KOMPETENSI INTI, KOMPETENSI DASAR, DAN INDIKATOR. KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
|
|
- Adi Sudjarwadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 7 FUNGI
2 KOMPETENSI INTI, KOMPETENSI DASAR, DAN INDIKATOR A. Kompetensi Inti KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuanfaktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
3 B. Kompetensi Dasar 3.7 Mengelompokan jamur berdasarkan ciri-ciri, cara reproduksi, dan mengaitkan peranannya dalam kehidupan 4.7 Menyajikan laporan hasil investigasi tentang keanekaragaman jamur dan peranannya dalam kehidupan C. Indikator Mendeskripsika ciri-ciri umum jamur Membedakan spora aseksual dan seksual Mengklasifikasikan jamur berdasarkan ciri morfologi dan reproduksinya Mengidentifikasi jamur berdasarkan ciri dan peranannya Meyajikan laporan tertulis hasil identifikasi tentang keanekaragaman jamur dan peranannya dalam kehidupan Petunjuk Belajar 1. Membaca seluruh kegiatan belajar dan bertanyalah jika ada hal yang kurang jelas
4 2. Mengerjakan soal evaluasi 3. Melakukan pengamatan 4. Gunakan referensi lain untuk menjawab pertanyaan
5 Cabang ilmu yang mempelajari tentang jamur disebut mikologi. Jamur (fungi) banyak kita temukan di lingkungan sekitar kita. Jamur tumbuh subur terutama di musim hujan karena jamur menyukai habitat yang lembab. Akan tetapi, jamur juga dapat ditemukan hampir di semua tempat di mana ada materi organik. Jika lingkungan di sekitarnya mengering, jamur akan menjalani tahapan istiharat atau menghasilkan spora. Jamur termasuk dalam kelompok kapang dan ada juga yang termasuk dalam kelompok yeast. Tubuh vegetatif kapang berbentuk seperti benang yang panjang dan bercabang, yang disebut gifa. Hifa akan memanjang dan menyerap makanan dari permukaan substrat (tempat hidup jamur). Hifa-hifa membentuk jaring-jaring benang kusut, disebut miselium. Jamur memiliki peran penting bagi kehidupan, mulai dari pembuatan makanan dan minuman, obat-obatan sampai menguraikan sampah-sampah organik di lingkungan.
6 A. Klasifikasi pada Fungi Para ahli mengelompokkan fungi kedalam beberapa kelompok yang terdiri dari kitrid, zigomisetes, gloromisetes, dan askomisetes. Pengelompokkan fungi tersebut dibedakan berdasarkan ciri morfologi, cara reproduksi, dan juga peranannya. Filum chytridiomycota sebenarnya tidak banyak yang diketahui, karena kelompok Kitrid merupakan klasifikasi fungi yang pertama (1) Kitrid Gambar fungi Chytridium sp. termasuk kedalam filum chytridiomycota.. Kitrid juga merupakan sekelompok fungi kecil yang mikroskopis yang hidup di dalam air, dan darat. Spesies kitrid mempunyai ciri khas tersendiri, yang membedakannya dengan fungi lain, yaitu hanya kelompok dari
7 kitrid yang memiliki flagel. kitrid juga memiliki koloni dengan hifa dan sel-sel tunggal yang bulat. Spesies kitrid merupakan dekomposer dan parasit pada Protista, fungi lainnya, tumbuhan dan juga hewan (2), peranannya sebagai dekomposer ini mampu mempertahankan pesediaan nutrien organik yang sangat penting bagi pertumbuhan tanaman. fungi ini juga dapat ditemukan pada kentang yang membuat kulit kentang menjadi terdapat bitnik-bintik berwarna hitam. Selain sebagai decomposer, kitrid yang lainnya juga merupakan mutualis penting. Misalnya, kitrid anaerobik hidup pada sapi dan domba disaluran pencernaannnya untuk membantu memecah zat tumbuhan (3). Sehingga fungi juga memiliki peran bagi pertumbuhan hewan. Sama dengan kelompok-kelompokfungi lainnya. Kitrid memiliki dinding sel yang terbuat dari kitin, enzim penting, dan jalur metabolik tertentu (4). Contoh spesies ini diantaranya Synchytrium endobioticum dan chytridium sp. Zigomisetes merupakan fungi dari filum zygomycota. Zigomisetes merupakan klasifikasi fungi yang kedua (5). Hampir semua anggota zygomyotina hidup pada habitat darat. Terdapat
8 sekitar 1000 spesies dari zigomisetes yang diketahui. Spesies ini hidup sebagai parasite atau simbion komensal (netral) pada hewan. Gambar Fungi Rhizopus stolonifer Kapang-kapang merupakan filum zygomycota yang menyebabkan pembusukan pada makanan seperti roti (6). Kerusakan pada roti yang disbabkan oleh kapang ditandai dengan adanya serabut putih seperti kapas, hitam, hijau, dan merah. Kapang yang terdapat pada roti biasanya spesies Rhyzopus stolonifer, Aspergillus, Pennicillium, dan Eurotium. Jika roti sudah ditumbuhi kapang, maka sebaiknya tidak dimakan karena terdapat beberapa kapang yang merupakan racun.
9 Glomeromiseters merupakan klasifikasi fungi yang ketiga (7). Glomeromisetes merupakan filum glomeromycota. Glomeromycota biasanya dikenal sebagai Arbuscular Mycorizal Fungi (AM fungi). Baru-baru ini, fungi tersebut dinyatakan memiliki kelompok terpisah dan yang lainnya. Sebelumnya, Glomeromycota dikelompokkan ke dalam Zygomycota. Akan tetapi, melalui analisis genetik, ternyata Glomeromycota terpisah dengan kelompok Zygomycota. Glomeromycota memiliki hifa yang tidak bersepta dan hanya berproduksi secara aseksual. Pada penelitian monokular terbaru, Glomeromisetes membentuk sebuah kelompok monofiletik. (8). Meskipun Gambar fungi Arbuscular Mycorrhizal jumlahnya sedikit, baru 160 spesies yang telah diidentifikasi sejauh ini glomeromiseteskelompok yang penting secraa ekologis. Glomeromisetes membentuk mikoriza arbuskular (9). Ujungujung hifa yang mendorong kedalam sel-sel akar tumbuhan bercabang-cabang kedalam struktur mungil yang mirip dengan pohon yang dikenal sebagai arbuskula.
10 Askomisetes merupakan klasfikasi fungi yang keempat. (10). Askomisetes merupakan fungi dalam filum Ascomycota. Ascomycota merupakan fungi kantung karena memiliki kntung spora yang digunakan sebagai alat perkembangbiakan seksualnya. Kelompok fungi ini hidup sebagai saprofit atau parasite. Askomisetes bersimbiosis dengan Gambar Fungi Auleria aurantia Campbell, 2005 alga hijau dalam asosiasi simbiotik yang menguntungkan (liken). (11). Tubuhnya ada yang uiseluler dan ada yang multiseluler. Pada fungi yang tubunya multiseluler, hifa memiliki sekat dan berinti banyak. Contoh spesiesnya adalah Auleria aurantia.
