FUNGI (JAMUR) by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta. november

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "FUNGI (JAMUR) by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta. november"

Transkripsi

1 FUNGI (JAMUR) by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta november

2 november

3 Uniseluler, misalnya Saccharomyces cereviceae Multiseluler, misalnya Lepiota sp november

4 Berbentuk payung Berbentuk kuping (telinga) Aurelia aurita Berbentuk bulat november

5 Saprofit, misalnya Gymnophilus sp Parasit, misalnya Ustilago sp Simbiosis mutulialisme, misalnya lichenes & mikoriza november

6 Zigospora Basidiospora Askospora november

7 Ciri-ciri Jamur: 1.Eukariotik, uniseluler/multi seluler 2.Dinding sel tersusun oleh zat kitin 3.Memperoleh nutrisi secara saprofit, simbiotik atau parasit 4.Struktur dasar tubuh berupa hifa dan membentuk miselium 5.Reproduksi: - Aseksual : spora aseksual - Seksual : Konjugasi yang akan membentuk spora seksual 6. Heterotrof november

8 Di bagi menjadi 6 Divisi: 1. Chytridiomycota 2. Glomeromycota 3. Zygomycota 4. Ascomycota 5. Basidiomicota 6. Deuteromycota november

9 Rhizopus stolonifer (pada roti basi) Rhizopus nigricans (pada tomat) november

10 Ciri -ciri: 1. hidup di darat, daerah lembab 2. Hifa bersifat senositik (berinti banyak) 3.Hifa tidak bersekat. 4.Reproduksi seksual dengan khusus konjugasi antara 2 hifa yang menghasilkan zigospora (Spora istirahat dengan dinding tebal) Contoh: 1. Rhizopus stolonifer (Jamur roti) 2. Rhizopus oryzae (jamur tempe) 3. Rizopus nigricans (jamur pada tomat) 4. Mucor javanicus (untuk membuat tape) Rhizopus stolonifer (pada roti basi) november

11 a. Hifa tidak bersepta (tidak bersekat) b. Hifa bersepta / bersekat Hifa berinti 1 (uninukleat) Hifa berinti 2 (binukleat) Hifa berinti banyak (coenocytik/senositik) november

12 Sporangia Hifa (-) Zigospora (2n) di dalam zigosporangium Hifa (+) Gametangia (n) Zigosporangium (2n) Terjadi meiosis Sporangium Spora menyebar Reproduksi seksual Perkecambahan zigospora Reproduksi aseksual Reproduksi Zygomycota november

13 Ascomycota Morchella esculenta Venturia inaequalis Xilaria comosa november

14 Ciri -ciri: 1.Uniseluler/multi seluler 2.Reproduksi aseksual dengan membentuk konidia konidiospora bergerombol membentuk rantai atau bergerombol bulat 3. reproduksi seksual dengan membentuk askus Askus terdapat didalam tubuh buah yang disebut askoksarp 4. Hifa bersekat, uninukleus Contoh: 1. Penicillium notatum (penghasil pinicilin) 2. Penicillium chrysogenum (penghasil pinicilin) 3. Penicillium camemberti (industri keju) 4. Penicillium requeforti (industri keju) 5. Mucor javanicus (untuk membuat tape) 6. Saccharomyces cereviceae (ragi tape) 7. Neurospora crassa (jamur oncom) Xilaria comosa Morchella esculenta november

15 Struktur tubuh buah jamur Rhizopus november

16 Tiap inti haploid membelah sekali dengan mitosis Meiosis Askus dengan 8 askospora Jenis jantan Jenis betina Trikogin Askogonium Anteredium Inti haploid jantan Berpindah ke dalam askogonium Hifa dikariotik (n + n) berkembang dari askogonium Askus muda Nukleus diploid (2n) Askokarp terdiri dari hifa dikariotik (n + n) dan hifa steril (n) Reproduksi seksual pada Ascomycota multiseluler november

17 Konidia konidiopsora Konidiofor Hifa Alat reproduksi aseksual pada Ascomycota november

18 Askospora (spora seksual) Askus (kantung spora) Askokarp Hifa yang mendukung spora di dalam askokarp Alat reproduksi seksual pada Ascomycota november

19 Contoh Anggota Basidiomycota Volvariella volvaceae (jamur merang) Lentinula edodes (jamur shitake) Amanita muscaria november

20 Ciri -ciri: 1.Multi seluler 2.Reproduksi asek sual dengan memnebtuk konidia 3.reproduksi seksual dengan membentuk basidium 4.Tubuh buah (basidiokarp) biasanya berukuran besar Basidiokarp ada yang berbentuk payung, kuping, setengah lingkaran 5. Hifa bersekat Volvariella volvaceae (jamur merang) Contoh: 1. Puccinia graminis (parasit pada gandum) 2. Volvariella volvacea (jamur merang, dimakan) 3. Auricularia auricula (jamur kuping, dimakan) 4. Lentinula edodes (jamur shitake, dimakan) 5. Ustilago maydis (menyerang tongkol jagung) 6. Amanita muscaria / Amanita phalloides (saprofit pada ternak, beracun, penyebab halusinasi) Auricularia auricula (jamur kuping) Lentinula edodes (jamur shitake) november

21 Basidium Hifa + Basidiospora Hifa bermiselia Basidium Sterigma Basidiospora Hifa - Bilah-bilah dengan basidia Tudung Perkembangan basidia Miselium dikariotik Basidiokarp muda Bilah Basidiokarp (tubuh buah) Reproduksi seksual pada Basidiomycota november

22 Ciri -ciri: 1.Belum diketahuicara reproduksi seksualnya 2.Sering disebut jamur imperfecti (jamur tidak sempurna) Contoh: 1. Aspergilus sp 2. Epidermophyton floocosum (penyakit kaki pada atlit) 3. Mycosporium sp (penyebab kurap) 4. Trichophyton sp (penyebab panu) 5. Fusarium sp 6. Verticelum sp 7. Cercos sp november

23 Ciri-ciri Zygomycota Ascomycota Basidiomyc ota Deuteromy cota Reproduksi aseksual Membentuk konidia Membentuk konidia Membentuk konidia Membentuk konidia Reproduksi seksual Menghasilkan Zigospora Menghasilkan ascospora Menghasilkan Basidiospora Belum diketahui Tempat Spora seksual Dibentuk didalam sporangium/ zygosporangium Dibentuk didalam askus Dibentuk didalam basidium Belum diketahui hifa Bersifat senositik dan tidak bersekat Bersekat, uninukleus Bersekat, uninukleus, binukleus, trinukleus Bersekat, uninukleus november

24 Merugikan: 1. Aspergillus fumigatus (kanker pada paru-paru burung 2. Rhizopus nigricans (menyerang pada tomat) 3. Puccinia graminis (parasit pada gandum) 4. Ustilago maydis (menyerang tongkol jagung) 5. Amanita muscaria / Amanita phalloides (beracun, penyebab halusinasi) 6. Rhizopus stoloniferus (jamur roti) november

