TROUBLESHOOTING FUEL FILTER PADA ENGINE CFM 56-3 PESAWAT BOEING 737-SERIES

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TROUBLESHOOTING FUEL FILTER PADA ENGINE CFM 56-3 PESAWAT BOEING 737-SERIES"

Transkripsi

1 TROUBLESHOOTING FUEL FILTER PADA ENGINE CFM 56-3 PESAWAT BOEING 737-SERIES Gatot Subiyono 1), Riky Ardiansyah 2) 1) Program Studi Aeronautika, Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan 2) Program Studi Aeronautika, Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan fungsi dan cara kerja dari fuel filter engine cfm 56-3 pesawat Boeing 737- series, serta menerangkan troubleshooting pada fuel filter engine cfm56-3 boeing 737-series termasuk cara penanganan dan pengetesan pada fuel filter bypass worning system. Fuel filter merupakan system yang lokasinya antara lower section fuel pump dan corrugated kontruksi yang mana desain ini bertujuan untuk menahan partikelpartikel yang kecil tidak bisa ikut dengan fuel dan tertahan pada fuel filter tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yaitu analisis yang digunakan berupa analisis kualitatif karena hanya menggunakan gambaran-gambaran dalam penulisannya tidak menggunakan angka ataupun perhitungan. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi observasi terhadap komponen fuel filter pada engine cfm56-3 pesawat boeing 737-series, wawancara dan studi pustaka dengan mengumpulkan sumber-sumber data dari buku atau referensi lain seperti maintenance manual, training manual, serta FAA handbook. Fuel Filter berfungsi sebagai alat untuk menyaring partikel dan kontaminan yang tercampur dalam fuel serta melindungi HP stage dan MEC dari partikel yang terdapat dalam fuel. Perawatan fuel filter dilaksanakan pada waktu 100 jam, terbang, Troubleshooting yang sering terjadi pada fuel filter yaitu blocked atau terjadi penyumbatan, indikasinya mengakibatkan lampu filter bypass amber light menyala, cara mengatasi troubleshooting melakukan pengecekan pada fuel filter tersebut dan melakukan penggantian. Kata kunci: Fuel,Fuel Filter, Fuel Filter pada engine CFM56-3 boeing 737-series, Catridge, Fuel Filter Catridge. Pendahuluan Pesawat terbang merupakan salah satu jenis moda transportasi yang dapat mengangkut dengan lebih banyak penumpang dengan kecepatannya dan dalam waktu yang singkat sesuai kebutuhan dan keinginan penumpang. Ketepatan waktu dan kecepatan serta kenyamanan dalam suatu penerbangan tentu harus ditunjang dengan kecanggihan pesawat terbang serta kelayakan operasional pesawat terbang yang digunakan dan ditunjang pula oleh ketersediaan bahan bakar serta kelayakan komponen pesawat. Jaminan keselamatan penerbangan merupakan hal terpenting dalam dunia kedirgantaraan. Hal ini merupakan tonggak utama yang menopang kemajuan dunia kedirgantaraan baik penerbangan domestik maupun internasional. Banyak kejadian kecelakaan akhir-akhir ini yang disebabkan banyak faktor yang membuat dunia penerbangan domestik mengalami penurunan, antara lain, human error, badweather, bird strike, FOD (Foreign Object Damage), dan lain-lain. Naik turunnya image suatu industry penerbangan dapat disebabkan karena besarnya tingkat kecelakaan yang dialami. Keselamatan adalah hal mutlak yang diinginkan oleh setiap penumpang Jurnal Teknika STTKD Vol.1, No. 2, Desember

2 sehingga berbagai maskapai penerbangan harus mempertimbangkan faktor keselamatan dengan harapan kecelakaan sekecil apapun jangan sampai terjadi (zero accident). Pesawat terbang sendiri pada dasarnya terdiri dari berbagai macam sistem dalam pengoprasian. Pesawat terbang menggunakan motor/mesin penggerak sehingga diperlukan bahan bakar dalam pengoprasiannya. Oleh karena itu, pesawat terbang dilengkapi dengan sistem yang mengatur pendistribusian dan pemakaian bahan bakar yang dikenal dengan sebutan engine, fuel system Engine fuel 2 system terdiri dari berbagai macam komponen,salah satunya adalah fuel filter. Fuel Filter adalah salah satu komponen yang terdapat pada engine. Fuel Filter merupakan alat yang digunakan untuk menyaring partikel dan kontaminan yang tercampur dalam fuel serta melindungi HP stage dan Main Engine Control (MEC) dari partikel yang terdapat dalam fuel system. Dilihat dari fungsinya,fuel filter memiliki peran penting pada sebuah pesawat. Jika terjadi kerusakan atau troubleshooting maka pesawat harus segera ditangani. Tujuan penelitian ini antara lain mengetahui fungsi dan cara kerja Fuel Filter pada engine CFM56 3 pesawat boeing 737-series dan mengetahui troubleshooting Fuel Filter pada engine CFM56 3 pesawat boeing 737-series. Tinjauan Pustaka Ada beberapa pengertian yang berkaitan dengan fuel filter. Menurut Freitas [1] menjelaskan bahwa fuel filter merupakan alat yang digunakan untuk menyaring partikel dan kontaminan yang tercampur dalam fuel serta melindungi HP stage dan MEC dari partikel yang terdapat dalam fuel. Replaceable filter element yaitu berupa paper atau metal yang berkemampuan untuk penyaringan kira-kira 20 mikron. Replaceable filter element tersebut terdapat di dalam integral fuel filter housing, terletak diantara main fuel/oil heat exchanger dan fuel pump HP stage. Jika terjadi penyumbatan maka bypass valve akan mengembalikan fuel menuju HP stage. Menurut Arief [2] menjelaskan Fuel yang tersimpan pada tanki selanjutnya akan dipompa oleh booster pump dan disaring pada fuel filter agar tidak ada kotoran yang masuk ke system dan melewati filter, fuel akan mengalir ke heater oil to fuel (fuel heat exchanger) yang mana berfungsi untuk memanaskan fuel. Fuel dipompa kembali oleh fuel pump ke fuel control unit (FCU). Fuel diatur di FCU, fuel akan diarahkan ke high pressure shut off valve yang kemudian fuel dikeluarkan melalui fuel nozzle dalam bentuk kabut agar mempermudah proses pembakaran. Menurut Bilal [3] menjelaskan bahan bakar biasanya disaring pada tiga titik dalam system melalui finger atau bootrap strainers dibawah tangki bahan bakar, melalui masters strainers yang biasanya terletak pada bagian terendah sistem dan melalui strainer ketiga yang terletak didekat unit 9 kendali bahan bakar. Menurut Saptono [4] menjelaskan Fuel Filter lokasinya antara lower section fuel pump dan kontruksi yang mana desain ini bertujuan untuk menahan partikel-partikel yang kecil tidak bisa ikut dengan fuel dan tertahan pada fuel filter tersebut. Pengertian Fuel System CFM56-3 Fuel system adalah sistem yang terdapat di dalam pesawat terbang yang berperan dalam mengatur pendistribusian bahan bakar. Fungsi utama fuel system adalah untuk menyimpan dan mendistribusikan bahan bakar dalam jumlah yang tepat dengan tekanan yang sesuai ke engine seperti pada gambar 1. Jurnal Teknika STTKD Vol.1, No. 2, Desember

3 Gambar 1. Diagram Fuel System (sumber : System Schematic Manual Boeing /400/500 ATA 73) Cara Kerja Fuel System Fuel System terdiri dari fuel bosster pump yang mengalirkan fuel dengan low pressure pump dari tank langsung melalui engine atau melalui crossfeed valve, setiap pump bersifat centrifugal yang digerakan dengan switch di operhead panel, dari bosster pump fuel masuk ke oil fuel heater dimana panasnya oil akan menyampur dengan fuel, sehingga temperaturnya naik dan tidak akan terjadi ice. Apabila fuel temperaturnya sudah naik fuel masuk ke fuel filter untuk menyaring fuel dari partikelpartikel yang ikut bersama fuel tersebut, dalam keadaan normal fuel akan mengalir langsung 9 ke hight pressure pump untuk menaikan pressure menjadi 800/900 psi (tujuannya proses pembakaran menjadi sempurna). Apabila terjadi kondisi fuel filter block sehingga terjadi perbedaan pressure yang di deteksi oleh fuel filter, maka defferential switch akan bekerja pada 10-11,5 psi yang akan menyalakan amber light filter bypass, fuel yang tidak bisa melewati fuel filter akibat terjadi block maka fuel langsung menuju hight pressure fuel pump dan masuk ke wash filter yang akan dialirkan ke dua arah yang pertama langsung ke Main Engine Control (MEC) yang kedua fuel masuk ke servo fuel heater dan seterusnya masuk ke MEC servo control. Fuel yang masuk ke fuel meter valve yang tugasnya mengatur jumlah fuel yang sesuai dengan perintah Power Management Control (PMC) dan input-input yang lain, apabila terjadi kelebihan fuel maka akan dimasukan ke bypass valve dan dikembalikan ke low pressure bosster pump. Fuel yang dari meter valve akan masuk ke pressurizing valve dan drain valve, pressurizing bekerja untuk fuel tetap pressurizing yang masuk ke transmitter dan selanjutnya masuk ke manifold yang akan dibagi ke 20 fuel nozzle. Jurnal Teknika STTKD Vol.1, No. 2, Desember