11 B. Reproduksi Pada Fungi Fungi bereproduksi menghasilkan spora melalui siklus hidup seksual maupun aseksual (22). Pada umumnya, reproduksi secara seksual merupakan reproduksi darurat yag hanya terjadi jika adanya perubahan lingkungan. Reproduksi secara seksual dapat menghasilkan keturunan dengan variasi genetik yang lebih tinggi dibandingkan dengan reproduksi secara aseksual. Adanya variasi genetik ini memungkinkan dihasilkannya keturunan yang lebih adaptif daripada bila terjadi perubahan lingkungan. Fungi umumnya berkembangbiak dengan menghasilkan spora yang banyak. (23). Sebuah spora adalah unit kelangsungan hidup atau persebaran diri, yang terdiri dari satu atau beberapa sel, yang mampu berkecambah untuk menghasilkan hifa baru. Tidak seperti bibit tanaman, spora fungi kekurangan embrio, tetapi mengandung cadangan makanan yang dibutuhkan untuk perkecambahan. Banyak fungi menghasilkan lebih dari satu jenis Gambar 7.5 Jamur Puffball Sumber : spora sebagai bagian dari siklus hidup mereka. Spora jamur dapat dibentuk melalui proses aseksual hanya melibatkan mitosis
12 (mitospora), atau melalui proses seksual yang melibatkan meiosis (meiospora). Banyak fungi dapat berkembang biak dengan baik proses seksual dan aseksual. Setelah spora telah terbentuk, Spora dapat terbawa jauh melalui angin atau air (26). Spora mendarat di tempat lembab yang terdapat makanan, mereka berkecambah dan menghasilkan miselium baru (27). Dan akan tumbuh menjadi fungi dewasa. Misalnya, jamur Puffball, menyemburkan triliunan spora serupa awan (25). Gambar 7.6 Siklus Reproduksi Fungi Sumber : Secara alamiah fungi dapat berkembang biak dengan dua cara, yaitu secara seksual dan aseksual
13 Seksual Fungi bereproduksi secara Seksual (28). Proses ini dilakukan dengan konjugasi. Konjugasi adalah peleburan antara dua sel yang belum diketahui mana yang jantan dan mana yang betina. Berikut ini adalah mekanisme reproduksi fungi secara seksual : 1. Hifa (+) dan hifa (-) yang masing-masing berkromosom haploid (n) berdekatan dan membentuk gametangium. Gametangium merupakan perluasan dari hifa 2. Gametangium mengalami plasmogami (Plasmogami merupakan penyatuan/peleburan sitoplasma dari 2 miselium induk. (32)) membentuk zigosporangium dikariotik (heterokariotik) dengan pasangan nukleus haploid yang belum bersatu. Zigosporangium memiliki lapisan dinding sel yang tebal dan kasar untuk bertahan pada kondisi buruk atau kering. 3. Bila kondisi lingkungan membaik akan terjadi kariogami (peleburan inti). Proses kariogami dan meiosis menghasilkan banyak variasi genetik (37). sehingga zigosporangium memiliki inti yang diploid (2n). 4. Inti diploid zigosporangium segera mengalami pembelahan secara meiosis menghasilkan zigospora haploid (n) di dalam zigosporangium.
14 5. Zigospora haploid (n) akan berkecambah membentuk sporangium bertangkai pendek dengan kromosom haploid (n). 6. Sporangium haploid (n) akan menghasilkan spora spora yang haploid (n). Spora-spora ini memiliki keanekaragaman genetik. 7. Bila spora-spora haploid (n) jatuh di tempat yang cocok, maka akan berkecambah (germinasi) menjadi hifa jamur yang haploid (n). Hifa akan tumbuh membentuk jaringan miselium yang semuanya haploid (n). Aseksual Fungi bereproduksi secara aseksual (38). Pada fungi bersel satu dilakukan dengan cara pembentukan tunas yang akan tumbuh menjadi individu baru. Sementara reproduksi secara aseksual pada fungi multiseluler dilakukan dengan cara sebagai berikut. Fragmentasi (pemutusan) hifa. Potongan hifa yang terpisah akan tumbuh menjadi jamur baru. Pembentukan spora vegetatif. Spora vegetatif dapat berupa sporangiospora atau konidiospora. Fungi jenis tertentu yang sudah dewasa menghasilkan sporangiofor (tangkai kotak spora). Pada ujung sporangiofor
15 terdapat sporangium (kotak spora).di dalam kotak spora terjadi pembelahan sel secara mitosis dan menghasilkan banyak sporangiospora dengan kromosom yang haploid (n), fungi jenis lainnya yang sudah dewasa dapat menghasilkan konidiofor (tangkai konidium). Pada ujung konidiofor terdapat konidium (kotak konidiospora). Di dalam konidium terjadi pembelahan sel secara mitosis dan menghasilkan banyak konidiospora dengan kromosom yang haploid (n). Baik sporangiospora maupun konidiospora, bila jatuh di tempat yang cocok, akan tumbuh menjadi hifa baru yang haploid (n). Reproduksi aseksual menghasilkan spora haploid melalui mitosis. Contohnya spesies Kapang. (40). Kapang adalah jenis lain dari fungi, sebagian besar memiliki tekstur yang tidak jelas dan biasanya ditemukan pada permukaan makanan yang membusuk atau hangat, dan Gambar 7.7 Kapang pada buah busuk Sumber : tempat-tempat lembab. Sebagian besar kapang bereproduksi secara aseksual, tetapi ada beberapa spesies yang bereproduksi secara seksual dengan menyatukan dua jenis sel untuk membentuk zigot dengan produk uniselular sel. Kapang tumbuh menghasilkan spora secara aseksual dengan cepat (41).
16 C. Peranan Fungi bagi Kehidupan Heinrich Anton de Barry ( ) adalah seorang ahli bedah, sekaligus ahli botani, mikrobiologi dan mikologi berkebangsaan Jerman. Ia terutama mempelajari sistematika dan fisiologi jamur. De Barry melakukan penelitian siklus hidup jamur dan dianggap sebagai bapak mikologi modern. Ia membuktikan bahwa jamur patogenik (penyebab penyakit) bukan dihasilkan dari sel dan hasil sekresi tumbuhan yang terserang. Ia juga melakukan serangkaian pengamatan terhadap bermacammacam jamur penyebab penyakit pada tumbuhan. Selain itu, de Barry juga mempelajari pembentukan lumut kerak yang merupakan gabungan antara jamur dan alga. Ia juga yang mencetuskan istilah simbiosis pertama kalinya. Ia menerbitkan karya pertamanya tentang jamur Fungi berperan dalam kehidupan (45). Fungi merupakan organisme yang memiliki peran cukup banyak bagi kehidupan ini. Peranan tersebut ada yang menguntungkan dan ada juga yang merugikan. Banyak fungi yang mengandung protein, vitamin dan mineral, sehingga mempunyai nilai gizi lebih tinggi daripada sayuran pada umumnya. Di samping itu, fungi juga dapat dimakan, sebagai sumber lemak dan glukosa, serta dimanfaatkan dalam industri makanan dan minuman. Beberapa jenis fungi juga mampu menghasilkan antibiotik, sehingga penting dalam dunia farmasi ataupun pengobatan.