25 Menguntungkan: 1. Aspergilus wentii ( membantu pembuatan kecap) 2. Auricularia auricula /Auricularia aurita (jamur kuping, dimakan) 3. Lentinula edodes (jamur shitake, dimakan) 4. Penicillium notatum (penghasil antibiotik) 5. Penicillium cammemberti (penghasil anti biotik) 6. Penicillium requeforti (membuat keju) 7. Rhizopus oryzae (membuat tempe) 8. Saccharomyces cereviceae (untuk membuat tape) 9. Volvariella volvacea (jamur merang, dimakan) 10. Aspergillus flavus (menghasilkan alfatoxin untuk obat kanker) november

26 Kombucha Rhizopus oryzae: untuk membuat Tempe Aspergilus wentii : Untuk membuat Kecap Berbagai masakan menggunakan jamur Peniciilum notatum : Penghasil Antibiotik november

27 Dikenal Ada 2 macam bentuk simbiosis pada jamur: Lichenes (lumut kerak) Mikorhiza november

28 Lumut Kerak Merupakan simbiosis jamur (Ascomycota, Basidiomycota) dengan mikroorganisme fotosintetik (Cyanophyta & Chlorophyta). Mikorhiza Merupakan simbiosis jamur dengan akar tumbuhan tingkat tinggi. november

29 Merupakan simbiosis Mutualisma antara: - Ascomycota, Basidiomycota, dan dengan mikroorganisme fotosintetik/alga (Cyanophyta & Chlorophyta) Keuntungan jamur: Mendapat oksigen dan zat organik dari hasil fotosintesis alga/ganggang Keuntungan Algae: Mendapat air dan mineral dari jamur Contoh lichenes: 1. Usnea sp (lumut janggut) seperti jenggot 2. Cladonia deformis (berbentuk seperti bunga) 3. Crustose sp (berbentuk kerak) 4. Graphis sp (seperti kerak) 5. Foliose sp (berbentuk seperti daun) 6. Fruticose sp (berbentuk perdu) Lumut kerak sering disebut juga sebagai vegetasi perintis, karena mampu membuat daerah sekita menjadi subur untuk kehidupan organisme lain november

30 Merupakan simbiosis Mutualisma antara: -Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, dan dengan -Akar tanaman tingkat tinggi Berdasarkan struktur anatomi di bedakan mejadi 3: Ektomikorhiza: hifa jamur tidak menembus jaringan korteks akar. ditandai dengan adanya selubung hifa berupa jala yang menutupi permukaan akar Endomikorhiza: Hifa jamur masuk menembus selssel kortek akar Ektendomikorhiza: Gabungan antara ekto mikorhiza dengan endomikorhiza november

31 Keuntungan Tanaman: Pertumbuhan lebih cepat Meningkatkan penyerapan unsur hara terutama fosfat Tumbuhan lebih tahan kekeringan karena mikorhiza meningkatkan ketersediaan air Mikorhiza melindungi dari organisme patogen Mikorhiza dapat membentuk hormon auksin, sitokinin dan giberelin yang berpengaruh dalam peningkatan pertumbuhan tanaman november

32 Keuntungan Jamur: Mendapat gula, vitamin dan asam amino dari akar tanaman Tanaman yang dapat membentuk mikorhiza: 1. Gymnospermae: Famili Pinaceae, Cupressaceae 2. Angiospermae: Famili Salicaceae, Sapindaceae, Solanaceae Jamur yang dapat membentuk mikorhiza umumnya dari golongan Ascomycota dan Basidiomycota Contoh: 1. Rhizopogon sp 2. Scolederma sp november

33 Thank you ea/fungi-ppt/bio x mia/nov/2014 november

FUNGI (JAMUR) by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta

FUNGI (JAMUR) by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta FUNGI (JAMUR) by Ms. Evy Anggraeny SMA Regina Pacis Jakarta 1 2 Jumlah sel Jamur Uniseluler, misalnya Saccharomyces cereviceae Multiseluler, misalnya Lepiota sp 3 Bentuk Tubuh Buah Jamur Berbentuk payung

Lebih terperinci

Ciri-Ciri. 1. Molds (fungi filamentus) 2. Yeast (fungi uniselular) 3. Mushrooms (fungi makroskopik)

Ciri-Ciri. 1. Molds (fungi filamentus) 2. Yeast (fungi uniselular) 3. Mushrooms (fungi makroskopik) JAMUR Makhrus Aly Ciri-Ciri Eukariotik Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh

Lebih terperinci

By: Aini Maskuro, S.Pd

By: Aini Maskuro, S.Pd KINGDOM FUNGI CIRI- CIRI UMUM KLASIFIKASI By: Aini Maskuro, S.Pd PERANAN CIRI- CIRI UMUM Termasuk organisme eukariotik Organisme heterotrof saprofit parasit bersimbiosis alga gol. Chloropypyta (Lichen)

Lebih terperinci

JAMUR. YAYASAN WIDYA BHAKTI SMA SANTA ANGELA Jl. Merdeka 24, Bandung BAB. 6 :

JAMUR. YAYASAN WIDYA BHAKTI SMA SANTA ANGELA Jl. Merdeka 24, Bandung BAB. 6 : YAYASAN WIDYA BHAKTI SMA SANTA ANGELA Jl. Merdeka 24, Bandung 4214714 BAB. 6 : JAMUR Tujuan : Setelah mempelajari bab ini siswa diharapkan dapat : 1. membandingkan ciri-ciri jamur dengan organisme lain

Lebih terperinci

Bab. Kingdom Fungi. A. Ciri-Ciri Jamur B. Klasifikasi Jamur C. Peranan Jamur bagi Kehidupan

Bab. Kingdom Fungi. A. Ciri-Ciri Jamur B. Klasifikasi Jamur C. Peranan Jamur bagi Kehidupan Bab 4 Morchella esculenta merupakan jamur Ascomycota yang membentuk tubuh buah. Kingdom Fungi Hasil yang harus Anda capai: memahami prinsip-prinsip pengelompokan makhluk hidup. Sumber: www.moremushroomhunting.com

Lebih terperinci

Latihan uji kompetensi bab Jamur: Bagian I

Latihan uji kompetensi bab Jamur: Bagian I 1. Rhizopus adalah jamur yang dimanfaatkan manusia untuk pembuatan tempe. Pembiakan secara generatif dari jamur tersebut terjadi dengan pembentukan. a. Rhizospora b. Sporangiospora c. Zygospora d. Askospora

Lebih terperinci

RANGKUMAN BIOLOGI JAMUR (FUNGI) Semester 2. kusnul latifah X MIA 8 (ICT) Ifahlatifah7192gmail.com

RANGKUMAN BIOLOGI JAMUR (FUNGI) Semester 2. kusnul latifah X MIA 8 (ICT) Ifahlatifah7192gmail.com RANGKUMAN BIOLOGI JAMUR (FUNGI) Semester 2 kusnul latifah X MIA 8 (ICT) Ifahlatifah7192gmail.com A. Jamur ( Fungi) a. Pengertian ( explanation) - Menurut kamus KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) jamur

