BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Implementasi Remote Trading di PT. Panin Capital PT. Panin Capital mulai mengimplemetansikan remote trading pada tahun 2005 awal untuk menunjang perdagangan mereka. PT. Panin Capital merupakan salah satu Anggota Bursa yang mendaftar untuk mengikuti remote pada gelombang ke IV. Pada bulan oktober tahun 2004 PT. Panin Capital mulai menganggarkan dana mereka untuk dapat mengikuti remote trading yang merupakan syarat bagi setiap Anggota bursa untuk dapat terus bertahan dan bergelut dalam dunia pasar modal di Indonesia, hal ini merupakan terobosan baru yang diambil oleh PT. Bursa Efek Jakarta. Menurut mereka dengan diberlakukan remote trading system ini maka Anggota Bursa dapat meningkatkan transaksi mereka dan meningkatkan pasar modal di Indonesia. Gelombang IV dimulai bulan Oktober 2004 sampai Januari 2005, PT.Panin Capital menyusun rencana kerja mereka untuk penyelenggaraan Remote Trading System ini sebagai berikut : 1. Oktober 2004 s/d Desember 2005 Mencari Harga terbaik yang disepakati Direksi untuk pembelian perangkat Lunak dan Perangkat Keras yang akan di gunakan untuk JATS-RT. 40

2 41 2. Januari 2005 Mengetest perangkat lunak dan perangkat keras yang dibeli serta mempelajari system untuk koneksi JONEC ke JONES dengan mencoba sistem keamanannya. Bila dalam masa uji coba ini perangkat lunak dan perangkat keras bekerja dengan baik dan tidak ada halangan yang berarti, maka setelah itu kita coba untuk masuk ke Remote Trading. Berhubung terbatasnya dana yang dianggarkan oleh PT.Panin Capital, maka pelaksanaan live remote trading menjadi mundur Awal juli 2005 PT. Panin Capital mulai live yang rencana awal akan live pada bulan maret PT. Bursa Efek Jakarta telah memilih vendor untuk jaringan remote trading system mereka yaitu dengan menggunakan cable fiber optic dengan vendornya yaitu PT.Broadband multimedia sebagai penyedia layanan cable fiber optic ini. PT. Broadband multimedia telah memasang tariff untuk ditujukan ke anggota Bursa dengan rincian sebagai berikut : Router Cisco USD $2.500,- VPN Concentrator Cisco USD $ 2.995,- Biaya Kontrak 5 Tahun : 1. Biaya Sewa Jaringan 1 Link 128 Kbps - Rp ,- 2 Link 128 Kbps - Rp. 9,000,000,- 2. Biaya Pemeliharaan USD $ 722 / Tahun ( dengan router ) USD $ 288,48 / Tahun ( tanpa router ) 3. Biaya Instalasi USD $ 750

3 42 Berdasarkan harga tersebut diatas PT. Panin Capital merasa keberatan, maka berdasarkan hal tersebut PT. Panin Capital meminta kepada PT.Bursa Efek Jakarta agar alat seperti router dan vpn tidak diwajibkan untuk membelinya melalui PT.Broadband Multimedia Tbk. PT.Bursa Efek Jakarta menyetujui dan mereka mewajibkan semua Anggota Bursa untuk mengetes mesin / perangkat yang dibeli di PT.Bursa Efek Jakarta. PT. Panin Capital menemukan vendor yang menawarkan harga terjangkau tetapi dengan merek lain selain Cisco, yaitu mereka menyebutnya KT-11 ini merupakan alat router dan VPN yang dikonfigurasi sendiri dengan menggunakan OS Linux. KT-11 ditawarkan oleh PT.X seharga : 1. Untuk Router USD $ Untuk VPN USD $ Dengan itu maka PT.Panin Capital merekomemdasikan kepada PT.X untuk menguji alatnya di PT.Bursa Efek Jakarta. Hasil pengujian menyatakan bahwa untuk router gagal untuk connect ke system BEJ sedangkan VPN dapat connect ke system BEJ. Dengan hasil tersebut maka PT.Panin Capital membeli router pada PT.Broadband Multimedia Tbk dan VPN dibeli di PT.X. Untuk software PT.Panin Capital menggunakan PT.Bizelle Solution sebagai penyedia software dengan harga yang ditawarkan terjangkau. Setelah semua perangkat yang dibutuhkan terpasang di PT.Panin Capital dengan pembagian ruang untuk server, trader dan sales yang terpisah. Dengan konfigurasi sebagai berikut :

4 43 Gambar 4.1 Infrastruktur jaringan Pada tanggal 23 Mei 2005 dilakukan audit review oleh KAP sebagai syarat untuk live JATS-RT hasil audit menggambarkan bahwa PT. Panin Capital boleh live karena semua syarat kelayakan ( lampiran 2 ) untuk live telah terpenuhi dan SOP dari Panin Capital sendiri telah baik dan merupakan suatu Standar Operasi yang berlaku umum yang telah ditetapkan oleh PT. Bursa Efek Jakarta (Lampiran 3).

5 44 Pada tanggal 11 Juni 2005 dilakukan mock trading 1 ( Mock trading adalah pengujian perangkat untuk menghubungkan JONEC dan JONES melalui perdagangan buatan ) dengan scenario mock trading sebagai berikut : Tabel 4.1 Scenario Mock Kegiatan Jam Keterangan 1. Start-Up sistem JONEC 08:30 08:45 Persiapan di sisi BEJ dan Anggota Bursa (AB) Otentikasi Login/RSA oleh AB 2. Proses Login dan Persiapan 08:45 09:10 Pengaktifan koneksi Anggota Bursa ke JATS 3. Sesi Pre-Opening 09:10 09:25 Pengujian Fungsi Pre-Opening Pengujian Kapasitas menerima Order Pre-Opening 4. Sesi I Perdagangan 09:30 11:00 Pengujian Fungsi Perdagangan Sesi I 5. Break Sesi I 11:00 11:15 Break Sesi I 6. Sesi II Perdagangan 11:15 12:30 Pengujian Fungsi Perdagangan Sesi II 7. Fail-Over Network dan Security 11:45 11:50 Pengujian Fail-Over Firewall di sisi BEJ AB melakukan Pengujian Fungsi Perdagangan sesi II 8. Fail-Over JONES 12:00 12:15 Pengujian untuk melihat perilaku fail-over JONES di sisi BEJ. Di sisi BEJ, fail over dilakukan secara manual 9. AB Logoff dari JATS-RT 12:30 12:35 Semua AB logoff dari BEJ 10. BEJ shutdown sistem JATS-RT 12:35 BEJ shutdown sistem JATS-RT, semua koneksi terputus 11. Break Makan Siang 12:35 13:00 Istirahat makan siang

6 45 Kegiatan Jam Keterangan 12. Melengkapi laporan hasil Mock Trading 13:00 13:30 Setelah laporan dilengkapi, mohon di ke Hasil Mock Trading I (Sabtu, 11 Juni 2005) Problem 1. Terjadi beberapa kali Disconecting, menurut PT.X konfigurasi belum pas 2. Amend gagal Usulan buat pihak Bizelle dan PT.X: 1. Sebagai persiapan Mock 2, diharapkan program versi terbaru sudah diinstall di Panin Capital 2. Kedatangan dari pihak PT.X diharapkan lebih awal, agar dapat mengikuti preopening mock trading sesuai jadwal 3. Bizelle menjanjikan update program hari selasa, dan mulai hari selasa akan dilakukan training program Setelah pelaksanaan Mock I dan dengan hasil yang kurang bagus karena VPN yang bermasalah sering disconnect mengakibatkan perdagangan terhenti. Maka pada tanggal 18 Juni 2005 dilakukan Mock II dengan scenario yang sama dengan mock I. Hasil dari Mock II ini sangat menunjukan peningkatan yang bagus seperti VPN yang stabil dan software remote yang sudah dapat dipakai tanpa kendala. Tanggal 1 Juli 2005 PT.Panin Capital live dengan menggunakan remote Trading, dan floor BEJ sebagai back up bila server down.