17 1 Fungi yang Menguntungkan Fungi yang menguntungkan ini di antaranya ada yang berperan sebagai bahan makanan, bahan obat-obatan, dan juga sebagai dekomposer di suatu ekosistem. Untuk lebih jelasnya, perhatikan uraian berikut. Sebagai Bahan Makanan Gambar 7.8 (a) Gambar 7.9 (b) Gambar 7.10 (c) Keterangan: (a) Jamur tiram (b) Jamur kancing (c) Jamur kuping Sumber: Fungi dikonsumsi sebagai bahan makanan oleh manusia. Fungi yang dapat dimakan ini umumnya dari divisi Basidiomycota. Untuk mengetahui suatu jenis fungi dapat dimakan atau tidak, hanya ahli Mikologi saja yang menguasainya, terutama fungi-fungi liar yang belum teridentifikasi. Jenis fungi yang dapat dikonsumsi sebagai bahan makanan. Cendawan merupaka jenis fungi yang dapat dikonsumsi (78). Contoh lainnya yaitu jamur shitake (Lentinulla
18 edodes), jamur kuping (Auricularia polytricha), dan jamur merang (Volvariella volvaceae). Selain itu terdapat juga jenis jamur yang membantu dalam proses pembuatan suatu jenis makanan atau minuman. Fungi membantu dalam proses pematangan keju (79). Contoh lainnya yaitu pada proses pembuatan oncom yang dibantu oleh jamur Neurospora crassa dan pembuatan tuak oleh jamur Saccharomyces tuac melalui proses fermentasi. Gambar 7.11 Neurospora crassa Sumber: Gambar 7.12 Saccharomyces tuac Sebagai Bahan Obat-obatan Jamur dapat digunakan sebagai bahan obat-obatan. Beberapa fungi menghasilkan antibiotik untuk pengobatan infeksi bakteri (84). Dengan adanya antibiotik dari fungi Gambar 7.13Fungi Penicillium notatu Sumber: tersebut dapat sangat membantu terhadap proses pengobatan. Contoh
19 fungi tersebut adalah Penicillium notatum. Fungi ini dapat dimanfaatkan sebagai antibiotik. Antibiotik merupakan segolongan senyawa, baik alami maupun buatan (sintetik) yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia di dalam organisme. Khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri atau virus. Antibiotika yang dihasilkan oleh jamur Penicillium notatum adalah penisilin. Penisilin ini mampu mengatasi penyakit infeksi oleh bakteri dan virus. Cara kerja antibiotik ini adalah menghambat sintesis dinding sel bakteri patogen. Sebagai Dekomposer Ada banyak peran fungi, salah satunya yaitu dapat berperan sebagai pengurai organisme. Fungi berperan sebagai dekomposer (46). Gambar 7.14 Fungi Pilobolus Sumber: Perannya sebagai dekomposer ini mampu mempertahankan persediaan nutrien organik yang sangat penting bagi pertumbuhan tanaman. Tanpa adanya dekomposer, elemen-elemen penting bagi tumbuhan, seperti karbon, nitrogen, dan elemen lainnya akan terakumulasi di dalam bangkai dan sampah organik sehingga tidak akan tersedia nutrien organik bagi tumbuhan untuk tumbuh. Contoh fungi yang
20 berperan sebagai dekomposer adalah Pilobolus yang menguraikan sampah organik berupa kotoran hewan dan jamur kuping yang hidup di kayu. Fungi sebagai mutualis Fungi berperan sebagai mutualis (50). Fungi dapat membentuk hubungan mutualistik dengan tumbuhan, alga, sianobakteri, dan hewan. Semua hubungan ini memiliki efek ekologis yang besar. fungi memiliki beberapa hubungan mutualistik dengan organisme lain. Dalam hubungan mutualisme, kedua organisme mendapatkan keuntungan dari hubungan tersebut. Dua hubungan mutualistik umum yang melibatkan fungi adalah mikoriza dan lichen. Fungi sebagai mutualisme fungi dan tumbuhan. (52) Mikoriza adalah hubungan mutualistik antara fungi dan tanaman. Fungi tumbuh di dalam Gambar 7.15 Mikoriza Sumber: atau pada akar tanaman. Fungi mendapat manfaat dari akses mudah ke makanan yang dibuat oleh tumbuhan. Tanaman mendapat manfaat karena fungi menempatkan keluar miselia yang membantu menyerap air dan nutrisi.
21 Fungi sebagai simbiosis liken (62). Liken adalah organisme yang dihasilkan dari hubungan mutualistik antara fungi dan organisme fotosintesis. Organisme lain biasanya cyanobacteri atau alga hijau. Fungi tumbuh di sekitar sel-sel bakteri atau alga. Fungi mendapat dari pasokan konstan makanan yang diproduksi oleh photosynthesizer tersebut. Photosynthesizer mendapat manfaat dari air dan nutrisi yang diserap oleh fungi. Gambar di bawah ini menunjukkan struktur tubuh dari liken. Gambar 7.16 Struktur Lumut Kerak (Liken) Sumber: campbell & Reece, 2005 Fungi sebagai Simbiosis fungi dan hewan (56). Beberapa fungi memiliki hubungan mutualistik dengan serangga. Sebagai contoh, semut pemotong daun menumbuhkan fungi di tempat tidur dari daun di sarang mereka. fungi mendapatkan tempat yang dilindungi untuk hidup. Semut memberi makan fungi dengan larva mereka.
22 Kumbang ambrosia membuat lubang di kulit pohon dan menanam spora fungi di lubang. Lubang-lubang di kulit memberikan jamur tempat Gambar 7.17 Semut Pemoting & Daun Sumber: yang ideal untuk tumbuh. Kumbang memanen fungi dari taman mereka. 2 Jamur yang Merugikan Gambar 7.18 (a) Gambar 7.19 (b) Gambar 7.20 (c) Keterangan: (a) Jamur amanita (sumber: (b)jamur pada batang padi (sumber: (c)jamur pada roti (sumber: Selain menguntungkan ada pula fungi yang merugikan. Fungi berperan Sebagai Patogen (67) Fungi yang merugikan umumnya parasit dan menyebabkan penyakit (patogen) pada organisme lain, contohnya penyakit kulit, infeksi pada alat kelamin, dan infeksi
23 paru-paru yang dapat menyebabkan kematian. Tumbuhan merupakan organisme yang mudah terkena penyakit yang disebabkan oleh fungi sehingga umumnya organisme yang banyak diserang oleh fungi kebanyakan adalah tumbuhan. Fungi juga bersifat toksik bagi manusia (71). Beberapa fungi menyerang tanaman pangan dan dapat menyebabkan racun bagi manusia yang mengonsumsinya. Contohnya fungi Claviceps purpurea dari divisi Ascomycota yang dapat menyebabkan penyakit pada perbungaan tanaman gandum. Penyakit yang disebabkan fungi ini membentuk struktur berwarna ungu yang disebut ergot. Ergot mengandung Gambar 7.21 Ergot alkaloids sumber: onaws.com substansi yang beracun bagi manusia dan hewan ternak. Ergot ini apabila dikonsumsi oleh manusia dapat menyebabkan kelemayuh (penyakit yang disebabkan oleh matinya jaringan tubuh), kejang saraf, sensasi terbakar, halusinasi, dan gila sementara atau gangguan jiwa sementara. Menurut Campbell (1998: 585), ergot dapat berguna untuk keperluan medis. Melalui ekstrak fungi yang mengandung ergot ini, dalam dosis rendah dapat membantu penderita yang mengalami tekanan darah tinggi dan mampu menghentikan pendarahan ibu setelah melahirkan.
24 Contoh fungi yang merugikan lainnya adalah sebagai pembusuk. Fungi ini mempercepat pembusukan. Gambar 7.22 Aspergillus flavus Pada sebuah penelitian, ditemukan senyawa etilen pada fungi sebagai salah satu hormon yang mempercepat pematangan buah. Hormon ini juga memicu fungi yang ada di permukaan buah untuk germinasi atau tumbuh. Akibatnya, buah mudah diserang dan nutrisi buah pun akan diabsorpsi oleh fungi. Selain itu, akibat germinasi ini beberapa jenis fungi juga mampu membusukkan makanan dengan menghasilkan racun, contohnya fungi Aspergillus flavus dan Aspergillus parasiticus. Jamur ini mampu menyekresikan senyawa beracun yang disebut aflatoksin. Aflatoksin ini bersifat karsinogenik atau dapat menyebabkan kanker.