Lebih terperinci

Struktur dan Fungsi Tubuh. Organisme eukariotik Dinding sel mengandung kitin Tidak punya khlorofil Heterotrof

Struktur dan Fungsi Tubuh. Organisme eukariotik Dinding sel mengandung kitin Tidak punya khlorofil Heterotrof Fungi (Jamur) Ciri Jamur Struktur dan Fungsi Tubuh Organisme eukariotik Dinding sel mengandung kitin Tidak punya khlorofil Heterotrof Saprofit, pengurai sampah organik Parasit, merugikan organisme lain

Lebih terperinci

Fungi/Jamur/Mycota. Perkuliahan Kapita Selekta Biologi SMA 1

Fungi/Jamur/Mycota. Perkuliahan Kapita Selekta Biologi SMA 1 Fungi/Jamur/Mycota Perkuliahan Kapita Selekta Biologi SMA 1 Karakteristik Habitat luas (akuatik terestrial ) Punya sifat hewan & tumbuhan sifat hewan.? sifat tumbuhan.? Sifat hidup : - Parasit (?) obligat/fakultatif

Lebih terperinci

Fungi pada awal ditemukannya dikelompokkan sebagai tumbuhan. Dalam perkembangannya, fungi dipisahkan dari tumbuhan karena banyak hal yang berbeda.

Fungi pada awal ditemukannya dikelompokkan sebagai tumbuhan. Dalam perkembangannya, fungi dipisahkan dari tumbuhan karena banyak hal yang berbeda. IMA YUDHA PERWIRA Mikologi merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang jamur, banyak orang juga menyebut cendawan. Fungi adalah nama regnum/kingdom dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jamur (fungi) banyak kita temukan di lingkungan sekitar kita. Jamur tumbuh subur terutama di musim hujan karena jamur menyukai habitat yang lembab. Akan tetapi, jamur

Lebih terperinci

Mengenal Jamur (Fungi)

Mengenal Jamur (Fungi) Bab6 Mengenal Jamur (Fungi) Pernahkah kalian mengantar ibumu pergi ke pasar? Cobalah lihat, jika ada sayuran berbentuk payung, lembaran-lembaran, atau seperti bola. Itulah jamur. Jamur adalah sayuran lezat

Lebih terperinci

Jamur. 3. Klasifikasi jamur

Jamur. 3. Klasifikasi jamur Jamur 1. Ciri-ciri Umum Jamur mempunyai dinding sel umumnya tidak bergerak tidak mempunyai klorofil tidak mampu melakukan proses fotosintesis atau menghasilkan bahan organik dari karbondioksida dan air

Lebih terperinci

JAMUR (fungi) Oleh : Firman Jaya,S.Pt.,MP 4/3/2016 1

JAMUR (fungi) Oleh : Firman Jaya,S.Pt.,MP 4/3/2016 1 JAMUR (fungi) Oleh : Firman Jaya,S.Pt.,MP 4/3/2016 1 Pendahuluan JAMUR FUNGI KAPANG MOLD KHAMIR YEAST JAMUR MUSHROOM 4/3/2016 2 Karakteristik Fungi: Apakah fungi termasuk tanaman? Fungi heterotrophs. -

Lebih terperinci

Gambar 1.2: reproduksi Seksual

Gambar 1.2: reproduksi Seksual Jamur Roti (Rhizopus nigricans) Jika roti lembab disimpan di tempat yang hangat dan gelap, beberapa hari kemudian akan tampak jamur tumbuh diatasnya. Spora yang berkecambah pada permukaan roti akan membentuk

Lebih terperinci

MAKALAH JAMUR OLEH : NAMA : RIFALDY TRI SETYA KELAS : X MIPA 1 N I S :

MAKALAH JAMUR OLEH : NAMA : RIFALDY TRI SETYA KELAS : X MIPA 1 N I S : MAKALAH JAMUR OLEH : NAMA : RIFALDY TRI SETYA KELAS : X MIPA 1 N I S : 8 4 9 5 SMA NEGERI 4 WATAMPONE TAHUN PELAJARAN 2016 KATA PENGANTAR Assalamualaikum wr.wb Puji dan syukur senantiasa penulis ucapkan

Lebih terperinci

INTRUMEN PEMBELAJARAN

INTRUMEN PEMBELAJARAN 268 Lampiran 10 INTRUMEN PEMBELAJARAN PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) PADA MATERI JAMUR UNTUK MEMBERDAYAKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS Oleh PRIHATIN NIM : S831308035 PROGRAM

Lebih terperinci

PANDUAN PRAKTIKUM FUNGI MATA KULIAH BOTANY CRYPTOGAMAE

PANDUAN PRAKTIKUM FUNGI MATA KULIAH BOTANY CRYPTOGAMAE A. Ciri-ciri PANDUAN PRAKTIKUM FUNGI MATA KULIAH BOTANY CRYPTOGAMAE (ENI NURAENI, M. Pd) Jamur atau fungi merupakan tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof, tipe sel eukarotik.

Lebih terperinci

LEMBAR KERJA SISWA DEWI FATMAWATI

LEMBAR KERJA SISWA DEWI FATMAWATI 2015 LEMBAR KERJA SISWA DEWI FATMAWATI 4401413046 Kompetensi Dasar: Mendeskripsikan ciri-ciri dan jenis-jenis jamur berdasarkan hasil pengamatan, percobaan, dan kajian literatur, serta peranannya bagi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Kependidikan 1. Media Pembelajaran Secara umum media merupakan kata jamak dari medium, yang berarti perantara atau pengantar. Kata media berlaku untuk berbagai kegiatan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. klasikal tuntas (persentase kelulusan siswa secara klasikal s95%)

BAB V PENUTUP. klasikal tuntas (persentase kelulusan siswa secara klasikal s95%) A. Kesimpulan BAB V PENUTUP Penerapan model pembelajaran kooperatif melalui pendekatan Numbered Heads Together efektif terhadap hasil belajar siswa kelas X pada materi pokok Jamur di SMA Kristen 1 Kupang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Biology for Senior High School 1

KATA PENGANTAR. Biology for Senior High School 1 KATA PENGANTAR Biology for Senior High School 1 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia dan limpahan rahmat, hidayah serta inayah NYA, sehingga saya dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

Mengamati Struktur Tubuh Jamur Tempe dan Jamur Oncom

Mengamati Struktur Tubuh Jamur Tempe dan Jamur Oncom Mengamati Struktur Tubuh Jamur Tempe dan Jamur Oncom I. Tujuan : Untuk mengetahui struktur tubuh jamur dan perbedaannya. II. Dasar Teori : Jamur adalah tumbuhan yang berinti, berspora, dan tidak berklorofil,