4 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan di Line Maintenance PT. Sriwijaya Air Bandara Soekarno-Hatta Jakarta Cengkareng. Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi mengenai status gejala yang ada dengan sistematis dan apa adanya tentang suatu variabel, gejala, atau prosedur pada saat penelitian dilakukan, tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesis tertentu [5]. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data ini merupakan cara-cara yang ditempuh peneliti untuk memperoleh data yang diperlukan sehingga data-data yang dipergunakan menjadi sempurna dan dapat dipertanggungjawabkan [6]. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Metode Observasi Lapangan Pengumpulan data dengan observasi langsung adalah cara pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat standar lain untuk keperluan tersebut, dimana pengamatan digunakan untuk penelitian dan telah direncanakan secara sistematik dan harus berkaitan dengan tujuan penelitian [6]. 2. Metode Wawancara Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan tanya jawab, sambil bertatap muka antara pewawancara dengan responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide atau panduan wawancara [6]. Materi yang diperoleh dalam penelitian ini didapatkan dengan cara mewawancarai sumber-sumber terkait yang telah memahami benar tentang masalah yang akan dibahas seperti dari para engineer yang telah berpengalaman. 3. Studi Pustaka Menurut Arikunto [5], studi pustaka adalah metode pengumpulan data dengan cara mencari informasi melalui buku-buku, majalah dan literatur lainnya. Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan cara mencari atau mengumpulkan sumber-sumber data dari buku atau referensi lain seperti web maupun maintenance manual serta training manual. Alat Penelitian Pada penelitian tugas akhir ini serta dalam pelaksanaan penelitian telah menggunakan alat yang lazim digunakan untuk mengolah data dari penelitian tersebut. Berikut ini adalah beberapa alat yang digunakan oleh penulis dalam melaksanakan penelitian : 1. Screw Driver, digunakan untuk membuka atau memasang screw pada panel-panel pada peswat terbang. Screw driver biasanya disebut obeng. Jenis screw driver yang digunakan ada 2 macam yaitu: a) Slot Screw Driver obeng yang mata obengnya berbentuk plat pipih yang berfungsi untuk membuka screw dengan bentuk kepala raised dan juga untuk membuka camlock fastener pada panel-panel; dan b) Cross Point Screw Driver obeng yang mata obengnya berbentuk cross atau plus yang berfungsi untuk membuka screw dengan bentuk kepala cross. Jenis ini sering disebut obeng philip. 2. Diagonal cutter, digunakan untuk memotong atau melepas locking wire yang terpasang pada baut atau nut dan mur untuk proses removal komponen-komponen Brake. Jurnal Teknika STTKD Vol.1, No. 2, Desember

5 3. Safety Wire Pliers, digunakan untuk pemasangan locking wire pada baut atau nut yang terpasang pada komponen-komponen pesawat. Alat ini disebut juga dengan sebutan twister. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian adalah sebagai berikut : 1. Fuel Filter 2. Fuel Filter Catridge 3. Aviation Maintenance Technician Handbook-Powerplant, Volume 1 U.S.Dpartement of Transportation Federal Aviation Administration. 4. Aircraft Maintenance Manual BOEING 737-SERIES. 5. Aircraft Training Manual BOEING 737-SERIES. Hasil dan Pembahasan Fuel Distribution System-Description and Operation Pada pesawat boeing 737 series yang menggunakan engine CFM56-3 fuel distribution dan sistemnya di supplai melalui filter dan pressureis fuel untuk di masukan ke dalam fuel nozzle dan combation chamber untuk proses pembakaran yang akan menghasilkan heat energy yang mana akan dirubah oleh nozzle vane yang akan merubah heat energy menjadi kinetic energy, system ini terdiri dari fuel pump, fuel filter, servo fuel heater, fuel plumbing, fuel manifold dan fuel nozzle, seperti yang terlihat pada gambar Fuel Pump Gambar 2. Fuel Distribution System-Componen Location (sumber : Aircraft Maintenance Manual Boeing /400/500 ATA 73) Jurnal Teknika STTKD Vol.1, No. 2, Desember

6 Fuel pump lokasinya pada Accessory Gearbook (AGB) atau menghadap ke belakang antara horizontal drive saft housing dan lubrication unit posisi jam Servo Fuel Heater Servo fuel heater dipasang sebelah belakang dari fuel / oil heat exchanger lokasinya antara transfer gearboox dan main engine control,servo fuel heater akan menaikan fuel untuk mencegah terjadinya ice yang masuk ke kontrol servo di dalam Main Engine Control (MEC). 3. Fuel Plumbing / Pipa Terdiri dari plumbing yang diperlukan untuk mentransper fuel dari Main Engine Control (MEC) menuju core dari engine tersebut, fuel plumbing / pipa ini mengarah sepanjang bagian bawah dari core engine menuju fuel manifold. 4. Fuel Manifold Fuel manifold mempunyai 15 integral dan 5 drain cup yang bisa dilepas dan dihubungkan, setiap fuel nozzle 5 drain cup yang bisa dilepas dan dipergunakan untuk pasilitas boroscup combustion chamber,fuel manifold dihubungkan dengan wy-shaped supply tube pada posisi jam 5 dan jam 6 setiap conection dari wy-shaped supply tube mempunyai individual drain tube, yang mana diamankan dengan fuel manifold menggunakan bold dalam setiap bagian dari manifold mempunnyai 20 fuel nozzle dan 10 fuel nozzle yang terhubung. 5. Fuel Nozzle Fuel nozzle dipasang didalam combustion chamber case pada 20 location setiap nozzle dihubungkan dengan fuel manifold dengan drain manifold untuk mengantarkan fuel, fuel nozzle mulai dihitung searah jarum jam dari posisi jam 12. Fuel Filter Fuel filter merupakan system yang lokasinya antara lower pressure fuel pump dan hight pressure pump corrugated kontruksi seperti pada gambar 3 dan gambar 4 yang mana desain ini bertujuan untuk menahan partikel-partikel yang kecil tidak bisa ikut dengan fuel dan tertahan pada fuel filter tersebut. fuel filter bekerja secara otomatis, ketika fuel flow masuk ke filter, filter akan langsung bekerja secara otomatis menyaring partikel-partikel kecil yang ikut masuk bersama fuel. Fuel filter ini terbuat dari matrial spesial treated paper vertical carruqated, adapun fungsi dari fuel filter yaitu untuk mencegah masuknya partikel-partikel ke dalam main engine control (MEC). Penggantian fuel filter dilaksanakan pada waktu 100 jam terbang, Jurnal Teknika STTKD Vol.1, No. 2, Desember

7 Gambar 3. Fuel Filter Location (sumber : Aircraft Maintenance Manual Boeing /400/500 ATA 73) Gambar 4. Fuel Filter Catridge (sumber : Aircraft Maintenance Manual Boeing /400/500 ATA 73 Fuel Filter Cartridge Inspection Check Cara melaksanakan inpection pada fuel filter cartridge yang mengalami kontaminasi dari metal particles. Pada inpection ini kita melaksanakan main fuel pump housing Insert, nots washer, dan bold dari fuel filter coper asembly. Prosedur inspection check adalah sebagai berikut: a. Engine yang berhubungan dengan filter yang akan diganti maka fare handlenya harus ditarik dan akan menutup fuel shatoff valve. b. Membuka panel vancowl sebelah kiri. c. Membuka drain plug pada fuel filter housing cover sehingga sisa-sisa fuel akan keluar semua. Jurnal Teknika STTKD Vol.1, No. 2, Desember