25 Ternyata ganoderma tidak hanya merugikan bagi manusia. Ganoerma justru sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Menurut buku pengobatan herbal Tiongkok, ganoderma tercantum sebagai bahan obar nomor satu dari 365 bahan obat lainnya. Karena itu, ganoderma dijuluki sebagai jamur seribu khasiat. Ganoderma elakangan diketahui mengandung polisakarida, adenosin, asam anoderat, triterpenoid, peptidoglukan, fiber, protein dan ejumlah vitamin seperti E, C, B3, B6, B12, dan mineral. Ganoderma membantu proses penyembuhan sekitar 150 macam enyakit, antara lain: impotensi, stroke, diabetes melitus, umor, hipoksia, kanker, hepatitis ABC, rematik, kolesterol, antung, tekanan darah tinggi, wasir, migrain, ginjal, asma, emorhoid, jerawat, insomnia, penyakit kulit, dan arebomalacia. Dengan khasiat yang sebanyak itu, ganoderma ijadikan sebagai bahan campuran dalam pmbuatan kopi oleh uatu perusahaan.
26 RANGKUMAN
27 LEMBAR KERJA SISWA Mata Pelajaran Model Judul Kelas/Semester : Biologi : Eksperimen : Ciri-Ciri dan Peranan Jamur : X/ I Kompetensi Inti : KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
28 bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan Kompetensi Dasar : 3.7 Mengelompokan jamur berdasarkan ciriciri, cara reproduksi, dan mengaitkan peranannya dalam kehidupan 4.7 Menyajikan laporan hasil investigasi tentang keanekaragaman jamur dan peranannya dalam kehidupan Indikator : 1. Dapat menjelaskan ciri-ciri umum Divisi dalam kingdom Fungi. 2. Dapat mengklasifikasikan fungi berdasarkan ciri morfologi 3. Dapat menggambarkan struktur tubuh jamur dari berbagai golongan. 4. Dapat menunjukkan contoh jenis-jenis jamur serta menjelaskan peranannya bagi kehidupan. Tujuan : Untuk mengetahui jenis jamur dan peranannya bagi kehidupan
29 Alat dan bahan : 1. Alat tulis 2. Macam-macam jamur Langkah kerja : 1. Amati dengan cermat jenis jamur yang sudah disediakan 2. Gambar dan tentukan jenis jamur yang sudah diamati dan sebutkan ciri-ciri morfologinya 3. Sebutkan manfaat atau peranan jamur yang telah diamati berdasarkan yang kamu ketahui Tabel Hasil Pengamatan No Gambar Ciri-Ciri Manfaat/Peranan 1 Spesies:
30 2 Spesies: 3 Spesies:
31 4 Spesies: 5 Spesies:
32 6 Spesies: 7 Spesies:
33 8 Spesies: 9 Spesies:
34 10 Spesies:
35 LEMBAR EVALUASI 1. Apa yang membedakan fungi pada filum Chytridiomycota, ddengan yang lainnya? 2. Bagaimanakah cara reproduksi secara aseksual pada fungi multiseluler? 3. Bapak Wisnu menugaskan siswa kelas X untuk membuat tempe. Selain kedelai, dalam pembuatan tempe juga dibutuhkan jamur untuk proses fermentasi. Sebutkan jenis jamur tersebut! 4. Surya menyimpan roti di dalam lemari. Saat ia akan memakan roti tersebut terlihat jamur yang muncul pada roti tersebut. Jamur apakah yang berperan dalam pembusukan roti tersebut?
36 Rambu-rambu Jawaban 1. Spesies kitrid mempunyai ciri khas tersendiri, yang membedakannya dengan fungi lain, yaitu hanya kelompok dari kitrid yang memiliki flagel. kitrid juga memiliki koloni dengan hifa dan sel-sel tunggal yang bulat. 2. Mekanisme reproduksi jamur secara seksual - Hifa (+) dan hifa (-) yang masing-masing berkromosom haploid (n) berdekatan dan membentuk gametangium. Gametangium merupakan perluasan dari hifa - Gametangium mengalami plasmogami membentuk zigosporangium dikariotik (heterokariotik) dengan pasangan nukleus haploid yang belum bersatu. Zigosporangium memiliki lapisan dinding sel yang tebal dan kasar untuk bertahan pada kondisi buruk atau kering. - Bila kondisi lingkungan membaik akan terjadi kariogami (peleburan inti). sehingga zigosporangium memiliki inti yang diploid (2n). - Inti diploid zigosporangium segera mengalami pembelahan secara meiosis menghasilkan zigospora haploid (n) di dalam zigosporangium. - Zigospora haploid (n) akan berkecambah membentuk sporangium bertangkai pendek dengan kromosom haploid (n).
37 - Sporangium haploid (n) akan menghasilkan spora spora yang haploid (n). Spora-spora ini memiliki keanekaragaman genetik. - Bila spora-spora haploid (n) jatuh di tempat yang cocok, maka akan berkecambah (germinasi) menjadi hifa jamur yang haploid (n). Hifa akan tumbuh membentuk jaringan miselium yang semuanya haploid (n). 3. Cara reproduksi aseksual fungi multiseluler : Fragmentasi (pemutusan) hifa. Potongan hifa yang terpisah akan tumbuh menjadi jamur baru. Pembentukan spora vegetatif. Spora vegetatif dapat berupa sporangiospora atau konidiospora. 4. Rhyzopus sp. 5. Aspergillus sp.
Bab. Kingdom Fungi. A. Ciri-Ciri Jamur B. Klasifikasi Jamur C. Peranan Jamur bagi Kehidupan
Bab 4 Morchella esculenta merupakan jamur Ascomycota yang membentuk tubuh buah. Kingdom Fungi Hasil yang harus Anda capai: memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup. Sumber: www.moremushroomhunting.com
Lebih terperinciGambar 1.2: reproduksi Seksual
Jamur Roti (Rhizopus nigricans) Jika roti lembab disimpan di tempat yang hangat dan gelap, beberapa hari kemudian akan tampak jamur tumbuh diatasnya. Spora yang berkecambah pada permukaan roti akan membentuk
Lebih terperinciJAMUR (fungi) Oleh : Firman Jaya,S.Pt.,MP 4/3/2016 1
JAMUR (fungi) Oleh : Firman Jaya,S.Pt.,MP 4/3/2016 1 Pendahuluan JAMUR FUNGI KAPANG MOLD KHAMIR YEAST JAMUR MUSHROOM 4/3/2016 2 Karakteristik Fungi: Apakah fungi termasuk tanaman? Fungi heterotrophs. -
Lebih terperinciJAMUR. YAYASAN WIDYA BHAKTI SMA SANTA ANGELA Jl. Merdeka 24, Bandung BAB. 6 :
YAYASAN WIDYA BHAKTI SMA SANTA ANGELA Jl. Merdeka 24, Bandung 4214714 BAB. 6 : JAMUR Tujuan : Setelah mempelajari bab ini siswa diharapkan dapat : 1. membandingkan ciri-ciri jamur dengan organisme lain
Lebih terperinciBy: Aini Maskuro, S.Pd
KINGDOM FUNGI CIRI- CIRI UMUM KLASIFIKASI By: Aini Maskuro, S.Pd PERANAN CIRI- CIRI UMUM Termasuk organisme eukariotik Organisme heterotrof saprofit parasit bersimbiosis alga gol. Chloropypyta (Lichen)
Lebih terperinciFungi pada awal ditemukannya dikelompokkan sebagai tumbuhan. Dalam perkembangannya, fungi dipisahkan dari tumbuhan karena banyak hal yang berbeda.