Lebih terperinci

PRAKTIKUM PENGAMATAN JAMUR TEMPE( Rhizopus orizae ) DENGAN MENGGUNAKAN MIKROSKOP

PRAKTIKUM PENGAMATAN JAMUR TEMPE( Rhizopus orizae ) DENGAN MENGGUNAKAN MIKROSKOP PRAKTIKUM JAMUR TEMPE( Rhizopus orizae ) Posted by Jordyanalcaff 07.14, under biologi No comments PRAKTIKUM PENGAMATAN JAMUR TEMPE( Rhizopus orizae ) DENGAN MENGGUNAKAN MIKROSKOP Tujuan Kegiatan Untuk

Lebih terperinci

JAMUR / FUNGI (Tugas Makalah)

JAMUR / FUNGI (Tugas Makalah) JAMUR / FUNGI (Tugas Makalah) Dosen Pembimbing Mata kuliah : Panca Nugrahini, S.T., M.T. : Mikrobiologi Industri Disusun : Angga Kusuma J (14150401004) Dika Kameswara (14150401014) M Wafi Eriza (14150401028)

Lebih terperinci

KOMPETENSI INTI, KOMPETENSI DASAR, DAN INDIKATOR. KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang

KOMPETENSI INTI, KOMPETENSI DASAR, DAN INDIKATOR. KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang BAB 7 FUNGI KOMPETENSI INTI, KOMPETENSI DASAR, DAN INDIKATOR A. Kompetensi Inti KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya KI 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli

Lebih terperinci

Bioindustri Minggu 5 Oleh : Sri Kumalaningsih

Bioindustri Minggu 5 Oleh : Sri Kumalaningsih Bioindustri Minggu 5 Oleh : Sri Kumalaningsih Pendahuluan Tubuh berupa benang tunggal bercabang-cabang (disebut miselium/a) Tidak berkhlorofil Hidupnya harus heterotrof (menguatkan pendapat bahwa jamur

Lebih terperinci

Kuliah Kapang. Nur Hidayat Materi Kuliah Minggu 3 Bioindustri Kapang

Kuliah Kapang. Nur Hidayat Materi Kuliah Minggu 3 Bioindustri   Kapang Kuliah Kapang Nur Hidayat Materi Kuliah Minggu 3 Bioindustri http://ptp2007.wordpress.com http://bioindustri.blogspot.com Kapang Tujuan Mampu menjabarkan berbagai tipe kapang yang penting dalam industri

Lebih terperinci

KEGIATAN PRAKTIKUM 3 JAMUR ROTI Rhizopus stolonifer

KEGIATAN PRAKTIKUM 3 JAMUR ROTI Rhizopus stolonifer KEGIATAN PRAKTIKUM 3 JAMUR ROTI Rhizopus stolonifer A. Judul Mengidentifikasi Jamur Roti B. Tujuan Melalui kegiatan pengamatan terhadap jamur roti mahasiswa dapat mendeskripsikan struktur, klasifikasi

Lebih terperinci

CENDAWAN PATOGEN TUMBUHAN

CENDAWAN PATOGEN TUMBUHAN CENDAWAN PATOGEN TUMBUHAN APA ITU CENDAWAN? Organisme eukariotik, heterotropik, tidak memiliki klorofil, mengambil nutrisi dengan cara absorpsi, berspora, dan umumnya bereproduksi secara seksual dan aseksual.

Lebih terperinci

SOAL LATIHAN 2. B. fragmentasi E. konjugasi C. zoospora

SOAL LATIHAN 2. B. fragmentasi E. konjugasi C. zoospora SOAL LATIHAN 2 1. Faktor-faktor yang menyebabkan keaneka ragaman spesies antara lain adalah... A. genetik dan habitat B. tingkah laku dan genetik C. habitat dan makanan D. lingkungan dan tingkah laku E.

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi pokok Alokasi Waktu : SMA N 1 KEDUNGWUNI : BIOLOGI : X IPA/ 1(satu) : FUNGI/ JAMUR : 6 X 45 menit Standar kompetensi

Lebih terperinci

INVENTARISASI JENIS JAMUR MAKRO DI TAPAK HUTAN TANAMAN INDUSTRI POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA. Oleh: RAHMADANI NIM.

INVENTARISASI JENIS JAMUR MAKRO DI TAPAK HUTAN TANAMAN INDUSTRI POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA. Oleh: RAHMADANI NIM. INVENTARISASI JENIS JAMUR MAKRO DI TAPAK HUTAN TANAMAN INDUSTRI POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA Oleh: RAHMADANI NIM. 080500020 PROGRAM STUDI MANAJEMEN HUTAN JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEKNIK

Lebih terperinci

STRUKTUR SEL DAN FUNGSINYA (PERTEMUAN 11)

STRUKTUR SEL DAN FUNGSINYA (PERTEMUAN 11) STRUKTUR SEL DAN FUNGSINYA (PERTEMUAN 11) Dosen Pengampu : Rizky Muliani Dwi Ujianti, S.Pi., MSi MATA KULIAH MIKROBIOLOGI PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PGRI SEMARANG Perbedaan

Lebih terperinci

Gambar 8.9 Macam-macam spora aseksual pada Fungi (sumber: Pelczar,1986)

Gambar 8.9 Macam-macam spora aseksual pada Fungi (sumber: Pelczar,1986) Gambar 8.9 Macam-macam spora aseksual pada Fungi (sumber: Pelczar,1986) Spora aseksual yang paling banyak ditemukan pada fungi adalah konidiospora atau disebut konidia/konidium saja. Konidium dibentuk

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun Oleh : NOOR SRI ASIH

SKRIPSI. Disusun Oleh : NOOR SRI ASIH PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA MATERI POKOK JAMUR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD UNTUK SISWA KELAS X C MAN TEMPEL TAHUN AJARAN 2008/2009 SKRIPSI Diajukan kepada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut hifa yang dapat membentuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tubuhnya terdiri dari benang-benang yang disebut hifa yang dapat membentuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Jamur Fungi merupakan tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat heterotrof, tipe sel eukarotik. Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri dari

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS TETANG KREATIFITAS, MEDIA PEMBELAJARAN DAN KONSEP JAMUR

BAB II KAJIAN TEORITIS TETANG KREATIFITAS, MEDIA PEMBELAJARAN DAN KONSEP JAMUR BAB II KAJIAN TEORITIS TETANG KREATIFITAS, MEDIA PEMBELAJARAN DAN KONSEP JAMUR A. Kreativitas 1. Pengertian Kreativitas Menurut kamus Webster dalam anik Pamilu (2007, h: 9) kreativitas adalah kemampuan

Lebih terperinci

KELOMPOK G EUKARYOTA. Yudi Prasetiyo Dony Pratama Akhira Yanti Ningsih Ritonga Mey Laurentya Manalu Ramsiah Diliana Cahaya Mora Siregar

