Pengembangan Model untuk Aplikasi Pengendalian Persediaan Probabilistik Multi Item Single Supplier

Transkripsi

1 Pegembaga Model utuk Aplikasi Pegedalia Persediaa Probabilistik Multi Item Sigle Supplier Rolad Y. H. Silitoga 1, Meyeli Paskal Kawet 2 1,2 Program Studi Tekik Idustri, Istitut Tekologi Harapa Bagsa Jala Dipatiukur No , Badug, Idoesia rolad@ithb.ac.id 2 meyelikawet@gmail.com Abstract The probabilistic ivetory model is a state of ivetory that has ucertaity, but its expected value, variace, ad distributio patters ca be predicted. This model ca be used to solve ivetory problems i the fluctuatig demad form. I a postal service provider, ivetory shortage i a period ca be fulfilled by makig back order, so the cost is usually more expesive tha regular order. The probabilistic ivetory model used to solve the problem is Q back order by assumig that all types of goods i the compay are idepedet. This model ca be developed, because basically the goods i the service compay are ot mutually free but have oe form of depedece which is supplier similarity. Based o that, the research was developed usig multi item sigle supplier model by combiig several kids of goods i the procuremet process through a teder to select the vedor that offers the cheapest price so it ca miimize the purchasig cost ad procuremet cost, ad miimize the total ivetory cost. This model would be applied i software applicatios i order to make model s performace easier to moitor. Keywords Ivetory, Probabilistic, Q back order model, Multi item, Teder Abstrak Model persediaa probabilistik merupaka suatu keadaa persediaa yag memiliki ketidakpastia, amu ilai ekspektasi, variasi, da pola distribusiya dapat diprediksi. Model ii dapat diguaka utuk mejawab permasalaha persediaa berupa jumlah permitaa yag fluktuatif. Di sebuah perusahaa jasa peyedia layaa pos, kekuraga persediaa pada suatu periode dapat dipeuhi dega melakuka pemesaa darurat, sehigga biaya yag ditimbulka biasaya lebih mahal dari pemesaa ormal. Model persediaa probabilistik yag diguaka utuk meyelesaika permasalaha tersebut adalah Q back order dega megasumsika bahwa semua jeis barag dalam perusahaa salig bebas. Model ii dapat dikembagka, karea pada dasarya barag di perusahaa jasa tidak salig bebas tetapi memiliki suatu betuk ketergatuga berupa kesamaa supplier. Berdasarka hal tersebut dilakuka pegembaga peelitia megguaka model multi item sigle supplier, yaitu meggabugka beberapa jeis barag dalam proses pegadaa melalui teder utuk memilih vedor yag meawarka harga teredah, sehigga dapat memiimasi biaya pembelia da biaya pegadaa, serta memiimasi total biaya persediaa. Model ii aka diterapka dalam aplikasi peragkat luak dega tujua agar kierja model dapat dega mudah dipatau. Kata Kuci Persediaa, Probabilistik, Model Q back order, Multi item, Teder I. PENDAHULUAN Persediaa memegag peraa petig dalam proses bisis suatu perusahaa. Keberadaa persediaa sagat diperluka utuk mejami kelacara pemeuha permitaa, amu merupaka suatu pemborosa da mejadi beba yag harus dihilagka [1]. Dalam hal ii, keberadaa persediaa dalam jumlah yag bayak aka meimbulka biaya simpa yag besar da megakibatka modal yag seharusya dapat dipakai utuk pegembaga bisis perusahaa tertaha dalam betuk persediaa. Di sisi lai, apabila persediaa dihilagka ataupu haya ada dalam jumlah yag sagat sedikit maka perusahaa tidak dapat memeuhi permitaa dari kosume, sehigga aka meimbulka kerugia bagi perusahaa karea kehilaga pejuala. Oleh karea itu, keberadaaa persediaa perlu dikelola dega baik melalui peetua kebijaka pegedalia persediaa yag tepat bagi perusahaa, sehigga diperoleh kierja yag optimal yaitu biaya yag ditimbulka semiimum mugki, amu kelacara pemeuha permitaa tetap terjami. Miimasi total biaya persediaa dapat dilakuka dega memiimasi salah satu kompoe biaya, yaitu biaya pegadaa megguaka mekaisme pegadaa persediaa. Terdapat dua mekaisme pegadaa