IMA YUDHA PERWIRA Mikologi merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang jamur, banyak orang juga menyebut cendawan. Fungi adalah nama regnum/kingdom dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jamur (fungi) banyak kita temukan di lingkungan sekitar kita. Jamur tumbuh subur terutama di musim hujan karena jamur menyukai habitat yang lembab. Akan tetapi, jamur
Lebih terperinciCiri-Ciri. 1. Molds (fungi filamentus) 2. Yeast (fungi uniselular) 3. Mushrooms (fungi makroskopik)
JAMUR Makhrus Aly Ciri-Ciri Eukariotik Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh
Lebih terperinciRANGKUMAN BIOLOGI JAMUR (FUNGI) Semester 2. kusnul latifah X MIA 8 (ICT) Ifahlatifah7192gmail.com
RANGKUMAN BIOLOGI JAMUR (FUNGI) Semester 2 kusnul latifah X MIA 8 (ICT) Ifahlatifah7192gmail.com A. Jamur ( Fungi) a. Pengertian ( explanation) - Menurut kamus KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) jamur
Lebih terperinciLEMBAR KERJA SISWA DEWI FATMAWATI
2015 LEMBAR KERJA SISWA DEWI FATMAWATI 4401413046 Kompetensi Dasar: Mendeskripsikan ciri-ciri dan jenis-jenis jamur berdasarkan hasil pengamatan, percobaan, dan kajian literatur, serta peranannya bagi
Lebih terperinciKompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan dirumuskan sebagai berikut ini.
7. KOMPETENSI INTI DAN KOMPTENSI DASAR BIOLOGI SMA/MA KELAS: X Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.
Lebih terperinciA. KARAKTERISTIK UMUM FUNGI
BAB 8 FUNGI A. KARAKTERISTIK UMUM FUNGI Fungi adalah organisme eukariot yang mempunyai dinding sel dan pada umumnya tidak motil. Karakteristik ini menyerupai karakteristik tumbuhan. Namun demikian fungi
Lebih terperinciFungi/Jamur/Mycota. Perkuliahan Kapita Selekta Biologi SMA 1
Fungi/Jamur/Mycota Perkuliahan Kapita Selekta Biologi SMA 1 Karakteristik Habitat luas (akuatik terestrial ) Punya sifat hewan & tumbuhan sifat hewan.? sifat tumbuhan.? Sifat hidup : - Parasit (?) obligat/fakultatif
Lebih terperinciLatihan uji kompetensi bab Jamur: Bagian I
1. Rhizopus adalah jamur yang dimanfaatkan manusia untuk pembuatan tempe. Pembiakan secara generatif dari jamur tersebut terjadi dengan pembentukan. a. Rhizospora b. Sporangiospora c. Zygospora d. Askospora
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Kependidikan 1. Media Pembelajaran Secara umum media merupakan kata jamak dari medium, yang berarti perantara atau pengantar. Kata media berlaku untuk berbagai kegiatan
Lebih terperinciKuliah Kapang. Nur Hidayat Materi Kuliah Minggu 3 Bioindustri Kapang
Kuliah Kapang Nur Hidayat Materi Kuliah Minggu 3 Bioindustri http://ptp2007.wordpress.com http://bioindustri.blogspot.com Kapang Tujuan Mampu menjabarkan berbagai tipe kapang yang penting dalam industri
Lebih terperinciFUNGI (JAMUR) by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta
FUNGI (JAMUR) by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta 1 2 Jumlah sel Jamur Uniseluler, misalnya Saccharomyces cereviceae Multiseluler, misalnya Lepiota sp 3 Bentuk Tubuh Buah Jamur Berbentuk payung
Lebih terperinciSILABUS MATA PELAJARAN BIOLOGI (BIDANG KEAHLIAN PERIKANAN DAN KELAUTAN)
SILABUS MATA PELAJARAN BIOLOGI (BIDANG KEAHLIAN PERIKANAN DAN KELAUTAN) Satuan Pendidikan : SMK Negeri 61 Jakarta Kelas : X Kompetensi Inti : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
Lebih terperinciFUNGI (JAMUR) by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta. november
FUNGI (JAMUR) by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta november 2014 1 november 2014 2 Uniseluler, misalnya Saccharomyces cereviceae Multiseluler, misalnya Lepiota sp november 2014 3 Berbentuk payung
Lebih terperinciBagi mahasiswa. SKS / minggu
SKS / minggu : Bagi mahasiswa 50 (lima puluh) menit untuk acara tatap muka terjadual dengan Dosen (Tenaga Pendidik), dapat berupa perkuliahan, diskusi kelas, presentasi tugas, dan sejenisnya; 60 (enam
Lebih terperinciKOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PEMINATAN KELOMPOK MATEMATIKA DAN ILMU-ILMU ALAM SEKOLAH MENENGAH ATAS BIOLOGI
DAN PEMINATAN KELOMPOK MATEMATIKA DAN ILMU-ILMU ALAM SEKOLAH MENENGAH ATAS BIOLOGI KELAS X KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 1.1. Mengagumi keteraturan dan kompleksitas
Lebih terperinciKELOMPOK G EUKARYOTA. Yudi Prasetiyo Dony Pratama Akhira Yanti Ningsih Ritonga Mey Laurentya Manalu Ramsiah Diliana Cahaya Mora Siregar
KELOMPOK G EUKARYOTA Yudi Prasetiyo Dony Pratama Akhira Yanti Ningsih Ritonga Mey Laurentya Manalu Ramsiah Diliana Cahaya Mora Siregar 1. Pengertian Sel yang mempunyai struktur yang kompleks. Inti dan
Lebih terperinciPRAKTIKUM PENGAMATAN JAMUR TEMPE( Rhizopus orizae ) DENGAN MENGGUNAKAN MIKROSKOP
PRAKTIKUM JAMUR TEMPE( Rhizopus orizae ) Posted by Jordyanalcaff 07.14, under biologi No comments PRAKTIKUM PENGAMATAN JAMUR TEMPE( Rhizopus orizae ) DENGAN MENGGUNAKAN MIKROSKOP Tujuan Kegiatan Untuk
Lebih terperinciKompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Bahasa Jerman
KELAS : X Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Bahasa Jerman KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
Lebih terperinciNama : Novita Purnamasari Hendarmin NIM : Hari, Tanggal : Kamis,10 Desember 2015
Nama : Novita Purnamasari Hendarmin NIM : 1503646 Hari, Tanggal : Kamis,10 Desember 2015 1. Jelaskan perbedaan antara bakteri, fungi, algae dan virus! Ciri-ciri -Memiliki sifat antara benda mati dan benda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagian besar hutan Indonesia termasuk dalam kategori hutan hujan tropis karena memiliki curah hujan tinggi dan suhu hangat sepanjang tahun. Hutan hujan tropis merupakan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/semester Alokasi Waktu Pertemuan ke : SMK NEGERI 1 SEYEGAN : Gambar Teknik : XI/1 : 1 x pertemuan (2 JP) : 1 (satu) A. Kompetensi Inti
Lebih terperinci4. Menentukan Himpunan Penyelesaian untuk Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
BAHAN AJAR A. Kompetensi Inti KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama,
Lebih terperinciCENDAWAN PATOGEN TUMBUHAN
CENDAWAN PATOGEN TUMBUHAN APA ITU CENDAWAN? Organisme eukariotik, heterotropik, tidak memiliki klorofil, mengambil nutrisi dengan cara absorpsi, berspora, dan umumnya bereproduksi secara seksual dan aseksual.
