih terperinci

Khamir. Karakteristik Khamir

Khamir. Karakteristik Khamir Khamir Termasuk kapang, namun berbentuk sel tunggal/uniseluler. Dari kelompok Ascomycetes dan Basidiomycetes Tersebar luas di alam. Ada yang bermanfaat adapula yg merugikan bagi manusia. Manfaat: untuk

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL OBSERVASI PEMBUATAN TEMPE

LAPORAN HASIL OBSERVASI PEMBUATAN TEMPE LAPORAN HASIL OBSERVASI PEMBUATAN TEMPE Disusun Oleh: AHMAD FIRDAUS AHMAD RIKI PADILA AL-IMRON ANDREANSYAH SEKOLAH sman 20 kab tangerang TAHUN AJARAN 2017 1 Kata Pengantar Puji syukur saya panjatkan ke

Lebih terperinci

A. Reproduksi Vegetatif : yaitu reproduksi dengan cara Pertunasan, Pembelahan, Pembelahan tunas dan Sporulasi aseksual B. Reproduksi Seksual : yaitu

A. Reproduksi Vegetatif : yaitu reproduksi dengan cara Pertunasan, Pembelahan, Pembelahan tunas dan Sporulasi aseksual B. Reproduksi Seksual : yaitu A. Reproduksi Vegetatif : yaitu reproduksi dengan cara Pertunasan, Pembelahan, Pembelahan tunas dan Sporulasi aseksual B. Reproduksi Seksual : yaitu reproduksi dengan Spora seksual. A. Reproduksi Vegetatif

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia mempunyai lahan gambut terluas ke-empat di dunia setelah

TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia mempunyai lahan gambut terluas ke-empat di dunia setelah II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanah Gambut Indonesia mempunyai lahan gambut terluas ke-empat di dunia setelah Canada, Rusia dan Amerika Serikat, oleh karena itu perlu adanya penanganan pemanfaatan endapan

Lebih terperinci

INTRUMEN PEMBELAJARAN

INTRUMEN PEMBELAJARAN 268 Lampiran 10 INTRUMEN PEMBELAJARAN PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) PADA MATERI JAMUR UNTUK MEMBERDAYAKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS Oleh PRIHATIN NIM : S831308035 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN. a. Diaspora Spora yang berfungsi sebagai agen penyebaran seperti pada fungi, lumut dan paku-pakuan.

BAB 1. PENDAHULUAN. a. Diaspora Spora yang berfungsi sebagai agen penyebaran seperti pada fungi, lumut dan paku-pakuan. BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Umum Spora Definisi umum spora adalah unit reproduksi baik seksual maupun aseksual pada bakteri, algae, fungi, dan sebagian tumbuhan seperti lumut dan tumbuhan paku. Menurut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut UU RI No.7 tahun 1996, yang dimaksud dengan pangan adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut UU RI No.7 tahun 1996, yang dimaksud dengan pangan adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bahan Pangan Menurut UU RI No.7 tahun 1996, yang dimaksud dengan pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. dapat bersimbiosis dengan Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA). Namun pada

TINJAUAN PUSTAKA. dapat bersimbiosis dengan Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA). Namun pada TINJAUAN PUSTAKA Sengon (Paraserienthes falcataria) adalah tanaman yang secara alami dapat bersimbiosis dengan Fungi Mikoriza Arbuskula (FMA). Namun pada kondisi lapangan keaktifan maksimal simbiosis tersebut

Lebih terperinci

Nama : Novita Purnamasari Hendarmin NIM : Hari, Tanggal : Kamis,10 Desember 2015

Nama : Novita Purnamasari Hendarmin NIM : Hari, Tanggal : Kamis,10 Desember 2015 Nama : Novita Purnamasari Hendarmin NIM : 1503646 Hari, Tanggal : Kamis,10 Desember 2015 1. Jelaskan perbedaan antara bakteri, fungi, algae dan virus! Ciri-ciri -Memiliki sifat antara benda mati dan benda