7 Perkembangan Pasca Impelentasi Remote Trading System Semenjak dimulainya live Remote Trading System di PT. Panin Capital sampai akhir tahun 2005 kemarin ditemukan beberapa kendala dan masalah yang terjadi pada software remote trading dimana yang bertanggung jawab atas hal ini adalah PT. Bizelle solution sebagai vendornya. Masalah tersebut telah di rapatkan dan dicari jalan keluarnya sebagai berikut : Tabel 4.2 Kendala dan Masalah pada Software Remote Trading No Complain & Request Explanation BizEquity 1. Setiap hari out of memory Kami menyarankan computer client menambah memory menjadi 512 mb melihat banyaknya jumlah transaksi di panin Capital 2 Multi currency support, currency efeknya kemana Efeknya akan berpengaruh ke trade confirmation. 3 Multi branches support including opening external sales agent, belum jelas kemampuannya buat apa? Karena pihak panin tidak menyertakan request implementasi multibranches maka kami tidak mensetting aplikasi ini. 4 Manage/ edit user hanya bisa sekali, harus keluar dulu baru masuk lagi, yang muncul tidak sesuai dengan yang di klik. SOP pembuatan user baru memang mengharuskan application manager untuk keluar dulu(log out) dan asuk kembal menggunakan user tersebut. 5 Export report to Excel tidak bisa dibaca. Telah sukses kami test, namun yang dimaksud tidak terbaca kami tiadk faham? 6 Kode customer tidak bisa dibuat Default aplikasi menggunakan generalisasi system. 7 Sebelah customer tidak ada nama field Pertanyaan harus dikonfirmasi. 8 Pengisiian initial Iitial adalah pengambilan record nama cust. Dengan cepat. (fast type) 9 Produk trading error uat apa? Untuk mengalokasikan apabila terjadi trading error kedalam satu account. 10 Efek dari execution type bisa dirubah Tidak tidak 11 Customer status korelasi dengan B/O Ada korelasi, karena diharapkan diisi oleh back-office 12 Customer status, dst sampai cust. Margin Baca App. Manager guide 13 Real time check customer position dsb Saat customer order dapat langsung mencheck keadaan keuangan dan saham

8 47 yag dimiliki customer 14 Automatic Average price calculation Average price akan muncul untuk order yang match dengan harga berbeda 15 Stock summary tidak ada Pada bizequity client View Market info 16 Ware house order & trade tidak ada Pada panin belum dipasang. 17 End of day process Akan di bahas pada pertemuan 18 Cancel Today Matching Akan di bahas pada pertemuan 19 Data migration Akan di bahas pada pertemuan 20 Data integration Akan di bahas pada pertemuan, sementara menggunakan report order list yang di print setiap selesai trading. Semua penjelasan dari vendor mengenai masalah yang ada dibahas pada pertemuan dengan Pihak Bizelle. Jawaban dari Pihak Bizelle lebih menyarankan bahwa perangkat computer PT. Panin Capital harus di upgrade terutama memorinya. PT. Panin Capital telah melakukan saran yang diberikan oleh pihak Bizelle tetapi sampai akhir tahun kemarin belum ada perubahan yang berarti yang dapat menyelesaikan masalah tersebut. Pihak Bizelle kurang Profesional menanggapi kritik dari PT. Panin Capital mereka dihubungi selalu sibuk dan bersikap seakan-akan ingin menjauh dari Panin Capital. Hasil yang dicapai oleh PT.Panin Capital terlihat mulai membaik semenjak diterapkan remote trading ini, meskipun banyak masalah yang terjadi dalam masa juli sampai Desember 2005, hal ini dapat kita lihat dalam lampiran 4. Pada awal Januari 2006 PT. Panin Capital mengambil inisiatif untuk mengganti seluruh Software Remote Trading dengan vendor Back Office PT.Panin Capital yaitu PT. Adhika Graha Kencana dengan Software yang ditawarkan dengan nama Securities Administration System Remote Trading ( SAS-RT ).

9 48 Ini merupakan pemborosan dan telah membengkakkan biaya untuk penerapan Remote Trading ini, dulu PT. Panin Capital menetapkan pilihan vendor software untu Remote Trading semata-mata karena harga ( cost ) yang relative murah diantara vendor lain dan juga ada orang Bizelle yang dipercaya PT. Bursa Efek Jakarta untuk membuat Aplikasi RT di BEJ. Namun kenyataannya hasilnya sangat jelek banyak masalah yang sampai Januari ini belum terselesaikan. Hal ini menurut kami kurang efisien karena PT.Panin Capital tidak dapat memprediksi apa yang terjadi kedepan bila vendor ini gagal karena dalam dunia Pasar Modal vendor ini merupakan vendor baru, mereka dulu mengerjakan Software sesuai permintaan perusahaan, dulu Bizelle ini bernama PT. BOFIS Indonesia. Semenjak PT BEJ mau menerapka remote trading untuk perdagangan vendor ini baru terjun ke pasar modal dan mempelajari seluk beluk pasar modal dan berganti nama menjadi PT. Bizelle Solution. Rencana PT. Panin Capital akan menerapkan software barunya dengan vendor lama yaitu PT.Adhika Graha Kencana dan mau mengintegrasikan seluruh system di kantornya dari Front Office sampai Back Office agar mengurangi adanya human error. Untuk melaksanakannya PT.Panin Capital mengeluarkan dana lagi untuk membayar vendor yang baru sebesar Rp. 180 juta sedangkan dahulu vendor yang lama baru dibayar sebesar Rp. 30 juta oleh PT.Panin Capital dan mengeluarkan dana untuk Audit review lagi sebesar Rp. 15 juta sedangkan dulu telah mengeluarkan dana sebesar Rp. 30 Juta untuk review pertama.

10 49 Pada awal Januari PT. Bursa Efek Jakarta banyak melakukan kesalahan dalam system remote trading ini. Ada beberapa order yang di reject oleh remote dan ada order yang dilakukan pada saat mock oleh AB lain masuk dalam remote sehingga menimbulkan kerugian bagi AB tersebut, Pihak BEJ menyalahkan AB tersebut karena mereka belum melakukan house keeping yaitu menhapus seluruh order yang dilakukan pada saat Mock, menurut kami hal tersebut bukan juga semata-mata kesalahan AB itu, karena pada saat mock dan live dilakukan oleh dua server yang berbeda. Pada saat mock di lakukan dengan server development sedangkan pada saat live dilakukan dengan server Production disisi Bursa Efek Jakarta. Pihak BEJ harus dapat belajar dari pengalaman ini, mereka harus memikirkan bagaimana menanggulanginya agar masalah yang demikian tidak terjadi lagi. 4.3 Manfaat Nilai Ekonomis Manfaat nilai ekonomis ini mencakup Value Linking, Value Acceleration dan Value Restructuring terhadap manajemen perusahaan yang dikalkulasi dalam bentuk perhitugan ROI sederhana. Dalam implementasi awal Remote Trading ini diperlukan suatu investasi dalam perangkat lunak maupun perangkat keras. Biaya investasi ini dilakukan secara bertahap dimulai dengan perangkat keras yang dibutuhkan oleh perusahaan seperti mempersiapkan JONEC ( JSX One Client), BOFIS Server (Brokerage Office Information Sistem), Routers, Hub / Switch, LAN (Local Area

11 50 Network) dan dari sisi perangkat lunak diperlukan FIX Engine (Financial Information Exchange) dan FireWall. Adapun perincian biaya investasi dalam implementasi remote trading system yang dimaksud adalah sebagai berikut : 1. Biaya untuk perangkat keras seperti Server HP Proliant, Router, UPS, VPN, Komputer Client sebesar Rp. 156,653,000,- 2. Biaya untuk perangkat lunak seperti Operating System, Software Remote Trading, Antivirus sebesar Rp. 42,630,000,- 3. Biaya untuk ruang kerja seperti sewa ruangan dan partisi ruangan sebesar Rp. 11,760,000,- 4. Biaya jasa reviewer untuk mereview prosedur dan perangkat untuk remote trading sebesar Rp. 43,120,000,- 5. Biaya untuk jaringan seperti pemasangan fyber optic dan stock watch sebesar Rp. 14,700,000,- 6. Total Biaya seluruhnya untuk implementasi ini adalah sebesar Rp. 268,863,000,- PT. Bursa Efek Jakarta mengeluarkan dana sebesar Rp. 75,000,000,- yang diberikan kepada setiap Anggota Bursa agar penerapan Remote Trading ini dapat berlangsung baik dan cepat. Jadi Total biaya diatas setelah di potong dana dari PT. Bursa Efek Jakarta menjadi sebesar Rp. 193, 863,000,-. Untuk lebih rincinya dapat dilihat dalam tabel 4.3 dibawah ini :