8 d. Melepas fuel filter cartridge dari fuel filter. e. Melakukan pemeriksaan pada fuel filter cartridge. f. Secara pelan-pelan membuka lipatan kertas filter untuk mengetahui terkontaminasi atau tidak filter tersebut. g. Apa bila terkontaminasi, fuel filter cartridge tersebut harus segera di ganti dengan yang baru. h. Memasang fuel filter cartridge yang baru komplit dengan o-ring yang baru juga. i. Tutup kembali panel vancowl sebelah kiri. Fuel filter cartridge removal Cara melaksanakan removal yaitu 1. Container 1 galon yang kapasitasnya 4 liter untuk fuel yang tersisa. 2. Consumable material yang diminta antara lain: a. B00682 shalvan-stubedart (cp 2011). b. Electrical power. c. Fancowl panel. 3. Supply electrical power dipastikan bahwa engine start lever pada posisi cutoff. 4. Fuel shutoff valve dalam posisi close/tertutup pasang bendera dengan tulisan DO NOT OPERATE pada engine start lever. 5. Remove electrical power,buka left fan cowl panel. a. Memasang countainer dibawah engine untuk mengumpulkan sisa-sisa fuel yang ikut keluar. b. Memotong dan ambil locking wire dari drain plug, lepas drain plug dan biarkan sisa fuel keluar. 6. Engine post CFMI SB73-A129(Configuration 4),lepas bolt dan washer nut, plat washer dari filter cover, selanjutnya lakukan inpection bolt dan washer main housing insert nut, plat washer dan D-bolt threads, lepas fuel filter cover dan o-ring. 7. Pemeriksaan / pengecekkan filter cover dan filter element, apabila didalam pemeriksaan filter cover dan filter element diperlukan untuk melepas main fuel pump pastikan bahwa filter element tetap terpasang pada fuel pump jika tidak maka hanya mengganti filter element dan o-ringnya saja. 8. Pembersihan fuel filter housing cover dengan soulfan, apabila inpeksi dari filter cover dan filter element maka harus melepas main fuel pump dan yakinkan bahwa filter element tetap terpasang dengan fuel pump dimana akan membantu penyelidikan penyebab dari fuel pump failure (ada indikasi main fuel pump failure). Apabila inpeksi tidak memerlukan atau melepas main fuel pump maka ganti filter element dan o-ring.seperti gambar 5. Jurnal Teknika STTKD Vol.1, No. 2, Desember

9 Gambar 5. Fuel Filter Catridge removal (sumber : Aircraft Maintenance Manual Boeing /400/500 ATA 73) Fuel Filter Catridge Instalation 1. Consumable material: a. Boo682 Grease-graphite (CP 2101) (AMM /201). b. Petrolatum-pure mineral (CP 2102). c. Vasline ( CP 5070). d. De-aromatized petroleum (CP 5074) (AMM /201). e. Saftywire (CP 8001 or CP 8002) (AMM /201). 2. Reference a. AMM /501 b. AMM / Ada beberapa berbedaan tipe pada pemasangan fuel filter cover sebelum memulai pekerjaan lakukan visual ceck fuel filter cover untuk membedakan cara pemasangannya Jurnal Teknika STTKD Vol.1, No. 2, Desember

10 a. Membasahi 4 oring yang baru dengan fuel, setelah itu lubrication o-ring yang baru dengan petrolatum lubricat. b. Memasang o-ring yang baru kedalam groope pada fuel filter cover. c. Memasang fuel filter catridge yang baru kedalam filter housing, yakinkan filter catridge dalam posisi yang benar masuk bagian bawah dari filter housing, yakinkan spring washer retaining ring yang terpasang pada filter cover. d. Memasang filter cover pada filter catridge dengan hati-hati agar filter cover melekat pada filter Housing. e. Memasang bolt memastikan filter cover terpasang dengan flange pada fuel filter housing. f. Mengoleskan graphite grace (CP 2101) pada threads dari bolt, nut, self aligning nuts dan flat whaser, yakinkan bahwa pemasangan filter (caver filter bolt,nut dan whaser)harus sesuai dengan configurasi 4.yang harus diperhatikan pada saat melakukan pemasangan self aligning nuts dan washer g. Menggunakan tangan pasang 6 bolt, 6 flat washer, 6 self laining washer dan 6 selft laining nut. h. Mengencangkan bolt dengan menggunakan tangan setelah dikencangkan gunakan kunci dengan torque inch/lbs Kendorkan 6 bolt dan torque lagi antara inch/lbs. i. Mengoleskan drain plug dengan menggunakan fuel kemudian pasang o-ring yang baru pada drain plug dan pasang drain plug pada fuel filter cover. j. Mengencangkan drain plug pertama kali dengan menggunakan tangan kemudian menggunakan kunci dan di torque antara inch/lbs lalu di lockingwire drain plug pada posisinya. k. Meyakinkan tidak adanya kebocoran fuel, kita melaksanakan wett motoring apabila tidak ada kebocoran vancowl kita tutup kembali. Fuel Filter By pass Warning System Description Dan Operation Fuel filter by pass worning system dilengkapi sebuah indicator apabila terjadi kelebihan presure differensial pada fuel filter. 1. Fuel filter differencial presure switch terpasang pada fan case sebelah atas drain line suport block pada posisi jam 7 dan flexibe lines dihubungkan antara switch dan fuel filter inlet presure port pada outlet presure port pada fuel filter housing. 2. Memasang 2 filter bypass warning light 1 untuk setiap engine yang lokasinya pada fuel module,1 untuk pilot forward overhead panel (P5-2) filter bypass warning amber light akan menyala ketika fuel filter di bypass( filter block). 3. Terjadi block didalam fuel filter yang akan disebabkan oleh differencial presure lebih dari psi presure switch akan close, ketika differensial turun dari psi maka switch akan membuka kembali dengan sendirinya,apabila presure mencapai 1-15 psi maka valve tidak akan membuka. Fuel Filter Bypass Warning System Adjustment/Test Fuel filter terpasang antara heat excanger untuk fuel / oil dan H1 stage fuel pump, fuel filter akan menghentikan adanya kandungan es dan partikel lainnya yang tidak diinginkan masuk kedalam dan menjaga agar H1 stage fuel pump dan Main Engine Control (MEC),apabila filter mengalami blocked maka bypass valve akan merelease fuel menuju H1 stage fuel pump. Lampu amber light akan mengikuti: 1. Amber warning light untuk filter bypass. Jurnal Teknika STTKD Vol.1, No. 2, Desember

11 2. Sebelah kiri dan sebelah kanan master caution light. 3. Fuel light akan menyala ketika: a. Kebanyakan fuel filter pada kondisi blocked. b. Pressure turun setelah filter naik diatas seting switch. Sistem test dari defferensial switch adalah untuk meyakinkan clear pressure switch opration setelah warning light untuk filter bypass menyala, test juga bisa dilaksanakan setelah penggantian defferensial switch dan tidak perlu ditest lagi pada saat filter dalam keadaan beroprasi / diisi oleh fuel. Fuel Filter Defferential Pressure Switch Removal/Intallation Prosedur ini memberikan langkah-langkah untuk melepas dan memasang fuel filter defferensial switch, letak dari fuel defferensial melekat pada braket jam 07:45 pada fan case dibawah sebelah belakang dari fuel filter. 1. Melepas fuel filter defferensial switch: a. Peralatan: Container (wadah) berkapasitas 20 liter untuk fuel. b. Referensi: AMM /201,AMM /201 c. Supply electrical power, lepas peringatan DO NOT OPRATE dari batrey switch. d. Meyakinkan fuel valve closed (engine fuel shutoof valve) lampu pada control panel menyala dim. e. Memasang peringatan DO NOT OPERATE pada engine start lever pada yang bersangkutan. f. Mematikan electrical power, battery switch, dan pasang peringatan DO NOT OPERATE. g. Membuka left fan cowl panel. h. Langkah selanjutnya melepas switch dengan cara yaitu: 1) Membuka elektronic connector dan pasang protective caps pada conector plug, 2) Memasang container dibawah fuel filter, 3) Membuka drain plug dari fuel filter dan biarkan fuel keluar ke container, 4) Melepas o- ring dari drain plug, 5) Melepas defferential switch dengan cara: a) Membuka pressure lain untuk fuel outlet dari lubang pressure switch yang atas biarkan sisa fuel keluar, b) Membuka pressure lain untuk fuel inlet dari bagian bawah lubang pressure switch dan biarkan sisa-sisa fuel keluar dan masuk ke container, c) Pemasangan protective caps pada switch piting dan buka pressure lain, d) Melepas 2 bolt whaser dan nut yang melekat pada sebelah depan switch, e) Melepas bolt dan whaser dari bagian belakang switch (dilengkapi posisi nutplate). 2. Memasang fuel filter defferential switch Container yang berkapasitas 20 liter tetap dipasang dan referensi AMM /501, AMM /201, AMM /501. Prosedur untuk pemasangan fuel filter defferential switch yaitu: a. Memasang switch pada breacket conector belakang. b. Memasang switch dengan bolt dengan washer pada sebelah belakang dan 2 bolt dan washer pada bagian depan. c. Melepas protective caps dari electrical conector plug. d. Memasang pressure untuk fuel outlet dari bagian atas lubang dari fuel filter menuju bagian atas dari switch. e. Memasang pressure untuk fuel outlet dari bagian bawah fuel filter disambung bagian lubang bawah pada switch. f. Memasang pressure dari fuel inlet dari bagian bawah port fuel filter disambung bagian bawah port dari switch. g. Pemasangan drain plug untuk fuel filter, yaitu dengan melakukan pengolesan petrolatum pada o-ring yang baru, pemasangan o-ring pada drain plug, pengolesan grace pada drug dari drain plug, kencangkan drain plug dengan torsi inc/lbs. Setelah itu, melepas peringatan DO NOT OPERATE pada batery dan engine start lever yang bersangkutan. Jurnal Teknika STTKD Vol.1, No. 2, Desember