Lebih terperinci

FERMENTASI TEMPE MATERI KULIAH BIOINDUSTRI NUR HIDAYAT

FERMENTASI TEMPE MATERI KULIAH BIOINDUSTRI NUR HIDAYAT FERMENTASI TEMPE MATERI KULIAH BIOINDUSTRI NUR HIDAYAT Tempe tradisional Digunakan untuk makanan Modifikasi limbah pertanian bahan tidak bernilai ekonomi dapat dipakai langsung atau untuk pakan Bahan dibungkus

Lebih terperinci

Khamir Lebih sering dikenal sebagai ragi/yeast Termasuk kapang, namun berbentuk sel tunggal/uniseluler. Dari kelompok Ascomycetes dan Basidiomycetes T

Khamir Lebih sering dikenal sebagai ragi/yeast Termasuk kapang, namun berbentuk sel tunggal/uniseluler. Dari kelompok Ascomycetes dan Basidiomycetes T Khamir Lebih sering dikenal sebagai ragi/yeast Termasuk kapang, namun berbentuk sel tunggal/uniseluler. Dari kelompok Ascomycetes dan Basidiomycetes Tersebar luas di alam. Ada yang bermanfaat adapula yg

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahan makanan sayuran, 4. bahan makanan buah-buahan, 5. susu dan telur

BAB I PENDAHULUAN. bahan makanan sayuran, 4. bahan makanan buah-buahan, 5. susu dan telur BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia dikenal susunan hidangan sehari-hari, dalam susunan hidangan ini digunakan berbagai jenis bahan makanan yang terdiri atas lima kelompok yaitu 1. bahan makanan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi Jamur Tiram Tanaman jamur tiram putih dalam tatanama (taksonomi) tumbuhan menurut Anonymous (2001) adalah: Kingdom Divisi Sub Divisi Kelas Ordo Sub Ordo Familia Genus

Lebih terperinci

Pendahuluan. UNSYIAH Universitas Syiah Kuala 9/28/2016. Pohon Kehidupan. Tiga Domain Kehidupan

Pendahuluan. UNSYIAH Universitas Syiah Kuala 9/28/2016. Pohon Kehidupan. Tiga Domain Kehidupan Pengantar Biologi MPA-107, 3 (2-1) Kuliah 13 BIOSISTEMATIKA & EVOLUSI: MIKROORGANISME Tim Pengantar Biologi Jurusan Biologi FMIPA Unsyiah Pendahuluan Mikroorganisme, atau mikroba, adalah makhluk hidup

Lebih terperinci

Mengenal Jamur (Fungi)

Mengenal Jamur (Fungi) Bab6 Mengenal Jamur (Fungi) Pernahkah kalian mengantar ibumu pergi ke pasar? Cobalah lihat, jika ada sayuran berbentuk payung, lembaran-lembaran, atau seperti bola. Itulah jamur. Jamur adalah sayuran lezat

Lebih terperinci

TUGAS PANGAN FERMENTASI. Kapang dan Aspergillus Oryzae Dalam Produk Fermentasi Tauco

TUGAS PANGAN FERMENTASI. Kapang dan Aspergillus Oryzae Dalam Produk Fermentasi Tauco TUGAS PANGAN FERMENTASI Kapang dan Aspergillus Oryzae Dalam Produk Fermentasi Tauco Disusun Oleh : Arni Ardila Sari 115100501111001 Made Monita Andrini P. 115100500111027 Maslia Fahrun Nisa 115100513111005

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Definisi roti menurut Standar Industri Indonesia (SII) No , yaitu roti

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Definisi roti menurut Standar Industri Indonesia (SII) No , yaitu roti BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Roti Definisi roti menurut Standar Industri Indonesia (SII) No 0031-74, yaitu roti adalah makanan yang terbuat dari tepung terigu yang diragikan dengan ragi

Lebih terperinci

JAMUR / FUNGI (Tugas Makalah)

JAMUR / FUNGI (Tugas Makalah) JAMUR / FUNGI (Tugas Makalah) Dosen Pembimbing Mata kuliah : Panca Nugrahini, S.T., M.T. : Mikrobiologi Industri Disusun : Angga Kusuma J (14150401004) Dika Kameswara (14150401014) M Wafi Eriza (14150401028)