12 51 Tabel 4.3 Lembar kerja Biaya Pendekatan Keuangan (Initial Cost), 1 USD = Rp. 9,800,- A B C D E Perangkat Keras Server Hp Proliant with 2 Ethernet Card and ( 2 unit ) USD 1600 x 2 $ 3, Komputer intel pentium 4 2 Ghz ( 7 unit ) USD 600 x 10 $ 6, Router Cisco 2800 USD 2,500 $ 2, VPN KT-11 USD 1,100 $ 1, Fiber Driver USD 1,500 $ 1, LCD Screen Monitor 14 inch ( 6 unit ) USD 200 X 6 $ 1, UPS USD 300 $ HUB 3 COM 8 port ( 4 unit ) USD 35 x 4 $ HUB 3 COM 16 port ( 1 unit ) USD 45 $ Total h/w $ 15, Perangkat Lunak Microsoft Windows 2000 Server with Service Pack 4 USD 170 x 2 $ Symantec Norton Antivirus 2005 USD 45 x 2 $ Microsoft Office XP USD 260 x 7 $ 1, Remote Trading Software ( BizEquity ) USD 300 $ Remote Trading Software ( SAS ) + Back office USD 1800 $ 1, Total s/w $ 4, Tempat kerja Sewa ruangan baru di Lantai 4 ( per bulan ) USD 500 $ Partisi untuk ruangan server dan floor trader USD 700 $ Total $ 1, Jasa Reviewer KAP & Konsultan USD 4400 $ 4, Jaringan Instalasi Fiber Optic USD 750 $ Instalasi Stock Watch USD 450 $ Pengkabelan untuk komputer client + jaringan USD 300 $ Total $ 1, Initial Cost ( $ ) Initial Cost ( Rp ) -/- Dana dari PT. Bursa Efek Jakarta Total Initial Cost ( Rp ) $ Rp Rp Rp 27, ,863,000 75,000, ,863,000

13 52 Pengeluaran rutin untuk menunjang kegiatan dalam remote trading ini adalah sebagai berikut : 1. Penambahan pegawai 3 orang untuk technical Support sebesar Rp 90,000,000,- dalam setahun dengan asumsi ada penambahan Rp dalam setiap bulannya. 2. Biaya untuk fyber Optic dan Stock Watch sebesar Rp. 5,600,0000,- dalam sebulan dengan asumsi ada penambahan biaya Rp. 500,000,- setiap tahunnya. 3. Biaya Maintanance untuk jaringan dan router sebesar Rp. 7,200,000,- dalam sebulan dengan asumsi ada penambahan biaya sebesar Rp. 500,000,- dalam setahun. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel 4.4 dibawah ini : Tabel 4.4 Lembar pengeluaran Rutin Pengeluaran Rutin 1. Support A. Technical Support 3 orang Rp. 2,500,000/month 90,000,000 Sub total 90,000,000 Year Network Fee Support Total ,400, ,000, ,400, ,700, ,000, ,700, ,800, ,000, ,800, Asumsi : 1 Month fee for Fyber Optic = Rp. 4,500,000 1 Month fee for Stock Watch = Rp. 1,100,000 1 Year fee for Maintanance Fyber Optic and Roter = Rp. 7,200,000 ada kenaikan satu tahun sekali sebesar Rp

14 53 Tabel 4.5 Value Linking & Acceleration Asumsi Yang Digunakan Volume dalam lembar saham ; Value dalam rupiah ; Net Economic Benefit dalam rupiah Transaction volume Item volume/month Value/month Volume / year Value / year Floor 4,000,000 2,000,000,000 48,000,000 24,000,000,000 Remote Trading 6,000,000 5,500,000,000 72,000,000 66,000,000,000 Value Linking & Acceleration Commision fee Transaction via Floor Dalam tabel 4.5 di atas kita dapat lihat dampak atau comparison sebelum dan sesudah menggunakan remote trading. Dalam tabel di atas dapat dilihat bahwa transaksi sebelum menggunakan remote trading (masih menggunakan floor) adalah sebesar lembar saham per tahun dengan nilai transaksi Rp ,- per tahun. Sesudah menggunakan remote trading transaksi ini diperkirakan akan meningkat menjadi sebesar lembar saham per tahun dengan nilai transaksi Rp ,- per tahun. Setelah kita membandingkan sebelum dan sesudah remote kita lihat ada kenaikan transaksi yang cukup signifikan yaitu dari lembar saham per tahun menjadi lembar saham per tahun berarti ada peningkatan transaksi sebesar lembar saham per tahun. Transaction via Remote Trading Total Net economic benefit % 60,000, ,000, ,000, % 108,000, ,000, ,000, % - 630,000, ,000,000.00

15 Perhitungan ROI Pendekatan Keuangan (Dampak Ekonomi) A. Initial Cost 193,863, B. Arus Kas Tahunan Keterangan Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Total Keuntungan Ekonomi Bersih 105,000, ,000, ,000, Pendapatan Sebelum Pajak 105,000, ,000, ,000, Biaya Pengeluaran Rutin 164,400, ,700, ,800, Arus Kas Bersih (59,400,000.00) (49,700,000.00) 408,200, ,100, C.Pendapatan atas Investasi 51% sebesar 51 %. Dari perhitungan ROI di atas kita dapat lihat nilai yang diperoleh adalah Penilaian 0 0 atau kurang dari 0 1 1% sampai 299% 2 300% sampai 499% 3 500% sampai 699% 4 700% sampai 899% 5 Lebih dari 899% Dalam tabel di atas terlihat untuk ROI sebesar 51 % masuk dalam range Analisa Domain Bisnis Untuk mengetahui dampak penerapan Remote Trading dalam perusahaan ditinjau dari segi domain bisinis maka dapat dilihat dari kuesioner yang disebarkan kepada

16 55 karyawan dalam domain bisnis yang menggunakan atau berhubungan langsung dengan Remote Trading ini. Kuesioner yang diterima kembali adalah sejumlah 10 respoden yang terdiri dari : 3 orang dari posisi sales 2 orang dari posisi trader 1 orang dari posisi Operation Manager 4 orang dari posisi staff Rangkuman dari jawaban seluruh responden dapat dilihat pada tabel 4.6. Pada tabel ini telah dihitung skor rata-rata dari masing-masing nilai dan resiko dalam domain bisinis yang nantinya akan digunakan dalam melengkapi information economic scorecard. Untuk resiko Project or Organizational Risk, Skor 1 hingga 4 dipecah ke tingkat skor yang lebih kecil hingga 0.5. Tabel 4.6 Rangkuman jawaban responden dari domain bisnis Total Skor Averaged Skor Strategic Match Competitve Advantage Management Information Support Competitive Response Project or Organizational Risk Berdasarkan pada hasil rangkuman pada tabel diatas dapat disimpulkan bahwa :

17 56 1. Pada nilai Strategic Match didapatkan skor rata-rata 5 yang berarti sistem Remote Trading secara langsung mencapai tujuan strategik perusahaan. 2. Pada nilai Competitive Advantage di dapatkan skor rata-rata 3.80 yang berarti sistem Remote Trading memberikan sedikit pertukaran data atau akses keluar, dan cukup meningkatkan posisi kompetitif perusahaan. 3. Sedangkan pada nilai Management Information Support adalah yang berarti bahwa penerapan remote trading tidak berhubungan dengan pelayanan penyediaan informasi manajemen, tetapi memberikan informasi tentang fungsi-fungsi yang secara langsung mendukung kegiatan inti perusahaan. 4. Untuk nilai Competitive Response menghasilkan nilai 3.80 yang berarti jika penerapan Remote Trading ini ditunda, kemungkinan mengakibatkan kerugian kompetitif lebih jauh bagi perusahaan, atau kehilangan kesempatan kompetitif, atau keberhasilan dari kegiatan yang berjalan dalam perusahaan dapat dibatasi tanpa adanya sistem remote trading. 5. Untuk Project or Organizational Risk didapatkan skor rata-rata 2.15 yang berarti bahwa perusahaan siap dalam melakukan perubahan-perubahan yang diperlukan oleh sistem Remote Trading dalam penerapanannya. Perlu diperhatikan bahwa skor rata-rata dari seluruh variabel dalam domain bisnis merupakan masukan yang diberikan oleh responden yang merupakan pengguna sistem Remote Trading ini.