12 Kemudian, menutup left fan cowl, test fuel filter bypass warning system (AMM /501) dan melaksanakan test idle power leak ceck (AMM /501 TEST NO.3) Troubleshoot Fuel Filter Pesawat SRIWIJAYA AIR dengan nomor penerbangan SJ021 jurusan CGK-SUB, berangkat pukul 06:00 wib pagi dari Bandara Soekarno-Hatta pada waktu takeoff sebelum mencapai V1, mendadak filter bypass amber light engine 2 menyala captain aborted takeoff dan kembali lagi ke apron. Tindakan yang dilakukan dalam troubleshoot fuel filter adalah: 1. Membuka left hand fan cowl engine 2, engine 2 fire shutoff valve ditarik untuk menutup fuel agar tidak keluar trus dari tank. 2. Membuka drain plug fuel filter dibawahnya disimpan fuel container untuk menjaga sisa-sisa fuel dari filter housing. 3. Sisa-sisa fuel habis, membuka fuel filter housing cover dan ceck kondisi fuel filter ternyata terdapat banyak kotoran. 4. Mengganti fuel filter, mengganti semua o-ring dengan yang baru dan sebelumnya olesi dengan patrolatum grace. 5. Memasang fuel filter, o-ring, cover fuel filter housing, dan drain plug o-ring dipasang yang baru kemudian ditorsi antara inch/lbs. 6. Mengembalikan posisi fire shutoff valve ke normal dan lakukan wet motoring untuk menyakinkan tidak ada kebocoran. 7. Monitor setelah takeoff pesawat meneruskan penerbangannya. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan tentang Fuel Filter pada engine CFM56-3 pesawat boeing 737-series, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Fuel Filter berfungsi sebagai alat untuk menyaring partikel dan kontaminan yang tercampur dalam fuel serta melindungi HP stage dan MEC dari partikel yang terdapat dalam fuel. Replaceable filter element. Fuel filter bekerja secara otomatis, ketika fuel flow masuk ke filter, filter akan langsung bekerja menyaring partikel-partikel kecil yang ikut masuk bersama fuel. 2. Troubleshooting yang sering terjadi pada fuel filter yaitu blocked atau terjadi penyumbatan, indikasinya fuel tidak berjalan normal dan mengakibatkan lampu filter bypass amber light menyala, cara mengatasi troubleshooting melakukan pengecekan pada fuel filter dan mengganti dengan yang baru. Daftar Pustaka [1] H. Freitas, Belajar Aircraft. Jakarta, [2] R. Arief, Powerplant. Bekasi: Universitas Gunadarma, [3] R. Bilal, Fuel System pada Pesawat Boeing /400/500. Yogyakarta: STTKD. [4] Saptono, Engine Fuel System CFM56-3. Purwokerto, [5] S. Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi Vi. Jakarta: Rineka Cipta, [6] M. Nazir, Metode Penelitian. Ghalia Indonesia: Jakarta, [7] Jordiarman, System pada Pesawat Engine CFM56-3. Bandung: ITB, [8] Aircraft Maintenance Manual Boeing /400/500 ATA 28, [9] Maintenance Training Manual Boeing /400/500 ATA 28, [10] Maintenance Training Manual Boeing /400/500 ATA 73. Jurnal Teknika STTKD Vol.1, No. 2, Desember

BAB IV ANALISA DAN HASIL DATA. Flight controls hydraulic modular package adalah suatu komponen yang

BAB IV ANALISA DAN HASIL DATA. Flight controls hydraulic modular package adalah suatu komponen yang BAB IV ANALISA DAN HASIL DATA 4.1. Analisa Data 4.1.1. Umum Flight controls hydraulic modular package adalah suatu komponen yang berfungsi sebagai pengontrol dari tenaga hydraulic untuk aileron, rudder,

Lebih terperinci

ANALISIS TERJADINYA HIGH OIL CONSUMPTION PADA LUBRICATION SYSTEM PESAWAT BOEING PK-GGF

ANALISIS TERJADINYA HIGH OIL CONSUMPTION PADA LUBRICATION SYSTEM PESAWAT BOEING PK-GGF ANALISIS TERJADINYA HIGH OIL CONSUMPTION PADA LUBRICATION SYSTEM PESAWAT BOEING 737-500 PK-GGF Eko Yuli Widianto 1, Herry Hartopo 2 Program Studi Motor Pesawat Fakultas Teknik Universitas Nurtanio Bandung

Lebih terperinci

FUEL SYSTEM. Oleh: Muhammad Agung Prabowo, S.Pd Instructure of Aircraft Maintenance Engineer

FUEL SYSTEM. Oleh: Muhammad Agung Prabowo, S.Pd Instructure of Aircraft Maintenance Engineer FUEL SYSTEM Oleh: Muhammad Agung Prabowo, S.Pd Instructure of Aircraft Maintenance Engineer FUEL SYSTEM adalah sistem pengisian, penyimpanan dan pendistribusian fuel ke ssistem engine dan APU Pada normalnya

Lebih terperinci

PERAWATAN IGNITION SYSTEM PADA AUXILIARY POWER UNIT (APU) GTCP

PERAWATAN IGNITION SYSTEM PADA AUXILIARY POWER UNIT (APU) GTCP PERAWATAN IGNITION SYSTEM PADA AUXILIARY POWER UNIT (APU) GTCP 85-129 Indreswari Suroso 1),Gatot Subiyono 2) Ginanjar Cahya Permana 3) 1), 2), 3) Program Studi Aeronautika, Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan

Lebih terperinci

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Hai teman-teman penerbangan, pada halaman ini saya akan berbagi pengetahuan mengenai Engine Fuel System pada engine CFM56-5A yang diaplikasikan pada pesawat

Lebih terperinci

ANALISIS TIDAK BERFUNGSINYA FLAP PADA WAKTU DIGERAKKAN DARI 0 SAMPAI 25 UNIT PADA PESAWAT BOEING PK-CJT

ANALISIS TIDAK BERFUNGSINYA FLAP PADA WAKTU DIGERAKKAN DARI 0 SAMPAI 25 UNIT PADA PESAWAT BOEING PK-CJT ANALISIS TIDAK BERFUNGSINYA FLAP PADA WAKTU DIGERAKKAN DARI 0 SAMPAI 25 UNIT PADA PESAWAT BOEING 737-300 PK-CJT Achmad Kamil Fadilla 1, FX. Djamari 2 Program Studi Teknik Penerbangan Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

TOPIK 3 CATERPILLAR NEW SCROLL FUEL SYSTEM

TOPIK 3 CATERPILLAR NEW SCROLL FUEL SYSTEM TOPIK 3 CATERPILLAR NEW SCROLL FUEL SYSTEM PENDAHULUAN Gambar 3.1 Jumlah bahan bakar yang terbakar pada sebuah engine berhubungan langsung dengan jumlah horsepower dan torque yang dihasilkan. Secara umum,

Lebih terperinci

MEMBUAT STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PADA UNIT WATER TRUCK

MEMBUAT STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PADA UNIT WATER TRUCK BAB III MEMBUAT STANDAR OPERA SIONA L PR OSEDUR PADA UNIT WA TER TRUC K MEMBUAT STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PADA UNIT WATER TRUCK 1.1 Bagian-Bagian Utama water truck. Pada bagian ini dijelaskan nama-nama

Lebih terperinci

TERJADINYA LOW PRESSURE HYDRAULIC SYSTEM PADA ENGINE DRIVEN PUMP ( EDP ) ENGINE NO.2 PESAWAT BOEING NG PK-GEP

TERJADINYA LOW PRESSURE HYDRAULIC SYSTEM PADA ENGINE DRIVEN PUMP ( EDP ) ENGINE NO.2 PESAWAT BOEING NG PK-GEP TERJADINYA LOW PRESSURE HYDRAULIC SYSTEM PADA ENGINE DRIVEN PUMP ( EDP ) ENGINE NO.2 PESAWAT BOEING 737-800 NG PK-GEP Ahmad Nasir 1, Bona P. Fitrikananda, Dipl.Ing 2 Program Studi Motor Pesawat Terbang

Lebih terperinci

ANALISIS TERJADINYA APU AUTO SHUTDOWN Di PESAWAT AIRBUS A

ANALISIS TERJADINYA APU AUTO SHUTDOWN Di PESAWAT AIRBUS A ANALISIS TERJADINYA APU AUTO SHUTDOWN Di PESAWAT AIRBUS A320-200 Abyan Fadhil 1, H. Abu Bakar, MSAE 2 Program Studi Teknik Penerbangan Fakultas Teknik Universitas Nurtanio Bandung ABSTRAKSI APU (Auxiliary