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pembelajaran, menurut BSNP (2007: 6), merupakan proses interaksi antara

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pembelajaran, menurut BSNP (2007: 6), merupakan proses interaksi antara BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Kependidikan 1. Pembelajaran Biologi Pembelajaran, menurut BSNP (2007: 6), merupakan proses interaksi antara peserta didik dengan guru dan sumber belajar dalam suatu lingkungan

Lebih terperinci

JAMUR (FUNGI) KHAMIR (YEAST)

JAMUR (FUNGI) KHAMIR (YEAST) JAMUR (FUNGI) KHAMIR (YEAST) Arista Pasisingi 821412005 JAMUR Ilmu yang mempelajari fungi disebut mikologi. Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Kapang merupakan jenis jamur MULTISELULER yang bersifat

Lebih terperinci

BAHAN MAKANAN SETENGAH JADI

BAHAN MAKANAN SETENGAH JADI BAHAN MAKANAN SETENGAH JADI Definisi : * Bahan makanan olahan yang harus diolah kembali sebelum dikonsumsi manusia * Mengalami satu atau lebih proses pengolahan Keuntungan: * Masa simpan lebih panjang

Lebih terperinci

KOMPETENSI INTI, KOMPETENSI DASAR, DAN INDIKATOR. KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang

KOMPETENSI INTI, KOMPETENSI DASAR, DAN INDIKATOR. KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang BAB 7 FUNGI KOMPETENSI INTI, KOMPETENSI DASAR, DAN INDIKATOR A. Kompetensi Inti KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kedelai Kedelai sangat diminati oleh masyarakat karena memiliki banyak gizi penting. Gizi penting yang terkandung didalam kedelai paling utama yaitu protein. Protein kedelai

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Istilah jamur berasal dari bahasa Yunani, yaitu fungus (mushroom) yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Istilah jamur berasal dari bahasa Yunani, yaitu fungus (mushroom) yang II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Jamur Istilah jamur berasal dari bahasa Yunani, yaitu fungus (mushroom) yang berarti tumbuh dengan subur. Istilah ini selanjutnya ditujukan kepada jamur yang memiliki

Lebih terperinci

PANDUAN PRAKTIKUM FUNGI MATA KULIAH BOTANY CRYPTOGAMAE

PANDUAN PRAKTIKUM FUNGI MATA KULIAH BOTANY CRYPTOGAMAE A. Ciri-ciri PANDUAN PRAKTIKUM FUNGI MATA KULIAH BOTANY CRYPTOGAMAE (ENI NURAENI, M. Pd) Jamur atau fungi merupakan tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof, tipe sel eukarotik.

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I. Morfologi Jamur Benang

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I. Morfologi Jamur Benang LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I Morfologi Jamur Benang Oleh Nama : PUTRI IGA UNTARI NIM : 08101004050 Kelompok : X (Sepuluh) Asisten : Fenky Marsandi LABORATORIUM MIKROBIOLOGI JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kitin dan Bakteri Kitinolitik Kitin adalah polimer kedua terbanyak di alam setelah selulosa. Kitin merupakan komponen penyusun tubuh serangga, udang, kepiting, cumi-cumi, dan

Lebih terperinci

FERMENTASI TEMPE MATERI KULIAH MIKROBIOLOGI INDUSTRI NUR HIDAYAT

FERMENTASI TEMPE MATERI KULIAH MIKROBIOLOGI INDUSTRI NUR HIDAYAT FERMENTASI TEMPE MATERI KULIAH MIKROBIOLOGI INDUSTRI NUR HIDAYAT Tempe tradisional Digunakan untuk makanan Modifikasi limbah pertanian bahan tidak bernilai ekonomi dapat dipakai langsung atau untuk pakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dicampurkan dengan bahan-bahan lain seperti gula, garam, dan bumbu,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dicampurkan dengan bahan-bahan lain seperti gula, garam, dan bumbu, BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kecap Kedelai 1. Definisi Kecap Kedelai Kecap merupakan ekstrak dari hasil fermentasi kedelai yang dicampurkan dengan bahan-bahan lain seperti gula, garam, dan bumbu, dengan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 10 HASIL DAN PEMBAHASAN Survei Buah Sakit Survei dilakukan di kebun percobaan Leuwikopo, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, di lahan ini terdapat 69 tanaman pepaya. Kondisi lahan tidak terawat