18 Analisa Domain Teknologi Selain nilai-nilai dan resiko dari domain bisnis yang diukur, tetapi nilai dari domain teknologi juga memiliki nilai-nilai dan resiko tersendiri yang perlu dikaji. Domain teknologi yang dimaksud adalah para personil TI yang ada dalam perusahaan yang terlibat dalam pengembangan sistem Remote Trading ini. Jumlah responden yang ada dalam domain teknologi ini berjumlah 2 orang. Rangkuman dari jawaban responden terhadap kuesioner domain teknologi akan dilihat pada tabel 4.7 dibawah ini. Pada tabel ini juga telah dihitung skor rata rata pada setiap nilai dan resiko yang ada dalam domain teknologi yang diberikan oleh responden. Tabel 4.7 Rangkuman jawaban dari Domain Teknologi Score Average Score Strategic IS Architecture Definitonal Uncertainty IS Infrastructure Risk Technical Uncertainty a. Skills b. Hardware c. Software d. Aplication Software Berdasakan nilai-nilai pada tabel diatas maka dapat disimpulkan : 1. Pada nilai Strategic IS Architecture didapatkan skor rata-rata 4.50 yang berarti sistem Remote Trading ini merupakan bagian integral dari perencanaan

19 58 strategis informasi perusahaan dan memiliki payoff yang tinggi, bukan merupakan prasyarat bagi proyek lain yang terdapat dalam perencanaan strategis informasi, tetapi sangat terkait dengan prasyarat proyek lain. 2. Pada nilai Definitional Uncertainty didapatkan skor rata-rata 0 yang berarti sistem Remote Trading ini persyaratannya jelas dan disetujui, Spesifikasinya jelas dan disetujui, Area yang ditelaah jelas, memiliki probabilitas tidak adanya perubahan yang sangat tinggi. 3. Berdasarkan nilai yang didapat secara perhitungan mendapatkan nilai sebesar 3.00 dari nilai rata-rata semua komponen yang ada dalam Technical Uncertainty. Adapun perincian masing-masing skor dari Technical Uncertainty yang dilihat dari faktor derajat kesiapan keterampilan, hardware, software dan perangkat aplikasi, maka dapat disimpulkan seperti dibawah ini : Keterampilan yang dibutuhkan, dibutuhkan beberapa keterampilan baru bagi staff dan manajemen Ketergantungan perangkat keras, perangkat keras yang sudah ada sekarang masih dapat digunakan tetapi aplikasi yang digunakan akan berbeda. Ketergantungan piranti lunak, dalam pengoperasian piranti lunak akan dibutuhkan beberapa feature baru, mungkin dibutuhkan juga antar muka yang kompleks antar piranti lunak.

20 59 Piranti lunak aplikasi, program yang tersedia secara komersial namun membutuhkan modifikasi yang cukup banyak, atau program sudah tersedia dalam perusahaan namun membutuhkan banyak modifikasi yang banyak, atau piranti lunak akan dibangun sendiri dengan kompleksitas rancangan yang minimal, tetapi pemograman yang lumayan kompleks. 4. Pada nilai Information Sistem Infrastructure Risk, ditinjau dari segi kesiapan infrastruktur sistem dalam perusahaan mencakup jaringan, komunikasi data dan faktor-faktor lain yang berkaitan dengan pembiayaan langsung diluar proyek ini maka mendapatkan nilai 3, sehingga dapat diartikan bahwa dibutuhkan perubahan yang cukup terhadap beberapa elemen sistem pengiriman layanan komputer. Perlu diperhatikan bahwa nilai dan resiko yang ada dalam variabel dalam domain teknologi ini merupakan masukan yang diberikan oleh personil teknologi dalam domain teknologi. Setelah semua dinilai, lalu kita masukkan penilaian dari domain bisnis dan domain teknologi kedalam Information Economic Scorecard seperti yang terlihat dalam tabel 4.8 dibawah ini.

21 60 Tabel 4.8 Information Economic Scorecards Busines Domain Technology Domain Weighted Score ROI SM CA MI CR OR SA DU TU IR Business Domain Technology Domain Weighted Value Setelah mendapatkan pengkajian dari Information Economics Scorecard maka akan dibuat suatu pengertian kualitatif dari skor penerapan Remote Trading ini, maka akan dibuat suatu jenjang predikat penerapan Remote Trading yang disusun berdasarkan skor tertinggi, skor tengah dan skor terendah yang mungkin didapat oleh skor penerapan Remote Trading. Skor tertinggi akan didapat jika semua variabel yang berbobot positif mendapatkan skor 5 (ROI, SM, CA, MI, CR dan SA) dan seluruh variabel berbobot negatif mendapatkan skor 0 (OR, DU, TU dan IR), maka dapat dibuat persamaan sebagai berikut: Persamaan untuk skor tertinggi (5*20) + ( 0* (-10)) = 100 Sedangkan untuk skor tengah berarti seluruh variabel mendapat skor 2.5 dimana persamaannya adalah : Persamaan untuk skor tengah (2.5*20) + (2.5*(-10)) = 25

22 61 Skor terendah akan didapatkan jika seluruh variabel positif mendapatkan skor 0 dan selurh variabel negatif mendapatkan skor 5 sehingga persamaannya adalah sebagai berikut : Persamaan untuk skor terendah (0*20) + (5*(-10)) = -50 Dari ketiga persamaan skor diatas ini maka dapat disusun jenjang predikat untuk penerapan Remote Trading, dimana skor patokan yang digunakan dlaah skor tengah 25 sehigga hasilnya akan terlihat seperti pada tabel 4.9 dibawah ini. Tabel 4.9 Jenjang predikat kesuksesan implementasi Remote Trading Skala Skor Predikat Sangat Baik Baik Cukup Kurang (-50) Buruk Berdasarkan jenjang predikat pada tabel 4.16 dan skor penerapan Remote Trading yang bernilai maka dapat disimpulkan bahwa penerapan Remote Trading dala PT. Panin Capital ini akan memiliki predikat Cukup. Predikat ini dapat diartikan bahwa penerapan Remote Trading ini memberikan dampak yang cukup positif bagi kemajuan kinerja perusahaan walaupun tidak signifikan sekali. Terdapat beberapa hal yang menyebabkan penerapan Remote Trading ini mendapat predikat Cukup diantaranya adalah : Skor dari ROI yang didapatkan adalah 1 yang berarti bahwa pengembalian finansial dari investasi ini masih cukup rendah.

23 62 Sebagian besar dari bobot dan skor variabel berbobot positif masih rendah dengan rata-rata nilai antara 3 4, yang berarti bahwa tingkat kesadaran manajemen terhadap nilai-nilai positif ini masih rendah dalam proses pengambilan keputusan investasi mereka dan juga dampak positif ( sesuai dengan nilai-nilai positif dari kedua domain) dirasakan masih kurang oleh para karyawan yang akan terlibat dalam penerapan Remote Trading ini, terlihat dari skor rata-rata setiap bobot positif yang hanya bernilai antara 3 4. Predikat yang didapatkan oleh penerapan Remote Trading melalui information economics scorecard merupakan gambaran umum dari dampak penerapannya pada PT. Panin Capital. Namun dalam masing-masing skor variabel yang ada pada kedua domain tersebut terdapat hal-hal yang lebih detail yang dapat disimpulkan sebagai berikut. Untuk lebih meningkatkan dukungan Remote Trading terhadap kinerja perusahaan maka perlu ditingkatkan fungsionalnya terutama pada nilai-nilai yang mendapat skor rendah (anggap skor dibawah 3), yaitu: 1. Sedangkan pada nilai Management Information Support adalah yang berarti bahwa penerapan remote trading tidak berhubungan dengan pelayanan penyediaan informasi manajemen, tetapi memberikan informasi tentang fungsifungsi yang secara langsung mendukung kegiatan inti perusahaan. 2. Untuk Project or Organizational Risk didapatkan skor rata-rata 2.15 yang berarti bahwa perusahaan siap dalam melakukan perubahan-perubahan yang diperlukan oleh sistem Remote Trading dalam penerapanannya.