Lebih terperinci

ANALISA TERJADINYA STUCK OPEN PADA ENGINE AIR INTAKE ICE PROTECTION VALVE PESAWAT AIRBUS A PK GPK GIA DAN CARA PENANGGULANGANNYA

ANALISA TERJADINYA STUCK OPEN PADA ENGINE AIR INTAKE ICE PROTECTION VALVE PESAWAT AIRBUS A PK GPK GIA DAN CARA PENANGGULANGANNYA ANALISA TERJADINYA STUCK OPEN PADA ENGINE AIR INTAKE ICE PROTECTION VALVE PESAWAT AIRBUS A330-200 PK GPK GIA DAN CARA PENANGGULANGANNYA Arya Dian D 1, FX. Djamari 2 Program Studi Rangka Motor Terbang Fakultas

Lebih terperinci

LUBRICATION SYSTEM PADA AUXILIARY POWER UNIT (APU) GTC P PESAWAT BOEING /400/500

LUBRICATION SYSTEM PADA AUXILIARY POWER UNIT (APU) GTC P PESAWAT BOEING /400/500 LUBRICATION SYSTEM PADA AUXILIARY POWER UNIT (APU) GTC P85-129 PESAWAT BOEING 737-300/400/500 Erwhin Irmawan 1), Ilham Putra Faturrachman 2) 1),2) Program StudiAeronautika, Sekolah Tinggi Teknologi Kedirgantaraan

Lebih terperinci

Gambar struktur fungsi solenoid valve pneumatic

Gambar struktur fungsi solenoid valve pneumatic A. PNEUMATIK 1. Prinsip Kerja Peralatan Pneumatik Prinsip kerja dari solenoid valve/katup (valve) solenoida yaitu katup listrik yang mempunyai koil sebagai penggeraknya dimana ketika koil mendapat supply

Lebih terperinci

Model: Slim Smart Washer(SCV092210)

Model: Slim Smart Washer(SCV092210) Kartu Garansi Di dalam Model: Slim Smart Washer(SCV092210) Petunjuk instalasi dan penggunaan: Terima kasih telah membeli Slim Smart Washer. Harap baca petunjuk instalasi ini dengan seksama untuk penggunaan

Lebih terperinci

STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL

STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL NO. KODE JUDUL 1. WLO 01 ETIKA PROFESI DAN ETOS KERJA 2. WLO 02 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) 3. WLO 03 STRUKTUR DAN FUNGSI WHEEL LOADER 4. WLO 04 PEMELIHARAAN

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUJIAN APU GTCP36-4A

BAB III PROSES PENGUJIAN APU GTCP36-4A BAB III PROSES PENGUJIAN APU GTCP36-4A 3.1 Teori Dasar APU Auxiliary Power Unit (APU) merupakan mesin turbin gas yang berfungsi sebagai supporting engine pada pesawat. APU tergolong dalam jenis turboshaft,

Lebih terperinci

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Hai teman-teman penerbangan, pada halaman ini saya akan berbagi pengetahuan mengenai engine atau mesin yang digunakan pada pesawat terbang, yaitu CFM56 5A. Kita

Lebih terperinci

KERJA PRAKTEK BAB III PEMBAHASAN. 3. Sistem Kerja Dan Pemeliharaan Governor Pada Pesawat Dakota

KERJA PRAKTEK BAB III PEMBAHASAN. 3. Sistem Kerja Dan Pemeliharaan Governor Pada Pesawat Dakota BAB III PEMBAHASAN 3. Sistem Kerja Dan Pemeliharaan Governor Pada Pesawat Dakota 3.1 Dasar Pengertian Governor Governor adalah suatu benda atau alat penggerak mekanik variable propeller pada pesawat untuk

Lebih terperinci

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian

Lebih terperinci

LUBRICATING SYSTEM. Fungsi Pelumas Pada Engine: 1. Sebagai Pelumas ( Lubricant )

LUBRICATING SYSTEM. Fungsi Pelumas Pada Engine: 1. Sebagai Pelumas ( Lubricant ) LUBRICATING SYSTEM Adalah sistim pada engine diesel yang dapat merawat kerja diesel engine agar dapat berumur panjang, dengan memberikan pelumasan pada bagian-bagian engine yang saling bergerak/mengalami

Lebih terperinci

Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RKPM)

Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RKPM) Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RKPM) Pertemuan ke Tujuan Ajar/ Keluaran/ Indikator Topik (pokok, subpokok bahasan, alokasi waktu) Teks Media Ajar 1 Presentasi Gambar Audio/Video Soal-tugas Web

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES Alur proses biasa digunakan untuk sebagai acuan dari tindakan dari mulai menganalisa, perencanaan dan tindakan pada produksi. Pada proses dibawah ini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 54 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada perancangan modifikasi sistem kontrol panel mesin boiler ini, selain menggunakan metodologi studi pustaka dan eksperimen, metodologi penelitian yang dominan digunakan

Lebih terperinci

TECHNICAL MANUAL PANDUAN TEKNIS

TECHNICAL MANUAL PANDUAN TEKNIS 8 1 2 3 8 9 4 6 5 10 11 7 TECHNICAL MANUAL PANDUAN TEKNIS 12 DISMANTLING PB T400 CARA MEMBONGKAR PB T400 A. Make sure the cord has been unplugged from the electrical outlet. A. Pastikan kabel konektor

Lebih terperinci

Dua orang berkebangsaan Jerman mempatenkan engine pembakaran dalam pertama di tahun 1875.

Dua orang berkebangsaan Jerman mempatenkan engine pembakaran dalam pertama di tahun 1875. ABSIC ENGINE Dua orang berkebangsaan Jerman mempatenkan engine pembakaran dalam pertama di tahun 1875. Pada pertengahan era 30-an, Volvo menggunakan engine yang serupa dengan engine Diesel. Yaitu engine

Lebih terperinci

Program pemeliharaan. Laporan pemeliharaan

Program pemeliharaan. Laporan pemeliharaan 17 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 PROSES KERJA PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN Berikut diagram alir proses perawatan dan pemeliharaan Jadwal pemeliharaan Program pemeliharaan Pemeliharaan Mingguan

Lebih terperinci

BERKURANGNYA KINERJA AIR CONDITIONING SYSTEM PESAWAT AIRBUS A PK-AXU

BERKURANGNYA KINERJA AIR CONDITIONING SYSTEM PESAWAT AIRBUS A PK-AXU BERKURANGNYA KINERJA AIR CONDITIONING SYSTEM PESAWAT AIRBUS A320-200 PK-AXU Adhit Gyta Prasditya 1, Ir. Herry Hartopo., MT 2 Program Studi Rangka Pesawat Fakultas Teknik Universitas Nurtanio Bandung ABSTRAKSI

Lebih terperinci

MANUAL BOOK COMPRESSOR INSTALLATION, PREVENTIF MAINTENANCE AND TROUBLE-SHOOTING

MANUAL BOOK COMPRESSOR INSTALLATION, PREVENTIF MAINTENANCE AND TROUBLE-SHOOTING MANUAL BOOK COMPRESSOR INSTALLATION, PREVENTIF MAINTENANCE AND TROUBLE-SHOOTING A. INSTALLATION 1. Pemilihan Lokasi a. Lokasi Harus bersih dan kering dengan lantai yang kuat untuk menyangga beban kompresor

Lebih terperinci

TWIN Tips. Technical & Warranty Information Tips Mengatur Engine Speed Idle. Edisi XIII Juli 2015

TWIN Tips. Technical & Warranty Information Tips Mengatur Engine Speed Idle. Edisi XIII Juli 2015 Daftar Isi Mengatur Engine Speed Idle...hal 1 Penggantian Servo Clutch Model Baru.hal 2 Proses Pemasangan Servo Clutch Model Baru..hal 2 Air di Housing Filter Cartridge adalah Normal..hal 3 Information

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan Batasan Masalah Metode Penelitian Sistematika Penulisan...

DAFTAR ISI. BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan Batasan Masalah Metode Penelitian Sistematika Penulisan... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PERSOALAN... ii LEMBAR PENGESAHAN... iii MOTTO... iv LEMBAR PERSEMBAHAN...v KATA PENGANTAR... vi ABSTRACT... viii INTISARI... ix DAFTAR ISI...x DAFTAR TABEL... xiii

Lebih terperinci

PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Alur Proses Pada Perawatan Automatic Brake Handle

PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Alur Proses Pada Perawatan Automatic Brake Handle 44 BAB IV 4.1 ALUR PROSES PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN Alur Proses Pada Perawatan Handle start Pemeriksaan awal per-periodik Pengecheckan kebocoran Haandle Indeks Kerusakan Perbaikan Handle Test Ulang Kebocoran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGUMPULAN DATA

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGUMPULAN DATA BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGUMPULAN DATA 3.1 Diagram Air Metode penelitian merupakan suatu langkah-langkah sistematis yang akan manjadi acuan dalam penyelesaian (Sugiyono, 2004:28). Secara umum metodologi

Lebih terperinci

Daftar Isi. Halaman judul... Lembar Nomor Persoalan... Lembar Pengesahan... Lembar Motto... Lembar Persembahan... Kata Pengantar... Intisari...