barag yag dapat dilakuka oleh perusahaa. Pertama dega idividual order, yaitu pemesaa masig-masig jeis barag dilakuka secara terpisah yag telah dibahas dalam peelitia Klite [2] da Juia [3]. Kedua dega joit order yag dikembagka oleh Eya da Kopp dalam Maisarah [4], yaitu pemesaa barag dilakuka secara bersama-sama utuk beberapa jeis produk (multi item). Mekaisme ii megguaka pedekata periodic review, yaitu pegadaa barag dilakuka setiap iterval waktu yag tetap. Cara yag kedua haya dapat dilakuka apabila terdapat salah satu betuk ketergatuga berupa kesamaa sumber (supplier) barag. Apabila dibadigka dega mekaisme pertama, biaya pegadaa pada mekaisme kedua berpeluag utuk diteka semiimal mugki, karea frekuesi pemesaa barag aka berkurag seirig dega semaki bayak jeis barag yag dipesa secara bersamaa. Peelitia ii merupaka pegembaga dari peelitiapeelitia sebelumya, terutama yag dilakuka oleh Klite [2]. Dalam peelitia tersebut faktor kesamaa supplier utuk

2 beberapa jeis barag (multi item) da pemiliha vedor dega harga teredah dalam proses teder belum dipertimbagka. Oleh karea itu, dalam peelitia ii proses pegadaa barag aka dilakuka dega cara meggabugka beberapa jeis barag (multi item) dari satu supplier yag meawarka harga beli teredah megguaka model multi item sigle supplier dega mekaisme joit order. II. METODOLOGI PENELITIAN Metodologi peelitia berisi pegembaga model yag dipakai dalam proses pegolaha data pada peelita ii. A. Pegembaga Model Multi Item Sigle Supplier Back Order Suatu uit usaha serig dijumpai tidak haya megelola satu jeis barag, tetapi bayak barag yag harus dikelola [1]. Bila atara satu barag dega barag lai salig bebas da tidak ada ketergatuga apapu, maka dapat diasumsika sigle item. Namu, apabila terdapat suatu ketergatuga, maka pegelolaa secara sigle item tidak sepeuhya dapat diterapka. Salah satu betuk ketergatuga adalah kesamaa sumber utuk medapatka barag (supplier), sehigga pada saat melakuka pembelia dapat dilakuka pemesaa utuk sekumpula barag (multi item) sekaligus. Dega demikia maka biaya pemesaa barag aka lebih kecil, sehigga total biaya persediaa meuru. Mekaisme pegadaa barag yag demikia disebut joit order yag dikembagka oleh Eya da Kopp dalam Maisarah [4] da diguaka dalam model multi item sigle supplier. Model tersebut kemudia dikembagka oleh Maulaa dalam Caia [5] dega megasumsika bahwa kekuraga persediaa diperlakuka dega lost sales, yaitu kosume tidak mau meuggu barag yag dimita sampai tersedia di gudag. Dalam keadaa lost sales tidak dimugkika persediaa berilai egatif, sehigga ekspektasi kekuraga selama periode perecaaa harus dimasukka ke perhituga biaya simpa utuk megatisipasi fluktuasi permitaa. Berbeda dega keadaa lost sales, dalam peelitia ii diasumsika bahwa kekuraga persediaa diperlakuka dega back order, yaitu dimugkika terjadiya persediaa yag berilai egatif, sehigga ekspektasi kekuraga tidak perlu dimasukka dalam persamaa biaya simpa. Berdasarka hal tersebut maka pegembaga model dalam peelitia ii dilakuka utuk kasus back order. Pegembaga model ii megguaka pedekata periodic review, yaitu iterval waktu pemesaa yag tetap. Persamaa umum yag diguaka utuk medapatka persamaa waktu pemesaa optimal gabuga beberapa jeis barag (multi item) adalah total biaya persediaa model P back order [1] berikut ii: OT = C D + A T + h (D T 2 + ss) + Cu T N (1) Persamaa total biaya (OT) persediaa tersebut aka dituruka terhadap waktu pemesaa kembali (T). Namu dalam peelitia ii proses pegadaa beberapa jeis barag dilakuka secara bersamaa (multi item), sehigga utuk memperoleh persamaa total biaya persediaa yag aka dituruka, maka setiap kompoe biaya semua jeis barag yag digabug harus dijumlahka. Dega demikia maka persamaa kompoe biaya pembelia (O b ), biaya pegadaa (O p ), biaya simpa (O s ), da biaya kekuraga (O k ) model multi item adalah sebagai berikut: O b = i=1 C i D i (2) O p = A/T (3) α = T h/c u (4) ss i = Z α S T + L (5) O s = h i [(D i T /2) + ss i ] i=1 (6) i=1 (7) O k = [(Cu i /T )N i ] Berdasarka persamaa kompoe biaya di atas, maka didapatka persamaa total biaya persediaa model multi item sebagai berikut: OT = O b + O p + O s + O k (8) OT = C i D i + A + h T i ( D it + ss i ) i=1 i=1 + 2 ( Cu i i=1 (9) N T i) Persamaa total biaya model multi item kemudia dituruka terhadap waktu pemesaa utuk medapatka persamaa waktu pemesaa optimal gabuga. Adapu peurua rumus tersebut adalah sebagai berikut: A OT ( C i D i + T = T + h i ( D it i=1 2 + ss i) + Cu i i=1 T N i T 0 = A + h id i T 2 i=1 Cu i 2 i=1 N T 2 i A + Cu i N T 2 i=1 T 2 i = h id i i=1 2 A+ i=1 Cu i N i i=1 ) = h id i T 2 i=1 2 2(A + i=1 Cu i N i ) = T 2 i=1 h i D i T 2 = 2(A+ i=1 Cu in i ) i=1 h i D i i=1 h i T = 2(A+ Cu in i ) i=1 D i (10) Dari asumsi model Wilso dalam Bahagia [1] diyataka bahwa: T = Q i D i (11) Berdasarka persamaa di atas, maka jumlah lot pemesaa (Q i ) adalah: Q i = D i T (12) Q i = D i 2(A+ i=1 Cu in i ) (13) i=1 h i D i Keteraga otasi: A : pesa gabuga (Rp/pesa) OT : Total biaya persediaa (Rp/tahu) C : Harga beli (Rp/uit) D : Jumlah kebutuha per tahu (uit/tahu) h : simpa (Rp/uit) ss : Cadaga pegama (uit) C u : kekuraga persediaa (Rp/uit) N : Ekspektasi kekuraga persediaa (uit) T : Waktu pemesaa gabuga optimal (tahu) Q i : Jumlah pemesaa optimal barag i (uit) C i : Harga beli barag i (Rp/uit)

3 D i : Jumlah kebutuha barag i per tahu (uit/tahu) h i : simpa barag i (Rp/uit) N i : Ekspektasi kekuraga persediaa barag i (uit) Cu i : kekuraga persediaa barag i (Rp/uit) ss i : Cadaga pegama barag i (uit) α : Kemugkia terjadiya kekuraga persediaa (%) Z α : Nilai z pada distribusi ormal utuk tigkat α S : Stadar deviasi permitaa selama horiso perecaaa (uit/tahu) L : Lead time (tahu) Dalam peelitia ii proses pegadaa lima jeis barag dilakuka melalui mekaisme teder, sehigga terdapat beberapa vedor yag memasok barag utuk memeuhi kebutuha. Vedor yag memeagka teder adalah yag meawarka harga beli palig redah, sehigga perusahaa dapat memiimasi biaya pembelia da memiimasi total biaya persediaa. Oleh karea itu, diperluka perhituga total biaya persediaa utuk setiap vedor yag megikuti proses teder tersebut, melalui skeario pemesaa barag. Peetua skeario pemesaa barag didasarka pada bayakya jumlah peggabuga barag yag dipasok dari satu vedor yag sama, da berdasarka kombiasi harga teredah dari semua jeis barag, agar diperoleh total biaya persediaa yag palig miimum. Perhituga total biaya persediaa skeario pemesaa barag megguaka model multi item sigle supplier yag dikembagka dalam peelitia ii. Model ii diguaka karea terdapat dua sampai lima jeis barag yag dipasok dari satu vedor yag sama. B. Metodologi Software Developmet Life Cycle Model multi item sigle supplier yag telah dikembagka di atas, aka diterapka dalam sebuah aplikasi peragkat luak agar kierja model dapat lagsug terpatau. Metodologi dalam pegembagka aplikasi peragkat luak adalah Software Developmet Life Cycle (SDLC). Adapu tahapa dalam SLDC dapat dilihat pada Gambar 1. Deploymet Testig Plaig Buildig Defiig Desigig Gambar 1 Tahapa Software Developmet Life Cycle (SDLC) Berdasarka gambar di atas, tahapa SDLC terbagi atas eam tahap [6], yaitu sebagai berikut: a. Plaig ad Requiremet Aalysis merupaka tahapa palig petig dalam SDLC. Pegumpula iformasi dari stakeholder harus dilakuka utuk merecaaka pedekata proyek, melakuka studi kelayaka produk di bidag ekoomi, operasioal da tekis, serta merecaaka persyarata pejamia mutu da idetifikasi risiko terkait proyek. b. Defiig Requiremets merupaka tahapa utuk medefiisika da medokumetasika persyarata produk, yag harus disetujui oleh kosume atau para aalisis pasar. Hal tersebut dilakuka melalui dokume SRS (Software Requiremet Specificatio) yag berisi semua persyarata produk yag aka diracag da dikembagka selama silkus hidup proyek. c. Desigig the Product Architecture merupaka