BAB IV ANALISA RETURN ON INVESTMENT

BAB IV ANALISA RETURN ON INVESTMENT BAB IV ANALISA RETURN ON INVESTMENT 4.1 Biaya pembangunan Proyek VPN Sub bab ini akan membahas biaya pembangunan proyek VPN yang terdiri dari biaya pemasangan, pemeliharaan dan manfaat yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah-langkah Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi Informasi. dengan menggunakan Metode Information Economics

BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah-langkah Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi Informasi. dengan menggunakan Metode Information Economics BAB IV EVALUASI DAN PEMBAHASAN 4.1 Langkah-langkah Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi Informasi dengan menggunakan Metode Information Economics Evaluasi sistem dan teknologi informasi dengan metode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Biaya Investasi Proyek Sistem Informasi Remote Trading Pada pembangunan proyek sistem informasi ini, perusahaan akan dibebankan dengan sejumlah biaya investasi dan biaya

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Kuesioner. Domain Bisnis. untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan

LAMPIRAN 1. Kuesioner. Domain Bisnis. untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan L1 LAMPIRAN 1 Kuesioner Domain Bisnis Kuesioner ini dibuat dan disebarkan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk penyusunan skripsi dengan judul Analisis Investasi Sistem Informasi dengan Menggunakan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah Langkah Evaluasi Investasi SI / TI dengan Metode IE

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Langkah Langkah Evaluasi Investasi SI / TI dengan Metode IE BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Langkah Langkah Evaluasi Investasi SI / TI dengan Metode IE Sesuai dengan judul skripsi, evaluasi berikut yang dilakukan terhadap investasi SI / TI pada PT. CDS Overseas

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Kuesioner Portfolio Domain Bisnis

LAMPIRAN 1. Kuesioner Portfolio Domain Bisnis L1 LAMPIRAN 1 Kuesioner Portfolio Domain Bisnis Kuesioner ini dibuat dan disebarkan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk penyusunan skripsi dengan judul Evaluasi Investasi Sistem dan Teknologi

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT. Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap

LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT. Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap strategi di dalam perusahaan. Petunjuk Bobot : Berilah bobot antara 0-1 dengan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Perhitungan Return on Investment (ROI) 4.1.1 Traditional Cost Benefit Analysis (TCBA) Teknik traditional cost benefit analysis merupakan sarana mengukur keuangan yang

Lebih terperinci

Kuisioner Domain Bisnis

Kuisioner Domain Bisnis L1 Kuisioner Domain Bisnis Petunjuk : Dengan membaca pengertian dari bagian-bagian yang dievaluasi pada domain bisnis diharapkan koresponden memilih salah satu score yang paling sesuai dengan keadaan perusahaan.

Lebih terperinci

LAMPIRAN. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT INDOSAT, Tbk

LAMPIRAN. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT INDOSAT, Tbk 9 LAMPIRAN KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT INDOSAT, Tbk Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai korporasi perusahaan. Pertanyaan di bawah berhubungan dengan nilai-nilai dan resiko-resiko yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN UNTUK DOMAIN BISNIS

LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN UNTUK DOMAIN BISNIS LAMPIRAN I KUESIONER PENELITIAN UNTUK DOMAIN BISNIS Responden yang terhormat, saat ini saya sedang melakukan penelitian. Oleh karena itu, saya sangat membutuhkan bantuan Anda untuk bersedia mengisi kuesioner

Lebih terperinci

Daftar Pertanyaan Wawancara. 2. Bagaimana struktur organisasi instansi, beserta tugas dan tanggung jawab tiap

Daftar Pertanyaan Wawancara. 2. Bagaimana struktur organisasi instansi, beserta tugas dan tanggung jawab tiap L1 Daftar Pertanyaan Wawancara 1. Apa visi dan misi instansi? 2. Bagaimana struktur organisasi instansi, beserta tugas dan tanggung jawab tiap bagian? 3. Bagaimana proses bisnis instansi? 4. Sejak tahun

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Biaya Pembangunan Sistem Pada bab ini akan dibahas mengenai biaya pembangunan INSOSYS, yang meliputi: biaya investasi pembangunan dan pemeliharaan, dan manfaat yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai nilai keuntungan yang didapat dari sebuah investasi Teknologi Informasi (TI), dalam hal ini adalah investasi untuk pembuatan dan pembelian

Lebih terperinci

KUESIONER EVALUASI PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN BAGI PERUSAHAAN

KUESIONER EVALUASI PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN BAGI PERUSAHAAN L-1 KUESIONER EVALUASI PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI PEMASARAN BAGI PERUSAHAAN 1. Faktor Domain Bisnis Kuesioner ini dibuat untuk memperoleh gambaran mengenai biaya dan tingkat investasi yang dibutuhkan,

Lebih terperinci

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN CORPORATE VALUE. 0 Tidak berhubungan sama sekali. 1 Sangat sedikit hubungannya. 2 Sedikit berhubungan

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN CORPORATE VALUE. 0 Tidak berhubungan sama sekali. 1 Sangat sedikit hubungannya. 2 Sedikit berhubungan LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN CORPORATE VALUE Petunjuk: Berilah skor antara dimana: Tidak berhubungan sama sekali Sangat sedikit hubungannya Sedikit berhubungan Cukup berhubungan Memiliki hubungan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. mencakup pengadaan peralatan teknologi informasi seperti hardware dan software yang

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. mencakup pengadaan peralatan teknologi informasi seperti hardware dan software yang BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pembobotan nilai Astra Recruitment System, nilai manfaat dan resiko yang didapat dari sebuah invetasinya. Investasi ini mencakup pengadaan

Lebih terperinci

LAMPIRAN KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TOYOTA ASTRA MOTOR

LAMPIRAN KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TOYOTA ASTRA MOTOR LAMPIRAN KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TOYOTA ASTRA MOTOR Petunjuk: Berilah skor antara - dimana: Tidak berhubungan sama sekali Sangat sedikit hubungannya Sedikit berhubungan Cukup berhubungan 4 Memiliki

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. serta petunjuk arah yang terbuat dari neon sign maupun billboard.

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. serta petunjuk arah yang terbuat dari neon sign maupun billboard. BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Mega Cipta Mandiri didirikan pada tanggal 6 Februari 1996 di Jakarta. PT. Mega Cipta Mandiri bergerak pada bidang periklanan yaitu billboard. Banyak

Lebih terperinci

BAB 4. Helpdesk, dimana investasi ini meliputi pembeliaan hardware dan software yang

BAB 4. Helpdesk, dimana investasi ini meliputi pembeliaan hardware dan software yang BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai manfaat dari implementasi aplikasi SERA Helpdesk, dimana investasi ini meliputi pembeliaan hardware dan software yang dihitung dengan menggunakan

Lebih terperinci

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN COORPORATE VALUE. Petunjuk: Berilah nilai bobot antara 0-5 dimana:

LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN COORPORATE VALUE. Petunjuk: Berilah nilai bobot antara 0-5 dimana: LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN COORPORATE VALUE Petunjuk: Berilah nilai bobot antara - dimana: Tidak berhubungan sama sekali. Sangat sedikit hubungannya. Sedikit hubungannya Cukup berhubungan. Memiliki

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 72 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai nilai keuntungan yang didapat dari sebuah investasi Teknologi Informasi (TI), dalam hal ini adalah investasi untuk pembelian

Lebih terperinci

Kata Kunci : Information Economics, Teknologi Informasi, Sistem Informasi Pemasaran, Domain Bisnis, Domain Teknologi. DAFTAR ISI

Kata Kunci : Information Economics, Teknologi Informasi, Sistem Informasi Pemasaran, Domain Bisnis, Domain Teknologi. DAFTAR ISI ABSTRAK Dalam menghadapi ekonomi yang global dewasa ini, perusahaan dituntut untuk dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam persaingan bisnis yang semakin tajam terutama dalam melakukan investasi

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DSLAM PADA TELKOM MSC (MAINTENANCE SERVICE CENTER)

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DSLAM PADA TELKOM MSC (MAINTENANCE SERVICE CENTER) ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DSLAM PADA TELKOM MSC (MAINTENANCE SERVICE CENTER) RENDI NUGROHO (5209100124) DOSEN PEMBIMBING : DR. APOL PRIBADI SUBRIADI, ST, MT OUTLINE Sekilas Tentang PT. TELKOM MSC (Maintenance

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI APLIKASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMIC STUDI KASUS PT EXCELCOMINDO PRATAMA

ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI APLIKASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMIC STUDI KASUS PT EXCELCOMINDO PRATAMA ANALISIS INVESTASI IMPLEMENTASI APLIKASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DENGAN PENDEKATAN INFORMATION ECONOMIC STUDI KASUS PT EXCELCOMINDO PRATAMA SKRIPSI Oleh Vina Anggrainy 1100055890 Widi Pratama 1100056571

Lebih terperinci

LAMPIRAN A KUISIONER UNTUK PEMBOBOTAN KORPORAT

LAMPIRAN A KUISIONER UNTUK PEMBOBOTAN KORPORAT LAMPIRAN A KUISIONER UNTUK PEMBOBOTAN KORPORAT Faktor Domain Bisnis 1. Strategic Values 1.1. Strategic Match Dititikberatkan pada tingkat/derajat dimana semua proyek teknologi informasi atau sistem informasi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. piranti lunak (software), kebutuhan perangkat keras (hardware) dan kebutuhan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. piranti lunak (software), kebutuhan perangkat keras (hardware) dan kebutuhan BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Pengembangan Sistem Pada tahap implementasi sistem, hal-hal yang dibutuhkan dalam implementasi sistem aplikasi Call Center berbasis web terdiri atas kebutuhan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TELKOM DOMAIN BISNIS