Daftar Isi. Halaman judul... Lembar Nomor Persoalan... Lembar Pengesahan... Lembar Motto... Lembar Persembahan... Kata Pengantar... Intisari... Daftar Isi Halaman judul... Lembar Nomor Persoalan... Lembar Pengesahan... Lembar Motto... Lembar Persembahan... Kata Pengantar... i ii iii iv v vi Intisari... viii Abstract... ix Surat Pernyataan... Daftar

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No. JST/OTO/OTO410/14 Revisi : 02 Tgl : 6 Februari 2014 Hal 1 dari 10 I. Kompetensi : Setelah melaksanakan praktik, mahasiswa diharapkan dapat : 1. Mengidentifikasi komponen sistem bahan bakar, kontrol

Lebih terperinci

BAB III CARA KERJA MESIN PERAKIT RADIATOR

BAB III CARA KERJA MESIN PERAKIT RADIATOR BAB III CARA KERJA MESIN PERAKIT RADIATOR 3.1 Mesin Perakit Radiator Mesin perakit radiator adalah mesin yang di gunakan untuk merakit radiator, yang terdiri dari tube, fin, end plate, dan side plate.

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA No. JST/OTO/OTO410/13 Revisi: 03 Tgl: 22 Agustus 2016 Hal 1 dari 10 I. Kompetensi: Setelah melaksanakan praktik, mahasiswa diharapkan dapat: 1. Mengidentifikasi komponen sistem bahan bakar, kontrol udara

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN Start Alat berat masuk ke Workshop Pengecekan sistem hidrolik secara keseluruhan komponen Maintenance Service kerusakan Ganti oli Ganti filter oli Ganti hose hidrolik

Lebih terperinci

Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RKPM)

Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RKPM) Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RKPM) Pertemuan ke Tujuan Ajar/ Keluaran/ Indikator Topik (pokok, subpokok bahasan, alokasi waktu) Teks Media Ajar 1 Presentasi Gambar Audio/Video Soal-tugas Web

Lebih terperinci

BAB IV PROSES ASSEMBLY POWER SECTION APU GTCP85-129

BAB IV PROSES ASSEMBLY POWER SECTION APU GTCP85-129 BAB IV PROSES ASSEMBLY POWER SECTION APU GTCP85-129 4.1 Pengantar Proses assemble power section dibagi menjadi 3 tahapan proses assembly yaitu : 1. Assembly rotating group 2. Assembly component support

Lebih terperinci

DA V Series BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DAN KARTU GARANSI DAFTAR ISI

DA V Series BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DAN KARTU GARANSI DAFTAR ISI NOMOR : P.20.INDO3.00201.0212 DA V Series BUKU PETUNJUK PENGGUNAAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DAN KARTU GARANSI DAFTAR ISI HAL. Kata Pengantar Bagian 1 Bagian 2 Bagian 3 Bagian 4 Bagian 5 Bagian 6 Bagian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai Unit Pelaksana Teknis dari PT. Angkasa Pura II (Persero), maka

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai Unit Pelaksana Teknis dari PT. Angkasa Pura II (Persero), maka BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Sebagai Unit Pelaksana Teknis dari PT. Angkasa Pura II (Persero), maka Bandara Soekarno-Hatta harus mengikuti dan memenuhi standar yang telah ditetapkan

Lebih terperinci

BAB IV LANGKAH PENGERJAAN

BAB IV LANGKAH PENGERJAAN BAB IV LANGKAH PENGERJAAN 4.1 Peralatan yang Digunakan Sebelum melakukan instalasi hal utama yang pertama dilakukan adalah menyiapkan peralatan. Peralatan yang digunakan pada instalasi sistem refrigerasi,

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER Di susun oleh : Cahya Hurip B.W 11504244016 Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 2012 Dasar

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN PROSEDUR PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN MANUAL 1. Hubungkan control panel pada tegangan listrik 380V / 50Hz / 3 Phase.

BAB IV PEMBAHASAN PROSEDUR PENGOPERASIAN PENGOPERASIAN MANUAL 1. Hubungkan control panel pada tegangan listrik 380V / 50Hz / 3 Phase. BAB IV PEMBAHASAN 4.1 PROSES PADA MESIN FILLER Proses kerja pada mesin filler ini, mula mula Botol di bawa oleh Conveyor masuk ke Infeed Starwheel yang disesuaikan oleh Timing Screw,untuk ditempatkan pada

Lebih terperinci

TROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA

TROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA TROUBLE SHOOTING SISTEM INJEKSI MESIN DIESEL MITSUBISHI L300 DAN CARA MENGATASINYA Suprihadi Agus Program Studi D III Teknik Mesin Politeknik Harapan Bersama Jln. Mataram No. 09 Tegal Telp/Fax (0283) 352000

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Pada penelitian ini, penulis menggunakan data primer yang diperoleh dari hasil pengamatan dan pengambilan data langsung di lapangan. Penulis juga menggunakan

Lebih terperinci

1. EMISI GAS BUANG EURO2

1. EMISI GAS BUANG EURO2 1. EMISI GAS BUANG EURO2 b c a Kendaraan Anda menggunakan mesin spesifikasi Euro2, didukung oleh: a. Turbocharger 4J 4H Turbocharger mensuplai udara dalam jumlah yang besar ke dalam cylinder sehingga output

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR JASA KONSTRUKSI BIDANG PEKERJAAN MEKANIKAL JABATAN KERJA OPERATOR BACKHOE LOADER PEMELIHARAAN HARIAN BACKHOE LOADER SETELAH OPERASI KODE UNIT KOMPETENSI F45.500.2.2.19.II.02.005.01

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN & ANALISA

BAB IV PEMBAHASAN & ANALISA BAB IV PEMBAHASAN & ANALISA 4.1. Pembahasan Instalasi Pemipaan Sprinkler Pada instalasi pemipaan sprinkler terdapat satu riser (pipa tegak) dimana riser ini diameter pipanya adalah sebesar 100 mm yang

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PRODUKSI Dalam perkitan hydraulic power unit ada beberapa proses dari mulai sampai selesai, dan berikut adalah alur dari proses produksi Gambar 4.1

Lebih terperinci

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI NO. ISK/PKS-PRS/08 Status Dokumen No. Distribusi DISAHKAN Pada tanggal 15 Februari 2013 Dimpos Giarto Valentino Tampubolon Direktur Utama Dilarang memperbanyak dokumen ini tanpa izin Wakil Manajemen /Pengendali

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 1.1 PERAWATAN MESIN DOUBLE FACER 1.1.1 Tahapan-Tahapan Perawatan Pada perawatan mesin double facer kali ini hanya akan dijelaskan perawatan terhadap mesin double facer

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Laporan Tugas Akhir. Gambar 2.1 Schematic Dispenser Air Minum pada Umumnya

BAB II DASAR TEORI. Laporan Tugas Akhir. Gambar 2.1 Schematic Dispenser Air Minum pada Umumnya BAB II DASAR TEORI 2.1 Hot and Cool Water Dispenser Hot and cool water dispenser merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengkondisikan temperatur air minum baik dingin maupun panas. Sumber airnya berasal

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Perhitungan pemakaian bahan bakar (Fuel Burn off) pesawat Untuk mencari jumlah pemakaian bahan bakar pada pesawat diperoleh dengan perhitungan Fuel Burn Off: Burn

Lebih terperinci

Mesin Diesel. Mesin Diesel

Mesin Diesel. Mesin Diesel Mesin Diesel Mesin Diesel Mesin diesel menggunakan bahan bakar diesel. Ia membangkitkan tenaga yang tinggi pada kecepatan rendah dan memiliki konstruksi yang solid. Efisiensi bahan bakarnya lebih baik

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI OMRON SYSMAC CPM1A PADA SISTEM OTOMATISASI POMPA AIR UNTUK PENGISIAN WATER TANK DI APARTEMENT GRIYA PRAPANCA

PERANCANGAN APLIKASI OMRON SYSMAC CPM1A PADA SISTEM OTOMATISASI POMPA AIR UNTUK PENGISIAN WATER TANK DI APARTEMENT GRIYA PRAPANCA PERANCANGAN APLIKASI OMRON SYSMAC CPM1A PADA SISTEM OTOMATISASI POMPA AIR UNTUK PENGISIAN WATER TANK DI APARTEMENT GRIYA PRAPANCA Disusun Oleh: Nama :Widhi Setya Wardani NPm :26409372 Jurusan : Teknik