Lebih terperinciBioindustri Minggu 5 Oleh : Sri Kumalaningsih
Bioindustri Minggu 5 Oleh : Sri Kumalaningsih Pendahuluan Tubuh berupa benang tunggal bercabang-cabang (disebut miselium/a) Tidak berkhlorofil Hidupnya harus heterotrof (menguatkan pendapat bahwa jamur
Lebih terperinciINTRUMEN PEMBELAJARAN
268 Lampiran 10 INTRUMEN PEMBELAJARAN PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) PADA MATERI JAMUR UNTUK MEMBERDAYAKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS Oleh PRIHATIN NIM : S831308035 PROGRAM
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. bekas tambang, dan pohon peneduh. Beberapa kelebihan tanaman jabon
TINJAUAN PUSTAKA Jabon (Anthocephalus cadamba) merupakan salah satu jenis tumbuhan lokal Indonesia yang berpotensi baik untuk dikembangkan dalam pembangunan hutan tanaman maupun untuk tujuan lainnya, seperti
Lebih terperinciEVOLUSI FUNGI DAN HEWAN
EVOLUSI FUNGI DAN HEWAN Pendahuluan Setelah Anda memahami materi pada modul 3 tentang evolusi prokariota, protista, dan tumbuhan, pada modul 4 ini, selanjutnya Anda dapat mempelajari evolusi fungi dan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/semester Alokasi Waktu Pertemuan ke : SMK NEGERI 1 SEYEGAN : Gambar Teknik : XI/1 : 1 x pertemuan (2 JP) : 4 (empat) A. Kompetensi Inti
Lebih terperinciMengamati Struktur Tubuh Jamur Tempe dan Jamur Oncom
Mengamati Struktur Tubuh Jamur Tempe dan Jamur Oncom I. Tujuan : Untuk mengetahui struktur tubuh jamur dan perbedaannya. II. Dasar Teori : Jamur adalah tumbuhan yang berinti, berspora, dan tidak berklorofil,
Lebih terperinciPendahuluan. UNSYIAH Universitas Syiah Kuala 9/28/2016. Pohon Kehidupan. Tiga Domain Kehidupan
Pengantar Biologi MPA-107, 3 (2-1) Kuliah 13 BIOSISTEMATIKA & EVOLUSI: MIKROORGANISME Tim Pengantar Biologi Jurusan Biologi FMIPA Unsyiah Pendahuluan Mikroorganisme, atau mikroba, adalah makhluk hidup
Lebih terperinci44. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SMA/SMK
44. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA BUDDHA DAN BUDI PEKERTI SMA/SMK KELAS: X Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Biology for Senior High School 1
KATA PENGANTAR Biology for Senior High School 1 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia dan limpahan rahmat, hidayah serta inayah NYA, sehingga saya dapat menyelesaikan
Lebih terperinciKapang. Kuliah Kapang. Tujuan. Tiap orang mengenal kapang
Kuliah Kapang Tujuan Kapang Mampu menjabarkan berbagai tipe kapang Mampu memberikan setidaknya satu contoh dari tiap-tiap kelompok utama kapang yang penting bagi lingkungan Tiap orang mengenal kapang Tanaman
Lebih terperinciStruktur dan Fungsi Tubuh. Organisme eukariotik Dinding sel mengandung kitin Tidak punya khlorofil Heterotrof
Fungi (Jamur) Ciri Jamur Struktur dan Fungsi Tubuh Organisme eukariotik Dinding sel mengandung kitin Tidak punya khlorofil Heterotrof Saprofit, pengurai sampah organik Parasit, merugikan organisme lain
Lebih terperinciLumut/Bryophyta. Alat perkembangbiakan lumut hati
Lumut/Bryophyta 1. Ciri-ciri dan sifat lumut Pada umumnya kita menyebut "lumut" untuk semua tumbuhan yang hidup di permukaan tanah, batu, tembok atau pohon yang basah, bahkan yang hidup di air. Padahal
Lebih terperinciMAKALAH JAMUR OLEH : NAMA : RIFALDY TRI SETYA KELAS : X MIPA 1 N I S :
MAKALAH JAMUR OLEH : NAMA : RIFALDY TRI SETYA KELAS : X MIPA 1 N I S : 8 4 9 5 SMA NEGERI 4 WATAMPONE TAHUN PELAJARAN 2016 KATA PENGANTAR Assalamualaikum wr.wb Puji dan syukur senantiasa penulis ucapkan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/semester Alokasi Waktu Pertemuan ke : SMK NEGERI 1 SEYEGAN : Gambar Teknik Fabrikasi Logam : XI/1 : 1 x pertemuan (2 JP) : 6 (enam) A.
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/semester Alokasi Waktu Pertemuan ke : SMK NEGERI 1 SEYEGAN : Gambar Teknik : XI/1 : 1 x pertemuan (2 JP) : 2 (dua) A. Kompetensi Inti
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/semester Alokasi Waktu Pertemuan ke : SMK NEGERI 1 SEYEGAN : Gambar Teknik : XI/1 : 1 x pertemuan (2 JP) : 3 (tiga) A. Kompetensi Inti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diantaranya jamur merang (Volvariella volvacea), jamur kayu seperti jamur
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jamur merupakan organisme yang mudah dijumpai, hal ini dikarenakan jamur dapat tumbuh disemua habitat (alam terbuka) sesuai dengan lingkungan hidupnya. Seiring
Lebih terperinci1. Penyelesaian persamaan linier tiga variabel dengan metode eliminasi
Bahan ajar A. Kompetensi Inti KI 1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
Lebih terperinciMengenal Jamur (Fungi)
Bab6 Mengenal Jamur (Fungi) Pernahkah kalian mengantar ibumu pergi ke pasar? Cobalah lihat, jika ada sayuran berbentuk payung, lembaran-lembaran, atau seperti bola. Itulah jamur. Jamur adalah sayuran lezat
Lebih terperinciGUNAKAN ALAS KAKIMU ATAU..