LAMPIRAN 1. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TELKOM DOMAIN BISNIS LAMPIRAN. KUESIONER PEMBOBOTAN KORPORASI PT TELKOM DOMAIN BISNIS Kuesioner ini dibuat untuk mengevaluasi nilai dan Risiko dalam investasi teknologi informasi (TI) yang diterapkan di PT TELKOM. Petunjuk:

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. SATYA DJAYA RAYA TRADING DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS

ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. SATYA DJAYA RAYA TRADING DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS ANALISIS INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. SATYA DJAYA RAYA TRADING DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS SKRIPSI Oleh : FEDRIX WANTAN 0900805395 MICHAEL STEFANUS 0900800910 Kelas/ kelompok

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. berdiri pada tahun 1982 oleh Djoni Muksin dan pada tanggal 19 maret 1996

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. berdiri pada tahun 1982 oleh Djoni Muksin dan pada tanggal 19 maret 1996 40 BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Markaindo Selaras merupakan perusahaan swasta Indonesia yang berdiri pada tahun 1982 oleh Djoni Muksin dan pada tanggal 19 maret 1996 disahkan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil kegiatan studi kelayakan yang dimulai dari pengumpulan, analisa dan pengolahan data dengan menggunakan metode Information Economics pada rencana

Lebih terperinci

KONTRADIKSI PRODUKTIVITAS TEKNOLOGI INFORMASI: SEBUAH ANALISIS EKSISTENSI MOBILE BRANCH PADA BANK MUAMALAT KOTA SURABAYA

KONTRADIKSI PRODUKTIVITAS TEKNOLOGI INFORMASI: SEBUAH ANALISIS EKSISTENSI MOBILE BRANCH PADA BANK MUAMALAT KOTA SURABAYA ب سم ه للا الهرحمن الهرحي م KONTRADIKSI PRODUKTIVITAS TEKNOLOGI INFORMASI: SEBUAH ANALISIS EKSISTENSI MOBILE BRANCH PADA BANK MUAMALAT KOTA SURABAYA Latar Belakang Rumusan Masalah dan Tujuan Mengetahui

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM APLIKASI SAP-CRM DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT XL AXIATA TBK

ANALISIS SISTEM APLIKASI SAP-CRM DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT XL AXIATA TBK ANALISIS SISTEM APLIKASI SAP-CRM DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT XL AXIATA TBK SKRIPSI Oleh : Omi Rahmawati 1200999974 Paulus Bayu Ardi Roosno 1200999980 Kelas / Kelompok : 08PAM / 03 Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN

BAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN BAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN 3.1. Analisis dan Pemberian Bobot Nilai Metode yang digunakan dalam memberikan bobot nilai untuk IE versi kedua (Parker, 1996) diambil dari IE versi pertama (Parker, 1988).

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Teori Sistem Informasi Sistem informasi adalah kegiatan mengumpulkan, melakukan proses, menyimpan, dan menganalisa data untuk tujuan tertentu. Sistem informasi terdiri dari input

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Biaya Investasi Proyek Sistem Informasi MILLWIDE Pada pembangunan proyek sistem informasi ini, perusahaan telah dibebankan oleh sejumlah biaya investasi dan biaya pemeliharaan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Analisis investasi TI dengan menggunakan metode Information Economics

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Analisis investasi TI dengan menggunakan metode Information Economics BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Langkah-Langkah Evaluasi Analisis investasi TI dengan menggunakan metode Information Economics meliputi domain keuangan yang terdiri dari cost benefit analisis, value

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Literatur 2.1.1 Penerapan information economics terhadap pemanfaatan sistem informasi sumber daya manusia pada perusahaan produsen bir : studi kasus P.T. Multi Bintang

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Rantai Nilai Semakin ketatnya persaingan saat ini menyebabkan PT. Tristara Makmur harus mengoptimalkan setiap aspek yang ada di dalam perusahaan tersebut. Salah

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA EVALUASI INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. FEMALINDO MEDIA SEJAHTERA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA EVALUASI INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. FEMALINDO MEDIA SEJAHTERA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semestar Ganjil 2006/2007 EVALUASI INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. FEMALINDO MEDIA

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI APLIKASI NAVISION BAGIAN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT. FRINA LESTARI NUSANTARA

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI APLIKASI NAVISION BAGIAN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT. FRINA LESTARI NUSANTARA ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI APLIKASI NAVISION BAGIAN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA PT. FRINA LESTARI NUSANTARA Hudiarto; Diana Sari; Kresna Hutama; Rosalia Yudanto Jurusan Sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG MASALAH Kemajuan teknologi yang kian pesat hingga saat ini banyak menuntut berbagai bidang usaha untuk melakukan penyesuaian dengan perkembangan yang ada bilamana

Lebih terperinci

Panduan Singkat Transaksi Aplikasi Kresna Direct

Panduan Singkat Transaksi Aplikasi Kresna Direct Panduan Singkat Transaksi Aplikasi Kresna Direct Login Aplikasi Kresna Direct Silahkan user melakukan login pada aplikasi Kresna Direct terlebih dahulu dengan cara masukan USERID dan Password pada kolom

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT

BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT 124 BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT 4.1 Evaluasi Perspektif dalam IT Balanced Scorecard Sesudah menetapkan ukuran dan sasaran strategis dari masing-masing perspektif IT balanced

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. sistem aplikasi basis data pada CV. Lumbung Rejeki yaitu : Monitor : SVGA 17. : Optical Mouse.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. sistem aplikasi basis data pada CV. Lumbung Rejeki yaitu : Monitor : SVGA 17. : Optical Mouse. BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi perangkat keras yang direkomendasikan untuk menerapkan sistem aplikasi basis data pada CV. Lumbung Rejeki

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2007/2008 ANALISA INVESTASI IMPLEMENTASI SAP MODUL SALES DISTRIBUTION DI PT. BLUE

Lebih terperinci

Model Group Advanced Information Economic (G AIE) Financial Approach Non Financial Approach

Model Group Advanced Information Economic (G AIE) Financial Approach Non Financial Approach DAFTAR ISI Hal Kover.. i Halaman Persetujuan Disertasi.. ii Halaman Pernyataan iii Prakata iv Daftar Isi.. v Daftar Tabel. vii Daftar Gambar. x Abstrak xii Abstract.. xiii BAB I PENDAHULUAN. 1 1.1 Latar

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Berpikir Penelitian ini bertujuan untuk mencari nilai-nilai dan manfaat yang terkait dengan penerapan proyek Teknologi Informasi, dalam hal ini adalah penerapan

Lebih terperinci

Panduan Singkat Transaksi Simulasi Kresna Direct

Panduan Singkat Transaksi Simulasi Kresna Direct Panduan Singkat Transaksi Simulasi Kresna Direct Login Aplikasi Simulasi Kresna Direct Silahkan user melakukan login pada aplikasi simulasi Kresna Direct terlebih dahulu dengan cara masukan USERID dan

Lebih terperinci

Panduan Non-Financial Cost Benefit Analysis

Panduan Non-Financial Cost Benefit Analysis Panduan Non-Financial Cost Benefit Analysis Dalam Rangka Prioritasi dan Seleksi Kandididat Proyek-proyek SI/TI Arrianto Mukti Wibowo (2010) Pendekatan CBA dalam Institusi Pemerintahan Dalam institusi pemerintahan,

Lebih terperinci

LAMPIRAN. LAMPIRAN - Kuesioner Domain Keuangan. informasi. Investasi teknologi informasi termasuk jaringan LAN dan komputer core 2

LAMPIRAN. LAMPIRAN - Kuesioner Domain Keuangan. informasi. Investasi teknologi informasi termasuk jaringan LAN dan komputer core 2 L-1 LAMPIRAN LAMPIRAN - Kuesioner Domain Keuangan Kuesioner ini dibuat untuk mengevaluasi nilai dan resiko dalam investasi teknologi informasi. Investasi teknologi informasi termasuk jaringan LAN dan komputer

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Layanan jasa profesional atau biasa disebut Professional Services berkemban g menjadi pasar yang menjanjikan pada era sekarang ini. Bidang usaha ini berkembang karena