Lebih terperinci

Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri

Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri PENANGANAN Jenis Kerusakan Bahan Pangan Kerusakan mikrobiologis Kerusakan mekanis Kerusakan fisik Kerusakan biologis Kerusakan kimia Kerusakan

Lebih terperinci

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Biotek

UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Biotek Nama : UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Biotek Kelas : 7 Waktu : 12.15-13.45 No.Induk : Hari/Tanggal : Kamis, 04 Desember 2014 Petunjuk Umum: Nilai : 1. Isikan

Lebih terperinci

II. TELAAH PUSTAKA. bio.unsoed.ac.id

II. TELAAH PUSTAKA. bio.unsoed.ac.id II. TELAAH PUSTAKA Koloni Trichoderma spp. pada medium Malt Extract Agar (MEA) berwarna putih, kuning, hijau muda, dan hijau tua. Trichoderma spp. merupakan kapang Deutromycetes yang tersusun atas banyak

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. senyawa atau molekul menjadi senyawa atau molekul yang lebih sederhana

II. TINJAUAN PUSTAKA. senyawa atau molekul menjadi senyawa atau molekul yang lebih sederhana II. TINJAUAN PUSTAKA A. Degradasi Degradasi adalah suatu reaksi perubahan kimia atau peruraian suatu senyawa atau molekul menjadi senyawa atau molekul yang lebih sederhana (Yatim, 2007). Misalnya, penguraian

Lebih terperinci

Biologi dan Siklus Hidup Jamur Merang. subkelas homobasidiomycetes, ordo agaricales, dan famili plutaceae.

Biologi dan Siklus Hidup Jamur Merang. subkelas homobasidiomycetes, ordo agaricales, dan famili plutaceae. Biologi dan Siklus Hidup Jamur Merang Biologi Jamur Merang Dalam taksonomi tumbuhan menurut Widyastuti (2001) jamur merang (Volvariella volvacea Bull. Ex. Fr.) digolongkan kedalam kelas basidiomycetes,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Patogen serangga adalah mikroorganisme infeksius yang membuat luka atau

II. TINJAUAN PUSTAKA. Patogen serangga adalah mikroorganisme infeksius yang membuat luka atau II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Patogen Serangga Patogen serangga adalah mikroorganisme infeksius yang membuat luka atau membunuh inangnya karena menyebabkan penyakit pada serangga. Patogen masuk ke dalam tubuh

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman kakao menurut Cronquist (1981) adalah sebagai berikut Kerajaan : Plantae

TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman kakao menurut Cronquist (1981) adalah sebagai berikut Kerajaan : Plantae 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 1. Deskripsi Tanaman Kakao Klasifikasi tanaman kakao menurut Cronquist (1981) adalah sebagai berikut Kerajaan : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Bangsa : Malvales

Lebih terperinci

PENICILLIUM CHRYSOGENUM

PENICILLIUM CHRYSOGENUM PENICILLIUM CHRYSOGENUM Oleh : Andriani Diah I. B1J012011 Istiqomah B1J012019 Yenita Riani B1J012102 TUGAS TERSTRUKTUR MIKOLOGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS

Lebih terperinci

Pengabdian Masyarakat: Pemanfaatan Nasi Bekas sebagai Pupuk dan Pestisida Tanaman Rumah di PKK Perumahan Jurang Mangu Indah, Bintaro