Ciri-Ciri Umum Jamur GUNAKAN ALAS KAKIMU ATAU.. Abstrak Misetoma merupakan suatu lesi lokal yang membengkak disertai granula yang merupakan koloni-koloni padat dari jamur penyebab dan juga keluarnya cairan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/semester Alokasi Waktu Pertemuan ke : SMK NEGERI 1 SEYEGAN : Gambar Teknik Fabrikasi Logam : XI/1 : 1 x pertemuan (2 JP) : 5 (lima) A.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut hifa yang dapat membentuk
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jamur Fungi merupakan tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof, tipe sel eukarotik. Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri dari
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Jumlah Jamur yang Terdapat pada Dendeng Daging Sapi Giling dengan Perlakuan dan Tanpa Perlakuan
IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Jumlah Jamur yang Terdapat pada Dendeng Daging Sapi Giling dengan Perlakuan dan Tanpa Perlakuan Jumlah jamur yang terdapat pada dendeng daging sapi giling dengan perlakuan dan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Fungi mikoriza arbuskular (FMA) merupakan fungi obligat, dimana untuk
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fungi Mikoriza Arbuskular Fungi mikoriza arbuskular (FMA) merupakan fungi obligat, dimana untuk kelangsungan hidupnya fungi berasosiasi dengan akar tanaman. Spora berkecambah dengan
Lebih terperinci12. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR EKONOMI SMA/MA
12. KOMPETENSI INTI DAN EKONOMI SMA/MA KELAS: X Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi tersebut
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Pembelajaran, menurut BSNP (2007: 6), merupakan proses interaksi antara
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Kependidikan 1. Pembelajaran Biologi Pembelajaran, menurut BSNP (2007: 6), merupakan proses interaksi antara peserta didik dengan guru dan sumber belajar dalam suatu lingkungan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Taman Nasional Berbak merupakan kawasan konservasi hutan rawa terluas di Asia
5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Taman Nasional Berbak merupakan kawasan konservasi hutan rawa terluas di Asia Tenggara yang belum terjamah oleh eksploitasi manusia. Keunikan TNB
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bebas, dikatakan tumbuhan sederhana karena tidak berklorofil dan tidak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur dikenal dalam kehidupan sehari-hari sejak 3000 tahun yang lalu, telah banyak dimanfaatkan sebagai bahan makanan. Di Cina, pemanfaatan jamur sebagai bahan obat-obatan
Lebih terperinciSILABUS MATA PELAJARANPENGOLAHAN CITRA DIGITAL (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA)
SILABUS MATA PELAJARANPENGOLAHAN CITRA DIGITAL (PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA) Satuan Pendidikan Kelas : SMK / MAK :XII Kompetensi Inti I-1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. I-2. Menghayati
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dicampurkan dengan bahan-bahan lain seperti gula, garam, dan bumbu,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kecap Kedelai 1. Definisi Kecap Kedelai Kecap merupakan ekstrak dari hasil fermentasi kedelai yang dicampurkan dengan bahan-bahan lain seperti gula, garam, dan bumbu, dengan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Untuk SMA/MA Kelas X Mata Pelajaran : B I O L O G I Jl. Permai 28 No. 100 Margahayu Permai, Bandung (40218) email:yrama.redaksi@gmail.com (Redaksi) yramawidya@indo.net.id
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA/MA Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : X/1 Alokasi Waktu : 3 x 45 Menit Pertemuan : Pertama A. Kompetensi Inti (KI) KI 1 : Menghayati
Lebih terperinciMORFOLOGI DAN STRUKTUR MIKROORGANISME. Dyah Ayu Widyastuti
MORFOLOGI DAN STRUKTUR MIKROORGANISME Dyah Ayu Widyastuti Mikrobiologi Micros: kecil/renik Bios: hidup Mikrobiologi kajian tentang mikroorganisme meliputi aspek: morfologi, fisiologi, reproduksi, ekologi,
Lebih terperinciNimas Mayang Sabrina S, STP, MP, MSc Lab. Bioindustri, Jur Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya
SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT BIOINDUSTRI KAPANG (JAMUR) Nimas Mayang Sabrina S, STP, MP, MSc Lab. Bioindustri, Jur Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya Email : nimas.sunyoto@ub.ac.id
Lebih terperinciBAB 1. PENDAHULUAN. a. Diaspora Spora yang berfungsi sebagai agen penyebaran seperti pada fungi, lumut dan paku-pakuan.
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Umum Spora Definisi umum spora adalah unit reproduksi baik seksual maupun aseksual pada bakteri, algae, fungi, dan sebagian tumbuhan seperti lumut dan tumbuhan paku. Menurut
Lebih terperinci2.1. Pengertian Lumut (Bryophyta)
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Lumut (Bryophyta) Lumut merupakan kelompok tumbuhan yang telah beradaptasi dengan lingkungan darat. Kelompok tumbuhan ini penyebarannya menggunakan spora dan telah
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA/MA Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : X/1 Alokasi Waktu : 3 x 45 Menit Pertemuan : Kedua A. Kompetensi Inti (KI) KI 1 : Menghayati dan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Sebaran Flora dan Fauna Indonesia dan Dunia
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA : SMA Negeri 1 Mertoyudan : Geografi : XI IPS / I : Sebaran Flora dan Fauna
Lebih terperinciMikroorganisme dalam Industri Fermentasi
Mikroorganisme dalam Industri Fermentasi Mas ud Effendi Agroindustri Produk Fermentasi TIP FTP - UB Mikrobia yang sering digunakan dalam fermentasi Bakteri (bacteria) Khamir (yeast) Jamur (fungi) 1 Bakteri
Lebih terperinciSMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 7. Peran Bioteknologi dalam Mendukung Kelangsungan Hidup ManusiaLatihan Soal 7.4
SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 7. Peran Bioteknologi dalam Mendukung Kelangsungan Hidup ManusiaLatihan Soal 7.4 1. Organisme yang dapat dimanfaatkan sebagai protein sel tunggal (PST) adalah... Chlorella Candida
Lebih terperinciBIOTEKNOLOGI BERASAL 2 KATA YAITU BIOS = HIDUP, TEKNOLOGI DAN LOGOS = ILMU ILMU YANG MEMPELAJARI MENGENAI BAGAIMANA CARA MEMANFAATKAN MAKHLUK HIDUP
BIOTEKNOLOGI BERASAL 2 KATA YAITU BIOS = HIDUP, TEKNOLOGI DAN LOGOS = ILMU ILMU YANG MEMPELAJARI MENGENAI BAGAIMANA CARA MEMANFAATKAN MAKHLUK HIDUP BIOTEKNOLOGI Bioteknologi berasal 2 kata yaitu Bios =
Lebih terperinciLEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK ( L K P D ) Satuan Pendidikan. : Energi Potensial Pegas. KI. 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK ( L K P D ) Satuan Pendidikan Kelas/Semester Hari/Tanggal Alokasi Waktu Judul : SMA : XI/1(Gasal) : Senin/09-Oktober-2017 : 1 x 35 Menit : Energi Potensial Pegas A. Kompetensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merupakan salah satu sumber hayati, yang diketahui hidup liar di alam. Selama ini, jamur banyak di manfaatkan sebagai bahan pangan, dan dapat di manfaatkan sebagai
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : Mata Pelajaran : Fisika Kelas/ Semester : X / Satu Peminatan : MIA Materi Pokok : Suhu, Kalor dan Perpindahan Kalor Alokasi waktu : 4 x 3 JP A. Kompetensi
Lebih terperinciPENICILLIUM CHRYSOGENUM
PENICILLIUM CHRYSOGENUM Oleh : Andriani Diah I. B1J012011 Istiqomah B1J012019 Yenita Riani B1J012102 TUGAS TERSTRUKTUR MIKOLOGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. di daerah yang minim nutrisi. Rumput gajah membutuhkan sedikit atau tanpa
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Rumput Gajah Rumput Gajah (Pennisetum purpureum) adalah tanaman yang dapat tumbuh di daerah yang minim nutrisi. Rumput gajah membutuhkan sedikit atau tanpa tambahan nutrien
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari daerah Brasilia (Amerika Selatan). Sejak awal abad ke-17 kacang tanah telah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman kacang tanah (Arachis hypogea. L) merupakan tanaman yang berasal dari daerah Brasilia (Amerika Selatan). Sejak awal abad ke-17 kacang tanah telah dibudidayakan
Lebih terperinciSILABUS AKUNTANSI KEUANGAN
SILABUS AKUNTANSI KEUANGAN Satuan Pendidikan : Bidang Keahlian : Bisnis dan Manajemen Program Keahlian : Keuangan Paket Keahlian : Kelas /Semester : XI /1 Kompetensi Inti: KI 1: Menghayati dan mengamalkan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. endomikoriza atau FMA (Fungi Mikoriza Arbuskula) pada jenis tanaman. (Harley and Smith, 1983 dalam Dewi, 2007).