Lebih terperinci

BAB 5 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 5 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 5 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 5.1 Hasil Layout Masukan Hasil layout masukan (data master dan transaksi) dapat dilihat dengan lebih lengkap pada Lampiran 6. 5.2 Hasil Layout Keluaran Hasil layout keluaran

Lebih terperinci

BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN BAB 6 SIMPULAN DAN SARAN 6.1 Simpulan Setelah serangkaian kegiatan studi kelayakan yang dimulai dari pengumpulan, analisa dan pengolahan data dengan menggunakan metode Information Economics pada implementasi

Lebih terperinci

IT Maintenance Proposal [ Client]

IT Maintenance Proposal [ Client] IT Maintenance Proposal [--------Client] Salinan ke Versi Tanggal Abstrak Dibuat oleh Proposal ini merepresentasikan penawaran flip_nine dalam rangka memberikan penawaran IT Maintenance Proposal. flip_nine

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan investasi sistem informasi, banyak hal-hal yang harus

BAB I PENDAHULUAN. melakukan investasi sistem informasi, banyak hal-hal yang harus BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem informasi merupakan salah satu faktor pendukung yang sangat penting di dalam suatu instansi pemerintah. Implementasi sistem informasi pada suatu instansi pemerintah

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. bidang supplier Silica Sand dan Pasir Kwarsa. PT. PADUCANDI LESTARI

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. bidang supplier Silica Sand dan Pasir Kwarsa. PT. PADUCANDI LESTARI BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. PADUCANDI LESTARI adalah perseroan terbatas yang bergerak di bidang supplier Silica Sand dan Pasir Kwarsa. PT. PADUCANDI LESTARI didirikan pada

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. terhadap hasil konfigurasi yang telah diimplementasikan. Adapun evaluasi yang

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. terhadap hasil konfigurasi yang telah diimplementasikan. Adapun evaluasi yang BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Bab ini akan membahas secara rinci mengenai langkah-langkah yang dilakukan terhadap rancangan infrastruktur yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah proses implementasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Setelah melakukan analisis dan perancangan terhadap Fax Server, tahapan selanjutnya adalah implementasi dan pengujian. Pada tahapan implementasi terdapat

Lebih terperinci

Albert Setiawan 06/21/2012

Albert Setiawan 06/21/2012 PT. SINARMAS SEKURITAS User Manual 06/21/2012 Table of Contents Simas Mobile... 3 Login... 4 Home... 5 News... 6 Market... 7 Kurs... 8 World Indices... 9 Live Trade... 10 Order... 11 Order Form... 12 Buy

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Local Area Network ( LAN ) Pada PT. Kereta Api Indonesia Bandung

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Local Area Network ( LAN ) Pada PT. Kereta Api Indonesia Bandung BAB III PEMBAHASAN 3.1 Local Area Network ( LAN ) Pada PT. Kereta Api Indonesia Bandung Analisa pada jaringan LAN di PT. Kereta Api Indonesia di batasi hanya pada jaringan LAN di kantor pusat PT. Kereta

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. 3.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Perseroan ini merupakan sebuah perusahaan yang tergabung dalam kelompok usaha milik grup Sinar Mas yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi memiliki dampak penting bagi dunia bisnis. bergantung pada dukungan dan kemampuan sistem TI.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi memiliki dampak penting bagi dunia bisnis. bergantung pada dukungan dan kemampuan sistem TI. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi memiliki dampak penting bagi dunia bisnis dan industri. Keberhasilan, kemajuan, dan tingkat produktivitas industri disadari sangat

Lebih terperinci

PRODUK PROFILE HOTEL BILLING SYSTEM (F-HOTEL)

PRODUK PROFILE HOTEL BILLING SYSTEM (F-HOTEL) PRODUK PROFILE HOTEL BILLING SYSTEM (F-HOTEL) PT FTF GLOBALINDO IT SOLUTION PROVIDER I. SEKILAS TENTANG APLIKASI Hotel Billing System adalah aplikasi komputer yang dikembangkan khusus untuk bidang Hotel,

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 177 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Kebutuhan Sumber Daya 4.1.1.1 Kebutuhan Perangkat Lunak Perangkat lunak yang dibutuhkan agar sistem yang telah diinstalasi dapat berjalan dengan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DAN EVALUASI. besar investasi yang dikeluarkan untuk pengadaan hardware, software, dan biaya

BAB 4 ANALISA DAN EVALUASI. besar investasi yang dikeluarkan untuk pengadaan hardware, software, dan biaya 54 BAB 4 ANALISA DAN EVALUASI 4.1 Analisa Biaya Biaya merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan pada saat menginvestasikan suatu strategi termasuk saat pengimplementasian sistem SAP PT.

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Jadwal Implementasi Penerapan aplikasi ini terdiri dari beberapa tahapan berkelanjutan, dengan penjadwalan yang dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISIS. pada tanggal 10 Januari 1894 di Batavia.

BAB III DATA DAN ANALISIS. pada tanggal 10 Januari 1894 di Batavia. BAB III DATA DAN ANALISIS 3.1 Sejarah Instansi Pelayanan jasa hukum di bidang Hak Kekayaan Intelektual (HKI) di Indonesia sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Untuk pertama kalinya didaftar merek

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Kebutuhan Pengembangan Sistem. mengembangkan sistem pemesanan berbasis web ini terdiri atas kebutuhan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Kebutuhan Pengembangan Sistem. mengembangkan sistem pemesanan berbasis web ini terdiri atas kebutuhan BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Kebutuhan Sistem 4.1.1. Kebutuhan Pengembangan Sistem Pada tahap pengembangan sistem, hal-hal yang dibutuhkan dalam mengembangkan sistem pemesanan berbasis web ini

Lebih terperinci

PT. SINARMAS SEKURITAS. User Manual. Simas Mobile iphone version 1.2.4

PT. SINARMAS SEKURITAS. User Manual. Simas Mobile iphone version 1.2.4 PT. SINARMAS SEKURITAS User Manual Table of Contents Simas Mobile... 4 Login... 5 Home... 6 News... 7 Market... 8 Kurs... 9 World Indices... 10 Live Trade... 11 Order... 12 Order Form... 13 Buy Form...

Lebih terperinci

BAB 5 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 5 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 226 BAB 5 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 5.1 Jadwal Implementasi 5.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Perangkat keras sangat diperlukan dan sangat berpengaruh dalam kelancaran suatu proses pengoperasian aplikasi

Lebih terperinci

Menu ini digunakan untuk user untuk login ke sistem QAD. User harus memasukkan username dan password.

Menu ini digunakan untuk user untuk login ke sistem QAD. User harus memasukkan username dan password. LAMPIRAN 1 Menu Log In Menu ini digunakan untuk user untuk login ke sistem QAD. User harus memasukkan username dan password. Menu Utama Menu ini berfungsi untuk menampilkan sistem-sistem yang ada pada

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GENERAL LEDGER (F-GL) PT. FTF GLOBALINDO IT SOLUTION PROVIDER

SISTEM INFORMASI GENERAL LEDGER (F-GL) PT. FTF GLOBALINDO IT SOLUTION PROVIDER PRODUK PROFILE SISTEM INFORMASI GENERAL LEDGER (F-GL) PT. FTF GLOBALINDO IT SOLUTION PROVIDER I. SEKILAS TENTANG APLIKASI Sistem Informasi General Ledger (GL) adalah aplikasi komputer yang dikembangkan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Sistem BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Tahap implementasi dan pengujian sistem, dilakukan setelah tahap analisa dan perancangan selesai dilakukan. Pada sub bab ini akan dijelaskan implementasi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Perusahaan 3.1.3 Sejarah Perusahaan PT Consulting Services Indonesia didirikan pada tanggal 1 Oktober 2002 oleh Bpk. Indrawan Lie dan berlokasi di Jalan Sudirman

Lebih terperinci

PENERAPAN METODOLOGI INFORMATION ECONOMICS DALAM IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI FRS (Form Registrasi Studi) DI UNIVERSITAS XYZ SURABAYA

PENERAPAN METODOLOGI INFORMATION ECONOMICS DALAM IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI FRS (Form Registrasi Studi) DI UNIVERSITAS XYZ SURABAYA PENERAPAN METODOLOGI INFORMATION ECONOMICS DALAM IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI FRS (Form Registrasi Studi) DI UNIVERSITAS XYZ SURABAYA Oleh: Budi Tjahjono Dosen Fakultas Ilmu Komputer - UIEU ABSTRAK Sudah

Lebih terperinci

BAB 4 PERENCANAAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI. menghubungkan strategi dan perencanaan TI dengan bisnis strategic intention. Konteks strategi bisnis

BAB 4 PERENCANAAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI. menghubungkan strategi dan perencanaan TI dengan bisnis strategic intention. Konteks strategi bisnis BAB 4 PERENCANAAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Demand/ Supply Planning Demand/ Supply Planning merupakan kebutuhan strategi TI sebagai demand dan perencanaan strategi TI sebagai solusi kebutuhan TI

Lebih terperinci

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat.