Lebih terperinci

Bahan Sistem. Umum. Sistem. 2level

Bahan Sistem. Umum. Sistem. 2level mesin wajar dari tidak 2. Pedoman Pemeliharaan Vehicle Untuk Kendaraan Rapid Intervention terdapat di dalam kendaraan RIV adalah Mesin, Elektronik, Pengereman (Breaking System), Kemudi (Steering System),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 PERALATAN PENELITIAN 3.1.1 Bunsen Burner Alat utama yang digunakan pada penelitian ini yaitu Bunsen burner Flame Propagation and Stability Unit P.A. Hilton Ltd C551, yang

Lebih terperinci

BAB III PROSES PERAKITAN KOMPRESOR SHARK L.1/2 HP. mesin dan metode. Sistem manufaktur terbagi menjadi 2, yaitu :

BAB III PROSES PERAKITAN KOMPRESOR SHARK L.1/2 HP. mesin dan metode. Sistem manufaktur terbagi menjadi 2, yaitu : BAB III PROSES PERAKITAN KOMPRESOR SHARK L.1/2 HP 3.1. SISTEM MANUFAKTUR 3.1.1. JENIS SISTEM MANUFAKTUR Proses manufaktur merupakan suatu proses perubahan bentuk dari bahan baku atau bahan setengah jadi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENDAHULUAN Heavy Dump Truck (HD) merupakan produk Komatsu yang mempunyai ukuran yang berbeda-beda dan salah satunya adalah Heavy Dump Truck Komatsu 465-7R, yang mempunyai arti:

Lebih terperinci

PERALATAN INDUSTRI KIMIA (MATERIAL HANDLING)

PERALATAN INDUSTRI KIMIA (MATERIAL HANDLING) PERALATAN INDUSTRI KIMIA (MATERIAL HANDLING) Kimia Industri (TIN 4206) PERALATAN INDUSTRI KIMIA YANG DIBAHAS : I Material Handling II Size Reduction III Storage IV Reaktor V Crystallization VI Heat treatment

Lebih terperinci

SESSION 3 GAS-TURBINE POWER PLANT

SESSION 3 GAS-TURBINE POWER PLANT SESSION 3 GAS-TURBINE POWER PLANT Outline 1. Dasar Teori Turbin Gas 2. Proses PLTG dan PLTGU 3. Klasifikasi Turbin Gas 4. Komponen PLTG 5. Kelebihan dan Kekurangan 1. Dasar Teori Turbin Gas Turbin gas

Lebih terperinci

Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RKPM)

Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RKPM) Rencana Kegiatan Pembelajaran Mingguan (RKPM) Pertemuan ke Tujuan Ajar/ Keluaran/ Indikator Topik (pokok, subpokok bahasan, alokasi waktu) Teks Media Ajar 1 Presentasi Gambar Audio/Video Soal-tugas Web

Lebih terperinci

1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH )

1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH ) 1. OVERLOADING ( MUATAN BERLEBIH ) Memuat berlebihan tidak hanya memperpendek usia kendaraan anda, tetapi juga berbahaya, oleh sebab itu hindarkanlah. Berat muatan harus dibatasi oleh GVM ( berat kotor

Lebih terperinci

2.3.1.PERBAIKAN BAGIAN ATAS MESIN. (TOP OVERHAUL)

2.3.1.PERBAIKAN BAGIAN ATAS MESIN. (TOP OVERHAUL) BAB VII 2.3.1.PERBAIKAN BAGIAN ATAS MESIN. (TOP OVERHAUL) Perbaikan bagian atas adalah yang meliputi bagian. atas dari motor Diesel, yaitu seluruh bagian pada kepala silinder (Cylinder head) atau seluruh

Lebih terperinci

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA TURBOCHARGER URAIAN Dalam merancang suatu mesin, harus diperhatikan keseimbangan antara besarnya tenaga dengan ukuran berat mesin, salah satu caranya adalah melengkapi mesin dengan turbocharger yang memungkinkan

Lebih terperinci

SISTEM ALIRAN BAHAN BAKAR PADA MESIN DIESEL MELALUI PENGATURAN M DEC ( MONITORING AND CONTROL SYSTEM )

SISTEM ALIRAN BAHAN BAKAR PADA MESIN DIESEL MELALUI PENGATURAN M DEC ( MONITORING AND CONTROL SYSTEM ) SISTEM ALIRAN BAHAN BAKAR PADA MESIN DIESEL MELALUI PENGATURAN M DEC ( MONITORING AND CONTROL SYSTEM ) Agus Rohermanto Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Pontianak ABSTRACT The system

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENGUJIAN

BAB III METODOLOGI PENGUJIAN BAB III METODOLOGI PENGUJIAN Percobaan yang dilakukan adalah percobaan dengan kondisi bukan gas penuh dan pengeraman dilakukan bertahap sehingga menyebabkan putaran mesin menjadi berkurang, sehingga nilai

Lebih terperinci

Aircraft fuel system menyimpan dan mentransmisikan clean fuel ke engine. Pada pesawat yang memiliki bentuk high wing maka pesawat tersebut

Aircraft fuel system menyimpan dan mentransmisikan clean fuel ke engine. Pada pesawat yang memiliki bentuk high wing maka pesawat tersebut FUEL SYSTEM fuel system operation Aircraft fuel system menyimpan dan mentransmisikan clean fuel ke engine. Pada pesawat yang memiliki bentuk high wing maka pesawat tersebut membutuhkan gravity fed system.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENGUJIAN

BAB 3 METODOLOGI PENGUJIAN BAB 3 METODOLOGI PENGUJIAN Setiap melakukan penelitian dan pengujian harus melalui beberapa tahapan-tahapan yang ditujukan agar hasil penelitian dan pengujian tersebut sesuai dengan standar yang ada. Caranya

Lebih terperinci

4.1 SOP PENERIMAAN DAN PERBAIKAN ALAT

4.1 SOP PENERIMAAN DAN PERBAIKAN ALAT 12 BAB IV PROSES PERBAIKAN ALAT BERAT 4.1 SOP PENERIMAAN DAN PERBAIKAN ALAT Proses perbaikan alat berat dimulai dari penerimaan di workshop hingga alat tersebut selesai diperbaiki dan diserahkan kepada

Lebih terperinci

SUSUNAN KOMPONEN SISTEM REM

SUSUNAN KOMPONEN SISTEM REM Brake System (REM) SUSUNAN KOMPONEN SISTEM REM SISTEM REM ( BRAKE SYSTEM) Fungsi Utama: 1. Mengurangi kecepatan dan menghentikan kendaraan 2. Memungkinkan parkir pada tempat yang menurun 3. Sebagai alat

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Peralatan Penelitian Alat percobaan yang digunakan pada percobaan ini bertujuan untuk mengukur temperatur ring pada saat terjadi fenomena flame lift-up maupun blow off, yaitu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Alat Bantu Alat bantu ialah merupakan alat yang digunakan pada saat melakukan assembly dan disassembly unit serta digunakan pada proses perawatan unit, baik itu perawatann secara

Lebih terperinci

Perangkat keras Stasiun Bumi Pemantau Gas Rumah Kaca (SBPGRK) Versi 1.0 merupakan integrasi antara beberapa komponen, yakni :

Perangkat keras Stasiun Bumi Pemantau Gas Rumah Kaca (SBPGRK) Versi 1.0 merupakan integrasi antara beberapa komponen, yakni : II. PERAKITAN KOMPONEN SISTEM Perangkat keras Stasiun Bumi Pemantau Gas Rumah Kaca (SBPGRK) Versi 1.0 merupakan integrasi antara beberapa komponen, yakni : 1. Gas Analyser GA2000Plus yang digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Dasar-dasar Pompa Sentrifugal Pada industri minyak bumi, sebagian besar pompa yang digunakan ialah pompa bertipe sentrifugal. Gaya sentrifugal ialah sebuah gaya yang timbul akibat

Lebih terperinci

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun.

Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN PEMANAS AIR (WATER HEATER) DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahun-tahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian

Lebih terperinci

BAB V ANALISA KERJA RANGKAIAN KONTROL

BAB V ANALISA KERJA RANGKAIAN KONTROL 82 BAB V ANALISA KERJA RANGKAIAN KONTROL Analisa rangkaian kontrol pada rangkaian yang penulis buat adalah gabungan antara rangkaian kontrol dari smart relay dan rangkaian kontrol konvensional yang terdapat

Lebih terperinci

BAB IV BAGIAN PENTING MODIFIKASI

BAB IV BAGIAN PENTING MODIFIKASI 75 BAB IV BAGIAN PENTING MODIFIKASI Pada bab IV ada beberapa hal penting yang akan disampaikan terkait dengan perancangan modifikasi sistem kontrol panel mesin boiler ini, terutama mengenai penggantian,

Lebih terperinci

COOLING WATER SYSTEM

COOLING WATER SYSTEM 2.8. Pengertian Cooling Water System pada Gas Turbine merupakan suatu sistem pendinginan tertutup yang digunakan untuk pendinginan lube oil dan udara pendingin generator. Cooling Water System menggunakan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH COMPRESSOR WASH TERHADAP EGT MARGIN PADA ENGINE CF5M6-3

ANALISIS PENGARUH COMPRESSOR WASH TERHADAP EGT MARGIN PADA ENGINE CF5M6-3 ANALISIS PENGARUH COMPRESSOR WASH TERHADAP EGT MARGIN PADA ENGINE CF5M6-3 ANALISIS PENGARUH COMPRESSOR WASH TERHADAP EGT MARGIN PADA ENGINE CF5M6-3 Muhammad Takdir, Muhamad Jalu Purnomo Jurusan Teknik

Lebih terperinci

Elektro Hidrolik Aplikasi sitem hidraulik sangat luas diberbagai bidang indutri saat ini. Kemampuannya untuk menghasilkan gaya yang besar, keakuratan

Elektro Hidrolik Aplikasi sitem hidraulik sangat luas diberbagai bidang indutri saat ini. Kemampuannya untuk menghasilkan gaya yang besar, keakuratan Elektro Hidrolik Aplikasi sitem hidraulik sangat luas diberbagai bidang indutri saat ini. Kemampuannya untuk menghasilkan gaya yang besar, keakuratan dalam pengontrolan dan kemudahan dalam pengoperasian

Lebih terperinci

MELAKUKAN PERBAIKAN RINGAN PADA RANGKAIAN/SISTEM KELISTRIKAN OTO.KR

MELAKUKAN PERBAIKAN RINGAN PADA RANGKAIAN/SISTEM KELISTRIKAN OTO.KR MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR OTOMOTIF SUB SEKTOR KENDARAAN RINGAN MELAKUKAN PERBAIKAN RINGAN PADA RANGKAIAN/SISTEM KELISTRIKAN BUKU KERJA DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT

Lebih terperinci

BAB IV PROSES GENERAL INSPECTION

BAB IV PROSES GENERAL INSPECTION 15 BAB IV PROSES GENERAL INSPECTION 4.1 ALUR PROSES GENERAL INSPECTION Mulai Persiapan alat dan kelengkapan Pengecekan unit Visual check Test performance Check seluruh komponen Engine test Hydraulic system

Lebih terperinci

Konstruksi CVT. Parts name

Konstruksi CVT. Parts name Konstruksi CVT C 3 D 4 E 5 6F 7 G B 2 8 H Parts name A 1 A. Crankshaft B. Primary sliding sheave (pulley bergerak) C. Weight / Pemberat D. Secondary fixed sheave(pulley tetap) E. Secondary sliding sheave

Lebih terperinci

STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL

STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL STANDAR LATIHAN KERJA DAFTAR MODUL NO. KODE JUDUL 1. WLO 01 ETOS KERJA 2. WLO 02 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) 3. WLO 03 STRUKTUR DAN FUNGSI WHEEL LOADER 4. WLO 04 PEMELIHARAAN (MAINTENANCE) 5.

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 SEA WATER BOOSTER PUMP Sea Water Booster Pump adalah suatu pompa sentrifugal yang berfungsi untuk menambah tekanan air laut yang berasal dari Circulating Water

Lebih terperinci

ANALISA PENYEBAB KERUSAKAN KOMPONEN HEAT EXCHANGER PADA SISTEM PENDINGIN ENGINE MARINE 3306 CATERPILLAR

ANALISA PENYEBAB KERUSAKAN KOMPONEN HEAT EXCHANGER PADA SISTEM PENDINGIN ENGINE MARINE 3306 CATERPILLAR ANALISA PENYEBAB KERUSAKAN KOMPONEN HEAT EXCHANGER PADA SISTEM PENDINGIN ENGINE MARINE 3306 CATERPILLAR Faisyal 1), Darma Aviva 2), Mustafa 3) 1),2), Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin dan Jurusan Teknik

Lebih terperinci

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO KONSENTRASI TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO KONSENTRASI TEKNIK ELEKTRONIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA ANALISA SISTEM KONTROL LEVEL DAN INSTRUMENTASI PADA HIGH PRESSURE HEATER PADA UNIT 1 4 DI PLTU UBP SURALAYA. Disusun Oleh : ANDREAS HAMONANGAN S (10411790) JURUSAN TEKNIK ELEKTRO KONSENTRASI TEKNIK ELEKTRONIKA

Lebih terperinci

KELISTRIKAN BODI SISTEM KELISTRIKAN BODY

KELISTRIKAN BODI SISTEM KELISTRIKAN BODY KELISTRIKAN BODI Komponen-komponen kelistrikan bodi adalah komponen kelistrikan yang dilengkapi dalam bodi kendaraan termasuk komponen sistem penerangan, meter kombinasi, sistem wiper dan washer dan komponen

Lebih terperinci

ANALISIS PENYEBAB ENGINE LOW POWER PADA VOLVO ARTICULATED DUMP TRUCK A40E DENGAN KODE UNIT AA14

ANALISIS PENYEBAB ENGINE LOW POWER PADA VOLVO ARTICULATED DUMP TRUCK A40E DENGAN KODE UNIT AA14 ANALISIS PENYEBAB ENGINE LOW POWER PADA VOLVO ARTICULATED DUMP TRUCK A40E DENGAN KODE UNIT AA14 Wahyudi, Suyadi, Heru Saptono Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang Jl. Prof. H. Sudarto, SH.,

Lebih terperinci

Material : Stainless Steel AISI 304; Besi karbon yang dicat (penutup depan & belakang)

Material : Stainless Steel AISI 304; Besi karbon yang dicat (penutup depan & belakang) CAP COMBI 1400 CL (4,400 L Tangki Lumpur + 2,450 L Air, total 6,850 L) Peralatan kombinasi yang diperuntukkan untuk menyedot & membersihkan saluran dan cairan apapun (tidak termasuk limbah berbahaya),

Lebih terperinci

STEAM TURBINE. POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai

STEAM TURBINE. POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai STEAM TURBINE POWER PLANT 2 X 15 MW PT. Kawasan Industri Dumai PENDAHULUAN Asal kata turbin: turbinis (bahasa Latin) : vortex, whirling Claude Burdin, 1828, dalam kompetisi teknik tentang sumber daya air

Lebih terperinci

KERJA PEAKTEK BAB III MANAJEMEN PEMELIHARAN SISTEM KERJA POMPA OLI PADA PESAWAT PISTON ENGINE TIPE TOBAGO TB-10

KERJA PEAKTEK BAB III MANAJEMEN PEMELIHARAN SISTEM KERJA POMPA OLI PADA PESAWAT PISTON ENGINE TIPE TOBAGO TB-10 BAB III MANAJEMEN PEMELIHARAN SISTEM KERJA POMPA OLI PADA PESAWAT PISTON ENGINE TIPE TOBAGO TB-10 3.1 Dasar Pompa oli Pompa adalah suatu mesin yang digunakan untuk memindahkan cairan dari satu tempat ke

Lebih terperinci

BAB IX POMPA BAHAN BAKAR (FUEL PUMP)

BAB IX POMPA BAHAN BAKAR (FUEL PUMP) BAB IX POMPA BAHAN BAKAR (FUEL PUMP) Pompa bahan bakar dikelompokan kepada : 1. Pompa bahan bakar tekanan rendah, dengan tekanan injeksi ± 150 bar yang menggunakan pengabut udara (air injection). 2. Pompa

Lebih terperinci

BAB II STUDI LITERATUR

BAB II STUDI LITERATUR BAB II STUDI LITERATUR 2.1 Pengertian Filter Secara umum filter adalah alat yang digunakan untuk memisahkan kotoran dari oli. Kotoran yang disaring dalam filter timbul akibat debu yang masuk dari lubang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 PERALATAN PENELITIAN 3.1.1 Bunsen Burner Alat yang digunakan pada penelitian ini yaitu Bunsen burner Flame Propagation and Stability Unit P.A. Hilton Ltd C551, yang dilengkapi

Lebih terperinci

Kondisi Abnormal pada Proses Produksi Migas

Kondisi Abnormal pada Proses Produksi Migas Di dalam proses produksi migas (minyak dan gas), ada beberapa kejadiaan merugikan yang tidak diinginkan yang bisa mengancam keselamatan. Jika tidak ditangani dengan baik, kejadian tersebut bisa mengarah

Lebih terperinci

BAB IV METODE PEMBUATAN ALAT

BAB IV METODE PEMBUATAN ALAT BAB IV METODE PEMBUATAN ALAT 4.1. Proses Pembuatan 4.1.1. K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) Dalam proses pembuatan peralatan lengan front shovel perlu diperhatikan masalah kesehatan dan keselamatan

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN Air Compressor Direct Drive

BUKU PANDUAN Air Compressor Direct Drive BUKU PANDUAN Air Compressor Direct Drive PT. SHARPRINDO DINAMIKA PRIMA AIR COMPRESSOR MANUFACTURER Layanan service : (0) 5903 Website : www. shark.co.id Bersertifikasi ISO 900 : 008 PERHATIAN...! MOHON

Lebih terperinci