tahapa desai oleh para arsitektur produk utuk medapatka arsitektur terbaik yag dapat dikembagka berdasarka referesi dari SRS. Biasaya terdapat lebih dari satu pedekata desai arsitektur yag diusulka da didokumetasika dalam DDS (Desig Documet Specificatio). Stakeholder aka meijau DDS da memilih pedekata desai terbaik utuk produk berdasarka beberapa parameter, seperti peilaia risiko, ketahaa produk, modularitas desai, serta batasa aggara da waktu. d. Buildig or Developig the Product merupaka tahapa pegembaga yag aktual dari SDLC dimulai, yaitu dega membagu produk. Kode pemrograma dihasilka dari setiap DDS. Oleh karea itu, utuk meghidari bayak kesalaha, maka desai dalam DDS harus legkap da teratur. e. Testig the Product merupaka tahapa pegujia produk yag dimulai saat produk cacat dilaporka, dilacak, diperbaiki da diuji ulag, sampai mecapai stadar kualitas yag ditetapka dalam SRS. f. Deploymet i the Market ad Maiteace merupaka tahapa di maa produk ditawarka secara umum di pasar yag sesuai. Terkadag peyebara produk dilakuka secara bertahap sesuai strategi bisis suatu perusahaa. Produk pertama dapat ditawarka di segme terbatas da diuji di ligkuga bisis yag sebearya (User Acceptace Testig). Berdasarka feedback, produk dapat ditawarka secara umum dega peyempuraa yag disaraka oleh segme pasar yag ditargetka. Setelah produk dilepas di pasara, maka harus dilakuka perawata utuk basis pelagga yag ada. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Bagia ii berisi pegumpula data-data yag aka dipakai dalam proses pegolaha data, hasil pegolaha data, da pembahasa hasil pegolaha data. A. Pegumpula Data Sebelum melakuka pegolaha data utuk memperoleh hasil perhituga, maka diperluka beberapa data pedukug yag diperoleh dari peelitia sebelumya [2], yaitu data harga beli barag (Tabel I) da data biaya pegadaa barag (Tabel II), data barag kategori A (Tabel III), serta data kompoe biaya persediaa yag terdiri dari data biaya

4 simpa da biaya kekuraga barag (Tabel IV). Selai itu, diperluka data hasil perhituga total biaya persediaa model Q back order (Tabel V) yag aka diguaka sebagai baha pembadig dalam peelitia ii. Jeis Barag Siwa Uisto PT DEK TABEL I DATA HARGA BELI BARANG Vedor Pemeag Teder CV Barokah Seal Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Katog PE 90x56 Katog PE 115x80 Katog PE 125x100 Tas Surat Pegatar KBJ CV Fajar Sidik Rp 6.500,00 Rp 7.150,00 Rp 6.810,00 Rp 6.900,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,50 PT SCS CV Fajar Utama Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 TABEL II DATA BIAYA PENGADAAN BARANG Kompoe Pegadaa Total Admiistrasi Total Listrik Total Pegawai Total Pemesaa Masig-masig Gabuga 2 Jeis Barag Gabuga 3 Jeis Barag Gabuga 4 Jeis Barag Gabuga 5 Jeis Barag Rp 9.041,69 Rp ,69 Rp ,69 Rp ,69 Rp ,69 Rp 75,00 Rp 75,00 Rp 75,00 Rp 75,00 Rp 75,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,69 Rp ,69 Rp ,69 Rp ,69 Rp ,69 Jeis Barag TABEL III DATA BARANG KATEGORI A Satua Permitaa Lead Time (Th) Stadar Deviasi Ekspektasi Kekuraga Seal Box , Katog PE 90x56 Lembar , Katog PE 115x80 Lembar , Katog PE 125x100 Tas Surat Pegatar Lembar , Lembar , TABEL IV DATA BIAYA SIMPAN DAN BIAYA KEKURANGAN BARANG Jeis Barag Simpa Kekuraga Seal Katog PE 90x56 Katog PE 115x80 Katog PE 125x100 Tas Surat Pegatar

5 TABEL V HASIL PERHITUNGAN TOTAL BIAYA PERSEDIAAN MODEL PROBABILISTIK Q BACK ORDER Jeis Barag Kompoe Katog PE Tas Surat Seal Katog PE 90x56 Katog PE 115x80 125x100 Pegatar Pembelia Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,60 Pegadaa Rp ,69 Rp ,88 Rp ,53 Rp ,88 Rp ,33 Simpa Rp ,99 Rp ,61 Rp ,36 Rp ,40 Rp ,76 Kekuraga Rp ,56 Rp ,45 Rp ,76 Rp ,48 Rp ,56 Total Persediaa Rp ,24 Rp ,95 Rp ,65 Rp ,76 Rp ,25 Jumlah Total Persediaa Semua Barag Rp ,85 B. Hasil Perhituga Skeario Pemesaa Barag Pegolaha data utuk megguaka model multi item sigle supplier dibedaka ke dalam beberapa skeario pemesaa