KELOMPOK G EUKARYOTA. Yudi Prasetiyo Dony Pratama Akhira Yanti Ningsih Ritonga Mey Laurentya Manalu Ramsiah Diliana Cahaya Mora Siregar KELOMPOK G EUKARYOTA Yudi Prasetiyo Dony Pratama Akhira Yanti Ningsih Ritonga Mey Laurentya Manalu Ramsiah Diliana Cahaya Mora Siregar 1. Pengertian Sel yang mempunyai struktur yang kompleks. Inti dan

Lebih terperinci

BAB VII FUNGI (CENDAWAN)

BAB VII FUNGI (CENDAWAN) BAB VII FUNGI (CENDAWAN) Di sekitar kita terdapat aneka makanan yang terbuat dari fungi atau cendawan, contohnya ialah tempe, oncom, keripik jamur merang dan sop jamur kuping. Selain sebagai sumber bahan

Lebih terperinci

Nimas Mayang Sabrina S, STP, MP, MSc Lab. Bioindustri, Jur Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya

Nimas Mayang Sabrina S, STP, MP, MSc Lab. Bioindustri, Jur Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT BIOINDUSTRI KAPANG (JAMUR) Nimas Mayang Sabrina S, STP, MP, MSc Lab. Bioindustri, Jur Teknologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya Email : nimas.sunyoto@ub.ac.id

Lebih terperinci

Kapang. Kuliah Kapang. Tujuan. Tiap orang mengenal kapang

Kapang. Kuliah Kapang. Tujuan. Tiap orang mengenal kapang Kuliah Kapang Tujuan Kapang Mampu menjabarkan berbagai tipe kapang Mampu memberikan setidaknya satu contoh dari tiap-tiap kelompok utama kapang yang penting bagi lingkungan Tiap orang mengenal kapang Tanaman

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA N I DEPOK TAHUN AJARAN 2010/2011 PADA POKOK BAHASAN JAMUR

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA N I DEPOK TAHUN AJARAN 2010/2011 PADA POKOK BAHASAN JAMUR PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA N I DEPOK TAHUN AJARAN 2010/2011 PADA POKOK BAHASAN JAMUR Skripsi untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS. sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan-keterampilan. Merujuk. pemikiran Gagne (Suprijono, 2011 : 5-7), hasil belajar berupa:

BAB II KAJIAN TEORITIS. sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan-keterampilan. Merujuk. pemikiran Gagne (Suprijono, 2011 : 5-7), hasil belajar berupa: BAB II KAJIAN TEORITIS A. Kajian Teori 1. Hasil belajar Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertianpengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan-keterampilan. Merujuk pemikiran

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pembelajaran, menurut BSNP (2007: 6), merupakan proses interaksi antara

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pembelajaran, menurut BSNP (2007: 6), merupakan proses interaksi antara BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Kependidikan 1. Pembelajaran Biologi Pembelajaran, menurut BSNP (2007: 6), merupakan proses interaksi antara peserta didik dengan guru dan sumber belajar dalam suatu lingkungan

Lebih terperinci

BAB II METODE PEMBELAJARAN FIELD TRIP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FUNGI (JAMUR)

BAB II METODE PEMBELAJARAN FIELD TRIP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FUNGI (JAMUR) BAB II METODE PEMBELAJARAN FIELD TRIP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FUNGI (JAMUR) A. Pembelajaran Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh guru sebagai pendidik,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Istilah jamur atau fungi berasal dari bahasa Yunani, yaitu fungus/hifa

TINJAUAN PUSTAKA. Istilah jamur atau fungi berasal dari bahasa Yunani, yaitu fungus/hifa TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Jamur Istilah jamur atau fungi berasal dari bahasa Yunani, yaitu fungus/hifa (mushroom) yang berarti tumbuh dengan subur. Istilah ini selanjutnya ditujukan kepada jamur yang

Lebih terperinci

1 P age. a. fermentasi. biologi. Salah satu. a. bakteriologi b. genetika c. anatomi d. mikrobiologi e. morfologi. genetik inang

1 P age. a. fermentasi. biologi. Salah satu. a. bakteriologi b. genetika c. anatomi d. mikrobiologi e. morfologi. genetik inang ULANGAN SEMESTER I. Berilah tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang benar kemudian ukur hasilnya! 1. Berikut ini yang merupakan obyek biologi tingkat molekuler adalah a. fermentasi b. Penyebaran hewan

Lebih terperinci

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran : Biologi Kelas/Semester : X/1 Pertemuan Ke- : 1 Alokasi Waktu : 2 45 menit (2 jam pelajaran) Standar Kompetensi : 1. Memahami hakikat biologi sebagai ilmu.

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Biologi

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Biologi K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Biologi Persiapan Penilaian Akhir Semester (PAS) Ganjil Doc. Name: RK13AR10BIO01PAS Version : 2016-11 halaman 1 01. Kajian studi Biologi meliputi sesuatu yang hidup. Karakteristik

Lebih terperinci

KEBERADAAN JAMUR MAKRO DI TAPAK ARBORETUM POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA OLEH : LA KONO NIM

KEBERADAAN JAMUR MAKRO DI TAPAK ARBORETUM POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA OLEH : LA KONO NIM KEBERADAAN JAMUR MAKRO DI TAPAK ARBORETUM POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA OLEH : LA KONO NIM. 130500023 PROGRAM STUDI PENGELOLAAN HUTAN JURUSAN MANAJEMEN PERTANIAN POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. bekas tambang, dan pohon peneduh. Beberapa kelebihan tanaman jabon

TINJAUAN PUSTAKA. bekas tambang, dan pohon peneduh. Beberapa kelebihan tanaman jabon TINJAUAN PUSTAKA Jabon (Anthocephalus cadamba) merupakan salah satu jenis tumbuhan lokal Indonesia yang berpotensi baik untuk dikembangkan dalam pembangunan hutan tanaman maupun untuk tujuan lainnya, seperti

Lebih terperinci

BAB 1. PENDAHULUAN. a. Diaspora Spora yang berfungsi sebagai agen penyebaran seperti pada fungi, lumut dan paku-pakuan.

BAB 1. PENDAHULUAN. a. Diaspora Spora yang berfungsi sebagai agen penyebaran seperti pada fungi, lumut dan paku-pakuan. BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Tinjauan Umum Spora Definisi umum spora adalah unit reproduksi baik seksual maupun aseksual pada bakteri, algae, fungi, dan sebagian tumbuhan seperti lumut dan tumbuhan paku. Menurut

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Secara umum, jamur dapat didefinisikan sebagai organisme eukariotik yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Secara umum, jamur dapat didefinisikan sebagai organisme eukariotik yang II. TINJAUAN PUSTAKA A. JAMUR 1. Struktur Jamur Secara umum, jamur dapat didefinisikan sebagai organisme eukariotik yang mempunyai inti dan organel. Jamur tersusun dari hifa yang merupakan benangbenang

Lebih terperinci

Kontaminasi Makanan. Penulis: Denok Indraswati. Penerbit: Forum Ilmiah Kesehatan ( FORIKES ) Tahun (FOOD CONTAMINATION) oleh JAMUR