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat. BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Pengembangan sistem yang diusulkan Dengan memperkirakan terhadap trend bisnis di masa yang akan datang untuk bisnis dibidang pendistribusian

Lebih terperinci

Klik Master Cek Data Pelanggan ( addnew )

Klik Master Cek Data Pelanggan ( addnew ) 267 Klik Master Pada Menu Utama-cek transaksi pemesanan Gambar 4.147 Rancangan Layar Form Master (cek Transaksi Pemesanan) Klik Master Cek Data Pelanggan ( addnew ) Gambar 4.148 Rancangan Layar Form Master

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI PADA PT. RIAP INDO NESIA DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS SKRIPSI. Oleh: Yassavati

ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI PADA PT. RIAP INDO NESIA DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS SKRIPSI. Oleh: Yassavati ANALISIS INVESTASI SISTEM INFORMASI PADA PT. RIAP INDO NESIA DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS SKRIPSI Oleh: Yassavati 1000871901 Cahya Meythasari 1000875591 Stella Clarissa 1000880862 Kelas/Kelompok:

Lebih terperinci

Analisa Biaya Manfaat Penerapan Power Management System Pada PT Petrokimia Gresik. Awang Djohan Bachtiar

Analisa Biaya Manfaat Penerapan Power Management System Pada PT Petrokimia Gresik. Awang Djohan Bachtiar Analisa Biaya Manfaat Penerapan Power Management System Pada PT Petrokimia Gresik Awang Djohan Bachtiar 9105205402 Pendahuluan Profil PT Petrokimia Gresik. Penjelasan singkat Mengapa butuh power monitoring

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Information Economics (IE) IE merupakan suatu metodologi yang digunakan untuk mengevaluasi biaya dan manfaat investasi suatu rencana proyek SI/TI. Metodologi tersebut diperkenalkan

Lebih terperinci

Millenium Danatama Sekuritas Mobile

Millenium Danatama Sekuritas Mobile Millenium Danatama Sekuritas Mobile Versi: 1 Untuk ponsel Android Petunjuk Penggunaan Daftar Isi 1.1 Persyaratan Minimum 3 1.2 Tentang Millenium Danatama Sekuritas Mobile 3 1.3 Instalasi Aplikasi Millenium

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Kebutuhan dalam Pembuatan Aplikasi. pembuatan aplikasi ini adalah sebagai berikut:

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Kebutuhan dalam Pembuatan Aplikasi. pembuatan aplikasi ini adalah sebagai berikut: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Kebutuhan dalam Pembuatan Aplikasi Secara keseluruhan, spesifikasi software yang dibutuhkan untuk pembuatan aplikasi ini adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS

ANALISIS SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS ANALISIS SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS Alexander J.P. Sibarani Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Budi Luhur Jakarta alexanderjps@yahoo.com

Lebih terperinci

tentang perubahan kondisi aplikasi dijalankan :

tentang perubahan kondisi aplikasi dijalankan : 253 Gambar 4.22 Halaman Ganti Password Halaman ini digunakan oleh semua pengguna aplikasi ini untuk menggantikan kode sandi pengaksesan aplikasi. Dengan memasukkan kode sandi lama, kemudian memasukkan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. harus disediakan server, perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware)

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. harus disediakan server, perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware) 144 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Untuk mengimplementasikan aplikasi e-learning ini, terlebih dahulu harus disediakan server, perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware) untuk

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM Pada bab ini dijelaskan mengenai implementasi hasil rancang bangun sistem, penggunaan program aplikasi yang dibuat, serta pengujian terhadap sistem. Bab ini terdiri

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dilakukan pembahasan mengenai perhitungan Cost Benefit Analysis.

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan dilakukan pembahasan mengenai perhitungan Cost Benefit Analysis. 53 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dilakukan pembahasan mengenai perhitungan Cost Benefit Analysis. Cost Benefit Analysis adalah proses dimana keputusan bisnis yang dianalisis. Manfaat

Lebih terperinci

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Manajemen Investasi SI/TI

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Manajemen Investasi SI/TI Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I Manajemen Investasi SI/TI 1 The Role of Information Systems in Business Today Teknologi Informasi dan sistem sudah menyebabkan revolusi pada perusahaan dan industri, menjadi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Kebutuhan Hardware dan Software Untuk mengimplementasikan rancangan basis data yang telah dibuat, diperlukan unit hardware dan software dengan spesifikasi

Lebih terperinci

Gambar Menu Login User. Gambar Menu Login jika user belum mengisi User Name. Gambar Menu Login jika User Name salah menginput password

Gambar Menu Login User. Gambar Menu Login jika user belum mengisi User Name. Gambar Menu Login jika User Name salah menginput password L1 Gambar Menu Login User Gambar Menu Login jika user belum mengisi User Name Gambar Menu Login jika User Name salah menginput password L2 Gambar Menu Utama Transaksi Gambar Menu Utama Persediaan Barang

Lebih terperinci

KOMPETENSI DAN PELATIHAN SDM PENGAMPU TI. 10 Urusan. Layanan E-Government

KOMPETENSI DAN PELATIHAN SDM PENGAMPU TI. 10 Urusan. Layanan E-Government KOMPETENSI DAN PELATIHAN SDM PENGAMPU TI 10 Urusan Layanan E-Government Administrator Server Administrator Server Mengelola komponen (server, workstation, sistem operasi) sistem informasi sesuai kebutuhan

Lebih terperinci

PT. SINARMAS SEKURITAS. User Manual. Simas Mobile Android

PT. SINARMAS SEKURITAS. User Manual. Simas Mobile Android PT. SINARMAS SEKURITAS User Manual Table of Contents Login... 4 Home... 5 News... 6 Market... 7 Kurs... 8 World Indices... 9 Live Trade... 10 Order... 11 Order Form... 12 Buy Form... 12 Sell Form... 13

Lebih terperinci

BAB 4 STUDI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. PELAYARAN SINDUTAMA BAHARI

BAB 4 STUDI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. PELAYARAN SINDUTAMA BAHARI BAB 4 STUDI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PADA PT. PELAYARAN SINDUTAMA BAHARI 4.1 Kelayakan Teknis Selama menggunakan web, belum menemukan suatu kendala teknis yang berarti. Semua masalah teknis,

Lebih terperinci

EVALUASI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMPUTER DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA BALAI STANDARDISASI METROLOGI LEGAL REGIONAL II

EVALUASI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMPUTER DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA BALAI STANDARDISASI METROLOGI LEGAL REGIONAL II EVALUASI KELAYAKAN INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMPUTER DENGAN METODE INFORMATION ECONOMICS PADA BALAI STANDARDISASI METROLOGI LEGAL REGIONAL II Arif Nurjaya 1), Wing Wahyu Winarno 2), Silmi Fauziati

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Setelah analisis pengembangan sistem telah dilakukan, tahap selanjutnya dilakukan proses implementasi sistem. Implementasi diterapkan dengan maksud supaya

Lebih terperinci

Millenium Danatama Sekuritas Mobile

Millenium Danatama Sekuritas Mobile Millenium Danatama Sekuritas Mobile Versi: 1 Untuk IPhone Petunjuk Penggunaan Daftar Isi 1.1 Persyaratan Minimum 3 1.2 Tentang Millenium Danatama Sekuritas Mobile 3 1.3 Instalasi Aplikasi Millenium Danatama

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap Tahun 2007/2008 ANALISIS BIAYA DAN MANFAAT MENGGUNAKAN METODE INFORMATION ECONOMICS (STUDI KASUS: SITUS PT. ELEX

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM APLIKASI. System Payroll & General Ledger PT MCS Internasional

PROPOSAL PROGRAM APLIKASI. System Payroll & General Ledger PT MCS Internasional PROPOSAL PROGRAM APLIKASI System Payroll & General Ledger PT MCS Internasional JNC Computer Ruko Acropolis Blok C10/16, Legenda Wisata Jl.Alternative Transyogi Cibubur, Jakarta Hp. 0823-1293-9889, 0878-7465-5097

Lebih terperinci