Pengabdian Masyarakat: Pemanfaatan Nasi Bekas sebagai Pupuk dan Pestisida Tanaman Rumah di PKK Perumahan Jurang Mangu Indah, Bintaro 192 Jurnal AL-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI, Vol. 1, No. 4, September 2012 Pengabdian Masyarakat: Pemanfaatan Nasi Bekas sebagai Pupuk dan Pestisida Tanaman Rumah di PKK Perumahan Jurang Mangu

Lebih terperinci

A. KARAKTERISTIK UMUM FUNGI

A. KARAKTERISTIK UMUM FUNGI BAB 8 FUNGI A. KARAKTERISTIK UMUM FUNGI Fungi adalah organisme eukariot yang mempunyai dinding sel dan pada umumnya tidak motil. Karakteristik ini menyerupai karakteristik tumbuhan. Namun demikian fungi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. bangsa Portugis. Tanaman yang berasal dari benua Amerika ini telah lama dikenal

II. TINJAUAN PUSTAKA. bangsa Portugis. Tanaman yang berasal dari benua Amerika ini telah lama dikenal II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Jagung Jagung (Zea mays indurata Sturt) merupakan tanaman pangan penting kedua di Indonesia setelah padi, diduga pertama kali dikenalkan disini sejak abad 15 oleh bangsa

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Istilah jamur atau fungi berasal dari bahasa Yunani, yaitu fungus/hifa

TINJAUAN PUSTAKA. Istilah jamur atau fungi berasal dari bahasa Yunani, yaitu fungus/hifa TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Jamur Istilah jamur atau fungi berasal dari bahasa Yunani, yaitu fungus/hifa (mushroom) yang berarti tumbuh dengan subur. Istilah ini selanjutnya ditujukan kepada jamur yang

Lebih terperinci

Mikrobiologi Pangan Hewani. Mikrobiologi Peternakan BAKTERI 27/05/2010. Karakteristik dan jenis mikroorganisme dalam industri

Mikrobiologi Pangan Hewani. Mikrobiologi Peternakan BAKTERI 27/05/2010. Karakteristik dan jenis mikroorganisme dalam industri Mikrobiologi Peternakan Oleh: Muhammad Cahyadi, S.Pt., M.Biotech Mikrobiologi Pangan Hewani Pentingnya mikroorganisme dalam bahan makanan 1. Jumlah & macam mikroorganisme meningkatkan mutu bahan makanan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sentrifugasi Campuran heterogen terdiri dari senyawa-senyawa dengan berat jenis berdekatan sulit dipisahkan. Membiarkan senyawa tersebut terendapkan karena adanya gravitasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. makanan ringan yang berbahan dasar kentang, umbi, serealia, tepung atau pati

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. makanan ringan yang berbahan dasar kentang, umbi, serealia, tepung atau pati BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Makanan Ringan Produk yang termasuk dalam kategori makanan ringan menurut Surat Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia No. HK.00.05.52.4040 tanggal

Lebih terperinci

ABDUL GHOFUR, SKM, M.Kes (EPID) IDENTIFIKASI JAMUR KONTAMINAN PADA SUSU KAMBING BERDASARKAN PERBEDAAN SUHU DINGIN.

ABDUL GHOFUR, SKM, M.Kes (EPID) IDENTIFIKASI JAMUR KONTAMINAN PADA SUSU KAMBING BERDASARKAN PERBEDAAN SUHU DINGIN. ABDUL GHOFUR, SKM, M.Kes (EPID) 06.01.067401. IDENTIFIKASI JAMUR KONTAMINAN PADA SUSU KAMBING BERDASARKAN PERBEDAAN SUHU DINGIN. ABSTRAK Latar belakang: Susu kambing segar merupakan cairan putih dari induk

Lebih terperinci

Penggolongan Organisme dan Taksonomi Mikrobia. 5Maret 2015

Penggolongan Organisme dan Taksonomi Mikrobia. 5Maret 2015 Penggolongan Organisme dan Taksonomi Mikrobia 5Maret 2015 Taksonomi Carolus Linnaeus (1707-1778) Botaniawan, Sweden Pioneer dibidang taksonomi organisme 1766-1763 mengajukan konsep sistem pemberian nama

Lebih terperinci