Kontaminasi Makanan. Penulis: Denok Indraswati. Penerbit: Forum Ilmiah Kesehatan ( FORIKES ) Tahun (FOOD CONTAMINATION) oleh JAMUR Kontaminasi Makanan (FOOD CONTAMINATION) oleh JAMUR Penulis: Denok Indraswati Penerbit: Forum Ilmiah Kesehatan ( FORIKES ) Tahun 2016 Kontaminasi Makanan (FOOD CONTAMINATION) oleh JAMUR Penulis : Denok

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Istilah jamur berasal dari bahasa Yunani, yaitu fungus (mushroom) yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Istilah jamur berasal dari bahasa Yunani, yaitu fungus (mushroom) yang II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Jamur Istilah jamur berasal dari bahasa Yunani, yaitu fungus (mushroom) yang berarti tumbuh dengan subur. Istilah ini selanjutnya ditujukan kepada jamur yang memiliki

Lebih terperinci

Nama : Novita Purnamasari Hendarmin NIM : Hari, Tanggal : Kamis,10 Desember 2015

Nama : Novita Purnamasari Hendarmin NIM : Hari, Tanggal : Kamis,10 Desember 2015 Nama : Novita Purnamasari Hendarmin NIM : 1503646 Hari, Tanggal : Kamis,10 Desember 2015 1. Jelaskan perbedaan antara bakteri, fungi, algae dan virus! Ciri-ciri -Memiliki sifat antara benda mati dan benda

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL SIKLUS BELAJAR PADA MATERI JAMUR DI SMA NEGERI 1 KLIRONG

PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL SIKLUS BELAJAR PADA MATERI JAMUR DI SMA NEGERI 1 KLIRONG PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL SIKLUS BELAJAR PADA MATERI JAMUR DI SMA NEGERI 1 KLIRONG skripsi disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Biologi Oleh Barkah Wulandari 4401408111

Lebih terperinci

MODUL XIII KEANEKARAGAMAN ORGANISME

MODUL XIII KEANEKARAGAMAN ORGANISME 78 MODUL XIII KEANEKARAGAMAN ORGANISME TUJUAN Mempelajari sebagian dari keanekaragaman organisme. TEORI Organisme memiliki keanekaragaman yang relatif banyak mulai dari yang bersel satu (uniselluler) sampai

Lebih terperinci

Mikroorganisme dalam Industri Fermentasi

Mikroorganisme dalam Industri Fermentasi Mikroorganisme dalam Industri Fermentasi Mas ud Effendi Agroindustri Produk Fermentasi TIP FTP - UB Mikrobia yang sering digunakan dalam fermentasi Bakteri (bacteria) Khamir (yeast) Jamur (fungi) 1 Bakteri

Lebih terperinci

JAMUR MAKROSKOPIS DAN MIKROSKOPIS

JAMUR MAKROSKOPIS DAN MIKROSKOPIS Laporan Praktikum Cryptogame Kelompok 2 JAMUR MAKROSKOPIS DAN MIKROSKOPIS Dede Fajar 1, Rizal Maulana Hasbi 2, Fani Fitria 3, Ulfia Setiani 4 Dedefajar346@gmail.com 1, Rizal.maulana@fst.uinsgd.ac.id 2,

Lebih terperinci

TUGAS PANGAN FERMENTASI. Kapang dan Aspergillus Oryzae Dalam Produk Fermentasi Tauco

TUGAS PANGAN FERMENTASI. Kapang dan Aspergillus Oryzae Dalam Produk Fermentasi Tauco TUGAS PANGAN FERMENTASI Kapang dan Aspergillus Oryzae Dalam Produk Fermentasi Tauco Disusun Oleh : Arni Ardila Sari 115100501111001 Made Monita Andrini P. 115100500111027 Maslia Fahrun Nisa 115100513111005

Lebih terperinci

KAPANG. (By. Yetti Wira Citerawati SY) Kapang adalah sekelompok mikroba yang tergolong dalam fungi dengan ciri khas memiliki

KAPANG. (By. Yetti Wira Citerawati SY) Kapang adalah sekelompok mikroba yang tergolong dalam fungi dengan ciri khas memiliki 1 KAPANG (By. Yetti Wira Citerawati SY) A. DEFINISI KAPANG Kapang adalah sekelompok mikroba yang tergolong dalam fungi dengan ciri khas memiliki filamen (miselium). Kapang termasuk mikroba yang penting

Lebih terperinci

JAMUR (fungi) Oleh : Firman Jaya,S.Pt.,MP 4/3/2016 1

JAMUR (fungi) Oleh : Firman Jaya,S.Pt.,MP 4/3/2016 1 JAMUR (fungi) Oleh : Firman Jaya,S.Pt.,MP 4/3/2016 1 JAMUR FUNGI KAPANG MOLD KHAMIR YEAST JAMUR MUSHROOM 4/3/2016 2 OUTLINE PENDAHULUAN CIRI-CIRI KHAMIR Struktur/ morfologi Pengelompokkan Cara Reproduksi

Lebih terperinci

A. KARAKTERISTIK UMUM FUNGI

A. KARAKTERISTIK UMUM FUNGI BAB 8 FUNGI A. KARAKTERISTIK UMUM FUNGI Fungi adalah organisme eukariot yang mempunyai dinding sel dan pada umumnya tidak motil. Karakteristik ini menyerupai karakteristik tumbuhan. Namun demikian fungi

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 7. Peran Bioteknologi dalam Mendukung Kelangsungan Hidup ManusiaLatihan Soal 7.4

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 7. Peran Bioteknologi dalam Mendukung Kelangsungan Hidup ManusiaLatihan Soal 7.4 SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 7. Peran Bioteknologi dalam Mendukung Kelangsungan Hidup ManusiaLatihan Soal 7.4 1. Organisme yang dapat dimanfaatkan sebagai protein sel tunggal (PST) adalah... Chlorella Candida

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I. Morfologi Jamur Benang

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I. Morfologi Jamur Benang LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I Morfologi Jamur Benang Oleh Nama : PUTRI IGA UNTARI NIM : 08101004050 Kelompok : X (Sepuluh) Asisten : Fenky Marsandi LABORATORIUM MIKROBIOLOGI JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Jamur merupakan sumber bahan pangan nabati yang cukup potensial di sekitar kita. Bahkan beberapa jenis jamur dari alam sudah lama dibudidayakan manusia sebagai sumber

Lebih terperinci

Lumut/Bryophyta. Alat perkembangbiakan lumut hati

Lumut/Bryophyta. Alat perkembangbiakan lumut hati Lumut/Bryophyta 1. Ciri-ciri dan sifat lumut Pada umumnya kita menyebut "lumut" untuk semua tumbuhan yang hidup di permukaan tanah, batu, tembok atau pohon yang basah, bahkan yang hidup di air. Padahal

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Jumlah Jamur yang Terdapat pada Dendeng Daging Sapi Giling dengan Perlakuan dan Tanpa Perlakuan