TINJAUAN PUSTAKA Mikoriza merupakan suatu bentuk simbiosis mutualistik antara jamur dan akar tanaman (Brundrett, 1991). Hampir pada semua jenis tanaman terdapat bentuk simbiosis ini. Umumya mikoriza dibedakan
Lebih terperinciANALISIS SILABUS MATA PELAJARAN
ANALISIS SILABUS MATA PELAJARAN Satuan Pendidikan : SMK Program Keahlian : Teknik Mesin Paket Keahlian : Teknik Fabrikasi Logam Mata Pelajaran : Gambar Teknik Kelas : XI smt 1 dan 2 : 72 Jam Pelajaran
Lebih terperinci41. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI SMA/SMK
41. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN DAN BUDI PEKERTI SMA/SMK KELAS: X Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan secara keseluruhan
Lebih terperinciDAMPAK NEGATIF DAN POSITIF PADA BIOLOGI
Nama : Elba Saskia Permatasari No : 14 Kelas : X-IPA-2 DAMPAK NEGATIF DAN POSITIF PADA BIOLOGI Dengan perkembangan bioteknologi, akan memberikan dampak positif maupun dampak negatif bagi makhluk hidup,
Lebih terperinciBioteknologi berasal 2 kata yaitu Bios = hidup, Teknologi dan Logos = ilmu Ilmu yang mempelajari mengenai bagaimana cara memanfaatkan makhluk hidup
BIOTEKNOLOGI Bioteknologi berasal 2 kata yaitu Bios = hidup, Teknologi dan Logos = ilmu Ilmu yang mempelajari mengenai bagaimana cara memanfaatkan makhluk hidup seperti jamur,bakteri, virus dan sebagainya
Lebih terperinciSILABUS MATA PELAJARAN GAMBAR INTERIOR DAN EKSTERIOR BANGUNAN GEDUNG
SILABUS MATA PELAJARAN GAMBAR INTERIOR DAN EKSTERIOR BANGUNAN GEDUNG Satuan Pendidikan : SMK/MAK Kelas : XII Kompetensi Inti : KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghayati
Lebih terperinciDUNIA TUMBUHAN. Plant 1. 1/24
DUNIA TUMBUHAN CIRI-CIRI TUMBUHAN PENGELOMPOKAN TUMBUHAN A.TUMBUHAN TIDAK BERPEMBULUH B.TUMBUHAN BERPEMBULUH B.1.TIDAK BERBIJI B.2.BERBIJI B.2.1.GYMNOSPERMAE B.2.2.ANGIOSPERMAE Plant 1. 1/24 CIRI-CIRI
Lebih terperinciKISI KISI PENULISAN SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2009/2010
KISI KISI PENULISAN SOAL ULANGAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2009/2010 Mata Pelajaran : Biologi Alokasi Waktu : 120 Menit Kelas/Program : X Bentuk : PG dan Essay Semester : 1 Jumlah : 30 PG dan
Lebih terperinciANALISIS KETERKAITAN SKL, KI, dan KD
ANALISIS KETERKAITAN SKL, KI, dan KD Mata Pelajaran Kelas Materi Ajar Domain Sikap : IPA : VII (tujuh) : Objek IPA dan Pengamatannya Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak mulia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Biakan murni merupakan tahapan awal di dalam pembuatan bibit jamur. Pembuatan biakan murni diperlukan ketelitian, kebersihan, dan keterampilan. Pertumbuhan miselium
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. klasikal tuntas (persentase kelulusan siswa secara klasikal s95%)
A. Kesimpulan BAB V PENUTUP Penerapan model pembelajaran kooperatif melalui pendekatan Numbered Heads Together efektif terhadap hasil belajar siswa kelas X pada materi pokok Jamur di SMA Kristen 1 Kupang
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP) Kelas/Semester : XI/2 Materi Pembelajaran : Keseimbangan dan Dinamika Benda Tegar Alokasi Waktu : 16 45 menit Pertemuan Ke : 2 Kompetensi Inti (KI) : 1. Menghayati
Lebih terperinciPEMANFAATAN JERAMI PADI DAN PENAMBAHAN KOTORAN AYAM SEBAGAI MEDIA PERTUMBUHAN JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae) SKRIPSI
PEMANFAATAN JERAMI PADI DAN PENAMBAHAN KOTORAN AYAM SEBAGAI MEDIA PERTUMBUHAN JAMUR MERANG (Volvariella volvaceae) SKRIPSI Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Diajukan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Matematika - Wajib Kelas/Semester X MIPA/Ganjil Alokasi Waktu 4 x 40 menit (1 kali pertemuan) A. Kompetensi Inti (KI) KI-1 KI-2 KI- Menghayati
Lebih terperinciNO.SOAL SKOR TINGKAT KESUKARAN. NO KOMPETENSI DASAR INDIKATOR SOAL BENTUK SOAL 1 Matematika Wajib. Uraian
Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : X (Sepuluh)/ 1 (Satu) Materi : Eksponen dan Logaritma Alokasi Waktu : 60 menit Nama Sekolah : SMA Muhammmadiyah 4 Surabaya Kompetensi Inti (Matematika Wajib)
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Sebaran Flora dan Fauna Indonesia dan Dunia
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA : SMA Negeri 1 Mertoyudan : Geografi : XI IPS / I : Sebaran Flora dan Fauna
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Menurut Agrios (1996) taksonomi penyakit busuk pangkal batang
TINJAUAN PUSTAKA Biologi Jamur Busuk Pangkal Batang Menurut Agrios (1996) taksonomi penyakit busuk pangkal batang (Ganoderma spp.) adalah sebagai berikut: Kingdom Phylum Class Subclass Order Family Genus
Lebih terperinciSILABUS MATA PELAJARANPERAKITAN KOMPUTER (DASAR PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI)
SILABUS MATA PELAJARANPERAKITAN KOMPUTER (DASAR PROGRAM KEAHLIAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI) NAMA SEKOLAH : SMK Negeri 4 Klaten MATA PELAJARAN : Perakitan Komputer KELAS/SEMESTER : X/1 ALOKASI
Lebih terperinciStrukturisasi Materi GERAK MELINGKAR BERATURAN. Satuan Pendidikan : SMA/MA Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : X/1
Strukturisasi Materi GERAK MELINGKAR BERATURAN Satuan Pendidikan : SMA/MA Mata Pelajaran : Fisika Kelas/Semester : X/1 Andi RESKI_15B08047_Kelas C PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR A. Kompetensi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kitin dan Bakteri Kitinolitik Kitin adalah polimer kedua terbanyak di alam setelah selulosa. Kitin merupakan komponen penyusun tubuh serangga, udang, kepiting, cumi-cumi, dan
Lebih terperinciASPEK MIKROBIOLOGIS PENGEMASAN MAKANAN
ASPEK MIKROBIOLOGIS PENGEMASAN MAKANAN Anna Rakhmawati,M.Si Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UNY Email:anna_rakhmawati@uny.ac.id Bahan makanan merupakan salah satu kebutuhan primer manusia yang penting
Lebih terperinciJAMUR (fungi) Oleh : Firman Jaya,S.Pt.,MP 4/3/2016 1
JAMUR (fungi) Oleh : Firman Jaya,S.Pt.,MP 4/3/2016 1 JAMUR FUNGI KAPANG MOLD KHAMIR YEAST JAMUR MUSHROOM 4/3/2016 2 OUTLINE PENDAHULUAN CIRI-CIRI KHAMIR Struktur/ morfologi Pengelompokkan Cara Reproduksi
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi pokok Alokasi Waktu : SMA N 1 KEDUNGWUNI : BIOLOGI : X IPA/ 1(satu) : FUNGI/ JAMUR : 6 X 45 menit Standar kompetensi
Lebih terperinci