barag. Skeario ii disusu berdasarka jumlah peggabuga beberapa jeis barag yag dipasok dari satu supplier secara bersamaa da berdasarka kombiasi harga beli teredah masig-masig jeis barag. Adapu daftar skeario yag dibuat dapat dilihat pada Tabel VI da hasil perhituga total biaya persediaa masig-masig skeario dapat dilihat pada Tabel VII. TABEL VI DAFTAR SKENARIO PEMESANAN BARANG Skeario Jeis Barag Seal, Katog PE 90x56, Katog PE 115x80, Katog PE 125x100, da Tas Surat Pegatar Katog PE 90x56, Katog PE 115x80, da Katog PE 125x100, Tas Surat Pegatar Jumlah Peggabuga 5 jeis barag 4 jeis barag Model Multi item sigle supplier Multi item sigle supplier Vedor PT DEK PT DEK Seal 1 jeis barag Q back order Siwa Katog PE 90x56, Katog PE Multi item sigle CV Fajar 3 jeis barag 115x80, da Katog PE 125x100 supplier Sidik Seal da Tas Surat Pegatar 2 jeis barag Multi item sigle supplier PT DEK Katog PE 90x56, Katog PE Multi item sigle CV Fajar 3 jeis barag 115x80, da Katog PE 125x100 supplier Sidik Seal 1 jeis barag Siwa Tas Surat Pegatar 1 jeis barag Q back order CV Fajar Utama Katog PE 90x56 da Katog PE 115x80 Seal Katog PE 125x100 Tas Surat Pegatar 2 jeis barag 1 jeis barag 1 jeis barag 1 jeis barag Multi item sigle supplier Q back order TABEL VII REKAPITULASI HASIL PERHITUNGAN SKENARIO PEMESANAN BARANG PT DEK Siwa CV Fajar Sidik CV Fajar Utama Skeario Kompoe Pembelia Pegadaa Simpa Kekuraga Total 1 Rp ,00 Rp ,28 Rp ,87 Rp ,15 Rp ,29 2 Rp ,00 Rp ,89 Rp ,97 Rp ,80 Rp ,66 3 Rp ,00 Rp ,07 Rp ,91 Rp ,00 Rp ,98 4 Rp ,00 Rp ,86 Rp ,63 Rp ,77 Rp ,25 5 Rp ,00 Rp ,22 Rp ,30 Rp Rp ,72

6 C. Pembahasa Setelah melakuka pegolaha data da memperoleh hasil perhituga, maka dilakuka pembahasa terhadap hasil perhituga tersebut. Terdapat empat kategori pembahasa hasil perhituga, yaitu sebagai berikut: 1) Pembahasa Skeario Pemesaa: Perhituga beberapa skeario pemesaa barag pada tahap sebelumya meujukka bahwa skeario 5 merupaka piliha terbaik dari atara semua skeario yag ada, karea meghasilka total biaya persediaa palig miimu, yaitu Rp ,72. Kombiasi pemesaa barag dega memperhatika harga teredah yag ditawarka oleh vedor merupaka faktor utama yag meyebabka total biaya persediaa skeario ii mejadi palig miimum. Aka tetapi, dega meetapka kombiasi peggabuga yag demikia, megakibatka haya terdapat dua jeis barag yag dapat digabug da megguaka model multi item sigle supplier, karea haya ada satu vedor yag meawarka harga teredah utuk lebih dari satu jeis barag, yaitu PT DEK. Sedagka tiga jeis barag laiya tetap megguaka model Q back order, karea vedor yag memberika harga teredah utuk masig-masig barag berbeda. Meskipu demikia, peggabuga dua jeis barag ii tetap memberika kotribusi terhadap miimasi total biaya persediaa, melalui peurua biaya pegadaa barag da biaya kekuraga. Selai itu, kotribusi terbesar diberika oleh miimasi biaya pembelia karea megguaka harga beli teredah. Oleh karea itu, karea skeario 5 meghasilka total biaya persediaa palig miimum, maka aka mejadi acua utuk dibadigka dega model Q back order. 2) Pembahasa Perbadiga Kompoe Persediaa Model Q Back Order da Model Multi Item Sigle Supplier: Berdasarka hasil perhituga kompoe biaya model multi item sigle supplier yag telah dilakuka di atas da hasil perhituga model Q back order yag diperoleh secara sekuder dari peelitia sebelumya [2], terdapat perbedaa atar tiap kompoe biaya yag dapat dilihat pada Tabel VIII. Model Persediaa Model Q Back Order Model Multi Item Sigle Supplier TABEL VIII PERBANDINGAN HASIL PERHITUNGAN KOMPONEN BIAYA MODEL Q BACK ORDER DAN MODEL MULTI ITEM SINGLE SUPPLIER Jeis Barag Kompoe Pembelia Pegadaa Simpa Kekuraga Seal Rp ,00 Rp ,69 Rp ,99 Rp ,56 Katog PE 90x56 Rp ,00 Rp ,88 Rp ,61 Rp ,45 Katog PE 115x80 Rp ,00 Rp ,53 Rp ,36 Rp ,76 Katog PE 125x100 Rp ,00 Rp ,88 Rp ,40 Rp ,48 Tas Surat Pegatar Rp ,60 Rp ,33 Rp ,76 Rp ,56 Total Rp ,60 Rp ,31 Rp ,12 Rp ,81 Seal Rp ,00 Rp ,69 Rp ,99 Rp ,56 Katog PE 90x56 Rp ,00 Rp ,62 Rp ,36 Rp ,32 Katog PE 115x80 Rp ,00 Rp ,53 Rp ,24 Katog PE 125x100 Rp ,00 Rp ,88 Rp ,40 Rp ,48 Tas Surat Pegatar Rp ,00 Rp ,33 Rp ,76 Rp ,56 Total Rp ,00 Rp ,22 Rp ,30 Rp Selisih Kompoe Atar Model Rp ,60 Rp ,10 Rp ( ,18) Rp ,61 Jika dilihat dari kompoe biaya pembelia, model multi item sigle supplier yag diwakili oleh skeario 5 meghasilka biaya beli yag lebih kecil dibadigka model Q back order. Peghemata biaya pembelia terjadi karea dalam perhitugaya, vedor yag dipilih adalah yag meawarka harga teredah, sehigga selisih harga yag dikalika dega jumlah permitaa atau pemesaa barag mejadi jumlah peghemata yag diperoleh. Adapu jumlah peghemata yag diperoleh sebesar Rp ,60 atau 97,55% dari keseluruha peghemata total biaya persediaa. Apabila biaya pembelia tersebut dibadigka utuk masig-masig jeis barag, dapat dilihat bahwa peurua biaya beli terjadi pada semua jeis barag karea megguaka harga beli teredah. Sama seperti biaya pembelia, kompoe biaya pegadaa juga memiliki perbedaa hasil perhituga atara kedua model persediaa. Perhituga total biaya pegadaa megguaka model Q back order meghasilka biaya sebesar Rp ,32, sedagka biaya pegadaa yag dihasilka oleh model multi item sigle supplier haya sebesar Rp ,22. Selisih biaya sebesar Rp ,10 atara kedua hasil perhituga ii merupaka kotribusi dari peggabuga dua jeis barag yag dibeli secara bersamaa. Semetara tiga jeis barag laiya tidak meghasilka peurua biaya pegadaa, karea semua barag tersebut megguaka model Q back order, sehigga hasil perhitugaya pu masih tetap sama. Dalam model multi item sigle supplier, biaya pegadaa merupaka hasil perkalia atara biaya pesa dega frekuesi pemesaa barag. Utuk memperoleh frekuesi pemesaa maka diperluka waktu pemesaa optimal gabuga. Berdasarka hasil perhituga sebelumya, diketahui bahwa waktu

7 pemesaa barag utuk gabuga dua jeis barag adalah setiap 190 hari sekali. Dega demikia, maka perbadiga frekuesi pemesaa atara kedua model dapat dilihat pada Tabel IX. TABEL IX REKAPITULASI HASIL PERHITUNGAN SKENARIO PEMESANAN BARANG Model Model Q No. Jeis Barag Multi Item Back Order 1 Seal Katog PE 90x Katog PE 115x Katog PE 125x Tas Surat Pegatar 2 2 Total Tabel tersebut meujukka adaya perbedaa frekuesi pemesaa yag cukup besar atara kedua model. Semaki bayak jumlah frekuesi pemesaa, maka aka semaki besar pula biaya pemesaaya, amu sebalikya semaki sedikit jumlah frekuesi pemesaa maka semaki kecil pula biaya pemesaa yag timbul. Pada tabel tersebut dapat dilihat bahwa jumlah frekuesi pemesaa megguaka model multi item 6 kali lebih sedikit dibadigka model Q back order. Perbedaa frekuesi iilah yag mampu memiimalisir biaya pemesaa yag timbul. Hal ii merupaka keuggula utama model multi item sigle supplier jika dibadigka dega model laiya. Berbeda dega kedua kompoe biaya sebelumya, model multi item sigle supplier meghasilka biaya simpa yag lebih besar dibadigka model Q back order dega selisih biaya sebesar Rp ,18. Selisih biaya tersebut haya dihasilka oleh dua jeis barag yag digabug, yaitu Katog PE 90x56 sebesar Rp ,01 da Katog PE 115x80 sebesar Rp ,17. Keaika biaya simpa pada kedua jeis barag tersebut diakibatka oleh bertambahya jumlah safety stock masig-masig barag, yaitu dari mejadi lembar utuk Katog PE 90x56 da dari mejadi lembar utuk Katog PE115x80. Hal ii terjadi karea dalam model multi item sigle supplier yag megguaka pedekata periodic review, jumlah safety stock yag ada di gudag harus dapat meredam fluktuasi permitaa selama waktu atar pemesaa (T*) da lead time. Oleh karea itu, dega hasil perhituga waktu pemesaa optimal gabuga selama 190 hari, maka keaika jumlah safety stock da biaya simpa tidak dapat dihidarka, karea semaki lama waktu atar pemesaa atau semaki sedikit frekuesi pemesaa aka megakibatka jumlah safety stock semaki bertambah. Utuk kompoe biaya terakhir, yaitu biaya kekuraga berbadig lurus dega kompoe biaya pembelia maupu