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Jumlah Jamur yang Terdapat pada Dendeng Daging Sapi Giling dengan Perlakuan dan Tanpa Perlakuan IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Jumlah Jamur yang Terdapat pada Dendeng Daging Sapi Giling dengan Perlakuan dan Tanpa Perlakuan Jumlah jamur yang terdapat pada dendeng daging sapi giling dengan perlakuan dan

Lebih terperinci

basidiomycetes mariana

basidiomycetes mariana basidiomycetes mariana Basidiomycetes Ciri basidiomycetes Basidium Basidiospore (spora sexual) yang dihasilkan diluar basidium Clamp Connection Septa dolipore Clamp Connection Clamp Connection Septa dolipore

Lebih terperinci

UKDW I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jamur merang (Volvariella volvacea) merupakan salah satu spesies jamur

UKDW I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jamur merang (Volvariella volvacea) merupakan salah satu spesies jamur 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jamur merang (Volvariella volvacea) merupakan salah satu spesies jamur pangan yang banyak dibudidayakan di Asia Timur dan Asia Tenggara. Beberapa kelebihan yang dimiliki

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Taman Nasional Berbak merupakan kawasan konservasi hutan rawa terluas di Asia

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Taman Nasional Berbak merupakan kawasan konservasi hutan rawa terluas di Asia 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Taman Nasional Berbak merupakan kawasan konservasi hutan rawa terluas di Asia Tenggara yang belum terjamah oleh eksploitasi manusia. Keunikan TNB

Lebih terperinci

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen Dicetak pada tanggal 08-0-9 Id Doc: 589c896689d09f9 8 Lampiran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Kelas Eksperimen RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Pertemuan

Lebih terperinci

Bagi mahasiswa. SKS / minggu

Bagi mahasiswa. SKS / minggu SKS / minggu : Bagi mahasiswa 50 (lima puluh) menit untuk acara tatap muka terjadual dengan Dosen (Tenaga Pendidik), dapat berupa perkuliahan, diskusi kelas, presentasi tugas, dan sejenisnya; 60 (enam

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Tanah gambut fibrik adalah tanah gambut mentah dengan ciri-ciri

TINJAUAN PUSTAKA. Tanah gambut fibrik adalah tanah gambut mentah dengan ciri-ciri II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanah Gambut Menurut Utomo (2008) tanah gambut berdasarkan tingkat kematangannya ada 3 yaitu: 1. Fibrik (baru mulai mengalami dekomposisi) Tanah gambut fibrik adalah tanah gambut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi, dekorasi, maupun furniture terus meningkat seiring dengan meningkatnya

BAB I PENDAHULUAN. konstruksi, dekorasi, maupun furniture terus meningkat seiring dengan meningkatnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan manusia akan kayu sebagai bahan bangunan baik untuk keperluan konstruksi, dekorasi, maupun furniture terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan usaha sadar dan disengaja oleh guru untuk membuat siswa belajar dengan jalan mengaktifkan faktor intern dan faktor ekstern dalam kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya jamur merang (Volvariella volvacea), jamur kayu seperti jamur

BAB I PENDAHULUAN. diantaranya jamur merang (Volvariella volvacea), jamur kayu seperti jamur BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jamur merupakan organisme yang mudah dijumpai, hal ini dikarenakan jamur dapat tumbuh disemua habitat (alam terbuka) sesuai dengan lingkungan hidupnya. Seiring

Lebih terperinci

Desain Bahan Ajar Biologi Berbasis Discovery Learning Dengan Scientific Approach untuk Materi Jamur di Kelas X SMA

Desain Bahan Ajar Biologi Berbasis Discovery Learning Dengan Scientific Approach untuk Materi Jamur di Kelas X SMA BIOSFER: JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI (BIOSFERJPB) 2018, Volume 11 No 1, 67-75 E-ISSN: 2614-3984 Desain Bahan Ajar Biologi Berbasis Discovery Learning Dengan Scientific Approach untuk Materi Jamur di Kelas

Lebih terperinci

to "u ' #" f,+ %*1" #e s*-

to u ' # f,+ %*1 #e s*- to "u ' #" f,+ %*1" #e s*- Buku Ajar MIKOLOGI DASAR Dr. Hj. Dwi Wahyuni, M.Kes. Diterbitkan atas kerjasama: LP3 dengan UPT Penerbitan UNIVERSITAS JEMBER Buku Ajar MIKOLOGI DASAR Dr. Hj. Dwi Wahyuni, M.Kes.

Lebih terperinci

GUNAKAN ALAS KAKIMU ATAU..

GUNAKAN ALAS KAKIMU ATAU.. Ciri-Ciri Umum Jamur GUNAKAN ALAS KAKIMU ATAU.. Abstrak Misetoma merupakan suatu lesi lokal yang membengkak disertai granula yang merupakan koloni-koloni padat dari jamur penyebab dan juga keluarnya cairan

Lebih terperinci

MANFAAT ANTIBIOTIK YANG DIHASILKAN OLEH MIKROORGANISME ENDOFIT

MANFAAT ANTIBIOTIK YANG DIHASILKAN OLEH MIKROORGANISME ENDOFIT Peranan Mikroorganisme Endofit sebagai Penghasil Antibiotik Oleh : Rudy Purwanto, S.si 22-Okt-2008, 11:20:25 WIB KabarIndonesia - Mikroorganisme yang hidup di alam ini tersebar luas, baik yang hidup dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ubi kayu. Bahan pangan tersebut merupakan pati yang diekstrak dengan air

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ubi kayu. Bahan pangan tersebut merupakan pati yang diekstrak dengan air BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tepung Tapioka Tepung tapioka merupakan suatu jenis bahan pangan yang dibuat dari ubi kayu. Bahan pangan tersebut merupakan pati yang diekstrak dengan air dari umbi singkong

Lebih terperinci

Gambar 1.2. morfologi umum suatu fungi

Gambar 1.2. morfologi umum suatu fungi 1 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Definisi dan Sejarah Mikologi adalah Ilmu yang mempelajari tentang fungi, pseudofungi dan organisme sejenisya. Wilayah kajian mikologi meliputi 2 topik utama, yaitu: a.taksonomi,

Lebih terperinci

A. Reproduksi Vegetatif : yaitu reproduksi dengan cara Pertunasan, Pembelahan, Pembelahan tunas dan Sporulasi aseksual B. Reproduksi Seksual : yaitu

A. Reproduksi Vegetatif : yaitu reproduksi dengan cara Pertunasan, Pembelahan, Pembelahan tunas dan Sporulasi aseksual B. Reproduksi Seksual : yaitu A. Reproduksi Vegetatif : yaitu reproduksi dengan cara Pertunasan, Pembelahan, Pembelahan tunas dan Sporulasi aseksual B. Reproduksi Seksual : yaitu reproduksi dengan Spora seksual. A. Reproduksi Vegetatif

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Secara taksonomi, Fusarium digolongkan ke dalam:

TINJAUAN PUSTAKA. Secara taksonomi, Fusarium digolongkan ke dalam: 17 TINJAUAN PUSTAKA Penyakit Layu (Fusarium solani) Biologi Secara taksonomi, Fusarium digolongkan ke dalam: Kingdom Filum Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Fungi : Ascomycota : Ascomycetes : Hypocreales

Lebih terperinci

REPRODUKSI JAMUR. Disampaikan dalam Pembimbingan OSN SMA 9 YOGYAKARTA. Reproduksi Jamur. Disusun oleh Anna Rakhmawati

REPRODUKSI JAMUR. Disampaikan dalam Pembimbingan OSN SMA 9 YOGYAKARTA. Reproduksi Jamur. Disusun oleh Anna Rakhmawati EGIATAN BELAJAR 1 REPRODUSI JAMUR Disusun oleh Anna Rakhmawati Email: anna_rakhmawati@uny.ac.id Disampaikan dalam Pembimbingan OSN SMA 9 YOGYAARTA 18 Desember 2013 Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas Matematika

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Mikoriza merupakan sebuah istilah yang mendeskripsikan adanya hubungan

I. PENDAHULUAN. Mikoriza merupakan sebuah istilah yang mendeskripsikan adanya hubungan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Mikoriza merupakan sebuah istilah yang mendeskripsikan adanya hubungan simbiosis yang saling menguntungkan antara akar tanaman dengan fungi tertentu. Melalui

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM FUNGI MIKROSKOPIS

LAPORAN PRAKTIKUM FUNGI MIKROSKOPIS LAPORAN PRAKTIKUM FUNGI MIKROSKOPIS Diajukan untuk Memenuhi Tugas Praktikum Mata Kuliah: Botani Criptogame Dosen Pengampu: Ipin Aripin, M.Pd Disusun Oleh: Wahyu lutfi imam abdulloh 16.24.1.0008 PROGRAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Ciri makroskopis : mula-mula koloni berupa jelaga-jelaga hitam yang halus, hari fungi mulai menutupi permukaan cawan petri.

LAMPIRAN. Ciri makroskopis : mula-mula koloni berupa jelaga-jelaga hitam yang halus, hari fungi mulai menutupi permukaan cawan petri. LAMPIRAN Lampiran 1. Ciri makroskopis dan mikroskopis fungi yang ditemukan pada serasah A. marina yang mengalami proses dekomposisi pada berbagai tingkat salinitas 1. Aspergillus sp.1 Ciri makroskopis

Lebih terperinci

Struktur dan fungsi sel

Struktur dan fungsi sel 1 KERAGAMAN EUKARIOT Struktur dan fungsi sel Struktur sel lebih kompleks dibandingkan dengan prokariot, mempunyai nukleus yang terbungkus membran dan berbagai organel (mitokondria, kloroplas, alat golgi,

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERSTRUKTUR (STRUCTURED INQUIRY) TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI SAINS SISWA PADA KONSEP JAMUR

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERSTRUKTUR (STRUCTURED INQUIRY) TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI SAINS SISWA PADA KONSEP JAMUR PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERSTRUKTUR (STRUCTURED INQUIRY) TERHADAP KEMAMPUAN LITERASI SAINS SISWA PADA KONSEP JAMUR (Quasi Eksperimen di SMA Negeri 5 Depok) Skripsi Diajukan kepada Fakultas

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. organik seperti selulosa, pati, lignin, dan glukosa (Irianto et al., 2008).

II. TINJAUAN PUSTAKA. organik seperti selulosa, pati, lignin, dan glukosa (Irianto et al., 2008). II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jamur Tiram Putih Jamur merupakan organisme yang tidak berklorofil, sehingga tidak dapat memanfaatkan cahaya matahari untuk mensintesis karbohidrat dengan cara fotosintesis. Oleh

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1. diajukan oleh. Wahyu Nurngansyah

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1. diajukan oleh. Wahyu Nurngansyah Studi Implementasi Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Website pada Pembelajaran Biologi Materi Pokok Fungi Terhadap Hasil Belajar dan Minat Belajar Siswa di MAN LAB UIN Yogyakarta SKRIPSI Untuk memenuhi

Lebih terperinci

PENICILLIUM CHRYSOGENUM

PENICILLIUM CHRYSOGENUM PENICILLIUM CHRYSOGENUM Oleh : Andriani Diah I. B1J012011 Istiqomah B1J012019 Yenita Riani B1J012102 TUGAS TERSTRUKTUR MIKOLOGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS

Lebih terperinci

ABDUL GHOFUR, SKM, M.Kes (EPID) IDENTIFIKASI JAMUR KONTAMINAN PADA SUSU KAMBING BERDASARKAN PERBEDAAN SUHU DINGIN.

ABDUL GHOFUR, SKM, M.Kes (EPID) IDENTIFIKASI JAMUR KONTAMINAN PADA SUSU KAMBING BERDASARKAN PERBEDAAN SUHU DINGIN. ABDUL GHOFUR, SKM, M.Kes (EPID) 06.01.067401. IDENTIFIKASI JAMUR KONTAMINAN PADA SUSU KAMBING BERDASARKAN PERBEDAAN SUHU DINGIN. ABSTRAK Latar belakang: Susu kambing segar merupakan cairan putih dari induk

Lebih terperinci

PEDOMAN PRAKTIKUM MIKOLOGI PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI SEMESTER GASAL TA. 2017/2018. Oleh: TRI MUJOKO PENTA SURYAMINARSIH SRI WIYATININGSIH

PEDOMAN PRAKTIKUM MIKOLOGI PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI SEMESTER GASAL TA. 2017/2018. Oleh: TRI MUJOKO PENTA SURYAMINARSIH SRI WIYATININGSIH PEDOMAN PRAKTIKUM MIKOLOGI PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI SEMESTER GASAL TA. 2017/2018 Oleh: TRI MUJOKO PENTA SURYAMINARSIH SRI WIYATININGSIH PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

by Widyasepta Nurpratitis

by Widyasepta Nurpratitis by Widyasepta Nurpratitis 08312244019 Ayo Belajar! Daftar Isi Pertumbuhan merupakan penambahan biomassa yang ditandai dengan penambahan berat, panjang, volume, dan jumlah sel. merupakan perubahan struktur

Lebih terperinci

Aktivator Tanaman Ulangan Ʃ Ӯ A0 T1 20,75 27,46 38,59 86,80 28,93 T2 12,98 12,99 21,46 47,43 15,81 T3 16,71 18,85 17,90 53,46 17,82

Aktivator Tanaman Ulangan Ʃ Ӯ A0 T1 20,75 27,46 38,59 86,80 28,93 T2 12,98 12,99 21,46 47,43 15,81 T3 16,71 18,85 17,90 53,46 17,82 Lampiran 1. Tabel rataan pengukuran tinggi bibit sengon, bibit akasia mangium, dan bibit suren pada aplikasi aktivator EM 4, MOD 71, dan Puja 168. Aktivator Tanaman Ulangan Ʃ Ӯ 1 2 3 A0 T1 20,75 27,46

Lebih terperinci