pegadaa. Hasil perhituga megguaka model Q back order meujukka biaya yag lebih tiggi dega total biaya kekuraga sebesar Rp 996,849,711.81, sedagka megguaka model multi item sigle supplier haya sebesar Rp 738,048, Sama seperti pada biaya pegadaa, yag memberika kotribusi terhadap selisih biaya kekuraga tersebut haya dua jeis barag yag digabug, sedagka tiga jeis barag laiya memiliki biaya kekuraga yag tetap sama karea megguaka model Q back order. Peurua biaya yag terjadi pada kedua jeis barag yag digabug dihasilka oleh waktu pemesaa optimal gabuga yag semaki besar. Di maa, berdasarka persamaa biaya kekuraga barag, semaki lama waktu pemesaa optimal maka biaya kekuraga aka semaki kecil. Sebalikya, semaki cepat waktu pemesaa optimal maka biaya kekuraga aka semaki besar. 3) Pembahasa Perbadiga Total Persediaa Model Q Back Order da Model Multi Item Sigle Supplier: Berdasarka perhituga yag telah dilakuka megguaka dua model persediaa yag ada, dapat dilihat bahwa terdapat selisih yag cukup besar atara hasil total biaya persediaa megguaka model Q back order da model multi item sigle supplier, yaitu Rp ,13. Hasil perhituga total biaya kedua model tersebut dapat dilihat pada Tabel X. TABEL X PERBANDINGAN HASIL PERHITUNGAN TOTAL BIAYA PERSEDIAAN MODEL PROBABILISTIK Q BACK ORDER DAN MODEL MULTI ITEM SINGLE SUPPLIER Kompoe Model Q Back Order Model Multi Item Selisih Atar Model Pembelia Rp ,60 Rp ,00 Rp ,60 Pegadaa Rp ,32 Rp ,22 Rp ,10 Simpa Rp ,12 Rp ,30 Rp ( ,18) Kekuraga Rp ,81 Rp Rp ,61 Total Persediaa Rp ,85 Rp ,72 Rp ,13 Data dalam tabel meujukka hasil perhituga total biaya persediaa model multi item sigle supplier jauh lebih kecil dibadigka model Q back order dimaa terjadi peghemata biaya sebesar 9,73%. Peurua total biaya persediaa model multi item sigle supplier dipegaruhi oleh meuruya tiga kompoe biaya peyusu, yaitu biaya pembelia dega kotribusi sebesar 97,55%, biaya pegadaa (pemesaa) dega kotribusi 2%, da biaya kekuraga dega kotribusi 7,54%.

8 4) Pembahasa Perbadiga Kierja Model Q Back Order da Model Multi Item Sigle Supplier: Aalisis kierja terhadap model Q back order da model multi item sigle supplier dilakuka berdasarka kriteria kierja yag bersifat kuatitatif da kualitatif. Kriteria kierja ii bersumber dari permasalaha pokok persediaa, yaitu bagaimaa mejami pemeuha barag sesuai permitaa dega seoptimal mugki, da bertujua mecari jawaba optimal atas permasalaha tersebut. Kriteria kualitatif berasal dari sudut padag kosume atau pemakai berupa besar kecilya tigkat pelayaa yag dilihat dari tigkat ketersediaa da resposiveess, sedagka kriteria kuatitatif berasal dari sudut padag maajeme berupa total biaya persediaa yag harus dikeluarka oleh perusahaa, serta kemudaha aplikasi model oleh perusahaa. Jika dilihat perbadiga atara kedua model berdasarka tigkat resposiveess, dapat diketahui bahwa model Q back order lebih resposive terhadap pemeuha permitaa barag karea apabila terjadi kekuraga barag di gudag, maka pemesaa barag dapat lagsug dilakuka ketika mecapai titik pemesaa kembali. Tidak demikia dega model multi item sigle supplier yag tidak bisa lagsug melakuka pegadaa (pemesaa) barag, melaika harus meuggu waktu pemesaa kembali yag telah ditetuka. Kemudia utuk tigkat ketersediaa kedua model ii berada pada tigkat yag setara, karea jumlah safety stock dari kedua model ii meyesuaika dega kebutuha masigmasig model utuk meredam fluktuasi permitaa yag ada. Berdasarka total biaya persediaa da kemudaha aplikasi oleh perusahaa, model multi item sigle supplier lebih uggul dibadigka model Q back order. Hasil perhituga total biaya persediaa meujukka hal tersebut, di maa total biaya yag dikeluarka oleh perusahaa jika megguaka model multi item sigle supplier dapat dimiimasi sebesar 9,73% dega ilai peurua total biaya sebesar Rp ,13. Peghemata tersebut diperoleh dari peurua tiga kompoe biaya, yaitu biaya pembelia, biaya pegadaa da biaya kekuraga barag. Begitu pula dega kemudaha aplikasi, pemataua terhadap tigkat persediaa di gudag tidak harus selalu dilakuka da haya dipatau pada waktu pemesaa kembali tiba, sehigga lebih mudah diterima da diaplikasika oleh perusahaa. IV. KESIMPULAN DAN ARAH PENELITIAN LANJUTAN Berdasarka hasil aalisis, dapat ditarik beberapa kesimpula utuk mejawab rumusa masalah da tujua dalam peelitia ii, yaitu sebagai berikut: 1. Peetua peggabuga pemesaa beberapa jeis barag megguaka model multi item sigle supplier haya dapat dilakuka apabila sudah diketahui harga masig-masig barag yag ditawarka oleh vedor dalam proses teder, karea harus memperhatika harga teredah yag ditawarka oleh vedor, agar diperoleh total biaya persediaa yag palig miimum. 2. Perbadiga kompoe biaya persediaa model multi item sigle supplier yag diwakili oleh Skeario 5 dega kompoe biaya persediaa model Q back order adalah biaya beli turu sebesar Rp ,60 atau 9,99%, biaya pegadaa turu sebesar Rp ,10 atau 30,58%, da biaya kekuraga turu sebesar Rp ,61 atau 25,96%. Semetara itu, utuk biaya simpa megalami peigkata sebesar Rp ,18 atau 46,02%. 3. Selisih total biaya persediaa model multi item sigle supplier yag diwakili oleh Skeario 5 dega total biaya persediaa model Q back order adalah sebesar Rp ,13 atau 9,73%. Arah peelitia lajuta yag berkaita dega peelitia ii, yaitu: 1. Fokus utama peelitia ii haya terbatas pada barag kategori A yag ada di Gudag C PT Pos Idoesia. Diharapka peeliti selajutya dapat juga mempertimbagka kategori barag B da C. 2. Dalam peelitia ii tidak dilakuka perhituga jumlah ekspektasi kekuraga model multi item sigle supplier. Diharapka peelitia selajutya dapat megembagka formulasi atau persamaa utuk meghitug jumlah ekspektasi kekuraga tersebut, agar hasil perhituga total biaya persediaa dapat lebih akurat. 3. Jumlah pemesaa barag dalam peelitia ii belum mempertimbagka keterbatasa gudag da aggara Gudag C PT Pos Idoesia, sehigga diharapka halhal tersebut dapat dipertimbagka dalam peelitia selajutya. 4. Peelitia selajutya diharapka dapat meerapka model yag telah dikembagka di dalam aplikasi. DAFTAR REFERENSI [1] S. N. Bahagia, Sistem Ivetori, Badug: Istitut Tekologi Badug, [2] Kite, Aalisis pegedalia persediaa dalam upaya meigkatka service level di gudag C kator pusat PT Pos Idoesia, Departeme Tekik Idustri, Istitut Tekologi Harapa Bagsa, Badug, Jul [3] A. A. Juia, Perbadiga metode pegedalia persediaa baha baku model probabilistik Q da P dega back order (studi kasus PT Pupuk Kujag Cikampek), Departeme Tekik Idustri, Istitut Tekologi Harapa Bagsa, Badug, Agt [4] D. Maisarah, Racaga sistem persediaa baha baku kertas megguaka metode sigle item sigle supplier da multi item sigle supplier (studi kasus di CV. Dwimuharam Putra), Fakultas Tekologi Idustri, Istitut Tekologi Nasioal, Badug, Agt [5] C. D. Caia, Model sistem persediaa probabilistik multi item dega pedistribusia multi eselo dega icremetal discout, Fakultas Tekologi Idustri, Istitut Tekologi Nasioal, Badug, Agt [6] (2017) SDLC o Tutorial Pot. [Olie]. Available: Rolad Silitoga, meyelesaika kuliah di program S1 Tekik Mesi ITB pada tahu 1993, program S2 Tekik da Maajeme Idustri ITB pada tahu 1999, da program S3 Tekik da Maajeme Idustri ITB pada tahu Saat ii peulis mejadi dose tetap Tekik Idustri da mejabat sebagai Direktur Akademik di Istitut Tekologi Harapa Bagsa. Peulis juga perah megajar sebagai dose di STT Texmaco Subag da STT Wastukecaa Purwakarta. Selai itu, peulis perah berkarir di idustri maufaktur selama 15 tahu, di ataraya sebagai Maajer Quality Cotrol di PT Perkasa Heavydo Egieerig Subag (Texmaco Group) pada

9 tahu da Maajer Produksi di PT Ariato Darmawa pada tahu Fokus peelitia peulis adalah di bidag Sistem Persediaa da Aalisis Ratai Nilai. Meyeli Kawet, kelahira kota Tomoho, 13 Mei Peulis meyelesaika kuliah S1 di program studi Tekik Idustri Istitut Tekologi Harapa Bagsa pada tahu 2017.

10